783Please respect copyright.PENANATJ4wFSYjDy
783Please respect copyright.PENANAVzoXY1Tlqo
Siang hendak menjemput senja. Parkiran sekolah sudah mulai sesak karena bel terakhir sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Kirana berjalan ke halte dengan gusar. Cewek itu memilih untuk bergabung dengan siswa siswi yang sedang menunggu angkutan umum disana. Hanya ada beberapa orang. Tidak terlalu ramai. Karena kebanyakan dari siswa SMA Kartika memang membawa kendaraan pribadi.783Please respect copyright.PENANA9EFRt7SWux
Kira melirik jam tangan mungilnya dengan kesal. Sudah jam empat. Tak butuh waktu lama, halte mulai kosong. Menyisakan Kira bersama beberapa siswa kelas duabelas yang tidak dikenalnya. Berhubung dirinya adalah siswa baru, jadi itu wajar saja.783Please respect copyright.PENANAXe9AGFghGu
Jika saja bukan Bunda yang meminta agar Abi —kakak semata wayangnya— untuk menjemputnya, ia pasti akan menerima tawaran Cesa, Tifa, dan Dea —sahabat barunya— untuk mengantarkannya pulang. Itulah Kirana, ia mudah beradaptasi. Tak butuh waktu lama, ia sudah mendapat teman disana. 783Please respect copyright.PENANAH7LAtjv5yi
Kira meng-slide layar handphonenya saat dirasanya benda itu bergetar. Sebuah pesan teks masuk. 783Please respect copyright.PENANA5WJF22PZ0L
From bAbi :783Please respect copyright.PENANAno01lxZPz4
783Please respect copyright.PENANAYwvl93drCZ
[Hola adek gue yang manisnya kayak kecap Jepang. Maafin kakakmu ini ya, dek. Gue nggak bisa jemput karena ban motor gue bocor. Ini lagi dorong, hehehe. Maap yaak. Jangan marah. Naik angkot aja yaa. Gampang kan? Oke. See you my princess 😘😘]783Please respect copyright.PENANAmi9p0rFugg
"Bangsat!" Kira mengumpat kesal setelah sebelumnya bergidik geli melihat emotikon di akhir pesan Abi. Angkot apaan coba? Batin Kira. 783Please respect copyright.PENANAzPc5z5hgos
Kalau saja dia tahu mau naik angkot yang mana, dia lebih memilih naik angkutan itu dari pada harus menunggu Abi. 783Please respect copyright.PENANAvSYY36ucJu
[Apaan maksudnya? Ini udah jam empat lho. Gila lo ya! Tuh angkot udah pergi dari tadi. Udah sore banget. Mana ada angkot yang lewat. Pokoknya gue mau dijemput sekarang. Sekolah udah sepi. Takut nih. Buruan! Gue tungguin] 783Please respect copyright.PENANAJ3LI0l1l9O
Send783Please respect copyright.PENANAns5DhrGLex
Kirana menelfon nomor Abi berkali-kali. Tapi operator terus yang menjawab, mengatakan bahwa nomor kakaknya sedang tidak bisa dihubungi. 783Please respect copyright.PENANAQ0geiZLIik
Kakinya mengehentak bumi dengan kesal. Ia menggerutu sendirian. Tak mempedulikan bahwa rombongan siswa kelas duabelas yang sejak tadi di halte bersamanya mulai menatap Kira dengan genit. 783Please respect copyright.PENANAWHjtop6Pxu
Kondisi sepi, tak ada angkutan yang lewat. Dan keberadaan Mereka semakin memperkeruh suasana. 783Please respect copyright.PENANAl8mCjBAePJ
Awas aja kalau berani macem-macem. Kira menatap mereka dengan tatapan jengkel. Ia tak segan untuk mengeluarkan jurus karate andalannya kalau perlu. Bisa Kira lihat dari sudut matanya. Seorang dari mereka berjalan ke arahnya. 783Please respect copyright.PENANApnO2NHc1mJ
"Adek... " godanya jahil. "Pulang kuy. Bareng kakak aja." Cowok itu sudah berada disamping Kira sambil memasukkan tangannya ke kantong celana. 783Please respect copyright.PENANAjIonrRED05
Kira menatapnya sekilas lalu kembali melirik layar handphonenya berharap ada balasan dari Abi. Ternyata tidak. Kira kalut. Ia sendirian disini. Tak ada angkutan apapun. Jantungnya berdegup kencang. Tanpa sadar, Kira mengepalkan tangannya. Membuat buku jarinya memutih. 783Please respect copyright.PENANALQMIX6YuVj
"Adek siswi baru, ya? " tanya yang satunya. Membuat Kira gemas. Tangannya sudah terkepal dengan kuat. Siap menyerang. 783Please respect copyright.PENANAw9bmoaFZNy
"Aduhh. Kok tangannya dikepal gitu sih? Kayak es aja pake dikepal-kepal?"783Please respect copyright.PENANAqJotx4WLbN
"Udah. Jangan gangguin woi! Ntar pada bonyok!" Lalu mereka semua tertawa.783Please respect copyright.PENANALVIwZDjqAv
Kira mengatupkan bibirnya rapat. Wajahnya menatap bumi. Antara malu dan takut. Orang yang Kira duga sebagai ketuanya berdiri di hadapan Kira. 783Please respect copyright.PENANAadt7nOagNG
Satu tangannya yang sejak tadi terlipat di dada, ia gunakan untuk mengangkat dagu Kira. Membuat mata mereka bertatapan. "Manis juga. Buat gue aja, ya?" cowok itu tersenyum meremehkan.783Please respect copyright.PENANAYwvH6GTONj
Dan. Duumm. 783Please respect copyright.PENANA3TAG9HBLJI
Tinju Kira yang sejak tadi mengeras. Berhasil membuat bogeman mentah mendarat di rahang kiri cowok itu. Membuatnya terjerembab ke belakang. 783Please respect copyright.PENANAxTCLGbwSt7
Kira menatap mereka kesal. Akhirnya keluar juga tuh jurus. Ternyata tidak sia-sia Kira belajar karate bersama ayahnya di Dojo. 783Please respect copyright.PENANAHk7QD3Ux5z
Teman-teman cowok itu langsung berlarian membantu ketuanya berdiri. Cowok itu menyeka cairan kental di ujung bibirnya dengan kasar. Matanya menatap Kira tajam. 783Please respect copyright.PENANAJ46VHJE7jL
"Lo pikir gue apaan?! Seenaknya ngomong gitu. Gue bukan barang!! Jangan mentang-mentang lo senior jadi lo bebas ngomong gitu ke junior lo!!" Kira berapi-api. Dia tak terima diperlakukan begitu. 783Please respect copyright.PENANAqXSILJz0SI
"Dasar cewek sial—" Cowok itu mengangkat tangannya di udara. Bersiap menampar Kira sebagai bentuk balas dendam atas stempel di rahang Kirinya. 783Please respect copyright.PENANAKXuNRHPvdm
Kira memejamkan matanya. Bersiap menerimanya. Siap atas rasa sakit tamparan cowok itu yang mungkin jauh lebih sakit dari bogemannya pada cowok itu. Kira siap. Itu takdir.783Please respect copyright.PENANAngPWQHwP2V
Tapi kenapa rasa perih seperti setruman itu tak terasa di Pipinya? Perlahan Kira membuka matanya kaget. Menatap tangan cowok itu yang diam bak melayang di udara.783Please respect copyright.PENANAUfqSaZuh3j
Cowok itu sama terkejutnya dengan Kira. Ia menatap jengkel ke arah cowok di samping Kira. Cowok yang sedang mencekal tangannya. Menghalanginya menampar Kira. 783Please respect copyright.PENANAz8UNsyhw1f
"Deon," Bisik cowok yang menampar Kira tertahan. 783Please respect copyright.PENANAVD6BHxMckC
Kira menatap keduanya tidak mengerti. Mereka saling kenal? Apa di juga ada niatan buruk sama Kira? Tapi kenyataannya lain. Ia malah menolong Kira. 783Please respect copyright.PENANAFzdxnAngpf
Sementara teman-teman cowok yang Kira bogem tadi malah lari terbirit-birit. Meninggalkan ketuanya sendirian. Kira diam ditempat. Menatap mereka tanpa bergidik.783Please respect copyright.PENANATUMSlBXYDs
Cowok bernama Deon itu menghempaskan tangan cowok itu kasar. Matanya memandang cowok itu dengan tatapan nanar. "Lo belum puas gue hajar?!! " tanyanya sarkatis.783Please respect copyright.PENANAoqp7il6QQX
"Mau lo apa?!!" tanya cowok didepan Kira tak kalah sinis.783Please respect copyright.PENANAJrmMWeaJEt
"Gue nggak suka lo ganggu dia!!" bentak Deon sambil menatap Kira dan mengacungkan telunjuknya783Please respect copyright.PENANAdOP0BmIyYN
783Please respect copyright.PENANAla8qXG4Q6q
ke arah cowok itu. 783Please respect copyright.PENANAUl93WjT2Eb
Cowok di depan Kira menatapnya dengan sambil nyengir kuda. "Jadi dia? Target lo selanjutnya?" tanya cowok itu sambil menatap Kira lewat sudut matanya. 783Please respect copyright.PENANAeMoEm1KyJI
Deon geram lalu mendorong tubuh cowok itu hingga menghantam bangku halte. Membuat Kira yang sejak tadi diam ditempat langsung menutup wajahnya. 783Please respect copyright.PENANA39GuC6TMxt
Takut bercampur ngeri. Bagaimana tidak? Hanya dengan sekali dorong cowok itu sudah terhuyung ke belakang. Bayangkan betapa kuatnya Deon. 783Please respect copyright.PENANAkMYTqtZNSi
"Ayo!" Deon menarik paksa tangan Kira ke tempat motornya terparkir. 783Please respect copyright.PENANAiJlfniYIAQ
Kira hanya pasrah sambil melirik ke belakang. Memastikan bahwa cowok tadk baik-baik saja. Ia khawatir cowok itu terluka parah. 783Please respect copyright.PENANAjbt3OGptSc
Cowok yang jatuh terjeremban itu kini tertawa geli. Menatap Deon yang dengan mudahnya menarik tangan Kira untuk mengikutinya. 783Please respect copyright.PENANAwApx5jKJq7
Deon meminta Kira naik ke motornya. Cowok itu bermaksud mengantarnya pulang. 783Please respect copyright.PENANA1cMZsthkMi
"Naik!" perintah Deon yang hendak memasang helm. Namun gerakannya terhenti begitu dilihatnya Kira masih bengong. 783Please respect copyright.PENANALCmBuGwXFq
Kira masih terdiam di samping motor Deon. Tak mengerti dengan apa yang terjadi. Cewek itu menatap kosong ke arah Deon. Kenapa dia mau membantu Kira. Padaha Kira tak mengenal Deon. 783Please respect copyright.PENANABnpGsDubEH
Meski Deon memang terkenal dan jadi incaran banyak Cewek di SMA Kartika lantaran wajahnya yang ganteng dan dikenal sebagai cowok badboy di sekolah.783Please respect copyright.PENANAl2k29oWrrJ
Hanya itu yang Kira tahu. Dan Kira yakin Deon juga tidak mengenalnya. Apalagi insiden saat Deon mendorong cowok tadi membuat Kira berpikiran yang aneh tentangnya. 783Please respect copyright.PENANAUcQVzlvvGc
Dia aja sampe kejengkang karena cuma di dorong. Apalagi gue? Bisa mati duluan kali. Batin Kira.783Please respect copyright.PENANAsdijzY64Yz
Deon menatap Kira yang bediri mematung seperti manekin. Hingga saat Deon memasangkan helm di kepalanya cewek itu tetap tidak sadar. Deon gemas sendiri lalu. 783Please respect copyright.PENANAdqaDeF3xYb
Cup. 783Please respect copyright.PENANA1dy2vZSvZW
Kira merasakan pipinya menghangat. Ia tersadar saat dilihatnya Deon senyum-senyum tak jelas sambil menatapnya dengan gemas. Kira meraba pipinya tidak percaya. Matanya membelalak seolah baru tersadar sesuatu. 783Please respect copyright.PENANAAQXwFJgukL
"Dasar. Mau dianterin pulang aja minta dicium dulu. Apalagi—"783Please respect copyright.PENANAbmTVBz3sUw
"Apalagi apa maksud lo? Dasar mesum! Ngapain lo barusan?!!" Kira menatapnya penuh dendam. 783Please respect copyright.PENANAZM980UP1sI
"Cium pipi lo. Gimana? Nggak kerasa ya? Keasyikan melamun sih. Mau diulang? Auuwh—" Deon menjerit.783Please respect copyright.PENANA82uceK2wBC
Spontan tangannya menepis tangan Kira. Tangannya berdenyut karena cubitan super Kira. 783Please respect copyright.PENANAy74VtLf0vq
"Makanya jangan macem-macem!"783Please respect copyright.PENANAlLwL3XWFXA
"Iya. Nggak bakalan deh. Gue cuma mau nganterin lo pulang." Deon meringis mengusap lengannya. 783Please respect copyright.PENANASWEOSHCKZw
"Gue nggak mau." Kira menggeleng parno. 783Please respect copyright.PENANAwC70T1kYla
"Santai, gue nggak makan orang."783Please respect copyright.PENANA8oPnFxHUFA
783Please respect copyright.PENANABkSqUux1gC
783Please respect copyright.PENANAQUBWeG49lk
783Please respect copyright.PENANA0tfy9amzPh
783Please respect copyright.PENANAbC84PrcikC
783Please respect copyright.PENANADgXRM9Fe3T
783Please respect copyright.PENANAqsmhY71EPq
783Please respect copyright.PENANAjK8DA81VAx
Hehehehehe. Maap masih abal-abal783Please respect copyright.PENANAh4OJU9USKZ
783Please respect copyright.PENANAPBiEmWCXrP
783Please respect copyright.PENANAXvtn9iVgZT
783Please respect copyright.PENANAPxrm5YRJzT
783Please respect copyright.PENANAfh17IRAvkr
783Please respect copyright.PENANAt7WggC1XvG
Give me vote and comment 783Please respect copyright.PENANAk9fsovXkEN
783Please respect copyright.PENANADNWqHOY6Gg
783Please respect copyright.PENANAeMyGgA3AUB
783Please respect copyright.PENANAl3Alf4lbNc
783Please respect copyright.PENANAwkJA6Rs7kX
783Please respect copyright.PENANAM4Vli706Zt
Saaayaang reader 783Please respect copyright.PENANAEWOzSJSAXa
783Please respect copyright.PENANAONM8waME3x
783Please respect copyright.PENANASvevsusbjv
783Please respect copyright.PENANApvebVeZmxA
783Please respect copyright.PENANAt05F9dgttM