Dunia Langit - Pangeran Langit

Permulaan

Zassssh!!!1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4alGGPQuNl

"Ayo, Fyi. Semangat! Terbanglah lebih tinggi!!"

Langit hari ini cukup cerah. Sapi awan terlihat dari atas sini, tapi tak ada satu awan pun terlihat disini, maksudku 'manusia awan'. Mungkin di dunia kalian awan itu adalah benda mati, yang akan berubah menjadi rintik air yang kalian sebut hujan, tapi sebenarnya bukan. Air itu adalah isi dari dalam perut kami, maksudku sisa... Ya, begitulah aku yakin kalian mengerti, tapi rasanya tawar, kan? 1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVDtqjUWN9

"Indahnya pemandangan dari atas sini. Ayah bahkan belum pernah merasakan ini. Iya' kan, Fyi?"

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZG2k4oRcIU

"Iya, Pangeran." Sayapnya mengibas kebawah dan mereka terbang sangat tinggi hingga mencapai langit atas.

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy4Nc184qrN

"Cukup gelap disini. Apa yang ada disana, ya?" Tangannya menunjuk ke arah bulan.

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqdL3TEqpfZ

"Batu?" jawab burung raksasa itu.

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaOzkQVsMxy

"Mungkin. Aku penasaran, bagaimana kalau kita ke---"

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAAKvv5qIlk

"Jangan coba-coba, Pangeran?!" Potong burung raksasa itu.

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc8kUY6xWXk

"A-apa?! Aku hanya mengajakmu kembali ke istana, Fyi. Kau pikir apa?" ucapnya dengan nada mengejek.

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6KevcJP3Xr

"Ku pikir Pangeran mau mengajak ke bulan.

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAJv4SMdLzm

"Kalau begitu, ayo ke bulan. "

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9KbFQZl0k3

"Pangeran!" Fyi mendecak dengan paruhnya.

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLd9FkAcf1t

"Hahaha, aku bercanda..." Dia mengelus bulu kepala Fyi. "Ayo kita pulang, sebelum kakek tua itu marah," lanjutnya kemudian.

"Baik, Pangeran."

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyoZGwPcjlK

"Bukankah kita sudah sepakat untuk saling memanggil nama?"

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡha9BuaBokT

"I-iya, Richard." Lalu mereka terbang kembali ke istana, sebelum mereka ketahuan sang Raja.

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1vI3XVvsZf

@@@

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEfEih4bYsK

"Ssst. Jangan membuat langkah yang keras," bisiknya pada Fyi.

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqvNk8XcQuI

"Kakiku besar, Pangeran. Eh, maksudku Richard. "

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQi7YWoC6Ca

"Haha, aku bercanda. Disini tidak ada orang. " Lorong kosong yang panjang dengan obor dari pantulan cahaya bulan yang menggantung di dinding-dinding lorong istana. Tujuan mereka saat ini adalah kamar Richard. Mereka berjalan dengan langkah yang cukup tenang. Kamar Richard ada di ujung lorong dekat dengan obor kedelapan dari sini. Kami melangkah cukup pelan. Hingga sampai di depan pintu kamar Richard. Dia membuka pintu. Pintunya berbunyi.

Aduh, aku dalam masalah besar. 1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl2fePoMGL2

Terdengar suara langkah kaki besar dari ujung lorong.

"Bagaimana ini Richard!" ucapku panik, karena aku belum meminum ramuan pengecil tubuhku. Aku harap dia membawa ramuan itu.

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF78tQgQr4g

"Aku cari ramuan cadangan dulu didalam kamar. "

Suara batuk yang cukup keras menggema di seluruh lorong istana.

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkfIgRVATFr

"Cepatlah sedikit Richard! Dia segera datang!"

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVLswzfHuRz

"Siapa disana?!" teriak seseorang dari ujung lorong. Suara kaki berjalan cukup cepat kali ini Richard mencari-cari ramuannya dengan tergesa-gesa.

"Ayo cepat Richard, dia hampir datang!"

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuUGnTIW2JV

"Ah, ketemu!" teriak Richard. Lalu Richard segera membantuku menyuap ramuan itu ke paruhku. Perlahan tubuhku mengecil. Dari sayap, kaki, kepala lalu badan. Aku segera terbang ke pundak Richard. Tepat saat Raja di depan Richard.

"Apa yang kau lakukan malam-malam?" Dia menatap tajam ke arah kami.

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9GaZREBXyP

"Aku hanya mengambil minum," ucapnya sambil menggoyangkan botol ramuan itu. Dia masih menatap kami.

"Dan juga memakan beberapa roti, aku lapar, iya'kan Fyi?" lanjutnya kemudian.

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ96n5lNm1hX

"I-iya!" Sang Raja langsung melotot ke arah kami.

Oh, tidak aku keceplosan.

"Sebaiknya ayah segera tidur. Ini sudah malam. Aku tahu hari ini cukup berat untuk, Ayah. " Richard mendorong mendorong Raja pelan-pelan.

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKeCpbR2uu

"Baiklah. Mungkin Ayah terlalu lelah hingga bisa mendengar burung bisa bicara. "

"Cuit, cuit."

"Ah, Ayah bisa saja. Padahal itu tadi suaraku yang aku buat-buat. "

"Ya,ya. Kau benar, Ayah sangat lelah hari ini. Selamat malam."

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6wEW7vxTE

"Selamat malam, Ayah. Tidur yang nyenyak, mimpi indah!" Setelah itu Raja kembali ke kamarnya di ujung lorong. Richard menutup pintu kamarnya dan membuang botol ramuan itu ke tempat sampah.

1319Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc2RYod6K0O

"Hah... Hampir saja. "

"Maaf, aku tadi keceplosan," ucapku sambil terbang ke sangkarku.

"Sudahlah, tidak apa-apa. Sekarang kita tidur." Dia menghempaskan tubuhnya ke kasur.

"Selamat malam, Fyi. "

"Selamat malam, Richard. "

@@@@

ns216.73.216.231da2