×

Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
Example Story
G
0
0
0
168
0

swap_vert

Part 1. Nasib yang buruk

Jogjakarta adalah kota dengan pemandangan terindah dan memiliki salah satu keajaiban dunia. Setiap pagi buta, hiruk-pikuk sudah terdengar mengelilingi setiap rumah. Namun, seorang wanita masih tertidur pulas dengan posisi terbalik. Bantal selimut sudah pergi entah ke mana. Cinta Liana Jansen, itulah nama panjangnya.

Kringgg, kringgg, kringgggg!!

Bahkan suara jam beker tak mampu membuatnya bangun.

"Bangun, Cin. Udah siang, nih! Ntar, kamu telat lagi lo," teriak Amel Claudia teman satu indekosnya yang juga tinggal di kamar sebelah.

Cinta menguap, kemudian merayap lalu mematikan benda berisik tadi. Seketika mata wanita itu terbelalak.

"Apaaa! Sudah jam tujuh, mampus aku!" umpat wanita itu, kemudian berlarian tunggang-langgang masuk ke kamar mandi. Ia harus bersiap-siap untuk berangkat ke tempat kerja.

"Eh, Cin. Kamu nggak sarapan?" tanya Amel yang sedang menata roti Sandwich dua lapis di tangan dan siap memakannya.

Tanpa pikir panjang, Cinta langsung menyabet roti milik Amel dan langsung menyantapnya. "Makasih Amel, Sayang. Nanti aku ganti, ya," ujar Cinta cengengesan tanpa berdosa sama sekali.

"Yaelah, Cin! Kebiasaan kamu!" Amel cemberut karena rotinya menjadi santapan orang lain.

Cinta segera keluar rumah dan bergegas naik bus. Sesampainya di tempat kerja, ia sudah menjadi bulan-bulanan bosnya.

"Sudah berapa kali kamu seperti ini, kamu kira klinik ini mengobati orang mati. Lihat antrian yang begitu panjang. Gara-gara kamu, sebagian dari mereka pulang. Apa kamu mau mengganti kerugianku, ha!" bentak wanita pemilik klinik tersebut.

favorite
0 likes
Be the first to like this issue!
swap_vert

X