Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXSbmctduC
“Assalamualaikum.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvXawlqLIuA
“Waalaikumsalam. Eh sudah pulang nak.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj4S6d9CWdE
“Iya. Aduh…”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm3Se4BH51Q
“Kenapa sayang?”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMr9cAMdCOU
“Cepet berlutut mah?”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlOmUk4nTax
“Berlutut?”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpXEu3RLmyH
“Iya, sudah, jangan banyak tanya dulu.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYcVCNxalox
Saat Rina berlutut, Erna melepas rok birunya hingga kini terlihat cd putihnya, yang meski tak seputih salju namun tetap sedap dipandang. Erna berdiri agak jauh dari mama yang berlutut sambil melihatnya. Setelah itu Erna ngompol. Cairan urin merembes menuruni kakinya. Ada juga yang menetes langsung ke lantai.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTOGS009X3J
“Diam dulu ya mah, jangan ngapa – ngapain sebelum Erna bilang.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1zPcIx4v4t
“Iya sayang.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8hu24aTsdZ
Hidung Rina begitu dekat dengan selangkangan putrinya, namun tidak mengenai. Terasa elusan sayang di rambutnya dari tangan putri kecilnya itu.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoi2p42VNgi
“Ayo mah, hirup saja, tapi jangan kena ya.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQK9LS1IaFN
Rina menurut. Rina menghirup tanpa terasa waktu berjalan.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnlWLDBjscX
“Sekarang hisap mah, puas – puasin mama.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM1xd1JWk2Y
Rina menghisap cd putrinya hingga urin yang ada masuk dan ditelan. Rina tetap menghisap dan menjilat cd putrinya meski kini sudah tak ada lagi cairan urinnya.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTNkhI0gWdh
“Masih ingin mah?”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8XEoivLzCt
“Iya sayang.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGlcmLVjpdD
“Kalau begitu, jilatin saja yang tadi mengalir di kaki Erna.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPvHSZfaPio
Tanpa menjawab, Rina langsung menjilati kaki putrinya.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE82mrUidPd
“Geli mah…” namun Erna tak menghentikan jilatan mama. “Sudah mah, Erna gak tahan kalau berdiri.” Kini tangan Erna sedikit menjambak rambut mama. Saat mulai melangkah, Erna merasa mama akan berdiri.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYZVLdrbsCt
“Mama jangan berdiri, majunya berlutut aja, atau merangkak sekalian. Kan biar Erna pandu ini pake rambut mama.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY0cE8W58ku
Rina hanya mampu menurut saat dibimbing merangkak hingga ke ruang tv. Di sana, putrinya duduk dan kepalanya kembali di arahkan ke selangkangan putrinya.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnJceldqw4Y
“Lepasin dong celana Erna mah.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZIB24VSYei
Erna memegang cd anaknya, namun tangannya langsung ditampar oleh putrinya.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1lIsVheBpt
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxz8e3mdBsD
“Jangan memakai tangan. Gigit saja mah!”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLLNhPkof0L
Erna menggigit cd anaknya, pelan dan perlahan, hingga lepas.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdNaVBD5Qm9
“Jilatin lagi mah!”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5JHaZqn9DI
Jilatan dan jilatan kembali dilancarkan oleh Erna.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj3eTveqQjf
“Enghh… terus…” rintih Rina sambil menggerakkan selangkangan hingga turut menggesek hidung mamanya. Rintihannya berubah jadi lolongan saat kepalan tangannya menjambak rambut mama dan menekannya.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡScfrvBxfZz
“Enak mah,” ritih Rina sambil terengah – engah.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiT65Gafyzx
***
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKttMSWkRl5
Detik – detik bergant jadi menit dan menit pun silih berganti.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1qDDrbyjsD
Aktifitas Erna dan anaknya berlanjut tanpa sepengetahuan yang lain. Bagi Erna, menikmati urin putrinya serasa menikmati obat pengharmonis rumah tangga. Karena, suami makin sering menjamah dirinya, bahkan pernah suatu ketika mengatakan kalau dia merasa istrinya makin bernafsu.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuhgywXhYYi
Tentu saja segala hasrat yang ditimbulkan putrinya harus mendapat pelampiasan. Dan dalam kasusnya, suamilah yang menjadi pelampiasannya.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeRi7aspgk9
Erna pun melihat putrinya lebih riang. Suatu ketika, Erna melihat putrinya sedang nonton tv sambil nungging.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡed0yFoCG1D
“Kamu kenapa sayang, kok nonton tvnya sambil begitu?”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhO6ONaj53S
“Iya mah, nunggu mama. Sengaja.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9i1gPo7IZo
“Sengaja?”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdWYUTpCmsF
Erna melihat putrinya menepuk – nepuk pantatnya sendiri.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ25TskGOlt2
“Sini mah, bukain celana Rina!”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAe1pi1pcnC
“Hah, digigit lagi?”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZsi9BZ0fuy
“Boleh, tapi terserah mama saja.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA94TweSo0m
Erna menurut. Erna mendekat. Erna melorotkan celana pendek lantas cd putrinya. Saat sudah mencapai lutut, satu lutut Rina diangkat sehingga bagian kirinya bisa dilorotkan lagi. Pun dengan bagian kanan, hingga akhirnya tidak bercelana, pendek maupun dalam.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMbz9vlKqSN
Erna mengelus pantat putrinya, melebarkan hingga anusnya terpampang jelas.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOc5Hxbeezp
“Cantiknya…” Erna menghirupnya “hm… segar…”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlTx6IRiFLb
“Masa sih mah?”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRiPHC4hb8o
“Iya sayang.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3NA90cvSxv
“Duh rasanya mau kencing nih. Mama mau gak?”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuiXVyeaQCL
Erna menganggukan kepala?
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbR9rDiLw0l
“Mau gak mah? Kok gak jawab?”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUShguVJE9e
“Iya.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCbSTnKpLJm
“Iya apa?”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMOQE9PMRb5
“Iya mau.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTslPkcqJw
“Iya mau apa?”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtqHzMCcHAV
“Iya, mama mau minum kencing kamu.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7tEIhSEiK
“Oh, kalau begitu, coba berbaring mah. Mulutnya taruh dibawah selangkangan Rina!”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSEjAyUcpC2
Erna melakukan apa kata putrinya. Erna berbaring di, kepalanya ada di bawah selangkangan putrinya. Sementara itu, putrinya kini jongkok lantas.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAOvX7WnlgN
“Buka mulutnya mah. Tapi jangan dulu ditelan, meski nanti mungkin penuh.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp0GxciFJuL
Erna merasakan urin putrinya mulai membasahi wajah, mengisi mulutnya hingga penuh dan luber.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJlQYg9gezB
Setelah selesai kencing, Rina melihat mulut mama penuh dengan urinnya. Rina lantas menutup hidung mama dengan jemarinya.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDXtkpTxLPn
Erna bingung saat tangan putrinya menutup hidungnya.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX37GjZ2EWp
“Kalau Rina tutup hidung mama, berarti mama harus menelan kencing Rina.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddaszKHIRo
Setelah mendengar penjelasan putrinya, Erna lantas menutup mulut dan minum hingga tegukannya terdengar oleh putrinya.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3S3Ig501H9
“Udah habis mah? Sekarang tolong jilatin memek Rina hingga bersih ya mah?”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEQ5US2pxB5
Tanpa menunggu jawaban, Rina menurunkan memek hingga mengenai lidah mamanya. Memeknya kini dijilati.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa3wBniRhoC
“Bagus mah. Hayati, kalau gini kan Rina jadi punya toilet pribadi.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA1kmYrSB3c
Erna menjilati tetesan urin di paha putrinya, lantas di memeknya. Setelah itu di bagian jembut tipisnya.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbIY2LMe1OX
Setelah merasa cukup, Rina berdiri dan duduk di kursi.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Cw6Oc7LVH
“Sudah mah, bersihin lantainya sekalian.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXIMTZfGLFm
Erna menurut dan membersihkan lantai, dengan mulutnya.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWk8EIjoWd
***
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHUsFGoZIrm
Detik – detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti. Keakraban ibu dan anak terus berlanjut. Rasa penasaran sang anak membuatnya menyentuh dan memainkan memek ibu. Seiring berjalannya waktu, sang anak akhirnya bisa mengetahui saat – saat sang ibu akan orgasme.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZkOx7SsUQD
Setiap ada kesempatan, jemari lentik sang anak selalu bermain di memek sang ibu, permainannya begitu cekatan sehingga saat sang ibu akan orgasme, jemari lentik itu dicabut, meninggalkan sang ibu perasaan sange yang berlebih.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKi0g4VrCUB
“Terus sayang, mama udah mau enak nih…”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjzAnVD6D4l
“Emang enak. Udah, sekarang bikin Erna enak dulu,” kata Erna sambil membimbing kepala mama ke memeknya. Memek Erna lantas dimainkan oleh mulut mama hingga Erna orgasme.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZl9Sy8OuC
“Nanti mama main aja sama papa!”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQxfumRZxm
“Iya deh.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzecXS5ngmD
Rina hanya bisa pasrah. Malamnya ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA393pmmWKr
***
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVCFmzxdkuq
Kejadian terus berulang. Rina dibawa ke puncak, namun saat akan orgasme, putrinya menghentikan permainan. Pelampiasan Rina otomatis hanya dengan suaminya.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKSQmhsz7e8
Kejadian terus berulang. ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqCL11xdIAq
Kehidupan ranjang yang bahagia membuat karir suami Rina cemerlang hingga mendapat posisi strategis. Kenaikan pangkat berimbas pada kenaikan penghasilan. Kenaikan penghasilan berimbas pada kenaikan tugas. Suami Rina mulai jarang di rumah.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFgzU6IvxoU
***
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRiGRDBGY85
“Papamu mulai jarang belai mama.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8fU5EnTUbB
“Lho, emang kenapa Mah?”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKyzuaMPsce
“Biasa, sibuk dengan pekerjaannya.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOReOjT3yIP
“Ntar deh Erna bantu. Pokoknya, apa pun yang terjadi, mama diam saja. Pura – pura bego dan tak tahu apa – apa.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVAxcfdFce3
“Oke deh.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqQjuym3zcB
Setelah percakapan itu, Erna mulai memakai baju babydoll, dengan celana dalam yang berbeda warna sehingga terlihat mencolok.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjjzJbJwFoe
“Sayang, kok bajunya kayak gitu sih?”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkmCQJZD8a1
“Gerah sih pah.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTOJ3PDHIYr
“Kan malu kalau dilihat orang.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhLRJXvAf5W
“Iyalah malu. Tapi kan lagi gak ada siapa – siapa. Pokoknya kalau lagi ada tamu, Erna ganti deh.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCvMzRY8q2
“Ya, terserah kamu saja.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAwCyFSFWFq
Awalnya biasa, namun lama – lama Rina mulai melihat lirikan suaminya pada putrinya semakin lama.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnsCI8dNBch
Rina menyadari ayahnya mulai sering memperhatikannya. Kini Rina bahkan tidak memakai BH.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQyXKmNdf5
Perubahan cara berpakaian anaknya kembali memanaskan ranjang Rina. Namun, setelah beberapa minggu, panasnya ranjang mulai berkurang. Bahkan kini terasa kembali dingin.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYtlDnX8aUo
Seolah dibuat secara tidak sengaja, Erna mulai dekat, secara fisik, dengan ayahnya. Saat menonton tv, Erna sengaja duduk di samping ayahnya. Ayahnya merasa risih, lantas bangkit dengan alasan minum. Setelah minum, duduk di tempat lain. Erna biarkan. Namun, di hari yang lain, ketika ada kesempatan, Erna kembali melancarkan aksinya.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8b3UxP2LsD
Saat tidur, siang maupun malam, Erna mulai jarang menutup pintu. Erna membeli sebuah kamera mata – mata lantas memasangnya di tempat yang dia kira strategis.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLDwkQkQ7mU
***
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCj7vRezhSs
Suatu sore, Erna sedang menonton acara tv sambil menikmati geli – geli yang diakibatkan oleh tangan dan lidah mama. Telinga Erna menjadi tempat bermain bagi lidah dan mulut mama, sedang tangan Erna sibuk mengarahkan tangan mama agar bermain di susu dan atau memeknya. Jilatan dan sentuhan itu baru berhenti setelah Erna orgasme.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKvlR3mcxM0
“Mama jangan dulu ngentot sama ayah!”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ASOZIW7pX
“Emang kenapa?”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdDvVC1N0y
“Pokoknya, Erna punya rencana.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6cy9xUSBrY
***
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJDF3ITmlrQ
Sudah dua bulan sang ayah tidak orgasme. Sebuah pertengkaran biasa membuat istrinya tak ingin disentuh. Melihat kemolekan tubuh putrinya membuat sang ayah tidak tahan lagi. sumber Ngocoks.com
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXHnC3h6BNh
Suatu malam, sang ayah melewati kamar putrinya. Pintu yang tidak tertutup membuatnya bisa melihat sang putri tidur memakai kaos, hanya bercelana dalam dan selimut yang tidak menutupi tubuhnya.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRbhLSbCM0W
Sang ayah masuk, mengelus paha putrinya lantas melorotkan celana dalam. Setelah itu, sang ayah melepas pakaiannya dan mulai menaiki tubuh putrinya. Karena ada yang menindih, sang putri bangun lantas berontak.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5hX7CGOYWL
***
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwTaDsdVOwC
“Diam, diam,” hanya itu yang keluar dari mulut sang ayah.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡonbYVbYkex
Menyadari siapa yang sedang berada di atasnya membuat Erna sadar. Erna tetap berontak, namun hanya formalitas saja. Saat keperawanannya diambil sang ayah, Erna mengeluarkan air mata. Namun tidak jelas, apakah air mata itu keluar karena rasa sakit ataukah karena bahagia semua berjalan sesuai rencananya.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJyh8mWDBAs
Puas melampiaskan nafsu, sang ayah lantas keluar dari kamar putrinya dan kembali ke kamarnya.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmCPXB49Rff
***
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7EAz9U8rAE
Rina terkejut dan marah mendengan cerita putrinya. Namun ia juga merasa aneh mendapati Erna yang bereaksi menenangkannya.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡStL7BFQCPy
“Sudah mah, diam saja. Mama pura – pura tidak tahu. Erna sudah tahu dan bahkan berharap seperti ini.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOYvAsHY2C
“Seperti ini bagaimana?”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG3wa4EYYEU
“Pokoknya mama jangan bertindak apa – apa tanpa izin Erna.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMRENlJeK4W
***
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYPrSS8sEd5
Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti. Sang ayah kembali mengulangi perbuatan bejatnya, dengan sedikit ancaman. Erna menuruti kemauan sang ayah, dengan sedikit meronta.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPdeLKE51T
***
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSq3iOAlpv
Karena memiliki niat, maka Erna mengoperasikan perangkat lunak pembuat dan atau perubah video. Hasil rekaman diam – diam saat dirinya dinikmati sang ayah dirubah sedemikian rupa sehingga terlihat jelas adegan rudapaksa.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBNdxIRjIpQ
Film tersebut diperlihatkan kepada sang ayah.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ46PNMFB9X
“Nah, apabila ayah mau menuruti semua kata – kata Erna, maka ayah tidak akan masuk bui. Namun, apabila ayah ingin mencoba masuk bui, ya silakan saja.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOBr90sQmos
“Iya nak, ayah akan menuruti kamu,” kata sang ayah gemetar melihat akibat dari perbuatannya.
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlNmJ24MMiH
“Nah, kalau ayah mau nurut, ayah boleh tiduri Erna. Bilang dulu kalau mau, ntar Erna kasih. Asal jangan kasih tahu siapa – siapa.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjOXiib8UIO
“Iya.”
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnVATa8joeL
***
6522Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9qunpP3YEI
Erna merasa tentram. Nafsunya terpuaskan. Belajarnya terfokuskan. Dan bahkan karir ayahnya pun lancar.
ns216.73.216.94da2
