233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTVQQh1ZGu
Langit tengahari itu jernih, panasnya menggigit tetapi tak mampu membakar dingin dalam dada Nur Lyana binti Mat.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJb6PrKf1p
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg00v6LkCYP
Dia baru selesai menyusun stok air mineral di tepi peti sejuk luar kedai. Tangannya berbalut sarung lengan hitam pekat, namun peluh tetap menyerap dari celah kolar baju T-shirt uniform Petronas. Tudung hitam labuh disisip kemas menutupi dada, dan wajahnya terlindung di balik cermin mata bulat besar — bukan untuk bergaya, tapi kerana dia rabun jauh. Terlalu lama membaca kitab, novel dan artikel agama setiap malam hingga subuh, kadang-kadang tanpa sedar.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3qMWMU5vlD
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa4lQkuMJnO
Tubuh Lyana bukan kecil.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWphLNdseoI
Bukan juga langsing seperti watak-watak gadis suci dalam novel cinta Islami.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFYn5bYGBuW
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBOKHGM8rX3
Tubuhnya matang, terbentuk sempurna — dada bidang, bahu kuat, pinggang kemas, pinggul penuh. Bukan hasil niat menggoda, tapi fitrah seorang wanita yang dicipta Tuhan dengan rahsia bentuk.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHXaQFA9A72
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5NbNkhHVt
Dan uniform itu — walau disarung sebaik mungkin, tetap tidak mampu menghapus bayang.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡssYrQcn56H
Apatah lagi bila dia membongkok, mengangkat kotak tisu atau air kotak dari atas lantai ke rak luar.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRi5LCLzt4i
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1zDOrQN4kG
Waktu itulah mata-mata yang tidak pernah tahu erti tunduk akan mula bekerja.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtHtzO8Dll
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBiCJAdkwQe
Dari balik cermin tingkap kereta,233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7weYccxJd2
Dari refleksi tangki pam minyak,233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVnpo4a7tN5
Atau kadang-kadang terang-terangan — berdiri sambil menghisap rokok, kononnya menunggu giliran.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrFykOGTAG4
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpqe5GGEXu
**Mereka lihat.**233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI6O7e4yQrP
**Mereka tafsir.**233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlDU9qyi9YI
**Mereka simpan bayang itu dalam kepala.**233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡommIojzHWh
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnm7w2o6Xoj
Lyana tahu. Dia bukan gadis bodoh.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY2hkkvFqSU
Dia dapat rasakan satu-satu pandangan itu seperti panah halus menusuk dari belakang — lalu dia akan cepat-cepat berdiri tegak semula, menahan nafas dan menyentak tubuh seperti seorang askar menukar posisi berdiri.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvSI1T9DVJN
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyDbEKESzpz
Namun dia tidak pernah menoleh. Tidak pernah membalas.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZeXYVYw822
Bahkan tak pernah sekali pun memandang wajah lelaki — walau seorang pelanggan pun — sejak hari pertama dia menjejakkan kaki ke stesen minyak ini.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpuhVMmGvGC
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOFSnOLVMIe
“Nur Lyana.” Mira pernah berkata, “Awak ni pelik… cantik macam ni, orang tengok awak macam malaikat pun awak tak layan.”233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡna8gZKVulv
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrBxM3sZfeM
Dia senyum waktu itu. Senyum kecil yang tidak pernah naik ke mata.233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBjx2Z6MI3c
Dan dalam hatinya, dia berbisik sendiri,233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP2hS6gukGi
*"Sebab kalau aku balas walau sekelumit… maka aku dah buka satu pintu yang tak sepatutnya terbuka233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6fRSVJgDjD
233Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzWlOAMILB
ns216.73.216.238da2
