Beberapa hari ini aku jadi kehilangan kesempatan untuk melihat aktifitas kamar majikan putri itu. Aku jadi susah tidur, padahal aku setiap hari sebelumnya selalu melihat aktifitas di kamar itu dan sempat bermasturbasi barulah aku tertidur.
4913Please respect copyright.PENANAMk1hOsaI3C
Memang aku akui di usiaku yang tidak muda lagi ini libidoku sering timbul. Namun kepada siapa aku akan menyalurkannya, sedang istriku di Sumatera bersama anakku. Untuk memenuhi hasrat libidoku, pada malam yang dingin itu aku mengintip majikanku itu di kamarnya. Rupanya ia masih belum tidur dan hanya berbaring di ranjang.
4913Please respect copyright.PENANA0KgoS2pCWm
Tampaknya ia sedang merindukan belaian dari suaminya. Namun karena suaminya sedang tidak tidak ada ia menjadi kelihatan gelisah di tempat tidurnya. Aku memperhatikan Neng Shany selalu menggeser geserkan guling di ranjangnya yang luas itu ke arah kemaluannya.
4913Please respect copyright.PENANAIo1y3JMXAa
Aku tahu saat itu Neng Shany ingin kehangatan. Apalagi hawa dingin AC di kamarnya membuatnya tampak kehausan. Tak lama kemudian kulihat tangan Neng Shany mulai meraba-raba bagian selangkangannya dari luar gaun tidurnya yang sudah mulai awut-awutan dan menyingkapkan pahanya yang mulus.
4913Please respect copyright.PENANAJ0xf0JBnu5
Aku jadi terangsang dan ingin melihat terus apa yang hendak dilakukannya. Saat sedang asyik-asyiknya memperhatikan tingkah laku anak perempuan majikanku itu aku dikejutkan oleh suara benda terjatuh dan ada bunyi ‘krasak kresek’.
4913Please respect copyright.PENANAGp4NHiLv5g
Aku yang saat itu berada dalam kegelapan dapat dengan leluasa mengintai ke arah datangnya suara itu. Ohh.. Alangkah kagetnya aku. Aku melihat ada 3 orang yang mengendap endap akan masuk ke rumah ini. Mereka telah melompati pintu pagar dan sedang berjalan ke arah rumah.
4913Please respect copyright.PENANAODkWERg9hs
Sebagai seorang bekas tentara yang telah banyak pengalaman di medan perang, aku lalu menuju arah suara itu dan dengan samuraiku aku bacok si penjahat itu tanpa tanya lagi. Mereka meringis kesakitan dan minta ampun padaku.
4913Please respect copyright.PENANAzMirCw2S8Z
Mereka akhirnya lari dan berusaha menghindar dari kejaran masyarakat yang tahu akan tindakan mereka. Malam itu akhirnya rumah majikanku ini selamat dari upaya pencurian dan perampokan. Majikanku Shany akhirnya terbangun dan keluar rumah menemuiku.
4913Please respect copyright.PENANAxEPxVnw7W2
Akupun menerangkan kejadian yang sesungguhnya dengan lengkap. Ia pun akhirnya berterima kasih dan minta aku untuk menyelesaikan masalah itu dengan aparat terkait malam itu. Setelah memberikan laporan secukupnya, malam itu pun aku pulang ke rumah dan disambut majikanku Neng Shany, yang saat itu mengenakan baju kimono tidur.
4913Please respect copyright.PENANA7tUrjTCgi5
Ia amat mengkhawatirkan keadaanku malam itu. Iapun telah sempat menelepon suami dan kedua orang tuanya. Dan akupun lalu ditelepon suami dan kedua orangtua Shany agar bisa menjaga Shany dengan hati hati. Sempat aku lihat wajah kecemasan di rona muka Shany malam itu.
4913Please respect copyright.PENANA3iEfJc7dds
Wajahnya yang putih bersih itu terlihat takjub dan khawatir, namun dengan lambat aku terangkan kepadanya supaya jangan cemas seperti itu. Malam itu pun lalu kami tidak tidur dan hanya berbicara saja di ruang tamu rumah besar itu.
4913Please respect copyright.PENANAnD7ltdf70s
Neng Shany kelihatan masih shock atas kejadian itu dan akupun tidak sampai hati meninggalkannya sendirian di ruang tamu malam itu. Aku menemaninya dan sesekali mataku yang nakal mencuri-curi pandang ke arah sekujur tubuhnya yang terbalut kimono tidur saat itu.
4913Please respect copyright.PENANAAfJagYI96K
Mata nakalku sempat memperhatikan gundukan bukit dadanya yang sekal dan berukuran 34B hingga amat menggodaku. Aku tahu nomor itu karena saat mencuci dan menjemur aku sempat melihatnya dengan seksama jenis dan wangi celana dalam Neng Shany.
4913Please respect copyright.PENANAT44bsg4xOm
“Neng.. Sudah malam tidur aja dulu.. Biar Mamang jaga di sini” kuanjurkan Neng Shany agar segera tidur karena waktu sudah hampir pukul 2 pagi.
4913Please respect copyright.PENANANeyXFAjj35
“Ahh.. Enggak Mang.. Shany masih takut dengan kejadian tadi! Mamang mau kan jagain Shany di kamar” pinta Neng Shany dengan wajah yang masih nampak pucat.
4913Please respect copyright.PENANA6sWSj6JhWc
“Wahh.. Mamang enggak berani lancang neng..” aku terkejut dan spontan menolak karena enggak enak harus masuk kamar majikanku ini.
4913Please respect copyright.PENANAxjfYh2My7L
“Enggak apa-apa kok Mang.. Soalnya aku takut sendirian..” katanya memelas.
4913Please respect copyright.PENANA2Cvn8rTtVK
Aku jadi tidak tega melihatnya. Entah kenapa malam itupun aku diajaknya ke kamarnya untuk sekedar berbincang bincang. Katanya ia masih takut dan trauma. Jika saja ada suaminya ia mungkin tidak akan mengizinkan aku ke kamarnya.
4913Please respect copyright.PENANAx6Vru9DOdu
Namun hal tabu yang slalu aku jaga slama ini malam itu luntur. Aku masuk ke kamarnya yang dingin dan harum semerbak itu sekedar hanya untuk menemani anak majikanku itu. Sebagai laki-laki aku telah memasuki wilayah pribadi putri majikanku itu.
4913Please respect copyright.PENANAE5ihi82ETC
Dengan sedikit berdebar aku mengikuti Neng Shany masuk ke kamarnya dan duduk di kursi yang ada di kamar Neng Shany. Niat isengku mulai timbul saat kulirik tubuh Neng Shany yang sintal terbaring indah di tempat tidurnya.
4913Please respect copyright.PENANAE7JsDtOdIk
Dengan sedikit kurang ajar aku mulai berusaha mempengaruhi jiwa dan mental putri majikanku itu dengan cerita cerita seram tentang perampokan dan horor. Sebagai wanita yang hanya seorang diri malam itu tentunya ia merasa takut dan amat membutuhkan bantuanku.
4913Please respect copyright.PENANASoa28cY17H
Neng Shany tidak jadi tidur dan semakin merasa ketakutan. Ia memintaku menemaninya duduk di atas tempat tidurnya. Inilah saatnya insting kelelakianku bermain. Dengan tambahan cerita seram akhirnya dengan tanpa paksaan Neng Shany aku raih dan kupeluk malam itu di kamarnya.
4913Please respect copyright.PENANALzisqqOPW2
Ia yang menganggapku sebagai orangtuanya hanya mandah saja saat tubuhnya kudekap di atas tempat tidurnya. Aku yang sudah banyak makan asam-garam sebagai laki-laki tidak terlalu sulit untuk menundukkannya.
4913Please respect copyright.PENANA5HJO673M9y
Dengan terus menceritakan hal-hal seram, tanganku mulai mengelus lengan Neng Shany. Aku tahu Neng Shany sudah mulai tunduk dan takluk padaku. Hal ini kuketahui dari berdirinya bulu-bulu lembut di lengannya saat kuraba. Nafas Neng Shany pun mulai memburu.
4913Please respect copyright.PENANAFPy8bI0nOA
Aku mulai memberanikan diri mencium leher bagian belakang telinga Neng Shany. Tubuhnya mulai sedikit bergetar atas ciuman dan rangsangan di wilayah peka tubuhnya yang mulus itu. Aku tahu saat itu Neng Shany sedang membutuhkan belaian laki laki.
4913Please respect copyright.PENANA82lQXdpya7
4913Please respect copyright.PENANAMXy0PGSa1n
Namun Neng Shany memang wanita dan seorang istri yang baik. Ia tidak begitu saja larut akan alunan gairah yang aku pancarkan saat itu. Ia berusaha menolakku dan melepaskan pelukanku. Namun malam itu apalah daya seorang wanita seperti Neng Shany dibandingkan aku yang bekas prajurit dan memiliki pengalaman yang lumayan di saat perang.
4913Please respect copyright.PENANAouf29Pp8Dd
Aku tak mau mangsa yang sudah di depan mata terlepas begitu saja. Aku harus menuntaskannya. Karena kalau tidak maka habislah riwayatku. Aku harus mampu menundukannya. Neng Shany yang menggeliat berusaha melepaskan pelukanku, semakin kupeluk erat.
4913Please respect copyright.PENANAdxk39kSr06
Tanganku semakin berani mengelusnya. Kali ini tanganku mengelus perutnya tepat di atas selangkangannya. Mulutku yang sedang menciumi bagian belakang telinganya semakin liar bergerak turun ke lehernya.
4913Please respect copyright.PENANAMv5Yu08lc1
Bulu kuduknya telah berdiri semua. Tubuhnya semakin menggelinjang dalam pelukanku. Lalu dengan sedikit paksaan, kurebahkan tubuh Neng Shany dan mulai kutindih dan kucumbu.
4913Please respect copyright.PENANA83914MlwfX
Tubuhku yang menindih tubuh Neng Shany segera menekan bagian selangkangannya. Kedua kakinya kupentangkan lebar-lebar sehingga aku semakin leluasa menempatkan tubuhku di antara kedua pahanya. Batang kemaluanku yang sudah mulai mengeras menempel ketat ke selangkangan Neng Shany yang hangat itu.
4913Please respect copyright.PENANAv9eBWieDtU
Aku yang sudah sangat lama tidak melakukan hubungan badan semakin tak terkendali. Mulutku dengan rakus segera menyerbu gundukan bukit payudara Neng Shany dari luar kimono tidurnya. Puting payudaranya yang mulai mengeras di balik beha-nya segera saja menjadi santapan mulutku yang rakus.
4913Please respect copyright.PENANA0URrOon7wZ
“Ohh.. Mmaangg.. Jangg.. Annhh” Neng Shany merintih memohon agar aku menghentikan gerakanku. Namun aku yang sudah kesetanan tak mau berhenti begitu saja. Tanganku yang liar segera bergerak ke bawah dan menyingkap kimononya dan mengusap-usap pahanya bagian dalam yang sangat mulus.
4913Please respect copyright.PENANAJrthuFQ7Jh
Tanganku terus merayap ke atas dan akhirnya mulai mengelus-elus gundukan di balik celana dalam Neng Shany yang sudah mulai basah. Aku tahu Neng Shany sudah mulai terangsang. Walaupun mulutnya bilang jangan, namun aku tahu ia tak mungkin dapat menghentikanku.
4913Please respect copyright.PENANAjCq54IJ3Ic
Tanganku segera menyusup ke balik celana dalamnya yang tipis dan mulai meraba rambut di selangkangan Neng Shany. Tanganku segera menyentuh cairan lendir hangat yang mulai membasahi selangkangannya. Aku yang sudah sangat berpengalaman dalam hal ini segera saja mencari-cari tonjolan di sela-sela lubang kemaluan Neng Shany.
4913Please respect copyright.PENANAPNVwF5xuDp
Karena disitulah titik kelemahan wanita. Jari tanganku segera mempermainkan tonjolan daging kecil di celah lubang kemaluan Neng Shany yang sudah sangat licin dan basah. Mulut Neng Shany tidak lagi menolakku. Tubuh Neng Shany semakin bergetar saat jariku yang lincah bergerak memutar-mutar di atas tonjolan daging di sela-sela lubang kemaluannya.
4913Please respect copyright.PENANARnlItSGxej
Nafas Neng Shany semakin megap-megap. Pantatnya mulai terangkat sehingga bukit kemaluannya semakin ketat menempel batang kemaluanku yang semakin mengeras. Tak berapa lama kemudian Neng Shany merintih panjang. Tubuhnya berkelojotan di bawah tindihanku.
4913Please respect copyright.PENANAQMoSTw7ziX
Aku tahu Neng Shany sudah orgasme atas permainan jari-jariku yang sudah berpengalaman. Namun aku terus saja meneruskan permainan ini. Tanganku tetap meremas dan meraba bukit kemaluannya selama beberapa saat.
4913Please respect copyright.PENANAvx9Qs08Jzu
Kemudian tanpa perlawanan berarti dari Neng Shany aku berhasil membuka seluruh kain penutup tubuhnya hingga Neng Shany telanjang bulat dalam pelukanku. Pemandangan yang sangat indah segera terpampang di depan mataku.
4913Please respect copyright.PENANAhflpqP5fSP
Tubuh Neng Shany yang sangat mulus benar-benar membuat jakunku naik turun. Kedua belah payudaranya yang putih sangat mengkal dihiasi dua puting yang masih berwarna kemerahan sangat menggairahkan. Perutnya tampak masih sangat rata karena memang belum pernah melahirkan, jadi belum ada guratan sama sekali.
4913Please respect copyright.PENANAxbhCl45Ncj
Pinggulnya yang lebar sangat serasi dengan pinggangnya yang ramping. Dan yang paling membuat mataku terbelalak adalah guratan kecil berwarna merah yang melintang di tengah-tengah gundukan bukit membusung di kemaluannya yang lebat ditumbuhi rambut.
4913Please respect copyright.PENANArFCh0lRusX
Lalu tanpa membuang waktu aku segera melepas kaus bututku dan memerosotkan celana kolorku hingga aku pun telanjang bulat. Aku segera menindihnya dan menggangkankan kedua kakinya lebar-lebar. Batang kemaluanku yang sudah mengeras menempel ketat di selangkangan Neng Shany yang hangat.
4913Please respect copyright.PENANAq0XeWAZEXa
Mulutku segera menyergap kedua bukit payudaranya yang indah itu dengan rakus. Kali ini tanpa dihalangi kain beha dan kimono lagi. Lidahku segera menjilat kedua bukit payudara Neng Shany yang putih kenyal itu bergantian. Ceritasex.site
4913Please respect copyright.PENANAtr5cWr3s9n
Bibirku mengulum puting payudaranya yang mencuat. Hal ini membuat mulut Neng Shany mendesis-desis seperti orang kepedasan. Tubuhnya mulai menggelinjang hingga aku merasa betapa batang kemaluanku yang menempel ketat di selangkangannya mulai tergesek-gesek daging hangat dan licin karena sudah sangat basah.
4913Please respect copyright.PENANADyk7IoTth2
“Amm.. punhh Maangg.. jaangg.. aannhh.. Maangg.. ouchh..” desis Neng Shany antara menolak dan pasrah. Aku tak peduli. Dalam benakku hanya ada tekad untuk menuntaskan hasratku. Aku tak peduli apapun juga. Biarlah urusan dipikir belakangan! Yang penting tembak duluan! Ayo blehh sikaatt! Demikian setan telah menari-nari membujukku untuk menuntaskan napsuku.
4913Please respect copyright.PENANAL0mDJl4xfO
Mulutku yang rakus terus menyusuri seluruh permukaan tubuh Neng Shany. Dari kedua puting payudaranya yang semakin keras, mulutku bergeser ke samping ke arah ketiak Neng Shany yang bersih tanpa ditumbuhi rambut satu helai pun! Rupanya ia rajin mencabuti bulu ketiaknya hingga tampak bersih.
4913Please respect copyright.PENANA8OUL1jvI1E
Lidahku segera menjilat-jilat ketiaknya dengan gemas. Tubuh Neng Shany semakin menggerinjal. Desisan tak henti-hentinya keluar dari bibirnya. Dari ketiak, mulutku terus bergeser turun menyusuri tulang rusuk Neng Shany hingga ke pinggangnya yang putih bersih. Lidahku terus menyapu-nyapu seluruh permukaan pinggangnya dengan diselingi sesekali menyedotnya kuat-kuat hingga tubuh Neng Shany terhenyak.
4913Please respect copyright.PENANAqo7jWs9gqS
Aku semakin gemas menyedot-nyedot saat mulutku sampai ke bagian bawah perut Neng Shany yang rata. Rambut-rambut halus nampak menumbuhi perut bagian bawah Neng Shany yang semakin ke bawah semakin melebat.
4913Please respect copyright.PENANAG9TGKkJYvK
Lidahkupun menyapu-nyapu bagian perut di antara selangkangannya dengan pangkal pahanya. Tercium aroma khas perempuan! Sungguh sangat merangsang. Rupanya Neng Shany sangat menjaga kebersihan kawasan pribadinya ini.
4913Please respect copyright.PENANAsQHpvLQbMl