x
Diana masih tak percaya dia orgasme di depan mata anaknya sendiri. Lupakan tujuh tahun tak terjamah, tahun ini mesti beda. Diana senang anaknya akan keluar main. Tak mengejutkan, semenjak Diana tak lagi berpakaian, anaknya selalu di dekatnya. Kini Diana lega anaknya akan keluar hingga bisa membuat Diana menghabiskan waktu sendiri.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6H87CygpFK
Saat sedang mencuci piring, Diana mendengar suara pintu ditutup. Diana tak tahu kapan anaknya pulang maka dari itu Diana memutuskan untuk mengefektifkan waktu. Langsung Diana menyelesaikan pekerjaannya dan bergegas ke kamarnya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL6DsMwNGNC
Setelah menutup pintu kamar Diana mengambil dildo di laci. Dulu Diana beberapa kali memakainya saat bersama suaminya. Namun semenjak kematian suaminya, gairah seksualnya seolah ikut mati.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf3HBOZeil7
Diana merebahkan diri sambil memegang vibrator. Jempolnya pun menekan tombol saklar, namun tiada yang terjadi. Pasti batrenya mati, pikir Diana. Untungnya Diana selalu beli batre buat anaknya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn5OXyrSmWc
Diana mencoba membuka penutup batre sambil berjalan ke kamar anaknya. Diana pun memutar gagang pintu hingga pintu kamar anaknya terbuka.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxsRW7VKK66
Diana pun melangkah masuk mendapati anaknya sedang berbaring, celana ada di lututnya dan tangan ada di penisnya yang tegang.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiV2NPLCyQw
Diana meminta maaf, berbalik lalu keluar dan menutup pintu kamar anaknya. Diana kembali ke kamarnya sendiri dengan jantung yang berdetak lebih kencang, seperti genderang mau perang. Diana tak bisa menyingkirkan penis anaknya dari pikirannya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZjGXBpOXU
Kira – kira seperempat jam kemudian setelah hatinya tenang, Diana kembali kembali mengetuk kamar anaknya. Setelah suara anaknya berkata masuk, Diana pun masuk. Diana melihat anaknya sedang duduk di depan monitor. Diana pun duduk di kasur bersebelahan dengan kursi yang diduduki anaknya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ843o3i7INn
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYi5f2QUUot
“Maafkan mama nak. Mama kira kamu keluar main.”
“Gak jadi mah. Tadi temen bilang ada urusan.”
“Mama gak tahu sih.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuEt1Jbgyjy
“Iya. Lagian mama ada perlu apa sih?”
“Mama butuh batre.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjacHKxVhLu
“Mama lagi megang apaan tadi?”
Diana merasa malu, “mainan dewasa yang kehabisan batre.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH0QYTfJmcW
Akhrinya Dana berbalik. Meski masih merasa malu namun Dana tersenyum jua.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Dka92dkwz
"Mama bercanda ah."
“Gak juga. Mama buru – buru, karena, ingin cepet selesai, sebelum kamu pulang,” Diana bisa merasakan wajahnya memerah.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmW59KpfDL
“Jadi mama mau ngelakuin, ehm, yang mama liat Dana lakuin?”
“Kira – kira.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlb4VNrgj0Q
Ibu dan anak itu pun saling tatap, lalu keduanya tertawa.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOSpJ7ZUgG
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6NcXwBRsey
“Maafin mama ya nak,” kata Diana sambil menyeka matanya.
“Iya mah, lagian mama gak salah kok.”
“Mama boleh nanya gak?”
“Ya.”
“Apa kamu sering ngelakuin itu?”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkRreanNEaP
Diana merasa malu melihat anaknya yang terlihat malu.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSGm0P4gpvD
“Sekarang sih jadi sering setelah mama telanjang terus.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCYN5hkqU3
“Serius dong. Mama tau mama gak jelek – jelek amat tapi, mama kan udah tua. Terus mama juga ibumu.”
“Dana serius kok mah, mama masih cantik.”
“Gombal. Tiap lelaki pasti ngomongnya gitu. Tapi mama seneng masih bisa meng’inspirasi’ anak muda kayak kamu.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmuG4WEdPuv
Gambaran Dana memegang kemaluannya muncul lagi di kepala Diana.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiGpw1W57s0
Diana pun bangkit, “sekali lagi maafin mama yah.” Setelah itu Diana berbalik menuju pintu.
“Tunggu mah!”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡucX1hDg40U
Diana kembali berbalik melihat anaknya membuka laci meja.
“Mama butuh batre apa?”
“Dua batre remot.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg9V4B1Vrt2
Dana pun menyerahkan batre ke mamanya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOfNUN4zNBO
“Mama jangan marah ya, tapi apa boleh kapan – kapan Dana nonton mama?”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwFip0goaHL
Diana menatap anaknya sambil memainkan batre di tangannya. Diana mulai sedikit khawatir akan hal ini.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZno7DQkJfP
“Gak tahu. Mama mesti pikirkan dulu, tapi tenang saja mama gak marah kok. Asal kamu jujur dan terbuka sama mama.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZW2jkaFYg
Diana menghampiri anaknya lalu mencium pipi anaknya. Setelah itu Diana keluar kamar namun saat akan menutup pintu anaknya bilang agar biarkan saja terbuka.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8C6EEjA2uG
Diana melangkah ke kamarnya lalu masuk dan membiarkan pintu terbuka. Diana pun duduk di kasur lalu memasang batre dildo.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz5uttZNidM
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs05y6FaIYR
Kini, rasanya masturbasi membuat Diana gugup. Padahal ini bukanlah kali yang pertama. Diana juga merasa bangga bisa menahan diri untuk tidak masturbasi hingga sekarang padahal cukup lama dia telanjang di depan lelaki. Mungkin jika dia dan anaknya menahan diri untuk tak masturbasi keadaan akan baik – baik saja.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeUseCxkky4
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcPpNpVR11g
Namun, tanpa mereka sadari, kejadian ini merupakan awal dari kaburnya batas – batasan yang telah disepakati. Entah sampai kapan hingga salah satunya mulai tak bisa menahan diri.
Sejauh ini tak ada kejadian yang menkhawatirkan. Bahkan kebiasaan buruk Dana mulai menghilang, Dana mulai belajar bertanggung – jawab.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJxt9u6CT9p
Diana mulai menyalakan vibrator dan melihatnya sebentar. Setelah itu Diana mematikan vibrator dan meletakkan di pangkuannya. Diana tiba – tiba teringat permintaan anaknya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYqEsPiZpua
"Dana, sini nak!" suara Diana agak keras.
Dana memasuki kamar mamanya, “ada apa mah?”
“Gini aja. Tadi mama gak sengaja liat kamu, biar adil mama izinin sekarang kamu liat mama.” Diana mengangkat vibratornya lalu menunjukkannya ke anaknya, “tapi ingat, jangan sentuh apa – apa.”
“Kok mama punya yang gituan sih?”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNUqZmYZOIC
“Oh, dulu saat mama lagi liat film sama papamu, ada adegan satu wanita main dengan dua pria. Mama iseng bilang ingin nyobain kayak gitu, eh esoknya papamu kasih mama hadian ini.”
“Kayaknya mama dan papa harmonis bener yah?”
“Udahlah nak, jangan bicarain papamu lagi. Sekarang mending kamu duduk aja.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCUirDREuRh
Dana pun duduk di sisi kasur sedang mamanya berbaring di tengah.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqBdk8Ujcdc
“Papamu beberapa kali nonton mama gini kayak kamu, dulu.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYKZJ8KCrWq
Diana menatap anaknya yang sedang membasahi bibir dengan lidahnya. Diana menarik nafas dalam – dalam, santai lalu melebarkan kakinya. Diana mendekatkan dildo ke mulutnya. Anaknya mengamati dengan seksama.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWKy8AwQNqI
“Jangan pernah gunain ini jika masih kering, harus dibasahi dulu.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe71pyqwJHB
Dana mengangguk saat melihat mamanya menempatkan dildo di mulutnya. Dana merasakan kedutan di celananya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWW4YOhP9Q3
Diana mulai mengulum dildo di mulutnya dengan pelan. Setelah dirasa agak basah, Diana melepas dan mulai menyalakan vibrator. Dana dapat mendengar dengungannya. Diana mulai menyentuhkan vibrator melingkari payudaranya hingga puting. Sedangkan tangan satunya lagi mengelus selangkangannya sendiri.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPc1XHOLfR4
Erangan Diana mulai terdengar disertai turunnya vibrator dari payudara ke perut, lalu ke sekitar jembutnya. Sementara tangan yang satunya sibuk keluar masuk di selangkangannya. Diana lalu mencabut jemarinya yang kini basah dan menghisap dengan mulutnya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOkNnjQUjP
Diana menoleh melihat anaknya yang menatap dildo. Diana tetap melihat anaknya saat tangannya yang satu mulai memainkan payudaranya. Kini Diana berusaha memasukan dildo ke memeknya yang makin basah. Nafasnya mulai terengah – engah.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTjUm1vMWzl
Diana mengangkat dadanya dan melepaskan tangan dari payudaranya. Kini tangan yang bebas mulai menyentuh pinggulnya dari belakang. Kini jempol Diana menekan anusnya sendiri. Rupanya jempol itu berusaha memasuki anus. Erangan Diana makin terdengar keras.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhE0wfEWNWl
Diana berusaha menekan dildonya sedalam mungkin seiring dengan usaha jempol di anusnya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYzsrkx1KGB
“Oh, nak….!”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1NgSq88TtC
Diana pun mengejang membuat kasurnya gemetas untuk sesaat. Perlahan, Diana kembali bergerak lalu mengeluarkan dildo dan jempol dari selangkangannya. Diana pun berbaring sambil terengah – engah. Anaknya melihat tubuhnya yang penuh peluh.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVmTJnHp2Nb
Diana menyeka dahi dengan tangannya. Rambutnya penuh keringat hingga lengket. Sementara dildo lepas dari tangnnya meski masih bergetar.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuG54sdZb2I
“Oh tuhan,” Diana tersenyum sambil menatap anaknya. “Bagaimana?”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNBA2xYKfDF
“Luar biasa mah!”
“Itu yang kamu inginkan kan?”
“Ya, tapi kayaknya mama ingin pantat mama juga dijamah yah?”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHVFpJOifD
Diana memerah memikirkan apa yang baru saja anaknya saksikan.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpQIoe3wHzo
“Harus dilakukan dengan benar nak, karena sangat sensitif. Papamu kadang melakukannya, tapi dia bisa berhati – hati.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUILs9jLUeT
Diana lalu berbaring menghadap anaknya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLhrEEuu9m3
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡow4kUs9eWP
“Udah impas kan?”
“Iya. Tapi tetep Dana ingin mama ketuk dulu kalau mau masuk kamar.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkEQvyizQCa
Dana mulai tak nyaman dengan rasa sesak di celananya. Dana lalu bangkit.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwendfBcwYd
“Kalau kamu mau, mama bisa sangat menginspirasi. Tinggal ngomong saja sama mama.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKMQ8H8kLea
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOBOHmsPUuj
Diana tersenyum mendengar erangan anaknya sambil menutup pintu kamarnya. Diana lalu melangkah ke kamar mandi sambil melihat vibrator basah menggeliat di kasurnya. Diana berpikir dia harus mulai menyetok batre di kamarnya sendiri. Tapi mungkin lebih baik mengambilnya dari kamar anaknya saja.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdR5UzkAnK4
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiLyDFCfyMf
“Apa kabarnya anak mama yang selalu terangsang ini?”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxSHothNgyj
Diana muncul lalu menempelkan tubuh ke punggung anaknya karena mau mengambil makanan di lemari. Putingnya serasa menggelitiki punggung.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3VfsI450Jz
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0DACqso2p1
“Ya makin terangsang karena mama nih.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQD3l5l1Dt0
Diana menatap payudaranya yang menekan punggung anaknya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8NcCKpElzv
“Maaf, abisnya mau ambil makanan sih.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZJKiGVtfp4
Diana mundur membuat tubuhnya tak lagi menempel. Dana berbalik dan matanya menatap puting mamanya yang keras.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡazYNmUMFB8
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIn948UEhDw
“Masih pagi gini kok udah keras sih mah?”
“Abis pake handuk sih, jadi gini nih,” kata Diana sambil mengelus puting dengan telapak tangannya.
“Ceria bener pagi ini mah.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJI3CWuEvX
“Iya dong. Kan biar semangat.”
“Mau ngapain aja mah hari ini?”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrVZCOSkho
“Gak tau. Kamu maunya mama ngapain aja?” tanya Diana sambil menggoyangkan bahunya. Otomatis payudaranya pun ikut bergoyang.
“Gimana bisa mikir kalau perut kosong mah.”
“Ya udah. Mama bikin panekuk aja ah. Biar bikinnya sambil goyang.”
Dana duduk lalu tertawa, “goyang sambil bugil.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJ7mq81Glf
Diana lalu membungkuk untuk mengambil wajan dari bawah lemari sambil menggoyangkan pantatnya, “goyang wajan nih.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRbZctZ4YTJ
Bebepara saat kemudian setelah panekuk matang, keduanya pun sarapan.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl4P7AtAls7
“Apa anak perkasa ini mau menolong mamanya yang udah tua dan telanjang?”
“Siap. Mama kan tau caranya memotivasi tanpa busana.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB6poaIikBI
Dana tersenyum melihat mamanya tertawa.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCudAHJJGFT
“Apa mama juga suka telanjang di depan papa?”
“Gak juga. Tapi sehabis ngelakuin sesuatu, kayak ngebikin kamu, kadang mama telanjang sampai sore atau malam.”
“Mama dan papa aneh juga ya?”
“Mama saling mencintai. Jadi mama dan papa hanya bersenang – senang saja. Lagian meski tua, namun tak mesti berpikiran kolot.”
“Jadi menurut mama, anal seks, masturbasi dan bicarain trisom, normal gitu?”
Diana menunjuk ke anaknya, “Hei, trisom hanyalah fantasi. Lagian bukan salah mama kalau papamu suka pantat. Urusan ranjang mama juga gak perlu jadi urusanmu. Wew,” Diana lalu menjulurkan lidah ke anaknya.
Dana mengangkat alis mendengar pengakuan baru mamanya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8WRmhPaF2r
"Dana tahu cara ngabisin waktu hari ini mah."
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ86Pj1uRGHc
"Oh ya, ngapain tuh."
“Tapi, mama jangan marah ya…”
Diana memotong ucapan anaknya, “akhir – akhir ini kamu doyan bener bener bilang gitu?”
“Abisnya, mama telanjang sih. Bukan salah Dana kalau terangsang.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwNAXgjJasX
“Iya. Jadi apa yang mau kamu katakan?”
“Yah. Pokoknya gak kan melewati batas kok.”
“Baik. Kalau gak ngelanggar aturan sih mama gak keberatan kok.
“Janji ya mama takkan marah. Meski Dana selalu terangsang, tapi Dana selalu nurut. Hanya saja kini Dana makin penasaran.”
“Terus.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZohZUaHgY1
“Dana,” mata Dana kini menatap meja, “ingin lihat seperti apa sih anal seks itu.”
“Apa? Kamu ingin mama bawa pulang pria lalu memberi pantat mama cuma – cuma demi memenuhi rasa ingin tahu kamu?”
“Bukan begitu mah. Tapi pake mainan mama.”
“Pake itu? Sambil ditonton kamu? Kenapa gak cari tahu di internet saja?”
“Internet? Itu sih palsu mah.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoj20ZFnE5
“Mama tak percaya kamu ingin nonton mama pake dildo di pantat mama sendiri.”
“Juga sambil Dana fotoin yah mah.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiEzSzDUkEg
Diana terkejut mendengarnya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdD6pcIBpo
“Mama kan udah pernah sama papa. Lagian Dana gak bakal pegang – pegang kok, jadi jangan marahi Dana dong.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW3UCmhYRaK
Diana menggeleng, “Mama kayaknya ngelahirin maniak. Biar mama pikirkan dulu. Memang itu tak melanggar aturan kita, namun kayaknya terlalu jauh melangkah. Kalau mama menolak apa kamu jadi gak mau bantuin mama?”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLg9A1Suzp1
Dana memutuskan saatnya untuk pergi dari dapur. “Tentu tidak mah. Meski mama menolak Dana tetap akan membantu kok. Panggil saja kalau ada yang harus dikerjain mah. Cuma tadinya Dana takut mama marah.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXFEMArjAYV
Dana pun bangkit lalu menuju ke kamarnya untuk main komputer.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2iiKlb6Vd
Di dapur, Diana beres – beres. Lagi, perutnya kembali dilanda mules. Setelah beres, Diana ke kamarnya lalu duduk di kasur sambil berpikir. Memainkan dildo ke pantat tak bisa disebut normal jika dilakukan di depan anak sendiri. Apalagi sambil di foto. Diana tak terlalu mengkhawatirkan hasil fotonya. Setelah melihat betapa anaknya menjadi termotivasi dan penurut membuat Diana percaya padanya. Permintaan anaknya sangatlah liar meski tanpa sentuhan.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhK8ZXjniR3
Diana tak ingin membuat anaknya marah. Jadi sepertinya tak berbahaya asal masih dalam aturan. Apalagi dia telah masturbasi dua kali. Bahkan menyentuhkan jemari di anus. Tak heran anaknya jadi penasaran soal anal seks. Diana kembali teringat saat mengambil wajan sambil menggoyangkan pantat. Diana berpikir mungkin anaknya seperti suaminya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSvK4g5Qiq8
Diana teringat per – anal – an dengan suaminya. Diana juga ingat betapa nikmatnya orgasme yang dirasakan saat masturbasi sambil ditonton anaknya. Diana jadi merasa bersalah menyebut anaknya saat orgasme, bukan menyebut suaminya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPXWwCjDoGQ
Tak pernah terpikirkan oleh Diana untuk menggantikan suaminya dengan anaknya. Namun, Diana akui ketegangan seksual di rumahnya makin meningkat setelah Diana memutuskan telanjang. Diana kembali memikirkan saat – saat bahagia dengan suaminya. Begitu indah, liar dan nikmat. Kini, semuanya telah hilang.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdGl0wTlnsR
Suaminya kurang suka diajak belanja. Jadi, untuk memotivasi suaminya, Diana membuat sebuah permainan kecil. Jika sedang belanja, suaminya menantang dia untuk melakukan lima hal, jika ada satu yang tak dipenuhi maka Diana kalah. Pun sebaliknya. Hadiahnya, ya seks.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxY0T46j1Wm
“Dingin bener nih kulkasnya. Biar agak angetan dikit, taruh bh mama di kulkas,” suaminya menyeringai sambil menunjuk kulkas yang ada di supermarket. Diana pun melepas kaitan bh, menarik tali dari lubang lengan bajunya hingga lepas. Kemudian menaruh bhnya ke kulkas.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMdR0eO7Hyt
“Papa hutang bh baru,” Diana pun berbalik dan melangkah.
“Di bagian roti kok gerah bener yah. Buka aja cdnya di sini mah.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ07Yo70blaI
Diana berhenti lalu menoleh ke suaminya, “Itu ngomong doang atau tantangan pah?”
“Kamu takut ada yang liat? Itu tantangan mah.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqbQvEhaDdk
Diana menatap suaminya sambil menyeringai. Diana melangkah ke sudut bagian roti, mengangkat roknya, menggoyangkan pantat, menurunkan cd lalu mengangkat kaki untuk melepasnya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNRQBffMm8U
David menoleh mendengar suara wanita tua yang menggerutu kepada pria tua yang menatap Diana. David ingin Diana menyadari kehadiran pasangan tua itu, maka David menunjuknya. Diana tertawa menyadari apa yang David tunjuk.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR2sjPzQgl1
Diana tersenyum sambil mengelus seprai. Delapan tahun tanpa belaian lelaki membuatnya gila. Diana tak pernah menyadari perubahan yang terjadi sepeninggal suaminya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwcfJp3TW3x
Meski menyukai pantat, namun David bisa dibilang wajar; munkin anaknya pun demikian. Kematian suami membuatnya sadar betapa kita tak tahu kapan kehidupan ini akan berakhir. Pikiran erotis itu membuat Diana sadar sekaligus menggelengkan kepala.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL03BrYzGvr
Diana pun melangkah mengambil hand body, kamera saku digital dan dildonya. Setelah terkumpul Diana pun duduk.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgdIDiYy6u6
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ORoP2SHjU
“Sini nak!” teriak Diana lantang.
“Tunggu mah,” jawab Dana sambil bergegas ke kamar mamanya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡae5e3ngIeh
Diana merasakan jantungnya berdetak lebih kencang mendengar suara anaknya mendekat.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZWbnAR7A3
“Mau ngapain dulu kita mah?”
“Nih,” Diana melemparkan kamera ke anaknya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT5wc843l3m
“Kamu ingin mama ngapain dulu?” Diana menunjukan bodylotion dan dildo ke anaknya.
“Maksudnya apa mah?”
“Misalnya berbaring dulu, terlentang atau berlutut.”
“Maksud mama ada banyak cara?”
“Duh, kayaknya bakal jadi masalah kalau mama kasih tahu semua yang mama tahu. Mau telungkup,” Diana lalu telungkup, melebarkan pahanya. “Atau sambil berlutut,” Diana berguling lalu bangkit berlutut. Diana menoleh ke anaknya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvME6zkBoWT
“Gitu bagus mah.” Dana menatap kamera di tangannya. Merasa sangat beruntung. “Setelah selesai boleh dipindahin ke komputer kan mah?”
Diana menatap anaknya sambil memuntahkan hand body ke tangannya. “Apa mama perlu menambah aturan soal foto juga?”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjHMFkvPNZA
“Tenang mah. Tak akan ada yang tahu kok.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡabyxRSTMuD
Dildonya kini dilumasi hand body. “Ingat, yang kayak gini mesti dilakukan oleh pasangan yang saling mencintai. Wanita bukanlah daging yang bisa diolah seenaknya untuk kesenanganmu sendiri. Wanita juga punya perasaan dan emosi. Hormatilah selalu itu!”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZjyKexHJRm
“Gini aja mah. Kalau mama memang tak nyaman, mending gak usah diteruskan deh. Lagian Dana juga gak kan marah kok.”
“Makasih nak. Tapi mama rasa gak apa – apa kok. Kamu memang kayak papamu.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhSDIoEKEv
Dana bisa melihat wajah mamanya yang penuh semangat.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyfNSPqfnH8
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiNLaQB3RGJ
“Biasanya pria membantu melumasi. Namun dalam kasus kita tentu tidak. Jadi mama memakai jari sendiri untuk melumasi pantat mama.”
“Makasih mah.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSD56yRbqJl
Diana mendengus tertawa kecil.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrKy4MsECqh
Dana melihat jemari mamanya perlahan masuk ke anus. Lalu tangan yang lain menyemprotkan hand body ke anus. Setelah itu jemari lainnya mencoba masuk. Kini telunjuk dan jari tengahnya sedang berusaha memasuki anus mamanya. Kedua jemari itu bergerak berputar di dalam anus. Hand body kembali disemprotkan dan kini tiga jari yang menari. Kembali dilumasi, empat jari pun keluar masuk membuat suara yang terdengar erotis di telinganya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP2u8HmBDVW
Diana melepas jemarinya lalu meraih dildo. Jempolnya berada di tombol.
Dana melihat lubang anus mamanya membuka lebar.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0yZvRISZ4q
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLbRyNkjQ1
Diana menyentuhkan ujung dildo ke anus. Diana menatap anaknya yang berdiri menganga, “Halo nak, mama udah siap nih!”
“Apa mah?”
“Pake kameranya dong!”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjwJMFumOJ
Setelah kamera itu berada di depan wajah Dana, Diana mulai memasukan dildonya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyDjeymVw2D
“Uh… Kalau kamu ngelakuin ini sama cewek, mesti pelan – pelan karena awalnya sangat tak nyaman,” kata Diana sambil menggerakan bibirnya. “Jangan pernah lakuin tanpa pelumas!”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvzkECORle7
Diana berhenti sejenak saat setengah dildo sudah masuk. Dia bisa mendengar suara tombol kamera ditekan. Setelah itu Diana melanjutkan aksinya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhaKHDVd5uf
“Kita biarkan dulu sejenak.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡipkTFABByc
Diana menggoyangkan pantatnya sambil mengawasi anaknya yang sibuk memakai kamera.
Akhirnya, tangan Diana mulai menarik kemudian mendorong lagi dildo itu. Dana mulai semakin sibuk dengan kameranya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPLavnYBOnq
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9rIGdCCyGS
“Kamu menikmati pertunjukannya? Dasar anak sesat!”
“Bercanda terus ah mah.”
“Dulu papamu bahkan memakai video, bukan kamera kecil kayak gitu.” Tangan Diana mulai bergerak cepat.
“Apa? Di film mah?”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv17oIH8lYC
Diana tertawa melihat anaknya sibuk mengutak – atik kamera. Diana menunduk dan mulai mendorong dildo di anusnya lagi. Nafasnya mulai memburu.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBStdRkUMHe
“Oh, oh, oh.” Diana menjerit lalu lunglai jatuh ke kasur saat tubuhnya gemetar. Tangannya kini berada di sisi kepalanya. Saat berbaring otot anusnya membuat dildo itu perlahan keluar dan jatuh ke kasur.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD42ddQGl2X
Dana melihat anus mamanya membuka – tutup berulang – ulang.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpGQ5LRDBre
"Keren," kata Dana sambil memainkan zoomnya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfpqMHdAZW4
Diana mendengar jelas kata – kata anaknya. Tapi kesenangannya membuat Diana mengangkat pantat dan melebarkan paha ke arah anaknya.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4UQMZisDKf
“Goyang pinggul goyang pinggul oh asiknya,” suara Diana terdengar serak.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBug29Mzjnp
Setelah bergoyang Diana pun lemas dan tergolai di kasurnya. Wajahnya penuh keringat.
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb58LumqsFZ
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk9xwaxRKlJ
“Kamu mesti bantu – bantu mama abis ini.”
“Iya mah, abis mindahin ke komputer.”
37261Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMbSe9BwPu1
Dana bangkit lalu menghilang keluar. Diana meraih dildo di sampingnya lalu menatapnya. Memang tak sama seperti saat bersama suaminya dulu. Tapi untuk sekarang rasanya cukup. Tiba – tiba Diana tersenyum lalu memasukan dildo itu ke mulutnya. Diana tetap mengulum dildo sambil melangkah ke kamar mandi. Sayang anaknya tak melihat ini, batin Diana.
ns216.73.216.176da2
