Diana masih tak percaya dia orgasme di depan mata anaknya sendiri. Lupakan tujuh tahun tak terjamah, tahun ini mesti beda. Diana senang anaknya akan keluar main. Tak mengejutkan, semenjak Diana tak lagi berpakaian, anaknya selalu di dekatnya. Kini Diana lega anaknya akan keluar hingga bisa membuat Diana menghabiskan waktu sendiri.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1i74vB0vEh
Saat sedang mencuci piring, Diana mendengar suara pintu ditutup. Diana tak tahu kapan anaknya pulang maka dari itu Diana memutuskan untuk mengefektifkan waktu. Langsung Diana menyelesaikan pekerjaannya dan bergegas ke kamarnya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnEhVioh0oG
Setelah menutup pintu kamar Diana mengambil dildo di laci. Dulu Diana beberapa kali memakainya saat bersama suaminya. Namun semenjak kematian suaminya, gairah seksualnya seolah ikut mati.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHjJw1G372
Diana merebahkan diri sambil memegang vibrator. Jempolnya pun menekan tombol saklar, namun tiada yang terjadi. Pasti batrenya mati, pikir Diana. Untungnya Diana selalu beli batre buat anaknya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4DuFLVIicU
Diana mencoba membuka penutup batre sambil berjalan ke kamar anaknya. Diana pun memutar gagang pintu hingga pintu kamar anaknya terbuka.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0DErFqJgkE
Diana pun melangkah masuk mendapati anaknya sedang berbaring, celana ada di lututnya dan tangan ada di penisnya yang tegang.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf372wE1mTa
Diana meminta maaf, berbalik lalu keluar dan menutup pintu kamar anaknya. Diana kembali ke kamarnya sendiri dengan jantung yang berdetak lebih kencang, seperti genderang mau perang. Diana tak bisa menyingkirkan penis anaknya dari pikirannya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5DmVqQQYxm
Kira – kira seperempat jam kemudian setelah hatinya tenang, Diana kembali kembali mengetuk kamar anaknya. Setelah suara anaknya berkata masuk, Diana pun masuk. Diana melihat anaknya sedang duduk di depan monitor. Diana pun duduk di kasur bersebelahan dengan kursi yang diduduki anaknya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡObyJToXMvt
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgG2EYaZiut
“Maafkan mama nak. Mama kira kamu keluar main.”
“Gak jadi mah. Tadi temen bilang ada urusan.”
“Mama gak tahu sih.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4kea5SQFxA
“Iya. Lagian mama ada perlu apa sih?”
“Mama butuh batre.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZOHV6nQW4Y
“Mama lagi megang apaan tadi?”
Diana merasa malu, “mainan dewasa yang kehabisan batre.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcuAlI80zP7
Akhrinya Dana berbalik. Meski masih merasa malu namun Dana tersenyum jua.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡetcSqjmrK8
"Mama bercanda ah."
“Gak juga. Mama buru – buru, karena, ingin cepet selesai, sebelum kamu pulang,” Diana bisa merasakan wajahnya memerah.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOBYBWGn17
“Jadi mama mau ngelakuin, ehm, yang mama liat Dana lakuin?”
“Kira – kira.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVeUBzlOb3Q
Ibu dan anak itu pun saling tatap, lalu keduanya tertawa.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ1oohKIWaJ
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbKCkegodBN
“Maafin mama ya nak,” kata Diana sambil menyeka matanya.
“Iya mah, lagian mama gak salah kok.”
“Mama boleh nanya gak?”
“Ya.”
“Apa kamu sering ngelakuin itu?”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwfuy67UKU6
Diana merasa malu melihat anaknya yang terlihat malu.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ55sQymaoGx
“Sekarang sih jadi sering setelah mama telanjang terus.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWQ8n1NGPOl
“Serius dong. Mama tau mama gak jelek – jelek amat tapi, mama kan udah tua. Terus mama juga ibumu.”
“Dana serius kok mah, mama masih cantik.”
“Gombal. Tiap lelaki pasti ngomongnya gitu. Tapi mama seneng masih bisa meng’inspirasi’ anak muda kayak kamu.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgssA5Kp6Da
Gambaran Dana memegang kemaluannya muncul lagi di kepala Diana.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBLwb2IznNt
Diana pun bangkit, “sekali lagi maafin mama yah.” Setelah itu Diana berbalik menuju pintu.
“Tunggu mah!”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWvOwo9dlSu
Diana kembali berbalik melihat anaknya membuka laci meja.
“Mama butuh batre apa?”
“Dua batre remot.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrmJWtFWLrO
Dana pun menyerahkan batre ke mamanya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCUsLe8uGy
“Mama jangan marah ya, tapi apa boleh kapan – kapan Dana nonton mama?”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyKM7PVtrmz
Diana menatap anaknya sambil memainkan batre di tangannya. Diana mulai sedikit khawatir akan hal ini.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEBHon0caLB
“Gak tahu. Mama mesti pikirkan dulu, tapi tenang saja mama gak marah kok. Asal kamu jujur dan terbuka sama mama.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc1CLg3ZOJi
Diana menghampiri anaknya lalu mencium pipi anaknya. Setelah itu Diana keluar kamar namun saat akan menutup pintu anaknya bilang agar biarkan saja terbuka.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVhEheXehfs
Diana melangkah ke kamarnya lalu masuk dan membiarkan pintu terbuka. Diana pun duduk di kasur lalu memasang batre dildo.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR27OidDeNx
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4kAVyWjt6a
Kini, rasanya masturbasi membuat Diana gugup. Padahal ini bukanlah kali yang pertama. Diana juga merasa bangga bisa menahan diri untuk tidak masturbasi hingga sekarang padahal cukup lama dia telanjang di depan lelaki. Mungkin jika dia dan anaknya menahan diri untuk tak masturbasi keadaan akan baik – baik saja.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbws7mIpizj
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbxRcovlZJv
Namun, tanpa mereka sadari, kejadian ini merupakan awal dari kaburnya batas – batasan yang telah disepakati. Entah sampai kapan hingga salah satunya mulai tak bisa menahan diri.
Sejauh ini tak ada kejadian yang menkhawatirkan. Bahkan kebiasaan buruk Dana mulai menghilang, Dana mulai belajar bertanggung – jawab.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡERSCd5ue4l
Diana mulai menyalakan vibrator dan melihatnya sebentar. Setelah itu Diana mematikan vibrator dan meletakkan di pangkuannya. Diana tiba – tiba teringat permintaan anaknya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTEabLNZMa3
"Dana, sini nak!" suara Diana agak keras.
Dana memasuki kamar mamanya, “ada apa mah?”
“Gini aja. Tadi mama gak sengaja liat kamu, biar adil mama izinin sekarang kamu liat mama.” Diana mengangkat vibratornya lalu menunjukkannya ke anaknya, “tapi ingat, jangan sentuh apa – apa.”
“Kok mama punya yang gituan sih?”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9HzpRfRy5o
“Oh, dulu saat mama lagi liat film sama papamu, ada adegan satu wanita main dengan dua pria. Mama iseng bilang ingin nyobain kayak gitu, eh esoknya papamu kasih mama hadian ini.”
“Kayaknya mama dan papa harmonis bener yah?”
“Udahlah nak, jangan bicarain papamu lagi. Sekarang mending kamu duduk aja.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡElD5OEINwH
Dana pun duduk di sisi kasur sedang mamanya berbaring di tengah.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXvjiDwU8E3
“Papamu beberapa kali nonton mama gini kayak kamu, dulu.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtlqfplFLya
Diana menatap anaknya yang sedang membasahi bibir dengan lidahnya. Diana menarik nafas dalam – dalam, santai lalu melebarkan kakinya. Diana mendekatkan dildo ke mulutnya. Anaknya mengamati dengan seksama.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYMyjBAe0PR
“Jangan pernah gunain ini jika masih kering, harus dibasahi dulu.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZ9GoIdcMh
Dana mengangguk saat melihat mamanya menempatkan dildo di mulutnya. Dana merasakan kedutan di celananya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9j1oUjKnzA
Diana mulai mengulum dildo di mulutnya dengan pelan. Setelah dirasa agak basah, Diana melepas dan mulai menyalakan vibrator. Dana dapat mendengar dengungannya. Diana mulai menyentuhkan vibrator melingkari payudaranya hingga puting. Sedangkan tangan satunya lagi mengelus selangkangannya sendiri.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXIlxa0tc66
Erangan Diana mulai terdengar disertai turunnya vibrator dari payudara ke perut, lalu ke sekitar jembutnya. Sementara tangan yang satunya sibuk keluar masuk di selangkangannya. Diana lalu mencabut jemarinya yang kini basah dan menghisap dengan mulutnya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrMImkim4RE
Diana menoleh melihat anaknya yang menatap dildo. Diana tetap melihat anaknya saat tangannya yang satu mulai memainkan payudaranya. Kini Diana berusaha memasukan dildo ke memeknya yang makin basah. Nafasnya mulai terengah – engah.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPCGNvTnHB
Diana mengangkat dadanya dan melepaskan tangan dari payudaranya. Kini tangan yang bebas mulai menyentuh pinggulnya dari belakang. Kini jempol Diana menekan anusnya sendiri. Rupanya jempol itu berusaha memasuki anus. Erangan Diana makin terdengar keras.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBasWdFQpGm
Diana berusaha menekan dildonya sedalam mungkin seiring dengan usaha jempol di anusnya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyWSa3ZIlbL
“Oh, nak….!”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVbDC1XidNE
Diana pun mengejang membuat kasurnya gemetas untuk sesaat. Perlahan, Diana kembali bergerak lalu mengeluarkan dildo dan jempol dari selangkangannya. Diana pun berbaring sambil terengah – engah. Anaknya melihat tubuhnya yang penuh peluh.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUsszSL3Wuy
Diana menyeka dahi dengan tangannya. Rambutnya penuh keringat hingga lengket. Sementara dildo lepas dari tangnnya meski masih bergetar.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0PtJxqFP7J
“Oh tuhan,” Diana tersenyum sambil menatap anaknya. “Bagaimana?”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7COpUgxSCT
“Luar biasa mah!”
“Itu yang kamu inginkan kan?”
“Ya, tapi kayaknya mama ingin pantat mama juga dijamah yah?”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfAORlg7lWg
Diana memerah memikirkan apa yang baru saja anaknya saksikan.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt4BDTcxmca
“Harus dilakukan dengan benar nak, karena sangat sensitif. Papamu kadang melakukannya, tapi dia bisa berhati – hati.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZUoRZiJz2
Diana lalu berbaring menghadap anaknya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3PTR0cvmI1
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKndMGuKwqh
“Udah impas kan?”
“Iya. Tapi tetep Dana ingin mama ketuk dulu kalau mau masuk kamar.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ13zoQpOl10
Dana mulai tak nyaman dengan rasa sesak di celananya. Dana lalu bangkit.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPO7L2iOwY1
“Kalau kamu mau, mama bisa sangat menginspirasi. Tinggal ngomong saja sama mama.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWs6nep1dd
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9XSGKct0hk
Diana tersenyum mendengar erangan anaknya sambil menutup pintu kamarnya. Diana lalu melangkah ke kamar mandi sambil melihat vibrator basah menggeliat di kasurnya. Diana berpikir dia harus mulai menyetok batre di kamarnya sendiri. Tapi mungkin lebih baik mengambilnya dari kamar anaknya saja.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaPHTR5y1WG
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqYHw7Az2IN
“Apa kabarnya anak mama yang selalu terangsang ini?”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8fMosvIuwu
Diana muncul lalu menempelkan tubuh ke punggung anaknya karena mau mengambil makanan di lemari. Putingnya serasa menggelitiki punggung.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlnZpVCMFPe
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTxdCJajf5a
“Ya makin terangsang karena mama nih.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbpjBXLTSQF
Diana menatap payudaranya yang menekan punggung anaknya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFAuDQgYkbV
“Maaf, abisnya mau ambil makanan sih.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn1gw5wODwX
Diana mundur membuat tubuhnya tak lagi menempel. Dana berbalik dan matanya menatap puting mamanya yang keras.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZAOQNiQfer
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWdxmHbgj4f
“Masih pagi gini kok udah keras sih mah?”
“Abis pake handuk sih, jadi gini nih,” kata Diana sambil mengelus puting dengan telapak tangannya.
“Ceria bener pagi ini mah.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdyuAqFWUap
“Iya dong. Kan biar semangat.”
“Mau ngapain aja mah hari ini?”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf5fJci4D8V
“Gak tau. Kamu maunya mama ngapain aja?” tanya Diana sambil menggoyangkan bahunya. Otomatis payudaranya pun ikut bergoyang.
“Gimana bisa mikir kalau perut kosong mah.”
“Ya udah. Mama bikin panekuk aja ah. Biar bikinnya sambil goyang.”
Dana duduk lalu tertawa, “goyang sambil bugil.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLmv3M40RHF
Diana lalu membungkuk untuk mengambil wajan dari bawah lemari sambil menggoyangkan pantatnya, “goyang wajan nih.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡncjNnRBn54
Bebepara saat kemudian setelah panekuk matang, keduanya pun sarapan.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBvCtdvYq8K
“Apa anak perkasa ini mau menolong mamanya yang udah tua dan telanjang?”
“Siap. Mama kan tau caranya memotivasi tanpa busana.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6MbmY2oOJN
Dana tersenyum melihat mamanya tertawa.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡji28sCyvrI
“Apa mama juga suka telanjang di depan papa?”
“Gak juga. Tapi sehabis ngelakuin sesuatu, kayak ngebikin kamu, kadang mama telanjang sampai sore atau malam.”
“Mama dan papa aneh juga ya?”
“Mama saling mencintai. Jadi mama dan papa hanya bersenang – senang saja. Lagian meski tua, namun tak mesti berpikiran kolot.”
“Jadi menurut mama, anal seks, masturbasi dan bicarain trisom, normal gitu?”
Diana menunjuk ke anaknya, “Hei, trisom hanyalah fantasi. Lagian bukan salah mama kalau papamu suka pantat. Urusan ranjang mama juga gak perlu jadi urusanmu. Wew,” Diana lalu menjulurkan lidah ke anaknya.
Dana mengangkat alis mendengar pengakuan baru mamanya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRQdLQephMm
"Dana tahu cara ngabisin waktu hari ini mah."
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP3dIU4ZWaK
"Oh ya, ngapain tuh."
“Tapi, mama jangan marah ya…”
Diana memotong ucapan anaknya, “akhir – akhir ini kamu doyan bener bener bilang gitu?”
“Abisnya, mama telanjang sih. Bukan salah Dana kalau terangsang.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4uUHsjl4XE
“Iya. Jadi apa yang mau kamu katakan?”
“Yah. Pokoknya gak kan melewati batas kok.”
“Baik. Kalau gak ngelanggar aturan sih mama gak keberatan kok.
“Janji ya mama takkan marah. Meski Dana selalu terangsang, tapi Dana selalu nurut. Hanya saja kini Dana makin penasaran.”
“Terus.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCnsmpLRoa6
“Dana,” mata Dana kini menatap meja, “ingin lihat seperti apa sih anal seks itu.”
“Apa? Kamu ingin mama bawa pulang pria lalu memberi pantat mama cuma – cuma demi memenuhi rasa ingin tahu kamu?”
“Bukan begitu mah. Tapi pake mainan mama.”
“Pake itu? Sambil ditonton kamu? Kenapa gak cari tahu di internet saja?”
“Internet? Itu sih palsu mah.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6b8k11xeVb
“Mama tak percaya kamu ingin nonton mama pake dildo di pantat mama sendiri.”
“Juga sambil Dana fotoin yah mah.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdvHijYJbhk
Diana terkejut mendengarnya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNM3TSsQjCr
“Mama kan udah pernah sama papa. Lagian Dana gak bakal pegang – pegang kok, jadi jangan marahi Dana dong.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkUXBL3I43J
Diana menggeleng, “Mama kayaknya ngelahirin maniak. Biar mama pikirkan dulu. Memang itu tak melanggar aturan kita, namun kayaknya terlalu jauh melangkah. Kalau mama menolak apa kamu jadi gak mau bantuin mama?”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe9syqM6eWU
Dana memutuskan saatnya untuk pergi dari dapur. “Tentu tidak mah. Meski mama menolak Dana tetap akan membantu kok. Panggil saja kalau ada yang harus dikerjain mah. Cuma tadinya Dana takut mama marah.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMEmy86gPz9
Dana pun bangkit lalu menuju ke kamarnya untuk main komputer.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnUaOVwhMfa
Di dapur, Diana beres – beres. Lagi, perutnya kembali dilanda mules. Setelah beres, Diana ke kamarnya lalu duduk di kasur sambil berpikir. Memainkan dildo ke pantat tak bisa disebut normal jika dilakukan di depan anak sendiri. Apalagi sambil di foto. Diana tak terlalu mengkhawatirkan hasil fotonya. Setelah melihat betapa anaknya menjadi termotivasi dan penurut membuat Diana percaya padanya. Permintaan anaknya sangatlah liar meski tanpa sentuhan.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ86wIZpvHgS
Diana tak ingin membuat anaknya marah. Jadi sepertinya tak berbahaya asal masih dalam aturan. Apalagi dia telah masturbasi dua kali. Bahkan menyentuhkan jemari di anus. Tak heran anaknya jadi penasaran soal anal seks. Diana kembali teringat saat mengambil wajan sambil menggoyangkan pantat. Diana berpikir mungkin anaknya seperti suaminya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkUmyaZsdOo
Diana teringat per – anal – an dengan suaminya. Diana juga ingat betapa nikmatnya orgasme yang dirasakan saat masturbasi sambil ditonton anaknya. Diana jadi merasa bersalah menyebut anaknya saat orgasme, bukan menyebut suaminya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiF1GyDkYt6
Tak pernah terpikirkan oleh Diana untuk menggantikan suaminya dengan anaknya. Namun, Diana akui ketegangan seksual di rumahnya makin meningkat setelah Diana memutuskan telanjang. Diana kembali memikirkan saat – saat bahagia dengan suaminya. Begitu indah, liar dan nikmat. Kini, semuanya telah hilang.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLgZzMhHOc
Suaminya kurang suka diajak belanja. Jadi, untuk memotivasi suaminya, Diana membuat sebuah permainan kecil. Jika sedang belanja, suaminya menantang dia untuk melakukan lima hal, jika ada satu yang tak dipenuhi maka Diana kalah. Pun sebaliknya. Hadiahnya, ya seks.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgTzG0vQhJS
“Dingin bener nih kulkasnya. Biar agak angetan dikit, taruh bh mama di kulkas,” suaminya menyeringai sambil menunjuk kulkas yang ada di supermarket. Diana pun melepas kaitan bh, menarik tali dari lubang lengan bajunya hingga lepas. Kemudian menaruh bhnya ke kulkas.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNhXwEhmGN5
“Papa hutang bh baru,” Diana pun berbalik dan melangkah.
“Di bagian roti kok gerah bener yah. Buka aja cdnya di sini mah.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXLVkil46u
Diana berhenti lalu menoleh ke suaminya, “Itu ngomong doang atau tantangan pah?”
“Kamu takut ada yang liat? Itu tantangan mah.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz32vPduvxc
Diana menatap suaminya sambil menyeringai. Diana melangkah ke sudut bagian roti, mengangkat roknya, menggoyangkan pantat, menurunkan cd lalu mengangkat kaki untuk melepasnya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEgbPQcUWXg
David menoleh mendengar suara wanita tua yang menggerutu kepada pria tua yang menatap Diana. David ingin Diana menyadari kehadiran pasangan tua itu, maka David menunjuknya. Diana tertawa menyadari apa yang David tunjuk.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvml4j6af3Y
Diana tersenyum sambil mengelus seprai. Delapan tahun tanpa belaian lelaki membuatnya gila. Diana tak pernah menyadari perubahan yang terjadi sepeninggal suaminya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE76xncTx5H
Meski menyukai pantat, namun David bisa dibilang wajar; munkin anaknya pun demikian. Kematian suami membuatnya sadar betapa kita tak tahu kapan kehidupan ini akan berakhir. Pikiran erotis itu membuat Diana sadar sekaligus menggelengkan kepala.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF39S5aSs4U
Diana pun melangkah mengambil hand body, kamera saku digital dan dildonya. Setelah terkumpul Diana pun duduk.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL8fTa5ctwI
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡya5vqdLo80
“Sini nak!” teriak Diana lantang.
“Tunggu mah,” jawab Dana sambil bergegas ke kamar mamanya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV7YnYDJdAC
Diana merasakan jantungnya berdetak lebih kencang mendengar suara anaknya mendekat.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRa3zVWATPh
“Mau ngapain dulu kita mah?”
“Nih,” Diana melemparkan kamera ke anaknya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdJcFSKA0TX
“Kamu ingin mama ngapain dulu?” Diana menunjukan bodylotion dan dildo ke anaknya.
“Maksudnya apa mah?”
“Misalnya berbaring dulu, terlentang atau berlutut.”
“Maksud mama ada banyak cara?”
“Duh, kayaknya bakal jadi masalah kalau mama kasih tahu semua yang mama tahu. Mau telungkup,” Diana lalu telungkup, melebarkan pahanya. “Atau sambil berlutut,” Diana berguling lalu bangkit berlutut. Diana menoleh ke anaknya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ72JU9vND4z
“Gitu bagus mah.” Dana menatap kamera di tangannya. Merasa sangat beruntung. “Setelah selesai boleh dipindahin ke komputer kan mah?”
Diana menatap anaknya sambil memuntahkan hand body ke tangannya. “Apa mama perlu menambah aturan soal foto juga?”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKgBld2DC32
“Tenang mah. Tak akan ada yang tahu kok.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡshKQcLsLDc
Dildonya kini dilumasi hand body. “Ingat, yang kayak gini mesti dilakukan oleh pasangan yang saling mencintai. Wanita bukanlah daging yang bisa diolah seenaknya untuk kesenanganmu sendiri. Wanita juga punya perasaan dan emosi. Hormatilah selalu itu!”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0lWp9tNC3J
“Gini aja mah. Kalau mama memang tak nyaman, mending gak usah diteruskan deh. Lagian Dana juga gak kan marah kok.”
“Makasih nak. Tapi mama rasa gak apa – apa kok. Kamu memang kayak papamu.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrDtv2NUCKM
Dana bisa melihat wajah mamanya yang penuh semangat.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBEE5cSCYEv
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQc3BOjyhZ
“Biasanya pria membantu melumasi. Namun dalam kasus kita tentu tidak. Jadi mama memakai jari sendiri untuk melumasi pantat mama.”
“Makasih mah.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSyvDaj0EcC
Diana mendengus tertawa kecil.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQgKPrJpiLN
Dana melihat jemari mamanya perlahan masuk ke anus. Lalu tangan yang lain menyemprotkan hand body ke anus. Setelah itu jemari lainnya mencoba masuk. Kini telunjuk dan jari tengahnya sedang berusaha memasuki anus mamanya. Kedua jemari itu bergerak berputar di dalam anus. Hand body kembali disemprotkan dan kini tiga jari yang menari. Kembali dilumasi, empat jari pun keluar masuk membuat suara yang terdengar erotis di telinganya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLFfQ0RGwUa
Diana melepas jemarinya lalu meraih dildo. Jempolnya berada di tombol.
Dana melihat lubang anus mamanya membuka lebar.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInhuSCgFJl
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuVbCYZD5Ae
Diana menyentuhkan ujung dildo ke anus. Diana menatap anaknya yang berdiri menganga, “Halo nak, mama udah siap nih!”
“Apa mah?”
“Pake kameranya dong!”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaD7UGT1kcO
Setelah kamera itu berada di depan wajah Dana, Diana mulai memasukan dildonya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgoqPOaB6bV
“Uh… Kalau kamu ngelakuin ini sama cewek, mesti pelan – pelan karena awalnya sangat tak nyaman,” kata Diana sambil menggerakan bibirnya. “Jangan pernah lakuin tanpa pelumas!”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqyevAMc6Hy
Diana berhenti sejenak saat setengah dildo sudah masuk. Dia bisa mendengar suara tombol kamera ditekan. Setelah itu Diana melanjutkan aksinya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoTfaR1XgBG
“Kita biarkan dulu sejenak.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8BYxdIrIPo
Diana menggoyangkan pantatnya sambil mengawasi anaknya yang sibuk memakai kamera.
Akhirnya, tangan Diana mulai menarik kemudian mendorong lagi dildo itu. Dana mulai semakin sibuk dengan kameranya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb1IYHBJ1cE
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDHbBtRSSoX
“Kamu menikmati pertunjukannya? Dasar anak sesat!”
“Bercanda terus ah mah.”
“Dulu papamu bahkan memakai video, bukan kamera kecil kayak gitu.” Tangan Diana mulai bergerak cepat.
“Apa? Di film mah?”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡINNcsr2f0a
Diana tertawa melihat anaknya sibuk mengutak – atik kamera. Diana menunduk dan mulai mendorong dildo di anusnya lagi. Nafasnya mulai memburu.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxFB8QLKCk
“Oh, oh, oh.” Diana menjerit lalu lunglai jatuh ke kasur saat tubuhnya gemetar. Tangannya kini berada di sisi kepalanya. Saat berbaring otot anusnya membuat dildo itu perlahan keluar dan jatuh ke kasur.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ75Ig33rm48
Dana melihat anus mamanya membuka – tutup berulang – ulang.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXSTZ0INmAl
"Keren," kata Dana sambil memainkan zoomnya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBfkJEQshJ
Diana mendengar jelas kata – kata anaknya. Tapi kesenangannya membuat Diana mengangkat pantat dan melebarkan paha ke arah anaknya.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP0kJGcO0zh
“Goyang pinggul goyang pinggul oh asiknya,” suara Diana terdengar serak.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxar1qUFGCU
Setelah bergoyang Diana pun lemas dan tergolai di kasurnya. Wajahnya penuh keringat.
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45I1ZHs8Qq
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXiDACWV9cl
“Kamu mesti bantu – bantu mama abis ini.”
“Iya mah, abis mindahin ke komputer.”
42832Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjG2PGWJRo1
Dana bangkit lalu menghilang keluar. Diana meraih dildo di sampingnya lalu menatapnya. Memang tak sama seperti saat bersama suaminya dulu. Tapi untuk sekarang rasanya cukup. Tiba – tiba Diana tersenyum lalu memasukan dildo itu ke mulutnya. Diana tetap mengulum dildo sambil melangkah ke kamar mandi. Sayang anaknya tak melihat ini, batin Diana.
ns216.73.216.82da2
