Berbagi Kenikmatan
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk74ggXdRl0
Sebenarnya aku punya beberapa pilihan untuk mendapatkan calon suami yang terbaik di mataku. Namun pilihanku jatuh kepada Bang Abe (nama lengkapnya Abraham). Karena menurutku, Bang Abe itu penyabar dan selalu mengalah dalam setiap perdebatan denganku. Selain daripada itu, Bang Abe mendapat gelar masternya di Amerika.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTSHHVYhn94
Aku pun teringat kata-kata Bang Abe, “Sebenarnya aku ini rugi kalau bekerja untuk orang lain. Aku mengejar master degree di Amerika dengan tujuan ingin membuka perusahaan sendiri, bukan mau bekerja di perusahaan orang lain. Tapi sekarang kita belum punya modal.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpNdc93bWLF
Karena itu terpaksalah aku bekerja untuk orang lain dahulu, sambil mengumpulkan modal untuk start di perusahaan kita sendiri. Dari perkawinanku dengan Bang Abe, lahirlah anak pertama kami, bayi perempuan yang cantik dan kami beri nama Vania, dengan nama kecil Nia.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTc01WIkvck
Namun sampai Vania sudah berusia 3 tahun, keadaan kami masih “jalan di tempat”. Perbedaannya cuma satu hal. Bahwa sejak lahirnya Vania, aku mengajak Mbak Rumiar, kakak kandungku, tinggal di rumahku. Kebetulan Mak Rum sejak dua tahun terakhir berstatus janda tanpa anak.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoMaBFnPbEQ
Kehadiran Mbak Rum lumayan meringankan bebanku sebagai ibu rumah tangga. Karena Mbak Rum sangat menyayangi Nia. Maklum dia belum punya anak, sehingga naluri keibuannya dilimpahkan kepada anakku.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSrEfkOqPc5
Mbak Rum juga sangat cekatan untuk bersih-bersih dan masak makanan untuk kami makan bersama. Tapi begitulah, keuangan kami belum kuat. Sehingga Mbak Rum hanya bisa masak dengan bahan seadanya saja.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTBx3TjuCSp
Memang aku cukup prihatin dengan keadaan ini. Sampai aku sering punya keinginan untuk bekerja. Karena percuma aku punya gelar SE tapi tidak digunakan untuk meringankan beban suamiku.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd4bgvJyM8w
Tapi suamiku selalu menolak permintaan ijinku untuk bekerja. Suamiku selalu menjawab, “Meskipun kamu jadi pejabat tinggi, aku lebih suka statusmu sebagai ibu rumah tangga, Sayang.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXMKLAkzE11
Karena itu aku terpaksa berdiam diri di rumah terus sebagai ibu rumah tangga yang sejati. Padahal aku sudah gemas, ingin melihat suamiku sukses dengan profesinya. Kalau pun dia tetap bekerja, aku sih ingin melihatnya punya jabatan yang bagus di perusahaan besar itu.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWj8RmRi9FC
Aku juga prihatin karena suamiku hanya mampu memiliki motor bebek. Dengan motor murahan itulah dia pulang-pergi ke kantornya. Padahal teman-teman seangkatan dengannya, rata-rata sudah punya mobil.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcP9tmpwpud
Rasanya percuma saja suamiku mengejar gelar master di Amerika, tapi kalah dengan teman-teman seangkatannya yang masih S1. Ada juga yang S2, tapi didapatkan di Indonesia. Gelarnya juga magister, bukan master seperti suamiku. Tapi keadaannya jauh lebih sukses daripada suamiku.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBJ4esTS0Fc
Untungnya aku ini bukan seorang istri yang banyak tuntutan. Aku tak pernah meminta pakaian dan perhiasan yang mahal-mahal. Aku pun tak pernah membeli alat make up yang serba impor, karena pada dasarnya aku tak terlalu mengandalkan alat make up. Memoles bibir dengan lipstick pun hanya sekali-sekali saja.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrrBQIIg7Ya
Mengenai keadaan keuangan pun, mungkin aku harus pasrah saja. Karena mungkin nasib kami belum bisa juga meraih sukses seperti orang lain. Siapa tahu kelak kami bisa mengejar teman-teman yang sudah duluan sukses itu.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPSOYhwrM6E
Di sudut lain, masalah seksual misalnya, berjalan secara normal menurutku. Meski Bang Abe bukan sosok yang menggebu-gebu di atas ranjang, namun aku selalu terpuaskan oleh kejantanannya.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEQkSfwjbFI
Dalam komunikasi pun selalu normal. Karena suamiku seorang penyabar dan selalu mengalah padaku, kecuali ijin bekerja itu yang tetap tidak diberikan padaku.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdAW7sRjT4S
Karena itu, kami tidak pernah bertengkar dalam soal sekecil apa pun. Lalu kenapa aku harus mengkhayalkan sesuatu yang belum ditakdirkan untuk meraihnya? Kenapa aku pun tidak mengikuti sikap dan perilaku suamiku yang penyabar itu?
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYpv0Yu2mTN
Ya, barangkali aku harus bersabar menghadapi segala kenyataan ini. Meski banyak pahitnya, harus kutelan dengan sabar, sabar dan sabar.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbLtmDTPca1
Terlalu ngotot juga bisa hypertensi nanti… hihihihiiii…!
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvaRve2fNtO
Pada suatu sore, suamiku pulang dalam keadaan yang lain dari biasanya. Dia pulang dengan sebuah sedan mahal. Aku tahu benar sedan itu built up dari Eropa, yang harganya pasti milyaran.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFBWerU5tf4
Aku terheran-heran dibuatnya. Lalu menghampiri suamiku yang baru turun dari mobil mewah itu. “Mobil siapa ini Bang?” tanyaku.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4njWFPCeXY
“Punya Kevin,” sahut suamiku.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkkNOlmvo0
“Kevin mana?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwM1Ps1BWO3
“Kevin… putra mahkota perusahaan.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJz8KRalzf
“Owh anaknya big boss itu?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKtuCqPIjvE
“Iya. Tiga bulan lagi juga dia akan menjadi orang nomor satu di perusahaan. Karena ayahnya sudah sakit-sakitan, punya penyakit jantung segala.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7N9STzNz4
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO5QhgahjfZ
“Kevin kan masih muda sekali Bang. Apa mampu dia mengendalikan perusahaan sebesar itu?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhbWpckTbqa
“Umurnya sudah duapuluhtiga tahun. Sudah jadi sarjana tamatan Inggris pula. Nanti deh kita bicarakan… ada sesuatu yang harus kita rundingkan.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOyo8vYodl0
Suamiku melangkah masuk ke dalam rumah kami yang di pinggir jalan besar tapi masih sangat sederhana.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBrZTPrmmis
“Memangnya ada apa Bang? Kok seperti serius gitu? Ada kabar baik atau…”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB3GpSYx4ld
“Siapin makan dulu deh. Perutku lapar.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW6dogT1f1c
“Emang tadi gak makan siang di kantin kantor?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7arxqXtU4y
“Makan. Tapi hanya sedikit. Banyak yang harus dipikirin sih.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnbajfWmMxg
Aku bergegas menyiapkan makanan untuk suamiku. Tidak ada yang istimewa makanan yang kuhidangkan untuknya. Cuma sayur asem, ikan asin jambal, kerupuk kampung dan sambel bajak.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkBT6VyQ80
Tapi suamiku tampak bersemangat menyantap makanan yang kuhidangkan itu. Memang dia sudah mulai bosan dengan makanan-makanan mewah dan kebarat-baratan, lalu kembali ke makanan tradisional begitu.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8yIxnl2QZB
Aku belum lapar. Karena itu aku hanya duduk di samping suamiku, untuk menemaninya makan.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhCdMJEp9pr
“Nia mana?” tanyanya setelah selesai makan.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbLDL1j2yeF
“Lagi tidur di kamar Mbak Rum.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GYgVe61sE
Setelah menyeka mulutnya dengan kertas tissue, Bang Abe menarik pergelangan tanganku, “Kita ngobrol di kamar aja yuk. Biar bebas ngomongnya.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSOLh9dHeYs
Kuikuti saja langkah suamiku menuju kamar.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqEs0DpEbqj
Suamiku merebahkan diri, menelentang di atas bed. Aku pun rebahan di sampingnya. Tanpa keberanian untuk mulai bicara.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhDPzKhf9PW
Lalu dia mulai berkata, “Sebenarnya masalah ini masalah berat. Tapi demi kemajuan kita, harus dihadapi juga dengan hati dan otak dingin.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrtxcpC5q5o
“Masalah apa sih? Kok Abang seperti berat gitu menyampaikannya. Apakah ada tugas baru yang harus Abang hadapi?” tanyaku.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVgydCnkZkz
“Seperti yang sudah kubiang tadi, tiga bulan lagi Kevin akan sepenuhnya memegang kendali perusahaan. Karena dia anak tunggal big boss yang sudah sakit-sakitan itu. Aku pun berusaha mendekati dia sejak beberapa hari belakangan ini. Dengan tujuan, semoga nanti aku dikasih jabatan penting di perusahaan.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ03Ln0BksGg
“Memangnya apa permintaan Kevin itu Bang?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQZF0bybMxd
“Sebelum menjawab soal itu, aku ingin mengingatkan bahwa kamu pernah menghadiri pesta ulang tahun Kevin dan waktu perayaan anniversary perusahaan kan?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvK1FQDltz2
“Iya, “aku mengangguk sambil mengingat-ingat dua kejadian penting itu.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQiESaFihnY
“Apakah kamu melihat sikap Kevin yang berbeda saat itu?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYnhTIvIzb9
“Nggak. Biasa-biasa aja,” sahutku berbohong. Padahal aku memang merasa risih karena di kedua even itu Kevin menatapku terus sambil tersenyum-senyum. Tapi masa soal sekecil itu harus kusampaikan kepada suamiku?
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjVhqzz41bA
“Kevin sangat tergiur olehmu. Dan akan mendudukkanku di posisi penting dalam perusahaan asalkan… “Bang Abe tidak melanjutkan kata-katanya.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNlzh1Mvwdj
“Asalkan apa?” tanyaku penasaran.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYAFV3zDN5n
“Asalkan kamu bersedia menemaninya di villa, satu atau dua malam saja.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf77Tk7R7hA
“Gila! Mentang-mentang orang tajir melilit! Seenaknya aja meminta istri orang. Memangnya aku ini perempuan apa?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndozEFvB0K
“Tapi… apa salahnya kalau kita berkorban demi kemajuan kita? Aku yakin kalau permintaannya itu dikabulkan, masa depan kita bakal gilang-gemilang, Sayang.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4DkC4Y0jf
“Kevin kan anak konglomerat. Cewek yang seperti bidadari pun bisa didapatkannya. Kenapa harus memilih istri orang?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9R55Wc4KAb
“Karena kamu punya daya tarik yang luar biasa, Sayang.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3CP6LE8VBI
“Aaaah… aku nggak mau diperlakukan sewenang-wenang oleh siapa pun.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNHo6O3H0IQ
“Sayang… tadi dia sampai berkali-kali minta maaf dan minta aku tidak tersinggung.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQcDacxN5b
“Lalu Abang menyetujui keinginannya? Begitu?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjRgv7nM2mu
“Belum kusetujui. Aku hanya bilang akan menunggu keputusanmu. Jadi sekarang bola ada di tanganmu. Kalau ingin masa depan kita cemerlang, ikuti saja keinginan Kevin itu. Kamu kan sudah ikut program KB. Jadi pasti Kevin takkan bisa menghamilimu.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBRmiGdo5ZQ
“Baaang…! Aku merinding nih dengernya juga. Udah ah. Abang harus tegas menolaknya. Kalau nanti kedudukan Abang tidak ada perubahan, pindah aja ke perusahaan lain. Kenapa harus ngikutin rencana jahanam seperti itu?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxt2l7yMWWO
“Seperti yang kubilang barusan, Kevin berulang-ulang minta maaf, minta agar aku tidak tersinggung. Sama sekali tidak kelihatan arogan. Itu pun kalau kamu mau. Kalau tidak, ya gampang… tinggal laporan aja padanya besok, bahwa kamu tidak mau. Selesai. Tapi resikonya ya gitu itu. Kita akan tetap seperti sekarang ini.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy0t5lWrWEz
Aku terdiam. Dengan perasaan masih jengkel.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNoXDGaaIZD
“Orang-orang yang sudah sukses, pasti ada terobosan dengan jalannya masing-masing.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxyP5dZh52U
“Tapi bukan dengan menjual memek istrinya, kan?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZ2h6dZGk1
“Aku juga takkan menjualmu. Meski dibeli berapa pun aku takkan pernah menjualmu,” ucap suamiku sambil membelai rambutku dengan lembut. Membuat keteganganku agak mereda.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDz8qsDapWG
“Kalau aku mengikuti omongan Abang, keutuhan dan nilai-nilai suci perkawinan kita pasti akan hancur.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvBqYM9L9eD
“Tidak! Bahkan sebaliknya… aku akan semakin mencintaimu, Sayang…”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchjuJg7Omu
“Omong kosong. Mana ada suami yang tambah mencintai istrinya setelah si istri dinodai oleh lelaki lain?!”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3L3uFZjaaV
“Ya buktikan aja nanti. Sebagai lelaki, aku pantang menjilat air ludahku sendiri. Masalahnya, jika kamu melaksanakan rencana yang kuanggap sebagai kesempatan baik itu, aku akan menganggapmu turut membantu kemajuan karierku. Bukan sekadar membiarkan lelaki lain menodaimu.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKunQsCzS9H
Aku terdiam.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuUdzlajjwV
Suamiku berkata lagi, “Coba pikirkan unsur-unsur positifnya dulu. Kalau kamu pandai mengambil hati Kevin, apa pun permintaanmu pasti dikabulkan. Misalnya mobil yang di depan itu kamu pinta, pasti diberikan. Memang harganya milyaran. Tapi buat konglomerat seperti Kevin, beli seratus mobil mewah pun gak ada apa-apanya.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjVU6aTI6Dg
Aku masih terdiam.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVehINi9iEf
Suamiku melanjutkan, “Coba kamu pikirkan dengan positif thinking. Kevin itu tampan, karena dia itu berdarah campuran Jerman dengan Tionghoa dan Indonesia. Masih muda pula, empat tahun lebih muda dariku. Dan aku akan mengijinkan apa pun yang akan kamu lakukan waktu meladeninya. Bahkan sebaiknya dia dirayu tapi lakukan secara halus sekali.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfwpqZafHxL
Aku terdiam terus. Bahkan kupeluk bantal guling sambil membelakangi suamiku. Seolah mau tidur. Padahal aku tetap menunggu suamiku berkata lagi.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR4M81Uawxl
Tapi dia malah turun dari bed dan keluar dari kamar.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhRVPfykiPT
Aku jadi bingung sendiri. Karena semua yang telah dikatakan oleh suamiku tadi, benar-benar mengejutkanku. Semua itu tak pernah terpikir olehku sebelumnya.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZ0TcdgDUI
Lalu apa yang harus kulakukan? Haruskah aku membuang “kesempatan bagus” seperti yang dikatakan olehnya tadi? Bukankah aku sudah berkali-kali minta izin untuk bekerja, karena ingin membantunya? Lalu sekarang ada “terobosan”, tapi semuanya itu tergantung pada keputusanku.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSY1nJ6y6ZT
Diam-diam aku turun dari bed, mengambil selimut tipis, lalu kubawa selimut itu ke luar. Ternyata suamiku sedang duduk di ruang tamu sambil duduk di sofa panjang yang menghadap ke televisi.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡycQJd5zbFN
Aku menghampirinya. Lalu merebahkan diri di atas sofa dan menumpangkan kepalaku di atas paha suamiku, sambil menyelimuti diriku sendiri karena kalau sudah menjelang malam begini suka banyak nyamuk.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCafmj1Nnpv
Suamiku tidak bicara sepatah kata pun. Hanya membelai rambutku yang terurai ke atas pahanya.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡap9H84kTNN
“Bang…” ucapku memecahkan kebisuan.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtRchYGFDBF
“Hmm?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwfe7xFbNNt
“Kalau keinginan Kevin itu ditolak, apa akibatnya?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVEWIxbJT50
“Ya takkan ada apa-apa. Kita akan berada di posisi semula. Serba pas-pasan. Bahkan mungkin aku akan resign saja, karena tidak kuat dengan penghasilan yang tidak sesuai dengan kebutuhan kita.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEP4rdBqful
“Lalu setelah resign mau kerja di mana?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9vJ9YGCogO
“Nggak usah nyari kerja. Mau usaha sendiri aja. Kalau perlu dagang gorengan juga gak apa-apa.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYMBJ0Broyi
“Seorang master lulusan Amerika mau dagang gorengan?!”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlmLAL661Gi
“Nggak apa-apa. Hidup di zaman sekarang ini tak perlu gengsi-gengsian. Siapa tau dari dagang gorengan kita bisa lebih sukses daripada sekarang.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG96cKifdUT
Aku terdiam. Membayangkan suamiku mendorong gerobak yang dilengkapi dengan wajan berisi minyak goreng dan kompor dengan tabung gas kecil.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ1zQ9KX0ty
Ooooh… yang bener aja!
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZRZ2OX51IQ
Lalu kalau sudah seperti itu, siapa yang mau disalahkan? Aku? Takdir? Siapa?
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbS6wbMJsqz
Ya Tuhan! Semoga hal itu jangan pernah terjadi dalam kehidupan kami!
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8CjjzzlWRe
“Lalu… kalau kita kabulkan keinginan Kevin itu, apa akibatnya?” tanyaku.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9N3PalqTCL
“Banyak sekali yang akan terjadi. Aku bisa ditempatkan di posisi penting seperti yang kita harapkan. Kamu juga akan mendapatkan beberapa efek positif. Apa pun yang kamu minta pada Kevin, pasti dikasih.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJe69FScZK5
“Maksudku, apa akibatnya terhadap keutuhan perkawinan kita Bang.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0FMrF1RsXM
“Akibatnya… aku akan semakin mencintai dan menyayangimu. Karena beberapa kemajuan akan terjadi. Dan itu berkat jasamu. Berkat semangatmu untuk membantu karierku.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3hy5VCDiKL
“Bukannya Abang bakal jijik mendekatiku yang telah dinodai oleh orang lain?” tanyaku dengan nada kurang percaya.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTov5pkIVIt
“Buktikan saja nanti. Kalau sampai seperti itu, ludahi saja mukaku. Pernahkah aku ingkar janji selama ini? Pernahkah aku menjilat air ludahku sendiri?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPHeIuO35Xw
Memang suamiku tidak pernah ingkar janji. Apa pun yang diucapkannya selalu dibuktikan. Karena dia berprinsip, seorang lelaki itu harus bisa dipegang omongannya.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYMqHQBeVQB
Aku duduk di samping suamiku. Kemudian kucium pipinya dengan mesra. Tanpa melontarkan kata-kata. Karena aku bingung harus berkata apa.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRyXsq3s4RJ
“Jadi bagaimana? Apakah kamu sudah mulai berpikir secara positif thinking?” tanya suamiku.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8h97Zy20lN
“Aku akan mengikuti apa pun yang Abang inginkan. Dengan syarat, jika kelak terjadi hal-hal negatif, Abang yang harus bertanggung jawab. Jangan menyalahkan aku.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhpPQofyvGz
“Tentu saja semua akan kupertanggungjawabkan Sayang. Termasuk janjiku akan semakin mencintai dan menyayangimu… akan kubuktikan nanti.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs45s68nt5A
“Lalu apa yang harus kulakukan?” tanyaku dengan perasaan bimbang.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaSrkPKdAHT
“Sekarang baru hari Rabu. Besok aku akan mengatakan padanya bahwa kamu masih belum memberi keputusan, supaya dia juga jangan terlalu mudah mendapatkanmu. Pada hari Jumat, baru aku akan mengatakan bahwa kamu sudah bersedia mengikuti kehendaknya.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbhchX9z15m
“Lalu?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡblOxPbyobA
“Kemungkinan pada Jumat sorenya aku akan mengantarkanmu ke villa milik Kevin. Dengan mobil mahal itu. Lalu hari Minggu sore aku akan menjemputmu lagi.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn6KslTehOC
“Iiih… aku degdegan mendengarnya juga Bang.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAPXE1BflAF
“Biasa itu sih. Orang kan suka takut pada sesuatu yang belum diketahuinya. Tapi setelah tahu, pasti gak degdegan lagi.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG3bQ1FtxAO
“Gak tau juga. Sebenarnya aku masih bimbang. Tapi aku juga berusaha untuk tak mengecewakan Abang.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa6wcBdSq50
“Iya… baguslah.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5OR2QZFWzX
“Kalau Jumat sore aku diantarkan ke villa itu, Abang sendiri mau ke mana?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1FiwYSm3yF
“Ya pulanglah. Sambil ngajak main Nia jalan-jalan pakai mobil yang luar biasa nyamannya itu.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpSQDLGXeOM
“Kalau Mbak Rum nanyain ke mana aku, gimana?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBPR5Dezkke
“Mmmm… gampanglah. Aku mau bilang kamu sedang bantu-bantu masak di rumah Kak Reni, karena mau ada rapat dua hari berturut-turut. Gimana?“
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzNl7u9rgth
“Iya… itu jawaban bagus,” sahutku. Yang dimaksud Kak Reni itu adalah kakak kandung suamiku, yang aktif di dalam sebuah organisasi.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ0g4ul6zrp
“Tapi,” kataku lagi, “kalau Jumat sore aku diantarkan dan Minggu sore baru dijemput lagi… berarti lebih dari sehari semalam aku harus menemani Kevin, Bang.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDV9q62DuIg
“Iya, dua hari kan gak lama. Hitung-hitung nyari pengalaman menikmati hari-hari weekend bersama orang yang sangat tajir. Pasti segalanya serba wah…”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8yPWpRlj7
“Sebenarnya aku heran juga, kenapa Kevin bisa tertarik sama aku? Dia kan punya duit berlimpah ruah. Cewek yang seperti apa pun bisa didapatkannya. Kenapa dia malah tertarik sama aku?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBVGa6RlgxS
“Bangsa kita memang suka sekali memikirkan kekurangannya, tanpa memikirkan kelebihannya. Padahal kelebihan itu harus dikembangkan sebaik mungkiin. Seperti kamu ini Sayang. Kamu ini punya paras cantik. Punya tubuh kayak biola. Pokoknya kamu ini sangat cantik dan seksi habis.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡisOulnan14
“Aku kan lebih tua empat tahun kalau dibandingkan dengan Kevin Bang.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovw1QYtng6
“Justru itu yang disukai Kevin.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdEg5p7PkZU
“Maksudnya?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcG3Pd6rOix
“Kevin berterus terang padaku, bahwa dia itu pengagum wanita yang lebih tua darinya. Dia sama sekali tidak suka cewek yang masih remaja. Sebenarnya banyak lelaki yang seperti itu. Lelaki yang hanya tertarik kepada wanita yang usianya lebih tua… bahkan ada lelaki muda yang hanya tertarik pada wanita berusia empatpuluh tahunan ke atas.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyEckpsDXZE
“Terus… nanti apa saja yang harus kulakukan di villa itu?” tanyaku.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCsNiaBbmKJ
“Ikuti mengalirnya arus saja.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6WSNSo0e5W
“Tapi Bang… bagaimana kalau dia menginginkan hubungan seks?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJiB32AG3aq
“Ladeni aja. Bikin dia sepuas mungkin.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS34EHiy4y7
“Iiiih… gak kebayang…! Emangnya Abang gak cemburu kalau aku sampai digituin sama Kevin?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡECn6ecL7Ie
“Tentu aja cemburu. Tapi aku akan mengembangkan cemburu itu menjadi gairah.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbzk8DSDVd
“Maksudnya?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCK1lTEGdBC
“Lihat aja nanti. Sepulangnya dari villa itu, pasti aku jadi semakin bergairah untuk menyetubuhimu, Sayang.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEU0isEJZl
“Begitu ya?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLoFcXtpBbU
“Iya… duh… ini baru membicarakannya saja kontolku udah ngaceng. Kita main dulu yok,” ucap suamiku sambil berdiri dan menuntun tanganku, masuk ke kamar lagi.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHv6VmJ3yMS
Setelah menutup dan mengunci pintu, suamiku langsung mencumbuku. Menyingkapkan dasterku sampai ke perut, lalu menarik celana dalamku sampai terlepas di sepasang kakiku. Dan menyerudukkan mulutnya ke kemaluanku yang senantiasa tercukur bersih ini.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5oqFQ831wR
Bang Abe mulai menjilati kemaluanku. Ini yang paling kusukai. Foreplay dengan cunnilingus. Membuatku klepek-klepek dalam nikmatnya jilatan suamiku.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrBDDg8jf89
Tak lama kemudian suamiku sudah menelanjangi dirinya. Aku pun melepaskan dasterku sehingga kami jadi sama-sama telanjang bulat.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6lyqVWX4F
Batang kemaluan suamiku pun mulai membenam ke dalam liang kewanitaanku yang sudah basah akibat jilatannya barusan.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkllRedSy9
“Ini aku sambil membayangkan dirimu sedang disetubuhi oleh Kevin,” ucap suamiku sambil mulai mengentotku perlahan.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbsQxj2mqzQ
Ah… tahukah suamiku bahwa aku pun sedang membayangkan hal yang sama? Membayangkan tengah digauli oleh putra mahkota perusahaan besar itu?
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUfjvDliVRk
Memang luar biasa akibatnya. Suamiku jadi begitu gagahnya menyetubuhiku. Sementara aku sendiri merasakan luar biasa nikmatnya entotan suamiku yang tengah kubayangkan sebagai entotan Kevin…!
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWS8JpFkQnT
Apakah aku mulai bisa “positif thinking” seperti dikatakan berkali-kali oleh suamiku tadi? Lalu apakah gairah kami ini timbul sebagai akibat dari “positif thinking” itu juga?
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcEUNm7yHrE
Suamiku memang terasa sangat bergairah menyetubuhiku. Padahal menurut pengakuannya, gairah itu langsung timbul sebagai akibat dari pembicaraan mengenai Kevin. Apalagi jika aku sudah melaksanakan rencana yang sudah diatur oleh suamiku bersama calon big bossnya itu nanti…!
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3HROs5wEj7
Ya… pikiranku mulai bergeser ke sudut lain. Sudut tentang ketampanan Kevin yang masih belia itu. Pikiran tentang segarnya fisik lelaki yang lebih muda dariku itu.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe6CPITJDto
Ah… aku harus mengakuinya secara jujur, bahwa aku mulai terhanyut dalam khayalan tentang rencana suamiku yang akan kulaksanakan itu…!
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7v31hVuOSa
Tapi biar bagaimana pun juga aku ini seorang istri. Aku tetap harus pandai menjaga mulutku sendiri, dalam keadaan apa pun.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkO1hOS70Rn
Keesokan harinya, tiada berita penting yang kudapatkan dari suamiku, selain berita bahwa ia sudah mengatakan kepada Kevin, bahwa aku belum memutuskan menolak atau menyetujui keinginannya itu. Namun mobil mahal itu tetap dibawa pulang lagi. Sementara motor bebeknya ditinggalkan di kantor.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvK0vtKYSpD
Besoknya lagi, adalah hari Jumat yang membuatku berdebar-debar menunggu kabar dari suamiku. Karena kalau sudah disampaikan kepada Kevin bahwa aku sudah menyetujuinya, maka nanti sore aku akan diantarkan oleh suamiku menuju villa yang aku belum tahu di mana letaknya.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQS75NXGVgp
Jam satu siang, ada call dari suamiku, “Sayang… barusan udah disampaikan. Dia kelihatan seneng banget. Jadi… nanti siap-siap aja ya. Jam tiga aku pulang dan akan langsung mengantarkanmu ke villa. Itu aja beritanya. Ini aku ngomong juga ngumpet-ngumpet. Takut ada karyawan yang nguping.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4D15nFaYFl
“Iya Bang, “hanya itu jawabanku. Lalu hubungan seluler ditutup oleh suamiku.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhBNl3IeP9b
Dan aku degdegan sendiri, karena membayangkan apa yang bakal terjadi di villa itu nanti. Membayangkan Kevin langsung menelanjangiku, lalu menyetubuhiku? Ah, jangan seperti itu benar. Aku sih maunya diperlakukan secara romantis dulu, supaya birahiku terpancing secara perlahan tapi pasti.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnTWnYZv5tf
Yang pertama kulakukan adalah mengemasi pakaian yang akan kubekal, kumasukkan dengan rapi di tas pakaianku. Lalu mandi sebersih mungkin.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4CvBZQUEc
Selesai mandi, aku telanjang di depan cermin besar di dalam kamarku.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDBMuwYk0nl
Kuperhatikan dengan teliti, apa kekuranganku?
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyjFPXplFfJ
Tapi seperti kata Bang Abe, aku harus memperhatikan kelebihanku. Lalu memanfaatkan kelebihanku ini. Ya… memang wajahku cantik, kulitku juga putih mulus. Aku punya sepasang payudara dan bokong yang gede, namun pinggangku ramping dan tiada kerutannya, meski sudah pernah hamil dan melahirkan. Mungkin itulah sebabnya banyak teman yang mengatakan tubuhku ini laksana biola.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL3N9FUcwnq
Sepintas lalu orang takkan menyangka kalau aku ini sudah punya anak. Lagipula usia 27 tahun mungkin belum termasuk tua ya?
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ47COhq37l
Tapi patutkah Kevin yang tajir melilit bisa tergiur olehku? Apakah dia sekadar ingin membuatku sebagai pelampiasan nafsunya belaka ataukah diikuti dengan perasaan yang belum disampaikan padaku?
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9UiAe7Qqex
Entahlah. Nanti sang Waktu yang akan menjawabnya.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZxYCsg9Hx
Tepat jam tiga sore suamiku datang.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiVptatEgGi
“Kirain udah berdandan,” kata suamiku ketika aku menyongsongnya masih dalam kimono.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqlJiVV7pKf
“Takut jam tiga itu Abang berangkatnya dari kantor.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5PojBW8noa
“Ya udah. Cepetan ganti baju sama yang agak pantes tapi seksi.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBejjWD5V4O
“Abang gak mau makan dulu?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ76JqL39U01
“Gak. Tadi di kantin kantor udah makan banyak. Masih kenyang.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaU1HZjSMQF
Lalu aku mengganti pakaianku dengan gaun yang dipilih oleh suamiku. Gaun terusan berwarna orange yang bagian bawahnya terlalu pendek, sehingga mempertontonkan sebagian besar paha putih mulusku.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx1QkkSXkOF
Sebenarnya aku agak segan memakai gaun ini, karena seperti mau pameran paha. Sementara bagian atasnya pun mempertontonkan batas kedua payudaraku terlalu lebar, juga seolah pameran toket gedeku.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9DEVeV2OOy
Tapi karena suamiku yang memilihkan gaun ini untuk kupakai, akhirnya kukenakan juga.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcD0MOdeOK4
Sebelum berangkat, aku berpesan kepada Mbak Rum, bahwa aku akan menginap dua malam di rumah saudaranya Bang Abe, karena “mau bantuin masak untuk peserta rapat selama dua hari berturut-turut”.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tDVsrB1jg
Beberapa saat kemudian, aku sudah duduk di dalam sedan mahal itu. Memang nyaman sekali, suara mesinnya hampir tak terdengar, suspensinya pun halus sekali. Sehingga aku seolah duduk di dalam mobil yang tidak bergerak. Padahal saat itu kami sudah berada di jalan tol dengan kecepatan 100 km/jam.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITrgBiRuhY
Aku punya saudara sepupu yang kalau sudah berada di jalan tol suka tancap gas sampai 140km/jam. Tapi untungnya suamiku tak suka main kebut begitu. Dahulu, waktu masih suka mengemudikan mobil orang tuanya pun, kecepatannya tak pernah lebih dari 100km/jam. Malah dia suka bilang, “Gak ada yang mau melahirkan, kenapa harus ngebut?!
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuBHFYnOYUT
“Nanti berusahalah agar bisa mengambil hati Kevin. Soalnya aku tau, kalau sudah terambil hatinya, Kevin itu tidak sulit untuk menghambur-hamburkan uangnya,” kata suamiku di belakang setir.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRF9lZe59i1
“Ohya… Kevin itu sudah punya istri belum Bang?” tanyaku.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi2QxuhXbWr
“Belum. Dia masih bujangan,” sahut suamiku, “Dalam keseharian, kulihat Kevin itu baik kok. Pegawainya banyak yang cantik, tapi tak pernah diganggu olehnya. Makanya aku juga heran, kenapa dia sangat kagum padamu. Mungkin kamu itu sesuai dengan kriterianya.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡShh4MRUpoD
“Istri orang juga termasuk kriterianya? Hihihiii…”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnDbMNeKnoO
“Mmmm… mungkin hal itu suatu kebetulan saja. Kebetulan yang sesuai dengan kriterianya itu sudah punya suami.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9guX32TnwW
“Tapi aku dagdigdug terus rasanya Bang. Soalnya aku gak pernah menghianati suami sejengkal pun. Sekarang tau-tau harus…”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvTyAX7NMP3
“Santai aja Sayang. Semua yang akan terjadi kan atas izin lisan dariku. Kamu malah harus bangga karena jadi satu-satunya wanita yang dipilih oleh calon orang nomor satu di perusahaan.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPEO0AETE8t
“Tapi hatiku belum bisa menerima Bang. Biar bagaimana aku ini seolah dipaksa untuk meninggalkan suami tercintaku…”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOwIAQeVSpE
“Kamu akan mendukung perjuanganku, lewat pengorbananmu. Bukan akan meninggalkanku.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL0OxCi3H02
Rasanya aku dicekoki terus dengan aksioma-aksioma baru, yang mulai menjejali benakku. Bahwa apa pun yang akan terjadi di villa nanti, adalah demi kemajuan karier suamiku.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqimhqTA6on
Dan aku seolah sedang membacakan mantra di dalam batinku. Mantra yang seolah pembenaran pada apa pun yang akan kulakukan di villa nanti: Demi kemajuan karier suamiku. Demi kemajuan karier suamiku. Demi suamiku. Demi suami tercintaku…!
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4DWhPp4yAI
Tapi setelah tiba di villa yang lumayan jauh dari kotaku itu, tak urung aku degdegan lagi. Tak ubahnya anak kecil yang mau disuntik…!
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAIHkh14aOW
Ternyata suamiku membawa kunci villa megah itu. Dia sendiri yang membuka pintu depan dan mengajakku masuk ke villa itu.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYDzZhZciBu
Aku berbisik ke telinga suamiku, “Dia belum datang?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJuIXvdivZw
Suamiku malah memperlihatkan WA di hapenya. WA dari Kevin yang berbunyi.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2gHy2CGxmw
-Aku juga sudah dekat. Sepuluh menit lagi pasti tiba di villa-
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvPa2NFe7We
Aku semakin dagdigdug setelah membaca WA itu. Dengan pikiran serba salah. Karena sebentar lagi suamiku akan pulang, lalu tinggal aku bersama Kevin berdua saja di villa ini.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFHDyUrIcI
“Bang… nanti Abang tidur sama siapa di rumah?” tanyaku asal nyeplos, untuk mengurangi perasaan gugup ini.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4gxU0zjN8
“Sendirian aja,” sahutnya, “Nia kan sama Mbak Rum.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuK6vkca7Go
“Bang… biar adil, nanti Abang tidur sama Mbak Rum aja ya.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuJrDfAxTnE
“Ngaco kamu. Kalau aku nafsu nanti gimana?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBtiN2Ckjk
“Ya salurin aja sama Mbak Rum. Dia kan udah lama menjanda. Belum pernah melahirkan pula. Pasti memeknya lebih enak daripada memekku.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYD56PH3tjo
“Jangan ngawur ah ngomongnya.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiFbdEBiZVe
“Aku serius Bang. Soalnya aku merasa kasian juga sama Abang. Pasti Abang merasa tersiksa juga nanti, sambil membayangkan aku bersama Kevin. Daripada tersiksa, mendingan salurkan aja sama Mbak Rum. Tapi nanti rekam suaranya, pake hape juga bisa kan?”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcG7bg8RruA
“Sudahlah jangan ngomong ngelantur. Mendingan siap-siap aja untuk menyenangkan hati Kevin. Jangan kecewakan dia. Ingat… tiga bulan lagi dia bakal jadi orang nomor satu di perusahaan. Dialah yang bakal menentukan nasib kita ke depannya nanti. Nah tuh… mobilnya sudah datang…” sahut suamiku sambil menunjuk ke depan.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu4zSitnzu4
(Karena aku sering mengamati perkembangan harga-harga mobil di internet, sambil melamun… seandainya kami sudah punya mobil…).
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUVmzNYfaOi
Kevin masuk ke dalam villa dalam pakaian sport, celana pendek, baju kaus dan sepatu olahraga, semuanya serba putih.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR3LoNyYmOe
Dan Kevin menghampiriku yang berdiri kaku di dekat pintu depan.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFrYr2FkWP8
“Apa kabar Mbak?” sapanya sambil menjabat tanganku.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWsMPSBIA28
“Baik Boss,” sahutku tanpa keberanian menatap matanya.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqvW22PGbVa
Suamiku juga berdiri tegak dan kaku di sampingku. Lalu berkata, “Maaf Boss… kalau tidak ada lagi yang harus aku kerjakan, aku mohon pamit pulang.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4sPkdy85ng
“Oke, “Kevin mengangguk sambil tersenyum, “Hari Minggu sore jemput istrinya ke sini ya.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMQQSxKmDx0
“Siap Boss.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrf6NE8TToL
Lalu Kevin menepuk bahu suamiku sambil berkata, “Terima kasih atas pengertiannya ya. Nanti akan berbuah hal positif pada Abe juga.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGm9jN0DFK7
“Siap Boss. terima kasih. Aku mohon pamit.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ00QRaR8Q6z
“Ohya… sebentar, “Kevin membuka tas kecil yang tergantung di bahunya. Lalu mengeluarkan amplop berwarna coklat muda, mungkin berisi segepok uang di dalamnya. Amplop itu diberikan kepada suamiku sambil berkata, “Ini untuk beli pertamax.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkUg3NZpYHw
“Siap! Terimakasih Boss.”
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwIFp711pJY
Suamiku cipika-cipiki dulu denganku, kemudian meninggalkanku bersama Boss Kevin berdua saja di ruang tamu villa megah ini.
51579Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ36M67EFH5m
