semenjana. - Luka | Penana

登入

註冊

請使用Chrome或Firefox享受更好的用戶體驗！

留言

顯示更多

1

0

上一章

下一章

樣式

展開

選項

分享

檢舉

#34

Luka

soraihujan

Mar 3, 2020

282

1 分鐘

Kala angin menelusup melalui celah pintu yang separuh terkatup,

Ia duduk, tertunduk,

Sedikit meringkuk.

Ingin tertawa, tetapi terlalu kalut.

Ingin tersenyum, tetapi terlalu kusut.

Terlalu banyak bilur yang ditanggalkan semesta untuk tinggal pada tubuhnya.

Pun, semesta lupa mengiriminya seorang pelipur.

Purnama pertama, purnama kedua, juga purnama-purnama berikutnya,

Orang yang ia tunggu ‘tuk membasuh luka tak kunjung datang.

Orang itu hilang.

Orang itu tidak pulang.

Meski sekali-sekali,

Tidak pernah orang itu kembali.

Orang itu,

Kamu.

286Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe4YLErCVTZ

-soraihujan

[kamu tersesat di mana? Mengapa tidak pulang?]

ns216.73.216.238da2

0

1 喜歡提出編輯建議

semenjana.

書籤!

目錄

#2 Langit hanya butuh Senja, bukan Hujan

#3 Mentari pertama

#4 Izinkan aku berimipi

#8 Memikirkanmu?

#11 dengan sederhana aku menyayangimu

#12 Diskusi rasa bersama pagi

#14 Sederhana, bukan?

#16 yang pergi, yang datang

#17 Agar suka dan duka seimbang

#18 Sembunyi rasa

#19 Dokumen hatiku

#21 Bergandengan

#22 Bukan Rama-Shinta

#26 Bunga tak bernama di iris netra matamu

#27 Bisakah kau?

#30 Afeksi pt.1

#32 Afeksi pt.2

#36 Kabar berita

#37 Rahasia hati

#40 Rindu ini babak belur

#43 Yang tidak terucap

#44 Gemuruh yang teduh

#45 Begitu 'kan?

#47 Menyambut kepergian

#50 yang semu itu kau

#51 Bersenjagurau

#52 'Bahagia' si penipu ulung

#53 Syarat dan Ketentuan

#57 Semesta, Semesra