"dokter, pasien ruang rawat 3 krisis"
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJO0QxpZXEJ
"Oke, bagaimana keadaannya"
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9l1gbXzyAW
Suasana tegang menghiasi salah satu kamar pasien. Terlihat seorang remaja yang terbaring di sana dengan keadaan sulit bernafas.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU4FFPje1IA
Laki-laki tinggi berjas putih itu segera menanganinya, setelah beberapa saat di tangani oleh sang dokter, pasien dengan nama Arya itu akhirnya kembali tenang.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVK5KQqfUI7
"Arya, bagaimana perasaan mu sekarang?" Tanya sang dokter
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdTIUCmZksI
"Baik, dok. Sudah lebih baik" jawab Arya
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1DSYRZzFRY
Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, dokter tersebut barulah keluar dari ruang rawat Arya dan kembali pada pekerjaannya yg lain.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcnzWWLnEsp
Namanya Ryandra Reyasa Maharga, laki-laki 25 tahun yg sudah menjabat sebagai dokter. Dokter muda nan tampan yg banyak di kagumi baik dalam rumah sakit maupun di luar rumah sakit, tapi sampai sekarang belum juga menambatkan hati pada siapapun. Bahkan pada dokter Aura yang katanya paling cantik di divisinya.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQPq1C1IqX
"Kak Ryan!" Sapa gadis kecil 13 tahun yg tengah duduk di depan rumah sakit sambil melambaikan tangannya ke atas pada Reyasa.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzMow244OG
"Aulia..."
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCLU5SXLcHN
Namanya Aulia, adik angkat satu-satunya Reyasa.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIMhzJOaV7G
"Kenapa tidak masuk?"
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL8qaE59gVS
"Kakak tau, aku sangat tidak suka aroma rumah sakit"
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBcoJUXrXq
"Aromanya tidak seburuk itu"
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa9ol4PB2be
"Bagiku sangat buruk"
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJvlckyrQ2E
"Baiklah... Jadi kenapa kau kemari?"
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtoZzXmALBF
"Ini ibu menyuruhku membawa makanan untukmu" ucapnya sambil memberikan kotak bekal yg di bawanya tadi.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEECJjttzmn
"Jangan lupa di makan sampai habis ya, kakak!" Tambahnya lagi sambil menaik-turunkan alisnya, bercanda pada sang kakak
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYhE3hY70bx
Mereka tau betul bagaimana rasa masakan sang ibu. Jika tidak asin maka itu bukan masakan sang ibu.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBewlRryHlA
"Iya... Iya, akan aku habiskan"
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDuInGS1v25
"Good" Aulia mengacungkan jempolnya
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkQMJmGBtVd
"Yaudah, kau mau pulang sekarang?" Tanya Reyasa dan diangguki oleh adiknya itu.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6JU8WYx7Kl
"Perlu kakak antar?"
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLiDjRGK2q3
"Tidak perlu, jarak ke sanggar juga gak jauh-jauh banget"
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Nrt01ZaAz
Walau masih kecil, Aulia sudah di sekolahkan di sekolah besar dan di masukkan ke banyak tempat les, katanya bagus untuk melatihnya dari kecil, dan itu semua pun dari kemauan Aulia sendiri.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡja2JDjODIS
Dari kecil mereka di ajarkan untuk memutuskan jalan mereka sendiri, sisanya akan di bantu oleh ayah dan ibunya. Begitulah mereka menjadi orang besar yg mandiri nantinya.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPc4NTLg39
"Yaudah aku jalan sekarang, bye bye.."
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN4Xn7jwDVx
Setelah melihat sang adik pergi barulah Reyasa masuk kembali ke dalam rumah sakit.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8fhjLL14cs
***
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh3pe94mHek
"Bahkan langit sekarang sedang merasakan kesedihanku, Sky" ucap gadis berambut hazel dengan panjang sepinggang itu pada peliharaan kecil di sampingnya, seekor anak anjing berbulu putih yg bernama Sky.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5V1sd1Pddc
"Sky, apa kau lapar?" Tanya nya pada Sky sekali lagi.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡby9DaKrTBI
"Aku lapar, tapi hujan membuatku tidak mood. Dewi air pasti sengaja menurunkan hujan untuk membuat ku kesal sekarang"
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3KKs1SUJd1
Hujan sedang deras-derasnya mengguyur kota, dan gadis itu hanya bisa mengeluh.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwmdWc7KG2
Lucine Quila Adelia, begitulah dewi Quila di panggil sekarang. Dengan tubuh manusia nya sekarang dia tidak bisa melakukan apapun.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgzTFiTjXKw
Tidak bisa dengan gampangnya menghentikan hujan atau mendatangkan angin seperti saat di alam langit.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC4SzQxWyKH
"Apa yang kau lihat?" Tanya Quila pada Sky yang terus menatapnya tanpa menggonggong.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zDGYjgRlm
"Iya, sekarang aku tidak bisa berbuat apa-apa! Ejek saja sepuas yang kau mau Sky!"
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGX14ugAepn
Walau mati dan terlahir kembali berapa kali pun, Quila tidak ingin ingatannya di hapus. Ia pikir ini sama dengan hukuman yang pantas di dapatkannya karena hancurnya dua alam, serta hukuman atas kematian Reyasa.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqmfisZAtVb
"Tuan Reyasa, seharusnya kau melihat ini, dewi air membuatku kesal lagi" gumam Quila menatap butiran hujan yg berjatuhan di luar.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3AquGjMPGD
"Seandainya kau ada di sini, maka kau pasti akan menghibur ku dengan guyonan mu yg tidak lucu itu" tambahnya lagi.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0eSPXRGMd
"Ini tidak seberapa, seharusnya hukumanku lebih besar lagi" Quila memejamkan matanya karena merasa sakit di dadanya akibat mengingat kejadian-kejadian di masa lalu.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡztrYVaHJ6u
'Criiingg' suara bell di depan toko berbunyi
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVGbRrvbqND
"Selamat datang" ucapnya pada sang pelanggan
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSBTwWSF07g
Quila membuka sebuah toko kelontong kecil yg di kelolanya sendiri. Toko di di kota besar yg jarang di tau orang.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkS5IdVvxfM
Pukul 9 malam, Quila sedang membersihkan tokonya dan bersiap-siap untuk menutupnya.
Tapi, sebelum itu terjadi...
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBugTwDTY0q
"Tunggu sebentar!" Ucap seseorang saat Quila akan menutup tokonya
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHDBo8uHEI8
"Sebentar saja, tolong buka tokonya" ucap laki-laki itu lagi.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD0FdXKi8Pr
'Tak!' Quila menjatuhkan kuncinya
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMz1MEEU7hz
Matanya menatap laki-laki di depannya tanpa berkata apa-apa. Ia refleks menutup mulutnya dengan sebelah tangannya, dan air matanya sudah luruh membasahi pipinya.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuev4ahOb23
Laki-laki di depannya sangat mirip dengan Reyasa-nya.
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkkqG6izcP7
"Tuan Reyasa" ucapnya pelan
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPEXrO0UkcT
"Kenapa kau menangis?"
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmeZbVyglEM
"Quila..." — Reyasa
316Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUf0PWEaLI
—Bersambung—
ns3.148.221.222da2
