781Please respect copyright.PENANAXBpPv4S4bW
781Please respect copyright.PENANA625CpWHFyw
Siang hendak menjemput senja. Parkiran sekolah sudah mulai sesak karena bel terakhir sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Kirana berjalan ke halte dengan gusar. Cewek itu memilih untuk bergabung dengan siswa siswi yang sedang menunggu angkutan umum disana. Hanya ada beberapa orang. Tidak terlalu ramai. Karena kebanyakan dari siswa SMA Kartika memang membawa kendaraan pribadi.781Please respect copyright.PENANATyg6wzKALn
Kira melirik jam tangan mungilnya dengan kesal. Sudah jam empat. Tak butuh waktu lama, halte mulai kosong. Menyisakan Kira bersama beberapa siswa kelas duabelas yang tidak dikenalnya. Berhubung dirinya adalah siswa baru, jadi itu wajar saja.781Please respect copyright.PENANAHPW70oF2WR
Jika saja bukan Bunda yang meminta agar Abi —kakak semata wayangnya— untuk menjemputnya, ia pasti akan menerima tawaran Cesa, Tifa, dan Dea —sahabat barunya— untuk mengantarkannya pulang. Itulah Kirana, ia mudah beradaptasi. Tak butuh waktu lama, ia sudah mendapat teman disana. 781Please respect copyright.PENANApnZvFqLSWa
Kira meng-slide layar handphonenya saat dirasanya benda itu bergetar. Sebuah pesan teks masuk. 781Please respect copyright.PENANAmVqUPGaBDV
From bAbi :781Please respect copyright.PENANAZuSfabxey3
781Please respect copyright.PENANAX488SugdTR
[Hola adek gue yang manisnya kayak kecap Jepang. Maafin kakakmu ini ya, dek. Gue nggak bisa jemput karena ban motor gue bocor. Ini lagi dorong, hehehe. Maap yaak. Jangan marah. Naik angkot aja yaa. Gampang kan? Oke. See you my princess 😘😘]781Please respect copyright.PENANAaQRgjpDQ9H
"Bangsat!" Kira mengumpat kesal setelah sebelumnya bergidik geli melihat emotikon di akhir pesan Abi. Angkot apaan coba? Batin Kira. 781Please respect copyright.PENANAm1U8ssZUXE
Kalau saja dia tahu mau naik angkot yang mana, dia lebih memilih naik angkutan itu dari pada harus menunggu Abi. 781Please respect copyright.PENANAIV25vXHq0P
[Apaan maksudnya? Ini udah jam empat lho. Gila lo ya! Tuh angkot udah pergi dari tadi. Udah sore banget. Mana ada angkot yang lewat. Pokoknya gue mau dijemput sekarang. Sekolah udah sepi. Takut nih. Buruan! Gue tungguin] 781Please respect copyright.PENANAFcLpRctk1p
Send781Please respect copyright.PENANAjbxx8OVObY
Kirana menelfon nomor Abi berkali-kali. Tapi operator terus yang menjawab, mengatakan bahwa nomor kakaknya sedang tidak bisa dihubungi. 781Please respect copyright.PENANAqkYgJi3MP4
Kakinya mengehentak bumi dengan kesal. Ia menggerutu sendirian. Tak mempedulikan bahwa rombongan siswa kelas duabelas yang sejak tadi di halte bersamanya mulai menatap Kira dengan genit. 781Please respect copyright.PENANALcw1s2WRcB
Kondisi sepi, tak ada angkutan yang lewat. Dan keberadaan Mereka semakin memperkeruh suasana. 781Please respect copyright.PENANA0PIA4u5aRQ
Awas aja kalau berani macem-macem. Kira menatap mereka dengan tatapan jengkel. Ia tak segan untuk mengeluarkan jurus karate andalannya kalau perlu. Bisa Kira lihat dari sudut matanya. Seorang dari mereka berjalan ke arahnya. 781Please respect copyright.PENANANg4qK0JqUg
"Adek... " godanya jahil. "Pulang kuy. Bareng kakak aja." Cowok itu sudah berada disamping Kira sambil memasukkan tangannya ke kantong celana. 781Please respect copyright.PENANAxFGLAESR1Y
Kira menatapnya sekilas lalu kembali melirik layar handphonenya berharap ada balasan dari Abi. Ternyata tidak. Kira kalut. Ia sendirian disini. Tak ada angkutan apapun. Jantungnya berdegup kencang. Tanpa sadar, Kira mengepalkan tangannya. Membuat buku jarinya memutih. 781Please respect copyright.PENANANt7Hr30IWe
"Adek siswi baru, ya? " tanya yang satunya. Membuat Kira gemas. Tangannya sudah terkepal dengan kuat. Siap menyerang. 781Please respect copyright.PENANA83Cd2pbzoN
"Aduhh. Kok tangannya dikepal gitu sih? Kayak es aja pake dikepal-kepal?"781Please respect copyright.PENANAFt3iyN65mv
"Udah. Jangan gangguin woi! Ntar pada bonyok!" Lalu mereka semua tertawa.781Please respect copyright.PENANABDxEuk5olf
Kira mengatupkan bibirnya rapat. Wajahnya menatap bumi. Antara malu dan takut. Orang yang Kira duga sebagai ketuanya berdiri di hadapan Kira. 781Please respect copyright.PENANAISsXE1vaBU
Satu tangannya yang sejak tadi terlipat di dada, ia gunakan untuk mengangkat dagu Kira. Membuat mata mereka bertatapan. "Manis juga. Buat gue aja, ya?" cowok itu tersenyum meremehkan.781Please respect copyright.PENANAe9HaZrzgIx
Dan. Duumm. 781Please respect copyright.PENANAEythtJj4Mf
Tinju Kira yang sejak tadi mengeras. Berhasil membuat bogeman mentah mendarat di rahang kiri cowok itu. Membuatnya terjerembab ke belakang. 781Please respect copyright.PENANAoQUkxiuCY5
Kira menatap mereka kesal. Akhirnya keluar juga tuh jurus. Ternyata tidak sia-sia Kira belajar karate bersama ayahnya di Dojo. 781Please respect copyright.PENANAnC4qBFuQnb
Teman-teman cowok itu langsung berlarian membantu ketuanya berdiri. Cowok itu menyeka cairan kental di ujung bibirnya dengan kasar. Matanya menatap Kira tajam. 781Please respect copyright.PENANAG4Jfobe1j7
"Lo pikir gue apaan?! Seenaknya ngomong gitu. Gue bukan barang!! Jangan mentang-mentang lo senior jadi lo bebas ngomong gitu ke junior lo!!" Kira berapi-api. Dia tak terima diperlakukan begitu. 781Please respect copyright.PENANAUuohrXIuKn
"Dasar cewek sial—" Cowok itu mengangkat tangannya di udara. Bersiap menampar Kira sebagai bentuk balas dendam atas stempel di rahang Kirinya. 781Please respect copyright.PENANA2HmTOpPo2y
Kira memejamkan matanya. Bersiap menerimanya. Siap atas rasa sakit tamparan cowok itu yang mungkin jauh lebih sakit dari bogemannya pada cowok itu. Kira siap. Itu takdir.781Please respect copyright.PENANAkSeGDCR9R8
Tapi kenapa rasa perih seperti setruman itu tak terasa di Pipinya? Perlahan Kira membuka matanya kaget. Menatap tangan cowok itu yang diam bak melayang di udara.781Please respect copyright.PENANAygIzw4Pmha
Cowok itu sama terkejutnya dengan Kira. Ia menatap jengkel ke arah cowok di samping Kira. Cowok yang sedang mencekal tangannya. Menghalanginya menampar Kira. 781Please respect copyright.PENANAvQ7e458ZX3
"Deon," Bisik cowok yang menampar Kira tertahan. 781Please respect copyright.PENANAucLBMbCxBv
Kira menatap keduanya tidak mengerti. Mereka saling kenal? Apa di juga ada niatan buruk sama Kira? Tapi kenyataannya lain. Ia malah menolong Kira. 781Please respect copyright.PENANAr0lRPjuiGx
Sementara teman-teman cowok yang Kira bogem tadi malah lari terbirit-birit. Meninggalkan ketuanya sendirian. Kira diam ditempat. Menatap mereka tanpa bergidik.781Please respect copyright.PENANAN8RGFgLa8M
Cowok bernama Deon itu menghempaskan tangan cowok itu kasar. Matanya memandang cowok itu dengan tatapan nanar. "Lo belum puas gue hajar?!! " tanyanya sarkatis.781Please respect copyright.PENANAxtvbTUBEot
"Mau lo apa?!!" tanya cowok didepan Kira tak kalah sinis.781Please respect copyright.PENANArl3BtAivVK
"Gue nggak suka lo ganggu dia!!" bentak Deon sambil menatap Kira dan mengacungkan telunjuknya781Please respect copyright.PENANAmXRky5MyON
781Please respect copyright.PENANACq4VMxFMlw
ke arah cowok itu. 781Please respect copyright.PENANAdbL8XxCPvg
Cowok di depan Kira menatapnya dengan sambil nyengir kuda. "Jadi dia? Target lo selanjutnya?" tanya cowok itu sambil menatap Kira lewat sudut matanya. 781Please respect copyright.PENANAFbz8ox3GNI
Deon geram lalu mendorong tubuh cowok itu hingga menghantam bangku halte. Membuat Kira yang sejak tadi diam ditempat langsung menutup wajahnya. 781Please respect copyright.PENANAivYRE9Jmcg
Takut bercampur ngeri. Bagaimana tidak? Hanya dengan sekali dorong cowok itu sudah terhuyung ke belakang. Bayangkan betapa kuatnya Deon. 781Please respect copyright.PENANACHcryL4bPz
"Ayo!" Deon menarik paksa tangan Kira ke tempat motornya terparkir. 781Please respect copyright.PENANA1mUpG3BgSv
Kira hanya pasrah sambil melirik ke belakang. Memastikan bahwa cowok tadk baik-baik saja. Ia khawatir cowok itu terluka parah. 781Please respect copyright.PENANA93UK6wDYq3
Cowok yang jatuh terjeremban itu kini tertawa geli. Menatap Deon yang dengan mudahnya menarik tangan Kira untuk mengikutinya. 781Please respect copyright.PENANA3z8Uv30tEI
Deon meminta Kira naik ke motornya. Cowok itu bermaksud mengantarnya pulang. 781Please respect copyright.PENANA6CU8WZAJpU
"Naik!" perintah Deon yang hendak memasang helm. Namun gerakannya terhenti begitu dilihatnya Kira masih bengong. 781Please respect copyright.PENANAnd6tZjGwkB
Kira masih terdiam di samping motor Deon. Tak mengerti dengan apa yang terjadi. Cewek itu menatap kosong ke arah Deon. Kenapa dia mau membantu Kira. Padaha Kira tak mengenal Deon. 781Please respect copyright.PENANApgh3HlQREJ
Meski Deon memang terkenal dan jadi incaran banyak Cewek di SMA Kartika lantaran wajahnya yang ganteng dan dikenal sebagai cowok badboy di sekolah.781Please respect copyright.PENANAySMjtzXQVa
Hanya itu yang Kira tahu. Dan Kira yakin Deon juga tidak mengenalnya. Apalagi insiden saat Deon mendorong cowok tadi membuat Kira berpikiran yang aneh tentangnya. 781Please respect copyright.PENANAhyLmZsLAGs
Dia aja sampe kejengkang karena cuma di dorong. Apalagi gue? Bisa mati duluan kali. Batin Kira.781Please respect copyright.PENANAi1LTQmu3iU
Deon menatap Kira yang bediri mematung seperti manekin. Hingga saat Deon memasangkan helm di kepalanya cewek itu tetap tidak sadar. Deon gemas sendiri lalu. 781Please respect copyright.PENANABvdkdUsIkY
Cup. 781Please respect copyright.PENANAy6uizg4tly
Kira merasakan pipinya menghangat. Ia tersadar saat dilihatnya Deon senyum-senyum tak jelas sambil menatapnya dengan gemas. Kira meraba pipinya tidak percaya. Matanya membelalak seolah baru tersadar sesuatu. 781Please respect copyright.PENANApn5XaZVjqF
"Dasar. Mau dianterin pulang aja minta dicium dulu. Apalagi—"781Please respect copyright.PENANAnra9GwOjrq
"Apalagi apa maksud lo? Dasar mesum! Ngapain lo barusan?!!" Kira menatapnya penuh dendam. 781Please respect copyright.PENANA2hUdsTTNjt
"Cium pipi lo. Gimana? Nggak kerasa ya? Keasyikan melamun sih. Mau diulang? Auuwh—" Deon menjerit.781Please respect copyright.PENANANKgXqBKbkI
Spontan tangannya menepis tangan Kira. Tangannya berdenyut karena cubitan super Kira. 781Please respect copyright.PENANAJVgWbPpwsB
"Makanya jangan macem-macem!"781Please respect copyright.PENANAft9jqjZQI8
"Iya. Nggak bakalan deh. Gue cuma mau nganterin lo pulang." Deon meringis mengusap lengannya. 781Please respect copyright.PENANAUmn2blwtWr
"Gue nggak mau." Kira menggeleng parno. 781Please respect copyright.PENANA72FcnoUyQa
"Santai, gue nggak makan orang."781Please respect copyright.PENANA7cOHgNVGvs
781Please respect copyright.PENANAk5Ue4fFK8y
781Please respect copyright.PENANADiAJLP7PCP
781Please respect copyright.PENANAspqWvtIRgg
781Please respect copyright.PENANAKkrizAGDm5
781Please respect copyright.PENANAmtWGUfqE5T
781Please respect copyright.PENANAUd11O7xbze
781Please respect copyright.PENANAEdOajbiEDj
Hehehehehe. Maap masih abal-abal781Please respect copyright.PENANABb28rtPGHD
781Please respect copyright.PENANAJAP6QLYRoV
781Please respect copyright.PENANATKxzBkycZ8
781Please respect copyright.PENANAx82CQrAIQM
781Please respect copyright.PENANA0OirYbwLTq
781Please respect copyright.PENANAQKuCR9mdZt
Give me vote and comment 781Please respect copyright.PENANA856RPwpnEZ
781Please respect copyright.PENANAaXw5pliRxS
781Please respect copyright.PENANAq50z3ClsvA
781Please respect copyright.PENANAyMIisOJhhJ
781Please respect copyright.PENANAuJGTKRVTze
781Please respect copyright.PENANAr1sdIejJJT
Saaayaang reader 781Please respect copyright.PENANAD7Uj810hKI
781Please respect copyright.PENANAG1HrFhU4N1
781Please respect copyright.PENANAjLRiEtQEGU
781Please respect copyright.PENANAOTCXZgR0H5
781Please respect copyright.PENANAPMhPFAXDWg