“Oke! Nama loe udah gue simpen di otak! Gak bakal ilang gitu aja, soalnya baru kenal. Nanti kalo gue lupa ingetin ya.”
***
Udara pagi itu cukup dingin untuk sekedar sapaan, gadis dengan jumper pink itu baru saja turun dari angkutan kota dan menatap papan nama di gaupra yang bertuliskan SMK Elang. Tanpa ragu, ia melangkah memasuki smk berbasis alat elektronik dan komunikasi itu, berharap dua teman yang dikenalnya segera datang. Si gadis menatap takjub ke arah bangunan SMK Elang yang berletter u dengan masing masing gedung memiliki tiga lantai. Dimulai dari sisi kiri, ada kantor kepala sekolah dan kantor guru, di sebelahnya ada gedung yang entah apa saja isinya, sepenglihatan gadis itu, ia hanya melihat para siswa yang hilir mudik atau sekedar memandang lapangan sambil bertopang tangan di tembok pembatas dari lantai dua maupun tiga.
Netra coklat cerahnya menangkap ruangan dengan tulisan TU, ia segera melangkah dan bertanya dimana kelasnya, guru TU yang berjenis kelamin laki laki itu menyambut dengan ramah, lalu memberi tahu bahwa ia masuk di kelas X TI 1. Tanpa membuang waktu, si gadis segera melangkahkan kaki ke arah yang sudah didenahkan oleh guru TU. Namun, langkahnya terhenti saat dua orang meneriakkan namanya,
“Olivia!!!” ya, gadis itu bernama Olivia, lebih sering dipanggil Oliv. Gadis dengan paras yang tidak terlalu menawan juga tubuh ideal yang sering diberi saran untuk menjadi model. Oliv menoleh, mendapati dua gadis tengah berlari ke arahnya.
“Ya ampun liv, gue udah nuggu di depan gerbang, tapi loe malah udah masuk, dah yok gue anter, kelas loe dimana?” tanya gadis dengan name tag Zully Avi Eldara
“X TI 1”
“Wow!!! Gila banget loe masuk tuh kelas! Unggulan woy!”
“Emang kalian kelas mana?” tanya Oliv
“X Animasi 3,” sahut Rara dan Zully bersamaan
“Ohh.” hanya itu jawaban dari Oliv, ia memang gadis yang irit bicara, sedikit ceria dan tidak suka dengan laki laki yang sok kenal. Sampai di kelas, Rara dan Zully segera mengantar Oliv ke arah bangku yang kosong, yakni baris kedua paling belakang sendiri
“Loe mau kemana dulu? Jalan jalan yuk, gue bosen nih,” usul Zully, Rara menanggapi dengan semangat
“Ayoo!! Sekalian kita kasih tau Oliv cogan cogan SMK Elang,” serunya, tiba tiba seseorang yang ada di depan menoleh ke belakang
“Gue termasuk juga gak, ra?” pipi gadis itu langsung memerah, Zully menyenggol lengan Rara
“Waduh, ditanyain tuh ama pacar. Di sindir kali ra, bisa bisanya loe bilang cogan di kelasnya Royhan.” Oliv langsung tahu kalau pemuda di barisan depan itu adalah Rafaz, pacar Rara teman teman mereka sering memanggil dengan title ‘Double R’
“Apa sih, faz,” sahut gadis dengan dua lesung pipit itu, Rafaz hanya tersenyum tipis
“Udah sana, katanya nyari cogan,” timpalnya, Rara mendengus kesal dan mencebikkan bibir
“Biarin aja dah, jalan jalan yukk,” mohon Rara
“Ra, gue termasuk jajaran cogan gak?” tanya seseorang dengan kacamata hitam dan senyum yang sangat manis, pemuda itu berdiri di depan papan tulis, ia langsung mendapat tatapan menghujam dari Rafaz
“Wadaw, kagak jadi nanya sama elu dah ra, serem pawangnya. Nanya sama Zully aja dah, gimana ly? Gue jajaran cogan kan? Wo iya dong pasti,” ujarnya sambil menaik turunkan alis, kalimat itu sontak mengundang cibiran seisi kelas.
“Temen temen kelas loe aja pada protes, gas…gas.” kekeh Zully
“Dih, nyenengin gue dikit kek, paling nggak bilang gitu, wah.. emang Agas ganteng kok, iya Agas emang ganteng. Gitu! Jadi turun harga diri gue sebagai lelaki sejati,” ujar pemuda itu yang bernama Agas, ia mencopot kacamata dan menyelipkannya di saku dada
“Emang loe lelaki sejati, gas?” tanya Rafaz, Agas langsung memasang wajah jahil,
“Perlu gue buktiin?”
“Woe!! Inget masih ada permpuan disini bego!! Bener bener gak ada rem tuh mulut!” tegur Andavi selaku ketua kelas dengan sedikit kekehan, sontak Rafaz dan Agas tertawa, membuat Zully merasa risih
“Keluar yukk ah, tebar bad vibes gini nihh.” Zully langsung menggaet lengan kedua sahabatnya untuk keluar kelas, namun langkahnya terhenti di ambang pintu saat Agas menghadang dengan tangan yang di rentangkan
“Apaan sih gas! Minggir sana! Jelek jelekin jalan aja”
“Wah, ngomong kira kira kek. Untung gua gak ada urusan sama loe”
“Minggir deh!”
“Bentar elah, gue mau ngomong sama temen loe itu! Yang anak baru di kelas gue!”
“Apaan dah. Cuekin aja liv, cuekin. Orang gesrek nih”
“Sewot mulu sih ama gue! Emang gue ada salah apa? Perasaan loe deh yang banyak salah ke gue!” sewot Agas dengan raut kesal karena dari tadi Zully menyindirnya
“Nyebut gas!! Nyebut elah! Tingkat percaya diri loe tinggi banget!” Agas mengacuhkan Zully dan mengulurkan tangan pada Oliv
“Kenalan yuk” ujarnya dengan senyum cerah, Oliv memandangnya satu detik, hingga pemuda itu melanjutkkan kalimatnya “Gue Agasatya Vellano, loe siapa?” Rara dan Zully memutar bola mata malas, sedangkan Oliv menyambut uluran itu
“Olivia Farizha Aqeelah.” mereka saling melepas jabat tangan
“Oke! Nama loe udah gue simpen di otak! Gak bakal ilang gitu aja, soalnya baru kenal. Nanti kalo gue lupa ingetin ya,” ujar Agas yang langsung berlalu menju ke arah teman temannya, Rafaz, Rio, Fahri, dan Theo.
Bukannya jalan jalan mengelilingi sekolah, tiga sejoli itu malah mampir ke kantin, kata Rara nanggung, waktunya tinggal sedikit, mereka duduk di bangku nomor 09. Dari sana, Oliv dapat melihat banyak siswa melirik penasaran padanya, ia sedikit risih, tetapi Rara dan Zully segera mencairkan suasana dengan menceritakan apapun tentang SMK Elang, dari denah ruangan ruangan, ekstrakurikuler, anak anak osis, bahkan sampai jajaran cogan cogan most wanted, yang bagi Oliv tidak ada gunanya.
“Akhirnya kita barengan lagi, liv. Semenjak loe ke Jakarta pas kelas 8, kita cuma komunikasi lewat chattingan! Sekarang, liat deh loe, makin cantik aja pas balik ke Malang,” cerocos Zully
“Bisa aja, ly. Orang muka gue biasa biasa aja, lebih cantik loe malah.” Zully tertawa renyah
“Mana ada sih liv, loe kali yang cantik”
“Apaan dah, gue yang paling cantik disini,” sahut Rara
“Iya deh, anaknya bapak Aryo yang terhormat,” timpal Zully dan Oliv bersamaan, lalu tertawa
“Eh, ly, gimana kembaran loe? Si Zala?” tanya Oliv
“Si Zala? Dia sama papa ke Jerman.” wajah Zully memang tampak biasa saja, namun Rara dapat melihat guratan rindu di manik matanya “Katanya sih, udah punya pacar, namanya Abella, cantiknya ngelebihin gue kata Zala” Oliv yang hanya terkekeh, ia merasa bersalah karena menanyakan hal tersebut disaat tahu keadaan keluarga Zully tidak baik baik saja.
“Hmm, gue minta nomor si Zala dong, sekali sekali gitu telponan, kangen masa SD sama SMP bareng tuh bocah,” ujar Rara, Zully terkekeh kecil
“Bocah ya? Iya sih dia emang bocah. Iya gampang lah, ntar gue kirim nomornya.”
Setelah lama berbincang, dari a sampai z, mereka memutuskan segera ke kelas masing masing untuk mengikuti pelajaran karena bel akan berbunyi 5 menit lagi. Oliv memasuki kelas barunya dan terkejut saat melihat tas warna tosca miliknya berada di bangku depan, padahal sebelumnya ada di belakang. Ia menghampiri tasnya dan menoleh ke arah bangku yang tadi pagi ia duduki. Disana ada seorang pemuda yang duduk sambil menghadap ke belakang, tepatnya ke arah Rio, Fahri dan Theo, entah kemana perginya Rafaz saat itu yang notabene sohib paling rame mereka.
“Sst, Oliv tuh,” sahut Fahri, cowok dengan rambut yang disugar ke belakang, penampilannya pun rapi, membuat siapapun betah memandang. Agas langsung berdiri dan menghampiri Oliv
“Liv, loe duduk di tempat gue aja yah, gue lagi pengen sama temen temen.” Oliv hanya mengangguk
“Iya, gapapa”
“Ntar kalo udah gue jampi jampi, loe boleh duduk disana lagi.” sontak gadis itu langsung melotot kaget, Agas tertawa renyah
“Iya, nanti mau gue jampi jampi dulu biar loe suka sama gue.” Rafaz yang baru saja datang langsung merangkul pundak Agas
“Apaan gas, bilang aja loe pengen duduk bekas dia, gitu aja gak jujur loe.” Agas menoyor kepala Rafaz yang menyeretnya semakin jauh dari Oliv, ia mengumpat pada sahabat tidak tahu dirinya itu. Sedangkan Oliv hanya diam melihat kelakuan mereka lalu segera duduk saat sadar sedang menjadi tontonan gratis.
***
A/N
Well gimana chapt 1 nya? Interesting gak? Gak yaudah :( namanya aja masih pemula :v201Please respect copyright.PENANAVklTFZpjlT