semenjana. - Langit hanya butuh Senja, bukan Hujan | Penana

登入

註冊

請使用Chrome或Firefox享受更好的用戶體驗！

留言

顯示更多

1

0

上一章

下一章

樣式

展開

選項

分享

檢舉

#2

Langit hanya butuh Senja, bukan Hujan

soraihujan

Jan 28, 2020

479

1 分鐘

x

Langit hanya butuh senja, bukan hujan.

Kenapa aku bisa bilang begitu?

Karena, meski kedatangannya sama-sama sementara,

Hanya Senja yang keberadaannya paling dinanti-nanti,

Hanya Senja yang kedatangannya amat dikagumi,

Hanya Senja yang kehadirannya selalu dinikmati.

Lantas, di mana tempat hujan?

Walau sama-sama berada dan berasal dari atas,

Yaitu kau, Langit,

Nyatanya cuma Hujan yang dibuang.

Cuma hujan yang tiap kali datag langsung disumpah serapahi makhluk bumi.

Sama sekali tidak ada yang menyayangi.

483Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs7j7U2ZEp3

Tempat Hujan jauh darimu, Langit.

Di bumi, di bawah, mengalir di selokan-selokan kecil yang kotor.

Sama sekali tidak layak menemanimu di atas sana, bukan?

Lagipula, Senja adalah refleksi dirimu yang lain, kan, Langit?

Hujan cuma berasal dari Langit.

Tidak seperti Senja yang berada di Langit.

Hanya Senja yang pantas mendampingimu, bukan Hujan.

Jadi, benar bukan? Langit hanya butuh Senja. Bukan Hujan.

483Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfVpq5y79n

-soraihujan

{Langit itu kau, perempuan itu Senja, dan Hujan adalah…aku}

483Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDywrJ3wpQt

ns216.73.216.146da2

0

1 喜歡提出編輯建議

semenjana.

書籤!

目錄

#2 Langit hanya butuh Senja, bukan Hujan

#3 Mentari pertama

#4 Izinkan aku berimipi

#8 Memikirkanmu?

#11 dengan sederhana aku menyayangimu

#12 Diskusi rasa bersama pagi

#14 Sederhana, bukan?

#16 yang pergi, yang datang

#17 Agar suka dan duka seimbang

#18 Sembunyi rasa

#19 Dokumen hatiku

#21 Bergandengan

#22 Bukan Rama-Shinta

#26 Bunga tak bernama di iris netra matamu

#27 Bisakah kau?

#30 Afeksi pt.1

#32 Afeksi pt.2

#36 Kabar berita

#37 Rahasia hati

#40 Rindu ini babak belur

#43 Yang tidak terucap

#44 Gemuruh yang teduh

#45 Begitu 'kan?

#47 Menyambut kepergian

#50 yang semu itu kau

#51 Bersenjagurau

#52 'Bahagia' si penipu ulung

#53 Syarat dan Ketentuan

#57 Semesta, Semesra