208Please respect copyright.PENANA9a3fah6ATe
208Please respect copyright.PENANAmUo4kHi1fm
Saya telah menulis pesan ini puluhan kali. Saya menghapusnya, menulis ulang, lalu menghapusnya lagi.
208Please respect copyright.PENANAgPGMD9TpjG
"Hei, aku menyukaimu."
Tidak, terlalu langsung.
208Please respect copyright.PENANArjIabs7FZi
"Aku banyak memikirkanmu akhir-akhir ini."
Terlalu aneh.
208Please respect copyright.PENANAcPqkSR5Enx
"Apakah kamu sudah mengerjakan pekerjaan rumah untuk besok?"
Terlalu membosankan.
208Please respect copyright.PENANAWdPbSZ7N3t
Aku mendesah, membenamkan wajahku di bantal. Mengapa begitu sulit untuk mengirim pesan kepada seseorang yang kulihat setiap hari di kelas? Seseorang yang duduk dua meja di depanku, yang rambutnya selalu berantakan tetapi entah bagaimana terlihat cantik tanpa usaha.
208Please respect copyright.PENANA90eMyn88Ed
Rena.
208Please respect copyright.PENANADi0eVA0jQM
Saya tidak tahu kapan saya mulai menyukainya. Mungkin saat dia pertama kali meminjam pulpen saya dan tidak pernah mengembalikannya. Atau saat dia tertawa di kafetaria bersama teman-temannya, suaranya menyatu dengan kebisingan, tetapi tetap saja itu satu-satunya suara yang tampaknya saya dengar.
Mungkin karena ia selalu mengikat tali sepatunya dengan malas, hanya untuk melepasnya lagi lima menit kemudian. Atau karena ia selalu menyenandungkan sebuah lagu sambil menyelesaikan soal matematika, benar-benar tenggelam dalam dunianya sendiri.
208Please respect copyright.PENANAR8ur2Kjy9i
Entahlah. Yang kutahu, setiap kali melihatnya, jantungku berdebar aneh, seperti gangguan dalam permainan.
208Please respect copyright.PENANAV7dhWpJWli
Dan kini, di sinilah aku, menatap layar ponselku, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk mengatakan sesuatu—apa pun—yang mungkin membuatnya memperhatikanku sebagaimana aku memperhatikannya.
208Please respect copyright.PENANAJIPnVoheU2
Namun sebelum saya dapat mengetik kata lain, ponsel saya bergetar. Sebuah pesan baru muncul.
208Please respect copyright.PENANAFYFX7jwQqn
Rena: "Hai, bolehkah aku bertanya sesuatu?"
208Please respect copyright.PENANARsmiCtNh3P
Jantungku berdebar kencang.
208Please respect copyright.PENANAdilhnfXYvv
Saya segera mengetik balasan.
208Please respect copyright.PENANAn31YUzFNQr
Saya: "Ya, tentu. Ada apa?"
208Please respect copyright.PENANAUkUioyBxAw
Tiga titik muncul, menandakan dia sedang mengetik. Tanganku terasa lembap. Apa yang akan dia katakan?
208Please respect copyright.PENANAuEcEfkEsYI
Lalu, pesannya pun tersampaikan.
208Please respect copyright.PENANANi49Fa5P4v
Rena: "Apakah menurutmu Josh menyukaiku?"
208Please respect copyright.PENANAqgaGqmkYso
Aku menatap layar. Jari-jariku membeku. Pesan yang tidak pernah terkirim—
"Hei, aku menyukaimu."
—tiba-tiba terasa lebih berat.
208Please respect copyright.PENANAlTB4WmLXfz
Aku memaksakan senyum, meski dia tak dapat melihatku.
208Please respect copyright.PENANAGGwTxVAHty
Saya: "Ya, saya pikir begitu."
208Please respect copyright.PENANA1BhrUVFpuM
Dan begitu saja, saya tekan kirim.
Saya menatap layar, menyaksikan pesan terkirim. Beberapa detik kemudian, Rena bereaksi dengan emoji hati.
208Please respect copyright.PENANAohYmtRG5Qg
Rena: "Benarkah? Haha, aku punya firasat. Terima kasih!"
208Please respect copyright.PENANAKbZiHO5zSz
Aku harus berhenti menatap ponselku. Aku harus meletakkannya, berpura-pura percakapan ini tidak pernah terjadi, dan melanjutkan hidup. Namun jari-jariku ragu-ragu, berlama-lama di atas keyboard, seolah-olah sebagian diriku masih berharap dia akan menyadari apa yang tidak bisa kukatakan.
208Please respect copyright.PENANAUb6GL4EEKE
Tapi dia tidak akan melakukan itu.
208Please respect copyright.PENANAWCsSk2dFxm
Sesaat kemudian, dia mengirim pesan lainnya.
208Please respect copyright.PENANA7HncsFeYm9
Rena: "Kau benar-benar teman baik, kau tahu itu?"
208Please respect copyright.PENANAS69KsStmVG
Aku merasa dadaku sesak. Lucu sekali. Betapa kata-kata yang seharusnya baik justru bisa sangat menyakitkan.
208Please respect copyright.PENANAle5w90qlFl
Aku: "Ya. Aku tahu."
208Please respect copyright.PENANAHO43LnkbE4
Aku mengunci ponselku, melemparnya ke tempat tidur, dan menatap langit-langit. Pesan yang ingin kukirim—"Hai, aku suka padamu."—akan tetap berada di tempatnya.
208Please respect copyright.PENANAMbdIzfWNzM
Belum terkirim.
208Please respect copyright.PENANA3xqBt4Wxyn
208Please respect copyright.PENANA3KtHt3gmoS
208Please respect copyright.PENANAU3G0BIX8Ti