x
"Tek.. jdingg.. jdingg..", Anggun membuka kaca jendela penumpang mobilnya.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUaue9JLLL
"Ada apa ya pak..?", tanya Anggun yang masih berpura - pura sedang dalam percakapan di telepon, dan menutup speakerphone-nya.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqGwlcWNc0
"...", si pria keren menempelkan jengkal tangan kanan di pipinya lalu menempelkan kedua tapak tangannya memberikan gestur meminta maaf, Anggun melambaikan telapak kirinya seolah meminta si pria menunggu.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfZTPrfUuyv
"Iya.. produknya bisa dikirim selasa depan.. oke.. pembayaran seperti biasa ya.. produk baru kalau sudah rilis boleh dinotifikasi ke saya.. oke.. sipp deh.. ur welcome.."
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS0U6skW9XF
Kepura - puraan Anggun sangat meyakinkan. Sebetulnya ini dosa, Anggun juga tahu itu. Berbohong apa pun alasan dan bagaimana pun bentuknya tetaplah berbohong. Tidak ada kebohongan putih di dalam kepercayaan apa pun.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOn9lAuq3pd
Namun harga diri Anggun yang terlampau tinggi membuat ia harus melakukan pengecualian. Sikap Anggun ini sebenarnya bisa dibilang salah tingkah. Seperti anak remaja yang baru mengenal apa itu cinta.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRShslPnlr
"Kenapa ya Pak..?", tanya Anggun setelah mematikan panggilan palsunya.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvHozNLMnQN
"Bu Anggun..?"
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJHBDrXBdag
"Iya saya sendiri.."
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF8yY15E63T
"Iya Bu.. saya mau minta maaf soal yang tadi.."
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz1nr2PaaSS
"Ohh.. iya gapapa Pak.. udah saya maafin juga dari tadi..", jawab Anggun, kedua tangan Anggun berpegangan di stir mobil sementara kepalanya menoleh ke arah kiri.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6NzdVRgOT
"Yasudah Pak.. kalau cuma itu keperluan Bapak, saya mau lanjut lagi setelah ini..", lanjut Anggun dengan omongan yang berlawanan dengan hatinya.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDuNpy2sxxJ
"Iya.. sebentar Bu.. hm.. saya mau ajak Bu Anggun makan siang boleh..? sebagai bentuk permintaan maaf saya ke Ibu.."
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Aml9HNLsz
Sejujurnya, andai ia bisa, Anggun ingin mengatakan, "Kenapa lama sekali? Dari tadi aku nungguin kamu..", sayangnya itu mustahil ia lakukan.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNip83pXTwl
"Bapak serius..? Kok gak nanya dulu saya ini sudah bersuami atau belum..? Kenapa main ajak - ajak aja..?", ucap Anggun dengan ketus yang dibuat - buat.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwVJexSfR7r
"Oh iya.. saya lupa.. tapi gini Bu.. apa kaitannya ya saya ajak Ibu makan siang dengan Ibu sudah bersuami atau belum..?"
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIjcNfumdG
Entah pria ini bodoh atau bagaimana, Anggun bingung. Hal seperti ini harusnya sudah jelas. Kalau Anggun sudah bersuami, pria normal mana pun harusnya tahu bahwa pantang untuk bepergian berdua dengan lelaki lain yang bukan mahramnya.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX2R9mZBRjh
"Bapak dulu gak pernah sekolah atau gimana ya pak..? Kalau saya sudah bersuami, pantang bagi saya pergi bersama orang lain yang bukan suami atau mahram saya..", jawab Anggun.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhYSmYSy2Di
Seharusnya pria ini marah dikatakan seperti itu, namun pandangan teduh si pria tetap tidak pudar, masih saja menyihir sanubari Anggun.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbxHNplGwhO
"Hehe.. bukan begitu Bu..", tawa renyah nan ramah itu kembali membuat jantung Anggun berdegup kencang.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqbUCnvTGcf
"Saya kan baru bilang mau ajak Ibu makan siang.. saya gak bilang dimana atau seperti apa.."
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3tizFrUT5f
"Mau dimana atau apa pun bentuknya kan sama saja Pak.. tetap haram bagi saya..", tegas Anggun.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1cT9oNbJJ4
"Kalau begini gimana Bu..? Saya belikan makan siang untuk Ibu dan saya, lalu kita makan siang di mobil masing - masing.. kalau seperti itu, haram kah untuk dilakukan..?"
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpvtn7KCXG
Logika macam apa ini? Pikir Anggun.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE53KqC3cb5
Tadi hati Anggun, sekarang pikiran Anggun pun turut dikacau oleh lelaki tampan ini. Anggun bingung harus merespon seperti apa. Ucapannya terpatahkan. Meski terdengar bodoh, tapi yang dikatakan si pria keren ini ada benarnya.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡisgUaDnnyC
"Jujur, saya tidak bisa mengerti apa mau Bapak.. apa enaknya makan siang bareng tapi di mobil masing - masing..?", tanya Anggun.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjs8viADxhj
"Nah itu Ibu tau.. makanya, mau gak Ibu makan siang bareng sama saya.. cuma wujud minta maaf saya aja kok.. gak lebih.."
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUAlyvFUMZp
Terputar - putar otak Anggun. Memang di dalam hati, ia tidak masalah dengan ajakan ini. Namun kebanggan sebagai seorang muslimah taat, apalagi di depan tokonya sendiri, di jarak pandang anak buahnya, membuat lidahnya kelu untuk mengungkapkan isi hatinya.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvKtESfOvAC
"Bapak.. apa perlunya sih Bapak melakukan ini sampai sebegininya..? Bapak lihat saya kan..? lihat penampilan saya.. andai pun Bapak tertarik dengan saya, di bagian mana yang membuat Bapak tertarik..? dari rambut sampai kaki saya semua tertutup..", tanya Anggun penasaran.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvTNl7n7mYP
"Humm.. maaf Bu.. maaf banget.. saya kan dari awal gak ada bilang saya tertarik sama Ibu.. hehe.. ini murni saya ingin minta maaf sama Ibu.."
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwiXAw8SQ9x
Kalah lagi, pikir Anggun.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBQpLE6PdYT
Semakin Anggun coba mengelak semakin dalam ia terperosok dalam jebakan kata pria keren ini. Memang dari awal Anggun memiliki karsa untuk mengenal si pria lebih jauh, namun situasi seperti ini tidak terbayang di pikirannya sama sekali.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMPuWWn1Gim
"Saya kan sudah bilang sebelumnya.. saya udah maafin Bapak.. jadi tidak perlu sampai seperti ini.. mohon maaf Pak.. saya sibuk.. boleh Bapak menyingkir..?"
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJvq3gztNSe
Anggun yang kesal, akhirnya malah mengusir si pria keren. Kebanggaan hatinya terusik oleh kata - kata si pria tadi. Namun anehnya, pria ini tetap tersenyum meski diperlakukan sedikit keras oleh Anggun.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8aiz6V4Ub
"Maaf kalau kata - kata saya terdengar sedikit memaksa.. maaf.. banget.. oke deh Bu Anggun.. saya gak ganggu Ibu lagi.. hehe.."
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ZsOdonlxP
Sudah? Begini aja? Gumam Anggun dalam hati.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTAaDglqS3o
Pertentangan batin Anggun memang unik. Hati dan pikiran terisi apa, mulut mengeluarkan apa. Namun Anggun bukan lah perempuan gampangan saat ini. Meski hati rindu bukan berarti harga diri menjadi semu.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ35grgmsDUR
"Yasudah Pak.. kalau begitu, saya mau pamit juga.. maaf Pak, tolong menyingkir dari jendela saya.. saya mau ngejalanin mobil..", Anggun pasrah, percakapan ini tidak ada hasilnya.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6gYeRFiO4
"Cklek.. brak..", si pria keren membuka pintu lalu dengan sembarangan naik ke kursi penumpang Anggun.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ycxDCSWxD
"Bapak ngapain..? tidak sopan..! jangan sampai saya teriak..! tolong segera pergi..!", Anggun lupa, kunci pintu mobilnya terbuka, entah ia lupa, entah memang sengaja.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4CkZKaaL7L
"Memang saya tidak sopan. Tapi apakah Ibu merasa Ibu sopan terhadap saya..?", tanya si pria.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeKCbrRnN43
"Saya tahu Ibu berbohong sedari awal. Bahkan ketika di dalam toko pun, saya tahu Ibu sengaja berada di sekitar saya. Tadi pun Ibu berpura - pura sedang menelepon bukan..? Saya mungkin tidak sopan, tapi bukan berarti saya bodoh.. saya tahu Ibu tertarik dengan saya, bukan saya kepedean Bu.. karena jujur, saya juga tertarik sama Ibu.."
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcbAuWGN5BM
"Mau saya tertarik, naksir atau cinta atau apa pun itu, bukan berarti Bapak bisa tidak sopan seperti ini.. ini sudah kelewatan.. tolong Bapak pergi dari mobil saya.."
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL1TeV2kEH4
"Hmm.. oke lah..", ucap si pria sembari menyentuh dagu dengan telunjuknya.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzQBH1Q0Cum
"Ini saran saya aja sih Bu.. lain kali, mending Ibu jujur sama diri sendiri.. kaya gini, bisa jadi penyakit hati, asal Ibu tau.."
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlefyNlAUz0
"Saya gak tau latar belakang Ibu seperti apa.. belum perlu juga tau untuk saat ini.. tapi saran saya, coba Ibu renungkan kata - kata saya tadi..", Anggun diam, masih mendengarkan monolog dari si pria.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxWRADLwweU
"Anggep aja ini feeling saya aja ya.. saya tau Ibu butuh sesuatu dari saya, entah apa pun itu bentuknya.. next time, coba jujur sama diri sendiri Bu.. gak perlu malu.."
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhDnQ2IIsQ5
"Yasudah.. jadi kebanyakan omong kan saya.. hehe.. maaf ya Bu.. maaf sekali lagi.. dari tadi saya sudah gak sopan sama Ibu.. permisi.."
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsk6yIzliwl
Sang pria terus berbicara lalu pamit dan membuka pintu serta meninggalkan mobil, tanpa memberikan kesempatan untuk Anggun berkata - kata.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjyEjNznHq0
Kadang memang seperti itu. Omongan dari pihak ketiga yang kita tidak kenal, bisa memberi dampak lebih dalam dibanding omongan orang yang kita kenal.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVgewRj7TbD
Anggun termangu di depan stir mobil. Anggun merebahkan kepalanya di stir mobil dan berpikir. Keberadaan pria ini memberikan sensasi baru di dalam diri Anggun. Sikap dan perilaku si pria tidak pernah Anggun temui sebelumnya.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIYI863aajl
Dari ramah, mempesona dan menawan. Ada juga sikap tidak sopan dan sembarangan. Namun yang paling penting, seolah tak ada emosi atau amarah di diri si pria. Ucapannya selalu lembut dalam kondisi apa pun.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCpBalB5fsl
Perkenalan singkat ini seperti membawa babak baru dalam hidup Anggun. Memberi warna di dalam kesehariannya yang kosong.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbcXr7yIUKg
***
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC93H0nV8x9
"Udah pulang kamu Dek..?"
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC6SpytrRY9
"Udah Mas.."
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs7iBwUY2NK
"Gimana butiknya..?"
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFsOTFI1x5r
"Aman Mas.."
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3SK2ZvsYqp
"Hehe.. bagus deh kalau begitu.."
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmHvCjJ4GWJ
That's it? That's all? Cuma itu aja yang bisa kamu ucapkan Mas ketika aku pulang dalam keadaan lelah seperti ini? Gerutu Anggun di dalam hati.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYhqoN63pvU
Suami Anggun menyambut kedatangan Anggun dengan duduk di ruang tamu sambil menonton televisi dengan hanya mengenakan baju kokoh putih dan sarung, semua bermerek dan dibelikan oleh Anggun
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCtV9PJMvx4
Anggun berjalan melewati suaminya dan berlalu menuju kamar.
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAPo1I9Ios7
***
157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCisarNl2VA
bersambung …
ns216.73.216.55da2
