Stream Velt113Please respect copyright.PENANA9KZ0Ij7ox4
Knight 1113Please respect copyright.PENANALw8levd5MM
“Apa kau tau tentang legenda Arthur dan 12 kesatria meja bundar ? Legenda yang berasal dari inggris ini sebenarnya memiliki cerita lain di dalamnya. Cerita tentang dua dunia. Dunia yang disebut sebagai Dunia Myth, dan Dunia yang disebut sebagai Dunia Sihir. Dua peradaban yang terbentur karena keseimbangan antar dimensi yang terpecah, menyebabkan perang besar yang disebut sebagai Akhir dunia. Namun, apakah dunia berakhir setelahnya ? Tidak. Perang ini berlangsung cukup lama. Perang antara penghuni dunia sihir, kaum penyihir yang dipimpin oleh Sang Raja, Arthur Pendragon. Dan penghuni dunia Myth, kaum barbaric yang hingga kini tidak diketahui siapa pemimpinnya. Walaupun perang berada di dunia penyihir, kaum barbarik mampu memukul mundur. Mendesak kaum penyihir hingga ke titik darah penghabisan. Api menjalar menutup seluruh dunia. Perpecahan terjadi antar kaum sendiri. Menyebabkan penghianatan, pembunuhan tak berdasar.113Please respect copyright.PENANALB8zUtsU3D
“Lalu, perang sampai di titik akhirnya. Arthur dengan sebelas orang kepercayaannya sudah terdesak. Bahkan Sir Lancelot sudah meminta kepada Sang Raja untuk menarik pasukannya dan mundur. Setidaknya mereka selamat di hari ini untuk membalas di esok hari. Namun Sang Raja menolak. ‘Tak ada kemenangan tanpa pengorbanan’. Disaat itulah Sang Penyihir agung mulai menampakkan dirinya. Memperkenalkan dirinya pada dunia. Merlin, Namanya. Dibantu dengan Sang Penyihir disisinya, Arthur berhasil menaklukan kaum barbarik dan mengambil alih seluruh kekuasaan atas dimensi ini. Tak lama setelah itu perang pun berakhir.113Please respect copyright.PENANA4y89klGYTK
Sesaat setelah perang itu berakhir, Dunia Kembali damai. Kehidupan mulai tertata dari awal. Namun bagaimana dengan nasib kedua belas kesatria ?. Mereka tengah sibuk dengan sosok yang dikenal sebagai Merlin ini. Ia menghilang, tanpa jejak. Arthur yang menjadi orang terdekat dengannya menyuruh ke-sebelas kesatria itu untuk mencarinya. Dan mereka pun tak pernah terlihat lagi setelah itu.113Please respect copyright.PENANAU9BkZRsFbF
“Tapi ma… mereka menemukannya kan ?”113Please respect copyright.PENANATv76OZA2xD
Mendengar pernyataan itu sang ibu hanya tersenyum lalu berkata “ Hari sudah malam. Ini waktunya kamu tidur”. Ia mengecup dahi sang putra lalu ikut tidur disebelahnya.
113Please respect copyright.PENANApiwFi3gAsw
Brak !!113Please respect copyright.PENANAa608IAYdPH
“Fa’I !!!”113Please respect copyright.PENANA2jWmOFcD5G
Empunya nama terbangun dari tidurnya, menatap papan dengan pandangan yang masih buram dan pening menghuni kepalanya. Omelan dari gurunya pun datang. Fa’I yang masih setengah mengantuk hanya bisa mengiyakan ucapan gurunya. Begitu sang guru sudah puas dengan pelampiasannya ia pergi meninggalkannya. Fa’I hanya duduk tenang setelahnya, dengan mata menatap papan, namun pikiran ntah kemana.113Please respect copyright.PENANA1LgTQtON3l
Fa’I adalah salah satu murid dari sekolah sihir, sekolah yang ditujukan bagi mereka yang ingin menjadi seorang penyihir. Ribuan calon penyihir muda dilatih untuk melindungi dunia dari ancaman yang akan datang. Banyak orang mengira bahwa semua makhluk tak dikenal seperti ; naga, kraken, bidadari, tidaklah ada. Sebenarnya mereka ada, namun eksistensinya di dunia ini cukup rendah. Manusia sudah mendominasi lebih dari 70% populasi di planet ini. 113Please respect copyright.PENANACWvGhTW2CC
“Fa’I, coba praktekan !”113Please respect copyright.PENANARrAOsrnCXd
Guru pun menberi perintah disaat Fa’I masih dalam keadaan tidak siap. Membuatnya gelagapan hingga merapalkan mantra yang salah.113Please respect copyright.PENANAiEDJwkOmJy
“saya menyuruhmu untuk merapal mantra bola api. Bukan mantra petir. Kenapa yang keluar malah petir ?” Serunya113Please respect copyright.PENANA9zbsm4auMK
“Haha… dasar murid gagal. Mending berhenti deh, gausah sekolah sini lagi”113Please respect copyright.PENANAsV7PxWw384
“Hush. Kalian tidak boleh seperti itu, walaupun ucapan kalian benar tidak berarti kalian bisa seenaknya”113Please respect copyright.PENANA5TTn8hdBGG
[kata katamu seakan akan menyuruhku makin menerimanya] pikir Fa’i113Please respect copyright.PENANAdRdxSQX95g
“Ya sudah, Fa’I kamu pergi keruang hukuman sepulang sekolah.”113Please respect copyright.PENANAL2MWVJ7lpm
“kenapa ?”113Please respect copyright.PENANAlXw9VDYqbj
“karena kamu tidur tadi”113Please respect copyright.PENANAIMZA8wOwxl
Fa’I hanya mengiyakan perintahnya dengan wajah yang lesu.
“Ini sudah yang ketiga kalinya kamu ikut kelas hukuman. Ada dengan dirimu Fa’I ?” ucap kepala sekolah ini113Please respect copyright.PENANAYZEEMLRNmg
Saat ini Fa’I tengah berada di ruang kepala sekolah. Karena ia sudah tiga kali melanggar aturan akademi ia pun berakhir di sana. Ia berdiri didepan meja kepala sekolah. Wajahnya menunjukkan tidak peduli. Ia hanya ingin cepat cepat pergi dari ruangan itu. Kepala sekolahnya sok sibuk dengan membaca laporan hukuman Fa’I . Padahal, dengan jelas disana hanya ada selembar kertas kecil yang bertuliskan “Tidur saat kelas”.113Please respect copyright.PENANAO9O6ZUZkwW
“Aku tau nilaimu dalam sihir rendah, namun bukan berarti itu buruk.”113Please respect copyright.PENANAgaZsZabtjk
“setidaknya berusahalah agar tidak terkena hukuman.”113Please respect copyright.PENANAkKWcNlkNmw
Fa’I memalingkan pandangannya113Please respect copyright.PENANAbPagu59fia
“hah… mau bagaimana lagi, besok saya ingin orang tuamu menghadap ke saya jam sepuluh”113Please respect copyright.PENANA1IxyHxAHrM
Fa’I sontak menolak permintaannya113Please respect copyright.PENANA4Y8vMhM4P4
“kumohon pak, apapun selain itu”113Please respect copyright.PENANAsLJPOeYTcp
“Maaf nak, tapi tak ada cara lain. Berikan ini pada orang tuamu, besok saya tunggu”113Please respect copyright.PENANAs5A0dlUIFE
Tatapannya menjadi suram. Ia mengangguk lemah, lalu pergi dari ruang kepsek dengan secarik kertas. Sesampainya diluar ruangan, tangan kirinya mengepal begitu erat hingga keluar darah dari tangannya kirinya. Ia melihat tangan kirinya yang bersimbah darah, lalu mendesah perlahan. Mia mengambil secarik kain dari sakunya lalu melilitkannya pada tangan kirinya itu.
*
Pintu berderit. Cahaya merambat memasuki ruangan. Menyisahkan sebuah bayangan seorang remaja. Ia masuk dan berusaha untuk menutup pintu perlahan. Anak itu berteriak, berusaha memancing perhatian sang ibu. Namun tak ada tanda tanda jawaban dari ibunya. Ia hanya menghela napas, lalu menaruh surat panggilan tadi di meja ruang makan dan pergi kekamarnya, mengurung diri hingga esok113Please respect copyright.PENANAYmruTQZ9mg
Silau cahaya pagi membangunkannya. Ia melihat kalender di dinding dan sadar. Ini masih terlalu pagi untuk bangun di hari minggu. Namun, ia berencana untuk bangun dan membuatkan sarapan hingga, dengan kasar pintu didobrak. Muncul seorang pria paruh baya. Dari wajahnya, terlihat bahwa ia tengah marah besar.113Please respect copyright.PENANASerfGTigxR
“apa ini ?” tanyanya dengan menunjuk surat panggilan di tangannya113Please respect copyright.PENANAhFEkZSX8gW
“kau berulah lagi ? ada apa denganmu ? masih belum cukup ha membuat kita sengsara ?”113Please respect copyright.PENANAFnPbSvkdUy
“harusnya itu aku yang bilang…”113Please respect copyright.PENANAsOurEXqA7D
“apa katamu ?”113Please respect copyright.PENANAgvWR5Gtolb
Pria itu pun mulai mengangkat tangannya hendak memukul, namun istrinya menghentikannya. Menahan tangan yang sudah mengacung siap. Tanpa rasa kasihan ia mendorong istrinya cukup keras lalu menamparnya113Please respect copyright.PENANAcdC5L3McCd
“apa lagi ? kau ingin berulah juga ? tidak ibu tidak anak sama saja. Aku sudah pusing dengan ini semua” ucapnya lalu pergi.113Please respect copyright.PENANAXy6D3tTQ8S
Ibu anak itu menghampirinya lalu bertanya “kau tak apa ?”113Please respect copyright.PENANAiYZexiqZNw
Namun anak itu hanya diam. Ia tak bereaksi sama sekali. Ini sudah biasa baginya. Dipukuli hanya karena hal remeh. Biasanya bisa lebih buruk dari ini.113Please respect copyright.PENANAZdEQSh6cWg
“Mama buatkan sarapan ya. Nanti kamu makan di bawah” ucapnya113Please respect copyright.PENANAzrwgkFaEUq
Anak itu hanya mengangguk sebagai jawaban
*
Prang !!!113Please respect copyright.PENANAHfgdv9zzDK
Dengan jelas terdengar suara barang pecah dari dapur. Fa’I pun langsung pergi kedapur untuk memeriksa ada apa. Sesampainya ia melihat puluhan piring hanya tinggal pecahannya di lantai dengan ibunya didekatnya. Ayahnya melihatnya dengan tajam. Dan Fa’I hanya bisa menunduk. Ayahnya berdecak lidah melihatnya. Ia Kembali ke apa yang ia lakukan sebelumnya. Berbagai macam sumpah serapah keluar dari mulut ayahnya untuk ibunya. Bahkan ia hampir memukulnya lagi. Fa’I pun hendak menghentikannya. Namun mereka dihentikan oleh suara bel.113Please respect copyright.PENANAizROKjuTjI
“Siapa sih ? pagi pagi seperti ini” ucapnya geram sembari menghampirinya. Begitu ayahnya keluar dari dapur. Fa’I mengangkat ibunya, membantunya berdiri. 113Please respect copyright.PENANASUu86bvvBK
“Mama ga apa apa ?” tanyanya113Please respect copyright.PENANAyOpNDJJx5V
Ibunya hanya menggeleng lemas sebagai jawaban.113Please respect copyright.PENANAdIxSqa8wiZ
Dengan kesal ayah mereka menghampiri tamu tak diundang itu. Hentakan kaki yang ia keluarkan menunjukkan seberapa kesal. Sekali lagi bel itu bersuara. “Iya bentar ! yang sabar dikit napa sih !” ucapnya keras. Namun, begitu ia melihat siapa yang ada dibalik pintu ia menyesal sudah berkata seperti itu. Seorang gadis cantik dan seorang pria paruh baya adalah tamunya.113Please respect copyright.PENANAXQIECZ8DZE
“ada apa ?” tanyanya gugup113Please respect copyright.PENANAO3nmHibIrA
“sudahlah keyx. Aku sudah tau tabiat mu. Aku akan membawa adik dan keponakanku Kembali.”113Please respect copyright.PENANA6rmdIFWp9E
“tunggu ini tanpa sebab. Kalian tidak bisa seperti itu saja membawa mereka. Kalian tidak punya bukti.”113Please respect copyright.PENANATWulu2McDb
Raut wajah lawan bicaranya mulai terlihat cukup yakin.113Please respect copyright.PENANAvEFjdQNCDW
“Fa’I, apa ayahmu baru saja melakukan kdrt ?”113Please respect copyright.PENANAJrTG67ADmJ
Fa’I hendak menjawabnya namun ragu. Ia melihat ekspresi yang dibuat ayahnya seakan berkata “awas saja kalau kau sampai berkata ya”. Namun ia tak lagi ingin melihat ibunya sengsara. Tapi, ia tak ingin keluarga mereka terpisah. Sudah cukup sekali, ia tak ingin kehilangan satu keluarga lagi.113Please respect copyright.PENANABbgimgADUF
“hei, dik. Berhenti mencoba melindunginya. Setelah apa yang ia lakukan terhadap kalian selama beberapa tahun ini, ia tak pantas mendapatkanya.” Ucap gadis itu.113Please respect copyright.PENANAPBoax5T6Gl
“Jika kau kesulitan untuk memutuskan, setidaknya pikirkan ibumu”113Please respect copyright.PENANAsmOfxorChi
Ia pun menatap ibunya yang baru saja datang. Ia hanya tersenyum kepadanya. Lalu berkata “Apa ? Ada apa ?”. Fa’I tampak mempertimbangkan keputusannya hingga akhirnya. Satu kata keluar dari mulutnya. Satu kata yang merubah seluruh hidupnya. Satu kata sebagai bentuk dari pilihannya. Namun, sejak ia mengucapkan satu kata itu, ia tak pernah lagi bertemu dengan ayahnya113Please respect copyright.PENANA95xT7avg1S
“Ya. Ia melakukannya”
*
“Dimana ini ?” Tanya Fa’I begitu melihat sebuah istana di depannya.113Please respect copyright.PENANAmVSWOC0BY7
“Ini rumah kalian yang sebenarnya. Kediaman Mer” Jawak gadis itu113Please respect copyright.PENANApU41N5gjO6
“Maksudnya ?”113Please respect copyright.PENANAMuqV74bMTB
“ Ini adalah tempat ibumu dan ayahku dilahirkan. Istana keluarga Mer.”113Please respect copyright.PENANANghJnd9Qfa
“Berarti paman juga keluarga Mer ?”113Please respect copyright.PENANAc6xKjAoN1F
“Kurang lebih seperti itu”113Please respect copyright.PENANA4BsdqTxoVF
Fa’I tak mengerti maksud ucapan dari paman itu, namun ia hanya mengiyakan karena mereka sudah sampai. Kereta kuda berhenti di depan pintu masuk istana. Begitu ia turun, puluhan pelayan sudah siap menyambutnya. Ini adalah suatu hal yang jarang ia lihat. Beberapa pelayan itu langsung mengambil barang bawaan Fa’I dan ibunya. Namun ibunya menolak dan meminta untuk langsung menunjukkan kamarnya. Berbeda dengan Fa’I, ia meminta untuk diberi tour ke seluruh Istana. Ia Nampak begitu menikmatinya.113Please respect copyright.PENANAsVDVhjO2nm
“Fa’I, Ini Jes’ka. Dia adalah pelayan pribadimu sekarang. Apapun yang kau inginkan sampaikan saja padanya.” Ucap pamannya sembari menunjukkan seorang gadis dengan pakaian pelayan disisinya.113Please respect copyright.PENANA3B7lRELkCZ
“Tapi paman Shi’ka, dia perempuan.”113Please respect copyright.PENANAbOcTOcT8no
“Memangnya kenapa ?”113Please respect copyright.PENANAmunpCveRJv
“Apa dia tak apa dengan ini ?”113Please respect copyright.PENANAzAFVKrEFlw
“Kenapa tak kau tanyakan sendiri saja ?”113Please respect copyright.PENANA7WmWV52XSt
“Eh…… Apa tak apa kau menjadi pelayan pribadiku ?”113Please respect copyright.PENANAirKAFvafEt
“Saya tidak merasa keberatan tuan. Walaupun saya masih baru sebagai pelayan di sini, saya akan berusaha untuk memenuhi apa yang tuan butuhkan. Dan jika tuan menganggap saya tidak pantas, saya bersedia untuk digantikan.”113Please respect copyright.PENANAfHWa6VwwlI
“eh… tak apa. Aku tak keberatan. Oh dan satu lagi, tolong jangan panggil saya Tuan. Panggil saja nama ku.Kelihatannya kita sepantaran”113Please respect copyright.PENANAMaF3jXd4my
“Maaf tuan tapi saya tidak berani untuk memanggil anda seperti itu.”113Please respect copyright.PENANAdkpuyULFhU
“Kau akan memenuhi apa yang kubutuhkan bukan ?”113Please respect copyright.PENANAYKreesGdJ7
Gadis itu terdiam mendengar ucapan Fa’i113Please respect copyright.PENANA6Nwg6D7Z8F
“jadi perintah pertamaku untuk mu adalah, panggil aku dengan nama asliku jangan dengan embel embel tuan”113Please respect copyright.PENANAhTXy7hbV0d
“baik lah, Tuan Fa’I”113Please respect copyright.PENANANZOtiy2NMq
“tanpa ‘Tuan’”113Please respect copyright.PENANAezO8RBMkEj
“baik Fa’I”113Please respect copyright.PENANA4uYWhJjge7
“Bagus, sekarang aku ingin tahu tentang seluruh istana ini”113Please respect copyright.PENANATkWFPOwRJx
“Kalau begitu akan saya pandu” Ucap seorang pelayan dibelakang pamannya113Please respect copyright.PENANAKMxAQebLEj
“saya Christ. Kau bisa memanggilku sesukamu. Saya adalah pelayan pribadi tuan Shi’ka”113Please respect copyright.PENANAPFzacV74VY
“Kalau begitu Pak Christ, tunjukan jalannya”113Please respect copyright.PENANAVlGmsxr5uD
Mereka pun pergi mengelilingi istana dipandu oleh Pak Christ.
*
Esoknya,113Please respect copyright.PENANAIjsgDZOGP4
Fa’I pergi ke dapur. Mencari sesuatu untuk dimakan. Namun sesampainya ia melihat ada beberapa pelayan tengah memasak. Ia menghampiri mereka, membuat mereka terkejut karenanya. Fa’I pun tertawa melihat mereka.113Please respect copyright.PENANArGIcsaywTF
“Tak apa, aku terbiasa masak sarapan sendiri atau dibuatkan ibuku. Aku belum terbiasa dengan ini" ucapnya113Please respect copyright.PENANA6kyiCBqBrL
“bila tuan ingin, tuan bisa memasaknya sendiri kami takkan menghalangi anda” jawab salah satu pelayan yang ada di sana113Please respect copyright.PENANAsouV3Jtp64
“tak apa, aku hanya belum terbiasa” ucapnya lalu pergi113Please respect copyright.PENANAEv4FnlAwEL
Begitu ia keluar ia melihat kabut tipis menyelimuti sekitarnya. ‘Ini masih terlalu pagi untuk bangun’ pikirnya. Ia melihat ada seorang gadis di tengah kabut itu. Itu adalah gadis kemarin yang menjemputya. Ia pun menghampirinya.113Please respect copyright.PENANAaDrG5DQOHE
“Mbak Nar’u ?”113Please respect copyright.PENANA8WvOTR4eiK
“Oh hei Fa’I apa yang kaulakukan sepagi ini ?”113Please respect copyright.PENANA26uOVUSwag
“Aku belum terbiasa dengan suasana ini. Bagaimana dengan mu mbak ? apa yang kau lakukan sepagi ini ?”113Please respect copyright.PENANAx35RabfDqJ
“Aku baru saja Latihan”113Please respect copyright.PENANAWmZKwgZZZG
“Latihan sihir ?”113Please respect copyright.PENANAb4rPQMUkLu
“Yap, kau ingin ikut ?”113Please respect copyright.PENANAz0T5C1xHlJ
“Aku hanya akan melihatmu saja”113Please respect copyright.PENANA9RSHBN6qKC
Ia pun pergi dengannya. Melihatnya Latihan sihir membuat nya iri akan sepupu nya itu. Nar’u mengeluarkan gelombang sihir yang cukup besar. Sekilas Nampak ia tengah berusaha untuk mengontrol gelombang sihir itu. Aura yang ia keluarkan cukup untuk memberikan tekanan yang begitu besar.113Please respect copyright.PENANAQK8hZtxbNU
“apa yang kau lakukan mbak ?”113Please respect copyright.PENANAOhEvSCK4ox
“aku berusaha untuk meningkatkan sihir ku”113Please respect copyright.PENANAALjRyJl2lC
“apa itu bisa dilakukan ?”113Please respect copyright.PENANAE9ZaoDzMxI
“itu tidak mustahil. Namun ini adalah caraku sendiri, jadi kau takkan bisa menggunakannya”113Please respect copyright.PENANApKfoA0LE1O
“baiklah”113Please respect copyright.PENANAG1nYT1MHH1
Beberapa waktu telah berlalu. Peluh keringat membanjiri Nar’u. Fa’I yang melihat hal itu ia memberinya handuk disebelahnya. Tepat setelah itu, Jes’ka datang memanggil mereka.113Please respect copyright.PENANAL3ag49RSxu
“Nyonya muda, Fa’I sarapan sudah siap” ucapnya113Please respect copyright.PENANAsAPfTdiy7t
Mendengar hal itu mereka menghentikan aktivitas mereka. Pergi ke ruang makan Bersama-sama.
*
Denting suara piring dan sendok yang beradu memenuhi ruang makan. Mereka hampir selesai dengan aktivitas mereka. Begitu makanan penutup sudah habis, paman Shi’ka mulai membuka percakapan.113Please respect copyright.PENANAJvyreazdy5
“Fa’I, besok akan datang penjahit. Ia akan mengukur pakaian yang cocok untukmu di akademi nanti”113Please respect copyright.PENANAYi2qiy48xj
Fa’I hanya diam tak menjawab.113Please respect copyright.PENANAl7Zn0Gr8VB
“akan kupastikan ia mengukurnya besok dek” ucap ibunya113Please respect copyright.PENANAQs3mhJFCTg
“aku akan menata keperluanku, aku akan undur diri terlebih dahulu. Makasih makanannya paman” ucap Fa’I lalu pergi.113Please respect copyright.PENANAXJF4KgR5pi
“ada apa ?” tanyanya begitu Fa’I sudah tidak ada di ruangan113Please respect copyright.PENANASCi2e1OT6S
“apa kau tau gejala keluarga Mer ?”113Please respect copyright.PENANA5GWyC2D6F1
“ya, gejala dimana saat mereka akan kehilangan kekuatan mereka untuk sesaat lalu mendapatkan yang lebih banyak”113Please respect copyright.PENANA9MjdIJt5mT
“Fa’I mengalaminya. Namun bukannya meningkat kekuatannya malah semakin surut. Bahkan ia sering di bully karena nya. Jika bukan karena suamiku, aku sudah memindahkannya sedari dulu”113Please respect copyright.PENANA5TrmOfS5GG
“aku akan menyusulnya.” Ucap Nar’u
Suara pintu diketuk membuyarkan lamunan Fa’I. ia melihat Nar’u tengah berdiri di depan pintu. Ia tersenyum lalu bertanya “ada apa mbak ?”113Please respect copyright.PENANA61dLHMGtTT
“Kau tak apa ?”113Please respect copyright.PENANA5L7SEp4jPy
“Aku tak apa. Emangnya kenapa ?”113Please respect copyright.PENANAvEW9OkGs03
“Kau… Sihirmu…”113Please respect copyright.PENANAijWDnOAvnq
“Ah, kau sudah tau ya ? ibuku sudah cerita ?”113Please respect copyright.PENANAZsIVdx5TlD
“apa kau akan berhenti dengan mimpi sebagai seorang penyihir ?”113Please respect copyright.PENANAyuTJnEKPuQ
“apa aku masih pantas memimpikannya ?”113Please respect copyright.PENANAlYRkJnuf2X
Ucapannya membuat Nar’u membisu. Lalu, Nar’u punya ide untuknya.113Please respect copyright.PENANAiveaIwO9N2
“Baiklah jika itu maumu”
*
“Apa kau tau, seorang penyihir adalah seorang yang mampu melindungi semua orang. Mereka begitu kuat dan keren”113Please respect copyright.PENANAUHrXPMlDJn
“benarkan ? seperti apa penyihir itu ?”113Please respect copyright.PENANAhvmL9OyXU6
“Seorang penyihir yang terbaik. Adalah seorang penyihir yang mampu menggunakan segala yang ia miliki untuk orang disekitarnya”113Please respect copyright.PENANAH8z6vRdrzD
“kalau begitu, aku ingin menjadi seorang penyihir yang kuat nanti. Aku akan melindungi papa, mama, dan Ir’ha”113Please respect copyright.PENANAurCpMmCHQS
“Kalau begitu belajarlah lebih tekun, mama akan menunggunya”
Fa’I terbangun dari tidurnya. Ia tertawa kecil sembari memeluk dirinya.113Please respect copyright.PENANARPqS9efLm8
“huh… Bodohnya aku. Menjadi penyihir sudah menjadi hal yang mustahil untukku” ucapnya. Ia melihat jam di dinding, yang menunjukkan dini hari. Ia berusaha untuk Kembali tidur namun tak bisa. Alhasil, ia pergi ke taman. Berusaha mengalihkan pikirannya. Ditemani dengan cahaya rembulan ia berdiri di taman. Kenangan tadi membuatnya mengingat hal buruk.113Please respect copyright.PENANALLNcAN9gxh
“ada apa ? apa Fa’I susah tidur ?”113Please respect copyright.PENANAnVC6vwR5Aw
Jes’ka tiba tiba datang menemaninya. Berdiri dibelakangnya. Namun tuannya hanya diam membisu. Fa’I yang duduk di bangku taman dan Jes’ka yang berdiri dibelakangnya.113Please respect copyright.PENANA8n01nwtbT3
“lebih baik kau masuk. Ini waktunya untuk tidur. Tak baik perempuan masih diluar jam segini”113Please respect copyright.PENANApmZrGw9Jt5
“saya lebih dari cukup bisa menjaga diri saya sendiri”113Please respect copyright.PENANAHPTb236MpU
“bukan itu yang kumaksud. Tak baik untuk tubuhmu keluar malam malam”113Please respect copyright.PENANAr9TDkzcIeQ
“begitu juga denganmu Fa’I”113Please respect copyright.PENANABgvvtyM6VK
Mendengar hal itu, Fa’I menatapnya. Ia tersenyum. Ia pun menyuruhnya untuk duduk disampingnya dari pada berdiri terus di belakangnya. Namun Jes’ka menolak. Fa’I yang terus memaksa membuat Jes’ka akhirnya menyerah.113Please respect copyright.PENANAfEXtTDeZMP
“kau tau. Aku punya permintaan. Yang satu ini kau boleh menolaknya”113Please respect copyright.PENANAe3HU2RFxpg
“apa itu Fa’I ?”113Please respect copyright.PENANACi6A1w3OSN
“Bisakah kau tak usah berbicara terlalu formal ? setidaknya saat kita hanya berdua” ucapnya sembari tetap menatap langit. Jes’ka pun menatapnya setelah ia mengatakan hal itu.113Please respect copyright.PENANAoP7exUJr74
“jika hanya seperti itu tak masalah” jawabnya.113Please respect copyright.PENANAVG5n2XxCQL
Tak lama setelah itu Fa’I berdiri, meregangkan tubuhnya lalu mengajak Jes’ka untuk Kembali kedalam. Jes’ka pun menurut dan mengikutinya
Esoknya Fa’I menolak ajakan pamannya. Pamannya pun hanya mengiyakan melihat dari kondisi Fa’I yang seperti itu. Namun berbeda dengan Nar’u ia masih berusaha untuk meyakinkan Fa’I masuk ke akademi.
*
Beberapa minggu berlalu setelah itu. Fa’I memiliki guru privat yang mengajarinya mengenai politik. Ia terlihat serius dengan apa yang ia pelajari. Ibunya pun hanya bisa mendukungnya. Sedangkan Nar’u menghilang tanpa kabar. Namun ia yakin mbak nya itu takkan apa apa. Ia adalah gadis kebanggaan keluarga Mer. Seorang yang menjadi murid terbaik di akademi ternama, akademi XOUN. Ia menjadi murid terbaik dan lulus dengan nilai terbaik dibandingkan dengan sekolah lainnya. Sekarang ia bekerja sebagai seorang penyihir dibawah naungan pemerintah.113Please respect copyright.PENANAo8qjt5dpuf
Lalu suatu waktu, saat Fa’I baru Kembali dari kota. Ia baru datang dengan kereta kuda milik keluarganya. Ia melihat ada seorang pria tua berdiri didepan istana. Pakaiannya yang compang camping, membuatnya tampak kumuh. Ia Nampak tengah mencari sesuatu atau seseorang. Fa’I pun memberhentikan kereta kudanya. Ia turun dan menghampiri pria tua itu. 113Please respect copyright.PENANAs5XNxcWFGP
“Ada apa anda di sini paman ?” tanya Fa’I berusaha untuk sopan113Please respect copyright.PENANA3Gu0HLyJWW
“Tak ada, aku hanya kelaparan. Bisakah kau memberi pria malang ini sepeser koin untuk makan ?”113Please respect copyright.PENANACXBT9LJiwW
Fa’I tersenyum mendengar hal itu. Lalu ia berkata “Jangan berdiri di sini pak. Anda menggangu jalan masuk kereta kuda kami”113Please respect copyright.PENANAZum4wZGUhi
Mendengar hal itu pria tua itu meminta maaf kepada Fa’I, lalu beranjak pergi113Please respect copyright.PENANA6NgkHLEe4M
“Hei, mau kemana kau ?”113Please respect copyright.PENANA5iN5U4NGEe
“Ya ?”113Please respect copyright.PENANAGnevQBNvmR
“Kau bilang kau lapar. Masuklah” ucapnya113Please respect copyright.PENANAmuQJJTXBDy
Pria tua itupun tersenyum Bahagia. Ia menurut dan masuk ke dalam kediaman Mer Bersama dengan Fa’i. Saat mereka masuk, tak ada satu pelayan pun yang berani menghamiri Fa’i. ‘mungkin mereka merasa jijik terhadapnya’ begitulah pikir Fa’i. ia pun melayani pria tua itu sendiri. Dari makanan yang ia makan, hingga pakaian yang ia kenakan. 113Please respect copyright.PENANAfFfIjbpikM
Saat mereka tengah makan di ruang makan, pamannya masuk ke ruangan dan terkejut melihat siapa yang dihadapannya. Pamannya pun memanggil Fa’I ingin bicara secara empat mata. 113Please respect copyright.PENANAg4d2RiLFUU
“apa yang kau lakukan ? bagaimana bisa kau bertemu dengan orang seperti itu ?”113Please respect copyright.PENANAs4lDCbywJh
“tak apa ia hanya butuh makan dan minum. Aku membuat semuanya sendiri. Bahkan baju itu adalah baju milikku yang kebesaran”113Please respect copyright.PENANABn4xT0KECk
“Bukan begitu, pria itu adalah –113Please respect copyright.PENANANDjy1Xff4w
“Permisi tuan. Semuanya sudah siap” potong pak Christ 113Please respect copyright.PENANAQ2zvU87rTD
“baiklah kita lanjutkan nanti, aku ada masalah yang harus kuurus.”113Please respect copyright.PENANA1mkllYt8ar
Pamannya pun meninggalkan ruang makan Bersama dengan pak Christ. Fa’I pun Kembali ke ruang makan, menemani pria tua tadi.113Please respect copyright.PENANA68W4R3lJRl
“ada apa ?” tanya pria tua itu113Please respect copyright.PENANAguYiC0RC7Q
“nggak, nggak ada masalah yang serius”113Please respect copyright.PENANAgfwA0BhY1Y
“apa mungkin ini gara gara aku ?. baiklah aku akan pergi jika seperti itu”113Please respect copyright.PENANAGTg1DisjS7
“tidak tidak, ini bukan tentang anda” jawab Fa’I tidak enak113Please respect copyright.PENANApshVMITLJE
“sungguh ?”113Please respect copyright.PENANAj2ICqHX3Sd
Fa’I pun mengangguk sebagai jawaban. Pria tua itupun duduk Kembali dan melanjutkan makannya. Ia makan seakan akan tak pernah makan enak sebelumnya. Fa’I yang melihatnya tertawa, membuat pria tua itu bingung. 113Please respect copyright.PENANAs4eoglCVdz
“ada apa ?”113Please respect copyright.PENANA7oHwbQkhut
“tak apa, baru kali ini aku melihat orang yang makan begitu rakus”113Please respect copyright.PENANArKJYgImtXK
“apa itu sindiran ?”113Please respect copyright.PENANAGggegQqmeS
“bukan bukan. Hanya saja aku pernah merasa kesulitan akan makanan dulu”113Please respect copyright.PENANA5c5FREiwT6
Pria tua itu diam memperhatikan Fa’I selama beberapa saat. Lalu melanjutkan acara makannya.
Tak lama setelah itu, mereka selesai. Pria tua itupun mengambil barang barangnya lalu pamit. Fa’I pun mengantarnya hingga ke pintu depan. Sebelum pria tua itu pergi, ia bertanya sesuatu pada Fa’I. 113Please respect copyright.PENANAy9uCBy7Nsj
“Siapa namamu nak ?”113Please respect copyright.PENANAQEOscpUgh0
“Fa’I paman. Fa’I Mer”113Please respect copyright.PENANA4PBKIn87D1
“Fa’I Mer ya ?”113Please respect copyright.PENANATN1kaGVyoi
“ada apa paman ?”113Please respect copyright.PENANA3oLDnZN5hS
“tak ada, hanya saja aku penasaran ada putra bangsawan yang masih baik di jaman ini. Benar benar anak yang baik”113Please respect copyright.PENANAr0i4LOJyUh
“Tidak paman, ini hanyalah etika dasara yang kupelajari. Namun masih banyak yang harus kupelajari”113Please respect copyright.PENANAUf1kVc4B0M
“lalu, mengapa anak baik seperti mu Nampak seperti kesepian ?”113Please respect copyright.PENANA7s4u60lGaz
“maksudnya ?” tanya Fa’I bingung113Please respect copyright.PENANAobHWoq3cx5
“yah nggak apa. Ini hanya gumaman orang tua. Tidak perlu kau masukan ke hati”113Please respect copyright.PENANAFyy8hoU1l6
“mungkin karena aku buruk dalam sihir”113Please respect copyright.PENANATuRAwKtbuX
“jaman kini semua yang mereka tahu hanya tentang sihir. Padahal ada banyak macam kekuatan lain yang setara bahkan lebih kuat dari sihir”113Please respect copyright.PENANAiZ2HsO4FMU
Fa’I terkejut dengan apa yang pria tua itu katakan. Saat pria tua itu hendak pergi, Fa’I menahannya”113Please respect copyright.PENANAuvwJeml2GL
“Tunggu” ucapnya113Please respect copyright.PENANAyUEThABGne
“apa kau tau tentang kekuatan lain itu ?”113Please respect copyright.PENANAxHeLKZd0SW
“tentu saja, kau pikir aku siapa ?”113Please respect copyright.PENANAWG9DQFQoB7
“huh ?”113Please respect copyright.PENANAG1xjCvTcK6
“apa kau tak tahu siapa aku ?”113Please respect copyright.PENANAPmmgiEedEf
“seorang gelandangan ?”113Please respect copyright.PENANAFFcQpXNaip
Pria tua itu terbahak mendengar ucapan Fa’I yang begitu lugu. 113Please respect copyright.PENANAhMmy1NgoZv
“kau bisa menganggapnya begitu. Aku adalah pengguna Ki”113Please respect copyright.PENANAmHWt2R6laz
“ki?”113Please respect copyright.PENANAjr4JtkBVoC
“ya unsur kekuatan lain selain sihir. Apa kau mau belajar tentang Ki ?” tanyanya.113Please respect copyright.PENANAQXFuNbxQYh
Saat itu. Fa’I menemukan harapan lain dalam dirinya. Dan Latihan keras pun ia lakukan demi menguasai Ki.
*
Hari sudah mulai sore. Fa’I saat ini tengah berada di depan pintu menunggu kepulangan ibunya. Kata kata pria tua itu terngiang ngiang. Ia terus menerus memikirkan tentangnya113Please respect copyright.PENANAwdx78jQZZv
“pikirkan dulu jika kau ingin menguasai Ki. Penguasaan ki tidaklah mudah. Ini sama seperti kau mengulang dari awal” ucap pria tua itu.113Please respect copyright.PENANAZ6x0Upr5BG
Tak lama kemudian yang ditunggu tunggu pun datang. Kereta kuda keluarga Mer datang. Begitu ibunya turun, Fa’I langsung melompat dan menghampiri ibunya. Ia mengambil koper milik ibunya itu lalu mengantarnya. Ia bahkan menolak permintaan pelayan untuk membawa koper ibunya itu.113Please respect copyright.PENANAg64N058Mxm
“ada apa Fa’I ? tidak biasanya kau seperti ini”113Please respect copyright.PENANAroHe2Jl0nR
“tak ada kok ma. Aku cuman kangen sama mama”113Please respect copyright.PENANAfmNnwuZyTH
Ibunya itupun tersenyum dan memeluk anaknya. Ia mengatakan hal yang sama kepada Fai. Mereka sampai di kamar ibunya. Fa’I pun meletakkan koper yang ia bawa di dekat pintu masuk. Fa’I terdiam setelah itu, berusaha untuk mengumpulkan keberanian. 113Please respect copyright.PENANAobNFCcgyhN
“ada apa ?”113Please respect copyright.PENANAzFIr9bWGGk
“ma, aku mau belajar penggunaan ki”113Please respect copyright.PENANApL6Na2fp8S
“penggunaan ki ? kau ingin belajar di siapa ? tak banyak pengguna ki di sini”113Please respect copyright.PENANAJYbNNAzPHH
“tak apa, aku sudah menemukan seseorang yang akan mengajariku. Aku hanya ingin memberi tahumu hal ini sebelum mencobanya. Bisakah aku menguasainya ?”113Please respect copyright.PENANAUsbUQwou6x
“pasti bisa. Tak apa cobalah. Mungkin kau tak cocok dengan sihir dan malah cocok dengan Ki. Siapa tau”113Please respect copyright.PENANAjk15YeuYWj
“mama ndukung aku ?”113Please respect copyright.PENANAwSjB9mp3ej
“apapun keputusanmu mama cuman akan mendukungmu dan bila keputusan mu salah, jangan berlarut larut. Mama akan tetap mengomelimu kalau salah dan Bahagia saat kau berhasil”113Please respect copyright.PENANAkt4gMvrhsy
Fa’I pun beranjak dari tempatnya dan memeluk ibunya itu.113Please respect copyright.PENANA5XVwWe0grh
“makasih ma. Besok ia akan kesini, orang yang akan melatihku Ki”113Please respect copyright.PENANAo9ISirZzIy
Ibunya pun membalas pelukannya dan berkata “ iya, Latihan yang serius. Jangan aneh aneh’
*
Esoknya, Fa’I Bersama Jes’ka menunggu pria tua itu datang. Tak butuh lama hingga ia datang. Pria tua itu Kembali dengan pakaian yang lebih bersih dibandingkan kemarin. Jes’ka Nampak terkejut melihat siapa yang datang. Namun ia hanya diam tak berani berucap.113Please respect copyright.PENANAuPSxKYm2Kb
“baiklah kita bisa pergi sekarang”113Please respect copyright.PENANArI4jR82aje
“kemana ?”113Please respect copyright.PENANAFH67s4AijC
“ke hutan selatan. Disana tempat yang cocok untukmu berlatih ki “113Please respect copyright.PENANAYrNulgmozR
“hutan selatan ?”113Please respect copyright.PENANAzZ6O70AOhA
“iya. Sekitar 10 km dari kota kearah selatan. Tapi kita akan kekota dulu”113Please respect copyright.PENANAcgHzFrajTb
“baiklah aku akan memanggil kereta kuda terlebih dahulu”113Please respect copyright.PENANAmzx47Blqp9
“nggak… nggak… nggak… kita akan jalan dari sini”113Please respect copyright.PENANA1deX1gWq94
“kenapa ?”113Please respect copyright.PENANAl7nLc0Heym
“stamina adalah penyokong penting dalam penggunaan ki. Jadi kau harus membiasakan diri untuk melatih fisikmu itu”113Please respect copyright.PENANAS81VM75DNV
“oke. Ayo kita lakukan”113Please respect copyright.PENANA4zZNCMcEeA
“baiklah tapi kita akan berhenti ke kota terlebih dahulu. Ada hal yang perlu kulakukan dahulu”113Please respect copyright.PENANA88Dl2D6KvZ
“baiklah”113Please respect copyright.PENANAS2kCJTMy7A
Setelah itu mereka pun pergi menuju kota. Fa’I dan Jes’ka hanya mengikuti kemana pria tua itu pergi.113Please respect copyright.PENANAdKh8UD6MqV
Dikantor ibunya, ibunya tengah mengurusi tumpukan dokumen yang harus ia selesaikan hari itu juga. Saat ia melihat keluar jendela dari lantai dua, ia melihat Fa’I tengah berbincang dengan pria tua yang ia pikir adalah orang yang akan mengajarkan Fa’i.113Please respect copyright.PENANAemua3NflGF
“tunggu dulu, siapa dia ? aku seperti pernah melihatnya “ ucapnya113Please respect copyright.PENANA2n6hVVe3x0
Pelayan yang berdiri disebelahnya pun ikut menoleh kearah yang tuannya lihat. Ia begitu terkejut begitu melihat siapa yang tuannya maksud113Please respect copyright.PENANABtUETMxcdb
“itu kan Archie”113Please respect copyright.PENANA4Kh4cR5Hjy
“Archie ? maksudmu Archie yang itu”113Please respect copyright.PENANAj6nfo67Qp5
“iya nyonya saya yakin ia adalah Archie yang itu”113Please respect copyright.PENANA7U8Zrhkefy
“baguslah kalau begitu. Aku bisa tenang jika ia yang mengajar Fa’I tentang Ki. Karena ia yang terbaik dalam bidang ini”113Please respect copyright.PENANAP8xXyDwiEg
*113Please respect copyright.PENANAnX7F9AMFCo
Mereka sampai di pusat kota. Berkeliling kesana kemari, mengikuti pria tua yang tak tahu jalan. Mereka bertiga pun berhenti di suatu toko jam. Pria tua itu masuk diikuti Fa’I dan Jes’ka. Pria tua itu dengan ramahnya menyapa pemilik toko itu. Berbincang satu dua kalimat lalu pergi melewati pintu belakang. Fa’I dan Jes’ka tak yakin untuk terus mengikuti pria tua itu
“hei apa yang kalian berdua lakukan ? ayo kesini” ucap pria tua itu
Mereka berdua pun mengikuti pria tua itu. Meminta ijin ke pemilik toko. Tanpa diduga didalamnya terdapat toko sihir. Etalase toko yang berderet, penuh dengan barang barang sihir. Dari kristal sihir, hingga senjata sihir seperti pedang, tongkat sihir dan semacamnya
“hei archie … apa yang kau lakukan di sini ?” panggil seseorang dibalik etalase itu113Please respect copyright.PENANAJQ62XeUXew
“hei Iro. Lama tak jumpa. Bagaimana kabarmu ?” jawab pria tua itu. Ia pun menghampiri mereka. Fa’I dan Jes’ka mengikuti.113Please respect copyright.PENANAIUYFG1XKJO
“toko ini semakin sepi saja, sejak kau berhenti”113Please respect copyright.PENANAPoOWonL1bC
“Yah… pak tua ini sudah Lelah bekerja. Ingin menikamati masa tuanya”113Please respect copyright.PENANAEF7K6KZAR6
“apakah menjadi gelandangan bisa dibilang menikmati masa tua” ucap Fa’I pelan, namun pria yang dipanggil Archie itu mendengarnya113Please respect copyright.PENANApR2BmH5ijd
“hei, jangan meremehkanku ya.” Ucapnya tak terima113Please respect copyright.PENANAh5cgICHDAY
Pria yang bernama Iro itu pun tertawa mendengar ucapan Fa’i.113Please respect copyright.PENANAjDGF1c73br
“lagi pula kau tak setua itu” ucapnya113Please respect copyright.PENANAxzfVxm309A
“lalu, apa yang kau inginkan ?”113Please respect copyright.PENANAOZwPm1yeuM
“aku ingin pedangku. Apa itu sudah selesai ?”113Please respect copyright.PENANAM2qw0vqbiN
“biar kutebak. Yang disana itu adalah murid mu ?” ucap Iro sembari menunjuk Fa’I dan Jes’ka.113Please respect copyright.PENANAyNI18SMCFr
“tidak hanya yang laki. Gadis itu pelayannya”113Please respect copyright.PENANAqwBloWqSjk
“keluarga bangsawan ya ?”113Please respect copyright.PENANAqo5EvlmyKG
“baiklah tunggu sebentar. Akan kuambilkan”
Iro pun meninggalkan mereka bertiga. Masuk ke dalam Gudang yang ada dibelakangnya.113Please respect copyright.PENANAFAQmzRI8Sx
“Paman… Archie ?” ucap Fa’I ragu113Please respect copyright.PENANALASDvcf5vU
“panggil saja pak tua”113Please respect copyright.PENANA5L20zGEo0a
“dulu kau bekerja di sini ?”113Please respect copyright.PENANAvWWdA7GHn5
“nggak juga. Dulu sewaktu aku masih aktif, aku sering memesan peralatan ku di sini. Dan aku menjadi pelanggan setia di sini. Namun aku sudah pensiun. Jadi aku tak pernah datang lagi’ ucapnya113Please respect copyright.PENANA9RUSOdMg6b
“ah begitu”113Please respect copyright.PENANAGM0nvdeObt
Perhatian Fa’I teralihkan, ia melihat sebuah liontin di etale sebelahya. Ia merasa ingin membelinya sebagai oleh oleh. 113Please respect copyright.PENANAMelpS26EgT
“penilaian anda bagus sekali Fa’I”113Please respect copyright.PENANAUXbOMaMUrv
“Ah Jes’ka ?”113Please respect copyright.PENANAMTFbuCQgpv
“itu adalah liontin sihir yang bisa melindungi penggunanya saat terdesak”113Please respect copyright.PENANAtREiRPMxcW
“benarkah ? bagaimana cara kerjanya ?”113Please respect copyright.PENANAw3xzwxUeDN
“liontin itu akan menyimpan energi dalam jumlah besar. Lalu, akan aktif sebagai perisai saat penggunanya mengaktifkannya. Atau kondisi penggunanya dalam bahaya”113Please respect copyright.PENANAWU2oo6W7UD
“itu tidak lebih dari liontin rusak.” Sela Iro tiba tiba113Please respect copyright.PENANAr6QDbtu6ZE
“apa ? kau bilang ucapanku salah ?” tanya Jes’ka tak percaya113Please respect copyright.PENANAnBpBTDID92
“tidak ucapanmu benar. Namun liontin itu sudah rusak. Ambil saja jika kau mau. Liontin itu tidak menerima mana saat diisi. Jadi itu tak lebih dari perhiasan saja”113Please respect copyright.PENANAlVqV8bfcRf
“lalu mengapa kau menaruhnya disini ?” tanya Fa’i113Please respect copyright.PENANAkFzFtu7JU0
“aku baru saja mencoba untuk yang terakhir kali memperbaikinya. Namun itu tak berhasil. Nih ambil saja.” Ucapnya sembari memberi liontin itu. Dan Fa’I menerimanya. Ia akan memberikan salah satu liontin ini kepada ibunya.113Please respect copyright.PENANAHOF9y9qhUy
Setelah itu Iro pun memberikan pedang hitam pada pak tua. Pedang itu berwarna hitam pekat. Sarung pedangnya terlihat menyatu dengan genggamannya. Jadi terlihat seperti sebatas tongkat. Pak tua pun menerima pedang itu, dan mencabutnya. Tak ada bilah pada pedang itu. Pak tua pun menerimanya dan memasukkan kedalam tasnya. 113Please respect copyright.PENANAXtj5VYKLBd
“aku pergi dulu Iro.”113Please respect copyright.PENANAKrBkmIsQXR
“sering seringlah kemari”113Please respect copyright.PENANAuZWAGTett2
“kuusahakan”113Please respect copyright.PENANAJHfInr4iUV
Dan mereka pun pergi menuju tempat tujuan mereka dari awal. Hutan Selatan.
*
Setelah cukup jauh mereka menyusuri hutan, mereka akhirnya berhenti. Pepohonan di hutan selatan cukup lebat. Banyak monster yang menghuni hutan ini, namun tak satupun dari keluar sejak mereka memasuki hutan. Mereka berhenti tepat di bawah air terjun. Fa’I pun langsung pergi ke air terjun itu, hendak meminum air itu. Namun, Jes’ka menghentikannya. “biar saya check lebih dahulu. Apakah air itu beracun atau tidak”113Please respect copyright.PENANAvmakE3uXkO
“tenanglah air itu tidak beracun. Itu air murni dari alam.” Ucap pak tua113Please respect copyright.PENANA2pzn6VYgjg
“tuh katanya air ini tidak beracun”113Please respect copyright.PENANAPXFFDeCRNO
“tapi, tuan113Please respect copyright.PENANAwtPHmxlZUw
“bukankan sudah kubilang untuk tidak memanggilku tuan ?!. tenang saja, aku percaya pada pria tua itu”113Please respect copyright.PENANAQT0HWoTBoI
Jes’ka menunduk begitu mendengar nada Fa’I meninggi. Ia mundur dari tempatnya. Membiarkan tuannya itu minum dengan tenang. Setelah itu Fa’I mengambil sebuah daun yang ukurannya cukup besar, mengambil air dengan daun itu sebagai wadah lalu memberikannya pada Jes’ka113Please respect copyright.PENANAF7ea88voc3
“minum ini.”ucapnya113Please respect copyright.PENANAkgLBFdpxcm
Dengan ragu Jes’ka meminumnya. Ia meneguk nya dengan cepat begitu tau bahwa air itu rasanya enak.113Please respect copyright.PENANA2UIjHThHHk
“maaf aku meninggikan suaraku tadi”113Please respect copyright.PENANAnuLoFSdGUe
“tak apa tu- maksudku Fa’I.”113Please respect copyright.PENANAVPeIZ8IDgD
“baiklah istirahatnya sudah. Sekarang mari kita mulai latihannya.” Ucap pak tua.113Please respect copyright.PENANAnjFl6WreqO
Fa’I pun menghampiri pak tua. Sedangkan jes’ka hanya berdiri ditempat yang sama. Pak tua menyuruh Fa’I untuk membuka baju yang ia kenakan. Ia membukanya, dan yang terlihat adalah tubuh ramping seorang remaja 15 tahun. 113Please respect copyright.PENANASA2WPaMpI3
“mulai sekarang kau akan menjalani Latihan fisik”113Please respect copyright.PENANAtGcM10xeqD
“sampai kapan”113Please respect copyright.PENANAXNR9cSaRY6
“paling tidak sampai kau bisa menghancurkan batu yang disana itu” ucap pak tua sembari menunjuk kebelakang Fa’I. Fa’I pun melihat yang pak tua tunjuk dan ia terkejut. Itu adalah batu sebesar 8 meter.113Please respect copyright.PENANABSkHaasNtV
“tunggu, bukankah ini terlalu besar ?”113Please respect copyright.PENANAVC6NrQBQNL
“kenapa kau tak mau ? kalau kau tak mau lebih baik kita hentikan.”113Please respect copyright.PENANAmIe5vyQxwP
“tidak tidak tidak. Aku pasti bisa”113Please respect copyright.PENANAWrSbRmFhZA
“dan juga. Kau akan bermalam di sini Bersama kau hingga kau berhasil atau menyerah”113Please respect copyright.PENANAO7A0depOsT
“tunggu aku tidak tau akan hal ini sebelumnya” ucap Jes’ka memotong113Please respect copyright.PENANAzGaosGju2D
“emang kenapa ? aku tidak keberatan” ucap Fa’I113Please respect copyright.PENANAZbSTMAUg5u
“tapi, ibumu mungkin akan kawatir akan keadaanmu”113Please respect copyright.PENANAYcAPEFz0rE
“tak apa. Aku sudah bilang kepadanya”113Please respect copyright.PENANAXJuYLcBnMu
“tapi….”113Please respect copyright.PENANAtJN8NVDWat
“ada apa ? kenapa kau yang bingung ?”113Please respect copyright.PENANAUHjlLXmalh
Jes’ka hanya diam tak menjawab. 113Please respect copyright.PENANA3JfCoKmZLY
“apapun keinginanmu akan kuturuti” ucapnya sembari membungkukan badannya113Please respect copyright.PENANAGduajQc2N2
Setelah itu, Latihan bak neraka ia jalani. Ia berlari mengitari hutan selatan dari pagi hingga siang. Hutan dengan luas sekitar 700 hektar itu harus bisa ia putari sebelum siang. Itupun tak semudah kedengarannya. Karena ia masih harus berlari menghindari monster monster yang menghadang.113Please respect copyright.PENANAfmD0JtakWO
Lalu setelahnya ia harus bertapa di air terjun pertama kali ia datang. Ia harus bisa membiasakan diri dengan alam di sekitar nya. Ia lakukan hal ini secara terus menerus selama hampir dua bulan. Hingga akhirnya ia mampu mengitari hutan sebelum waktu yang ditentukan.113Please respect copyright.PENANADCGRZAF2re
“aku sudah selesai dengan ini. Ada hal lain yang harus kulakukan ?”113Please respect copyright.PENANAx74CoLpLRN
“putari lagi. Namun kali ini gunakan ini” ucapnya sembari melempar sepasang gelang besi.113Please respect copyright.PENANA3wgxYwq2Bf
Fa’I hendak mengangkat gelang itu. Namun, gelang itu cukup berat. Itu bukan gelang besi biasa. Itu adalah gelang pemberat.113Please respect copyright.PENANAJjuyvSYRZy
“hah… baiklah” ucapnya113Please respect copyright.PENANAYrZQpyZNKw
Ia pun Kembali mengitari hutan itu dengan gelang pemberat di kedua tangannya. Tiap kali ia berhasil mengitari hutan sebelum waktu yang ditentukan ia mendapat tambahan satu pasang gelang. Dan tiap kali ia terlambat ia tidak mendapat jatah makan siang113Please respect copyright.PENANAR2c80cME5k
Tiga bulan berlalu, ia berhasil mengitari hutan itu dua kali lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Tidak ada lagi tempat untuk pemberat di tubuhnya. Semua tempat yang bisa dilingkari sudah penuh dengan pemberat. Dari sabuk seberat 40 ton hingga gelang kaki dan tangan seberat 20 ton masing masing sudah penuh di tubuhnya. Ia berkata bahwa ia sudah siap untuk menghancurkan batu itu, namun pak tua menyangkalnya. Ia belum cukup kuat untuk menghancurkannya. Namun, Fa’I tak percaya dengan omongan pak tua.113Please respect copyright.PENANAs0xAwUySuD
Malamnya. Ia menyelinap saat semua orang Sudah tidur. Ia pergi ke batu itu dan berusaha menghancurkannya. Ia percaya bahwa Latihan yang ia lalui selama ini sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan batu itu. Ia mengepalkan tangannya sudah siap. Lalu, akhirnya ia memukulnya. Namun batu itu tak bergeming sedikit pun. Bahkan taka da retakan di permukaan nya113Please respect copyright.PENANAgGmNvxytAX
Tak!113Please respect copyright.PENANAId5SyhIOjS
“bukankah sudah kubilang kau masih belum bisa ?” ucap pak tua dibelakangnya setelah memukul kepala Fa’I dengan pedang hitam itu.113Please respect copyright.PENANAUFfnprMKM5
“bagaimana bisa ? sudah lebih dari 100 ton yang kuangkat untuk berlari mengitari hutan. Namun, kenapa aku tak bisa menghancurkanya ?”113Please respect copyright.PENANAjATYIBIdXx
“batu itu dipenuhi dengan Ki. Berbeda denganmu. Tubuhmu ada kolam mana yang besar namun tak kau gunakan sama sekali.”113Please respect copyright.PENANAuOIdmAENSg
“kolam mana yang besar ? bagaimana bisa ? sihirku berkurang dari waktu ke waktu”113Please respect copyright.PENANA3rUBn2leMm
“sihir mu tidak berkurang. Namun kau kehilangan kuasa untuk mengendalikannya. Sehingga tiap sihir yang kau buat tidaklah stabil”113Please respect copyright.PENANAY8o8kbg2he
“jadi ?”113Please respect copyright.PENANAzZ7zG9S98M
“dari pada kolam mana itu sia sia disana. Kita gantikan kolam mana itu dengan Ki”113Please respect copyright.PENANAZ4mHA0EHiP
“tapi, bukankah itu akan membuang potensi besar ku dalam menggunakan sihir”113Please respect copyright.PENANAhSY01pWPCU
“bukankah kau sendiri yang bilang bahwa untuk menggunakan sihir itu mustahil ?”113Please respect copyright.PENANAJxkLd5vPon
Fa’I terkejut mendengar ucapan pak tua. Ia tak mengerti tujuan pak tua mengatakan hal itu.113Please respect copyright.PENANAKC0vKSjgA0
“kau mengatakan bahwa itu adalah hal yang mustahil. Maka dari itu tubuhmu meresponnya dengan menjadikan hal itu adalah hal yang mustahil”113Please respect copyright.PENANAnkWwNYr5h8
“jadi, sebenarnya aku bisa menggunakan sihir ?”113Please respect copyright.PENANAkvIu40SmVs
“itu semua tergantung dari dirimu. Sekarang Kembali tidur”113Please respect copyright.PENANAuUC842E5LJ
“baiklah” ucapnya113Please respect copyright.PENANAOk5Iwjlhov
Ia Kembali ke tempat tidurnya, namun matanya tidak tertutup. Ia memikirkan ucapan pak tua semalaman.113Please respect copyright.PENANA6zEZLV1nHX
Esoknya, Fa’I memutari hutan selatan 10 kali lebih banyak dari biasanya. Ia melakukan itu tanpa disuruh oleh pak tua. Bahkan pak tua sendiri bingung tentang apa yang Fa’I lakukan. Lalu setelah ia selesai, ia menghampiri pak tua dan bertanya “pak tua, bisakah aku menggunakan ki dan mana dalam waktu bersamaan ?”113Please respect copyright.PENANAANB8x1RSSo
“itu adalah hal yang mustahil. Mana dan Ki adalah hal yang bertentangan. Mereka tidak bisa melebur. Saat mana dan ki bertemu keduanya akan saling menolak.”113Please respect copyright.PENANA1MvRPK93NR
“misalkan, aku berhasil melakukan itu apakah akan ada dampak besar pada tubuhku ?”113Please respect copyright.PENANALtykoL2a6P
“ntahlah mungkin tubuhmu akan hancur dan tercerai berai”113Please respect copyright.PENANAPTAnVbXTNF
Mendengar hal itu Fa’I bergidik ngeri. Jes’ka memanggil mereka, berkata bahwa makan siang sudah siap. Mereka pun menghampirinya dan mulai makan. Tubuh Fa’I tidak lagi ramping seperti dulu. Kini ia memiliki tubuh yang begitu ideal. Seluruh ototnya terbentuk. Bahkan, stamina yang ia miliki sebanyak 10 kali lebih banyak dari orang pada umum nya113Please respect copyright.PENANA1kXNiuI1Z9
“aku tadi menemukan cheetah. Kupikir itu akan enak, jadi aku menangkapnya dan memakannya” ucap Jes’ka begitu mereka sampai113Please respect copyright.PENANAxFT0RTHIZP
“tunggu dulu, bagaimana kau menangkapnya ?” tanya Fa’I penasaran113Please respect copyright.PENANAZtZvDy5QhH
“aku bisa menggunakan [Haste]”113Please respect copyright.PENANA3i3hPoqMl9
“apa itu ?” tanya Fa’I penasaran113Please respect copyright.PENANAN7Jmu2JNRH
“itu sejenis sihir yang mampu membuatku mampu bergerak lebih cepat dari biasanya”113Please respect copyright.PENANARPyBDe19qy
“sejenis buff?”113Please respect copyright.PENANA0AbjyYroUr
“semacam itulah”113Please respect copyright.PENANA9Hz1D5SJo8
“hei itu adalah hal yang biasa bagi seorang penyihir. Tapi kau bisa melakukan lebih dari itu saat kau sudah menguasai ki” potong pak tua113Please respect copyright.PENANAO5APaKii0Q
“maksud nya ?”113Please respect copyright.PENANAVbPAO1MaVK
“untuk saat ini kau masih melakukan Latihan fisik. Kau masih belum berlatih apapun tentang Ki. Tapi saat kau melepas seluruh pemberat yang kuberikan, mungkin kau bahkan bisa berlari 3 kali lebih cepat dari cheetah. Kau bahkan bisa menangkap lalat. Dan sekarang, bayangkan apa yang akan terjadi jika kau sudah menguasai Ki ?” jelas pak tua.113Please respect copyright.PENANAZlfopR7KOn
“itu akan menjadi luar biasa”113Please respect copyright.PENANADcrcSneS7o
Mereka pun mulai makan sup cheetah itu dengan lahap. Mereka makan dengan cepat bahkan tanpa menyisahkan setetes sup pun. Setelah itu pak tua mulai mengubah cara Latihan Fa’i.113Please respect copyright.PENANAsPFOcmXx1j
“baiklah mulai saat ini, perbanyak meditasi di bawah air terjun itu. Jangan memakan apapun yang berasal dari kota. Membaurlah dengan alam.” Ucapnya113Please respect copyright.PENANACTB2fipDbj
“meditasi ? seperti saat aku mengisi mana ?”113Please respect copyright.PENANAUlJihV7M1T
“kurang lebih seperti itu. Namun, perbedaan nya adalah. Kau harus berusaha untuk merasakan energi alam. Bukan energi disekitarmu. Namun energi makhluk hidup yang ada disekitarmu. Begitu kau bisa merasakannya, coba untuk Tarik energi itu kedalam dirimu. Buat seakan akan kau yang memiliki energi itu”113Please respect copyright.PENANAETxiQGZf69
“tapi ? kenapa harus di bawah air terjun itu ?”113Please respect copyright.PENANA9lAiCMHvOl
“dengan merasakan langsung air dari alam. Kau bisa lebih cepat merasakan energi alam yang terkandung di dalam nya”113Please respect copyright.PENANASMpta8ttPY
“seperti membanjiri diriku dengan energi alam?”113Please respect copyright.PENANAxcsiKeewOq
“ya, seperti itu”113Please respect copyright.PENANAmDIJZqoWub
“baiklah”113Please respect copyright.PENANAfEJPsj1njx
Ia pun mulai meditasi di bawah air terjun itu. Ia memfokuskan seluruh perhatiannya ke meditasinya.113Please respect copyright.PENANAoZgyQAIRNx
“untuk saat ini kita bisa meninggalkannya.”113Please respect copyright.PENANAuT5TMtlliz
“tapi, bagaimana bila ia diserang oleh monster?”113Please respect copyright.PENANAVux5GU7AfO
“ia harus bisa menghadapinya sendiri. Lagipula bila ia mampu menguasai ki dengan cepat, para monster akan menganggap ia bagian dari alam sehingga akan mengurangi kemungkinan ia diserang oleh monster atau hewan buas”
*
Seminggu kemudian,113Please respect copyright.PENANAixTU6o3mKe
Fa’I Kembali dari meditasinya. Ia datang dan wajahnya tampak segar. Seluruh tubuhnya basah kuyup. Ia datang tanpa pakaian yang ia kenakan sebelumnya tanpa peduli orang disekitarnya113Please respect copyright.PENANAJbOkIalEYv
“tunggu. Apa yang kau lakukan ?” tanya Jes’ka. Namun Fa’I tak menjawab.113Please respect copyright.PENANAlvB7kyU5ok
“hei!” sentak Jes’ka.113Please respect copyright.PENANAKvLdiAolly
“tunggu” cegah pak tua113Please respect copyright.PENANAIulgfI5ZCM
“ini… ini… dia kerasukan”113Please respect copyright.PENANAFJKk4b3OjM
“kerasukan ?”113Please respect copyright.PENANA4S3xfyGyrM
“ya. Ini adalah kejadian langka dimana saat seseorang mencoba untuk menguasai Ki. Ia akan bertemu dengan penunggu dari tempat tersebut. Di saat seperti ini, jika ia tengah dirasuki oleh penunggu alam ini. Itu tandanya ia tengah menguji orang tersebut. Jangan bangunkan dia”113Please respect copyright.PENANAyHmdvNUW8k
“tapi, bagaimana jika ia diserang ?”113Please respect copyright.PENANAOHbwdPs1Io
“kita ikuti saja dia tapi kita tetap harus jaga jarak”113Please respect copyright.PENANAFojYJKhqpz
Namun, Fa’I lari sesaat setelah melihat mereka. Dengan gesitnya ia bergerak di udara dengan dahan pohon sebagai pijakan. Jes’ka dan pak tua pun melesat berusaha mengejarnya. Jes’ka bahkan harus menggunakan [Haste] untuk mengejarnya. Ia terus berlari, beberapa monster mengejarnya namun tak ada dari mereka yang menyerangnya. Lalu mereka sampai di punjak tebing. Tebing itu cukup curam dengan air sungai mengalir di sisinya. Pemandangan dari atas sana cukup mengesankan. Siapapun yang sampai di sini akan mampu melihat hingga keluar hutan ini. Ratusan hewan buas di sisi nya, melihat hal yang sama. Fa’I pun menoleh kearah salah satu rubah di sana. Ia mencoba untuk mengelusnya. Dan rubah itu menunduk menerima tangan Fa’i . 113Please respect copyright.PENANAFxAOB8EFC8
“apa apaan ini ?” ucap Jes’ka tak percaya113Please respect copyright.PENANApwnG6x0iaY
“rubah hutan selatan yang selalu menjauhi manusia bahkan mau berinteraksi dengan Fa’I”113Please respect copyright.PENANAJPebElLdi8
“itu karena roh alam dalam dirinya” ucap pak tua. Jes’ka menatapnya dengan tanda tanya113Please respect copyright.PENANAF20dAT0Xmf
“karena rubah pikir ia bagian dari mereka, rubah itu mau untuk berinterkasi dengan Fa’I”113Please respect copyright.PENANAkwghHbcR8G
Mereka semua dibuat terpana dengan apa yang mereka lihat. Matahari terbenam bersamaan dengan pemandangan yang tak wajar. Semua hewan buas di hutan selatan Bersama dengan seorang manusia. 113Please respect copyright.PENANAdkx0D4cFcw
Krak!113Please respect copyright.PENANAFza5QtykzU
Tanpa sadar Jes’ka menginjak ranting hingga menimbulkan suara. Semua hewan buas menatap kearah mereka dengan tatapan mengancam. Bahkan Fa’I pun sama. Fa’I pun berjalan Kearah mereka. Pak tua menarik Jes’ka hingga kebelakangnya. 113Please respect copyright.PENANAJT2v2wAUVX
“apa yang kalian inginkan ?” tanya Fa’I, namun suara yang keluar adalah suara seorang gadis113Please respect copyright.PENANAfcxs3A17t9
“tubuh itu. Kau tidak memilikinya.”113Please respect copyright.PENANA9iGEdEUczh
“oh ya ? ia dengan lancangnya berusaha memilliki energi alam milik bumi, jadi aku ambil saja tubuhnya”113Please respect copyright.PENANAVUJ5LTTpUu
“dasar anak itu. Selalu mencoba hal hal aneh”113Please respect copyright.PENANAAFRqxoqx2t
“sebaiknya kalian pergi dari hutan ini, sebelum aku marah”113Please respect copyright.PENANAiu9LsZZw9X
“tapi…”113Please respect copyright.PENANAZTMqLtU5aN
Ucapan Jes’ka berhenti begitu melihat Fa’I mulai mengerang kesakitan. Fa’I meremas kepalanya begitu erat.113Please respect copyright.PENANAiFZI1Xg7Jm
“apa ini ? apa yang kau lakukan ?”113Please respect copyright.PENANAjVpNccnphH
“keluar dari tubuhku !” tubuh Fa’I Kembali bersuara normal113Please respect copyright.PENANAsZ45mDJTQ6
“tubuhmu sudah menjadi milik ku. Jadi lebih baik kau lenyap saja”113Please respect copyright.PENANAWEm3SQwp3p
“apa yang kau maksud ? sejak awal tubuh ini milik ku”113Please respect copyright.PENANAIuYVn6adaO
“jika kau tak ingin keluar maka aku akan mengeluarkanmu secara paksa”113Please respect copyright.PENANAJAWF64u1T8
“kalau begitu aku akan memaksa mu untuk keluar”113Please respect copyright.PENANAS3Vtv5YA3m
Keduanya berteriak secara bersamaan. Hewan hewan buas itu mulai ketakutan dan lari. Mereka berebut satu tubuh. Hingga akhirnya tubuh itu tak kuat menahannya lagi dan pingsan. Jes’ka dan pak tua mulai mendekati Fa’I perlahan. Begitu mereka sampai cukup dekat, mereka memeriksa keadaannya. 113Please respect copyright.PENANA4GKP6apyPy
“ia tak apa, hanya pingsan” ucap Jes’ka113Please respect copyright.PENANAkLwSnLs2jJ
Mereka pun menggotongnya Kembali ke perkemahan
*
“Ugh… ada apa ini ? kenapa kepala ku terasa pusing sekali ? hari sudah gelap ternyata”113Please respect copyright.PENANANsG2vWHHpI
“Fa’I kau sudah bangun ? baguslah. Ini, minumlah” ucap Jes’a sembari memberinya segelas air putih, Fa’I pun mulai duduk dari tidurnya dan meneguk segelas air putih tersebut113Please respect copyright.PENANAIkZp72tsw8
“kau anak sialan. Apa yang kau lakukan ha ?” tanya pak tua begitu ia melihatnya terbangun. Ia datang sembari membawa seekor serigala abu abu dipunggungnya113Please respect copyright.PENANAYaSmEG1fe8
“Maksudnya ?” ucap Fa’I tak mengerti113Please respect copyright.PENANAPfyOISjugw
“tunggu, jangan bilang kau tak ingat apapun. Katakana padaku apa yang terakhir kali kau ingat ?”113Please respect copyright.PENANAHPEOqREkXP
“yang terakhir kali kuingat ? umm… aku sedang meditasi dibawah air terjun. Saat itu aku sudah bisa merasaka energi alam di sekitarku. Lalu tiba-tiba, aku merasakan suatu energi alam yang besar dibawahku. Aku pun mulai berusaha mendeteksi nya. Lalu begitu aku sadar aku sudah di sini”113Please respect copyright.PENANAl4qp2apL7H
“kau tidak ingat apapun setelahnya ?”113Please respect copyright.PENANAE6Yz3El4vY
“tidak. Memang ada apa setelah itu ?”113Please respect copyright.PENANAhQ5bcRm9As
“kamu kerasukan”113Please respect copyright.PENANArtcq7z7ekD
“kerasukan ?”113Please respect copyright.PENANAfGJgQS0ERw
“ya. Kau bertingkah aneh saat itu. Bahkan ratusan hewan buas mengikuti mu”113Please respect copyright.PENANA4uWPAxYUED
“oh ya ? hmm.. tapi ada satu hal yang membuatku bingung. Kenapa aku tidak mengenakan celana dalam ? aku merasa aneh di bawah sini” ucapnya sembari memegang daerah intimnya. Tak ada satupun dari mereka yang menjawab. Pak tua sibuk dengan masakannya, sedangkan Jes’ka menyumpah serapah dalam hati.113Please respect copyright.PENANAxmkfsCioIO
“apapun itu, kau sudah siap dengan pelatihan Ki”113Please respect copyright.PENANAEb2PJcArqr
“apakah itu masih belum cukup ?”113Please respect copyright.PENANAbvfH3BaqHu
“itu hanyalah suatu cara untuk merasakan ki dalam dirimu. Seperti hal nya mana. Jika kau tak bisa merasakannya bagaimana kau bisa menggunakannya ?”113Please respect copyright.PENANAgTFlAtEhaK
“jadi kita akan mengganti agenda Latihan kita lagi ?”113Please respect copyright.PENANA95mC4SRBn0
“tidak banyak. Kau masih harus tetap bermeditasi agar kau dapat menggunakan ki dalam dirimu dengan optimal. Sudah cukup dengan omongannya. Sekarang kita makan dulu. Jes’ka, siapkan bahan bahan lainnya. Kita akan memasak serigala abu-abu ini”113Please respect copyright.PENANAYhwnUFF7Cm
Tak lama setelah itu, rutinitas Fa’I menjadi lebih mudah. Ia hanya melakukan meditasi, dan sisanya mencari gaya bertarungnya sendiri. Hingga akhirnya saat itu tiba. Siang hari, saat Fa’I baru selesai bermeditasi.113Please respect copyright.PENANA3TwnuggW7a
“hei Fa’I kurasa sudah saatnya kau melakukannya”113Please respect copyright.PENANAhH9DEm3NXk
“benarkah ?”113Please respect copyright.PENANAWVYVm28cjF
Terik matahari menyengat mata begitu mereka sampai di air terjun. Fa’I menyentuh batu besar itu. Ia bisa merasakan Ki di dalam batu itu. Ia menarik nafas dalam, lalu diam cukup lama. Ia mulai memukul beberapa titik dengan kekuatan sedang dengan cepat. Hingga akhirnya ia melakukan satu pukulan dengan tenaga penuh di tengah tengah batu itu.113Please respect copyright.PENANAklLFziOuYH
Batu itu hancur. Tidak, lebih tepatnya batu itu pecah. Bukan menjadi dua atau tiga. Namun menjadi puluhan hingga ratusan. Pak tua bertepuk tangan melihat muridnya berhasil. Wajah Fa’I terlihat begitu senang. Ia melompat dengan girang begitu tau kalau dirinya berhasil menghancurkan batu itu.113Please respect copyright.PENANASVKW2SAAdd
“sekarang. Kalian bisa pulang. Dan untukmu Fa’I, kau bawa pedang ini” ucapnya sembari memberinya pedang hitam yang ia ambil di toko Iro sebelumnya113Please respect copyright.PENANArLXmugFyus
“tapi, ini bahkan tidak layak disebut pedang”113Please respect copyright.PENANAu2Jk0T2UQJ
“cabut pedang itu!”113Please respect copyright.PENANAxMlXrHmI88
Fa’I pun menyabut pedang itu. Seperti sebelumnya, tidak ada bilah pedang. Fa’I bahkan mencoba untuk menyentuh bilah pedang yang tidak ada, seandainya bilahnya transparan. Namun, hanya udara kosong yang ia sentuh.113Please respect copyright.PENANAELDm5sLlKd
“tidak ada apa apa”113Please respect copyright.PENANAmzXj2xAUvH
“pikirkan ini. Apa yang kau ingin kan dari sebuah senjata ? alat untuk membunuh kah ? alat untuk mempertahankan diri kah ?”113Please respect copyright.PENANAU9RFOaOCr0
“senjata ? aku selalu berpikir, senjata yang baik adalah senjata yang mampu melindungi apa yang ada. Bukan merengut apa yang ada”113Please respect copyright.PENANA1NOP7gfvNX
Tiba-tiba, pedang itu mengeluarkan cahaya. Lalu, ada semacam roh putih kecil yang mengitarinya. Pedang itu meleleh, begitu pula dengan sarung pedangnya tanpa kehilangan cahayanya. Lalu, ia mulai melebur hingga sesuatu yang berbeda. Sebuah perisai (yang sebelumnya merupakan sarung pedangnya) dan sebuah broadsword(yang sebelumnya pedang tanpa bilah).113Please respect copyright.PENANATAvYdowp8Q
“pedang itu akan memberikanmu senjata yang kau inginkan. Bahkan yang kau butuhkan. Selama itu masih dalam bentuk senjata tajam”113Please respect copyright.PENANAYTrVgqCZ10
Fa’I dan Jes’ka terpana dengan apa yang mereka lihat. Fa’I pun mulai mencoba mengayunkan pedang nya.113Please respect copyright.PENANAYT9dicfcIf
“pedang ini terasa ringan. Tapi aku heran, kenapa perisai nya pun terasa ringan” tanya nya113Please respect copyright.PENANAJnrq4h0G3F
“kalo seperti itu, biarkan Jes’ka memegang nya. Jadi kau bisa mencoba pedang itu”113Please respect copyright.PENANAWKVS90DmN1
Fa’I pun memberikan perisanya pada Jes’ka, namun begitu Jes’ka memegangnya ia terhuyung kedepan karena keberatan. Fa’I menahan tubuhnya dengan menahan pundaknya.113Please respect copyright.PENANAkDmiNDWlQB
“kau tak apa ?”113Please respect copyright.PENANAdggNL8ut7y
“ini… cukup berat.”113Please respect copyright.PENANAIJkrLvTy30
“pedang ini adalah pedang khusus untuk pengguna ki. Pedang ini dialiri Ki yang begitu deras, sehingga bagi seorang pengguna ki senjata apapun wujudnya akan terasa begitu ringan. Dan sebaliknya untuk seorang pengguna mana(penyihir), senjata apapun bentuknya akan terasa berat”113Please respect copyright.PENANA4w81SmUwu9
Fa’I pun mengambil Kembali perisai yang dipegang Jes’ka. Ia melihatnya dengan seksama, dan menemukan sebuah rongga yang terlihat cocok untuk tempat pedang. Ia mencoba memasukan broadsword nya disana dan ternyata muat. Pedang itu berdiri dengan gagah dengan perisai sebagai penyangganya.113Please respect copyright.PENANAa1Zu7U75jZ
Tak lama dari itu pedang itu Kembali menjadi semula. Fa’I menggengam erat pedang itu ‘aku tidak sabar, akan menjadi apa pedang ini nanti’ pikirnya. Dan tanpa ia duga ia mendengar sebuah suara.113Please respect copyright.PENANA5CgZQOZyfP
‘bukan menjadi apa aku, namun akan menjadi apa kita nanti’113Please respect copyright.PENANAGpMWfQ7JVw
Fa’I terkejut dengan satu kejutan lagi. Ia bertanya kepada Pak tua tentang hal ini, namun pak tua sama sekali tidak pernah mendengar hal itu. Fa’I pun mulai berpikir bahwa pedang itu lah yang berucap. Walaupun itu kurang tepat. Dan Fa’I akan mengetahuinya nanti.
*
Kediaman Mer, dapur kediaman.113Please respect copyright.PENANAYc5Vx5yG7P
Seluruh pelayan heboh karena sesuatu. Banyak dari mereka Nampak menyiapkan sesuatu. Seluruh pelayan di sini menjadi ribut dengan pekerjaan mereka masing-masing. Ditempat lain, tetap di kediaman. Ibu Fa’I merasa pusing dengan apa yang ia hadapi. Tumpukan dokumen yang tidak kunjung habis. Yang ada malah makin bertambah. Ia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Ia kepikiran akan anak tunggalnya. Lalu, ia pergi keluar untuk menyegarkan pikiran. Ia pergi ke taman belakang. Ia suka pergi ke taman, karena tempat ini cukup sepi. Hanya terdengar suara angin yang meniup daun daun pohon dengan kencang. Angin semilir malam, menarik rasa kantuknya. Ia sudah bekerja berlebihan dibalik meja. Ia merasa butuh tidur. Lalu, tanpa sadar sepasang tangan merangkulnya dari belakang. Ekspresi kaget tidak luput keluar dari wajahnya. Wajah kagetnya Kembali berseri begitu melihat siapa pemilik tangan itu.113Please respect copyright.PENANAF0Qdd6JLe1
“kamu sudah pulang ?”113Please respect copyright.PENANAJcOZTVvRz3
“un…” ucapnya sembari mengangguk113Please respect copyright.PENANANtPDg9Q7YI
Ibunya memegang tangan kasar anaknya, meraba dengan ibu jarinya dengan lembut.113Please respect copyright.PENANA1tXjIm66uc
“lihatlah, anak sulungku. Yang dulu selalu merasa gagal karena tak bisa menggunakan sihir, kini sudah pulang dengan tubuh bau, penuh luka. Namun, dengan wajah yang berseri”113Please respect copyright.PENANA425JmdpCr7
“dan lihatlah, ibu terbaik sedunia. Yang selalu menjagaku, menghiburku, memarahiku. Kini terlihat letih, layaknya sebuah zombie”113Please respect copyright.PENANAKaMGuc7J95
Sontak ibunya memukul anaknya itu. Sembari merutuki anaknya itu.113Please respect copyright.PENANAbOShFQL8vf
“aku pulang, ma”113Please respect copyright.PENANA0BCPB7sdfu
“slamat datang, nak” sembari mengucapkan hal itu, ibunya pun tertidur dalam dekapan anaknya. Suara hembusan nafas berat terdengar dari anaknya. “baru pulang sudah disuruh nggendong. Dijaga dong ma, kesehatannya” keluhnya. Ia pun mengangkat ibunya dengan pundaknya. Ia pun Kembali masuk ke dalam. Di pintu Jes’ka menunggu nya.113Please respect copyright.PENANAeisaNYZEHx
“ada apa ? apa Nyonya Rose baik baik saja ?”113Please respect copyright.PENANAXelwZuEtTq
Fa’I hanya mengangguk sebagai jawaban. Ia lalu memberikan satu liontin yang ia dapat dari Pak Iro ke Jes’ka. Jes’ka menolaknya mentah-mentah. Namun, saat Fa’I menggunakan kartu truf nya, ia bisa apa ?113Please respect copyright.PENANA3GaKntZD19
“ini perintah”113Please respect copyright.PENANA9L7ZCCouHe
Jes’ka pun mengambilnya, mengikuti perintah.
*
“Maaf Fa’I tapi aku tak bisa menerimanya”113Please respect copyright.PENANAgnKARTzm7E
“Ini perintah!” Ucapnya halus113Please respect copyright.PENANAT6Da1GCGry
Akupun menerima liontin itu karena perintahnya. Liontin itu berbentuk hati. Liontin rusak yang diberikan Pak Iro kepada Fa’I. Salah satunya berada di tanganku. Aku bisa tau, disaat seperti ini ia tidak mau diganggu.113Please respect copyright.PENANAehjk28cZz3
Jadi aku Kembali ke ruanganku. Ruanganku cukup kecil, hanya berisikan satu Kasur tidur yang jarang kugunakan. Sebuah lemari yang hanya berisikan pakaian pelayan. Dan sebuah meja belajar dengan sebuah lonceng di atasnya. Aku menaruh liontin itu kedalam meja belajar. Dan mulai berbaring, walaupun tidak tidur. Hari sudah malam, kami berjalan cukup jauh dari hutan selatan. Dan ini membuatku Lelah. Aku setidaknya harus tidur satu jam saat ini. Namun berbagai macam pikiran mencegah ku untuk tidur.113Please respect copyright.PENANAu3FvoFy9Q3
“apa kau tak apa ?”113Please respect copyright.PENANAQwqZTnik0B
Aduh, ada apa denganku sih ? mengapa aku malah teringat saat ia menahanku waktu itu. Tidak, tidak boleh. Ingat, dia adalah target, dia adalah tar…
Klililililing… klililililing… 113Please respect copyright.PENANAsw1brQnWau
Suara denting lonceng membangunkanku. Mataku terasa berat. Kepalaku terasa agak pusing.113Please respect copyright.PENANAPlhiuqlWk1
“Apa aku tertidur ? jam berapa sekarang ? aku pun bangun dan melihat jam di dinding. Jam tujuh ? masih jam tujuh… tunggu dulu, JAM TUJUH ?” ucapku terkejut. Tanpa sadar aku sudah tidur selama dua belas jam. Akupun bergegas keluar dari kamar113Please respect copyright.PENANAfkQOmfZ61i
“Gawat ! bisa bisa aku dima-ra-hi”113Please respect copyright.PENANAnsJB7isUGs
Aku sontak membeku melihat siapa yang ada di depan pintu. Fa’I ia ada di depan kamarku. Kenapa ia kemari ? tunggu dulu, jangan jangan lonceng tadi panggilan untuk nya. Waduh, gawat ini. Gawat. Bisa bisa aku gagal. Padahal sudah tinggal dikit lagi113Please respect copyright.PENANAM3rBdbhIIr
“kamu kenapa ? mukamu kok pucat ?”113Please respect copyright.PENANAvDRv9MTXlr
“eh ?” ucapku tanpa sadar113Please respect copyright.PENANAu17rzL2gzY
Ia dengan cepat menyibak poni ku dan menempelkan dahinya. Aku bisa merasakan wajahku seperti kepiting rebus. Apa-apan dia ini ? terlalu dekat, terlalu dekat.113Please respect copyright.PENANAKtvW9hurZA
“kau, agak panas. Lebih baik kau istirahat”113Please respect copyright.PENANAo7qrCVAbJn
Ada apa ini ? dia mengkhawatirkan ku ? tidak tidak tidak, aku tidak boleh berpikiran seperti itu. Dia kan…113Please respect copyright.PENANA5js39yzzEX
“Dia kan Cuma seorang anak yang ga tau apa apa ?”113Please respect copyright.PENANA9hXSnBo15K
Tunggu dulu. Sialan. Keceplosan.113Please respect copyright.PENANAtP4Aef38rf
“maksudnya ?”113Please respect copyright.PENANAhNLqBitDYb
“ah nggak… nggak apa apa Tu-”113Please respect copyright.PENANAVjO0jrolpu
Dak!113Please respect copyright.PENANAjgDx0pbxqf
Ia menghantam dinding dibelakangku. Aku terkejut. Rasanya jantungku seperti akan lepas.113Please respect copyright.PENANAeDRPARy5Le
“sudah kubilang berapa kali ? jangan panggil aku tuan!”113Please respect copyright.PENANAarvI5QTypP
“he ? ah maaf Fa’I”113Please respect copyright.PENANA3jRjhQodQ4
“sudahlah lebih baik kau istirahat. Badanmu cukup panas” ucapnya sembari pergi. Akupun mengiyakan ucapannya dan Kembali masuk.113Please respect copyright.PENANAV03IeETJN0
“Jes’ka.” Panggilanya sebelum aku masuk. Ia menatapku dari balik punggung nya itu, dan aku menunggu apa yang hendak ia ucapkan.113Please respect copyright.PENANAJcsz51byUk
“aku minta maaf.” Ucapnya lalu pergi113Please respect copyright.PENANAKVzHVm0yhn
Aku masih tidak mengerti dengan apa yang ia pikirkan. Aku pun Kembali masuk ke dalam. Aku mengambil stetoskop dan memerika suhu tubuhku. 38.2°. tubuhku benar benar sudah panas. Kenapa aku tidak merasakannya.113Please respect copyright.PENANAqeVIhux2RM
Aku pun Kembali terbaring di Kasur setelahnya. Aku tertidur hingga peristiwa itu dimulai. Rencana yang sudah ia bangun sudah dimulai.
*
Esoknya. Di kantor Paman Shi’ka. Ia tengah berbincang dengan pak tua (Pak Archie). 113Please respect copyright.PENANAE2LlxKJvj5
“ada apa kau memanggilku kemari pagi-pagi ? tidak biasanya kau yang meminta”113Please respect copyright.PENANALhALNMXXuZ
“jika bukan karena anak itu aku tidak akan mau.”113Please respect copyright.PENANA3NfuVX36w8
“Ah… anak itu… . Jadi, apa yang kau inginkan ?”113Please respect copyright.PENANAC4G4IZmupI
“aku ingin kau membuatnya masuk akademi. Bagaimana pun, ia juga perlu pengakuan dari akademi untuk masa depan nya”113Please respect copyright.PENANAE3KoTiQ18N
“aku dengar kau antusias mengajaknya untuk terjun dalam politik”113Please respect copyright.PENANAgknDS3EWVR
“yah… walaupun itu pilihan nya… aku punya permintaan dari pihak yang tidak pernah bisa kuabaikan”113Please respect copyright.PENANAHOZchpDSp7
“ah… gadis itu…”113Please respect copyright.PENANA7jKEGFG9BC
“murid terbaikmu bukan ?”113Please respect copyright.PENANArheeTiXKOb
“aku harap tetap begitu. Melihat dari perkembangan anak ini, ia memiliki potensi yang jauh lebih tinggi dari sepupunya”113Please respect copyright.PENANAHUErXoF9ey
“ia bahkan belum menemukan kekuatan pribadinya. Ki, Mana, ia hanya mempelajarinya. Namun ia belum mengembangkan kekuatannya hingga sampai dimana kekuatan itu menjadi ciri khasnya”113Please respect copyright.PENANAn3ODSoSIif
Pak Tua meraih cangkirnya. Ia Nampak berpikir sembari meminum teh itu.113Please respect copyright.PENANAyCFrvQds7J
“akan kuusahakan. Tapi aku tidak bisa memaksanya”113Please respect copyright.PENANAbkfv6Zm5zy
“tentu saja. Mungkin ia akan berubah pikiran begitu kau memberi tahunya”113Please respect copyright.PENANApeKNZWc3Ut
“apa kau sudah bertemu dengan guru ?”113Please respect copyright.PENANA8sBcYliBil
“ntahlah, ia hilang tak pernah terlihat sejak pensiun. Mungkin ia di terran”
Disaat yang sama, diluar ruangan.113Please respect copyright.PENANAueBNglIHWS
“ayah ada ?” tanya Nar’u113Please respect copyright.PENANAgCeSiIV6Kh
“ia didalam dengan Tuan Archie” Jawab Pak Christ113Please respect copyright.PENANA4QhDrjxEpn
“aku akan mas-113Please respect copyright.PENANAnjFLGbqtJA
Prang !113Please respect copyright.PENANAxI49JWNxNU
Suara gelas pecah mengejutkan mereka berdua. Mereka pun masuk ke dalam, melihat ada apa di dalam. Ayah Nar’u tengah kejang kejang-kejang dengan mulut berbuih di lantai. Pak tua langsung mengecek keadaan Shi’ka. Ia bahkan melakukan akupuntur pada nya. Namun, itu sudah terlambat. Ayah Nar’u sudah kehilangan nyawanya. Ia sudah berhenti kejang. Matanya sudah tidak lagi mampu menatap dengan hangat.113Please respect copyright.PENANAtz3e1arXHt
“Ayah… Ayah… apa yang terjadi. Kenapa ia menjadi seperti ini” tanya nya pada pak tua113Please respect copyright.PENANAxS9gfjleaV
“aku tak tahu, ia menjadi seperti ini setelah meminum tehnya”113Please respect copyright.PENANAqJdGEDA40D
“apa yang kau masukkan ?!”113Please respect copyright.PENANAl8EUTE4FZS
“tenanglah terlebih dahulu. Tidak mungkin kan Tuan Archie yang menyuguhkan the nya …” ucap Pak Christ menenangkan113Please respect copyright.PENANAvo00LcabVG
Nar’u memanggil ayah nya berulang ulang. Walaupun ia tahu ayah nya tidak akan pernah Kembali. Ia hanya berharap akan sebuah keajaiban yang tidak mungkin terjadi.
Upacara pemakaman dilakukan, dan yang memimpin upacara adalah pak Christ. Pemakaman yang hanya dihadiri oleh pelayan dan keluarga Mer. Dibarisan paling depan, tentu saja keluarga Mer yang tersisa. Nar’u, Fa’I, Dan Rose(ibu Fa’I). Dan orang yang paling terpukul adalah Rose. Ia kehilangan Adiknya, adik yang paling ia sayangi didunia.113Please respect copyright.PENANA89mTkgxzCc
Begitu mayatnya sudah dikubur, batu nisan pun dipasang di depan nya. Tertuliskan, ‘Terkubur, seorang pemimpin hebat. Shi’ka Lin’. Nama asli yang hanya diketahui oleh pelayan dan keluarga Mer sendiri.113Please respect copyright.PENANAK2M0KIqP9A
Upacara pun akhirnya ditutup. Banyak orang yang pergi Kembali ke pekerjaannya. Karena tak banyak yang bisa dilakukan pada saat ini. Nar’u dan Rose tetap terdiam disana cukup lama, hingga hanya tersisa Rose. Nar’u pergi setelah ia mengucapkan janjinya. Janji yang mempengaruhi seluruh cerita ini.113Please respect copyright.PENANAl37dRaNn4G
“Aku pasti akan mencari dalang nya. Dan saat aku menemukannya, aku akan membunuh nya” ucap nya lalu pergi.
*
Jes’ka POV113Please respect copyright.PENANAEnoeVE8feX
Ia ingat dengan bagaimana rencana nya. Walaupun banyak factor yang tidak bisa ditebak. Namun semuanya menjadi lebih mudah dengan kembalinya Fa’I dan ibunya ke kediaman. Mereka hanya perlu untuk membunuh mereka dengan bertahap.113Please respect copyright.PENANANujW3V5Dh7
‘selanjutnya giliranmu. Lakukan peranmu dua hari setelah pemakaman. Cari waktu yang tepat dan eksekusi rencana nya saat itu’113Please respect copyright.PENANAw2JPshAObF
Ia berdiam diri di depan pintu kamar. Kamar yang bukan miliknya. Ia menarik nafas Panjang, lalu mengubah ekspresinya menjadi datar bak boneka.113Please respect copyright.PENANAxD4IdK5q4k
“permisi Fa’I” ucapnya sembari mengetuk pintu kamar. Namun tak ada jawaban dibalik pintu itu. Ia memanggilnya lagi, namun tidak ada respon.113Please respect copyright.PENANACWnsHmKPRu
Aku pun membukan nya karena tidak ada jawaban sama sekali. Dan yang ku lihat adalah Fa’I yang tengah tertidur di ranjangnya. Ia tidur tanpa selimut. Bertelanjang dada. Puluhan luka terlihat di sekujur tubuhnya. Ini bukan luka karena Latihan saat itu. Ini luka sebelum ia berlatih. Ada apa dengan luka-luka ini. Sekejap aku menjadi penasaran. Dan tanpa kusadari, tanganku sudah meraba seluruh luka-lukanya. Dan aku lupa dengan misiku.113Please respect copyright.PENANANbZfc9wJI4
“apa yang kau lakukan ?”113Please respect copyright.PENANA6edwyEOeTB
Aku terkejut begitu mendengar orang yang kusentuh bersuara. Ia menatapku dengan penuh tanda tanya. Sontak wajahku memerah karena malu. Akupun mundur dan menunduk meminta maaf. Apasih yang sebenarnya kulakukan113Please respect copyright.PENANAonlTsHT9lE
“maaf tuan, aku-113Please respect copyright.PENANAAllWZq2vIR
Grep !113Please respect copyright.PENANAYRcvgR3aUW
Ia sontak mencekik leherku. Mengangkatku dengan satu tangannya. 113Please respect copyright.PENANAUlypU1bIU6
“sudah berapa kali kubilang sih ? jangan panggil aku tuan. Aku membenci kasta, walaupun aku adalah keluarga bangsawan aku sangat membenci kasta. Yang bawah atau yang atas itu semua sama saja. Hanya karena kasta ini, banyak orang mengalami apa yang tidak seharusnya mereka alami. Biarkan aku bebas dari hal abal-abal yang disebut kasta ini sementara”113Please respect copyright.PENANAAUNW074ChI
“m-ma af tu- Fa-i. aku tidak bermaksud” ucapku sembari berusaha untuk lepas dari cengkramannya113Please respect copyright.PENANAAbyHyGwSdc
Ia melepasnya dengan lembut, lalu ia meminta maaf. Ada apa dengan nya. Kenapa ia sangat membenci kasta ?. apakah ia… tidak tidak, itu tidak mungkin. Lagi pula aku sudah membuang nya begitu jauh.113Please respect copyright.PENANAOXJx6WNpOj
“sudahlah. Pergilah dan jangan Kembali lagi. Aku tidak butuh seorang boneka yang hanya bisa mematuhi perintah dan membangkan. Kukira kita bisa berteman. Tapi ternyata dugaan ku salah”113Please respect copyright.PENANAOHtbgVtakw
Ucapannya sontak membuatku terkejut. Boneka ? yang hanya bisa mematuhi perintah ? dan membangkang ? aku ? apakah aku seperti itu ?
*
“hei nak. Siapa namamu ?”113Please respect copyright.PENANAC1i3f1jaGk
“Jes’ka paman”113Please respect copyright.PENANAOdHsqIbZ41
“kau begitu mungil dan lucu, seperti mendiang anak ku”113Please respect copyright.PENANArFrdbYgCDY
“dimana anak paman ? apa ia seumuran denganku ?”113Please respect copyright.PENANAw212F67k0x
“ia sudah pergi ke tempat yang dinamakan surga”113Please respect copyright.PENANAam9iIOrJOB
“surga ?”113Please respect copyright.PENANALEfxsguCKV
“iya, itu tempat dimana orang orang baik pergi.”113Please respect copyright.PENANAGpWS9uLc98
“kalau begitu aku ingin ke sana”113Please respect copyright.PENANAuhMTYhzhef
“belum waktunya bagi mu untuk kesana. Hanya sang pencipta lah yang menentukan kapan kita akan kesana”113Please respect copyright.PENANAyEud4iHAcu
“apakah paman akan pergi lagi ?”113Please respect copyright.PENANAzMQhzuKsoq
Ia mengangguk sebagai jawaban. Air mataku keluar. Ntah kenapa.113Please respect copyright.PENANAhw9TBjn4tX
“tapi paman akan Kembali lagi kan ?”113Please respect copyright.PENANASurga50VSo
“tentu saja. Dan saat kita Kembali kita akan menjadi keluarga”113Please respect copyright.PENANA8qx4Iptz37
“keluarga ?”113Please respect copyright.PENANAcF893DG2Fj
“ya keluarga. Kau bisa memanggilku ayah, dan kau akan menjadi putri ku”113Please respect copyright.PENANAMnWVgLY3EH
“benarkah paman ?”113Please respect copyright.PENANADj9yhCj3XE
Ia mengangguk sembari mengacungkan jempolnya. Seminggu setelahnya aku akhir nya keluar dari panti asuhan. Paman itu menjadi ayahku, dan aku menjadi putri nya. Kukira semua akan menjadi lebih baik setelah itu, namun aku salah.
*
Aku menangis di pojokan. Berbagai macam sumpah serapah tertuju pada diriku yang masih berumur tujuh tahun. Suatu hal yang tidak seharusnya didengar oleh anak semuruan itu. 113Please respect copyright.PENANARofvMjNtYm
“apa apaan kau ? tak bisakah kau lebih baik dari ini. Hanya segini nilaimu ?”113Please respect copyright.PENANAnTfM1u9wYM
“ta-tapi pa. aku kan tetap-113Please respect copyright.PENANAG65lh81aeU
“tetap apa ? walaupun kamu sudah masuk tiga besar tapi kau masih belum rangking satu.”113Please respect copyright.PENANAi30EuBChOn
“aku sudah berusaha pa”113Please respect copyright.PENANAqjX78PE5F5
“berusaha apanya ? bahkan violet lebih baik dari ini” ucapnya membawa bawa putrinya yang sudah meninggal.113Please respect copyright.PENANA16UPDzJNiW
Sejak saat itu, ia tidak terlalu memperhatikan diriku. Aku terus menerus berusaha menarik perhatianny. Namun, ia tidak sekalipun melirik diriku. Aku bahkan hingga masuk ke sekolah pelayan karena keiinginannya. Aku keluar dengan nilai terbaik dan tetap diacuhkan nya. Lalu kemudian,113Please respect copyright.PENANAbbW2baUWRb
“kau akan menjadi pelayan keluarga Mer, disana kau akan kuberi misi untuk membunuh beberapa dari mereka. Dan jika kau gagal, aku sendiri yang akan membunuhmu” ucapnya.113Please respect copyright.PENANADlAYNJsuhE
Aku pun mulai bekerja di tempat yang sama dengan tempat ayahku bekerja. Bersamaan dengan itu, ada salah satu anggota keluarga mer yang datang. Dan ia adalah orang yang menjadi tuan ku saat ini. Dan hingga saat ini, aku sudah melupakan mimpi yang kubuat sebelum aku keluar dari panti asuhan. Mimpi yang terlalu kekanak kanakan. Namun, ia yang seorang bangsawan. Membuatku mengingat mimpi ku itu dari ucapannya. Ia mengatakan hal yang ingin kuraih. Ia mengatakan hal yang sangat ingin kutunggu113Please respect copyright.PENANAZUxIGlDW6p
“-Yang bawah atau yang atas itu semua sama saja. Hanya karena kasta ini, banyak orang mengalami apa yang tidak seharusnya mereka alami. Biarkan aku bebas dari hal abal-abal yang disebut kasta ini sementara”113Please respect copyright.PENANAsyS3tfaGMY
Aku harus membunuhnya, aku harus membunuhnya, aku harus -. Tanpa kusadari air mata jatuh ke wastafel. Aku melihat diriku dibalik cermin. Air mata tumpah tanpa persetujuan ku. Apa ini ? aku mengusapnya namun itu makin cepat mengalir. Hingga akhirnya seorang pelayan masuk dengan tergesa gesa kedalam sini. Ia melihatku dan bertanya113Please respect copyright.PENANARoPdb8zvGp
“apa kau melihat tuan muda ?”113Please respect copyright.PENANATPA1ngBXSM
“tuan muda ? bukankah dia di kamarnya ?”113Please respect copyright.PENANAVqoNuNCZsw
“ia tidak ada. Kamarnya kosong, tas dan pedang nya juga hilang”113Please respect copyright.PENANAY7bqqS54fK
“tunggu dulu, jangan jangan” ucapku lalu berlari meninggalkannya113Please respect copyright.PENANASCzVrlb540
“hei Jes’ka apa kau tahu sesuatu ? JESKA !” teriaknya113Please respect copyright.PENANAYcKwtwL8F0
Aku berlari kearah kamarnya. Di sana aku menggunakan sihirku untuk mencarinya. Namun aku tidak bisa merasakannya. Akupun berlari kesana kemari, mencarinya. Aku tak tahu apa yang terjadi, namun kakiku tidak mau berhenti. Ia terus bergerak dan berlari. Sedangkan kepalaku tidak bisa menatap lurus. Ia terus menengok kesana kemari seperti mencari seseorang. Kenapa aku begitu peduli padanya ? jika ia mati, misiku akan tuntas bukan ?113Please respect copyright.PENANAG9R3HFrkVn
Aku sudah mengitari seluruh kediaman. Namun aku tidak menemukan nya sama sekali. Belum, masih ada satu tempat lagi yang belum kucari. Taman belakang kediaman. Aku dengan sekuat tenaga berlari kesana. Dan begitu sampai aku tidak menemukan siapa siapa. Hanya bangku kosong yang terletak di tengah taman. Aku Kembali menggunakan sihirku. Untuk melacaknya, namun hasilnya tetap sama. 113Please respect copyright.PENANAaPqhDNEeX8
“apa yang kau lakukan ?”113Please respect copyright.PENANA0NpGlEAOmj
“heh ?” ucapku kaget113Please respect copyright.PENANAslhzepGRdo
Tunggu dulu suara itu. Aku menoleh keatas. Ia berada di atap kediaman, sembari menatapku. Tatapan nya berbeda. Tatapan nya sungguh dingin. 113Please respect copyright.PENANAVQHDwAp7HT
“kemana saja kau ? seluruh pelayan mencari mu”113Please respect copyright.PENANAdH06tX0SSs
“memangnya kenapa ? mereka hanya pelayan. Seperti itu kau ingin aku mengatakannya ?”113Please respect copyright.PENANAnsz1SxSIKF
“apa yang kau katakan. Turunlah, kau bisa jatuh”113Please respect copyright.PENANAYHkLHN2nCO
“siapa kau berani memerintahku ?”113Please respect copyright.PENANAak0pAcNJT7
“ha ?”113Please respect copyright.PENANAoDAvQdlpb3
Dia benar juga, aku hanyalah seorang pelayan. Bukan siapa siapa nya. Tunggu dulu, jika dipikir pikir. Mungkin ia sama seperti ku, sendirian. Tanpa teman. Mungkin ia hanya membutuhkan seorang teman. Sama seperti ku sewaktu kecil dulu. Dari yang aku dengar, ia tidak bisa mengendalikan sihirnya. Di jaman seperti ini, ia pasti ditindas di sekolanya dulu. Apakah karena itu ia begitu membenci kasta ? jika begitu, yang bisa kukatakan adalah 113Please respect copyright.PENANAcH0ZDunjhF
“aku… aku adalah temanmu”113Please respect copyright.PENANAopLiVLidVL
“dan kenapa kau menyimpulkan seperti itu”113Please respect copyright.PENANA0KSgXvsKXK
“karena aku ingin menjadi temanmu” ucapku. 113Please respect copyright.PENANAcsuJSNSvou
Apa-apa an ini ? bukankah aku orang yang hendak membunuhnya ? mengapa aku mengatakan hal semacam ini ? tak tahu mengapa aku mengatakan hal seperti ini, aku bahkan tak tau kenapa aku sekhawatir ini. Tapi asalkan aku bisa dekat dengannya lagi ini akan menjadi lebih mudah. Setidaknya untuk membunuhnya.113Please respect copyright.PENANA1NveCFlVad
Ia bediri, lalu melompat dan mendarat dengan sempurna di depanku. Ia menatapku begitu dekat, lalu berkata113Please respect copyright.PENANAj8UANeyYgI
“ini menyebalkan. Kau begitu peka”113Please respect copyright.PENANAKFr1pTH0ql
“aku akan ke kota. Membeli mawar mana. Kau ikut ?”113Please respect copyright.PENANAz8rca6tXYo
“ha ? eh ten tentu”113Please respect copyright.PENANAufReycaFYH
“tapi tu- ah maksudku Fa’I, bukankah kita paling tidak harus memberi tahu yang lain terlebih dahulu.”113Please respect copyright.PENANARTHRxfxE9x
“tak apa, aku sudah memberi tahu mama”
*
“Eh Fa’I. kemana kita akan pergi ?”113Please respect copyright.PENANAZ7HhLCr4nN
“Maaf, apa ?” ucap Fa’I sembari mendekatkan telingan nya. Saat ini mereka tengah berada di mall pusat kota. Mereka sudah berkeliling sekitar kurang lebih tiga puluh menit tanpa tujuan yang jelas113Please respect copyright.PENANAZjs0H2c46t
“kemana kita akan pergi ?” ucap Jes’ka lebih keras113Please respect copyright.PENANApFXcXVhDSB
“aku mencari bunga kesukaan ibuku”113Please respect copyright.PENANA9F8FzrsgU2
“bunga ? bunga apa ?”113Please respect copyright.PENANAsPqbjolzt3
“Mawar mana”113Please respect copyright.PENANAT6Uu4xVD7j
“Mawar mana ? itu cukup sulit untuk dicari. Tak banyak yang menjualnya”113Please respect copyright.PENANAsdDLUJZurY
“aku tahu. Cara mendapatkannya cukup berbahaya, karena itu tak banyak yang menjualnya. Dan bahkan harganya cukup mahal”113Please respect copyright.PENANAArjF35ykns
Lalu tiba-tiba, Jes’ka melambat.113Please respect copyright.PENANAWgd8gLHRyU
“ada apa ? kau Lelah ?”113Please respect copyright.PENANAhPNJWFlfpY
Ia menggeleng lalu menjawab “tak apa, aku hanya…”113Please respect copyright.PENANAXHSRtvdnFh
“aku punya ide.” Ucapnya sembari berjalan memutar113Please respect copyright.PENANA8jWS9WGzmG
“kemana kita akan pergi ?”113Please respect copyright.PENANAIK4jXJ9Gwx
“kau ikut saja aku” 113Please respect copyright.PENANAbDeo2GM6Am
Jes’ka pun mengikutinya dibelakangnya. Ia hanya berjalan sembari menunduk. Ada alasan mengapa ia melambat barusan. Ia mendengar omongan orang-orang terhadap dirinya. Tentang mengapa ia berani berjalan sejajar dengan majikannya. Ia yang berusaha untuk memikat majikannya. Atau apalah itu. Memang hal itu ia acuhkan. Namun ia merasa harus menghapus rumor buruk yang akan jatuh ke tuannya itu. Dan karena lamunannya tadi, ia tidak melihat bahwa Fa’I sudah berhenti. Alhasil ia menabrak punggung Fa’i. Ia merasa malu akan dirinya.113Please respect copyright.PENANAW97gkuHMg5
“tenanglah. Hal seperti itu tak usah kau pikirkan. Sekarang kamu ganti baju dulu”113Please respect copyright.PENANA4Rf2s3N1bZ
“ganti baju ? tapi aku kan tidak membawa baju apapun. Hanya ini”113Please respect copyright.PENANA0p0p5f20AU
“karena itu kita berhenti di sini”113Please respect copyright.PENANAyvMaGczThq
Ia melihat kebelakang Fa’I. Mereka berhenti tepat di depan toko pakaian. Mereka pun akhirnya masuk. Jes’ka berkeliling, mencari pakaian yang ia pikir cocok untuk dirinya. Sedangkan Fa’I hanya duduk diam sembari memperhatikannya.113Please respect copyright.PENANAGUli9U98dz
Jes’ka pun sibuk dengan ratusan pakaian di depan pakaiannya. ‘yang mana yang akan kubeli ? paling tidak yang cukup dengan uang yang kubawa saat ini’ pikir nya. Saat ia tengah bingung dengan pilihannya, ia melihat Fa’I dengan seorang perempuan tengah berbincang dengannya. Ia mengacuhkannya, berusaha tak peduli. Ia sudah bulat terhadap beberapa pakaian yang hendak ia coba. Ia pun mencoba nya di ruang ganti.113Please respect copyright.PENANA8liKr9TcCN
Ia bingung dengan pilihan pakaian yang hendak ia ambil. Alhasil ia pun menuju ke Fa’I dan bertanya tentang pilihan pakaiannya. Namun, saat ia hendak bertanya, gadis itu masih disana bersamanya. Fa’I yang melihat Jes’ka pun sontak berdiri dan menghampirinya. Ia bisa melihat gadis itu Nampak kecewa.113Please respect copyright.PENANAmXPMkv1UEs
“apa kau sudah selesai ?”113Please respect copyright.PENANA86eCW6wu63
“ntahlah aku bingung hendak memilih yang mana”113Please respect copyright.PENANAQXJRJ40AkU
“siapa dia ?” ucap gadis tadi mengikutinya113Please respect copyright.PENANAOvSkYqrD7n
Ia melihat tubuh Jes’ka dari puncak rambut hingga ujung kaki. Ia mendengus lalu berkata “owalah, ia hanya pelayan mu toh”113Please respect copyright.PENANAPayiuBStsj
“Jes’ka menurutku lebih baik yang ini” ucapnya sembari menunjuk gaun lengan collar putih. Mengacuhkan gadis tadi113Please respect copyright.PENANAq8KPc3YuwB
“baiklah akan ku-113Please respect copyright.PENANAsfA7UPE8h6
“hei ! apa kau mengacuhkan ku ?” ucapnya sebal113Please respect copyright.PENANA0dwTeukA0z
“lalu kenapa ? aku tidak mengenalmu. Kau tiba-tiba datang dan mengajak ku bicara”113Please respect copyright.PENANAvYTeCaeS9S
“apa yang kau bicarakan ? bukankah aku sudah memberi tahumu nama ku?”113Please respect copyright.PENANAwl0qN48V0A
“aku tak ingat apapun”113Please respect copyright.PENANACwOh3OYxzQ
“aku adalah Erina Heavenshield. Aku adalah keturunan langsung dari salah satu dua belas bangsawan utama”113Please respect copyright.PENANA1D4rdnbDnF
“oh ya ? baguslah. Kau bisa menggoda laki laki lain yang kau inginkan tanpa merasa rugi”113Please respect copyright.PENANAPriw49wokR
“apa-apaan kau ini ? apa kau tak tahu siapa Heavenshield itu ?”113Please respect copyright.PENANA2GGfYyce0H
“aku tahu, ia adalah salah satu bangsawan yang ikut ambil andil dalam perang hampir dua abad lalu. Emang kenapa ?”113Please respect copyright.PENANAdjK3nzpsRl
“aku takkan melupakan ini”. Ia pun mendecakkan lidahnya, lalu pergi dengan penuh rasa malu. Fa’I dan Jes’ka melihatnya berjalan kearah dua gadis lain dan pergi bersamanya. Jes’ka pun menoleh dan menatap Fa’I. Ia mendongak lalu berpikir, ‘ternyata ia lebih tinggi dariku’. 113Please respect copyright.PENANAUmLIn5hFxk
“ada apa ? ada sesuatu diwajahku ?” tanya nya sembari mencari sesuatu yang tidak ada.113Please respect copyright.PENANAT9DJExwKaz
Hal itu membuat jes’ka malu. Kepergok memandangi seseorang, siapa yang tidak malu. Ia pun dengan cepat pergi ke arah ruang ganti diikuti Fa’I dibelakangnya. Ia lalu hendak masuk ke salah satu ruang ganti. Tapi, Fa’I menghentikannya. Jes’ka menatapnya tak mengerti. Fa’I hendak mengatakan sesuatu namun…113Please respect copyright.PENANATvxrNsgdZY
“Jes’ka, kamu Jes’ka kan ?”113Please respect copyright.PENANAG94pDyygHz
“Nas’ti ?”113Please respect copyright.PENANAbVmSu1RcoH
Seorang pelayan memanggil Jes’ka. Ia berdiri didekat ruang ganti itu. Ia begitu cantik hingga terlihat seperti sebuah permata. Mereka berbincang-binicang menghiraukan Fa’I. Fa’I yang tak tahu apa-apa hanya diam memperhatikan mereka.113Please respect copyright.PENANAbkmkAHHc95
“ah Nas’ti, ini temanku Fa’I. Dia adalah tuan ku saat ini.”113Please respect copyright.PENANAe70Iidyw5B
“ah ya. Saya Nas’ti, salah satu pelayan keluarga Phial” ucapnya sembari membungkuk113Please respect copyright.PENANAtY6QVde2X0
“Ah ya, Saya Fa’i. kau tak perlu seperti itu. Cukup seperti ini saja” ucapnya sembari mengulurkan tangannya. Dengan ragu, Nas’ti meraih tangannya. Lalu, Fa’I menggenggamnya dan mengulang perkenalannya. Begitu pula Nas’ti113Please respect copyright.PENANAbuDlAqS4Jm
‘Hei, tak apakah kau memanggilnya langsung dengan Namanya ?’ bisiknya113Please respect copyright.PENANANhacnXBZy4
“ah kukira apa ? tak apa. Malah ia yang menyuruhku seperti ini”113Please respect copyright.PENANAYb0zXorgoA
“apa nya ?” tanya Fa’i113Please respect copyright.PENANAorNt2om0EE
“ah tak apa. Dia satu Angkatan dengan ku di sekolah pelayan”113Please respect copyright.PENANAwe5BGoQG0b
“tunggu. Ada sekolah pelayan ?”113Please respect copyright.PENANA2rFCUmSJ0a
“tentu saja ada.”113Please respect copyright.PENANA9lvm5yPMJd
“Nas’ti !” panggil seseorang, memotong mereka. suara itu dari balik tirai yang hendak dimasukki Jes’ka tadi113Please respect copyright.PENANAZAicFAhifh
“Ya Nyonya ?” jawabnya sembari cekikikan113Please respect copyright.PENANAXw2xJVNSvC
“Hei itu kasar, kita seumuran” ucapnya lalu tertawa. Ia pun keluar, melihat gaunnya sembari memutarkan tubuhnya, menerbangkan roknya rendah.113Please respect copyright.PENANAFaEfOTXcSK
“bagaimana ?” tanyanya sembari melihat kearah Nas’ti113Please respect copyright.PENANAkc4jHPswhj
Iapun sadar bahwa ada orang lain di sana, lalu meminta maaf.113Please respect copyright.PENANAVS929JGYSc
“cantik” ucap Fa’I113Please respect copyright.PENANAggk1P4eXDH
“makasih. Saya adalah Philo dari keluarga Phial. Salam kenal” ucapnya sembari membungkuk dan mengangkat roknya dengan anggun, yang mampu membuat siapapun terpana saat melihatnya113Please respect copyright.PENANAlmhMebsB68
“Saya adalah Fa’I dari keluarga kecil biasa” ucapnya sembari membungkuk penuh hormat113Please respect copyright.PENANAr3SSAi3fuB
“Kau punya sopan santun yang baik” ucapnya113Please respect copyright.PENANAkBjV6riGJG
“terima kasih, dan ini pelayan sekaligus teman saya. Jes’ka” ucapnya sembari menunjuk Jes’ka dengan sopan.113Please respect copyright.PENANAhRL4AKle6X
Jes’ka pun melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan Philo tadi, dan Philo membalasnya.113Please respect copyright.PENANAgwOGqdTBI3
“Jes’ka adalah teman seangkatan ku saat di akademi pelayan dulu”113Please respect copyright.PENANA1GNsvOYwa9
“benarkah. Wow, suatu kebetulan. Apa yang menarikmu ketempat seperti ini ?”113Please respect copyright.PENANAJ7ZjKfjzBw
“Ah, aku membelikannya beberapa pakaian”113Please respect copyright.PENANAuDN605HM0B
“ah begitu… Date ya …” ucapnya genit.113Please respect copyright.PENANAhXBtd6ckdz
“bu-bukan seperti itu” jawab Jes’ka gelagapan113Please respect copyright.PENANALHzpWPyh9E
“Hei. Kenapa kau diam sa-113Please respect copyright.PENANAEKUFPtaoNC
“Bisa dibilang seperti itu”113Please respect copyright.PENANAhjbSEZpdRL
“Hooh… Baiklah, jika begitu saya permisi dulu. semoga lancar ucapnya. Dan jika kau mencari bunga kau bisa datang ke toko kami.” Ucapnya sembari memberinya kartu nama lalu pergi113Please respect copyright.PENANA8j4dmdVW7Z
Wajah Jes’ka yang memerah Nampak begitu manis di mata Fa’i. ia menunduk untuk menyembunyikannya. Namun, Fa’I sudah melihatnya dengan jelas. ‘kenapa ? bukankah menghabiskan waktu berdua dengan lawan jenis disebut dengan date ‘ pikirya. Jes’ka pun masuk ke ruang ganti dan mencoba pakaiannya.113Please respect copyright.PENANA4SVK65Ll0C
Tak lama setelah itu, Jes’ka keluar dengan pakaian yang Fa’I pilih tadi. Ia dengan malu-malu bertanya ke Fa’I tentang pendapatnya. “Cantik” jawabnya kagum. Walaupun begitu, ia tetap tak yakin dengan gaun ini. Pasalnya harganya cukup mahal. Ia pun Kembali dan mengganti pakaiannya dengan rok hitam selutut, dan atasan kaos putih dengan gambar hati di dadanya. Ia pun Kembali bertanya ke Fa’i. “lumayan” jawabnya. Ia pun melihat dirinya dari cermin dan menghembuskan nafas berat. ‘ternyata aku memang lebih cocok dengan gaun tadi’113Please respect copyright.PENANAHuluLttyGX
“ada apa ? kau tak suka gaun tadi ?”113Please respect copyright.PENANAWaFNwjg8qX
“tak apa, aku lebih suka yang ini”113Please respect copyright.PENANAEmegmJYrT8
Mereka pun pergi ke kasih untuk membayar. Jes’ka langsung mengenakan baju itu, sedangkan baju pelayannya dibungkus menggantikannya. Lalu saat kasir mengucapkan nominalnya, Fa’I menyela. “Tunggu” ucapnya. Ia pun pergi meninggalkan mereka, meminta salah satu pegawai untuk mengambilkan gaun tadi. Lalu meminta kasir untuk memasukkan pakaian itu Bersama dengan pakaian pelayan Jes’ka.113Please respect copyright.PENANALn3QxG2H3a
“Lho, Fa’I. aku beli yang ini. Kenapa kamu ambil juga yang itu ?”113Please respect copyright.PENANA8DqZTtMSMO
“siapa bilang kamu yang beli ? Baju ini aku yang beli. Dua duanya untukmu”113Please respect copyright.PENANAdt0QYfAHU8
“untukku ?”113Please respect copyright.PENANAsQbnRlJNlc
Fa’I pun mengangguk sebagai jawaban, lalu membayar kedua pakaian itu lalu pergi.
113Please respect copyright.PENANAO1BmTVWV9C
Sudah lebih dari satu jam mereka berkeliling, membuat mereka merasa Lelah. Walaupun sebenarnya yang Lelah hanya Jes’ka. Alhasil, disinilah mereka sekarang. Tengan duduk ditengah salah satu restoran keluarga dengan dua gelas minuman pesanan masing-masing.113Please respect copyright.PENANARgKsUeHQBM
“Kemana lagi kita harus pergi ?” tanya Jes’ka113Please respect copyright.PENANAAS4Gsm4PSY
Lalu seorang pelayan datang, menanyakan tentang pesanan mereka. Fa’I pun memberikannya beberapa uang dan memesan dua gelas minuman yang sama. Namun Jes’ka menolak, berkata bahwa ia sudah cukup. Dan saat Fa’I merogoh kantongnya. Ia menemukan kartu nama Philo tadi. Ia membacanya dan menemukan bahwa ada satu toko lagi yang belum ia kunjungi. Dan mereka pun membatalkan pesanannya, lalu pergi.
Mereka hampir sampai. Tokonya tidak berada di pusat kota, namun berada di daerah pinggir kota. Cukup jauh dengan berjalan kaki. Namun, itu sudah menjadi hal yang biasa bagi Fa’i. Mereka pun sampai di depan suatu rumah kecil dengan kios di depannya. Banyak bunga-bunga bertebaran di sana. Dan dibalik kios itu, terlihat Nas’ti dengan pakaian pelayannya tengah duduk diam menghadap kedalam sembari mengayunkan kipasnya.113Please respect copyright.PENANAJRexg54xbp
“Permisi. Aku tengah mencari bunga” Ucap Fa’I mendekat113Please respect copyright.PENANAQh4TRKPPXh
“ah ya- kalian lagi ? apa yang kalian cari ?” tanyanya113Please respect copyright.PENANAW5KwSqr6NU
“Aku mencari bunga”113Please respect copyright.PENANAFVB1jZEWON
“bunga apa yang kalian cari ? bunga mawar, peony, Lilith, petunia ?”113Please respect copyright.PENANAmg6mkLbZTr
“aku mencari bunga mawar mana”113Please respect copyright.PENANAFx6ey1naNW
“mawar mana ? sebentar “ ucapnya lalu pergi ke dalam113Please respect copyright.PENANAH365TNZMpb
Tak lama kemudian ia Kembali dengan Philo.113Please respect copyright.PENANA6AMTKeo1oP
“kalian mencari bunga mawar mana ?”113Please respect copyright.PENANAX4oaCBH5YE
“eh… ya. Seratus tangkai”113Please respect copyright.PENANAr0a45TJ5BZ
“Seratus tangkai ?!. Warna apa yang kalian cari ?” tanyanya berusaha terlihat tenang.113Please respect copyright.PENANA70M8Royp64
Mawar mana adalah sejenis bunga mawar, yang menerima mana cukup banyak hingga ia mampu merubah warna kelopaknya. Warna kelopaknya akan berubah mengikuti perasaan pemegangnya. Namun, mawar mana ini cukup berbahaya, karena jika cara mencabutnya salah, orang itu akan terkena ledakan mana yang cukup deras hingga mampu menghancurkan kolam mana orang itu. Sehingga ia tidak lagi mampu menggunakan sihir.113Please respect copyright.PENANASAvkZcXzRm
“aku ingin yang polos”113Please respect copyright.PENANA7YagzVtKhX
“yang polos. Itu cukup sulit”113Please respect copyright.PENANAZYBe0683Bf
Dan warna yang paling sulit untuk didapat adalah warna polos atau warna putih bening. Karena warna putih bening adalah warna mawar itu saat ia belum dicabut.113Please respect copyright.PENANAwO2LbG3IaF
“aku tidak bisa menjual mawar ini dalam keadaan seperti itu. Itu cukup berbahaya bagi pelanggan”113Please respect copyright.PENANABIDH7Vcs4y
“tak apa, kau cukup menaruhnya di pot bunga. Nanti, ibuku akan mencabutnya. Ia suka seperti itu. Lagipula ia cukup ahli seputar tentang bunga”113Please respect copyright.PENANAif7w1z52iP
“apa kau yakin ?”113Please respect copyright.PENANAtTnorG3UdK
“ya. Dulu kami punya kebunnya. Jadi itu tidak masalah”113Please respect copyright.PENANAVK7mgFdeOT
“baiklah tunggu sebentar”113Please respect copyright.PENANAH4vKWFr0Si
Tak lama kemudian, Philo Kembali dengan membawa pot bunga dengan bunga mawar diatasnya. Bunga mawar itu berwarna begitu putih bersih, dengan pot bermotif daun yang melingkar cukup indah.113Please respect copyright.PENANAp8daU7fRtL
“baik tunjukkan alamatmu, akan kukirimkan sendiri kesana”113Please respect copyright.PENANArM0xgatWFw
“ah, tak perlu. Aku akan membawanya sendiri. Lagipula Jes’ka bisa menggunakan sihir teleportasi”113Please respect copyright.PENANA3WWfUsbJCi
“apa kau yakin ?”113Please respect copyright.PENANAmpv7j86gVX
“aku seratus persen yakin. Sudahlah, kau tak perlu khawatir”113Please respect copyright.PENANAc744FSRsDj
“baiklah” ucapnya. Lalu ia menyebutkan nominalnya. Fa’I pun membayarnya lebih dari seharusnya. Ia memberikan tiga kali lipat dari harga aslinya. Begitu Philo hendak memberikan kembaliannya, Fa’I menolak. Ia berkata bahwa itu sebagai ucapan terima kasih karena telah menyediakan mawar yang ia cari. Dan mereka pun pergi, Kembali ke kediaman mer.113Please respect copyright.PENANAftcaOxReEu
Begitu sampai, Fa’I langsung pergi ke taman. Di taman itu terdapat ratusan macam bunga, dengan luas sekitar 100m² dengan bentuk lingkaran. Di tengahnya terdapat suatu tempat untuk berteduh. Semacam gazebo, tapi dengan sungai kecil berisi ikan-ikan kecil dibawahnya.113Please respect copyright.PENANABadTPEB05E
Di sekitarnya, hanya ada tanah kosong tanpa bunga sedikitpun. Tanah itu dibiarkan kosong untuk mawar mana yang ibunya suka. Ia berkata bahwa semua tanaman yang ada di sini semua ibunya kumpulkan dan tanam di sini. Namun sebelum ia mengisi tempat kosong itu dengan bunga favouritnya ia pergi. Dan ia tak pernah memberi tahu Fa’I alasannya. Ia hanya berkata bahwa itu karena ia begitu menyayangi mereka. Dan sekarang, taman itu sudah penuh.113Please respect copyright.PENANAHfzsffiVAM
Setelah itu, Fa’I pergi ke kamar ibu nya. Mengetuk pintunya, berusaha memanggilnya. Namun, tak jawaban yang ia terima. Ia pun membuka pintunya. Hanya untuk melihat ibunya tengah tertidur dengan tersedu. Ia begitu terluka mengetahui kenyataan ini. Karena itulah Fa’I hendak menghibur ibunya walau sesaat. Ia pun menggoyangkannya, berusaha membangunkannya. Dan percobaan nya berhasil. Ibunya terbangun dan menatapnya.113Please respect copyright.PENANAic7H4WH6Zs
“Eh, Nak. Ngapain ? udah malem ini. Nggak tidur?” ucapnya sembari mengusap matanya. Berusaha menghapus jejak air mata. Fa’I menggeleng dan mengajak ibunya untuk pergi. Ibunya pun terbangun, lalu ditariknya keluar dari kamar.113Please respect copyright.PENANAJaQdZFag0D
“kita akan kemana ? udah malem ini.”113Please respect copyright.PENANAKU0x5UoMOt
“udah mama ikut aja. Aku punya sesuatu buat mama”113Please respect copyright.PENANAohCoa6EyU3
“apa ?”113Please respect copyright.PENANAaD7sTbcnkD
“udah diem aja”113Please respect copyright.PENANAydL1iunFiV
Mereka pun sampai ke taman bunga. Ia mengajak ibunya ketengah taman dan ibunya pun terkejut akan apa yang ia lihat. Tamannya sudah lengkap. Warna-warna bunga itu begitu selaras. Begitu enak dipandang.113Please respect copyright.PENANA2xiBDbu1tl
“kamu beli di mana ini nak ?”113Please respect copyright.PENANArG3lCFbGhT
“aku nemu di pinggir kota, ada yang menjualnya”113Please respect copyright.PENANAaX1oB8zDko
“siapa ? kenapa mama nggak pernah tau ?”113Please respect copyright.PENANARfIx02nmM0
“dari toko milik kenalanku. Ini kartunya” jawabnya sembari memberi kartu nama tadi.113Please respect copyright.PENANAlyb7VmLLNm
“tunggu dulu. Phial ? aku pernah mendengarnya ntah di mana”113Please respect copyright.PENANAOYrT5lMTR4
“mungkin itu hanya perasaan mama aja. Sudah lah yang penting bunganya terkumpul”113Please respect copyright.PENANAyVeF5msQnb
“makasih ya nak” ucapnya sembari memeluk anak sulung nya itu.113Please respect copyright.PENANA291J5eBT0W
Angin malam berhembus perlahan. Mengangkat rambut ibunya dengan ringan. Hari mulai dingin namun tak menghentikan mereka untuk tetap di sana. Sudah beberapa hari sejak Shi’ka meninggal. Namun, ini menjadi malam yang indah untuk mereka berdua.113Please respect copyright.PENANASv3F2J5eyN
“seandainya …”113Please respect copyright.PENANAuAH5APYckC
“sudah ma, aku tau. Aku juga berharap hal yang sama”113Please respect copyright.PENANASRw5D1EPHW
“iya…” ucap ibunya. Tatapannya menjadi lesu. Seperti merasa tidak ada hari esok bagi mereka.113Please respect copyright.PENANA6rYFSAfwzo
“jangan tinggalin mama ya nak. Apapun itu, jangan pergi sebelum mama”113Please respect copyright.PENANAafX0BimneB
“pasti kok ma” jawab Fa’I dalam dekapan ibunya.
*
Jam menunjukan pukul tiga pagi. Fa’I sudah tertidur lelap di kamarnya. Ia tertidur dalam pelukan ibunya. Dan seperti sudah menunggunya, Jes’ka datang dan membopongnya ke kamar. Walaupun ibunya sempat menolak, namun Jes’ka begitu memaksa. Alhasil, Rose. Ibu Fa’I kini tengah sendiri di taman sedari itu.113Please respect copyright.PENANAB9DrmYjfkU
Ia mengingat masa Bahagia mereka. saat keluarga mereka masih lengkap. Tidak seperti sekarang. Hanya tersisa mereka bertiga. Ia mengingat akan apa yang akan mereka bertiga lakukan, menunggu ayahnya pulang. Melakukan suatu permainan Bersama.113Please respect copyright.PENANAvBi1BPaLuc
Lalu, ia melihat sosok bayangan yang ia kenal. Ia melihat nya begitu jelas. Seperti tak percaya akan apa yang ia lihat. Ia mengusap kedua matanya untuk memastikan. Namun apa yang ia lihat Nampak begitu nyata. Bayangan itu pun pergi keluar kediaman. Karena taman dan pintu masuk kediaman cukup dekat, kau bisa melihatnya dengan jelas.113Please respect copyright.PENANAjLZFCTJw7J
Ia menutup mulutnya tak percaya. “Ir’ha ?” panggilnya. Namun sosok yang dipanggil tidak menanggapi dan hanya terus berjalan tanpa peduli. Ia memanggilnya berulang kali. Dan tetap dihiraukan. Ia pun pergi mengikutinya. Mengejarnya dengan cepat.
113Please respect copyright.PENANAbkYbKguT0b
Di tempat lain, Nar’u tengah menyelidiki kematian ayahnya. Kematiannya begitu singkat. Tanpa sesuatu yang menyakitkan. Seperti hendak benar benar membunuh seseorang dengan rencana yang begitu matang. Namun, kenapa ayahnya ?. kenapa disaat ia Bersama dengan pak tua. Sedangkan ia adalah guru ku. Dan juga seperguruan dengan ayahku dan tante Rose. Apa yang pembunuh ini rencanakan.113Please respect copyright.PENANAshkZv92t2N
Ia tengah duduk di ruang kerjanya. Berkutat dengan buku penuh coretan di depannya. Tak ada yang berhubungan. Bahkan bagaimana ia bisa keracunan pada teh yang ia buat dan seduh sendiri. Ia sungguh bingung. Berbagai petunjuk sudah ia coba, hingga akhirnya ia menemukan jalan buntu.113Please respect copyright.PENANAlWUba8c86l
Telepon berdering di sebelahnya membuatnya terkejut. Ia pun mengangkat telepon itu. Berharap ada harapan. Dan ternyata jalan sudah terbuka walaupun sedikit.113Please respect copyright.PENANASV3iI4kNDN
“ada racun pasif yang terkandung dalam tubuh ayahmu. Diperkirakan umurnya sudah beberapa hari. Penyebabnya seperti terkena luka tusuk kecil di jari telunjuknya.”113Please respect copyright.PENANAdUJDcv3yzW
“luka tusuk kecil ? seukuran jarum ?”113Please respect copyright.PENANA84XgzR6vEG
“eh ya bisa dibilang seperti itu. Aku bisa mengetahui jenis racunnya tapi aku tidak bisa mengetahui cara ia masuk ke tubuh korban”113Please respect copyright.PENANAfdZVSzg2Uw
“baiklah terima kasih dok” balas Nar’u lalu menutup teleponnya.113Please respect copyright.PENANAJQmNbw0AHm
Ia pun bangun dari kursi. Lalu, pergi dari kamarnya. Ia melihat jam di dinding. Ini masih jam setengah empat pagi. Setengah jam lagi para pelayan akan bangun. Ia pun berbegas menuju Lorong ujung barat kediaman. Tempat yang tidak pernah dijamah oleh pelayan.113Please respect copyright.PENANAoITo33eiZV
Di Lorong itu, cukup sepi. Dan hanya ada satu kamar kecil. Dengan jendela kaca yang menghadap langsung kearah kolam ikan di tengah kediaman. Tempat yang ibunya suka dulu. Ia mengeluarkan sebuah kunci dari kantongnya. Kunci yang hanya dimiliki oleh ayahnya dan dia. Ia memasukan kunci itu, lalu memutarnya. Dan pintu itu pun terbuka.113Please respect copyright.PENANA5zfGungq1h
Kamar itu hanyalah kamar kecil. Kamar tempat ibunya tinggal dulu. Memang, ibunya tidur seranjang dengan ayahnya. Tapi mereka tidur di ranjang ini. Bukan di ranjang kamar ayahnya. Karena ini adalah tempat kesukaan ibunya. Bau bunga peony tercium begitu harum.113Please respect copyright.PENANA4Q5kFApiB1
Bunga kesukaan ibunya itu, bertengger di vas kecil samping ranjang ibunya. Kamar yang hanya berisikan satu ranjang sedang di ujung kamar. Dengan meja kecil dan vas kecil berisi bunga peony di atasnya. Lalu ada lemari kecil dengan pakaian-pakaian kesukaan ibunya. Pakaian yang kini sering digunakan oleh Nar’u. dan sebuah meja lain di sebrang lemari yang biasa digunakan untuk merias dirinya.113Please respect copyright.PENANA9GEvExmW8v
Nar’u pun masuk dan mengambil bunga itu. Dan yang mengejutkan adalah bunga ini memiliki duri. Ini bukan bunga peony. Ini adalah bunga roleanea. Bunga yang ditemukan di barat. Bunga ini memang mirip bunga peony biasa, namun durinya mengandung cairan yang berisi racun pasif. Dan satu satunya hal yang bisa membuatnya menjadi aktif adalah gula. Nar’u tau akan hal ini, karena ia sudah pernah menemukannya sewaktu ia turun di medan perang. Ia yang masih memegang jabatan sebagai salah satu pasukan negara, harus tau akan hal ini.113Please respect copyright.PENANAV1XLu7SWw3
Yang menjadi masalah saat ini, adalah bunga ini tidak berasal di daerah ini. Bahkan di hutan selatan tidak ada bunga seperti ini. Ia pun membawa bunga itu. Berusaha mencari asal usulnya.
*
“Ir’ha. Kamu mau kemana ?” teriak Rose113Please respect copyright.PENANAw5Ik0frLL1
Sosok itu pergi kearah jembatan taman kota. Dan Rose mengikutinya terus menerus dari kediaman. Begitu sampai di atas jembatan kota, sosok itu melihat kearah Rose lalu melompat ke dasar sungai. Sontak Rose pun ikut terkejut, ia pun ikut lompat kearah sungai. Dan tanpa ia sadari sosok yang ia ikut sedari tadi hanyalah sebuah bayangan hitam. Sosok itu melihat kearah Rose dan tersenyum lalu berkata,”Di sini kau akan mati” dengan suara seramnya.113Please respect copyright.PENANAxYbexiq5Ks
Lalu sosok itu pun menghilang, menyisakan Rose sendiri di dalam sungai. Sungai itu cukup dangkal hanya sedalam dua setengah meter, cukup mudah untuk berenang ke permukaan. Namun, tidak pada saat itu. Air di sungai itu terasa seperti menarik Rose untuk lebih masuk ke dalam. Rose berusaha sekuat tenaga untuk keluar dari sungai itu. Nafas nya mulai tercekat. Namun, semakin ia berusaha, semakin kuat air sungai itu menariknya. Ia bahkan berusaha untuk menggunakan sihirnya namun tidak berhasil. Dan setengah jam kemudian. Yang bisa ditemukan di sungai itu hanyalah tubuh Rose yang sudah tak bernyawa
113Please respect copyright.PENANAPZjySyHx5p
“Bagaimana dengan hasilnya ?”113Please respect copyright.PENANA4sKxP92Ox6
“Bagaimana kau bisa tau ?”113Please respect copyright.PENANAi7IYfqiSBx
“karena hari dimana ayahku meninggal adalah hari di mana ibuku menghilang. Ia selalu meletakan bunga peony di kamar ibu ku di hari ibu ku meninggal”113Please respect copyright.PENANA9ItXwiVNec
“maaf”113Please respect copyright.PENANAyfczkC24pR
“tak apa. Jadi hasilnya positif? “113Please respect copyright.PENANAr9DXkyuNk5
“ya. Hasilnya positif”113Please respect copyright.PENANAGI715dXpbm
“baiklah. Kalo seperti ini, teka teki nya mulai berjalan”113Please respect copyright.PENANAfujEJxkhx7
Lalu, Jes’ka mendengar ada mengetuk pintu. Iapun menutup teleponnya, berjalan mendekat dan bertanya “siapa di sana ?”. yang ternyata adalah Fa’I . ia pun membuka pintunya dan melihatnya yang dalam keadaan bingung.113Please respect copyright.PENANAEVAG6Qkp6N
“ada apa ?”113Please respect copyright.PENANApRQw0Ycgew
“eh, apa kau melihat mama ?”113Please respect copyright.PENANAlTszd9bTgR
“tante Rose ? tidak aku tidak melihatnya. Lagipula jam berapa ini ? bukankah ia masih tidur ?”113Please respect copyright.PENANAiu6ZqdtPz7
“ia tidak ada di kamarnya, dan aku terbiasa bangun jam segini. Hanya untuk kedapur dan melihat menu yang akan kumakan”113Please respect copyright.PENANAt3diVFM7Tq
“sebenarnya kau disana hendak melihat apa atau siapa ?”113Please respect copyright.PENANAxMmD9gqrbr
“maksudnya ?”113Please respect copyright.PENANAxzDXtArv4F
“lupakan. Kita cari saja ibumu”113Please respect copyright.PENANAXYUIEtsOru
“ah tak usah aku akan mencarinya sendiri” ucapnya lalu pergi.113Please respect copyright.PENANAUCErm6UqIK
Nar’u pun Kembali kedalam, ia belum tidur semalaman dan tubuhnya mulai merasa Lelah. Ia pun menyeduh kopi yang sudah dingin itu kedalam gelas dan meminum hal yang paling ia benci itu. Tiap kali ia menelan satu tegukan ia menjulurkan lidahnya. "pahit” ucapnya. Lalu, ia pun pergi ke kamar mandi, membersihkan dirinya.113Please respect copyright.PENANAQn9heAJ6xJ
Begitu selesai, ia mendengar ada yang mengetuk pintu lagi. Ia pun menghampirinya dan membukanya. Namun, tidak ada siapapun di sana. Lalu,113Please respect copyright.PENANAyxZ4gcwtEU
Wush!113Please respect copyright.PENANAy1sZZ5JzwS
Ia mundur menghindari sebuah serangan yang mengarah ke lehernya. Ia tak melihat musuhnya dimana. Ia pun langsung memasang kuda-kudanya siap bertarung. Berbagai serangan meluncur kearahnya dan tak satupun dari itu yang kena. Ia lalu menggunakan sihir anginnya, membuat gelombang yang cukup kerasm berusaha mencari tahu dimana musuhnya. Dan ia menemukannya. Begitu ia hendak menyerang, pandangannya menjadi gelap. Ia terkejut dan terhuyung ke depan, lalu113Please respect copyright.PENANAPn6sMxjGWT
Cklek.113Please respect copyright.PENANAtTi5V0HIpG
“mbak, ada… tunggu mbak ngapain ?”113Please respect copyright.PENANAGR1yOWOWSz
Pandangannya Kembali menjadi jelas. Ia pun melihat Fa’I yang terpaku di depan pintu menatapnya. Ia menatap tubuhnya dan sadar. Ia tidak mengenakan sehelai pun. Ia langsung mengambil handuknya yang jatuh lalu melemparnya ke Fa’I .113Please respect copyright.PENANACnlmsyBwTa
“kamu ngapain idiot ?”113Please respect copyright.PENANALQuPR5mMCk
“ah maaf!” ucapnya lalu menutup pintu nya dengan keras.
Ia keluar dan melihat Fa’I di sana. Ia menatapnya dengan tajam, namun Fa’I hanya cengengesan. 113Please respect copyright.PENANAjzcxXT41QL
“apa ?”113Please respect copyright.PENANAP7dhPz1IUi
“ah itu, ada orang di depan nyari mbak”113Please respect copyright.PENANAams0BMxlQ3
“siapa ?”113Please respect copyright.PENANATFitGUyF84
“ntahlah, kata Jes’ka ia dari dewan keamanan kota”113Please respect copyright.PENANAzGPfIj6l80
“dewan keamanan kota ? ngapain ?”113Please respect copyright.PENANAl6zeypSTk8
Fa’I hanya mengedikan bahunya. Tak tahu.113Please respect copyright.PENANAHV2JjuugbK
Mereka pun pergi ke pintu depan kediaman. Dan menemukan dua orang tengah berdiri di sana. Salah satu dari mereka mengenakan seragam penyihir, dan salah satunya berdiri dengan acuh dibelakang nya. 113Please respect copyright.PENANAft7SrXhWaS
“kami dari dewan keamanan kota. Apa benar anda orang tertua di keluarga ini ?” ucapnya sembari menunjukkan kartu identitasnya113Please respect copyright.PENANA3qqTDCovZP
Nar’u pun melihatnya dan mengangguk.113Please respect copyright.PENANAPQjwtYAYT3
“ya saya sendiri. Nar’u Mer. Ada apa pagi-pagi ke kediaman Mer?”113Please respect copyright.PENANAHxvvPrVeKZ
“Kami menemukan jasad yang diperkirakan adalah jasad Rose Mer” ucapnya113Please respect copyright.PENANAeKCZ0OwzPV
Nar’u pun sontak melihat kearah Fa’I disebelahnya. Fa’I pun menarik kerahnya dengan kasar lalu berteriak.113Please respect copyright.PENANAlZmEtBhwSh
“apa yang kaumaksud? Lelucon apa ini ?”113Please respect copyright.PENANAv9iVm76BF9
“tenanglah nak, aku tahu ini berat, tapi kami sudah mengkonfirmasinya. Dia benar Rose Mer”113Please respect copyright.PENANAOrJ1exuemm
“dimana dia sekarang ?!” tanya Fa’I113Please respect copyright.PENANAfXYYelCe5s
“di rumah sakit pusat kota. Kami menunggu keputusan keluarga yang bersangkutan, apakah akan kalian kubur atau kalian kremasi” Fa’I pun roboh begitu mendengarnya.113Please respect copyright.PENANAhzlDIauzok
“akan kami kubur sendiri, aku akan mengambilnya. Dan aku ingin kasus ini ditutup. Tanpa sangkut paut pihak manapun. Tanpa terkecuali” ucap Nar’u tegas. Fa’I pun menatapnya tak percaya113Please respect copyright.PENANABvTJhxHqzP
“tapi…”113Please respect copyright.PENANADVz3TCyjv4
“tidak ada tapi. Apapun itu!” potong Nar’u tegas.113Please respect copyright.PENANAeznRgtV0Xc
“APA MAKSUDMU MBAK ? KENAPA KAU TUTUP KASUS NYA ? BAGAIMANA BILA IA MATI DIBUNUH ? BAGAIMANA BILA PEMBUNUHNYA MASIH BERKELIARAN ?”113Please respect copyright.PENANAcc3EuxlAb4
“Tenang lah Fa’I. tak hanya kau yang tertekan di sini. Baik ayahku juga ibumu, mereka berdua mati dibunuh. Dan aku sedang mencarinya”113Please respect copyright.PENANAUGdg87EIWx
“eh, maaf tapi kau tidak bisa -” 113Please respect copyright.PENANA44HfwUyLF5
“tak bisa apa ? aku juga punya lisensi penyihir jangan ganggu aku” ucapnya tajam113Please respect copyright.PENANA7DtNARXd5F
“tapi itu akan melanggar protocol”113Please respect copyright.PENANAIZygdHkMij
“siapa yang peduli dengan protocol payah itu. Jangan halangi aku atau kalian akan tahu akibatnya sendiri. Berikan aku alamat rumah sakitnya. Aku akan mengambilnya sebentar lagi”113Please respect copyright.PENANAXJXNJ5SitC
Pria itupun memberinya alamat rumah sakit tempat jasad ibunya terbaring. Dan mereka pergi setelahnya.
113Please respect copyright.PENANAN7RkdruM1V
Dua hari kemudian.113Please respect copyright.PENANA1KwY4t0iSj
Diwaktu penguburan jasad ibunya, Fa’I hanya terdiam. Tak ada air mata yang jatuh. Tatapan kosong terlukis di wajahnya. Jes’ka yang berada di sisinya berusaha menghiburnya. Namun, tak sekalipun Fa’I menatapnya. Dan setelah kejadian itu, Fa’I mulai mengurung diri. Tak makan, tak minum.113Please respect copyright.PENANA2syi8DFffL
Disisi lain Nar’u tengah bingung dengan pecahan misteri yang ia kumpulkan. Racun alami dari bunga yang tidak berkembang di benua ini. Bayangan hitam yang menyerang nya. kematian Rose Mer yang tak jelas. Ia mengenal betul siapa Rose Mer itu. Ia adalah idolanya. Ia begitu kuat dalam pertarungan, begitu megah, begitu… luar biasa. Namun, siapa sangka orang sekuat Rose Mer meninggal karena tenggelam. Ia merasa seperti kehilangan satu potong penting dalam kasus ini. Lalu, ia teringat sesuatu…113Please respect copyright.PENANARZFkGPbh8X
“tunggu dulu. jangan-jangan-113Please respect copyright.PENANAFRPiloZiv9
Ia pun langsung bergegas pergi. ada satu poin penting yang ia lupakan. Dan poin itu mengarah hanya ke satu orang saja.
*
“Ah, ternyata sudah tengah malam” ucap Fa’I begitu melihat jam. Ia belum makan seharian penuh, membuat perutnya bersuara meronta-ronta. Ia mencoba berajalan, namun tenaganya yang lemah membuatnya kesulitan berjalan. Ia merutuki dirinya karena telah menolak semua makanan yang dikirimkan. Ia pun memaksakan diri untuk berjalan, dengan dinding sebagai pegangannya. Tanpa sengaja, ia menendang pedang miliknya. Menimbulkan suara gaduh.113Please respect copyright.PENANASIbmiJslr4
Lalu Jes’ka dan satu pelayan lain masuk ke kamarnya. Terkejut karena tiba-tiba mendengar suara gaduh. “kau tak apa tuan ?” tanyanya sembari mendekat berusaha membantu Fa’I untuk berdiri. Fa’I tersenyum kecil begitu sadar bahwa masih ada saja orang yang peduli padanya. “aku lapar” ucapnya dengan lemas lalu tertawa kecil.113Please respect copyright.PENANALJQwc6NfrV
“kami sudah menunggumu tuan” ucap mereka sembari tersenyum.113Please respect copyright.PENANA85Iewq32LT
Tak lama dari itu, mereka menghidangkan makanan yang jauh dari kata mewah. Mereka menghidangkan nasi goreng sederhana. Fa’I melihatnya dan bertanya “kenapa kalian membuat ini ?”. dan salah satu pelayan itu menjawab “tuan coba saja dulu.”. Alhasil, Fa’I pun mulai menyendok nasi goreng itu dan memakannya. Begitu ia merasakan nasi goreng itu, air matanya mulai mengalir.113Please respect copyright.PENANAtOdcDVJCpb
“apa ini ? bagaiamana bisa kalian membuat ini ? ini kan…”113Please respect copyright.PENANAXmdH0JIgRW
“ini resep yang nyonya ajarkan ke kami. Ia bilang kau begitu menyukai nasi goreng buatannya. Apakah itu enak ?”113Please respect copyright.PENANAJZV8qZRlcF
“enak… ini enak sekali. Ini begitu enak” ucapnya dengan mulut penuh dan pipi banjir air mata.113Please respect copyright.PENANA486O4ASv3u
“Fa’I, ijinkan aku mengatakan sesuatu” ucap Jes’ka.113Please respect copyright.PENANA8H01ryFrR2
“katakan saja”113Please respect copyright.PENANA4QvVhBgHFW
“berdua” ucapnya tegas.113Please respect copyright.PENANA4IsU6iQF8w
“bisakah kau keluar ?” ucapnya kepada pelayan itu dengan tersenyum.113Please respect copyright.PENANA0StzyQFHS6
Pelayan itupun mengangguk perlahan lalu keluar. Rasa lega dalam dirinya keluar mengetahui tuannya sudah mulai membaik. Ia menutup pintu dari luar dan berdiri di sampingnya, menunggu perintah lain darinya.113Please respect copyright.PENANAXBFi2iqt7t
“aku tahu siapa yang membunuh ibumu, siapa yang membunuh paman Shi’ka” ucap Jes’ka
*
“apa yang kau lakukan di sini ?”113Please respect copyright.PENANAKn0BWXLenQ
“ah kepala pelayan ? saya menunggu Fa’I di sini”113Please respect copyright.PENANAJjdtYD7tqy
“mana Jes’ka ?”113Please respect copyright.PENANAxgPz6fnxjc
“dia didalam, ia seperti hendak mengatakan sesuatu. Ntah apa”113Please respect copyright.PENANApHjdTG38pp
Pak Christ pun mulai mengernyitkan dahinya. Ia lalu mengetuk pintu, meminta ijin untuk masuk. Namun tak ada jawaban yang ia terima. Ia pun mengetuk pintu itu untuk kedua kalinya dengan ijin yang berbeda. Lalu, ia membuka pintunya dan menemui Jes’ka tengah menautkan bibirnya ke Fa’I.113Please respect copyright.PENANASmJCBrzhfm
“apa yang kaulakukan ?” ucapnya membuat Jes’ka kaget.113Please respect copyright.PENANAw6vE3ZyqBy
“itu seharusnya menjadi pertanyaanku. Apa yang kau lakukan ?”113Please respect copyright.PENANAK6QyIPsnAl
“ah maaf atas kelancangan saya tuan, saya mengira sesuatu terjadi pada anda. Karena itu saya tanpa ijin membuka pintunya. Saya mohon maaf tuan”113Please respect copyright.PENANAyH6kBKEv8G
“baiklah, ada perlu apa ?”113Please respect copyright.PENANAavsSMDetp9
“saya ada perlu dengan Jes’ka”113Please respect copyright.PENANAiEN7ZMJBCV
“baiklah silahkan pergi”113Please respect copyright.PENANAOgodLZInzf
Dan Jes’ka pun mulai menurut dan pergi dari tempatnya. Sejenak ia menatap Fa’I lalu pergi dari kamarnya.
*
Pintu kamar terbuka dengan kasar. Bersamaan itu Nar’u meneriakan nama sepupunya itu. Namun, ia tidak melihat siapapun. Ia mengedarkan pandangannya berusaha mencarinya. Lalu, ia menemukan seorang pelayan. Ia pun menghampirinya dan menanyakan keberadaan sepupunya.113Please respect copyright.PENANAHILvHQzLWz
“Fa’I ? dia tadi pergi kearah dapur setelah makan untuk pertama kalinya”113Please respect copyright.PENANAdQx6e6HjXw
“dapur ? untuk apa ?”113Please respect copyright.PENANA1oaiW3gvs4
“saya kurang tau nyonya”113Please respect copyright.PENANAO2suQ9lopf
“baiklah, terima kasih”113Please respect copyright.PENANAQFGUNBoAcM
Ia pun bergegas pergi ke dapur. Dan sesampainya ia menemuka Fa’I yang tengah mengintip kedalam ruang masak. Ia menghampirinya dan memanggilnya.113Please respect copyright.PENANALxW3ZTzAzv
“apa yang kau-113Please respect copyright.PENANAnUdZaZ11CJ
“sush…” potongnya
*
“aku tahu siapa yang membunuh ibumu, siapa yang membunuh paman Shi’ka” ucap Jes’ka113Please respect copyright.PENANAVhykNlZvjs
“siapa ?” tanya Fa’I penuh amarah begitu mendengarnya113Please respect copyright.PENANAHnoI9097od
“ini mungkin bukan waktu yang tepat, tapi aku merasa aku harus memberitahumu. Karena mungkin tidak ada waktu lain jika tidak sekarang”113Please respect copyright.PENANAVF7oJxfIHB
“jangan berbelit-belit. Katakan siapa ?!”113Please respect copyright.PENANAKe1Ss79H5q
“apapun yang akan kukatakan setelah ini adalah suatu hal yang sebenarnya. Kau boleh membenciku. Kau boleh membunuhku. Tapi, maafkan aku”113Please respect copyright.PENANACvEXtMKbd2
“siapa Jes’ka ! siapa ?!”113Please respect copyright.PENANAKtj4SiE6oB
“aku tak bisa mengatakannya. Tapi aku bisa menunjukkannya.”113Please respect copyright.PENANAhqGIyuwAGd
Mereka lalu mendengar suara di balik pintu. Jes’ka pun dengan cepat langsung menautkan bibirnya ke Fa’I. Hal itu membuatnya terkejut. Begitu juga Pak Christ yang baru masuk.113Please respect copyright.PENANA6f0QYIgdD6
“apa yang kaulakukan ?” ucapnya. Dan Jes’ka pura-pura terkejut113Please respect copyright.PENANA5YP83OpUUI
“itu seharusnya menjadi pertanyaanku. Apa yang kau lakukan ?”113Please respect copyright.PENANABWqj3VM4fF
“ah maaf atas kelancangan saya tuan, saya mengira sesuatu terjadi pada anda. Karena itu saya tanpa ijin membuka pintunya. Saya mohon maaf tuan”113Please respect copyright.PENANAQtqUTIIyX3
“baiklah, ada perlu apa ?”113Please respect copyright.PENANAFQD9WdOIAd
‘sekali lagi aku minta maaf Fa’I’ bisiknya113Please respect copyright.PENANAU7ftRZi1iQ
“saya ada perlu dengan Jes’ka”113Please respect copyright.PENANAVIZmRyplwo
“baiklah, kalian boleh pergi”113Please respect copyright.PENANA4M6OSHPNmK
Dan Jes’ka pun mulai menurut dan pergi dari tempatnya. Sejenak ia menatap Fa’I lalu pergi dari kamarnya. Dan Fa’I tau itu tatapan pasrah. Bukan tatapan yang biasa ia dapat. Dan karena itu Fa’I mulai mengikutinya.
*
“hari ini kita selesaikan. Kita lakukan bagian kita Bersama. Aku akan mengurus gadis itu, sedangkan kau urus bocah itu. Sepertinya kau sudah berhasil mendapatkan hatinya. Jadi tentu saja ini mudah bagimu”113Please respect copyright.PENANAm68j6UHQRT
“akan kuusahakan ayah”113Please respect copyright.PENANATFnAVCWQ2q
Ucapan mereka membuat Fa’I dan Nar’u terkejut. Nar’u memang sudah menduga bahwa pak Christ adalah pelakunya. Tapi Jes’ka, ia bahkan tak tahu, tidak. Mereka bahkan tak tahu bila pak Christ adalah ayah dari Jes’ka. Sontak Nar’u membanting pintu dengan kasar.113Please respect copyright.PENANAzTdQzZLABq
“apa maksudnya ini ?”113Please respect copyright.PENANAj70nRfR4aY
“tunggu, kenapa kau di sini ?”113Please respect copyright.PENANAdsHETRhnGS
“kau ? kau ? jangan seenaknya ! sekarang aku tanya. Apa kamu yang membunuh tante dan ayah ?”113Please respect copyright.PENANAPEhRI3QUA4
Ia hanya terdiam membisu.113Please respect copyright.PENANAFAifPXa9P2
“CEPAT KATAKAN ! APA KAU YANG MEMBUNUHNYA ?!”113Please respect copyright.PENANAcL8mzhuUAT
Ia pun menghembuskan nafas berat, lalu berkata “kalo sudah ketahuan mau bagaimana lagi. Ya aku yang membunuhnya. Kenapa ?”113Please respect copyright.PENANAFYZwArfsNg
“bajingan!” teriak Nar’u113Please respect copyright.PENANAp8ulP4gohd
“memangnya kenapa ? mereka sudah membunuh satu satunya putri ku dengan mengirimnya ke medan perang. Putri ku yang dengan setia menjadi tangan kiri ayahmu dibiarkan mati di medan perang. Dan juga kau Jes’ka, aku tidak pernah menganggap kau sebagai putriku. Bahkan sedari waktu itu.”113Please respect copyright.PENANALfDFDrJ0Ps
“maksudnya ?” tanya Jes’ka tak percaya113Please respect copyright.PENANAwobaq1UEdB
“kau hanyalah alat yang kugunakan untuk mencapai keinginanku. Bahkan, seperti yang kuduga, kau jatuh hati kepada putra dari keluarga Mer dan menghianatiku. Kau pikir aku tak tahu apa yang kau rencanakan ?”113Please respect copyright.PENANA6OX2Ud2QAF
“gausah banyak bacot !” ucap Fa’I lalu meluncur dengan cepat. Begitu ia melayangkan tinjunya, sebuah perisai menghalanginya.113Please respect copyright.PENANAG6KnpNg32r
“apa ini ?”113Please respect copyright.PENANAoQyC16UHdZ
“kau pikir aku tak tahu kekuatanmu ? semuanya sudah kuperkirakan. Sekarang kalian semua akan mati di sini” ucapnya. Lalu, lingkaran sihir muncul di bawah mereka. mereka bertiga tidak bisa bergerak. Nar’u yang tahu sihir itu cukup berbahaya langsung berteriak ke Fa’I untuk menyingkir. Namun, tak satupun dari mereka bisa bergerak. Lalu,113Please respect copyright.PENANAn3YXfotdMc
Buagh! Buagh!113Please respect copyright.PENANABll0dIMTbX
Mereka berdua terlempar cukup jauh, menyisahkan Jes’ka di tengah lingkaran itu. Lalu suatu kabut hitam tebal meluncur ke atas langit. Menghancurkan apapun yang menghalanginya. Jes’ka terjebak di sana, menerima semua itu sendirian.113Please respect copyright.PENANAMGSvPo1d0A
“sialan” ucap Pak Christ. Ia pun mengambil belati di belakangnya dan merubah wujud nya menjadi bayangan. Ini adalah bayangan yang dilawan Nar’u sebelumnya. Ia pun meluncur dan mengarahkan serangannya kearah Fa’i. Namun, lagi lagi Jes’ka menahannya dengan memberikan bahu kirinya.113Please respect copyright.PENANASjau5CDiVc
“kalian, cepatlah lari ! dia bukan tandingan kalian!”113Please respect copyright.PENANAPHkr0C47bV
Lalu, 113Please respect copyright.PENANA5dCgtA78im
Buagh !113Please respect copyright.PENANAfGx3NU41eD
Satu pukulan mendarat di wajah Christ. Dan yang melayangkan tinjunya adalah Fa’I . Hal itu tentu saja membuat Christ marah. Ia pun menarik belatinya, menendang Jes’ka cukup keras lalu mengeluarkan bola sihir berwarna hitam pekat dan menembakkannya kearah Fa’I . Sebelum bola sihir itu mengenai Fa’I bola sihir itu hancur tepat didepan mukanya.113Please respect copyright.PENANAQmmcRXzPtj
“kau tak apa ? tanya Nar’u”113Please respect copyright.PENANAhn3Ptgckwc
Fa’I melihat Nar’u dan mengangguk. Mereka pun mulai menyerang pak Christ bersamaan. Namun, pak Christ tidak mudah dikalahkan. Ia dilatih sendiri oleh mendiang Shi’ka. Kekuatan tempurnya hampir setara dengannya. Namun, Fa’I dan Nar’u tak gentar. Mereka tetap maju untuk melawannya.113Please respect copyright.PENANArnljmsGWu8
Dengan Gerakan yang cepat Fa’I melancarkan serangan bertubi-tubi. Ia mulai melayangkan tinjunya, tapi tak satupun serangannya yang kena. Kecepatan musuhnya jauh diatasnya. Fa’I pun menghentakan kakinya, mulai memperbaiki kuda-kudanya lalu meluncur dengan lebih cepat. Tapi, semakin ia mempercepat gerakannya, semakin cepat pula Gerakan musuhnya. Lalu, tiba-tiba ia mampu membaca pola gerak musuhnya. Ia pun berhasil melayangkan tinjunya kewajah musuhnya. Membuat musuhnya geram, dan Kembali mendaratkan serangan dengan kakinya di pelipis kanannya. Melemparnya keujung ruangan.113Please respect copyright.PENANApY2ZavJBy6
Asap mengepul, namun dengan cepat asap itu hangus. Pak Christ mulai serius dalam melawannya, dan mengejarnya. Sebelum ia sempat melayangkan tinjunya ke Fa’I ia terkena sambar oleh petir dari sampingnya. “jangan lupakan aku” ucap Nar’u. pak Christ pun menggertakan giginya. Ia mengeluarkan gelombang sihir berwarna hitam pekat. Lalu menyeringai. 113Please respect copyright.PENANAnKLYz7Eiip
Dengan cepat ia berpindah kebelakan Nar’u dan menghantamnya dengan kekuatan penuh. Melemparnya hingga keluar ruangan menembus tembok. Fa’I yang tak tahu apa yang terjadi mengalihkan pandangannya ke kakak perempuannya. Tapi, yang dilihatnya adalah kepalan tinju yang mengarah langsung ke wajahnya. Ia terpukul mundur, badannya terhuyung. Pak Christ pun menendang kakinya menghancurkan keseimbangannya dan memukul dadanya dengan kekuatan penuh. Melemparnya ke sisi lain luar ruangan.113Please respect copyright.PENANAi3KlCJ8o0N
“kalian berdua akan mati di sini” ucapnya113Please respect copyright.PENANAsvdDEZuz6g
Puluhan peluru sihir melayang dari kepulan asap, mengarah langsung ke Pak Christ. Namun, Pak Christ mampu menghindarinya dengan mudah. Di sisi lain, Fa’I menghentakkan kakinya lagi. Menghapus kepulan debu yang menutupi pandangannya, lalu melesat kearah Pak Christ yang masih berada di udara. Ia melayangkan satu pukulan tepat kearah wajahnya. Namun, Pak Christ menahan pukulan kanannya. “Hanya i-“ kaki kirinya pun ikut menyambar kearah wajahnya. Memotong ucapan pak Christ. Ia melakukan tendangan berputar dengan kaki kirinya. Dan melempar pak Christ cukup jauh. Sebelum ia sempat mendarat, ia dihantam oleh petir dengan tegangan tinggi oleh Nar’u.113Please respect copyright.PENANAH2Br7nrXKC
Serangan Nar’u meleset. Pak Christ masih berdiri dengan keadaan tak jauh dari sebelum ia bertarung. “Boleh juga kalian. Tapi ini masih belum cukup”113Please respect copyright.PENANAnGuWKsJZs3
Nar’u yang mulai merasa geram pun mulai mengeluarkan seluruh kekuatan sihirnya. Ia memanggil semacam orb-orb kecil disekitarnya yang melambangkan semua elemen dasar. Tiga orb. Tanah, Air, Udara. Orb itu, terus menerus bermunculan dan bergabung. Berubah warna, hingga mewakili tiap-tiap elemen. Api, Air, Tanah, Udara, Petir. Ia menyerang Pak Christ dengan ganas. Gerakannya menjadi lebih cepat. Ia menggunakan sihir [Haste] pada dirinya. Sihir yang membuat penggunanya mampu bergerak lebih cepat dari biasanya.113Please respect copyright.PENANAzhS6w9LHM0
Tiap elemen menyambar dengan teratur ke Pak Christ. Ia mengeluarkan sihir api, yang cukup besar kearahnya. Namun, pak Christ masih mampu menghalaunya. Dan disaat pak Christ menahan serangannya dari depan, dari sisi-sisi lain pun datang serangan lain. Petir dari atas, tanah dari belakang, air dari kedua sisi. Dan udara menekan permukaannya. Tapi ia lupa satu factor. Ia lupa tentang sihir pak Christ.113Please respect copyright.PENANAQWtHELoTGB
Duar !!113Please respect copyright.PENANAS88v4CHvCG
Ledakan terjadi di dapur. Benturan antar elemen yang begitu keras membuat suara yang mampu memekakan telinga. Kepulan debu Kembali menjulang. Fa’I kini datang dan menghapus kepulan itu dengan tepukan tangannya, lalu memasang kuda-kuda untuk memukulnya. Dan ternyata, tak ada siapapun di sana. Lalu, satu belati menancap di punggungnya.113Please respect copyright.PENANARJtoKBtAQs
“Kamu lengah” ucapnya113Please respect copyright.PENANA7aGX3MY8ra
Pak Christ keluar dari bayangan tubuhnya. Tubuhnya setengah merupakan bayangan yang menyatu langsung ke bayangan milik Fa’i. Fa’I pun memutar tubuhnya hendak menyikut Pak Christ namun ia menghindar dengan cara yang sama. Fa’I pun melompat berusaha menghindari serangan selanjutnya. Namun, begitu ia mendarat kaki kirinya tersayat belati. Tapi, tangan itu tidak Kembali. Tangan pak Christ yang memegang belati tetap dalam bentuk manusianya.113Please respect copyright.PENANAxhYgCsr8PU
“ada apa ? kau tak bisa mengubah tanganmu ?” tanya Nar’u113Please respect copyright.PENANAPsnTveQj84
Fa’I yang tengah kesakitan tak melewatkan kesempatan. Ia memegang tangan itu dan mematahkannya. Menjatuhkan belati yang ia pegang sebelumnya. Dan menariknya keluar. Ia pun menggapai kepala pak Christ dan menghantamkannya ke dengkul kakinya. Lalu, ia menggapai kedua tangannya, mencegahnya untuk roboh dan menendang kepalanya dengan kaki kanan. Lalu menjatuhkannya dengan menghantamnya ketanah dengan kaki yang sama.113Please respect copyright.PENANA81GiOuvENr
Fa’I mengepal tangannya hendak memukul Pak Christ, namun ia meleset. Ia menghancurkan tanah tempat pak Christ berbaring sebelumnya.113Please respect copyright.PENANAo4CpzoCF3p
“ada apa ? sudah cukup ?” ucap Fa’I sembari mengambil belati Pak Christ.113Please respect copyright.PENANA5tstSS5Ouc
“Bajingan !” ucapnya. Ia pun melemparkan belatinya kearah Fa’I, dan dengan mudahnya Fa’I menghindarinya. Tapi bukan ia yang Pak Christ incar. Yang ia incar adalah orang yang dibelakangnya. Nar’u. Nar’u hendak mengelak namun, Pak Christ yang sudah dibelakangnya menyikut punggungnya dan menarik belatinya tepat kearah dadanya, membuat lawannya menjerit. Fa’I yang hendak melawan, dikejutkan dengan belati yang ia pegang bergetar seperti meminta untuk pergi darinya.113Please respect copyright.PENANA8rLgf7IHZX
“belati itu bukan milikmu. Kembalikan” ucapnya113Please respect copyright.PENANAFKUmZaoljX
Belati itu pun meluncur kearah tangan Pak Christ. Dan begitu sampai di genggaman pak Christ, ia langsung mengarahkan belati itu kejantung Nar’u. Lalu, waktu serasa berhenti sesaat. Fa’I yang adrenalinnya terpacu melihat Gerakan itu dalam Gerakan lambat. Namun, tubuhnya tidak mau bergerak, ia membeku. Merasa takut akan hal yang ia rasakan selama ini. Kehilangan.113Please respect copyright.PENANAEzutBDibbJ
“tidak, jangan lagi, jangan lagi, aku tak mau ada yang mati lagi. Nggak, nggak, nggak!”113Please respect copyright.PENANAP35HddbQK0
“lalu apa yang kau tunggu ? panggil aku. Panggil namaku. Namaku adalah…”113Please respect copyright.PENANAF3bvynmxoJ
Ting !113Please respect copyright.PENANAlhM5qSNwCy
Ia menahan belati pak Christ dengan pedangnya. Pak Christ pun terkejut. Ia tidak melihat Fa’I membawa pedang sebelumnya. Fa’I pun memukulnya dengan tangan kirinya. Begitu, Pak Christ terlempar, ia menangkap Nar’u.113Please respect copyright.PENANAdzc100wNRu
“kau tak apa ?”113Please respect copyright.PENANAXDSxbAyxz5
“aku tak apa, aku bisa menyembuhkan diriku. Pokoknya jangan biarkan ia hidup”113Please respect copyright.PENANAxDdD0DQzUF
“Aku janji”113Please respect copyright.PENANAiYtAXQOlwV
Ia pun membaringkan Nar’u di belakangnya. Mencabut belati di dadanya dan melemparnya ke Pak Christ. Dan Nar’u pun menghilang, menggunakan sihir teleportasinya untuk berpindah. Pak Christ pun mulai berdiri, dengan kedua belati ditangannya. 113Please respect copyright.PENANASpabHXYguW
Fa’I pun mulai menyarungkan Kembali pedangnya. Kini pedangnya berubah, menjadi pedang dan perisai. Dan ia mencabut pedangnya dari perisainya.113Please respect copyright.PENANAoRVGbnHJrO
“[First Mode, Knight]” ucapnya.113Please respect copyright.PENANARU3itrXBBt
“wujud pedangmu tak mempengaruh i cara bertarungmu”113Please respect copyright.PENANAaQUDH1KZQo
Fa’I menghiraukan ucapannya dengan mengambil ancang-ancang.113Please respect copyright.PENANAVQoYcjGUX1
“boleh juga kau, oke, SINI !!!”113Please respect copyright.PENANAA6uaxqmTA7
Fa’I pun meluncur dengan cepat. Lebih cepat dari biasanya, menghunuskan pedangnya. Desingan suara besi terdengar, Pak Christ menghindari serangan Fa’I dengan menahannya dengan belati di tangan kanannya, dan melancarkan serangan dengan belati di tangan kirinya. Saat ia melancarkan serangan, ia melihat tatapan Fa’I yang begitu tenang. Dan sesaat sebelum belati itu menyentuh Fa’I, ia menghilang dan muncul dibelakangnya. Fa’I menghantamnya dengan perisainya. Membuatnya terlempar cukup jauh. 113Please respect copyright.PENANAU7ZIHGrWav
Tak berhenti di situ. Ia dengan cepat berpindah ke jalur terbang Pak Christ dan menyerang dengan pedangnya. Pak Christ menahannya dengan kedua belatinya. Kali ini, Fa’I menghantam kedua belati pak Christ dengan perisanya. Membuat bilahnya patah dalam sekejap.113Please respect copyright.PENANA2yHnRUiK6O
“apa ? bagaimana ?”113Please respect copyright.PENANAqAbguSuSUe
“kenapa pak Christ ? mana rasa percaya dirimu tadi ?” ucapnya sembari menatapnya dingin. Hawa membunuh yang begitu kuat tertanam di ruangan ini. Semua orang yang melihat hal ini bergidik ngeri. Tidak ada yang menduga, anak perian seperti Fa’I mampu membuat atmosfir seperti ini.113Please respect copyright.PENANACd8dKLbbvQ
Pak Christ pun berpikir untuk lari dari situasi ini, namun. Fa’I yang lebih dulu meluncur menghentikannya. Dan, 113Please respect copyright.PENANA7khez98AXt
Slash !113Please respect copyright.PENANAnRHYqH12ri
Satu sayatan kecil mendarat di kaki kirinya. Lalu,113Please respect copyright.PENANAA6vwRWiW61
Stab !113Please respect copyright.PENANAqeJIktVpxD
Fa’I menusuknya di punggungnya, lalu menghilang lagi.113Please respect copyright.PENANAlVdTAkdlf9
Stab ! Stab !113Please respect copyright.PENANAKRTc3GZeWJ
Dua tusukan tepat di dadanya. Lalu, untuk yang terakhir kalinya, ia menghantam pak Christ dengan perisannya. Menindihnya, dan berkata, “ada kata-kata terakhir pak ? Oh aku lupa, kau tak berhak mendapatkannya kan ?”.113Please respect copyright.PENANACrF43WYuXh
“ada apa ini ? kenapa aku tak bisa menggunakan sihirku ?”113Please respect copyright.PENANAcnSPoYEq3A
“apa kau tau apa yang terjadi saat mana dan Ki Bersatu ? Mereka akan tercerai berai, tanpa peduli pondasinya”113Please respect copyright.PENANAfxxvjVxZAx
“tunggu, jangan bilang-113Please respect copyright.PENANApWAY4PU2oL
“bilang apa ?!” ucapnya sembari mengayunkan pedangnya hendak memenggalnya. Dan,113Please respect copyright.PENANAxEzrwsjGJA
Slash !113Please respect copyright.PENANAc5g43UyJie
Pedangnya terhenti tepat di sebelah lehernya. Ada darah mengalir di bilang pedang itu. 113Please respect copyright.PENANAq9rjuYNvqN
“sudah lah, aku tau, ini berat, tapi jika kau meneruskannya, kau tak ada bedanya dengannya. Oke?”113Please respect copyright.PENANAt8MKJm6Z7X
Fa’I mengeratkan genggaman pedangnya, ia mengenal suara ini dengan begitu jelas. Ini suara gurunya.113Please respect copyright.PENANAB4xcJJJbMz
“Apa yang kau lakukan pak tua ? Minggir”113Please respect copyright.PENANAlPip5wxh2R
“aku akan minggir setelah kau menjawab pertanyaan ku yang satu ini. Apa ini yang ibumu inginkan ? Putra sulungnya menjadi seorang pembunuh ?”113Please respect copyright.PENANAHxRVJCF69N
“Minggir pak tua… orang itu harus mati” ucap Nar’u dengan berjalan sempoyongan dibelakangnya. tiga orb miliknya masih mengambang di sekitarnya.113Please respect copyright.PENANAPiYeV8rzf0
“Apa yang akan dipikirkan Ayahmu Nar’u ? yang dipikirkan ibumu ? apakah mereka puas anaknya menjadi seorang pembunuh ?”113Please respect copyright.PENANA9aGMcJTM24
“AKU BILANG MINGGIR PAK TUA !!!”113Please respect copyright.PENANAkvYHjCPBqy
“Tunggu mbak. Kurasa pak tua ada benarnya. Kematian hanya akan menjadi jalan mudah baginya. Kita serahkan ia pada yang berwewenang. Biarkan mereka yang memutuskan. Lagi pula, aku tak mau ada yang merasakan hal yang sama denganku.” Ucapnya sembari melihat Jes’ka yang pingsan.113Please respect copyright.PENANAgTo36skE2S
“apa ini yang kau mau Fa’I ?”113Please respect copyright.PENANAFB7avhbwwP
Fa’I mengangguk mantap sebagai jawaban.113Please respect copyright.PENANAgL5OLwkcLL
“Baiklah, setidaknya aku sudah puas dengan menghajarnya”113Please respect copyright.PENANAQmo4qaa9fD
“walaupun aku yang menghajarnya” ucapnya sembari cengengesan113Please respect copyright.PENANAhTQkmmpb7I
“Apa yang kalian inginkan ? Cepat bunuh saja aku- Akh!”113Please respect copyright.PENANAjHGlVErnIv
Fa’I memukul tengkuk lehernya sebelum ia selesai bicara. Membuatnya pingsan.
113Please respect copyright.PENANA510TE64ipC
Tak lama setelah itu, Pak Christ diserahkan pada pihak yang berwewenang. Ia menerima tuntutan pembunuhan, penyerangan, dan percobaan pembunuhan. Namun, berbeda dengan putri angkatnya. Ia tidak menerima hukuman apapun. Ia hanya berbaring di kamar pelayan dengan penuh luka dan perawatan. Tanpa dijenguk sekalipun oleh Fa’i. Ia seperti diberikan hukuman yang berbeda oleh mereka. Seperti lebih menekan batinnya daripada fisiknya. Yang membuatnya terus berpikir. Hingga ia akhirnya pasrah, apapun yang akan mereka lakukan padanya akan ia terima.113Please respect copyright.PENANAocEsKzRdxY
“Fa’I, apa kau akan tetap seperti ini ? kau seperti mempermainkannya. Jika kau ingin ia tinggal maka temui dia, jika kau ingin ia pergi maka usir dia. Jangan membuatnya dilema” Ucap Nar’u di tempat duduk Fa’i.113Please respect copyright.PENANA2i54DJPLas
“Aku tak tahu, tinggalkan aku sendiri” balasnya sembari berusaha untuk konsentrasi pada meditasinya.113Please respect copyright.PENANAmPvyGV98qH
“Hei, hei, apa kau menyukainya ? kau dengar dari orang itu ? ia menyukaimu kau tahu”113Please respect copyright.PENANABsGMh5g3jD
“diamlah mbak, aku nggak mau diganggu”113Please respect copyright.PENANA91NyYnYYOp
“aku akan pergi kalau kamu menjawab ‘ya’ pada pertanyaan yang satu ini”113Please respect copyright.PENANANaWOnt63fB
“APA ?!” tanyanya kesal113Please respect copyright.PENANArcLBfW5i7I
“biasa aja kali, orang aku bilangnya baik-baik juga”113Please respect copyright.PENANAVdd1C8Ivu7
“biisi iji kili, iring iki bilingnyi biik biik jigi”113Please respect copyright.PENANASStfiouEAR
Ia pun menjewer telinga sepupunya itu sekuat tenaga. Membuatnya mengaduh kesakitan, meminta ampun.113Please respect copyright.PENANAYeIEZL68H7
“aduh, iya iya, ampun mbak… ampun…”113Please respect copyright.PENANAy7BsUXsthW
“bilang dulu, sapa paling baik diantara kita ?”113Please respect copyright.PENANAobsFQWnO3v
“akua ada ada ada sakit mbak, iya iya, mbak paling baik”113Please respect copyright.PENANAb06RSIAGxu
“sapa paling cantik ?”113Please respect copyright.PENANAXr11tCmFBz
“kalo itu mah jelas mbak”113Please respect copyright.PENANAdWeocmaIgW
“hehe… makasih” ucapnya sembari melepas jewerannya.113Please respect copyright.PENANAVmnFM4dePL
“Fa’I, aku nggak memaksa. Tapi masuklah ke akademi. Bukan demi aku, tapi demi kamu juga. Karena, kamu tak tahu apapun tentang sihir. Ketahuilah tentang berbagai jenis sihir. Kita hidup di era ini, era sihir. Bukan lagi era kekuatan. Apapun itu sihir dianggap nomor 1.”113Please respect copyright.PENANAVLfBA2t78X
“paling tidak, jika kau tak mampu untuk bertahan di kelas karena keadaanmu, pahamilah tentang seluruh karakteristik itu, sehingga kau tak perlu repot saat melawan suatu sihir yang tak kau ketahui”113Please respect copyright.PENANAxVYNCe3b6N
“kenapa aku harus tidak mampu. Iya kalo dulu, sekarang, kalo ada yang macam macam tinggal kupukul sekuat tenaga”113Please respect copyright.PENANATqXKuc7sMI
Dak!113Please respect copyright.PENANAK6Q2dvN4sW
“gini ?” tanyanya setelah memukul kepala Fa’I dengan keras113Please respect copyright.PENANAEiRqkMSR6S
“SAKIT WOY!”113Please respect copyright.PENANA7a2nnTrml4
Nar’u pun tertawa, melihat reaksi sepupunya itu.113Please respect copyright.PENANASXUdXaMs68
“Malah tertawa. Udah ah, sana sana. Ganggu mulu dari tadi”113Please respect copyright.PENANAnvav2gEwt7
“Lah lu belum bilang yang harus lu bilang”113Please respect copyright.PENANAVbVGwAhQ2s
“Iya, iya aku masuk akademi. Lagipula aku memang punya pemikiran seperti itu belakangan ini”113Please respect copyright.PENANAl7pRE01rUS
“OH ya ?”113Please respect copyright.PENANAcWDPlllBLJ
“Iya… udah ah sana. Ganggu mulu” ucapnya mengusir Nar’u dari kamarnya.113Please respect copyright.PENANA9stAA4ZJHL
Nar’u pun keluar dari kamar Fa’I dengan nafas lega. Setidaknya sepupunya akan baik-baik saja selama ia disana. Saat ia hendak pergi, ia melihat Jes’ka tengah berjalan kearahnya. Tubuhnya penuh dengan perban, ia bahkan berjalan dengan pincang.113Please respect copyright.PENANA77nZIKPazC
“Nyonya –113Please respect copyright.PENANAztVoFOkrqa
“Jangan panggil aku Nyonya”potongnya.113Please respect copyright.PENANATeLlpZS9Uu
Jes’ka membisu sesaat. Ia menundukan kepalanya karena merasa takut. Ia pun menarik nafas dalam, lalu menatapnya.113Please respect copyright.PENANAjlpWPqlxfU
“Aku minta maaf atas apa yang kuperbuat. Apapun hukuman yang kan kau berikan akan kuterima”113Please respect copyright.PENANA4EWAHiUGjU
“kalo itu bukan aku yang memutuskan. Aku tahu bukan kamu yang membunuh ayahku. Tapi berbeda dengan Fa’I, aku tak tahu apa yang ia pikirkan dengan tidak membunuhmu. Tapi, satu hal yang kutahu. Ia kecewa.”113Please respect copyright.PENANAnUc7RC94Vp
“jadi-113Please respect copyright.PENANAbe2VQgajEm
“jadi, bukan kepadaku kau seharusnya meminta maaf. Dan lagi, panggil saja aku mbak seperti biasanya.”113Please respect copyright.PENANArcu1LrT2KK
“ah, eh, iya” jawabnya.113Please respect copyright.PENANADSheLnuAmj
Nar’u pun pergi meninggalkannya sendiri di depan kamar Fa’I. Jes’ka berdiri di depan pintu kamar, mengumpulkan keberanian untuk mengetuk pintu itu. Namun, sebelum ia sempat mengetuknya, pintu itu terbuka. Menampilkan lelaki jakung dengan tinggi 15 cm diatasnya. Lelaki itu menatapnya dingin, sembari bertanya “ada apa ?”113Please respect copyright.PENANAk8G2C3W1Mx
“anu, aku… aku…”sejenak ia menciut. Tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya setelahnya.113Please respect copyright.PENANAPEuLQORIDw
“’aku’ apa ?”113Please respect copyright.PENANAPKm7NzahzX
“aku…”113Please respect copyright.PENANAZJmiXqVfsu
“kalo nggak ada yang mau diomongin aku pergi” ucapnya lalu melenggang pergi113Please respect copyright.PENANAXVeVSXYJwX
“kemana ?” tanyanya menghentikan Langkah Fa’I113Please respect copyright.PENANA5xDt5qREud
“apa hubungannya denganmu ?”113Please respect copyright.PENANASSWs2ZM2p0
Jes’ka merasakan hal yang sama dengan saat sebelum mereka menyatakan diri sebagai “teman”. Perilakunya yang begitu dingin. Seakan akan ia tidak diperbolehkan didekatnya. Fa’I yang tidak menerima jawaban atas pertanyaannya pun mulai pergi meninggalkannya.113Please respect copyright.PENANAtG2yaXlwhk
“aku minta maaf…” ucapnya perlahan. Namun Fa’I bisa mendengarnya.113Please respect copyright.PENANA2EKX86N0sO
Fa’I hanya menatapnya sekali, lalu pergi. Jes’ka menunduk sembari meremas dadanya. Begitu Fa’I sudah tidak ada lagi, ia terjatuh. Menangis dengan kedua tangan meremas dadanya. Ia kehilangan semuanya. Ia terus terisak, tanpa bisa ditahan. Sendiri, dalam Lorong sunyi kediaman orang terakhir yang ia anggap berharga. Sembari berulang kali mengucapkan “aku minta maaf”. Tanpa ia ketahui Fa’I memperhatikan dibalik dinding.113Please respect copyright.PENANADjw0IwroTe
Ia pergi. Meninggalkan Jes’ka sendirian disana. Dengan hati gundah.
*
Satu bulan setelahnya. Fa’I tengah berbincang di ruang kerja Nar’u. Mereka tengah membahas tentang akademi yang akan Fa’I masuki. Semuanya sudah siap. Hanya tinggal menunggu hari esok untuk memulai sekolah di akademi. Tapi ada satu hal yang mengganggu Fa’I.113Please respect copyright.PENANAqLO9FLcMrO
“Kenapa harus bareng dia ?”113Please respect copyright.PENANAgaJeBy4gKv
“Lah, kan kamu sendiri yang mutusin buat biarkan dia tetap di sini ?”113Please respect copyright.PENANAZzMEA3aaPc
“tapi kan aku nggak bilang bakal ngajak dia ke akademi ?”113Please respect copyright.PENANAhgtKDzFa0Q
“kenapa nggak ? semua bangsawan yang sekolah di sana membawa pelayannya. Dan itu adalah hal yang lumrah”113Please respect copyright.PENANAyGLM1BSS60
“tapi aku tetap nggak mau”113Please respect copyright.PENANAWgWAIcI1c9
“apa karena dengannya atau karena hal lain ?”113Please respect copyright.PENANAOKWshjAFPV
Fa’I tak bisa menjawab yang satu itu. Hatinya belum siap untuk mengatakan yang sejujurnya.113Please respect copyright.PENANAuR8AMZ0oGa
“jika kau memang ingin jauh dari orang yang ingin dekat denganmu makan usir dia dari hidupmu. Jangan buat seperti ini. Aku tak peduli mau kamu membatalkan hal ini atau tidak. Tapi, jika kau tidak bisa menghargai perasaan perempuan, jangan harap aku mau berbicara denganmu”113Please respect copyright.PENANA5VDc8ZahRa
“baiklah” ucapnya lalu pergi.113Please respect copyright.PENANAEHBAN9WSAf
“kau setuju ?”113Please respect copyright.PENANAIc8EEV4E68
“iya. Terserah mbak aja dah” ucapnya pasrah lalu menutup pintu perlahan.
“hah… kalo nyebelin kelewatan mbak itu” ucapnya sembari menyandarkan tubuhnya ke pintu. Lalu, ia melihat Jes’ka tengah berjalan kearahnya. Ia pun langsung beranjak dari tempatnya. Pergi menghindarinya.113Please respect copyright.PENANAqnXTpSXHUH
“Fa-113Please respect copyright.PENANAvXICGON70J
“besok jangan lupa. Bawa yang kaubutuhkan saja.” Potongnya113Please respect copyright.PENANAEvJq5lCUmq
Sebelum Jes’ka sempat menjawab Fa’I pergi meninggalkannya.113Please respect copyright.PENANAv7ItMeykwN
“Ya, Fa’I” ucap Jes’ka pelan.113Please respect copyright.PENANAshPNfqIIxj
Fa’I berjalan melewati bagian depan kediaman Mer. Ia melihat taman bunga yang tengah dirawat oleh para pelayan di sana. Sudah lama ia tidak disana. Iapun mampir kesana, melihat apa yang mereka lakukan. Pelayan-pelayan yang sadar, membungkukan badannya sebagai rasa hormat.113Please respect copyright.PENANANUXeRLByaJ
“apa yang kalian lakukan ?”113Please respect copyright.PENANAOqnLZHr6bS
“kami tengah berusaha merawat bunga-bunga ini. Hanya saja kami tak berani menyentuh mawar mana itu” ucap salah satu pelayan itu113Please respect copyright.PENANAbRUQqYwSkm
“apa kalian tahu kolam ikan di bawah gazebo ?”113Please respect copyright.PENANAJlKAavfLiH
“iya ?”113Please respect copyright.PENANA4kPefeCq60
“kolam itu penuh dengan esensi mana. Karena itu ibuku menyisahkan tempat yang paling subur untuk menanam mawar mana di sana. Jadi kalian tidak perlu repot-repot merawatnya. Ibuku sudah merawatnya sedari dulu”113Please respect copyright.PENANAbBUogNXng0
“baik tuan” jawab mereka sembari membungkuk113Please respect copyright.PENANAl4e3k7556O
Ia masih mengingat dengan jelas, saat-saat terakhir ia Bersama dengan ibunya. Di dalam gazebo itu. Merasakan kehangatan satu sama lain. Tanpa tau bahwa itu saat-saat terakhir mereka bersama. Ia berdiri di sana seharian. Menikmati hari terakhirnya di kediaman, sebelum ia masuk akademi.
113Please respect copyright.PENANAUQCj9WwnXp
Esoknya. Ia berada di ruang kepala akademi bersama dengan Nar’u dan Jes’ka113Please respect copyright.PENANAcNbdNj9Sr7
“jadi ini, dua murid baru saya ?”113Please respect copyright.PENANAnQY9BicgjH
“ya pak. Tolong jaga mereka ya…”113Please respect copyright.PENANAXsKIK0zVZd
“Hmm… Fa’I Er, dan Jes’ka ya ?”113Please respect copyright.PENANAqVDUYZ2JGC
“ya” jawab Jes’ka sedangkan Fa’I hanya mengangguk.113Please respect copyright.PENANAIphs9rSD8I
“baiklah, pergi ke kelas petir. Di sana kalian akan bertemu wali kelas kalian. Pak Tatsuya. Berikan kartu ini” ucapnya sembari memberi mereka satu kartu, dan Jes’ka menerimanya.113Please respect copyright.PENANACWcYesirUo
“Kami ijin pergi dulu kepala akademi” ucap mereka sembari membungkukan badan mereka.113Please respect copyright.PENANAM3wht7zvb7
Mereka pun pergi, meninggalkan Nar’u dan kepala sekolah. Kepala sekolah menghela nafas berat, lalu duduk di kursinya113Please respect copyright.PENANAjBw7R1xl3y
“keluarga Mer lagi. Kuharap dia bukan biang onar seperti mu”113Please respect copyright.PENANAeRqQ2NJmCU
“kalau dia sih, asalkan tidak diganggu tidak masalah”113Please respect copyright.PENANA7tJJldVPn3
“maksudnya ?”113Please respect copyright.PENANABSUDSnnklp
“anggap saja kebalikan ku yang selalu mencari masalah. Kalau dia, hanya akan membaur dengan keadaan.”113Please respect copyright.PENANABtsjnw59nT
“kalau begitu baguslah.” Ucapnya lega.
Ditempat lain, mereka berjalan mencari kelasnya. Fa’I yan berjalan di depan memunggungi Jes’ka berjalan dengan cepat, tanpa peduli akan Jes’ka yang berusaha menyamainya. Begitu mereka sampai di depan kelas, Fa’I tiba-tiba menghentikan langkahnya.113Please respect copyright.PENANAbujwTy9zmi
“ada ap-113Please respect copyright.PENANAIVofkcJSZv
“Jangan bicara denganku diluar kepentingan sekolah ! paham ?” tanyanya113Please respect copyright.PENANAliqsVn8SUI
Jes’ka hanya mengangguk lemah mendengar hal itu. Setelah itu, Fa’I mengetuk pintu masuk, menyita perhatian penghuni kelas.113Please respect copyright.PENANApyAbD9fgA7
“ada apa ?” tanya guru yang mengajar113Please respect copyright.PENANAggY9CxlsIs
“saya murid baru” ucap Fa’I113Please respect copyright.PENANAwXderSK9QJ
“Lalu, siapa yang disana ?”113Please respect copyright.PENANApcyNZwqjbO
“saya pelayan-113Please respect copyright.PENANAtn58U1PihP
“Dia juga murid baru” potongnya sembari mengambil kertas di tangan Jes’ka dan memberinya pada guru itu.113Please respect copyright.PENANA41Y9CueDXh
Guru itupun membacanya, lalu menyuruh mereka memperkenalkan diri mereka masing-masing.113Please respect copyright.PENANAqlF0saj8xH
“salam kenal. Saya Fa’I Er”113Please respect copyright.PENANA6UFnjEwKlN
“Salam kenal. Saya Jes’ka”113Please respect copyright.PENANA2FjCtq0xVe
“Saya Tatsuya Kawaki. Kalian bisa memanggil saya Pak Tatsuya. Saya adalah wali kelas, kelas petir”113Please respect copyright.PENANAtC0DVl71Vi
Mereka pun membungkun menunjukkan rasa hormatnya.113Please respect copyright.PENANA5CStYscCB8
“kalian bisa duduk di kursi yang kosong” ucapnya113Please respect copyright.PENANAOk5xhKeDx7
Mereka pun berjalan ke kursi paling belakang. Ada beberapa wajah yang mereka kenal. Seperti seorang gadis yang duduk di bangku baris ke empat dekat jendela. Ia melambaikan tangannya perlahan kearah mereka. dan Jes’ka melambai balik, sedangkan Fa’I hanya tersenyum menjawabnya. Mereka pun duduk tepat di belakangnya. 113Please respect copyright.PENANAKbU5vJy8w2
“Hei, aku tak tahu kalian sekolah di sini juga”113Please respect copyright.PENANAASWhFHvVv9
“kami baru saja pindah” jawab Fa’I 113Please respect copyright.PENANAK6z622iL0n
“Ok, kalau ada yang kalian tidak tahu tentang akademi ini, kalian bisa menanyakannya ke aku. Kurang lebih aku tahu”113Please respect copyright.PENANAapnhO6wbfV
“baiklah” jawabnya
*
Bel berdentang, menandakan jam istirahat. Fa’I langsung melongsong pergi keluar begitu pak Tatsuya sudah pergi. meninggalkan Jes’ka sendiri di sana.113Please respect copyright.PENANAXvXLzG7WRe
“apa kau ingin berkeliling ?” tanya Philo gadis tadi.113Please respect copyright.PENANAchVsM1vp7R
“boleh, jawab Jes’ka”
“Akademi XOUN. Akademi sihir ternama, yang menghasilkan penyihir-penyihir hebat tiap tahunnya. Ujian masuk akademi ini tidak mudah. Tapi, ujian kelulusannya lebih sulit. Akademi XOUN memiliki sistem pembelajaran, dimana siswa akan lulus saat guru wali kelas mereka merasa mereka layak lulus. Sedangkan apabila tidak, mereka akan tinggal kelas. Rata-rata kelas dapat lulus dalam waktu satu tahun. Akademi XOUN menggunakan sistem asrama. Jadi selama mereka belum lulus, mereka belum boleh pulang dari Akademi. Tapi, orang tua atau kenalan mereka bisa menjenguk mereka. Akademi XOUN memiliki banyak kelas. Tiap kelas, terdiri dari kurang lebih lima puluh siswa. Dan dua puluh persen diantara seluruh siswa adalah seorang rakyat jelata. Karena seorang pelayan tidak dihitung sebagai murid. Tapi kelihatannya kau tidak.113Please respect copyright.PENANAMdwMwtdnDg
“kenapa begitu ?”113Please respect copyright.PENANAGEM2zRiT4d
“karena Fa’I mengatakan bahwa kau adalah murid juga. Jadi, di sini kau bukan pelayannya”113Please respect copyright.PENANA6y5DDIyGgX
Jes’ka merasa seakan dirinya lagi-lagi dijauhi Fa’I. Seakan-akan Fa’I hendak memutus hubungan mereka.113Please respect copyright.PENANAy9qP7IOb4g
“baiklah, kita lanjut. Akademi XOUN memiliki lapangan mereka sendiri, Dojo, bahkan ruang Latihan pribadi, hingga Mall. Yah walaupun begitu, Mall di akademi cukup lengkap. Tapi, Mall akademi ini tidak menyediakan restoran seperti si badut, atau koki Kentucky. Tapi di sebelahnya ada kantin akademi. Kantin akademi menyediakan makanan dari jam empat pagi, hingga jam Sembilan malam. Jadi kau bisa makan kapanpun kau mau. Itu Fa’i… Hei Fa’I !!!” teriaknya113Please respect copyright.PENANAPQATYvoGJ9
Fa’I hanya menoleh lalu melambaikan tangannya. Membalas.113Please respect copyright.PENANAX6oOjrkSkv
“Yah, setidaknya seperti itu, aku lapar. Makan yuk “113Please respect copyright.PENANAJlU1CmqXWC
“boleh” balasnya.
*
Fa’I yang ditengah makan siangnya, merasa terganggu dari kehadiran seorang gadis di depannya. Ia terus menceloteh tidak jelas. Namun, Fa’I hanya menghiraukannya.113Please respect copyright.PENANAUZp6vuSW55
“aku lupa, kau menghiraukanku sejak saat itu. Dimana dia ? pacarmu yang pelayan itu ? apa dia pelayanmu ? atau dia seorang pelayan orang lain ? selera mu cukup rendah juga ya…”113Please respect copyright.PENANA1wzl4m0BMH
“kalau iya emang kenapa ? masalah buatmu ?” jawabnya ketus113Please respect copyright.PENANAxABquOL0BJ
“santai aja dong. Hei Kalian semua. Kita kedatangan murid baru di kelas petir. Dan tebak apa ? Ia menyukai pelayannya sendiri” teriaknya menyita perhatian seluruh kantin113Please respect copyright.PENANA4Ev9LxKePE
“Ini dia anaknya. Anak dari keluarga tak jelas. Fa’I –113Please respect copyright.PENANAYSYRZreGJ7
Grep !113Please respect copyright.PENANAO4ugjM2jLD
Fa’I mencengkram mulutnya dengan kasar. Ia menatap mata gadis itu dengan tajam.113Please respect copyright.PENANAPdL2EZce4u
“Jangan sekali-kali menghina keluargaku !” ucapnya lalu melepas cengkramannya113Please respect copyright.PENANAyVXovLGBTt
“wah, wah, wah, kasar sekali. Jadi begini didikan keluarga Er”113Please respect copyright.PENANAxtR4E8eX9y
“cukup !” Ucap seorang pria melerai113Please respect copyright.PENANAiWvYjSRIf7
“Fandall ?”113Please respect copyright.PENANArDIK4602hK
“Hentikan ini Kim. Atau kau ingin kuadukan ke wali kelas ?”113Please respect copyright.PENANANcX2Wow32V
“tch. Ngeganggu aja. Udah ah aku pergi” gerutunya113Please respect copyright.PENANAOsGTxHA9mN
“Kau tak apa ?” tanyanya ke Fa’I 113Please respect copyright.PENANAa7lsdMwd1v
“Ya. Thanks”113Please respect copyright.PENANA51zg2g7ayi
“Ah ya, aku Fandall” ucapnya sembari mengulurkan tangannya113Please respect copyright.PENANA1kqe9gq5oc
“Fa’I”113Please respect copyright.PENANA6l4p0cavtY
“Jangan hiraukan dia, dia memang seperti itu. Suka mengganggu”113Please respect copyright.PENANAVAJlbDrgtt
Fa’I hanya mengangguk sebagai jawaban. Ia lebih fokus ke makanannya daripada ke lawan bicaranya.113Please respect copyright.PENANAYY7lKAcfTt
“Hei Fa’I !!” panggil seseorang dengan keras.113Please respect copyright.PENANAHGEugrkMLe
Fa’I pun menoleh dan melihat Philo dan Jes’ka bersama. Ia pun melambaikan tangannya membalas.113Please respect copyright.PENANAhKpPIRidl1
“kau kenal dengan Philo ? bagaimana ?”113Please respect copyright.PENANAP3QW1u5BzJ
“aku hanya pernah membeli bunga di tokonya sekali. Itu saja”113Please respect copyright.PENANA8esMI6Bse4
“bunga apa ?”113Please respect copyright.PENANAMHwKBBiOoo
“mawar mana”113Please respect copyright.PENANAI8XiwoPqXt
“tunggu. Kamu yang beli mawar mana di Philo ?”113Please respect copyright.PENANAUI8Y5oDfHG
“emang kenapa ?”113Please respect copyright.PENANAnp2J0HieNX
“tak apa”113Please respect copyright.PENANAZ2sp4aj3YO
“aku sudah selesai. Aku akan pergi.” ucapnya sembari beranjak pergi113Please respect copyright.PENANACGgDkkCWHH
“hei kamu mau kemana ?” tanya Fandall, namun Fa’I tidak menjawab satu kata pun113Please respect copyright.PENANAvzjiHd1uvX
“Kemana Fa’I ?” tanya Philo dengan membawa nampan berisikan makanan113Please respect copyright.PENANAqnnxntWrzK
“Ntahlah, ia pergi begitu saja”113Please respect copyright.PENANAjDAelIWInH
“ada yang berbeda dengan dirinya. Atau mungkin ini dirinya yang asli. Ntahlah”113Please respect copyright.PENANAgoz3qDWfmF
“maksudnya ?”113Please respect copyright.PENANAht4cJ0Uc6f
“sewaktu bertemu denganku sebelumnya, ia begitu baik, ceria, perhatian. Ia bahkan membelikan Jes’ka baju, sedangkan status Jes’ka saat itu adalah pelayannya”113Please respect copyright.PENANATdzTjt2i1O
“tunggu, jadi yang dimaksud Kim tadi benar ?”113Please respect copyright.PENANAThVnkpSPqj
“maksudnya ?”113Please respect copyright.PENANAqeeNNWn8DL
“tak apa lupakan.”
*
Ditempat lain, Fa’I tengah melatih sihir yang diam-diam ia latih. Ia menyalurkan sihir listrik ke seluruh tubuhnya. Karena ia menguasai Ki, ia tak perlu ragu akan efek sengatan listrik. Ia bisa menghancurkan mana yang terkandung di dalamnya, apabila terlalu berbahaya.113Please respect copyright.PENANApSInpVXCx7
Ia pun terus menerus menyalurkan energi listrik ke tubuhnya. Tubuhnya mengerang menahan sakit. “masih belum seberapa” ucapnya. Lalu, ia menambahkan tengangan listrik pada sihirnya. Ini merupakan bentuk Latihannya untuk menguasai sihir listrik, sekaligus kontrol sihirnya. Lalu, tiba-tiba ledakan energi terjadi pada dirinya. Menyebabkan listrik seluruh akademi padam. Situasi tidak menjadi serius karena hari masih siang. Dan tak butuh waktu lama, hingga listrik Kembali normal. 113Please respect copyright.PENANACyN9mpUix1
Jam kelas siang menjadi sedikit terlambat karena tidak ada dentang bel. Membuat beberapa siswa menjadi terlambat. Tapi tidak dengan Fandall, ia datang ke kelas tepat waktu. Seperti yang diharapkan dari seorang ketua kelas. Dan ia tidak datang sendiri, ia datang bersama dengan Jes’ka dan Philo. Tapi mereka bukan yang pertama. Fa’I mendahului mereka dengan tiba sebelum saatnya. Tapi ia terlihat tidak sehat. Alhasil Jes’ka pun menghampirinya, khawatir akan keadaannya.113Please respect copyright.PENANAzbCrZJx8pj
“apa kau tak apa ?”113Please respect copyright.PENANA1SERlHNy33
Fa’I yang terbangun dari tidurnya melihatnya sejenak, lalu mengalihkan pandangannya seraya berkata “aku tak apa. Tinggalkan aku sendiri”113Please respect copyright.PENANAThzpHiU9Fr
“Hei Fa’I ada apa denganmu ? ia peduli denganmu, kenapa kau bertingkah seperti ini”113Please respect copyright.PENANAQhKilojmNw
“berisik” ucapnya lalu berdiri. Ia hendak pergi dari kelas. melewatkan kelas siang pertamanya.113Please respect copyright.PENANAFA486drdQP
“Kamu mau kemana ?” tanya Fandall113Please respect copyright.PENANA3WPgZHfCU4
“Ruang Kesehatan. Kenapa ?” jawab Fa’I ketus113Please respect copyright.PENANAYIfwKlgjud
“kuantar” jawabnya113Please respect copyright.PENANAFnoWrtOkbg
Fa’I hanya menatapnya sesaat lalu menopangkan tubuhnya pada Fandall113Please respect copyright.PENANAkzhUkzH7BL
“ada apa denganmu ? tadi kau baik-baik saja. Dan tubuhmu, tubuhmu terasa begitu hangat” tanyanya sembari membopong tubuhnya keluar113Please respect copyright.PENANAeVqMaWXldd
“bukan tubuhku”113Please respect copyright.PENANA2abFv7FJnD
“gimana ?”113Please respect copyright.PENANAxMJRpLF95m
“bajuku yang hangat. Bukan aku. Aku hanya mual”113Please respect copyright.PENANAQew017kcdj
“apakah gara-gara makanan di kantin ?”113Please respect copyright.PENANA9Sq1dsAIEj
“tidak. Bukan itu”113Please respect copyright.PENANAmPOKAygDrl
“lalu, apa ?”113Please respect copyright.PENANAOq67sC652j
“kecelakaan”113Please respect copyright.PENANAK0ulU2PC6m
Mereka pun sampai di ruang Kesehatan. Disana, ada seorang guru yang bertugas sebagai pengawas ruangan itu, dan seorang gadis dengan pakaian pelayan. Wajah gadis itu merona begitu melihatnya, tidak begitu melihat Fandall113Please respect copyright.PENANAJyr9tVEBhQ
“ada apa ?” tanya guru itu113Please respect copyright.PENANAZC5HLAQMXm
“dia sakit. Katanya mual”113Please respect copyright.PENANA2gZa7vKokc
“coba kuperiksa.” Ucapnya.113Please respect copyright.PENANA6lKlHXBabr
Guru itu pun memeriksanya dengan sihir Analisa miliknya. Lingkaran sihir keluar dibawah kaki Fa’I dan melayang keatas, menembus tubuh Fa’I lalu menghilang.113Please respect copyright.PENANA3hqDa8dCiB
“ia hanya mual karena serangan sihir petir berlebih”113Please respect copyright.PENANA8Dk9PNdsmL
“serangan ? siapa yang menyerangmu ?”113Please respect copyright.PENANA9xk86eop5z
“kubilang kecelakaan”113Please respect copyright.PENANA55uuDtm8ci
“kecelakaan ? jangan-jangan karena kamu listrik akademi mati”113Please respect copyright.PENANA6pEnpCmGWa
“kurang lebih seperti itu”113Please respect copyright.PENANAvdlMwuPHmm
Fandall pun merutuki temannya yang ceroboh itu. Gadis dengan pakaian pelayan tadi, menghampiri Fa’I dan memberikannya obat mual. Merawatnya layaknya merawat seorang pasien.113Please respect copyright.PENANAOxFOt5y8XC
“aku titip dia, ya Laila”113Please respect copyright.PENANAmDPefPMKHq
“Ya serahkan padaku” jawab gadis itu semangat.
“baiklah kelas akan dimulai. Dimana Fandall dan Fa’I ?”113Please respect copyright.PENANARA3jEH6tK4
“Fa’I tidak enak badan pak, dan Fandall mengantarnya ke ruang Kesehatan”
Dak!
Suara pintu menyita perhatian seluruh kelas. Namun, itu hanyalah Fandall yang baru datang.113Please respect copyright.PENANAsfT4lEIFk6
“Bagaimana keadaan Fa’I ?”113Please respect copyright.PENANAxJZSa5eq4g
“Ia hanya mual karena kecelakaan.”113Please respect copyright.PENANAvxj7P0Pd8R
“kecelakaan ?”113Please respect copyright.PENANAJyZbBJP3ot
“ya, ia terkena sihir petir berlebih. Hingga memadamkan seluruh listrik akademi”113Please respect copyright.PENANAMA19IhczjZ
Gurunya itu hanya bisa bernafas lega mendengar hal itu.113Please respect copyright.PENANANvcmJW2Gz7
“baiklah kelas akan dimulai. Duduklah” perintahnya. Dan Fandall menurutinya.113Please respect copyright.PENANAjWodqScuqt
“sebutkan elemen sihir paling dasar!”113Please respect copyright.PENANAh3VFmsubyh
Beberapa dari mereka mengacungkan jarinya, berusaha menjawab. Dan pak tatsuya menunjuk salah satu dari mereka untuk menjawab113Please respect copyright.PENANAlYCdTfExyC
“api, air, tanah, angin, dan petir”113Please respect copyright.PENANAJWlzaYoTbX
“itulah yang kalian pelajari dari kecil. Namun pemahaman itu tidak sepenuhnya benar. Memang benar sihir dasar adalah kelima elemen itu. Tapi apakah benar kelima elemen itu merupakan sihir dasar ? tidak, elemen sihir dasar hanya tiga. Ada yang tau alasannya ?”113Please respect copyright.PENANAbPyCcqGFQB
Lagi-lagi ada yang mengacungkan jarinya113Please respect copyright.PENANALYeF0XWndQ
“karena dengan ketiga elemen itu, mampu menciptakan elemen sihir lain”113Please respect copyright.PENANAJExGf8HCu7
“tepat sekali. Sekarang sebutkan ketiganya !”113Please respect copyright.PENANA9wFxj4D3G1
“api, air, dan angin”113Please respect copyright.PENANAYgQrBIdPRk
“Kurang tepat. ada yang tau ?”113Please respect copyright.PENANA3hrwWcm1ik
“angin, air, tanah” Jawab Fandall
Dak !
Lagi-lagi suara pintu terbuka menyita seluruh perhatian di kelas. Kali ini Fa’I Kembali dengan wajah yang sudah cerah.113Please respect copyright.PENANA5NCgEGtRj9
“ada apa ? bukannya kau sakit ?”113Please respect copyright.PENANAO0UkXVqkMK
“tak apa pak. Aku sudah baikan”113Please respect copyright.PENANAKhxOYNkfNF
“baiklah, Kembali ketempat dudukmu” ucapnya sembari menunjuk bangku kelas acak113Please respect copyright.PENANAIKKtUWgCgW
Ia pun berjalan dan duduk disebelah Jes’ka. Dibelakang Philo113Please respect copyright.PENANAZ8ipS7zQwd
“ada apa ? apa kau baik-baik saja ?” tanya Jes’ka113Please respect copyright.PENANA2zJMy4paJQ
“bukan urusanmu” jawabnya ketus membuat Philo yang mendengarnya menjadi geram.113Please respect copyright.PENANAXChOOWsFcV
“baiklah, sampai dimana kita tadi, oh ya. Angin, air, tanah. Itu adalah pernyataan yang benar. Apa ada yang tau mengapa ?”113Please respect copyright.PENANAINdDKKfwge
“apa yang kita bahas ?” tanya Fa’I ke lelaki disebelahnya.113Please respect copyright.PENANAxZrng2VBTP
“eh… tentang elemen dasar sihir yang ternyata ada tiga.113Please respect copyright.PENANAfumKKqXlTS
Fa’I pun mengacungkan jarinya. Lalu berdiri.113Please respect copyright.PENANAUjG3Oo7CPF
“iya, apa kau tahu Fa’I ?”113Please respect copyright.PENANA1VBT1szCa9
“huh, hanya anak yang sok” ucap Kim memotong113Please respect copyright.PENANA6Xj4elQG6O
Fa’I menatapnya bingung lalu menarik nafas. Dan menjawab113Please respect copyright.PENANABDsMDGHpuJ
“tiga elemen dasar sihir adalah Angin, Air, Tanah. Mengapa ? karena dengan ketiga elemen itu, elemen sihir lain mampu terbentuk. Contohnya : Api, bagaimana api terbentuk. tidak mungkin Api terbentuk dengan sendirinya. Ada ribuan cara api terbentuk tapi kita ambil salah satunya. Api dapat terbentuk dari tiga unsur; tekanan udara yang tepat dalam artian angin, cairan mudah terbakar dalam artian air, dan dasar tempat atau benda yang akan dibakar dalam artian tanah. Dengan tekanan angin yang tepat dan air yang mudah terbakar, lalu tanah yang akan dibakar digesekan sehingga menimbulkan percikan api dapat terbentuk. Dan itu baru elemen api. Ini apa yang saya pahami. Maaf bila salah”113Please respect copyright.PENANAI1z6c3RcYy
“bagus. Ada yang mau menambahkan ?”113Please respect copyright.PENANAcVyY4sbKSv
Seluruh kelas senyap karena jawaban Fa’I . Ini bukanlah hal yang mampu diketahui semua orang. Tapi karena Fa’I yang terlalu berusaha dalam sihir sedari kecil, ia memperhatikan hingga ke hal terkecil. Sampai menemukan teori ini yang ternyata adalah Fakta.113Please respect copyright.PENANAZ62QoNBAY1
“seperti yang dikatakan oleh Fa’I dengan tiga elemen ini, elemen lain dapat dibentuk. Es ? dari air dan tekanan udara yang terlalu rendah. Hanya butuh dua untuk membuatnya.”113Please respect copyright.PENANA7yWHgSZ9Jb
“bagaimana dengan listrik pak ?”113Please respect copyright.PENANAOajpZY1nK2
“listrik ? itu cukup sulit, tapi baiklah kujelaskan dari sisi mudahnya. Petir dapat terbentuk dari dua elemen. Angin, dan tanah. Tekanan angin dan kelembapan tanah yang bertolak belakang membuat ion negatif atau neutron menggila sehingga dengan adanya penerima, petir akan terbentuk dan menyambar”113Please respect copyright.PENANA08FQCzjb7O
“Jadi, elemen sihir yang akan kalian kuasai saat ini adalah air, angin, tanah. Kuasai itu dan kembangkanlah. Bila kau adalah pengguna elemen api, cari cara dengan menggunakan ketiga elemen itu untuk memaksimalkan potensi mu. Begitu juga yang lain.”113Please respect copyright.PENANAqGg2v3bRKB
“baik pak “ jawab mereka serentak.113Please respect copyright.PENANANFrF5VcyDl
“bagus, sekarang ganti baju kalian ke lapangan. Kita akan lakukan Latihan sihir”113Please respect copyright.PENANA8DCEzGidIt
Mereka pun beranjak pergi setelah guru mereka meninggalkan tempat. Mereka mengganti pakaiannya dan pergi ke lapangan Latihan sesuai instruksi. Lapangan akademi terletak di sebelah utara dari kelas. lapangan ini cukup luas, dengan beberapa arena untuk sarana berduel.113Please respect copyright.PENANA6auNmDRMhS
Mereka sudah sampai di lapangan dengan pakaian Latihan mereka. pakaian yang didesain untuk menghindari luka fisik penggunanya. Namun, tetap merasakan sakit yang sama. Tapi tidak dengan Fa’I, ia bertelanjang dada dengan celana latihannya.113Please respect copyright.PENANAoRMxKWghWi
“Hei Fa’I. kenapa kau tidak menggunakan baju Latihan ?” tanya Pak Tatsuya113Please respect copyright.PENANAjIWMt9sshq
“Untuk apa ? aku tidak bisa menggunakan sihir seperti kalian”113Please respect copyright.PENANAdr2njzuY5d
“bukan itu alasannya. Ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan”113Please respect copyright.PENANAK6qgZGk3fX
“bagian atas tubuhku lebih kuat daripada bagian bawahku. Jadi tak masalah”
Blar !
Bola api menghantam punggung Fa’I.113Please respect copyright.PENANAoFVYA8eUWX
“Ups. Aku tak sengaja” ucap Kim.113Please respect copyright.PENANADkjHACPECO
Bola api itu berasal dari Kim dan teman-temannya. Fa’I hanya terdiam tak membalas.113Please respect copyright.PENANAuYobFBOX3U
“Hei ! apa yang kalian lakukan ?”113Please respect copyright.PENANApd9EPzGKh4
“tak apa pak. Lihat…” ucap Fa’I sembari memperlihatkan punggungnya.113Please respect copyright.PENANA4k2rzeknD0
“kau yakin ?” tanya pak Tatsuya memastikan113Please respect copyright.PENANA2n8koGSIVx
Fa’I mengangguk sebagai jawaban. 113Please respect copyright.PENANAh39s8Sq1d2
“baiklah terserah kamu. Kita akan lakukan latih tanding hari ini. Jes’ka, Fa’I kalian lihat dulu seperti apa.”113Please respect copyright.PENANAViolZNGmXo
“Ya, pak” jawab mereka serempak.113Please respect copyright.PENANA00LqkB66ze
Latih tanding antar siswa pun dimulai. Latih tanding digelar secara acak, tanpa peduli status atau kekuatan mereka. Latih tanding akan dihentikan saat ada siswa yang menyerah atau dianggap tidak bisa melanjutkan latihannya. Latih tanding pertama dilakukan oleh Kim dan seorang siswa.113Please respect copyright.PENANANd5bD31zgc
“menurutmu siapa yang menang ?” tanya Fandall, ia duduk tepat disebelah Fa’I. menonton pertandingan itu113Please respect copyright.PENANA62UMZUj6dC
“ntahlah, aku tak tahu kekuatan mereka. tapi jika dilihat dari aura nya sepertinya gadis itu yang akan menang.” Ucap Fa’I 113Please respect copyright.PENANAPeNO5kDQx3
“aura ?”113Please respect copyright.PENANAOpg4sCwgUF
“semacam hawa pada seseorang. Semakin kuat orang itu semakin mencekam auranya. Sepertimu, Philo, dan gadis tadi di ruang Kesehatan”113Please respect copyright.PENANA4wM1oqmyVB
“ah gadis itu ? dia pelayanku”113Please respect copyright.PENANA8XFxZFK0l1
“untuk apa dia disana ?”113Please respect copyright.PENANAz1sBoj6KSE
“ia ingin belajar sihir medis”113Please respect copyright.PENANA3Wifk6BnEc
“ah… begitu, karena itu auranya begitu menenangkan. Walaupun cukup berat”113Please respect copyright.PENANAdAHAEF0q12
“dari tadi kau bicara soal aura. Bagaimana kau melihatnya”113Please respect copyright.PENANAA56cWLQCUD
“itu-113Please respect copyright.PENANAEquFNnxW94
“hei. Apa benar kau tak apa ?” Tanya Jes’ka tiba-tiba113Please respect copyright.PENANAGoZR8YnIV3
Fa’I menatapnya tajam.113Please respect copyright.PENANAP15lIR6UFF
“bukan urusanmu” jawabnya ketus113Please respect copyright.PENANAJv3uTaEWpW
“Hei Fa’I bisa tidak kau tidak berbicara seperti itu ke perempuan ? pikirkan perasaannya” ucap Fandall113Please respect copyright.PENANAVRNuMkZX46
“apasih ? kamu kok jadi ikut ikut seperti ini ? urus saja urusanmu sendiri”113Please respect copyright.PENANAlQT3vhnMfJ
“aku seperti ini karena peduli. Di sini tidak ada yang Namanya kasta. Jadi perbaiki cara berbicaramu’113Please respect copyright.PENANADJXQIxF46r
“Tung-113Please respect copyright.PENANAgEs3jcrn0M
“jangan menceramahiku soal kasta”113Please respect copyright.PENANAVVLJmhYDiU
“tunggu dulu Fa’I. tenangla –113Please respect copyright.PENANAWMJcSSougN
“apa ?!” sentaknya.113Please respect copyright.PENANA0WCum4DPDG
“ada apa ini ?” tanya Pak Tatsuya menghampiri mereka113Please respect copyright.PENANAi8Z9U2dVMu
“tidak ada apa-apa pak”113Please respect copyright.PENANAMZzPaNfyel
“tidak ada apa-apa bagaimana, kau selalu merendahkan gadis itu tanpa peduli perasaannya”113Please respect copyright.PENANAx0r4SxaQ0q
“kamu tahu apa sih bangsat ?!”113Please respect copyright.PENANARDUPerEkch
“Fa’I ! jaga omonganmu”113Please respect copyright.PENANAiS4t101ndO
Fandall pun mengambil sapu tangannya dan melemparnya ke wajahnya. Hal itu sontak membuat Fa’I terkejut.113Please respect copyright.PENANAiyfAHGRn1m
“Aku menantangmu untuk berduel”113Please respect copyright.PENANAAgDQmxzZXQ
“Hei! Kalian !”113Please respect copyright.PENANAevIYgSrntj
“Oke!”113Please respect copyright.PENANAFMN8dKwaJ9
“kalau aku menang, kau harus bersujud dan meminta maaf padanya”113Please respect copyright.PENANACI6yG1qxQy
“dan kalau aku menang. Kau harus lakukan apapun yang kuminta”113Please respect copyright.PENANAdAQgQdoxdT
“Oke!”113Please respect copyright.PENANAlywLVDoueC
“Kalian ini ! dengarkan apabila ada yang berbicara !”113Please respect copyright.PENANA8vIQNI8kqF
“Pak bisa kan ?” tanya Fandall memaksa113Please respect copyright.PENANAZe618NJwQo
“Ya ampun. Terserahlah” ucap gurunya pasrah113Please respect copyright.PENANAOevIs1YpXC
Mereka pun melakukan duel dengan menggunakan fasilitas lapangan. Peraturan yang berlakuu sama dengan peraturan latih tanding. Saat ada seseorang yang dianggap tidak bisa bertarung lagi atau menyerah, pertandingan baru selesai. Senjata apapun diperbolehkan. Semua macam luka akan disembuhkan setelah duel selesai.113Please respect copyright.PENANA6HVvXxNSOG
“kalian siap ? peraturannya gampang. Lumpuhkan musuhmu atau buat musuhmu menyerah. Namun, jika musuhmu sudah dianggap kalah kalian harus berhenti menyerang. Hanya itu peraturannya. Jelas ?”113Please respect copyright.PENANA07qdiHtN2R
Mereka berdua mengangguk sebagai jawaban. Banyak siswa datang begitu mendengar fandall akan bertarung dengan anak baru. Banyak yang ingin tahu dengan kekuatan anak baru itu. Lalu, pertandingan dimulai. Fandall sudah memasang kuda-kudanya. Namun Fa’I masih tetap terdiam dengan tangan kosong dan menatapnya. Fandall tersenyum, lalu jala api keluar dari telapak kakinya. ia melompat dengan cepat kearah Fa’I, memanfaatkan efek ledakan di kakinya. Kali ini tangannya yang membara, meluncur langsung ke arah wajah Fa’I dan duak! Pukulan langsung telak mengenai wajah Fa’I. melemparnya sejauh empat meter, namun ia tak terjatuh. Belum sempat Fa’I berdiri, Fandall mengeluarkan Sembilan bola api di punggungnya dan menyerang Fa’I beruntun. ‘ini terasa begitu mudah’ begitulah pikir semua orang. Tapi, pertandingan belum berakhir. Kepulan asap menutupi pandangan semua orang. Lalu, kepulan asap itu di lenyapkan dengan satu ayunan tangan oleh Fa’I. Dan ia masih berdiri tanpa lecet sedikitpun. Disekitar Fa’I mulai keluar putaran angin, dan Fa’I mulai memasang kuda-kudanya.113Please respect copyright.PENANAfzsvroJP5y
“kuda-kuda yang aneh” ucap Philo113Please respect copyright.PENANAemlSc9ucm2
“bukan aneh. Kau hanya tak pernah melihatnya”113Please respect copyright.PENANALshlbleigT
“maksudnya ?”113Please respect copyright.PENANAaa5u9dbWtW
“itu bukan kuda-kuda seorang penyihir. Tapi kuda-kuda seorang pendekar(pengguna ki)”113Please respect copyright.PENANAiOv4ah8VTH
“tunggu, Fa’I pengguna ki ?”113Please respect copyright.PENANAxQPbbomEWT
Jes’ka hanya mengangguk sebagai jawaban. Bahkan pak Tatsuya tidak bisa berkata apa-apa begitu melihat Fa’I mengeluarkan kuda-kuda itu.113Please respect copyright.PENANAotOsdXhV8h
Fandall mulai mengeluarkan bola air. Lalu, ia membentuknya seperti jarum. Dan menembakannya. Jarum air itu melesat dengan cepat. Dan tepat sebelum jarum air itu mendarat, jarum air itu berubah menjadi jarum es. Membuat Fa’I harus melompat menghindarinya. Serangan lain, tak menunggu Fa’I mendarat. Membuatnya harus menghancurkan jarum itu satu persatu. Namun karena ukurannya, hampir tak mungkin untuk mengancurkan semuanya sekaligus. Beberapa jarum pun lolos mendarat pada sasarannya. Walaupun tidak fatal. Begitu ia mendarat, ia menghancurkan seluruh jarum es yang tertancap ditubuhnya. Menyisahkan beberapa bagian yang masih didalam tubuhnya. Fa’I yang merasa sudah saatnya, pun memanggil pedangnya.113Please respect copyright.PENANATZPaqGIMXh
“Datanglah [……]”113Please respect copyright.PENANACNlIFnUgP1
Tak ada yang bisa mendengar nama pedangnya saat ia melafalkannya. Seakan-akan pedang itu hanya ia seorang yang tahu. Pedangnya pun mulai muncul didepannya, seperti teleportasi ke hadapan tuannya. Fa’I pun menggapainya dan memasang kuda-kudanya. Merubah pedang itu menjadi katana dengan tali yang melilit pinggangnya.113Please respect copyright.PENANAWIdlg2AXYo
Melihat hal itu, Fandall tidak tinggal diam. Ia pun memukulkan kedua tangannya ke tanah. Menghancurkannya dan menariknya menyelimuti tangannya. Lalu, menanamkan unsur elemen yang berbeda di tiap tangannya. Tangan kanan dengan batu yang diselimuti lahar panas. Dan tangan kiri dengan batu yang diselimuti air dingin. Lalu, sayap es mulai muncul dipunggung Fandall, dan ekornya mengibas dengan ganas. Tarikan nafas dalam diambil oleh Fa’I, lalu mereka menghilang.113Please respect copyright.PENANAYuqcJW3PFG
Tabrakan antar dua kubu begitu cepat, namun masih terlihat. Mereka bertarung hingga cukup serius. Namun, tabrakan itu makin mala makin cepat. Membuat pusing siapapun yang melihatnya. Dan tiba-tiba berhenti, menghempaskan salah satu dari mereka ke tanah dengan keras. Fandall masih terambang diatas sana dengan sayapnya. Fa’I pun berdiri, memasukkan Kembali pedangnya dan merubah bentuknya menjadi belati.113Please respect copyright.PENANAO27gai4JmX
Dengan dua belatinya, Fa’I meluncur dengan cepat kearah Fandall. Fandall menghindarinya, namun serangan Fa’I tidak berhenti di situ. Fa’I memadatkan udara sebagai pijakan lalu meluncur kearah yang berlawanan. Fandall yang tidak menduga serangan itu terlempar, namun ia tidak jatuh. Belum pulih dari serangan itu Fa’I sudah muncul dibelakangnya. Ia menyerangnya dengan cepat, sedangkan Fandall berusaha untuk bertahan. Pipi, lengan, bahu, paha, semuanya penuh sayatan. Lalu, Fandall Kembali terlempar karena tendangan Fa’I. menghantamnya ke dinding luar arena, lalu terjatuh. Fa’I pun mengubah belatinya kebentuk sebelumnya. Katana. Namun, Fandall masih berusaha untuk berdiri. Fa’I pun menekankan atmosfir dalam pertandingan ini dan bersiap dengan kuda-kudanya.113Please respect copyright.PENANALtG5IPlPKn
“ini peringatan untukmu. Menyerahlah”113Please respect copyright.PENANA7ytPrMBV7b
Fandall masih berusaha untuk bangkit. Fa’I memutar pedangnya yang masih dalam keadaan tersarung. Bersiap untuk serangan terakhir.113Please respect copyright.PENANAHZ9yQFh1gz
“ini yang terakhir. Menyerahlah”113Please respect copyright.PENANATHIZcjLP69
“Tunggu ! Fa’I, hentikan.” Teriak Jes’ka dari luar arena113Please respect copyright.PENANA5DGfWCeIOb
Fandall tak menggubrisnya. Ia tetap bangkit. Dan saat ia sudah dalam keadaan berdiri sepenuhnya, Fa’I melesat dengan kecepatan yang jauh dari sebelumnya. Lalu, 113Please respect copyright.PENANASTJFVkQTVt
SRASH !113Please respect copyright.PENANAqZfl2YTYqp
Semua orang terkejut113Please respect copyright.PENANAcPczZi3tFO
“Jes’ka ?”113Please respect copyright.PENANA5T9B5AwMSK
Jes’ka melindunginya. Darah kental keluar dari bahunya. Pedang Fa’I tepat menembus bahu kirinya. Ia menggenggam bilah katana itu dengan tangan kirinya. Menatap Fa’I, menariknya keluar lalu berkata; “bila dengan membunuhku dapat mengembalikan sosok ceriamu. Maka, bunuhlah aku. Tusuk tepat di sini” ucapnya sembari memandu bilah pedangnya kearah jantungnya. Fa’I menggertakan giginya melihat hal itu. Jes’ka hanya tersenyum lalu berkata113Please respect copyright.PENANAlL9ezic1Lk
“Maafkan aku, itu semua salahku”113Please respect copyright.PENANAbydFGqxdB5
“Hei ! Fa’I!”113Please respect copyright.PENANAl4uMJjK5X8
“DIAMLAH FANDALL!” sentak Jes’ka113Please respect copyright.PENANA0lCYZ6nveY
“Ini masalah kami” lanjutnya113Please respect copyright.PENANAt04VpurKuZ
“…”
Suasana menjadi senyap sesaat. Tak ada yang tahu apa yang terjadi. Atau mengapa hal ini terjadi. Tapi satu hal yang mereka tahu, penyebab dari ini semua adalah gadis itu. Gadis yang melindungi orang yang bukan tuannya.113Please respect copyright.PENANAVje5j9SvbF
“berulang kali.” Fa’I mulai mengeluarkan kata-katanya113Please respect copyright.PENANAoQEJZnKWGF
“berulang kali aku menjauhimu. Berulang kali aku mengacuhkanmu. Berulang kali aku menolak keberadaanmu”113Please respect copyright.PENANAx1W2ImJcxF
“tapi… tapi… aku nggak bisa membencimu. Bahkan setelah apa yang kau lakukan padaku, aku sudah memaafkanmu. Tapi, aku nggak bisa …”113Please respect copyright.PENANATgE784L9ya
Fa’I pun menarik pedangnya, menyarungkannya dan merubah wujudnya ke bentuk asalnya. Lalu ia berkata. “Maafkan aku, aku tidak membencimu, aku hanya belum bisa menatap wajahmu tanpa teringat ibuku” seraya mengelus kepala Jes’ka. Ia pun menjatuhkan pedangnya, sambil mengangkat kedua tangannya, dan berkata “aku menyerah”.113Please respect copyright.PENANA2WSUj9Pmi1
Air mata tak bisa dibendung lagi. Jes’ka tersenyum dengan penuh air mata. Ia Bahagia. Bahkan luka tusuk di bahunya tak berefek sedikitpun padanya. Philo turun ke lapangan, memanggilnya sambil berlari113Please respect copyright.PENANAMjboCihkKC
“Jes’ka… “. Membuat empunya nama menoleh. Tapi, begitu Philo sampai di hadapan Jes’ka bukan pukulan ke kepalanya yang ia berikan. Lalu ia berkata “kembalikan rasa khawatirku sialan !”113Please respect copyright.PENANAFpmmmKj7vd
“aw sakit !”113Please respect copyright.PENANAe7V07CzSKu
“lagian kamu Cuma salah paham”113Please respect copyright.PENANARfmdRxRd6h
“Ya, mana aku tahu. Lagian bahuku sakit juga, main jitak aja”113Please respect copyright.PENANAVVoJDhQF0y
“apa-apaan orang itu, tanpa sihir bisa sekuat itu ?” tanya Gadis dibelakangnya. Gadis itu tengah menyembuhkan Fandall. Ia menatap Fa’I yang tengah duduk di bangku samping arena penasaran.113Please respect copyright.PENANAxINT6PJTWQ
“karena dia pengguna ki” balas Jes’ka.113Please respect copyright.PENANAkDLELgzd6y
“itu seperti menggunakan kecurangan”113Please respect copyright.PENANAMRIxawQloW
“jika kau melihat seperti apa latihannya kau takkan berbicara seperti itu.”113Please respect copyright.PENANA9hmI0VHfiL
“memangnya seperti apa latihannya ?” tanya Fandall ingin tahu.113Please respect copyright.PENANAv6dllQohaV
“tanya langsung ke orangnya kenapa ?” ucap Philo113Please respect copyright.PENANAJ82dYT2bhQ
“apa sih ? ikut aja ada orang ngomong.”113Please respect copyright.PENANAMLUa48IBnO
“ye… kan aku disini juga, masa iya aku jadi budeg sementara cuman biar aku ga denger kalian ngomong apa”113Please respect copyright.PENANAPUEI8yshy0
“terserahlah” jawab Fandall pasrah. Ia tak pernah bisa menang saat adu bicara dengan Philo.113Please respect copyright.PENANAyvU8oHWVik
“Hei. Kalian ! cepat menyingkir dari arena. Kita akan mengadakan latih tanding lainnya”113Please respect copyright.PENANAEWD7pPzYj1
“ya, pak !” ucap mereka berempat.113Please respect copyright.PENANAL5xDFflHK5
Bel berdentang. Tanda bahwa jam pembelajaran hari ini sudah selesai. Peluh keringat di tubuh mereka, menunjukkan betapa kerasnya Latihan mereka hari ini. Terkecuali Jes’ka. Pundaknya yang terluka menmbuatnya hanya diam dan menonton dari tadi. Dengan Fa’I di sisinya, berusaha untuk melatih sihirnya yang tak kunjung berhasil113Please respect copyright.PENANALBIwYCEJfp
“Hei kalian. Sudah waktunya untuk pulang” teriak Philo di tengah lapangan. Dimana semua murid berkumpul. Fa’I membalasnya dengan sahutan.113Please respect copyright.PENANAxZ5ttd3buw
Ia pun berdiri hendak pergi ke kerumunan itu. Tapi Jes’ka yang di sampingnya kesusahan untuk berdiri karena lengannya. Fa’I pun mengulurkan tangannya. Namun, Jes’ka menolaknya. Ia ingin berusaha berdiri sendiri.113Please respect copyright.PENANAS4LAf3imw3
“jangan paksa dirimu. Kau hanya akan membuatku makin merasa bersalah” ucap Fa’I. Namun, Jes’ka tetap menolaknya.113Please respect copyright.PENANAa4j4iIiQQu
“Jes’ka, sebagai pelayan pribadiku, kuperintahkan kau untuk menerimanya” balas Fa’I tegas.113Please respect copyright.PENANAqpELT6ZAn8
“Kau sangat memaksa, Tuan.” Ucapnya sembari menerimanya113Please respect copyright.PENANAwoNt8Hzd9Z
“Sudah kubilang jangan panggil aku tuan” ucap Fa’I sembari menariknya113Please respect copyright.PENANAfbeJycz18y
“Hei, kalian berdua. Cepatlah !” Teriak Fandall113Please respect copyright.PENANAxykvAyv4uf
“YA !” balas mereka keras
Lima belas menit kemudian, mereka baru selesai dari ruang Kesehatan. Mencoba menyembuhkan tangan Jes’ka yang terluka.113Please respect copyright.PENANAXzSo6FKpcD
“lama sekali kalian ?” Ucap Fa’I begitu melihat Jes’ka dan Philo keluar113Please respect copyright.PENANAM8KEbtvyjo
“Hei ! salah siapa dia jadi seperti ini ?”113Please respect copyright.PENANAio6T32Y7YO
Fa’I melliriknya kesal sembari berkata “iya iya, gue tau…”113Please respect copyright.PENANAosedPis2G2
“ya sudah nggak usah rewel”113Please respect copyright.PENANAM76YfGaNqD
“yi sidih, nggik isih riwil…” ejeknya113Please respect copyright.PENANA570LqGCqS9
“apa ?”113Please respect copyright.PENANAJ99SXisNhq
“nggak, nggak apa. Kamu cantik” balas Fa’I sarkas.
Jes’ka yang melihat mereka hanya menahan tawa. Hari sudah mulai sore. Sudah waktunya mereka pulang. Lalu, ia teringat akan sesuatu.113Please respect copyright.PENANABeYlI9BKL5
“Philo…”113Please respect copyright.PENANAoSPqLrB748
“ya ?”113Please respect copyright.PENANAfIK1QKG3w1
“bisakah kau tunjukkan kamar kami ?” pintanya113Please respect copyright.PENANAbX6Key0Rxr
“tentu. Dimana kamar kalian ?”113Please respect copyright.PENANAsZPM6KeUak
“asrama 306”113Please respect copyright.PENANAudhIYqo8un
“tunggu, kenapa sama denganku ?” tanya Fa’I bingung113Please respect copyright.PENANAL6Fi8X9QVL
“hah ? tentu saja karena kalian adalah tuan dan pelayan. Mereka selalu satu ruangan walaupun berbeda gender seperti kalian ini” ucapnya sembari menusuk dada Fa’I dengan jarinya.113Please respect copyright.PENANAMCLKpmME0q
“Hei Philo, kenapa kau menjadi menjengkelkan ?” tanya Fa’I 113Please respect copyright.PENANARnyUDoP1Wu
“apa katamu ?”113Please respect copyright.PENANAFo1jKZFI2E
“nggak. Lupakan”113Please respect copyright.PENANAeqNLW5UUR0
“katakan sekali lagi. Aku tantang kamu. katakan sekali lagi”113Please respect copyright.PENANAprVTitrpcN
Namun Fa’I mengacuhkannya. Mereka pun berjalan pulang, meninggalkan ruang Kesehatan, dan pergi ke asrama masing-masing. Asrama akademi letaknya cukup jauh dari lapangan. Walaupun begitu akademi ini memiliki supermarketnya sendiri. Dan lokasinya berdekatan dengan asrama. Dan disebelah asrama ada ruang Latihan pribadi. Ruang yang dapat digunakan para murid untuk berlatih hekstra. Ruangan itu telah dilengkapi dengan sihir yang kuat. Jadi ruangan itu tak mungkin hancur. Lalu jauh di sisi utara, ada kebun yang menjadi salah satu bagian taman. Diantara kebun dan ruang Latihan pribadi, adalah satu-satunya jalan masuk dan keluar akademi ini. Di taan itu, sudah diberikan tatanan yang cukup rapi. Bahkan ada Billboard disana yang berisikan pengumuman-pengumuman mengenai apa yang terjadi di akademi, hingga makalah atau bahkan sajak yang ditaruh oleh siapapun yang ingin. Di sebelah timur taman tu adalah ruang kelas dengan Gedung dua lantai berbentuk huruf “L”. Di lantai pertama adalah ruang kelas, ada lima belas kelas yang mengapit Lorong dan satu ruang peralatan kebersihan. Lalu di lantai dua berisi ruang guru, ruang kepala sekolah dan ruang komite. Disebelah timur dari Gedung kelas ada ruang peralatan. Ruang yang isinya seluruh peralatan yang akan digunakan dalam pembelajaran. Lalu selatannya terhampar kebun lain yang merambat hingga mengarah ke kantin sekolah.113Please respect copyright.PENANAi6wtQyT9XS
Akhirnya mereka sampai di depan kamar mereka. Fa’I yang masih tidak yakin Kembali bertanya113Please respect copyright.PENANAqDw1gVKYUN
“tunggu, ini beneran ?”113Please respect copyright.PENANA4BIu2IToo8
“apa lagi ?”113Please respect copyright.PENANAgg65fW9qnL
“aku dan Jes’ka satu kamar ?”113Please respect copyright.PENANA94HLzllhj7
“iya… Fa’I iya… susah bener ngasih tau kamu”113Please respect copyright.PENANA0CINodBucO
“ta-tapi113Please respect copyright.PENANAKC5DbV6IEM
“aku tak keberatan” jawab Jes’ka113Please respect copyright.PENANA7I7KCnCj85
“aku yang keberatan” tekannya dengan wajah memerah. Dan Jes’ka hanya senyum menanggapi. Philo yang sudah Lelah akhirnya meninggalkan mereka.113Please respect copyright.PENANAOj8itaZY6B
“ya ampun. Ya sudah. Mau bagaimana lagi ?”
Esoknya. Fa’I berangkat dengan menggunakan pakaian tempurnya, begitu pula Jes’ka. Namun, begitu mereka sampai tidak satupun dari mereka yang memakai pakaian tempurnya.113Please respect copyright.PENANA1KGePvm1Mq
“kenapa kalian menggunakan pakaian tempur ?” tanya salah satu Fandall113Please respect copyright.PENANAfjRqKBs4zI
“ha ? bukannya sekarang ada Latihan bela diri ?”113Please respect copyright.PENANAB1bPjyHdZN
“nggak ada instruktur nya. jadi nggak ada latihannya”113Please respect copyright.PENANAyBGPKt8l06
“kok bisa?”113Please respect copyright.PENANACejQKq2pLj
“ntahlah, sudah dari awal kita masuk menjadi seperti ini. Lagi pula, kelas petir adalah kelas terbelakang. Karena apa yang kita pelajari berbeda daripada kelas lainnya. Disaat kelas lainnya berlatih menggunakan sihir tingkat lanjut, kita hanya berlatih dasar-dasar dari sihir”113Please respect copyright.PENANAm5uqayBGzd
“tapi bukankah semua berawal dari situ ?”113Please respect copyright.PENANA94299xbEuA
“aku paham. Namun tak banyak yang sepikiran dengan kita”113Please respect copyright.PENANAGweQktIoj7
“pantas saja kelas kita isinya biang onar semua.”113Please respect copyright.PENANAmV5oKQ2wS3
“dulunya. Sekarang mereka sudah jinak”113Please respect copyright.PENANATgDNBncGsu
“karenamu ?”113Please respect copyright.PENANAZ7o7vsnedp
“iya…” jawab Fandall manggut-manggut sembari tertawa kecil113Please respect copyright.PENANAFV2coNqoM5
Dak !113Please respect copyright.PENANAZ8YuW3bF2s
Suara pintu yang terbuka dengan keras menyita perhatian satu kelas.113Please respect copyright.PENANAqk6OeCGxO7
“seperti yang kuduga. Tidak ada dari kalian yang mengenakan pakaian tempur” ucap pak Tatsuya.113Please respect copyright.PENANAKYmEz8NDfN
Lalu, pak Tatsuya masuk ked ala diikuti dengan satu orang lagi yang lebih tua darinya.113Please respect copyright.PENANAs2rvmabc9x
“ini adalah instruktur bela diri kalian yang baru” ucapnya sembari menunjuk pria tua disampingnya.113Please respect copyright.PENANATXGyb4CaFX
“salah kenal. Nama saya Archie ‘Pendragon’ pemegang kursi Arthur generasi sebelumnya”113Please respect copyright.PENANABE9f6B8Uka
“Tunggu dulu. Pak Tua ?” Ucap Fa’I terkejut.
*
Kelas Kembali berjalan dengan semestinya. Namun, karena kelas petir sebelumnya tidak pernah mendapatkan instruktur bela diri, mereka tidak diduga akan mengambil lapangan untuk Latihan. Alhasil, sekarang mereka Kembali ke pelajaran teori Pak Tatsuya. Sedangkan nanti siang, mereka akan memulai pelajaran bela diri Pak Archie.113Please respect copyright.PENANAaQPXvzAQQO
“Dasar, mbak sialan. Ia mengirim pak tua ke sini juga ternyata”113Please respect copyright.PENANAESJ1HNOVN5
“aku heran, seberapa besar pengaruhnya di sini.”113Please respect copyright.PENANAiVFk4OIWSg
“ntahlah, Jes’ka. Tapi aku yakin ia akan selalu berbuat seenaknya”113Please respect copyright.PENANACsIwnISWxU
“maksudnya ?”113Please respect copyright.PENANA5WK4YyweOA
“Ya gitu dah”113Please respect copyright.PENANAVSerDNnsMI
“Hei kalian. Jangan bicara terus ! dengarkan !” teriak Pak Tatsuya didepan kelas.113Please respect copyright.PENANAc6YKS2vSdd
“ya pak” jawab mereka113Please respect copyright.PENANAzJUSuxwTQd
Namun, tak lama setelah itu, Philo membisikan sesuatu ke Fa’i.113Please respect copyright.PENANAonGXv3W6gf
“Fa’I. apa kau mengenalnya ?”113Please respect copyright.PENANA3BjNGWa1Ar
“itu guruku sebelum aku masuk akademi”113Please respect copyright.PENANA63kBD2dALo
“beneran ? lalu, kenapa ia masuk ke sini ? ia ngikutin kamu”113Please respect copyright.PENANAcMd4qg20BW
“nggak tau… emang aku siapanya ? kok lu tanya ke aku ?”113Please respect copyright.PENANABu2R71mAaN
“ya… kali. Lu muridnya yang paling brengsek mungkin”113Please respect copyright.PENANAkswkQzBJ53
“eh lu tu ya…”113Please respect copyright.PENANAXtfVyhhIHj
Tak tak tak 113Please respect copyright.PENANA0AMqGHyt73
“saya bilang sekali, kalian hiraukan.” Ucapnya sembari mengetuk-ketuk meja Fa’I dari belakangnya. Mereka berdua hanya tertunduk. Takut menatap wajah menyeramkan gurunya113Please respect copyright.PENANAIB1lAuNAM4
“Philo, lari keliling Gedung kelas tiga kali”113Please respect copyright.PENANAnbGRhYrjfy
“ya pak” jawabnya pasrah
Philo pun berdiri lalu berlari keluar kelas dengan Fa’I dibelakangnya. Namun, sebelum Fa’I sempat berlari, pak Tatsuya menahannya
“Mau kemana kamu ?”113Please respect copyright.PENANAoyia4cLFI5
“lari keliling Gedung ?”113Please respect copyright.PENANAztg6Brkzpk
“kamu bersihkan toilet pria”113Please respect copyright.PENANA2caoLOE0nf
“lho, kok beda ?”113Please respect copyright.PENANAOMgditPThh
“kalo cuman lari, mudah buatmu. Nggak mau ? mau bersihkan lapangan Latihan sebagai gantinya ?”113Please respect copyright.PENANAxAgSGE9tpb
“iya pak. Iya”
Fa’I pun keluar dengan penuh keluh. Suasana kelas menjadi lebih tenang saat pak Tatsuya mereda. Jes’ka yang merasa kesal, mengganggu Fandall dengan sihirnya. Melemparinya dengan kertas-kertas kecil yang dipercepat dengan sihir. Dan saat Fandall menoleh ia melemparnya dengan yang sedikit lebih besar dengan tulisan di dalamnya113Please respect copyright.PENANAdAjnzSRklM
“COMBE” begitulah yang tertulis di sana113Please respect copyright.PENANAoIGgPuKoGI
Fandall pun berdiri dan menyerahkan kertas itu ke pak Tatsuya. Membuat Jes’ka merutuki perbuatannya.113Please respect copyright.PENANAJSA08DvXD7
“Jes’ka, ikuti Jes’ka”113Please respect copyright.PENANAVOPv5LhNDZ
“ya pak !” ucapnya lalu berjalan keluar.113Please respect copyright.PENANAz4oYs0pJIi
“Eh… Jes’ka” 113Please respect copyright.PENANAtHSOn2MyPR
“ya pak ?”113Please respect copyright.PENANAnv5YaS82YR
“tujuh kali…” katanya sembari menunjuk keluar dengan kapur papannya.113Please respect copyright.PENANApMk4qBiNsq
Jes’ka pun menghela nafas berat lalu pergi, namun sebelum ia keluar ia menyempatkan menatap Fandall sinis.
“baiklah, kita lanjutkan pelajarannya”
*
Bel Kembali berdentang. Pak Tatsuya pun mengakhiri pelajaran, lalu semua siswa pergi keluar untuk istirahat. Disaat yang lain keluar, Fa’I malah baru masuk kelas. Ia nampak lelah. Ia kembali ke bangkunya lalu merebahkan kepalanya.113Please respect copyright.PENANAFNBd9wTGRR
“Nih” ucap seseorang di sampingnya. Membuat Fa’I Kembali bangun. Itu Jes’ka dengan sebotol isotonic di tangannya. Fa’I pun menerimannya dan meminumnya,. Ia menghabiskannya dalam sekali teguk. Ia menghela nafas lega begitu selesai meminum habis sebotol itu. Jes’ka yang disebelahna hanya tersenyum memperhatikan. Ia mengeluarkan botol minumnya dari tas lalu meminumnya.113Please respect copyright.PENANATvKDyLPwH6
“kamu cuma beli satu ?”113Please respect copyright.PENANA0TdoK6qeah
“iya. Kenapa ? kurang ?”113Please respect copyright.PENANA3Bs6vN04Bb
“nggak juga. Tunggu sini”113Please respect copyright.PENANAHdWFcshXbK
“kamu mau kemana ?”113Please respect copyright.PENANArtMEOEvMfm
“aku cuman sebentar. Tunggu sini” ucapnya lalu pergi.
Ia pun pergi ke vending machine di pojok tangga. Memasukkan beberapa koin perak, lalu memilih jus jeruk. Namun, sebelum ia menekan tombol tuk memilih. Ia mendengar seseorang tengah berbicara dengan berbisik di dekatnya. Ia melihat kelas disampingnya yang kosong dan mendengarkan dengan seksama113Please respect copyright.PENANAeHgK7YcTVg
“apa kau sudah mendapatkannya ?”113Please respect copyright.PENANAaacYPiZqnc
“sudah Nyonya”113Please respect copyright.PENANA0Rh9pRWXBf
“bagus”113Please respect copyright.PENANAjSRzonETiy
“apa ini ? aku tidak menyangkan ternyata menjadi seperti ini. Ini bisa dipake” ucap seorang gadis di sana.113Please respect copyright.PENANAhmeFOtYr9x
“kamu boleh pergi. dan jangan sampai ayah tau tentang hal ini”113Please respect copyright.PENANApZW1UU52en
“baik nyonya”113Please respect copyright.PENANAllo0Rof0NX
Sebelum ia ketahuan, ia berpura-pura berjalan kearah vending machine dan pura-pura baru datang. Ia merasa laki-laki itu menatapnya tajam. Iapun menekan jus jeruk dua kali karena harus mengulang tadi. Lalu meminum salah satunya dan pergi Kembali ke kelas.113Please respect copyright.PENANAjizvX8f8Pt
Fa’I terkejut melihat Jes’ka tengah tertidur pulas di mejanya. Ia mendekatinya dan melihat wajahnya dengan dekat. Ia pun mengibaskan rambutnya perlahan. Berusaha melihat wajahnya dengan cukup jelas. ‘ia cukup cantik juga’ pikirnya. Ia lalu menggelengkan kepalanya. Berusaha tetap fokus. Lalu menyodorkan jus jeruk itu ke pipinya yang membuatnya terbangun.113Please respect copyright.PENANANgwEUQOgXN
“dingin. Apa ini ?”113Please respect copyright.PENANAmBAK4odq84
“masih tanya lagi. Itu jus jeruk. Kesukaanmu”113Please respect copyright.PENANA3uCk6ZMpNR
“kok kamu tahu ?”113Please respect copyright.PENANAoXuReCMMVI
“ntahlah, aku sering melihatmu meminumnya di kediaman dulu. aku salah ?”113Please respect copyright.PENANANuOrJU9tqH
Jes’ka menggeleng lemah sebagai jawaban. Wajahnya memerah karena hal tidak jelas. Ia lalu teringat sesuatu. Ia pun mengambil tasnya, mencarinya perlahan lalu mengeluarkan sekotak makan siang, dan memberikannya ke Fa’I113Please respect copyright.PENANAmMfqgvaqXa
“apa ini ? bekal ?”113Please respect copyright.PENANA9NNHv4KEGH
“iya”113Please respect copyright.PENANABv6Z3aXi30
“punyamu ?”113Please respect copyright.PENANAu86WFYpgL8
Jes’ka menggeleng lalu menjawab “punyamu”113Please respect copyright.PENANAcPJepyCI3F
“kamu gimana ?”113Please respect copyright.PENANAyCjEBQZpyj
“aku nggak usah. Aku nggak lapar” ucapnya. Namun, perutnya berkata lain. Jes’ka hanya bisa cengingisan sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.113Please respect copyright.PENANANL6pt04bUN
“ya udah kamu makan aja. Ngapain malu ?”113Please respect copyright.PENANAKvCis6KUcW
“tapi aku buat ini untuk kamu”113Please respect copyright.PENANA2WxNAvp0Jd
“ya elah. Tinggal makan berdua aja kok repot ?” ucapnya lalu menyendok nasi bekalnya, dan menyuapkannya ke Jes’ka langsung ke mulutnya. Setelahnya, ia menyendok nasi bekalnya untuk dirinya.113Please respect copyright.PENANAEJeRO8YNyX
“lain kali, kalau kau ingin membuatkanku bekal, buat lebih. Jangan untukku saja. Untukmu juga”113Please respect copyright.PENANAySJMHLSCFM
“tapi-113Please respect copyright.PENANAdZ8K67dRC7
“tapi apa ? bahannya kurang ? nggak ada uang ? tak belikan. Kamu cuma perlu masak dan menata aja. Dan juga masakanmu lebih enak daripada punyaku”113Please respect copyright.PENANAOTQ4OpN3ue
“tapi tiap pagi kamu nggak mau sarapan”113Please respect copyright.PENANA2AVkupeSu6
“itu karena kamu membuat sarapan yang agak berat. Untuk pagi aku cukup hanya dengan roti dan susu”113Please respect copyright.PENANAkUo33NKG0F
“baiklah, besok kubuatkan”113Please respect copyright.PENANAJRihtguQ2V
Bel pun bedentang. Tanda bahwa jam istirahat sudah berakhir. Siswa-siswa mulai Kembali ke kelasnya masing-masing. Fa’I pun menghabiskan bekalnya dengan cepat hingga tersedak karenanya. Jes’ka pun dengan tanggap memberikan botol minumnya. ‘pelan-pelan’ ucapnya sembari menepuk punggung Fa’I perlahan. Tak lama setelah semua murid Kembali. Pak Archie memasuki kelas. ia menyuruh mereka untuk mengganti seragamnya, lupa karena sudah lama taka da instruktur bela diri.
*
“baiklah, apa semuanya sudah berkumpul?”113Please respect copyright.PENANAFNRdAf7fIC
Kini mereka berada di lapangan. Atas perintahnya, ia menyuruh seluruh siswa kelas berkumpul disana. Para siswa bergerombol didepan pak tua. Berbaris menunggu Fandall selesai mengecek semua siswa. “Sudah pak” ucapnya akhirnya. Pak tua mengangguk dan memulai pelajarannya113Please respect copyright.PENANA4N6PC6y5Ji
“baik, saya tau karena tak ada instruktur bela diri di kelas kalian sebelumnya, banyak siswa-siswi yang lemah terhadap serangan fisik. Jadi, saya akan mengajarkan tentang seluruh Teknik dasar bela diri”113Please respect copyright.PENANAvWOVIG1y3E
“permisi pak” ucap seorang siswa sembari mengacungkan tanganya.113Please respect copyright.PENANAgWh5MpHOT0
“bukannya dengan sihir saja sudah cukup. Kenapa kita tetap harus melatih fisik kita ?” tanya Siswa itu yang ternyata adalah Fandall. Ia bertanya dengan wajah serius. 113Please respect copyright.PENANAWqVhvkAwIx
“menurutmu begitu ? baiklah akan kutunjukkan. Kesini.”perintahnya.113Please respect copyright.PENANAAu1khhBcxG
Fandall pun mulai maju ke depan. 113Please respect copyright.PENANAkqQQ5sewp2
“sekarang aku akan menyerang mu dengan tongkat ini. Tangkis seranganku sekali makan aku akan berhenti.” Ucapnya113Please respect copyright.PENANA5bQClMVNHW
Fandall bersiap dan mengeluarkan zirah berlapis lava miliknya113Please respect copyright.PENANAlHNj3MYwYY
“baik, biar ku mulai. [Zone]”113Please respect copyright.PENANAmRu9JHMfVN
Zirah berlapis lava milik Fandall tiba-tiba menghilang. Semua muridnya bingung melihat hal itu. Fandall yang ikut bingung, berusaha untuk mengeluarkan sihirnya namun tetap gagal.113Please respect copyright.PENANAAeMiwiOynV
“tak berguna. Itu [Zone]. Skill yang berfungsi untuk membanjiri daerah sekitarnya dengan mana”113Please respect copyright.PENANASuD7nkTV0H
“tapi kenapa sihirku hilang ?”113Please respect copyright.PENANAnVn5dLV7iC
“itukan [Mana Zone]. Apa kau lupa aliran yang dipelajari Archie Pendragon ?”113Please respect copyright.PENANAZehvM1SeDh
“Ki ? berarti kamu banjir akan Ki ?”113Please respect copyright.PENANA9IWLmRFPCe
“bisa dibilang seperti itu. Tapi lihatlah kedepan “ ucapnya membuat Fandall Kembali mengarahkan pandangannya ke depan.113Please respect copyright.PENANAz2APkfUqVm
“apa yang akan kau lakukan sekarang ?” tanya Pak Archie.113Please respect copyright.PENANA9CVrb3wGHl
Fandall pun mendecakkan lidahnya. Pak Tua mulai meluncur dengan cepat kearah Fandall. Ia mengayunkan tongkatnya dengan keras, membuat Fandall yang tidak siap mundur dan terjatuh karena tidak seimbang. Pak Tua pun mengacungkan tongkatnya kearahnya.113Please respect copyright.PENANAle4ijFUJfE
“paham ?” tanyanya113Please respect copyright.PENANAzC6ioOyeeO
“tak semua orang di dunia ini menggunakan sihir. Tak semua orang di dunia ini bergantung pada mana. Beberapa ada yang menggunakan Ki. Lalu, ada kasus langka seperti marwah.”113Please respect copyright.PENANAqJXZNChQNY
“aku contohnya, aku adalah pengguna Ki. Jadi aku tidak memiliki mana dalam tubuhku. Bukan, lebih tepatnya manaku cukup kecil hingga. Mungkin kalian tidak percaya. Mana mungkin seorang mantan pemegang kursi Arthur tidak memiliki mana. Namun, aku bisa. Ingat, Arthur, Percieval, Keys, itu hanyalah sebuah gelar. Dari setiap generasi, Arthur baru akan lahir. Lalu yang lain akan datang dan menghadap kepadanya”113Please respect copyright.PENANAMSc3kGmIqB
“lalu bagaimana yang kedua belas ?” tanya seorang siswa113Please respect copyright.PENANAg1KPFrFvL5
“ntahlah. Tidak ada yang tahu siapa pemegang kursi ke dua belas. Hanya generasi pertama yang memiliki seseorang untuk mengisi kursi itu”113Please respect copyright.PENANAXDuIRVkdcJ
“jadi mulai sekarang aku akan mengajarkan kalian bela diri. Dan aku punya tujuan untuk diraih. Yaitu mengikutkan kalian ke dalam kompetisi altar”113Please respect copyright.PENANAmYkGKFY6MI
“tunggu dulu, bukankah itu terlalu jauh ? kompetisi altar diadakan saat Arthur akan pensiun bukan ?113Please respect copyright.PENANApdjGsHQiRs
“tepat sekali dan itu tak lama lagi”113Please respect copyright.PENANArCk3YgbcFn
“Ha ?!! Bagaimana bisa ?”113Please respect copyright.PENANA38H0XFGwPB
“Ah, aku lupa memberi tahuh kalian. Basweda Putra, Arthur ke – 11 adalah muridku”113Please respect copyright.PENANABvCFSiAjeO
Tak ada yang lebih mengejutkan dari pada kenyataan ini.113Please respect copyright.PENANAy0VnFULK8J
Setelahnya, para siswa mulai belajar dengan serius untuk mengejar kompetisi altar. Kompetisi altar adalah kompetisi dimana seluruh akademi di dunia akan berpartisipasi sebagai calon kandidiat pemegang kursi Arthur. Kompetisi ini diawali dari kompetisi antar benua. Dan dalam kompetisi yang akan mereka jalani, meeka akan melawan Akademi NAKET yang memiliki murid-murid dengan kreasi sihir yang luar biasa. Mereka mulai berlatih keras, namun tak banyak dari mereka yang berhenti di tengah. Walaupun begitu kelas mereka mulai mengungguli kelas-kelas lainnya.
*
Beberapa bulan kemudian, Malam hari, setelah latihan. Philo tengah memasak sesuatu untuk Nas’ti dan dirinya, sembari menunggu Nas’ti yang masih berbelanja bahan makanan untuk seminggu kedepan. Tiba-tiba ia mendengar seseorang mengetuk pintu depannya. Ia pun menghentikan aktifitasnya sejenak, lalu pergi ke depan. Dan saat ia membukanya, ia tidak menemukan siapapun. Tapi, ia menemukan sebuah amplop. Ia pun mengambilnya. Dan saat ia membukanya, ia hanya bisa membisu dengan apa yang ia lihat.
Beberapa saat kemudian, Nas’ti Kembali dari belanja. Ia melihat Philo hanya duduk diam di sofa, sembari menatap berkas-berkas yang berhampuran di meja. Ia pun melihatnya dan terkejut. Itu berisikan foto-foto Fa’I dan kenyataan dibaliknya.113Please respect copyright.PENANAp900hbzjJK
“jangan menduga-duga. Kita tanyakan saja keorangnya langsung”
Satu jam sebelumnya, Di kamar asrama Fa’I. mereka didatangi oleh tamu tak diduga. Nar’u datang dan menunggu mereka di dalam.113Please respect copyright.PENANAYXFpQKhS7k
“mbak, kamu kok bisa masuk ?”113Please respect copyright.PENANAhMGVsmrH2y
“bisa lah. Emang kamu pikir aku nggak punya cara apa buat masuk ?”113Please respect copyright.PENANAPO0kuvBU79
Fa’I pun melengos pergi ke dapur, untuk mengambil air minum. Dan ia melihat jendela dapur terbuka. ‘dasar. Apa tak ada cara lain untuk masuk ke kamarku ?’ ia lalu mengambil beberapa kaleng jus dari lemari esnya. Lalu menyuguhkannya untuk mbaknya, dirinya dan Jes’ka.113Please respect copyright.PENANAg6Q7F2bI6w
“ada apa ?”113Please respect copyright.PENANA4hQFyRv0iK
“aku Cuma memeriksa keadaanmu”
*
Pintu depan kamar Fa’I diketuk. Namun, karena kedua pemilik kamar tengah sibuk sendiri tidak ada dari mereka yang mendengarnya. Jes’ka yang tengah memasak, dan Fa’I yang masih mandi. Alhasil, Nar’u pun pergi membukakan pintu. Ia melihat seorang gadis dengan satu amplop di tangannya. Gadis itu terdiam sembari menatap Nar’u. Dan Nar’u mengenali gadis itu dengan jelas. Amplop yang dipegangnya pun terjatuh. Ia lalu menunduk dan melenggang pergi.113Please respect copyright.PENANAq27UAxpV0h
“sialan, aku datang disaat yang salah” ucapnya113Please respect copyright.PENANAV8zhBT5NX2
Nar’u pun memungut amplop itu dan melihat isinya. Setelah melihat isinya, ia membawanya masuk. Lalu duduk di sofa menunggu Fa’I selesai. 113Please respect copyright.PENANALmeeiW5vgx
Tak lama kemudian, pria yang ditunggu-tunggu datang. Ia menyerahkan amplop it uke Fa’I lalu dibukanya. Semuanya berisikan tentang dirinya dan data-data aslinya. Ia bingung, kenapa mbaknya memberinya ini. Lalu mbaknya pun berkata, “ini ada hubungannya dengan Philo”. Fa’I hanya menatapnya tak mengerti. Lalu, Nar’u menghela nafas berat dan menyuruh Fa’I memanggil Jes’ka.113Please respect copyright.PENANAR7zbfSowz0
“sudah saat nya aku menceritakan ini kepada kalian.” Ucapnya.113Please respect copyright.PENANAEbSn1k1ptC
Lalu, ia bercerita tentang apa yang sebenarnya terjadi antara keluarga Phial dan Mer. Penyebab tragis seseorang kehilangan orang yang dicintainya. Dan apa itu sebenarnya keluarga Phial. Fa’I dan Jes’ka mendengarkan dengan seksama hingga cerita itu selesai. 113Please respect copyright.PENANAWYMCpbLaua
“lalu, apa yang harus kulakukan ?”113Please respect copyright.PENANAI5ruL56BGP
“itu semua terserah denganmu. Jika kau ingin menghiraukannya, cepat atau lambat ia akan menjadi lawan mu. Tapi jika kau ingin mengejarnya. Lakukan. Apapun hasilnya.”113Please respect copyright.PENANAKdkfwcENxn
“berapa peluangku ?”113Please respect copyright.PENANAt9mDvi5NWt
“sekitar 15 %”113Please respect copyright.PENANAbLv4vailwO
“baiklah”113Please respect copyright.PENANA8ojAAHevwN
“maaf. Tak seharusnya aku memasukkan kalian ke kelas yang sama dengannya”113Please respect copyright.PENANAqohznqmhph
“nggak. Lagi pula aku sudah mengenalnya sebelum masuk ke kelas. Ia yang menjual bunga mawar mana kepadaku”
Dak!
“APA YANG KAU LAKUKAN PADA PHI-llo ?” Tanya Fandall sembari mendobrak pintu dengan kasar.113Please respect copyright.PENANAO78lZ8cG9p
“aku mengerti sekarang” ia pun berlari keluar. Tanpa peduli pemilik kamar yang bingung akan sikapnya. Lalu, Nar’u pun mengambil tasnya dan pergi. ia mengenakan topinya lalu menghilang.113Please respect copyright.PENANAAa0QOiRbw7
“apa yang akan kau lakukan ?” tanya Jes’ka113Please respect copyright.PENANALn0a1EUA2w
“apa lagi ? menceritakan yang sebenarnya. Bahwa kita tidak terlibat hal itu”113Please respect copyright.PENANAN5BKPBbCd7
“bagaimana jika ia tetap menolak ?”113Please respect copyright.PENANABiumffUwDZ
“kita pikirkan itu nanti”113Please respect copyright.PENANA4DkXaWHRAk
Dering ponsel Fa’I mengejutkannya, ia membukanya dan mendapat pesan dari Fandall. “Philo menghilang. Aku akan mencarinya. Jika aku tidak Kembali sebelum kelas, katakan bahwa aku sakit” Fa’I terkejut membaca pesan itu. Ia pun pergi keluar dengan cepat, bersama Jes’ka. Mencari Philo, berlari ke seluruh penjuru akademi.113Please respect copyright.PENANAho6pEEsMmo
Sudah lebih dari satu jam mereka mencari, namun mereka tidak menemukannya. Lalu mereka sadar, ada satu tempat lagi yang belum mereka cari. Diluar akademi. Tapi, terlalu susah untuk pergi keluar sekolah karena aturan yang ada. Karena aturan yang dibuat sekolah, dibuat untuk mencega orang keluar bukan mencegah penyusup.113Please respect copyright.PENANAmk1FMjwCDd
“apa yang kalian lakukan di sini tengah malam ?” tanya Fandall sembari menghampiri mereka.113Please respect copyright.PENANAr2bTU69azY
“Kami mencari –113Please respect copyright.PENANAxEVsxnMFMS
“Philo ?dia tidak ada di sini”113Please respect copyright.PENANAxLJ02qTpSP
“dari mana kau tahu ?”113Please respect copyright.PENANAxjjTpB2Xka
“anggap saja aku mengenalnya lebih dari kalian”113Please respect copyright.PENANAGGN2zfcyGv
“lalu, dimana ia sekarang ?” tanya Jes’ka113Please respect copyright.PENANAjcdr5PTYzL
“aku takkan memberitahumu”113Please respect copyright.PENANAhNMkCcDcW6
“kenapa ?”113Please respect copyright.PENANAkH9wPWuxbC
“hanya karena kalian keluarga Mer, bukan berarti aku akan menurutinya”113Please respect copyright.PENANACnWOpsgzWa
Fa’I mendecakkan lidahnya lalu berkata “memangnya kenapa jika aku keluarga mer ?”113Please respect copyright.PENANA9YZsCqH001
“Ugh… Apa –113Please respect copyright.PENANAHvWWSXjY6W
Belum selesai Fandal berkata Fa’I meraih kerah bajunya dan mengangkatnya113Please respect copyright.PENANAwzHiHIBVhc
“jika kalian membenci keluarga Mer, aku lebih membencinya. Aku tak tahu apa yang dipikirkan pendahuluku hingga kami berakhir seperti ini. Tapi, aku hanya bisa menerimanya. Karena itu, aku akan merubah pikiran semua orang tentang keluarga Mer. Jadi, beri tahu aku dimana Philo”113Please respect copyright.PENANAaIC2eRMFSC
“alasan konyol seperti itu mana mungkin aku peduli.” Ucapnya113Please respect copyright.PENANAM2Cid2USQa
Fa’I pun mendecakkan lidahnya lalu melepas kerahnya.113Please respect copyright.PENANALENLGDaONR
“mana mungkin aku memberi tahu kalian jika Philo pergi kerumahnya ?” ucap Fandall lalu pergi.
*
“Apa benar di sini ?”113Please respect copyright.PENANAcZaQEUnRMl
“Iya pak. Setahu kami, rumahnya di sini” jawab Jes’ka
Fa’I dan Jes’ka serta Pak Tatsuya datang melalui portal yang Jes’ka buat. Mereka tiba di depan rumah Philo. Dengan perllahan mereka masuk kek rumahnya. Pak Tatsuya bersuara, berusaha memberi tahukan kehadirannya. Dan akhirnya mereka masuk dan tak menemukan seorang pun. Mereka menyusuri seluruh rumah, hingga akhirnya tinggal satu tempat yang belum mereka periksa. Kamar tidur.113Please respect copyright.PENANAjU4KlDS1Wq
Mereka pun membukanya dan menemukan Philo disana tengah tertidur memungguninya. Mereka semua bernafas lega, mengetahui bahwa Philo tidak melakukan suatu hal yang bodoh.113Please respect copyright.PENANAiiLotfWjaB
“apa yang kalian lakukan di sini?”113Please respect copyright.PENANABzj4Y9AtIl
Semua orang terkejut, mengira bahwa Philo masih tidur113Please respect copyright.PENANAuVyZaJp3iq
“Philo ?”113Please respect copyright.PENANAE37LocEhh8
“aku nggak punya urusan lagi denganmu” ucapnya lalu pergi.113Please respect copyright.PENANAxHqfzAfwi2
“Philo tunggu ?!” cegah Fa’I, namun Philo menghiraukannya113Please respect copyright.PENANAfMXqiSIziL
“Dia menghilang begitu saja ?”113Please respect copyright.PENANAJ4DVvVoG9S
“seperti itulah pengguna marwah” ucap Pak Tatsuya.113Please respect copyright.PENANAuEJR4zl4DR
“kekuatan mereka bisa dibilang tidak normal dan berbahaya” lanjutnya113Please respect copyright.PENANAhN1Qmg5m51
“karena itu aku harus menghentikannya. Jes’ka lacak dia”113Please respect copyright.PENANA48oFGUjysK
Jes’ka pun menggunakan sihir pelacaknya. Dan dengan cepat menemukannya113Please respect copyright.PENANAGdgbT7Zkpp
“Dia berlari ketengah kota”113Please respect copyright.PENANALRLovZf4cc
“sialan”
Fa’I pun memanggil pedangnya, lalu merubahnya menjadi pedang kayu.
“Ayo !” ucapnya lalu pergi, diikuti dengan Jes’ka113Please respect copyright.PENANAaguuADMRDY
“Tunggu ! kalian mau kemana ?” teriak Pak Tatsuya, yang pergi mengikuti mereka juga.113Please respect copyright.PENANANNcRaoAUTV
Mereka pun berlari mengejar Philo. Ia bergerak terlalu cepat, bahkan Fa’I dengan ki miliknya tidak dapat menyusul. Lalu mereka berhenti di taman kota, keadaan sudah cukup sepi karena hari sudah malam. Fa’I yang bingung pun bertanya pada Jes’ka. 113Please respect copyright.PENANAe9mqF4XQ8N
“ada apa?”113Please respect copyright.PENANAS5qZOVdWwh
“Aku kehilangan jejaknya”113Please respect copyright.PENANAxfUbgvre61
“bagaimana bi-
Duar !!
Fa’I secara tiba-tiba terlempar cukup jauh. Menghancurkan tempat ia mendarat, belum sempat ia berdiri, tubuhnya Kembali terhantam oleh sesuatu yang begitu cepat. Di sisi lain, Jes’ka mencoba mencari tahu keberadaan mereka namun gagal.113Please respect copyright.PENANAop4AjMC5r7
“ada apaa ? dimana Fa’I ?”113Please respect copyright.PENANAPKXQ4jTX4v
“ntahlah, ia tiba-tiba terlempar,”113Please respect copyright.PENANAv2TM6OrqSd
“Sihir pelacakmu tak berfungsi ?”113Please respect copyright.PENANAdcvcXmJiuN
Jes’ka menggeleng kecewa.113Please respect copyright.PENANAQbpz1NHAta
“Marwah begitu merepotkan”113Please respect copyright.PENANAY3nP6fZnxh
“ap aitu marwah sebenarnya ?”113Please respect copyright.PENANA9FSvqraki6
“Eh itu…”
Tanpa bisa berkutik, Fa’I terus-menerus menjadi samsak. Serangan demi serangan ia terima tanpa tauh sapa yang menyerang.113Please respect copyright.PENANARnz1jOYJG2
“apa hanya segini kekuatan keluarga Mer ?”113Please respect copyright.PENANADR7mpp1Mt1
Begitu mendengar suaranya Fa’I sadar siapa yang menyerangnya.113Please respect copyright.PENANAvlQwBM0PdX
“aku tak inggin bertarung”113Please respect copyright.PENANAZ3rFFobWp4
“lalu, untuk apa kau kesini ?”113Please respect copyright.PENANAztr1iKFaCL
“menjelaskan semuanya”113Please respect copyright.PENANAOWGuVbZkQc
“menjelaskan apa lagi ? semuanya sudah jelas. Toh kau tak menyangkalku saat aku menyebutmu keluarga Mer”113Please respect copyright.PENANArJPNy2uXgQ
“Tapi tak seperti ini. Setidaknya dengarkan aku du-
Dak !
Belum selesai Fa’I berucap, satu pukulan melayang tepat di wajahnya.
“ayo keluarkan senjatamu. Tak seperti saat kau melawan Fandall dengan sungguh-sungguh”113Please respect copyright.PENANAc0KOiEnCbt
“itu karena aku tak ingin menyakitimu”113Please respect copyright.PENANAymxKY9wqRG
“menyakitiku ? menyentuhku saja kau tak bisa”113Please respect copyright.PENANAQo1iJXP0fr
Fa’I mendecakkan lidahnya.113Please respect copyright.PENANAmVboXna6mY
“jika kau tak ingin bertarung maka aku hanya perlu membunuhmu”
Mendengar hal itu, Fa’I mulai siaga. Ia masuk ke mode bertarungnya dan mencoba menghindar dari serangannya. Ia melihatnya, mengelaknya, menangkisnya. Namun bilah pedang masih belum menatulkan cahaya.113Please respect copyright.PENANAjQosHAU7jy
“Dengar, apapun yang dilakukan keluarga ku, aku berusaha –“ Fa’I terkejut akan serangan lawannya yang lebih cepat dari sebelumnya. Ia menghindar dengan menendang udara, dan melompat ke belakang.113Please respect copyright.PENANAGEPIFafZvu
“Untuk- “ lagi-lagi belum sempat ia menyelesaikan ucapannya. Serangan lain melaju kearahnya. Akhirnya, ia tak punya pilihan lain, pedang tongkatnya menjadi sebuah pedang yang tersarung di dalam perisainya. Ia menghidar dari serangan lain. Melompat keatas dan berputar 180°. Dan menendang udara, mengerahkan tenaga penuh dalam lompatannya lalu menghantam lawannya. Serangan yang telak.113Please respect copyright.PENANAjamufzC1ih
“hah… hah… hah… aku… berusaha… untuk… hah… menebusnya… hah…” ucapnya sembari kelelahan.113Please respect copyright.PENANAZj09fYna1W
“Menebusnya kau bilang ? MENEBUSNYA ?”113Please respect copyright.PENANAqQKx3PsQqi
Dalam sekejap aura Philo berubah. Tekanan yang ia berikan pada Fa’I membuatnya merinding. Lalu, tiba-tiba Fa’I terlempar sejauh 10 meter. Ia bingung akan apa yang mengenainya. Lalu, ia merasakan tekanan itu lagi. Berbeda dengan sebelumnya. Kali ini, ia tak apa. Dadanya mengeluarkan cahaya yang membentuk pelindung.
“Itu. BAGIAMANA KAU BISA MEMILIKINYA ?!” Sentak PHILO113Please respect copyright.PENANAFu76TWMQYO
“Apa ? Apa ini ?” ucap Fa’I yang kebingungan dengan apa yang dialami tubuhnya.
Liontin yang Fa’I kenakanlah sumber dari cahaya itu. Liontin yang ia beli sepasang, yang seharusnya melindungi ibunya dan dirinya. Namun itu baru bekerja pada saat ini.
“Itu tidak penting. Aku akan mengambilnya dari tubuh dingin mu”
Philo pun Kembali menyerang. Serangan yang membabi buta mengenai Fa’I dengan telak. Entah mengapa liontinnya tidak lagi melindunginya. Setelah beberapa pukulan Fa'I terlemparcukup jauh dan keras. Menghancurkan kolam air mancur taman itu.
Sriing !
Suara pedang terdengar dari kepulan asap113Please respect copyright.PENANAopThOv3M9q
“Akhirnya kau serius juga.”
Tebasan angin menghamburkan kepulan asap, memperlihatkan Fa’I yang menatapnya lurus. Aliran listrik mengalir pada tubuh Fa’I. Dalam sekejap ia menghilang. Lalu, muncul dibelakangnya. Menghantam Philo dengan perisanya itu. Belum sempat lawannya tau apa yang memukulnya, ia Kembali muncul di depan wajah lawannya. Menebaskan pedangnya hingga menggores perutnya cukup dalam.113Please respect copyright.PENANAbtaJz1HBsa
“Ini sudah berakhir” ucapnya, melihat luka yang dialami Philo. Perutnya hampir habis terpotong. Namun,113Please respect copyright.PENANA4kVX7S6sI0
“apanya ?” ucapnya, ia memutar tubuhnya melihat Fa’I dengan tatapan yang menakutkan. Tubuhnya beregenerasi dengan cepat. Dan tak butuh waktu lebih dari lima detik untuk sembuh dari luka seperti itu.113Please respect copyright.PENANAqUGxBIfhlo
“Ini akan menyusahkan” ucapnya.113Please respect copyright.PENANAlvbEyChSyu
Philo pun mulai meluncur dengan cepat. Diikuti oleh Fa’i. dan keduanya pun beradu dalam kecepatan diluar nalar remaja seumurannya. Fa’I yang dengan tambahan sihir petirnya masihlah kalah dalam segi kecepatan. Ia pun memaksa tubuhnya untuk menerima lebih banyak petir demi mengimbangi kecepata Philo. Tanpa mereka sadari, terjadi keretakan di sekitarnya. Seperti kaca yang retak. Awalnya hanya di langit, kemudian merambat hingga ke tanah. Hingga, akhirnya pecah.
*
“Tunggu !” ucap Jes’ka113Please respect copyright.PENANAH1C29u51kc
“ada apa ?”113Please respect copyright.PENANA45NA9mSAqU
“Aku mulai merasakan keberadaan Fa’i.”113Please respect copyright.PENANAHI1z4erz70
“Dimana ?”113Please respect copyright.PENANAB2HWdEbZ4B
“… dibelakangmu ! Awas !”
113Please respect copyright.PENANAtgKbNp74N7
Mereka berdua menunduk karena aba-aba Jes’ka, menghindari salah satu serangan acak. Begitu mereka melihat sekitar, mereka dikejutkan dengan apa yang terjadi. Keadaan taman rusak parah, pohon-pohon tumbang, jalan setapak tak lagi berbentuk. Kolam air mancur menyemburkan air ke segala arah.
“Ini… ini ulah mereka ?” tanya Pak Tatsuya.
Bruk !
Fa’I terjatuh didekat mereka berdua. Jes’ka yang melihatnya langsung memanggil dan menghampirinya.
“Philo… apa yang kau lakukan ?”113Please respect copyright.PENANAjs3Izu2cyC
“Kurasa aku akan berhenti menjadi muridmu pak. Karena tujuanku ternyata sudah dekat”113Please respect copyright.PENANAMh5z3jQEOc
“apa itu ?”113Please respect copyright.PENANANc0ikN2QI1
“Membunuh keluarga Mer”113Please respect copyright.PENANAbaOlj2kjhH
“Fa’I kau tak apa ?” ucap Jes’ka yang tengah berlari kearahnya. Fa’I menggeleng sebagai jawaban, namun tubuhnya menunjukan sebaliknya. Luka memar, bau terbakar, bajunya sobek -sobek, tangannya gemetar. Namun, ia menguatkan pegangannya, berdiri lalu berkata.113Please respect copyright.PENANA0bErGJH9xx
“PHILO !!! JIKA DENGAN KEMATIANKU DENDAMU TERBALASKAN MAKA BUNUHLAH AKU. BUNUHLAH AKU DAN LUPAKAN DIRIKU. JALINILAH HIDUPMU SEPERTI YANG KAU INGINKAN. TAPI… tapi… tolong jangan dendam pada Mbakku dan Jes’ka. Mereka tak ikut campur mengenai hal itu. Itu semua karena keluarga ku” ucap Fa’I 113Please respect copyright.PENANA60WooZ14Pw
Sontak, mereka dibuat terkejut dengan perkataannya. Fa’I pun menancapkan pedangnya ke tanah. Lalu, ia tersenyum kearah sahabatnya itu.113Please respect copyright.PENANAoGMohoySZJ
“tolong jaga Nar’u. dan hentikan lingkaran setan ini. Sebelum membesar”113Please respect copyright.PENANAa1zsYhn2lw
Philo pun semakin marah dan mengeluarkan tekanannya lagi. Tekanannya meledak-ledak. Lebih dari sebelumnya. Gurunya terlempar cukup jauh. Tapi tidak dengan mereka. keduanya mengenakan liontin yang sama dan melindungi mereka
“lagi-lagi liontin itu.LAGI-LAGI LIONTIN ITU!!!”
Kekuatannya pun makin membludak. Tekanan itu Mulari meretakan pelindung mereka.113Please respect copyright.PENANAnRIUFQwqFW
“Fa’I. Jika ia dibiarkan seperti ini. Ia bisa menghancurkan semua orang di kota. Bahkan nyawanya pun akan ikut terancam”113Please respect copyright.PENANAVZPYb1aKpk
Iapun mengepalkan tangannya. Mengambil sejatanya lagi, lalu menarik paksa liontin dilehernya. Kedua senjatanya ditangan kiri, liontinnya di tangan kanan. Ia pun menguatkan dirinya dengan mana lalu menerjang. Berusaha mendekat. Sedikit demi sedikit. Pelindungnya mengelupas. Lalu, ia mengalirkan seluruh mananya untuk memperkuat perisainya. Jes’ka pun melakukan hal yang sama, hanya saja untuk bertahan.113Please respect copyright.PENANAeud81sFVnp
‘Sedikit lagi. Berusahalah sedikit lagi. Tak peduli apapun resikonya. Sedikit… lagi…’113Please respect copyright.PENANAfadiQyMake
Fa’I yang tetap berusaha menerjang merasakan sakit di seluruh tubuhnya. Seakan-akan ribuan jarum menusuk tubuhnya. Terlalu berat untuk berdiri, seakan-akan ratusan tali menariknya kebawah. Ia sudah cukup dekat. Namun, tanap diduga, perisai Fa’I pecah dan melontarkannya cukup jauh. Seluruh taman hampir hancur. Hingga, Philo tiba-tiba berhenti. Ia terjatuh cukup keras.
“apa yang terjadi ?” tanya Jes’ka bingung
Iapun mengedarkan pandangannya mencari Fa’I. begitu ia sadar Fa’I tidak ada di dekatnya. Ia pun mencarinya. Namun, pak Tatsuya datang sebmari membopongnya.113Please respect copyright.PENANA04qBAyNpwH
“apa yang terjadi ? sudah berhenti ?”113Please respect copyright.PENANAqMK9QKpuTI
Jes’ka mengangguk lalu bertanya, “bagaimana keadaannya ?”113Please respect copyright.PENANAdqMo0kuhTQ
“ntahlah, lukanya cukup serius.”113Please respect copyright.PENANAzvuYubpAwa
“kita harus cepat membawanya ke untuk diperiksa.”113Please respect copyright.PENANAvQnvoy3qlO
“tapi bagaimana dengan Philo ?”113Please respect copyright.PENANAAmKI0GCM3a
“aku merasakannya di sana “ ucapnya sembari menunjuk kearah Philo
Mereka pun menghampirinya. Namun, ia tidaklah pingsan. Ia masih berusaha untuk berdiri. Menggapai pedang Fa’i.113Please respect copyright.PENANAIVJBTWkJ0C
“Philo apa yang kau lakukan ? tolong hentikan”113Please respect copyright.PENANAtvocgfb0js
“apa yang kaubicarakan ? ia belum mati. Aku bisa merasakannya”113Please respect copyright.PENANA5F0vJWtc6c
“Philo, sudahlah”
Mereka pun menghadap kesumber suara yang berada tepat dibelakangnya. Sembunyi dibalik pohon tumbang.
“Nas’ti ? apa yang kau lakukan disini ?” tanya Philo sembari berjalan sempoyongan.113Please respect copyright.PENANAB0MNoY8ifo
“Maafkan aku Philo”113Please respect copyright.PENANAkGS2XR2JYK
“untuk a –
Secara tiba-tiba Nas’ti memukul lehernya, membuatnya pingsan
“untuk saat ini, lebih baik seperti ini” ucapnya
“bagaimana keadannya ?” tanya Pak Tatsuya begitu melihat guru Kesehatan keluar.
Saat ini mereka berada di ruang Kesehatan. Fa’I tengah diperiksan namun tidak dengan Philo. Tak ada yang mengerti banyak tentang marwah. Alhasil, Nas’ti merawatnya sendiri di asrama. Keduanya masih tak sadar karena kejadian sebelumnya.
“lukanya cukup parah, namun ia akan sembuh dalam beberapa hari. Ia beruntuk tidak mati dalam kejadian itu” ucapnya.
Merekapun kini bisa bernafas lega, mendengar kabar gembira itu. Pak Tatsuya pun keluar dari ruang Kesehatan. Melihat Jes’ka tertidur ia tersenyum. Ia pun menghampirinya lalu membangunkannya. Dan begitu ia bangun, hal pertama yang ia tanyakan adalah Fa’I.
“ia tak apa, hanya butuh istirahat”113Please respect copyright.PENANAjPTXt3pCS3
“kalau begitu aku akan melihatnya”113Please respect copyright.PENANA3lzjSubtMe
Pak Tatsuya menolak hal itu lalu berkata. “kamu juga butuh istirahat, hari sudah pagi, kamu bisa mengambuk libur untuk hari ini” dan seperti sudah diduganya, Je’ka menolak. “aku belum lelah, lagipula ini bukan apa-apa bagiku” ucapnya. Namun tubuhnya tak bisa berbohong. Alhasil, ia mengijinkannya menjenguk Fa’I dengan syarat ia harus tidur sebelum jam lima pagi. Jes’ka pun setuju dan berakhir tidur di kursi sebelah tempat tidur Fa’I. Dengan kasurnya sebagai bantal.
Beberapa hari kemudian, Jes’ka tengah mengupas buah apel. Berharap lelaki di dsisinya bangun dan memakannya. Ia mengganti apel yang lama dengan apel yang baru. Di tengah kegiatannya itu, ia mulai mendengar suara yang lama ia tunggu.
“Philo… Philo…”
Jes’ka terkejut mendengar hal itu. Ini adalah sebuah kemajuan. Tak lama dari itu Fa’I mulai membuka matanya. Ia menoleh dan menatapnya lemas. “apa yang terjadi ?” tanyanya. Jes’ka tersenyum, ia mengucapkan berjuta rasa syukur sembari menitikan air mata
“ada apa ? kenapa kau menangis ?”113Please respect copyright.PENANAfQVYA0PWSb
“kukira aku akan kehilangan tuanku” ucapnya bercanda. Keduanya tertawa113Please respect copyright.PENANAII7z7ArwNb
“kamu selalu menggodaku dengan sebutan itu”113Please respect copyright.PENANA1FHgAO2xL6
“bagaimana dengan Philo, ia tak apa ?” terusnya.
Jes’ka mengangguk sembari memberinya apel tadi. “Ia sudah sadar dua hari yang lalu” jelasnya113Please respect copyright.PENANAHosSACDagV
“lalu, tentang kejadian itu ?”113Please respect copyright.PENANAqYS3xi5gnj
“tak ada yang tahu. Pak Tatsuya sudah membereskan semuanya. Bahkan ia membangun Kembali taman yang hancur dalam sekejap”113Please respect copyright.PENANALGd6XgnnD4
“dengan sihir ?”113Please respect copyright.PENANAfqzBwb0QYL
“dengan usaha lah” candanya
Fa’I mengambil sepotong apel.namun, itu berhenti tepat didepan mulutnya
“ada apa ?” Tanya Jes’ka.113Please respect copyright.PENANAFIlkL7DNLs
“apakah Philo merasa terbebani karena ku ? Maksudku apa ia –“113Please respect copyright.PENANACHrhvW1Hzm
“aku mengerti. Namun, akupun takt ahu. Ia belum masuk sekolah sejak kejadian itu”113Please respect copyright.PENANAT25AHC65PY
“aku berharap ia tak apa”
Jes’ka terdiam mendengar hal itu. Fa’I pun hendak memakan apel itu.
“Hei, Fa’I” panggilnya menghentikannya,113Please respect copyright.PENANAmz25YTH1nZ
“mengapa kau begitu putus asanya mencoba menghentikannya ?”113Please respect copyright.PENANAf91xZncGdE
“kenapa ? hmm… mungkin karena aku tak ingin kehilangan siapapun lagi. Sendiri itu menakutkan. Kaupun tahu itu. Dulu disaat aku terpuruk, ibuku slalu ada untukku. Bahkan pamanku menerimaku dengan sepenuh hati. Dan hidupku menjadi lebih baik. Namun, tak butuh waktu lama, aku kehilangan mereka. seakan-akan aku tak boleh bersama siapapun. Tapi kau menyadarkanku, saat aku menjauhimu waktu itu. Dunia terasa begitu sepi, sendiri, jauh. Tapi aku tidak sadar bahwa kau juga mengalami hal yang sama, bahkan lebih buruk. Dan kau tetap berusaha. Karenanya aku akan melakukan apapun untuk mencegah hal itu terjadi lagi. Dan jika aku tidak bisa, lebih baik aku mati daripada sendiri”
Jes’ka tetap membisu. Tak lama setelahnya, pintu terbuka lalu seseorang masuk ke dalam. Fa’I terkejut melihat siapa orangnya
“Fa’I, kau sudah bangun ?” tanyanya sembari membawa mawar kesukaan ibunya itu. Jes’ka pun berdiri, mengambil semua apel yang baru ia kupas dan membuangnya, lalu berkata.” Aku tak membencimu. Tapi sebaiknya kau tak menarik omonganmu. Aku akan menunggu pembuktiannya” lalu pergi.
“Philo ?” ucap gadis dipintu itu tak percaya113Please respect copyright.PENANA0AIvbqETAQ
“kau punya tuan yang baik. Jaga dia” ucapnya lalu pergi meninggalkan mereka.”
“Bagaimana pendapatmu ?”113Please respect copyright.PENANAmxm4wsRfvp
“aku… aku tak tahu lagi…” Ucap Philo menjawab sahabat karibnya. Wajahnya memerah, ia berusaha menyembunyikannya. Namun dengan cepat sahabatnya mengetahuinya
*
Dua hari sebelumnya, Philo terbangun dari tidurnya. Kepalanya terasa pusing. Membuatnya harus memijat keningnya. Ia merasa sangat lelah dan bingung. “apa yang terjadi ?” gumamnya. Iapun mengedarkan pandangannya dan tahu bahwa ia berada di kamarnya. Tak lama dari itu, Nas’ti masuk ke kamarnya dengan membawa baskon yang berisi air dan lap.
“Kau sudah bangun ?” tanyanya begitu melihat Philo sudah sadar113Please respect copyright.PENANAEUvijwZwZJ
“apa yang terjadi ?”113Please respect copyright.PENANAY0Hx5zL3Mr
“kau hilang kendali lagi”113Please respect copyright.PENANAMhftJblvR6
“lalu, apa ada yang terluka ?”113Please respect copyright.PENANA2XsyMlaqZK
“sebelum itu, mari pulihkan kondisimu terlebih dahulu”
Philo mengangguk lalu membuka bajunya. Ia bertelanjang dada. Nas’ti pun mengampirinya dan duduk dibelakangnya. “Siap ?” ucapnya. Philo pun mengangguk. Nas’ti pun menyentuk kulit halusnya itu dan meletakan kedua telapat tangannya di sana. Lalu, tangan Nas’ti mulai bercahaya. Bersamaan dengan itu, Philo mengerang kesakitan. Hal ini berlangsung selama lima belas menit.
“bagis kondisimu sudah stabil. Sekarang perutmu”
Nas’ti pun pergi kedapur mengambil bubur yang sudah ia siapkan sebelumnya. Lalu memberikannya ke Philo. “Habiskan, lalu akan kuceritakan semuanya” ucapnya.
*
“Sunggu ?! Jangan bercanda !”113Please respect copyright.PENANAT9bV5aqqDm
“Apa aku selalu bergurau disaat seperti ini ?”113Please respect copyright.PENANAas4pkwF7ya
“… lalu dimana ia sekarang ?”113Please respect copyright.PENANA8gOVfRo34p
“Ruang Kesehatan. Dari yang kulihat ia terluka cukup parah”113Please respect copyright.PENANAkjGAu32mrO
“Ia melakukan itu semua demi aku ? kenapa?”113Please respect copyright.PENANAVEfN4oQyTd
“tanyakan saja saat ia bangun”
*
Beberapa hari setelahnya, Fa’I Kembali masuk kelas. Tubuhnya sudah pulih namun perban di seluruh tubuhnya belum terlpeas. Membuatnya agak sulit untuk bergerak. Dan saat ia masuk, seluruh siswa di kelals menghampirinya, bertanya ingin tahu. Namun, Fa’I hanya tersenyum sembari berkata “bukan hal besar”. Tak lama setelahnya, Pak Tua memasuki kelas. membubarkan kerumunan. Fa’I pun menuju tempat duduknya.
“lama sekali kau. Untung kau masih bisa ikut trunamen. Kalau tidak akau akan memenangkannya sendiri”113Please respect copyright.PENANAs1qZcflfyr
“Kenapa tidak, Ketua ?” ucapnya membalas Fandall yang menyindirnya. Membuatnya mendecakkan lidahnya kesal, yang diikuti tawa Fa’I.113Please respect copyright.PENANAeWZKpKiBg0
“Baik. Kelas hari ini akan kita mulai. Sebelum kita praktek, kita akan membahas sesuatu terlebih dahulu. Apa itu mana ?”
Salah satu murid mengajukan diri menjawab.113Please respect copyright.PENANAnBGRWfLh9K
“Suatu energi yang dapat mempermudah hidup manusia”113Please respect copyright.PENANAbGLU2NKlGp
“kurang tepat.”113Please respect copyright.PENANASka1YRxmjl
“suatu energi pasif yang dapat diolah menjadi energi aktif yang berupa sihir”113Please respect copyright.PENANAJRb9EX9J9x
“Jika itu yang kau maksud, apa itu Ki ?”113Please respect copyright.PENANA72nBfYLjjm
“energi alam yang dimanfaatkan sebagai pengganti mana”113Please respect copyright.PENANA53Fm5PJRrr
“Nah, disini letak kesalahan kalian. Dunia saat ini dibutakan oleh sihir. Kenapa ? karena itu mudah, sederhana. Berbeda dengan Ki. Ki terlalu sulit untuk dibentuk. Terlalu sulit untuk diolah.”113Please respect copyright.PENANAqbdtckcx81
“ada yang tahu mengapa mana lebih mudah untuk dibentuk daripada Ki ?”113Please respect copyright.PENANA3bPla4cNcJ
“karena Ki membutuhkan proses yang Panjang ?” tanya Fa’I. Namun Pak tua menggeleng sebagai jawaban.113Please respect copyright.PENANAYK4UL4d7Ya
“karena Ki adalah energi yang dimiliki alam. Sedangkan Mana adalah energi disekitar alam”113Please respect copyright.PENANAYmUCnQWRAx
“maksudnya ?”113Please respect copyright.PENANA8DlcYz6it6
“Ki, adalah bentuk dari kehidupan semua makhluk. Semua orang memiliki Ki. Tapi mana. Mana adalah sebuah energi yang ada disekitar kita. Kita mengambilnya, menyerapnya, lalu memanipulasinya. Sedangkan Ki ? kita bernafas, kita bergerak, kita tidur. Itu semua menggunakan Ki. Saat Mana kalian habis, kalian menghabiskan waktu untuk bermeditasi yang bertujuan untuk ‘mengisi’ mana kalian lagi. Sedangkan Ki, pengguna Ki akan bermeditasi untuk memperkuat Ki nya lagi. Karena seorang pendekar tidak dilihat dari berapa kapasitas Ki yang ia punya, tapi berapa besar Ki yang ia punya, dan seberapa kuat stamina yang ia butuhkan untuk mengimbanginya”113Please respect copyright.PENANAksHQFh4EL3
“Jadi mana lebih mudah karena tidak harus melatih fisik. Tetapi, pengguna Ki harus menyesuaikan fisiknya terlebih dahulu untuk mengembangkan kekuatannya” Ucap Fandall113Please respect copyright.PENANARX08z7h3L4
“tepat sekali. Karena kalian sudah paham kita lanjut kebagian selanjutnya. Marwah, pengguna Marwah atau bisa disebut marwa adalah seseorang yang mampu mengendalikan keduanya. Kasus ini cukup Langka. Pengguna marwah layaknya sebuah taruhan hidup. Karena ia bisa mengendalikan keduanya, tubuhnya belum tentu mampu menerima keduanya. Hanya orang-orang yang dipilih oleh alam yang mampu menggunakannya. kekuatan tidak hanya sihir. Banyak kekuatan lainnya. Sihir hanya Sebagian dari kekuatan yang ada di dunia”113Please respect copyright.PENANA9phZUGRuLf
“berarti seorang magic swordman adalah marwa ?”113Please respect copyright.PENANAUhAUTzlCgW
“itu lain lagi. Seorang magic swordman memiliki kolam amana dan Ki dalam satu wadah. Namun, itu selalu berat sebelah. Hampir seluruh sorang yang mengambil job sebagai magic swordman menggunakan 75 % sihir dan 25% ki atau sebaliknya. Tidak ada yang pernah menggunakan keduanya secara optimal. Kenapa ? ini contoh mudahnya. Bolpoin ini akan saya alirkan Ki. Lalu, Fandall coba kesini. Fandall akan mengalirkan mana setelahnya.”
Pak tua pun memegang ujung bolpoin itu, lalu mengalirkan kinya. Ia pun mengangguk sebagai tanda untuk Fandall memulainya. Begitu Fandall mengalirkan mananya, bolpoin itu mulai retak dan hancur.113Please respect copyright.PENANARamWmML8uD
“walaupun ki dan mana sama sama dari alam. Mereka bertentangan. Tanpa Latihan dan bahan khusus, benda atau makhluk tersebut tida bisa menerima keduanya. Baik teori hari ini cukup samapi disini saja. Kuharap kalian mengingatnya sebagai bahan ujian kelulusan minggu depan.113Please respect copyright.PENANAMjqovv94Ey
“Hah ?!!”
Sontak seluruh kelas terkejut
“kenapa kalian terkejut ? seharusnya kalian senang.”113Please respect copyright.PENANAX8fG90hdkS
“Habisnya bukannya ujian kelulusan akan diadakan setelah satu tahun ?”113Please respect copyright.PENANAxBTbIrnWmt
“kata siapa ? ujian diadakan saat guru pengajar merasa muridnya cukup mampu dan dengan pengetahuan kalian saat ini, itu lebih dari cukup”
*
Sejak saat itu seluruh siswa kelas petir bersiap untuk ujian kelulusan. Latihan bak neraka mereka lakukan hanya agar tak mengulang di tahun berikutnya. Hingga akhirnya hari ujian tiba.
“bagaimana ? apa kalian siap untuk ujian ?” Tanya Fandall
Baik Fa’I, Jes’ka maupun Philo, tidak ada yang menjawab. Namun, wajah mereka menunjukkan jawabannya. Tidak ada yang tidak gugup saat ini.
“hey Fandall, mana Laila ?” tanyanya berusaha mencairkan suasana113Please respect copyright.PENANAv2oYX0sqWz
“Hah ? dia dikamar mungkin, ntahlah.”113Please respect copyright.PENANAICI6JG3ufL
“kenapa Ia tidak ikut ?”113Please respect copyright.PENANA8dIqJjLhYK
“untuk apa ? ia ikut hanya untuk mendampingiku disekolah. Begitu pula dengan Nas’ti”113Please respect copyright.PENANA7whSPpNDOa
“bisa dibilang seperti itu” ucap Philo113Please respect copyright.PENANA7YbmgBOxtl
“Lalu, kenapa kau disini Jes’ka ?” tanya Fandall113Please respect copyright.PENANAs51Gagagio
“Ha ? Untuk apa ? Ujian lah…”113Please respect copyright.PENANACssZ8znrGY
“Tunggu dulu ! Kau menjadi pelayan tanpa lulus akademi ?”113Please respect copyright.PENANA5faNAE1LvV
“ah… aku sudah lulus di akademi khusus pelayan”113Please respect copyright.PENANAQCM3hFuSQp
“lalu untuk apa kau mengikuti akademi ? itu seharusnya sudah cukup”113Please respect copyright.PENANAel1q5R4gbf
“Ntahlah, nyonya besar menyuruhku”113Please respect copyright.PENANASM7jdWBmAf
“Nyonya besar ?”113Please respect copyright.PENANAmiAWpBVIzO
“Mbakku… ia menyebutnya seperti itu”113Please respect copyright.PENANAA873edywZt
“Heh… kau cukup special ya … ?”113Please respect copyright.PENANAsldHgPDCgo
“Maksudnya ? bukankah ini normal ?”113Please respect copyright.PENANAxiAYkN3qO1
“bagimu, bagi pelayan lain tidak”113Please respect copyright.PENANAruer5CY4WO
“HEI KALIAN ! CEPATLAH !” teriak Pak Tatsuya melihat mereka masih berjalan dengan santi di Lorong. Membuat mereka berlari masuk ke kelas dengan cepat.
*
“Ah, akhirnya selesai” Ucap Fa’I lega dimejanya113Please respect copyright.PENANA6fla8u2yuC
“bagaimana ujianmu ?” Tanya Jes’ka disampingnya113Please respect copyright.PENANAailDTjEMFa
“Ntahlah, bagaimana denganmu ?”113Please respect copyright.PENANAbwbito7KpX
“cukup mudah”113Please respect copyright.PENANAWokDre9c1Y
“tunggu. Kau bilang cukup mudah ? aku kesulitan mengerjakannya dan kau bilang ini cukup mudah ?” Ucap Fa’I Jengkel.113Please respect copyright.PENANAt0yaVY2fbA
“Tidak heran kau bisa menjadi pelayan Fa’I. Kau lebih pintar darinya” ucap Philo113Please respect copyright.PENANAOBQf0q7Rcw
“Hey, kita lihat siapa yang paling tinggi” tantangnya.113Please respect copyright.PENANAEFUhr9rZBZ
“boleh” jawab Philo113Please respect copyright.PENANAEdmMyrLZhR
“baiklah karena ujian sudah selesai, kalian tinggal menunggu hasilnya” Ucap Pak Tatsuya lalu pergi.
Merekapun tetap disana untuk waktu yang cukup lama. Hingga tanpa sadar, hari sudah sore.
“Tak terasa, kita sudah hampir lulus ya…” Ucap Philo113Please respect copyright.PENANAKSg3srqcGN
“Ntahlah ini terasa terlalu cepat.” Kata Fandall bimbang. Bukan karena kecepatan pembelajarannya, namun karena hal lain.113Please respect copyright.PENANAb4sSuTRc3l
“Mungkin kau merasa seperti itu karena kau akan mengulang”113Please respect copyright.PENANAGpdNoHqgkM
“Hei, aku terbaik di kelas”113Please respect copyright.PENANA1S2QE2M4K9
“Sebelum ada aku” ucap Fa’I menengahi sembari menyengir.113Please respect copyright.PENANAaTBbvNgNz1
“sialan” ucap Fandall Jengkel.113Please respect copyright.PENANAJKj7RLj5cs
“Sudahlah… ini sudah sore. Lebih baik kita pulang”113Please respect copyright.PENANACucjHnGVvp
“Kalian duluan saja. Aku masih harus Latihan dengan pak Tua. “113Please respect copyright.PENANAKjNQ1PSH17
“Pak tua ?” Tanya Philo bingung113Please respect copyright.PENANAy3C9BnzQ1Y
“Pak Archie…”113Please respect copyright.PENANAb3dCCg0OYo
“jadi kau diam-diam Latihan padanya selama ini”113Please respect copyright.PENANA5jUYc7gGG6
“Dia guruku sebelum masuk akademi, apa salahnya ?”
Fandall menoleh pada Jes’ka, yang dibalas dengan anggukan. Iapun mengumpat kesal. Lalu, ia teringat akan sesuatu.
“selagi kita masih disini. Aku ingin menanyakan sesuatu.”113Please respect copyright.PENANAuMVpqpDYj1
“ada apa ?”113Please respect copyright.PENANAlLtEjwtEIb
“Aku ingin menjadi murid kakakmu”113Please respect copyright.PENANATjugTBTzSf
“kakakku ?”
Fa’I pun memikirkan hal ini. Lalu, ia begidik ngeri karenanya.
“Kenapa ? kau pikir aku tak bisa ?”113Please respect copyright.PENANA1iG398xEOe
“bukan begitu… walaupun Nyonya mudah terkenal akan kejeniusannya. Ia selalu mengerjai Fa’I hingga ia puas”113Please respect copyright.PENANAqDF7IORBIJ
“Monster. Orang itu Monster. Dari sihirnya hingga sifatnya” Ucap Fa’I ketakutan mengingat apa yang mbaknya lakukan padanya sewaktu kecil.
*
Beberapa hari setelah itu, Hasil ujian mereka keluar. Fa’I dan Philo langsung berlari menuju papan pengumuman dengan cepat. Hanya untuk melihat siapa yang lebih tinggi. Tapi, hasilnya cukup mengecewakan. Karena nilai mereka setara. Dan juga, nilai mereka dibawah Jes’ka. Mereka menatap Jes’ka dengan tatapan kesal.
“bagaimana bisa ?” ucap mereka berdua.113Please respect copyright.PENANAC9S7TET3vb
“ntahlah. Hanya saja, soal itu kurang lebih sudah keluar diwaktu ujian kelulusan akademi pelayan.”113Please respect copyright.PENANAlOmm0LDqUf
“kau berkata seperti itu, tapi kau adalah lulusan terbaik waktu itu” ucap Nas’ti. Jes’ka hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal. 113Please respect copyright.PENANAHVRVh8H1Eg
“bagaimana denganmu Fandall ?”. tanya Philo113Please respect copyright.PENANAGO6ReE5xKW
“ntahlah” ucapnya lalu melihat hasil ujiannya. Dan ternyata ia lebih rendah dari mereka berdua.113Please respect copyright.PENANANvMzfBdjjJ
“pfft… kamu ternyata dibawahku” ucap Fa’I meledek113Please respect copyright.PENANAqLwVrCusbP
“berisik ! hanya selisih satu poin saja sudah bangga”113Please respect copyright.PENANAskyryoqFkm
“selisih satu poin ataupun sepuluh poin, kalah tetap kalah” potong Philo113Please respect copyright.PENANAvbadxl3t57
“kenapa kamu membelanya ?” ucap Fandall marah113Please respect copyright.PENANA6s0KWWRWmC
“bisa-bisanya kalian malah bersantai seperti ini” ucap gurunya dibelakang mereka.113Please respect copyright.PENANA02hl4JcXW6
“bukannya kalian punya hal yang harus diurus ?” terusnya113Please respect copyright.PENANArcltjkSr62
“ah iya. Turnamennya” ucap Philo kaget113Please respect copyright.PENANABNkdLbfMlJ
“tenang saja. Jes’ka bisa membawa kita”113Please respect copyright.PENANAWAuAoKfywG
“baiklah. Waktunya sudah datang” ucapnya sembari menatap arloji gantungnya
Jes’ka mengangguk sebagai jawaban. Iapun mulai melafalkan sihir teleportasi skala besarnya. Lingkaran sihir mulai keluar dibawah mereka, lalu tiap-tiap kata yang dilafalkan olehnya mulai terangkat dan bertebaran. Lalu, cahaya mulai keluar dari bawah mereka. Menyelimuti tubuh mereka dengan perlahan. Lalu, bagaikan ilusi, keberadaan mereka menghilang secara perlahan hingga lenyap sepenuhnya.
Ditempat lain, sebuah tempat yang disebut altar. Ribuan penonton bersorak sorai, menunggu idola mereka keluar. Lalu, cuaca yang sebelumnya terang, mendadak menjadi mendung. Awan hitam mulai menutupi bumi, bersiap dengan guyurannya. Dan bersamaan dengan itu, ditengah arena seorang pria muncul dengan megahnya. Perawakannya yang tinggi, dan postur tubuhnya yang gagah, mencerminkan nama yang dipegangnya. Mereka pun menyorakinya.
“Azura… Azura… Azura…”
Lalu, ia pun mengangkat tangannya. Menghentikan auman penonton yang menggebu.
“Hari ini, hari dimana terpilihnya kandidat baru. Kandidat yang nantinya akan mengambil gelarku dan menjadi pemimpin selanjutnya. Pertandingan yang kita tunggu-tunggu, Kompetisi altar akan dibuka “ teriaknya.
Penonton pun makin bersorak menyaut sambutannya.
“Kita akan memilih salah satu kandidat baru, dari beberapa perwakilan akademi yang ada. Yang pertama, kita tunjukan dari akademi NAKET. “ ucapnya sembari menunjuk salah satu panggung yang berisikan perwakilan-perwakilan akademi NAKET. “Lalu, kita tunjukan perwakilan dari akademi XOUN” ucapnya sembari menunjuk kearah yang berlawanan. Tapi tak seperti kelihatannya tidak ada siapapun disana. Para penonton bingung, semua menunggu-nunggu namun tidak ada kabar kemana perwakilan akademi XOUN pergi. Lalu, tiba-tiba… Cahaya melingar memenuhi panggung akademi XOUN. Lalu cahaya itu menuliskan kata-kata yang menjadi mantra sihir pada tempat itu dan melingkarinya. Dengan perlahan, partikel-partikel mulai mengumpul dari tanah, membentuk kaki, tubuh, lengan, hingga akhirnya kepala mereka. Dan sorakan penonton pun makin menggebu melihat hal itu.
“sebuah kedatangan yang cukup luar biasa” ucap pria bernama Azure itu.113Please respect copyright.PENANAPE8lPqgAPf
“Baiklah. Daripada menunggu lama-lama kita mulai saja pertarungannya” ucapnya lalu menghilang dari tengah lapangan. Berpindah kearah singgasana tempatnya menonton dari tempat tertinggi di bangku penonton. Disampingnya, adalah pria yang selalu setia padanya. Seorang pelindung sekaligus sahabatnya. Aegis Aorta.
“Baiklah. Aku jelaskan dulu peraturannya. Kalian bebas untuk bertarung secara individu ataupun berkelompok. Tak ada aturan yang mengikat kalian untuk bertarung sendirian. Tapi, tiap benua hanya meminta satu perwakilan. Jadi semoga beruntung” Tak lama kemudian petir menyambar dengan keras. Dan setelah itu, hujan turun dengan deras. Bersamaan dengan turunnya hujan, semua calon kandidat ikut turun ke lapangan. Walaupun tak banyak, namun perang sebenarnya akan terjadi. XOUN memiliki 3 perwakilan, Fa’I, Fandall, dan Philo. Begitupun dengan NAKET. Mereka memiliki 4 perwakilan. Dan begitu mereka semua turun, hanya satu yang diam ditempatnya tanpa bergerak. Yang lain mencari lawannya masing-masing. Bahkan Fa’I.113Please respect copyright.PENANA1MAwc2h1wF
Fa’I melawan seorang pendekar pedang seperti dirinya. Tapi ia tetap tidak mengubah bentuk pedangnya. Ia menggunakan bentuk pedang ki nya. Fa’I pun mulai melancarkan serangan. Dan lawannya mengelak dengan cepat, menangkisnya, dan bahkan membalasnya. Mereka saling mengetes kemampuan masing-masing. 113Please respect copyright.PENANAdnrfEAmK8P
Setelah cukup lama. Akhirnya lawannya mulai mengambil inisiatif. Ia mulai melancarkan serangan sihir. Dari tangan kirinya, selagi tangan kanannya menghunuskan pedangnya. Ia mengeluarkan sihir air, membuat pergerakan Fa’I melambat dengan menghantam tubuhnya dengan bola air yang cukup besar. Namun, itu hanya awalnya. Ia mengeluarkan sihir dengan skala cukup besar. Sebuah gelombang air dengan tinggi sepuluh meter. Lawannya menghilang dalam sekejap dan berubah menjadi air. Melakukan sihir tingkat tinggi113Please respect copyright.PENANAgCGmqGdr9y
“sihir apa itu ?” Tanya Jes’ka113Please respect copyright.PENANABum5QX9IYa
Ia sudah berpindah ke bangku penonton begitu sampai di stadium setelah teleport. Begitupula dengan Pak Tatsuya.113Please respect copyright.PENANAtF4Fj2Qohl
“itu adalah sihir tingkat tinggi. Sihir perwujudan. Saat seorang penyihir berdedikasi terhadap satu elemen sihir, ia dapat mewujudkan dirinya menjadi elemen itu. Itu adalah sihir yang biasa dicapai oleh penyihir level master.”113Please respect copyright.PENANAooyJUi2b6Y
Gelombang air itu datang dengan cepat. Menyeret apapun yang dibawanya. Namun Fa’I tetap diam ditempatnya. Banyak penonton menyorakinya untuk menyingkir. Namun ia tetap disana, berdiri layaknya tidak ada yang perlu ditakutkan. Ia pun menyarungkan pedangnya. Merubahnya menjadi katana. Membaliknya dan Srash !! Membelahnya menjadi dua. Gelombang air itu memisah, mengarah langsung ke dinding lapangan. Namun tidak menyentuh penonton sedikitpun.113Please respect copyright.PENANADDgbGkHXA9
“aku tak menyangka kau mampu memotongnya. Biar kutebak, seorang pendekar ?”
Fa’I hanya tersenyum menjawab. Ia lalu melesat dengan cepat kearah lawannya. Berpindah kebelakangnya dan memukulnya. Namun, begitu ia memukulnya lawannya berubah menjadi air. Dan tangannya tersangkut di dalamnya.113Please respect copyright.PENANAGc3puhf4hV
Lawannya pun memukul Fa’I dengan keras. Menghempaskannya cukup jauh. Tapi tidak berhenti di sana. Ia menangkap Fa’I dengan bola airnya dan memenjarakannya di dalam sana. Fa’I tidak bisa bernafas. Berusaha keluar namun percuma. Dan karena tak tahan lagi akhirnya ia terpaksa mengeluarkan sihirnya. Sihir yang ia pelajari diam-diam selama ini.113Please respect copyright.PENANAZvu69NVVk0
Ctar !!!113Please respect copyright.PENANA3arrJ0ELGN
Petir menyambar dengan cepat kearah tubuh Fa’I menghancurkan bola air milik lawannya. Petir itu tepat mengenai tubuhnya, namun ia tak luka sedikitpun. Aliran petir mulai keluar di tubuhnya. 113Please respect copyright.PENANAO5wxe5dPTA
“tunggu, Fa’I juga bisa melakukan perwujudan ?” Ucap gurunya tak percaya.113Please respect copyright.PENANAOgacy7FbF2
Ia pun bergerak lebih cepat dari sebelumnya. Menebas lawannnya dengan kecepatan diluar akal manusia. Dan sebelum lawannya terkena ia menghilang. Menukar tempatnya dengan acak. Lalu keluar di ujung banjir air bekas gelombang tadi. Lagi, lagi Fa’I meluncur kearahnya. Dan hal yang sama terjadi.113Please respect copyright.PENANADGFR3EvBjy
“jika kau hanya bisa untuk mengelak. Maka hindari ini”113Please respect copyright.PENANAX1FjCHbOwR
Ucapnya sembari menancapkan pedangnya ke air, lalu mengaliri listrik ke air itu. Listrik itu merambat, ke seluruh tempat yang bersentuhan langsung dengan air itu. Membuat musuhnya tak ada pilihan lain selain keluar dari air tadi. Dan tanpa ia ketahui, ia menumbangkan hampir seluruh peserta lainnya berkat itu. Begitu ia keluar, Fa’I dengan cepat menarik pedangnya dan menyayatnya dengan cepat. Lawannya berusaha menahan serangan Fa’I namun serangannya terlalu cepat. Lalu keduanya mendarat di tanah, Fa’I mendarat dengan sempurna. Sedangkan lawannya terjatuh dan pingsan. Ia pun gugur di pertarungan itu.113Please respect copyright.PENANAxgZH28jV0o
Fa’I membatalkan sihir listriknya lalu memasukkan pedangnya kedalam sarungnya. Ia pun melihat sekitar dan terkejut. Kedua kawannya sudah tumbang dengan penuh luka di sekujur tubuhnya. Mereka sudah tumbang. Ia tak punya waktu untuk membantu mereka, pertarungan masih terus berlanjut.113Please respect copyright.PENANAcMdI51oBQZ
Iapun mencari lawan yang masih bertahan. Dua diantara mereka masih bertahan. Dan salah satunya adalah murid NAKET yang hanya diam saja dari awal pertandingan. Ia pun meluncur dengan cepat kearah salah satu dari mereka. Ia membawa kapak di kedua tangannya. Dan menyerang Fa’I yang mendekat dengan cepat. Fa’I pun memutar tubuhnya melakukan manuver menghindar yang sempurnya. Lalu menyayat tubuh lawannya dan lawannya pun tumbang. Ia berdiri dan melihat kearah lawan terakhirnya. Ia pun membungkukan badannya sembari berkata “Namaku Donisi. Donisi Mouts. Senang bertemu denganmu”113Please respect copyright.PENANARBXafdWDXp
“Fa’i. Fa’I Mer”113Please respect copyright.PENANAf9A6qlHssS
“Sebuah kehormatan bisa mengalahkan salah satu keluarga Mer”113Please respect copyright.PENANAsdX7cGclQF
“Kata sia-113Please respect copyright.PENANAefv7bbddwG
Srash !113Please respect copyright.PENANAXIXYcYLbwr
Goresan keluar dipipinya. Menitikan darah kental. Fa’I yan bingung dengan apa yang terjadi melompat mundur. Ia menoleh kebelakang dan melihat ada sebuah tongkat yang ujungnya memiliki dua mata pisau. Bentuknya seperti dua ular yang memililit tombak dengan kepala ular sebagai mata pisaunya. Ia terkejut. Dari mana tombak itu berasal.113Please respect copyright.PENANAbQRZWVmTxj
Lalu, serangan lain pun keluar. Fa’I dengan cepat menghindari serangan-serangan itu. Ia mampu menangkis beberapa. Tapi masih ada beberapa yang melukainya. Musuhnya hanya terdiam di sana tanpa bergerak. Namun tombak yang tertancap semakin bertambah.113Please respect copyright.PENANA1t8rtk9YUN
“ada apa ? apa ada sesuatu diwajahku ?” tanya Donisi sembari memainkan sesuatu dijarinya. Ia lalu menyentilnya. Mengarahkannya pada Fa’I. Dan Fa’I menangkisnya dengan membelahnya menjadi dua. Ia sekarang tahu dari mana semua tombak itu berasal.113Please respect copyright.PENANAxikjp7zmxT
Petir Kembali menjalar di tubuhnya. Lalu ia dengan cepat melesat kehadapan lawannya. Menebas lawannya dengan cepat, dan Ting !. Donisi menahan pedangnya dengan satu jarinya. Tidak. Ada tombak dengan bentuk yang sama namun lebih kecil di jarinya. Fa’I mendorong pedangnya yang tertahan, membelah tombak itu perlahan lalu. Srash !. Ia memotong kerah merah baju lawannya. 113Please respect copyright.PENANAIcS3H7k1OM
“dasar bajingan. Berani-beraninya kau mengotori ku” ucapnya sembari memperbesar salah satu tombaknya.113Please respect copyright.PENANATyPIo1zY7O
“asal kau tahu. Sedari tadi tombakku tidak terbelah. Itu memang sebenarnya ada dua” ucapnya sembari memisah tombaknya menjadi dua.113Please respect copyright.PENANAhOGOL1gkcX
Ia mulai serius. Tapi Fa’I tidak gentar sedikit pun. Iapun mulai menyerang dengan kecepatan penuh. Tapi lawannya mampu mengimbangi kecepatannya. Donisi menyerang Fa’I dengan tombak peraknya. Menusuk, menebas, berputar. Lalu, ganggang tombaknya tepat mengenai wajah Fa’I. Menghempaskannya cukup jauh. Ia lalu memotong udara. Membuat gelombang kejut yang mengarah langsung kearah Donisi. Namun, tak satupun dari gelombang kejut itu mengenainya. Ia pun bergerak lagi dengan kecepatan penuh. Mencoba untuk mengelabuhi lawannya. Ia merubah pedangnya menjadi bentuk belati. Berusaha memancingnya dalam pertarungan jarak dekat. Ia mendekat dengan cepat. Dan menyerang dengan cepat. Namun Donisi tidak kalah baik dalam pertarungan jarak menengah maupun jarak dekat. Ia memainkan tombaknya dengan lihai, hingga tidak ada celah sedikitpun untuk mendekatinya. Bahkan dengan keahliannya, jarak jauh tidak menjadi masalah untuknya.113Please respect copyright.PENANAsOW3EyaVbb
Fa’I terdesak. Tubuhnya mulai lelah. Ia yang sebelumnya harus melawan dua orang kini sudah hampir mencapai batasnya. Namun berbeda dengan Donisi. Donisi hanya bersantai sedari awal hingga menyisahkan mereka berdua. Fa’I pun mulai mengambil resiko. Ia meningkatkan jumlah mana yang ia gunakan untuk petirnya. Hingga ia melewati batasnya. Ia menjadi petir itu sendiri. Me buatnya mencapai tingkat selanjutnya.113Please respect copyright.PENANAfT2ThpffL6
Kini ia mampu bergerak lebih cepat dari biasanya. Lebih kuat, lebih ganas. Kecepatan yang melampaui kecepatan suara. Lawannya pun mulai terdesak. Tombak peraknya tidak berguna melawan petir milik Fa’I. Yang malah menjadi konduktor yang bagus untuk petirnya. Ia terpaksa untuk mundur dan menjauh. Namun sejauh apapun ia mundur tidak ada tempat yang aman selagi Fa’I bergerak dengan wujud petir. Lalu, Fa’I yang merasa bahwa pertandingan sudah cukup. Merubah pedangnya menjadi katana. Dan memutarnya. Hendak melakukan serangan terakhir. Namun,113Please respect copyright.PENANAzykqphT7j0
Srash !113Please respect copyright.PENANADbTAcqrvXP
Ia berhasil meluncur melewati lawannya. Namun Donisi tidak menerima luka apapun. Lain halnya dengan Fa’I. Ia memuntahkan darah kental dari mulutnya dan tumbang. Para penonton bingung melihat hal ini. Tapi tak lama lalu bersorak. Memuja Donisi yang masih berdiri dengan megah.113Please respect copyright.PENANASAbCBnxLJv
“ada apa ini ?”tanyanya ke Fa’I113Please respect copyright.PENANAJCmdvdtBt3
“apakah kamu akan membuatku menang dengan cara ini ?” bisiknya ditelinganya113Please respect copyright.PENANAj3ZD56orpg
“apa maksudnya ini ?” ia menjambaknya.113Please respect copyright.PENANA2W3BKnk56N
“bangun !” ucapnya sembari menendang tubuh Fa’I.113Please respect copyright.PENANAjJACoUZRPq
“APA-APAAN INI ? INI PENGHINAAN ! CEPAT BANGUN DAN LAWAN AKU”113Please respect copyright.PENANAPeh59oTWhd
Dak !113Please respect copyright.PENANAk5tt9Psxwe
Jes’ka datang dan memukul kepalanya dari belakang. Ia menutupi tubuh Fa’I dengan tubuhnya seraya berkata “jauhkan tanganmu darinya”.113Please respect copyright.PENANAYlVuWLvO6j
“apa yang kau lakukan ?”113Please respect copyright.PENANAq273OqvtTs
“pertandingannya sudah berakhir. Jangan sentuh dia lagi.”113Please respect copyright.PENANAuFxKgFeizM
Donisi yang makin marah, melempar salah satu tombaknya ke Jes’ka. Namun tombak itu menghilang tepat sebelum menyentuh Jes’ka dan melayang dari sisi lain kearah Donisi. Donisi pun menghindar dengan melompat kebelakang.113Please respect copyright.PENANAbj0YNm4Sce
“sihir spartial kah ?”113Please respect copyright.PENANAtfm95jXY0m
“baiklah baiklah. Pertandingannya sudah selesai. Atau kau ingin didiskualifikasi ?" tanya pria yang dikenal dengan nama Azure itu.113Please respect copyright.PENANAczKQmCeDZN
Donisi pun mendecakkan lidahnya. Merasa sebal akan sesuatu yang tidak pantas disebut kemenangan baginya. Azure pergi ke sisi Donisi, meraih salah satu tangannya dan mengangkatnya seraya berkata “kita punya pemenangnya”. Dan penonton pun bersorak dengan megahnya.
*
Ditempat lain, Jes’ka baru datang dengan membawa tubuh Fa’I. Ia meminta perawat untuk memeriksanya. Tapi, tanpa diperiksa penyihir apapun tahu apa penyebab dari gejala ini. Muntah darah secara terus menerus, badan panas dingin, wajah pucat. Ini sesuatu yang disebut dengan [core break]. Suatu kondisi dimana inti kekuatan yang disebut kolam atau pool menjadi rusak. Kolam dapat berisikan mana, ki, ataupun marwah. Tapi saat kolam itu rusak, core yang menjadi inti kekuatan orang itu akan menghilang.
“Dia harus cepat dibawa ke rumah sakit. Atau kondisinya akan semakin memburuk” ucap perawat itu.113Please respect copyright.PENANAmYigK9cdfF
“apa yang terjadi padanya ?”113Please respect copyright.PENANAx7RwIRg66T
“dia mengalami [mana break]”113Please respect copyright.PENANACorR15k9sJ
“apakah tidak ada obat untuk itu ?”113Please respect copyright.PENANAOC9aIjyGCh
“ada atau tidak nya itu tidak penting. Lebih baik kita bawa dia kerumah sakit secepatnya.”113Please respect copyright.PENANAaGkzUEOWtu
“baiklah !”
Dengan cepat, Jes’ka menggunakan sihir teleportasinya. Membawanya dan pak Tatsuya ke rumah sakit pusat kota. Begitu mereka datang, dengan sigap perawat disana membawa tubuh Fa’I ke ruang UGD. Tak butuh waktu lama, hingga Nar’u datang dan menanyakan kondisinya.
*
Beberapa jam kemudian. Hari mulai pagi. Jes’ka dan Nar’u yang menunggu di luar ruang operasi hanya bisa diam dan berharap. Mengharapkan sebuah keajaiban. Hingga, akhirnya lampu merah mulai padam. Dan dokter yang memimpin operasi keluar.
“bagaimana dok ? bagaiamana keadaannya ?”113Please respect copyright.PENANAdetQN601sU
“kalian keluarganya ?”113Please respect copyright.PENANAmSeu78eunf
“saya keluarganya” jawab Nar’u dengan cepat113Please respect copyright.PENANAGjKENarFpG
“dia sudah selamat. Tapi, dia takkan bisa menggunakan sihir lagi”
Mereka berdua pun terkejut dengan hasilnya. Keduanya hanya bisa mematung, disana. Jes’ka pun mengepalkan tangannya sembari berusaha tuk berkata
“Fa’I… apa Fa’I… baik-baik saja ?”113Please respect copyright.PENANA6jywILgLnb
“kondisinya sudah stabil. Mungkin ia akan bangun beberapa hari lagi. Aku akan memindahkannya ke kamar pasien”113Please respect copyright.PENANAonEA2AZe2q
“baiklah” ucap Nar’u membiarkan dokter itu pergi.113Please respect copyright.PENANAtKdoIuLnD7
“maaf…” ucap seseorang tiba-tiba. Mereka menoleh, hanya untuk melihat Philo yang penuh dengan perban berjalan dengan pincang kearah mereka.113Please respect copyright.PENANAIJxq5kllDv
“ini semua salahku. Aku tak seharusnya lepas kendali waktu itu”113Please respect copyright.PENANASt7eek1EnA
“maksudnya ?”113Please respect copyright.PENANAmjg93cs1mT
“saat ia memaksa untuk menghentikanku di taman pusat kota. Ia menggunakan mananya untuk membanjiri liontin pelindungnya. Walaupun ia tahu bahwa itu dapat merusak esensi mana nya. dan seperti dugaanku, esensi nya rusak. Bahkan hancur. Aku minta maaf.”113Please respect copyright.PENANARe0irZwtCS
“Pergi!” ucap Nar’u sembari menatapnya tajam113Please respect copyright.PENANAnexDwrVyGa
“mbak itu bukan salahnya.”113Please respect copyright.PENANAnRuruLUXWl
“diam kamu Jes’ka. Pergi sekarang juga !”
Philo pun memutar badan dan pergi meninggalkan mereka. Berjalan dengan susahnya meninggalkan mereka.
*
Beberapa hari kemudian, Fa’I mulai bangun dari tidur panjangnya. Dan begitu ia bangun yang pertama kali ia lihat adalah langit-langit yang paling ia benci. Langit-langit rumah sakit. Ia berusaha menggerakan tubuhnya, namun kedua tangannya tertahan. Nar’u dan Jes’ka tertidur di sisinya. Menunggu dirinya bangun.113Please respect copyright.PENANApfxwUYd2ti
Ia pun dengan perlahan menarik tangannya, berusaha untuk tidak membangunkan mereka, namun gagal. Keduanya bangun disaat yang sama. Dan menanyakan hal yang sama113Please respect copyright.PENANAgL7FtS2G6U
“bagaimana perasaanmu ?”113Please respect copyright.PENANAPmlX30DSy5
Fa’I hanya tersenyum lalu menjawab. “aku Bahagia, dua malaikat pelindungku di sisiku” ucapnya. Nar’u pun memukul kepalanya dengan keras. Membuatnya mengaduh kesakitan.113Please respect copyright.PENANAHTSpOCt15c
“apa-apaan sih mba-113Please respect copyright.PENANACDmpu2lRcT
“Kenapa kau selalu membuatku khawatir ha ? ingatlah kau satu-satunya yang kupunya sekarang.” Ucapnya sembari memeluk sepupunya itu.113Please respect copyright.PENANAZEZUuntSsr
Ia pun membalas pelukannya dengan erat. Dan mengeratkan genggaman tangan satunya sembari menatap Jes’ka dan tersenyum. Jes’ka pun makin erat menggenggamnya.113Please respect copyright.PENANAHZwf26IlbM
“jadi, aku tak bisa menggunakan sihir lagi ?”113Please respect copyright.PENANANVa8s8zEbo
Keduanya terkejut dengan pertanyaan Fa’I.113Please respect copyright.PENANAHXyYadJHZQ
“bagaimana kau tahu ?”113Please respect copyright.PENANALJUp8A6Y6T
“aku sudah mengetahuinya dari awal. Setelah aku bertarung dengan Philo, penggunaan sihirku semakin buruk. Namun, itu mempercepat proses pembelajaranku dalam elemen sihir. Aku berpikir untuk setidaknya memenangkan kompetisi itu. Tapi aku gagal”113Please respect copyright.PENANAAhfwj0qCWM
“apa yang kau pikirkan ? kenapa kau selalu melakukan hal yang nekat ?”113Please respect copyright.PENANABE7WWz99ml
“kau melawan Philo padahal tau ia pengguna marwah. Kau memaksa tubuhmu menerima elemen petir dengan menyambakan listrik ke tubuhmu terus menerus. Kau bahkan memaksa tubuh mu yang kolam mananya sudah hancur itu untuk memenangkan kompetisi tidak penting itu ? apa kau tahu apa yang akan kau lakukan setelah memenangkannya ?”113Please respect copyright.PENANALVIzwgnghp
“mbak, bisakah kau tenang ?”113Please respect copyright.PENANAta4fJL5Fje
“bagaimana aku bisa tenang ? melihatmu dalam keadaan seperti ini. Mimpimu hancur, bersamaan dengan tubuhmu itu. Kenapa kau tidak memberi tahuku ?”113Please respect copyright.PENANAbWA8xnzDlY
“AKU TAHU OKE !. AKU TAHU !. Aku tahu…”113Please respect copyright.PENANAKX77aWapgG
“setidaknya aku pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang penyihir walaupun sesaat. Aku tak pernah minta untuk dilahirkan seperti ini. Aku tidak pernah memintanya. Dan begitu aku menerimanya, aku berhasil menguasai satu elemen sihir. Paling tidak satu sudah cukup bagiku. Namun, takdir seperti mempermainkanku. Kolam mana ku rusak. Dan aku tak lagi bisa menggunakan mana. Dan lagi, jika aku memberi tahu siapapun tentang ini. Maka kalian takkan memperbolehkanku ikut kompetisi ini.” terusnya.
Ia menunduk, menatap kedua tangannya yang gemetar. Tanpa ia sadari, air mata lolos dari matanya. Ia meringkup, memeluk tubuhnya sendiri yang mulai ikut gemetar.
“aku ingin menjadi sepertimu. Aku ingin menjadi seperti orang lain. Bisa menggunakan sihir. Bisa bermain-main dengannya.” Ucapnya sembari menangis.
Mendengar hal itu, Nar’u hanya terdiam. Ia menunduk, merutuki ucapannya. Ia mengatakan hal itu tanpa mempertimbangkan perasaannya. Tanpa mempertimbangkan pilihannya. Ia pun mulai ikut menangis, sembari meremas ujung pakaiannya.
“maaf, maaf…” ucapnya113Please respect copyright.PENANAxU0PFDy8hi
“kenapa kau meminta maaf?”113Please respect copyright.PENANAAOrf24v99Y
“maaf. Aku minta maaf”113Please respect copyright.PENANA7V9zVDUXye
“kenapa ? padahal bukan salahmu. Padahal bukan karenamu…”113Please respect copyright.PENANAFvKXAi8xBP
“aku sunggung-sungguh minta maaf.”
Diluar kamar pasien. Philo mendengar semua percakapan mereka. Ia yang hendak menjenguk Fa’I tidak berani menemuinya dan hanya diam di luar sembari mendengar seluruh ucapan mereka. Ia pun pergi tanpa menemuinya. Menitipkan bunga yang ia bawa kepada perawat disana. Menyuruhnya untuk memberikannya pada Fa’I.113Please respect copyright.PENANA1XQn1laKgr
Tak ada yang tahu tentang penyakit Fa’I selain Philo. Ia sudah mengetahuinya sejak awal. Sejak ia merubah pikirannya di ruang Kesehatan akademi waktu itu. Sejak ia mulai menganggapnya sebagai seorang sahabat. Sebanyak apapun ia menyangkal hal ini, kenyataan itu tidak berubah. Ia membunuh impian temannya.
Beberapa hari setelahnya, banyak teman sekelas Fa’I sewaktu di akademi menjenguknya. Namun, ia tak menunjukkan niat untuk menemui mereka. Hingga akhirnya mereka meninggalkannya sendiri di sana. Hanya Jes’ka yang terus berada di sisinya.113Please respect copyright.PENANA0UKbSuCO1v
“kenapa kau tetap di sini ?” tanyanya dibalik selimutnya. Tapi Jes’ka tidak menjawab apapun. Ia hanya diam di sana, menatap Fa’I dalam diam.113Please respect copyright.PENANAZeM4brJcpN
“kenapa kau diam saja ? pergi dari sini ? untuk apa lagi kau meladeni orang tak berguna seperti ku. Seorang remaja yang tak bisa apa-apa tanpa sihirnya. Orang yang tidak punya masa depan lagi di dunia ini”113Please respect copyright.PENANAHFi5DQDYWO
“itu tidak benar”113Please respect copyright.PENANANrqTrKKuwB
“BERHENTI, MENGATAKAH SESUATU HANYA UNTUK MEMBUATKU MERASA LEBIH BAIK”113Please respect copyright.PENANAUZXWZTYRQS
“itu tidak benar”113Please respect copyright.PENANAOnAmaf8t0p
“APANYA YANG TIDAK BENAR. SEMUANYA SUDAH JELAS BUKAN ? AKU, SESEORANG DARI MARGA MER. BAHKAN TIDAK BISA MENGGUNAKAN SIHIR LAGI UNTUK SEUMUR HIDUP”113Please respect copyright.PENANAcdjI1lxFH6
“kamu bukan Fa’I”113Please respect copyright.PENANATM32aUxBZE
“apa maksudmu ?113Please respect copyright.PENANAgiSuDpYhzn
“Fa’I yang kukenal. Selalu berusaha, melawan apapun, selalu percaya bahwa dirinya bisa. Buktinya, kau bisa menguasai Ki dalam waktu yang terbilang cepat. Kau menguasai elemen petir dengan cepat bahkan mencapai level master disaat yang lain baru menjadi professional. Itulah Fa’I yang kukenal. Lalu, hanya karena kau menguasai sihir dengan cepat dan kehillangannya dengan cepat pula kau menjadi terpuruk ? jangan bercanda. Ingat apa kata Pak Tatsuya. ‘kekuatan tidak hanya sihir. Banyak kekuatan lainnya. Sihir hanya Sebagian dari kekuatan yang ada di dunia’. Tapi kau memiliki kekuatan yang tak banyak orang miliki. Aku sudah melihatnya sendiri. Dan itu adalah ketangguhan. Bersedih boleh, tapi jangan hanyut di dalamnya.”113Please respect copyright.PENANA4IQC4Ui5rt
Fa’I terdiam mendengar ucapan Jes’ka. Ia dibutakan oleh satu kekuatan saja. Tanpa sadar, bahwa jauh sebelum ia mampu menggunakan sihir petirnya, ia adalah seorang pendekar. Ia sudah memilih Ki sebagai caranya bertarung. Sihir hanya mendampinginya sementara.113Please respect copyright.PENANAjPEXaPmUW7
“jadi, bisakah aku berbicara dengan Fa’I yang kukenal ?” tanya Jes’ka113Please respect copyright.PENANArLDcZsn9zM
Fa’I menghapus air mata di wajahnya. Ia menunduk dalam diam. Dan berkata “ada apa ?” dengan mantap.113Please respect copyright.PENANAH2P7mBXWsD
“bagus”113Please respect copyright.PENANAIZSI1hiFL8
Setelah itu, Pak tua masuk ke dalam.113Please respect copyright.PENANADYxYK13cMq
“ada kemungkinan kau bisa sembuh dari penyakitmu” ucap Jes’ka113Please respect copyright.PENANALcyeuCPHSA
“apa ?”113Please respect copyright.PENANAoXbh1yqCe5
“sekitar dua atau tiga persen kemungkinannya”113Please respect copyright.PENANAGENmcpEDA7
“apa kau serius ?” tanyanya tak percaya
Mereka mengangguk dengan mantap
“apa kau akan tetap berdiam di sini, atau kita pergi hingga ke ujung semesta dan membuat keajaiban ?”
Ia diam sejenak. Memikirkan perkataan mereka. lalu,
“Dua atau tiga persen ?”113Please respect copyright.PENANAr2QvB2WPTI
“itu lebih dari cukup untuk sebuah keajaiban”
Beberapa minggu kemudian, Fa’I keluar dari rumah sakit. Ia memberi tahu kepada Nar’u tentang tujuan barunya. Dan Nar’u menyetujuinya. Ia berkata bahwa apapun yang akan ia lakukan. Ia akan mendukungnya.113Please respect copyright.PENANAteD8oYBq1I
Disisi lain, Fandall mengajukan diri pada Nar’u untuk menjadi muridnya. Dan ia ditolak mentah-mentah. Berkata bahwa ia tak cukup baik untuk menjadi muridnya. Membuatnya hendak ikut dengan Fa’I mencari kekuatan yang cukup untuk diakui Nar’u agar dapat menjadi muridnya.113Please respect copyright.PENANA9gIuy3owI5
Berbeda dengan Philo. Ia meminta maaf pada Fa’I begitu Fa’I keluar dari rumah sakit. Berkata bahwa ia tak mampu menjenguknya karena mbaknya yang terus menerus mengusirnya. Ia pun memutuskan untuk setia terhadap Fa’I sebagai bentuk permintaan maafnya.113Please respect copyright.PENANAtgc28GPvWJ
Dan disinilah mereka, berkumpul di pusat kota. Menunggu sang pemandu untuk menunjukkan jalannya.113Please respect copyright.PENANADx9qvZNYjp
“kalian sudah di sini ternyata ?” ucap Pak Tua begitu sampai.113Please respect copyright.PENANAhhe5XvjhnD
“baiklah sebelum kita berangkat aku akan menceritakan satu hal lain.”
113Please respect copyright.PENANAQNovU0LiDU
“Dunia yang kalian tinggali, tidaklah hanya dunia ini. Banyak yang merahasiakan hal ini. Tapi ini sudah tertulis dalam sejarah. Apa kalian tahu tentang dua belas kesatria meja bundar ? semua yang tertulis di sana adalah sebenar-benarnya ada. Baik itu kaum barbarian ataupun dunia Myth”113Please respect copyright.PENANAyX0NkRk8cs
“apa kita akan pergi ke sana ?”113Please respect copyright.PENANANJ8aERsTcg
“tidak. Kita akan pergi ke dunia Terran. Dunia dimana tidak ada yang Namanya sihir ataupun ki. Dunia dimana mereka yang berkuasalah yang diatas”113Please respect copyright.PENANAifBtMaY8xw
“lalu, jika tidak ada sihir ataupun ki. Apakah mereka semua pengguna marwah ?”113Please respect copyright.PENANAoI5j9SjI5W
“ada beberapa dari mereka pengguna ki. Pengguna sihir Sebagian besar sudah punah di peradaban mereka. tapi, bagian terbaik dari mereka adalah pola berpikir. Mereka adalah makhluk yang berkembang dengan cepat. Membuat berbagai macam teknologi yang bahkan tidak mungkin dicapai oleh manusia dunia ini.”113Please respect copyright.PENANARX3fQAgOWL
“Lalu, kemana kita akan pergi ?”113Please respect copyright.PENANACQovmIHrVF
“Ke dimensi mereka. Dimensi Terran”
*
“Hei Fa’I. bisakah kau jangan berjalan terlalu cepat ? rok ini mengganggu ku” ucap Philo sembari berusaha mengendorkan rok abu-abunya113Please respect copyright.PENANA1ycnmW7yyx
“kita tak punya waktu. Kita harus cepat atau kita akan terlambat.”113Please respect copyright.PENANAu335Pn1n0o
“aku tak terbiasa menggunakan pakaian macam ini”113Please respect copyright.PENANA15JQoEVt7Y
“sudahlah Phillo, Jes’ka bahkan tidak berkomentar apapun tentang pakaiannya. Kenapa kamu repot sendiri ?”113Please respect copyright.PENANAYX4xmXIsUY
Mereka berlari menuju kelas mereka dengan cepat. Takut terlambat di hari pertama mereka. Lalu mereka muncul dengan terengah-engah di depan kelas. Membuat bingung penghuni kelasnya.113Please respect copyright.PENANACMSy9qxzNu
“ada apa ?” tanya guru yang mengajar113Please respect copyright.PENANAFVNR8jTGwi
“kami murid baru. Maaf terlambat” ucap mereka sembari menunduk.113Please respect copyright.PENANAJBbrPQVFCN
Orang-orang menatap mereka aneh. Tak biasanya orang meminta maaf hingga menunduk seperti itu. Mereka lalu ingat tapa yang dikatakan pak tua. Dan mengangkat kepala mereka lalu tersenyum. 113Please respect copyright.PENANAwmS6HFquQC
“kalian berempat ? diawal semester seperti ini ?”113Please respect copyright.PENANAE7WmokaEKa
“iya bu.” Jawab Fa’I.113Please respect copyright.PENANAnd2UlBvx5D
“baiklah, duduk di meja yang kosong dibelakang. Perkenalkan diri kalian nanti” ucapnya113Please respect copyright.PENANAcK2TpLPZfn
“baik bu.”113Please respect copyright.PENANAz5W9nuAFQ3
Mereka pun duduk di kursi kosong dibelakang. Kursi nya dibagi dengan tiga banjar. Fa’I dan Jes’ka duduk di banjar tengah. Sedangkan Philo dan Fandall duduk di banjar samping dekat jendela.113Please respect copyright.PENANAAdWRRMJaZl
“buka buku pelajaran kalian halaman…
Bel berdentang tanda istirahat dimulai. Guru yang mengajar menghentikan kelasnya lalu pergi. Bersamaan dengan itu, seluruh siswa pergi ke kantin tuk mengisi perut mereka. Meninggalkan mereka berempat sendirian di sana.
“apa kalian murid pindahan ?”113Please respect copyright.PENANA9a5XeDR050
“eh… ya…” jawab Fa’I ragu113Please respect copyright.PENANAW9AwzEkfvE
“tak apa. Aku Maharani Putri. Kalian bisa memanggilku Rani atau Putri. Mau keliling ?”113Please respect copyright.PENANA5t0HFMRV41
“boleh” jawab mereka.
Mereka pun berkeliling sekolah, mengenal lebih dekat sekolahan itu. Mereka selalu menjadi pusat perhatian karena mereka terlihat berbeda. Seperti bukan dari daerah situ, yang memang itu kenyataannya. Tak butuh waktu lama mereka berlima menjadi akrab
*
Tak butuh waktu lebih dari sebulan, Fa’I dan yang lainnya menjadi anggota osis di sekolahan itu. Didikan mereka di akademi membuat mereka mampu mengelola sistem di sekolah itu dengan maksimal. Mereka bahkan mendapat perhatian dari ketua Osis yang menjabat saat itu. Namun Cherise, ketua Osis yang menjabat saat itu tertarik pada keterampilan mereka. Dan dengan pimpinan Cherise dan juga mereka berempat sekolah menjadi lebih baik, semua event berjalan dengan sempurna tanpa kesalahan sedikit pun. Mereka sudah bisa dipastikan menjadi anggota Osis yang hebat kedepannya nanti. Tapi yang tidak mereka ketahui, alasan mereka berempat masuk ke Osis adalah sebagai pusat informasi. Dengan menjadi Osis, mereka bisa mencari informasi yang mereka butuhkan dengan mudah. Informasi mengenai dunia itu.
Lalu, beberapa minggu kemudian. Negara pun tertarik melihat perkembangan sekolah itu. Sekolah yang berkembang pesat dibawah sistem Osis yang maju. Akhirnya diadakan seminar di sekolahan itu. Seluruh anggota osis bekerja keras demi suksesnya acara itu. Dan, seminar itu adalah impian semua orang agar dapat mengikuti pertukaran pelajar dengan Negara lain. Banyak guru berdatangan dari luar negri ke seminar itu. Dan seperti riak air sungai yang mengalir ke lautan. Semuanya berjalan mulus untuk Fa’I. Ia direkomendasikan langsung oleh ketua osis sekolahannya kepada salah satu mentor disana. Mentor itu tertarik melihat perkembangan organisasi yang dipimpin olehnya. “sekolah berkembang sejauh ini hanya dengan kau sebagai wakil nya. Bayangkan bila kau menjadi ketuanya” ucapnya. Ia pun mendapatkan seorang mentor hari itu.
Satu bulan setelahnya. Sekolah dimeriahkan oleh acara kebangsaan mereka. upacara untuk menghormati pahlawan yang gugur saat perang melawan penjajah. Upacara tujuh belas agustus. Hari ulang tahun negara mereka. Namun, selama proses acara itu. Ada hal yang menggangu Philo. Ia melihat sebuah penampakan di sekitar sekolah. Penampakan itu seperti mengikutinya. Dan, benar terjadi. Dibalik acara yang meriah itu, Philo hilang untuk waktu yang cukup lama. Tak ada yang menemukannya.
Tiga bulan kemudian, Jes’ka menemukan Philo dibawah pohon malam hari dekat sekolahnya. Tubuhnya penuh luka dan beberapa tulangnya patah. Ia langsung dilarikan kerumah sakit. Jes’ka pun menjaga Philo yang terbaring di rumah sakit. Sedangkan Fa’I dan Fandall, mereka mencari penampakan yang dimaksud oleh Philo sebelum ia menghilang.
Satu bulan setelahnya, Natal tiba. Seperti sebuah berkah, Philo keluar dari rumah sakit dengan keadaan sepenuhnya sehat. Tak ada luka yang membekas. Beberapa hari setelahnya. Tahun baru dirayakan di tengah kota. Kembang api bertebaran, menghitung mundur pergantian tahun menjadi tradisi orang-orang di dunia ini. Mereka pergi ke pusat kota. Karena mendengar adanya kembang api itu. Tapi, lagi-lagi Philo melihat penampakan. Tapi berbeda dari sebelumnya. Penampakan itu mengikuti Jes’ka. Hal itu tak berlangsung lama. Karena setelah sekolah Kembali berjalan penampakan itu hilang.
Dan semester kedua pun dimulai. Tapi, tak disangka-sangka Jes’ka jatuh sakit tanpa sebab yang jelas. Membuatnya harus tinggal di rumah. Banyak yang menjenguknya. Semua tahu bahwa ia tinggal berdua dengan Philo. Dan Fa’I tinggal berdua dengan Fandall. Tapi, yang paling ia tunggu-tunggu adalah kedatangan Fa’I. mereka berkumpul bersama, membahas hal-hal yang membuat mereka merasa nostalgia akan kampung halamannya.
Dua hari setelah Jes’ka masuk ke sekolah, Fa’I merasa tidak enak badan di tengah tengah pelajaran. Seperti direncanakan oleh seseorang. Mereka sakit secara bertahap. Fa’I pun dibawa ke UKS oleh Fandall. Dan disana, ia melihat sesuatu yang tidak ia kenali. Namun terasa begitu dekat. Ia melihat hamparan laut luas dari sisi pantai. Angin laut menerpanya dengan perlahan, membawa hawa sejuk dalam dirinya.
Sepulangnya, Fandall membopong Fa’I yang kesusahan berjalan untuk pulang. Sesampainya Fa’I langsung berbaring, dan tertidur. Dan malamnya. Begitu mereka semua tidur. Ada yang mengetuk pintu depan rumah mereka. Fandall yang merasa tidak ingin mengganggu Fa’I pun pergi untuk memeriksa siapa. Namun, tak ada siapapun disana. Ia pun tidak ambil pusing dan Kembali tidur. Namun, begitu ia tidur, ia dihantui oleh sosok pria dewasa dalam mimpinya. Alhasil, ia menjadi takut untuk tidur lagi.113Please respect copyright.PENANAqplLPRPSFG
Besok adalah hari kenaikan kelas. mereka datang hanya untuk melihat apakah mereka naik atau tidak. Dan melihat perkembangan nilai mereka. Serta ke kelas manakah mereka saat kelas dua nanti. Tapi yang dilihat Philo lebih dari itu. Ia melihat sosok lain yang mengikuti Fandall. Dan ntah kenapa, ia tidak pernah mau memberi tahu mereka. 113Please respect copyright.PENANAL4E0RtWwcz
Libur kenaikan pun datang. Fandall yang sudah menunggu saat-saat liburan. Mengajak mereka untuk pergi ke pantai. Dan beruntungnya mereka, Mentor Fa’I mengajak mereka untuk pergi ke pulai Bali. Untuk mengikuti konferensi yang diadakan perusahaannya disana.
113Please respect copyright.PENANAHMRbz2F4FZ
Esoknya pun mereka berangkat ke Bali, mereka menggunakan Bus dari kota. Dan menyebrang dengan kapal laut dari kota yang disebut Banyuwangi. Di tengah perjalanan Philo merasa mabuk laut. Sedangkan Fa’I yang menatap lautan dengan serius di atap kapal, merasa déjà vu. Ia berusaha untuk mengingat-ingat kapan pernah melihat lautan itu, tapi ia tetap tidak mendapatkannya
Sesampainya, mereka bertemu dengan Mentor mereka. Dan kliennya. Mentornya adalah seorang pengusaha sukses. Perusahaannya menguasai perekonomian di benua sebelah. Ia begitu cerdas untuk seukuran pria tua. Ia mampu menggaet seorang konsumen dengan mudah hanya dengan berbicara. Dan hal itu ditunjukkan dari caranya berbicara dengan kliennya.
Tanpa terasa hari sudah malam. Mereka menggelar pesta barbekyu di pantai bersama kliennya. Menghabiskan waktu untuk bersenang-senang. Bahkan Mentornya mengenalkan mereka berempat kepada kliennya. Berkata bahwa mereka adalah calon pengusaha sukses di masa depan. Lalu tanpa disadari hari sudah larut. Mereka pun hendak Kembali ke hotel, namun mereka bertemu seorang perempuan tua. Perempuan itu hanya berkata kepada mereka “pergilah dari benua ini secepatnya. Akan ada hal buruk yang terjadi bila kau tetap di sini”. Namun, mereka menghiraukannya. Beranggapan bahwa ia hanya orang gila.
Hari kedua, mereka menghadiri konferensi yang dimaksud oleh mentornya. Mereka menghadiri konferensi besar sebagai penonton. Melihat bagaimana mentronya membawa rapat, membuatnya berpikir; “ia adalah orang yang hebat. Bahkan aku yang separuh tidak mengerti Bahasa yang ia ucapkan, paham akan maksudnya”. Semua hal yang dibahas adalah mengenai perkembangan perusahaan mereka di benua sebelah
Setelah itu, mereka berpikir untuk Kembali bersantai di pesisir. Mendengarkan arus ombak yang tenang. Sembari berusaha menyatukan semua teka-teki ini. Tapi kejadian lain menunggu mereka. Ada seorang anak yang tenggelam dan hanyut di laut. Semua orang pada bingung harus apa. Tapi Fa’I langsung membuka pakaiannya dan melompat. Berenang dengan cepat dan menariknya ke pesisir pantai. Seorang ibu-ibu datang dan mengucapkan rasa terima kasih untuknya. Dan iapun dilarikan ke rumah sakit.
Fa’I yang merasa penasaran dengan laut yang terasa begitu nostalgic pun memutuskan untuk mendekat bersama Fandall.
“ada apa ?”113Please respect copyright.PENANAAri1XzJESk
“aku hanya merasa pernah melihat lautan ini sebelumnya. Tapi aku tak ingat kapan”113Please respect copyright.PENANAatuHwP98qo
“kalau begitu, bagaimana bila kita berenang ?”
Fa’I yang setuju dengan ide Fandall pun berenang bersama ketengah lautan. Namun ia tak menemukan apapun di sana. Dan secara tiba-tiba, Fandall menariknya kedalam laut.
“Fandall, apa yang kau lakukan ?” tanyanya
Namun Fandall hanya diam sembari terus berusaha untuk menenggelamkannya. Ia bahkan memukul Fa’I tepat di wajahnya. Fa’I yang belum siap dirangkul olehnya dari belakang. Menahan kedua tangannya agar tidak bisa bergerak lalu tenggelam bersamanya. Fa’I berusaha untuk melepaskan diri lalu gagal. Hingga akhirnya, Fa’I pingsan dan tenggelam di dalam lautan. Selepas itu Fandall Kembali ke pesisir. Sendirian.
Disisi lain. Fa’I mendengar suara-suara. Ia merasa mengenal suara ini. Suara lautan. Bukan, ini suara seseorang. Suara yang begitu jelas terdengar di telinganya. Suara itu mengatakan; “laut akan berpihak padamu bila kau juga berpihak pada kami. Tapi, jika kau menentangnya, laut akan meniadakannya”
Fandall yang sampai di pesisir pantai tidak mengingat apa-apa. Ia bingung karena ia setengah telanjang dan basah. Bahkan ia tidak menemukan bajunya. Ia pun akhirnya memutuskan untuk Kembali ke hotel. Sesampainya, ia bertanya pada mereka kemana Fa’I. dan mereka malah menjawab “bukannya ia pergi bersamamu ?”.
113Please respect copyright.PENANAsk7oXX663F
Jes’ka yang kepikiran tentang Fa’I pun mencarinya hingga petang. Dan karena hari sudah hampir larut. Philo mulai menggunakan marwah untuk mencari sosok yang pernah ia lihat mengikuti Fandall sebelumnya. Memaksanya untuk berbicara tentang dimana Fa’I. Sosok itu berkata bahwa Fa’I tenggelam di tengah lautan. Sontak mereka bertiga pun pergi ke pesisir pantai. Berusaha mencari Fa’I. Jes’ka menggunakan sihir pelacaknya untuk menemukan Fa’I. lalu, mereka menemukannya di pesisir pantai. Dengan paniknya Jes’ka menelepon mentor mereka dan berkata bahwa Fa’I tenggelam dan tergeletak di pesisir pantai. Sedangkan Fandall berusaha untuk memberinya nafas buatan. Hingga akhirnya air keluar dari mulutnya dan ia kembali bernafas. Tapi kesadarannya tidak kembali. Tak lama setelah itu, dokter datang bersama mentornya. Dan memeriksanya ditempat. Beruntung Fa’I hanya kemasukan beberapa air. Kondisinya tak apa. Ia dapat kembali beraktifitas esok, namun perlu istirahat penuh hari ini. Mereka pun dapat bernafas lega dan Kembali ke hotel.
Esoknya, mereka pergi ke pusat perbelanjaan yang disebut Mall. Membelanjakan beberapa uang yang mereka dapat dari mentornya, mencari barang-barang unik yang bisa menjadi cinderamata bagi mereka. Namun, mereka lagi-lagi bertemu perempuan tua itu. perempuan tua itu mengatakan hal yang sama dengan saat pertama kali mereka bertemu; “pergilah dari benua ini secepatnya. Akan ada hal buruk yang terjadi bila kau tetap di sini”. Karena semua kejadian yang terjadi di sini, merekapun berpikir untuk mempertimbangkan ucapannya. Lalu keputusan yang mereka buat pada akhirnya adalah, mereka akan Kembali ke kota mereka. Dan dengan ijin mentornya, mereka pulang dengan menggunakan bus. Mentornya hanya bisa meminta maaf karena tidak menemani mereka. Namun, mereka tak berpikir itu akan menjadi masalah.
Mereka pun akhirnya dapat pulang dengan tenang. Tak ada lagi hal yang mengganggu mereka diperjalanan pulang. Namun itu hanya awalnya. Secara tiba-tiba muncul makhluk besar dari sisi bus dan mengguncang bus itu hingga keluar jalur. Di sisi mereka adalah jurang terjal. Dan bis itu mengguling kearahnya. Bis berputar dengan cepat, mengguncang penumpangnya. Mengarah langsung ke ujung jurang. Jes’ka yang masih sadar, menteleportasikan bis itu langsung menuju ke dasar jurang dengan cepat. Sedangkan Fandall menahan laju perputaran bis itu dengan sihir anginnya. Dan begitu mereka sampai di ujung jurang, tak ada satupun yang sadarkan diri. Semua korban ditemukan beberapa jam kemudian. Dan semuanya dilarikan ke rumah sakit terdekat. Banyak orang heran karena tidak ada korban jiwa pada kecelakaan itu.
ns 172.69.58.29da2