Berkonfrontasi di pantai dengan pria asing yang seksi bukanlan bagian dari rencana Puput saat mengambil foto dengan damai di pagi hari. Dan apa sih yang ada dalam pikiran pria itu hingga berpikir ia mengambil foto-foto dirinya? Siapa dia? Satu hal yang pasti, dia seksi dan sangat romantis, memberi makan jiwa Puput yang terluka.
148Please respect copyright.PENANAioiDScln03
Jis Khalifa hanya ingin dunia memberinya istirahat, jadi melihat kamera ditujukan ke wajahnya membuatnya siap menerjang keindahan yang ada di balik lensa. Ketika ia tahu gadis itu tidak tahu siapa dirinya, dia penasaran dan tergoda olehnya. Puput memiliki tubuh yang di ciptakan untuk bercinta, bermulut lancang dan Jis tak pernah puas dengannya, tapi ia belum siap untuk menceritakan siapa dirinya sebenarnya.
148Please respect copyright.PENANAv3OnbhqhXV
Puput adalah seorang gadis yang tak suka omong kosong dan tidak mau menerima kebohongan dan rahasia.
148Please respect copyright.PENANAMxvTLHNJMG
Apa yang akan terjadi pada hubungan baru ini ketika ia menemukan apa yang Jis sembunyikan?
148Please respect copyright.PENANA7iwJnUjYLs
.
148Please respect copyright.PENANAvzMeBkVdgr
.
148Please respect copyright.PENANAfIiXbGSfXE
.
148Please respect copyright.PENANAzsqvMExHAR
.
148Please respect copyright.PENANAYCBKOl1kbh
Cahaya pagi ini sangat sempurna. Aku mengarahkan Canon-ku ke depan wajahku dan menekan rana. Klik. Pantai terangkum dalam warna: merah jambu, kuning, biru, dan sesekali angin masih tetap berhembus.
148Please respect copyright.PENANAa8n553bobO
Ombak-ombak dengan lembut memukul melawan pagar beton di kakiku, dan aku terlena oleh keindahan di depanku.
148Please respect copyright.PENANAxl0dQwsvV6
Klik.
148Please respect copyright.PENANAwtCL3VzWIu
Aku membalikkan badan ke kiri dan melihat pasangan muda berjalan di trotoar jalan.
148Please respect copyright.PENANAEabGKf2O3P
Pantai di White Water sangat sepi, di sisi lain beberapa orang mengalami saat yang sulit, atau yang menderita insomnia seperti aku. Pasangan muda itu berjalan menjauhiku, berpegangan tangan, saling tersenyum, dan aku mengarahkan lensaku pada mereka dan klik. Aku perbesar pada kaki mereka yang menggunakan sepatu kets dan saling mengunci tangan dan memotret beberapa kali lagi, mata fotograferku menghargai keintiman mereka di pantai.
148Please respect copyright.PENANANsDv7Mv3za
Aku menghirup udara asin dan memandang ke arah pantai sekali lagi ketika perahu layar merah perlahan meluncur di atas air. Sinar matahari pagi baru saja muncul berkilauan, dan aku mengangkat kameraku sekali lagi untuk menangkap momen itu.
148Please respect copyright.PENANAOqJ9LFOCCZ
"Apa sebenarnya yang kau lakukan?"
148Please respect copyright.PENANA5dgCTnp3Se
Aku berputar, mencari asal suara itu dan menatap mata hitam, mencerminkan gelap malam di pagi hari yang terang. Mata itu di kelilingi wajah yang sangat-sangat kesal. Bukan hanya marah. Murka.
148Please respect copyright.PENANA6gXisoPi7L
"Maaf?" suaraku lemah, aku mencoba mengeluarkan suaraku.
148Please respect copyright.PENANAfTTlgi3ftM
"Mengapa kalian tidak bisa meninggalkanku sendiri saja?" Orang asing tampan-sangat tampan-di depanku bergetar marah dan aku mundur secara naluriah, mengerutkan dahi dan merasa mulai marah juga padanya. Apa yang sebenarnya kau lakukan?
148Please respect copyright.PENANA7b3DENbWf1
"Aku tidak mengganggumu" jawabku, senang bahwa suaraku lebih kuat dengan kemarahanku, dan mundur lagi satu langkah.
148Please respect copyright.PENANA77Oe5IbfAy
Jelas tuan yang bermata hitam indah dan berwajah tampan dewa yunani ini adalah orang gila.
148Please respect copyright.PENANA60eLz7zkbE
Sayangnya, dia mengikutiku dan aku merasa panik dan mulai menajamkan instingku.
148Please respect copyright.PENANAccNp5eH2jd
"Aku merasa kau mengikutiku. Apakah kau berpikir aku tidak menyadarinya? Berikan kamera itu padaku." Dia menjulurkan jari-jarinya yang panjang dan mulutku terbuka. Aku menarik kameraku ke dada dan membungkusnya dengan lenganku.
148Please respect copyright.PENANAHdoYJUWZzq
"Tidak." Suaraku luar biasa tenang dan aku melihat sekeliling bermaksud untuk melarikan diri, tapi aku tidak bisa melepaskan pandanganku ke arah mata hitam kelamnya yang marah.
148Please respect copyright.PENANA1YCJMu6bsK
Dia menelan ludah dan memicingkan matanya, bernafas dengan keras.
148Please respect copyright.PENANAf4NgMRSD8x
"Berikan padaku kamera sialan itu, dan aku tak akan mengajukan tuntutan karena kau mengusikku. Aku hanya menginginkan foto-fotonya." Dia merendahkan suaranya tapi itu tidak mengurangi ancamannya.
148Please respect copyright.PENANAaTSp7xDBJJ
"Kau tidak bisa mendapatkan foto-fotoku!" Siapa pria ini? Aku berbalik untuk berlari dan dia menangkap lenganku, memutar tubuhku untuk berhadapan dengannya lagi, menyambar kameraku. Aku mulai berteriak, tak percaya bahwa aku dirampok di luar rumahku, ketika dia melepaskanku dan meletakkan tangannya di lutut, membungkuk, menggelengkan kepalanya dan aku menyadari bahwa tangannya bergetar.
148Please respect copyright.PENANAtyWMV4E8g3
Sial.
148Please respect copyright.PENANAdPQ7bffpKg
Aku mengambil langkah mundur lagi, bersiap untuk lari, tapi dengan kepalanya yang masih tertunduk dia memegang tangannya dan berkata, "Tunggu."
148Please respect copyright.PENANA8BqGJj9HaE
Aku seharusnya lari. Cepat. Memanggil polisi dan memastikan orang ini ditahan atas tuduhan penyerangan, tapi aku tidak melakukannya. Nafasku mulai tenang, dan kepanikanku surut karena beberapa alasan. Kupikir dia tidak akan membahayakanku.
148Please respect copyright.PENANAff6f1OLtCm
Yeah, aku yakin para korban pembunuhan tidak berpikir bahwa dia akan membahayakan mereka juga.
148Please respect copyright.PENANAYZ33ngB8pR
"Uh, apakah kau baik-baik saja?" suaraku terengah dan aku menyadari bahwa aku masih mencengkeram kamera di dadaku, hampir menyakitiku. Dan aku melemaskan tanganku dan menurunkannya ketika kepala pria itu tegak kembali.
148Please respect copyright.PENANAeI0aFXSE89
"Jangan mengambil fotoku." Suaranya rendah dan terukur, terkontrol, tapi dia masih bergetar dan bernafas seperti orang yang baru saja berlari marathon.
148Please respect copyright.PENANALfPjgmwNMX
"Oke, oke. Aku tak akan mengambilnya. Aku memasang kembali penutup lensanya." Aku melakukan apa yang aku katakana, aku tidak melepaskan pandanganku dari matanya dan dia memperhatikan tanganku dengan hati-hati.
148Please respect copyright.PENANAgFZTahSQfr
Ya ampun.
148Please respect copyright.PENANAFBw7QPy8Vu
Dia mengambil nafas dalam sambil menggelengkan kepalanya dan aku menyadari bahwa dia menarik. Wow. Wajah tampan, terpahat, rahang yang kokoh dan mata hitam yang tajam dan jelas. Rambut hitam bergaya pantat ayamnya terlihat berantakan. Dia tinggi, lebih tinggi dariku yang hanya 168 cm, bahu yang ramping dan lebar.
148Please respect copyright.PENANAenORBvlFp7
Dia memakai jeans biru dan t-shirt hitam, dan keduanya memeluk tubuh ramping itu di semua tempat yang tepat.
148Please respect copyright.PENANAhdge88cqEv
Sial. Dia akan terlihat luar biasa jika telanjang.
148Please respect copyright.PENANAOzLCwwPuJi
Ironisnya, aku sangat menginginkannya di depan kameraku.
148Please respect copyright.PENANASkpiZ8aY1G
Dia menatap mataku lagi dan dia samar-samar terlihat tidak asing untukku. Aku merasa aku mengenalnya disuatu tempat, tapi pemikiranku langsung lenyap ketika dia bicara.
148Please respect copyright.PENANAz9EPyFrKr5
"Aku membutuhkanmu untuk memberikan kamera itu, kumohon."
148Please respect copyright.PENANAGaxOb2DNbr
Apakah dia serius? Dia masih mencoba membodohiku?
148Please respect copyright.PENANAADwjYk3ZoU
Aku tertawa pendek dan akhirnya memutuskan kontak mata, melihat langit dan menggelengkan kepalaku. Aku menutup mata dan melihatnya kembali, dia menatapku dengan intens.
148Please respect copyright.PENANA1lNVaDCpUX
Aku menemukan diriku tersenyum dan berkata, "Kau tidak akan mendapatkan kamera ini".
148Please respect copyright.PENANA9Sre8AzGNS
Dia memiringkan kepalanya dan menyipitkan matanya lagi. Otot bawah perutku mengepal terhadap tatapan seksinya dan diam-diam aku mencela diriku sendiri.
148Please respect copyright.PENANAmX2rkew0Ol
Tidak akan terangsang oleh keseksianmu di pagi hari, perampok!
148Please respect copyright.PENANAkl98DjlZnU
"Kau tidak akan mendapatkan kamera ini. Kau pikir siapa dirimu?" suaraku meninggi dan aku memuji diri sendiri atas sikapku ini.
148Please respect copyright.PENANAflI4gWdoV7
"Kau tahu siapa diriku."
148Please respect copyright.PENANAMyuXYbFFqH
Jawabannya membingungkanku dan aku menyipitkan mata, menatapnya kembali dan merasakan perasaan aneh sekali lagi bahwa seharusnya aku mengenalinya, tapi aku menggelengkan kepalaku dengan frustasi.
148Please respect copyright.PENANA9CdCX6Ou8m
"Tidak, aku tidak mengenalmu."
148Please respect copyright.PENANAKsUHS43b7n
Dia menaikkan alisnya, meletakkan tangannya di pinggul rampingnya, dan dia tersenyum, menunjukkan gigi-giginya yang rapi. Senyumnya tidak mencapai matanya.
148Please respect copyright.PENANAx5FKCEUC0h
"Ayolah, sayang, jangan main-main. Berikan kamera itu, atau hapus foto-fotonya dan kita bisa melanjutkan urusan masing-masing."
148Please respect copyright.PENANAMFIXTBO84a
Kenapa dia menginginkan fotoku?
148Please respect copyright.PENANAbs20E9wQ2b
Tiba-tiba pemikiran itu datang padaku, bahwa dia berfikir aku telah mengambil gambarnya.
148Please respect copyright.PENANAMTPVYmWavp
"Aku tidak mengambil satupun fotomu disini, sayang," Balasku.
148Please respect copyright.PENANAHqDv1aTsjC
Matanya menyipit kembali dan senyumnya menghilang. Dia tidak percaya padaku.
148Please respect copyright.PENANATmI1FYMzmy
Aku melangkah maju kearahnya. Menatap dengan dalam pada mata hitamnya yang lebar dan bicara dengan sangat jelas.
148Please respect copyright.PENANADohSP3Mixc
"Aku. Tidak. Memiliki. Fotomu. Di. Kamera. Ku. Aku bukan juru foto." Aku merasakan pipiku merona dan sesaat aku melihat ke bawah.
148Please respect copyright.PENANA3bXsTZl6Wf
"Foto apa yang kau ambil?" Suaranya meninggi dan dia terlihat bingung.
148Please respect copyright.PENANAFTefM8P1ad
"Pantai, perahu," aku menunjuk pantai dengan jariku.
148Please respect copyright.PENANAhFBuPbwTMF
"Aku melihat kau mengarahkan kameramu padaku ketika aku duduk dikursi itu."
148Please respect copyright.PENANABQyK44ldn9
Dia menunjuk bangku di belakangku. Itu dekat dimana aku memotret pasangan yang bergandengan tangan. Aku menarik kamera di depanku lagi dan melihatnya dengan tegang, tapi aku mengacuhkannya. Aku menghidupkan kamera, mulai membalik gambar-gambarku sampai aku menemukan apa yang dia takutkan. Aku berjalan ke arahnya dan berdiri di sampingnya, lenganku hampir menyentuh lenganya dan aku merasakan panas dari tubuh seksinya. Aku memaksa diriku mengabaikannya.
148Please respect copyright.PENANAYBWQxPdWPs
"Ini, foto-foto yang kuambil." Aku menunjuk layar dan halaman-halamannya, memperlihatkan padanya semua gambar. "Apa kau ingin melihat gambar lain yang kuambil?"
148Please respect copyright.PENANALHt2cUDZE6
"Ya." Bisiknya.
148Please respect copyright.PENANAF1o0bgQUOq
Aku melanjutkan menunjukkan gambar pantai, langit, perahu-perahu, gunung-gunung padanya. Aku tak bisa menolak mencium aromanya ketika dia dengan seksama melihat foto-foto itu, mencermati satu per satu sementara menarik bibir bawahnya dengan ibu jari dengan telunjuknya. Alisnya berkerut.
148Please respect copyright.PENANAosa1gvG7OQ
Oh Tuhan, baunya sangat menggoda.
148Please respect copyright.PENANAiU6vRUXkMQ
Aku sudah mengambil lebih dari 200 foto pagi ini, jadi membutuhkan beberapa menit untuk melihat halaman per halaman. Ketika aku sudah selesai, dia menatap kedalam mataku dan aku melihat perasaan malu disana. Aku tak yakin, tapi dia hampir terlihat sedih.
148Please respect copyright.PENANAgfrf8DVGdu
Jantungku terbalik ketika dia tersenyum, sangat dewasa, tidak ragu-ragu, menghilangkan kesedihan, dan menggelengkan kepalanya pelan. Dia dapat mencairkan gleiser dengan senyuman itu. Mengakhiri peperangan. Menyelesaikan krisis hutang nasional.
148Please respect copyright.PENANAJBMMRLrP2g
"Maaf."
148Please respect copyright.PENANAHPmhcCYf6R
"Sudah seharusnya." Aku mematikan kamera dan berjalan menjauh.
148Please respect copyright.PENANAiOFhT01rQR
"Hey, aku benar-benar minta maaf."
148Please respect copyright.PENANAgwqimutnn4
"Kau pasti sangat besar kepala jika kau pikir semua orang dengan kamera mengambil gambarmu." Aku melanjutkan perjalananku dan tentu saja dia mengejarku, menyamakan langkahku.
148Please respect copyright.PENANAOgwZRrYeke
Mengapa dia masih disini?
148Please respect copyright.PENANAKApPPxydyl
Dia menjernihkan tenggorokannya. "Bolehkah kutahu namamu?"
148Please respect copyright.PENANAyJUXr1ykjE
"Tidak." Jawabku.
148Please respect copyright.PENANA81bc8IcAiy
"Um, kenapa?" Dia terdengar bingung.
148Please respect copyright.PENANA0Iud1oqafE
Sial, aku juga bingung.
148Please respect copyright.PENANAxNylccISBk
"Aku tidak memberitahukan namaku pada perampok."
148Please respect copyright.PENANAelwtCsWRhR
"Perampok?" Dia menghentikan langkahnya dan menarikku berhenti di sampingnya, dengan tangannya di sikuku. Aku melihat ke bawah, ke arah tangannya, menaikkan pandanganku, dan menatapnya dengan galak.
148Please respect copyright.PENANAPJukuDOv3B
"Lepaskan aku." Dia melepaskanku dengan segera.
148Please respect copyright.PENANAHv2tGbycaj
"Aku bukan seorang perampok."
148Please respect copyright.PENANAaMhKySYDfc
"Kau mencoba mengambil kameraku. Kau menyebutnya apa?" Aku berjalan lagi, menyadari aku menuju arah yang berlawanan dengan rumahku. Sial.
148Please respect copyright.PENANA3kI0APjSEm
"Dengar, aku bukan perampok. Berhentilah sebentar." Dia berhenti lagi, menggosok wajahnya kemudian melihatku.
148Please respect copyright.PENANAUbOyeq2Mob
Aku menghadap kearahnya, meletakkan tangan di saku celana jeansku. Kameraku tergantung aman di leherku sambil melotot padanya.
148Please respect copyright.PENANAousiTkVShT
"Aku tak tahu siapa kau sebenarnya," aku berkata sebaik mungkin tidak dengan suara omong kosong.
148Please respect copyright.PENANAyCsjQ4bB1V
"Jelas," dia merespon dengan senyum di bibirnya dan aku merasakan perutku menegang. Berharap dia memberiku senyum lebarnya lagi. Ketidaktahuanku seperti membuatnya senang, tapi itu sangat menggangguku. Haruskah aku mengenalnya?
148Please respect copyright.PENANAksP3RSHcLc
"Mengapa kau tersenyum?" aku menemukan diriku membalas senyumannya.
148Please respect copyright.PENANAGT1ST5Q9cM
Dia melihatku dari atas ke bawah, mengamati rambut merah mudaku yang masih terikat sembarangan, kaus merah kasual yang membungkus dadaku, jeans, pinggul yang melengkung dan paha. Dan mata hitamnya kembali menatapku. Senyumnya bertambah lebar dan membuatku kehilangan nafas.
148Please respect copyright.PENANAnxj1FSpD2d
Wow.
148Please respect copyright.PENANAZssuD5u26e
"Aku Jis Khalifa." Dia menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan denganku, aku hanya melihatnya, masih tidak terlalu percaya. Dia menaikkan alisnya, seperti menantang dan aku menemukan diriku meletakkan tangan kecilku di tangannya yang besar, kuat dan menggenggamnya erat.
148Please respect copyright.PENANA4Oww9VXcyh
"Puput."
148Please respect copyright.PENANAKNBeJAuypI
"Puput," Dia menyebutkan namaku pelan, sambil memperhatikan mulutku dan aku menggigit bibir bawahku. Dia menarik nafas tajam kemudian menatap mataku kembali.
148Please respect copyright.PENANAdwCNysnu4u
Sial, dia sangat tampan. Aku menarik tanganku dari genggamannya dan melihat ke bawah, tak tahu harus mengatakan apa lagi, dan masih bingung mengapa aku masih berdiri disini bersamanya.
148Please respect copyright.PENANAsvKVEQijV4
"Aku…aku harus pergi," Aku tergagap, tiba-tiba merasa gugup. "Ini…sangat menyenangkan bertemu denganmu, Jis." Aku mulai berjalan menuju rumahku dan dia melangkah di depanku.
148Please respect copyright.PENANAUtzwWAKofm
"Tunggu, jangan pergi." Dia menyisirkan tangannya di rambut hitamnya yang berantakan.
148Please respect copyright.PENANAoNIPnWDvcJ
"Aku sangat menyesal dengan semua ini. Biarkan aku memperbaiki kesalahanku padamu. Sarapan?" Dia mengerutkan kening, seolah dia tidak berniat mengatakannya, dan kemudian dia menatap penuh harap ke arahku.
148Please respect copyright.PENANApvZUvS81Wv
Katakan tidak Put. Pulang ke rumah. Kembali ke ranjang. Mmmm… ranjang bersama Jis… Tubuh berkeringat, sprei kusut, kepalanya berada di antara kakiku, tubuhku yang menggeliat ketika aku klimaks…
148Please respect copyright.PENANAzmSn32qlwJ
Stop!
148Please respect copyright.PENANAdb5woH99Oh
Aku menggelengkan kepalaku, membuang fantasi dan kemudian berkata, "Tidak, terima kasih. Aku harus pergi."
148Please respect copyright.PENANAgbO3yxQKZ5
"Suamimu menunggu di rumah?" Dia bertanya, melihat kearah jari manisku.
148Please respect copyright.PENANATd44KL6pPs
"Uh, tidak."
148Please respect copyright.PENANAQ8ZPwQ0Sxq
"Pacar?"
148Please respect copyright.PENANAyw9OAzGZy5
Aku tersenyum kecil padanya. "Tidak."
148Please respect copyright.PENANAYuj4ni09BJ
Wajahnya tampak lega. "Pacar wanita?"
148Please respect copyright.PENANA1gsIcUsuN2
Aku tidak bisa menghentikan tawaku yang datang tiba-tiba.
148Please respect copyright.PENANA2ImKiyOzHY
"Tidak."
148Please respect copyright.PENANAjLJ5RwYY8l
"Bagus." Dia tersenyum lebar padaku lagi, dan aku sangat putus asa ingin mengatakan ya pada orang asing tampan ini, tapi akal sehatku melawan mengingatkan akal sehatku bahwa ini tidak aman. Aku tidak mengenalnya, walaupun dia sangat luar biasa, dia tetap orang asing.
148Please respect copyright.PENANAw0qeDQrNeA
Aku, dan semua orang tahu bahwa orang asing itu berbahaya. Aku mengabaikan cengkeraman di antara kakiku, memberikan senyuman kecil padanya, kemudian berkata padanya dengan sopan dan tegas sebisaku, "Terima kasih. Semoga harimu menyenangkan, Jis."
148Please respect copyright.PENANA0qqtLxw3zk
Tentu saja, sopan dan tegas desisku.
148Please respect copyright.PENANAHUgSi1ZDzG
Brengsek.
148Please respect copyright.PENANA5cfeTDVVLZ
Aku mendengar dia menggumam "Semoga harimu menyenangkan, Put." Ketika aku pergi dengan cepat.
148Please respect copyright.PENANAYPBpri9V9f
Aku berjalan ke rumah dengan cepat, merasakan mata Jis pada pantat ala Kardashian-ku sampai aku berbelok di sudut jalan menuju rumahku.
148Please respect copyright.PENANAY6YU8fcJIo
Mengapa aku tidak memakai kaus yang lebih panjang? Jantungku berdebar dan aku hanya ingin merasa aman di dalam, aman dari perampok dengan senyum yang seksi. Tubuhku sudah lama tidak bereaksi seperti ini kepada pria, dan sementara aku mengakui bahwa ini terasa menyenangkan, Jis hanya terlalu… Wow.
148Please respect copyright.PENANAvJIYUXF9aT
Aku menutup dan menguci pintu depan rumahku kemudian menuju dapur. Anna sedang membuat sarapan!
148Please respect copyright.PENANAatfdzC33NK
"Hey, Puput, mendapatkan foto bagus pagi ini?" Sahabat terbaikku Anna sedang membalik pancake dan aku mencium aroma bacon renyah di dalam oven. Perutku berbunyi ketika aku meletakkan kameraku di bar dan menarik bangku.
148Please respect copyright.PENANAwPWzbfg3Gs
"Ya, tadi adalah pagi yang bagus," balasku. Aku ragu untuk menceritakan tentang Jis. Anna cenderung berada di sisi romantis, dan dia akan sangat senang menyuruh kami menikah di akhir percakapan, tapi dia adalah satu-satunya orang yang kupercaya dalam segala hal, jadi, kenapa tidak? "Aku mendapatkan beberapa potret bagus. Hampir dirampok…Pagi yang cukup biasa."
148Please respect copyright.PENANAvlMgazbd2J
Aku tersenyum pada diriku sendiri ketika Anna berputar, menjatuhkan pancake di lantai dan mendesah.
148Please respect copyright.PENANAH49OkzXIY2
"Apa? Apa kau baik-baik saja?"
148Please respect copyright.PENANAwtp8KrUEkK
"Aku baik." Aku mendengus. "Seorang pria marah, mengira bahwa aku mungkin mengambil gambarnya." Aku menggambarkan pertemuanku padanya, dan dia tersenyum manis ketika aku selesai bercerita.
148Please respect copyright.PENANAB0yhRLHlm6
"Sepertinya dia menyukaimu, teman."
148Please respect copyright.PENANAGDBE1BibFz
Aku mendengus. "Terserah, dia hanya pria yang tidak jelas."
148Please respect copyright.PENANA7lzGayRUHt
Anna memutar matanya dan kembali ke pancake. "Dia mungkin pria yang tidak jelas, tapi jika dia seseksi yang kau katakan, kau seharusnya pergi sarapan dengannya."
148Please respect copyright.PENANAwp40weN64c
Aku cemberut ke arahnya. "Pergi sarapan dengan perampok yang seksi?" Aku bertanya ragu-ragu.
148Please respect copyright.PENANAXNaAJIPiMx
"Oh, jangan terlalu mendramatisir." Anna membalik daging bacon di dalam oven kemudian menuang adonan pancake ke atas pemanggang. "Itu terdengar bahwa dia sangat menyenangkan."
148Please respect copyright.PENANAEfIC76silJ
"Ya, ketika dia tidak berusaha mencuri kamera mahalku dengan cara menjijikkan, dia akan menjadi pria yang sempurna."
148Please respect copyright.PENANASHGcmBxKfG
Anna tertawa dan aku hanya tersenyum menanggapinya. "Apa yang akan kau lakukan hari ini?"
148Please respect copyright.PENANAt3ylBPJMjq
Senang dengan perubahan obrolan, aku berjalan di sekitar bar dan mengisi piring dengan makanan yang lezat. "Aku mempunyai sesi di tengah hari, dan aku akan membuat beberapa pengiriman siang ini. Aku benar-benar butuh tidur pagi ini."
148Please respect copyright.PENANAxDmL79HUUG
"Tidak bisa tidur lagi?" Tanya Anna.
148Please respect copyright.PENANAzC7uk0aq9G
Aku menggelengkan kepalaku. Tidur tidak pernah mudah untukku.
148Please respect copyright.PENANASkWDd1kcYY
Aku menduduki bangkuku dan menggigit daging bacon. Anna di sampingku. "Bagaimana denganmu?"
148Please respect copyright.PENANAaUqGUaZlvK
"Baik, karena sekarang hari Selasa, kurasa aku akan pergi bekerja hari ini." Anna adalah seorang banker investasi yang sangat sukses di pusat kota White Water. Aku tidak bisa lebih bangga lagi selama menjadi temannya. Dia luar biasa pintar, cantik dan sukses.
148Please respect copyright.PENANAeCQA0VxZvY
"Kita harus mendapat penghasilan," aku menghabiskan pancake lezat di piringku, kemudian membersihkan piring kami dan meletakkannya di mesin pencuci piring.
148Please respect copyright.PENANA54LRnBbWhy
"Aku bisa melakukan itu." Anna menuju dapur tapi aku menyuruhnya pergi.
148Please respect copyright.PENANAZWApSbGEXA
"Tidak, kau telah memasak. Aku akan mengerjakan ini. Pergilah bekerja."
148Please respect copyright.PENANA1JoQRn4Rxu
"Terima kasih! Semoga sesimu menyenangkan." Dia menggoyangkan alisnya padaku dan pergi menuju garasi.
148Please respect copyright.PENANAgiVqPgX94D
"Semoga harimu di kantor menyenangkan, sayang!" balasku padanya dan kami berdua tertawa.
148Please respect copyright.PENANA1aFC2vhKz8
Aku menaiki tangga ke kamarku dan telanjang. Aku benar-benar butuh tidur.
148Please respect copyright.PENANArvWHTJSie7
Klienku membayarku sangat banyak untuk memberikan mereka kesenangan, sesi foto yang indah, dan aku butuh untuk istirahat yang baik.
148Please respect copyright.PENANAtvnPpm2IQu
Kamarku besar, dengan jendela tinggi dari lantai sampai langit-langit. Ini adalah satu-satunya ruangan di rumah ini yang semua berwarna pink di dalamnya. Aku cinta selimut pink lembutku dan bantal pink bertekstur bulu milikku.
148Please respect copyright.PENANAdmSEsIUHxs
Rangka tempat tidurku sederhana, tapi kepala ranjangku adalah sebuah pintu gudang tua yang aku paku di dinding untuk memberi suasana pedesaan di ruangan ini.
148Please respect copyright.PENANAanl6lyPsQI
Aku menjatuhkan diri di kasur king size-ku, seprai lembut memeluk tubuh telanjangku, dan memandang keluar jendela ke pemandangan pantai. Aku cinta rumah ini. Aku tidak pernah ingin pindah.
148Please respect copyright.PENANA2MMt0ejeo8
Selamanya. Pemandangan ini tidak ternilai. Laut berwarna biru gelap di luar menenangkanku dan ketika mataku menjadi berat aku memikirkan mata hitam kelam yang tajam dan senyuman maut dan mengantarkanku tidur.
ns 172.69.58.93da2