x
Nina melihat sosok cowok yang berjalan memasuki sekolahnya. Cowok itu mirip dengan kekasihnya dulu sebelum dia tewas di depan cermin kesayangannya. Dia segera menghampiri cowok itu. Berpura - pura tersandung hingga terjatuh di pelukan cowok itu. Cowok itu tersenyum menatapnya,
"Hei, aku Vino, aku dari kelas sebelah, kamu tidak apa - apa?" Nina balas tersenyum sambil menggeleng pelan.
"Aku Nina," serunya pelan sambil memasang wajah malu - malu. Cowok itu menggenggam erat tangan cewek di depannya itu. Selama ini, dia memang ingin mengenal cewek manis dari kelas sebelah ini. Nina memang selalu cuek sama cowok. Satu - satunya cowok yang menarik baginya hanya Gio yang misterius dan pendiam.
Dari jauh, Gio melihat semua itu. Dia segera bergegas mendekat dan menarik tangan Vino yang memegang Nina,
"Jauhi dia, Vin. Gadis itu berbahaya," serunya. Vino yang tidak tahu maksud Gio malah tertawa,
"Bahaya? Bahaya apa? Oh bahaya aku jatuh cinta padanya begitu? Kenapa, Gi? Kau cemburu? Padahal selama ini kulihat kau cuek saja meski dia selalu mendekatimu dan sekarang kau merasa cemburu. Seharusnya kau berpikir panjang sebelum bersikap dingin padanya. Jadi kalau sekarang dia ingin beralih padaku. Apa salahnya? Mungkin dia sudah bosan dengan sikapmu yang selalu tidak peduli itu," ujarnya. Gio hanya menggeleng,
"Aku hanya ingin kau jauhi dia. Atau dia akan membuat dirimu berada dalam bahaya," tegas Gio lagi, tapi Vino menggeleng. Dia lalu kembali menghampiri Nina dan menggandengnya menjauh.
Gio masih melihat dua orang itu. Dia cemas sosok arwah jahat di tubuh Nina akan mencelakakan Vino.
Di tempat lain, Sasha dan Marni melihat itu dengan bingung. Apa Nina benar - benar memutuskan untuk berhenti mengejar Gio dan sekarang mendekati Vino? Mereka lalu mendekati Gio yang masih berdiri diam,
"Dia mungkin ingin membuatmu cemburu," seru Marni pelan, tapi cowok itu menggeleng,
"Ini semua terjadi karena dia bukan Nina," sahutnya membuat dua cewek di dekatnya itu kembali tertegun bingung.
ns 172.70.178.88da2