
Perkenalkan namaku Karina atau biasa disapa Ririn, aku adalah seorang wanita karier yang cukup bisa dibilang sukses dan sedang berada di puncak karier-ku. Selain berprofesi sebagai wanita karier, dirumah aku juga merupakan seorang istri dan Ibu dari putra semata wayangku.
9435Please respect copyright.PENANAYiJXwWvje3
9435Please respect copyright.PENANAHUpY3Gfiqw
Sejak kecil aku memang dibesarkan dari keluarga yang cukup memahami agama, walaupun dulu kehidupan masa kecilku tergolong serba pas-pasan, namun kedua orang tua-ku selalu membekali-ku dengan nilai agama. Itulah alasannya aku sudah dibiasakan memakai hijab sejak kecil.
9435Please respect copyright.PENANAAe46b7EL1Q
9435Please respect copyright.PENANA2bvRWe9BAG
Walaupun memakai hijab dan taat beragama, tidak menjadikan-ku wanita yang kaku dan kuper. Di usiaku yang sudah kepala tiga aku tidak mau kalah dengan anak remaja jaman sekarang, aku memang cukup mengikuti tren fasion dan senang berpenampilan menarik .
9435Please respect copyright.PENANA5SPJJ627k9
9435Please respect copyright.PENANAUmlBvH9GYw
Sebagai istri, aku sangat menyayangi dan menghormati suamiku, tidak ada dibenak-ku sama sekali niat untuk menghianatinya. Namun semenjak kejadian di Bali beberapa minggu yang lalu semua itu seakan-akan runtuh.
9435Please respect copyright.PENANAl7rmvKuFb7
9435Please respect copyright.PENANAFaqNSked3i
Aku yang sangat mengagumi sosok Bos-ku yaitu Pak Simon, hampir setiap saat aku selalu mendampingi Pak Simon. Sampai saat kami melakukan perjalanan dinas yang kesekian kalinya, yaitu di Bali. Di sanalah beliau mengungkapkan perasaannya kepadaku, aku yang begitu menguminya tanpa sadar menyambut perasaan beliau. Saat itulah pertama kalinya dalam hidupku aku menghianati suamiku. Walaupun aku dan Pak Simon sepakat tidak lagi mengungkit-ungkit kehilafan kami saat itu, namun aku sama sekali tidak bisa membohongi hatiku.
9435Please respect copyright.PENANA8hjsEb8LcB
9435Please respect copyright.PENANAtAsMA0FTCO
Kejadian itu telah membelikan tanda luka dihatiku, dan rasa bersalah yang menyesakan dada, seakan-akan terus menghampiri apabila aku melihat wajah suamiku yang selalu mendampingiku hingga kini.
9435Please respect copyright.PENANAuRpRqUbavO
9435Please respect copyright.PENANAjRGF6YH4IO
Mungkin dengan memberi perhatian lebih kepada suamiku akan mengobati rasa bersalahku. Itu lah alasan aku hari ini pulang kerja lebih awal, serta tidak lupa membeli beberapa kilo ayam dan bumbu dapur. Karena hari ini aku ingin memasak opor ayam kesukaan suamiku.
9435Please respect copyright.PENANAFGN6i7at5Q
9435Please respect copyright.PENANAj9grtz5XBi
Tinggal beberapa rumah lagi, aku sampai dirumah. Kubayangkan wajah suamiku ketika pulang dengan lapar nanti. Membuatku tanpa sadar menghayal dan tidak fokus menyetir. Dan tiba-tiba aku tersadar kalau di depan mobilku saat ini sedang berjalan seorang kakek-kakek dengan pikulan yang berada tepat dihadapan mobilku.
9435Please respect copyright.PENANA2jNwSHQiDb
9435Please respect copyright.PENANASK5HrkkYCT
“Ckiiiiiittttttt” Ku injak rem mobilku sekuat tenaga. Jantungku pun berdebar cepat, untung saja aku berhasil menghentikan mobilku sebelum menabraknya.
9435Please respect copyright.PENANA5ZF0qzbD6M
9435Please respect copyright.PENANAj60HlKfghw
Dengan cepat aku reflek turun dari mobil dan menghampiri kakek tersebut. “Kek..Kakek tidak apa-apa?” Tanya-ku panik
9435Please respect copyright.PENANAB3Atp801DU
9435Please respect copyright.PENANA0MmuarzhSc
“Ti…tidak apa-apa kok neng…. Saya tidak kena sama sekali..” Jawab-nya sambil tersenyum menampakan giginya yang mulai ompong. Di ujung pikulannya terlihat beberapa sol sepatu dan sepatu tua, yang tersusun rapih diatas sebuah kotak kayu hitam yang sudah terlihat lapuk. Aku pun dapat menebak kalau dia adalah tukang sol yang sering lewat di sekitar komplek
9435Please respect copyright.PENANA156fdEnhfT
9435Please respect copyright.PENANAvmBA4XO7IG
“Benar Kek.. Kakek tidak apa-apa? Maaf saya melamun tadi..”
9435Please respect copyright.PENANA17H2qrB538
9435Please respect copyright.PENANAgTQ1GHPyx5
“I..Ya… Neng… Saya tidak apa-apa…” Jawab-nya lagi, sambil membasuh keringat diwajahnya dengan lengan kemaja lusuhnya.
9435Please respect copyright.PENANAPGZvhvXQiH
Tentu saja penampilanya membuatku merasa Iba, Di umurnya yang tidak lagi muda dia masih mampu berjalan jauh untuk menawarkan jasa perbaikan sol sepatu.
9435Please respect copyright.PENANA7wpqMlaUU1
9435Please respect copyright.PENANAxntHyYCVdU
Kuberanikan diri menghampirinya lebih dekat dan mengambil beberapa lembar uang seratus ribu dari dompet-ku. “ Sekali lagi maaf yah kek… Ini sekedar untuk rasa bersalah saya” Ujar-ku sopan sambil menyodorkan uang tersebut.
9435Please respect copyright.PENANAIz3y9fxSO2
9435Please respect copyright.PENANA6nRdsD3e8x
Kakek itu pun kembali tersenyum, “kok saya dikasih duit neng?, memang eneng mau benerin sol sepatu?” Tanyanya santai dengan logat sedikit kampungan.
9435Please respect copyright.PENANAalCUtMZ3H5
9435Please respect copyright.PENANAQnzlUgZXs3
Akupun terheran dengan pertanyaan kakek tersebut.. “Bu…bukan begitu.. tadikan karena keteledoran saya, hampir saja mobil saya menabrak kakek..”
9435Please respect copyright.PENANAUiI1OHDFf7
9435Please respect copyright.PENANAlUUrLiDRaH
“Ohh… Saya kan tidak apa-apa neng.. jadi maaf saya gak bisa nerima duit dari eneng.. tua-tua gini saya masih sanggup nyari duit halal kok… dan saya bukan pengemis…”
9435Please respect copyright.PENANA0pE1wpAlFR
9435Please respect copyright.PENANABNzKahmodc
Jawaban kakek tersebut membuatku kembali terdiam memandangi wajahnya yang penuh dengan kerutan. Keringat yang menetes di keningnya kembali ia usap dengan lengan kemejanya. Walau sudah lewat tengah hari namun panasnya mata hari saat itu cukup terik, membuat udara ibu kota siang itu memang cukup panas. Aku pun yang begitu kasian melihatnya menjadi bingung harus bagaimana karena kakek tersebut tidak ingin menerima uang pemberiaanku.
9435Please respect copyright.PENANA2sAb4u3ROf
9435Please respect copyright.PENANAUXr7g6iHMS
“ee…..A…Anu neng…” Ucapnya Ragu.
9435Please respect copyright.PENANACtBLPXG9Cc
9435Please respect copyright.PENANAJNQIZ5lBsu
“Iya…Kek… Ada apa?” Tanyaku lembut.
9435Please respect copyright.PENANAQBdISeaJeU
9435Please respect copyright.PENANAqFfDhtKimr
“A..Apa neng tinggal deket sini?”
9435Please respect copyright.PENANArC42zweHgN
9435Please respect copyright.PENANAoWaXUq25w3
“Iya kek… itu rumah saya” Jawab-ku menunjuk rumah yang berjarak dua rumah dari kami.
9435Please respect copyright.PENANAtAzwZQkA7c
9435Please respect copyright.PENANAGPsMeV4qV5
“A..anu… kalau boleh saya minta air putih… “ Ujarnya ragu sambil menunjukan botol air mineral bekas yang kosong.
9435Please respect copyright.PENANARQhIvt4CHg
9435Please respect copyright.PENANAVirTLc9aIV
“Oh… Silahkan Kek… air dingin ada kok… Jalan saja duluan saya parkir mobil saya dulu..”
9435Please respect copyright.PENANA3hyczOdGFT
Yah paling tidak aku bisa membantunya walau hanya air mineral. Dengan cepat aku kembali menaiki mobil dan memarkirkannya di garasi mobil. Terlihat Mpok Inah, asisten rumah tanggaku langsung sigap membuka dan menutupkan pintu gerbang menyambutku.
9435Please respect copyright.PENANA9AmcUdsbtA
9435Please respect copyright.PENANAhWBNKxGxri
“Pulang cepet Bu..?” Tanya-nya sambil membantu membawakan tas kerjaku.
9435Please respect copyright.PENANAj5oe14PuK9
9435Please respect copyright.PENANAkhsqClwWcF
“Iya Mpok… itu sekalian belanjaan dimobil di bawa.. nanti mau masak opor..”
9435Please respect copyright.PENANAtZAbfutv0G
9435Please respect copyright.PENANAEkDPz4OvFh
“Iya Bu…”
9435Please respect copyright.PENANAwbVCQzkV3M
9435Please respect copyright.PENANAAfhWwvTmyS
“Eh… sekalian tolong ambilin air dingin di kulkas bawa sini..” Ujar-ku sambil kembali berjalan ke pintu gerbang.
9435Please respect copyright.PENANANyV8afhlm3
9435Please respect copyright.PENANALcgcMNaBBe
“Dibawa keluar Bu?”
9435Please respect copyright.PENANA4jUYUbBJTR
9435Please respect copyright.PENANAkMZyZ8vM90
“Iyah… sekalian gelasnya jangan lupa…”
9435Please respect copyright.PENANAO8YEPh0Iru
9435Please respect copyright.PENANAdSsc5uQF2A
“I..iya Bu..” Jawabnya dengan wajah heran.
9435Please respect copyright.PENANAA8vChyDyCh
9435Please respect copyright.PENANApBV7qbwpjA
Aku pun membuka pintu kecil di samping gerbang, dan mencari keberadaan tukang sol tua tadi. “Eh… Sini pak masuk saja dulu… sebentar yah sedang diambilkan..”
9435Please respect copyright.PENANARviknzGA9Z
9435Please respect copyright.PENANAfYeMvGyl1E
Dengan ragu Kakek tersebut, memasuki gerbang rumahku. Dan duduk di pinggiran teras. “kenapa duduk di situ pak… itu loh ada bangku..”
9435Please respect copyright.PENANAM3EKo1tcdu
9435Please respect copyright.PENANAeKAVqfuBeU
“Disini aja neng… enak yah neng rumahnya adem bannyak pohon…” Ujarnya sambil celingukan melihat ke arah halaman rumahku yang ditanami beberapa pohon buah.
9435Please respect copyright.PENANAOzqzREuoUc
9435Please respect copyright.PENANAbsnx79RyKt
Dan tak lama Mpak Inah pun datang, “Bu ini minumnya….” Ujarnya memelan sambil menatap heran kearah kakek yang sedang duduk di teras.
9435Please respect copyright.PENANAvAdnabUji7
9435Please respect copyright.PENANAVoI4BjAZIC
“Taruh di meja saja Mpok.. makasih yah… Si Noval belum pulang?”
9435Please respect copyright.PENANAxxBoWf8nfP
9435Please respect copyright.PENANAAJsDavW8JA
“Belum Bu, paling lagi ada ekskul di sekolah..”
9435Please respect copyright.PENANAlO0ok8iISb
“oh..”
9435Please respect copyright.PENANAF2jfcrpq3I
9435Please respect copyright.PENANAkwDFxDjkuw
“Eh… Bu.. Itu siapa?” Bisik Mpok Inah heran
9435Please respect copyright.PENANAVgJi8TPXXT
9435Please respect copyright.PENANANT03nsoYPZ
“Tadi saya melamun dan hampir nabrak kakek itu, jadi saya tawarin minum dirumah..”
9435Please respect copyright.PENANAPRcrfekJx3
9435Please respect copyright.PENANA0EjIRbC1al
“OOOhhhhh….. saya tinggal nyetrika lagi yah Bu?”
9435Please respect copyright.PENANAGR83MY4ppK
9435Please respect copyright.PENANATY0MkeucL0
“Iya Mpok, eh kemeja bapak biar saya saja yang nyetrika yah Mpok..”
9435Please respect copyright.PENANARQfWM5s0kb
9435Please respect copyright.PENANAONyExYxo4q
“Iya Bu..” Memang semenjak kejadian dengan Pak Simon membuatku ingin lebih merawat dan meperhatikan suamiku. Sehingga kini segala keperluan suamiku aku lakukan sendiri.
9435Please respect copyright.PENANANHi7BKLgDe
9435Please respect copyright.PENANAWFRTiVyjpu
“Pak Ini air dinginya, diminum dulu..” Tawar-ku yang akhirnya harus menaruh air dingin dan gelas di sampingnya.
9435Please respect copyright.PENANA4WfSDZS0sE
9435Please respect copyright.PENANAnPyseb6A8W
“I…Iya neng…”
9435Please respect copyright.PENANABOQR6zSxEo
9435Please respect copyright.PENANAXZiYfFa1fi
“Jangan Iya-iya saja dong kek, atau mau minum sirup nanti saya buatkan” Ucapku sambil ikut duduk bersimpuh di teras.
9435Please respect copyright.PENANAbNbge6ie8G
9435Please respect copyright.PENANAtaLQlEpinG
Sambil Kakek itu menikmati air dingin, kami pun mulai berbincang-bincang. Sambil sesekali memijat kakinya yang kurus, Kakek itu pun mulai bercerita tentang keluh kesah menjadi tukang sol di jaman sekarang. Membuat-ku pun tersadar kalau memang jasa tukang sol sudah jarang sekali dibutuhkan, banyaknya sepatu berharga miring membuat peran tukang sol seakan dipinggirkan tertelan jaman.
9435Please respect copyright.PENANAoQCIxilbo5
9435Please respect copyright.PENANAI2exnnlDg4
Cukup lama kami berbincang-bincang, ternyata kakek tersebut cukup ramah dan terus bercerita mengenai pengalaman hidupnya mengadu nasip di Ibu kota. Membuatku semakin mengiba, bukan karena kemalangan nasip kakek tersebut, tapi perjuangannya untuk bertahan hidup lah yang membuatku mulai kagum padanya.
9435Please respect copyright.PENANA0NoyhE2guM
9435Please respect copyright.PENANA5e41A5AhR0
“BRRRRRRRRRSSSSSSSSS” hujan pun tiba tiba turun dengan lebatnya, membuat kami terpaksa bangkit agar tidak kena tampiasan air hujan.
9435Please respect copyright.PENANAT4HcQs3PAp
“Perasaan tadi panas…. “ ujarku melihat halaman rumahku mulai basah digenangi air hujan.
9435Please respect copyright.PENANArIrT8i8gR3
9435Please respect copyright.PENANA0VlsTgQc39
“Iya neng, yasudah saya pamit saja kalau begitu… “ Ujar kakek tersebut sambil kembali memikul peralatan solnya.
9435Please respect copyright.PENANAtFvcpEzqU7
9435Please respect copyright.PENANAbgqS6F1brp
“Tapi hujar deras kek, masuk aja dulu ke dalam..”
9435Please respect copyright.PENANAbiWIynHaxR
9435Please respect copyright.PENANAZCaulBxmgz
“Tidak usah neng.. “
9435Please respect copyright.PENANAu3LvhpgSAG
9435Please respect copyright.PENANArcvcitQnCx
“Hujan kek, kayanya akan lama redanya, kakek mau kemana?”
9435Please respect copyright.PENANA2rBcqFpopJ
9435Please respect copyright.PENANARuRzR7BnW8
“Saya mau langsung pulang saja neng, kan udah gak bisa muter lagi” Jawabnya dengan senyum. Sebuah senyum yang ikhlas, seolah-olah tidak menyalahkan tuhan yang memberikan berkah ujan untuk umatnya. Walau tentu saja itu membuat si Kakek tidak dapat melanjutkan berkeliling mencari nafkah.
9435Please respect copyright.PENANAuQMtxaLnYH
9435Please respect copyright.PENANA5UF6Gr1ArH
“Kalau begitu saya antar pakai mobil yah?” Ujarku yang tak tega membiarkannya hujan-hujanan.
9435Please respect copyright.PENANAJp8uaGLmXS
9435Please respect copyright.PENANAWTq2avDAJc
“Tidak usah neng, rumah saya dekat… gak jauh dari komplek sini..”
9435Please respect copyright.PENANAnv5zqYgXCM
9435Please respect copyright.PENANAF0LGV5CIxz
“Tapi hujannya deras, sudah kakek tunggu disini sebentar…. Jangan kemana-mana…” Aku pun bergegas mengambil kunci mobilku.
9435Please respect copyright.PENANAS3cmIYKI9B
9435Please respect copyright.PENANAE2wJnb3iug
“Ngapain repot-repot sih neng…?”
9435Please respect copyright.PENANA6YeRDnXDqQ
9435Please respect copyright.PENANArKSE6sFczN
“Sudah, tidak repot sama sekali kok kek… ayo masuk ke mobil..”
9435Please respect copyright.PENANAmlStksukRH
9435Please respect copyright.PENANAJ6NKcIE1u8
9435Please respect copyright.PENANAuxzd28HTFu
Aku pun membantu kakek tersebut menaruh barang-barangnya ke korsi belakang, dan kami pun meluncur menembus hujan yang semakin deras. Dijalan kakek tersebut kembali bercerita tentang anaknya yang bekerja sebagai di petani di kampung. Setelah di mobil aku baru menyadari kalau ternyata si kakek cukup bau. Bau keringat si kakek barcampur bau matahari begitu menyengat di mobilku yang berAC, bahkan pengharum mobilku tidak banyak menolong. Tapi aku tidak mempermasalahkan hal tersebut, karena semakin lama hidungku mulai terbiasa, seiring obrolan kami yang berlanjut.
9435Please respect copyright.PENANA1vONkWdmiW
9435Please respect copyright.PENANA0hMzyjb1FV
Di jalan ia kembali bercerita tentang kedua anaknya yang bekerja sebagai buruh tani di kampung, dan kerinduannya akan cucu-cucunya yang sudah mulai sekolah. Aku pun hanya bisa mendengarkan dengan perasaan miris. Apalagi matanya sedikit berkaca-kaca saat bercerita tentang almarhum istrinya yang meninggal karena tidak mampu berobat.
9435Please respect copyright.PENANADNZYjjiDXn
9435Please respect copyright.PENANAxYlKjL4VhG
Tak lama kami pun tiba di suatu perkampungan padat. Karena jalan yang sempit aku pun terpaksa memarkirkan mobilku di pinggir jalan, dan mengantar kakek tersebut dengan payung yang selalu tersedia di mobil.
9435Please respect copyright.PENANAMnWKZeWJCt
9435Please respect copyright.PENANAGIdcOhyyya
Namun payung tersebut tidak terlalu besar, membuat tubuh kami saling berhimpitan karena aku bersih keras ingin memayungi kakek tersebut sampai ke rumahnya. walau pun aku sadar dalam keadaan ini membuat payudaraku menempel di pundak kakek tersebut, bahkan beberapa kali tangan kakek tersebut menyentuh payudaraku, saat ia mencoba membetulkan posisi pikulannya. Mungkin tidak sengaja fikirku tidak terlalu mempermasalahkan.
9435Please respect copyright.PENANAccUY4CJfty
9435Please respect copyright.PENANAOTiIJ2WCIC
Akhirnya kami pun sampai di sepetak rumah kontakan yang terlihat kumuh. Dengan sopan kakek tersebut pun mempersilahkanku untuk mampir. Aku yang penasaran dengan isi dalam-nya pun ikut masuk ke dalam.
9435Please respect copyright.PENANAGZcaPBgTQ0
Dengan hati yang kembali miris aku berdiri ditengah-tengah ruangan yang hampir kosong, karena hanya diisi dengan sebua tempat tidur reot berkasur kapuk tanpa seprei dan sebuah lemari kayu usang. Sepertinya listrik juga sedang mati, karena lampu enggan menyala saat kakek tersebut berusaha menekan-nekan stopkontak di dinding.
9435Please respect copyright.PENANAEiSRzElgw4
9435Please respect copyright.PENANA7RXPhK6Vev
“Mati lampu?” Tanyaku sambil menggigil kedinginan karena pakaianku telah basah kuyup. Derasnya hujan membuat payung kecil yang kami pakai seperti tidak berfungsi.
9435Please respect copyright.PENANAkfI83OM5vY
9435Please respect copyright.PENANAnYcvVVhEUH
“Iya neng, disini kalau hujan sering mati lampu.. dingin yah neng? Maaf bukannya saya mau ngusir, tapi sebaiknya eneng langsung pulang saja dari pada masuk angin.. atau mau mandi dulu… saya masih simpan kok baju bekas istri saya.. tapi baju rombeng neng..”
9435Please respect copyright.PENANA2wNkRmskhq
9435Please respect copyright.PENANApttcmPOL6w
Tentu saja aku tidak ingin mandi di sini, karena dapat aku tebak kalau kamar mandi di sini juga pasti jorok. “Sa… saya pi…pinjam baju nenek sa…saja pak..” Jawab-ku dengan bibir yang bergetar kedinginan.
9435Please respect copyright.PENANADaKg4KxBN0
Kakek tersebut pun langsung sigap membongkar isi lemarinya. Entah mengapa aku masih tidak tega meninggalkan kakek tersebut sendirian dirumah begitu saja. Toh hujan masih deras, jadi tidak ada salahnya menemani kakek tersebut mengobrol lebih banyak fikirku.
9435Please respect copyright.PENANA8gRFh5L1rH
9435Please respect copyright.PENANA3RKzrulCml
“Tapi maaf tidak ada kerudung neng..” Ujarnya sambil menyodorkan sebuah daster batik lusuh yang dilipat rapih.
9435Please respect copyright.PENANApbdwFuH9Um
9435Please respect copyright.PENANATSVeaQ4y6E
“Tidak…a..apa…a..apa…kek..” Jawab-ku semakin kedinginan karena angin yang menerobos masuk dari celah atap asbes.
9435Please respect copyright.PENANAnypUeDV9c4
9435Please respect copyright.PENANACOYJlVuFJw
Setelah kakek tersebut menunggu diluar, aku pun langsung melepaskan kerudung dan pakaian-ku, ternyata sangat tidak nyaman bila harus melepaskan pakaian di tempat yang sangat asing bagiku. Aku sedikit kesal saat mengetahui kalau pakaian dalam-ku juga basah. “Masa harus dilepas juga” Batinku, sambil meraba pakaian dalam-ku yang basah seluruhnya.
9435Please respect copyright.PENANAGw2O5wW9Fq
9435Please respect copyright.PENANAq4K6k73pkY
Akhirnya aku memutuskan untuk tetap mengenakan pakaian dalam basahku, walaupun dingin, itu lebih baik daripada harus menahan rasa risih di depan kakek. Dengan cepat ku raih handuk tadi, “Hfffff” aku pun sedikit mengerutkan wajahku saat mencium bau handuk tersebut. Dapat ku tebak ini adalah bau badan si kakek, karena aku telah terpaksa menghirupnya sepanjang jalan saat di mobil tadi.
9435Please respect copyright.PENANATw5u6z9uyn
9435Please respect copyright.PENANAXNHCftQNZZ
Aku yang tidak punya pilihan lain, terpakasa mengeringkan tubuhku dengan handuk bau tersebut, sambil berusaha menahan nafas sekuatnya. Setelah selesai, aku pun mengambil daster batik yang tadi diberikan si kakek. Aku pun sedikit miris melihat kondisi daster yang sudah sangat usang, dengan bahan yang sudah menipis dan warna yang memudar.
9435Please respect copyright.PENANAbvwhIBFCCZ
9435Please respect copyright.PENANAuZkJ5U9PoQ
Namun aku tidak punya pilihan lain, karena angin dari celah asbes terus berhembus membekukan tubuhku yang setengah telanjang. Dengan cepat aku kenakan daster tersebut, bau lembab khas pakaian yang lama tersimpan di lemari langsung tercium ketika aku mengenakan pakaian tersebut. Rupanya daster tersebut tidak pas dibadanku yang tinggi langsing, walaupun berukuran besar namun daster tersebut sedikit pendek untuku dan hanya sebatas beberapa senti dari lututku. Aku sebenarnya sedikit ragu dan ingin menggantinya kembali dengan bajuku yang basaha namun saat aku intip jendela dan melihat kakek tadi meringkuk sambil mengelus pundaknya kedinginan. Aku langsung bergegas membukakan pintu untuknya
9435Please respect copyright.PENANAQ3bcMsFHOk
9435Please respect copyright.PENANAXeVP2TVWp7
“Kek… cepat masuk…” Panggilku
9435Please respect copyright.PENANAhNTRrtx3gz
9435Please respect copyright.PENANAyWZieOecxW
“eh… i..iya neng…” Jawab kakek tersebut langsung masuk kedalam .
9435Please respect copyright.PENANATEgusdfcxs
9435Please respect copyright.PENANAJ7Xp6LWdOk
Sempat aku melihat berubahan ekspresi wajah si kakek saat menatap wajah-ku sebelum kemudian ia memalingkan pandangannya. Mungkin dia sedikit pangling melihat ku yang tanpa kerudung dengan rambut panjangku yang ku biarkan tergerai.
9435Please respect copyright.PENANAzq6VhKmHrs
9435Please respect copyright.PENANARSz583L8Hw
Setelah masuk ke dalam si kakek langsung sigap menyalakan lilin yang sudah tigal setengah, sementara aku terduduk miris di ranjang reot membayangkan kehidupan kakek sehari-hari di sepetak ruangan yang kosong ini. Tidak ada TV, Radio, apalagi gadged yang saat ini sudah menjadi kebutuhan primer masarakan Ibu kota. Hanya ada foto buram anak-anak kecil di dinding, yang mungkin adalah foto cucu atau anak si kakek.
9435Please respect copyright.PENANAsJnZyBZEhx
9435Please respect copyright.PENANA39b9dEcEx7
Tubuh kurus berbalut kemeja basah tersebut kini sibuk merapihkan beberapa alat sol sepatu yang ia letakan di laci lemari. Sedari tadi si kakek hanya berdiam diri dan seperti enggan menolehkan wajahku yang kini duduk di belakangnya.
9435Please respect copyright.PENANAnzxAibtydC
9435Please respect copyright.PENANAfnMeVNtNy7
“Kek… ?” Panggilku
9435Please respect copyright.PENANAhFFd74yO2e
9435Please respect copyright.PENANAHS1D9DO269
“Iya neng, masih kedinginan? Maaf disini tida ada air panas, jadi saya tidak bisa nyediain apa-apa” Jawabnya tanpa menoleh kepadaku. Membuatku sedikit bingung, “Apa ada yang salah yah?” Batinku melihat kakek yang seolah tidak memperdulikan keberadaanku, dan terus sibuk dengan peralatan solnya.
9435Please respect copyright.PENANAjvg7NgFd5O
9435Please respect copyright.PENANASQEGlR5MKa
Berselang beberapa menit kemudian si kakek kembali berucap, “ Maaf neng… bukan saya kurang sopan.. saya cuman tidak enak karena sekarang eneng gak pakai kerudung.. saya tidak ingin melihat apa yang hanya boleh dilihat suami eneng” Ujar si kakek tanpa berani menatap ke arahku.
9435Please respect copyright.PENANAo7IAdmuvg1
9435Please respect copyright.PENANAxw0KLkQpjM
Ucapa tersebut tentu saja sangan mengena untuk-ku. Ternyata selain pekerja keras si kakek juga merupakan orang yang sangat menghargai kehormatan wanita. Membuatku sedikit merasa sesak, menyadari selain suamiku aku juga pernah melepaskan kerudungku di depan Pak Simon, atasanku.
9435Please respect copyright.PENANA4KpbOs5uwa
9435Please respect copyright.PENANArQj95pmt6O
Akhirya aku berniat untuk pulang, karena merasa keberadaanku hanya mengganggu waktu istirahat si Kakek. Sampai tiba-tiba aku melihat air mulai merambat masuk dari celah pintu yang tertutup. “ Pak Banjir..” Teriak-ku panik karena air yang masuk semakin banyak.
9435Please respect copyright.PENANA84zVpHpnb4
9435Please respect copyright.PENANA0cy2ck1gRU
“Wah iya neng.. “ Ujar si Kakek langsung sigap menaruh kotak solnya di atas kasur.
9435Please respect copyright.PENANAHlQ3YV5tmc
9435Please respect copyright.PENANA0RRVTpCtQm
9435Please respect copyright.PENANA6E1MqvsneP
“Kek.. jangan dibawah.. sini naik keranjang” Perintahku saat air dengan cepat menggenangi seisi kamruangan.
9435Please respect copyright.PENANAlHyMXXQyoN
9435Please respect copyright.PENANA5r3Byqitg6
“Sudah tidak apa-apa… saya sudah biasa… paling sebentar lagi surut..” Ujar si Kakek lagi-lagi tanpa menoleh kepadaku. Walau air banjir sudah meninggi hingga merendam setengah betisnya.
9435Please respect copyright.PENANABo7KyhoZ9I
9435Please respect copyright.PENANA9QDLhqKD3r
“Terus gimana nih kek…?” Tanya-ku semakin panik.
9435Please respect copyright.PENANA0uMWG8GNDe
9435Please respect copyright.PENANARIejrNzQ1l
“Mau gimana lagi neng… nanti juga surut sendiri..” Ucap si kakek sambil mengintip air yang memenuhi jalan, dari jendela kaca nako.
9435Please respect copyright.PENANAMvkUnxOdL6
9435Please respect copyright.PENANADVGABvP0Wr
“Sini di atas kek.. atau aku juga turun” Ancamku agar si kakek mau mendengarkanku.
9435Please respect copyright.PENANAS3NZkIRpoG
9435Please respect copyright.PENANASP8UWBQptg
9435Please respect copyright.PENANAbmqyEfIJIY
Akhirnya setelah berkali-kali aku bujuk, kakek tersebut pun menurut. Tubuh renta berbalut pakaian basah tersebut pun kini terpaksa berdesak-desakan duduk di atas ranjang dengan ku dan dua buah kotak sol.
9435Please respect copyright.PENANA5dHl3kg8u5
9435Please respect copyright.PENANAAtPMTL4qQ1
Dalam posisi ini membuat paha dan pundak kami kami saling menempel, sehingga aku dapat merasakan dinginya kemeja dan celana si kakek yang basah. Kelip cahaya lilin seolah menambah suasana haru di ruangan kamar gelap yang kini tergenang air banjir.
9435Please respect copyright.PENANAnH6yvCl1tX
9435Please respect copyright.PENANAKUcazZDQhF
Aku pun terpaku menatap wajah si Kakek yang dihiasi pancaran cahaya lilin yang terus bergerak di tiup angin. Dengan wajah penuh kerutan dan tulang pipi yang meonjol karena kurus, tatapan si kakek seolah menerawang jauh meratapi nasipnya di usianya yang sudah senja.
9435Please respect copyright.PENANAlCdhLo6nGf
9435Please respect copyright.PENANAuhybFapUab
“Kek si sini sering banjir kaya gini?” Tanya-ku mencoba kembali membuka obrolan sambil menahan air mataku.
9435Please respect copyright.PENANAUK01V5vnlp
9435Please respect copyright.PENANAOzLQIvtgg5
“Yah… begini lah neng kalau musim hujan.. malah biasanya sampe segitu..” Ujar si kakek lirih, sambil menunjuk dinding yang di hiasi garis kecoklatan bekas banjir.
9435Please respect copyright.PENANAUsiWK4sEgK
9435Please respect copyright.PENANA7jtNcXqXAW
“Kek…kok kakek bisa…” Ucapku yang tidak bisa lagi membendung air mataku.
9435Please respect copyright.PENANA9jEqcSwUL1
Mungkin karena mendengar isakan tangisku, akhirnya si kakek menoleh ke arahku dan mengusap air di pipiku dengan jarinya yang renta. “Loh…kok nangis neng?... Orang secantik eneng gak pantes nangis..”
9435Please respect copyright.PENANAB4NizjQHyf
9435Please respect copyright.PENANAl2HeaU4rOj
“Maafin saya kek… hiks …hiks.. saya cuman gak kebayang kalau saya di posisi kakek..hiks…hikss..”
9435Please respect copyright.PENANAOrJuRkftqx
9435Please respect copyright.PENANA2LcXKY13eM
“Saya gak pernah menyesal akan hidup saya kok neng… kan kalo gak gini saya belum tentu bisa ketemu eneng cantik…” Ucapnya sambil tersenyum tanpa beban.
9435Please respect copyright.PENANAbqnUPibmg9
9435Please respect copyright.PENANAKC6DHMA7Ua
9435Please respect copyright.PENANAXzmqynicKl
“Kek…hiks….hiks… saya boleh meluk kakek?”
9435Please respect copyright.PENANAehWN2SsL7a
9435Please respect copyright.PENANArm9emYjpBt
Kakek tersebut pun mengangkuk sambil tersenyum menatapku. Dengan perlahan aku melingkarkan tanganku tangan ku memeluk tubuh si kakek, sambil menangis. Ku dekap tubuh renta itu erat-erat, sudah tidak ku perdulikan lagi payudaraku yang menekan dada si kakek.
9435Please respect copyright.PENANArDh9KlEcxT
9435Please respect copyright.PENANAFEdJdTAG6b
Perlahan-lahan aku merasakan sesuatu mengelus pundak-ku, dapat ku tebak itu adalah tangan si kakek, usapan tersebut cukup terasa nyaman dan menenangkan. Setelah tangisku mereda aku perlahan melepaskan pelukanku dan aku pandangi wajah si kakek yang terlihat canggung.
9435Please respect copyright.PENANAnRvkuA1jSi
9435Please respect copyright.PENANASPr4bWla3V
“Dipeluk eneng enak juga yah…. Hee …anget…. “ Ujarnya malu-malu.
9435Please respect copyright.PENANAUL2HjnpVxY
9435Please respect copyright.PENANAFQrFSWVhzP
“Kakek pasti kedinginan… kalau kakek mau… kakek boleh peluk saya kok..” Entah kenapa ucapan tersebut keluae begitu saja dari mulutku.
9435Please respect copyright.PENANAYFE9YCfr6b
9435Please respect copyright.PENANAIMMD5fxWcI
“Yang bener neng…?.. neng gak risih di peluk tua bangka kaya saya..”
9435Please respect copyright.PENANAPjpuVGghOf
9435Please respect copyright.PENANARhlGclzGwx
“Saya sangat kagum atas perjuangan hidup kakek, dan lagi kakek juga terus menolak uang pemberian saya… kalau peluk saya bisa meringankan beban hidup kakek, saya tidak keberatan kok”
9435Please respect copyright.PENANAM7pSGrnmw0
9435Please respect copyright.PENANAvJu4NhbW0g
“Maaf yah neng.. Boleh saya?” Ucapnya sambil mendekat ke arahku dengan perlahan.
9435Please respect copyright.PENANARFuetfc0BB
9435Please respect copyright.PENANAxjkHZHELXA
“Bener neng gak apa-apa?” Tanya-nya lagi masih tidak yakin.
9435Please respect copyright.PENANAJSwpzA4Pe4
Aku pun mengangguk sambil memberikan senyuman yang semanis mungkin, agar si kakek percaya. Perlahan tapi pasti si kakek semakin mendekat ke tubuhku.. Aku pun sedikit kaget saat si kakek ternyata bukan memeluku, tetapi malah bersandar di tubuhku.
9435Please respect copyright.PENANApObXk1tkbE
9435Please respect copyright.PENANAmcgVa84nTV
Sengaja atau tidak kepala si kakek tapat bersandar diatas payudaraku. Walau dibatasi daster dan Bh yang aku kenakan, aku masih cukup merasa risih dengan adanya kepala orang asing yang kini bersandar di payudaraku.
9435Please respect copyright.PENANAIRlUpethnX
9435Please respect copyright.PENANAeZjWWWjDUM
Tanpa berani merubah posisi, aku tatap wajah keriput si kakek di atas payudaraku. Matanya terpejam dan wajahnya terlihat begitu damai, membuat rasa risihku perlahan-lahan hilang. Bahkan kini aku memberanikan diri untuk mengusap perlahan rambut putih si kakek. “pasti si kakek lagi membayangkan bersandar di dada istrinya” ujarku dalam hati.
9435Please respect copyright.PENANAkFSSaCruHN
9435Please respect copyright.PENANApYIvF2jzz9
Sesekali si kakek menggerakan wajahnya, membatku sedikit geli di payudaraku. “Empuk yah kek?” Tanyaku
9435Please respect copyright.PENANA6tW132lZPZ
9435Please respect copyright.PENANAhvVvEQTqUN
Mendengar pertanyaanku, si kakek kembali membuka mata dan segera mengangkat kepalanya, namun segera kucegah. “Saya tidak keberatan kok kek.. pasti kakek lagi kangen sama istrinya yah?”
9435Please respect copyright.PENANADXMzslDC5x
9435Please respect copyright.PENANAQLF8UFXcwV
“A…anu… neng.. ma…maaf..” ujarnya panik dan terus berusaha untuk bangkit.
9435Please respect copyright.PENANAhFUWYS76MX
9435Please respect copyright.PENANAQqfbZ94vz2
Entah sadar atau tidak, aku kembali menarik wajah si kakek untuk bersandar di payudaraku.. “Empukan punya eneng…..” Jawab-nya ragu.
9435Please respect copyright.PENANAEvE1kGaUh5
9435Please respect copyright.PENANAzh2mJrertr
Aku pun merasa wajah si kakek sedikit lebih kuat menekan payudaraku. “Masa sih kek… empukan punyaku?”
9435Please respect copyright.PENANA1RoLMwBW1N
9435Please respect copyright.PENANAgnkEvBimSC
9435Please respect copyright.PENANAqvfoSLuDvq
“Iya sumpah neng.. punya eneng empuk banget anget lagi..” Ucapnya sambil kembali memejamkan mata dan terlihat begitu menikmati bersandar di payudara-ku.
9435Please respect copyright.PENANAOsglV3SdHw
9435Please respect copyright.PENANAC6ycJuPtRF
“Ah..bisa aja..” Entah mengapa aku merasa senang payudaraku di puji si kakek.
9435Please respect copyright.PENANASHZ7gxxLZ6
9435Please respect copyright.PENANAestk92t8N1
“Neng… neng pake Bh basah yah?” Tanya si kakek, yang kini berani mengusap payudaraku.
9435Please respect copyright.PENANAncGIoFYVyu
9435Please respect copyright.PENANABQYgZZcfES
“Dingin yah kek?, mau saya lepas dulu?”
9435Please respect copyright.PENANACbVZ8RrGZA
9435Please respect copyright.PENANA7cH3GVH02D
“Bu..bukan begitu neng… sa..saya takut eneng masuk angin pake daleman basah gini..” Ucapnya sambil terus meraba bh ku dari luar daster tipis yang aku kenakan.
9435Please respect copyright.PENANAVmb8eEXLOr
9435Please respect copyright.PENANArxFPAPrshr
“Saya buka dulu deh kek… kakek bangun dulu tapi”
9435Please respect copyright.PENANAkSZfrdUWnH
9435Please respect copyright.PENANAI9qriEBm0T
“A..anu neng..”
9435Please respect copyright.PENANAVbuQnjqtVl
9435Please respect copyright.PENANAT0WNNVFn8F
“Kenapa kek?”
9435Please respect copyright.PENANA7J3DXUmgFW
9435Please respect copyright.PENANABKpyMOEpGG
“A..anu… apa saya masih boleh senderan seperti ini?”
9435Please respect copyright.PENANAPdA9NbLrKt
9435Please respect copyright.PENANAx730KqEq2L
“Boleh…kok… tapi bangun dulu yah kek.. saya buka dulu Bhnya..”
9435Please respect copyright.PENANAKMz5Bjtgga
9435Please respect copyright.PENANAaLCYgND5dh
Tanpa mengucpkan sepatah katapun si kakek pun bangkit, memberiku kesempatan untuk membuka BH yang saat ini sedang kulepaskan di balik daster. Tidaklah sulit bagiku membuka BH tanpa melepas daster yang aku kenakan.
9435Please respect copyright.PENANAqrBExv755C
9435Please respect copyright.PENANAr9NMdNyVdb
“Sini neng… saya bantu gantungin..”
9435Please respect copyright.PENANAKQBq6FG6V2
9435Please respect copyright.PENANAY0XYhFZrbK
Sedikit risih juga saat melihat si kakek meraih BH miliku dari tanganku dan membantu menggantungkannya di paku dinding. Sedikit malu rasanya melihat BH biru miliku kini tergantung di tembok.
9435Please respect copyright.PENANAkeTR6BneO0
9435Please respect copyright.PENANAvpEbOo76Bj
9435Please respect copyright.PENANAySWCMaP4Hy
“Neng…? Panggil si kakek.
9435Please respect copyright.PENANAVCjXCwNqjw
9435Please respect copyright.PENANADtoNSkWY7y
Aku pun mengerti maksudnya. “Sini kek… senderan di nenen aku lagi…. Pasti lebih empuk dan anget deh kan Bhnya sudah di lepas” Ucapku tanpa sadar telah terbawa dan mengucapkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan olehku yang terkenal alim.
9435Please respect copyright.PENANAkEFcLVD8h8
9435Please respect copyright.PENANAGey3Rkz5ox
9435Please respect copyright.PENANAnZf2t4IweH
“Ta..tapi neng… yang ini basah juga gak…? Sekalian aja di lepas dari pada masuk angin” ucap si kakek sambil menunjuk ke arah selangkanganku.
9435Please respect copyright.PENANAnn7izYJ7d9
9435Please respect copyright.PENANAKiqSRutnaL
Ku tatap wajah keriput kakek di hadapanku. Entah karena dinginnya hujan, atau suasana gelap rungan yang hanya di sinari oleh lilin yang terkesan romantis. Sebenarnya aku sadar kalau aku sudah melewati batas, tapi sesuatu di dalam diriku seperti tidak mengizinkan kesadaranku mengambil alih.
9435Please respect copyright.PENANAEBFyUesVmc
9435Please respect copyright.PENANA0YwN5zlY79
Kucoba pura-pura meraba celana dalamku di depan si kakek “ Basah juga kek”
9435Please respect copyright.PENANAxG7KLy4iTh
9435Please respect copyright.PENANAohY1rHW6A0
“Dibuka juga aja kalau begitu neng… atau boleh saya bantu bukain?”
9435Please respect copyright.PENANAwZfPVnZhsv
9435Please respect copyright.PENANA2Ras6Q1lrS
Tanpa menjawab aku menyandarkan tubuhku di dindingdan memberi isyarat tanda setuju. Dengan ragu dan sambil terus menatapku takut, tangan sikakek mulai masuk kedalam celah dasterku, aku dapat merasakan tangan dingin tersebut kini telah berhasil meraih pinggiran celana dalamku.
9435Please respect copyright.PENANAXDHO880tLg
Perlahan-lahan aku mulai merasakan celana dalamku mulai ditarik tangan tersebut. Aku lihat kini pandangan si kakek mulai tertuju pada dasterku yang tersingkap. Dapat ku tebak pasti saat ini si kakek dengan jelas dapat melihat celana dalam biruku, yang terus bergerak turun.Ku angkat sedikit pinggulku untuk memudahkan si kakek. Dapat ku rasakan kini hampir setengah vaginaku sudah terpampang bebas di hadapan si kakek.
9435Please respect copyright.PENANAYMltn24oEb
9435Please respect copyright.PENANAs8zKMxxjrO
9435Please respect copyright.PENANAwFajVEdZV4
“Kek… maaf.. je…jembut saya banyak..” Ucapku sekedar mengurangi rasa malu
9435Please respect copyright.PENANAiuJ3aZ73BS
9435Please respect copyright.PENANAwsCWgT2T1r
Tanpa memperdulikan rasa maluku, si kakek erus meloloskan celana dalamku. Hembusan dingin angin kini mulai terasa menyibak bibir kemaluanku. Menandakan kini celana dalamku sudah tidak menutupi kemaluanku lagi dan terpampang bebas di hadapan si kakek.
9435Please respect copyright.PENANAnLAL6qsX0F
9435Please respect copyright.PENANABys06NmQqP
“Saya gantung lagi yah neng…” Ucapnya sambil kembali menggantungkan celana dalamku.
9435Please respect copyright.PENANADN4r8iUDNk
9435Please respect copyright.PENANAhdVeLvLkNl
“Kek… baju kakek kan juga basah, sekalian saja dibuka..nanti kakek juga masuk angin loh”
9435Please respect copyright.PENANAGgA443RoLj
9435Please respect copyright.PENANAM6G6GLjnVM
“Emang gak apa-apa neng? Eneng gak risih?”
9435Please respect copyright.PENANA23qFpiFW43
9435Please respect copyright.PENANAJLtDMVphka
“Tidak apa-apa kok kek”
9435Please respect copyright.PENANA4YtzNuV1ks
9435Please respect copyright.PENANAZoZoo7xhP7
“sebentar yah neng..” dengan cepat ia membuka kemeja yang ia kenakan. Terlihatlah tubuh si kakek yang hanya tinggal tulang berlapis kulit. “Celananya juga buka neng?”
9435Please respect copyright.PENANABksSgTgeMI
9435Please respect copyright.PENANAY0OOcYWAnW
“Ka..kalau basah buka aja kek.. “
9435Please respect copyright.PENANAxhK7Cnw1D1
9435Please respect copyright.PENANAYk3zZaOCa7
Tanpa mengunggu lagi kakek tersebut mulai membuka celananya, walau terlihat sedikit kesulitan karena dilakukan diatas ranjang yang sempit. Sudah hampir setengah celana si kakek tersebut telepas . Dan ternyata si kakek tidak mengenakan celana dalam, membuat penisnya yang hitam dan setengah mengeras kini berguncang-guncang saat ia mencoba meloloskan celana yang menyangkut di kakinya.
9435Please respect copyright.PENANAlLHMYRzhJY
9435Please respect copyright.PENANAYVeXsE6FpI
Sebenarnya aku sedikit jijik melihat penis si kakek yang hitam dengan biji zakar yang terlihat kendor, namun disisi lain aku juga penasaran.
9435Please respect copyright.PENANAp0K8lXz982
9435Please respect copyright.PENANAW98qWMHlyR
“Kek… pake sarung nih… burungnya tuh kemana-mana” Ucapku sambil menyodorkan sarung yang tergantung di dinding tidak jauh dari posisiku.
9435Please respect copyright.PENANASqtEFu6Prw
9435Please respect copyright.PENANAJAygpRnp9m
“Eh.. makasih neng..maaf y neng” UJar si kakek, seolah-olah tidak terjadi apa-apa, dan kini sibuk memakai sarung untuk menutupi bagian bawah tubuhnya.
9435Please respect copyright.PENANA5ILjF9zo5j
9435Please respect copyright.PENANA3nmeTaqWBk
Sementara aku hanya bisa terpaku membayangkan bentuk penis si kakek, yang baru saja terpampang di depanku.
9435Please respect copyright.PENANA2FXsb655WJ
9435Please respect copyright.PENANANTRdS44HJo
“neng… saya masih boleh senderan ke eneng?” Tanya-nya hati-hati
9435Please respect copyright.PENANAkJktY30g8k
9435Please respect copyright.PENANAVgx9m8Q4mi
“Boleh kek… sini… “ Ujarku sambil menepuk payudaraku yang hanya di tutupi daster tipis. Mungkin kalau tidak tersamarkan dnegan motif batik, tonjolon putingku sudah terlihat jelas.
9435Please respect copyright.PENANAD82DcsBVvP
9435Please respect copyright.PENANAV3171MQOP2
Tanpa diminta lagi, si kakek langsung menghampiri tubuhku yang setengah berbaring sambil bersandar di tembok. Membuat tubuh ku seolah-olah ditindih oleh tubuh kakek yang hanya mengenakan sarung.
9435Please respect copyright.PENANAfupDEPQBX6
9435Please respect copyright.PENANAP1MsWfPHJi
“Enak yah kek?”
9435Please respect copyright.PENANAu4YHcEK2XM
“Iya neng… ternyata selain empuk punya neng alus” Ucapnya sambil mengusapkan wajahnya di payudaraku.
9435Please respect copyright.PENANAjx96rMhlFZ
9435Please respect copyright.PENANAyyTnoCKETF
Entah sengaja atau tidak, kini bibir si kakek tepat berada di putingku, membuat mulut kakek terus menggelitik putingku ketika ia berbicara. Apalagi si kakek kini terus mengoceh tentang sesuatu yang sudah tidak bisa lagi ku tanggapi dengan fokus, karena rasa geli di putingku. Apalagi putign adalah salah satu titik rangsangku yang paling sensitif.
9435Please respect copyright.PENANA5NoTuMEkQW
9435Please respect copyright.PENANAK1Gj64P05j
Kini ku rasakan tangan si kakek mulai membelai perutku, dan terus naik hingga menyentuh payudaraku. Dan akhirnya tangan kasar tersebut berhasil mendapatkan putingku yang satunya.
9435Please respect copyright.PENANAjeDIR8oDSs
9435Please respect copyright.PENANAi2H5MjVrf1
“Awwhh…kek… jangan di situ… jangan digigit… awhhhh” Jeritku ketika sesekali bibir si kakek memilin putingku yang masih dilapisi daster. Sementara sesuatu yang keras mulai menyundul-nyundul pahaku, yang dapat ku tebak itu adalah penis si kakek.
9435Please respect copyright.PENANAIBNeOSy3cp
9435Please respect copyright.PENANAUgvQTRi6K2
“Neng… boleh saya remes?”
9435Please respect copyright.PENANAxL4QPYhn0L
9435Please respect copyright.PENANARMOtPzZsyQ
“Boleh, tapi dari luar aja yah kek…” Ucapku yang masih berharap perzinahan ini tidak semakin parah.
9435Please respect copyright.PENANAWhHwmm1KnL
9435Please respect copyright.PENANAuUfa7ThzPf
Dengan sekuat tenaga tangan kasar si kakek mulai meremas-remas payudarahku seperti dodol, sungguh terasa nyeri bahkan aku aku merasakan payudaraku seperti ingin pecah di remas tangan kasar si kakek. Namun bukan menghindar aku malah mendesah-desah menikmati sensasi yang selama ini belum pernah aku rasakan.
9435Please respect copyright.PENANAjJKs7cIXbU
9435Please respect copyright.PENANA6hhnmjuEyz
Perlahan-lahan aku dapat merasakan si kakek mulai menggeser pinggulnya, membuat penisnya yang kini sedang degang kini menekan-nekan vaginaku dan hanya di batasi oleh sebuah sarung yang ia kenakan.
9435Please respect copyright.PENANASl3vjAvfKI
9435Please respect copyright.PENANAGqds5eIlPv
“kek…Kakek mau?” tanyaku dengan nafas memburu.
9435Please respect copyright.PENANA8H9IpDF4zi
9435Please respect copyright.PENANADES6id5KgV
“Boleh neng?”
9435Please respect copyright.PENANAC0psJbvoju
9435Please respect copyright.PENANAVw9cIrMTpO
“Tapi dengan satu syarat… kakek terima uang pemberianku.”
9435Please respect copyright.PENANALhSNkWU5oK
9435Please respect copyright.PENANAl7xUdcZLxM
“Eneng yakin?”
9435Please respect copyright.PENANAg0wYgNQBON
9435Please respect copyright.PENANAyyaCXGrAGi
Aku pun mengangguk sambil tersenyu, Ku kecup kening si kakek yang penuh dengan kerutan dan kerinat. “Kali ini saja kek, kakek boleh mengganggap kalau saya adalah nenek, istri kakek”
9435Please respect copyright.PENANA1M8CL8ufDM
“terima kasih neng… eneng baik banget”Ujar si kakek sambil memeluk-ku erat.
9435Please respect copyright.PENANALIoifeyCMK
9435Please respect copyright.PENANA9Jh9fNadv5
“Iya kek, anggap saja ini ungkapan rasa kagum saya kepada kakek, tolong bangun dulu kek.. saya buka dulu dasternya”
9435Please respect copyright.PENANA82OPlv6MgD
9435Please respect copyright.PENANAEbmxBXAtzj
Si kakek pun duduk membiarkanku membuka daster di depannya, “ini tubuh saya kek.. tubuh yang senang tiasa saya rawat, saat ini milik kakek” Ucapku dengan tubuh yang sudah tidak ditutupi sehelai benang pun.
9435Please respect copyright.PENANALqbePquC3c
9435Please respect copyright.PENANA4Oj7EmO6K7
“A..anu neng.. kalau boleh saya ingin neng pake jilbab… neng kelihatan lebih cantik, itu juga kalau neng gak keberatan” Ucapnya ragu.
9435Please respect copyright.PENANAkF2lCJh1Q1
9435Please respect copyright.PENANAwJMvFKSNfT
“Tolong ambilkan jilbab saya kek maaf…” pintaku sambil menunjuk kearah tumpukan pakaian basahku.
9435Please respect copyright.PENANAfg7DXeOqdv
9435Please respect copyright.PENANAvaIZ3xHSS2
Dengan jantung berdebar kembali ku kenakan jilbab yang selama ini menjadi penutup auratku, aku belum pernah sama sekali bertelanjang dengan masih mengenakan jilbab, bahkan di depan suamiku.
9435Please respect copyright.PENANAVeHG1PHrKk
9435Please respect copyright.PENANA3DCeByPxsR
“Neng cantik banget, boleh saya cium eneng”
9435Please respect copyright.PENANAFr7ry7ZWCe
9435Please respect copyright.PENANAbeYUbLoO4G
9435Please respect copyright.PENANAWfAIABjGDp
9435Please respect copyright.PENANAOvnDQs4866
Belum sempat aku menjawab, bibir tebal si kakek langsung melumat bibirku dengan ganas, permainan lidahnya membuatku berkali kali terpaksa menelan air liur si kakek. Kedua payudaraku pun juga ikut menjadi korban keganasan remasan tangan kasar si kakek.
9435Please respect copyright.PENANAIqygzN1NMc
9435Please respect copyright.PENANAmxNal7AhU6
Belum hilang rasa nyeri di payudaraku, kini giliran putingku yang dihisap secara bergantian oleh si kakek. Sementara aku hanya bisa memejamkan mataku menikmati cumbuan ganas si kakek.
9435Please respect copyright.PENANAiK6Rqe8elc
9435Please respect copyright.PENANAkMXc1NPCFK
9435Please respect copyright.PENANAypSIMDhrqK
Sampai suatu yang keras mulai terasa menyundul bibir kemaluanku, dan terus memaksa masuk. “Kek, tu…tunggu… aku belum basah….awwwww” belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, penis besar tersebut sudah menghujam ke dalam lubang vaginaku.
9435Please respect copyright.PENANALw7lkxz4qa
9435Please respect copyright.PENANAlHr48cm1nn
Aku hanya bisa meringis saat penis si kakek bergesekan dengan dinding vagina-ku yang belum terlalu basah. Namun lama kelamaan aku cukup menikmatinya, walau si kakek tidak terlalu lihai memainkan penisnya di vaginaku, namun melihat tubuh hitam dan renta si kakek yang kini menggenjot tubuhku menimbulkan sensasi tersendiri, apalagi kini aku mengenakan jilbabku, sunggu membayangkannya membuat hasratku kian memuncak.
9435Please respect copyright.PENANANaT6dZJLrW
9435Please respect copyright.PENANAHzE91VZjLx
9435Please respect copyright.PENANAdPSaYOgQGr
Namun di saat aku mulai menikmati persetubuhan beda usia ini, tiba-tiba tubuh si kakek mengejang diikuti cairan hangat yang membanjiri dinding vaginaku. Seketika tubuh renta tersebut pun ambruk menindihku, dengan nafas yang masih tersengal-sengal.
9435Please respect copyright.PENANAHY6lSFo8mU
9435Please respect copyright.PENANAYB9trTY3IJ
Walau sedikit kesal karena belum sempat mengalami orgasme, aku cukup bisa memaklumi kondisi fisik si kakek yang sudah tidak muda lagi.
9435Please respect copyright.PENANAcz7hSfEYqZ
9435Please respect copyright.PENANAZ7fuE4YhV9
“Sudah kek?”
9435Please respect copyright.PENANAyuHNoTsoNd
9435Please respect copyright.PENANA3WLpKBdkXm
“Iya neng..”
9435Please respect copyright.PENANAaF9ofG8VmQ
9435Please respect copyright.PENANAOlXfS3pWkP
“Enak yah kek?” ucapku sambil mengusap keringat di dahinya.
9435Please respect copyright.PENANAj4FnjXPGZX
9435Please respect copyright.PENANA1eAq3dh2Yp
“Maafin saya yah neng?”
9435Please respect copyright.PENANAhstw1hO0Tj
9435Please respect copyright.PENANAbRLe1NPdXC
“Iya kek.. anggap saja kita sama-sama terbawa suasana..”
9435Please respect copyright.PENANAs37I8LsjLt
9435Please respect copyright.PENANAB3K33fqYwf
“Terima kasih yah neng… eneng jangan takut saya janji tidak akan cerita ke siapa-siapa” Ucapnya sambil berusaha bangkit.
9435Please respect copyright.PENANAOvhidXmKgA
9435Please respect copyright.PENANAscFrUmxlTH
Sementara air banjir ternyata sudah surut, dan hujan pun mulai mereda. “Saya pamit yah kek… mumpung reda..” Pamitku sambil menggenggam kedua tangan si kakek. Tidak tega rasannya harus meninggalkan beliau sendiri di kamar gelap ini.
9435Please respect copyright.PENANAMwoJcNcjjA
9435Please respect copyright.PENANA5FjFg1vYN0
“Saya benar-benar minta maaf neng” Ucapnya sambil merunduk, tanpa berani menatapku.
9435Please respect copyright.PENANAXuCoEb1VB0
Kembali ku peluk si kakek kedalam bekapan tubuhku yang masih telanjang bulat, sekedar sebagai pelukan perpisahan. Segera kembali ku kenakan pakaian keja ku yang basah, agar tidak menimbulkan kecurigaan.
9435Please respect copyright.PENANAPinVGuwNW8
9435Please respect copyright.PENANApe7wo030xw
Aku pun pamit dari tempat tinggal si kakek, dan tidak lupa meninggalkan beberapa lembar uang untuk si kakek, walau ia terus saja menolak uang pemberianku akhirnya si kakek mau menerima uang pemberianku.
9435Please respect copyright.PENANAtVZ5RjEyZb
9435Please respect copyright.PENANAu6h8O5RZSW
Tanpa sadar hari sudah menjelang malam, aku yang baru teringat dengan niat ku untuk memasakan opor untuk suamiku, langsung bergegas mengendarai mobilku untuk pulang. Walau sedikit terbesit rasa penyesalan karena kembali menghianati suamiku, aku cukup senang bisa membantu si kakek tukang sol sepatu.
9435Please respect copyright.PENANAsWA2x4qenT
9435Please respect copyright.PENANA31ryCinSlO
9435Please respect copyright.PENANA6AvDBVlAdL
-TAMAT-
ns216.73.216.176da2