Diana masih tak percaya dia orgasme di depan mata anaknya sendiri. Lupakan tujuh tahun tak terjamah, tahun ini mesti beda. Diana senang anaknya akan keluar main. Tak mengejutkan, semenjak Diana tak lagi berpakaian, anaknya selalu di dekatnya. Kini Diana lega anaknya akan keluar hingga bisa membuat Diana menghabiskan waktu sendiri.
6286Please respect copyright.PENANAm2iJFB0fj4
Saat sedang mencuci piring, Diana mendengar suara pintu ditutup. Diana tak tahu kapan anaknya pulang maka dari itu Diana memutuskan untuk mengefektifkan waktu. Langsung Diana menyelesaikan pekerjaannya dan bergegas ke kamarnya.
6286Please respect copyright.PENANATWRsFYBcib
Setelah menutup pintu kamar Diana mengambil dildo di laci. Dulu Diana beberapa kali memakainya saat bersama suaminya. Namun semenjak kematian suaminya, gairah seksualnya seolah ikut mati.
6286Please respect copyright.PENANA39dQnOEIu4
Diana merebahkan diri sambil memegang vibrator. Jempolnya pun menekan tombol saklar, namun tiada yang terjadi. Pasti batrenya mati, pikir Diana. Untungnya Diana selalu beli batre buat anaknya.
6286Please respect copyright.PENANAL3CxG9WXGp
Diana mencoba membuka penutup batre sambil berjalan ke kamar anaknya. Diana pun memutar gagang pintu hingga pintu kamar anaknya terbuka.
6286Please respect copyright.PENANAUFZXz54XrP
Diana pun melangkah masuk mendapati anaknya sedang berbaring, celana ada di lututnya dan tangan ada di penisnya yang tegang.
6286Please respect copyright.PENANAQIBz1h2oUO
Diana meminta maaf, berbalik lalu keluar dan menutup pintu kamar anaknya. Diana kembali ke kamarnya sendiri dengan jantung yang berdetak lebih kencang, seperti genderang mau perang. Diana tak bisa menyingkirkan penis anaknya dari pikirannya.
6286Please respect copyright.PENANA0klsxBXlh3
Kira – kira seperempat jam kemudian setelah hatinya tenang, Diana kembali kembali mengetuk kamar anaknya. Setelah suara anaknya berkata masuk, Diana pun masuk. Diana melihat anaknya sedang duduk di depan monitor. Diana pun duduk di kasur bersebelahan dengan kursi yang diduduki anaknya.
6286Please respect copyright.PENANAJs3H0fYzij
6286Please respect copyright.PENANAYfRsvkWahd
“Maafkan mama nak. Mama kira kamu keluar main.”
“Gak jadi mah. Tadi temen bilang ada urusan.”
“Mama gak tahu sih.”
6286Please respect copyright.PENANAGK7KnOAPV8
“Iya. Lagian mama ada perlu apa sih?”
“Mama butuh batre.”
6286Please respect copyright.PENANA1Q982QBvIi
“Mama lagi megang apaan tadi?”
Diana merasa malu, “mainan dewasa yang kehabisan batre.”
6286Please respect copyright.PENANATOzbt4uSEh
Akhrinya Dana berbalik. Meski masih merasa malu namun Dana tersenyum jua.
6286Please respect copyright.PENANAXXgq4QfZWj
"Mama bercanda ah."
“Gak juga. Mama buru – buru, karena, ingin cepet selesai, sebelum kamu pulang,” Diana bisa merasakan wajahnya memerah.
6286Please respect copyright.PENANAFAai2ulXhI
“Jadi mama mau ngelakuin, ehm, yang mama liat Dana lakuin?”
“Kira – kira.”
6286Please respect copyright.PENANAEkz60hum6y
Ibu dan anak itu pun saling tatap, lalu keduanya tertawa.
6286Please respect copyright.PENANAq84H2WXPWy
6286Please respect copyright.PENANAIuDZUci2Vv
“Maafin mama ya nak,” kata Diana sambil menyeka matanya.
“Iya mah, lagian mama gak salah kok.”
“Mama boleh nanya gak?”
“Ya.”
“Apa kamu sering ngelakuin itu?”
6286Please respect copyright.PENANAuMXIEeaX97
Diana merasa malu melihat anaknya yang terlihat malu.
6286Please respect copyright.PENANAFfbcdZk6jU
“Sekarang sih jadi sering setelah mama telanjang terus.”
6286Please respect copyright.PENANAEa67RDTdfV
“Serius dong. Mama tau mama gak jelek – jelek amat tapi, mama kan udah tua. Terus mama juga ibumu.”
“Dana serius kok mah, mama masih cantik.”
“Gombal. Tiap lelaki pasti ngomongnya gitu. Tapi mama seneng masih bisa meng’inspirasi’ anak muda kayak kamu.”
6286Please respect copyright.PENANACkgwcMkuC9
Gambaran Dana memegang kemaluannya muncul lagi di kepala Diana.
6286Please respect copyright.PENANAV6sdD02CZ4
Diana pun bangkit, “sekali lagi maafin mama yah.” Setelah itu Diana berbalik menuju pintu.
“Tunggu mah!”
6286Please respect copyright.PENANAklOSvrRU0x
Diana kembali berbalik melihat anaknya membuka laci meja.
“Mama butuh batre apa?”
“Dua batre remot.”
6286Please respect copyright.PENANAz07QM2FjCD
Dana pun menyerahkan batre ke mamanya.
6286Please respect copyright.PENANAKCaVIOmxrt
“Mama jangan marah ya, tapi apa boleh kapan – kapan Dana nonton mama?”
6286Please respect copyright.PENANAbugy8ILVuP
Diana menatap anaknya sambil memainkan batre di tangannya. Diana mulai sedikit khawatir akan hal ini.
6286Please respect copyright.PENANAxdnECh0yDZ
“Gak tahu. Mama mesti pikirkan dulu, tapi tenang saja mama gak marah kok. Asal kamu jujur dan terbuka sama mama.”
6286Please respect copyright.PENANA8po5xxeyC9
Diana menghampiri anaknya lalu mencium pipi anaknya. Setelah itu Diana keluar kamar namun saat akan menutup pintu anaknya bilang agar biarkan saja terbuka.
6286Please respect copyright.PENANAEc3UFCsXom
Diana melangkah ke kamarnya lalu masuk dan membiarkan pintu terbuka. Diana pun duduk di kasur lalu memasang batre dildo.
6286Please respect copyright.PENANA3ZfJKeqg0k
6286Please respect copyright.PENANA9u3G9g1e4q
Kini, rasanya masturbasi membuat Diana gugup. Padahal ini bukanlah kali yang pertama. Diana juga merasa bangga bisa menahan diri untuk tidak masturbasi hingga sekarang padahal cukup lama dia telanjang di depan lelaki. Mungkin jika dia dan anaknya menahan diri untuk tak masturbasi keadaan akan baik – baik saja.
6286Please respect copyright.PENANALhT0bB7Nvj
6286Please respect copyright.PENANAkkUE52NKFc
Namun, tanpa mereka sadari, kejadian ini merupakan awal dari kaburnya batas – batasan yang telah disepakati. Entah sampai kapan hingga salah satunya mulai tak bisa menahan diri.
Sejauh ini tak ada kejadian yang menkhawatirkan. Bahkan kebiasaan buruk Dana mulai menghilang, Dana mulai belajar bertanggung – jawab.
6286Please respect copyright.PENANAzqbObA86cO
Diana mulai menyalakan vibrator dan melihatnya sebentar. Setelah itu Diana mematikan vibrator dan meletakkan di pangkuannya. Diana tiba – tiba teringat permintaan anaknya.
6286Please respect copyright.PENANAKpogtGyO7G
"Dana, sini nak!" suara Diana agak keras.
Dana memasuki kamar mamanya, “ada apa mah?”
“Gini aja. Tadi mama gak sengaja liat kamu, biar adil mama izinin sekarang kamu liat mama.” Diana mengangkat vibratornya lalu menunjukkannya ke anaknya, “tapi ingat, jangan sentuh apa – apa.”
“Kok mama punya yang gituan sih?”
6286Please respect copyright.PENANAqkPgGI5jsD
“Oh, dulu saat mama lagi liat film sama papamu, ada adegan satu wanita main dengan dua pria. Mama iseng bilang ingin nyobain kayak gitu, eh esoknya papamu kasih mama hadian ini.”
“Kayaknya mama dan papa harmonis bener yah?”
“Udahlah nak, jangan bicarain papamu lagi. Sekarang mending kamu duduk aja.”
6286Please respect copyright.PENANAC6SAGFi708
Dana pun duduk di sisi kasur sedang mamanya berbaring di tengah.
6286Please respect copyright.PENANA3YHjwNCuAX
“Papamu beberapa kali nonton mama gini kayak kamu, dulu.”
6286Please respect copyright.PENANAFcRyqPJJcK
Diana menatap anaknya yang sedang membasahi bibir dengan lidahnya. Diana menarik nafas dalam – dalam, santai lalu melebarkan kakinya. Diana mendekatkan dildo ke mulutnya. Anaknya mengamati dengan seksama.
6286Please respect copyright.PENANAl8OzVGYbE3
“Jangan pernah gunain ini jika masih kering, harus dibasahi dulu.”
6286Please respect copyright.PENANAuFt6hk2vBU
Dana mengangguk saat melihat mamanya menempatkan dildo di mulutnya. Dana merasakan kedutan di celananya.
6286Please respect copyright.PENANAX63kEFmAQl
Diana mulai mengulum dildo di mulutnya dengan pelan. Setelah dirasa agak basah, Diana melepas dan mulai menyalakan vibrator. Dana dapat mendengar dengungannya. Diana mulai menyentuhkan vibrator melingkari payudaranya hingga puting. Sedangkan tangan satunya lagi mengelus selangkangannya sendiri.
6286Please respect copyright.PENANA7zaACmNC20
Erangan Diana mulai terdengar disertai turunnya vibrator dari payudara ke perut, lalu ke sekitar jembutnya. Sementara tangan yang satunya sibuk keluar masuk di selangkangannya. Diana lalu mencabut jemarinya yang kini basah dan menghisap dengan mulutnya.
6286Please respect copyright.PENANAMEVMsLGZ29
Diana menoleh melihat anaknya yang menatap dildo. Diana tetap melihat anaknya saat tangannya yang satu mulai memainkan payudaranya. Kini Diana berusaha memasukan dildo ke memeknya yang makin basah. Nafasnya mulai terengah – engah.
6286Please respect copyright.PENANAlUlTvlBBND
Diana mengangkat dadanya dan melepaskan tangan dari payudaranya. Kini tangan yang bebas mulai menyentuh pinggulnya dari belakang. Kini jempol Diana menekan anusnya sendiri. Rupanya jempol itu berusaha memasuki anus. Erangan Diana makin terdengar keras.
6286Please respect copyright.PENANA8lM3ETU4oR
Diana berusaha menekan dildonya sedalam mungkin seiring dengan usaha jempol di anusnya.
6286Please respect copyright.PENANAjTDDj0He4v
“Oh, nak….!”
6286Please respect copyright.PENANAqQ3p5Lzjhh
Diana pun mengejang membuat kasurnya gemetas untuk sesaat. Perlahan, Diana kembali bergerak lalu mengeluarkan dildo dan jempol dari selangkangannya. Diana pun berbaring sambil terengah – engah. Anaknya melihat tubuhnya yang penuh peluh.
6286Please respect copyright.PENANADovN7cJMbH
Diana menyeka dahi dengan tangannya. Rambutnya penuh keringat hingga lengket. Sementara dildo lepas dari tangnnya meski masih bergetar.
6286Please respect copyright.PENANAq4r9Hm3e5s
“Oh tuhan,” Diana tersenyum sambil menatap anaknya. “Bagaimana?”
6286Please respect copyright.PENANAwPGG7OAoB6
“Luar biasa mah!”
“Itu yang kamu inginkan kan?”
“Ya, tapi kayaknya mama ingin pantat mama juga dijamah yah?”
6286Please respect copyright.PENANACyTktYEX1P
Diana memerah memikirkan apa yang baru saja anaknya saksikan.
6286Please respect copyright.PENANAdvKAYRlEiu
“Harus dilakukan dengan benar nak, karena sangat sensitif. Papamu kadang melakukannya, tapi dia bisa berhati – hati.”
6286Please respect copyright.PENANAR6yVB1wy1e
Diana lalu berbaring menghadap anaknya.
6286Please respect copyright.PENANApN4p5o0cH8
6286Please respect copyright.PENANAcMVaSN6n3Y
“Udah impas kan?”
“Iya. Tapi tetep Dana ingin mama ketuk dulu kalau mau masuk kamar.”
6286Please respect copyright.PENANA9QYZc5A9AG
Dana mulai tak nyaman dengan rasa sesak di celananya. Dana lalu bangkit.
6286Please respect copyright.PENANAnGkX8n4UL4
“Kalau kamu mau, mama bisa sangat menginspirasi. Tinggal ngomong saja sama mama.”
6286Please respect copyright.PENANAc6tf6TYsyp
6286Please respect copyright.PENANAk94o2p4jrE
Diana tersenyum mendengar erangan anaknya sambil menutup pintu kamarnya. Diana lalu melangkah ke kamar mandi sambil melihat vibrator basah menggeliat di kasurnya. Diana berpikir dia harus mulai menyetok batre di kamarnya sendiri. Tapi mungkin lebih baik mengambilnya dari kamar anaknya saja.
6286Please respect copyright.PENANAL2EWhJMwTO
6286Please respect copyright.PENANADH1Gmf26cZ
“Apa kabarnya anak mama yang selalu terangsang ini?”
6286Please respect copyright.PENANAGYv7wVstua
Diana muncul lalu menempelkan tubuh ke punggung anaknya karena mau mengambil makanan di lemari. Putingnya serasa menggelitiki punggung.
6286Please respect copyright.PENANAMfSPnPEJ0x
6286Please respect copyright.PENANAPn76P9rBPZ
“Ya makin terangsang karena mama nih.”
6286Please respect copyright.PENANAd6rMiATXWk
Diana menatap payudaranya yang menekan punggung anaknya.
6286Please respect copyright.PENANAwC17bxpYfu
“Maaf, abisnya mau ambil makanan sih.”
6286Please respect copyright.PENANA0lekNk8PIi
Diana mundur membuat tubuhnya tak lagi menempel. Dana berbalik dan matanya menatap puting mamanya yang keras.
6286Please respect copyright.PENANA8mhiqhqTaN
6286Please respect copyright.PENANAJurS5Alvrd
“Masih pagi gini kok udah keras sih mah?”
“Abis pake handuk sih, jadi gini nih,” kata Diana sambil mengelus puting dengan telapak tangannya.
“Ceria bener pagi ini mah.”
6286Please respect copyright.PENANASoStZCZoP3
“Iya dong. Kan biar semangat.”
“Mau ngapain aja mah hari ini?”
6286Please respect copyright.PENANAjXo1Cys35F
“Gak tau. Kamu maunya mama ngapain aja?” tanya Diana sambil menggoyangkan bahunya. Otomatis payudaranya pun ikut bergoyang.
“Gimana bisa mikir kalau perut kosong mah.”
“Ya udah. Mama bikin panekuk aja ah. Biar bikinnya sambil goyang.”
Dana duduk lalu tertawa, “goyang sambil bugil.”
6286Please respect copyright.PENANAvJVPjJY4p7
Diana lalu membungkuk untuk mengambil wajan dari bawah lemari sambil menggoyangkan pantatnya, “goyang wajan nih.”
6286Please respect copyright.PENANAYwHl8g0Gh2
Bebepara saat kemudian setelah panekuk matang, keduanya pun sarapan.
6286Please respect copyright.PENANAKaxeldjA0D
“Apa anak perkasa ini mau menolong mamanya yang udah tua dan telanjang?”
“Siap. Mama kan tau caranya memotivasi tanpa busana.”
6286Please respect copyright.PENANAIpduBOWIYi
Dana tersenyum melihat mamanya tertawa.
6286Please respect copyright.PENANAMH1Vx3RTYZ
“Apa mama juga suka telanjang di depan papa?”
“Gak juga. Tapi sehabis ngelakuin sesuatu, kayak ngebikin kamu, kadang mama telanjang sampai sore atau malam.”
“Mama dan papa aneh juga ya?”
“Mama saling mencintai. Jadi mama dan papa hanya bersenang – senang saja. Lagian meski tua, namun tak mesti berpikiran kolot.”
“Jadi menurut mama, anal seks, masturbasi dan bicarain trisom, normal gitu?”
Diana menunjuk ke anaknya, “Hei, trisom hanyalah fantasi. Lagian bukan salah mama kalau papamu suka pantat. Urusan ranjang mama juga gak perlu jadi urusanmu. Wew,” Diana lalu menjulurkan lidah ke anaknya.
Dana mengangkat alis mendengar pengakuan baru mamanya.
6286Please respect copyright.PENANAn4bbCxcetN
"Dana tahu cara ngabisin waktu hari ini mah."
6286Please respect copyright.PENANAvSJP24ceRY
"Oh ya, ngapain tuh."
“Tapi, mama jangan marah ya…”
Diana memotong ucapan anaknya, “akhir – akhir ini kamu doyan bener bener bilang gitu?”
“Abisnya, mama telanjang sih. Bukan salah Dana kalau terangsang.”
6286Please respect copyright.PENANARsdSWoVeMI
“Iya. Jadi apa yang mau kamu katakan?”
“Yah. Pokoknya gak kan melewati batas kok.”
“Baik. Kalau gak ngelanggar aturan sih mama gak keberatan kok.
“Janji ya mama takkan marah. Meski Dana selalu terangsang, tapi Dana selalu nurut. Hanya saja kini Dana makin penasaran.”
“Terus.”
6286Please respect copyright.PENANA6eDDBFzjyd
“Dana,” mata Dana kini menatap meja, “ingin lihat seperti apa sih anal seks itu.”
“Apa? Kamu ingin mama bawa pulang pria lalu memberi pantat mama cuma – cuma demi memenuhi rasa ingin tahu kamu?”
“Bukan begitu mah. Tapi pake mainan mama.”
“Pake itu? Sambil ditonton kamu? Kenapa gak cari tahu di internet saja?”
“Internet? Itu sih palsu mah.”
6286Please respect copyright.PENANADvuUBe5pTS
“Mama tak percaya kamu ingin nonton mama pake dildo di pantat mama sendiri.”
“Juga sambil Dana fotoin yah mah.”
6286Please respect copyright.PENANAPmtKSCV4HM
Diana terkejut mendengarnya.
6286Please respect copyright.PENANAh7Q2mIxB75
“Mama kan udah pernah sama papa. Lagian Dana gak bakal pegang – pegang kok, jadi jangan marahi Dana dong.”
6286Please respect copyright.PENANAG3Vivtzk1c
Diana menggeleng, “Mama kayaknya ngelahirin maniak. Biar mama pikirkan dulu. Memang itu tak melanggar aturan kita, namun kayaknya terlalu jauh melangkah. Kalau mama menolak apa kamu jadi gak mau bantuin mama?”
6286Please respect copyright.PENANADgUgj00PVJ
Dana memutuskan saatnya untuk pergi dari dapur. “Tentu tidak mah. Meski mama menolak Dana tetap akan membantu kok. Panggil saja kalau ada yang harus dikerjain mah. Cuma tadinya Dana takut mama marah.”
6286Please respect copyright.PENANAaK0g9cvVLs
Dana pun bangkit lalu menuju ke kamarnya untuk main komputer.
6286Please respect copyright.PENANAeOvYs3v1EB
Di dapur, Diana beres – beres. Lagi, perutnya kembali dilanda mules. Setelah beres, Diana ke kamarnya lalu duduk di kasur sambil berpikir. Memainkan dildo ke pantat tak bisa disebut normal jika dilakukan di depan anak sendiri. Apalagi sambil di foto. Diana tak terlalu mengkhawatirkan hasil fotonya. Setelah melihat betapa anaknya menjadi termotivasi dan penurut membuat Diana percaya padanya. Permintaan anaknya sangatlah liar meski tanpa sentuhan.
6286Please respect copyright.PENANA2XiC9bCC7d
Diana tak ingin membuat anaknya marah. Jadi sepertinya tak berbahaya asal masih dalam aturan. Apalagi dia telah masturbasi dua kali. Bahkan menyentuhkan jemari di anus. Tak heran anaknya jadi penasaran soal anal seks. Diana kembali teringat saat mengambil wajan sambil menggoyangkan pantat. Diana berpikir mungkin anaknya seperti suaminya.
6286Please respect copyright.PENANA43t6pPYEVe
Diana teringat per – anal – an dengan suaminya. Diana juga ingat betapa nikmatnya orgasme yang dirasakan saat masturbasi sambil ditonton anaknya. Diana jadi merasa bersalah menyebut anaknya saat orgasme, bukan menyebut suaminya.
6286Please respect copyright.PENANAftjGA3vbn9
Tak pernah terpikirkan oleh Diana untuk menggantikan suaminya dengan anaknya. Namun, Diana akui ketegangan seksual di rumahnya makin meningkat setelah Diana memutuskan telanjang. Diana kembali memikirkan saat – saat bahagia dengan suaminya. Begitu indah, liar dan nikmat. Kini, semuanya telah hilang.
6286Please respect copyright.PENANAJlBOih7zZJ
Suaminya kurang suka diajak belanja. Jadi, untuk memotivasi suaminya, Diana membuat sebuah permainan kecil. Jika sedang belanja, suaminya menantang dia untuk melakukan lima hal, jika ada satu yang tak dipenuhi maka Diana kalah. Pun sebaliknya. Hadiahnya, ya seks.
6286Please respect copyright.PENANAQOEDCLT9aI
“Dingin bener nih kulkasnya. Biar agak angetan dikit, taruh bh mama di kulkas,” suaminya menyeringai sambil menunjuk kulkas yang ada di supermarket. Diana pun melepas kaitan bh, menarik tali dari lubang lengan bajunya hingga lepas. Kemudian menaruh bhnya ke kulkas.
6286Please respect copyright.PENANAceYCfl3XC4
“Papa hutang bh baru,” Diana pun berbalik dan melangkah.
“Di bagian roti kok gerah bener yah. Buka aja cdnya di sini mah.”
6286Please respect copyright.PENANAsHjOCYQFGU
Diana berhenti lalu menoleh ke suaminya, “Itu ngomong doang atau tantangan pah?”
“Kamu takut ada yang liat? Itu tantangan mah.”
6286Please respect copyright.PENANAtovA4xvoGO
Diana menatap suaminya sambil menyeringai. Diana melangkah ke sudut bagian roti, mengangkat roknya, menggoyangkan pantat, menurunkan cd lalu mengangkat kaki untuk melepasnya.
6286Please respect copyright.PENANAOxQ9WqBgcg
David menoleh mendengar suara wanita tua yang menggerutu kepada pria tua yang menatap Diana. David ingin Diana menyadari kehadiran pasangan tua itu, maka David menunjuknya. Diana tertawa menyadari apa yang David tunjuk.
6286Please respect copyright.PENANAiHdfdttmCH
Diana tersenyum sambil mengelus seprai. Delapan tahun tanpa belaian lelaki membuatnya gila. Diana tak pernah menyadari perubahan yang terjadi sepeninggal suaminya.
6286Please respect copyright.PENANAEQdRIrs43f
Meski menyukai pantat, namun David bisa dibilang wajar; munkin anaknya pun demikian. Kematian suami membuatnya sadar betapa kita tak tahu kapan kehidupan ini akan berakhir. Pikiran erotis itu membuat Diana sadar sekaligus menggelengkan kepala.
6286Please respect copyright.PENANAp9O3qYIcKI
Diana pun melangkah mengambil hand body, kamera saku digital dan dildonya. Setelah terkumpul Diana pun duduk.
6286Please respect copyright.PENANAW0qresFAEZ
6286Please respect copyright.PENANApzKt4fODUN
“Sini nak!” teriak Diana lantang.
“Tunggu mah,” jawab Dana sambil bergegas ke kamar mamanya.
6286Please respect copyright.PENANAWagegWZDU0
Diana merasakan jantungnya berdetak lebih kencang mendengar suara anaknya mendekat.
6286Please respect copyright.PENANAPfRjePtzyS
“Mau ngapain dulu kita mah?”
“Nih,” Diana melemparkan kamera ke anaknya.
6286Please respect copyright.PENANAaZ2VXmjvru
“Kamu ingin mama ngapain dulu?” Diana menunjukan bodylotion dan dildo ke anaknya.
“Maksudnya apa mah?”
“Misalnya berbaring dulu, terlentang atau berlutut.”
“Maksud mama ada banyak cara?”
“Duh, kayaknya bakal jadi masalah kalau mama kasih tahu semua yang mama tahu. Mau telungkup,” Diana lalu telungkup, melebarkan pahanya. “Atau sambil berlutut,” Diana berguling lalu bangkit berlutut. Diana menoleh ke anaknya.
6286Please respect copyright.PENANAesZAaYjAmr
“Gitu bagus mah.” Dana menatap kamera di tangannya. Merasa sangat beruntung. “Setelah selesai boleh dipindahin ke komputer kan mah?”
Diana menatap anaknya sambil memuntahkan hand body ke tangannya. “Apa mama perlu menambah aturan soal foto juga?”
6286Please respect copyright.PENANAeWJNTklQ0k
“Tenang mah. Tak akan ada yang tahu kok.”
6286Please respect copyright.PENANAVoWDvbp3Ms
Dildonya kini dilumasi hand body. “Ingat, yang kayak gini mesti dilakukan oleh pasangan yang saling mencintai. Wanita bukanlah daging yang bisa diolah seenaknya untuk kesenanganmu sendiri. Wanita juga punya perasaan dan emosi. Hormatilah selalu itu!”
6286Please respect copyright.PENANAY1CS5XCUjP
“Gini aja mah. Kalau mama memang tak nyaman, mending gak usah diteruskan deh. Lagian Dana juga gak kan marah kok.”
“Makasih nak. Tapi mama rasa gak apa – apa kok. Kamu memang kayak papamu.”
6286Please respect copyright.PENANAmwdZVglWWc
Dana bisa melihat wajah mamanya yang penuh semangat.
6286Please respect copyright.PENANAVuMimwCx3c
6286Please respect copyright.PENANAEgW8aIWZ1i
“Biasanya pria membantu melumasi. Namun dalam kasus kita tentu tidak. Jadi mama memakai jari sendiri untuk melumasi pantat mama.”
“Makasih mah.”
6286Please respect copyright.PENANAvTydHlQe4z
Diana mendengus tertawa kecil.
6286Please respect copyright.PENANAdMQ74oyLy6
Dana melihat jemari mamanya perlahan masuk ke anus. Lalu tangan yang lain menyemprotkan hand body ke anus. Setelah itu jemari lainnya mencoba masuk. Kini telunjuk dan jari tengahnya sedang berusaha memasuki anus mamanya. Kedua jemari itu bergerak berputar di dalam anus. Hand body kembali disemprotkan dan kini tiga jari yang menari. Kembali dilumasi, empat jari pun keluar masuk membuat suara yang terdengar erotis di telinganya.
6286Please respect copyright.PENANAeSuYRDvzLR
Diana melepas jemarinya lalu meraih dildo. Jempolnya berada di tombol.
Dana melihat lubang anus mamanya membuka lebar.
6286Please respect copyright.PENANAdFFmULe9yT
6286Please respect copyright.PENANA3pTnOqhJQN
Diana menyentuhkan ujung dildo ke anus. Diana menatap anaknya yang berdiri menganga, “Halo nak, mama udah siap nih!”
“Apa mah?”
“Pake kameranya dong!”
6286Please respect copyright.PENANA1gkbO0DLc1
Setelah kamera itu berada di depan wajah Dana, Diana mulai memasukan dildonya.
6286Please respect copyright.PENANA2jzxC0aEeQ
“Uh… Kalau kamu ngelakuin ini sama cewek, mesti pelan – pelan karena awalnya sangat tak nyaman,” kata Diana sambil menggerakan bibirnya. “Jangan pernah lakuin tanpa pelumas!”
6286Please respect copyright.PENANAIg7bUNOEv7
Diana berhenti sejenak saat setengah dildo sudah masuk. Dia bisa mendengar suara tombol kamera ditekan. Setelah itu Diana melanjutkan aksinya.
6286Please respect copyright.PENANA05T5eOYB84
“Kita biarkan dulu sejenak.”
6286Please respect copyright.PENANAVIjcQBB3LV
Diana menggoyangkan pantatnya sambil mengawasi anaknya yang sibuk memakai kamera.
Akhirnya, tangan Diana mulai menarik kemudian mendorong lagi dildo itu. Dana mulai semakin sibuk dengan kameranya.
6286Please respect copyright.PENANAecZLmB8lA6
6286Please respect copyright.PENANASpr8WFDLUt
“Kamu menikmati pertunjukannya? Dasar anak sesat!”
“Bercanda terus ah mah.”
“Dulu papamu bahkan memakai video, bukan kamera kecil kayak gitu.” Tangan Diana mulai bergerak cepat.
“Apa? Di film mah?”
6286Please respect copyright.PENANAZAgxM1HStE
Diana tertawa melihat anaknya sibuk mengutak – atik kamera. Diana menunduk dan mulai mendorong dildo di anusnya lagi. Nafasnya mulai memburu.
6286Please respect copyright.PENANAJmq5Z8e0mW
“Oh, oh, oh.” Diana menjerit lalu lunglai jatuh ke kasur saat tubuhnya gemetar. Tangannya kini berada di sisi kepalanya. Saat berbaring otot anusnya membuat dildo itu perlahan keluar dan jatuh ke kasur.
6286Please respect copyright.PENANAQDZ1BNccEQ
Dana melihat anus mamanya membuka – tutup berulang – ulang.
6286Please respect copyright.PENANAyhb0dmqrqU
"Keren," kata Dana sambil memainkan zoomnya.
6286Please respect copyright.PENANAaBxPoNR5oA
Diana mendengar jelas kata – kata anaknya. Tapi kesenangannya membuat Diana mengangkat pantat dan melebarkan paha ke arah anaknya.
6286Please respect copyright.PENANA95nQyOLc79
“Goyang pinggul goyang pinggul oh asiknya,” suara Diana terdengar serak.
6286Please respect copyright.PENANAdmkKtLbZYR
Setelah bergoyang Diana pun lemas dan tergolai di kasurnya. Wajahnya penuh keringat.
6286Please respect copyright.PENANAcaCHlDqhdf
6286Please respect copyright.PENANAcdYBmtlKQu
“Kamu mesti bantu – bantu mama abis ini.”
“Iya mah, abis mindahin ke komputer.”
6286Please respect copyright.PENANACt9Rnq3BOy
Dana bangkit lalu menghilang keluar. Diana meraih dildo di sampingnya lalu menatapnya. Memang tak sama seperti saat bersama suaminya dulu. Tapi untuk sekarang rasanya cukup. Tiba – tiba Diana tersenyum lalu memasukan dildo itu ke mulutnya. Diana tetap mengulum dildo sambil melangkah ke kamar mandi. Sayang anaknya tak melihat ini, batin Diana.
ns 172.70.126.96da2