Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7RP0ZgUmgm
“Assalamualaikum.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW8b535oCWW
“Waalaikumsalam. Eh sudah pulang nak.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqbKTqxMJGd
“Iya. Aduh…”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF6sheoohG7
“Kenapa sayang?”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRLBfSpl3EX
“Cepet berlutut mah?”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPm4EmOLYaI
“Berlutut?”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlR4ifggR5I
“Iya, sudah, jangan banyak tanya dulu.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDej88hxB02
Saat Rina berlutut, Erna melepas rok birunya hingga kini terlihat cd putihnya, yang meski tak seputih salju namun tetap sedap dipandang. Erna berdiri agak jauh dari mama yang berlutut sambil melihatnya. Setelah itu Erna ngompol. Cairan urin merembes menuruni kakinya. Ada juga yang menetes langsung ke lantai.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2U7J5qgo42
“Diam dulu ya mah, jangan ngapa – ngapain sebelum Erna bilang.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMM9dkBcyyE
“Iya sayang.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYMg6zJZGSj
Hidung Rina begitu dekat dengan selangkangan putrinya, namun tidak mengenai. Terasa elusan sayang di rambutnya dari tangan putri kecilnya itu.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeyYO6yLyQc
“Ayo mah, hirup saja, tapi jangan kena ya.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG3FYT6yziU
Rina menurut. Rina menghirup tanpa terasa waktu berjalan.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSL0T50Xfcm
“Sekarang hisap mah, puas – puasin mama.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLRpaJe3CVC
Rina menghisap cd putrinya hingga urin yang ada masuk dan ditelan. Rina tetap menghisap dan menjilat cd putrinya meski kini sudah tak ada lagi cairan urinnya.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZWdebCzJoh
“Masih ingin mah?”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp0ziKoiR2L
“Iya sayang.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndeVyQrwFv
“Kalau begitu, jilatin saja yang tadi mengalir di kaki Erna.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhfKMVXLk9G
Tanpa menjawab, Rina langsung menjilati kaki putrinya.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISRmOOMmBg
“Geli mah…” namun Erna tak menghentikan jilatan mama. “Sudah mah, Erna gak tahan kalau berdiri.” Kini tangan Erna sedikit menjambak rambut mama. Saat mulai melangkah, Erna merasa mama akan berdiri.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqrZdTqWATp
“Mama jangan berdiri, majunya berlutut aja, atau merangkak sekalian. Kan biar Erna pandu ini pake rambut mama.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf2dFkbaydm
Rina hanya mampu menurut saat dibimbing merangkak hingga ke ruang tv. Di sana, putrinya duduk dan kepalanya kembali di arahkan ke selangkangan putrinya.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ510FjZ88hu
“Lepasin dong celana Erna mah.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlb178rhmmL
Erna memegang cd anaknya, namun tangannya langsung ditampar oleh putrinya.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXoC5ojwlSP
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmzEsw7loFx
“Jangan memakai tangan. Gigit saja mah!”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDN3FWC8K26
Erna menggigit cd anaknya, pelan dan perlahan, hingga lepas.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBilumq9hvS
“Jilatin lagi mah!”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKt3q4SiGfO
Jilatan dan jilatan kembali dilancarkan oleh Erna.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMb0IJIjNVw
“Enghh… terus…” rintih Rina sambil menggerakkan selangkangan hingga turut menggesek hidung mamanya. Rintihannya berubah jadi lolongan saat kepalan tangannya menjambak rambut mama dan menekannya.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzu7rYH23Y3
“Enak mah,” ritih Rina sambil terengah – engah.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXivhGWm3I
***
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZbAU2fjgiY
Detik – detik bergant jadi menit dan menit pun silih berganti.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZqa4DVEbF5
Aktifitas Erna dan anaknya berlanjut tanpa sepengetahuan yang lain. Bagi Erna, menikmati urin putrinya serasa menikmati obat pengharmonis rumah tangga. Karena, suami makin sering menjamah dirinya, bahkan pernah suatu ketika mengatakan kalau dia merasa istrinya makin bernafsu.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2m2ZIFViDj
Tentu saja segala hasrat yang ditimbulkan putrinya harus mendapat pelampiasan. Dan dalam kasusnya, suamilah yang menjadi pelampiasannya.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSY9m1aVymf
Erna pun melihat putrinya lebih riang. Suatu ketika, Erna melihat putrinya sedang nonton tv sambil nungging.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw6Rie4XUIQ
“Kamu kenapa sayang, kok nonton tvnya sambil begitu?”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEsJVHQyqo
“Iya mah, nunggu mama. Sengaja.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZr4CuJNIWJ
“Sengaja?”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPbq0qHujKZ
Erna melihat putrinya menepuk – nepuk pantatnya sendiri.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYRtkd982I6
“Sini mah, bukain celana Rina!”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg3IJMTaNW2
“Hah, digigit lagi?”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAjeaqwOdTJ
“Boleh, tapi terserah mama saja.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxamGDoC08
Erna menurut. Erna mendekat. Erna melorotkan celana pendek lantas cd putrinya. Saat sudah mencapai lutut, satu lutut Rina diangkat sehingga bagian kirinya bisa dilorotkan lagi. Pun dengan bagian kanan, hingga akhirnya tidak bercelana, pendek maupun dalam.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvcGGOK8uKM
Erna mengelus pantat putrinya, melebarkan hingga anusnya terpampang jelas.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTVuEbzkMVW
“Cantiknya…” Erna menghirupnya “hm… segar…”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3bM8JcanEx
“Masa sih mah?”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbzPYC0RzPF
“Iya sayang.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVoVnuTK8vR
“Duh rasanya mau kencing nih. Mama mau gak?”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHknQCTans
Erna menganggukan kepala?
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUUhE9lgx0A
“Mau gak mah? Kok gak jawab?”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2QRVX75HWk
“Iya.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv28dlWOazF
“Iya apa?”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6aGDVFJa3N
“Iya mau.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmtCkPrly4q
“Iya mau apa?”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiIh8aHHuim
“Iya, mama mau minum kencing kamu.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMmfEev8z1S
“Oh, kalau begitu, coba berbaring mah. Mulutnya taruh dibawah selangkangan Rina!”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXYnNb6HgSB
Erna melakukan apa kata putrinya. Erna berbaring di, kepalanya ada di bawah selangkangan putrinya. Sementara itu, putrinya kini jongkok lantas.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡacYUYs0yrf
“Buka mulutnya mah. Tapi jangan dulu ditelan, meski nanti mungkin penuh.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgbW5PQZ4BJ
Erna merasakan urin putrinya mulai membasahi wajah, mengisi mulutnya hingga penuh dan luber.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVkBRbNWX4Z
Setelah selesai kencing, Rina melihat mulut mama penuh dengan urinnya. Rina lantas menutup hidung mama dengan jemarinya.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWzcCrDBCFK
Erna bingung saat tangan putrinya menutup hidungnya.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxaOWdMxOb
“Kalau Rina tutup hidung mama, berarti mama harus menelan kencing Rina.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhTuJppYQJO
Setelah mendengar penjelasan putrinya, Erna lantas menutup mulut dan minum hingga tegukannya terdengar oleh putrinya.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF2SgYy3fIn
“Udah habis mah? Sekarang tolong jilatin memek Rina hingga bersih ya mah?”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmN85vtzCRm
Tanpa menunggu jawaban, Rina menurunkan memek hingga mengenai lidah mamanya. Memeknya kini dijilati.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEUR3vkK6gL
“Bagus mah. Hayati, kalau gini kan Rina jadi punya toilet pribadi.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPYBx8i5oq8
Erna menjilati tetesan urin di paha putrinya, lantas di memeknya. Setelah itu di bagian jembut tipisnya.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVLWb9I5hWS
Setelah merasa cukup, Rina berdiri dan duduk di kursi.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRmlZbSBpUy
“Sudah mah, bersihin lantainya sekalian.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeDcyCffPuD
Erna menurut dan membersihkan lantai, dengan mulutnya.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLweztZsqp5
***
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0MAzdiQrmf
Detik – detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti. Keakraban ibu dan anak terus berlanjut. Rasa penasaran sang anak membuatnya menyentuh dan memainkan memek ibu. Seiring berjalannya waktu, sang anak akhirnya bisa mengetahui saat – saat sang ibu akan orgasme.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgklL7Dx7uK
Setiap ada kesempatan, jemari lentik sang anak selalu bermain di memek sang ibu, permainannya begitu cekatan sehingga saat sang ibu akan orgasme, jemari lentik itu dicabut, meninggalkan sang ibu perasaan sange yang berlebih.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡazyaVap4ao
“Terus sayang, mama udah mau enak nih…”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3QkgMNjj7f
“Emang enak. Udah, sekarang bikin Erna enak dulu,” kata Erna sambil membimbing kepala mama ke memeknya. Memek Erna lantas dimainkan oleh mulut mama hingga Erna orgasme.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt5YUvDGDeW
“Nanti mama main aja sama papa!”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD4GQXeDC1a
“Iya deh.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcnhibPqBAn
Rina hanya bisa pasrah. Malamnya ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFnFw3onT6Q
***
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1uCQw6Lug6
Kejadian terus berulang. Rina dibawa ke puncak, namun saat akan orgasme, putrinya menghentikan permainan. Pelampiasan Rina otomatis hanya dengan suaminya.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp47gX74Vqe
Kejadian terus berulang. ketika suaminya meminta, Rina memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Rina yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHQbi0JNyG2
Kehidupan ranjang yang bahagia membuat karir suami Rina cemerlang hingga mendapat posisi strategis. Kenaikan pangkat berimbas pada kenaikan penghasilan. Kenaikan penghasilan berimbas pada kenaikan tugas. Suami Rina mulai jarang di rumah.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHcOmhAZwV6
***
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDutqANjfI
“Papamu mulai jarang belai mama.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVpcirlaIHI
“Lho, emang kenapa Mah?”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJUh6vefTfU
“Biasa, sibuk dengan pekerjaannya.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGuvAHTCfM0
“Ntar deh Erna bantu. Pokoknya, apa pun yang terjadi, mama diam saja. Pura – pura bego dan tak tahu apa – apa.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxHps2JkLB4
“Oke deh.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrkKdD9OFj
Setelah percakapan itu, Erna mulai memakai baju babydoll, dengan celana dalam yang berbeda warna sehingga terlihat mencolok.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy7Zr8v1oR6
“Sayang, kok bajunya kayak gitu sih?”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAE86ysfAT
“Gerah sih pah.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYiIiRei8y2
“Kan malu kalau dilihat orang.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6pgcascFU2
“Iyalah malu. Tapi kan lagi gak ada siapa – siapa. Pokoknya kalau lagi ada tamu, Erna ganti deh.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEV6eq7vrJ2
“Ya, terserah kamu saja.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBK88BxDh4c
Awalnya biasa, namun lama – lama Rina mulai melihat lirikan suaminya pada putrinya semakin lama.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9KleL3x2xt
Rina menyadari ayahnya mulai sering memperhatikannya. Kini Rina bahkan tidak memakai BH.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG942Q2hMgG
Perubahan cara berpakaian anaknya kembali memanaskan ranjang Rina. Namun, setelah beberapa minggu, panasnya ranjang mulai berkurang. Bahkan kini terasa kembali dingin.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPbSCrnUIHV
Seolah dibuat secara tidak sengaja, Erna mulai dekat, secara fisik, dengan ayahnya. Saat menonton tv, Erna sengaja duduk di samping ayahnya. Ayahnya merasa risih, lantas bangkit dengan alasan minum. Setelah minum, duduk di tempat lain. Erna biarkan. Namun, di hari yang lain, ketika ada kesempatan, Erna kembali melancarkan aksinya.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrBJs0RtsLP
Saat tidur, siang maupun malam, Erna mulai jarang menutup pintu. Erna membeli sebuah kamera mata – mata lantas memasangnya di tempat yang dia kira strategis.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwxSGeqi0p4
***
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY6fFmoi117
Suatu sore, Erna sedang menonton acara tv sambil menikmati geli – geli yang diakibatkan oleh tangan dan lidah mama. Telinga Erna menjadi tempat bermain bagi lidah dan mulut mama, sedang tangan Erna sibuk mengarahkan tangan mama agar bermain di susu dan atau memeknya. Jilatan dan sentuhan itu baru berhenti setelah Erna orgasme.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAmHCIz4l25
“Mama jangan dulu ngentot sama ayah!”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpGxiywq4Gz
“Emang kenapa?”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC2EQACFitH
“Pokoknya, Erna punya rencana.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlT4GQmM2lm
***
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3FSerm2uQJ
Sudah dua bulan sang ayah tidak orgasme. Sebuah pertengkaran biasa membuat istrinya tak ingin disentuh. Melihat kemolekan tubuh putrinya membuat sang ayah tidak tahan lagi. sumber Ngocoks.com
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlFsIlxhnEO
Suatu malam, sang ayah melewati kamar putrinya. Pintu yang tidak tertutup membuatnya bisa melihat sang putri tidur memakai kaos, hanya bercelana dalam dan selimut yang tidak menutupi tubuhnya.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdWPo6lJRTA
Sang ayah masuk, mengelus paha putrinya lantas melorotkan celana dalam. Setelah itu, sang ayah melepas pakaiannya dan mulai menaiki tubuh putrinya. Karena ada yang menindih, sang putri bangun lantas berontak.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHhmse4WCnN
***
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq1xjvq7uv5
“Diam, diam,” hanya itu yang keluar dari mulut sang ayah.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDgOePTzxs8
Menyadari siapa yang sedang berada di atasnya membuat Erna sadar. Erna tetap berontak, namun hanya formalitas saja. Saat keperawanannya diambil sang ayah, Erna mengeluarkan air mata. Namun tidak jelas, apakah air mata itu keluar karena rasa sakit ataukah karena bahagia semua berjalan sesuai rencananya.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgX9Ia481vm
Puas melampiaskan nafsu, sang ayah lantas keluar dari kamar putrinya dan kembali ke kamarnya.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Vm4b3JJ0e
***
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFdLgX1iCzG
Rina terkejut dan marah mendengan cerita putrinya. Namun ia juga merasa aneh mendapati Erna yang bereaksi menenangkannya.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi9HwZAaIah
“Sudah mah, diam saja. Mama pura – pura tidak tahu. Erna sudah tahu dan bahkan berharap seperti ini.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgDstzzjakP
“Seperti ini bagaimana?”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡahqs8XLbBb
“Pokoknya mama jangan bertindak apa – apa tanpa izin Erna.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYYfaGKeUmu
***
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXxNsojpWhS
Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti. Sang ayah kembali mengulangi perbuatan bejatnya, dengan sedikit ancaman. Erna menuruti kemauan sang ayah, dengan sedikit meronta.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgUsV6zAnd
***
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjJBP9yGfMP
Karena memiliki niat, maka Erna mengoperasikan perangkat lunak pembuat dan atau perubah video. Hasil rekaman diam – diam saat dirinya dinikmati sang ayah dirubah sedemikian rupa sehingga terlihat jelas adegan rudapaksa.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrVZ05VUwo3
Film tersebut diperlihatkan kepada sang ayah.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5GruMFrSFe
“Nah, apabila ayah mau menuruti semua kata – kata Erna, maka ayah tidak akan masuk bui. Namun, apabila ayah ingin mencoba masuk bui, ya silakan saja.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEMuQGrmFHa
“Iya nak, ayah akan menuruti kamu,” kata sang ayah gemetar melihat akibat dari perbuatannya.
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBlbzPpJNS
“Nah, kalau ayah mau nurut, ayah boleh tiduri Erna. Bilang dulu kalau mau, ntar Erna kasih. Asal jangan kasih tahu siapa – siapa.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgLeAxUx2hh
“Iya.”
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFjZYPTNJ3
***
6518Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZQRMkMhQbG
Erna merasa tentram. Nafsunya terpuaskan. Belajarnya terfokuskan. Dan bahkan karir ayahnya pun lancar.
ns216.73.216.94da2
