Bagaimana cara kalian memperlakukan kehidupan?463Please respect copyright.PENANA5o4KRBSBos
463Please respect copyright.PENANAOlOLO16odY
merutukinya? Menyukurinya?463Please respect copyright.PENANAkLcOTmpIFS
463Please respect copyright.PENANAvdMQea97Ki
keduanya merupakan wujud cerminan diri kalian yang sebenarnya. 463Please respect copyright.PENANAmrnLU73JSm
463Please respect copyright.PENANAFCA92MLxvB
463Please respect copyright.PENANAyM5ML7tJ3m
463Please respect copyright.PENANAq89KCzgcxs
463Please respect copyright.PENANAgPZabRAl4F
****463Please respect copyright.PENANA2xRzqk43rj
463Please respect copyright.PENANASmRU8v5dgr
463Please respect copyright.PENANAeYtEK4BJqZ
463Please respect copyright.PENANAFvRXZb61KH
463Please respect copyright.PENANAgaGRSi4dhc
Suasan kota kecil Sillius tampak damai pagi ini, semburat sinar matahari pagi yang lembut berwarna jingga keemasan masih berada di puncak barisan pegunungan Landand yang putih ditutupi salju, belum menyentuh atap atap penduduk dimana cerobong asapnya masih mengeluarkan asap tipis yang membumbung membelah udara pagi yang sejuk.463Please respect copyright.PENANAVNSXanmIA0
463Please respect copyright.PENANAtBLkdpoQSd
463Please respect copyright.PENANAhSygNDVcRq
463Please respect copyright.PENANAXTsBvLIcT7
463Please respect copyright.PENANAI5HoWd3JtR
Beberapa daun yang ada di pohon serta tumbuhan liar dan bunga bunga yang bermekaran indah berwarna warni terlihat basah oleh embun yang masih saja menempel, tak mau pergi menguap. tanah berwarna gelap kecoklatan yang subur pun terasa lembab pada pagi yang semakin Harmoni dengan kicauan burung yang sudah terjaga lebih dahulu.
Beberapa penduduk kota Sillius menyambut awal hari dengan duduk diatas kursi rajut empuk terbuat dari rotan menghadap perapian yang apinya sudah mengecil hendak padam. secangkir Guonna; minuman yang terbuat dari campuran jahe, lemon dan madu yang dibuat hangat serta roti Jellum tebal yang manis dengan selai apel ditengahnya ikut menemani.
Tapi tidak untuk Bill. Didalam rumah sederhana berukuran delapan kali empat meter yang hampir sepenuhnya terbuat dari kayu. Bill tengah berpeluh peluh mengejar seekor kucing betina gemuk berwarna abu abu yang sedang mencengkram satu satunya makanan Bill pagi ini; ikan Pendang rebus, berlari lincah menghindari amukan dari Bill.
"kembalikan makanan ku!" Bill berteriak parau.
Dia memecah kedamaian pagi yang agung. Teriakannya mengakibatkan seekor burung Camar yang terbang melintasi halaman rumah Bill terkejut dan melayang tak terkendali.
Rumahnya yang kecil dan berantakan saat ini bertambah hancur karena ulah mereka. Bill beberapa kali melemparkan barang yang ia temui ke arah kucing betina tersebut. Seperti gelas plastik, alat makan, sisir, beberapa buku, serta benda yang terakhir di lemparnya; sapu ijuk.
"Kenapa larimu cepat sekali?!," Bill berteriak frustasi."tubuhmu bahkan tidak kurus seperti ku!"
Yang diteriaki berlari tidak peduli. Dia kemudian melompat kearah jendela kecil dengan kaca buram ditengahnya, menyundul bagian sudut jendela yang sudah sedikit keropos dan keluar melalu celah yang telah ia buka disana.
Bill sangat kesal melihat kucing betina abu abu yang lagi lagi berhasil kabur. Dengan cepat, ia berjalan kearah pintu kayu berwarna coklat tua dengan jendela berbentuk lingkaran dibagian atasnya, dan mengambil sapu ijuk yang telah ia lempar tadi selagi melewati ruang tengah yang kini terlihat mirip seperti kapal pecah.
Dia menoleh saat sauara gemerisik daun di tangkap oleh telinganya, kemudian berjalan mengendap endap kearah semak yang berada di batas pagar. Bill menyeringai, karena kedua matanya menangkap bagian ekor milik seekor kucing yang tengah ia buru.
Diangkatnya sapu ijuk tinggi tinggi hingga melewati batas kepala, lalu mengayunkannya dengan sepenuh tenaga kearah kucing betina abu abu yang tengah asyik membelakangi bill seraya menunduk menghabisi seekor ikan pendang rebus, hasil curianya pagi ini.
Bunyi hantaman beradu dengan dedaunan terdengar. Tapi bill berdecak kesal. Tepat saat ayunan sapu ijuk akan menghantam tubuh yang ada hadapanya, kucing itu lebih dulu lompat menghindari serangan dari bill dengan mudah. Seolah sudah tahu kapan tepatnya sapu itu akan menghantam tubuh berlemak miliknya.
"Kucing nakall !!"
Bill tak peduli lagi, dia berlari sekuat tenaga untuk mengejar hewan berbulu yang tengah melompati pagar pembatas rumahnya. 463Please respect copyright.PENANAps8WHiTI2z
463Please respect copyright.PENANAERFzJEh2ea
Sembari berlari, dia juga mengayunkan sapu ijuk yang beralih fungsi menjadi senjata dengan 463Please respect copyright.PENANATVgBDDO7m7
463Please respect copyright.PENANAI9uL9VzYvT
kesetanan ke segala arah.
Pagar pembatas yang tadi di lompati oleh kucing betina abu abu itu juga dilompati oleh bill. Tetapi bill jatuh terjerembab dan mendarat tidak mulus diantara tanah basah yang tidak ditumbuhi rumput atau tumbuhan apapun . Bill mengaduh, mengusap dadanya yang terbentur pelan dan kembali berlari mengejar hewan yang kini sudah memasuki halaman depan rumah majikanya, Ny. Edna.
Bill menyongsong sapu ijuk yang sejak tadi menjadi senjata perburuannya. Dia memaksa kaki kaki panjangnya untuk berlari lebih cepat agar hewan didepan yang juga tengah berlari dapat ia susul.
Saat sebelum menyentuh undakan tangga batu rumah Ny. Edna, bill berhasil menepis jarak antara dia dengan target perburuannya. Bill kemudian mendorong kasar sapu ijuk kearah hewan tersebut, tapi karena dorongan bill yang tak cukup kuat. Sapu ijuk tersebut tidak mengenai ataupun menyentuh kucing betina yang kini telah melompat melewati undakan tangga batu lalu masuk kedalam pintu khusus kecil miliknya yang berada di sisi bawah pintu utama.
"Kau!, lain kali kau tidak akan bisa masuk ke dalam pintu kecilmu itu"
Pintu utama berbentuk persegi panjang dengan sisi berbentuk setengah lingkaran di atasnya terbuka. Bill terkejut, mendapati seorang perempuan bertubuh gempal sedang melotot marah kearahnya. Dilayangkan pandangannya kearah tangan kanan wanita itu. Disana poud, kucing betina berwarna abu abu yang sejak tadi ia buru dengan bentuk tubuh sama gempalnya dengan sang majikan, tengah bergelayut manja. Sesekali ia mengeong, seperti mengadu perihal tingkah laku bill terhadapnya beberapa menit yang lalu.
Bill berdeham canggung, kemudian memungut sapu ijuk yang tergeletak diatas teras rumah Ny. Edna dengan kikuk dan membalikkan badan, hendak berlalu.
Baru beberapa langkah bill berjalan, kepala nya mendadak mendongkak. Rasa sakit dibagian kepalanya membuat dia sadar bahwa kini seseorang tengah menarik rambut bagian belakang kepalanya kuat.
"Kau apakan kucingku?!" Hardiknya
"Aku tidak melakukan apa apa" bill meringis. Kepalanya mulai berdenyut ngilu. Beberapa helai rambut pirangnya telah rontok jatuh.
"Masih tidak mengaku?!"
Ditariknya rambut yang tengah ia cengkram lebih kuat sehingga bill mengaduh kesakitan .
"Sungguh, aku tidak melakukan apa apa pada kucing mu nyonya," bill mendesis.
"Lalu untuk apa kau membawa sapu itu hah ?!"
"Untuk..," bill mencari akal, sementara cengkraman pada kepalanya tak kunjung lepas. Otaknya yang memang lamban bertambah lamban tak mampu berfikir. "Aku hanya bermain dengan nya. Itu saja"
"Kau fikir aku bodoh?! Anak dekil seusia kau harusnya berfikir dua kali untuk mengelabui ku!"
Bill tak tahan lagi, dia mencoba melepaskan tangan besar Ny. Edna yang ada di kepalanya. Tapi tidak berhasil,cengkraman nya justru semakin kuat.
"Jika sekali lagi kau menganggu kucing ku," wanita gempal itu mendekatkan mulutnya kearah telinga bill. "Kau dan ayah mu yang bau itu harus menyingkir dari tanahku!"
Cengkraman yang dilepaskan dengan kasar ditambah dorongan yang kuat membuat bill terhuyung. Bill meringis dan mengusap bagian belakangnya dengan kesakitan. Beberapa rambut keriting pirangnya menyangkut disela jari jari panjang dan kurus miliknya.
Dia segera berjalan pulang, melewati halaman luas milik Ny. Edna. kemudian belok kekiri tepat sebelum batas kolam ikan besar yang berada di ujung halaman. Melewati beberapa semak hias, dan kembali melompati pagar pembatas.
Bill terduduk diserambi depan rumahnya, dia lagi lagi mengusap bagian belakang kepalanya yang tadi telah dicengkram oleh Ny. Edna. Bill mengaduh saat dia tak sengaja menyentuh bagian yang bengkak disana.
"Aduhh sakit sekali" ujarnya lirih.
"Kucing dan majikan nya benar benar sama. Sama sama menyebalkan" tambahnya.
Ny. Edna adalah perempuan bertubuh gempal yang suka memakai daster kemana mana. Dia memiliki wajah tembam yang sama sekali tidak ramah karena tahi lalat besar yang berada didekat bibirnya membuat ia terlihat culas. Matanya sering kali melotot jika melihat bill ataupun ayahnya.
Tanah tempat bill dan ayahnya membangun sebuah rumah sederhana yang cukup untuk mereka berdua merupakan tanah milik Ny. Edna. Dulu, saat rumah panggung besar yang kini dihuni oleh Ny. Edna masih berupa rumah kecil khas petani bobrok tidak terwat. Ayah bill yang tidak punya uang dan tidak memiliki pekerjaan, membangun petak kecil yang muat untuk dirinya dan bill yang kala itu masih merah dan menangis kelaparan diujung tanah halaman yang ditumbuhi semak liar.
Setelah beberapa tahun dan rumah tersebut tak juga ditempati oleh siapapun. Ayah bill memutuskan untuk memperbesar ukuran rumah dengan membangunnya menggunakan balok balok kayu pohon jati. Hingga tak lama setelah itu, seorang suami istri yang baru pindah ke kota kecil Sillius membeli rumah kecil bobrok khas petani tersebut beserta halamanya. Kemudian membangun rumah besar bertingkat yang indah dengan banyak hiasan serta jendela kaca panjang yang dipasang tinggi.
Ayah bill yang sudah terlanjur membangun rumah kecil mereka disudut terluar halaman meminta agar dirinya tak perlu pindah, sebab dirinya yang tak memiliki banyak uang serta bill yang masih membutuhkan biaya untuk tumbuh tak memungkinkan dirinya untuk dapat membeli rumah atau bahkan menyewa apartemen kecil.
Ny. Edna yang kala itu dianggap ayah bill ramah dan baik memperbolehkan ia untuk tinggal hingga hari ini. Tapi memang dasarnya tidak ada yang gratis, Ny. Enda sering kali memanfaatkan mereka dengan meminta bantuan ayah bill untuk sekedar membetulkan loteng, memangkas semak di halaman atau membetulkan keran yang bocor. Dan sudah beberapa waktu belakangan ini, sifat Ny. Edna semakin tidak ramah saja. Dia bahkan membangun pagar pembatas disepanjang halamannya, termasuk membatasi rumah bill yang tampak berbading terbalik dengan rumahnya.
Namun mereka tidak masalah, selagi bisa tinggal dan tidak meninggalkan rumah kecil yang sempit ini.
Bill menghela nafas lelah, matahari kini sudah menyapu lembut seluruh tanah Sillius, ayam telah berkokok nyaring dan kesibukan pagi mulai berjalan. Dia memasuki rumah dengan lesu, kali ini tidak ada sarapan pagi untuk memulai hari. 463Please respect copyright.PENANA3P7axCvOKW
463Please respect copyright.PENANAtjKtHWoqGL
Dilihatnya jam tua yang bandul nya tak lagi bergoyang dengan pahatan burung gagak jantan yang sudah berdebu diatasnya, pukul tujuh pagi.
"Ahh..terlambat, tidak sarapan, dan kepala yang berdenyut. awal yang baik sekali untuk pagi ini"
***
Jangan lupa vote dan kommentnya. 463Please respect copyright.PENANAYfC20U6RvH
463Please respect copyright.PENANALBILvrtmPi
Selamat membaca!
Salam dari kota Sillius!463Please respect copyright.PENANAQ1yjsLhN44
463Please respect copyright.PENANABbkMsrczjT
-Alfa
463Please respect copyright.PENANAv2xlKSKeIv
463Please respect copyright.PENANACbdMmBY63W
463Please respect copyright.PENANALiJ2uJYkcZ
463Please respect copyright.PENANAdcU7FWd8l5
463Please respect copyright.PENANA2rOXhNFl66
463Please respect copyright.PENANA9xKSkuyiap
463Please respect copyright.PENANAjIV3JVUH2h
463Please respect copyright.PENANArJacfBxvSu
463Please respect copyright.PENANArtTHYWici8
463Please respect copyright.PENANAdoy0wZ5niu
463Please respect copyright.PENANAIg5WHHUU5j
463Please respect copyright.PENANAD54x05hoPd
463Please respect copyright.PENANArtWBOg9qh2
463Please respect copyright.PENANA8pyv3vTfQo
463Please respect copyright.PENANAV6qOvFbYFS
463Please respect copyright.PENANA6dOxZ8OoBs
463Please respect copyright.PENANAxmku1deltn
463Please respect copyright.PENANAktZu7ITzAQ
463Please respect copyright.PENANA3B6bIFhkH3
463Please respect copyright.PENANAJEuQQYnEIo
463Please respect copyright.PENANAxO9RiuTc6H
463Please respect copyright.PENANAzsOHGBoiYI
463Please respect copyright.PENANA43lO3SZW97
463Please respect copyright.PENANAVkqTyEtifP
463Please respect copyright.PENANAIsTcwYiUI2
463Please respect copyright.PENANARKPiSl0X9u
463Please respect copyright.PENANAvk0rMQyc0l
463Please respect copyright.PENANAw1AWmL78T7
463Please respect copyright.PENANAK06xQjzEKO
463Please respect copyright.PENANAHBkNHDZhyR
463Please respect copyright.PENANAvlzTN6474p
463Please respect copyright.PENANAffaal4gbIq
463Please respect copyright.PENANAx82pfccECa
463Please respect copyright.PENANApGKdOWOL8s
463Please respect copyright.PENANA0AUR7wizjv
463Please respect copyright.PENANAwEskm98yy2
463Please respect copyright.PENANAuZSqRad7Y1
463Please respect copyright.PENANAdDxVvRBjv4
463Please respect copyright.PENANAk5hDPuC7WW
463Please respect copyright.PENANAhN1Fq1gZHx
463Please respect copyright.PENANA77LDaixLOR
463Please respect copyright.PENANACWyTn9d2de
463Please respect copyright.PENANAJZsJVMEE4b
463Please respect copyright.PENANAtBOi5bTpqH
463Please respect copyright.PENANAv5DFsmne0M
463Please respect copyright.PENANAhPJCrxKXY8
463Please respect copyright.PENANArA5O9542Is
463Please respect copyright.PENANAOX5edrdT4b
463Please respect copyright.PENANAhR40nfokaW
463Please respect copyright.PENANA2uBoAQfuZO
463Please respect copyright.PENANAnTcJrxlTpT
follow me on intagram!463Please respect copyright.PENANA5KjwNcJVxc
463Please respect copyright.PENANAkp96xBKpym
@alfaamerta463Please respect copyright.PENANA8Jscl9JSAZ
463Please respect copyright.PENANA472gSya5So