x
958Please respect copyright.PENANADWChSBHLaf
958Please respect copyright.PENANAA7IkE9seIs
# Wanita lain suamiku#
958Please respect copyright.PENANAxmgfjw1g0Y
Melihat sekeliling rumah begitu sepi. Tak ada suara apapun mungkin hanya deru nafasku saja. Aku kembali melihat layar 5 inci yang ada di depanku. Tak ada balasan chat. Padahal aku sudah mengiriminya hampir 100 pesan tapi tak satu pun yang di balas.
.
958Please respect copyright.PENANAn9GuMQM9xH
Uhh dibaca pun tidak. Aku pun melemparkan layar 5 inci itu dengan kasar ke sofa. Aku beranjak ke dapur untuk membuat sup ayam kesukaan suamiku. Iya suami yang mungkin lupa dimana rumahnya.
Setelah selesai di dapur aku kembali mengambil ponsel yang aku lempar tadi. Ada notif pesan dari dia. Aku pun membacanya dengan gesit.
[Aku sibuk]
Hanya itu balasannya? Aku mengirimi pesan 100 kali sedangkan dibalas cuma begitu? Ckckck apa dia sehat? Aku kembali melempar ponsel dan membanting diri di sofa. Dia tidak pernah berubah, rasanya sesak diperlakukan seperti ini.
***
958Please respect copyright.PENANABPPFGqrnxC
958Please respect copyright.PENANAaXZgW7HGCo
"Mas, kapan sih kamu punya waktu buat aku?" Tanyaku padanya.
958Please respect copyright.PENANAe6GUGmoxwt
Dia sibuk membaca tumpukan berkas yang ada di meja kerjanya.
958Please respect copyright.PENANAfAqT1kWfUw
"Jangan mulai berdrama lagi. Kamu nggak lihat banyak sekali pekerjaan di hadapan ku?" Ucapnya ketus tanpa menatap kearahku.
"Satu lagi, kamu kebiasaan dari dulu saat aku nggak balas chat kamu, kamu terus saja menerorku dengan ribuan chat bodohmu itu. Kamu pikir aku ngapain? Duduk manis pegang hp saja di rumah sakit? Pakai otakmu. Aku kerja, kamu paham apa arti kerja?" Ucapnya kasar padaku dan kali ini dia menatapku tajam
958Please respect copyright.PENANA0s1JzkBaQ5
"Aku kangen kamu. Apa aku wanita yang kamu butuhkan hanya saat mau membuang sperma mu saja? Aku ini isterimu." Teriakku padanya sembari berlalu meninggalkannya.
***
958Please respect copyright.PENANA8QxuEaxj5a
Setelah pertengkaran itu aku tidak pernah berbicara dengannya. Bahkan dia juga tidak berusaha memulai pembicaraan, dia tidak pernah meminta maaf padaku. "Dasar egois!". Aku pun dikagetkan dengan dering dari ponselku. Aku melihat nama yang tertera dilayarnya, nama suamiku tapi aku tidak menjawab agar dia merasakan rasanya diabaikan. Aku pun bersiap-siap untuk ke salon dan belanja hari ini. Untuk pertama kali aku tidak meminta izin padanya untuk keluar rumah karena aku masih sangat dongkol padanya.
***
958Please respect copyright.PENANAIp0PvM7QOQ
Di depan Mall aku melihat suamiku dengan seorang anak dan wanita muda. Aku mencoba menyangkal apa yang aku lihat tapi semakin aku memperhatikannya semakin aku menyadari itu suamiku. Lalu siapa anak kecil dan wanita itu? Apa suamiku punya hubungan gelap? Tidak, membayangkannya pun aku tak sanggup.
.
958Please respect copyright.PENANA1yPAxP35zi
Kakiku rasanya lemas, aku berusaha menenangkan diri dan mengatur nafasku. Aku kembali memperhatikan mereka. Tampak mereka masuk ke mobil suamiku. Air mata tiba-tiba berjatuhan tanpa aba-aba. Sakit sekali melihat orang yang ku cintai bersikap cuek padaku tapi tersenyum manis bersama wanita lain. Katanya dia sibuk bahkan tak punya waktu untukku tapi untuk orang lain dia punya waktu dan mengajaknya jalan-jalan.
.
958Please respect copyright.PENANANtAXPU4dgs
"Aku membencimu suamiku". Aku pun masuk mobil dan menghempaskan pintu mobil dengan kasar. Aku tancap gas dan mulai menggila dan memacu mobil dengan kecepatan tinggi. Air mataku tak bisa diajak kompromi, jatuh tanpa aba-aba.
***
958Please respect copyright.PENANAPnbQnNR4GL
Bersambung
958Please respect copyright.PENANA2YkgYmIxjh
ns 172.70.126.3da2