x
7. Sinta
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuywAIbDS0G
Sinta sebenarnya adalah tetangga yang tinggal tidak jauh dari rumahku, yang dulu aku kenal sebagai teman dan orang yang selalu bepergian bersama Ummi.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡimny6SAi7l
Saat dimana ayahku meninggal, aku mengingat Sinta sebagai malaikat penyelamat karena hanya dialah satu-satunya orang yang tampak peduli dengan kebingunganku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzQkYwNn30g
Waktu itu umurku masih 9 tahun, dan aku belum terlalu mengerti dengan konsep kematian yang tampak mengejutkan semua orang kecuali Ummi sendiri.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9v7eazpxAB
Semuanya tampak datang ke rumah untuk menenangkan Ummi, memeluk Ummi hingga ikut menangis bersama. Sedangkan tak ada satu pun di antara mereka yang menginginkanku kecuali Sinta seorang.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB8tJIyYVQH
Dan dari saat itu, aku mulai mengira sebagai salah satu keluarga terdekatku setelah Ummi.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdU0dzSmIul
Semenjak itu Sinta mulai lebih sering datang ke rumah, Ummi yang masih larut dalam kesedihan saat ditinggal oleh ayah, mulai jatuh sakit dan membuatku terabaikan.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPrxFwpAh5C
Hingga akhirnya Ummi memutuskan untuk memperkerjakan Sinta sebagai Asisten Rumah Tangga kami dan mengurus segala keperluanku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxpbqjDvy5W
Karena itulah Sinta dan Ummi terlihat sangat akrab meskipun status mereka adalah majikan dan pembantu.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1j2qTbHJwZ
Sinta sendiri sekarang sudah berumur 29 tahun. Dia perempuan kelahiran tanah Sunda yang terkenal cantik dan pandai merawat diri.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7uKrbnuNX0
Dulunya Sinta putus sekolah dan mengirim orang tuanya untuk menjadi TKW di taiwan selama 3 tahun. Namun entah karena masalah apa, Sinta kembali pulang ke rumah diumurnya yang masih sangat muda dan mulai berteman dengan Ummi sejak saat itu.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0uYGxXu3dQ
Sinta sendiri aku kenal sebagai perempuan yang bodo amat dengan lingkungan dan kata-kata orang. Dia selalu memakai pakaian seksi dan serba terbuka, celana yang dipakainya selalu tampak kekurangan bahan, hingga warna rambut yang sering bergonta ganti.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrwXQH6fFB9
Postur tubuh Sinta cukup mungil dan kurus, namun tidak dengan aset wanitanya yang menyegarkan mata para lelaki yang melihatnya. la mempunyai payudara berukuran 34D dan pantat yang semok melengkung sempurna.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ24iXv7bMUE
Di beberapa bagian tubuhnya, saya melihat ada beberapa tatto kecil dan beberapa tindikan di telinga serta di bagian lidahnya.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0KK8dVwjXO
Karena penampilannya seperti itu, saat aku mulai beranjak dewasa dan mulai menunjukkan ketertarikanku kepada wanita, aku sangat terobsesi dengan Sinta.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWaM98AZofM
Lekuk tubuh yang sering kali dia lihat membuat nafsuku ikut naik setiap aku melihatnya. Dadanya yang menonjol menjadi fantasi utamaku. Celananya yang cukup lebar juga menjadi bahan saat melampiaskan nafsuku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNkwLaR3I1P
Lebih lagi karena Sinta sangat hobi berkontak fisik, dia sangat suka berpelukan, menggandeng tangan, bergelayutan di bahu atau bahkan berciuman secara tiba-tiba.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcGqmICEYVq
Aku bisa katakan, kalau Sinta adalah salah satu penyebab kenapa aku bisa kecanduan beronani sampai sekarang.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhowSIYVEEl
Karena dulu, setiap malam aku selalu mengocok penis mungilku sambil membayangkan betapa menariknya pembantuku itu.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfSsp7yzFpB
"Sekarang udah denger kan Lif? Ummi mu sama Markus ngapain?" Ucap Sinta melihat ke arahku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhVIvn6R7tA
Aku masih ingat, dalam kepura-puraanku belum sadar.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxckskNBjnF
“Yaelah masih aja pura-pura.” Lanjut Sinta tersenyum, "Tititmu itu loh keliatan ngaceng!" Sambungnya menunjuk.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn3dv2y6uj2
Karena panik, akupun langsung membuka mata dan melihat ke arah selangkanganku yang tertutup selimut.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJMBUkZBeTk
Sinta tertawa, "Candryaaa....Bercandryaaa." Ucapnya meledekku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7392n7fbB
"Apaan sih Mbak! Ga lucu!" Ketusku merasa sangat malu, aku menarik ujung selimut dan setengah menutup mukaku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQaArJ61YOx
“Lagian siapa suruh pura-pura.” Kata Sinta gemas berjalan ke arah sampingku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQol77Ura3D
Dia tampak membuka kantong kresek yang dibawanya tadi dan mengeluarkan sebuah apel merah dari sana, "Makan buah dulu nih." Ucapannya mulai mengupas.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhg2n4phobJ
“Mba--mbak tau darimana kalau Alif udah bangun?” Tanyaku tergugup.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUNsXMYLSmE
"Itu keliatan jelas matamu kebuka dikit." Jawabnya sambil tertawa.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCuZ3ulr9JT
Aku teringat, “Kalau seandainya Sinta saja bisa sadar kalau aku sudah siuman, berarti Ummi juga sudah tau?” Tanyaku dalam hati.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxzDq84vQQ
Namun bak seorang cenayang, Sinta lalu menjawab, "Tenang aja! Ummimu lagi ga fokus kok tadi."
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAwhNIJWZ11
“Darimana Mbak tau?” Tanyaku balik.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1b3D3JpuE1
"Ya taulah!! Mbakmu ini udah hapal dari A sampai Z tentang Ummi kamu!! Dia kalau udah fokus ngomong, ga sadar sama sekitarnya." Sinta menyodorkan sepotong buah apel ke mulutku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjAys28BReR
Dengan santai aku juga menyambutnya dan mulai memakan buah kesukaanku itu untuk mengembalikan sedikit tenagaku yang hilang.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt2DXfr6ehW
"Lif!! Lif! Bisa-bisanya kamu menguping pembicaraan orang tua." Ucap Sinta menggeleng. "Ga baik loh itu." Sambungnya menasehati seolah-olah aku adalah anak kecil.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaiHdWVnQkk
Dan aku berdengus kesal, "Alif juga sudah gede kok Mbak!" Jawabku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPa9VTbu0BP
"Gede darimana kalau makan buah aja masih disuapin kayak gini." Sinta menyuapiku lagi.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Tyc9h0ZfM
"Lagian kalau udah gede, harusnya kamu marah dong pas denger Ummi kamu berbuat yang tidak-tidak sama pembuli mu itu." Sambung Sinta. “Ini malah pura-pura ga sadar. Lanjutnya lagi tertawa.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0yI8egHrKY
Sedangkan aku tercekat diam, merasa kalau apa yang Sinta katakan ada benarnya juga. Kenapa aku tidak marah dan kenapa pula aku harus berpura-pura masih belum sadar hanya untuk menguping pembicaraan Ummi dan Sinta tentang Markus.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOyJDJonpXA
“Alif ga beranikan buat ngelarang Ummi atau melawan Markus?” Tanya Sinta beranjak duduk di sampingku yang terbaring di kasur.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUwtETiGrQ
"Itu tandanya Alif masih kecil! Masih tertidur, masih mani." Sambungnya tersenyum.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNwiwLYIzK4
"Aa-Alif ga kayak gitu yaa Mbak!!" Balasku tergugup memprotes.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9t8pV9dxuo
Kurasakan tangan Sinta tiba-tiba bergerak ke arah perutku, "Gapapa, Alif akui saja!! Ga semua cowo bisa jadi pejantan kayak Markus." Ucapannya mengelus pelan dibalik selimut.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3XNTi8r7zA
“Mba--mbak ngapain?!” Gugupku bertanya.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwY80IIT913
Badanku kemudian gemetar saat tangan halus Sinta itu bermain-main di pangkal pahaku, ingin sekali aku mendorong pinggulku ke atas agar telapak tangan itu bisa sampai membekukan penisku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9G1To6zKe8
"Kenapa? Kalau gak suka lawan dong!" Tantang Sinta dengan suara yang sangat genit.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5B2bwGS0Gw
Sinta sendiri pasti sudah tau kalau aku sedang menikmati apa yang dia lakukan padaku, sehingga dia tau aku tidak berani meminta untuk berhenti.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuoEP28iK5o
Dia terus mengelus tubuhku dengan tangan, dari bagian perut ke pangkal paha, dari pangkal paha kembali ke bagian perut lagi.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ40HtytIUgf
Sedangkan aku hanya ingat mencoba mengendalikan nafasku yang mulai berburu sambil menatap payudara Sinta yang besar dibalik kaos warna putihnya. Aku nanar menatap wajah dan mulut, menatap rambut dan mata.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhICE21yanN
Berharap sekali Sinta menyentuhku lebih dalam, atau membiarkanku badannya. untuk disentuh
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7s1XzN7eb3
"Tuh!! Berani kan?" Sambung Sinta menghentikan godaannya. "Itu tandanya Alif masih kecil!!" Ledeknya lagi beringsut.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKf210F5wfo
"Eng--enggak!! Alif udah gede! Protesku dengan lantang mengarahkan memegang payudaranya. Diterima
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqPDWHSliIr
Sedangkan Sinta hanya menatap geli, dia kembali duduk di sebelahku dengan wajah yang menantang serta membusungkan dada ke arahku, "Mau apa? Mau nenen?" tantangnya padaku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZNbD114vYz
"Errrr... Eng-engg." Saya tercekat, tidak dapat mengeluarkan satu kata pun.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfCDaqfcoIS
Dalam aksiku yang spontan karena mengeluarkan adrenalin itu, aku merasakan keringat dingin mengucur akibat pompaan darah di jantungku menjadi sangat cepat. Aku bahkan tidak menggerakkannya untuk sekedar mengelus ataupun meremas payudara Sinta.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm8Ar2b1Nyj
Berpikir untuk bisa mesum dan melakukan hal- hal yang pernah ku lihat di bokep saja aku tidak berani.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡssjGDUdhsj
"Iya kan!" Sinta tertawa, “Air mani banget!” ucapnya mencibir sambil benar-benar beranjak dari kasur.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ZSbySoIrp
"Udah! Alif teh mending nonton bokep atau coli aja." Sinta mencibir, "Belum cukup mental buat enak-enak sama cewe!" kerling Sinta kemudian.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUv3ZYPJUBo
Aku merasa begitu terhina dan malu disaat yang bersamaan, tapi apa yang Sinta katakan tidak sepenuhnya salah karena aku benar-benar merasa tidak punya petunjuk sama sekali jika aku dihadapkan dengan kejadian seperti tadi.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeO4UXw3Gn8
Benar bahwa aku sering sekali menonton bokep dan melihat adegan-adegan apa saja yang dilakukan sepasang pria dan wanita itu di dalamnya. Tapi ketika aku dihadapkan pada situasi yang sama di dunia nyata, aku seperti kehilangan arah. Bibirku tiba-tiba kelu, diterima tiba-tiba mematung, hingga otakku seperti tidak bisa berpikir dengan baik.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJL2b1M4UUT
"Masalah Ummimu gausah dipikirin!" Sinta kembali ke tempat tidur dengan membawa gelas air putih dan menyodorkannya ke dalam ruangan, "Ummi kamu sudah gede! Bisa jaga diri sendiri!" sambungnya tersenyum.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtlDleOgyOy
"Ta-tapi Mbak?"
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM0V7F3bR4o
Tapi apa? Alif mikir Ummi udah kelewatan gitu?" tanya Sinta saya,
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjsViyoIBtB
Dan aku mengangguk mengiyakan.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8iQHfumkJi
"Lif! Ummi kamu sudah jadi janda 9 tahun." Kata Sinta menghela nafas, "Biarin dia punya kesenangan juga kali. Capek dan pusing pasti ngurus kamu sama kerja."
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyHGh9moi4S
"Tapi Mbak!"
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMzr7keHiC0
Tapi apalagi? Kamu gasuka kalau Ummi ngelakuinnya sama Markus?"
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdlAnRt4fJ
Aku mengangguk lagi.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc2A7z1h2fg
"Kenapa? Karena dia udah ngebuli kamu trus kamu balas dendam sama dia?" Tanya Sinta menyudutkanku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZPclRGgfWo
"Iya." Jawabku menunduk.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUFi5cJYOUa
"Jadi kamu lebih suka Ummi sama cowo lain daripada sama Markus??" Sinta bertanya.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvMpPEWqecD
Kali ini aku menggeleng, "Alif ga suka Ummi sama cowo manapun!"
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡecKCrNxtXR
"HAHAHA!! Sudah Mbak Duga!" jawab Sinta berlari-bahak.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcz5olqOOeo
"Maksud Mbak?"
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsV4N7DVivB
“Alif sange sama Ummi Alif sendiri ya?” Tanya balik Sinta dengan frontalnya.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ68fuSy3qI8
Yang entah kenapa membuatku tergugup seperti tertangkap basah, "Ma-mana ada!!" sanggahku tidak terima.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx0DNlnIWKR
“Udah ketebak kok gausah boong!” Sinta mencibirku. "Tapi mau bagaimana pun Alif cemburu, Alif gabisa milik Ummi kayak Markus!!"
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87DEa9Yls0
"Kenapa gabisa?? Alif kan anaknya!!" protesku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBu9q7gXZp
Membuat Sinta menatap geli, "Ya justru karena Alif anaknya Ummi, jadi Alif gabisa ngelakuin hal-hal kayak gitu sama Ummi!!" balas Sinta dengan tegas. Mematah dan menyadarkanku bahwa memang benar aku tidak bisa menyimpan rasa terlarang ini lebih lama lagi.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0sWmKaCzGj
Aku pun baru sadar, bahwa kemarahanku kepada Markus bukan karena dia telah membuliku lalu menargetkan Ummi selanjutnya. Amarahku pada Markus ternyata adalah kemarahan seorang pria yang tidak suka dibantah oleh laki-laki lain. Yaitu sebuah rasa yang menakjubkan.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfJupoBfd4o
"Lagian Alif mau ngapain sama Ummi kalau burung Alif kecil begitu!!" Kikik Sinta mencemoohku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjv8m5REMPZ
"Emang Mbak tau darimana sih ukuran punya Alif!!" Protesku sangat-sangat tidak menerima kehangatan Sinta tersebut.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8LNhz6O0hq
"Dari dulu lah! Alif kan sering coli di tempat ruang cucian!"
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GHIG6ywKO
BLETARRRRRRR!!! Lagi-lagi aku dibuat kaget seakan ingin terlompat.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBeU7aGqry
"Kamu tuh ga sadar apa yah? Kan tempat cucian keliatan jelas dari jendela kamar belakang!!" kikik Sinta dengan geli.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAW7G0R9Rqu
"Mana ada! Itu kan kacanya gelap Mbak!" Aku membela diri.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEL7zaH6hyV
"Ya gelap dari luar kan! Dari dalam mah keliatan jelas banget!!" Sambung Sinta memberitahuku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHS8hm1w29A
Badanku seketika melemas dan kehilangan tenaga saat mendengarnya. Tidak dapat saya gambarkan betapa malunya perasaanku karena ternyata selama ini Sinta diam-diam selalu melihat kegiatan senam lima jariku dari dalam kamar yang memang biasa dia pakal untuk beristirahat sementara.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC0jZuTu8TB
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCnzzoJ0Ncf
“Ke-kenapa Mbak diam aja?!!” tanyaku gemetaran.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8LY92eViZ1
"Ya trus Mbak harus ngapain? Marahin kamu lagi coli gitu?" Sinta tertawa terbahak-bahak.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSoju4jOuOK
Aku kemudian cengengesan serasa menggaruk tengkukku yang tidak gatal, mencoba menyembunyikan rasa malu dan salah tingkahku yang kian membuatku tidak bisa lagi berkata-kata di depan Sinta.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUR7aTIvyuy
“Tru-trus menurut Mbak, Alif harus ngapain sekarang?” tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan. "Tentang Ummi dan Markus maksudnya." Aku mempertegas.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeTdikq7o77
"Yang pasti Alif mau gak mau harus pasrah!" Balas Sinta duduk kembali di sampingku kembali, "Atau kalau berani ya Markusnya!" lawan
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJRO4GiwkG6
"Gila aja! Mbak sendiri udah tau kan Markus orangnya gimana!" balasku bergidik ngeri.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48mmNX4Syt
Membuat Sinta kembali tertawa, "Hahaha iya.. Kamu yang kek bencong ini mana bisa ya ngelawan dia." Ucapan Sinta mencubit daguku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCNTTGKgysa
"Mbak kok tega sih sama Alif!!" protesku yang kini bukan lagi dengan amarah, namun dengan rasa berkecil hati.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtzM8Yk7BNu
Sinta lalu tersenyum, "Bukannya Mbak tega! Tapi emang Alif tuh rada-rada mirip perempuan!" sambungnya berkata jujur.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnkGHxhqzMe
"Tapi Alif bukan banci!!" berteriak dengan mata. yang mulai berair. Benar-benar rasanya menyakitkan.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1szANNzjYR
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZiKE85BKg
Tapi Sinta seakan santai saja melihatku, "Gini aja! Kita taruhan gimana?" tanya Sinta padaku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ2LscAqrBh
“Taruhan apa?” tanyaku balik penasaran.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyhsFCJunaw
"Kita taruhan sekarang! Mbak bakalan bantuin Alif coli pake tangan Mbak!" balas Sinta menjawab, "Tapi Alif ga boleh pegang-pegang badan Mbak!" sambungnya lagi.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡElNBqQkfw5
Sedangkan aku meneguk ludahku menyimak dan membayangkan pertaruhan gila macam apa yang diusulkan Sinta.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSvaiFZOQic
Kalau Alif bisa bertahan waktu Mbak coliin Alif selama 3 menit. Mbak akan akui kalau Alif beneran cowo tulen dan Mbak akan bantuin Alif coli terus pake tangan Mbak Sinta menjelaskan aturannya.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAtFijhefc2
"Tapii!! Kalau Alif keluar duluan sebelum 3 menit, Alif harus ngakuin kalau Alif itu banci dan cemen!" Tegas Sinta berakhir.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWer6Ft3vjO
"Gimana?? Berani gak??" Tanyanya padaku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhxNhgjx7XE
Aku kemudian diam sejenak, mencoba menimang-nimang taruhan bodoh yang sama sekali tidak ada manfaatnya. Akan tetapi aku yang memang tidak menerima saat dikatai banci oleh Sinta, tertantang untuk menerima taruhan ini. Apalagi jika aku menang, aku bisa meminta Sinta untuk mengocok penisku kapanpun aku mau.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVo5j2B1sja
Setelah aku mengingat-ingat pula, selama ini aku mampu bertahan 10 hingga 15 menit saat aku coli dengan perasaan takut sendiri, sehingga aku berasumsi bahwa 3 menit hanyalah waktu yang sebentar.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Eeb9520hr
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp8YRuE8gBH
"Oke! Berani!!" ucapku mantap menerima tantangan.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNw2UY8bMLB
Sinta lalu cekikikan seperti sudah merasa menang duluan, "Oke! Alif rebahan disitu!" perintahnya yang langsung naik menghadap selangkanganku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9zcc94nzcq
Saat itu, rasa cemas mulai menghinggapiku. Karena saat Sinta menyingkap selimut yang menutupi badanku, dibawah sana penisku langsung bereaksi dengan menegangkan keras.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy5cRSGxc96
Gairahku juga ikut bangkit karena bau wangi parfum yang Sinta gunakan tercium begitu. merangsang, serta posisi duduknya yang dibuat seolah-olah sengaja menampilkan lengkungan pantatnya dari samping sangat memanjakan mata.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa5JV3PNZHX
"Waduhh!!" Aku merasa kelimpungan di dalam hati.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDj6xj0Yu3
Tidak sadar kalau ternyata Sinta sudah bergerak cepat hingga dia berhasil melorotkan celana pasien rumah sakit yang ku pakai hingga ke bagian lututku, juga selanjutnya dengan celana dalamku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgGPizJRHIf
"Udah keras banget," bisik Sinta dengan sedikit tertawa. "Tapi kok tetap kecil ya??!" Sambil melirik ke arahku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ2fUkRTpex
Sinta kemudian meraih penisku dan perlahan mengocoknya dengan menggunakan tiga jari tangan yang begitu lentik. Sinta mulai mengocok penisku secara perlahan dengan gerakan mengurut Kocokannya bisa terasa sangat lembut, berirama dan melatih.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5T7Ro9lqGU
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBtgyOzCvSe
Badanku seketika dibuat meremang nikmat, baru kali ini aku merasakan penisku disentuh oleh orang lain selain diriku sendiri. Aku kemudian teringat dengan video-video bokep yang sering ku tonton, dimana pemeran si pria langsung merem melek saat si wanita mulai mengocok penisnya.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoB3EeBvZSN
"Uuuugggghhhhh...," Aku tak sengaja melelenguh.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡytmh4QN5Jk
Mungkin inilah kenikmatan yang memabukkannya, rasanya sangat-sangat berbeda ketika saya melakukannya sendiri dengan persetujuan. Bicara tentang pengalaman, pastinya ini menjadi pengalaman pertama yang akan saya ingat sepanjang umur.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdbLaj30C63
"Baru juga beberapa detik! Udah mendesah aja!" Ledek Sinta terikik. "Kuat gak nih tiga menit??!" Sinta juga tidak henti-hentinya-hentinya-henti meledekku dengan suara yang entah kenapa terdengar semakin seksi dan menggoda.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeQWdf0WeFl
Selanjutnya dia meludahi penisku, kemudian dia meratakan liurnya hingga batang penisku itu mengkilap dalam genggaman tangan yang putih. Aku merasakan kedutan demi kedutan di setiap permukaan penisku hingga aku tidak tahan untuk tidak menggerakannya.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWQUaP6Z3CV
“Hehehe.. Nakal juga kamu tititnya bisa ngangguk-ngangguk,” ucap Sinta dengan gemas.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8WN9aRRBsa
Tangannya masih naik turun mengurutkan penisku, dan dalam setiap kocokannya itu seolah menghantarkan sengatan arus listrik yang bisa aku rasakan menjalar ke seluruh tubuhku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZIUa8JTaUF
sepertinya memang Sinta sudah sering melakukan ini. Karena terbukti dia sangat pandai membuatku merasa tajam sehingga mataku merem melek dan menggenggam tangan kuat-kuat agar desahan selanjutnya tak keluar dari mulutku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXhEr2sF0cS
"Kayak gini mau nyaingin punya Markus?? Ngimpi!" Berbarengan dengan kocokan tangan, Sinta juga tetap menegaskanku dengan kata-katanya.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Vo7BTLdOn
Apalagi ketika Sinta sengaja menggunakan tangan satunya lagi untuk menggesek ujung kepala penisku dan mengenai lubang pipisnya, yang membuat pinggulku sampai bergetar geli dan mengangkat-angkat keatas.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT49VFdRVfa
"Mbb-mmbaaakk!!" panggilku parau.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYI88s24NEl
Geli, hangat dan basah terasa diseluruh bagian selangkanganku. Ternyata seenak ini rasanya saat seorang pria dikocok oleh seorang wanita.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsWHy4EMdUl
"Kenapa?? mau keluarr??" Sinta tersenyum menggoda.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgKekO4eZ7G
Sedangkan aku berkelojotan luar biasa. Mengerang dan menutup mulutku rapat-rapat saat dia mulai mengocok dengan tempo cepat. Seketika itu aku langsung mendongak dan mengerang pelan menikmati semua ini, "Hehehehe... Baru semenit loh!" Sinta masih tertawa dengan ledekannya.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQf8otjUZcO
"Ayo! Ayo! Bancinya Mbak keluarin pejunya buruan!!" semangat Sinta yang menghinaku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAI2kFQp9LP
Namun entah kenapa malah semakin menambah gairahku. Membuat mani yang berada dalam zakarku langsung memberontak ingin segera keluar.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTLTkfPrQlr
Aku merem melek, merasakan titik kegelian berkumpul di bawah perutku dan meminta penuntasan segera.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9l2lKKzubR
Tapi, menyadari penisku tengah berkedut-kedut akan mengeluarkan maninya, Sinta langsung menarik tangan dari penisku sehingga puncak kenikmatan yang akan aku sambut dalam kegembiraan itu berakhir tanggung jawab.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDcjGqV5uFC
"Tapi boong!!" tawa Sinta melesat-bahak.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLssSD6Ni1E
Delapan semburan air mani kemudian langsung menyemprot keatas dengan sendirinya karena rangsangan dari tangan Sinta berhenti tepat sebelum ejakulasiku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYEm9ftR5d6
CROTTT!! CROOOTTTTT!! CRRROOTTT!! CROOOTTT!!
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnFd85uMuKQ
Pinggulku bergetar hebat menyambutnya hingga membuat Sinta sedikit tertawa melihat seluruh badanku kelojotan.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo8Hn43rkFW
"Yeaaaaayyy Mbak yang menang!!" teriak Sinta yang terdengar samar-samar di telingaku.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXY5DQMFD6
Sedangkan aku sedang terbang dalam awan kenikmatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
9749Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu0iauDlnfD
Bersambung......
ns3.147.79.7da2
