Hubunganku dengan istriku memasuki babak baru dalam kehidupan rumah tangga kami. Entah apa sebabnya istriku sampai menyetujui aku menikah lagi. Bahkan menurut pengakuannya, ternyata dia juga ikut andil dalam merayu Vina untuk mau jadi istri keduaku. Pun dalam urusan finansial dia juga tahu kalau uang gajiku hanya tersisa sedikit setelah dipakai untuk mencukupi kebutuhan kita. Mungkin saja istriku mempunyai pertimbangan kalau Vina itu juga kerja, jadi bisa membantu mencukupi kebutuhannya sendiri tanpa harus bergantung padaku.
13112Please respect copyright.PENANACAYExcpb7a
Ada kenyataan yang harus aku terima juga sebagai imbal balik dari keputusan istriku mengijinkan aku nikah lagi. Bahkan dia mengijinkan aku melakukan persetubuhan dengan perempuan lain yang aku mau. Sebenarnya kalau dipikir-pikir juga aku tak rugi. Malah membantuku saat aku tak ada di rumah dan tak bisa memenuhi kebutuhan istriku secara seksual. Seakan dia ingin aku mengijinkan hubungannya dengan Angga, padahal dia itu adik kandungnya sendiri.
13112Please respect copyright.PENANA1hFJPC1OhE
Secara garis besar aku bukanlah orang yang lemah dan tak bisa berbuat apa-apa menghadapi kelakuan istriku. Tentu aku bisa saja menolaknya. Apa yang dia lakukan itu sudah di luar akal sehat. Hanya saja aku memang sangat menyayangi istriku, orang yang menemaniku dari nol. Bahkan dia ada saat aku terpuruk di kala aku baru saja masuk jadi karyawan di kantorku dengan jabatan yang rendah dulu.
13112Please respect copyright.PENANADWoa1WM4Z1
Aku juga tak munafik, aku beberapa kali sempat merasakan hangatnya memek perempuan lain. Sampai sekarang pun istriku tak tahu menahu tentang hal itu. mungkin suatu saat aku akan bercerita padanya, tapi tidak untuk sekarang. Biarlah semua ini terjadi dengan alurnya masing-masing. Terpenting adalah istriku menikmatinya dan aku juga menikmatinya.
13112Please respect copyright.PENANAy6voMdESUt
Setelah aku selesai memadu kenikmatan persetubuhan dengan Vina, tibalah saatnya istriku meminta imbalan sebagai gantinya. Tentu saja aku setuju dan tak sekalipun protes pada apa yang dia kerjakan. Angga sudah ada bersama kita dan siap untuk melayani kemauan kakak perempuannya. Anehnya aku sendiri malah terkesan biasa saja dan malah gembira melihat kelakuan janggal kedua kakak beradik yang kini sedang mulai bercinta.
13112Please respect copyright.PENANAfG7qvotDWU
“Angga.. sini dek.. jangan malu-malu..”
13112Please respect copyright.PENANA79W3js95Vk
“hehe.. iya mbak…”
13112Please respect copyright.PENANA0N8Kk0IFx8
“Puasin mbak Tika yah”
13112Please respect copyright.PENANAnFKxMHOpH3
“Siap… mas Aryo, permisi ya mas… aku sama mbak Tika dulu” ucap Angga menghadapku.
13112Please respect copyright.PENANAWKjyzMESwX
“Langsung aja Ngga.. ga usah sungkan” balasku.
13112Please respect copyright.PENANAIab89PVkjX
Mungkin kalau orang lain pasti Angga sudah jadi bulan-bulanan dihajar habis-habisan. Bagaimana tidak, dia dengan santainya meminta ijin pada seorang suami untuk mengerjai istrinya, bahkan di hadapannya langsung. Tapi bagiku itu sudah jadi keputusanku membebaskan mereka melakukan apa saja berdua, termasuk ngentot dan saling memuasi secara seksual tentunya. Mungkin benar aku sudah gila sekarang ini.
13112Please respect copyright.PENANAsbf6NZ66jg
“Ayo dek.. masukin.. jangan mau kalah sama mas Aryo.. dia udah dapetin memek Vina tuhh”
13112Please respect copyright.PENANAGQabh2mxjg
Istriku coba menyemangati Angga. Dia sudah bersiap menerima tusukan penis adiknya dengan membungkuk bertumpu pada tempat cuci piring. Angga yang di belakangnya pun tanpa pemanasan terlebih dulu langsung saja mulai mengarahkan kepala penisnya ke dalam celah kemaluan Tika. Mau tak mau aku semakin bersemangat menonton mereka.
13112Please respect copyright.PENANAWZLczca83W
“Aahhhh… iyaaahhhhhh….”
13112Please respect copyright.PENANA2U9Te79gZO
Dalam satu kali tusukan penis Angga sudah masuk ke dalam liang vagina istriku secara keseluruhan. Ukuran penis Angga dan penisku tak jauh beda, hanya saja punyaku lebih gemuk sedikit dari punya adik iparku itu.
13112Please respect copyright.PENANADcRiViX5n4
“Ngngnghhhhh… aahhh.. terus Nggaaa.. aahh… kocok terusss.. aahh”
13112Please respect copyright.PENANAxsJy1rRba0
“Iya mbak… aaahh… becek banget sih mbak… ahh.. udah pengen yah?”
13112Please respect copyright.PENANAvAyfRhlaYJ
“Iya Nggaa… uhhh… ga tahan aku…”
13112Please respect copyright.PENANAq6DLGaZriQ
Istriku terus melenguh dan mendesah dalam kenikmatannya. Begitu juga dengan Angga. Dia terus mengeluar masukkan penisnya secara teratur melewati jepitan bibir kemaluan istriku.
13112Please respect copyright.PENANAO2XPWthwr5
Hawa mesum dan cabul sangat terasa sekali pagi itu. Dimana di dalam rumahku sendiri kami sedang menikmati hari minggu itu dengan ngentot sebebas-bebasnya. Kami berempat sama-sama telanjang bulat. Setelah sebelumnya aku dan Vina yang ngentot kini giliran Angga dan istriku yang mengisi ruang dapur kami dengan suara desahan dan lenguhan mereka.
13112Please respect copyright.PENANAkrlPbVgz8s
“Mas.. kalo gini sih aku bisa bahagia selamanya, hihihi…” bisik Vina di telingaku.
13112Please respect copyright.PENANAGFBw41KKOB
“Ah, kamu ini Vin.. ya ga mungkin lah.. kan Angga juga kuliah, trus nanti kalo lulus ya kembali ke desa” balasku serius.
13112Please respect copyright.PENANA8Y9xmNFGNf
“Hihihi… kalo perlu kita cari korban lain mas”
13112Please respect copyright.PENANApFjeLm3mmJ
“Maksud kamu gimana sih Vin?” kembali aku mengambil sebatang rokok sambil menikmati suasana kemesuman pagi itu.
13112Please respect copyright.PENANA1BZlVNU1Vc
“ya kita cari pemuda lain.. tapi ntar aja kalo Angga sudah pulang ke desa”
13112Please respect copyright.PENANAoSAjr3RxZO
“Lah, masih lama dong Vin..”
13112Please respect copyright.PENANAdIlekR7iBx
“Makanya itu, sekarang biarin aja dia sama mbak Tika begitu.. ntar kalo dia sudah lulus trus pulang ya kita cari yang lain, gimana mas?”
13112Please respect copyright.PENANACLj8LfUZoh
“Hehehe.. otak kamu emang cabul banget deh Vin.. jangan-jangan kamu juga pengen dientot sama cowo laen yah?”
13112Please respect copyright.PENANAaS51msYqsP
“Be-tul”
13112Please respect copyright.PENANAwcdXWVC7Gv
“Asshhh.. kamu ini.. iya deh gapapa… tapi kita nikah dulu Vin, biar ga jadi pertanyaan tetangga kita”
13112Please respect copyright.PENANAUIscFRPfAZ
“Nah, itu juga mas.. bener mas Aryo bilang”
13112Please respect copyright.PENANA7RPq0oXTuD
Kembali mataku mengawasi apa yang istriku dan Angga lakukan. Mereka kini sudah berpindah tempat di atas lantai depan pintu belakang rumah. Gilanya mereka ngentot di depan pintu yang terbuka padahal belakang rumahku belum ada pagarnya. Memang tanah di belakang rumahku berupa tanah kosong yang ditumbuhi alang-alang dan tak ada orang yang lewat di sana. Akhirnya selain melihat mereka berdua aku juga melihat situasi di belakang rumah, siapa tahu ada orang yang mencari rumput kebetulan lewat.
13112Please respect copyright.PENANAxlqfgOCPxl
“Ahhh… enak banget mbak ngentot di sini”
13112Please respect copyright.PENANAZbbZgr3PWq
“Emmhhh…emmhhh.. iyaahh… Nggaa.. aahhh”
13112Please respect copyright.PENANA9YKEYlhWSD
Istriku dengan tenangnya menungging di depan pintu yang terbuka, sedangkan Angga masih terus menyodokkan penisnya dengan tempo tak terlalu cepat pada liang senggama kakaknya. Sungguh pemandangan yang sangat cabul bagiku dan Vina. Tak pernah kubayangkan mereka seberani itu melakukannya.
13112Please respect copyright.PENANADSohUnqKTS
Sejenak kemudian mereka kembali ganti posisi. Istriku minta pada Angga untuk membaringkan tubuhnya pas di tengah-tengah pintu. Tak lama kemudian istriku naik di tubuh Angga lalu membantu penis adiknya itu kembali masuk ke dalam liang memeknya.
13112Please respect copyright.PENANAf3mthf9IuO
“Aaahhhhh…. iyaahhhhh…”
13112Please respect copyright.PENANAWzuWDq9diG
“Goyang mbakk.. ahh… yang kenceng… ahh”
13112Please respect copyright.PENANA2NZBrSfAQJ
Aku tahu apa yang dialami istriku sekarang ini. Kalau dia sudah minta posisi di atas berarti dia ingin segera mendapat puncak kenikmatannya. Berikutnya sudah bisa ditebak, istriku bergoyang di atas pinggul Angga dengan liarnya. Perlakuannya itu membuat Angga mengerang-erang dalam kenikmatan.
13112Please respect copyright.PENANA6rTH6jiUzf
“Uhhh.. uhhh… uhhh… tahan Nggaa… tahann..”
13112Please respect copyright.PENANAofClsAyftt
“Iya mbakk… aahh… enak banget.. ahhh”
13112Please respect copyright.PENANAP0XorB25Vq
Dalam posisi seperti itu kalau ada orang di luar rumah pasti bisa melihat penis Angga keluar masuk liang vagina istriku. Mungkin bagi orang lain pemandangan itu akan terasa aneh dan gila, tapi bagiku apa yang mereka lakukan itu malah membuatku bangga. Entah kenapa aku bisa merasa begitu yah? ahh, masa bodo lah.
13112Please respect copyright.PENANAVwp016ikCc
“Aaahhh… aduhh.. terus mbakk.. ini… ahh.. ini..”
13112Please respect copyright.PENANAHbLhVyKehq
“Tunggu dek.. mbak juga mau… ahhh.. iyaahh.. ini.. aku.. ahhh..”
13112Please respect copyright.PENANA6Eg79OLdx1
Istriku menggoyangkan pinggulnya tanpa jeda. Sedangkan Angga yang ada di bawahnya terus mengerang sambil kedua tangannya meremas-remas bulatan payudara Tika. Buah dada istriku yang semakin lama semakin terlihat montok itu dia remasi, dia pelintir putingnya dan kadang dia sentil dengan jarinya. Campuran rangsangan pada bagian sensitif istriku tentu saja semakin membuatnya kewalahan.
13112Please respect copyright.PENANAFZKygtS0VY
“Aahhhh… Anggaaa….”
13112Please respect copyright.PENANAwlbcPIbU3O
“Iyaaahhh.. mbbbaakakkk.. keluaarrr…”
13112Please respect copyright.PENANAa8lSNo0AWM
Lolongan kenikmatan keduanya terdengar begitu jelas di telingaku. Setelah itu istriku ambruk di atas badan Angga lalu melayangkan ciumannya pada bibir adiknya itu. Sesaat lamanya mereka terlibat kuluman dan belitan lidah yang sangat panas dan penuh gairah. Di bawah sana kedua kelamin mereka masih bersatu sambil menumpahkan cairan orgasme masing-masing. Untung saja istriku sudah hamil duluan, kalau tidak pasti Angga akan berhasil membuahinya.
13112Please respect copyright.PENANAB00tTlW6WK
“Wihh.. hebat banget ya mas…”
13112Please respect copyright.PENANA1KXtm75ECA
“Hehehe.. iya dong Vin.. istriku dari dulu hebat”
13112Please respect copyright.PENANAxS3AmIry1S
“Ntar aku juga pengen maen di luar rumah mas.. mau gak?”
13112Please respect copyright.PENANA1VCW9xxEtD
“Apa? Jangan dong.. ntar kalo ada tetangga lihat gimana?”
13112Please respect copyright.PENANAf960VJs82V
“Ahh cuek aja mas.. ga bakalan ada yang lewat di belakang itu”
13112Please respect copyright.PENANAZjKcpd09RQ
“Hehehe.. dasar otak mesum” balasku sambil mengelus kepala Vina.
13112Please respect copyright.PENANAbZ53Wgruf0
Setelah semuanya selesai, kami berempat bersiap untuk makan pagi. Tenaga kami yang baru saja terkuras membuat perut rasanya ingin segera diisi. Istriku pagi itu duduk bersebelahan dengan Angga, sedangkan aku bersebelahan dengan Vina. Jadilah kami berhadap-hadapan, aku menghadap Angga dan Vina menghadap istriku. Semuanya masih belum ada yang memakai pakaian. Baru kali itu aku makan bareng keluargaku dalam kondisi telanjang bulat. Sungguh suatu sensasi yang baru buatku, rasanya mulai saat ini aku akan ketagihan sensasi itu.
13112Please respect copyright.PENANA07v5m4QLVU
***
13112Please respect copyright.PENANA079paAXc73
Waktu beranjak siang. Aku sudah selesai mandi dan berganti baju yang lebih pantas karena aku mau menemani Vina pergi ke mall. Katanya dia mau cari baju baru untuk kerja. Tentu saja sebagai calon suami yang baik aku harus menemaninya berbelanja. Kuambil jaket dan helm sebagai pelengkap perjalananku memakai motor tentunya.
13112Please respect copyright.PENANAGUUSqK9mZB
Dari dalam kamar Angga masih terdengar lenguhan dan desahan. Sehabis sarapan tadi, istriku dan Angga masih melanjutkan permainan nikmat mereka di dalam kamar Angga. Kalau urusan ngentot, istriku itu bisa tahan berjam-jam lamanya. Kupikir istriku itu memang maniak ngentot, apalagi sekarang dia mendapat lawan seorang pemuda yang stamina dan birahinya sama-sama membara. Mereka benar-benar memanfaatkan kebebasan yang kuberikan dengan sebaik-baiknya.
13112Please respect copyright.PENANA0Sqkrel5g6
Aku langsung pergi dari dalam rumahku tanpa berkata apa-apa. Baik istriku maupun Angga sudah tahu kalau aku pergi dengan Vina. Kubawa motorku ke depan rumah yang ditinggali Vina, dan setelah menunggu beberapa saat akhirnya Vina keluar dari dalam rumah.
13112Please respect copyright.PENANAy3Kl10IX7M
“Udah siap Vin?”
13112Please respect copyright.PENANA5zkszai3aZ
“Ayo mas.. keburu siang ntar”
13112Please respect copyright.PENANAS2jvyuzcQz
Kulihat Vina begitu cantik mempesona. Tubuhnya yang masih langsing itu nampak cocok memakai gamis warna cream. Dipadu dengan celana bahan warna hitam di bawahnya. Apalagi dengan ditambah jilbab warna senada dengan bajunya membuat penampilan Vina semakin cantik tapi tak terkesan mewah. Aku sempat tertegun melihat kehadirannya. Sangat kontras sekali dengan perilakunya yang senang tak memakai apa-apa saat di rumah.
13112Please respect copyright.PENANA71gqQzs8jF
“Cantik banget kamu Vin…”
13112Please respect copyright.PENANA8e4Tm233mL
“Hihihi.. makasih mas, tiap hari aku memang cantik kok mas.. mas Aryo aja yang gak perhatian”
13112Please respect copyright.PENANAAQnN3YeAX8
“Hemm… iya mungkin… tapi masalahnya kan kamu malah cantik kalo ga pake apa-apa Vin” ucapku pelan.
13112Please respect copyright.PENANApcLWeFEdRi
“Ihh.. mas Aryo nih apaan sih? Udah.. ayo kita berangkat aja mas”
13112Please respect copyright.PENANASUQDZ0gAB8
“Eh, iya..iya..”
13112Please respect copyright.PENANA3HCDiIHvtC
Tanpa menunggu lama lagi kami berdua lanjut jalan menuju ke mall seperti rencana semula. Karena hari itu kebetulan hari minggu jadinya jalanan tak terlalu padat. Namun tetap saja mulai macet di jalanan pusat kota. Lebih lagi pas kami sudah dekat dengan area mall, kami harus mengantri untuk masuk ke dalam parkiran.
13112Please respect copyright.PENANA7hgJf97uhh
Waktu di dalam mall kami gunakan untuk mengitari tempat belanjaan. Banyak counter dan gerai yang kami singgahi. Tentunya paling banyak hanya melihat-lihat model baju yang ada. Memang selera Vina itu beda dengan selera istriku. Kalau istriku belanja baju tak pernah memilih-milih lama banget seperti Vina ini. Saat ketemu baju yang cocok dengan selera dan bentuk tubuhnya, istriku langsung membelinya. Sedangakan Vina itu tipe wanita yang memilih bajunya mengikuti mode yang belaku di sekitarnya. Dia maunya memakai baju yang bagus tapi tak mencolok saat bersama teman-temannya.
13112Please respect copyright.PENANAXaqkuiAz7s
“Capek ya mas?”
13112Please respect copyright.PENANA6dMBeIKmJo
“Hemm.. iya dikit..”
13112Please respect copyright.PENANAOOuu8OsptQ
“Hihihi.. yaudah habis ini kita makan aja, aku udah dapet yang aku mau kok”
13112Please respect copyright.PENANAylYkpJTx2h
“Yakin sama pilihan itu? jangan sampe karena ada aku ntar kamunya pilihnya asal lagi”
13112Please respect copyright.PENANAas9mNRhcta
“gak kok mas.. ini udah bagus menurutku”
13112Please respect copyright.PENANAVzEnYxJmuB
“yaudah.. yukk”
13112Please respect copyright.PENANAjVhJr8Gqm1
Kamipun pergi ke kasir. Aku sebagai laki-laki pasti mencoba membayar apa yang Vina beli. Malu dong aku kalau tidak mampu membelikannya baju. Apalagi sekarang dia itu sudah mau jadi istriku.
13112Please respect copyright.PENANAIhElwG1o65
“Gausah mas.. beneran ga usah..”
13112Please respect copyright.PENANA4WKfpSDlon
“gapapa Vin… kemaren bonusku baru aja keluar kok”
13112Please respect copyright.PENANAKuj4UAFsf4
“Ga usahh.. kalo mas yang bayar mending lain kali aku ga ngajak mas Aryo lagi deh” ancamnya kemudian.
13112Please respect copyright.PENANA3L9ZM4VgZE
“Oke deh Vin.. aku ikut maunya kamu aja”
13112Please respect copyright.PENANAejXURHj4ER
Setelah membayar baju yang dibeli oleh Vina, kami kemudian berjalan menuju tempat food court yang ada di lantai atas. Tanpa sadar tangan Vina menggandeng tanganku saat kami berjalan berdua. Rasanya memang aku dan Vina sudah seperti suami-istri saja. Nampak mesra dan bahagia tentunya. Kami kemudian memilih tempat duduk agak ke pojok, supaya lebih santai dan tak dilalui orang lain.
13112Please respect copyright.PENANAM1VWN8ueZ3
Setelah makanan yang kami pesan datang, aku dan Vina mulai menyantap semua sajian yang ada. Kadang kami ngobrol santai, kadang juga kami tertawa bersama. Obrolan kamipun tak lepas dari pembahasan urusan pernikahan kami. Bersama Vina aku jadi lupa kalau sudah punya istri di rumah. Rasanya memang istriku hanya satu, ya Vina itu.
13112Please respect copyright.PENANAn5aB3bftAs
“Mas Aryooo.. apa kabar massss?”
13112Please respect copyright.PENANAWEVjqSW6J3
Tiba-tiba suara yang tak asing di telingaku mendadak terdengar mendekat. Tak salah lagi kalau itu adalah suara Nina, teman kerjaku sekaligus selingkuhannya Budi. Dia begitu melihatku langsung menghambur memelukku. Aku yang tak siap menerima pelukannya langsung terdorong ke belakang.
13112Please respect copyright.PENANAtPja26I1XC
“Ehh… udah dong Nin.. lepasin dulu nihh..”
13112Please respect copyright.PENANA2WlVpSnUmc
“Hihihi.. iya mas.. duuhhh.. lama ga ketemu jadi kangen aku mas”
13112Please respect copyright.PENANA7Wi7nCXIAp
“Lama ga ketemu? Lahh.. kemaren di kantor itu apa? Emang bukan kamu yang bareng Budi?” balasku.
13112Please respect copyright.PENANAvZ8lJenGmg
“Hemm.. iya bener.. emang kalo lagi rindu sehari rasanya setahun mas, hihihi…”
13112Please respect copyright.PENANAeqg3gzKwYQ
“Udah..udahh.. duduk dulu Nin.. sini”
13112Please respect copyright.PENANAWOEI0sQJHc
Nina kemduian duduk di depanku. Matanya lalu menyadari aku tengah bersama perempuan lain yang ada di samping kananku. Mukanya yang semula riang gembira mendadak datar dan tak berselera. Mungkin dia agak minder juga dengan wajah cantiknya Vina.
13112Please respect copyright.PENANArTOT2d02EV
“Ini siapa mas?”
13112Please respect copyright.PENANA30gGByjGbW
“Ohh.. kenalin Nin.. ini istriku” balasku memasang wajah serius.
13112Please respect copyright.PENANAYrgcFZnQg0
“Masakk?? Waahh.. cantik banget istrimu mas..”
13112Please respect copyright.PENANAJ8kDof0x1E
“Iya dong, Aryo gitu..“
13112Please respect copyright.PENANAAqNtCay6Vr
“Nina.. temen kerja mas Aryo” Nina mengulurkan tangan hendak bersalaman.
13112Please respect copyright.PENANAIlGRGoA85W
“Iya mbak.. aku Vina, istrinya mas Aryo” balas Vina tersenyum.
13112Please respect copyright.PENANAXh9kuTaOmt
Aku yang mendengar pembicaraan canggung mereka mulai menahan tawaku. Bisa-bisanya Nina aku tipu dengan pengakuanku kalau Vina itu beneran istriku. Tapi memang rencananya sebentar lagi dia jadi istriku, berarti aku tidak berbohong pada Nina.
13112Please respect copyright.PENANAX1Vt1z2e6z
“Sendirian aja kamu Nin? Atau ada Budi juga?”
13112Please respect copyright.PENANAcQq3XRmffe
“Enggak mas.. emang lagi sendiri kok”
13112Please respect copyright.PENANAcvwGg1xbMF
“Ohh.. emang Budi kemana sih Nin?”
13112Please respect copyright.PENANAqDdOu8mHkH
“Lagi liburan ke luar kota sama istrinya” balas Nina melihat ke arahku.
13112Please respect copyright.PENANAA5IimuPxWF
“Tapi masih baik-baik aja kan kalian? Ga sampe cerai kan Nin?”
13112Please respect copyright.PENANAMkl3fdDCRr
“Ehh.. mas Aryo mengejek apa nanya sih? udah tau aku janda masih aja tanya status.. aku kan cuma selingkuhannya mas Budi”
13112Please respect copyright.PENANAQlgBXn6VLR
“Hahaha.. oiya aku lupa Nin.. sorry.. sorry..”
13112Please respect copyright.PENANA5trZQLTiBx
Kulirik Vina juga tertawa kecil mendengar pembicaraan kami. Tentunya mendengar kalau Nina itu janda dan jadi selingkuhan teman kantorku membuatnya geli. Vina bahkan hampir menyemburkan jus jeruk yang diminumnya kala mendengar candaanku pada Nina.
13112Please respect copyright.PENANAHHJAHCyccm
“Ohh.. makanya aku ajak selingkuh ga mau, lah istrinya aja cantik kek gini, hihihi..”
13112Please respect copyright.PENANAFR9ZsFT1qq
“Masak sih mbak mas Aryo ga mau selingkuh?” tanya Vina penasaran.
13112Please respect copyright.PENANAyx3ROeH9q1
“Iya mbak.. ga mau dianya.. sok jual mahal sih..” balas Nina mencibirkan bibirnya padaku.
13112Please respect copyright.PENANAbOvr8paF61
“Hahahaha.. ya kan kamu tau sendiri Nin, kan kamu udah cocok sama Budi gitu kok”
13112Please respect copyright.PENANAbWv54eHtEC
“Iya sih mas..”
13112Please respect copyright.PENANAME1rSjGP6p
Sejenak kami diam. Nina terus memandangi wajah Vina dengan tatapan kagumnya. Menyadari hal itu aku semakin terenyum bahagia, aku yakin dalam hati Nina pasti merasa kalah dengan kecantikan Vina. Ya iyalahh.. beda kelas banget sama janda kayak Nina itu.
13112Please respect copyright.PENANAG5T77YMaLn
“Yaudah mas, aku lanjut jalan dulu.. mau cari sesuatu buat hadiah temen nikahan besok”
13112Please respect copyright.PENANAerONd3LqUt
“Iya deh Nin.. lah kamu kapan nikahnya?”
13112Please respect copyright.PENANAyv3OHU5INu
“Shit! Lu nanya gitu lagi gua gampar beneran mas”
13112Please respect copyright.PENANAbHFrVjgAU7
“Hahahahaaa.. udah Nin.. ampunn.. ampunn”
13112Please respect copyright.PENANAUYcD01eF8F
Nina langsung berjalan menjauhi kami. Dari tatapan matanya aku yakin dia tak marah pada ucapanku tadi. Kami sudah biasa bercanda seperti itu di kantor. Vina juga melihat kelakuan kami dengan tertawa, senyuman indah nan menawan memperlihatkan gigi gingsulnya semakin membuat Vina tak bisa ditandingi kecantikannya oleh seorang perempuan bernama Nina tadi. Aku jadi semakin bangga telah berhasil mendapatkan Vina.
13112Please respect copyright.PENANAxChM3NWxVx
Selesai makan kami pun memutuskan untuk pulang. Tak ada keperluan lain yang aku ataupun Vina lakukan. Santai saja aku menjalankan motorku membelah kepadatan lalu lintas siang itu. Sambil jalan pulang aku dan Vina menikmati suasana. Kebetulan cuaca agak mendung jadi kami bisa pulang tanpa kepanasan.
13112Please respect copyright.PENANAnGKFkoeW6T
Sekitar satu jam kemudian aku dan Vina sudah kembali sampai di depan rumah. Vina lalu turun dari motorku lalu segera menuju ke rumahnya. Akupun sama, kumasukkan motorku ke halaman rumah. Kuparkir dengan aman lalu aku kunci ganda. Setelahnya aku lalu masuk ke dalam rumah dan segera mengganti pakaianku dengan kostum keseharianku, apalagi kalau bukan celana pendek saja.
13112Please respect copyright.PENANAFhG68bk3V2
“Dekk.. dekkk..” kubuka kamar Angga karena aku kira istriku masih di situ. Tapi ternyata tidak ada.
13112Please respect copyright.PENANADFnEdm9g3c
Aku lalu berjalan menuju ke dapur dan kutemui pintu belakang rumahku sedang terbuka. Kini aku mulai curiga, jangan-jangan mereka sedang ada di belakang rumah dan ngentot di sana. Akupun lalu berjalan ke belakang rumah mencari keberadaan istriku dan juga adik iparku. Semakin ke belakang aku semakin bisa mendengar samar-samar suara orang mendesah.
13112Please respect copyright.PENANAIWNdpVgd0A
“Oohhh.. Oohhh.. Oohhh terus Nggaa.. yang cepet.. keburu ada yang lewat” desah istriku disaat kedua tangannya sedang memegang sebuah pohon namun pantanya agak menungging ke belakang.
13112Please respect copyright.PENANA8JovbqPCqo
“Aahhh.. mbaakkk.. masih enak aja memek mbak Tika” ujar Angga yang sedang menggenjot istriku dari arah belakangnya.
13112Please respect copyright.PENANA5xyfQgfjT4
Aku hampir tak percaya pada penglihatan mataku. Istriku sedang di genjot dari belakang oleh Angga di tempat terbuka seperti itu. Bisa-bisanya mereka santai saja melakukannya. Apa mereka tak berpikir ada orang lain yang bisa melihatnya. Meskipun keberadaan mereka tertutup oleh semak belukar tapi suara mereka samar-samar pasti terdengar.
13112Please respect copyright.PENANACDbpDHXh5p
Kedua kakak beradik beda jenis itu masih telanjang bulat di situ. Saat penis Angga keluar masuk memek istriku, kedua payudaranya sedang diremas-remas oleh kedua tangan Angga. Kulihat istriku betul-betul menikmati permainan itu. Meski di tempat itu rawan kepergok orang lain tapi mereka tampak cuek-cuek saja.
13112Please respect copyright.PENANAE38zTgGWEB
“Oohhh.. Nggaaa.. nakal kamu.. nggak ada puasnya kamu genjot memek mbak Tika”
“Uhhh.. iya mbak, aahh.. memek mbak Tika enak terus.. ahh.. jadi ketagihan aku”
13112Please respect copyright.PENANADNPpomnDUn
Melihat mereka tengah menikmati suasana berdua, aku langsung balik badan dan kembali masuk ke dalam rumah. Kubiarkan mereka melakukan apa yang mereka mau tanpa aku harus mengganggu. Meskipun dalam pikiranku juga ragu dan takut kalau perbuatan mereka sampai diketahui oleh orang lain, terutama oleh tetanggaku. Aku hanya bisa berharap kegilaan mereka itu tak akan dipergoki oleh siapapun.
13112Please respect copyright.PENANA2Su1IriYwh
Dengan tenang aku kembali ke dalam rumah. Aku sengaja berada di seputaran dapur supaya aku bisa mendengar apa yang istriku dan Angga lakukan. Aku hanya khawatir kalau mereka sampai dikeroyok oleh penduduk sekitar karena telah berbuat mesum di luar rumah. Sambil mengawasi mereka aku sempatkan membuat kopi untuk kunikmati mengiringi hisapan rokok di mulutku.
13112Please respect copyright.PENANAzRHjmCX9jl
“Mas, kok tumben sepi? Kemana orang-orang?” tiba-tiba Vina sudah muncul lagi di depanku. Kali ini pakaiannya kembali hanya kaos longgar dan celan pendek saja.
13112Please respect copyright.PENANAB3uWgDjroi
“Itu dibelakang…” balasku santai.
13112Please respect copyright.PENANA1zMj3por1y
“Kok di belakang? apa mereka….??”
13112Please respect copyright.PENANAd7c0hpCihE
“Yupp.. bener Vin.. udah biarin aja, lagi bebas-bebasnya sih mereka”
13112Please respect copyright.PENANAkKE8t4a7go
Vina lalu duduk menemaniku. Dia tampak begitu risau melihatku, entah apa yang dipikirkannya aku belum tahu.
13112Please respect copyright.PENANAFakCx25BcA
“Mas…”
13112Please respect copyright.PENANAp7nTpDkuK1
“Hemmm.. apa?”
13112Please respect copyright.PENANACSbA4PkkE8
“Mas beneran gapapa ngeliat mereka seperti itu?”
13112Please respect copyright.PENANAsPHEwjZAYz
“Hehehe.. gapapa kok Vin.. beneran gapapa” balasku santai sambil menikmati kepulan asap rokok milikku.
13112Please respect copyright.PENANAKSJIQYIdUd
“Tapi mas… kok mas Aryo bisa-bisanya rela melepas mbak Tika ada main sama Angga sih? kalo aku pasti sakit hati mas…”
13112Please respect copyright.PENANAHcjDEPn64Y
“Hemm.. sakit hati? Buat apa juga Vin.. gini lho, aku itu sayang banget sama Tika, apapun yang membuatnya bahagia bakal aku lakuin.. termasuk membiarkannya mencari kepuasan sama Angga” balasku menatap wajah cantik Vina.
13112Please respect copyright.PENANAl66aTWz77x
“Iya aku ngerti.. tapi itu kan istrimu mas? Masak kamu ga cemburu atau marah gitu?”
13112Please respect copyright.PENANArjNlsYMqqi
“Cemburu? Udah ilang cemburuku Vin.. lagian dengan melepas Tika sama Angga aku kan bisa mendapatkan kamu.. hehehe…”
13112Please respect copyright.PENANAZI277wZw3x
“Ahh, mas Aryo bisa aja..”
13112Please respect copyright.PENANA1Lojpo3E6u
“Beneran loh Vin.. ibarat aku melepas batu intan untuk mendapatkan batu permata”
13112Please respect copyright.PENANAGpf45F2Ywz
“ya sama aja kaleee”
13112Please respect copyright.PENANAjKu7MUfhmQ
“Hahaha… makanya itu, biarin aja mereka seperti itu, sekarang kita fokus aja sama acara pernikahan kita.. apa bener Om sama tante udah setuju?”
13112Please respect copyright.PENANAWVoWGYFp9D
“Iya udah kok mas.. mereka setuju sama hari yang kita ajukan.. tapi ya itu, kita suruh pulang dulu”
13112Please respect copyright.PENANAWZJdqpgD8H
“Ohhh.. iya gampang itu Vin..”
13112Please respect copyright.PENANAoCCne24xCu
Di tengah-tengah kami ngobrol, tiba-tiba muncul istriku dan Angga dari pintu belakang rumah. keduanya tampak berjalan santai dan tertawa-tawa. Tubuh mereka juga masih tetap tanpa pakaian apa-apa. Kulihat badan istriku penuh dengan noda tanah dan potongan daun di beberapa bagian tubuhnya. Begitu juga Angga, dia kulihat nampak kusam penuh dengan noda tanah bercampur keringat di badannya.
13112Please respect copyright.PENANAxwTolQyQCC
“Hihihi.. untung ga sampe ketauan tadi Ngga..”
13112Please respect copyright.PENANAWfP1y3SC9i
“Hehe… iya mbak.. duhh hampir aja tadi”
13112Please respect copyright.PENANANj9Ez2Lyxv
“Eh mas Aryo, udah lama pulangnya mas?” tanya istriku padaku kemudian.
13112Please respect copyright.PENANAuPTYsrKWnA
“Barusan kok.. cuma nganter Vina beli pakaian” balasku melihatnya.
13112Please respect copyright.PENANALcxpbnokFz
“Ugh.. mas.. tadi Angga nakal banget, masak ngajakin aku maen di rumput-rumput sih.. kan jadi gatel badanku mas”
13112Please respect copyright.PENANA7KvsG6eveU
“ya tapi kamu sukan kan dek?”
13112Please respect copyright.PENANASislCujmrb
“Iya sih mas.. sensasinya bener-bener asikk banget, jadi ketagihan pengen maen di luar terus aku” ucap istriku centil.
13112Please respect copyright.PENANACNUsU5VYhh
“Hehehe.. iya mas, maaf kalo udah bikin mbak Tika gatel..” seloroh Angga kemudian.
13112Please respect copyright.PENANA6EGWZ8JJoJ
“Gapapa.. yang penting ga ketahuan sama tetangga aja, udah cepetan kalian mandi.. ntar gatel beneran malah repot cari obat”
13112Please respect copyright.PENANA6QNS2jtbhl
“Iya deh mas.. yukk Ngga kita mandi”
13112Please respect copyright.PENANAR6s7ZtbYuI
“Ayok mbak”
13112Please respect copyright.PENANAz9V6OLqKmF
Kuperhatikan saat mereka jalan bareng masuk ke kamar mandi. Ada raut wajah bahagia pada keduanya. Rasanya mereka seperti mendapat sesuatu yang baru dalam kehidupan mereka. Akupun hanya tersenyum ikut bahagia, karena apapun yang membuat istriku bahagia akupun akan ikut bahagia juga.
13112Please respect copyright.PENANA8hLyP5fudG
“Mass…”
13112Please respect copyright.PENANAGlW4DRjOr0
“Gapapa Vin.. biarin aja” kulihat masih ada raut keresahan di wajahnya.
13112Please respect copyright.PENANACTNst86Fhi
Aku yakin saat ini Vina pasti merasa hatinya tak tenang melihat kelakuan istriku di depan suaminya sendiri. meski aku sudah berkali bilang tak apa-apa tapi Vina masih tak bisa meredam keresahan dalam hatinya. Aku mengerti apa yang dia rasakan, tapi aku juga tak bisa menghalangi apa yang istriku lakukan. Semua ada imbal baliknya dan itulah yang sedang aku jalani sekarang.
13112Please respect copyright.PENANAWIhbqUsoGg
“Kita ke sebelah aja Vin, gimana?”
13112Please respect copyright.PENANAaU3CDSsnZY
“yaudah mas ayokk..”
13112Please respect copyright.PENANAAFcXfU5MWQ
Aku dan Vina kemudian melewati jalan belakang rumah. Meski harusnya lewat pintu depan tapi kami memilih masuk lewat belakang. Kami lakukan itu karena biasanya kalau siang begini ada ibu-ibu tetangga rumah yang duduk di rumah seberang jalan. Aku khawatir saja kalau keberadaan kami berdua dalam satu rumah bisa mengundang pergunjingan bagi mereka.
13112Please respect copyright.PENANAkXh9lPukJL
Vina langsung mengajakku masuk ke dalam kamarnya. Tanpa basa-basi akupun dengan santai ikut di belakangnya. Bau parfum khas perempuan tercium begitu aku masuk ke dalam kamar Vina. Ruangannya juga ditata dengan rapi dan tak ada satupun tumpukan baju yang aku temui. Semuanya di letakkan sesuai dengan tempatnya hingga memberik kesan bersih dan nyaman. Sungguh meski aku tinggal di sebelah rumahnya, tapi baru kali ini aku masuk ke dalam kamar Vina.
13112Please respect copyright.PENANAPcSU7XQoFa
“Tidur yuk mas.. aku pengen dikelonin sama mas Aryo, hihihi..”
13112Please respect copyright.PENANAaELmWE24vo
“Hehe.. kamu ini ada-ada aja, udah gede kok masih minta tidur dikelonin”
13112Please respect copyright.PENANAgxjQk5QnDt
“Pokoknya aku pengen banget mas.. nyaman aja sih kalo ada mas Aryo di dekatku”
13112Please respect copyright.PENANAlt7a5zBahH
Vina tanpa tanggung-tanggung kemudian melepas semua bajunya tanpa kecuali. Aku hanya bisa tertegun melihat kemolekan tubuh putih bersih sepupu jauhku itu. Meski aku sudah sering melihat tubuhnya tapi saat dia baru melepas bajunya itu jantungku masih tetap berdebar-debar rasanya.
13112Please respect copyright.PENANAAeQJDB0mvy
“Loh kok malah telanjang sih Vin? Katanya mau bobo”
13112Please respect copyright.PENANADeYPlapjyZ
“Ya kan kalo aku tidur emang biasa ga pake apa-apa mas.. lagian disini ga ada Ac, gerah banget lho mas..”
13112Please respect copyright.PENANA41SI4Pb6ZN
“Iya sih.. yaudah gapapa deh Vin”
13112Please respect copyright.PENANALCbJsYvtxk
“Sini mas.. lepasin celana mas Aryo juga”
13112Please respect copyright.PENANA8WU0ZzQDnG
“Lahh.. aku juga bugil nih?”
13112Please respect copyright.PENANAbCppdNuqNZ
“Iya dong.. biar kita bisa bersatu lagi mas, hihihi..”
13112Please respect copyright.PENANAMYqayMnH4y
“Aduhh… tapi ini beneran tidur yah? ntar malah jadi ngentot lagi “
13112Please respect copyright.PENANA5IPZkh9UYF
“beneran.. yukk sini mas”
13112Please respect copyright.PENANATPr9i8I6wK
Kuturuti permintaan Vina. Kulepas celana pendekku dan celana dalamku juga. Tak butuh waktu lama akhirnya kami berdua sudah sama-sama telanjang di dalam kamar Vina.
13112Please respect copyright.PENANAcaANCqRycf
“Sini mas.. peluk aku dong”
13112Please respect copyright.PENANA3747RANnQQ
Vina berbaring di dekat tembok sedangkan aku berbaring di pinggiran tempat tidur. Kupeluk dia dengan mesra sambil kugoyangkan pinggulku membuat penisku tepat mengenai belahan pantatnya.
13112Please respect copyright.PENANAJKZfVGQYuw
“Aauww.. diapain sih mas? Mas horni yah liat pantatku?”
13112Please respect copyright.PENANAOz6R7WcLG9
“Ahh kamu ini, enggak Vin.. biar gak ngeganjal aja, kalo ga mau ya gapapa”
13112Please respect copyright.PENANA4fLRtxpZuy
“Ehh.. kan aku ga bilang ga mau”
13112Please respect copyright.PENANAcK2bDCMKz1
Kembali kudekatkan penisku yang masih lemas itu di belahan pantat Vina. Memang pantatnya tak sebesar punya istriku tapi bentuknya bulat dan membusung. Pas banget kalau kita sodok dari belakang. Hehehe.
13112Please respect copyright.PENANApJiIKO5xcL
Aku sudah benar-benar mengantuk. Rasa nyaman bisa memeluk tubuh Vina membuatku terlena dan mulai memejamkan mata. Begitu aku sudah mulai masuk dalam alam mimpiku tiba-tiba kurasakan tangan Vina memegang batang penisku lalu memainkannya. Tak pelak hal itu membuatku kembali tersadar lalu melihat apa yang tengah dilakukan oleh Vina.
13112Please respect copyright.PENANAbjph1XHGAJ
“Mas..”
13112Please respect copyright.PENANAhg7dfxwDPw
“Hemm… apalagi sih Vin?”
13112Please respect copyright.PENANAmrtYdZ60qB
“Ngentot yukk…”
13112Please respect copyright.PENANACd6aYzkEO1
“Hehehe.. ayuk lahh..”
ns216.73.216.76da2