
Chapter 03
19141Please respect copyright.PENANAxnmn4xmIjo
19141Please respect copyright.PENANAIqRIYMavwu
POV Dwi Nur Ekawati
19141Please respect copyright.PENANAIqPlRlAquz
Setelah kejadian sore itu aku kini telah berubah. Aku telah menjadi milik Wahyu sepenuhnya. Setiap suamiku tidak di rumah Wahyu selalu mengunjungiku. dengan berkedok bermain ke rumahku Wahyu selalu meyetubuhiku. Dia selalu menumpahkan pejuhnya di dalam rahimku.
19141Please respect copyright.PENANAge0Sg0wrk6
Adit anakku pun tidak mau kalah dia ikut menggarapku tapi hanya sebatas oral maupun titjob. Jika tidak di rumahku, kadang kami melakukannya di rumah Bu Sri. Dengan beralasan cek rutin kehamilan, aku mendatangi rumah Bu Sri untuk melakukan kunjungan kontrol kehamilan. Tapi kenyataannya di dalam, kami melakukan pesta seks. Anak anak kami yang dalam masa kematangan reproduksi siap menyetubuhi kami.
19141Please respect copyright.PENANAITga03xyVh
Aku dengan Wahyu dan Bu Sri dengan Adit. Kami melakukan tukar anak dalam berhubungan seks. Kini Wahyu juga ikut ikutan mengetoti Bu Sri. Bahkan Wahyu juga menumpahkan spermanya di dalam rahim ibunya sendiri. Tapi itu semua sudah bukan masalah lagi karena Bu Sri kini sudah hamil 2 bulan hasil dari bibit anakku Adit. Aku senang sekali akan memiliki cucu begitu pula Wahyu yang kadang ikut menyirami calon adiknya dengan lahar panasnya.
19141Please respect copyright.PENANAi27TQIrYJw
Tapi kini fokus kami ada padaku. kami berusaha agar aku segera hamil oleh bibit dari Wahyu. Hampir setiap hari Wahyu bermain ke rumahku untuk menabung pejuh dalam rahim, tidak peduli suamiku sedang dirumah atau tidak kami terus melakukan persetubuhan.
19141Please respect copyright.PENANAiBMaK5QvDv
Bahkan pernah dengan alasan mengerjakan tugas bersama Adit sampai larut malam dan harus menginap di rumahku. Padahal sepanjang malam Wahyu hanya menyetubuhi aku. Dia terus menumpahkan spermanya pada rahimku yang sedang masa ovulasi.
19141Please respect copyright.PENANAHxwkeG0tB1
Suamiku yang besok harus berangkat pagi pagi tidur lebih awal dan memberi kesempatan lebih luas bagi Wahyu untuk menjamahku. Akupun juga tidak lupa berusaha agar suamiku selalu menumpahkan spermanya di dalam vaginaku, meskipun setelah itu aku langsung membersihkannya. kini rahimku eksklusif hanya untuk Wahyu. Satu satunya bibit yang dapat membuahi sel telur dalam rahimku hanya milik Wahyu. Seperti halnya Bu Sri yang kini mengandung anak Adit, aku harus bisa hamil oleh bibit dari Wahyu.
19141Please respect copyright.PENANAf3CQm8saa4
Pada usia kehamilan 3 bulan Bu Sri, aku juga telat mendapat datang bulan. Aku mencoba menggunakan test pack dan melakukan pemeriksaan pada dirku sendiri. Aku yakin aku hamil dari bibit Wahyu karena semenjak terkhir aku menstruasi, aku memastikan tidak ada sperma suamiku yang masuk ke rahimku.
19141Please respect copyright.PENANAinoPXLX1Dl
Aku memberitahu Wahyu dan Adit tentang kehamilanku. Kini fantasi mereka terwujud melihat Ibu Ibu mereka masing masing hamil oleh anak teman mereka sendiri. Saat suamiku pulang aku pun memberitahunya tentang kabar ini. Dia senang sekali akan mempunyai anak lagi. Padahal dia tidak tahu bahwa anak yang ada dalam perut istrinya buka anaknya sendiri melainkan anak dari teman sekolah Adit, putranya.
19141Please respect copyright.PENANA8qR2otLXlx
Dia berpesan padaku untuk berhati hati. Bahkan dia berencana untuk tidak keluar kota selama kau hamil muda untuk fokus menjagaku. Tapi aku menolak dengan alasan bahwa ini bukan kehamilan pertama ku lagipula ada Adit yang mejagaku. Padahal alasan sebenarnya agar aku lebih bebas berselingkuh dengan Wahyu.
19141Please respect copyright.PENANAQyAxHK6rUs
Kini Adit juga mulai berani mengentoti aku. Dia selalu ikut menyirami calon adiknya dengan pejuhnya. pada suatu pagi, hari minggu, suamiku harus berangkat kembali. setelah malam sebelumnya aku mengundang Bu Sri dan Wahyu untuk datang ke rumah kami. Kami berencana akan menyelenggarakan pesta atas kehamilan kami.
19141Please respect copyright.PENANAWm9gVDvSUJ
Tentunya ini bukan pesta biasa. Belum ada 5 menit setelah kepergian suamiku dan posisi masih di luar rumah, Adit mulai berani menggerayangiku. aku yang pagi itu memakai daster batik dan jilbab putih lebar sedang digerayangi oleh anakku sendiri di depan rumah kami.
19141Please respect copyright.PENANAHfufAAfbat
Aditya : "Ibu selamat pagi"
19141Please respect copyright.PENANAzuCLX3JadP
Sapa Adit dari belakang dan langsung meremas remas susuku dari balik daster dan jilbab lebarku.
19141Please respect copyright.PENANAKOH316EygL
Aku : "Ahhhh hyyaaa,kamu bikin Ibu kaget saja ahhh"
19141Please respect copyright.PENANAV5mpNCKm5e
Adit tidak berhenti meremas remas susuku seakan ingin memeras asi ku yang belum keluar karena usia kehamilanku baru jalan 2 bulan.
19141Please respect copyright.PENANAaMeGhwolrw
Aditya : "Gimana enak Bu?"
19141Please respect copyright.PENANA4baVNIXC7u
Adit masih saja meremas buah dadaku kini bahkan pentilku ikut dipelintir dari luar.
19141Please respect copyright.PENANAlC4lD9UimL
Aku : "Jhanganhhh di diisini nhanti kelihatan orang"
19141Please respect copyright.PENANA0gKi7RI8s7
Aku tak kuasa menahan serangan Adit pada kedua buah dadaku.
19141Please respect copyright.PENANAIMb02d8j4w
Posisi kami yang berada di halaman depan rumah memang rentan terlihat orang. Tapi mengingat ini minggu pagi dan halaman rumah kami yang luas membuat kecil kemungkinan ada orang yang melihat aktivitas kami. Meskipun resiko masih ada justru itulah yang semakin membuatku terangsang dan semakin bersemangat.
19141Please respect copyright.PENANAa3un85FOrr
Adit menarikku kebelakang. Dia duduk di tangga depan rumah kami. Aku dituntun untuk duduk dipangkuannya. sebelumnya dia sudah mengeluarkan kontolnya dari celana nya dan mengangkat bagian belakang dasterku sampai kepangkal paha.
19141Please respect copyright.PENANArmM10W6Y3I
Aku yang tidak memakai cd dan bh memudahkan Adit untuk melakukan penetrasi. sedikit demi sedikit Aku mulai menduduki pangkuannnya dan seiring dengan itu batang penis Adit semakin dalam masuk ke liang vaginaku. setelah mendiamkan sebentar aku mulai menggerakkan menaik turunkan bokong ku.
19141Please respect copyright.PENANArtulS39ljo
Sensasinya sungguh berbeda, di pagi hari yang masih tenang sejuk khas lereng gunung lawu, aku yang sedang hamil tengah di setubuhi oleh anakku sendiri di halaman depan rumahku. Tangan Adit menggerayangi lagi buah dadaku dan meremas sambil memelintir pentilku. Semenjak kehamilan ini pentilku semakin sensitif pernah aku mengalami orgasme hanya karena adit menarik narik putingku saat sedang menonton tv.
19141Please respect copyright.PENANAsQeUergGhM
Aku : "Ahhhh shhhhs ahhh terus dit sodok terus"
19141Please respect copyright.PENANADzD2MstfmO
Aditya : "Iya Buk ahhha ah shhh"
19141Please respect copyright.PENANAzN2CeaUARd
Sekarang Adit menarik tubuhku hingga menghadap kami saling berhadap hadapan dan menyambut bibir ku dengan ciumannya. Dia membelitkan lidahnya dengan lidahku. Kami saling bertukar air liur satu sama lain.
19141Please respect copyright.PENANAxt3pCPz9YV
Aku : "Ahhh Adit cmuchhhh"
19141Please respect copyright.PENANAGP0YV6WSH8
"Nhmmm hannhhhhh" suara ciuman kami semakin keras.
19141Please respect copyright.PENANAHsaKHpyM7D
Aku : "Ahhh telan Diiittt telan air liur Ibu"
19141Please respect copyright.PENANA2d1LexY3dW
Aditya : "Ahhhh rasanya enak sekali"
19141Please respect copyright.PENANAFbc7RomNwb
Tangannya kini mulai melepas kancing depan dasterku. Tangan Adit langsung masuk dan menarik puting payudara lagi. Aku menengok kekanan dan kiri was was jika sewaktu waktu ada orang yang lewat di samping rumah kami terlebih hari sudah mulai beranjak siang banyak warga yang akan pergi merumput ke bukit belakang desa.
19141Please respect copyright.PENANAxbTB97NKYd
Aku : "Ahhh Dit udah Dit jangan"
19141Please respect copyright.PENANA1Ww4Slk0u9
Aku tak kuasa untuk menghentikan Adit mengeluarkan buah dadaku yang sudah tidak tertutup lagi dari lubang depan dasterku. Bahkan dia menyibakkkan bagian depan jilbabku sehingga buah dadaku terekspos sempurna. Aku semakin khawatir dengan hal ini.
19141Please respect copyright.PENANA8Y4TVs3b9C
Aku : "Sudah Dit ahhhhh" Aku berusaha menghentikannnya
19141Please respect copyright.PENANAALjQBjNLkF
Aditya : "Cuppppp smuuchhhh"
19141Please respect copyright.PENANAgJlSzP0Pza
Hisapannnya pada pentil payudaraku semakin kuat.
19141Please respect copyright.PENANATca5QXHAAC
Kini tubuhku sudah pasrah menerima sodokan dari bawah. Aku hanya diam menikmati kelakuan Adit padaku. Dia kembali mempercepat sodokannnya seiring tarikan pada puting payudaraku. Adit menggenjot semakin liar seakan tidak peduli aku sedang hamil muda.
19141Please respect copyright.PENANAupUrFyNEB2
Tiba tiba ditengah persenggamaan ku dengan Adit aku mendengar suara sepeda motor. Aku kaget takut jika ada tamu dan bisa melihat kearah datangnya suara motor karena posisi ku yang membelakanginya. Tapi seakan tidak peduli Adit terus meneruskan genjotannnya.
19141Please respect copyright.PENANAFBe7SDxJWW
"Wah pagi pagi udah enak enakan yaaa" suara wanita yang tidak asing bagiku.
19141Please respect copyright.PENANA5QdxpugD96
Wahyu : "Pelan pelan Dit, anakku ada di dalam perut Ibumu lho"
19141Please respect copyright.PENANADjwsHMPe2r
Aditya : "Santai aja Yu, aku sudah memperhitungkannya kok"
19141Please respect copyright.PENANAGEROZ2NoSY
Ternyata itu adalah Wahyu dan Ibunya Bu Sri. Aku lega ternyata bukan orang lain yang datang. Mereka datang pagi mungkin sudah tidak sabar memulai pesta kami. Tiba tiba Wahyu sudah berdiri di samping kiriku. Tangannya mengelus elus tonjolan di selangkangannya dari luar celana.
19141Please respect copyright.PENANAHS1pSjq6eY
Aku yang melihat hal itu langsung menurunkan selana kolornya dan langsung menghisap penis tegang itu. Aku mengulum nya dan menghisapnya. Sementara itu Bu Sri yang tadi hanya melihat sekarang ikut ikutan jongkok dan menjilati batang penis dan buah zakar milik anaknya. Hampir selama 10 menit kami dalam posisi seperti itu hingga akhirnya Adit orgasme dan memuntahkan sperma nya dalam vaginaku dan disusul dengan ledakan sperma Wahyu dalam mulutku.
19141Please respect copyright.PENANA1RerQGKFC5
Saking banyaknya sperma Wahyu tidak tertampung di mulutku dan menetes di permukaan payudaraku. Bu Sri yang tidak mendapat jatah akhirnya menjilati tetesan sperma di seluruh permukaan payudaraku. Seperti tidak puas dia mencium mulutku yang masih penuh sperma untuk minta bagian. Kami berciuman mesra saling mengumpan cairan sperma bercampur air liur langsung lewat mulut dan menelan masing masing separuh.
19141Please respect copyright.PENANAWtx6QBfvJY
19141Please respect copyright.PENANAUMQ58FWBkH
19141Please respect copyright.PENANAWQ5ClIN2jm
Ilustrasi Sri Wahyu
19141Please respect copyright.PENANAbCu3I9xwSI
POV Sri Wahyu
19141Please respect copyright.PENANArLo1M9h5WC
Setelah selesai aktivitas di depan rumah Bu bidan, kami langsung masuk kedalam rumah. Tanpa canggung kami berempat langsung membuka seluruh baju yang menutupi tubuh kami. Kecuali Bu bidan Dwi yang masih mengenakan jilbabnya meskipun seluruh tubuhnya sudah tidak tertutupi sehelai benangpun.
19141Please respect copyright.PENANAlZfU4s0a7x
Aku melihat tonjolan kecil di perut bu bidan yang menandakan adanya calon bayi sedang tumbuh didalamnya. Berbeda dengan perutku yang sudah cukup besar memasuki bulan keempat kehamilanku, perut Bu Dwi tidak terlihat hamil jika masih memakai baju apalagi dengan baju lengan panjang berpotongan longgar khas Bu Dwi sehari hari.
19141Please respect copyright.PENANASs5UScJ9bT
Selesai melepas pakaian Aku dan Bu Dwi saling meraba satu sama lain kami menelusuri lekuk tubuh kami masing masing. Bibir Bu Dwi memagut bibirku, kami kembali berciuman hot. Sedang anak anak kami terlihat sedang serius membicarakan sesuatu.
19141Please respect copyright.PENANAlC6dsw68ho
Aditya : "Yaudah ayo bantu aku kebelakang dulu"
19141Please respect copyright.PENANAZJxLGqOHmc
Adit mengajak Wahyu ke belakang. Mereka terlihat sudah merencanakan sesuatu. Tapi aku tidak ambil pusing. Aku terus menikamti ciumanku dengan Bu Dwi. Bosan berciuman kami menghisap buah dada satu sama lain. Buah dadaku yang semakin membesar seiring kehamilanku tidak kalah besar dari milik Bu Dwi yang kutaksir ber-cup c. Beberapa saat kemudian Adit dan Wahyu kembali dari belakang. mereka membawa banyak barang, entah aku tidak tahu apa yang mereka rencanakan.
19141Please respect copyright.PENANAivk1aGjQ2N
Aditya : Sekarang Ibu pakai ini dulu"
19141Please respect copyright.PENANA1hrzJmebLn
Adit membawakan aku sebuah jilbab berwarna coklat. Yang kutebak adalah milik Bu Dwi karena ku sering melihat Bu Dwi memakainya. Rupanya dia punya fantasi lain juga terhadap wanita berjilbab. Apalagi yang lebar seperti yang dipakai Ibunya.
19141Please respect copyright.PENANAWHLdvz1EYS
Memang jilbab berfungsi untuk melindungi wanita dari pandangan laki laki yang bukan muhrim, tapi bagi yang sudah ekstrim level fantasinya jilbab lebar justru menambah kesan tersendiri. Kini Wahyu sudah menyiapkan barang barang yang tadi dia bawa. Dia mengeluarkan dua buah pisau cukur dan kaleng kecil seukuran parfum semprot.
19141Please respect copyright.PENANAqblCRq7Dwq
Wahyu : "Sekarang Ibu Ibu duduk di kursi dulu. dan tolong pahanya di buka" perintah Wahyu singkat.
19141Please respect copyright.PENANAXq80YJ2EMl
Kami segera mengikutinya. Lalu Wahyu kulihat mengocok ngocok kaleng tadi dan membuka tutupnya.
19141Please respect copyright.PENANAApu76EmBvF
Dia mengarahkan semprotannya ke arah vaginaku. Ternyata itu adalah krim cukur. Satu persatu Adit dan Wahyu memegang pisau cukur dan membersihkan bulu kemaluan milik ibu mereka. Setelah selesai bersih mereka lalu mengambil jepit jemuran yang sudah mereka bawa dari belakang tadi. Mereka memasangkannya masing masing pada pentil kami.
19141Please respect copyright.PENANAd0FzT7BC4B
Aku : "Ahhh duh sakittttt"
19141Please respect copyright.PENANAs68dWWDe4p
Aku : "Ahhhh shhhh"
19141Please respect copyright.PENANAW3Dss9SXc6
Awalnya kami merasa kesakitan ketika pentil kami di jepit dengan jepit jemuran apalagi pentil kami yang sangat sensitif. Tapi lama kelamaan rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat pada ujung pentil kami.
19141Please respect copyright.PENANARDGyT6busH
Belum cukup sampai disitu mereka mengambil timun yang berukuran cukup besar. Mereka merubah posisi menjadi posisi 69. Tanpa disuruh kami segera mengulum penis mereka dan kurasakan benda bulat halus memasuki vaginaku. Ternyata mereka akan menggunakan timun itu untuk memuaskan kami.
19141Please respect copyright.PENANAq8PKKy5LY2
Wahyu : "Gimana Bu enak?" tanya Wahyu padaku.
19141Please respect copyright.PENANAdGG8pTXUCL
Aku : "Ihhya ennak" jawabku tak jelas karena penis Wahyu di mulutku.
19141Please respect copyright.PENANAKuEAv4VyFX
Begitu juga dengan Adit dia terlihat bersemangat menghujam lubang mulut dan vagina milik ibunya masing dengan penisnya dan sebatang timun. Aku hanya bisa bertahan selama 10 menit sampai orgasme dan disusul Bu Dwi beberapa saat kemudian. Seharian kami memuaskan nafsu birahi kami Adit dan Wahyu bergantian meyetubuhi kami.
19141Please respect copyright.PENANATUdD35vGz4
Mereka melakukan bermacam macam hal mulai dari yang konvensional sampai sedikit bdsm dengan mengikat buah dada kami. Mereka juga melakukan bukkake pada kami berdua. Mereka menumpahkan sperma mereka di tubuh dan wajah kami saat aku dan Bu Dwi sedang berpelukan.
19141Please respect copyright.PENANA3xVt2g2uc8
Kami hanya berhenti untuk istirahat dan makan. Bahkan untuk makan Adit dan Wahyu menggunakan tubuh kami sebagai alas makan. Mereka meletakkan nasi dan lauk diatas tubuh kami dan menyantapnya bersama. Kami makan dengan disuapi oleh anak kami masing masing tidak dengan tangan melainkan langsung dari mulut ke mulut.
19141Please respect copyright.PENANATwElXnbJra
Entah berapa kali kami mengalami orgasme seharian ini. Sudah tak terhitung jumlah sperma yang ditumpahkan anak kami berdua. Sampai sampai ruang tamu rumah Bu Dwi dipenuhi bau keringat bercampur bau anyir cairan kelamin kami semua.
19141Please respect copyright.PENANAg9q12myXYQ
19141Please respect copyright.PENANADoQGrka0yj
19141Please respect copyright.PENANAlAKHXNXbge
Ilustrasi Dwi Nur Ekawati
19141Please respect copyright.PENANA3jOWLzqPnM
19141Please respect copyright.PENANAOfrWAsSGlM
POV Dwi Nur Ekawati
19141Please respect copyright.PENANAQ01g1IMNFd
Akibat kehamilanku, terjadi perubahan hormonal dalam diriku. buah dadaku semakin membesar seiring usia kehamilanku yang masuk bulan ketiga. Buah dadaku yang sebelumnya sudah berukuran cukup besar kini sudah semakin tidak tertampung oleh bh bh milikku.
19141Please respect copyright.PENANAoefBKiSPK9
Rasanya begitu tersiksa memakai bh yang rasanya tiap hari terasa semakin kecil sampai sampai rasanya buah dadaku ingin meloncat keluar. Begitu juga dengan pakaianku. Tubuhku yang semakin membesar terutama bagian bokongku membuat baju kerja yang kupakai seperti tidak berguna menutupi lekuk tubuhku. Meskipun aku berjilbab tapi pakaianku yang kupakai menempel ketat pada tubuhku. Teman teman sejawatku memaklumi nya, mereka mengerti keadaanku.
19141Please respect copyright.PENANAEI9NZl8PoL
Sebenarnya aku pun juga sudah memesan baju hamil untuk bekerja sehari hari. Tapi karena lamanya proses pembuatan dan banyaknya garapan penjahit memaksa aku memakai baju kerja lamaku meskipun terasa semakin menyiksa.
19141Please respect copyright.PENANABFoJ4rxnan
Belum lagi pandangan mesum dari laki laki di puskesmas. Jika sebelumnya saja aku sudah menjadi bahan fantasi laki laki disekitarku apalagi saat ini aku sedang hamil. Tubuhku yang menonjol kesana kesini pasti semakin membuat penis rekan rekan laki laki semakin keras. Terutama Pak Heru tukang kebun merangkap penjaga puskesmas. Sebenarnya aku dalam hati aku merasa bangga, di usiaku yang hampir 37 tahun dan dalam keadaan hamil masih bisa memancing gairah laki laki di sekitarku.
19141Please respect copyright.PENANABi5Ei20vYz
Tetapi berbeda ceritanya jika aku di rumah. Masalah baju dan pakaian dalamku yang kekecilan sudah tidak ada lagi. Karena semenjak awal hubungan gelapku. Nyaris aku tidak pernah memakai baju. Aku hanya memakai selembar kain batik yang kuikatkan diatas dadaku. Itu semua kulakukan agar Wahyu dan Adit leluasa menyetubuhi aku. Tapi itu semua dengan syarat suamiku sedang tidak di rumah dan tidak ada orang lain di rumah.
19141Please respect copyright.PENANAqoZFGIr2g2
Selain itu aku berpakaian biasa layaknya aku sehari hari. Ketika aku keluar rumah aku selalu memakai baju panajng dan jilbab, meskipun kadang kadang aku nakal dengan tidak memakai pakaian dalam didalamnya. Sering aku berpakaian seperti itu saat berbelanja kebutuhan di warung, saat membayar tagihan listrik maupun saat menemui tamu dirumahku. Aku sadar banyak laki laki yang nafsu padaku tapi tidak kupikirkan karena mereka tidak berani berbuat lebih jauh dan aku juga menikmati perhatian mereka padaku.
19141Please respect copyright.PENANAB7Xx1FuCr7
Pernah di suatu pagi hari saat aku dan adit sedang asyik bersenggama.
19141Please respect copyright.PENANAjV7gMbRYfN
Aku : "Ahhhha ahhhha"
19141Please respect copyright.PENANA6vyTO9rKjP
Aku : "Shhhhh ehhmmmm"
19141Please respect copyright.PENANAXBoOjEwcoT
"Tok tok tok" terdengar suara ketokan pintu
19141Please respect copyright.PENANApg59S6JgAF
Aku : "Sebhnenthar Dhit ssseppertinyha ah hhda ta mu"
19141Please respect copyright.PENANAnyUTLdpRHY
Aku segera menyudahi persetubuhanku dengan Adit. Aku mengintip dari balik gorden jendela ternyata Pak Dukuh datang ke rumahku.
19141Please respect copyright.PENANAs0UYus5aFC
Aku : "Iyyya sebentar" teriakku dari dalam.
19141Please respect copyright.PENANAjzn3R86rqF
Aku segera berlari ke kamar untuk ganti baju. Aku mengambil baju kurung biru langit yang tergantung di belakang pintu kamarku. Tapi tiba tiba tangan Adit menarik baju yang akan kupakai. Aku bingung kenapa Adit ini.
19141Please respect copyright.PENANAootkN2oBUX
Aditya : "Ibuk jangan pakai baju ini"
19141Please respect copyright.PENANAHQMJznzNJt
Aku : "Kamu gila yaa masak Ibu menemui tamu dalam keadaan telanjang."
19141Please respect copyright.PENANA4jLaCXQCr4
Aku : "Bisa bisa Ibu diperkosa nanti"
19141Please respect copyright.PENANAlPj9Jhtyfo
Aditya : "Maksudnya jangan pakai baju tapi pakai ini saja"
19141Please respect copyright.PENANAwYPyYyWIwY
Adit meyerahkan sebuah mukena terusan yang biasa kupakai. Aku bingung.
19141Please respect copyright.PENANAOe1bOBG4e9
Aku : "Maksudmu Ibu harus menemui tamu hanya pake mukena"
19141Please respect copyright.PENANAqrlsHyzhHz
Aditya : "Iya, nggak apa apa"
19141Please respect copyright.PENANAzuuoBdcxrE
Aku : "Nggak mau ahhh, sudah sini mana baju ibu"
19141Please respect copyright.PENANAuuGXkgsQdY
Aditya : "Pokoknya nggak boleh, udah cepetan dipakai Bu, kasian tamunya nungguin tuh"
19141Please respect copyright.PENANAisLwi5qbxy
Akhirnya aku terpaksa memakai mukena itu. aku sempat bercermin sebentar memperhatikan bayangan tubuhku. Sekilas memang tidak ada yang aneh. Tapi jika dilihat dengan seksama orang yang melihat pasti tahu kalau aku tidak memakai apa apa lagi dibalik mukena yang kupakai. Segera setelah itu aku berjalan kedepan dan membuka pintu.
19141Please respect copyright.PENANA2MMPqiZ1GO
Aku : "Eh ada Pak Dukuh silakan masuk"
19141Please respect copyright.PENANAjB4oY8vVaB
Pak Dukuh : "Terimakasih kasih Bu, maaf mengganggu"
19141Please respect copyright.PENANAPlc2bj28f4
Pak Dukuh masuk mengikuti ku dari belakang.
19141Please respect copyright.PENANAWclbpPplBx
Aku : "Silakan duduk. maaf sebelumnya ada keperluan apa nggih bapak Dukuh?"
19141Please respect copyright.PENANAPeAtuYAWRq
Tapi Pak Dukuh hanya diam tatapannya kosong terpaku pada tubuhku. Aku yakin Pak Dukuh pasti tahu aku tidak memakai apa apalagi dibalik mukena yang kupakai. Apalagi bahan mukena itu adalah katun putih halus yang tidak terlalu tebal.
19141Please respect copyright.PENANAS2ELkEejCH
Aku : "Pak Dukuhh" Aku kembali memnggil tamuku itu.
19141Please respect copyright.PENANA7VEhcBgSUB
Pak Dukuh : "Ehhh iya ya. maaf nggak konsen Bu."
19141Please respect copyright.PENANA1W9XBs4SMz
Pak Dukuh : "Ini saya mau menyampaikan tagihan pbb tahun ini."
19141Please respect copyright.PENANAxXsSsiBRvS
Pak Dukuh : "Maklum perintah dari pemerintah untuk menggenjot pendapatan daerah masing masing"
19141Please respect copyright.PENANA5alD5GVdN4
Jelas Pak Dukuh tanpa melepaskan tatapannya dari tubuhku.
19141Please respect copyright.PENANAX87KqHVJnN
Aku : "Oh sudah hampir jatuh tempo ya Pak? kalau boleh tahu berapa jumlahnya ya Pak?"
19141Please respect copyright.PENANAR0LFkjTtxW
Setelah membolak balik faktur pajak yang ada di tangannya dia menyebutkan
19141Please respect copyright.PENANAExQOtYAJQR
Pak Dukuh : "Dua ratus tiga puluh tiga ribu enam ratus tujuh puluh lima, itu terdiri dari pajak rumah"
19141Please respect copyright.PENANAa9pS9LKgv4
Pak Dukuh : "Dan tanah yang Ibu tempati ini ditambah ladang yang ada dipinggir kampung."
19141Please respect copyright.PENANALXstZI2qvu
Pak Dukuh : "Mau dibayar lewat saya atau bayar sendiri?"
19141Please respect copyright.PENANARNKNHjWI8f
Aku : "Lewat bapak saja, sebentar saya ambilkan uangnya dulu"
19141Please respect copyright.PENANAKQANDFdtob
Kemudian kau beranjak dari tempat duduk menuju kamarku. untuk mengambil uang. Aku membawa uang pas sejumlah 235 ribu. Aku segera kembali kedepan setelah dikamar tadi sempat terhambat oleh remasan nakal Adit pada kedua payudaraku.
19141Please respect copyright.PENANA88Bgyi3gwV
Aku : "Ini Pak uangnya, sisanya di bawa saja"
19141Please respect copyright.PENANAKouuSMJHkR
Pak Dukuh : "Oiya terima kasih Bu, ngomong ngomong Pak Agus tidak di rumah ya"
19141Please respect copyright.PENANAotzCX8pghf
Aku kaget menedengar perkataan pak dukuh. dia menanayakan keberadaan suamiku. Aku takut Pak Dukuh nekat memperkosa aku. Apalagi dari tadi dia terus menatap bagian dada mukenaku yang sekarang kusut akibat remasan Adit tadi. Aku kesal karena kecerobohan Adit kini aku terancam diperkosa lelaki yang kutaksir berusia hampir 60 tahun ini
19141Please respect copyright.PENANA6T7pB1y8zh
Pak Dukuh : "Ehh iya, bapaknya lagi ke semarang, nganter pesanan melon"
19141Please respect copyright.PENANAzHgs4mV1H4
Mendengar jawabanku Pak Dukuh sepertinya memikirkan sesuatu. Aku sudah bersiap untuk kemungkinan terburuk. Dan aku juga tidak terlalu takut karena ada Adit di rumah.
19141Please respect copyright.PENANAW6cuBXVCYT
Pak Dukuh : "Oh begitu, ya sudah saya permisi dulu"
19141Please respect copyright.PENANAp8aHsjmOz0
Pak Dukuh segera pamit pulang. Sepertinya dia urung menjalankan niatnya. Entah apa alasannya tapi yang jelas dia sudah menahan nafsu karena kulihat ketika berjalan menyusuri halaman depan rumahku, berkali kai dia membetulkan posisi burungnya di dalam celana.
19141Please respect copyright.PENANAgkBBdWFelj
Aku hanya bisa tersenyum dalam hati. Belum sempat aku menutup pintu, tubuhku sudah ditarik kearah tembok. Ternyata Adit sudah tidak sabar menyelesaikan persetubuhan kami yang tertunda karena kedatangan Pak Dukuh tadi.
19141Please respect copyright.PENANAbxC6cTO9Dq
Tanpa berlama lama aku yang masih mukena di dorong menyandarkan punggungku pada tembok. Adit lalu menyibakkan bagian bawah mukena ku dan segera memasukkan penisnya ke dalam vaginaku.
19141Please respect copyright.PENANAByHKQ5mF3U
Aku : "Ahhh pelan pelan Dit"
19141Please respect copyright.PENANAhfgwcyJG5e
Aditya : "Ahhhhh Adit semakin nafsu lihat Ibu pake mukena ini"
19141Please respect copyright.PENANAKjDdLFeuWS
Aku : "Ohh yaa kamu suka Dit"
19141Please respect copyright.PENANAMhyVPjPYo0
Aditya : "Ohh iya Bu Adit suka sekali. Adit semakin nafsu ngentot Ibu"
19141Please respect copyright.PENANANY4Bi1lVtA
Aku : "Ya sudah ayo Dit terus genjot Ibumu ini"
19141Please respect copyright.PENANAVCWE9jK5zH
Aditya : "Ahhhh Adit mau keluar Bu, Adit mau nyampe"
19141Please respect copyright.PENANA0pdK9akDBM
Dia melepaskan penisnya dari vaginaku. Lalu menyuruhku jongkok di depannya.
19141Please respect copyright.PENANAlGjKlPZgD5
Aditya : "Sekarang Ibu jongkok,aaahhh aaahhsh. terima pejuh Adit Bu"
19141Please respect copyright.PENANAQiyt5Tcfqb
Adit mengarahkan penisnya ke wajahku sambil terus dikock dengan tangan kirinya. Tidak lama kemudian Adit mengerang dan penisnya memuntahkan pejuhnya ke muka ku.
19141Please respect copyright.PENANAiPQeyeiQ9L
Croott croott croott
19141Please respect copyright.PENANA6cM2owvC8B
Banyak sekali pejuhnya sampai sampai banyak yang mengenai mukena yang sedang kupakai ini.
19141Please respect copyright.PENANAtFarxRgVti
Aditya : "Ahhhh ahhhhha bersihin Bu"
19141Please respect copyright.PENANAqolY84asTU
Segera aku mengulum penis Adit dan membersihkan sisa sperma yang ada sampai bersih.
19141Please respect copyright.PENANAnXvsIrhm8d
Aku : "Gimana enak Dit?"
19141Please respect copyright.PENANAuzaBpHUU2g
Aditya : "Enak bu kapan kapan lagi ya" jawab Adit
19141Please respect copyright.PENANAXkL5yBaQ3f
Aku : "Gampang kalau itu, ohhiyyya Dit besok hari minggu anterin Ibu ke kota s ya?
19141Please respect copyright.PENANANaebaUPzio
Aku : "Kamu nggak ada acara kan besok?"
19141Please respect copyright.PENANAC7OUMp5YBM
Aditya : "Ohiya pasti Adit mau dong nganterin Ibu yang cantik. tapi ngapain Bu?"
19141Please respect copyright.PENANATTPGeuqV5E
Aku : "Ah kamu ini pinter gombal."
19141Please respect copyright.PENANATsqYUe6JfQ
Aku : "Rencananya besok Ibu mau beli baju hamil dan pakaian dalam baru."
19141Please respect copyright.PENANAhFNfCu0Kee
Aku : "Soalnya pakaian Ibu sudah kekecilan semua"
19141Please respect copyright.PENANAXtLAJiSS96
Aditya : "Ngapain beli baru mending gak usah pake baju Bu?"
19141Please respect copyright.PENANAidfhLgy2Le
Aku : "Ihhh maunya kamu tuh ya,"
19141Please respect copyright.PENANA1Xn3JoOBt8
Aku : "Memangnya kamu mau Ibu berangkat kerja nggak pake baju trus kalo Ibu diperkosa gimana?
19141Please respect copyright.PENANA0vZnW6H7h7
Aku : "Kamu mau?"
19141Please respect copyright.PENANATFrN35I1IU
Aditya : "Yah jangan dong"
19141Please respect copyright.PENANAkdvfdYHxrf
Aku : "Makanya kalo gitu besok mau kan nganter Ibu?"
19141Please respect copyright.PENANA4syfQPLeVG
Aditya : "Siap Boss"
ns216.73.216.94da2