"ustazah... sebenarnya saya ada satu permintaan dari sal" ustazainal mencoba menghangatkan suasana dan suhu obrolan antara mereka berdua meskipun dalam bisa suhu udara semakin dingin.
7161Please respect copyright.PENANAwWAROaTDEZ
7161Please respect copyright.PENANAd0haG8lAYn
7161Please respect copyright.PENANAXFe46l8VeN
"permintaan apa ustaz? Bicara saja... biasanya juga langsung bicara" balas ustazah salwa dengan penuh tanda tanya tanpa menyembunyikan senyuman yang senantiasa terukir di bibirnya yang lembut dan ranum membuat wajahnya semakin berseri.
7161Please respect copyright.PENANAJTnSOwVe3P
"ustazah marah gak... kalau saya mau panggil ustazah dengan panggilan sal saja... tidak panggil ustazah lagi... walaupun gelar itu sangat muliauntuksal yang memang berstatus ustazah" ustazainal tanpa segan lagi menyatakan keinginannya dengan berterus terang kepada ustazah salwa untuk memerbolehkannya memulai babak baru kemesraan yang belum pasti apakah keselanjutannya.
7161Please respect copyright.PENANAW2Q2A7b6RS
7161Please respect copyright.PENANAnU8TBJsrJ8
7161Please respect copyright.PENANA4aMxWbVpCB
"oalaaaah... apa salahnya... saya ini sama kayak guru lain juga ustaz... gak masalah ustaz mau panggil apa... mau panggil ibu, adek, kakak, saya sama sekali gak masalah" jawab ustazah salwa dengan penuh jenaka sambil tertawa dengan nada yang sangat pelan karena takut murid-muridnya yang sedang tidur terbangun.
7161Please respect copyright.PENANAXhvUv7iKfz
7161Please respect copyright.PENANAEv4UBRLYbR
7161Please respect copyright.PENANAchLC23XXcO
"ga akan lah sal, masa semuda ini saya panggil sal dengan ibu" ustazainal sudah mulai mencoba berlatih dan membiasakan diri dengan memanggil 'sal' untuk seorang ustazah yang sedang berada di sebelahnya walaupun sebenarnya beliau sudah bergelar 'istri' dari pria lain.
7161Please respect copyright.PENANAyxufCdf0cC
7161Please respect copyright.PENANAc9JqWddZTF
7161Please respect copyright.PENANAbP0DeFZ61z
Bis yang membawa rombongan sekolah mereka tersebut terus melintasi kawasan hutan dan berbukit. Belokan yang dilewati membuat bis tersebut kadang berbelok cukup tajam ke kanan dan kadang ke kiri membuat tubuh ustazah salwa turut bergerak ke kiri dan kenan. Lantas hal itu menyebabka bahu ustazah salwa bersandar pada bahu ustazainal dan begitu juga sebeliknya. Dahi ustazah salwa sedikit berkerut mungkin karena ketidaknyamanannya dengan ayunan bis tersebut.
7161Please respect copyright.PENANAtPDUQuLo3f
"sal pusing ya? Aduh jalannya memang berkelok-kelok disini" ustazainal mencoba memberikan simpati dengan keadaan ustazah salwa yang kelihatan kurang nyaman.
7161Please respect copyright.PENANAyaFL9Bp9pr
7161Please respect copyright.PENANA0eji8nmmbD
7161Please respect copyright.PENANAvqPLFMYnpg
"enggak gapapa... gapapa ustaz... cuma sedikit aja pusingnya, mungkin karena jarang naik bis aja pergi jauh" balas ustazah salwa yangmencoba menyembunyikan keadaan kepalanya yang terasa pening. Kebetulan malam itu ustazah salwa melupakan untuk membawa minyak angin yang selalu dia gunakan kalau kepalanya pening.
7161Please respect copyright.PENANA6AAb1JTLQQ
7161Please respect copyright.PENANAb2WD8vv5F9
7161Please respect copyright.PENANAIAozTw4Szg
"saya ada bawa panadol... kalau sal mau" ustazainal menawarkan panadol untuk ustazah salwa, tapi ustazah salwa menolak tawaran tersebut.
7161Please respect copyright.PENANA1BaIp1xpKj
7161Please respect copyright.PENANA0Tp250nK7r
7161Please respect copyright.PENANAS2RLbflQnV
"gapapa ustaz... mana bisa makan obat kalau perut kosong kan? Nanti aja kalau berhenti di rest area, saya makan obat itu"
7161Please respect copyright.PENANAgQtJaodk7a
7161Please respect copyright.PENANAXzZiCmrJo6
7161Please respect copyright.PENANA47guvoqxPq
"kalau begitu... saya pijit kepala sal kalo boleh" sekali lagi ustazainal menawarkan solusi lain lagi agar bisa meredakan pening ustazah salwa, sambil mengangkat tangan kirinya dan terus memijit halus dahi lembut ustazah salwa tanpa menunggu
7161Please respect copyright.PENANAIEl0KMxber
izin dari ustazah salwa. namun ustazah salwa mencoba mengalihkan tangan ustazainal yang sudah menyentuh dahinya tanpa persetujuan itu terlebih dahulu.
7161Please respect copyright.PENANAm3XyaA2D4R
7161Please respect copyright.PENANAFWbkM2rRww
7161Please respect copyright.PENANAolH1rCpL59
"ustaz gak perlu lah... nanti murid-murid kita liat" kata ustazah salwa kepada utazainal dengan nada pelan karena dia takut ucapannya didengar murid yang sedang tidur.
7161Please respect copyright.PENANAyTmR0syv49
7161Please respect copyright.PENANAVR5EnK0KBG
7161Please respect copyright.PENANAXVPXv1Yhmo
"gapapa sal... biar saja pijat... mereka udah pada tidur bahkan mungkin udah mimpi keibukota, saya khawatir kalau sal pusing nanti, siapa yangmaujagain murid-murid di rest area... sebentar lagi kita sudah mau sampai rest area"
7161Please respect copyright.PENANAq8lo2N1YUJ
7161Please respect copyright.PENANALZ2ctM4XIq
7161Please respect copyright.PENANAqqgWa8C8kI
Ustazainal tetap dengan kemauannya dan bersikeras untuk memijat lembut dahi ustazah salwa. Kini jari jemari ustazainal terus memijat lembut tanpa ada bantahan lagi dari sang ustazah. Namun justru tanpa diduga tangan kanan ustazainal yang kasar sudah mendarat di aras paha kiri ustazah salwa yang masih berbalut gamis lembutnya. Ustazainal mencoba menggerakan jari-jemarinya di atas kemulusan paha lembut ustazah salwa. Paha ustazah salwa mulai bergerak membalas dan bergerak menahan kehangatan yang mulai membangkitkan ghairah nafsunya. Kini kedua pahanya sesekali dibukakan dan sesekali dirapatkan ketika jari-jemari ustazainal merayap perlahan menuruni celah yang membelah diantara kedua daging pahanya yang tertutupi dengan gamis lembutnya.
7161Please respect copyright.PENANADePbNyTcLX
Dalam kedinginan udara dalam bis yang mari bergerak membelah kegelapan malam dengan suara alunan lagu-lagu klasik yang diputarkan dengan volume yang agak perlahan. Kini ustazah salwa tidak merasakan lagi kedinginan udara yang mendinginkan suasana dalam bis tersebut. Malah tubuh badannya menjadi semakin hangat, tapi beliau masih belum sanggup untuk membuka kedua belah matanya melihat aksi dan riak wajah ustazainal yang kini sedang bertindak di luar kewajarannya.
7161Please respect copyright.PENANAQXC1UM5FwL
7161Please respect copyright.PENANA7aG8y7QPL2
7161Please respect copyright.PENANA5wX6MADSXD
Ustazah salwa tidak tahu apa yang harus dilakukannya selain berdiam diri sambil berharap agar pergerakan jari-jemari ustazainal masih berhenti dari kelakuannya yang terus menerobos bagian-bagian yang senatiasa dijaganya.
7161Please respect copyright.PENANAvccNXDbIHc
7161Please respect copyright.PENANAlkqtJ1A551
7161Please respect copyright.PENANArX9NLzLu8T
Ustazainal menyadari bahwa ustazah salwa yang ketika itu berada di sebelahnya hanya pura-pura tidur walaupun kelihatan kedua matanya tertutup rapat. Beliau semakin terpesona tatkala melihat pergerakan dada ustazah salwa yang dihiasi dua buah daging lembut bergerak turun naik dengan pemandangan yang luar biasa. Ustazainal cukup yakin bahwa ustazah salwa sedang menikmati dan menghayati permainan jarinya di bagian dahi dan pahanya.
7161Please respect copyright.PENANAISBfxl5oNt
"ust... ustaaaz... sudah ustaz... rasanya kepala saya udah gapapa... terima kasih banyak" tiba-tiba ustazah salwa bersuara lembut sambil telapak tangan kirinya mencobal menolak pergelangan tangan ustazainal daripada memijat dahinya. Lalu tangan kasar ustazainal dilepaskan dan tangannya kembali masuk ke dalam selimut yang menutupi seluruh tubunya.
7161Please respect copyright.PENANAxPwqLM9DSP
7161Please respect copyright.PENANApLEEMARjph
7161Please respect copyright.PENANAgzYteF64yx
Namun begitu, jari-jemari ustazainal yang masih lagi melekat diatas paha ustazah salwa masih dia biarkan. Seakan memberikan pertanda yang positif kepada ustazainal untuk terus menerus memainkan peranannya memuaskan nafsu yang seian lama tidak membelai dan tidak terlayani. Dari elusaan lembut telapak tangannya yang kasar, ustazainal mencoba terus memberanikan dirinya dengan meremas perlahan daging paha tersebut sambil menarik sedikit demi sedikit kain jubah ustazah salwa ke atas.
7161Please respect copyright.PENANAZ7uSSnw23Y
7161Please respect copyright.PENANAfJvt1FGdRw
7161Please respect copyright.PENANAoebXnSXVzZ
"ustaz... saya takut laa.. saya istri orang... gak baik kan kita melakukan macam ini..."
7161Please respect copyright.PENANAAmy4nBP4Ac
7161Please respect copyright.PENANAjNH1Q3tVBq
7161Please respect copyright.PENANAChXlXkW1Mo
7161Please respect copyright.PENANAGQsh6H9SU1
Ustazah salwa mencoba menghalangi tindakan ustazainal yang sudah mulai bertindak jauh dari kewajaran interaksi dua insan yang bukan muhrim. Beliau mencoba menolak tangan ustazainal yang masih meremas-remas pahanya, namun hal lain terjadi ketika ustazainal menggenggam jari-jemari lembut ustazah salwa yang mencoba menolak tangannya daripada remasan diatas paha yang lembut dan mulus.
7161Please respect copyright.PENANA8lDHRNBUPq
Dengan kodrat ustazah salwa yang begitu lemah, beliau hanya mampu menyempitkan matanya ke arah ustazainal dan berusaha menari tangannya kembali. Namun kuasa rangsangan bernafsu yangmembara di dalam diriustazainal membuat tangan ustazah salwa tiba-tiba lemas dan terkulai layu dalam genggaman tangannya.
7161Please respect copyright.PENANAYAc9CQImtq
7161Please respect copyright.PENANAE3wbuh649N
7161Please respect copyright.PENANAeSv1aJHeSB
"maaf laa sal... saya sudah lama... mmmmh..." balas ustazainal yang memohon supaya apa yang dilakukannya mendapatkan restu dari ustazah salwa walaupun dia tahu bahwa ustazah salwa yang sedang digodanya ini adalah istri perjantan lain.
7161Please respect copyright.PENANA3Lat6vOhDn
7161Please respect copyright.PENANAU5NCAMriAq
7161Please respect copyright.PENANAdtME9krvSZ
" saya paham... saya paham ust az... t ap1•..."
7161Please respect copyright.PENANA5oYkjwYWFH
7161Please respect copyright.PENANATc0CkgKOFJ
7161Please respect copyright.PENANAW6ClJ3lzIz
7161Please respect copyright.PENANAzDTLk6nJPs
Belas ustazah salwa yang mencoba menghalangi ustazainal yang terus menerus mencoba mencurahkan isi hatinya untuk meraih pelayanan mesra hubungan suami-istri dari ustazah salwa. Ustazah salwa dapat merasakan keeratan dan remasan jari-jemari kasar ustazainal yang meremas jari-jari lembutnya secara bersilang di dalam selimut dan kedua tangan mereka masih berada diatas kehangatan paha mulus ustazah salwa.
7161Please respect copyright.PENANAIdVgv5B3ja