Sudah seminggu ini Rinta bekerja di kantorku. Dia tampak bersemangat mengerjakan tugas-tugasnya sebagai asistenku dan juga asisten Irwan. Memang dia masih merangkap sebagai asisten Irwan sambil menunggu tersedianya karyawan yang bisa ditarik ke kantor pusat lagi. Sebetulnya itu tugas Irwan untuk membuat rekomendasi dan justifikasi tentang kebutuhan asisten untuk dirinya, tapi kurasa dia tak seberani diriku yang siap melakukan apa saja kalau sudah ada kemauan.
11801Please respect copyright.PENANAAhlQaf5tyi
Meski Rinta tinggal bersama Vina di sebelah rumahku, tapi sampai sekarang aku belum pernah lagi menyentuh tubuhnya. Mungkin aku dan Rinta sudah tak lagi ditakdirkan bersama. Setiap ada kesempatan kami berdua, pasti aku tak bisa berpikiran untuk merayunya, apalagi menyentuh bagian sensitifnya. Entahlah, semenjak dia jadi bawahanku malah aku seperti berusaha melindunginya dari ancaman apapun termasuk dariku sendiri.
11801Please respect copyright.PENANARKWoonPCWn
Suatu sore beberapa hari yang lalu aku memang pulang membonceng Rinta. Kami tiba di rumah sekitar setengah 6 sore. Kebetulan ada Dendi temannya Angga itu main ke rumah. Begitu dia melihat Rinta, tatapan matanya mendadak berubah. Sepertinya pemuda itu mengalami apa yang disebut cinta pada pandangan pertama.
11801Please respect copyright.PENANArU3U2PJ3cr
Nah, setelah Dendi bertemu dengan Rinta, pemuda itu mendekatiku untuk mengakrabkan diri. Aku menerimanya dengan terbuka, walau aku tahu ada sesuatu di balik keramahannya padaku. Biasanya Dendi cuek saja padaku, kami hanya menyapa seperlunya. Namun sekarang perilakunya padaku mendadak jadi lain.
11801Please respect copyright.PENANAFL9kMgJRpv
“Mas… bisa kita ngomong berdua mas” pinta Dendi kemudian. Pemuda ganteng itu duduk di ruang tamu lalu menyodorkan rokoknya padaku.
11801Please respect copyright.PENANAlB6ASi2srC
“Apa sih Den? Kok penting banget keliatannya..”
11801Please respect copyright.PENANAvxbrDaWY8i
“Mas… gini mas.. aku.. aku… bisa minta tolong gak sama mas Aryo?”
11801Please respect copyright.PENANAbTpoq1paGZ
“Iya bisa.. ngomong aja Den..”
11801Please respect copyright.PENANA2VfSjDSLVy
“Emm.. itu.. itu..”
11801Please respect copyright.PENANAxPaRfR2Dwl
“Itu apa? Ngomong yang jelas dong Den..”
11801Please respect copyright.PENANAtc8Ui5H0o0
“Namanya siapa mas, cewe yang datang sama mas Aryo tadi”
11801Please respect copyright.PENANA8SYtajEdB1
“Ohhh.. Rinta.. dia asistenku di kantor.. kenapa sih Den?”
11801Please respect copyright.PENANAYZv08FjPiV
“Emm.. aku naksir banget sama dia mas.. boleh gak aku jadiin dia istriku?”
11801Please respect copyright.PENANAs6wfCH8wHJ
“Lahh.. ngomong apaan sih kamu ini?”
11801Please respect copyright.PENANAomzANqjnLz
“Beneran mas.. sumpah mati aku pengen jadiin dia istriku… biar kami belum kenalpun tapi rasanya beda banget mas.. Vibe-nya udah kerasa banget kalo dia itu cocok sama aku” tandas Dendi tanpa basa-basi lagi.
11801Please respect copyright.PENANAWRV6kVb2SD
“Hemmm… gimana ya Den? Oke gini.. aku kasih tau sesuatu, ntar kamu pikir dulu keputasannya..”
11801Please respect copyright.PENANAGf5VcuMRDV
“Iya mas.. apa itu mas?”
11801Please respect copyright.PENANAVcMly8JPDE
Dendi mendekatiku, lalu mencondongkan badannya berusaha mendengar apa yang aku bicarakan selanjutnya. Sepertinya dia memang penasaran banget sama Rinta. Sekarang kata-kataku lah yang jadi pertimbangannya.
11801Please respect copyright.PENANAYiyisBwZ2m
“Den… Rinta itu udah ga perawan lagi” ucapku pelan. Supaya istriku dan Angga yang ada di belakang tak mendengarnya.
11801Please respect copyright.PENANA4eH2EjaraJ
“Ahhh.. kirain mas Aryo mau bilang apa.. itu sih ga masalah buatku mas.. udah umum cewe sekarang ga perawan lagi”
11801Please respect copyright.PENANAcg8GlSNKw7
“Dihhh.. gimana sih anak ini? masak gapapa? Ntar kamu kecewa lagi”
11801Please respect copyright.PENANA08hSfJ8SfX
“Enggak mas.. sumpah!”
11801Please respect copyright.PENANAmnS6BZP6ST
“Yaudah.. kalo gitu ntar aku atur biar kalian bisa jalan bareng dulu.. gimana?
11801Please respect copyright.PENANA0iM4CZHTIk
“Oke mas.. setuju”
11801Please respect copyright.PENANAiZnejIQxx4
Begitulah awal mula terjadinya hubungan antara Rinta dan Dendi. Gilanya lagi dua hari kemudian Dendi menelpon orang tua Rinta dan terang-terangan melamar Rinta untuk jadi istrinya. Semakin nekat aja anak jaman sekarang ini. Belum apa-apa udah main lamar-lamar aja. Tapi kalau melihat Dendi juga aku paham apa yang dirisaukannya. Katanya sih kekayaan orang tuanya gak bakalan habis meski dia tak kerja sekalipun. Mungkin dia juga berusaha menghindari perjodohan yang direncanakan orang tuanya.
11801Please respect copyright.PENANAPMwXMoxTt3
Semakin aku jauh dari Rinta jadinya. Tapi tak mengapa, dari awal memang hubunganku dengan Rinta adalah rasa sayang, bukan nafsu buta yang cuma ingin menikmati tubuhnya saja. Kubiarkan saja Dendi dan Rinta berusaha menjalin hubungan mereka. Toh aku sendiri sudah punya istri cantik dan juga Vina yang siap jadi istri kedua.
11801Please respect copyright.PENANAPwXsQSxdX0
***
11801Please respect copyright.PENANAZY5tZg3yly
Tak terasa tibalah waktunya Dina menikah dengan pak Manto. Aku, istriku dan Angga akhirnya bisa kembali pulang ke kampung setelah masa cuti keduaku di tahun ini disetujui. Kembali aku dipijami mobil kantor yang bisa aku pakai selama seminggu kedepan. Kali ini kebetulan yang aku bawa adalah mobil baru yang datang beberapa waktu yang lalu dan khusus untuk keperluan perjalanan karyawan Staff dan manajemen. Kembali keberuntungan ada bersamaku.
11801Please respect copyright.PENANAUSMjaxndMw
Memang mobil yang baru ini lebih bertenaga dan lebih nyaman. Tapi tenaga yang besar itu berbanding lurus dengan kebutuhan bahan bakarnya. Itulah kenapa selama perjalanan pulang ke desa istriku, kami harus beberapa kali berhenti di spbu untuk mengisi bahan bakar. Apalagi saat sebelum masuk di jalan pinggiran hutan, aku harus mengisi penuh bahan bakar mobil yang aku bawa supaya bisa kembali lagi ke kota, minimal bisa kembali ke spbu terdekat.
11801Please respect copyright.PENANAHzJRrMSyZg
Memang perjalanan kami kali ini aku tak mengajak Vina, karena dia belum bisa mengajukan cuti. Akhirnya aku tinggal dia di rumah bersama Rinta. Sewaktu kami berangkat pun dia sempat merajuk ingin ikut, tapi aku tak bisa membawanya kalau dia besok masih kerja seperti biasa. Setelah kubujuk-bujuk dia dan kuyakinkan kalau aku tidak pergi lama akhirnya dia nampak tenang.
11801Please respect copyright.PENANA1ay2p9h5TA
Sengaja kami jalan pulang kembali ke desa sudah malam. Selain jalanan sepi, cuaca juga tak panas seperti siang hari. Tentu saja tantangan terbesarnya adalah mengantuk. Tapi karena kami berhenti beberapa kali di spbu, lumayan juga untuk membuatku tak mengantuk lagi.
11801Please respect copyright.PENANAiNacNZcllu
Karena mobil yang aku bawa adalah tipe SUV dan cuma diisi tiga orang saja, sisa ruangan yang ada cukup luas banget. Istriku sampai bisa tidur dengan posisi telentang di kursi belakang. Padahal kursi yang ada semuanya bermodel Captain Seat dan mempunyai leg rest. Tentunya bisa diperkirakan mobil apa yang aku pakai saat ini bukan?
11801Please respect copyright.PENANAMVNs1OrsSt
Angga menemaniku duduk di depan, sedangkan istriku tidur di kursi tengah. Saat tadi kami sudah masuk ke jalan tol, istriku sudah mulai melepas bajunya dan hanya memakai dalamannya. Tentu aku tenang-tenang saja karena kaca film mobil yang aku bawa cukup gelap dan bisa menghalangi pandangan orang dari luar tentunya. Karena mungkin masih merasa tak nyaman akhirnya istriku melepas Bh yang dipakainya. Praktis selama sisa perjalanan kami dia cuma pakai celana dalam saja.
11801Please respect copyright.PENANADXsBcXFmuV
Begitu kami keluar dari jalan tol dan berhenti di sebuah SPBU, istriku tetap saja tidak memakai pakaiannya kembali. Dia malah dengan santainya duduk sambil makan camilan yang dibawanya dari rumah tadi. Untungnya petugas yang mengisi bahan bakar mobil kami tak bisa melihat ke dalam mobil. Aku yang tetap duduk di balik kemudi menyerahkan pada Angga untuk membayar pembelian bahan bakar. Diapun sempat turun dan ngobrol dengan petugas SPBU saat mobil sedang diisi.
11801Please respect copyright.PENANA13fmDEr6ob
Akhirnya sekitar jam 4 pagi kami sudah tiba di depan rumah keluarga istriku. Suasana masih gelap dan belum nampak adanya aktifitas warga sekitar. Aku dan Angga turun lebih dulu. Kami berdua dengan cepat menurunkan semua barang bawaan kami dan menaruhnya di depan pintu rumah. Tak berapa lama kemudian pintu dibuka dan muncullah ibu mertuaku datang menyambut kami.
11801Please respect copyright.PENANAVnhRvKOUHg
“Dimasukkan saja semuanya Ngga.. biar kalian bisa cepat istirahat” ujar mertuaku.
11801Please respect copyright.PENANAVe0RSd1MU8
Aku kemudian menjabat tangan mertuaku lalu menciumnya sebagai tanda hormatku pada orang tua. Begitu juga Angga, dia langsung memeluk ibunya setelah sebelumnya juga mencium tangannya. Kusadari penampilan mertuaku masih cuek seperti biasa, hanya memakai Bh dan celana dalam saja. Tentunya bagi kami itu sudah seperti hal yang biasa. Aku pun terus memasukkan barang bawaan kami kedalam rumah dan menyimpannya dengan rapi.
11801Please respect copyright.PENANARdke5p5BNw
Sesaat setelah semua barang selesai kami turunkan, istriku kemudian ikut turun dari dalam mobil. Aku tak bisa melarangnya ketika dia keluar dari dalam mobil hanya memakai Bh dan celana dalam saja. Kelakuannya memang tak jauh beda dengan ibunya. Istriku tampak santai masuk ke dalam rumah setelah ikut mencium tangan ibunya.
11801Please respect copyright.PENANAqcOWh5MGCB
“Huhh.. capek aku bu.. pinggangku pegel rasanya” ujar istriku sambil memegangi pinggangnya yang sekarang terbuka tanpa tertutup pakaian.
11801Please respect copyright.PENANAkETLOyRMFE
“ya namanya jalan jauh Tik… lagipula kan kamu juga hamil.. sudah biasa itu” balas mertuaku kemudian.
11801Please respect copyright.PENANACTECQE3IDr
Istriku tanpa berucap apa-apa langsung jalan masuk ke dalam kamar. Sedangkan aku dan Angga duduk santai di ruang tamu sambil menungu mertuaku datang kembali. Beliau tadi masuk ke dapur dan membuatkan kopi untuk kami.
11801Please respect copyright.PENANAoM843DTYBC
“Rokok Ngga..” tawarku sambil meletakkan sebungkus rokok di meja.
11801Please respect copyright.PENANAj32HuvIRbm
“Iya mas.. makasih”
11801Please respect copyright.PENANAwc4rNQFNLS
“Ffuuuhhhh.. mobilnya enak ya Ngga? Gak terlalu capek bawanya” kembali kunikmati kepulan asap yang keluar dari ujung rokok yang aku bakar.
11801Please respect copyright.PENANArEoEzJ6gvI
“Hehe..iya mas, namanya juga mobil baru.. harganya berapa yah sekarang?”
11801Please respect copyright.PENANANeKC13KfAo
“Hemm, mungkin sekitar 1M kurang dikit itu Ngga..”
11801Please respect copyright.PENANAVwPU4VRJ3t
“wahh.. makanya bagus banget tuh mas”
11801Please respect copyright.PENANApjyB69LvSC
“Iyalah, cocok sama harganya”
11801Please respect copyright.PENANAy46sUXG7SM
Lagi enak-enaknya kami ngobrol, tiba-tiba Dina keluar dari kamarnya. Wajahnya masih kucel dan rambutnya tergerai acak-acakan. Tapi kulihat ada yang berbeda sekarang, wajahnya nampak bersih dan kulitnya semakin cerah. Mungkin karena mau menikah dia lakukan perawatan pada tubuhnya. Tapi tetap saja penampilannya cuek dan bebas seperti biasa.
11801Please respect copyright.PENANAUb1PYLRfcq
“Mas Aryooo.. aduhh.. kangen aku mass..”
11801Please respect copyright.PENANA8d3Ui14pWQ
Dina langsung duduk di sebelahku lalu memelukku erat. Bukan cuma itu, dia kemudian mencium pipiku berkali-kali sampai aku kewalahan menerimanya. Angga kulihat nampak protes di wajahnya, dia seperti sedang mencibir kelakuan kakaknya itu padaku.
11801Please respect copyright.PENANAj1nWCLsR6o
“Huhh.. masak cuma mas Aryo yang dikangenin sih mbak.. sama aku gak kangen yah?”
11801Please respect copyright.PENANAVMslO2Q3CU
“Hihihi, ya jelas kangen lah dek.. sini.. sini..”
11801Please respect copyright.PENANAi6eHgskKlX
Angga kemudian mendekati Dina lalu memeluk kakaknya itu dengan lekat. Diapun sama mendapat ciuman di pipi dari Dina. Selepas itu Angga kembali duduk di depanku dan menghisap rokoknya lagi.
11801Please respect copyright.PENANAOqlkrBxvCh
“Kamu ntar kalo udah menikah masak gini terus Din? Bangun tidur cuma pake celana dalam aja” tanyaku menoleh pada Dina.
11801Please respect copyright.PENANAYeKjYYB0ms
“Iya lah mas.. ngapain dirubah-rubah.. orang desa sini sih udah biasa..”
11801Please respect copyright.PENANAuVBRCWQE8W
“Emm.. bener juga sih, tapi ngapain pake celana dalam, kan biasanya kamu malah ga pake apa-apa kan Din? Hehehe..”
11801Please respect copyright.PENANABKurBkEDOQ
“Yeee.. iya bener mas, tapi masak aku keluar trus ngobrol sama kalian ga pake apa-apa? Ya bisa juga sih.. tapi gimana ya mas…”
11801Please respect copyright.PENANAdtN4ikto3p
“Hahahaa… udah ahh.. jangan dibahas lagi.. ntar malah kemana-mana Din”
11801Please respect copyright.PENANAJiltIPLvIU
Aku kembali menyalakan rokok yang tersemat di bibirku. Kuhisap dalam-dalam dan kunikmati kepulan asap yang keluar dari ujungnya. Begitu pula Angga, dia juga sudah kedua kalinya mengambil rokok milikku dan menyulutnya. Tak berapa lama kemudian mertuaku kembali datang sambil membawa dua gelas kopi di tangannya.
11801Please respect copyright.PENANAs15TGcI9ZJ
“Makasih bu..” ucapku menyambut kopi di atas meja.
11801Please respect copyright.PENANAGaI943mOoz
“Iya, ini buatmu Ngga..”
11801Please respect copyright.PENANAmdzMnmjdvx
“Waahh.. enak nih”
11801Please respect copyright.PENANAIqZNO4dtOn
Selepas itu kami kembali terlibat pembicaraan yang membahas prosesi pernikahan Dina. Acara yang sedianya akan diadakan dua hari lagi itu ternyata di selenggarakan di rumah barunya pak Manto. Memang dulu pak Manto pernah cerita telah membuatkan Dina rumah baru apabila dia mau nenerima lamarannya. Aku tak ada masalah tentang hal itu.
11801Please respect copyright.PENANAzxAGf5S7Ty
Sambil kami berbincang bersama, tak jarang mataku mengarah ke bulatan payudara Dina. Kupikir bentuknya semakin lama semakin montok dan berisi. Beberapa kali ketika dia tertawa, bulatan daging kenyal itu tampak bergelantungan indah. Rasanya aku jadi membayangkan kalau payudara Dina yang bulat membusung itu akan dinikmati oleh orang tua macam pak Manto. Aku malah jadi geli memikirkannya.
11801Please respect copyright.PENANA3AZGoRNcZM
“Bu.. aku tidur sama ibu saja yah.. kangen banget aku buuuu…”
11801Please respect copyright.PENANAkspOeDNp22
“Iya..iya Ngga.. ayo sekarang kamu istirahat aja” balas mertuaku sambil menggandeng tangan Angga.
11801Please respect copyright.PENANATaqLMCuQwr
“dasar anak bungsu, manja banget sih kamu itu” celetukku pada Angga.
11801Please respect copyright.PENANAlAdKOHkouv
“Biarin mas.. hehehe…”
11801Please respect copyright.PENANA0Ohldv5TIT
Mertuaku dan Angga kemudian berjalan berdua masuk ke dalam kamar. Aku dan Dina masih lanjut ngobrol sebentar. Kurasakan Dina semakin mendekat ke arahku sampai akhirnya dia kembali memelukku sambil meletakkan dagunya di pundakku.
11801Please respect copyright.PENANA1WWCNt3ucr
“Mas.. mbak Tika hamil udah berapa bulan sih?”
11801Please respect copyright.PENANA45MaCNVGIV
“baru 4 bulan jalan Din..”
11801Please respect copyright.PENANAhr7B18zbMU
“Mas.. kalo aku sama pak Manto ga bisa hamil gimana yah?”
11801Please respect copyright.PENANAUkzX80wbLL
“Ya kamunya yang sabar lah.. masak mau hamil sama orang lain? Kamu ini ada-ada aja pikirannya”
11801Please respect copyright.PENANAFcF6j0kHu4
“Hihi.. kok tau sih pikiranku mas? Cuma kepikiran aja mas.. sebenarnya kalo ntar aku ga bisa hamil… emmm.. aku pengen hamil sama mas Aryo aja”
11801Please respect copyright.PENANAQDYEmrcmRm
“Hehh!? Jangan aneh-aneh kamu.. gakk.. gak bener itu Din.. dosa banget kamu” balasku sedikit menghardiknya.
11801Please respect copyright.PENANAXvjhIjyIPA
“yaahh.. kalo mas Aryo ga mau biar aku cari laki-laki lain aja yang mau”
11801Please respect copyright.PENANAYmQvWs7zWy
“issshhh.. jangan lah..”
11801Please respect copyright.PENANAzub9Nq2sXG
“makanya mas Aryo harus mau…”
11801Please respect copyright.PENANAoyIGH4fs2q
“Eh.. iya.. iya.. aku mau kok.. tapi kalo bisa jangan Din”
11801Please respect copyright.PENANAlxwYMrOvch
“Hihihi.. iya dehh mas.. kan belum kejadian juga, tenang mas.. “
11801Please respect copyright.PENANA71yP1L7yjy
“Udah ahh.. ntar tambah ngaco kamunya, aku mau tidur dulu.. capek”
11801Please respect copyright.PENANAVphsaf7od0
“Tidur sama aku aja mas, hihihi..”
11801Please respect copyright.PENANAUy8sTbFH8b
“Jangan dong Din.. kan ada kakakmu di kamar.. masak aku tidur sama orang lain?”
11801Please respect copyright.PENANA59NHx2eg12
“Iya deh mas… udah cepetan istirahat, ntar siang bantuin aku ambil perlengkapan pengantin di desa sebelah ya mas”
11801Please respect copyright.PENANAG7a6Lv0m7e
“Iya Din.. siap”
11801Please respect copyright.PENANAURI2LaUFrI
Kami kemudian sama-sama meninggalkan ruang tamu. Aku masuk ke dalam kamar istriku dan Dina masuk ke dalam kamarnya sendiri. Saat sudah di dalam kamar kulihat istriku sudah tertidur dengan pulasnya. Nampaknya dia sangat lelah dengan perjalanan kami malam tadi. Suara dengkuran halus terdengar dari mulutnya, tanda kalau dia benar-benar capek. Akupun lalu melepas pakaianku dan menyisakan celana dalam saja. Kubaringkan tubuhku di samping istriku lalu berusaha memejamkan mata. Tentu saja tak butuh waktu lama akupun tertidur dengan lelapnya.
11801Please respect copyright.PENANAxO7xK88Lkb
***
11801Please respect copyright.PENANA4z57oDwSUh
Sekitar pukul 11 siang aku terbangun dari tidurku. Kurasakan tubuhku tengah bercucuran keringat karena cuaca di desa kelahiran istriku itu memang panas dan membuat gerah. Dengan mata masih agak terasa pedas aku bangun dan duduk di pinggiran tempat tidur. Kulihat sudah tak ada lagi kehadiran istriku, tentu saja ini sudah siang, aku pikir dia pasti sudah melakukan pekerjaan rumah membantu mertuaku.
11801Please respect copyright.PENANAXqaqqopSqP
Kuambil Hpku dan kulihat beberapa pesan yang masuk. Semuanya tak ada yang penting, hanya grup teman-teman tongkronganku saja yang ramai. Kembali kuletakkan Hpku di atas meja rias. Dengan badan yang masih terasa capek aku kemudian keluar dari kamar. Tanpa kusadari ternyata aku masih pakai celana dalam saja. Mungkin karena kebiasaan di rumah begitu jadi akhirnya terbawa juga sampai di rumah mertuaku. Untungnya tak ada orang lain di rumah, hanya ada Dina yang kutemui sedang duduk sendirian di dapur.
11801Please respect copyright.PENANAU9ZNLOPCqp
“Eh mas Aryo, baru bangun ya mas?”
11801Please respect copyright.PENANAEzftNTcHJc
“Hoooaaammm.. iya Din.. ahh.. capek banget badanku”
11801Please respect copyright.PENANARcSgWOPAlR
“yaudah.. aku buatin kopi mau?”
11801Please respect copyright.PENANAs4SfKZC3Qp
“ya mau dong..”
11801Please respect copyright.PENANAak6yrnkjSz
“Sip.. tunggu bentar ya mas”
11801Please respect copyright.PENANAgmmIvBxCD0
Dina tampak cekatan merebus air lalu membuatkan aku kopi. Nampak dia santai sekali meski tubuhnya hanya terbalut celana dalam saja. Gunung kembar yang ada di dadanya dia biarkan bergelantungan dengan bebas. Aku yang sering melihatnya jadi seperti melihat hal yang biasa. Semakin sadar aku kenapa orang di desa ini begitu cuek pada pakaian mereka. Karena dari dulu mereka sering melihat akhirnya semakin lama jadi semakin terbiasa. Kalau sudah terbiasa pasti tidak akan timbul rasa kagum atau merasa aneh pada kondisi di sekitar mereka.
11801Please respect copyright.PENANAxOkllc72td
“Tika kemana sih Din? Kok ga keliatan”
11801Please respect copyright.PENANAQoZ8rMzdda
“Anu mas.. itu..emm… ada kok, hihihi…”
11801Please respect copyright.PENANAZQeZwA4nEh
“Iya ada dimana?”
11801Please respect copyright.PENANApKomitHM6d
“Udah mas.. ini kopinya”
11801Please respect copyright.PENANAZjm3kNTx1q
Aku semakin penasaran pada jawaban Dina. Sepertinya ada sesuatu yang berusaha ditutupi olehnya. Tanpa menaruh curiga akupun menyeruput kopi dari gelas yang telah disajikan oleh Dina padaku. Tetap saja nikmat rasa kopi saat baru bangun tidur, bikin melek dan semangat lagi.
11801Please respect copyright.PENANAyAmVK7ZgRf
“Mas.. cepetan mandi.. habis ini jadi kan mengantar aku ambil barang?”
11801Please respect copyright.PENANAKWxFpt9PAf
“Iya bisa kok..”
11801Please respect copyright.PENANAWINdIOflgu
“Sipp.. apa mas Aryo mau mandi bareng aku? Asikk lhoo bisa mandi berdua, hihihi..”
11801Please respect copyright.PENANA6EyrVu3ZMy
“Bolehh.. emang kamu gapapa? Kan kamu udah ada yang punya” balasku menatapnya.
11801Please respect copyright.PENANAJh5Fl5yVoH
“Ahh.. biarin, lagipula habis ini kita ga bisa begini lagi mas.. kalo aku udah pindah ke rumah yang baru pasti susah mau duduk berdua bareng mas Aryo lagi”
11801Please respect copyright.PENANAvWuH2V2jbd
Aku terdiam mendengar ucapan Dina. Benar juga apa yang dia katakan. Sehabis dia menikah dan pindah rumah tentu saja dia akan jadi milik pak Manto secara keseluruhan. Tak mungkin aku akan duduk bareng Dina dalam kondisi hampir telanjang seperti ini setelah dia jadi istrinya pak Manto.
11801Please respect copyright.PENANAfxsnqb5PwR
Selesai aku minum kopi, tanganku kemudian di tarik Dina untuk mengikutinya. Kami berdua kemudian berjalan menuju kamar mandi yang ada di belakang rumah. Letak kamar mandi di rumah mertuaku itu berjarak sekitar 7 meter dari pintu dapur, jadi kami sempat berjalan berdua di tempat terbuka. Untungnya belakang rumah mertua itu masih berupa ladang dan tanah kosong. Tetangga pun paling dekat sekitar 50 meter jauhnya. Pun kalau ada yang melihat kami juga mereka akan biasa saja.
11801Please respect copyright.PENANAyOSDyr24HO
“Sini aku bantuin mas..”
11801Please respect copyright.PENANAohdNISActF
Begitu kami berdua masuk ke dalam kamar mandi, Dina langsung menarik celana dalamku ke bawah dan langsung terlepas dari kedua kakiku. bukannya kembali berdiri, Dina malah terus jongkok di depanku dan mulai memegangi batang penisku.
11801Please respect copyright.PENANABZj3fAjEBh
“Din.. ntar kalo ada yang tau gimana?
11801Please respect copyright.PENANAfAMi1KElYz
“Uhhh… gapapa mas.. bebas kok kita”
11801Please respect copyright.PENANAFyquqF3Aw7
Aku tak begitu paham dengan kata bebas yang diucapkannya tadi. Tap bagiku itu adalah kondisi dimana kami bisa melakukan lebih jauh lagi. Makanya aku tak menolak saat Dina memegangi penisku lalu mengulumnya dengan nikmat.
11801Please respect copyright.PENANAUnXo65RzFg
“Emmmhh.. emmhhh.. ahhh…”
11801Please respect copyright.PENANAfF9Ow4gT1s
Dina seperti mendapat sesuatu yang menyenangkan hatinya. Dia jilati permukaan penisku dari pankalnya lalu menuju kepalanya. Biji pelerku pun tak luput dari sapuan lidahnya. Begitu liar dan bernafsu sekali dia mengerjai alat kelaminku. Sambil terus menjilati permukaannya, tak jarang dia selingi dengan kocokan tangannya yang terasa lembut itu. Mau tak mau batang kemaluanku semakin lama semakin tegang dan mengeras.
11801Please respect copyright.PENANAGOZMfXznng
“Hihihi.. enak kan mas” ucapnya sambil menatap wajahku.
11801Please respect copyright.PENANAQspLT0RGwV
Pandangan matanya yang binal itu seakan jadi candu buatku. Seorang gadis muda yang cantik jelita tengah jongkok di depanku dan dengan rela hati mengoral penisku, hati siapa yang gak bakal luluh kalau sudah begini.
11801Please respect copyright.PENANAq26g86fEJ7
“kamu tambah cantik sekarang Din”
11801Please respect copyright.PENANAAaiedmHkDu
“hihihi.. iya dong mas.. cantik mana sama mbak Tika?”
11801Please respect copyright.PENANA1NXHLSORHK
“hemm.. kalo sekarang ya cantik kamu Din”
11801Please respect copyright.PENANAcqY18blT6Z
“Ohhh… makasih mas”
11801Please respect copyright.PENANA4TqsJLNOCs
Dina kemudian berdiri lalu melepas satu-satunya pakaian yang masih melekat di tubuhnya. Dia memelorotkan celana dalam mungil dari pinggangnya lalu dibiarkan jatuh menuruni kedua kakinya. Lagi-lagi aku bisa melihat kemaluan Dina yang bersih dari bulu itu. Kulitnya tetap saja cerah dengan bibir vagina berwarna merah pucat.
11801Please respect copyright.PENANAmSCeUu1yaQ
“Mas..”
11801Please respect copyright.PENANA3poOWgqT92
“Apa Din?”
11801Please respect copyright.PENANAJHq9mMIwMt
“Langsung masukin aja ya mas.. keburu siang ntar, aku ada janji soalnya”
11801Please respect copyright.PENANAGgkssA5b1J
“Iya deh.. sekarang maunya kamu gimana?”
11801Please respect copyright.PENANAucRGVCyCKD
Dina kemudian mengambil sabun lalu mengoleskannya di liang senggamanya. Aku pikir dia melakukan itu supaya memeknya lebih siap untuk menyambut penetrasi penisku. Kubiarkan saja dia sampai akhirnya Dina memposisikan tubuhnya membungkuk di depanku.
11801Please respect copyright.PENANARnOvCRfCtd
“Aaaahhhhhhhhhh…. uuuugghhhhhhh….”
11801Please respect copyright.PENANAxFlgy0WNu2
Kusodokkan penisku perlahan-lahan menembus bibir vaginanya. Kudorong dengan kuat tapi kutahan supaya tak menyakitinya. Pelan namun pasti akhirnya seluruh permukaan penisku amblas di dalam lobang memeknya. Kembali kurasakan jepitan dinding vagina Dina begitu kuat meremas penisku. Aku hampir meringis menahan ketatnya himpitan otot vagiannya.
11801Please respect copyright.PENANAroXL5sQwED
“Aahh.. udah lama ga dipake ya Din?”
11801Please respect copyright.PENANAkia8Ujwc4J
“Emmhhh.. aahhh.. iya mas.. ssssshhhh… terusss.. aahhh”
11801Please respect copyright.PENANAKVPergprx5
Kukeluarkan penisku sebatas kepalanya lalu kembali kudorong maju. Begitu seterusnya namun dengan tempo pelan-pelan saja. Aku ingin persetubuhan kami ini menjad kenangan yang nikmat bagiku dan buat Dina.
11801Please respect copyright.PENANAKU8cABs58H
Permukaan vagina Dina yang sudah terkena sabun tadi semakin membuat lancar penisku keluar masuk liang senggamanya. Semakin lama semakin kupercepat tusukanku sampai benturan pangkal pahaku pada bulatan pantat Dina terdengar nyaring.
11801Please respect copyright.PENANAqRJ0quAQG5
Plok… plokk… plokk.. plokk…
11801Please respect copyright.PENANAvXN0W6Fz7o
Aku benar-benar menikmati suara itu. Suara yang jadi saksi bersatunya alat kelamin kami dengan bebasnya tanpa penghalang sedikitpun. Semakin lama kurasakan vagina Dina semakin becek dan berair. Itulah hebatnya memek Dina, kalau ibarat masakan itu banyak kuahnya.
11801Please respect copyright.PENANAz4qWkf86h4
“Ngngngaaahhhhhh…!!”
11801Please respect copyright.PENANAK5kyU2vo8v
Currrr.. currrrr…..
11801Please respect copyright.PENANAfPNWyPpYqh
Kutarik penisku keluar sebentar dan disusul dengan keluarnya cairan bening dari lobang kencing Dina. Dia ternyata sudah orgasme duluan. Aku kembali menusukkan penisku dan kupompa dengan cepat. Kucabut lagi dan kembali keluar cairan bening itu. Kuulangi beberapa kali dan tetap saja cairan itu keluar lagi.
11801Please respect copyright.PENANAynxS1JVBmq
“Hhaaaahhhh.. maassss.. enaakkkk…”
11801Please respect copyright.PENANAsqgBSMtmD1
“Iya Dinn.. aahh.. aku juga enakk..”
11801Please respect copyright.PENANAfFESDceHbs
Kuangkat pahanya sebelah dan kembali kugenjot memeknya dengan cepat. Tak ayal Dina semakin kelojotan menerima tusukan penisku yang mulai brutal itu.
11801Please respect copyright.PENANAH99no5qvAH
Plok… plokk… plokk.. plokk…
11801Please respect copyright.PENANAvo3HVPMRJM
Bunyi peraduan pangkal pahaku dan pangkal pahanya yang telah becek itu semakin keras terdengar. Aku sudah tak peduli lagi kalau ada orang lain yang mendengar suara itu. pokoknya kami berdua sedang enak-enaknya, tak peduli anggapan orang lain. Bahkan aku tak peduli kalau istriku memergoki perbuatan kami.
11801Please respect copyright.PENANAcTCPkrO6kB
“MMmmhhhh maaasssssshhh…!!”
11801Please respect copyright.PENANAwCoFWhfdiQ
Currr.. cuurrrr.. cuurrr..
11801Please respect copyright.PENANA0gQ4ILkHWf
Dari liang senggama Dina kemabali menyembur cairan bening. Kucabut penisku sesaat untuk memberi jalan pada cairan itu keluar semuanya. Setelah berhenti akupun lanjut memompa memek Dina dengan batang kejantananku lagi.
11801Please respect copyright.PENANAJT1jAa2acZ
“Haaahhh.. enak banget memek kamu sayang.. aahh.. pasti pak Manto bakal senang.. aaahhhsss…”
11801Please respect copyright.PENANAEep4NTQ6xU
“Iya masshh.. ahh.. puasin mass.. aahh.. puasinn”
11801Please respect copyright.PENANAKOJx88vPI2
Terus kukocok memek Dina menggunakan penisku. Tumpahan cairan orgasme Dina tadi masih menggenang di bawah kami. Meski kami berada di kamar mandi tapi cairan squirt Dina itu tak mau mengalir ke saluran air. Melihat genangan cairan memek Dina itu aku semakin bersemangat, entah kenapa aku jadi suka banget saat ada cairan yang keluar dari memek perempuan. Aku jadi ketagihan melihatnya.
11801Please respect copyright.PENANATE3PvgYQ46
“Oooohhh..Dina.. aahh.. siap..siaapp.. yaahh… ahh..”
11801Please respect copyright.PENANAKd9qMDl47F
“Ayo mas.. yang cepet.. ahh.. keluarin mas.. aahh.. aku mau hamiiiilllll…”
11801Please respect copyright.PENANAqkFa4aY3kP
Mendengar kata hamil dari mulut Dina semakin membuatku mendekati puncak kenikmatan. Kata-kata itu terdengar begitu merdu di telingaku. Aku sudah tak bisa berpikir sehat lagi. Di otakku hanya terus ingin segera mencapai puncaknya dan menyemburkan spermaku di rahim Dina.
11801Please respect copyright.PENANAt07kWIFN07
“Aaahh.. ini Din.. aaahh.. bbiar kamu.. ahh.. Hamiill.. aahhhh”
11801Please respect copyright.PENANAdTVcilZ73Z
Crott… crottt.. croott…
11801Please respect copyright.PENANAO8FPZoq97Z
“Hoooohhh… ahhh… iya mas.. buat aku hamil mas.. aahh.. enaakkkk!”
11801Please respect copyright.PENANAdNCpqcMfnW
Kubenamkan penisku dalam-dalam. Kutahan agak lama sambil kupeluk tubuh Dina dari belakang dengan erat dan hangat. Aku benar-benar menikmati sensasi ini. Sensasi nikmat dimana kusemburkan benih-benih subur dari penisku ke dalam rahimnya. Aku melakukan semuanya tanpa berpikir kalau Dina bisa benar-benar hamil. Entah bagaimana nantinya biarlah dia yang mengurusnya. Toh kalau dia beneran hamil kan sudah ada suaminya. Itu yang ada dalam benakku saat ini.
11801Please respect copyright.PENANAFI8CH6uPJt
“Ahhh.. makasih mas.. tadi bener-bener nikmat”
11801Please respect copyright.PENANAZT3yMdvNSP
“Iya Din.. sekarang kita mandi dulu, keburu telat nanti”
11801Please respect copyright.PENANASSoGEsUJXM
“Hihi, bener juga mas.. yukk ahh..”
11801Please respect copyright.PENANAkqOCMwD5uB
Kamipun segera mandi dan menyelesaikan urusan kami di tempat itu. Setelah selesai mandi kami baru sadar ternyata tak ada satupun diantara kami yang membawa handuk. Begitu kulihat celana dalamku juga ternyata sudah ada di dalam ember yang berisi air. Tak mungkin juga aku memakainya kemabali.
11801Please respect copyright.PENANAgHSZSlj5Ka
“Ahh.. gapapa mas, cuek aja.. siapa juga yang melihat kita.. yukk..”
11801Please respect copyright.PENANAj6zcdpYxXt
Dina dengan santainya keluar dari dalam kamar mandi tanpa memakai apa-apa. Tubuh telanjangnya sekarang terbuka di alam bebas. Melihat keberanian Dina, akupun jadi ikutan cuek keluar dari dalam kamar mandi meski dengan kondisi bugil sekalipun. Akhirnya kami malah tertawa-tawa saling melihat ketelanjangan kami.
11801Please respect copyright.PENANAURLUraKKXU
“Mas.. ntar malem kita maen di luar sini yah!?”
11801Please respect copyright.PENANAZkzfwfZaJU
“Emmm.. boleh…”
11801Please respect copyright.PENANAj2l9CtCjG1
Dengan jalan bergandengan tangan aku dan Dina mulai masuk ke dalam ruangan dapur. Masih kulihat belum ada siapa-siapa. Baik mertuaku, istriku maupun Angga belum terlihat sama sekali. Rasa penasaran itu kembali menyeruak dalam pikiranku.
11801Please respect copyright.PENANApP6OFewcSE
Ketika Dina sudah sampai di depan kamarnya dia lalu melepaskan pegangan tangannya pada lenganku. Kubiarkan dia masuk ke dalam kamar untuk bersiap karena kita akan pergi ke desa sebelah. Setelahnya aku juga segera masuk ke dalam kamar. Namun saat aku hendak membuka pintu kamar, tiba-tiba kutemui istriku tengah keluar dari dalam kamar mertuaku. Rupanya dari tadi dia ada di kamar mertuaku. Kulihat dia keluar sambil tangannya mengikat rambutnya yang tergerai.
11801Please respect copyright.PENANAGI318KQBBM
“Eh mas.. udah mandi yah?”
11801Please respect copyright.PENANASIBo6akMwA
“Udah.. udah.. baru selesai kok, abis ini mau nganter Dina ambil perlengkapan pengantin ke desa sebelah”
11801Please respect copyright.PENANAo81lgaxzeS
“Ohh… iya mas.. aku ga usah ikut yah? mau ketemu sama ibu-ibu yang masak buat acara besok”
11801Please respect copyright.PENANACwIDFFjBBM
Istriku dengan santainya berjalan dari depan kamar mertuaku. Aku sedikit janggal dengan kondisinya. Dia tadi keluar dari dalam kamar mertuaku tanpa memakai baju sama sekali. Otomatis tubuh telanjangnya terlihat jelas di mataku. Bukan itu saja, tubuhnya kulihat berkeringat, sepertinya dia baru saja melakukan aktifitas yang menguras tenaga.
11801Please respect copyright.PENANAmDQcrsknKG
Kini aku dan istriku saling berhadapan di depan kamar kami tanpa memakai apa-apa lagi. Mungkin ini pemandangan yang aneh, tapi bagi kami jadi seperti hal yang biasa terjadi.
11801Please respect copyright.PENANA44ZXdh6nwY
“Dek, trus ngapain kamu keluar dari kamar ibu?”
11801Please respect copyright.PENANAcGNWyQ2I86
“Emm.. baru ngobrol aja mas.. membahas acara besok” ucapnya.
11801Please respect copyright.PENANARhAX2EjzeO
“Ohh, yaudah aku mau ganti baju dulu..”
11801Please respect copyright.PENANANSICUJDUQJ
“Iya mas.. aku juga mau mandi”
11801Please respect copyright.PENANAHTVXRAiED1
Setelah selesai bersiap dan mematut diri. Aku dan Dina kemudian pergi menuju rumah penata rias yang sedianya akan membantu Dina dalam prosesi pernikahannya besok. Agak lama kami meninggalkan rumah. baru sekitar pukul 3 sore kami kembali pulang dengan membawa beberapa bajuh pengantin beserta alat-alat perlengkapannya. Sebenarnya tidak banyak yang kami bawa karena semua alat-alat yang lainnya sudah di kirim ke rumah pak Manto.
11801Please respect copyright.PENANAqa7kDtHngg
Kondisi rumah mertuaku memang tak ramai. Tetap saja seperti biasa dan tak ada kegiatan yang menunjukkan kalau besok ada acara pernikahan. Tadi malam memang mertuaku bilang kalau semua acara dan persiapannya akan dilakukan di rumah barunya pak Manto. Baik acara selamatan maupun masak-masak semua makanannya di lakukan di rumah pak Manto. Jadi tak ada acara apapun di rumah mertuaku. Itulah kenapa mertuaku tampak santai di rumah. Begitu juga Dina yang akan jadi pengantin besok. Dia hanya mempersiapkan dirinya dengan perawatan tubuh dan kulit dengan bahan kosmetik yang sudah dibelinya.
11801Please respect copyright.PENANATqy2oPbHL8
Malam harinya, Dina sehabis maghrib tadi sudah dipanggil untuk datang ke rumah pak Manto. Karena dia pergi sendiri, aku dan anggota keluarga lainnya masih tetap tinggal di rumah. Kuhabiskan waktu sore itu dengan berbaring santai di dalam kamar. Istriku yang tengah ngobrol dengan mertuaku dan Angga di depan terdengar ramai. Kadang sayup-sayup kudengar mereka tertawa memecah sepinya suasana. Benar-benar membuatku nyaman dengan kondisi pedesaan yang seperti ini.
11801Please respect copyright.PENANALUnnasAXCQ
Aku yang merasa masih capek akhirnya tertidur sehabis isya’ dan terbangun sekitar jam 9 malam. Biasanya kalau sudah begitu pasti akan susah tidur lagi. Kudapati istriku belum masuk menemaniku tidur di kamar. Kuambil Hpku lalu kubaca pesan yang masuk sebentar. Hanya ada pesan dari Vina yang berkata kalau dia kangen dan ingin cepat ketemu denganku. Aku tersenyum membacanya, sepertinya dia benar-benar mencintaiku sampai tak rela aku jauh darinya.
11801Please respect copyright.PENANApQo1i6feX9
“Mas, jangan ngentot sama Dina, aku ga rela” tulisnya.
11801Please respect copyright.PENANAOBzLV0azER
“Gak kok” balasku sedanya.
11801Please respect copyright.PENANArHj4rI7Mmh
“Bohong”
11801Please respect copyright.PENANAe1ZyLr0ygI
“Sudah tau nanya”
11801Please respect copyright.PENANAq7FSaWAbTT
“Dasar buaya buntung”
11801Please respect copyright.PENANAJLhKgMInKB
“Sini aku gigit”
11801Please respect copyright.PENANA4ZzuANpnfN
“Gak, balik dulu sini kalo mo gigit”
11801Please respect copyright.PENANAXK0rf1GYZX
“Hehe, enakan diemut ja”
11801Please respect copyright.PENANAMBv1QSRbQt
“Ayo, pas banget memekku gatel nih”
11801Please respect copyright.PENANA0y6uwFG7M9
“kocok aja, awas lecet”
11801Please respect copyright.PENANAbS1A88iTnI
Setelahnya Vina tak membalas pesanku lagi. Kutaruh kembali Hpku di atas meja kamar. Aku kemudian duduk di tepi tempat tidur sambil mengumpulkan kesadaranku. Tak kudengar lagi suara orang bicara di luar kamar. Entah merka kemana aku belum tahu. Karena merasa penasaran aku akhirnya coba keluar kamar dan mencari keberadaan istriku.
11801Please respect copyright.PENANAmQFdgk9q3V
Kucari di depan rumah sudah sepi. Pintu rumah pun sudah terkunci dengan rapat dan lampu teras juga sudah dimatikan. Akupun coba melihat ke dalam kamar mertuaku dan kamar Dina. Tetap aku belum temukan keberadaan mereka. Kulangkahkan kakiku menuju ke dapur dan sekaligus ke kamar mandi untuk buang air kecil. Namun begitu aku buka pintu dapur bagian belakang, aku mendadak kaget pada apa yang terlihat di depanku.
11801Please respect copyright.PENANAQZURCa0Zs3
Sungguh di luar nalar dan akal ketika kulihat Angga, istriku dan juga mertuaku tengah berada di halaman belakang rumah dengan menggelar tikar. Sebenarnya yang membuatku kaget adalah kenyataan bahwa mertuaku tengah menungging dan Angga dengan bersemangat sedang menusukkan penisnya pada liang senggama mertuaku. Gila! Betul-betul gila apa yang mereka lakukan. Ditambah dengan adanya istriku yang duduk mengangkang di depan mertuaku, sambil liang memeknya dijilati oleh ibunya sendiri. Sungguh membuatku hampir pingsan melihatnya.
11801Please respect copyright.PENANAn8p0Uc027F
Cahaya bulan yang sedang purnama membuat keberadaan mereka bertiga terlihat jelas di mataku. Ketiganya sudah telanjang bulat semuanya. Seakan tak peduli pada siapapun yang bisa melihat mereka. Angga dengan bernafsu terus merojok belahan vagina ibunya dan istriku terus mengerang menerima jilatan erotis pada memeknya.
11801Please respect copyright.PENANAPhpuTf9XFW
“Aahh.. masss.. udah bangun yah?” tanya istriku saat mendapatiku tengah berdiri melihat mereka.
11801Please respect copyright.PENANAVzXS1jdP0L
“ii.. iiya dekk.. mau kencing dulu” balasku agak gugup. Aku tak tahu harus berbuat apa.
11801Please respect copyright.PENANAIH02t9bo2N
“Hihihi.. yaudah mas buang dulu.. ntar kesini yah”
11801Please respect copyright.PENANAD2nqeTJdpf
“He’emm..”
11801Please respect copyright.PENANAOGnJZVo3cf
Akupun lanjut pergi masuk ke kamar mandi. pikiranku terus berputar dengan liarnya memikirkan apa yang baru saja kulihat itu. Sungguh di luar dugaanku, ternyata selain ngentot dengan istrikum Angga juga sudah ngentot dengan ibunya sendiri. Gilak! Keluarga macam apa ini?
11801Please respect copyright.PENANAmepENMb78F
Aku berdiri lama di kamar mandi bingung akan berbuat apa. Meski aku sudah membuang isi kandung kemihku tapi aku masih tetap berada di dalam kamar mandi. Pikiranku masih melayang-layang tak tentu arah. Ingin rasanya aku menyudahi ini semua, tapi entah kenapa pikiranku malah melarangnya. Ada secuil keinginan untuk bisa gabung dengan mereka dan melakukan seks sebebas-bebasnya. Akhirnya pikiran kotorku yang menang dan mengambil tindakan. Akupun keluar dari kamar mandi lalu mendekati mereka bertiga.
11801Please respect copyright.PENANAqIFK2mWZPj
“Makanya kok hilang semua.. ternyata ngumpul disini” ucapku kemudian.
11801Please respect copyright.PENANANdBzW2r3ev
“Iya masshh.. ahh… teruss buu… ah.. enak”
11801Please respect copyright.PENANA5Rb4J0kju5
Istriku hanya meringis menahan nikmat saat liang memeknya dijilati oleh lidah nakal ibu mertuaku. Sedangkan Angga yang melihat kehadiranku hanya bisa nyengir dengan pinggul yang bergoyang maju mundur tanpa berhenti.
11801Please respect copyright.PENANAEnhThjuFUC
“Waahh.. lagi enek-enaknya tuh.. boleh dong gabung?” ujarku.
11801Please respect copyright.PENANAuLi6mUBYZS
“Aaahh.. sini mas.. gantian sama Angga aja.. cobain dulu memek ibuku mas” tawar istriku kemudian. Sudah mulai gila istriku rupanya, tak salah dengar aku, masak dia menyuruh aku menikmati memek ibunya sendiri?
11801Please respect copyright.PENANAIFFwUoVdKG
“Iya deh.. tapi emut dulu dong dekk.. bikin dia bangun”
11801Please respect copyright.PENANAk56SNnj4pk
“Hihi.. siapp.. sini mas..”
11801Please respect copyright.PENANApMq4M10mv8
Aku mendekati istriku yang masih duduk mengangkang di depan kepala ibu mertuaku. Kulepaskan sendiri celana pendek yang aku pakai beserta celana dalamnya. Tanpa basa-basi lagi istriku lalu dengan lahapnya menyelomoti penisku dan menjilati seluruh permukaan penisku. Melihat persetubuhan Angga dan mertuaku, serta emutan mulut istriku membuat batang penisku secara cepat langsung berdiri tegak menantang. Dalam hitungan detik saja batang kejantananku sudah dalam kondisi siap tempur.
11801Please respect copyright.PENANAP7Cb0w2JSz
“gantian Ngga..”
11801Please respect copyright.PENANADwW9BMuvqN
“Aahhh.. iya mas…”
11801Please respect copyright.PENANAWBrSBTVrQH
Plopp!!
11801Please respect copyright.PENANAWQRvDFTxgq
Angga mencabut penisnya dari lobang memek mertuaku. Dia lalu bergeser mendekati istriku, rupanya Angga memang sudah tak sabar untuk bisa lagi ngentot dengan isrtiku yang tak lain adalah kakak kandungnya sendiri.
11801Please respect copyright.PENANAHh0icjQnyQ
“Emmhhh.. aahhh… ayo Nggaa..”
11801Please respect copyright.PENANAgH1VEZWSpE
“Iya mbakk.. hoohhh.. enak banget memek perempuan hamil”
11801Please respect copyright.PENANA12Ja5MmXoy
Kini kedua perempuan di hadapanku sama-sama menungging. Mertuaku menungging di depanku dan istriku menungging di depan Angga. Kami seperti sedang berlomba membuat pasangan kami merasakan kenikmatan. Posisi mertuaku dan istriku yang saling berhadapan membuat mereka bisa leluasa menyatukan mulut mereka. Istriku tampak menghisap mulut mertuaku dengan liar. Belitan lidah dan pertukaran ludah mereka lakukan untuk menambah rasa nikmat dari persetubuhan terlarang ini.
11801Please respect copyright.PENANAym8t671fR5
“Uuhhh… mantab nak Aryo.. uuhh..teruss… hoooohh” desah mertuaku.
11801Please respect copyright.PENANAiWatzQZhwR
“Aauhh.. Anggaa.. yang kenceng dekk… ahhh… bikin mbak muncrat dekk…” sambut istriku.
11801Please respect copyright.PENANA1z66wvYztx
Plok… plokk… plokk.. plokk…
11801Please respect copyright.PENANAdjrvgfFxqg
Plok… plokk… plokk.. plokk…
11801Please respect copyright.PENANArVjgdoIA2p
Suara entotan kami berdua mulai terdengar nyaring. Ini kalau terjadi di kota pasti tetangga sudah geger mencari keberadaan sumber suaranya. Untungnya tetangga rumah mertuaku ini jauh-jauh semua. Jadinya kami bisa dengan bebas melakukan entotan kami tanpa ada yang mengganggu.
11801Please respect copyright.PENANA0gxoCGGU5Y
Sesaat kemudian istriku sudah menjerit-jerit keenakan. Tusukan cepat yang dilakukan oleh Angga rupanya mulai membuatnya kuwalahan. Aku yang tahu kondisi istriku itu hanya bisa tersenyum sambil terus kugoyangkan pinggulku maju mundur. Jepitan memek mertuaku memang tak terasa kuat seperti vagina Dina atau milik istriku, tapi empotannya sungguh luar biasa enaknya. Mungkin itulah kelebihan mertuaku yang tak dipunyai kedua anak perempuannya.
11801Please respect copyright.PENANA0fHURYqwxh
“Hooooohhhhhh… aku keluaaaaarrrr!!”
11801Please respect copyright.PENANAoX9VTw4CQq
Tubuh istriku ambruk ke depan. Dia tersungkur di atas tikar yang digelar di halaman belakang rumah. otomatis penis Angga ikut tercabut keluar dari liang senggama istriku. Angga lalu berdiri dan menatapku.
11801Please respect copyright.PENANAzqHiRH0HHo
“gantian aja Ngga.. kita keluarin sama-sama di memek ibu”
11801Please respect copyright.PENANAcB81XJ7dtG
“Hehehe.. siap mass..”
11801Please respect copyright.PENANAUxK26dl68l
Kucabut penisku lalu kusodorkan pada mulut mertuaku. Kini aku resmi jadi menantu yang durhaka, dengan teganya menyumpal mulut mertuanya sendiri dengan batang kontol. Angga yang sudah siap di belakangku kembali menancapkan penisnya di lobang memek ibunya. Tanpa ditahan-tahan dia lanjut mengocok lobang tempat dia dilahirkan itu dengan kecepatan tinggi.
11801Please respect copyright.PENANA3eCwDq4zBl
“Haaaaahhhhhhhh… muncrat buuuu… hoooohhhhh”
11801Please respect copyright.PENANAgPsD53PP16
Tubuh Angga bergetar hebat. Badannya kelojotan melepaskan semburan sperma pada liang senggama ibunya. Aku yang melihatnya telah berhasil menggapai puncak kenikmatan hanya bisa tersenyum lalu menyuruhnya untuk gantian lagi.
11801Please respect copyright.PENANAt3gGvVv1vx
“Ahhhh.. mantab nih.. becek..”
11801Please respect copyright.PENANASlpvn9ngqD
Kupompa memek mertuaku dengan cepat. Lelehan sperma Angga nampak mulai merembes keluar dari celah-celah bibir vagina mertuaku. Caira putih kental itu semakin lama semakin berbusa dan jatuh di paha ibu mertuaku. Sungguh erotis bagiku bisa melihat lelehan cairan itu.
11801Please respect copyright.PENANAwaHjAkaSkn
“Ayo dong bu.. empot lagi dong.. aahh.. mau nyampe ini” pintaku kemudian.
11801Please respect copyright.PENANAZCQKsix1RA
“Hohhh.. hohhhh.. iya.. aahh.. iya.. ini..”
11801Please respect copyright.PENANANmRS6CcU1g
Sekali lagi penisku diremas-remas dan dihisap oleh dinding kemaluan mertuaku. Aku sangat menikmatinya. Namun begitu aku masih belum merasakan ingin keluar.
11801Please respect copyright.PENANAWOxZfpWWo4
“Ohh… jadi begini kelakuan kalian kalo aku ga ada dirumah?
11801Please respect copyright.PENANAvaFhrhVHZw
“Dina !!”
ns216.73.216.69da2