Angin tak berhaluan tertawa dalam sentuhan nada. Malam bercumbu mesra bersama bulan. Bintang dipojok sisi barat kian menangis. Iri tak kepayang.346Please respect copyright.PENANATqvbs8I0qD
Malam yang egois itu, seakan tak menghiraukan ratapan pilu sang bintang malang iitu.346Please respect copyright.PENANA5M72MDrGDF
Warna warna langit menjadi sesak. Seorang penanti menatap langit. Ribuan cahaya terus berkedip. Sang bintang malang, mengadu kesal pada tatpan hangat sang penanti. Malam itu. Biintang tak bercahaya ria. Terdiam dalam kemalangan.346Please respect copyright.PENANAvVJjK2oY2X
Rasa yang tak biasa. Angin tak kukenal berlalu ria, tawaran tawaan itu tak menarik rasa ingin tahuku. Malam kian mesra saja bersama bulan itu. Bercahaya hanya untuk mereka saja. Tak dihiraukannya bintang ditepi barat itu.346Please respect copyright.PENANAybBL8T5R5K
Langkah langkah kecil mengadopsi debu dalam sebuah jejak. Retak dalam sebuah jejak. Menghilang dalam raga yang kian akan mati. Mati untuk sebuah penantian. Raga belia ini, masih kuberi sedikit sentuhan dunia untuk terus meratap dan lapuk dalam masa menanti.346Please respect copyright.PENANADZ9ACbQAfZ
Dia bukanlah yang pertama, membuatku lapuk dalam kayu pengharapan. Untuk sebuah anugerah rasa yang tak akan dia tahu. Lama kubersandar pada lapukan tua, dibawah rentetan cahaya bintang malang. Ku bagaikan bintang malang itu. Rasa ingin dia pandang, yang tak akan sampai.346Please respect copyright.PENANA4g1y05zXsy
Terus saja sebuah senyuman terlempar manja untuk gadis mungil ini. Menepi dipojokan tua. Menunggu usangan dan anakan tinta, yang terus menyatu untuk sebuah perwakilan rasa.346Please respect copyright.PENANA5Z0OPLQTgS
Entah untuk berapa lama akan terus mematungkan diri dalam debu. Menjadi penunggu untuk sebuah pernyataan dan ungkapan. Menjadi usangan yang mulai koyak untuk sebuah hati. Menunggu penawar untuk penyakit yang tak kunjung tenggelam dalam kesembuhan dan tawaran.346Please respect copyright.PENANAAfiqeb6YEc
Entah tidak cukup lama berdebu dalam angin musim. Menjadi penonton drama angina yang berlalu. Penikmat okestra bangunan tua Stella maris. Akankah waktu 3 tahun tak cukup untuk membuatmu tahu. Ada sebuah pelupuk rasa yang tersimpan untukmu.346Please respect copyright.PENANAOru8KvfgC1
Andaikan kau tahu, tak enak rasanya berdebu dalam waktu. Menjadi keeping kepingan untuk sebuah penanntian. Terabaikan karena keheningan. Menjadi abu abu sayap dalam sebuah kecemburuan.346Please respect copyright.PENANAR87q2N6V2q
Semua kata yang pernah terucap dalam pengecap rasa ini, tak semuanya benar.346Please respect copyright.PENANAb9XIM7BbzC
Sekalipun Kutak pernah berbagi rasa. Rasa yang pernah kutanam dalam masa tiga tahun yang lalu. Disaksikan kawanan angina. Sennatiasa dijaga bangku tua tak bertuan itu. Dalam usangan tua kurajut banyak kata indah untukmu.346Please respect copyright.PENANAaUpaJShHmO
Sekarangpun kau masih tak mengerti untuk semua tindakan semu yang ku coba.346Please respect copyright.PENANAZwFGI4kwfi
Sekali lagi kubersaksi dalam usangan tua dan anakan tintaku. Kau yang akan selalu mendiami ubuk hati ini. Cinta pertama dalam jeruji dan gedung tua yang kian memudar.346Please respect copyright.PENANA6sGqaCN2IL
Besar harapku kau akan tahu rasaku, untuk sebuah nama yang hanya kau yang tahu.346Please respect copyright.PENANA3EAXwlgVe5
346Please respect copyright.PENANAqbgcW1UCYy
346Please respect copyright.PENANAhbAzZw05I4
346Please respect copyright.PENANACJA7F3zAFn
Hanya ingin seperti ini. Tak harus memiliki jika memang dipaksakan. Hanya ini sebuah jawaban. Cobalah untuk tidak selalu diam .. bicarlah walau sebentar.346Please respect copyright.PENANAOw01A57USP
Lelah terus mehahan sebuah rasa. Ingin k uterus menatap retasan hangatmu. Pengagum untuk senyum simpulmu..346Please respect copyright.PENANA7dfYnqGXVj