Sudah sebulan berlalu sejak pertama kali aku melakukan hal itu dengan emaknya udin, sampai saat ini udin belum juga tahu apa yang aku lakukan kepada emaknya, jangankan mengetahui menaruh rasa curiga pun tidak. Udin bahkan senang jika aku sering menginap dirumahnya.
aku pernah sesekali menanyakan perihal penyakit yang diderita oleh mamaknya apakah pernah diobati, namun udin hanya menggelengkan kepalanya. mamaknya tidak diobati karena masalah keuangan keluarga, entah kenapa aku merasa senang akan hal itu dan berharap agar mamaknya tidak pernah sembuh sehingga aku bisa terus melakukan hal-hal tabu.
karena sudah berkali-kali memasuki kamar mamaknya, aku jadi tau jika kunci gembok yang di pakai untuk mengunci pasung kaki itu sebenarnya tergantung dekat pintu, aku baru mengetahu hal ini ketika ingin keluar dari kamar itu.
"ini kunci apa? kok mirip kunci gembok yang ada dirumahku" ucapku dalam hati.
aku mencoba membuka gembok yang terkunci dikayu pasung dengan kunci yang kutemukan secara iseng, namun hasilnya ternyata diluar dugaan, gembok yang terkunci sekarang terlepas, alhasil aku bisa melakukan banyak hal mulai sekarang, tapi kusimpan hal itu nanti. saatnya tidur terlebih dahulu.
"hari ini aku ijin sekolah cok" ucapku pada udin.
"lah nyapo?" tanya udin.
"ndasku mumet cok, ngeliyengan ngono" jawabku.
"ngawe surat ijin wae, ojo mbolos"
"yowes"
setelah memberikan surat ijin kepada udin, aku segera menuju kekamar udin berpura-pura sedang sakit untuk mengelabuinya.
"aku tak mangkat yo"
udin pamit menuju ke sekolah, tinggalah aku berdua dengan mamaknya dirumah, setelah aku memastikan bahwa udin benar benar pergi, aku segera menuju kekamar emaknya.
aku menggunakan kunci yang kutemukan untuk membukan kayu yang memasung kakinya, terlihat wajahnya yang nampak lega setelah aku membukanya. emaknya segera mencoba untuk berjalan, namun langsung kuhentikan karena kontolku sudah ingin masuk kesarangnya.
aku segera menindih emaknya udin sembari mencuimi dan mejilati pipi, leher dan bagian belakang telinganya. tak lupa juga kedua tanganku meremas kedua payudaranya dengan keras. terdengar desahan lembut keluar dari mulutnya yang mana makin membuatku bersemangat untuk terus menggerayanginya.
aku langsung membuka semua pakainku dan lanjut membuka pakaian emaknya udin, sekarang kami berdua adalah dua orang yang sama sekali tak menggunakan sehelai benang pun untuk menutupi tubuh kami.
aku langsung menerjang payudara dengan pentil berwarna cokelat yang menggantung indah itu. aku meremas, menggigit, memilin menghisap dan menjilat payudara itu sepuas hati sampai meninggalkan bercak merah di sekitar payudara indah itu.
puas dengan payudaranya aku langsung menciumi dan menjilati perutnya, tapi hanya sebentar saja perhatianku teralih kepada memek yang ditumbuhi oleh jembut lebat itu, ingin sekali rasanya menjilati memek tempat udin dilahirkan tersebut, namun karena tercium bau tidak sedap aku langsung mengurungkan niat tersebut.157Please respect copyright.PENANAN4dQGZMfPp
karena itu aku langsung beralih kepada hal yang sudah ditunggu sejak awal. tanpa babibu aku langsung menusukkan kontolku kedalam memek mamaknya udin. sedikit seret diawal tapi setelah dengan sabar menggenjot yang kurasakan bukan lagi seret namun kontolku yang terhisap kedalam memeknya.
desahanku dan mamaknya udin memenuhi seisi kamar, jujur saja aku tak peduli jika para tetangga akan mendengar, setelah 10 menit diposisi biasa aku langsung menarik mamaknya udin untuk berada di posisi nungging, hal inilah yang paling kuinginkan setelah menemukan kunci gembok itu.
kontolku langsung masuk kedalam memek mamaknya udin, setelah menggenjot dengan keras selama 15 menit maniku langsung muncrat didalam memeknya.
CROT CROT CROT CROT
maniku hari ini keluar lebih banyak dari biasanya, karena masih pagi aku langsung mengeksekusi emaknya udin beberapa kali lagi, namun setelah lelah aku baru menyadari bahwa hari ini aku selalu menyemburkan maniku didalam memeknya.
"semoga nggak hamil" harapku dalam hati.
157Please respect copyright.PENANA3sm0Y9nBb1