Walau pun aku tak pernah pacaran dengan cewek sebayaku, sebenarnya Ibu bukanlah wanita pertama yang kugauli. Ya… aku akan tetap ingat peristiwa demi peristiwa, khususnya tentang masalah seksual.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHApvAPLTs
Baru seminggu aku bekerja di kantor perusahaan swasta itu, seorang karyawati menghampiriku ketika aku sedang nongkrong di kantin pada jam makan siang. Karyawati itu seorang wanita setengah baya yang menjabat tanganku sambil menyebutkan namanya, “Ninies.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgH2ZBLeBQU
Aku pun menyebutkan namaku. Kemudian karyawati yang bernama Ninies itu duduk di depanku, dibatasi oleh meja kantin.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv71m2smGko
“Gimana? Seneng kerja di sini?” tanyanya setelah memesan jus guava ke ibu kantin.
“Lumayan… seneng Mbak.”
“Kamu karyawan termuda di sini.”
“Kok Mbak tau?”
“Aku kan staf personalia.”
“O gitu…”
“Kamu punya WA?”
“Punya. Mau tukaran nomor Mbak?”
“Iya.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDvtKx06q4a
Lalu aku tukaran nomor hape yang ada WAnya dengan Mbak Ninies, yang usianya kira – kira tigapuluh tahun lebih.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBwyks8amk
“Nanti malam kita chat ya,” ucapnya.
“Boleh Mbak.”
“Pacarnya gak marah kalau kamu chat denganku?”
“Aku gak punya pacar Mbak.”
“Ohya? Cowok seganteng kamu gak punya pacar? Masa sih?!”
“Belum punya Mbak. Cariin dong sama Mbak. Heheheee…”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAs2RaSVRWI
Tiba – tiba dia memegang tanganku yang berada di atas meja sambil berkata perlahan, “Aku aja jadiin pacar ya. Hihihiiii…”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8B4P5iBsZ8
“Memangnya Mbak gak punya suami?”
“Punya, tapi boleh aja aku suka kamu kan?”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWVvq3UIPD
Aku terhenyak. Masa perempuan yang jauh lebih tua dariku mau jadi pacarku? Tapi aku lantas teringat sesuatu… tentang wanita bersuami yang seneng melahap brondong. Apa salahnya kalau aku dijadiin brondongnya? Bukankah aku ingin tau bagaimana rasanya bersetubuh itu?
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGP3816eh3K
(Saat itu aku belum pernah menggauli siapa pun).
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGFhDOLyf0G
Aku menengok ke kanan kiriku. Saat itu kantin memang sedang sepi. Hanya aku dan Mbak Nies yang sedang nongkrong di kantin. Maka lalu aku menjawab, “Boleh Mbak. Boleh banget.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56DCKYm7fH
Mbak Nies yang berperawakan tinggi montok berkulit putih mulus itu menghabiskan jus guavanya. Lalu berdiri sambil berkata, “Nanti malam kita chatting ya.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkqOUVdYx0
“Oke,” sahutku sambil tersenyum.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡojoBWlPVz6
Dugaanku tidak meleset. Malamnya Mbak Ninies mengirim WA, berawal dengan basa – basi, udah tidur belum… sekarang lagi ngapain dan sebagainya. Sampai akhirnya melangkah ke chat yang lebih serius :
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpVetlwdBK6
Aku: Suami Mbak kerja di mana?
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9yaeUTAjjm
Ninies: Jauh. Di Hongkong
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGrc1avmpMl
Aku: Jadi TKI? Ninies: Iya. Aku: Mbak sering kesepian dong. Ninies: Iya. Makanya pengen jadi pacar gelap kamu. Aku: Kebetulan dong. Aku lagi butuh guru. Ninies: Guru apa? Aku: Guru begituan Mbak. Ninies: Sex maksudnya? Aku: Iya Ninies: Memangnya kamu belum pernah? Aku: Belum Mbak. Ninies: Bohong ah.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6rHyVb2YHt
Tanpa pikir panjang lebar lagi kufoto penuisku yang kebetulan sedang ngaceng ini, lalu kukirimkan. Dan :
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gbJuiQNHS
Ninies: Wow! Punyamu panjang gede gini yah? Aku jadi horny neh.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDvJcxB3Q0D
Aku: Mana punya Mbak?
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1VgF7LzxDH
**
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgYtOb9xLWQ
Ninies: Sebentar ya. Kamarku gelap, mau nyalain lampu dulu.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9LshYsqx82
**
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDyj0zrEfs1
Tak lama kemudian aku menerima kiriman foto kemaluan Mbak Ninies. Maka giliranku untuk berkomentar :
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡryJNIxJe7A
Aku: Waduh Mbak… memeknya bersih gini. Jadi pengen jilatin deh.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlhK6ZOWt5p
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgTIMpxayc
Ninies: Kok udah tau jilat memek segala? Berarti udah pengalaman dong.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ91Mssh0zun
Aku: Pengalaman masih nol besar. Tapi nonton bokep sih sering. Ninies: Iya ya. Cowok zaman sekarang kan sering nonton bokep. Aku: Terus kapan aku mau sekolahnya Mbak? Ninies: Terserah kamu. Sekarang juga bisa. Asal mau aja kamu yang ke sini. Aku: Ke rumah Mbak? Ninies: Iya. Kalau mau, aku akan kirim alamatnya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB2h1wrfPwG
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di atas motorku yang kularikan menuju alamat rumah Mbak Ninies.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsL8j0UCkFM
Kepada Ibu aku bilang mau kerja lembur. Terpaksa aku berbohong supaya tidak ada pertanyaan yang susah jawabnya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ85al7FK60x
Rumah Mbak Ninies lumayan jauh dari rumahku. Mbak Ninies di ujung timur, sementara aku di ujung utara. Namun tak sampai sejam aku pun tiba di depan rumah Mbak Ninies ketika jam tanganku baru menunjukkan pukul setengah sembilan malam.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfayYfIdS4Y
Mbak Ninies membuka pintu depan dengan mengenakan daster putih bersih, dengan rambut yang diurai lepas pula.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhVN2GU73A
“Motornya masukin aja ke dalam, biar aman, “katanya sambil membuka pintunya lebar – lebar.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5FOsUbfkRA
Aku ikuti saja petunjuk teman sekantorku yang berperawakan tinggi montok dan berkulit putih mulus itu. Kumasukkan motorku ke dalam rumahnya yang lebih kecil dari rumahku, tapi penataannya rapi dan serba masa kini.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2hGDN9duzg
Setelah menutup dan menguncikan pintu depan, Mbak Ninies langsung mengajakku masuk ke dalam kamarnya yang rapi dan harum penyegar ruangan.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9k3qziysNq
Setelah aku berada di dalam kamarnya, Mbak Ninies menutup dan menguncikan pintu kamarnya yang serba bersih dan mengikuti trend bedroom masa kini itu. Sebagai pemula dalam masalah perempuan, aku mulai degdegan. Dan tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan. Tapi Mbak Nies tahu apa yang harus dilakukannya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdAwOWaTHDx
Lalu ia berkata setengah berbisik, “Sekarang nginap di sini aja ya. Besok kan kita libur.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAfIUO7mIG
“Iya Mbak…” sahutku sambil mengamati Mbak Ninies yang sedang menanggalkan daster putihnya. Sehingga tinggal beha dan celana dalam serba pink yang masih melekat di tubuhnya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9mqXJiKw7T
Dalam keadaan nyaris telanjang kitulah Mbak Ninies meraihku ke dalam pelukannya. “Kita gak usah munafik,” bisiknya, “Saat ini kita saling membutuhkan Wan. Aku kesepian, kamu juga ingin merasakan enaknya memek kan?”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡycQQXKhad2
“Iya Mbak…” sahutku yang lalu terputus, karena bibirku dipagutnya. Lalu dicium dan dilumatnya, sementara aku semakin jauh tenggelam di dalam arus nafsu.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrWZ8v9Y2MA
“Tanggalkan dulu dong pakaianmu, biar lebih leluasa,” ucap Mbak Ninies setelah ciumannya dilepaskan. Aku pun melepaskan baju kaus dan celana jeansku. Tinggal celana pendek yang masih melekat di tubuhku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8EjHrmlIr
“Coba liat kontolmu… tadi baru liat fotonya. Sekarang ingin liat aslinya,” kata Mbak Ninies sambil melepaskan kancing celana pendekku. Lalu menyelinapkan tangannya ke balik celana pendekku. Dan menyembulkan batang kemaluanku yang sudah ngaceng ini.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1mC49giMOk
“Wow… kontolmu ini istimewa Wan. Bukan cuma gede tapi juga panjang sekali… hihihihiiii… seneng aku liatnya,” ucap Mbak Ninies sambil menciumi puncak penisku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY8PAdc6tBW
Pada saat itulah aku pun tak sabar lagi. Ingin menjamah kemaluan Mbak Ninies yang masih tertutup celana dalam berwarna pink itu.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ZGQfLDyrO
“Kamu ingin jilatin memekku kan?”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ94Age1eyYA
“Iya Mbak.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSuMjRJaTjR
“Ya udah, jilatin deh, “kayta Mbak Ninies sambil merenggangkan kedua belah pahanya. Aku agak kebingungan awalnya, karena Mbak Ninies masih mengenakan celana dalam. Tapi lalu aku membungkuk dan menelungkup di antara sepasang paha putih mulusnya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpZTZ3E4hkC
Lalu kutarik celana dalamnya ke arah kiri, sehingge kemaluannya terbuka. Yang berwarna pinknya pun kelihatan sudah menganga, seolah menantangku untuk segera menjilatinya. “Aku belum punya pengalaman. Kalau salah, tolong betulin ya Mbak,” kataku yang diiyakan oleh Mbak Ninies sambil tersenyum – senyum.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGLbEiRlDOG
Aku pun menjilati kemaluan Mbak Ninies yang jembutnya hanya di bagian atas, juga pendek – pendek, kayak kumis Hitler.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl5HjkmAYhe
Lalu Mbak Ninies memberi pengarahan tentang kemaluan bagian mana saja yang harus dijilati itu. Bagian dalamnya yang berwarna pink, bibir kecil (labia minora) dan terutama clitorisnya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYgH3pDMYre
Setelah diberi petunjuk, aku pun mulai mengerti. Dalam tempo singkat aku sudah bisa menjilati memek Mbak Ninies, tanpa harus dibimbing lagi. Namun nafsuku sudah bergejolak, ingin segera melakukan persetubuhan yang sebenarnya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovlPRYJjdN
Ya… aku masih ingat benar semuanya itu. Bahwa untuk pertama kalinya aku merasakan nikmatnya menyetubuhi perempuan, adalah dengan Mbak Ninies itu.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb3DMKjTbaa
Bahkan Mbak Ninies pula yang mengajariku tentang posisi – posisi sex yang bermacam – macam itu. Sehingga malam itu aku sampai tiga kali ngecrot di dalam liang memek Mbak Ninies.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrZH6WSmR0y
Sebelum berpisah, kami janjian untuk ketemuan lagi tiga malam berikutnya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO1RANccIib
Tapi apa yang terjadi?
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYXSnYhmkM
Keesokan harinya Mbak Ninies mengirim WA ketika aku sedang sibuk di ruang kerjaku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZbTitYZP88
Isinya :Wan… aku dimutasikan ke Medan dan harus berangkat sekarang juga. Selamat tinggal ya Wan. Semoga kita bisa berjumpa lagi di lain waktu. Peluk cium untukmu seorang.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi9xqXomF6e
Aku ingin sekali turun ke bawah, ke ruang kerja Mbak Ninies yang berada di lantai satu (sementara tempatku bekerja di lantai tiga). Tapi aku teringat ucapan Mbak Ninies tempo hari, agar hubunganku dengannya dirahasiakan. Jangan sampai ada orang kantor yang tahu.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1juOouoB4m
Karena itu aku hanya bisa membalas lewat WA lagi. Yang isinya panjang lebar. Mengungkapkan perasaan kagetku, karena harus berpisah dengan wanita yang sudah membuatku dewasa itu.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZutSxvLEv
Tentu saja aku merasa kehilangan juga setelah Mbak Ninies dimutasikan ke Medan. Tapi mau diapain lagi? Aku tak punya hak dan wewenang untuk menahannya agar tetap bertugas di kantor ini.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbUu9IBhLaR
Padahal baru saja aku merasakan nikmatnya hubungan sex dengan wanita yang lebih tua dariku itu. Tadinya aku bertekad untuk sering – sering “menengok” ke rumah Mbak Ninies itu. Tapi apa daya… takdir berkata lain.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1OscZCsL7W
Ya… semuanya itu akan tetap kuingat sebagai pengalaman awalku tentang nikmatnya menyetubuhi lawan jenisku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1yFvzVG3ez
Tentu saja aku merasa kecewa dan sedih karena harus berpisah dengan Mbak Ninies yang tadinya kuanggap bisa dijadikan penyaluran nafsu birahiku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjsdmtQ2cd4
Begitulah… aku masih ingat semuanya itu. Semua yang telah terjadi dengan Mbak Ninies beberapa bulan yang lalu itu. Peristiwa indah di rumah Mbak Ninies itu, akhirnya hanya bisa kukenang, karena aku tak mungkin jauh – jauh ke Medan hanya untuk menjumpai wanita yang telah mengambil keperjakaanku itu.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWiiqgmF7m
Beberapa bulan aku dibuat kehilangan, sampai akhirnya aku menemukan sosok yang bisa dijadikan tempat untuk penyaluran nafsu birahiku. Sosok itu adalah ibu kandungku sendiri.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjZ02Gsnox9
Dan ternyata bersetubuh dengan Ibu tak kalah nikmatnya dengan menyetubuhi Mbak Ninies. Bahkan dalam beberapa hal aku merasa bahwa liang kewanitaan Ibu lebih enak daripada liang kewanitaan Mbak Ninies.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8MjoQCU9i
Padahal ibuku sudah dua kali melahirkan. Sementara Mbak Ninies belum pernah melahirkan. Logikanya, kemaluan Mbak Ninies harus lebih enak daripada kemaluan Ibu. Tapi ternyata sebaliknya, liang kewanitaan Ibu jauh lebih enak daripada liang kewanitaan Mbak Ninies.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGXDeoNvoM
Dan yang sangat menyenangkan, ibuku siap meladeniku kapan saja aku mau.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl5EIKmlLwA
Bahkan dua malam setelah peristiwa pertama itu, Ibu mendatangi kamarku. Ibu memang sudah hafal liku – liku rumah ini. Sehingga tanpa tongkat pun beliau bisa mencapai tempat yang ingin dicapainya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddG1IFS9mX
Pada saat itu aku sedang duduk di atas sofa tua dalam kamarku. Maka kujemput Ibu dan kutuntun ke arah sofa, lalu kududukkan di atas pangkuanku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsPaE6LMFW0
“Kamu gak kepengen lagi Wan?” tanya Ibu sambil merapatkan pipinya ke pipiku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ27myIny8A4
“Tentu aja kepengen Bu,” sahutku, “kemaren kan gak begituan sama Ibu. Tapi aku mau mandi dulu, lalu makan malam dulu. Setelah isi perut kita turun, barulah aku mau tidur di kamar Ibu… setelah puas meniduri Ibu. Heheheee…”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡipCcfYc5hI
“Iya… ibu juga lagi horny Wan.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgUtGlW55N
“Cailaaa… Ibu tau horny segala ya…”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoE0RrTOPe3
“Kan ibu suka baca di buku – buku berhurup braille Wan.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF08Knjo3N5
“Iya, aku lupa itu. Mmm… nanti kucarikan deh buku – buku pengetahuan berhurup braille, biar Ibu tidak ketinggalan zaman. Aku mau mandi dulu ya Bu,” kataku sambil mendudukkan Ibu di atas sofa.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQQNFPckjAc
“Iya,” sahut Ibu, “ibu sih waktu kamu baru pulang tadi pas lagi mandi.”
“Setelah mandi, nanti aku beli nasi bungkus. Ibu mau nasi campur apa?”
“Nasinya baru matang di magicom Wan. Beli lauk pauknya aja.”
“Oke,” sahutku sambil melangkah ke luar, meninggalkan ibu di dalam kamarku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmV2m1XPFLc
Namun malam itu Ibu terasa sangat bergairah untuk dientot olehku. Berbagai macam posisi dia minta. Aku hanya manut saja. Mau posisi doggy boleh. Posisi WOT juga boleh. Namun pada posisi WOT itulah Ibu orgasme lagi, setelah kami sama – sama keringatan.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4XMiNxmH4q
Sampai akhirnya kembali lagi ke posisi soft missionary. Dan aku mulai merasakan sesuatu. Bahwa menyetubuhi Ibu malah lebih enak daripada menyetubuhi Mbak Ninies. Padahal Ibu sudah dua kali “turun mesin”, sementara Mbak Ninies belum pernah melahirkan. Harusnya Mbak Ninies lebih enak. Tapi kenyataan malah sebaliknya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPLGZeWZFcr
Apakah hal ini karena Ibu memberikan memeknya secara tulus ikhlas, sementara Mbak Ninies hanya ingin mengambil keperjakaanku semata? Entahlah.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHwb7PWPDk9
Yang jelas, makin lama aku makin menyadari bahwa menyetubuhi Ibu ini terasa lebih nikmat daripada menyetubuhi Mbak Ninies. Karena Ibu seperti ingin memuaskanku dalam setiap gerakan fisik kami berdua. Meski sudah tiga kali orgasme, Ibu masih bisa menggoyangkan pinggulnya sedemikian rupa, sehingga batang kemaluanku serasa dibesot – besot oleh liang sanggamanya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRpV8EvL2oY
Rintihan demi rintihannya cuma perlahan saja. Berarti beliau tetap mengontrol diri pada saat aku sewdang gewncar – gencarnya mewngayun penisku. Namun meski cuma rintihan yang nyaris tak terdengart, aku masih bisa mendengarnya, karena mulutnya berada di dekat telingaku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaVDzj9Tzfg
“Waaaan… ooooo… oooooohhhhh Waaaaaan… kamu memang perkasa Waaaan… gak nyangka… gak nyangka kalau kepuasan ibu akan dialami dari anak ibu sendiri… ayolah Waaan… entot terussssss… ini udah mulai enak lagi Waaaan… ayooooo… entot ibu segarang mungkin…”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8806COvQn
Kali ini aku pun merasa sudah mulai berada di detik – detik krusial. Maka ketika Ibu mulai menggelepar – gelepar lagi, aku pun menggencarkan entotanku. Sampai akhirnya kubenamkan penisku sedalam mungkin, tepat pada saat Ibu sedang terkejang – kejang. Mungkin Ibu juga akan mencapai orgasme yang kesekian kalinya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcSSe2XOANM
Benar saja… ketika kubenamkan penisku sedalam mungkin dan tidak kugerakkan lagi ini, liang kewanitaan Ibu terasa menggeliat dan mengejut – ngejut indah. Pada saat ini pula penisku pun mengejut – ngejut sambil memuntahkan air mani di dalam liang surgawi ibuku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuTL9IUdsSK
Crooooottt… crottt… crooootttttt… crooot… crot… crooootttt…!
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxjIX9BI84e
Aku menggelepar di atas perut Ibu, kemudian terkulai lunglai di dalam pelukannya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvsXv6sQ4W
“Dibarengin lagi ya,” bisik Ibu sambil menciumi pipiku.
“Iya Bu… luar biasa enaknya.”
“Barusan ibu sampai lima kali lepas… kamu memang hebat Wan…”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBexcQjCPiQ
Peristiwa indah ini terjadi dan terjadi terus pada hari – hari berikutnya. Kapan pun aku menginginkannya, Ibu selalui siap untuk meladeniku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LcbC6nt24
Namun aku tak sekadar ingin menjadikan Ibu sebagai pelampiasan nafsu birahiku. Aku pun ingin membahagiakannya dengan apa pun yang bisa kulakukan.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhXtwWLp5ja
Bahkan aku sering melamun, seandainya aku sudah sukses, aku ingin merombak rumah tua itu menjadi rumah yang modern. Sedikitnya tiap kamar harus ada kamar mandinya masing – masing, lengkap dengan shower dan water heaternya. Tidak seperti saat itu, kamar mandinya cuma satu. Harus selalu mandi air dingin, dengan hanya memakai gayung plastik pula.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzCFfMg795
Padahal dalam kondisi Ibu yang tidak bisa melihat itu, sebaiknya ada kamar mandi yang bersatu dengan kamar Ibu. Supaya kalau Ibu mau mandi, tak usah keluar dulu dari kamarnya. Begitu pula kalau mau buang air, tak usah jauh – jauh pergi ke kamar mandi yang di luar kamarnya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIUCrSlBULy
Beberapa hari kemudian, ketika aku sedang bekerja, aku dipanggil oleh Bu Laila Qodrati, anak tunggal owner perusahaan tempatku bekerja. Tentu saja aku kaget sekali, karena mendadak dipanggil oleh orang nomor dua di perusahaan ini.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgsWT2MCxcx
Lalu bergegas aku naik lift menuju lantai lima.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrsduYXcE7o
Setelah berada di lantai lima, aku mengetuk pintu kaca blur yang bertuliskan nama orang kedua di perusahaan ini.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKoxtR5VHw
Terdengar suara wanita dari dalam, “Masuk… !”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgraJWxXKHt
Dengan lutut agak gemetaran aku membuka pintu kaca itu, lalu membungkuk di depan meja kerja Bu Laila sambil berkata, “Selamat pagi, Bu Boss.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGZX4IpaCA
“Pagi, “Bu Laila mengangguk sambil tersenyum, “Duduklah.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn38LMxMT4X
Lalu aku duduk di kursi yang berada di depan meja kerja Bu Laila.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUIu4xf4Nt6
Beliau memandang ke arah layar laptopnya sesaat, lalu menatapku sambil berkata, “Nama lengkapmu Wawan Darmawan ya?”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrrvR6LwzVd
“Siap, betul Bu Boss.”
“Kamu sudah setahun bekerja di sini ya?”
“Siap, betul Bu Boss.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiC3zAIUdB2
“Dari catatan yang masuk ke meja kerjaku ini, prestasi kerjamu bagus, Wan.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFLrJxZbmwT
“Siap Bu Boss.”
“Kamu bisa nyetir mobil?”
“Siap, bisa Bu Boss.”
“Punya SIM?”
“Siap, punya Bu Boss.”
“Memangnya kamu punya mobil?”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡujcs4sTdBl
“Tidak Bu Boss. Tapi sebelum saya bekerja di sini, saya pernah jadi sopir angkot, lalu jadi sopir taksi juga Bu Boss.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCzvKb1i4H
“Sanggup nyetir ke luar kota?”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3hmhceoCpc
“Siap, sanggup Bu Boss.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8e2yFZM8dC
“Umurmu sekarang duapuluhsatu, berarti waktu jadi sopir angkot dan taksi itu masih di bawah duapuluh taun ya?”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZtFeFVJuR
“Siap, betul Bu Boss.”
“Di usia semuda itu kamu sudah jadi sopir taksi segala.”
“Siap, betul Bu Boss.”
“Sekarang masih suka jadi sopir di luar jam kerja?”
“Siap, tidak lagi Bu Boss. Saya ingin konsentrasi bekerja di sini.”
“Jadi sopir taksi kan lumayan banyak hasilnya.”
“Siap, tidak selalu begitu Bu Boss. Lagipula hidup saya jadi tidak teratur seperti sekarang.”
“Begitu ya. Mmm… kamu sanggup nyetir mobilku?”
“Siap, sanggup Bu Boss.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFfGlsMCCEi
“Aku takkan menjadikanmu sopirku. Tapi untuk menjadi pendampingku, karena banyak masalah perusahaan yang harus dirahasiakan. Sedangkan sopir pribadiku sudah terlalu tua. Kalau nyetir ke luar kota, pulangnya suka sakit, lalu lama tidak masuk kerja.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdv0RXVARU
“Siap Bu Boss.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1TuzeL6YTo
Kemudian Bu Laila mengeluarkan secarik kartu nama.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA6Lhg9g4ny
“Ini kartu namaku. Alamat rumahku tercantum di sini,” ujarnya sambil menyerahkan kartu nama itu padaku, “Hitung – hitung test, besok kamu harus nyetirin mobilku ke Jakarta aja. Kalau cara nyetirmu bagus, nanti kamu harus nyetirin aku ke kota yang lebih jauh dari Jakarta.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkxJVWG7lsS
“Siap Bu Boss,” sahutku sambil membaca kartu nama puteri tunggal owner perusahaan itu. Kemudian memasukkannya ke dalam dompetku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbsMKyNB9Rb
“Tapi ingat… kamu jangan ngomong apa – apa ke karyawan lain nanti ya.”
“Siap Bu Boss.”
“Kalau ada yang nanyain, bilang aja cuma dikasih nasehat olehku.”
“Siap.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAwsDTGQkBi
“Jadi, besok sebelum jam tujuh kamu harus sudah tiba di rumahku. Dari rumahku, kita langsung berangkat ke Jakarta. Oke?”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmSO8vr990U
“Siap Bu Boss.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiinlHDSGQF
“Ingat… sama karyawan lain jangan bilang – bilang kamu akan nyetirin mobilku ya. Pokoknya bilang aja bahwa kamu hanya dikasih pengarahan olehku gitu.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuTwSaHX4vp
“Siap Bu Boss.”
“Ohya. besok pakaianmu casual aja. Jangan pakai seragam kantor.”
“Siap Bu Boss.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡILFa1y1UVZ
Aku kembali ke ruang kerjaku dengan semangat yang mulai menggebu – gebu di dalam batinku. Karena seandainya aku nyetirin mobil Bu Laila, mungkin aku bisa dekat dengan seorang decision maker (pengambil keputusan) di dalam perusahaan. Maka dengan sendirinya aku hgarus bersikap sebaik mungkin padanya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPIFHRx8YdY
Keesokannya, jam enam pagi aku sudah mandi dan berdandan. Lalu aku pamitan kepada Ibu, bilang bahwa aku ditugaskan untuk ke Jakarta. Jadi mungkin saja aku mau nginap di Jakarta nanti. Tak lupa aku pun memberikan uang untuk makan selama aku tidak di rumah.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmJOXmIKwFH
“Gak usah masak Bu. Beli saja nasi bungkus di warung nasi itu, supaya Ibu tidak repot,” kataku setelah mencium pipi kanan dan pipi kirinya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9I13hqTBKl
Ibu hanya mengiyakan dan berkata, “Hati – hati di jalan Sayang.”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpM1OmVNpnj
“Iya. Ibu juga jangan ngeluyur ya. Ibu hanya boleh ke warung nasi saja. Jangan ke mana – mana.”
“Iya, ibu mau selonjoran aja seharian di depan tivi,” sahut Ibu sambil menepuk – nepuk bahuku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWA5Zsy1DZ1
Setelah membuka pintu belakang kiri sedan mewah yang mesinnya sudah kupanaskan itu, Bu Laila pun masuk sambil berkata, “Terima kasih. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjlIVttT5rL
Pintu belakang kiri kututupkan. Kemudian bergegas aku masuk ke belakang setir sedan itu. Harum parfum mahal pun tersiar ke penciumanku. Tentu saja bukan sembarang parfum yang dikenakan oleh wanita yang kutaksir sudah berumur kepala tiga itu.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVHCutEIau
Setelah sedan yang kukemudikan memasuki jalan tol, terdengar sauara Bu Laila dari belakangku, “Usiamu baru duapuluhsatu, tapi cara nyetirmu jauh lebih bagus daripada sopir lamaku. Berarti jam terbangmu sudah lumayan tinggi ya. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjl7IpUUub5
“Siap Bu Boss. Lumayan lama saya nyetir, malah sejak saya baru limabelas tahun suka narik angkot. Tapi hanya berani nyetir malam. Kalau siang takut ditilang, karena belum punya SIM. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW1YhamXUNP
“Ogitu ya. terus uangnya dipakai apa aja? Minum – minum?”
“Untuk biaya kuliah saya Bu Boss. Saya tidak pernah menyentuh minuman keras. “
“Merokok juga tidak pernah?”
“Kalau merokok sekali – sekali suka juga Bu Boss. “
“Kalau di perjalanan gini, gak usah nyebut – nyebut Boss padaku Wan. Panggil Bu atau Mbak aja, gak apa – apa. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfqW1pSFXJq
“Siap Bu Boss… eh Bu. “
“Nanti di rest area pertama kita makan pagi dulu ya. “
“Siap Bu. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8P6DPo0oxl
Dan memang sebelum belokan menuju rest area pertama, kukurangi kecepatan sedan Bu Laila ini, lalu dibelokkan ke kiri.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQ6yiIqJzJ
Setelah mobil diparkir, aku keluar dari mobil untuk membukakan pintu belakang kanan, kemudian Bu Laila turun. Sementara aku mau masuk ke dalam mobil lagi sambil berkata, “Saya mau nunggu di mobil aja Bu. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7LI8dXQZ9B
“Jangan begitu,” sahut Bu Laila sambil memegang pergelangan tanganku. Ayo temani aku makan. Kalau makan sendirian suka gak enak. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiIwvxtIXNs
Akhirnya aku mengikuti langkah Bu Laila yang pagi itu mengenakan kemeja tangan panjang putih dengan rok berwarna merah (tapi tidak seperti seragam SD, karena bahannya beda). Bu Laila memilih foodcourt yang menjual bubur ayam. Aku pun ikut duduk di situ, meski aku sudah merasakan di situ bubur ayamnya kurang enak.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQb6rIPk8nG
Kebetulan pada saat itu rest area masih sepi. Sehingga Bu Laila bebas berbicara denganku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXBr3Nh0l7M
“Sebenarnya urusan bisnisku di Jakarta hari Senin pagi, “katanya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSI4MCoNbrg
“Iya Bu, “aku cuma menunduk sambil menyantap bubur ayamku. Padahal aku heran. Saat itu hari Sabtu pagi. Urusan Bu Laila hari Senin pagi. Lalu kenapa harus berangkat secepat ini?
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUGqrt7VTuu
“Kita nyantai aja dulu di Jakarta selama dua hari ya,” ucap Bu Laila sambil menepuk punggung tanganku yang terletak di atas meja.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡat2dbIdLD6
“Siap Bu,” sahutku sambil mengangguk.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOAYcoBWnCa
Selesai sarapan pagi, Bu Laila masuk ke minimart sambil bertanya, “Rokokmu apa?”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8n2TwwoLkp
O, rupanya beliau mau membelikanku rokok. “Saya sih rokok apa juga jalan. Asal ngebul aja Bu. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbwgB0AqJan
“Aku juga suka merokok Wan. Nanti matiin aja AC mobilnya, kalau kamu mau merokok. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKmvChe8XG
“Siap Bu. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3OqcwRMRS5
Setelah keluar dari minimart itu, Bu Laila menjinjing kantong plastik besar, yang kuambil alih untuk menjinjingnya dan meletakkan di jok belakang sebelah kiri. Tadinya kupikir Bu Laila akan duduk di belakang sebelah kanan lagi. Tapi ternyata tidak. Bu Laila memilih untuk duduk di depan, di sebelah kiriku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCVnPC4kQtN
Bu Laila berdiri sambil menghadap ke belakang. Ternyata beliau mau mengeluarkan sesuatu dari kantung plastik besar tadi. Satu sloft rokok yang menurutku rokok mahal. “Nih cukupkan untuk sepuluh hari ya, “katanya sambil menyerahkan sesloft rokok mahal itu.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZ8j5rmJ0W
“Wah… terima kasih Bu. Saya hanya merokok sekali – sekali. Sebungkus bisa dua – tiga hari baru habis. Jadi sesloft ini cukup untuk sebulan Bu,” kataku sambil meletakkan sloft rokok itu di saku jaket kulitku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC5ii2UCJwt
“Itu lebih bagus. Merokok boleh – boleh saja, tapi jangan terlalu nyandu. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKlkBtO2IP2
“Siap Bu. “
“Wan… “
“Ya Bu?”
“Di CVmu tertulis kamu belum kawin. Itu betul?”
“Siap, betul Bu. “
“Tapi kalau pacar aja sih sudah punya kan?”
“Saya belum pernah pacaran secara serius Bu. “
“Kenapa? Kamu ganteng kok. Masa belum pernah pacaran?”
“Masa kecil dan masa remaja saya… sangat berat Bu. “
“Berat gimana?”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvFOzeIQRDe
“Sejak masih di SD dan SMP, saya sampai harus jadi tukang semir sepatu untuk menghidupi saya sendiri, termasuk membiayai sekolah saya. Setelah di SMA, tiap malam saya jadi sopir angkot. Setelah jadi mahasiswa jadi sopir taksi. Untuk membiayai kuliah dan kehidupan sehari – hari saya. Jadi saya tidak berani pacaran seperti teman – teman seangkatan saya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs2Dv1i2Hom
“Terharu juga aku mendengarnya Wan,” sahut Bu Laila sambil mengusap – usap rambutku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagTDWaVCf6
Nah… ini membuat batinku bergetar. Karena aku punya lamunan agar Bu Laila dekat denganku. Supaya kehidupanku berubah sedikit demi sedikit.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdcw2Ha6Eb
“Tapi merasakan tubuh perempuan sih pernah kan?”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA5eGwdBR6G
“Belum Bu,” sahutku berdusta. Karena aku langsung teringat pada Mbak Ninies yang begitu bernafsu mendapatkan keperjakaanku. Siapa tahu Bu Laila juga seperti itu.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVqz8uwSsud
Tapi apakah Bu Laila yang putri tunggal owner perusahaan dan berparas jelita itu bisa punya niat yang sama dengan Mbak Ninies?
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf1aRPZvOw0
Saat itu aku belum tahu status Bu Laila. Apakah beliau itu gadis madya atau punya suami atau janda, entahlah. Aku tidak berani menanyakannya. Yang aku tahu Bu Laila itu berwajah cantik, berperawakan tinggi langsing dan berkulit putih mulus. Tentu saja sekujur tubuhnya selalu mendapatkan perawatan lengkap, maklum orang tajir melilit.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8kmII8w3A
Lalu terdengar suaranya, “Wan… “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlK4YCoI2xN
“Ya Bu… “
“Nanti belokkan saja ke arah tol Jagorawi. “
“Siap Bu. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlpTz9ExR1I
Tiba – tiba Bu Laila memegang tangan kiriku yang nganggur, karena sedannya matic. Dan sambil meremas tanganku, Bu Laila bertanya dengan suara yang berbeda dari biasanya, “Kamu mau dijadikan pacar rahasiaku?”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4VsO8ehQHz
Maaaaak… dugaanku tidak meleset. Maka spontan aku menjawab, “Siap Bu… !”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj2w65s0ciM
“Memangnya kamu suka padaku?” tanyanya sambil merapatkan pipi kanannya ke pipi kiriku. Harum parfumnya pun semakin tersiar ke penciumanku, menimbulkan suasana baru yang membuat batinku tergetar.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxMetc2ljPT
“Sa… sangat suka Bu. Tapi saya tidak berani mengucapkannya… karena saya tau siapa saya dan siapa Ibu. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhnbF9Gt6mc
“Terus terang, aku ini punya suami Wan. Tapi suamiku pernah mengalami kecelakaan lalu lintas. Suamiku masih hidup setelah dirawat berbulan – bulan dirawat di rumah sakit. Tapi ininya tidak berfungsi lagi,” ucap Bu Laila sambil memijat celana jeansku tepat di bagian yang menutupi penisku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJL9lq3g2W
“Tidak berfungsi… maksudnya impoten Bu?”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX4QU0SwIXY
“Betul. Ada jaringan syaraf menuju penisnya yang rusak dan takkan bisa diperbaiki lagi dengan cara apa pun. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGSE5ArFY21
“Iya Bu… saya ikut prihatin mendengarnya. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg4vdO3sfjn
“Sudah lebih dari lima tahun aku seolah jadi linglung, tidak tau lagi apa yang harus kulakukan. Karena aku ini masih muda. Masih membutuhkan kepuasan birahi. Tapi suamiku sudah tidak mampu lagi melakukannya. Suamiku juga tau itu. Dia bahkan mengijinkanku untuk mencari lelaki lain untuk dijadikan kekasihku, tapi jangan sampai bercerai dengannya, karena dia sangat mencintaiku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1wZxSeXmzr
“Iya Bu. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6JtJU89oed
“Coba berhenti dulu di bahu jalan Wan. Sambil nyalakan lampu hazard. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy4ozgb5jxV
“Iya Bu,” sahutku sambil mengurangi kecepatan sedan atasanku. Lalu kuhentikan di bahu jalan sambil menyalakan lampu hazard.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmQlBzeCf5q
“Kalau ngobrol sesuatu yang penting begini, jangan sambil nyetir di jalan tol. “
“Iya Bu. “
“Coba buka ritsleting celanamu Wan. Aku ingin melihat seperti apa punyamu. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ05TBVdNQ7l
Tanpa ragu – ragu kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kusembulkan batang kemaluanku dari balik celana dalamku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpfDKC5Chzx
“Wooooowwww…! Ternyata punyamu sepanjang dan segede ini Wan?!” seru Bu Laila sambil menggenggam penisku yang masih lemas… dan mulai menegang setelah dipegang oleh bossku yang jelita itu…!
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCrxLKth4uN
Aku diam saja. Membiarkan Bu Laila menggenggam penisku yang sudah mulai ngaceng ini.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJYQaIrVT6
“Supaya jangan seperti menjual kucing di dalam karung, sekarang peganglah punyaku, supaya kamu tau bahwa aku ingin punyamu dimainkan di dalam punyaku ini,” ucap Bu Laila sambil menarik roknya ke atas, sambil menarik tanganku ke balik celana dalamnya yang sudah dipelorotkan.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ34Nuhw46QE
Tangan kiriku menyentuh kemaluan yang bersih dari jembut, yang hangat dan aaaaah… nafsuku spontan bergejolak…!
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPiByktfpcm
“Bu… ooooh… “hanya itu yang terlontar dari mulutku.
“Kamu mau punyamu dimasukkan dan dimainkan di dalam punyaku kan?”
“Sa… sangat mau Bu. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb0aWvTrGOw
“Ayolah… sekarang jalankan lagi mobilnya. Aku punya villa di Puncak. Nanti kita lakukan semuanya di villaku ya. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuKGGF1bZif
“Siap Bu,” sahutku sambil mengeluarkan tangan kiriku dari balik celana dalam Bu Laila, “Tapi saya belum punya pengalaman. Jadi nanti tolong ajarin sama Ibu,” ucapku sesuai dengan skenarioku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnZSl0kBVLw
Bu Laila merapatkan pipinya lagi ke pipi kiriku. “Iya, nanti spermamu akan kutelan habis. Biar awet muda. Hmmm… kebayang… “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqTBaKlhNFS
Kebetulan jalan tol saat itu agak lancar. Sehingga tak sampai dua jam aku sudah berhasil keluar dari pintu tol Jagorawi.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYm1eEF791A
“Tapi ingat Wan… kamu harus merahasiakan apa pun yang terjadi di antara kita berdua nanti,” kata Bu Laila ketika mobilnya sudah mulai menginjak jalan menuju Puncak.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrKeHS3UXwz
“Siap Bu. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJX5Hf40aZ0
“Kalau sedang berduaan begini sih jangan pakai istilah siap – siap terus ah. Biar jangan kaku kedengarannya. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOeKA7Ms542
“Iii… iya Bu. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmGjtqJLIQv
“Nanti kamu akan kuangkat menjadi asisten pribadiku. Dengan gaji dan fasilitas jauh lebih banyak kalau dibandingkan dengan jabatan sekarang. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7JwbGyZBiQ
“Wah… terima kasih Bu. Baru mendengarnya aja saya sudah bahagia sekali. “
“Gajimu bahkan akan lebih tinggi daripada manager – manager. “
“Iya Bu… iyaaa… “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWwCg55pnUK
Tiba – tiba Bu Laila mengecup pipiku disusul dengan ucapan, “Sebenarnya sejak pertama kali melihatmu, aku langsung suka padamu. Tapi aku ingin tau dulu cara kerjamu seperti apa. Setahun aku mempertimbangkannya. Dan sekarang… aku ingin kamu menjadi milikmu… emwuaaaaah …” Bu Laila mengecup pipiku lagi.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhBgdC9UouY
“Iya Bu… “hanya itu yang terlontar dari mulutku, dalam perasaan yang bercampur aduk.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCYjYVRkSwd
“Tapi aku ingin kamu benar – benar berprestasi di perusahaanku nanti. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4wHxf41dL
“Iya Bu… “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCgLthm53aX
“Kalau perlu, kamu kuliah lagi sampai menggondol es – satu. “
“Itu cita – cita lama saya Bu. Tapi bagaimana mungkin saya kuliah sambil bekerja?”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXslaRR3EXO
“Setelah kamu kuangkat sebagai aspri, jam kerjamu bebas. Yang penting asal nongol aja di kantor tiap hari. Tugasmu bisa dikerjakan di kantor, bisa juga di rumah. Nanti deh tugasmu akan kujelaskan secara terperinci. Yang penting kamu punya tekad kuat untuk mengembangkan perusahaan. Lalu bekerjalah secara jujur dan ulet.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkSyuIhcjt
“Iya Bu. Terima kasih. “
“Kurangi kecepatannya Wan. Sebentar lagi harus belok ke kiri. “
“Iya Bu,” sahutku sambil mengurangi kecepatan mobil yang sedang kukemudikan ini.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgxL1oWeKF6
“Nah sekarang belok ke kiri di depan itu,” kata Bu Laila sambil menunjuk ke mulut jalan yang agak kecil.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz8abRCb7Us
Sedan yang kukemudikan sudah memasuki jalan yang agak kecil, menuju villa Bu Laila yang letaknya agak tersembunyi, tapi dijaga oleh seorang lelaki berseragam security.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUQxTS13SrK
Villa Bu Laila itu kelihatan biasa – biasa saja kalau dilihat dari luar. Tapi setelah masuk ke dalamnya, wah, betapa megahnya villa bossku ini.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO6myq2PCRk
Namun aku tak sempat berlama – lama menyaksikan kemegahan villa itu, karena Bu Laila langsung menarik pergelangan tanganku. Lalu merengkuh leherku ke dalam pelukannya, disusul dengan ciumannya yang bertubi – tubi, yang akhirnya kusambut dengan lumatan bergairah sambil mendekap pinggangnya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbqITm3SVPo
Ciuman sambil berdiri berhadapan ini jelas menaikkan tensi birahiku. Karena aku masih berdarah muda.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjhnyPLIqfD
Dan tampaknya Bu Laila pun menikmatinya. Ia menanggalkan melepaskan behanya dari balik kemeja tangan panjangnya, lalu duduk di sofa dalam keadaan kemeja yang sudah terbuka kancingnya, sehingga sepasang toketnya tampak jelas di mataku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhhZqu85nvz
“Buka juga dong pakaianmu,” kata Bu Laila ketika aku masih berdiri canggung di depan sofa yang diduduki oleh bossku itu.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwO6ZjDJU6v
Aku mengangguk sambil tersenyum. Sambil melepaskan segala yang melekat ditubuhku, kecuali celana dalam yang kubiarkan tetap berada di tempatnya. Lalu aku menghampiri Bu Laila dan duduk di sampingnya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ1eWGflkuO
“Coba kamu tebak berapa usiaku sekarang?” tanyanya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡocnLCbCFot
Aku tahu bahwa wanita paling senang kalau dianggap lebih muda dari usia sebenarnya. Karena itu aku menjawab, “Masih di bawah duapuluhlima tahun, Bu. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZFTpUN0G3x
“Memangnya aku kelihatan semuda itu? Usiaku sudah tigapuluhdua tahun Wan. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYl3WVWbpw2
“Masa sih Bu? Kelihatannya seperti belum duapuluhlima. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYaR7Aa2nux
Sepasang mata Bu Laila menatapku dengan senum manis di bibirnya, sambil menyangga sepasang payudaranya yang masih tampak kencang dan… hmmm… ingin aku menjamahnya, tapi belum berani.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzknSpEjCQJ
“Kalau melihat toketku ini memang gak kalah sama cewek duapuluhlima tahunan. Karena aku belum pernah melahirkan,” ucapnya sambil menyodorkan sepasang toketnya ke depanku, “Mau pegang? Peganglah… jangan canggung dan takut – takut gitu. Mulai sekarang kita kan saling memiliki. Kamu menjadi punyaku dan aku menjadi punyamu…
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOqavehT6BT
Tentu saja aku senang sekali diminta untuk menjamah toket bossku yang berukuran medium tapi tampak masih kencang. Bahkan dengan penuh semangat kuciumi pentil toket kirinya sambil memegang toket kanannya dan meremasnya perlahan – lahan.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs5pjCSymvp
Pada saat yang sama Bu Laila pun menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku. Lalu memegang batang kemaluanku yang sudah mulai tegang ini.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfD0IvIGYGT
Lalu aku lupa segalanya. Tahu – tahu Bu Laila sudah telanjang bulat, sementara celana dalamku pun sudah dilepaskan oleh bossku yang cantik dan bertubuh sangat mulus ini.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ39NvTiD0MF
Dan seperti tidak kuat lagi menahan kepenasaranannya pada penisku, Bu Laila langsung membenamkan wajahnya diantara sepasang pahaku, lalu mengulum penisku yang sudah tegang ini, sementara tanganku ditariknya agar memainkan kemaluannya. Tentu saja aku dengan senang hati melakukan keinginannya. Bahwa ketika ia sedang mengulum dan menyeloimoti penisku, tanganku pun mulai merambah kemaluannya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtcbXeRr3AB
Namun karena Bu Laila itu bossku, aku menunggu instruksinya dulu. Biarlah dia menyelomoti penisku sambil mengurut – urutnya dengan begitu binalnya. Meski aku harus menahan – nahan nafasku karena permainan oralnya memang enak sekali.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlhR2ZH4O3L
Cukup lama Bu Laila menyelomoti sambil mengurut – urut penisku, sampai akhirnya dia mengajakku pindah ke atas bed bertilamkan kain seprai putih bersih itu.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTptPRIyQBw
Aku menurut saja. Mengikuti langkah Bu Laila menuju bednya. Di situlah ia menelentang sambil mengusap – usap permukaan kemaluannya yang licin, tiada jembutnya sehelai pun.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOyDHhWV3xd
Aku pun merangkak ke antara sepasang paha putih mulus yang sudah mengangkang itu.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ90ZwpfzAeS
“Mau jilatin memekku?” tanyanya.
“Iya Bu. “
“Kamu sering nonton bokep kali ya?”
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6cgod36ZiF
“Nonton bokep sih sering. Tapi menyentuh kemaluan wanita baru sekali ini Bu, “dustaku untuk kesekian kalinya terlontar dari mulutku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoIlZ7MkFfQ
Namun sepertinya Bu Laila tidak memperhatikan hal kecil itu. Ketika aku mulai menjilati bagian pink yang ternganga itu, dia mengelus – elus rambutku sambil berkata, “Jilatinlah sepuasmu. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡREOmUB4ukE
Lalu aku mulai menjilati memek Bu Laila dengan lahapnya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtRUsBbOsL0
Bu Laila pun menggeliat – geliat sambil meremas – remas rambutku. BVahkan pada suatu saat jarinya menyentuh kelentitnya sambil berkata, “Ini itilnya… jilatin juga Wan. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjnivWfntQu
Aku memang sedang pura – pura bodoh. Maka setelah mendengar instruksi, barulah kujilati kelentit Bu Laila dengan lahap sekali. Bahkan terkadang kusertai dengan isapan – isapan, sehingga Bu Laila terkejang – kejang dibuatnya.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVyJjmETv5U
Bahkan pada sjuatu saat terdengar suara Bu Laila agak serak, “Sudah Wan… masukkan aja kontolmu. Aku udah pengen ngerasain enaknya dientot sama kontol sepanjang dan segede itu. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzxmqmmn0xX
Aku pun menjauhkan mulutku dari kemaluan Bu Laila. Lalu merayap ke atas perutnya sambil memegang penisku yang sudah ngaceng berat ini.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ144pzegKPa
Bu Laila pun memegangi leher penisku sambil mencolek – colekkan moncongnya ke mulut vaginanya. Mungkin ia sedang mengarahkan agar arahnya ngepas.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡezJ4mePOff
Sampai akhirnya ia berkata, “Ayo… doronglah… “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCrpgVWDa7R
Lalu kudorong penisku dengan sekuat tenaga. Blessssss… batang kemaluanku membenam separohnya ke dalam liang memek Bu Laila. Disambut dengan rengkuhan Bu Laila di leherku, sehingga dadaku terhempas ke atas sepasang toket yhang masih terfasa kencang itu.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnqWxOgp78T
“Kamju nyangka bakal bisa beginian denganku?” tanyanya setengah berbisik.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs7fU7EdKVb
“Bermimpi pun tidak kalau Ibu yang begini cantik dan mulusnya bakal bisa dibeginiin Bu. Mungkin malaikat sengaja mengirim Ibu sebagai bidadari saya di kemudian hari. “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxglplDteet
Bu Laila mencium sepasang pipiku sambil berbisik, “Aku juga gak nyangka bakal mendapatkan dewa asmara bernama Wawan Darmawan ini… hmmm… aku memang sudah lama jatuh hati padamu… ayo entotin, jangan direndem terus… nanti keburu jadi ager. Hihihihiii… “
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhf19BLZMEh
Sesuai dengan instruksi Bu Boss, aku mulai mengayun penisku di dalam liang memek Bu Laila. Dan wanita 32 tahunan itu menanggapinya dengan bermacam – macam cara. terkadang kedua kakinya melingkari pinggangku, terkada mengangkang lebar, terkadang kedua kakiinya berada di atas sepasang bahuku, sehingga aku harus mengentotnya sambil menahan kedua tubuhku yang terangkat.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2QIzpjvZ1P
Namun yang jelas aku merasakan sesuatu yang berbeda pada waktu menyetubuhi Bu Laila ini. Bahwa menyetubuhi wanita cantik dan tajir melilit ini membuatku sangat bergairah. Membuatku terlupa segalanya. Aku pun berusaha memuasinya, agar dia sangat terkesan olehku.
11712Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPp0SF33qw9
