x
Ia meraba tubuhku dengan tangannya yang kasar, dadaku yang besar ia remas dengan kasar. Aku berontak, dan berusaha mendorongnya menjauh namun Pak David menahan kedua tanganku ke atas, dan lanjut mencumbu bibirku dengan liar.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq25Bme5nNG
"Pak kumohon Pak, Astaghfirullah tolong jangan..." rintihku sambil menangis.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrsmn3VAKsq
"Ustadzah pasrah aja, ntar juga keenakan kok, lagian kalau Ustadzah ngelawan ... Mau aku aduin ke Kyai Subkhi?" ancam Pak David padaku.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvjvg2nvbzf
Aku terdiam sambil menutup mata, air mataku mengalir dengan deras, kupalingkan wajahku dari Pak David yang sekarang tengah berusaha melepaskan gamis putih transparanku.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXZAi1lzm5X
"Masyaallah, indah sekali," ucap Pak David yang terkagum melihat tubuh putih telanjangku yang kututupi dengan tanganku.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9FsVCS9QS4
"Pak Tolong, berhenti Pak. Ingat dosa pak!" mohonku sekali lagi.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZZVAqE1Nv
"Kalau urusan dosa, Ustadzah lebih berdosa. Membiarkan tubuhnya diperkosa preman, sayang banget bukan aku duluan yang nyicipin tubuh Ustadzah."
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwGKFjOzNBP
Aku meringsut ke tepi ranjang sambil tetap mengenakan hijab putih, dan tubuh telanjang bulat. Pak David yang kesurupan setan itu lalu menanggalkan pakaiannya satu persatu dan telanjang dihadapanku dengan kontol berdiri tegak mengacung ke wajahku.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd4nWoPSvOO
"Ustadzah, sekarang kita sama-sama bugil, udah Ustadzah gak usah malu-malu lagi. Makin Ustadzah malu-malu, aku malah tambah nafsu," kata Pak David seraya menarik tanganku untuk mendekat ke arahnya.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyA9BlOoNRH
Kini kontolnya tepat di depan wajahku, kontolnya itu berurat, panjang, dan lumayan besar untuk seukuran orang Indonesia. Bau menyengat dari kontol Pak David itu begitu jelas tercium di hidungku, kontol keras Pak David yang berdiri itu ia tampakkan ke wajahku seperti ingin menggodaku.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyViCULSJFy
"Hahah. Aku selalu pengen ngelakuin ini, Ustadzah Farah. Nambar wajah cantikmu dengan kontolku, Hahaha."
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHDFWetXpzc
Aku merasa sangat terhina, kontol itu berulang kali menampar pipiku, dan pre-cumnya berceceran di sekujur wajahku. Setelah puas menamparku, Pak David memaksaku untuk menyepong kontolnya, tentu saja aku menolak namun Pak David malah memaksanya masuk hingga sampai ke kerongkonganku.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrW6Wl7FQ75
"Ughh... Hmmm..."
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgY5PayOx1p
Aku mengap-mengap kesulitan bernapas, tapi Pak David malah memaju mundurkan kontol keras beruratnya itu keluar masuk mulutku seperti vagina. Ia mengecengram kepalaku yang terbungkus hijab putih tipis, dan mulai menggenjot mulutku dengan kasar.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSRplnPtOYW
"Ahhh... Hmmm.... Mulutnya Ustadzah enak. Hmmm... Ahhh... Ustadzah aku croottt!"
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUP8QyaR8NP
Dari dalam aku bisa merasakan kontolnya berkontraksi, dan kepala jamurnya yang lunak itu menyemprot pejunya yang pekat ke mulutku. Saat ia cabut kontolnya itu, aku langsung muntah-muntah, dan terbatuk dahak.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUBsbDsfXcg
"Ya ampun Ustadzah, kok malah dimuntahin. Nakal banget ya Ustadzah ini, harus dihukum nih kalo gini," kata Pak David sambil mengambil sebuah tablet berisi pil yang ia simpan di bawah bantalnya.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW15Niq7i6T
"Uhuk! Uhukk!"
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtaxEuBnlTA
Aku masih muntah-muntah saat tiba-tiba, Pak David mencekokkan empat butir pil itu ke dalam mulutku. Aku berusaha memuntahkannya, tapi pak David langsung menutup mulut dan telingaku hingga aku terpaksa menelan pil misterius itu masuk.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ciVEaqs4h
"Uhukk!"
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW4iYp4p0MD
Aku terbatuk berusaha memuntahkan pil mencurigakan itu, namun aku merasa ada yang aneh dengan diriku. Saat itu aku merasa tubuhku sangat panas, dan napasku menjadi tak beraturan. Pandanganku berputar-putar, rasanya seperti dunia berputar di sekitarku.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5AdZJ4W2KB
"Ustadzah, sekarang kita mulai ya hukumannya...."
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1wCfrPVYZV
Aku tak ingat apa saja yang terjadi setelah itu, rasanya benar-benar melelahkan. Namun aku tak bisa mengingat satu pun yang terjadi malam itu, dan paginya saat aku bangun—Pak David sudah pergi untuk mengajar di sekolah.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxErQknAzaJ
Saat aku bangun aku melihat sebuah catatan berisi ancaman yang memberitahuku kalau Pak David mereka semua percumbuan kami malam itu dengan HP-nya, dan memaksaku untuk tutup mulut atas perkosaan yang aku alami hari itu.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv9JXSjwvXy
Aku menangis sejadi-jadinya, aku tak bisa mengingat apa pun, namun yang pasti sudah jelas vaginaku telah terisi penuh oleh peju milik Pak David.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfYej2JPWcf
*****
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxHMv9dnrJA
Setelah bangun, aku langsung kabur dari tempat terkutuk itu, dan berjalan kaki menuju rumahku dengan memakai baju sekadarnya. Aku berusaha agar tak terlihat dengan berjalan sembunyi-sembunyi menghindari pandangan orang, dan setelah 30 menit aku berjalan akhirnya aku sampai di rumahku.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCDtixIBOmh
"Di kunci, Ya Allah..." gumamku yang sudah lelah baik fisik maupun mental saat pintunya ternyata terkunci.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeibb4kTga0
"Jeff... Jefri... Jeff... Umi pulang Jeff..."
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPhrPJf7klY
Aku mengetuk berkali-kali namun tak ada jawaban, tak kehabisan akal—aku coba masuk lewat pintu belakang yang terhubung langsung dengan kamar mandi. Beruntung, rupanya Jefri lupa mengunci pintu yang satu ini hingga aku bisa bebas masuk ke dalam rumah, dan langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡine1LtPaWO
TingTong!TingTong!
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfTWs8Fa55q
Ketika aku tengah membasuh tubuhku tiba-tiba bel pintu dengan berbunyi, dan suara yang sangat familiar bagiku terdengar memanggil namaku.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkpC8wRLV2D
"Rah! Farah! Abi pulang Farah! Buka dong!" seru suara serak dan lembut yang kupikir itu adalah suamiku.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1h4IbfOg4o
Jantungku berdebar-debar, vaginaku masih terisi oleh sisa peju Pak David yang semalam terus mengisi ulang. Cepat-cepat kumasukkan jariku keluar-masuk untuk membersihkan peju haram itu dari diriku. Keringatku bercucuran, napasku memburu seiring cepatnya aku menusuk-nusuk vaginaku sendiri.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXq44YGQUUj
Akhirnya setelah berusaha keras, aku pun muncrat hebat—bersama sisa peju Pak David yang tertinggal di vaginaku. Aku menghela napas lega saat cairanku keluar, namun sekarang aku malah merasa horny karena masturbasi yang kulakukan.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcsSabN8E2P
"Iya Bi!" seruku seraya cepat-cepat keluar dan berpakaian, dan tak lupa mengenakan hijabku.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8C5scSpD0
Saat aku membuka pintu sosok tua keriput dengan rambut beruban dan sorban di bahunya tersenyum padaku, kupersilahkan dia masuk, dan kubuatkan teh hangat untuknya dengan perasaan gugup—takut ketahuan atas dosa yang telah kulakukan.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBqlh7XYeyX
"Jefri lagi tidur kah, Dek Farah?" tanya Kyai Subkhi seraya menyeruput teh panas yang aku suguhkan.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhB6AcwhAZz
"Iya, Abi," jawabku singkat.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvRn5ufUai
"Hmmm, kayaknya udah lama Abi gak mampir ke sini. Dek Farah keliatan tambah cantik saja," goda Kyai Subkhi.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5XLsqU2q3u
"Ah, Abi bisa aja..."
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7HNTdiZreA
"Dek Farah...."
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ30rKY0pv5f
Tiba-tiba Kyai Subkhi merapatkan duduknya di sampingku, saat aku menoleh tangan tua keriputnya sudah berada di payudara kananku dan meremasnya dengan gemas.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ZOmVsA7vc
"Ahh... Abi jangan... Masih siang...." ucapku sembari tersipu malu.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ52VcWk6p6k
"Abi kangen, susunya Dek Farah yang gede ini. Rasanya dah lama Abi gak ngentot, dan njepitin kontol Abi di sini," katanya sembari meremas payudaraku dengan gemas.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9IjOPmfBvZ
Biasanya mungkin aku akan langsung memberi lampu hijau pada Kyai Subkhi untuk meniduriku, namun kali ini aku berusaha menghindarinya agar bekas cupangan di dadaku tak diketahui olehnya.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlFjBXRSOLn
"Jangan ahh, Abi. Farah lagi dapet."
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9V7wLg5ow
"Eh, kalau gitu ngentot doang gak papa Kan?"
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBhojKrhyes
"Jangan Abi...."
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkl8lexiniA
Kyai Subkhi memaksa membuka atasanku, aku berusaha menolak dengan halus dan perasaan deg-degan.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NCnzaqH6D
"Kenapa Dek Farah? Kok malu-malu..."
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTp1r8ncSWm
"Jangan sekarang Abi, Farah malu..."
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEjr5Tx5W5
"Gak usah malu Dek Farah... Duh kalau gini kan Abi jadi tambah nafsu..."
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6DZb90Qwlh
"Jangan..."
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVeli2CwaAo
Ia menarik ke atas bajuku dan tangan keriputnya mulai menjepit tali kutangku bersiap untuk menariknya.
740Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2cpqmRSEvx
