x
"Oh Tuhan, menjijikkan" Diana terhenti menatap ke kamar anaknya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU1ebLQPAoF
Di monitor terlihat film Diana sedang mendorong dildo ke pantatnya. Diana lalu masuk dan duduk di kasur anaknya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaozWjvYzvM
“Sampe diperbesar gitu? Tunggu, mama punya tanda di sana?” Diana lalu berputar menatap pantatnya sendiri.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2mvQnHcP35
Ibu dan anak itu menonton video dalam diam. Hingga dildo keluar dan sang ibu menjatuhkan diri di kasur.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9QFPbWWX4g
“Menjijikan yah,” kata Diana sambil menutup wajah dengan tangan, namun matanya mengintip dari sela – sela jemari.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhwWrEivoAb
Dana tertawa, “Hahaha, kalau liat film horror juga mama bilang takut, tapi sambil ngintip.”
“Orang – orang mestinya jangan liat orang lain terbunuh; apalagi melihat mama mainin anus mama pake dildo,” kata Diana sambil melempar bantal ke anaknya. “Pokoknya, kalau sampai ada yang melihat rekaman ini, mama bersumpah akan membunuhmu.”
“Baiklah Nona Cerewet. Akan saya matikan,” kata Dana lalu menutup media playernya.
“Ya tuhan, gambar mama lagi telanjang kok dijadiin latar belakang sih? Gimana kalau temanmu melihat? Udahlah, gak akan ada yang lihat rekaman mama karena sekarang kamu akan mama bunuh.”
“Tenang mah. Kan ada dua akun. Yang pertama kalau yang log innya Dana. Sedangkan kalau temen pake akun umum.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡERp7QfZfyV
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmWIhFUfp8N
Diana melihat pantatnya memenuhi hampir seluruh layar dengan dildo menancap dan
Diana sembur. Dia melihat gambar pantatnya mengisi sebagian besar layar dengan setengah penis karet mencuat dari anusnya dengan kepala hanya terlihat di bahu di latar belakang.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡluX6QpKnFv
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡReqmH6bczb
“Kok pake gambar yang itu sih? Pantat mama jadi terlihat super besar.”
“Kan gambarnya juga cuma sedikit mah. Tapi Dana siap fotoin lagi kok.”
“Tidak. Yang terakhir aja bisa jadi masalah.”
“Tapi mah, hasil kamera ini adalah hasil terindah yang pernah Dana lihat.”
“Bercanda aja. Mama sih lihatnya kayak lihat film porno tua. Hanya saja tanpa musik latar.”
“Kalau mama mau Dana bisa tambahin musik kok mah.”
“Bukan gitu maksud mama,” Diana menatap monitor lagi lalu bergidik. “Jorok bener gambarnya, kamu kok bisa tahan melihatnya sih?”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡox2F5UJyHO
“Mah, Dana tahu mama sudah empat puluh tahun lebih, tapi mama masih cantik. Ditambah susu dan pantat mama yang montok.”
“Dasar kamu aneh,” Diana tertawa, “pokoknya gambar itu mesti dihapus!”
Dana melambaikan tangan tanda tidak sambil menyeringai pada webcam.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDzDcGHDt2U
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ9bdpxcKTz
“Tidak, tidak, tidak. Kamu udah bikin mama gak pake baju. Kamu udah liat mama sepuasnya, bahkan kamu udah jadiin mama bintang film porno…”
“Kamera kan ide mama.”
“Jangan ngeles.”
“Iya. Kayaknya nyonya terlalu banyak protes.”
“Pokoknya hapus.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKaxCG6ojjJ
“Enggak”
“Dana dapet apa kalau ngehapus ini?”
“Apa? Kamu mau sesuatu? Dasar mesum!”
“Bukankah mama yang pertama ngajarin tawar – menawar!”
“Mama sungguh tak percaya ini. Baiklah, kamu mau apa?”
“Foto lain lagi.”
“Iya, tapi sedikit.”
“Tapi Dana suka gambar latar ini mah. Banyak dong.”
“Gak adil itu. Masa satu gambar ditukar banyak gambar,” Diana memainkan suaranya agar terdengar seperti lebih simpati.
“Suaranya gak usah dibuat – buat mah.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgJiDIOTfu6
“Oke, terus mama dapet apa dong?”
“Hah?”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj2qRlMM7oP
“Kok malah bengong sih? Kamu kan pintar negosiasi.”
“Emang apa yang bisa Dana kasih?”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOVGJswyek
Diana ingat saat memergoki anaknya yang sedang memegang kelaminnya. Diana lalu menyeringai ke anaknya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4uYWVkVeLt
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbFizKsTRod
“Wajah mama kok aneh gitu sih?”
“Inilah mamamu, hehehe…”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkBgav8eAKr
Dana menyeringai, namun Diana menunjukkan telunjuk ke wajah anaknya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtd2DxK1uW4
“Kamu ingin ngambil banyak foto mama demi menghapus foto yang gak mama suka dan …”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCUoSihFkDO
Diana menghentikan sebentar suaranya, Dana menatap cemas.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxdOFpIfx8K
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy65ezrO1Zh
“… kamu masturbasi hingga keluar sambil diliat mama.”
“Apa?!? Tidak mungkin!”
“Bener nih gak setuju?”
“Tapi, Dana ambil banyak foto mama dan juga film baru.”
“Film apa?”
“Seperti yang pertama, cuma kali ini sambil nungging.”
“Kamu memang aneh. Doyan bener sama pantat.”
“Kan gara – gara mama juga. Siapa suruh liatin pantat montok mama.”
“Dasar aneh.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhH4IuPNumr
“Jadi, Dana masturbasi di depan mama, terus mama yang nentuin latar belakang monitor. Mama beri Dana film baru dan foto baru yang banyak.”
“Maksud banyak?”
“Sampai Dana bosan.”
“Emangnya kamu bisa bosan?”
“Dana kan masih muda mah.”
“Baiklah. Mama akan obok – obok pantat mama sementara kamu filmkan dan fotoin. Tapi sebelumnya kamu masturbasi dulu, telanjang tentunya.”
“Tapi Dana pasti butuh rangsangan dulu dong mah. Mama bikin film aja dulu lalu Dana mulai lepas pakaian.”
“Baik, bikin film dulu tapi harus telanjang.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkUmyIMOWU1
“Baik. Tapi kalau libur kita pergi liburan mah.”
“Apa? Banyak bener keinginanmu. Kenapa gak kamu pikirkan dulu sebelum mama mulai melepas pakaian mama?”
“Kan mama yang bilang ‘lihat pantat mama agar Dana bisa berubah.”
“Ya, tapi kini pantat mama yang terus dilihat, malah diobok – obok.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJyxSpcajJI
Dana mulai menghitung memakai jemari, “Ayo kita hitung, telanjang, masturbasi, gambar latar, film anal baru, banyak foto, liburan dan bersedia difilm lagi nanti.”
“Kamu pasti cocok kalau kerja jadi politisi.”
“Enggak deh. Jadi gimana, Telanjang, masturbasi, gambar latar, film, foto, liburan, setidaknya dua film lagi.”
“Menyebalkan.”
“Bener gak mau?”
“Mama muak sama per – pantat – an.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuqnueXAJ6q
Dana lalu memutar kepalanya dari yang tadinya menghadap monitor menjadi menghadap mamanya.
Diana melihat lagi gambar pantatnya yang dijadikan gambar latar, lalu bergidik.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfaBFGwZuGW
"Baiklah, setuju."
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmB6HAGef3
Ibu dan anak itu saling tatap. Dana mengangkat alisnya, Diana menggeleng. Keduanya lalu berdiri. Dana melingkarkan tangan ke bahu mamanya sambil berjalan ke luar.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8sXpUGSEe3
“Lebih baik bikin filmnya di ruang tv aja. Biar pencahayaannya lebih jelas dan latarnya sofa hitam.”
“Maksudnya?”
“Biar Dana lebih mudah beresin sofanya mah.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiXhGhEIMRc
“Mama benci kamu,” kata Diana sambil memukul lengan anaknya.
“Bukankah anak – anak kebanyakan dibenci mamamnya. Dana kan cuma kasih kesempatan mama main film berkualitas.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtfYYfYPlc
Diana menghentikan langkahnya lalu menatap anaknya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVyXD4wgC7t
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC2hKXOyYiH
“Apalagi?”
“Berkualitas?”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡphzPREvrxF
“Mama masih punya handycam kan?”
“Handycam? Jangan!”
“Jadi mama mau film mama terlihat seperti film porno jadul? Sekalian aja tambah musik latar murahan.”
“Mama makin benci kamu.”
“Terserah mama, mau terlihat kuno atau cantik?”
“Sekalian aja mama pake make-up, minyak zaitun dan high heel.”
“Ide bagus tuh mah!”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqbSV2rPnCx
“Ya, tapi mama hanya bercanda. Dasar anak aneh.”
“Gak bosan mah bilang gitu?”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD07FuP5zAj
“Anak aneh!” kata Diana sambil menunjukkan telunjuk ke dada anaknya.
“Mama makin galak sih? Lagian, kalau pake make-up, minyak zaitun dan high heel kan Dana jadi bisa nyeting kameranya dulu. Ntar jadinya pasti bagus mah. Kalau tidak, mungkin gambar latarnya takkan berubah mah.”
“Baik, make-up, minyak zaitun dan highheel. Biar sekalian filmnya menang kontes film.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEMacFR3dAx
Diana pun melangkah menuju kamarnya sementara Dana diam berpikir kapan terakhir kali memakai handycam.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ81r9b9tED7
“Hei nak.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKeq2abAYNL
Dana melihat arah suara yang ternyata di pintu. Mamanya sedang berdiri membelakangi, lalu rukuk dan menggoyangkan pantatnya sambil berkata goyang pinggul, goyang pinggul. Setelah itu mamanya tertawa lalu menutup pintu.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdXy1R4EDAi
“Malah mama yang bilang Dana aneh.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ6OOyuxlR4
Dana tersenyum. Pasti akan menyenangkan nanti, batinnya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6VEJfgnqRE
####
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjjlX4LxhXe
Setelah mandi, Diana duduk di kasur sambil mengeringkan rambut. Diana merasa senang dengan apa yang akan terjadi namun Diana juga merasa tak senang akan sikap anaknya yang mulai arogan. Diana merasa sudah waktunya mengajarkan anaknya bahwa kalau bermain api bisa berakibat kebakaran.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLNBmOV6jR
++++
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFD7p66sqfI
Setengah jam kemudian Dana hampir selesai menyiapkan tempat. Di sisi sofa telah dipasangi lampu yang mirip di studio foto hingga membuat pencahayaan pada sofa sangat terang. Sedang hampir satu meter di depan sofa terdapat tripod yang dipasangi handycam. Saat mengecek handycam, Dana mendengar langkah mamanya datang.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDlApPt583m
“Cantiknya!”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoy9Pnkycer
Rambut Diana masih basah. Wajahnya memakai make-up yang bahkan belum pernah terlihat secantik ini oleh Dana. Tubuhnya berkilau dan mengeluarkan aroma baby oil. Tangan kanan Diana memegang dildo. Tak lupa kakinya memakai highheel.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXgLTdpHKGq
Diana melihat ruangan yang telah disiapkan anaknya dengan takjub, “Kamu siapkan ini sendiri?”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ktW9tQYzu
Untuk kali pertama Diana melihat betapa anaknya sangat terpesona hingga tak bisa berkata – kata. Diana berjalan sambil mengelus dadanya, lalu elusannya turun ke pantat hingga pantat itu duduk menyentuh sofa hitam.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ61ffm6WAXo
Pantat Diana yang berminyak kini duduk di sofa. Satu kaki dibuka lebar hingga tumitnya mengenai sisi sofa. Sedangkan kaki satunya dipanjangkan ke bawah.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG33Sfny1qR
Nafas Dana tercekat melihat memek mamanya yang telah bersih tiada rambut sehelai pun. Jelas terlihat lipatan memeknya. Apalagi dengan olesan baby oil membuatnya memantulkan cahaya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa0bx3078rY
Melihat anaknya terpesona, Diana mengambil dildo dan memposisikan di vaginanya, namun tanpa melakukan penetrasi.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrUKJ99xe1D
“Jangan salahkan mama kalau kamu sampai lupa ngerekamnya. Serangan di Pantat Tua Mama jilid Dua.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKP0oQ5OaDN
Begitu Diana selesai berbicara maka dildo itu langsung berusaha memasuki pantat Diana. Beberapa bagian sofa kini telah dipenuhi minyak yang menetes dari tubuh Diana.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs70f4b12gN
Dana langsung memainkan kameranya sambil terus membasahi bibir dengan lidahnya. Tangannya begitu sibuk memainkan tombol yang ada di handycam.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBmuE5qJbz
Diana mencoba tersenyum di sela – sela erangan yang terus keluar dari mulutnya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy9rKp1Sow7
“Kamu tuh jangan cepat – cepat matiin kameranya terus pergi. Siapa tahu kali ini bisa ngerekam saat mama bersihin dildo pake mulut mama seperti yang terakhir.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGoz896aajg
Mulut Dana ternganga mendapati adegan yang dilewatinya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsvU8zoA3Nf
Diana perlahan menarik dildo dari pantat lalu mendekatkan ke wajahnya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDEJm7AD8E4
“Kayak gini nih.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZH14Qucnlx
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1GV8JvEwpq
Diana lalu memasukan dildo ke mulut dan memainkannya. Tak lupa juga menjilatinya.
Dana merasa penisnya makin keras dan cairan pelumasnya pun keluar membasahi celananya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPB2HZJWnZ2
“Aduh,” kata dana sambil mengelus celananya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Cy1hgKsSM
Diana melepas dildo di mulutnya lalu tertawa. Dildo itu kembali ditempatkan di pantatnya. Diana terus memainkan dildo sambil berbicara.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj2O8mtnx1c
“Dasar anak muda.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgLjKJqPCrn
Setelah beberapa menit, Diana mengangkat lututnya hingga mendekati dada membuat pantatnya makin terlihat jelas. Kini kedua tangan Diana sibuk memainkan dildo di anusnya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqNe6dO41rw
“Unh, unh, unh, unh AHHHHHHH.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJu35q59sd
Diana menjerit sambil berusaha memasukan dildo sampai mentok. Kakinya bergoyang, tubuhnya kejang hingga beberapa detik kemudian tubuh Diana pun berhenti gemetaran. Kakinya terjatung lunglai ke bawah.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE7S0KS09FR
Setelah beberapa detik, Diana mencabut dildo dari pantat lalu mendekatkannya ke wajah. Dildo itu dijilati Diana lalu dimasukan ke mulutnya. Beberapa saat kemudian Diana asik memainkan dildo di mulut hingga merasa cukup.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgF0jlj6FdB
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP2lmluNHjO
“Jadi berantakan gini yah.”
“Iya, mama sih nakal.”
Diana tertawa, “yang penting tugasmu tuh ntar bersihin ini.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjeb3v443CW
Diana melihat keadaanya lalu bangkit berjalan mendekati anaknya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcwpSktswhb
“Nah, anak aneh, perjanjian pertama kita telah mama laksanakan.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmBkH6p3j3Z
Dana langsung mengangguk.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7HhT9n9EUM
“Sayang sekali. Padahal mama udah siap ronde berikutnya. Nih deh mama kasih sedikit inspirasi buat kamu.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡacvhF0XKN6
Diana lalu memeluk anaknya membuat pakaian anaknya kini basah oleh baby oil. Paha Diana juga diangkat untuk membasahi sekitar pinggang dan celananya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKPDUYv6mRN
“Kayaknya bajumu perlu dicuci tuh.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQMh2el2La
Dana mengerang. Diana menepukkan tangannya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7we6l6hZkh
“Baiklah pejantan muda. Mama beri kamu sepuluh menit untuk siap – siap menghibur mama.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbotSD8dpyq
Dana pun melangkah menjauh menuju kamarnya. Namun saat baru setengah jalan, terdengar suara mamanya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDKubb2GgnD
“Mama taruh baby oil di lemarimu nak.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8QjEmCnfCS
Diana menyeringai. Pasti malam ini bakalan seru, pikirnya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ306jVDR7oV
Dana duduk di kasur dengan hanya memakai celana pendek sambil gemetaran. Dana memang jadi terbiasa melihat mamanya telanjang, namun Dana merasa tak nyaman jika harus ikutan telanjang juga. Dana menyadari memang tak adil jika dirinya tetap berpakaian, namun toh bukan salahnya. Dana tak pernah melihat mamanya seliar ini, senakal ini. Terus terang saja kini Dana merasa takut. Dana menduga dia telah mendorong sisi gelap mamanya keluar dan mulai merubah mamanya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTGWS7t7JaB
Dana merasa hubungannya dengan mama tak pernah sedekat ini. Dana memang mencintai mamanya, sebagai anak, juga menghirmatinya. Dana sungguh merasa beruntung dengan perjanjian ini, tapi kebenaran yang disampaikan sendiri oleh mama merupakan hadiah tersendiri. Telah terlalu jauh sejak kali pertama Dana melihat mamanya telanjang di dapur.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVR2rIWtNdf
Dana tersenyum sendiri saat berdiri lalu melepas pakaian terakhirnya, celana pendek. Setelah itu Dana meraih baby oil yang ada di lemarinya.
Diana duduk di sofa menunggu. Keheningan yang ia rasakan sedari tadi membuatnya sampai pada kesimpulan bahwa anaknya mungkin merasa takut dan atau tidak berani. Satu kosong untuk mama, pikirnya. Tiba – tiba terdengar dentuman suara musik yang kemungkinan berasal dari kamar anaknya. Cahaya tiba – tiba menghilang menjadikan kegelapan yang muncul menyelimuti. Diana menyeringai. Ya tuhan, dia benar – benar akan melakukannya, batin Diana.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfZseGmuGQi
Tiba – tiba ada sinar. Setelah ditelisik oleh mata Diana, sinar itu mengarah ke kepala kontol. Ternyata anaknya memegang dua senter yang kini diarahkan ke kontolnya sambil berjalan mendekat. Dana pun sampai di depan sofa yang diduduki mamanya lalu menggoyangkan pinggulnya. Puas bergoyang, tangan kanannya melempar senter lalu memegang kontolnya.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl0Y9PrGOJD
“Mah, kok Dana jadi gini sih?”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMYUgk3ZkWS
“Jangan berhenti nak. Lagian gak apa – apa kok jadi gini juga.”
“Ini dia mah. Siap membuat mama terangsang.”
"Whoo hoo, goyang nak!” Diana tertawa.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh3UWAqfI30
Dana memaju mundurkan pinggul sambil tangannya mengocok kontol. Mata Diana berbinar melihat anaknya mengocok kontolnya sendiri. Tak butuh waktu lama Dana pun mengejang seiring dengan menyemburnya sperma yang mendarat di kaki Diana, sofa dan di lantai. Setelah orgasme tubuh Dana berhenti mengejang namun saat akan bergerak kakinya tersandung membuat Dana jatuh terduduk di sofa di sebelah mamanya. Kakinya menyentuh kaki mamanya. Keringat bercucuran di dahi Dana. Nafas Dana terengah – engah.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf6eqSz7w1C
Diana bertepuk "Hebat, luar dari pada biasa!"
Dana melambaikan tangannya, “santai mah.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKo5F7c7l4
Diana dan Dana saling memangang, lalu keduanya menyeringai.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtHaW1tJVyy
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdsKoaw1cWJ
“Mah, maafin Dana yah udah ngedorong mama terlalu jauh hingga jadi gini. Dana bener – bener menyesal mah.”
“Ya, kamu memang nakal. Tapi mama seneng kamu berani mengakuinya. Lagian mama juga tak terlalu suka per – anal – an.”
“Ya gak apa – apa kok mah asal perjanjian kita yang lain tetap berjalan Dana gak keberatan kok.”
“Mama gak keberatan dengan hal baru, asal tak menyakitkan bagi kita.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4cWXVKSOB9
Diana melingkarkan tangan ke bahu anaknya lalu memeluknya dari samping membuat tubuh ibu dan anak itu menempel ketat.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnKgeNbETRy
“Sial mah, Dana menyentuh mama.” Dana terlihat panik.
“Ini sih sikap ibu dan anak yang saling mencintai, meski tanpa pakaian.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjiNwUJa5d
Mereka pun menatap tubuh mereka yang penuh baby oil.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhYvW6TW6xQ
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeD3xFUxs9Z
“Kok jembut mama dibabat habis sih?”
“Mama hanya ingin memberikan yang terbaik bagi kamu. Lagian kamu tuh bener – bener maksa mama sih.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkXFpv3KfO
Diana dan Dana menatap selangkangan Diana. Seperti berjanji, keduanya sama – sama berbicara “kayaknya jelek deh.” Menyadari kesamaan kata yang terucap, keduanya saling pandang lalu tertawa.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqhJb9w7Sjx
“Untungnya ntar tumbuh lagi. Sekarang kamu tahu kan mama juga bisa mencoba hal – hal baru. Kalau kamu gimana? Mau mulai telanjang di rumah gak?”
“Gak tahu mah. Kayaknya aneh deh.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2sbZ6BsZiM
Diana memegang payudara lalu mengangkat susunya.
“Mama tak bisa mengatakan bagaimana rasanya hidup dengan selalu menunjukan ini padamu. Mama juga senang kalau kamu gak mau ikut – ikutan. Tapi mama tak akan keberatan kok kalau kamu berubah pikiran.”
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfLPELAvBhY
Diana dan Dana menatap kontol Dana. Mereka berdua melihat betapa kontol itu kini mulai kembali mengembang.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPsrsM74JM3
Begitu muda begitu jantan, pikir Diana.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡekVwQtc40h
Diana lalu mendorong anaknya bangkit.
22882Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7HInYc7sZf
“Kamu bersih – bersihnya ntar mama bantu deh.”
“Setuju,” seringai Dana.
ns216.73.216.176da2
