Hari senin yang sangat melelahkan, bahkan setelah libur di akhir pekan pun tak membuatku fresh sama sekali. Kekurangan tidur yang membuat kepalaku pusing dan badanku lemas, sehingga otak pun tak bisa diajak kompromi. Aku baru saja keluar dari pantri untuk menyeduh kopi, berharap setelah meminumnya aku merasa lebih baik dan bisa kembali fokus untuk bekerja.
325Please respect copyright.PENANAN2TeRuYSJI
Dengan gontai ku seret langkah kaki yang terasa menanggung beban berat.
325Please respect copyright.PENANAt7mtn4x58i
Koridor ini sepi di waktu jam kerja, tapi bukan berarti tak ada orang selain aku.
325Please respect copyright.PENANAdT6T3j9eSO
Didepan sana ada sepasang insan yang tengah berbahagia layaknya di dunia hanya ada mereka berdua, dan aku seperti benda mati yang terpaksa harus melihat kemesraan mereka, membuat kepalaku semakin cenat-cenut dibuatnya.
325Please respect copyright.PENANA5JArxI38zt
Kenapa harus sekarang? tak bisakah mereka lewat setelah aku masuk ruang kerjaku agar tidak berpapasan disini. Bagaimana lagi, aku terpaksa harus melewati mereka karena tidak ada jalan lain, kembali ke pantri juga tidak mungkin.
325Please respect copyright.PENANAO8meEJqFeL
"Makasih sayang aku seneng banget, biarpun sifat kamu keliatan cuek tapi tetap perhatian, di tengah kesibukan kamu pun masih mau ikut urus persiapan pernikahan kita, aku jadi makin cinta deh sama kamu.." Perempuan yang bergelayut manja pada lelaki berbalut setelan jas mahal itu kini mencium pipinya, yang dicium hanya diam tanpa ekpresi apalagi setelah menyadari kehadiranku.
325Please respect copyright.PENANAWplEcHMjkz
Ahh.. mau pura-pura tidak melihat juga sudah terlanjur.
325Please respect copyright.PENANAnDCeL9SK5t
Segera ku palingkan muka, dan mempercepat langkahku bermaksud untuk melewati mereka begitu saja.
325Please respect copyright.PENANAX6Lz9CbVip
"Hey kamu..!" Aku menoleh menatapnya sebagai bentuk jawaban dari seruannya.
325Please respect copyright.PENANA8vU0vnm76T
"Kenapa kamu begitu tidak sopan, disini ada CEO dan calon istrinya loh, tapi kamu lewat tanpa menyapanya terlebih dulu. Dimana letak sopan santunmu sebagai bawahan hah?" Ucap perempuan itu dengan congkaknya.
325Please respect copyright.PENANA32uXjN7B1I
Kukira dia tidak menyadari keberadaanku, atau tidak akan mempermasalahkannya karena sedang sibuk bermesraan, tapi ternyata dia mau menegurku dengan menggunakan kedudukannya. Ok baiklah..
325Please respect copyright.PENANAsff4QxPt7p
"Maaf nona mungkin anda tidak mendengarnya, Saya sudah menyapa tadi." Benarkah...? Tentu saja itu bohong.
325Please respect copyright.PENANAbaMuOQMDuS
"Jadi kau mau bilang aku tuli.." ucapnya tersulut, benar memang aku tidak ada menyapa dengan bentuk kata apapun, tapi kenapa aku harus melakukannya.
325Please respect copyright.PENANA2p3UTWGYdW
"Tidak begitu.." jawabku enteng.
325Please respect copyright.PENANAD1WoViKDr5
"Kau.. " geramnya mengarahkan telunjuk pada wajahku. Ingin rasanya aku mematahkan jarinya atau menyiram wajah cantiknya dengan kopi ditanganku.
325Please respect copyright.PENANAmIiDDFn5Uu
"Coba tanya pak CEO apa beliau mendengarnya..!"
325Please respect copyright.PENANAzu955Zjmzr
Perempuan itu beralih menatap pria yang katanya calon suaminya itu. mengikuti arahan dariku, bodoh memang mau saja aku kerjain.
325Please respect copyright.PENANA96cLbCgySJ
"Sayang apa kamu mendengar dia menyapa?"
325Please respect copyright.PENANAAezRHn15uk
"Hmm.." Yang ditanya hanya bergumam enggan bersuara.
325Please respect copyright.PENANARa7uAFrwfO
"Baiklah kalo begitu saya mau kembali bekerja." Aku pun segera mengayunkan kakiku sebelum perempuan itu membuka suaranya lagi.
325Please respect copyright.PENANAhz3dSqlMyW
"Sudah biarkan saja dia pergi.." Lelaki yang sejak tadi diam itu menghentikan calon istrinya.
325Please respect copyright.PENANAw5s8AnL8Zc
Masih bisa kudengar perempuan itu merajuk pada calon suaminya tersebut. "Sayang aku tidak menyukainya, kamu harus memecatnya ya.."
325Please respect copyright.PENANAcZTDsv1Anz
Laki-laki itu tidak terdengar menjawab. Aku hanya berdecak. "Dia tidak akan bisa memecatku begitu saja." Gumam hatiku sombong.
325Please respect copyright.PENANAWw7xnFvwMZ
Yeaahh kopiku kini sudah dingin, haruskah aku membungnya?.
325Please respect copyright.PENANAkPvNxbdTCf
***
325Please respect copyright.PENANAOVoZ5iookn
"Assalamualaikum,, aku pulang.." Setelah mencapai rumah, aku menyandarkan tubuhku pada sofa, mengusir rasa lelah untuk sejenak akibat otak dan hatiku yang sudah maratonan.
325Please respect copyright.PENANAY0DNtGRpZ2
"Wa'alaikumsalam,, sayang.. wajahmu pucat sekali..! apa kamu sakit..?" Wanita dewasa yang baru memasuki usia paruh baya dengan jiwa keibuan penuh kasih sayang ini tengah mengkhawatirkanku.
325Please respect copyright.PENANAtVCvh3IgJQ
"Kei cuma kurang tidur mi.." Yaaa.. sudah empat malam aku tidak bisa tidur dengan baik semenjak mendengar kabar tanggal pernikahan mereka yang telah di tentukan.
325Please respect copyright.PENANA3dbT7Bu7kI
Ini bukan tentang patah hatinya gadis remaja yang akan ditinggalkan menikah oleh kekasihnya atau seseorang yang disukainya, melainkan lebih dari pada itu.
325Please respect copyright.PENANADpV4KkRTAx
"Sayang..." Panggilnya sendu, memahami apa yang aku alami.
325Please respect copyright.PENANAUKvvP2Y1V7
"Kei baik-baik aja, Mami gak perlu khawatir." Kalimat penenang. Tapi semua orang yang tahu posisiku saat ini pasti mengerti aku tidak sedang dalam keadaan baik.
325Please respect copyright.PENANAic0z2oExYA
"Apa tadi dia mengajaknya ke kantor..?" Selidik wanita yang kupanggil mami.
325Please respect copyright.PENANAEqqhQp7fpk
Aku menanggapi dengan tersenyum masam seraya memejamkan mata, menahan buliran yang mendesak keluar. Bukan sekali dua kali dia mengajak perempuan itu ke kantor, hanya saja sekarang aku sudah hampir melewati batas ketegaran.
325Please respect copyright.PENANASgd1lCX28r
"Kemari sayang peluk mami, tidak usah sungkan lagi, menangislah sepuasmu,, keluarkan kesakitanmu." Sosok yang paling pengertian itu merengkuh tubuhku.
325Please respect copyright.PENANALXJloskUTj
Air mata yang coba kutahan itu luruh juga, membasahi bahu yang memelukku erat.
325Please respect copyright.PENANAD0p0i4nyPy
"Mami,,, kei mau pulang kampung.." Tiba-tiba aku menginginkan healing, pura-pura tegar juga menguras energi luar dalam..
325Please respect copyright.PENANAiPt9DxhTrX
"Mami akan menemanimu.." Bukan tawaran tapi ini merupakan penegasan dari mami.
325Please respect copyright.PENANAADnpJbZ5k4
"Gak usah mi, Kei sendiri aja.." penolakan dariku.
325Please respect copyright.PENANATTum6TeooF
Aku bukan lari dari kenyataan, lebih tepatnya menghindar untuk sesaat.
325Please respect copyright.PENANAlzPjDfwxTk
Sosok yang memeluku saat ini bukanlah ibu kandungku, aku tidak bisa menariknya terlalu jauh sehingga dia harus memilih antara aku atau anaknya sendiri, yang sialnya dia adalah suamiku.
325Please respect copyright.PENANAQ5KuXDSxcU
"Istirahat lah sayang, mami akan membawakan vitamin ke kamarmu.."
325Please respect copyright.PENANAPaPikvV50P
Aku mengangguk atas perintah ibu keduaku tersebut.
325Please respect copyright.PENANAQk7KhV9wBo
Berkat vitamin yang diberikannya aku bisa tidur dengan nyenyak malam ini dan paginya aku terlihat segar kembali, siap untuk bekerja sebelum cutiku dikabulkan.
325Please respect copyright.PENANAPi6cPGtkbx
***
325Please respect copyright.PENANA9cmaAFOlfY
Aku mengangkat gagang telepon yang berada diatas meja kerjaku, baru menyapa dengan mengucap hallo suara disebrang sudah terdengar memberi perintah. "Keruanganku sekarang.." Singkat, padat, jelas, jangan tanyakan siapa penelpon itu, bukan lain ialah sang pemimpin hidupku.. Menyebalkan sekali..
325Please respect copyright.PENANAXWMr9pjZXz
Tak ayal aku gegas menghampiri ruangannya. "Bapak memanggil saya..?"
325Please respect copyright.PENANAMWG5Z98Kmw
"Kamu mengambil cuti.. untuk apa?" Laki-laki yang tengah sibuk dengan berkas-berkas itu berbicara. Rupanya secepat ini dia tahu, padahal aku baru mengajukannya kemarin sore sebelum pulang.
325Please respect copyright.PENANAJ4OOZTpcB9
"Urusan keluarga." Aku sengaja menjawabnya Ketus.
325Please respect copyright.PENANAPy6u9WHdBC
"Pernikahannya dua bulan lagi.." Dia berkata dengan masih menatap berkas, seakan kertas-kertas itu yang diajak bicara.
325Please respect copyright.PENANAcW1SB6C0Fl
Aku muak mendengar penuturannya. Malas juga melayani omong kosongnya.
325Please respect copyright.PENANAwv7SKSO62n
"Cih.. yang menikah kan anda, apa kaitannya sama cuti saya sekarang.."
325Please respect copyright.PENANAGtArRovVD4
"Kamu tidak boleh cuti, aku mau laporan keuangan tahunan.." apa dia sedang mengujiku, memberi perintah tidak masuk akal sekali.
325Please respect copyright.PENANAINsd8EMKiC
"Ini baru bulan sembilan pak, saya juga tidak meminta cuti lama, saya hanya ingin pulang kampung. Rindu keluarga apa tidak boleh..?" Ketus aku mengatakannya.
325Please respect copyright.PENANAMP1KB5Zsux
"Tidak,, karena aku tidak bisa ikut bersamamu.." Apa salahnya sih, aku kan tidak mengajak atau memintanya ikut, kenapa dia menjadi tidak jelas begitu jawabnya.
325Please respect copyright.PENANAf3NR9gqF2L
"Saya bisa pergi sendiri. Urus saja persiapan pernikahan anda jangan mengurusi kehidupan saya.." Aku mulai naik pitam, hanya karena masalah pribadi mengambil jatah cutiku di perusahaan saja dipersulit padahal selama aku bekerja disini tidak pernah menyia-nyiakan waktu, aku bisa dibilang termasuk karyawan teladan lah.
325Please respect copyright.PENANAXlOLKVuVEI
"Tapi kamu masih istriku sha.." ucapnya pelan tapi penuh penekanan, sekarang dia mengakui kalo aku istrinya, istri yang diduakan begitu maksudnya.
325Please respect copyright.PENANAKVuzm5yuHW
"Kenapa tidak diceraikan saja..!
325Please respect copyright.PENANAclRZhKPkPG
Saya sudah sering meminta talaq kan.." Aku juga berbicara pelan, karena ini kantor dimana orang-orang tidak tahu kalau kami suami-istri.
325Please respect copyright.PENANAXKQf5fk7jG
"Kamu tidak akan pernah mendapatkanya.." Jawaban yang serupa seperti sebelumnya,.
325Please respect copyright.PENANAa0G9hdeIjx
"Wanita mana yang mau di madu, kenapa kamu tidak mengerti juga." Saya mulai frustasi, dia masih tetap pada posisi sebelumnya.
325Please respect copyright.PENANAmpCHPgiXCb
"Baiklah..." Ucapku menggantung. aku bergerak mengambil pemotong yang terdapat disudut meja, ternyata pergerakanku tak luput dari perhatiannya.
325Please respect copyright.PENANAFN6Kq15BBl
"Hanya ada satu cara agar bisa terbebas dari anda, biar saya mati saja kalau begitu." Lanjutku mengarahkan cutternya ke arah pergelangan tangan.
325Please respect copyright.PENANATbQvcw4WrH
Dia menangkisnya dengan cepat, kemudian menarikku dalam pelukannya. "Kendalikan dirimu.."
325Please respect copyright.PENANAezheXYwHDR
"Lepaskan.." tentu aku berontak.
325Please respect copyright.PENANAL72VbdBpkE
"Istighfar sha.." sebelum dia menyuruh pun aku sudah melafalkannya berkali-kali dalam hatiku, agar aku tetap waras, bagaimana pun,, bunuh diri adalah dosa besar, aku hanya ingin menggertaknya saja, Tapi ternyata itu tak ada gunanya.
325Please respect copyright.PENANAFp4oEbVXM4
Untuk sewaktu-waktu aku diam diposisi ini dengan nafas yang masih menahan sesak di dada, semua jadi satu, hingga ketukan dipintu membuat melepaskan pelukan, begitu terbebas aku segera keluar dari kamarnya, sudah terlalu lama aku didalam, mungkin saja sekertarisnya sudah curiga aku berselingkuh dengan CEO mereka atau jangan-jangan dia mendengar argumen kami.
325Please respect copyright.PENANAos6Ip6x9Ge
Terserahlah aku tidak mau ambil pusing sekarang, mungkin jika ketahuan tentang status kami aku berharap itu bisa membuat aku terbebas dari situasi tak mendamaikan hidup seperti ini.
325Please respect copyright.PENANA9yNzdzKC4q
*****
325Please respect copyright.PENANAJML7BTCMIM
325Please respect copyright.PENANAnAm3yC1wko