Pagi itu matahari belum tinggi saat Jhoni duduk di beranda rumahnya, menyeruput kopi pahit buatan Afika. Ia menatap kosong halaman depan, masih memakai kaos dalam putih dan sarung motif kotak yang mulai lusuh. Matanya sayu, belum tidur nyenyak semalam. Pikirannya penuh. Badannya lemas.
“Sayang...”
Suara lembut itu datang dari balik pintu. Afika muncul, mengenakan gamis biru muda dan kerudung putih, tubuhnya montok dan padat terutama di bagian dada dan pinggul yang menonjol nyata. Langkahnya lembut, membawa sepiring pisang goreng panas.
“Ini belum sarapan, ya?” katanya sambil tersenyum.
Jhoni mengangguk kecil. “Makasih, Fi.”
Tapi tak ada semangat di nadanya. Matanya justru melirik ke bawah, menahan rasa bersalah. Sudah dua malam ini dia gagal... gagal memuaskan istrinya.
Afika tahu itu. Tapi ia tetap tersenyum lembut.
“Gak apa-apa kok, mas... Mungkin capek kerja…”
Padahal di dalam hati, Afika masih merasa panas. Dua malam lalu, Jhoni bahkan tak sanggup menahan ereksinya lebih dari semenit. Tangannya dingin, nafasnya ngos-ngosan. Ia cepat lelah. Padahal dirinya... begitu ingin disetubuhi. Habis-habisan.
Tubuh Afika, sejak menikah empat tahun lalu, tak pernah mengecil. Payudaranya besar, pinggulnya lebar, pahanya menggoda. Ia tahu dirinya bukan tipe langsing—tapi justru itu yang membuat suaminya dulu tergila-gila. Tapi kini… entah kenapa gairah Jhoni menurun drastis.
Dan celakanya, gairah Afika justru makin besar. Sejak mengenal permainan lebih nakal di ranjang, tubuhnya selalu meminta.
“Fi...”
“Hmm?”
“Boleh aku minta tolongin Berto lagi soal jamu itu?” tanya Jhoni pelan.
Afika mengangguk. “Yang kayak kemarin?”
“Iya... yang bikin tahan lama. Aku... malu sebenernya.”
Afika tersenyum lembut. Tapi dalam hatinya, ia merasa geli.
Berto
Berto, teman lama Jhoni, adalah pria berbeda dari suaminya. Lebih tinggi, kulit sawo matang, rambut selalu dipotong cepak. Pria keturunan Ambon itu punya suara berat dan tubuh yang kekar, sering ke gym walau usianya sudah 34. Istrinya, Lia, adalah wanita Kristen Jawa yang mandiri—tapi sejak anak pertama lahir, ia sudah tak lagi aktif secara seksual.
Diam-diam, Berto merasa frustrasi.
Ia sering datang ke rumah Jhoni, kadang hanya untuk ngobrol. Tapi sesungguhnya...
ia datang untuk melihat Afika.
Afika, dengan tubuh chubby-nya yang terbungkus rapi dalam gamis itu, membuat Berto menelan ludah tiap kali melihat bokongnya dari belakang saat ia sedang nyapu. Matanya selalu nakal, tapi lidahnya manis.
Dan Jhoni… polos, terlalu percaya.
“Bro,” suara Berto sambil menyeruput es teh. “Lu bilang lemes terus, tapi liat istri lu... Gila, Fi makin subur aja. Bokong makin gendut.”
Jhoni cuma ketawa kecut. “Makanya butuh jamu. Gua malu sebenernya, Bro…”
Berto tersenyum. “Gua bisa bikinin jamu, tapi jamunya harus diminum rutin. Sama... jangan terlalu mikir. Kadang, yang bikin loyo tuh bukan badan, tapi kepala.”
Sambil berkata begitu, mata Berto melirik ke arah dapur.
Afika sedang mencuci piring, punggungnya membungkuk sedikit. Gamis tipis itu menempel sempurna di lekuk bokongnya.
Berto hampir tak bisa menahan diri untuk tidak membayangkan... bagaimana rasanya mengoyak gamis itu dan menancapkan kontolnya dari belakang, pas di dapur itu juga.
Afika
Afika selalu menjaga sikap saat Berto datang.
Ia tahu suami temannya itu suka menggoda.
Tapi entah kenapa... dalam hatinya yang terdalam, ada getaran aneh. Pandangan Berto membuatnya merasa... dilihat. Bukan sebagai istri suci. Tapi sebagai wanita.
Pernah suatu sore, saat Lia tak ikut, Berto duduk lebih lama di ruang tamu. Jhoni sudah tidur di kamar karena kecapekan.
Afika keluar membawakan teh. Tangannya gemetar sedikit saat meletakkannya di meja.
Berto melihat itu.
“Fi…” katanya pelan. “Lu cantik banget hari ini.”
Afika tersentak.
Ia hampir menjatuhkan cangkir.
“Mas… bercanda aja…”
Berto hanya tersenyum.
“Bukan bercanda. Lu cantik. Dan... gua selalu suka liat lu senyum kayak gitu.”
Afika menunduk. “Jangan gitu... Gak enak…”
Tapi senyumnya tetap muncul. Malu. Tapi juga... menyala.
Buat yang nyari2 referensi cerita dewasa berbagai Genre
Ini linknya bree👇👇👇👇 https://t.me/+3OoiCK8fS5swZjY9
Jangan Lupa BOOKMARK akum ane ya 👇👇👇👇
https://victie.com/app/author/49673
Follow & Like ya Kawan, sukur2 ada Rejeki bolehlah Berdonasi seiklasnya.
MaturThankyou.
ns216.73.216.146da2