Teror hantu Jailangkung
461Please respect copyright.PENANAMHe16xcRU0
Empat orang pemuda-pemudi sedang duduk di sebuah rumah kosong yang terlihat berserakan. Sambil memegang sebuah boneka dari batok kelapa, mereka melakukan ritual pemanggilan Jailangkung.
461Please respect copyright.PENANAx5mVT2HleH
"Jailangkung, Jailangset, di sini ada pesta. Pestanya kecil-kecilan. Datang tsk dijemput, pulang tak diantar," ujar mereka semua.
461Please respect copyright.PENANADwM6pv1hlz
Mereka diam sejenak lalu melihat sekeliling, tak ada apa pun di sana.
461Please respect copyright.PENANAWShw1cO4XW
"Sudah kubilang, nggak ada gunanya, main kayak gini!" bentak Andre lalu berdiri menatap mereka semua.
461Please respect copyright.PENANASkN3hFegIO
"Sayang, jangan kayak gini, lah," lerai Anggi pacar pria itu.
461Please respect copyright.PENANA3a6o8Dunlr
"Kamu lihat, mana setannya? Nggak ada, kan?" bentak pria itu lagi.
461Please respect copyright.PENANAfqVPbH3U5I
"Ini baru permulaan, Ndre," sela Puja. Teman mereka.
461Please respect copyright.PENANAb9baXq9Wt8
"Udah, kita pulang aja, aku tunggu kalian di mobil!" ucap pria itu seraya menggandeng Anggi lalu pergi dari sana.
461Please respect copyright.PENANAybjj5txzvy
"Van, kamu masih mau di sini? Ayo, pulang!" pinta Puja seraya melirik ke sekitar yang gelep gulita.
461Please respect copyright.PENANA4BtV7T71mz
"Ehm, aku bersihin ini dulu," sahut Devan seraya memasukkan boneka Jailangkung itu ke dalam tasnya.
461Please respect copyright.PENANABb8vsALRXK
Mereka berdua masuk ke mobil, kemudian pergi dari tempat itu. Sesosok wanita dengan rambutnya yang acak-acakan menatap dari kejauhan. Di dalam mobil, wajah Andre terlihat sangat marah sekali.
461Please respect copyright.PENANAbY89qgn2yT
"Ndre, kamu masih marah, ya? Maaf, udah ngajak kamu buat main Jailangkung," ujar Puja.
461Please respect copyright.PENANA9EaZWeLa6t
"Iya, nggak papa, biasa aja," sahut Andre datar.
461Please respect copyright.PENANAjsScBzJmXV
Andre mengantarkan teman-temannya satu per satu, kemudian yang terakhir adalah rumah Anggi.
461Please respect copyright.PENANAM9RX0hg7jk
"Sampai ketemu besok, Sayang," ujar Anggi seraya mengecup pipi Andre.
461Please respect copyright.PENANAIJel9W9Rqf
"Ehm, jangan lupa angkat teleponku," pinta pria itu.
461Please respect copyright.PENANAcYrNHnDW9w
"Siap, Bos," sahut Anggi dan melemparkan senyumannya.
461Please respect copyright.PENANAzyjHwyx3nG
Andre pun pergi dari rumah itu. Saat mobilnya melintas Anggi seperti melihat seseorang duduk di bangku belakang.
461Please respect copyright.PENANAsY754at2TZ
"Eh, bukannya semua orang udah pulang, ya? Terus yang di bangku belakang ... ah, paling aku berhalusinasi," gumam wanita itu lalu masuk ke rumah.
461Please respect copyright.PENANAlCwnxitebN
Andre sampai di rumah, lalu merebahkan tubuhnya sejenak di atas ranjang.
461Please respect copyright.PENANAhXnXfzBgp2
"Capeknya," gumam pria itu.
461Please respect copyright.PENANA510XcLMsBb
Ia meletakkan ponsel di atas meja lalu beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Guyuran air hangat membuat pikiran pria itu menjadi segar. Kemudian dia keluar dari kamar mandi dan hanya berbalut handuk.
461Please respect copyright.PENANAxUETiE0PWX
Andre ingin mengambil ponsel yang tadi dia letakkan di atas meja. Namun, ponsel itu sudah berpindah tempat dan berada di atas kasur.
461Please respect copyright.PENANAOM453pfS6t
"Apa aku mulai pikun, ya?" gumamnya.
461Please respect copyright.PENANAc7tTCsldwM
Ia Ingin mengambil ponsel itu. Namun, ponselnya bergerak ke atas. Ia ingin mengambilnya lagi, tetapi benda itu selalu naik ke atas.
461Please respect copyright.PENANAzYV3XSvV2T
"Waduh, macem-macem, nih. Keong!" umpatnya pada benda yang tak bernyawa itu.
461Please respect copyright.PENANA9ag0sSSbf1
Andre akhirnya bisa memegang ponsel itu. Namun, tiba-tiba tangannya juga dipegang oleh tangan yang berkuku panjang. Andre menatap ke depan dan melihat sesosok wanita dengan wajah yang penuh sayatan sudah menatapnya dengan tajam
461Please respect copyright.PENANA4EtuZEjEeN
"Archhhhh?!" teriak Andre dan bangun dari tidurnya.
461Please respect copyright.PENANA4mNLTHo1y7
"Mimpi apa aku tadi? Serem banget," gerutunya lalu beranjak dari tempat tidur.
461Please respect copyright.PENANAHXrFOm8zVC
Di kampus pria itu segera menemui teman-temannya.
461Please respect copyright.PENANAPyXkyCYBSS
"Eh, kalian pada ngimpi setan, nggak?" tanya Andre tiba-tiba.
461Please respect copyright.PENANAuL3DTBHXeK
Mereka semua menggeleng.
461Please respect copyright.PENANA4bPIPxE6qr
"Enggak, tuh!" sahut Devan.
461Please respect copyright.PENANAktDhZ0TVrw
"Haesttt, sialan! Pasti gara-gara manggil Jailangkung kemarin, nih!" gerutu Andre.
461Please respect copyright.PENANAnyMvzI3XQH
"Paling, kamu cuman kecapean, Sayang," bujuk Anggi.
461Please respect copyright.PENANAd5p1Vk5ZoP
"Iya, Ndre. Jangan berpikiran negatif dulu, deh!" timpal Puja.
461Please respect copyright.PENANAgWXRfDCTv8
Mereka semua terdiam.
461Please respect copyright.PENANAQhrokLQbfO
Puja baru saja pulang dari kampus lalu mengeluarkan buku tugas dari pelajaran hari ini.
461Please respect copyright.PENANAuK9qEQ2eSE
Crengggg!! Suara berisik itu mengagetkan Puja. Ia keluar dari kamar dan melihat piring pecah di lantai.
461Please respect copyright.PENANAbaqC7iklvz
"Kok, bisa jatuh, ya?" gumam wanita itu seraya memunguti pecahan piring.
461Please respect copyright.PENANAVZoLjoyflH
Mendadak dari belakang wanita itu, berdirilah sesosok wanita yang berwajah hitam. Wanita itu langsung mencekik leher Puja.
461Please respect copyright.PENANAeYBfSenRce
***
461Please respect copyright.PENANARLXlXtOfL4
Devan baru saja pulang ke rumah, karena sering mampir ke toko kaset dulu. Pria itu melihat Puja berdiri di depan rumahnya.
461Please respect copyright.PENANAJ2VqpVOyMy
"Puja, ngapain ke sini?" tanya Devan.
461Please respect copyright.PENANALQPWTN2zC4
"Bisa kita bicara sebentar, Van?" sahutnya lirih.
461Please respect copyright.PENANAu3m5uyP0Qp
"Bisa, ayo, masuk ke dalam?" pinta pria itu.
461Please respect copyright.PENANAKLx1zzr7pK
"Nggak usah Van, di sini aja. Sebenarnya udah lama aku suka sama kamu, Van. Tapi baru hari ini aku bisa mengatakannya. Maafkan aku, jika ini sudah terlambat," ujar wanita itu.
461Please respect copyright.PENANAQ9ebErSfd2
"Aku juga suka sama kamu, Puja. Maaf, jika membuatmu menunggu." Devan langsung memeluk tubuh wanita itu. Namun, terasa begitu dingin.
461Please respect copyright.PENANASJiVzyhG4l
"Apa kamu sakit, Ja?" tanya Devan.
461Please respect copyright.PENANAFzDiBOJgUE
"Enggak, kok. Ya udah, aku pamit dulu," ujar wanita itu lalu melepaskan pelukan Devan.
461Please respect copyright.PENANAZ7rVPXxCtf
Devan merasa sedikit aneh, kenapa pelukan itu seperti tanda perpisahan.
461Please respect copyright.PENANA0XaHF3Xf4y
Keesokan harinya, Devan mencari-cari Puja di kampus. Namun, wanita itu tidak masuk kuliah. Teleponnya dari semalam juga tidak diangkat. Kedua temannya juga tidak tahu keberadaan Puja.
461Please respect copyright.PENANA2KR8yfxUJ0
Hingga sebuah selebaran yang di tempel di dinding pengumuman, membuat air mata Devan mengalir deras. Pasalnya pengumuman itu adalah pemberitahuan bahwa mahasiswa bernama Puja Sarendra telah meninggal sejak kemarin siang.
461Please respect copyright.PENANA38zAKV1raL
Devan beserta kedua temannya langsung datang ke rumah Puja yang sudah dibanjiri banyak orang. Terlihat seorang wanita yang sudah terbalut kain kafan sedang terbaring di tengah-tengah kerumunan orang.
461Please respect copyright.PENANAzmgav58sIr
"Ini nggak mungkin! Puja, bangun? Semua ini bohong, kan?" teriak Devan dan menguncang tubuh wanita yang sudah tidak bernyawa itu.
461Please respect copyright.PENANAbxzC8twPBi
Karena membuat keributan, maka Devan harus dijaga oleh teman-temannya. Anggi bertanya kepada kedua orang tuanya Puja. Bagaimana bisa Puja meninggal.
461Please respect copyright.PENANACxG9cw8vIG
Mereka mengatakan bahwa menemukan Puja di kamar mandi dengan keadaan kepalanya pecah. Polisi sudah memeriksa dan tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Jadi mereka berasumsi bahwa Puja terpeleset dan kepalanya terbentur dinding kamar mandi.
461Please respect copyright.PENANAtcibs4rA09
Anggi masih belum percaya dengan semua yang orang itu katakan. Saat penguburan jenazah, Devan dan teman-temannya ikut ke tanah perkuburan juga. Devan melihat arwah Puja sedang berdiri menatapnya. Saat pria itu ingin mengejarnya, terlihat sosok lain yang menyeramkan langsung menarik arwah wanita itu hingga lenyap dari sana.
461Please respect copyright.PENANAzWsGAWMpev
"Pujaaaaaaa!" teriak Devan sembari menangis di atas tanah perkuburan kekasihnya.
ns216.73.216.94da2