26Please respect copyright.PENANAWNPsXgLYcE
Pagi itu, Umar sampai awal. Matahari baru naik separuh, langit masih sejuk kebiruan. Bangunan fakulti moden kelihatan megah dengan dinding kaca dan logo universiti terpampang besar-besar di hadapan.
Umar genggam fail hitam kemas-kemas. Hati dia rasa lega sikit. "At least, hari ni kelas. Boleh fokus study. Harap-harap tak jumpa lagi si Imran tu."
Tapi harapan tu musnah sebaik saja dia melangkah masuk ke dalam dewan kuliah besar yang macam auditorium mini tu.
Suasana masih lengang. Pelajar baru mula masuk perlahan-lahan. Umar jalan senyap-senyap ke baris paling belakang, tempat paling hujung, nak sorok diri. Standard spot budak antisosial.
Dia baru nak duduk, bila tiba-tiba—
Tepuk.
Satu tangan keras tepuk bahu dia dari belakang. Umar terkaku.
Dia toleh. Hati dia terus jatuh ke perut.
Imran Fahim.
Senyuman sinis menghias wajah lelaki itu. Duduk bersilang kaki atas kerusi belakang, dengan dua orang gengnya di kiri kanan.
"Eh… Umar, Umar. Tak sangka kita satu kelas? Kecilnya dunia," suara Imran perlahan, tapi cukup jelas untuk cucuk jiwa.
Umar kelip mata laju. "Tapi... awak senior, kan?"
Imran sengih. “Aku suka ulang subjek. Best belajar dengan budak-budak suci macam kau.”
Seorang geng Imran menyampuk, “Kitorang repeat subjek ni sebab... penting sangat. Nak ‘bimbing’ junior-junior baru.”
Ketawa kecil kedengaran.
Umar diam. Tak balas. Tak nak panjangkan. Tapi dia juga tak bangun, tak lari.
Imran pandang dia tajam, tunggu reaksi. Tapi Umar hanya buka buku, letak atas meja. Cuma sempat sebut lembut:
"Kalau dah tahu salah, buat apa ulang?"
Imran terdiam sesaat. Muka berubah. Dia tak sangka budak skema ni boleh sound balik... dengan tenang.
"Ooh. Pandai cakap sekarang," bisik Imran. Dia sandar balik, jari-jari main dengan pen.
“Tapi jangan risau… kelas ni panjang. Banyak masa kita nak… berkenalan lebih dekat.”
Umar terus tunduk. Tapi dalam hati dia, dia tahu—Imran tak akan berhenti. Tapi dia pun bukan jenis mudah goyah.
26Please respect copyright.PENANAqSG5NGd4hF
26Please respect copyright.PENANABuYOX4ZiEL
26Please respect copyright.PENANAkeDEv2DDZX
26Please respect copyright.PENANA8kcIwRhbuN
26Please respect copyright.PENANApVu6Ph9Eu3
26Please respect copyright.PENANAMKXmPR6wYd
26Please respect copyright.PENANAMuGOdJ8eBZ
26Please respect copyright.PENANABRfnndOyAD
26Please respect copyright.PENANAPRJ3iDHdt6
26Please respect copyright.PENANAEMk1sn7UmQ
26Please respect copyright.PENANAh0nSRGHPBR
26Please respect copyright.PENANARONx7CNPzr
26Please respect copyright.PENANAYKDrsLEAn0
26Please respect copyright.PENANA3DknX9u1S1
26Please respect copyright.PENANArlvCOYH34C
26Please respect copyright.PENANALtgL61o3Er
26Please respect copyright.PENANAYPjdjeFoH1
26Please respect copyright.PENANALXyApbWCS1
26Please respect copyright.PENANAYyYHfZXB8C
26Please respect copyright.PENANASdohcGBirl
26Please respect copyright.PENANARykIbQaQ7G
26Please respect copyright.PENANAiBp3jb7LE8
26Please respect copyright.PENANA26n2qKZaT6
‘Kalau dia rasa aku akan takut, dia silap orang.’
ns216.73.216.117da2