Teror hantu Jailangkung
495Please respect copyright.PENANAOeK5xGeWvk
Empat orang pemuda-pemudi sedang duduk di sebuah rumah kosong yang terlihat berserakan. Sambil memegang sebuah boneka dari batok kelapa, mereka melakukan ritual pemanggilan Jailangkung.
495Please respect copyright.PENANAemLuPN3YRU
"Jailangkung, Jailangset, di sini ada pesta. Pestanya kecil-kecilan. Datang tsk dijemput, pulang tak diantar," ujar mereka semua.
495Please respect copyright.PENANA7RvEHrf1wr
Mereka diam sejenak lalu melihat sekeliling, tak ada apa pun di sana.
495Please respect copyright.PENANA1DNjYTO70o
"Sudah kubilang, nggak ada gunanya, main kayak gini!" bentak Andre lalu berdiri menatap mereka semua.
495Please respect copyright.PENANAEehwDHrE1I
"Sayang, jangan kayak gini, lah," lerai Anggi pacar pria itu.
495Please respect copyright.PENANAeHmmZgEgCu
"Kamu lihat, mana setannya? Nggak ada, kan?" bentak pria itu lagi.
495Please respect copyright.PENANARidAl8CEp8
"Ini baru permulaan, Ndre," sela Puja. Teman mereka.
495Please respect copyright.PENANAbcuJV3K8JV
"Udah, kita pulang aja, aku tunggu kalian di mobil!" ucap pria itu seraya menggandeng Anggi lalu pergi dari sana.
495Please respect copyright.PENANAvv8Eu3azg8
"Van, kamu masih mau di sini? Ayo, pulang!" pinta Puja seraya melirik ke sekitar yang gelep gulita.
495Please respect copyright.PENANA0NxY2ZSfuw
"Ehm, aku bersihin ini dulu," sahut Devan seraya memasukkan boneka Jailangkung itu ke dalam tasnya.
495Please respect copyright.PENANAgyOSeJ29Nb
Mereka berdua masuk ke mobil, kemudian pergi dari tempat itu. Sesosok wanita dengan rambutnya yang acak-acakan menatap dari kejauhan. Di dalam mobil, wajah Andre terlihat sangat marah sekali.
495Please respect copyright.PENANAWXfAGSK7Mw
"Ndre, kamu masih marah, ya? Maaf, udah ngajak kamu buat main Jailangkung," ujar Puja.
495Please respect copyright.PENANAQYWgzMh7n0
"Iya, nggak papa, biasa aja," sahut Andre datar.
495Please respect copyright.PENANA6M3e57pnbS
Andre mengantarkan teman-temannya satu per satu, kemudian yang terakhir adalah rumah Anggi.
495Please respect copyright.PENANAoVcIa8VPuE
"Sampai ketemu besok, Sayang," ujar Anggi seraya mengecup pipi Andre.
495Please respect copyright.PENANA6PktRBVJi2
"Ehm, jangan lupa angkat teleponku," pinta pria itu.
495Please respect copyright.PENANAnZ8VpWQbdK
"Siap, Bos," sahut Anggi dan melemparkan senyumannya.
495Please respect copyright.PENANAg8xGYWvuqM
Andre pun pergi dari rumah itu. Saat mobilnya melintas Anggi seperti melihat seseorang duduk di bangku belakang.
495Please respect copyright.PENANAWtv6QDIawz
"Eh, bukannya semua orang udah pulang, ya? Terus yang di bangku belakang ... ah, paling aku berhalusinasi," gumam wanita itu lalu masuk ke rumah.
495Please respect copyright.PENANAyH08I5TLLg
Andre sampai di rumah, lalu merebahkan tubuhnya sejenak di atas ranjang.
495Please respect copyright.PENANA93q4zTwe8C
"Capeknya," gumam pria itu.
495Please respect copyright.PENANA8RZZCMcrDQ
Ia meletakkan ponsel di atas meja lalu beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Guyuran air hangat membuat pikiran pria itu menjadi segar. Kemudian dia keluar dari kamar mandi dan hanya berbalut handuk.
495Please respect copyright.PENANAnChl2B9dYe
Andre ingin mengambil ponsel yang tadi dia letakkan di atas meja. Namun, ponsel itu sudah berpindah tempat dan berada di atas kasur.
495Please respect copyright.PENANA4zKqs4SaLt
"Apa aku mulai pikun, ya?" gumamnya.
495Please respect copyright.PENANAFRwPxZc609
Ia Ingin mengambil ponsel itu. Namun, ponselnya bergerak ke atas. Ia ingin mengambilnya lagi, tetapi benda itu selalu naik ke atas.
495Please respect copyright.PENANAnnFnNUarky
"Waduh, macem-macem, nih. Keong!" umpatnya pada benda yang tak bernyawa itu.
495Please respect copyright.PENANApE1O6ZF8H7
Andre akhirnya bisa memegang ponsel itu. Namun, tiba-tiba tangannya juga dipegang oleh tangan yang berkuku panjang. Andre menatap ke depan dan melihat sesosok wanita dengan wajah yang penuh sayatan sudah menatapnya dengan tajam
495Please respect copyright.PENANApr1n2ri3TD
"Archhhhh?!" teriak Andre dan bangun dari tidurnya.
495Please respect copyright.PENANAQoMhX6Tpu9
"Mimpi apa aku tadi? Serem banget," gerutunya lalu beranjak dari tempat tidur.
495Please respect copyright.PENANAVepHzEtwPd
Di kampus pria itu segera menemui teman-temannya.
495Please respect copyright.PENANAgOPNVaNI8x
"Eh, kalian pada ngimpi setan, nggak?" tanya Andre tiba-tiba.
495Please respect copyright.PENANAvmPlXLO2V5
Mereka semua menggeleng.
495Please respect copyright.PENANAd7x3U6smhh
"Enggak, tuh!" sahut Devan.
495Please respect copyright.PENANAf8KPeaWi7S
"Haesttt, sialan! Pasti gara-gara manggil Jailangkung kemarin, nih!" gerutu Andre.
495Please respect copyright.PENANAfkHnfu1TEA
"Paling, kamu cuman kecapean, Sayang," bujuk Anggi.
495Please respect copyright.PENANAyJtMV8o45Y
"Iya, Ndre. Jangan berpikiran negatif dulu, deh!" timpal Puja.
495Please respect copyright.PENANAnGPnCusuu7
Mereka semua terdiam.
495Please respect copyright.PENANAsdbejGXUcN
Puja baru saja pulang dari kampus lalu mengeluarkan buku tugas dari pelajaran hari ini.
495Please respect copyright.PENANAdQ6YfREdoV
Crengggg!! Suara berisik itu mengagetkan Puja. Ia keluar dari kamar dan melihat piring pecah di lantai.
495Please respect copyright.PENANAcSJkxI87J6
"Kok, bisa jatuh, ya?" gumam wanita itu seraya memunguti pecahan piring.
495Please respect copyright.PENANAWJxCzqesiU
Mendadak dari belakang wanita itu, berdirilah sesosok wanita yang berwajah hitam. Wanita itu langsung mencekik leher Puja.
495Please respect copyright.PENANAVFJz9PR9lj
***
495Please respect copyright.PENANARncWNbuQhj
Devan baru saja pulang ke rumah, karena sering mampir ke toko kaset dulu. Pria itu melihat Puja berdiri di depan rumahnya.
495Please respect copyright.PENANAqc2CsuulXF
"Puja, ngapain ke sini?" tanya Devan.
495Please respect copyright.PENANAZiuSMSrBgj
"Bisa kita bicara sebentar, Van?" sahutnya lirih.
495Please respect copyright.PENANAltFF6uNVwX
"Bisa, ayo, masuk ke dalam?" pinta pria itu.
495Please respect copyright.PENANAhhtF1BwIMj
"Nggak usah Van, di sini aja. Sebenarnya udah lama aku suka sama kamu, Van. Tapi baru hari ini aku bisa mengatakannya. Maafkan aku, jika ini sudah terlambat," ujar wanita itu.
495Please respect copyright.PENANAHvehj8StbR
"Aku juga suka sama kamu, Puja. Maaf, jika membuatmu menunggu." Devan langsung memeluk tubuh wanita itu. Namun, terasa begitu dingin.
495Please respect copyright.PENANA7C9eJ5X8x8
"Apa kamu sakit, Ja?" tanya Devan.
495Please respect copyright.PENANAGEm5jEnwXE
"Enggak, kok. Ya udah, aku pamit dulu," ujar wanita itu lalu melepaskan pelukan Devan.
495Please respect copyright.PENANAZ53BvNrDif
Devan merasa sedikit aneh, kenapa pelukan itu seperti tanda perpisahan.
495Please respect copyright.PENANAQSR1hNlDt0
Keesokan harinya, Devan mencari-cari Puja di kampus. Namun, wanita itu tidak masuk kuliah. Teleponnya dari semalam juga tidak diangkat. Kedua temannya juga tidak tahu keberadaan Puja.
495Please respect copyright.PENANAUWiacRzFwW
Hingga sebuah selebaran yang di tempel di dinding pengumuman, membuat air mata Devan mengalir deras. Pasalnya pengumuman itu adalah pemberitahuan bahwa mahasiswa bernama Puja Sarendra telah meninggal sejak kemarin siang.
495Please respect copyright.PENANAk321ZMxpSX
Devan beserta kedua temannya langsung datang ke rumah Puja yang sudah dibanjiri banyak orang. Terlihat seorang wanita yang sudah terbalut kain kafan sedang terbaring di tengah-tengah kerumunan orang.
495Please respect copyright.PENANAl5YRGxDuS4
"Ini nggak mungkin! Puja, bangun? Semua ini bohong, kan?" teriak Devan dan menguncang tubuh wanita yang sudah tidak bernyawa itu.
495Please respect copyright.PENANAYDDmeUezf6
Karena membuat keributan, maka Devan harus dijaga oleh teman-temannya. Anggi bertanya kepada kedua orang tuanya Puja. Bagaimana bisa Puja meninggal.
495Please respect copyright.PENANAKV5wm5YIO4
Mereka mengatakan bahwa menemukan Puja di kamar mandi dengan keadaan kepalanya pecah. Polisi sudah memeriksa dan tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Jadi mereka berasumsi bahwa Puja terpeleset dan kepalanya terbentur dinding kamar mandi.
495Please respect copyright.PENANAJxhw739l7L
Anggi masih belum percaya dengan semua yang orang itu katakan. Saat penguburan jenazah, Devan dan teman-temannya ikut ke tanah perkuburan juga. Devan melihat arwah Puja sedang berdiri menatapnya. Saat pria itu ingin mengejarnya, terlihat sosok lain yang menyeramkan langsung menarik arwah wanita itu hingga lenyap dari sana.
495Please respect copyright.PENANAOju5Qqw28k
"Pujaaaaaaa!" teriak Devan sembari menangis di atas tanah perkuburan kekasihnya.
ns216.73.216.238da2