Hari senin yang sangat melelahkan, bahkan setelah libur di akhir pekan pun tak membuatku fresh sama sekali. Kekurangan tidur yang membuat kepalaku pusing dan badanku lemas, sehingga otak pun tak bisa diajak kompromi. Aku baru saja keluar dari pantri untuk menyeduh kopi, berharap setelah meminumnya aku merasa lebih baik dan bisa kembali fokus untuk bekerja.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGSaWfNX1jR
Dengan gontai ku seret langkah kaki yang terasa menanggung beban berat.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX4hr7bnIfR
Koridor ini sepi di waktu jam kerja, tapi bukan berarti tak ada orang selain aku.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLMblUgs70p
Didepan sana ada sepasang insan yang tengah berbahagia layaknya di dunia hanya ada mereka berdua, dan aku seperti benda mati yang terpaksa harus melihat kemesraan mereka, membuat kepalaku semakin cenat-cenut dibuatnya.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdpi5cUitcP
Kenapa harus sekarang? tak bisakah mereka lewat setelah aku masuk ruang kerjaku agar tidak berpapasan disini. Bagaimana lagi, aku terpaksa harus melewati mereka karena tidak ada jalan lain, kembali ke pantri juga tidak mungkin.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpwYajH5VcC
"Makasih sayang aku seneng banget, biarpun sifat kamu keliatan cuek tapi tetap perhatian, di tengah kesibukan kamu pun masih mau ikut urus persiapan pernikahan kita, aku jadi makin cinta deh sama kamu.." Perempuan yang bergelayut manja pada lelaki berbalut setelan jas mahal itu kini mencium pipinya, yang dicium hanya diam tanpa ekpresi apalagi setelah menyadari kehadiranku.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr5H8jbzhXC
Ahh.. mau pura-pura tidak melihat juga sudah terlanjur.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdn8esf9Ggf
Segera ku palingkan muka, dan mempercepat langkahku bermaksud untuk melewati mereka begitu saja.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNrXvaJaCWv
"Hey kamu..!" Aku menoleh menatapnya sebagai bentuk jawaban dari seruannya.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuHT9F1jDVs
"Kenapa kamu begitu tidak sopan, disini ada CEO dan calon istrinya loh, tapi kamu lewat tanpa menyapanya terlebih dulu. Dimana letak sopan santunmu sebagai bawahan hah?" Ucap perempuan itu dengan congkaknya.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeNdDO9BqJW
Kukira dia tidak menyadari keberadaanku, atau tidak akan mempermasalahkannya karena sedang sibuk bermesraan, tapi ternyata dia mau menegurku dengan menggunakan kedudukannya. Ok baiklah..
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMdi9l45E6t
"Maaf nona mungkin anda tidak mendengarnya, Saya sudah menyapa tadi." Benarkah...? Tentu saja itu bohong.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaPqyfT4mND
"Jadi kau mau bilang aku tuli.." ucapnya tersulut, benar memang aku tidak ada menyapa dengan bentuk kata apapun, tapi kenapa aku harus melakukannya.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSiw2xr7xUU
"Tidak begitu.." jawabku enteng.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZw9niHqWy
"Kau.. " geramnya mengarahkan telunjuk pada wajahku. Ingin rasanya aku mematahkan jarinya atau menyiram wajah cantiknya dengan kopi ditanganku.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbI3UnRfAUi
"Coba tanya pak CEO apa beliau mendengarnya..!"
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUUzsxKhKy0
Perempuan itu beralih menatap pria yang katanya calon suaminya itu. mengikuti arahan dariku, bodoh memang mau saja aku kerjain.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVRy82QsKfo
"Sayang apa kamu mendengar dia menyapa?"
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgVuEkAoXuF
"Hmm.." Yang ditanya hanya bergumam enggan bersuara.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQhjLZ6TnLA
"Baiklah kalo begitu saya mau kembali bekerja." Aku pun segera mengayunkan kakiku sebelum perempuan itu membuka suaranya lagi.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4lNgwsC4CA
"Sudah biarkan saja dia pergi.." Lelaki yang sejak tadi diam itu menghentikan calon istrinya.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIIherA9bcE
Masih bisa kudengar perempuan itu merajuk pada calon suaminya tersebut. "Sayang aku tidak menyukainya, kamu harus memecatnya ya.."
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtZ1O1Hxr86
Laki-laki itu tidak terdengar menjawab. Aku hanya berdecak. "Dia tidak akan bisa memecatku begitu saja." Gumam hatiku sombong.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbHlaHge1nw
Yeaahh kopiku kini sudah dingin, haruskah aku membungnya?.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHOJuyjB0p
***
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBpqOFMNuED
"Assalamualaikum,, aku pulang.." Setelah mencapai rumah, aku menyandarkan tubuhku pada sofa, mengusir rasa lelah untuk sejenak akibat otak dan hatiku yang sudah maratonan.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqu2GsYDXSZ
"Wa'alaikumsalam,, sayang.. wajahmu pucat sekali..! apa kamu sakit..?" Wanita dewasa yang baru memasuki usia paruh baya dengan jiwa keibuan penuh kasih sayang ini tengah mengkhawatirkanku.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mEJ82wIsz
"Kei cuma kurang tidur mi.." Yaaa.. sudah empat malam aku tidak bisa tidur dengan baik semenjak mendengar kabar tanggal pernikahan mereka yang telah di tentukan.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwTsCUaf2uW
Ini bukan tentang patah hatinya gadis remaja yang akan ditinggalkan menikah oleh kekasihnya atau seseorang yang disukainya, melainkan lebih dari pada itu.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWcnhzErQZ9
"Sayang..." Panggilnya sendu, memahami apa yang aku alami.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8tLfk9L3fI
"Kei baik-baik aja, Mami gak perlu khawatir." Kalimat penenang. Tapi semua orang yang tahu posisiku saat ini pasti mengerti aku tidak sedang dalam keadaan baik.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5rDqycoa2r
"Apa tadi dia mengajaknya ke kantor..?" Selidik wanita yang kupanggil mami.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQAL5pg6KQ
Aku menanggapi dengan tersenyum masam seraya memejamkan mata, menahan buliran yang mendesak keluar. Bukan sekali dua kali dia mengajak perempuan itu ke kantor, hanya saja sekarang aku sudah hampir melewati batas ketegaran.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLX55o5cNXR
"Kemari sayang peluk mami, tidak usah sungkan lagi, menangislah sepuasmu,, keluarkan kesakitanmu." Sosok yang paling pengertian itu merengkuh tubuhku.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoJjD4zVID0
Air mata yang coba kutahan itu luruh juga, membasahi bahu yang memelukku erat.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCdYWTfY5Sc
"Mami,,, kei mau pulang kampung.." Tiba-tiba aku menginginkan healing, pura-pura tegar juga menguras energi luar dalam..
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOEfv06BsXB
"Mami akan menemanimu.." Bukan tawaran tapi ini merupakan penegasan dari mami.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPoMVz4WeQ7
"Gak usah mi, Kei sendiri aja.." penolakan dariku.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5vnGFQ1gi
Aku bukan lari dari kenyataan, lebih tepatnya menghindar untuk sesaat.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡig5wBALyF2
Sosok yang memeluku saat ini bukanlah ibu kandungku, aku tidak bisa menariknya terlalu jauh sehingga dia harus memilih antara aku atau anaknya sendiri, yang sialnya dia adalah suamiku.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ6qSSvDfgQ
"Istirahat lah sayang, mami akan membawakan vitamin ke kamarmu.."
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZu3rdaO8XV
Aku mengangguk atas perintah ibu keduaku tersebut.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHW8fuOeyoc
Berkat vitamin yang diberikannya aku bisa tidur dengan nyenyak malam ini dan paginya aku terlihat segar kembali, siap untuk bekerja sebelum cutiku dikabulkan.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡApK927cllu
***
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAV8zpglgt2
Aku mengangkat gagang telepon yang berada diatas meja kerjaku, baru menyapa dengan mengucap hallo suara disebrang sudah terdengar memberi perintah. "Keruanganku sekarang.." Singkat, padat, jelas, jangan tanyakan siapa penelpon itu, bukan lain ialah sang pemimpin hidupku.. Menyebalkan sekali..
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡauspyUoh2f
Tak ayal aku gegas menghampiri ruangannya. "Bapak memanggil saya..?"
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpA85NmRYRS
"Kamu mengambil cuti.. untuk apa?" Laki-laki yang tengah sibuk dengan berkas-berkas itu berbicara. Rupanya secepat ini dia tahu, padahal aku baru mengajukannya kemarin sore sebelum pulang.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqEjcE29hcI
"Urusan keluarga." Aku sengaja menjawabnya Ketus.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnOsAwsKVQ
"Pernikahannya dua bulan lagi.." Dia berkata dengan masih menatap berkas, seakan kertas-kertas itu yang diajak bicara.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9X5BYam482
Aku muak mendengar penuturannya. Malas juga melayani omong kosongnya.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Vn8rhuofD
"Cih.. yang menikah kan anda, apa kaitannya sama cuti saya sekarang.."
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJdTMlMoxs2
"Kamu tidak boleh cuti, aku mau laporan keuangan tahunan.." apa dia sedang mengujiku, memberi perintah tidak masuk akal sekali.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEtScLdbhXh
"Ini baru bulan sembilan pak, saya juga tidak meminta cuti lama, saya hanya ingin pulang kampung. Rindu keluarga apa tidak boleh..?" Ketus aku mengatakannya.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeaKhiGFxKv
"Tidak,, karena aku tidak bisa ikut bersamamu.." Apa salahnya sih, aku kan tidak mengajak atau memintanya ikut, kenapa dia menjadi tidak jelas begitu jawabnya.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQnFSGAi2Jm
"Saya bisa pergi sendiri. Urus saja persiapan pernikahan anda jangan mengurusi kehidupan saya.." Aku mulai naik pitam, hanya karena masalah pribadi mengambil jatah cutiku di perusahaan saja dipersulit padahal selama aku bekerja disini tidak pernah menyia-nyiakan waktu, aku bisa dibilang termasuk karyawan teladan lah.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Lk7aZlTh2
"Tapi kamu masih istriku sha.." ucapnya pelan tapi penuh penekanan, sekarang dia mengakui kalo aku istrinya, istri yang diduakan begitu maksudnya.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIL5xKmfMz1
"Kenapa tidak diceraikan saja..!
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBYD3jqSua
Saya sudah sering meminta talaq kan.." Aku juga berbicara pelan, karena ini kantor dimana orang-orang tidak tahu kalau kami suami-istri.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcntA9nLWb2
"Kamu tidak akan pernah mendapatkanya.." Jawaban yang serupa seperti sebelumnya,.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIW2GBh0m29
"Wanita mana yang mau di madu, kenapa kamu tidak mengerti juga." Saya mulai frustasi, dia masih tetap pada posisi sebelumnya.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIzWbD7wLZh
"Baiklah..." Ucapku menggantung. aku bergerak mengambil pemotong yang terdapat disudut meja, ternyata pergerakanku tak luput dari perhatiannya.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkB9mBPMM7D
"Hanya ada satu cara agar bisa terbebas dari anda, biar saya mati saja kalau begitu." Lanjutku mengarahkan cutternya ke arah pergelangan tangan.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpP4huSVdyq
Dia menangkisnya dengan cepat, kemudian menarikku dalam pelukannya. "Kendalikan dirimu.."
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4cf3e5GLJ
"Lepaskan.." tentu aku berontak.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw9UvgX5cQU
"Istighfar sha.." sebelum dia menyuruh pun aku sudah melafalkannya berkali-kali dalam hatiku, agar aku tetap waras, bagaimana pun,, bunuh diri adalah dosa besar, aku hanya ingin menggertaknya saja, Tapi ternyata itu tak ada gunanya.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqPPQ50Y5Qm
Untuk sewaktu-waktu aku diam diposisi ini dengan nafas yang masih menahan sesak di dada, semua jadi satu, hingga ketukan dipintu membuat melepaskan pelukan, begitu terbebas aku segera keluar dari kamarnya, sudah terlalu lama aku didalam, mungkin saja sekertarisnya sudah curiga aku berselingkuh dengan CEO mereka atau jangan-jangan dia mendengar argumen kami.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡODV7Pm7ujG
Terserahlah aku tidak mau ambil pusing sekarang, mungkin jika ketahuan tentang status kami aku berharap itu bisa membuat aku terbebas dari situasi tak mendamaikan hidup seperti ini.
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVSWGsF9XZ
*****
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡclo2msGvHh
1067Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQPzZQfZhiY
