Entah kenapa aku ingin sekali membahagiakan hati Euis dengan apa pun yang bisa kulakukan. Karena itu keesokan harinya, setelah menyantap sarapan pagi yang dibuatkan oleh Euis, aku mengajaknya ke toko pakaian yang di kotaku suka disebut FO (factory outlet). Kupilih FO yang harganya tidak murah, tapi mahal pun tidak.
7541Please respect copyright.PENANASL4okQkVFL
Sengaja kuajak Euis ke FO pilihanku itu, agar dia bisa cepat adaptasi dengan pakaian kelas sedang – sedang saja. Euis menurut saja ketika kupilihkan selusin gaun dan tiga helai daster untuk pakaian sehari – harinya. Bahkan salah satu gaun kuminta dipakai langsung di FO itu.
7541Please respect copyright.PENANAT9YVGrCKtK
Kemudian kubawa dia ke toko sepatu. Kupersilakan dia memilih sendirik sepatu yang cocok dengan seleranya, sekalian sandal wanitanya juga untuk keseharian pada waktu sedang bekerja di rumahku. Kemudian kubawa dia ke sebuah perumahan, tanpa memberitahu dahulu mau dibawa ke mana.
7541Please respect copyright.PENANAQJe5tk5sMc
Sebenarnya aku akan membawanya ke sebuah rumah, yang kuterima sebagai bonus (di luar fee) setelah sukses menjual tanah seluas 275 hektar milik sebuah PT, yang lalu dibekli oleh pihak lain (tentu PT juga buyernya, karena kalau perseorangan takkan diijinkan membeli tanah seluas itu). Selain mendapatkan fee yangv sangat banyak menurutku, janji owner lama dipenuhi.
7541Please respect copyright.PENANAL1gXp7c2SS
Rumah itu murni hasil jerih payah pribadiku, sama sekali tiada hbubungannya dengan p[erusahaan Bu Laila. Tadinya rumah itu akan kupakai sendiri. Karena aku pun sering punya pikiran ingin menyendiri untuk memusatkan pikiran bisnisku di perusahaan punya Bu Laila itu.
7541Please respect copyright.PENANASRXQDB1AJd
Tapi kini aku punya pikiran lain. Ada yang lebih membutuhkan rumah berikut segala isinya itu, yakni Euis. Dia belum punya rumah dan masih tinggal di rumah kontrakan. Entah kenapa setiap kali mendengar kata rumah kontrakan, aku selalu merasa prihatin. Kalau aku jadi konglomerat, ingin kuhadiahkan ribuan rumah untuk orang – orang yang belum punya rumah dan masih tinggal di rumah kontrakan.
7541Please respect copyright.PENANAjEUXNtylTj
Terlebih lagi kata rumah kontrakan itu terlontar dari mulut wanita muda yang sudah memberiku 1001 nikmat di kamarku tadi malam. Karena itu aku ingin menghadiahkan rumah itu untuk Euis yang sudah dan akan tetap memberiku 1001 nikmat dalam permainan birahi kami.
7541Please respect copyright.PENANAyoVaSe4FMA
Setibanya di depan rumah type 54 yang sudah diupgrade dan isinya sudah lengkap itu, Euis tampak heran. “Ini rumah siapa Den?”
7541Please respect copyright.PENANAWKK8UXw9Rb
Aku menjawabnya sambil melingkarkan lenganku di pinggang rampingnya, “Tadinya rumah ini punyaku. Tapi mulai sekarang, rumah ini menjadi hak milikmu, Sayang.”
7541Please respect copyright.PENANAvMrFlxQYlN
“Den… apakah saya gak salah dengar? Rumah secantik dan sekokoh ini akan menjadi milik saya?”
7541Please respect copyright.PENANA4pPBybXdLX
“Sudah menjadiu milikmu. Bukan cuma akan. Nanti sertifikat hak miliknya akan atas namamu, Sayang,” sahutku sambil membuka kunci pintu depan. Kemudian kubawa Euis memasuki rumah yang sudah kuhadiahkan ini padanya.
7541Please respect copyright.PENANAW7Ewx3XgBs
“Wah… di dalamnya sudah lengkap semua… !” seru Euis sambil memeluk pinggangku dari belakang.
7541Please respect copyright.PENANAVMdnPaMwkL
“Tadi malam aku kan menawarkan Euis untuk menjadi simpananku. Nah… di rumah inilah Euis akan kusimpan.”
7541Please respect copyright.PENANAzqkxjYIMp9
“Siap Den. Tapi ibu saya boleh dibawa ke sini, agar tidak tinggal di rumah kontrakan lagi?”
“Tentu saja boleh. Asalkan ibumu tidak mengganggu hubungan kita nanti.”
7541Please respect copyright.PENANAmDTXEfFu6y
“Nggak akan mengganggu Den. Pada waktu saya masih gadis saja, Ema sih tidak pernah mencampuri urusan pribadi saya. Apalagi sekarang, saya kan sudah janda.”
7541Please respect copyright.PENANAYHnb6DuMiu
“Kalau begitu, sekarang aja kita ke rumahmu. Untuk mengajak ibumu ke rumahmu ini. Gimana?”
“Iya Den… iyaaa… hihihihiii… Ema pasti seneng banget.”
7541Please respect copyright.PENANAZlkBDWYI0u
(Mohon dibedakan antara Ema untuk ibu dalam bahasa Sunda E nya dibaca seperti E di kata “perang”. Sedangkan Ema untuk nama orang E nya dibaca seperti E dalam kata “sore”. Panggilan Ema untuk ibu, tidak pakai hurup K di ujungnya. Jadi kata Emak, pasti bukan berasal dari tatar Pasundan).
7541Please respect copyright.PENANAOhG53LLPpp
Beberapa saat kemudian Euis sudahg berada di dalam mobilku kembali, untuk menjemput ibunya. Euis sudah menelepon ibunya dulu, agar siap – siap akan dijemput olehnya dengan majikannya. Tapi Euis tak mengatakan bahwa ia akan memperlihatkan rumah yang sudah menjadi miliknya itu. Mungkin Euis ingin membuat surprise pada ibunya.
7541Please respect copyright.PENANAVA1dMnVbyb
Ternyata rumah kontrakan Euis dan ibunya kecil sekali. Ada di dalam gang kecil pula. Tapi ibunya Euis itu… gede sekali! Ia tampak sudah berdandan, mengenakan celana legging hitam yang sangat ketat (mungkin ukuran XXXL), dengan baju kaus tebal berwarna hitam pula. Sehingga pakaian ibunya Euis itu seolah sudah memamerkan bentuk tubuh yang sebenarnya.
7541Please respect copyright.PENANArTdG5iUmmF
Ia menyambut kedatanganku dengan sangat ramah. Dan ketika berjabatan tangan denganku, terdengar suaranya menyebut nama, “Mimin…”
7541Please respect copyright.PENANAinpTcisvH7
“Wawan,” kataku memperkenalkan namaku juga.
“Sudah siap Ma?” tanya Euis kepada ibunya.
“Sudah,” sahut ibunya Euis yang chubby habis itu, “Tapi masa Den Wawan gak disuguhi minum – minum acan? Kan pertama kalinya Den Wawan bertamu ke rumah ini.”
7541Please respect copyright.PENANAtMh0BEUU17
“Tak usah bikin minum Bu,” sahutku, “mending langsung berangkat mumpung masih siang.”
7541Please respect copyright.PENANAPj3NhRAbCT
Setelah berada di dalam mobilku, ibunya Euis yang bernama Mimin itu bertanya, “Ini mau ke mana Is? Mau ngajak piknik ke luar kota?”
7541Please respect copyright.PENANAgFtkMQVBYv
“Nggak Ma. Masih di dalam kota kok,” sahut Euis yang duduk di belakang juga, di samping ibunya.
“Ohhh…”
7541Please respect copyright.PENANACxx9rkEAOT
Lalu Bu Mimin terdiam. Tidak bertanya apa – apa lagi. Mungkin Euis sudah memberi isyarat agar jangan bertanya lagi.
7541Please respect copyright.PENANAsHTpTLLA6u
7541Please respect copyright.PENANAfG9QmUIMCn
Setibanya di depan rumah yang sudah kuberikan kepada Euis itu, kami bertiga turun dari mobil. Pada saat itulah Euis berkata kepada ibunya, “Ma… Den Wawan itu saeorang majikan yang baik hati. Beliau mengerti keadaan kita yang setiap tahun harus menyediakan uang untuk kontrakan rumah. Karena itu Den Wawan menghadiahkan rumah ini untuk Euis.
7541Please respect copyright.PENANA0EXOuG3nYb
“Hadiah untuk Euis? Ema gak salah denger Is?”
7541Please respect copyright.PENANAKLsPPLiKzL
Aku yang menjawab. Kutempelkan telapak tanganku di punggung Bu Mimin, “Benar Bu. Rumah ini hadiah untuk Euis. Tinggal surat – suratnya aja yang belum dikasihkan. Rumah ini sudah dibayar lunas. Jadi tidak ada bayar cicilan dan macem – macem lagi. Hanya rekening listrik dan ledeng saja yang harus dibayar tiap bulan.
7541Please respect copyright.PENANAWrMFp8azx2
Bu Mimin merangkul anaknya sambil berkata, “Kamu sangat berunbtung punya majikan yang sedemikian baiknya. Baru bekerja beberapa bulanb sudah dikasih rumah segala Is.”
7541Please respect copyright.PENANAjJRrfQroqb
“Bukan cuma rumah Ma. Perabotannya pun sudah lengkap semua. Yuk kita lihat ke dalam,” ucap Euis sambil mengeluarkan seikat kunci – kunci rumah itu dari dalam tas kecilnya. Kunci – kunci yang tadi sudah kuserahkan padanya, sebagai tanda bahwa rumah itu sudah menjadi miliknya.
7541Please respect copyright.PENANAz1njprzyXR
Rumah itu memiliki dua kamar tidur yang masing – masing ada kamar mandinya. Di belakang ada kamar yang lebih kecil, berdampingan dengan dapur dan kamar mandi yang bisa dipakai oleh pembantu. Tapi kamar mandinya bisa juga dipakai oleh tamu yang ingin buang air dan sebagainya. Ruang makannya pun lumayan besar, karena bersatu dengan ruanbg keluarga.
7541Please respect copyright.PENANAKXXPGny0bb
Di situ sudah ada televisi LED layar lebar. Di dapour pun sudah ada kulkas dua pintu. Di belakang sudah ada mesin cuci juga. Semua barang – barang elektroinik itu masih 100% baru. Begitu juga semua furniture-nbya masih 100% baru semua, terdiri dari lemari pakaian di kamar masing – masing, lemari makanan di dapur.
7541Please respect copyright.PENANAdJB4ut6MKO
Bu Mimin tampak ceria sekali menyaksikan semuanya itu. Bahkan aku dapat menangkap karakter ibunya Euis itu. Dia sangat ceria, sementara Euis agak pendiam, tidak seperti ibunya yang tiap sebentar ketawa ketiwi.
7541Please respect copyright.PENANAF6W9BZ3DG1
Mereka merencanakan untuk menempati rumah itu mulai besok.
7541Please respect copyright.PENANAw9qXJokhuc
Maka kataku kepada Euis, “Kalau begitu hari ini dan besok libur aja Is. Kan mungkin banyak barang yang harus diangkut ke sini juga.”
7541Please respect copyright.PENANA9uyEV8MX8Z
“Iya, terima kasih Den,” sahut Euis.
7541Please respect copyright.PENANAB7VCoDwdgi
Kemudian mereka kuajak makan di sebuah rumah makan yang tak jauh letaknya dari perumahan itu. Kemudian kuberikan uang secukupnya kepada Euis, untguk biaya angkutan barang – barang yang akan dipindahkan dari rumah kontrakan ke rumah baru itu.
7541Please respect copyright.PENANAWQEcLgCwhH
Zaman sekarang memang zaman serba mungkin. Karena segala kemungkinan bisa terjadi, baik hal – hal yang positif mau pun yang negatif. Orang miskin bisa mendadak kaya, orang kaya pun bisa mendadak jatuh miskin.
7541Please respect copyright.PENANArBLHejMu4w
Dengan beredarnya handphone sampai ke pelosok – pelosok, membuat tatanan moral berubah dengan cepatnya. Baik di kota – kota besar mau pun di pedesaan. Karena dengan adanya televisi, orang kampung pun mulai “melek mode”.
7541Please respect copyright.PENANACJjDi2U82P
Di sisi negatifnya, dengan hadirnya handphone sampai ke pelosok – pelosok, seorang istri yang setia bisa berubah, ingin coba – coba berselingkuh, yang lalu menjadi ketagihan. Manakala Sang Suami berangkat ke kantor, Sang Istri pun berangkat ke “pasar”, laporannya pada orang di rumah. Padahal istri itu ketemuan dengan seorang PIL (pria idaman lain) di tempat yang sudah dijanjikan, lalu ena – ena di tempat yang dirahasiakan.
7541Please respect copyright.PENANAycYVKUKZIn
Perselingkuhan antara ibu tiri dengan anak tiri, seolah sudah menjadi trend yang dirahasiakan. Begitu pula ayah tiri dengan anak tirinya. Bahkan skandal mertua dengan menantu pun bisa terjadi di zaman ini. Meski semuanya itu off the record.
7541Please respect copyright.PENANAIEHrM5d8ES
Banyak lagi jenis perselingkuhan yang terjadi di zaman ini. Termasuk ibu dengan anak kandung atau ayah dengan anak kandung. Begitu pula adik dengan kakak kandung bukan tidak pernah terjadi di negeriku tercintga ini.
7541Please respect copyright.PENANAICEpz0IryF
Kuakui bahwa aku salah seorang di antara mereka.
7541Please respect copyright.PENANAZoNX40ovx4
Godaan demi godaan berdatangan ke dalam kehidupanku. Dan godaan itu justru kuanggap sebagai tantangan. Dan sebagai seorang lelaki yang belum p;unya istri, aku pantang menghindari tantangan.
7541Please respect copyright.PENANAdaPISH1Ul3
Begitulah… beberapa hari kemudian aku mendatangi rumah yang sudah diberikan kepada Euis itu. Tadinya aku sekadar ingin tahu apa saja yang masih kurang. Dan aku harus menanyakannya kepada ibunya Euis yang bernama Bu Mimin itu.
7541Please respect copyright.PENANARTVU5catW1
Saat itu baru jam sepuluh pagi. Tentu saja Euis sedang bekerja di rumahku. Tidak berada di rumah yang sudah menjadi miliknya itu.
7541Please respect copyright.PENANA1KAun9UOS7
Ketika melihat aku datang, Bu Mimin yang cuma mengenakan daster katun berwarna coklat muda, tampak kaget dan memegang kedua pipoinya. “Aduuuuh… Den Wawan datang… kenapa Euis gak ngasih tau kalau Aden mau datang yaaaa…”
7541Please respect copyright.PENANAQKnfz2SyoP
“Euis tidak tau aku mau ke sini Bu,” sahutku sambil mencium tangannya, karena aku punya hubungan dengan Euis, jadi aku harus memperlakukannya seperti dengan calon mertua (walau pun aku belum punya niat menikahi Euis).
7541Please respect copyright.PENANAXwJmsZde9x
Lalu aku dipersilakan duduk.
7541Please respect copyright.PENANAyP91t4K5BA
“Maaf saya baru selesai mandi, jadi dasteran gini. Gak apa – apa?” tanyanya yang sudah duduk di sofa berhadapan dengan sofa yang kududuki.
7541Please respect copyright.PENANAaaWx6o7h8B
“Nggak apa – apa Bu,” sahutku, “Nggak usah resmi – resmian lah. Aku datang ke sini cuma ingin tau apakah di rumah ini masih ada kekurangan yang Bu Mimin rasakan?”
7541Please respect copyright.PENANA6Wp9RxUSzc
“Wah… sudah lengkap semua Den. Cuma ada satu hal yang kurang…” sahut Bu Mimin sambil tersenyum – senyum centil.
7541Please respect copyright.PENANAiUjaQj6dpt
“Apa yang kurang Bu?”
7541Please respect copyright.PENANAUYqMVTfZdt
“Hihihi… malu ah nyebutinnya, “sikap Bu Mimin mendadak centil.
7541Please respect copyright.PENANAtIJFHsgyEP
“Lho… sama aku terbuka aja Bu. Katakan aja apa yang masih kurang itu. Gak usah disimpan di dalam hati.”
7541Please respect copyright.PENANAfzQp4mQN9T
“Anu yang belum ada teh… calon suami… hihihihiiii…”
7541Please respect copyright.PENANAs84KvmOtb7
Aku tersentak sambilk menahan tawaku. “Bu Mimin masih pengen kawin lagi?” tanyaku sambil memperhatikan sosok wanita STW di depan mataku. Memang kecantikannya kalah oleh kecantikan Euis. Tapi bodynya… maaaak… chubby sekali…!
7541Please respect copyright.PENANADW21S147Zg
“Ya masih Den… saya kan belum tua – tua benar. Tapi ingin punya calon yang setampan Den Wawan…”
7541Please respect copyright.PENANAxZzDmJVVsw
Mendengar ucapan itu, spontan batinku merasakan sesuatu yang lain dari biasanya. Ada desir nakal di dalam batinku. Bahkan pikiranku langsung ngeres. Bertanya – tanya seperti apa tubuh wanita setengah baya yang chubby itu kalau sudah telanjang ya? Aku bangkit dari sofa. Melangkah dan duduk di samping Bu Mimin.
7541Please respect copyright.PENANAJ8njtw1zxB
“Den Wawan kan punya Euis,” sahutnya sambil mengerlingkan matanya yang masih tampak bening itu.
7541Please respect copyright.PENANAMPwmZHxHam
“Euis kan kerja di rumahku Bu. Hanya seminggu sekali dia bisa pulang ke sini kan? Jadi yang enam hari dalam seminggu, aku bisa sering nemenin Bu Mimin di sini.”
7541Please respect copyright.PENANA0RFXjKAwbn
Wanita itu menatapku dengan senyum malu – malu tapi lumayan centil sikapnya itu.
7541Please respect copyright.PENANAz8vNorUilx
“Den Wawan jangan PHP ah. Memangnya saya yang ndut ini menarik bagi Aden?” tanyanya, tau bahasa gaul segala ini ibunya Euis.
7541Please respect copyright.PENANArkRjDpwoOF
“Aku gak PHP. Bu Mimin sangat seksi di mataku. Cuma soal rasanya sih perlu dibuktikan dulu. Setelah dirasakan, nanti ketahuan enak nggaknya. Hihihihiii…” kataku sambil memperhatikan daster yang dikenakannya. Daster yang membuatku semakin yakin bahwa toket Bu Mimin jauh lebih gede daripada toket Euis.
7541Please respect copyright.PENANAOlNCLqscHj
“Jadi Ibu suka pada cowok seperti aku ini?” tanyaku setengah berbisik di dekat telinga Bu Mimin.
7541Please respect copyright.PENANADWP2Rc3uPz
“Peremnpouan mana pun pasti suka sama Den Wawan yang begini tampannya. Saya sampai gemes melihatnya juga. Pengen cium bibirnya. Hihihihiiii… maklum saya sudah duapuluhlima tahun tidak merasakan sentuhan lelaki Den.”
7541Please respect copyright.PENANAvCuBauRgzw
“Duapuluhlima tahun tidak disentuh lelaki?”
7541Please respect copyright.PENANAMjlZLUukC3
“Iya. Kan suami saya meninggal pada saat Euis baru berumur setahun. Sejak saat itu saya tidak mau didekati lelaki secara serius. Tapi sekarang ini, begitu melihat Den Wawan secara seksama tadi, semangat saya jadi bangkit Den.”
7541Please respect copyright.PENANANcz9k7UXsV
“Jadi gemes dan pengen mencium bibirku?” tanyaklu sambil melingkarkan lengan di lehernya, lalu mendekatkan bibirku ke bibirnya.
7541Please respect copyright.PENANAbozO3athmZ
“Iya… tapi saya tidak berani mencium bibir Aden…”
7541Please respect copyright.PENANA0K7HhtgV4d
Aku tersenyum. Lalu merapatkan bibirku ke pipinya. Dan perlahan – lahan bergerak ke arah bibirnya. Dan… ia memagut bibirku duluan. Lalu terasa lumatannya yang sangat agresif. Membuatku terlupa bahwa wanita yang tengah melumat bibirku ini ibunya Euis.
7541Please respect copyright.PENANAXcAG950L3R
Pada saat Bu Mimin sedang enjoy – enjoynya melumat bibirklu, tanganku pun tak mau berdiam pasif. Mulai memegang lututnya yang terbvuka di bawah dasternya, kemudian langsung nyelonong ke balik daster katun berwarna coklat muda itu. Merayapi paha gempalnya dan menyelinap ke balik celana dalamnya.
7541Please respect copyright.PENANAop9Gix6NQ7
Kusentuh memek yang lebih tembem daripada memek Euis. Memek berjembut tapi terasa tipis sekali jembutnya.
7541Please respect copyright.PENANAIcVPE5tCiJ
Begitu jemariku menyentuh memeknya, Bu Mimin spontan memelukku erat – erat. Lumatannya pun semakin lahap. Sementara tubuhnya terasa mulai menghangat.
7541Please respect copyright.PENANAHyTSV3wwfk
Tentu saja jemariku tak sekadar meraba – raba permukaan memek Bu Mimin. Melainkan juga menyelinap ke dalam celah memek tembem itu.
7541Please respect copyright.PENANAERa2TtlfZA
Tiba – tiba Bu Mimin melepaskan lumatannya dan berkata, “Oooooh… saya gak kuat lagi nahan nafsu Den. Kalau memek saya sudah digerayangi gini, gak nahan.”
7541Please respect copyright.PENANACpqXe0x60V
“Ya ayo kita lanjutkan terus sampai tuntas,” sahutku dengan nafsu birahi yang sudah bergolak dan membutuhkan pelampiasan ini.
7541Please respect copyright.PENANAlVBdGfBtUg
“Di dalam kamar saya aja yuk,” ucap Bu Mimin sambil bangkit dari sofa, sambil memegang pergelangan tanganku.
7541Please respect copyright.PENANABzsnHBaZ4A
Aku pun mengikuti langkah Bu Mimin masuk ke dalam kamarnya.
7541Please respect copyright.PENANAjChinRT379
Di dalam kamarnya itulah BU Mimin melepaskan dasternya, sehingga tinggal beha dan celana dalam serba hitam yang masih melekat di tubuhnya.
7541Please respect copyright.PENANAT1g1x5iKrM
Gila… baru melihat tubuh yang masih berbeha dan bercelana dalam saja itu kontolku langsung ngaceng.
7541Please respect copyright.PENANABrc7jq1xuB
Terlebih setelah Bu Mimin melepaskan beha dan celana dalamnya.
7541Please respect copyright.PENANAHpYh8wC70X
Aduhai… dia benar – benar menggiurkan di mataku. Sepasang toket gede dan bokong yang super gede pula. Aku belum pernah mendapatkan pasangan seksual semontok dan semenggiurkan itu. Maka aku ingin merasakannya, tak peduli apa pun akibatnya kelak.
7541Please respect copyright.PENANAeV25CYsQf4
Tubuh Bu Mimin ini sangat menggoda dan menggiurkan. Sepasang toket gede dan bokong yang extra large. Pinggang yang ramping dan kulit yang putih mulus. Membuatku gemas dan spontan memeluknya dari belakang sambil berkata setengah berbisik, “Tubuh montok seperti Bu Mimin ini sejak lama kuinginkan. Dan kini, pucuk dicinta ulam tiba.
7541Please respect copyright.PENANAGV68mKw0WL
Bu Mimin menyahut, “Saya justru sampai lupa daratan melihat ketampanan Aden. Sampai lupa bahwa Den Wawan ini punya Euis… punya anak kandung saya sendiri.”
7541Please respect copyright.PENANA1Mm8riBglV
“Tapi aku gak pernah berjanji untuk menikahi Euis. Jadi kita bebas – bebas aja saling bagi rasa,” ucapku sambil mempererat dekapanku di pinggang Bu Mimin.
7541Please respect copyright.PENANAoCHRgWPmTj
“Iya, Euis juga pernah bilang begitu. Gak apa – apalah. Yang penting Aden bisa memenuhi kebutuhan Euis sehari – hari. Den Wawan sudah sering menggauli Euis kan?”
7541Please respect copyright.PENANAfMyKTwgZdJ
“Euis cerita begitu?”
7541Please respect copyright.PENANArynjrwGK9C
“Dia sih gak pernah cerita apa – apa. Tapi saya sudah punya dugaan kuat aja.”
7541Please respect copyright.PENANAzsprXnafE2
“Iya… Euis sudah sering kugauli… dan aku menjamin masa depannya takkan terlantar.”
7541Please respect copyright.PENANAod0lKkgUfQ
“Nanti bandingin ya… enak mana memek Euis dengan memek saya.”
7541Please respect copyright.PENANAOsGALMyhxK
“Hahahaaa… mau bersaing dengan anak sendiri?”
7541Please respect copyright.PENANAgBGvTM0hkE
“Bukan bersaing. Saya hanya ingin tau keadaan saya sendiri, masih enak apa nggak. Maklum sudah duapuluhlima tahun memek saya nggak pernah dipakai,” sahut Bu Mimin sambil memutar badannya. Untuk melepaskan baju kausku, kemudian menarik ritsleting celana denimku.
7541Please respect copyright.PENANA77Em2TftQB
Dan ketika ia berjongkok di depanku sambil memelorotkan celana dalamku, ia berseru tertahan, “Waaaaw…! Panjang gede gini punya Adeeen… !”
7541Please respect copyright.PENANAbHgofiYPna
“Kenapa? Gak suka kontol panjang gede?” tanyaku sambil memegangi kepala Bi Mimin yang masih berjongkok di depan kakiku.
7541Please respect copyright.PENANAnybq3fu0GS
“Iiiih… justru terangsang, kebayang enaknya dirodok sama zakar sepanjang dan segede ini. Mwuaaaah… mwuaaaaaah…” ucap Bu Mimin yang diakhiri dengan ciuman – ciuman hangatnya di moncong zakarku. Lalu ia bangkit sambil meraih pergelangan tanganku, “Ayo Den ah… jangan buang – buang waktu…
7541Please respect copyright.PENANApbt3xrVPib
Aku pun naik ke atas bed sambil tersenyum – senyum. Lalu menerkam tubuh tinggi montok itu dengan gairah menggebu – gebu. Dia pun menyambut terkamanku dengan gumulan agresif.
7541Please respect copyright.PENANAK2Ep08Mch9
Memang mengasyikkan bergumul dengan wanita STW bertubuh tinggi gempal ini. Hatiku pun berkata, “Ngentot perempuan semontok ini sih pasti kenyang… !”
7541Please respect copyright.PENANA3AGv6qp205
Tanpa harus kebanyakan foreplay, beberapa menit kemudian aku sudah meletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek Bu Mimin yang sudah ternganga basah. Dan dengan sekali dorong… blessssssss… batang zakarku melesak separohnya ke dalam liang memek Bu Mimin, meski aku harus mengerahkan segenap kekuatanku untuk membenamkannya.
7541Please respect copyright.PENANAuq3Czny5yz
Wanita itu pun menyambut dengan pelukan hangat di leherku disertai ringisan histerisnya, “Masuuuk… aaaaa… aaaaaaahhhh… akhirnya saya bisa merasakan lagi enaknya titit Deeen…”
7541Please respect copyright.PENANAmdbj57NMWM
“Titit sih buat anak kecil. Kalau orang dewasa sih bilang aja kontoool…” sahutku sambil mulai mengayun batang kemaluanku di dalam liang memek Bu Mimin yang ternyata enak sekali rasanya.
7541Please respect copyright.PENANAyCZ8IgqyTc
Bu Mimin terpejam – pejam sambil mendekap pinggangku erat – erat, diiringi rengekan manjanya yang terdengar erotis di telingaku, “Dudududuuuuuuhhhh… Deeen… kontol Den Wawan ini… enak sekali Deeeeen… aaaaaaaah Deeen… aaaaaaaah… luar biasa enaknya Deeeen… aaaaaaaah… uuuuuuuh…
7541Please respect copyright.PENANAWd4lRsSWvw
“Memek Bu Mimin juga enak sekali… licin tapi legit… sekali – sekali Euis harus diajak bareng sama kita… biar sambil belajar sama kita…”
7541Please respect copyright.PENANAro6Z3YVOza
“Masa mau ngajak Euis segala. Malu dong… dilihat sama anak sendiri selagi beginian…”
7541Please respect copyright.PENANAncJkuA47nZ
“Tapi memek Bu Mimin bakal bikin aku ketagihan nih. Bisa tiap pagi nanti aku ke sini. Khusus buat ngentot Bu Mimin.”
7541Please respect copyright.PENANA5eBMBPtasq
“Iiii… iiiyaaaa… kapan pun Aden mau, saya siap buat ngeladeni Den Wawan… oooooh Deeeen… kontol Den Wawan ini terlalu enak buat saya… ini… ini… saya udah mau lepas Deeen…”
7541Please respect copyright.PENANAPGkGCsPhV7
“Ayo lepasin aja, biar becek memeknya. Aku suka kok sama memek yang becek setelah orgasme.”
7541Please respect copyright.PENANAgEPY1XWsuO
“Adududuuuh… Deeeeen… ini… sa… saya… mau… mau lepas Deeeen… “Bu Mimin gedebak gedebuk. Lalu mengejang tegang sambil menahan nafasnya. Lalu terjadilah sesuatu yang sangat indah itu. Liang memek Bu Mimin berkedut – kedut kencang, disusul dengan membasahnya liang sanggama legit itu.
7541Please respect copyright.PENANAD1Ym7uXBSp
Bu Mimin langsung terkulai sambil menghela nafas. Lalu ia menatapku dengan sorot wanita yang baru mencapai puncak kenikmatannya.
7541Please respect copyright.PENANAzYXCz8xmlM
Kubiarkan ia memulihkan gairahnya kembali.
7541Please respect copyright.PENANARS5DQoJIku
Dan setelah wajahnya tak pucat lagi, aku pun melanjutkan aksiku, mengayun kontolku bermaju mundur di dalam liang memek Bu Mimin yang legit ini. Memang terasa basah liang memek ibunya Euis ini. Tapi tidak becek. Padahal dia sudah orgasme. Dan biasanya kalau sudah orgasme, liang memeknya jadi becek.
7541Please respect copyright.PENANAWjeD7KIX8E
Mungkin hal itulah yang membuatnya ingin membandingkan “rasa” memeknya dengan memek anaknya.
7541Please respect copyright.PENANAgrN1nbJHpS
Dan aku harus mengakui, bahwa liang memek Bu Mimin… lebih enak…!
7541Please respect copyright.PENANA7cDRYr61vn
Karena itu, dengan sepenuh gairah aku mengentotnya lagi. Dalam kecepatan standard. Bahkan sempat juga aku membisiki telinganya sambil berkata, “Memek Bu Mimin memang lebih enak daripada memek Euis. Kenapa bisa begini ya?”
7541Please respect copyright.PENANASBBo5w4mVz
“Betul begitu Den? Syukurlah kalau Den Wawan merasa lebih enak. Jadi biar nanti ketagihan. Saya siap kok untuk meladeni Den Wawan tiap hari sekali pun,” sahutnya sambil mendekap pinggangku lagi.
7541Please respect copyright.PENANAvWmQaL9HNA
Makin l;ama makin asyik juga rasanya mengentot wanita setengah baya ini. Maka sambil mempergencar entotanku, tanpa merasakan jijik sedikit pun lidahku mulai menjilati leher Bu Mimin yang sudah keringatan. Dengan lahap sekali.
7541Please respect copyright.PENANAm6oZuysPI8
Sehingga Bu Mimin mulai merintih – rintih histeris lagi, “Deeen… aaaaahhhh… Deeeen… aaaaaaah… aaaaaaah… Deeeeen… ini luar biasa enaknya Deeeeen… aaaaaaah… entot terus Deeen… enak sekaliiii… aaaaaaah… Deeeen… enak Deeeeeen… entot terus Deeeen… entooooooottttt…
7541Please respect copyright.PENANAnduD4bOgug
Entooooottttt… entooooooootttt… aaaaaaahhh… Deeen… enak Deeen… enaaaaak… entooootttttt… iyaaaaa… iyaaaaaa… entotttt teruuussss Deeeen… enak sekali Deeeen… oooooohhhhh… luar biasa enaknyaaaa… Deeeen… aaaaaah… kontol Den Wawan enak sekaliiiii… enaaaaak…
7541Please respect copyright.PENANA4kvQzibywZ
“Ka… kalau aku ma.. mau buceng.. le… lepasin di mana Bu?” tanyaku terengah.
7541Please respect copyright.PENANAb1z93JKIQh
“Di dalem aja Den. Biar nikmat. Me… memangnya Den Wawan udah mau ngecrot?”
7541Please respect copyright.PENANAkvPp4lSIke
“Iii… iyaa…”
7541Please respect copyright.PENANAzfRPVwB4ed
“Ayo Den… saya juga mau lepas lagi… ooooohhhhh… barengin aja Den… biar nikmaaaat…”
7541Please respect copyright.PENANA5buCyxHCcY
Lalu aku dan wanita setengah baya itu seperti sepasang manusia yang sedang kesurupan. Aku mengentotnya habis – habisan. Sementara dia pun menggoyang – goyangkan pinggulnya gila – gilaan. Sambil saling cengkram dan saling remas.
7541Please respect copyright.PENANA8iXLVbOnch
Dan akhirnya kami sama – sama berkelojotan di puncak kenikmatan ini.
7541Please respect copyright.PENANAKIAugCh0XS
Liang memek Bu Mimin terasa kedut – kedutan lagi, tepat pada saat kontolku mengejut – ngejut juga sambil memuntahkan lendir kenikmatanku.
7541Please respect copyright.PENANAHoxL7I30sy
Jrooooooottttt… jrotttt… jrottt… jrooooottttttttt… jrottt… jrooooottttttttt… jroooooooottt!
7541Please respect copyright.PENANAk7p2Vfyq0S
Lalu kami sama sama terkapar di pantai kepuasan birahi kami.
7541Please respect copyright.PENANAKW98o0x9wS
Sebenarnya Bu Mimin bukan satu – satunya perempuan setengah baya yang kujadikan sasaran pelampiasan nafsu birahiku. Meski tidak memperlihatkan diri, aku ini memang penggila wanita setengah baya.
7541Please respect copyright.PENANA7B3pteLKMt
Aku masih ingat benar bahwa karyawan di kantorku boleh dibilang 80% cewek muda. Tapi aku malah mengincar Mbak Erma, manager keuangan di perusahaan punya Ibu Laila itu.
7541Please respect copyright.PENANAx8o581abbn
Mbak Erma memang chubby. Tapi entah kenapa aku jadi penasaran terus, ingin tau seperti apa rasanya wanita setengah baya yang tinggi montok itu.
7541Please respect copyright.PENANAmViCieVpMt
Aku sering menggodanya di ruang kerjanya. Tentu saja hal itu hanya kulakukan jika tidak ada orang lain di ruang kerjanya kecuali aku dengan Mbak Erma.
7541Please respect copyright.PENANAghE0kJfs0F
Aku tahu dia senang kalau kugodain seperti itu. Tapi ketika aku semakin intensif menggodanya, ia menyahut, “Sayangnya saya sudah punya suami Boss.”
7541Please respect copyright.PENANAqisa35uL4y
Sampai pada suatu hari, Mbak Erma kuajak ke Bogor, untuk mengaudit cabang perusahaan yang ada di kota hujan itu.
7541Please respect copyright.PENANAwRDIZf2KrK
Sengaja aku tidak memakai sopir kantor, karena aku ingin sebebasnya menggoda Mbak Erma.
7541Please respect copyright.PENANAvY6LrkJMHT
Dalam perjalanan menuju Bogor, aku mulai membuka percakapan, “Auditnya banyak sekali. Mungkin Mbak takkan bisa menyelesaikan hari ini.”
7541Please respect copyright.PENANAJckD9JVxFS
“Iya Boss. Saya sudah minta ijin sama suami, kalau – kalau harus nginep di Bogor nanti,” sahut mbak Erma.
7541Please respect copyright.PENANA33onxkVnx6
“Baguslah. Kita check in di hotel yang bagus, lalu… nanti malam aku bisa mewujudkan apa yang kukhayalkan selama ini,” ucapku.
7541Please respect copyright.PENANAZ5fGMrLlB4
“Hihihiii… apa yang Boss khayalkan selama ini?”
7541Please respect copyright.PENANAClkH6iwHvR
“Pengen ikut memiliki Mbak. Hmmm… pasti indah sekali nanti malam… bisa melukin Mbak sebelum tidur.”
7541Please respect copyright.PENANACgiTNT7dnZ
“Saya kan punya suami Boss. Biar pun suami saya sudah tua, saya gak pernah nyeleweng.”
7541Please respect copyright.PENANAtnH4eXMVu3
“Jadi Mbak menolak ajakan bagusku nih? Ya gak apa – apa kalau gak mau sih, aku juga gak bakalan maksa.”
7541Please respect copyright.PENANAnhQSlRHQEj
“Saya kan sudah tua Boss. Tahun depan usia saya pas empatpuluh tahun. SUdah tuda kan?”
7541Please respect copyright.PENANANgz2uxyicW
“Itu usia yang paling menggiurkan bagiku Mbak. Karena pada dasarnya aku ini penggila wanita setengah baya.”
7541Please respect copyright.PENANAobbUgLnIyW
“Masa sih?!”
7541Please respect copyright.PENANAVNzhtEJDdq
“Iya. Mbak kan bisa buktikan sendiri. Di kantor banyak cewek muda. Tapi aku tetap mengincar Mbak. Ingin berbagi rasa dengan Mbak.”
7541Please respect copyright.PENANAgybfPGY32d
Mbak Ermi terdiam. Mungkin membenarkan ucapanku. Bahwa aku tak pernah menggoda cewek – cewek muda di kantorku. Hanya Mbak Erma ini yang sering kugoda.
7541Please respect copyright.PENANAlbcaal5j6T
“Nanti kita check ini di hotel yang terdekat aja sama kantor cabang itu. Silakan Mbak audit, sementara aku mau istirahat aja di hotel. Sambil nungguin Mbak datang.”
7541Please respect copyright.PENANAvKljzZjWlo
“Seharusnya kita berangkatnya besok pagi – pagi sekali. Sekarang sudah mulai sore Boss. Mungkin kita tiba di Bogor, kantor cabangnya pun sudah tutup.”
7541Please respect copyright.PENANAoOBcqetZZU
“Gak apa – apa. Kita langsung check in aja di hotel yang terdekat dengan kantor cabang. Auditnya dilaksanakan besok pagi juga gak apa – apa.”
7541Please respect copyright.PENANARAgGOO9D9F
“Terus kita mau ngapain aja Boss?”
7541Please respect copyright.PENANA0jXqCNihR8
“Kita… ena – ena aja.”
7541Please respect copyright.PENANAZjAtEyADcs
“Hihihi… saya… saya takut Boss.”
7541Please respect copyright.PENANAkdlM2OmENp
“Takut apa?”
7541Please respect copyright.PENANA35CjTW3jAY
“Takut ketagihan. Memangnya Boss mau ena – ena lagi kalau saya lagi kepengen?”
7541Please respect copyright.PENANA7vXvDLqD9g
“Ya mau lah. Masa gak mau. Jadi kita sepakat nih… kita check in aja di hotel yang terdekat dengan kantor cabang kita. Lalu auditnya besok pagi aja. Oke?”
7541Please respect copyright.PENANA2dYnho8e6n
“Terus… kita mau ngapain aja di hotel itu Boss?”
7541Please respect copyright.PENANAsiYgjgyAU9
“Pengen ngerasain apa yang belum pernah kurasakan dari Mbak.”
7541Please respect copyright.PENANA7N3cYhOIl1
“Ngerasain apa?”
7541Please respect copyright.PENANAXwI3rNKIH6
“Pengen jilatin bibir yang di bawah perut Mbak…” sahutku perlahan tapi tajam.
7541Please respect copyright.PENANA0cIyALIClK
“Duh Boss… saya jadi merinding nih…”
7541Please respect copyright.PENANAyswWgFV7mo
“Kenapa merinding? Takut apa horny?”
7541Please respect copyright.PENANAx44G9jGRvG
“Boss tentu tau apa yang sedang terjadi pada saya saat ini.”
7541Please respect copyright.PENANAuzfYaFfByB
“Mbak bisa kuat lama begituan dengan suami?”
7541Please respect copyright.PENANAzK8JQO3h6T
“Wah, suami saya udah letoy Boss. Usianya kan limabelas tahun lebih tua dari saya. Tapi dia sangat sayang pada saya. Itulah yang membuat hati saya berat. Kalau dia nggak sayang sih sama saya, udah lama saya pisah sama dia.”
7541Please respect copyright.PENANAJIKWusE8Ht
“Kalau begitu, silakan pertahankan rumah tangga Mbak sama dia. Tapi kalau untuk kepuasan birahi… minta padaku aja yaaa…”
7541Please respect copyright.PENANANX4h2OgDr2
“Hihihihiii… Boss bisa aja. Saya sampai merinding – rinding nih dengarnya. Karena sudah membayangkan apa yang bakal terjadi di hotel nanti.”
7541Please respect copyright.PENANAPDD32mpnhc
Sambil tetap nyetir mobilku, diam – diam kuturunkan ritsleting celana panjangku, lalu kusembulkan kontolku yang sudah tegang ini dari balik celana dalamku. Lalu kupegang tangan kanan Mbak Erma dengan tangan kiriku, “Aku udah ngaceng berat nih Mbak… coba pegang…” ucapku sambil menarik tangan kanan Mbak Erma sampai menempel di kontolku…
7541Please respect copyright.PENANAuRmJdomfIN
“Waaaw…! Ini penis apa belalai gajah Boss?!” seru Mbak Erma tertahan. Namun ia memegang kontolku dengan tangan gemetaran.
7541Please respect copyright.PENANA15FC8z7q3W
“Nanti kan Mbak bisa rasain sendiri apa yang sedang Mbak genggam ini.”
7541Please respect copyright.PENANAN5qCdgOwQ9
“Hihihiiii… berarti Boss serius nih mau nyobain punya saya?”
7541Please respect copyright.PENANAxMTmgt7NB8
“Tentu aja serius Mbak. Masa main – main?!”
7541Please respect copyright.PENANAC6W0aFttIQ
“Meski pun saya ndut begini, punya saya kecil Boss. Saya kan belum pernah melahirkan.”
7541Please respect copyright.PENANArRbodzmA83
“Ohya?! Mbak belum punya anak?! Asyik dong. Pasti memek Mbak enak banget.”
7541Please respect copyright.PENANA0wGaytIw5e
“Gak tau. Nanti kan Boss sendiri yang ngerasainnya. Wah… udah masuk Bogor Boss,” ucapnya sambil melepaskan kembali kontol ngacengku dari genggamannya.
7541Please respect copyright.PENANAooYwIIyXPj
Aku mengangguk sambil memasukkan kembali kontolku ke balik celana dalam, kemudian membetulkan lagi ritsleting celana denimku.
7541Please respect copyright.PENANAmlDIDAOzZI
Lalu aku fokus nyetir lagi.
7541Please respect copyright.PENANACgMuKvS9nD
Belasan menit kemudian, kubelokkan mobilku ke pekarangan sebuah hotel bintang empat, yang letaknya tak begitu jauh dari kantor cabang perusahaan.
7541Please respect copyright.PENANAFyZh7MVZ7H
Kebetulan hari itu bukan hari – hari weekend. Sehingga dengan mudah kudapatkan kamar di lantai 5.
7541Please respect copyright.PENANAKRCe8tDagA
Di dalam mlift menuju lantai 5, tidak ada orang lain kecuali aku dengan Mbak Ermi. Sehingga aku sempat memeluk dan mencium bibirnya yang tebal tapi sensual itu.
7541Please respect copyright.PENANAzEYWMozdk3
“Sudah siap untuk ena – ena?” tanyaku.
7541Please respect copyright.PENANAQm8J3lEalk
Mbak Ermi mengangguk sambil tersenyum. Lalu kami keluar dari pintu lift, menuju pintu kamar bernomor five O five alias 505.
7541Please respect copyright.PENANA5UD73nnuYu
Setelah berada di dalam kamar, Mbak Ermi bergegas masuk ke dalam kamar mandi sambil membekal sehelai kimono putih yang dikeluarkan dari tasnya. Mau pipis dulu, katanya.
7541Please respect copyright.PENANA3EmeegKGR8
Mungkin dia mau bersih – bersih dulu, bukan kebelet pengen kencing.
7541Please respect copyright.PENANAy0HjCtz3mh
Aku pun melepaskan busanaku dan menggantinya dengan celana pendek putih dan baju kaus hitam. Tanpa mengenakan celana dalam. Biar gampang nanti… hahahaa…!
7541Please respect copyright.PENANA9kQYYqD4k0
Tak lama kemudian Mbak Ermi muncul dari ambang pintu kamar mandi. Dalam keadaan sudah mengenakan kimono putih. Tapi aku yakin di balik kimono putih itu tidak ada beha mau pun celana dalam. Karena tonjolan pentil toketnya
7541Please respect copyright.PENANAKLxmdpYM93
Dengan nafsu bergejolak dahsyat, kusambut Mbak Erma dengan pelukan di lehernya. Lalu kucium bibir sensualnya sepuasku.
7541Please respect copyright.PENANAyFCXWGUK5y
Setelah ciumanku terlepas, Mbak Erma berjongkok di depan kakiku, sambil memelorotkan celana pendekku yang memang elastis di bagian pinggangku ini.
7541Please respect copyright.PENANAxnZF24rnCv
Ternyata Mbak Erma pun sudah sangat bernafsu. Setelah menanggalkan celana pendekku, ia memegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng berat ini. Dan happpp… ia mengulum dan menyelomoti kontolku dengan lahapnya.
7541Please respect copyright.PENANAXjCegj85a2
Kubiarkan ia beraksi beberapa menit. Sampai akhirnya ia melepaskan kontolku dari mulutnya, kemudian menariknyha ke atas bed…
7541Please respect copyright.PENANAoSrClUmlZx
Tanpa harus disuruh lagi, ia melepaskan ikatan tali kimononya, kemudian menanggalkan kimono putih itu.
7541Please respect copyright.PENANA8xF4eVyTnT
Dan sekujur tubuhnya sudah telanjang bulat di depan mataku kini…!
7541Please respect copyright.PENANAjgZhqExQxE
Aku jadi teringat ibuku dan Wati yang masih dirawat di rumah sakit. Lalu terbayang olehku, seandainya mereka sudah bisa melihat kelak, mereka tidak kalah seksinya dengan Mbak Erma ini. Terutama Wati yang belakangan ini tubuhnya semakin montok saja.
7541Please respect copyright.PENANAnUsyGXOKPm
Tapi aku harus melupakan mereka dahulu. Biarkan mereka tetap tenang menjalani pemeriksaan dalam rangka persiapan untuk dilakukan operasi pada mata mereka.
7541Please respect copyright.PENANADjftSzbmyz
Dan kini wajahku sudah berhadapan dengan kemaluan Mbak Erma, ingin membuktikan benar tidaknya pengakuan dia tadi. Bahwa meski pun tubuhnya montok gempal, tapi liang memeknya kecil.
7541Please respect copyright.PENANAhGUYPRusW8
Seperti tahu apa yang akan kulakukan, Mbak Erma merenggangkan sepasang paha gempalnya selebar mungkin.
7541Please respect copyright.PENANAVpDZFzByL6
Ternyata benar. Setelah bibir luar memeknya (labia mayora) kungangakan, tampak jelas bagian dalamnya yang berwarna pink itu. Memang kelihatannya liang memek Mbak Erma kecil. Itu terbukti setelah jari tengahku diselusupkan ke dalamnya… betul pengakuannya itu. Bahwa liang memeknya sempit.
7541Please respect copyright.PENANA2QLIhGRJzS
Maka dengan lahap kujilati bagian yang berwarna pink itu, membuat Mbak Erma menggeliat sambil meremas – remas kain seprai. Terlebih lagi setelah aku memfokuskan jilatanku ke clitorisnya, terasa Mbak Erma mengejang – ngejang dibuatnya.
7541Please respect copyright.PENANAB5IVPQnNkI
Cukup lama aku menjilati labia minora (bibir dalam) dan clitoris Mbak Erma.
7541Please respect copyright.PENANAZFbKAtVNwY
Sampai akhirnya aku merasa sudah saatnya untuk melakukan penetrasi.
7541Please respect copyright.PENANAxUOKpuEw2H
Mbak Erma cuma terpejam ketika aku mulai meletakkan moncong kontolku di mulut memeknya yang empuk hangat dan basah.
7541Please respect copyright.PENANArkMJAiQNxH
Lalu kudorong kontol ngacengku tanpa tenaga, asalkan kepalanya masuk saja dulu. Duuuh… terasa “pulen”nya memek Mbak Erma ini ketika kepala kontolku sudah membenam ke dalam liang memeknya yang memang sempit tapi sudah basah dengan air liurku.
7541Please respect copyright.PENANAgn1v5TKNg7
Lalu kukerahkan tenagaku untuk membenamkan kontolku semakin dalam. Uuuuugh… memang sempit sekali liang memek Mbak Erma ini. Tapi sedikit demi sedikit akhirnya kontolku membenam juga, sampai lebih dari separohnya.
7541Please respect copyright.PENANA3zTqRvWVrU
“Ooooooh… penis Boss luar biasa gedenya… sampai seret gini masuknya… ooooooh… kok ada ya penis segede punya Boss ini… ooooh… dorong terus Boss… ooooh …“rintih Mbak Erma sambil mendekap pinggangku.
7541Please respect copyright.PENANA6rsbk3zFUs
Empuk, hangat, licin tapi sempit liang kewanitaan Mbak Erma ini. Hal itu kurasakan setelah mengayun kontolku perlahan – lahan dulu. Makin lama makin cepat, sampai pada kecepatan normal.
7541Please respect copyright.PENANAUgEBcy7cBL
Mbak Erma pun merintih dan merengek manja, yang malah terdengar erotis di telingaku. “Dudududuuuuhhhh… Bosss… ini… ini luar biasa enaknya Boss… oooooh… Boooosssss… penis Boss ini… terasa sekali gesekannya… lu… luar biasa enaknya Boss… oooooohhhhh… entot terus Boss…
7541Please respect copyright.PENANAdl9a468BZa
Aku pun menanggapi rintihannya tanpa menghentikan entotanku, “Liang memek Mbak juga luar biasa legitnya… aku suka sekali… aku pasti ketagihan nanti…”
7541Please respect copyright.PENANAamT4iSSR2g
“Sama Boss… saya juga pasti ketagihan… dudududuuuuuh… sampai merinding – rinding gini saking enaknya Boss… ooooohhhhh… ooooooh… entot lebih keras lagi Boss… iyaaaa… iyaaaaa… entot terus Boss… entot teruuuuussss… oooooohhhh… nikmat sekali Boss… oooooh… ooooohhhhhhh…
7541Please respect copyright.PENANAeKjvMGeWzG
Aku tak cuma mengentot liang memeknya. Mulutku pun mulai beraksi, untuk menjilati leher Mbak Erma yang mulai lembab oleh keringat. Sementara tanganku pun tak kubiarkan nganggur. Karena masih bisa meremas toket gedenya, sambil sesekali mengelus – eluskan ujung jariku ke pentil toketnya.
7541Please respect copyright.PENANAFLnK0phVgx
Karuan saja Mbak Erma semakin meraung – raung hsiteris. “Bossss… ooooohhhhh ini semakin nikmat Boss… kayaknya saya takkan lama lagi juga orgasme Boss… entot terus yang kencang Boss… saya mau lepas… mau lepassss…”
7541Please respect copyright.PENANAlxwreOS510
Tubuh sintal itu pun berkelojotan. Lalu mengejang tegang, dengan perut terangkat sedikit. Dan… liang memek legit itu pun mengedut – ngeduit kencang, disusul dengan gerakan seperti ular melilit kontolku.
7541Please respect copyright.PENANAqJ1VcvhziM
“Aaaaaaaaaahhhhh… “Mbak Erma melepaskan nafasnya yang barusan tertahan selama beberapa detik.
7541Please respect copyright.PENANACyvf7YBtjZ
Kubiarkan kontolku terendam beberapa saat di dalam liang memek yang luar biasa enaknya itu.
7541Please respect copyright.PENANAfDvA3p68DZ
Setelah wajah Mbak Erma kemerahan lagi, barulah aku mengayun kembali kontolku sambil mencium dan melumat bibir tebal yang sensual itu.
7541Please respect copyright.PENANALcrYOw7tL3
Maka rintihan dan rengekan Mbak Erma pun berkumandang lagi di dalam kamar hotel ini.
7541Please respect copyright.PENANAWZuOIWpOzY
Bahkan pada suatu saat Mbak Erma menatapku sambil bertanya, “Boss mau nyobain posisi lain?”
7541Please respect copyright.PENANAxbs6yJG8Y7
Kuhentikan entotanku sambil menyahut, “Boleh. Posisi doggy yok.”
7541Please respect copyright.PENANAstACyaobMo
“Iya,” sahut Mbak Erma sambil menarik kontolku sampai terlepas dari liang memek legitnya. Kemudian ia merangkak dan menunggingkan bokong gedenya, sehingga memeknya mudah dicapai oleh moncong kontolku.
7541Please respect copyright.PENANAgQKPL3B7WB
Sambil berlutut kudorong batang kemaluanku dan langsung terbenam ke dalam liang surgawi Mbak Erma… blesssssss…
7541Please respect copyright.PENANAk6xEK9kOmi
Lalu dalam posisi berlutut ini aku mulai mengentotnya lagi sambil berpegangan ke buah pantat Mbak Erma yang gede tapi masih sangat kencang ini.
7541Please respect copyright.PENANAFiH6h36odT
Sambil mengayhun penisku, kucoba menepuk kedua buah pantat Mbak Erma. Plaaaak… plooook…!
7541Please respect copyright.PENANAl2hM5Xm9nQ
“Iya Boss… tamparin bokong saya sepuas Boss. Malah enak rasanya.”
7541Please respect copyright.PENANAOkaCnGyD1l
Kuikuti permintaan Mbak Erma itu. Mengentot liang memek legitnya sambil menampar – nampar sepasang buah pantat gedenya.
7541Please respect copyright.PENANArMS4GyvrQN
Plaaaak… plaaaaakkkk… plaaaaakkkkk… plaaaaaakkkk… plaaaaaakkkkk… plaaaaaakkkkk… plaaaaaakkkkkkkk… plaaaakkkkk… plaaaaaaakkkk… plaaaaaaakkkkk…
7541Please respect copyright.PENANAEXHMY06H09
Hampir setengah jam aku melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku semakin membanjir. Begitu juga dengan keringat Mbak Erma.
7541Please respect copyright.PENANAXNbGRcnRfF
Sampai pada suatu saat, terdengar suara Mbak Erma yang sedang menungging itu, “Bosss… dudududuuuuuh… bossss… sa… saya mau orgasme lagi Boooossssss…”
7541Please respect copyright.PENANAOVUFYlA7dm
Lalu wanita setengah baya itu ambruk. Kontolku pun terlepas dari liang memeknya.
7541Please respect copyright.PENANAiHGd73f9IN
Padahal aku sedang menikmati detik – detik di ambang pintu ejakulasiku. Karena itu, setelah Mbak Erma celentang lagi, aku langsung membenamkan kembali kontolku yang masih ngaceng berat ini ke dalam liang memek legit itu.
7541Please respect copyright.PENANAeS5LVRvFFf
Sesaat kemudian aku sudah mulai mengentot Mbak Erma lagi, dalam posisi missionary kembali.
7541Please respect copyright.PENANAxXEf1jmAE9
Dengan gencar kugenjot kontolku untuk “memompa” liang memek legit itu.
7541Please respect copyright.PENANAHCVK1FcbDp
Mbak Erma cuma mendesah dan merintih dan membiarkanku meremas sepasang toket gedenya, mencium dan melumat bibir sensualnya, menjilati lehernya yang sudah basah oleh keringat dan bahkan menjilati ketiaknya yang basah oleh keringat dan harum dedodorant.
7541Please respect copyright.PENANAQr8kmFtktr
“Mbak… lepasin di mana nih?” tanyaku pada suatu saat, karena detik – detik puncak kenikmatanku sudah di ambang pintu.
7541Please respect copyright.PENANAassnvl3CgL
“Mau di dalam memek boleh. Mau di dalam mulut saya juga boleh. Nanti saya telan air mani Boss, takkan disisakan setetes pun,” sahut Mbak Erma.
7541Please respect copyright.PENANAi6HZrz0na1
Maka dengan penuh gairah kugenjot kontolku segencar mujngkin. Lalu kucabut dan bergerak cepat menuju dada Mbak Erma. Kuletakkan kontolku di antara sepasang buah dada Mbak Erma. Dan langsung ditanggapi oleh Mbak Erma… ia menjepit kontolku dengan sepasang toketnya. Aku pun melanjutkannya, mengayun kontolku yang berada di dalam jepitan sepasang toket gede itu.
7541Please respect copyright.PENANA0SymR5R6Sa
Dan ketika terasa sudah hampir ejakulasi, kutarik kontolku dari jepitan toket gede itu. Lalu cepat-cepat kumasukkan kontolku ke dalam mulut Mbak Erma.
7541Please respect copyright.PENANAZmWwluWLVI
Hanya sebentar Mbak Erfma menyedot – nyedot kontolku. Lalu lendir kenikmatanku pun berlompatan di dalam mulut Mbak Erma.
7541Please respect copyright.PENANAhoKvzoJiDH
Crooottttt… croooooottttt… crotcrotttt… croooooootttttttt… croooottttttttt…!
7541Please respect copyright.PENANAzSEquWmIGT
Mbak Erma membuktikan kata – katanya. Air maniku ditelannya semua sampai tak tersisa setetes pun… glek.. glekkkk…!
7541Please respect copyright.PENANAQFbrVHb5cI
Aku pun terkapar lunglai di samping Mbak Erma.
7541Please respect copyright.PENANA4bg6vP96Vy
Beberapa saat kemudian…
7541Please respect copyright.PENANA1GEvpAGtlA
“Mbak Erma masih punya orang tua?” tanyaku yang masih rebah di samping Mbak Erma.
7541Please respect copyright.PENANAfC54YHNa0f
“Tinggal ibu yang masih ada Boss. Sudah tua. Sudah enampuluh tahunan,” sahutnya.
7541Please respect copyright.PENANA7rkRDM7b6E
“Ayah Mbak sudah meninggal?”
7541Please respect copyright.PENANAe5tgcw3qdq
“Iya. Tapi ayah saya meninggalnya di rumah istri barunya. Bukan di rumah ibu saya. Karena ibu saya diceraikan, gara – gara tergoda oleh gadis tunanetra.”
7541Please respect copyright.PENANAFBecP9nFFM
Mendengar kata “tunanetra” itu aku agak kaget. Lalu bertanya, “Boleh aku tau siapa nama ayah Mbak itu?”
7541Please respect copyright.PENANAqL3uZDYSc3
“Zaelani Boss.”
7541Please respect copyright.PENANAkCZHb7LHlt
Kembali aku tersentak. Lalu bertanya lagi, “Mbak tau siapa nama wanita tunanetra yang dinikahi oleh ayah Mbak itu?”
7541Please respect copyright.PENANAJNsb1d5hy1
Mbak Erma tampak seperti mengingat – ingat sesuatu. Lalu menyahut, “Mmmm… kalau tidak salah, nama wanita tunanetra itu Hayati. Kalau masih hidup, mungkin wanita itu sebaya dengan saya.”
7541Please respect copyright.PENANA36G4k9R0PL
Aku kaget lagi. Karena Hayati itu nama ibuku.
7541Please respect copyright.PENANAQunFF68OJ4
Lalu kuambil handphone dan kutampilkan foto almarhum ayah di layar handphoneku. “Mbak kenal dengan lelaki tua ini?” tanyaku sambil memperlihatkan layar hanphoneku padanya.
7541Please respect copyright.PENANAcymhMprNhm
“Iii… ini foto ayah Boss,” sahut Mbak Erma sambil memegang handphoneku, “Kenapa foto almarhum ayah saya bisa ada sama Boss?”
7541Please respect copyright.PENANAx8YCbxRlvc
“Karena beliau itu ayahku,” sahutku dengan batin melemah, “Dan wanita tunanetra itu adalah ibuku.”
7541Please respect copyright.PENANAJ60PCOJlud
“O my God! Jadi kalau begitu Boss ini adik saya…”
7541Please respect copyright.PENANAMOa5O6bMIh
“Iya. Adik seayah berbeda ibu. Mmm… jangan dendam kepada ibuku ya Mbak.”
7541Please respect copyright.PENANAIUOrZNFzSt
Mbak Erma malah memelukku. Menciumi pipiku sambil berkata dengan suara sendu, “Tidak Boss. Karena seorang gadis tunanetra takkan mungkin menggoda ayah. Pasti semua itu atas keinginan almarhum ayah sendiri. Aku malah merasa bahagia, karena ternyata saya punya adik… yang sekarang menjadi atasan saya pula di kantor.
7541Please respect copyright.PENANAYMg8BLJUYR
“Masih ada dua orang lagi adik Mbak. Yang satu tunanetra juga seperti Ibu. Yang satulagi belum kutemukan, karena sejak kecil diadopsi oleh seorang pengusaha. Ohya, almarhum Ayah pernah curhat padaku. Bahwa beliau menikahi Ibu atas dasar perasaan kasihan kepada Ibu yang tidak bisa melihat.”
7541Please respect copyright.PENANADMfcGLdrva
“Te… terus sekarang ibunya masih ada?”
7541Please respect copyright.PENANAE4J9ZW0CrL
“Masih. Sekarang Ibu sedang dirawat di rumah sakit mata. Masih menunggu saat yang tepat untuk menjalani operasi matanya. Kakakku juga sama, tidak bisa melihat seperti Ibu. Dia juga sama – sama sedang dirawat di rumnah sakit mata. Jadi anak – anak Ibu yang bisa melihat hanya aku dan adikku yang belum kutemukan itu.
7541Please respect copyright.PENANAvfgLGCuXEG
“Terus… bagaimana dengan kita Boss?”
7541Please respect copyright.PENANAe5kFVyyotD
“Panggil namaku aja. Sekarang kan udah jelas bahwa aku ini adikmu Mbak.”
7541Please respect copyright.PENANAKAoCyJb8ep
“Tapi biar bagaimana kan Boss ini atasanku. Karena di dalam kedudukan eksekutif, Boss ini orang nomor satu di perusahaan.”
7541Please respect copyright.PENANA1sb84POXtJ
“Kalau di kantor, boleh manggil boss. Seolah – olah kita ini bukan saudara. Lagian peraturan di kantor kita kanb sudah jelas. Tidak boleh ada dua orang yang punyha hubungan darah bekerja sebagai karyawan. Salah seorang harus resign. Jadi sebaiknya jangan ada yang tau kalau kita ini kakak beradik seayah berlainan ibu.
7541Please respect copyright.PENANAjgxfqjd5em
“Iya… tapi kita sudah melakukannya… padahal kita ini saudara,” kata Mbak Erma.
7541Please respect copyright.PENANANvHVMFKeDT
“Biar aja. Aku bahkan semakin bernafsu setelah tau masalah ini,” sahutku sambil meletakkan moncong kontolku di ambang mulut vagina Mbak Erma.
7541Please respect copyright.PENANAaXAXFHcMjQ
Lalu kudorong sekuatnya. Dan melesak masuk lagi ke dalam liang memek legit itu… blessss…
7541Please respect copyright.PENANA9QqYKFAXYQ
Lalu rintihan rintihan Mbak Erma pun terdengar lagi. Bahkan kali ini kami merasa lebih bebas melakukannya…
7541Please respect copyright.PENANABY7ohw1Dts
“Ya udah Mbak ke hotel aja langsung. Jalan kaki juga bisa kan?”
7541Please respect copyright.PENANAlfnHheaVGS
“Iya Boss. Ini juga sambil jalan kaki menuju hotel. Memang deket banget kok.”
7541Please respect copyright.PENANA8rG3DmtyBK
Tak lama kemudian Mbak Erma sudah muncul di ambang pintu kamar bernomor 505 ini.
7541Please respect copyright.PENANAo5CWsemDwv
“Sekarang mau pulang Boss?” tanyanya.
7541Please respect copyright.PENANAYAacHfhtwB
“Ziaaaah… boss lagi boss lagi.”
7541Please respect copyright.PENANAQjsaeqDEWf
“Mmm… manggil Dek Wawan boleh gitu?”
7541Please respect copyright.PENANAMcVIcqdRA8
“Iya. Manggil nama langsung juga boleh.”
7541Please respect copyright.PENANAkGLw7FEyyB
“Jangan ah. Dek Wawan kan manggil Mbak sama aku. Jadi aku manggil Dek, sebagai tanda saling menghormati, meski pun kita kakak beradik.”
7541Please respect copyright.PENANAdOWKswBaiB
“Iya, iya. Terus kita mau ngapain sekarang?” tanyaku sambil melingkarkan lenganku di leher Mbak Erma.
7541Please respect copyright.PENANAdCOQEkWaq4
“Nggak tau ya. Terserah Dek Wawan aja.”
7541Please respect copyright.PENANAgN5HxOI5Dq
“Kalau aku sih inginnya nginep semalam lagi aja. Rasanya aku belum kenyang menggauli Mbak.”
7541Please respect copyright.PENANANVhr8VLMYG
“Iya, aku juga punya perasaan masih ingin berdekatan dengan Dek Wawan. Rasanya seperti baru menemukan sesuatu yang hilang dari diriku selama ini.”
7541Please respect copyright.PENANAZaPpco55Im
“Mbak… jujur aja ya… memek Mbak luar biasa enaknya. Makanya aku ingin habis – habisan dulu di sini sebelum pulang.”
7541Please respect copyright.PENANA37xX0RR2dx
Mbak Erma pun mendekap pinggangku. Mencium dan melumat bibirku. Lalu berkata perlahan, “Sama Dek. Perasaanku juga seperti itu. Pokoknya selama aku berumahtangga, aku tak pernah merasakan senikmat disetubuhi seperti dengan Dek Wawan. Bahkan setelah tau bahwa Dek Wawan ini adekku, birahiku malah tambah bergejolak.
7541Please respect copyright.PENANAOI4ZkAJ7Ki
“Iya… sama aku juga begitu. Setelah tau Mbak ini kakakku, aku malah merasa Mbak semakin bernilai bagi kebutuhan perasaan dan birahiku. Ohya, Mbak udah makan siang?”
7541Please respect copyright.PENANAG470ijMkgv
“Udah. Tadi di kantor cabang disuguhi makan sama direktur cabang.”
7541Please respect copyright.PENANAo07lyuKZyH
“Aku juga udah makan siang di resto hotel tadi. Sekarang kita ena-ena lagi aja ya, ya, ya?”
7541Please respect copyright.PENANAQUB0qHLBAE
“Tadi malem udah dua kali ngecrot. Sekarang masih bisa maen lagi?”
7541Please respect copyright.PENANAlMiILiZnQV
Kugeluti bibir sensual dan lidahnya yang terjulur ke luar dengan mulutku.“Bisa lah. ini udah ngaceng lagi Mbak.”
7541Please respect copyright.PENANAqWOMPZilgp
“Ayo deh… nafsuku memang gede Dek. Makanya di rumah sih gak pernah bisa puas. Tapi dengan Dek Wawan… puas sekali,” ucap Mbak Erma sambil melepaskan segala yang melekat di tuibuhnya, sampai telanjang bulat lagi seperti tadi malam.
7541Please respect copyright.PENANAtjivMjoGfV
Entah kenapa, begitu menyaksikan tubuh sintal yang sudah telanjang itu, nafsu birahiku langsung meronta dan menggejolak.
7541Please respect copyright.PENANAN1J7wdj7f0
Maka kugumuli tubuh sintal tapi padat itu dengan segenap gairahku. Kucium dan kulumat bibir sensualnya dengan penuh nafsu.
7541Please respect copyright.PENANA6yRKVHBbbl
Sementara tanganku mulai bermain di permukaan memek tembemnya. Bahkan sesekali jemariku menyelusup ke dalam celah memeknya yang terasa sudah basah, sehingga aku tak perlu main jilat lagi rasanya.
7541Please respect copyright.PENANAeSO317Q71w
Maka dengan cekatan kuletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek tembem Mbak Erma. Rasanya aku suidah mulai hafal bentuk memek kakak seayah berbeda ibu itu. Maka dengan sekali dorong kontolku mulai melesak ke dalam liang memek Mbak Erma. Lalu kudorong sedikit demi sedikit sampai masuk separohnya.
7541Please respect copyright.PENANAir43rhY7Le
“Ooooooh… sudah masuk Dek… memang kontol Dek Wawan ini lain rasanya… terasa sekali gede dan panjangnya… “sambut Mbak Erma sambil melingkarkan lengannya di leherku. Lalu mencium dan melumat bibirku dengan lahapnya, sementara aku sudah mulai mengayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang memek Mbak Erma yang sempit tapi licin dan legit ini.
7541Please respect copyright.PENANAjvfQs2EgcQ
Mbak Erma pun mulai merintih – rintih histeris lagi, “Deeeek… duuuuuh… penis Dek Wawan ini… oooooh… memang terasa sekali… luar biasa enaknya Deeeek… oooooohhhhh… ooooohhhhh… ooooohhhhhhh entot terus Deeeek… entot teruuuusssss… aku sudah tergila – gila padamu Deeeek…
7541Please respect copyright.PENANApKeHCgzZ8R
Biarlah dosanya kita tanggung berdua ya Deeek… soalnya aku sudah telanjur merasakan enaknya dientot sama Dek Wawan… iyaaaaa… iyaaaaa… entot teruuuuss… entoooot… entoooottttttttt… enaaaak Deeek… enak sekaliiiii… entot terus… jangan mandeg – mandeg Deeeek… entot terussssss…
7541Please respect copyright.PENANA5A6hNy6H9j
Aku memang sudah mulai melakukan hardcore. Mengentot memek Mbak Erma dengan sangat massive, sementara mulutku menancap di lehernya yang sudah mulai keringatan. Terkadang mulutku terbenam di ketiaknya yang juga sudah keringatanb. Di situlah lidahku menjilat – jilat disertai dengan sedotan sedotan kuat.
7541Please respect copyright.PENANARhkrBalJVX
Tak cukup dengan itu. Pada suatu saat Mbak Erfma ingin main di atas. Kukabulkan saja. Lalu kami bertukar posisi. Mbak Erma seperti penunggang kuda jadinya. Bokongnya naik turun dengan cepatnya. Sehingga selangkangannya terus – terusan bertabrakan dengan selangkanganku. Menimbulkan bunyi unik… plokkk…
7541Please respect copyright.PENANAP31jqhzuAl
Sambil celentang begini, aku jadi bisa melihat jelas kontolku terkadang “lenyap ditelan” memek Mbak Erma. Terkadang “dimuntahkan” lagi. Lalu ditelan lagi dan dimuntahkan lagi.
7541Please respect copyright.PENANArFExNj5CPn
Sepasang toket gedenya yang bergelantungan dsi atas dadaku pun tak kubiarkan nganggur. Kedua tanganku meremasnya dengan lembut, tapi terkadang meremasnya dengan kuat juga.
7541Please respect copyright.PENANAx7uVgKKPoT
Dalam posisi WOT inilah Mbak Erma mencapai orgasme pertamanya.
7541Please respect copyright.PENANAwexcM6FoJK
Lalu kami kembali ke posisi missionary. Memang posisi klasik ini paling sempurna di antara posisi – posisi seksual yang ada. Karena dalam posisi missionary ini aku bisa mencium bibir Mbak Erma sepuasnya. Biusa mengemut pentil toketnya, bisa menjilati lehernya, bisa menjilati telinganya dan bahkan bisa juga menjilati ketiaknya.
7541Please respect copyright.PENANA30PCrk7DDm
Memang aku senantiasa berprinsip bahwa aku harus “take and give” dengan pasangan seksualku. Aku ingin agar jangan aku sendiri yang merasa puas, tapi pasangan seksualku pun harus merasa puas.
7541Please respect copyright.PENANA9b8BAtG489
Dalam posisi missionary ini aku bisa menyentuh titik – titik sensitif di tubuh Mbak Erma. Sehingga rintihan dan rengakjan manjanya terdengar terus di kamar hotel ini.
7541Please respect copyright.PENANAaAQ4jgz9XB
Dan… ketika terasa aku mau ejakulasi, ternyata Mbak Erma pun mau orgasme untuk kedua kalinya.
7541Please respect copyright.PENANACQF716kyi0
Aku berhasil menciptakan sesuatu yang paling indah di dalam hubungan seks. Bahwa ketika liang memek Mbak Erma mengejut – ngejut di puncak orgasmenya, kontolku pun mengejut – ngejut sambil memuncratkan lendir kenikmatanku.
7541Please respect copyright.PENANAEJS50gxHzs
Crotttt… croooottttt… crolttt… crooootttt… crooootttttttt… croooottt… crooootttt…!
7541Please respect copyright.PENANAoTIjzzQNLh
Lalu kami sama – sama terkapar di pantai kepuasan kami.
7541Please respect copyright.PENANAVFyeLp3jfQ
Kami habis – habisan melampiaskan nafsu birahi kami yang seolah tiada kenyangnya di hotel itu. Malamnya kami ulangi lagi persetubuhan kami. Bahkan menje;lang fajar menyingsing pun kami ulangi lagi saling melampiaskan nafsu birahi kami.
7541Please respect copyright.PENANApvS9b2AxL1
Bahkan setelah kami pulang ke kota kami dan sama – sama bekerja kembali di kantor kami, keindahan itu kureguk kembali.
7541Please respect copyright.PENANAvPcdxRzNVm
Mbak Erma kupanggil ke ruang kerjaku. Lalu kusetubuhi dia di ruang rehat yang biasanya dipakai untuk istirahat olehku.
7541Please respect copyright.PENANAAXnv2XVlrW
Mbak Erma selalu mengiyakan setiap kali kuajak bersetubuh. Karena pada dasarnya dia seorang wanita yang haus sex. Laksana kafilah dahaga di tengah padang pasir. Lalu diriku seolah oase baginya. Lalu direguklah kenikmatan dariku dengan lahapnya.
7541Please respect copyright.PENANADNpQarzhAc
Aku laksana berada di surga… maksudku surga dunia. Karena kebutuhan material tercukupi, kebutuhan batin pun terpuasi.
7541Please respect copyright.PENANAie45bYwmmK
Terlebih ketika pada suatu hari aku diajak ketemuan oleh Bu Laila di sebuah restoran paling bergengsi di kotaku.
7541Please respect copyright.PENANALjY1xtBGOB
Pada saat itulah Bu Laila berkata setengah berbisik padaku, “Aku mulai hamil Sayang. Sudah empat minggu hamilnya.”
7541Please respect copyright.PENANAdXITmg3sue
“Ohya?! “aku terkejut bercampur girang, “Mengandung benihku kan?”
7541Please respect copyright.PENANAGTjYKr49gz
“Tentu saja. Memangnya siapa lagi kalau bukan dirimu Cinta.”
7541Please respect copyright.PENANAD5oeiuiVqg
“Bahagia sekali mendengarnya langsung dari mulut bidadariku. Lantas apa yang bisa kulakukan untuk menyambut berita gembira ini?”
7541Please respect copyright.PENANA6zvXKpUoud
“Aku ingin merawat kandujnganku sebaik mungkin. Jadi… kamu harus puasa dulu sampai aku hamil tua. Setelah kandunganku berumur tujuh bulan sih, kamu bisa gauli aku lagi sepuasnya. Sekarang puasa dulu, bisa kan?”
7541Please respect copyright.PENANALfop9jBjQm
“Iya Cinta. Demi kesehatan anak kita, aku akan berpuasa sampai bisa melakukannya lagi.”
7541Please respect copyright.PENANAzFr47IV4pJ
“Syukurlah kalau pangeranku bisa mengerti,” ucap Bu Laila sambil meremas tanganku yang terletak di atas meja restgoran.
7541Please respect copyright.PENANAtEr1Eo6R4D
“Suami Cinta gimana reaksinya setelah tahu Cinta sudah hamil?”
7541Please respect copyright.PENANAL5XubY4cOe
“Nggak kenapa – kenapa. Dia malah kelihatan senang. Tapi pada waktu dia bertanya siapa yang menghamiliku, aku tidak menjawabnya. Pokoknya adalah seseorang, jawabku saat itu.”
7541Please respect copyright.PENANAZUk0kapZbY
“Jadi sampai sekarang dia tidak tau kalau aku yang menghamili Cinta?”
7541Please respect copyright.PENANAvN0PunEeHR
“Sampai kapan pun dia tak boleh tau. Karena aku ingin agar hubungan kita terjalin terus sampai kapan pun.”
7541Please respect copyright.PENANAgRh5UZYFuF
“Iya… “aku mengangguk – angguk.
7541Please respect copyright.PENANAhdPIRmhoVd
“Ohya… ini ada hadiah dariku, sebagai ungkapan rasa bahagiaku saat ini,” ucap Bu Laila sambil mengeluarkan amplop dari dalam tas kecilnya.
7541Please respect copyright.PENANArAs4QhouAL
“Apa ini?” tanyaku heran sambil membuka amlop itu.
7541Please respect copyright.PENANAxYAYNrQU1L
“Baca aja sendiri,” sahut Bu Laila sambil tersenyum.
7541Please respect copyright.PENANAlIkiZ5ZRfx
Ternyata isi amplop itu tanda pembelian sebuah mobil mahal built up Jerman (bukan bulit up Thailand yang tekniknya tidak lebih baik dari negaraku). Dan aku tahu harfga mobil itu mahal sekali.
7541Please respect copyright.PENANA3LxMgGkJlR
“Besok mobil itu sudah bisa kamu ambil Honey. Ini remote controlnya, karena sedan itu sudah berteknologi keyless,” ucap Bu Laila sambil menyerahkan dua buah remote control. Berarti salah satunya untuk cadangan.
7541Please respect copyright.PENANAFTmNbIFXTU
“Aku jadi speechless Cinta. Sedikit pun aku tak pernah membayangkan bakal memiliki mobil semahal itu.”
7541Please respect copyright.PENANAdxuK69lYeU
“Sudah saatnya dirimu memakai sedan yang keren, karena jabatanmu sekarang sudah menjadi direktur utama kan?”
7541Please respect copyright.PENANAJDvSmqYOJI
“Iya Cinta. Terima kasih yaaa,” ucapku disusul dengan kecupan di pipinya. Tanpa peduli kalau ada yang melihat di dalam restoran ini.
7541Please respect copyright.PENANAakefUnlkvm
Bu Laila menyahutku dengan bisikan, “Kembali kasih. Tapi nanti setelah kandunganku berumur tujuh bulan, kamu harus sering menggauliku ya Honey.”
7541Please respect copyright.PENANAlBV4q2F7pS
“Siap Cinta. Mau tiap hari juga siap !”
7541Please respect copyright.PENANAxsmQEdvI3I
“Tiap hari sih jangan. Kasihan babynya.”
7541Please respect copyright.PENANAdUchPutQPf
Begitulah. Akhirnya malam itu kami berpisah, tanpa hubungan sex. Karena Bu Laila ingin agar kandungannya jangan tergoncang – goncang dulu. Maklum masih hamil muda.
7541Please respect copyright.PENANAYH2sjN2wiq
Esok paginya aku memakai taksi untuk mendatangi dealer sedan mahal itu. Sengaja aku pakai taksi, karena akan membawa mobil yang sudah dibayar lunas berikut asuransinya oleh Bu Laila. Surat – suratnya atas namaku. Seolah – olah aku yang membeli mobil mahal itu.
7541Please respect copyright.PENANABo0dym3Qj9
Sebuah sedan hitam yang sangat keren di mataku.
7541Please respect copyright.PENANAsiskDsabI2
Setelah pihak dealer menerangkan beberapa hal tentang cara penggunaan sedan mahal itu, aku pun mengemudikan sedan hitam itu. Meninggalkan kantor dan showroom dealer dengan hati berbunga – bunga.
7541Please respect copyright.PENANAo1vxf6gfdi
Aku seolah sudah menggenggam salah satu kemenangan di dalam mengarungi kehidupan ini. Dan aku sjudah membayangkan betapa tambah kerennya diriku pada waktu mengemudikan mobil mewah ini.
7541Please respect copyright.PENANAcyC3tN2Qs5
Namun kehidupan di dunia ini selalu ada pasangannya. Ada siang ada malam. Ada pria ada wanita. Ada keuntungan ada kerugian. Ada kemanisan ada kepahitan. Ada kemenangan ada kekalahan.
7541Please respect copyright.PENANAlHzN8dMth3
Aku sudah memperoileh salah satu kemenangan di dalam mengarungi kehidupan ini. Dengan mendengar berita menggembirakan bahwa Bu Laila mulai hamil, lalu menerima hadiah yang sangat mahal ini darinya.
7541Please respect copyright.PENANA5S64eTeAla
Tapi kemenangan itu disusul dengan suatu kekalahan. Bahwa dokter hanya mampu membuat Wati bisa melihat, tapi tidak mampu membuat Ibu bisa melihat seperti manusia bermata normal.
7541Please respect copyright.PENANAZ96fNONHC7
Banyak alasan yang dokter kemukakan. Sehingga sampai pada suatu kesimpulan, bahwa ibuku takkan mungkin bisa melihat, karena jaringan syaraf yang menunjang untuknya agar bisa melihat, sudah tidak berfungsi semua.
7541Please respect copyright.PENANASJ9s7ARyGi
Wati tampak bahagia sekali karena ia tidak buta lagi. Tapi bagaimana dengan ibuku?
7541Please respect copyright.PENANArNvON10toN
Sedih hatiku mnenerima kenyataan pahit ini. Tapi sepulangnya dari rumah sakit, Ibu berkata, “Biar sajalah, ibu sih jangan terlalu dipikirkan Wan. Karena kalau dipikir – pikir, ibu ini sudah tua. Bisa melihat pun untuk apa? Toh ibu sudah terbiasa dalam keadaan tunanetra begini. Yang penting Wati itu.
7541Please respect copyright.PENANAeTdSrzZ627
“Iya Bu. Ternyata tidak semua orang buta bisa ditolong dokter agar bisa melihat. Aku sudah berusaha untuk menormalkan mata Ibu. Tapi apa daya… para dokter pun tidak berdaya menghadapi kenyataan pahit ini.”
7541Please respect copyright.PENANAFnyOZSG7FQ
“Iya sudah. Jangan bahas lagi masalah itu. Sekarang pusatkan saja pikiranmu untuk membahagiakan Wati. Bahkan kalau bisa, carilah jodoh untuknya. Supaya dia juga merasakan berumahtangga seperti perempuan lain.”
7541Please respect copyright.PENANAQJuIvcVes6
Kemudian aku keluar dari kamar Ibu dan membuka pintu kamar Wati, lalu masuk ke dalamnya. Kamar ini sudah dibangun dengan cara semodern mungkin. Pasti Wati senang sekali melihat bentuk kamarnya yang tidak kalah dengan kamar – kamar mandi orang kaya di sekitar rumah peninggalan almarhum ayahku ini.
7541Please respect copyright.PENANAMciO1TOAfA
Ternyata Wati sedang mandi. Aku pun langsung membuka pintu kamar mandi.
7541Please respect copyright.PENANAIPZFdSIYhS
Tampak kakakku itu sedang berendam di dalam bathtub. Memang pada saat Ibu dan Wati sedang berada di rumah sakit, kutambahkan bathtub ke kamar mandi mereka.
7541Please respect copyright.PENANAzHFtZxuTC0
“Enak kan pakai bathtub gitu?” tanyaku.
7541Please respect copyright.PENANAz4eVHOfdEs
Wati agak kaget karena baru sadar ada orang lain di dalam kamar mandi ini.
7541Please respect copyright.PENANAb6Qw8bshhg
“Enak Wan. Makasih yaaa… akhirnya aku bisa merasakan juga enaknya berendam di dalam bathtub.”
7541Please respect copyright.PENANA6jneEb6vDU
Mata jalangku memperhatikan bentuk kakakku dalam keadaan telanjang bulat itu. Kelihatannya toket Wati jadi ngegedin sedikit. Bokongnya juga ngegedein. Maka bisalah aku menilai kakakku itu manis dan seksi.
7541Please respect copyright.PENANAGegtrSP1z6
“Kamu masih butuh kontolku gak?” tanyaku sambil menjawil toket gedenya.
7541Please respect copyright.PENANAJcOAN4Yg1A
“Ya maulah. Selama dirawat di rumah sakit, tak sekali pun aku bisa melihat yang namanya kontol. Apalagi menyentuhnya. Hihihiiii… !”
7541Please respect copyright.PENANA4TCh8ijdHX
“Jadi sekarang mau kuentot gak?”
7541Please respect copyright.PENANAlJK4g7iyUg
“Mauuuu… tapi sebentar kuselesaikan dulu mandinya ya Wan.”
7541Please respect copyright.PENANA4nOeAytog7
“Kirain setelah bisa melihat, kamu gak butuh kontolku lagi. Ayo cepetan dong mandinya.”
7541Please respect copyright.PENANAmml6t1RwTV
Aku keluar dari kamar mandi. Lalu kututup dan kukuncikan pintu kamar Wati ini, agar aku leluasa main dengannya tanpa gangguan siapa pun.
7541Please respect copyright.PENANAzofPixIdpb
Tak lama kemudian Wati pun muncul dari kamar mandi, dengan membelitkan handuk di badannya.
7541Please respect copyright.PENANAJG1tRjZvzk
Handuk itu pun kutarik sampai terlepas dari tubuh Wati. Dan ternyata benar dugaanku. Di balik handuk itu tiada apa – apa selain tubuh Wati yang seksi abis itu.
7541Please respect copyright.PENANAiL4uVonel7
Wati tidak marah. Malah mendekap pinggangku sambil menatapku dengan bola mata bergoyang perlahan. “Kamu kangen kan sama aku?”
7541Please respect copyright.PENANApmqnzHcAaY
“Kamu sendiri gimana?”
7541Please respect copyright.PENANAJIRHpM32ns
“Iiih… orang nanya malah balik nanya.”
7541Please respect copyright.PENANAsavFPSvoEj
“Iya kangen Wat. Apalagi sekarang, kamu jadi tampak benar – benar hidup.”
7541Please respect copyright.PENANAjlnUtPE2FF
“Emangnya pada waktu aku masih buta kayak mayat gitu?”
7541Please respect copyright.PENANA8EjAHDc6vp
“Nggak kayak mayat sih. Tapi sekarang kamu memang jadi lebih seksi. Kulitmu juga jadi lebih bersih sekarang.”
7541Please respect copyright.PENANAWRJvvyJIHU
“Di rumah sakit kan cuma makan – tidur makan – tidur selama lebih dari sebulan. Makanya jadi lebih montok dan bersih.”
7541Please respect copyright.PENANA3eXjU2Fz3C
“Jadi lebih seksi pula,” ucapku sambil mengusap – usap toket gedenya.
7541Please respect copyright.PENANAgpn0Sa1J92
“Kalau memang jadi seksi, cariin cowok buat calon suamiku Wan.”
7541Please respect copyright.PENANAzqTJJoyJMd
“Terus aku mau dilupakan begitu aja?”
7541Please respect copyright.PENANAfUHjzfsKzh
“Ya nggak lah. Tapi biar gimana kita kan gak bisa menikah Wan. Makanya cariin aku calon suami. Yang udah tua juga gak apa – apa, asalkan tajir. Soal hubungan kita sih bisa aja dilanjutkan secara rahasia.”
7541Please respect copyright.PENANAUFmYuCfj2a
“Ya nanti kalau sudah bosan sama kamu, kucariin cowok tua tapi tajir,” sahutku sambil menelanjangi diriku sendiri.
7541Please respect copyright.PENANAAIuoGOkGTW
Wati terlongong. Mengamati batang kemaluanku. Lalu memegangnya sambil berkata, “Inilah pertama kalinya aku bisa melihat bentuk kontol. Lucu ya… kepalanya seperti helm… seperti jamur kancing juga… hihihiii…”
7541Please respect copyright.PENANA9VJSU89Bqp
Tak cuma memegangnya, Wati pun lalu menjilati leher dan moncong penisku. Bahkan kemudian mengulum dan menyelomotinya dengan lahap.
7541Please respect copyright.PENANAoOduDCwYPw
Cukup lama kubiarkan Wati mengoral kontolku. Setelah kontolku benar – benar ngaceng, cepat Wati menelentang sambil berkata, “Jangan jilati memekku. Langsung aja masukin kontolmu. Aku ingin merasakan nikmatnya gesekan kontolmu dalam keadaan belum becek.”
7541Please respect copyright.PENANAvAR2RXeFlv
Aku menurut saja. Lalu meletakkan moncong kontolku di ambang mulut vagina kakakku.
7541Please respect copyright.PENANAOfCFiwQ3Vq
Wati pun ikut memegang leher klontolku, sambil mengarahkan moncongnya agar berada di posisi yang pas menuju mulut liang memeknya.
7541Please respect copyright.PENANAxe18ZndI99
Lalu kudorong kontol ngacengku sekuat tenaga. Dan melesak masuk sedikit demi sedikit.
7541Please respect copyright.PENANAy3j7Ul8h81
“Oooooohhhhhh… kalau gak dibecekin dulu kan enak sekali Wan… terasa sekali kontolmu bergerak masuk begini… ooooohhhhh… kontolmu memang enak sekali Wan. Sayangnya kita bersaudara ya… kalau kamu bukan adikku, pasti aku ingin dijadikan istrimu… ayo entotin Wan… !”
7541Please respect copyright.PENANAR7RHatHYBo
Dengan penuh nafsu aku pun mulai mengayun kontolku perlahan – lahan. Setelah liang memek Wati terasa licin, barulah aku bisa mempercepat entotanku, sampai pada kecepatan standard.
7541Please respect copyright.PENANAqz6jKtGtJm
Dengan trampilnya Wati pun menggeol – geolkan pinggulnya, sehingga kontolku terasa dibesot – besot oleh liang memeknya yang bergerinjal – gerinjal empuk hangat dan licin itu.
7541Please respect copyright.PENANA0RLIcl6se0
Wati pun mulai merintih – rintih erotis.
7541Please respect copyright.PENANAJ6NAOZJ9vT
“Waaaaan… aaaaaah… Waaaaan… aku udah lebih dari sebulan gak dientot sama kamu… sekarang terasa sekali enaknya kontolmu ini Waaan… iyaaaaa… iyaaaaa… entot terus Waaan… iyaaa… iyaaaaa… entot terus Waaaan… iyaaaa… iyaaaa… entottt… entooooottttt… entooot teruuuuuuusssss…
7541Please respect copyright.PENANAsyvmpzRqw3
Sementara itu aku mulai menjilati leher Wati yang mulai lembab oleh keringat, disertai dengan gigitan – gigitan kecil. Aksiku ini membuat Wati semakin merem melek. Semakin berlontaran pula rintihan – rintihan histeris dari mulutnya.
7541Please respect copyright.PENANAmvsv9wPh6H
Tapi Wati tetap menggoyangkan pinggul dengan lincahnya. Mungkin pada waktu di Kalimantan dia sudah dilatih oleh lelaki yang pernah memboyongnya ke sana. Dilatih untuk menggoyangkan pinggulnya selincah mungkin.
7541Please respect copyright.PENANAbMCh8PWjDL
Cukup lama aku menggenjot liang memek Wati yang terasa licin tapi lumayan sempit ini. Sampai pada suatu saat, ketika Wati berkelojotan aku pun menggencarkan entotanku. Dan ketika ia mengejang tegang, aku pun sudah tiba di puncak kenikmatanku.
7541Please respect copyright.PENANAgUetcsXuA1
Lalu terasa liang memek Wati berkedut – kedut di puncak orgasmenya. Pada saat yang sama kutancapkan kontolku sedalam mungkin, tanpa kugerakkan lagi.
7541Please respect copyright.PENANAQFSZgo2zmi
Lalu… kontolku pun mengejut – ngejut sambil memuntahkan air maniku.
7541Please respect copyright.PENANArK1tmjIiFY
Crooooottt… crooootttt… crottt… croooooooootttt… coooottttttttt… crooootttt…!
7541Please respect copyright.PENANAPahSNExAld
Aku pun terkapar di atas perut kakakku. Dengan tubuh bersimbah keringat.
7541Please respect copyright.PENANArm3CCg3z47
“Barusan dibarengin ya?”
7541Please respect copyright.PENANA2ZReTAujsE
“Iya,” sahutku sambil mencabut kontolku dari liang memek kakakku, “Lebih enak dibarengin kan?”
7541Please respect copyright.PENANAxksj7huWT9
“Iya. Tapi kalau aku tidak ikutan kabe sih bisa hamil.”
7541Please respect copyright.PENANA9bqF6yMVrR
“Ogitu ya,” ucapku sambil meraih pakaianku yang berserakan di lantai, “Aku mau bobo sama Ibu ah. Kangen… pengen tidur dalam pelukannya.”
7541Please respect copyright.PENANAlQN21wAu2I
Kemudian, aku melangkah menuju kamar Ibu, dalam keadaan telanjang bulat sambil menggenggam pakaian yang belum kukenakan kembali.
7541Please respect copyright.PENANAeZHns5JJNR
Setelah berada di dalam kamar Ibu, kututupkan kembali pintunya, lalu kukunci sekalian.
7541Please respect copyright.PENANA5xexRyAWAq
Ibu agak kaget mendengar langkah menuju bednya. “Wan !” panggilnya.
7541Please respect copyright.PENANAcAk2GMxVC7
“Iya Bu,” sahutku.
7541Please respect copyright.PENANAZaNuZNhRo3
“Owh… kirain siapa.”
7541Please respect copyright.PENANAglWvQB8XjR
Lalu aku naik ke atas bed Ibu sambil berkata, “Aku kangen, pengen bobo di dalam pelukan Ibu.”
7541Please respect copyright.PENANAoGDfWjBWFe
Ibu meraba – raba kakiku, perutku dan juga kontolku yang masih lemas ini.
7541Please respect copyright.PENANAtFVYVT7QSj
“Kok tamu telanjang? Mau nidurin ibu ya? Sekarang mah gak bisa ibunya Wan.”
7541Please respect copyright.PENANA1XlSfksStz
“Kenapa?”
7541Please respect copyright.PENANAO4Plh5uA4T
“Ibu lagi datang bulan.”
7541Please respect copyright.PENANAIVCLVvs8JR
“Owh… ya udah… aku mau sabar aja menunggu sampai Ibu bersih.”
7541Please respect copyright.PENANAAz5UIxrTCc
“Mungkin lima hari lagi bersihnya Sayang.”
7541Please respect copyright.PENANAFlIuj7Ip0Z
“Kalau Ibu lagi mens sih gak jadi ah tidur sama Ibunya.”
7541Please respect copyright.PENANAZNsriF9W0C
“Hihihiii… kasian anak ibu.”
7541Please respect copyright.PENANA2K7AwctfhD
Akhirnya kutinggalkan kamar Ibu, dengan perasaan kecewa. Lalu masuk ke dalam kamarku. Dan langsung masuk ke kamar mandi pribadiku. Keringat bekas bersetubuh dengan Wati tadi membuat badanku lengket – lengket. Karena itu aku mandi dengan air hangat yang memancar dari shower utama di atas kepalaku. Lalu menyabuni tubuhku sebersih mungkin.
7541Please respect copyright.PENANAd3UP4qDb30
Setelah mandi, badanku terasa segar kembali. Tapi perasaan kecewa masih tersimpan di dalam hatiku. Karena tadinya aku ingin menyetubuhi ibuku. Tapi ternyata ibuku sedang “palang merah”.
7541Please respect copyright.PENANAwhgF044t2N
Meski pun sudah ngecrot di dalam liang memek Wati tadi, aku yakin masih bisa bersetubuh sekali atau dua kali lagi. Karena dalam beberapa hari belakangan ini aku tidak menggauli siapa pun. Sementara Bu Laila ingin “berpuasa” dulu katanya, agar janin di dalam perutnya tenang.
7541Please respect copyright.PENANAWs29IdFNJ7
Lalu siapa yang harus kusetubuhi?
7541Please respect copyright.PENANAxfC4hZI8Mw
Entahlah. Yang jelas, jangan dengan Wati lagi. Sebaiknya ada sosok lain yang akan kujadikan target.
7541Please respect copyright.PENANAiEdVXd0nm9
Kalau ada Euis, pasti aku akan menyetubuhi dia habis – habisan. Tapi Euis sudah pulang tadi sore.
7541Please respect copyright.PENANAKzWdy5J7De
Lalu kenapa aku tidak ke rumahnya saja? Kalau perlu kusikat dengan ibunya sekalian.
7541Please respect copyright.PENANAMzrKaqYldQ
Ya, biar bagaimana pun Bu Mimin sudah pernah memberiku kenangan dan kepuasan. Tapi seandainya Euis tahu bahwa aku sudah pernah menggauli ibunya segala, apakah Euis takkan merajuk?
7541Please respect copyright.PENANA20nNbpojLZ
Entahlah. Biar bagaimana nanti saja. Aku akan melihat situasinya saja dulu. Siapa tahu ada salah seorang yang sedang datang bulan pula di antara Euis dan ibunya.
7541Please respect copyright.PENANAC6D2Am9MBP
Ketika jam tanganku baru menunjukkan pukul delapan malam, aku mengeluarkan mobil lamaku keluar dari garasi. Sedan hadiah dari Bu Laila hanya akan kupakai untuk ke kantor atau kalau ada meeting dengan para pengusaha relasiku saja.
7541Please respect copyright.PENANAbM5lOfQi9n
Tak lama kemudian aku sudah menjalankan mobil lamaku menuju rumah Euis.
7541Please respect copyright.PENANAimhzy1d0sO
Hanya dibutuhkan waktu sejam untuk mencapai rumah yang sudah kuhadiahkan kepada Euis itu. Lalu aku pun turun dari mobilku.
7541Please respect copyright.PENANA8S8Y9JbVdB
Belum lagi kuketuk pintu depan rumah Euis, pintu itu terbuka dan Bu Mimin berdiri di ambang pintu depan.
7541Please respect copyright.PENANAo2LB62b8x2
“Firasat saya tajam juga ya. Saya barusan sedang mikirin Den Wawan. Eeee, gak taunya Aden datang, “sambut Bu Mimin sambil mempersilakanku masuk.
7541Please respect copyright.PENANATyfO1FtmUd
“Euis mana?” tanyaku.
7541Please respect copyright.PENANAtgmeeSoyIC
“Sudah tidur Den,” sahut Bu Mimin yang malam itu mengenakan daster katun berwarna light brown polos alias tanpa corak, “Sejak jam tujuh tadi dia sudah tidur nyenyak. Aden ada perlu sama dia?”
7541Please respect copyright.PENANAUWxSz4Oppc
“Nggak,” sahutku sambil menarik pergelangan tangan Bu Mimin dan mengajaknya duduk di sofa ruang keluarga.
7541Please respect copyright.PENANACPewB7nHtz
Dia menurut saja. Duduk di sampingku sambil merapatkan pipinya ke pipiku. “Aden kangen sama saya atau sama Euis?”
7541Please respect copyright.PENANAPVJigB1du0
Tanganku langsung merayap ke balik daster coklat mudanya. “Dua – duanya,” sahutku sambil menyelinapkan tanganku ke balik celana dalamnya. Lalu mengusap – usap permukaan memeknya. Dan menyelundupkan jari tengahku ke dalam celah vaginanya yang agak basah… dan semakin basah setelah jemariku mmenggesek – gesek dinding liang memeknya.
7541Please respect copyright.PENANAatnentNn2t
“Den… kalau memek saya udah dibeginiin… saya langsung kepengen…” ucap Bu Mimin setengah berbisik.
7541Please respect copyright.PENANA8w1tnYlT1S
“Ya udah… kita main di sini aja Bu. Lepasin dulu dasternya dong.”
7541Please respect copyright.PENANASPZcOO5Yo5
“Jangan di sini Den. Perasaan saya jadi gak tenang kalau di sini sih. Di kamar saya aja yok.”
7541Please respect copyright.PENANAguG4X8Lwy8
Akhirnya kuikuti ajakan Bu Mimin, melangkah di sampingnya menuju pintu kamarnya.
7541Please respect copyright.PENANAsH9anITzN7
Setelah berada di dalam kamarnya, Bu Mimin langsung melepaskan daster, beha dan celana dalamnya. Sehingga tubuh tinggi montoknya telanjang bulat di depan mataku.
7541Please respect copyright.PENANAT7rwXix49x
Aku pun cep[at menelanjangi diriku sendiri, kemudian menyergap pinggang Bu Mimin dan meraihnya ke atas bed.
7541Please respect copyright.PENANAFhXJLPhKal
“Duuuh… senengnya hati saya Den… pas lagi kangen, Aden datang,” ucap Bu Mimin setelah celentang di atas bed akibat dadanya kudorong.
7541Please respect copyright.PENANAGLNRKaMV9U
Tanpa basa – basi lagi kuserudukkan mulutku ke memek Bu Mimin yang tembem dan sangat merangsang itu.
7541Please respect copyright.PENANAAZs2V4cgNH
Buj Mimin tersentak kaget. Mungkin karena tidak mengira kalau aku akan langsung menjilati memek tembemnya. Namun lalu ia mulai mewndesah – desah sambil meremas – remas kain seprai. Karena aku sudah gencar menjilati memeknya, sementara telunjuk dan jari tengahku mulai menyodok – nyodok liang memeknya.
7541Please respect copyright.PENANAng2IpSDg9t
Dalam trempo singkat saja liang memek Bu Mimin sudah basah dibuatnya.
7541Please respect copyright.PENANAf1vkxQlfiY
Lalu… dengan sekali dorong saja kontolku mulai melesak masuk ke dalam liang sanggama wanita setengah baya itu.
7541Please respect copyright.PENANAPB9vIthDrg
“Oooooohhhh… sudah masuk Deeeen… “rintih Bu Mimin sambil mendekap kedua pangkal lenganku erat – erat, seperti orang yang takut jatuh dari ketinggian.
7541Please respect copyright.PENANAS3RdKiok1x
Aku pun mulai mengayun batang kemaluanku, bergerak maju mundur seperti sedang memompa liang memek wanita setengah baya yang cantik itu.
7541Please respect copyright.PENANALSkIGHRp93
Bu Mimin pun mulai mendesah dan merintih, “Aaaaaah… Deeen… aaaaah… Deeeen… aaaaaah… Deeeeen… aaaaah… aaaa… aaaaah… Deeeen… ini… ini… ini luar biasa enaknya Deeen… aaaaah… Den Wawaaaaan… aaaaaah… enak sekali
7541Please respect copyright.PENANAlQlpbHidJE
Deeen… entot terus Deeeen… entooot teruuusssss… entooootttt… entooooottt… !“
7541Please respect copyright.PENANAjuRoiq629U
Bu Mimin meraung – raung histeris terus. Dan mungkin rintihan histeris Bu Mimin itu terlalu keras dan sulit dikendalikan. Sehingga rintihannya itu terdengar oleh anaknya. Entahlah apa yang menyebabkan Euis terbangun dan membuka pintu kamar ibunya. Entahlah. Yang jelas tiba – tiba aku mendengar suara Euis dari samping kiriku, “Ema…
7541Please respect copyright.PENANAL6QEIbPj4X
Tentu saja aku terkejut. Lalu menoleh ke arah Euis yang sudah berdiri di ambang pintu. Dengan sikap malu – malu. Mungkin dia malu sendiri melihat ibunya sedang kusetubuhi begini.
7541Please respect copyright.PENANAJf2J2jQlHm
Aku pun menghentikan entotanku dan berkata kepada Euis, “Sini… kita bikin keseruan di dalam kamar ini. Lepaskan seluruh pakaianmu dan naik ke atas bed sini.”
7541Please respect copyright.PENANABrVd45kEKg
Sambil tersenyum – senyum Euis menghampiri bed yang tengah kami pakai bersetubuh ini.
7541Please respect copyright.PENANAzWAuLOeoDn
“Ayo jangan malu – malu. Lepasin semua pakaianmu, “perintahku.
7541Please respect copyright.PENANAAwOst0XXtD
Euis mengangguk dan mengikuti apa yang kuperintahkan.
7541Please respect copyright.PENANAnLYwXRo7MJ
Wanita setengah baya itu memegang tangan anaknya sambil berkata, “Maafkan ema ya Euis. Ema sudah mencuri kepunyaanmu. Karena ema juga masih sangat butuh, untuk penyemangat hidup ema.”
7541Please respect copyright.PENANArzIcRLNzZD
Euis seperti terharu, lalu mencium pipi ibunya yang sedang berada di bawah himpitanku itu, “Gak apa – apa Ma. Den Wawan kan bukan suamiku. Lagian Ema masih berhak untuk menikmatinya… menikmati hukum alam bahwa seorang wanita membutuhkan pria.”
7541Please respect copyright.PENANAJwgsz44Cqd
Kutepuk bokong Euis yang berada di dekat tanganku, lalu berkata, “Pokoknya kita bertiga kompak aja ya Is. Aku memiliki kalian berdua dan kalian berdua memilikiku. Bahkan mulai saat ini setiap kali kita melakukannya pasti lebih sewru daripada biasanya.”
7541Please respect copyright.PENANAVGNlqrduGY
“Iya Den. Saya malah senang kalau Aden berkenan menggauli ema saya. Kasihan Ema… sudah bertahun – tahun tidak merasakan sentuhan lelaki.”
7541Please respect copyright.PENANACmN9SJuNf2
“Berarti kamu bijaksana Is,” ucapku sambil menarik lehernya ke dekatku. Lalu kucium bibirnya. Kemudian kulanjutkan aksiku “memompa” liang memek tembem Bu Mimin di depan mata anak semata wayangnya.
7541Please respect copyright.PENANAO3gMGkrk97
Bu Mimin pun mulai lupa daratan lagi. Ia tak peduli lagi dengan kehadiran anaknya. Lalu merintih – rintih histeris lagi, “Dudududuuuuh… Deeeen… eeeenaaaak sekaliiii… duuuuh… punya Den Wawan memang luar biasa enaknyaaaa… entot terus Den… entot terussss… sampai saya lepas… nanti giliran Euis setelah saya lepas…
7541Please respect copyright.PENANAHBLbitd2RE
Sambil meremas sepasang toket Bu Mimin, kugenjot liang memeknya segencar mungkin. Agar dia cepat orgasme.
7541Please respect copyright.PENANA3QCzO5Peh9
“Aaaaah… Deeeeen… aaaaaaah… Deeeeen… ini luar biasa enaknya Deeeen… entot terus Deeeeeen… enaaaaaak… sangat enaaaaaak… aaaahhhhh… enaaaak Deeeen… iyaaaaa… iyaaaaa… iyaaaaa… iyaaaa… ooooooohhhhh… punya Den Wawan luar biasa enaknyaaaaaa… “rintih Bu Mimin sambil menggoyang pinggulnya dengan gerakan menukik – nukik.
7541Please respect copyright.PENANAZGR4UJwkzk
Akibatnya… beberapa saat kemudian Bu Mimin berkelojotan. Kemudian mengejang tegang sambil menahan nafasnya, sementara perutnya sedikit terangkat ke atas.
7541Please respect copyright.PENANASFhasYAVtS
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dengan Bu Mimin. Lalu kutancapkan kontolku sedalam mungkin, sampai menyundul dasar liang memek Bu Mimin.
7541Please respect copyright.PENANAVUI076VvZ9
Pada saat itulah liang memek Bu Mimin terasa berkedut – kedut kencang, disusul dengan gerakan seperti spiral yang membelit batang kemaluanku. seolah ingin memuntahkan kontolku dari dalam liang memeknya.
7541Please respect copyright.PENANAQIi6e8vtIL
Ini adalah detik – detikm yang sangat indah. Bahwa aku ikut menikmati denyhut – denyut orgasme memek Bu Mimin, sambil memasukkan jari tengahku ke liang memek Euis yang sudah basah (karena dari tadi aku mengentot Bu Mimin sambil memainkan memek Euis).
7541Please respect copyright.PENANASb8Mj81gHh
Setelah Bu Mimin terkulai lemas, cepat kucabut kontolku dari liang memeknya. Kemudian pindah ke atas perut Euis yang sejak tadi kelihatan terangsang menyaksikan persetubuhanku dengan ibunya.
7541Please respect copyright.PENANAxGpQvfu0P6
Karena liang memek Euis sudah cukup basah, aku tak sulit untuk membenamkan kontolku ke dalamnya… blesssss… melesak amblas sampai menyundul dasar liang memek Euis…!
7541Please respect copyright.PENANAYZXOAKfuVW
Sebenarnya ini merupakan persetubuhanku yang ketiga. Karena tadi jam 19.00 aku menyetubuhi Wati. Memang aku belum ngecrot dalam persetubuhanku dengan Bu Mimin barusan. Tapi aku menganggap persetubuhan dengan ibu dan anaknya ini merupakan “ronde kedua”, karena ronde pertamanya bersama Wati.
7541Please respect copyright.PENANA1c3n62lyXC
Dengan sendirinya durasi entotanku pasti akan lama nanti.
7541Please respect copyright.PENANA6RFoyBDX2W
Dan kini aku sudah mulai mengayun kontolku di dalam liang memek Euis yang cantik ini.
7541Please respect copyright.PENANATF4kUZeXMY
Tentu saja liang memek Euis lebih sempit dibandingkan dengan liang memek ibunya. Karena Euis belum pernah melahirkan. Tapi kalau aku harus menilainya secara jujur, memek Bu Mimin sedikit lebih enak daripada memek Euis.
7541Please respect copyright.PENANAOEGxrk8mBL
Tapi memek Euis tetap enak. Hanya saja memek ibunya lebih merangsang birahiku. Terlebih kalau mengingat ketrampilan Bu Mimin dalam menggoyang pinggulnya, yang seolah ingin memuaskan nafsu birahiku, sekaligus mereguk kepuasan untuk dirinya sendiri.
7541Please respect copyright.PENANA3KdZaoEzyZ
Maka untuk mencari kepuasan bagiku sekaligus buat Euis juga, aku menarik sepasang kaki Euis dan kuletakkan di bahuku. Sementara aku mengentotnya sambil berlutut dan membungkuk. Sehingga dadaku tidak bisa bertempelan dengan dada Euis, karena terhalang oleh sepasang pahanya yang terangkat dan sepasang lututnya berada di kanan kiri sepasang toketnya.
7541Please respect copyright.PENANAS4JBlRp63J
Kelebihannya dalah, kontolku bisa jauh sekali jangkauannya. Sehingga tiap kali kudorong, moncongnya terasa menyundul dan mendesak dasar liang memek Euis.
7541Please respect copyright.PENANAFRFU50tFcl
Begitulah… kini aku mengentot Euis dalam posisi missionary hardcore.
7541Please respect copyright.PENANAvgx0ksvzlU
Kelebihan lain, aku bisa mengentot Euis sambil menggesek – gesekkan ujung jariku ke kelentitnya. Memek Euis pun jadi menengadah ke atas dalam posisi ini.
7541Please respect copyright.PENANAoRbQNVozm3
Tentu saja Euis merem melek dibuatnya. Karena Gspot di kelentit dan Gspot di mulut rahimnya yang terletak di dasar liang memeknya tersentuh dan tergesek terus menerus.
7541Please respect copyright.PENANAYT3eTunaUw
Desahan dan rintihannya pun mulai terlontar dari mulutnya, “Aaaaaaaah… aaaaaah… Deeeen… dududuuuuh Deeeeen… dibeginiin sih saya bisa cepat lepas Deeen… ini… ini terlalu enak Deeen… luar biasa enaknyaaaa… enak sekali Deeeen… aaaaah… Deeen… aaaaaah… Deeeen… terlalu enaaaaaak Deeen …
7541Please respect copyright.PENANAZm3MR9yUZO
Aku tidak mempedulikan rintihan Euis itu. Malah melirik ke arah Bu Mimin yang menyaksikan semuanya ini sambil mengusap – usap memek tembemnya. Mungkin dia jadi horny lagi menyaksikannya.
7541Please respect copyright.PENANAH2JNaTO8f5
Dugaan Euis benar. Beberapa saat kemudian Euis klepek – klepek dan… orgasme!
7541Please respect copyright.PENANAo2mu2MLvDU
Setelah Euis terkulai lemas, aku pun pindah ke atas perut Bu Mimin lagi.
7541Please respect copyright.PENANAjqj5X6sTWS
Dengan mudah kontolku bisa amblas ke dalam liang memek Bu Mimin… blessssss…!
7541Please respect copyright.PENANAzmhM3SO1l0
Bu Mimin menyambutku dengan dekapan di kedua pangkal lenganku. “Den Wawan kok kuat sekali ya. Saya dan Euis sudah sama – sama lepas. Tapi Den Wawan belum apa – apa,” ucap Bu Mimin sambil menciumi pipi dan bibirku.
7541Please respect copyright.PENANA6qxZZ6bMxy
Aku tidak menanggapinya. Karena aku tahu alasan sebenarnya. Bahwa tadi aku menyetubuhi Wati dulu sebagai “pemanasan”. Dan kini ngentot yang sebenarnya.
7541Please respect copyright.PENANAhwlbwNPfJl
Tapi Bu Mimin pun tampak sudah siap dan sigap lagi untuk meladeni kejantananku.
7541Please respect copyright.PENANAjSfs0OepaW
Maka terjadilah pertarungan dahsyat di antara kontolku dengan liang memek wanita setengah baya itu.
7541Please respect copyright.PENANAKNh0gbCdKw
Kami melakukannya dengan berganti – ganti posisi. Sekalian mengajari Euis agar semakin trampil pada saat sedang meladeni kejantananku. Cukup lama kami melakukan semuanya ini.
7541Please respect copyright.PENANAWm6lKJz8yX
Setelah posisi missionary, kami lanjutkan dalam posisi WOT. Dalam posisi itulah Bu Mimin orgasme lagi untuk kedua kalinya. Tapi fisiknya masih tangguh. Lalu kami lanjutkan dalam posisi doggy. Ternyata Bu Mimin sangat pandai melakukannya. Dia tak cuma menungging pada waktu kuentot sambil berlutut, tapi juga mampu mengoyang – goyangkan bokong gedenya.
7541Please respect copyright.PENANAtXJSvekliP
Dalam posisi ini Bu Mimin orgasme lagi. Padahal aku juga sudah kritis. Sudah hampir ngecrot. Maka setelah mencabut kontolku dari liang memek Bu Mimin, kuangsurkan kontolku ke dekat mulut Euis.
7541Please respect copyright.PENANAwocBRuENLH
Euis mengerti keinginanku. Dan mengerti apa yang harus dilakukannya. Ia menyelomoti kontolku sambil menyedot – nyedot dan mengurut – urut dengan tangannya.
7541Please respect copyright.PENANAgH68Gcw7p3
Maka tak kuasa lagi aku menahan ejakulasiku.
7541Please respect copyright.PENANAfYK0Zo1WFi
Lendir kenikmatanku pun melompat – lompat dari moncong kontolku ke dalam mulut Euis.
7541Please respect copyright.PENANAQC10Ppk3eL
Croooottttt… crooootttt… crottt… croooottttt… croootttttt… crotttttttt… crooootttt…!
7541Please respect copyright.PENANAzijf1u4Eot
Dan… tanpa ragu Euis menelan spermaku semuanya, tak disisakan setetes pun.
7541Please respect copyright.PENANAeDJN3MvFXn
Glek… glekkkkkk… glek …!
7541Please respect copyright.PENANACoiq5X7ZKh
Lalu kami bertiga turun dari bed dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamar Bu Mimin.
7541Please respect copyright.PENANARXlrOWhDEh
Kami bertiga mandi dengan air hangat dari shower. Saling menyabuni sambil bercanda.
7541Please respect copyright.PENANAXtkVKcKRTu
Pada saat itu pula kami menyatakan untuk tetap kompak menjalin hubungan rahasia ini.
7541Please respect copyright.PENANAoARLUh4dwB
Setelah mandi badanku terasa segar kembali.
7541Please respect copyright.PENANAcZy2gsM4lA
Bu Mimin dan Euis mau membuatkan pisang goreng untukku. Aku dipersilakan duduk di ruang keluarga.
7541Please respect copyright.PENANAWzcAJwaohu
Ketika mereka berada di dapur, sementara aku duduk sendirian di sofa ruang keluarga, pandanganku tertumbuk ke sebuah album foto yang berada di bawah daun meja kaca di depan sofa yang tengah kududuki.
7541Please respect copyright.PENANAYglrrZweKF
Iseng kuambil buku album foto itu. Mungkin ada foto – foto Bu Mimin semasa mudanya atau foto – foto Euis di masa kecilnya.
7541Please respect copyright.PENANAUvzwCNDksL
Maka kubuka dan kuteliti isi album foto itu. Banyak juga foto Bu Mimin di masa mudanya. Memang cantik ibunya Euis itu di masa mudanya. Foto – foto Euis di masa kecil dan masa remajanya juga ada.
7541Please respect copyright.PENANAZalS1698JK
Tapi pandanganku lalu terpusat pada beberapa foto yang memperlihatkan Bu Mimin sedang melaksanakan akad nikah dengan seorang lelaki ganteng. Yang membuatku kaget adalah lelaki ganteng di foto itu. Jelas dia itu… ayahku…!
7541Please respect copyright.PENANAXFLj7e4jvI
Ciri khas ayahku adalah tahi lalat di dahinya itu. Dan aku tak mungkin salah lihat, dia memang ayahku di masa mudanya.
7541Please respect copyright.PENANAFQhCOkZoty
Ketika aku sedang mengamati foto – foto itu, Bu Mimin dan Euis muncul di ruang keluarga, sambil membawa baki sebagai wadah sepiring pisang goreng yang masih mengepul panas dan secangkir kopi hitam. “Nih pisang gorengnya sudah siap Den. Ayo disantap mumpung masih panas,” kata Bu Mimin sambil meletakkan pisang goreng dan kopi panas itu di meja kecil depanku.
7541Please respect copyright.PENANA86ftycb3d0
Aku malah langsung bertanya sambil memperlihatkan foto – foto akad nikah itu kepada Bu Mimin, sambil bertanya, “Bu Mimin… ini foto Ibu waktu nikah ya?”
7541Please respect copyright.PENANAtltYygDb0R
“Iya Den. Tapi cuma nikah siri. Karena almarhum sudah punya istri saat itu,” sahut Bu Mimin.
7541Please respect copyright.PENANAfVxR2d4Jdh
“Boleh aku tau nama suami ibu ini?” tanyaku sambil menunjuk ke arah lelaki yang sedang akad nikah dengan Bu Mimin itu.
7541Please respect copyright.PENANA3CDNC9cIuL
“Namanya Zaelani Den. Tapi dia sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.”
7541Please respect copyright.PENANAVpG15NB1Kr
“Nama lengkapnya Zaelani Purnama kan?” tanyaku.
7541Please respect copyright.PENANAUyFGA2Ut10
“Kok Aden bisa tau nama lengkapnya? Apakah Den Wawan mengenal almarhum?”
7541Please respect copyright.PENANA0zAujxlg3l
“Dia ayahku Bu. Yang ibu sebut istri almarhum itu ibuku. Apakah Bu Mimin pernah mendengar nama ibuku?”
7541Please respect copyright.PENANAPUmXa0jUjc
“Tidak pernah mendengar namanya Den. Waktru itu almarhum hanya bilang sudah punya istri. Jadi pernikahan dengan saya cuma bisa dilaksanakan secara siri. Dari pernikahan dengan almarhum itulah saya punya anak yang duduk di sebelah kiri Den Wawan itu.”
7541Please respect copyright.PENANAQC1h98qYJe
Batinku benar – benar limbung saat itu. Lalu kukeluarkan handphoneku. Dan kuperlihatkan foto – foto ayahku semasa masih hidup dahulu. “Supaya Bu Mimin lebih yakin, ini foto – foto ayahku semasa masih ada dahulu. Tahi lalat di dahi sebelah kanan itu sebagai tanda yang paling meyakinkan Bu.”
7541Please respect copyright.PENANAJXRWRIyOV3
Bu Mimin memperhatikan foto – foto di hapeku itu. Lalu berseru dengan suara sendu, “Duuuh Deeeen… ini memang foto – foto suami saya almarhum…! Ja… jadi berarti Den Wawan ini anak tiri saya?”
7541Please respect copyright.PENANAsHB2nakAV9
“Masalah Bu Mimin tidak kupikirkan. Toh sejak zaman dahulu sering terjadi hubungan antara seorang wanita dengan anak tirinya. Tapi Euis ini… kalau dia memang anak dari ayahku, berarti Euis ini kakakku… kakak seayah berlainan ibu. Jadi kalau aku Wawan Darmawan Bin Zaelani, maka Euis pun binti Zaelani…
7541Please respect copyright.PENANAOHefNwRRPK
Aku lalu teringat pada Mbak Erma, yang kisahnya mirip dengan kisahku dengan Euis ini.
7541Please respect copyright.PENANANbA0gRdhDN
O my God! Apakah aku ini ditakdirkan menjadi seorang incest sejati? Kenapa semua ini harus terjadi?
7541Please respect copyright.PENANAcLjkdJTBXf
Aku termenung cukup lama. Memikirkan semuanya ini.
7541Please respect copyright.PENANAWHeCsaAEz1
Sampai terdengar suara Euis dari samping kiriku, “Jadi Den Wawan ini adik saya?”
7541Please respect copyright.PENANAwWJmZQMChn
Aku mengangguk lesu. Tapi lalu kukuatkan batinku, kemudian berkata, “Semuanya sudah terjadi. Kita tak mungkin bisa menghapusnya.”
7541Please respect copyright.PENANA4vFGmubSNr
“Lalu kita harus bagaimana setelah mengetahui semua ini Den?” tanya Bu Mimin dengan sikap tetap sopan.
7541Please respect copyright.PENANApCLcPGfmsp
Setelah menenangkan diri sejenak, aku berkata, “Kita sudah telanjur jauh melangkah. Aku sendiri sudah telanjur suka kepada Euis dan Bu Mimin. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk menghentikan semuanya. Tapi Euis sebaiknya jangan bekerja di rumahku lagi. Biarlah nanti kucarikan pemecahannya. Yang jelas Euis itu kakakku.
7541Please respect copyright.PENANAvet8xBJ2rX
Bu Mimin dan Euis terdiam. Seperti tidak mendengar kata – kataku yang sebenarnya cukup penting itu.
7541Please respect copyright.PENANAe4h1c1JpUb
Maka aku pun berkata lagi, “Atau begini… Euis bekerja aja di kantorku. Tapi di kantorku ada peraturan tidak boleh ada dua orang karyawan yang ada hubungan darah. Jadi nanti di kantor Euis harus merahasiakan hubungan darah kita.”
7541Please respect copyright.PENANA93B7dtz8j3
“Itu lebih baik Den,” kata Bu Mimin.
7541Please respect copyright.PENANAn9SoUj0G06
“Bu Mimin dan Euis jangan manggil Den lagi padaku. Panggil namaku aja,” sahutku.
7541Please respect copyright.PENANABqozYM187x
Lalu Euis berkata, “Boleh saya usulkan sesuatu?”
7541Please respect copyright.PENANASn2HEoeVvk
Aku menoleh ke arah Euis. Tampak sikapnya jadi rikuh sekali. Dan anehnya setelah mengetahui asal – usul mereka, aku bahkan semakin sayang kepada mereka.
7541Please respect copyright.PENANAgdy8RRLriL
Tanpa ragu kucium bibir Euis di depan ibunya, lalu bertanya, “Mau usul apa?”
7541Please respect copyright.PENANATJ6upPiO69
Euis berkata canggung, “Begini mmm… Dek Wawan… ijazah saya kan cuma SMP. Bekerja di kantor Adek juga pasti sulit menyesuaikan diri. Bagaimana kalau saya usaha sendiri aja kecil – kecilan?”
7541Please respect copyright.PENANAue6jAceGPM
“Mau usaha apa?” tanyaku.
7541Please respect copyright.PENANABobyQxl3WC
“Usaha apa aja. Misalnya jualan kebutuhan sehari – hari.”
7541Please respect copyright.PENANAmSpAFYXuCU
“Mau buka warung? Zaman sekarang usaha seperti itu tergerus oleh minimart yang sudah menjamur di mana – mana. Bagaimana kalau buka warung nasi aja di sini? Euis kan pinter masak. Bakat itu bisa dikembangkan. Siapa tau kelak bisa punya rumah makan besar.“
7541Please respect copyright.PENANAwzi1FJ1GC5
“Iya… itu jauh lebih baik Den… eh… Nak,” kata Bu Mimin.
7541Please respect copyright.PENANAiwmZqgxRYw
Aku mengangguk – angguk kecil. Laluj memegang tangan Euis sambil berkata, “Untuk mencari resep masakan di zaman sekarang tidak sulit. Tinggal cari aja di internet, pakai handphone. mnanti kubelikan handphone yang bagus, supaya bisa browsing ya.”
7541Please respect copyright.PENANAF1YrzOF7wX
“Iya Dek.”
7541Please respect copyright.PENANAhHY68pgUCo
“Sekarang aku mau tidur di sini ya. Tapi aku mau tidur sama Ceu Euis, ya Bu.”
7541Please respect copyright.PENANAK6Wp2yH0aN
“Iya silakan Den,” sahut Bu Mimin, “Itu pisang gorengnya kok gak disentuh sama sekali.”
7541Please respect copyright.PENANAEs2jsb0eWp
“Kubawa aja ke kamar Euis ya,” sahutku sambil mengangkat piring pisang goreng dan kopinya yang sudah dingin.”
7541Please respect copyright.PENANAy4vDAhHVpZ
“Mau diganti kopinya sama yang panas Dek?” tanya Euis.
7541Please respect copyright.PENANA3O9oi0Bucb
“Boleh.”
7541Please respect copyright.PENANAc2lc7h1lUX
Euis bangkit dari sofa lalu melangkah ke dapur.
7541Please respect copyright.PENANA0Czy44rSLv
“Jadi ternyata Bu Mimin ini ibu tiriku ya?” ucapku sambil mengusap – usap lutut Bu Mimin.
7541Please respect copyright.PENANA5Zu2dL4lSE
“Iya. Bagusnya jangan manggil Bu Mimin lagi sama saya. Panggil ema aja Den. Biar sama seperti Euis,” sahut Bu Mimin.
7541Please respect copyright.PENANA4hNf3STebU
Aku tersenyum. Lalu berbisik di dekat telinga wanita setengah baya itu, “Memek Ema sangat enak. Aku gak rela kalau hubungan kita diputuskan begitu aja.”
7541Please respect copyright.PENANAcqtf6HfrIE
“Iya Nak… ema juga udah telanjur ketagihan sama punya Nak Wawan.”
7541Please respect copyright.PENANA93r8FcNjQk
“Tapi malam ini udah kenyang kan?”
7541Please respect copyright.PENANA1bPjxgRvLR
“Udah Nak. Mungkin Euis yang belum kenyang sih. Kasihan dia… jatahnya diganggu sama ema.”
7541Please respect copyright.PENANAR6c7ZDgW0o
“Tapi malam ini sih gak mungkin. Aku cuma ingin nyobain aja tidur bersama Euis.”
7541Please respect copyright.PENANAy5d4qnkGsU
Tak lama kemudian Euis muncul di ruang keluarga, dengan secangkir kopi panas. “Mau langsung dibawa ke kamar saya?” tanyanya.
7541Please respect copyright.PENANAzioKITO7nv
“Iya Ceu Euis,” sahutku.
7541Please respect copyright.PENANAIbVWnDNhsu
“Hihiiihiii… awalnya manggil Bibi, kemudian manggil nama… sekarang ditambah dengan Ceu…” ucap Euis sambil melangkah menuju kamarnya.
7541Please respect copyright.PENANArcGQJp9RiN
Aku pun bangkit dari sofa. Mencium bibir Ema disusul bisikanku, “Aku mau istirahat dulu ya Ema Sayang.”
7541Please respect copyright.PENANAQNkkU1Y4xR
“Iya silakan,” sahut Ema sambil tersenyum.
7541Please respect copyright.PENANA8Sh4C1XrPW
Kemudian aku melangkah ke arah kamar Euis.
7541Please respect copyright.PENANAwJpq0Hy2zA
Ketika aku masuk ke kamar Euis, kulihat dia sedang mengenakan daster weetlook kuning mudanya.
7541Please respect copyright.PENANAQ7gzfnTtqk
Sambil menutupkan kembali pintu kamar Euis sekaligus menguncinya, aku berkata, “Ngapain pakai daster? Kalau kita mau tidur bareng, mendingan sama – sama telanjang.”
7541Please respect copyright.PENANAbyjagaLkTB
“Kalau Dek Wawan perlu kan tinggal singkapin aja daster ini,” sahutnya sambil menyingkapkan dasternya. Ternyata ia tidak mengenakan celana dalam, sehingga memeknya langsung “nyengir” di depan mataku.
7541Please respect copyright.PENANAvF5neUX78K
Aku ketawa kecil. Lalu duduk di atas satu – satunya sofa yang ada di dalam kamar Euis.
7541Please respect copyright.PENANAcY3n9ARHY0
“Udah ngantuk?” tanyaku.
7541Please respect copyright.PENANAROyjr7vnMy
“Belum lagi. Tadi kan waktu Dek Wawan datang, saya lagi tidur. Lalu terbangun karena mendengar rintihan Ema. Kirain Ema lagi sakit. Gak taunya… hihihihiii…”
7541Please respect copyright.PENANA4dMYmwX0f3
Kutarik pergelangan tangan Euis sampai terduduk di atas sepasang pahaku.
7541Please respect copyright.PENANAD1Yp15xOLA
“Meski pun ternyata kita ini saudara seayah, aku tak rela kehilangan Ceu Euis dan Ema.”
7541Please respect copyright.PENANAFtjz3Gjuyi
“Sama… saya juga begitu.”
7541Please respect copyright.PENANAJnl8Zct6GW
“Pakai aku aja deh, jangan pakai istilah saya lagi,” ucapku sambil merayapkan tangan ke balik daster Euis.
7541Please respect copyright.PENANADOUYfgqSBJ
“Kok megang – megang memek lagi? Emangnya belum kenyang tadi?”
7541Please respect copyright.PENANAWjnVAHe8Gy
“Sama Ema udah kenyang. Sama Ceu Euis belum.”
7541Please respect copyright.PENANAKulB9bIgTg
“Di sana aja yuk,” ucap Euis sambil menunjuk ke bednya.
7541Please respect copyright.PENANA4leB5y8Egq
Aku melepaskan segala yang melekat di tubuhku, sampai telanjang bulat.
7541Please respect copyright.PENANAXqR0abVwF8
Lalu aku naik ke atas bed. Menerkam Ceu Euis yang baru saja melepaskan dasternya, sehingga kami jadi sama – sama telanjang bulat.
7541Please respect copyright.PENANADc3IFPiAkk
“Dek Chepi kuat banget. Tadi kan udah habis – habisan sama Ema dan aku. Tapi sekarang udah tegang lagi nih penisnya,” kata Ceu Euis sambil memegang kontolku yang memang sudah ngaceng lagi ini.
7541Please respect copyright.PENANAJZ4Gu9Mef3
“Aku kan masih muda. Duapuluhlima juga belum. Makanya masih kuat maen semalam dua atau tiga kali aja sih. Nanti kalau umurku sudah di atas empatpuluh, pasti staminaku akan menurun,” sahutku sambil meletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek Ceu Euis.
7541Please respect copyright.PENANAxF4nWIU9hm
Sesaat kemudian kontolku sudah membenam sepenuhnya di dalam liang memek Ceu Euis.
7541Please respect copyright.PENANAr7dYYI0uC6
Lalu permainan surgawi ini pun dimulai.
7541Please respect copyright.PENANA4qOdjZugqg
Kontolku mulai maju mundur di dalam cengkraman liang memek Ceu Euis. Maju mundur maju mundur… blesssss… sssssretttttttt… blessss… ssssretttttt… blessssss… sretttt… blesssss… sretttt… blesssssssss… srettttttttt… blessss… sretttt…
7541Please respect copyright.PENANAqA9Mc7OASV
Entah kenapa. Kali ini aku ingin habis – habisan menyetubuhi Ceu Euis, karena aku tidak rela kalau sampai kehilangan dia. Meski pun aku sudah tahu bahwa sebenarnya Ceu Euis itu kakak seayah berlainan ibu, aku akan tetap melanjutkan hubunganku dengannya. Begitu juga Ema Mimin yang memeknya gurih dan legit itu, harus tetap menjadi milikku…
7541Please respect copyright.PENANAKKfCUBoD8R
Ceu Euis p[un mulai mendesah – desah disertai rintihannya yang seakan curhat padaku. “Aaaaaah… Deeeek… aaaaaaah… aaaaah… walau pun Dek Wawan ini adekku, aku tak mau kehilangan Dek Wawan… aaaah… aaaaah… aku… aku bahkan ingin mengandung anak Dek Wawan… hamili aku ya Deeek…
7541Please respect copyright.PENANAKztEFjyNhY
Mendengar ocehan Ceu Euis itu, aku jadi ragu. Kuatir juga kalau ia benar – benar hamil nanti.
7541Please respect copyright.PENANAueSXHXcsms
Karena itu aku diam – diam mengintai… kalau Euis sudah orgasme, aku akan pura – pura ejakulasi, kemudian persetubuhan ini akan kuhentikan.
7541Please respect copyright.PENANAa3NsGFOVEc
Cukup lama gejala akan orgasme itu terjadi. Lebih dari duapuluh menit aku mengentot Ceu Euis. Tapi dia malah asyik menggoyang pinggulnya mengikuti goyangan ibunya tadi.
7541Please respect copyright.PENANAxVBbNxdTi3
Mungkin tadi Ceu Euis diam – diam menyimak cara – cara Ema meladeni entotanku. Dan kini Ceu Euis mempraktekkannya denganku. Pinggulnya meliuk – liuk dan memutar – mutar dengan lincahnya. Tapi memang Ceu Euis belum setrampil ibunya dalam hal goyang pinggul waktu sedang bersetubuh.
7541Please respect copyright.PENANAtr0Sff8UWB
Bahkan akhirnya Ceu Euis ngos – ngosan melontarkan suara, “Dek Wawaaaan… aku mau lepas… ayo barengin Deeek… biar jadi anak… ayo Deeek… barengiiiin… !”
7541Please respect copyright.PENANAkrvSWIhOjx
Lalu Ceu Euis berkelojotan. Pada saat yang sama kugenjot kontolku seedan mungkin. Dan ketika Ceu Euis mengejang tegang, aku pun menancapkan kontolku sedalam mungkin. Lalu aku mengejut – ngejutkan kontolku seolah – olah sedang ejakulasi.
7541Please respect copyright.PENANAVnpDQ6DgVn
Liang memek Ceu Euis pun berkedut – kedut kencang. Lalu ia terkapar lunglai. Ketika kucabut kontolku dari l, iang memek yang sudah becek itu, Ceu Euis membuka matanya.
7541Please respect copyright.PENANAPDw2QdIB1k
“Barusan dibarfengin ya?” tanyanya.
7541Please respect copyright.PENANANAxCegRTfd
Aku menjawabnya dengan anggukan kepala doang. Lalu mengambil celana dalam dan celana pamnjangku. Dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi pribadi Ceu Euis.
7541Please respect copyright.PENANAVP1xhYUSST
Sebenarnya batang kemaluanku masih ngaceng berat, karena barusan aku hanya pura – pura ngecrot. Karena takut Ceu Euis benar – benar hamil nanti.
7541Please respect copyright.PENANAC2TfIcrlaj
Di kamar mandi aku hanya membersihkan alat vitalku yang berlepotan lendir libido Ceu Euis. Kemudian kukenakan kembali celana dalam dan celana panjangku.
7541Please respect copyright.PENANAiOkFIQwjvA
Agak lama aku berada di kamar mandi.
7541Please respect copyright.PENANAhRdqd8CqoC
Dan ketika aku keluar dari kamar mandi, kulihat Ceu Euis sepertinya sudah tidur nyenyak. Tanpa mengenakan sehelai benang pun. Mungkin dia mengira aku ejakulasi di dalam memeknya tadi. Sehingga ia sengaja tidak bergerak – gerak, agar “sperma”ku terserap oleh rahimnya.
7541Please respect copyright.PENANAMRr8EBzxiD
Aku malah mengambil baju kausku, kemudian keluar dari kamar Ceu Euis. Menuju pintu kamar Ema. Ternyata pintunya tidak dikunci. sehingga dengan mudah aku masuk ke dalam kamar ibunya Ceu Euis itu.
7541Please respect copyright.PENANAgNr61jy5PR
Apa lagi urusanku dengan Ema alias Bu Mimin itu?
7541Please respect copyright.PENANAd8oqe0nyzK
Ini kontolku masih ngaceng, karena tadi cuma berpura – pura ejakulasi di dalam liang memek Ceu Euis. Inspirasi pun muncul di benakku.
7541Please respect copyright.PENANA3qQLaTViNK
Entot Ema lagi aja. Nanti spermaku akan kumuntahkan di dalam liang memek Ema…!
7541Please respect copyright.PENANAIcrbrHxTYO
Kebetulan Ema sudah tertidur, dengan mengenakan kimono lagi.
7541Please respect copyright.PENANAPTatCWLDDV
Ketika kusingkapkan kimono itu, ternyata Ema tidak mengenakan beha mau pun celana dalam. Maka dengan hati – hati kuselundupkan jariku ke dalam liang memek Ema. Dan setelah tahu bahwa liang memeknya masih basah, aku pun menyelundupkan kontol ngacengku ke dalam liang memek Ema…!
7541Please respect copyright.PENANAAl7uEjXZwp
Ema terkaget – kaget setelah sadar bahwa aku sudah membenamkan kontolku ke liang memeknya lagi.
7541Please respect copyright.PENANAGYPChG6r4N
“Deeen… aiiih… Nak Wawaaan… kok balik lagi ke sini?” tanyanya setengah berbisik. Namun sorot wajahnya kelihatan ceria, pertanda hatinya senang.
7541Please respect copyright.PENANAJwGlb8PZWn
“Iya… setelah tau Ema ini ibu tiriku, nafsuku malah semakin menjadi – jadi. Pengen ngentot Ema lagi, “kilahku.
7541Please respect copyright.PENANA2etgDlziaD
“Begitu ya? Hihihihiii… ayo deh. Biar sampai pagi Nak Wawan akan ema ladeni.”
7541Please respect copyright.PENANALrp6NwswIe
Maka begitulah… dengan gencar aku mulai mengentot Ema Mimin lagi.
7541Please respect copyright.PENANA3n0HWO83RK
Tapi ketika ia merintih – rintih lagi, cepat kusumpal mulutnya dengan ciuman dan lumatan. Karena takut suaranya bisa membangunkan Ceu Euis lagi…
7541Please respect copyright.PENANA7N02aDL4ZC
Esok siangnya aku pulang ke rumahku. hari ini adalah hari Sabtu. Jadi aku tidak ngantor.
7541Please respect copyright.PENANAErU2gqgV5F
Setibanya di rumah, ketika aku mau memasukkan mobilku ke dalam garasi, kulihat ibuku sedang mengelus – elus sedan baruku, hadiah dari Bu Laila itu.
7541Please respect copyright.PENANAQewtXEsIq1
Aku pun menghampiri Ibu. Mencium tangan dan sepasang pipinya.
7541Please respect copyright.PENANAHNtlSYvvTl
“Ini mobil barumu Wan?” tanya Ibu sambil mengusap – usap sedan hitamku.
7541Please respect copyright.PENANARjMpNQcXdX
“Iya Bu. Hadiah dari bossku,” sahutku.
7541Please respect copyright.PENANAkrc8f2urZI
“Kata Wati, ini mobil mahal sekali harganya. Kenapa bossmu ngasih hadiah mobil semahal ini?”
7541Please respect copyright.PENANAjwRzXiI2zx
“Mungkin karena prestasi kerjaku bagus aja Bu.”
7541Please respect copyright.PENANA1GEX7wYzks
“Baik hati bossmu itu ya. Bossmu itu laki – laki apa perempuan?”
7541Please respect copyright.PENANAS9CFGueScR
“Perempuan.”
7541Please respect copyright.PENANApWt24JnUS1
“Owh… siapa namanya?”
7541Please respect copyright.PENANAblSvibp7cW
“Laila Bu.”
7541Please respect copyright.PENANAUS9347N7I1
“Laila? “Ibu mengerutkan dahinya, “Nama lengkapnya apa?”
7541Please respect copyright.PENANAd3Y4okVqgL
“Kenapa nanya nama lengkapnya? Mau didoain sama Ibu agar dia makin baik padaku?”
7541Please respect copyright.PENANAFuQA7s7vNJ
“Nggak. Mau tau aja.”
7541Please respect copyright.PENANAt1fI6sCSab
“Nama lengkapnya Laila Qodrati Bu.”
7541Please respect copyright.PENANARiufU1U8oL
“Haaa?! “Ibu tampak kaget, “Ayahmu juga punya adik seibu berlainan ayah, yang namanya Laila Qodrati. Tapi sudah lebih dari duapuluh tahun tak pernah datang ke sini lagi. Entah marah atau kenapa.”
7541Please respect copyright.PENANA3a1dTbVMCS
“O, begitu? Ibu tau nama ayahnya Laila yang adik berlainan ayah dengan ayahku itu? Nanti akan kuperiksa dalam data di kantorku.”
7541Please respect copyright.PENANAHTg9Aflq1a
“Nama ayahnya itu Yahya bin Syahroni. Kalau bapaknya ayah namanya Mahmud bin Syamsuddin.”
7541Please respect copyright.PENANAt4qT2SslRJ
“Waduh… Ibu sampai hafal nama binnya segala ya.”
7541Please respect copyright.PENANAbFJOIozdLy
“Orang buta sih kalau udah inget sesuatu, akan inget selamanya.”
7541Please respect copyright.PENANAQdf0b2b9JK
“Iya. Hari Senin lusa akan kucek di data yang ada di kantorku.”
7541Please respect copyright.PENANArUaV3bWPJe
“Iya Wan. Orang yang bernama Laila Qodrati mungkin banyak. Tapi siapa tau dia itu bibimu sendiri.”
7541Please respect copyright.PENANAyjVfcwy1lC
“Iya Bu.”
7541Please respect copyright.PENANAGjm5glMa03
“Seandainya pun bossmu itu memang adik ayah, diem – diem aja. Gak usah membukanya.”
7541Please respect copyright.PENANAWeTjERjYbk
“Kenapa?” tanyaku heran.
7541Please respect copyright.PENANAWUHg8OSNaw
“Takut mengganggu kariermu. Soalnya Laila itu gak mkau lagi nginjek rumah ini, entah kenapa. Mungkin dia marah atau malu punya saudara nikah sama perempuan buta.”
7541Please respect copyright.PENANAu2RDC45SA0
“Nanti aku periksa dulu datanya di kantor. Siapa tau Bu Laila bossku bukan adik almarhum Ayah.”
7541Please respect copyright.PENANAjztDHztdWg
Biar bagaimana pembicaraan dengan Ibu itu membuat batinku tersentak kaget. Karena seandainya Bu Laila itu adi almarhum Ayah… bagaimana dengan kandungan yang berada di dalam perutnya itu?
7541Please respect copyright.PENANAlgUbKSpGw5
Mungkin Ibu ada benarnya. Andai pun Bu Laila itu adik almarhum Ayah berlainan ayah, sebaiknya aku tidak membuka apa – apa di depan Bu Laila. Minimal aku harus menunggu sampai anakku yang berada di dalam perut Bu Laila itu lahir.
7541Please respect copyright.PENANAt318OSCvZR
Tapi aku jadi tak sabaran. Aku harus mengetahuinya hari ini juga. Dan setelah melihat data di komputer kantor, seandainya pun Bu Laila memang adik almarhum Ayah… aku mau diam – diam saja.
7541Please respect copyright.PENANApD6L7kLVoU
Aku hanya masuk ke dalam rumah sebentar. Lalu cuci muka di washtafel kamar mandiku. Dan mengeluarkan lagi mobil lamaku.
7541Please respect copyright.PENANATtKL716zxG
Beberapa saat kemudian mobilku sudah kularikan menuju kantorku.
7541Please respect copyright.PENANAqww3AHiend
Dua orang satpam membuka pintu gerbang yang tertutup, karena hari Sabtu Minggu kantorku tutup.
7541Please respect copyright.PENANAI28BnRsoKq
Setelah turun dari mobilku, aku bergegas menuju lantai 5 dengan lift.
7541Please respect copyright.PENANAexnxh99TEG
Kemudian aku masuk ke dalam ruang kerjaku dan langsung mengaktiokan PC yang meyimpan data – data semua orang yang memimpin dan bekerja di perusahaan ini.
7541Please respect copyright.PENANAv3dPUNXdAX
Tentu saja nama Bu Laila ada di urutan paling atas.
7541Please respect copyright.PENANAPZgjyoznXq
Aku hanya membutuhkan nama ayahnya.
7541Please respect copyright.PENANAFeBFPeW0yg
Setelah mengamati layar monitor, ada tulisan yang baru sekali ini kuperhatikan baik – baik. Bahwa nama lengkap boss sekaligus kekasihku itu adalah Laila Qodrati Yahya.
7541Please respect copyright.PENANASyGJMyLFY9
Berarti yang ibu katakan itu memang benar.
7541Please respect copyright.PENANAjJ8GDDXqIO
Bahwa Bu Laila itu adik almarhum Ayah…!
7541Please respect copyright.PENANAaafszbsHMy
Lalu apa yang akan terjadi seandainya Bu Laila tahu siapa aku ini sebenarnya? Apakah dia akan membenciku. Karena seperti kata Ibu tadi, Bu Laila tak pernah lagi menginjak rumahku lebih dari duapuluh tahun?
7541Please respect copyright.PENANA1NWvya8Gr4