x
7. Sinta
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcmxuS1DhrG
Sinta sebenarnya adalah tetangga yang tinggal tidak jauh dari rumahku, yang dulu aku kenal sebagai teman dan orang yang selalu bepergian bersama Ummi.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7g8Tcix3QL
Saat dimana ayahku meninggal, aku mengingat Sinta sebagai malaikat penyelamat karena hanya dialah satu-satunya orang yang tampak peduli dengan kebingunganku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMjN74vD8Y1
Waktu itu umurku masih 9 tahun, dan aku belum terlalu mengerti dengan konsep kematian yang tampak mengejutkan semua orang kecuali Ummi sendiri.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm2G8HQw6bg
Semuanya tampak datang ke rumah untuk menenangkan Ummi, memeluk Ummi hingga ikut menangis bersama. Sedangkan tak ada satu pun di antara mereka yang menginginkanku kecuali Sinta seorang.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgCMZj68gvs
Dan dari saat itu, aku mulai mengira sebagai salah satu keluarga terdekatku setelah Ummi.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0BbY9Nw1UA
Semenjak itu Sinta mulai lebih sering datang ke rumah, Ummi yang masih larut dalam kesedihan saat ditinggal oleh ayah, mulai jatuh sakit dan membuatku terabaikan.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz7G1MlUUPI
Hingga akhirnya Ummi memutuskan untuk memperkerjakan Sinta sebagai Asisten Rumah Tangga kami dan mengurus segala keperluanku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbFaFW9wl9j
Karena itulah Sinta dan Ummi terlihat sangat akrab meskipun status mereka adalah majikan dan pembantu.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡipdKdOpHDs
Sinta sendiri sekarang sudah berumur 29 tahun. Dia perempuan kelahiran tanah Sunda yang terkenal cantik dan pandai merawat diri.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMvcxgtkXyO
Dulunya Sinta putus sekolah dan mengirim orang tuanya untuk menjadi TKW di taiwan selama 3 tahun. Namun entah karena masalah apa, Sinta kembali pulang ke rumah diumurnya yang masih sangat muda dan mulai berteman dengan Ummi sejak saat itu.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWlHItYH4hO
Sinta sendiri aku kenal sebagai perempuan yang bodo amat dengan lingkungan dan kata-kata orang. Dia selalu memakai pakaian seksi dan serba terbuka, celana yang dipakainya selalu tampak kekurangan bahan, hingga warna rambut yang sering bergonta ganti.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdtCpxD4jz6
Postur tubuh Sinta cukup mungil dan kurus, namun tidak dengan aset wanitanya yang menyegarkan mata para lelaki yang melihatnya. la mempunyai payudara berukuran 34D dan pantat yang semok melengkung sempurna.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsP2CrU73zI
Di beberapa bagian tubuhnya, saya melihat ada beberapa tatto kecil dan beberapa tindikan di telinga serta di bagian lidahnya.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe811d6PBdf
Karena penampilannya seperti itu, saat aku mulai beranjak dewasa dan mulai menunjukkan ketertarikanku kepada wanita, aku sangat terobsesi dengan Sinta.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFIZe7fYe3h
Lekuk tubuh yang sering kali dia lihat membuat nafsuku ikut naik setiap aku melihatnya. Dadanya yang menonjol menjadi fantasi utamaku. Celananya yang cukup lebar juga menjadi bahan saat melampiaskan nafsuku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJoqqJODk3R
Lebih lagi karena Sinta sangat hobi berkontak fisik, dia sangat suka berpelukan, menggandeng tangan, bergelayutan di bahu atau bahkan berciuman secara tiba-tiba.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe4D6A9D6l9
Aku bisa katakan, kalau Sinta adalah salah satu penyebab kenapa aku bisa kecanduan beronani sampai sekarang.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFR9BuK9746
Karena dulu, setiap malam aku selalu mengocok penis mungilku sambil membayangkan betapa menariknya pembantuku itu.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY2kR1z9bxA
"Sekarang udah denger kan Lif? Ummi mu sama Markus ngapain?" Ucap Sinta melihat ke arahku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtnLg33K4Ra
Aku masih ingat, dalam kepura-puraanku belum sadar.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBGT52knReR
“Yaelah masih aja pura-pura.” Lanjut Sinta tersenyum, "Tititmu itu loh keliatan ngaceng!" Sambungnya menunjuk.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiTOeCocEhL
Karena panik, akupun langsung membuka mata dan melihat ke arah selangkanganku yang tertutup selimut.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhPPuFty0Rq
Sinta tertawa, "Candryaaa....Bercandryaaa." Ucapnya meledekku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnVDQQKtmVY
"Apaan sih Mbak! Ga lucu!" Ketusku merasa sangat malu, aku menarik ujung selimut dan setengah menutup mukaku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70OYlZxVtT
“Lagian siapa suruh pura-pura.” Kata Sinta gemas berjalan ke arah sampingku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgcEnjXVk9Y
Dia tampak membuka kantong kresek yang dibawanya tadi dan mengeluarkan sebuah apel merah dari sana, "Makan buah dulu nih." Ucapannya mulai mengupas.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVLpBbpsDCy
“Mba--mbak tau darimana kalau Alif udah bangun?” Tanyaku tergugup.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mI3VaT29a
"Itu keliatan jelas matamu kebuka dikit." Jawabnya sambil tertawa.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡByHRhqOyiW
Aku teringat, “Kalau seandainya Sinta saja bisa sadar kalau aku sudah siuman, berarti Ummi juga sudah tau?” Tanyaku dalam hati.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡytpzkM2Cnc
Namun bak seorang cenayang, Sinta lalu menjawab, "Tenang aja! Ummimu lagi ga fokus kok tadi."
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWLzC22vHm
“Darimana Mbak tau?” Tanyaku balik.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKAfIFdPVSD
"Ya taulah!! Mbakmu ini udah hapal dari A sampai Z tentang Ummi kamu!! Dia kalau udah fokus ngomong, ga sadar sama sekitarnya." Sinta menyodorkan sepotong buah apel ke mulutku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYhcoGU6sg
Dengan santai aku juga menyambutnya dan mulai memakan buah kesukaanku itu untuk mengembalikan sedikit tenagaku yang hilang.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCiwfzrig6X
"Lif!! Lif! Bisa-bisanya kamu menguping pembicaraan orang tua." Ucap Sinta menggeleng. "Ga baik loh itu." Sambungnya menasehati seolah-olah aku adalah anak kecil.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl6TGUE5CxP
Dan aku berdengus kesal, "Alif juga sudah gede kok Mbak!" Jawabku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvF2jdWO8Y5
"Gede darimana kalau makan buah aja masih disuapin kayak gini." Sinta menyuapiku lagi.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUnHiLElyZ
"Lagian kalau udah gede, harusnya kamu marah dong pas denger Ummi kamu berbuat yang tidak-tidak sama pembuli mu itu." Sambung Sinta. “Ini malah pura-pura ga sadar. Lanjutnya lagi tertawa.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCvgypS5ZnS
Sedangkan aku tercekat diam, merasa kalau apa yang Sinta katakan ada benarnya juga. Kenapa aku tidak marah dan kenapa pula aku harus berpura-pura masih belum sadar hanya untuk menguping pembicaraan Ummi dan Sinta tentang Markus.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQI3Yp1Dbod
“Alif ga beranikan buat ngelarang Ummi atau melawan Markus?” Tanya Sinta beranjak duduk di sampingku yang terbaring di kasur.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMl6N6unuYz
"Itu tandanya Alif masih kecil! Masih tertidur, masih mani." Sambungnya tersenyum.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ04rILxau4y
"Aa-Alif ga kayak gitu yaa Mbak!!" Balasku tergugup memprotes.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLlLK1pCWZw
Kurasakan tangan Sinta tiba-tiba bergerak ke arah perutku, "Gapapa, Alif akui saja!! Ga semua cowo bisa jadi pejantan kayak Markus." Ucapannya mengelus pelan dibalik selimut.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb1dnuJz4Ij
“Mba--mbak ngapain?!” Gugupku bertanya.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKJ20pd2ALp
Badanku kemudian gemetar saat tangan halus Sinta itu bermain-main di pangkal pahaku, ingin sekali aku mendorong pinggulku ke atas agar telapak tangan itu bisa sampai membekukan penisku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSOU0KcdQFH
"Kenapa? Kalau gak suka lawan dong!" Tantang Sinta dengan suara yang sangat genit.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCUEw2PwfhH
Sinta sendiri pasti sudah tau kalau aku sedang menikmati apa yang dia lakukan padaku, sehingga dia tau aku tidak berani meminta untuk berhenti.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhF3siH4CBq
Dia terus mengelus tubuhku dengan tangan, dari bagian perut ke pangkal paha, dari pangkal paha kembali ke bagian perut lagi.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcvc6RT2yQ1
Sedangkan aku hanya ingat mencoba mengendalikan nafasku yang mulai berburu sambil menatap payudara Sinta yang besar dibalik kaos warna putihnya. Aku nanar menatap wajah dan mulut, menatap rambut dan mata.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOe0f6BhMW8
Berharap sekali Sinta menyentuhku lebih dalam, atau membiarkanku badannya. untuk disentuh
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiRX0cOtSHX
"Tuh!! Berani kan?" Sambung Sinta menghentikan godaannya. "Itu tandanya Alif masih kecil!!" Ledeknya lagi beringsut.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFf79n1Il4i
"Eng--enggak!! Alif udah gede! Protesku dengan lantang mengarahkan memegang payudaranya. Diterima
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡedTOtZOTDB
Sedangkan Sinta hanya menatap geli, dia kembali duduk di sebelahku dengan wajah yang menantang serta membusungkan dada ke arahku, "Mau apa? Mau nenen?" tantangnya padaku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqN0n9hxO1
"Errrr... Eng-engg." Saya tercekat, tidak dapat mengeluarkan satu kata pun.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiD6c6sm3yi
Dalam aksiku yang spontan karena mengeluarkan adrenalin itu, aku merasakan keringat dingin mengucur akibat pompaan darah di jantungku menjadi sangat cepat. Aku bahkan tidak menggerakkannya untuk sekedar mengelus ataupun meremas payudara Sinta.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBt2WV2SSek
Berpikir untuk bisa mesum dan melakukan hal- hal yang pernah ku lihat di bokep saja aku tidak berani.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7Y5jzPdam
"Iya kan!" Sinta tertawa, “Air mani banget!” ucapnya mencibir sambil benar-benar beranjak dari kasur.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCABorK5w75
"Udah! Alif teh mending nonton bokep atau coli aja." Sinta mencibir, "Belum cukup mental buat enak-enak sama cewe!" kerling Sinta kemudian.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU2zK4Zlsy7
Aku merasa begitu terhina dan malu disaat yang bersamaan, tapi apa yang Sinta katakan tidak sepenuhnya salah karena aku benar-benar merasa tidak punya petunjuk sama sekali jika aku dihadapkan dengan kejadian seperti tadi.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ203Oh8zpSC
Benar bahwa aku sering sekali menonton bokep dan melihat adegan-adegan apa saja yang dilakukan sepasang pria dan wanita itu di dalamnya. Tapi ketika aku dihadapkan pada situasi yang sama di dunia nyata, aku seperti kehilangan arah. Bibirku tiba-tiba kelu, diterima tiba-tiba mematung, hingga otakku seperti tidak bisa berpikir dengan baik.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm8DPdveBm1
"Masalah Ummimu gausah dipikirin!" Sinta kembali ke tempat tidur dengan membawa gelas air putih dan menyodorkannya ke dalam ruangan, "Ummi kamu sudah gede! Bisa jaga diri sendiri!" sambungnya tersenyum.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBvBbDMpQN
"Ta-tapi Mbak?"
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjccTv7gJAT
Tapi apa? Alif mikir Ummi udah kelewatan gitu?" tanya Sinta saya,
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgyEaDtVsWl
Dan aku mengangguk mengiyakan.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrudsp4pgs
"Lif! Ummi kamu sudah jadi janda 9 tahun." Kata Sinta menghela nafas, "Biarin dia punya kesenangan juga kali. Capek dan pusing pasti ngurus kamu sama kerja."
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsXhBvEEXEE
"Tapi Mbak!"
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82j5IPt3r0
Tapi apalagi? Kamu gasuka kalau Ummi ngelakuinnya sama Markus?"
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3pbtxqeBZi
Aku mengangguk lagi.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2TyRsYY8zE
"Kenapa? Karena dia udah ngebuli kamu trus kamu balas dendam sama dia?" Tanya Sinta menyudutkanku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡazUzKAa9iZ
"Iya." Jawabku menunduk.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUPHaSpu31i
"Jadi kamu lebih suka Ummi sama cowo lain daripada sama Markus??" Sinta bertanya.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfdfBTREJrn
Kali ini aku menggeleng, "Alif ga suka Ummi sama cowo manapun!"
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ61ZoT3NkU2
"HAHAHA!! Sudah Mbak Duga!" jawab Sinta berlari-bahak.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYGjRmUeO3A
"Maksud Mbak?"
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAcY0QLYj0b
“Alif sange sama Ummi Alif sendiri ya?” Tanya balik Sinta dengan frontalnya.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG28y2bN2SW
Yang entah kenapa membuatku tergugup seperti tertangkap basah, "Ma-mana ada!!" sanggahku tidak terima.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLHxh8dgcDM
“Udah ketebak kok gausah boong!” Sinta mencibirku. "Tapi mau bagaimana pun Alif cemburu, Alif gabisa milik Ummi kayak Markus!!"
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwYIiKvVsc7
"Kenapa gabisa?? Alif kan anaknya!!" protesku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAXpQHUD0M
Membuat Sinta menatap geli, "Ya justru karena Alif anaknya Ummi, jadi Alif gabisa ngelakuin hal-hal kayak gitu sama Ummi!!" balas Sinta dengan tegas. Mematah dan menyadarkanku bahwa memang benar aku tidak bisa menyimpan rasa terlarang ini lebih lama lagi.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj94NtwHO8q
Aku pun baru sadar, bahwa kemarahanku kepada Markus bukan karena dia telah membuliku lalu menargetkan Ummi selanjutnya. Amarahku pada Markus ternyata adalah kemarahan seorang pria yang tidak suka dibantah oleh laki-laki lain. Yaitu sebuah rasa yang menakjubkan.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuK5AJbGpOB
"Lagian Alif mau ngapain sama Ummi kalau burung Alif kecil begitu!!" Kikik Sinta mencemoohku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡho4a0eONNy
"Emang Mbak tau darimana sih ukuran punya Alif!!" Protesku sangat-sangat tidak menerima kehangatan Sinta tersebut.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgOR4vNXSG
"Dari dulu lah! Alif kan sering coli di tempat ruang cucian!"
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9xDzH9HxQF
BLETARRRRRRR!!! Lagi-lagi aku dibuat kaget seakan ingin terlompat.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0dEjEMqlE7
"Kamu tuh ga sadar apa yah? Kan tempat cucian keliatan jelas dari jendela kamar belakang!!" kikik Sinta dengan geli.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyn5J1bLg0z
"Mana ada! Itu kan kacanya gelap Mbak!" Aku membela diri.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdoEo43PcRs
"Ya gelap dari luar kan! Dari dalam mah keliatan jelas banget!!" Sambung Sinta memberitahuku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNYXFfBarPq
Badanku seketika melemas dan kehilangan tenaga saat mendengarnya. Tidak dapat saya gambarkan betapa malunya perasaanku karena ternyata selama ini Sinta diam-diam selalu melihat kegiatan senam lima jariku dari dalam kamar yang memang biasa dia pakal untuk beristirahat sementara.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNzPglJejb4
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVnzdbwOzi
“Ke-kenapa Mbak diam aja?!!” tanyaku gemetaran.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm6VO8BUvVc
"Ya trus Mbak harus ngapain? Marahin kamu lagi coli gitu?" Sinta tertawa terbahak-bahak.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB4PsWacdhC
Aku kemudian cengengesan serasa menggaruk tengkukku yang tidak gatal, mencoba menyembunyikan rasa malu dan salah tingkahku yang kian membuatku tidak bisa lagi berkata-kata di depan Sinta.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡApXuXuj0ym
“Tru-trus menurut Mbak, Alif harus ngapain sekarang?” tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan. "Tentang Ummi dan Markus maksudnya." Aku mempertegas.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU8b3A0J3Vb
"Yang pasti Alif mau gak mau harus pasrah!" Balas Sinta duduk kembali di sampingku kembali, "Atau kalau berani ya Markusnya!" lawan
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh6hNlJyKTn
"Gila aja! Mbak sendiri udah tau kan Markus orangnya gimana!" balasku bergidik ngeri.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpovnTnFbYR
Membuat Sinta kembali tertawa, "Hahaha iya.. Kamu yang kek bencong ini mana bisa ya ngelawan dia." Ucapan Sinta mencubit daguku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5DJGdeSooq
"Mbak kok tega sih sama Alif!!" protesku yang kini bukan lagi dengan amarah, namun dengan rasa berkecil hati.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeqKlk76mbp
Sinta lalu tersenyum, "Bukannya Mbak tega! Tapi emang Alif tuh rada-rada mirip perempuan!" sambungnya berkata jujur.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7v9MVOzThv
"Tapi Alif bukan banci!!" berteriak dengan mata. yang mulai berair. Benar-benar rasanya menyakitkan.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCyG42NFBu7
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ6kzsscFoU
Tapi Sinta seakan santai saja melihatku, "Gini aja! Kita taruhan gimana?" tanya Sinta padaku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6RVAMrtgmi
“Taruhan apa?” tanyaku balik penasaran.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4L5yo3iGL
"Kita taruhan sekarang! Mbak bakalan bantuin Alif coli pake tangan Mbak!" balas Sinta menjawab, "Tapi Alif ga boleh pegang-pegang badan Mbak!" sambungnya lagi.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT7hxFHDfHl
Sedangkan aku meneguk ludahku menyimak dan membayangkan pertaruhan gila macam apa yang diusulkan Sinta.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ93taACCDnN
Kalau Alif bisa bertahan waktu Mbak coliin Alif selama 3 menit. Mbak akan akui kalau Alif beneran cowo tulen dan Mbak akan bantuin Alif coli terus pake tangan Mbak Sinta menjelaskan aturannya.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcIC7E1WS9
"Tapii!! Kalau Alif keluar duluan sebelum 3 menit, Alif harus ngakuin kalau Alif itu banci dan cemen!" Tegas Sinta berakhir.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7ekRgL2ew
"Gimana?? Berani gak??" Tanyanya padaku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyvuH9ACCQA
Aku kemudian diam sejenak, mencoba menimang-nimang taruhan bodoh yang sama sekali tidak ada manfaatnya. Akan tetapi aku yang memang tidak menerima saat dikatai banci oleh Sinta, tertantang untuk menerima taruhan ini. Apalagi jika aku menang, aku bisa meminta Sinta untuk mengocok penisku kapanpun aku mau.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3It2bx3vnV
Setelah aku mengingat-ingat pula, selama ini aku mampu bertahan 10 hingga 15 menit saat aku coli dengan perasaan takut sendiri, sehingga aku berasumsi bahwa 3 menit hanyalah waktu yang sebentar.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU9jUVSBcrn
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe0MhLmqKUP
"Oke! Berani!!" ucapku mantap menerima tantangan.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmc4hp7ARb1
Sinta lalu cekikikan seperti sudah merasa menang duluan, "Oke! Alif rebahan disitu!" perintahnya yang langsung naik menghadap selangkanganku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2xHoVqwX8i
Saat itu, rasa cemas mulai menghinggapiku. Karena saat Sinta menyingkap selimut yang menutupi badanku, dibawah sana penisku langsung bereaksi dengan menegangkan keras.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7EEHmTqFyd
Gairahku juga ikut bangkit karena bau wangi parfum yang Sinta gunakan tercium begitu. merangsang, serta posisi duduknya yang dibuat seolah-olah sengaja menampilkan lengkungan pantatnya dari samping sangat memanjakan mata.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPUkBfP7ZLO
"Waduhh!!" Aku merasa kelimpungan di dalam hati.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwQW54Fryio
Tidak sadar kalau ternyata Sinta sudah bergerak cepat hingga dia berhasil melorotkan celana pasien rumah sakit yang ku pakai hingga ke bagian lututku, juga selanjutnya dengan celana dalamku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3lAY97Gky9
"Udah keras banget," bisik Sinta dengan sedikit tertawa. "Tapi kok tetap kecil ya??!" Sambil melirik ke arahku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXWii6XH2GN
Sinta kemudian meraih penisku dan perlahan mengocoknya dengan menggunakan tiga jari tangan yang begitu lentik. Sinta mulai mengocok penisku secara perlahan dengan gerakan mengurut Kocokannya bisa terasa sangat lembut, berirama dan melatih.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTW3hm6gFH
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSxneRNkGpe
Badanku seketika dibuat meremang nikmat, baru kali ini aku merasakan penisku disentuh oleh orang lain selain diriku sendiri. Aku kemudian teringat dengan video-video bokep yang sering ku tonton, dimana pemeran si pria langsung merem melek saat si wanita mulai mengocok penisnya.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwpcRrWq2L2
"Uuuugggghhhhh...," Aku tak sengaja melelenguh.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZbFYxJRBxH
Mungkin inilah kenikmatan yang memabukkannya, rasanya sangat-sangat berbeda ketika saya melakukannya sendiri dengan persetujuan. Bicara tentang pengalaman, pastinya ini menjadi pengalaman pertama yang akan saya ingat sepanjang umur.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv08ErpUrnB
"Baru juga beberapa detik! Udah mendesah aja!" Ledek Sinta terikik. "Kuat gak nih tiga menit??!" Sinta juga tidak henti-hentinya-hentinya-henti meledekku dengan suara yang entah kenapa terdengar semakin seksi dan menggoda.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoqVg1ouTwL
Selanjutnya dia meludahi penisku, kemudian dia meratakan liurnya hingga batang penisku itu mengkilap dalam genggaman tangan yang putih. Aku merasakan kedutan demi kedutan di setiap permukaan penisku hingga aku tidak tahan untuk tidak menggerakannya.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkIZOuxPcsH
“Hehehe.. Nakal juga kamu tititnya bisa ngangguk-ngangguk,” ucap Sinta dengan gemas.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFuicFBkuQ1
Tangannya masih naik turun mengurutkan penisku, dan dalam setiap kocokannya itu seolah menghantarkan sengatan arus listrik yang bisa aku rasakan menjalar ke seluruh tubuhku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbf96J64miB
sepertinya memang Sinta sudah sering melakukan ini. Karena terbukti dia sangat pandai membuatku merasa tajam sehingga mataku merem melek dan menggenggam tangan kuat-kuat agar desahan selanjutnya tak keluar dari mulutku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhj4YNgoe3y
"Kayak gini mau nyaingin punya Markus?? Ngimpi!" Berbarengan dengan kocokan tangan, Sinta juga tetap menegaskanku dengan kata-katanya.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH5UYpkU9yT
Apalagi ketika Sinta sengaja menggunakan tangan satunya lagi untuk menggesek ujung kepala penisku dan mengenai lubang pipisnya, yang membuat pinggulku sampai bergetar geli dan mengangkat-angkat keatas.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxr9YhSiIqB
"Mbb-mmbaaakk!!" panggilku parau.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5CKitBD5ca
Geli, hangat dan basah terasa diseluruh bagian selangkanganku. Ternyata seenak ini rasanya saat seorang pria dikocok oleh seorang wanita.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU12jexmmPS
"Kenapa?? mau keluarr??" Sinta tersenyum menggoda.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8yvRoqsLEb
Sedangkan aku berkelojotan luar biasa. Mengerang dan menutup mulutku rapat-rapat saat dia mulai mengocok dengan tempo cepat. Seketika itu aku langsung mendongak dan mengerang pelan menikmati semua ini, "Hehehehe... Baru semenit loh!" Sinta masih tertawa dengan ledekannya.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgAagyAWjAC
"Ayo! Ayo! Bancinya Mbak keluarin pejunya buruan!!" semangat Sinta yang menghinaku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm4uGmcJnM8
Namun entah kenapa malah semakin menambah gairahku. Membuat mani yang berada dalam zakarku langsung memberontak ingin segera keluar.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMe1pSjr3qD
Aku merem melek, merasakan titik kegelian berkumpul di bawah perutku dan meminta penuntasan segera.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEgAIObwbYi
Tapi, menyadari penisku tengah berkedut-kedut akan mengeluarkan maninya, Sinta langsung menarik tangan dari penisku sehingga puncak kenikmatan yang akan aku sambut dalam kegembiraan itu berakhir tanggung jawab.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZsxZoeaWgG
"Tapi boong!!" tawa Sinta melesat-bahak.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8S0p7LV7Dh
Delapan semburan air mani kemudian langsung menyemprot keatas dengan sendirinya karena rangsangan dari tangan Sinta berhenti tepat sebelum ejakulasiku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc8uX6GE6dx
CROTTT!! CROOOTTTTT!! CRRROOTTT!! CROOOTTT!!
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFp8NcGvize
Pinggulku bergetar hebat menyambutnya hingga membuat Sinta sedikit tertawa melihat seluruh badanku kelojotan.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMP9guwXu6b
"Yeaaaaayyy Mbak yang menang!!" teriak Sinta yang terdengar samar-samar di telingaku.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJpfmeIolCt
Sedangkan aku sedang terbang dalam awan kenikmatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
11426Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgD9aVhrBrb
Bersambung......
ns216.73.216.176da2
