Hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah dan menjadi seorang murid baru,hari dimana aku mulai membangun kembali mimpi baruku dan menjalin persahabatan pada semua rekan kelasku.
Bukan hanya itu saja yang akan aku mulai bahkan aku juga harus memikirkan bagaimana cara memulai berinteraksi dengan rekan kelasku sampai-sampai ditengah perjalananku menuju sekolah pun,aku masih melamunkannya dan beberapa kali menerka-nerka bagaimana memulainya.oh tuhan!sungguh tidak biasanya aku seperti ini.
"Sharon kamu kenapa nak.?".tanya papa sambil mengelus keningku yang kebetulan saat ini aku sedang duduk dijok depan."kok malah melamun.".sambungnya.
"tidak apa-apa kok pa,sha hanya grogi aja pa,ya sudah Sharon pergi dulu ya pa.".aku segera menyalamnya dan bergegas turun dari mobil dan berjalan menuju sekolah smbil melambaikan tangan kearahnya.
Saat berjalan menuju ruang guru,aku melihat semua mata memandang kearah ku dan mungkin mereka bertanya-tanya akan kehadiranku yang berpenampilan berbeda dari mereka,sungguh ini adalah hal yang menyebalkan bagiku seperti halnya saat pertama kali aku duduk dibangku kelas 1 sma.
Mereka benar-benar tidak berhentinya menatapku dengan tatapan heran,hingga tubuh ini tidak fokus berjalan sampai-sampai aku menabrak seorang lelaki tampan yang mungkin seumuranku,ya,lelaki itu begitu manis dengan lesung pipi yang melekat di kedua pipinya serta tubuhnya yang putih dan tinggi ideal menjadikannya sebagai pria dambaan para wanita.
Tabrakanku dengan lelaki itu membuatku merasakan adegan romantis seperti layaknya difilm-film remaja untuk pertama kalinya.
Saat aku akan terjatuh,lelaki itu dengan lincah menangkapku sehingga kedua mata kami saling memandang satu sama lain,tidak hanya itu saja,seukir senyuman dari bibirnya tampak diarahkan kepadaku.mungkin sekitar 5 detik kami saling memandang dan kemudian ia segera melepaskanku dan menegakkan tubuhku yang mulai gemetar ini sepeti sedia kala.
"kalau kamu mau keruang guru,kamu belok kiri saja biar lebih dekat nanti diatas pintu ada tandanya kok.".ia langsung berlari meninggalkanku dengan sejuta rasa penasaran terhadapnya yang membuatku dengan sukarela melangkahkan kaki ini menuju ruang guru.
#############
aku melangkahkan kedua kaki ku menuju sebuah kelas yang mungkin akan menjadi ruangan untuk tempatku menuntut ilmu selama beberapa tahun ini,yups dengan langkah kaki yang tergesa-gesa aku berusaha mengikuti arah ibu kepala sekolah itu berjalan menunjukanku kelas yang ingin dia berikan padaku hingga akhirnya kedua kaki ini berhenti melangkah tepat didepan sebuah kelas yang dindingnya bercatkan warna biru dengan tulisan x1 ipa-2 difamplet atas pintu masuk kelas tersebut.
"ayo,ibu akan memperkenalkan kamu pada teman-teman kamu."ibu kepala sekolah yang bernama asih itu langsung menarik tangan kananku untuk masuk kedalam kelas.
"selamat pagi anak-anak".ucap ibu asih dengan suara khas nya yang sedikit melengking dan diikuti balasan dari para murid-muridnya yang lain.
"hari ini ibu mau memperkenalkan teman baru kalian namanya sharonasya fadlika adzana,baik kepada sharon silahkan memperkenalkan diri kamu.".
"hai teman-teman,namaku sharonasya fadlika adzana dan kalian boleh memanggilku cukup sharon saja,aku berasal dari sman 1 medan dan aku harap kalian akan senang berteman denganku.".
"baiklah sharon,kamu boleh duduk di sampingnya alisha.".
"terimah kasih buk.".aku langsung memberikan salam pada ibu asih serta salah satu guru perempuan yang saat ini sedang mengajar dikelas ku ini kemudian barulah aku langsung berjalan menuju bangku yang ditujukan oleh bu asih kepadaku sementara ibu asih sendiri berjalan kembali ke kantor kediamannya.
"sharon,hobinya apa?.".tanya wanita berwajah mungi dan imut itu kepadaku yang langsung kubalas dengan senyuman.
"waktu disekolah yang dulu aku ikut jurnalistik,oh iya nama kamu siapa?.".tanyaku.
"panggil saja alisha,wow kamu pasti jago dong mengarang puisi persis sama kayak alka.".ucapnya padaku sambil berpura-pura sedang memperhatikan guru yang sedang menjelaskan dipapan tulis.
"siapa alka?"tanyaku sedikit penasaran dengan cowok yang begitu pandai mengarang,sebab dizaman sekarang sangat sulit mencari cowok yang mencintai dunai jurnalistik sepertiku.
"alka itu adalah anak x1 ipa-1 yang kelasnya ada di sebelah kita dan dia juga ketua jurnalistik yang sangat famous deh disekolah ini,kalau gak salah hampir semua cewek berusaha mendekatinya tapi ujung-ujung malah sakit hati.".
"kok bisa sakit hati,dia mainin hati cewek ya?.".aku berusaha untuk tetap fokus pada pelajaran fisika ini begitu juga gadis ini,meskipun mulut kami berbicara tapi mata kami tetap menatap kearah depan papan tulis kok gunanya agar beliau tidak marah karena sikap muridnya yang membuka forum sendiri didalam kelas saat ia sedang menjelaskan materi yang dibawanya.
"bukan,tapi karena alka terlalu cuek sama cewek tapi kayaknya kamu tipe alka banget deh.astaga gak bisa gue bayang kalau alka jatuh cinta sama kamu sha.".astaga,alisha sepertinya benar-benar membayangkan aku bersama dengan cowok yang bernama alka itu seperti salah satu film best seller didunia yaitu twilight.
"gak lah,ya udah mndingan kita belajar kembali yuk nanti dimarahin guru lagi.".ujarku mencoba mengalihkan pembicaraan mengenai alka yang namanya sama sekali terdengar asing bagiku.
saat ditengah pelajaran,tiba-tiba perutku terasa sedikit sakit sehingga dengan tergesa-gesa aku meminta ijin kepada guru yang saat itu sedang mengajar di kelas ini dan berlari tertatih menuju uks.
"ada apa nak?.".tanya seorang dokter uks yang tengah berjaga diruangan itu."ayo sini mari duduk.".ia kemudian merangkulku menuju salah satu ranjang kosong yang ada diuks.
"bentar ya ibu periksa perut kamu.".dokter itupun segera memeriksa kondisiku dan tak menunggu waktu lama ia kemudian tersenyum singkat kepadaku.
"kamu belum sarapan pagi tadi ya makanya maag kamu kambuh nak,ya sudah ibu pergi sebentar untuk membeli nasi dikantin.".jelasnya secara rinci yang kemudian kubalas dengan senyuman balik setelah itu dokter muda dan baik itupun langsung pergi berjalan meninggalkanku berduaan dengan seorang lelaki yang berada tepat diranjang sebelahku yang saat ini tengah memejamkan matanya sambil memegang kepalanya.
"maag itu biasanya disebabkan karena makan gak teratur gara-gara kebanyakan mikirin pasangannya.".ujar lelaki itu namun masih dalam posisi berbaring sambil memejamkan matanya.
"sok tahu kamu.".
"emang aku salah?.".tanyanya saat kini mulai membuka kedua matanya namun masih pada posisi berbaring.
"salah lah.".jawabku singkat dan kecut,aku benar-benar gak nyaman dengan situasi kayak gini dan ingin sekali rasanya aku pergi meninggalkan ruangan ini jika sakit diperut ini sudah mulai mereda.
"berarti aku masih punya kesempatan dong buat dapetin hati kamu.".ia kini mulai bangkit dari posisi berbaringnya.31Please respect copyright.PENANAvRMrIwISd4
aku hanya menatap kearahnya sejenak saja lalu segera membalikan badanku membelakangi tubuhnya,tapi sepertinya ia masih belum bosan mengusik ketenanganku dengan rayuannya itu buktinya tak beberapa lama aku memunggungi dirinya,ia langsung berjalan menghampiri diriku namun sama seperti tadi sampai detik ini tangannya tak lepas memegangi kepalanya.
"kalau kepalanya masih sakit mendingan istirahatkan aja,gak perlu gangguin orang lain seperti ini.".ujarku namun masih tetap menunduk kebawah.
"lebih sakit lagi saat kita bicara tapi malah dipunggungin dan lebih parahnya gadis yang kita ajak bicara itu hanya menunduk saja sepanjang pembicaraan.".ia lalu menjatuhkan tubuhnya tepat disebelahku selama beberapa detik kemudian memperbaiki posisinya menjadi duduk tepat disebelahku.
"aku kira pelangi itu cuman ada saat hujan saja tapi ternyata sepertinya aku salah.".ia menatap kearahku begitu dekat hingga aku benar-benar merasakan hembusan nafasnya selama beberapa detik kemudian ia kembali menjauhi wajahku.31Please respect copyright.PENANAGiP5SL5835
"pelangi itu kini tepat berada didekatku,pelangi yang terlalu malu untuk bermetamorfosa menjadi ribuan kilau warna.".ia kemudian berjalan pergi kearah pintu uks dan tepat saat diambang pintu uks ia menghentikan langkahnya.
"nice to meet you.".ucapnya yang kemudian berjalan meninggalkanku yang hanya mampu menatap kepergiannya.
*********
"maaf ya nak sudah emnunggu lama.".terdengar suara lembut sang dokter cantik itu padaku sambil membawa sepiring nasi uduk dan segelas teh manis hangat.
"ini nak,dokter bawakan makanan.".iamemberikannya kepadaku."segera makan biarkamu langsung meminum obatnya.".sambungnya yang kubalas dengan anggukan dan senyuman.
aku pun langsung menyantap nasi uduk yang lezat itu sampai tidak bersisa sedikitpun diatas piringku,seusai sarapan akupun langsung meminum obat dan berjalan pergi meninggalkan uks untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya.
ns 172.70.130.150da2