Aku Dihamili Tetangga
21078Please respect copyright.PENANA1E2f8vHJS3
Namaku Lani, seorang ibu rumah tangga, umurku 36 tahun. Suamiku namanya Prasojo, umur 44 tahun, seorang pegawai di pemerintahan di Bantul. Aku bahagia dengan suami dan kedua anakku. Suamiku seorang laki-laki yang gagah dan bertubuh besar, biasalah dulu dia seorang tentara. Penampilanku walaupun sudah terbilang berumur tapi sangat terawat, karena aku rajin ke salon dan fitnes dan yoga. Kata orang, aku mirip seperti Sandy Harun.
21078Please respect copyright.PENANAWAylnoGr77
21078Please respect copyright.PENANA4KM1sxl75x
21078Please respect copyright.PENANAX20tDiUGsE
Tubuhku masih bisa dikatakan langsing, walaupun payudaraku termasuk besar, karena sudah punya anak dua. Anakku yang pertama bernama Rika, seorang gadis remaja yang beranjak dewasa. Dia sudah mau lulus SMA, yang kedua Sangga,masih sekolah SMA kelas 1. Rika walaupun tinggal serumah dengan kami juga lebih sering menghabiskan waktunya di tempat kosnya di kawasan Gejayan. Kalau si Sangga, karena cowok remaja, lebih sering berkumpul dengan teman-temannya ataupun sibuk berkegiatan di sekolahnya. Semenjak tidak lagi sibuk mengurusi anak-anak, kehidupan seksku semakin tua justru semakin menjadi-jadi. Apalagi suamiku selain bertubuh kekar, juga orang yang sangat terbuka soal urusan seks. Akhir-akhir ini, setelah anak-anak besar, kami berlangganan internet.
21078Please respect copyright.PENANAwy22zsrUtB
21078Please respect copyright.PENANAVjMUt3LDUE
21078Please respect copyright.PENANAlKWzflgmZn
Aku dan suamiku sering browsing masalah-masalah seks, baik video, cerita, ataupun foto-foto. Segala macam gaya berhubungan badan kami lakukan. Kami bercinta sangat sering, minimal seminggu tiga kali. Entah mengapa, semenjak kami sering berseluncur di internet, gairah seksku semakin menggebu. Sebagai tentara, suami sering tidak ada di rumah, tapi kalau pas di rumah, kami langsung main kuda-kudaan, hehehe. Sudah lama kami memutuskan untuk tidak punya anak lagi. Tapi aku sangat takut untuk pasang spiral. Dulu aku pernah mencoba suntik dan pil KB. Tapi sekarang kami lebih sering pakai kondom, atau lebih seringnya suamiku ‘keluar’ di luar. Biasanya di mukaku, di payudara, atau bahkan di dalam mulutku. Pokoknya kami sangat hati-hati agar Sangga tidak punya adik lagi. Dan tenang saja, suamiku sangat jago mengendalikan muncratannya, jadi aku tidak khawatir muncrat di dalam rahimku. Walaupun sudah dua kali melahirkan tubuhku termasuk sintal dan seksi. Payudaraku masih cukup kencang karena terawat. Tapi yang jelas, bodiku masih semlohai, karena aku masih punya pinggang. Aku sadar, kalau tubuhku masih tetap membuat para pria menelan air liurnya. Apalagi aku termasuk ibu-ibu yang suka pakai baju yang agak ketat. Sudah kebiasaan sih dari remaja.
21078Please respect copyright.PENANAjnqFjvDjGE
21078Please respect copyright.PENANAfGx73MhOVl
21078Please respect copyright.PENANAnwwtcDrNv0
Suamiku termasuk seorang pejabat yang baik. Dia ramah pada setiap orang. Di kampung dia termasuk aparat yang disukai oleh para tetangga. Apalagi suamiku juga banyak bergaul dengan anak-anak muda kampung. Kalau pas di rumah, suamiku sering mengajak anak-anak muda untuk bermain dan bercakap-cakap di teras rumah. Semenjak setahun yang lalu, di halaman depan rumah kami di bangun semacam gazebo untuk nongkrong para tetangga. Setelah membeli televisi baru, televisi lama kami, ditaruh di gazebo itu, sehingga para tetangga betah nongkrong di situ. Yang jelas, banyak bapak-bapak yang curi-curi pandang ke tubuhku kalau pas aku bersih-bersih halaman atau ikutan nimbrung sebentar di tempat itu. Maklumlah, kalau istilah kerennya, aku ini termasuk MILF, hehehe. Selain bapak-bapak, ada juga pemuda dan remaja yang sering bermain di rumah. Salah satunya karena gazebo itu juga dipergunakan sebagai perpustakaan untuk warga.
21078Please respect copyright.PENANAY5hwpFEmZ4
21078Please respect copyright.PENANAqWIFT5Ixg3
21078Please respect copyright.PENANAxJk6G0wZMi
Salah satu anak kampung yang paling sering main ke rumah adalah Indun, yang masih SMP kelas 2. Dia anak tetangga kami yang berjarak 3 rumah dari tempat kami. Anaknya baik dan ringan tangan. Sama suamiku dia sangat akrab, bahkan sering membantu suamiku kalau lagi bersih-bersih rumah, atau membelikan kami sesuatu di warung. Sejak masih anak-anak, Indun dekat dengan anak-anak kami, mereka sering main karambol bareng di gazebo kami. Bahkan kadang-kadang Indun menginap di situ, karena kalau malam, gazebo itu diberi penutup oleh suamiku, sehingga tidak terasa dingin. Pada suatu malam, aku dan suamiku sedang bermesraan di kamar kami. Semenjak sering melihat adegan blow job di internet, aku jadi kecanduan mengulum penis suamiku. Apalagi penis suamiku adalah penis yang paling gagah sedunia bagiku. Tidak kalah dengan penis-penis yang biasa kulihat di BF. Padahal dulu waktu masih pengantin muda aku selalu menolak kalau diajak blowjob. Entah kenapa sekarang di usia yang sudah pertengahan kepala tiga ini aku justru tergila-gila mengulum batang suamiku. Bahkan aku bisa orgasme hanya dengan mengulum batang besar itu. Tiap nonton film blue pun mulutku serasa gatal. Kalau pas tidak ada suamiku, aku selalu membawa pisang kalau nonton film-film gituan. Biasalah, sambil nonton, sambil makan pisang, hehehe. Malam itu pun aku dengan rakus menjilati penis suamiku. Bagi mas Prasojo, mulutku adalah vagina keduanya. Dengan berseloroh, dia pernah bilang kalau sebenarnya dia sama saja sudah poligami, karena dia punya dua lubang yang sama-sama hotnya untuk dimasuki. Ucapan itu ada benarnya, karena mulutku sudah hampir menyerupai vagina, baik dalam mengulum maupun dalam menyedot. Karena kami menghindari kehamilan, bahkan sebagian besar sperma suamiku masuk ke dalam mulutku. Malam itu kami lupa kalau Indun tidur di gazebo kami. Seperti biasa, aku teriak-teriak pada waktu penis suamiku mengaduk-aduk vaginaku. Suamiku sangat kuat. Malam itu aku sudah berkali-kali orgasme, sementara suamiku masih segar bugar dan menggenjotku terus menerus. Tiba-tiba kami tersentak, ketika kami mendengar suara berisik di jendela. Segera suami mencabut batangnya dan membuka jendela. Di luar nampak Indun dengan wajah kaget dan gemetaran ketahuan mengintip kami. Suamiku nampak marah dan melongokkan badannya keluar jendela. Indun yang kaget dan ketakutan meloncat ke belakang. Saking kagetnya, kakinya terantuk selokan kecil di teras rumah. Indun terjerembab dan terjungkal ke belakang. Suamiku tak jadi marah, tapi dia kesal juga.
21078Please respect copyright.PENANABHbZNW2OH4
21078Please respect copyright.PENANASHdoUZQXMa
21078Please respect copyright.PENANA0q0pKNcCr8
“Walah, Ndun! Kamu itu ngapain?” bentaknya.
21078Please respect copyright.PENANAAElDmPa0I4
21078Please respect copyright.PENANAULYLWJ67BC
21078Please respect copyright.PENANAbte81CoJuh
Indun ketakutan setengah mati. Dia sangat menghormati kami. Suamiku yang tadinya kesal pun tak jadi memarahinya. Indun gelagepan. Wajahnya meringis menahan sakit, sepertinya pantatnya terantuk sesuatu di halaman. Aku tadinya juga sangat malu diintip anak ingusan itu. Tapi aku juga menyayangi Indun, bahkan seperti anakku sendiri. Aku juga sadar, sebenarnya kami yang salah karena bercinta dengan suara segaduh itu. Aku segera meraih dasterku dan ikut menghampiri Indun.
21078Please respect copyright.PENANAoViK8WHqop
21078Please respect copyright.PENANAZUXvWn4FSq
21078Please respect copyright.PENANAyZJU9x2wCA
“Aduh, mas. Kasian dia, gak usah dimarahin. Kamu sakit Ndun?” Aku mendekati Indun dan memegang tangannya.
21078Please respect copyright.PENANAtIXSifzkVN
21078Please respect copyright.PENANA8eObfTVctn
21078Please respect copyright.PENANAf921cReThv
Wajah Indun sangat memelas, antara takut, sakit, dan malu.
21078Please respect copyright.PENANAanlZ1Szwp7
21078Please respect copyright.PENANA2i8n4faPPb
21078Please respect copyright.PENANAwS5lv5hkNP
“Sudah gak papa. Kamu sakit, Ndun?” tanyaku. “Sini coba kamu berdiri, bisa gak?”
21078Please respect copyright.PENANAcLv3BJpaJa
21078Please respect copyright.PENANAXdr01IrSli
21078Please respect copyright.PENANAFTiwJKHZnX
Karena gemeteran, Indun gagal mencoba berdiri, dia malah terjerembab lagi. Secara reflek, aku memegang punggungnya, sehingga kami berdua menjadi berpelukan. Dadaku menyentuh lengannya, tentu saja dia dapat merasakan lembutnya gundukan besar dadaku, karena aku hanya memakai daster tipis yang sambungan, sementara di dalamnya aku tidak memakai apa-apa.
21078Please respect copyright.PENANAM9tzrzyLZC
21078Please respect copyright.PENANAymVRGZsMTx
21078Please respect copyright.PENANATNGiDPl88g
“Aduh sorri, Ndun” pekikku.
21078Please respect copyright.PENANAiqsLCRW5bY
21078Please respect copyright.PENANAObXjR6n8Gu
21078Please respect copyright.PENANAAm2G5pBJ5s
Tiba-tiba suamiku tertawa. Agak kesal aku melirik suamiku, kenapa dia menertawai kami.
21078Please respect copyright.PENANAVvG1oiT3Rv
21078Please respect copyright.PENANAiilBzYUt8E
21078Please respect copyright.PENANAiu5FZaWDDV
“Aduh Mas ini. Ada anak jatuh kok malah ketawa”
21078Please respect copyright.PENANA6yYG5VZGti
21078Please respect copyright.PENANAz3NOh7ubqo
21078Please respect copyright.PENANAXz0HJ75IxV
“Hahaha.. lihat itu, Dik. Si Indun ternyata udah gede, hahaha…” kata suamiku sambil menunjuk selangkangan Indun. Weitss… ternyata mungkin tadi Indun mengintip kami sambil mengocok, karena di atas celananya yang agak melorot, batang kecilnya mencuat ke atas. Penis kecil itu terlihat sangat tegang dan berwarna kemerahan. Malu juga aku melihat adegan itu, apalagi si Indun. Dia tambah gelagepan.
21078Please respect copyright.PENANAasQNMI3rG7
21078Please respect copyright.PENANA4WYIDux8TN
21078Please respect copyright.PENANAAhnh96zDFq
“Hussh Mas. Kasihan dia, udah malu tuh”, kataku yang justru menambah malu si Indun.
21078Please respect copyright.PENANA8I7QWQPvTU
21078Please respect copyright.PENANA5PAEwC0Qaj
21078Please respect copyright.PENANAGqWHkcpHfJ
“Kamu suka yang lihat barusan, Ndun? Wah, hayooo… kamu nafsu ya lihat istriku?” goda suamiku.
21078Please respect copyright.PENANAvbBlWep9Be
21078Please respect copyright.PENANAwZpi1rFHOx
21078Please respect copyright.PENANAgfk1QBJ0Xb
Suamiku malah ketawa-ketawa sambil berdiri di belakangku. Tentu saja wajah Indun tambah memerah, walaupun tetap saja penis kecilnya tegak berdiri. Kesal juga aku sama suamiku. Udah gak menolonng malah mentertawakan anak ingusan itu.
21078Please respect copyright.PENANAonLcyQqJzu
21078Please respect copyright.PENANANIlAOhb7Bd
21078Please respect copyright.PENANAFKiR1xANgM
“Huh, Mas mbok jangan godain dia, mbok tolongin nih, angkat dia”
21078Please respect copyright.PENANAqO6N2iHIdV
21078Please respect copyright.PENANApannaY9Zgg
21078Please respect copyright.PENANAbKNvMhB6AE
“Lha dia khan sudah berdiri, ya tho Ndun? Wakakak” kata suamiku.
21078Please respect copyright.PENANAZFUO1vaAZd
21078Please respect copyright.PENANAke8FsUBUbU
21078Please respect copyright.PENANAoMLauB58ev
Aku sungguh tidak tega lihat muka anak itu. Merah padam karena malu. Aku lalu berdiri mengangkang di depan anak itu, dan memegang dua tangannya untuk menariknya berdiri. Berat juga badannya. Kutarik kuat-kuat, akhirnya dia terangkat. Tapi baru setengah jalan, mungkin karena dia masih gemetar dan aku juga kurang kuat, tiba-tiba justru aku yang jatuh menimpanya. Ohhh… aku berusaha untuk menahan badanku agar tidak menindih anak itu, tapi tanganku malah menekan dada Indun dan membuatnya jatuh terlentang sekali lagi. Bahkan kali ini, aku ikut jatuh terduduk di pangkuannya. Dan…. ohhhh. Sleppp…. terasa sesuatu menggesek bibir vaginaku.
21078Please respect copyright.PENANAuyIFmT1XgH
21078Please respect copyright.PENANAuAt0cH57nb
21078Please respect copyright.PENANAkZp2OY9lTG
“Waa…!” aku tersentak dan sesaat bingung apa yang terjadi, begitu juga dengan Indun, wajahnya nampak sangat ketakutan. “Aduuuhhh!” teriakku. Sementara suamiku justru tertawa melihat kami jatuh lagi. Tiba-tiba aku sadar benda apa yang bergesekan dengan vaginaku, penis kecil si Indun! Penis itu menggesek wilayah sensitifku disamping karena vaginaku masih basah oleh persetubuhanku dengan suamiku, juga karena aku tidak mengenakan apa-apa di balik daster pendekku.
21078Please respect copyright.PENANAQEYC2QToMO
21078Please respect copyright.PENANAFYFZqBP41P
21078Please respect copyright.PENANAVZLjGIEt6E
“Ohhhhh…. apa yang terjadi?” Pikirku.
21078Please respect copyright.PENANAiwM9Hgs9vj
21078Please respect copyright.PENANAsjVj2OUusP
21078Please respect copyright.PENANAke6OtUV2FC
Mungkin juga karena penis Indun yang masih imut dan lobang vaginaku yang biasa digagahi penis besar suami, jadinya sangat mudah diselipin batang kecil itu.
21078Please respect copyright.PENANADx1WUVCUiu
21078Please respect copyright.PENANAQTz6iM6mvW
21078Please respect copyright.PENANAs4DaoWj7pw
“Ohhh.. Masss???” desisku pada suamiku. Kali ini suamiku berhenti tertawa dan agak kaget.
21078Please respect copyright.PENANA7KE2Qk3raJ
21078Please respect copyright.PENANAcPBT3dAXv3
21078Please respect copyright.PENANAsLZfirEYHa
“Napa, say?” tanyanya heran.
21078Please respect copyright.PENANA6mN8CSxhjt
21078Please respect copyright.PENANAGWUKRdpQRa
21078Please respect copyright.PENANAUtYsHMA9tZ
Kami bertiga sama-sama kaget, suamiku nampaknya juga menyadari apa yang terjadi. Dia mendekati kami, dan melihat bahwa kelamin kami saling bersentuhan. Beberapa saat kami bertiga terdiam bingung dengan apa yang terjadi. Aku merasakan penis Indun berdenyut-denyut. Lobangku juga segera meresponnya, mengingat rasa tanggung setelah persetubuhanku dengan suamiku yang tertunda. Aku mencoba bangkit, tapi entah kenapa, kakiku jadi gemetar dan kembali selangkanganku menekan tubuh si Indun. Tentu saja penisnya melesak ke lobangku. Ohhh… aku merasakan sensasi yang biasa kutemui kala sedang bersetubuh.
21078Please respect copyright.PENANABNYM3AznSC
21078Please respect copyright.PENANAM5vWuruqKs
21078Please respect copyright.PENANAyRjdp5H81m
“Ohhh…” desisku. Indun terpekik tertahan. Wajahnya memerah. Tapi aku merasakan pantatnya sedikit dinaikkan merespon selangkanganku. Slepppp… kembali penis itu menusuk dalam lobangku.
21078Please respect copyright.PENANA3R03vUUG4b
21078Please respect copyright.PENANAX0YFvbKytX
21078Please respect copyright.PENANA6TPAUlf6Ep
Yang mengherankan suamiku diam saja, entah karena dia kaget atau apa. Hanya aku lihat wajahnya ikut memerah dan sedikit membuka mulutnya, mungkin bingung juga untuk bereaksi dengan situasi aneh ini.
21078Please respect copyright.PENANAuUo4LaRPSb
21078Please respect copyright.PENANAP6RECcJHvb
21078Please respect copyright.PENANAZBwvkMvDkG
Aku diam saja menahan napas sambil menguatkan tanganku yang menahan tubuhku. Tanganku berada di sisi kanan dan kiri si Indun. Sementara Indun dengan wajah merah padam menatap mukaku dengan panik. Agak mangkel juga aku lihat mukanya, panik, takut, tapi kok penisnya tetap tegang di dalam vaginaku. Dasar anak mesum, pikirku. Tapi aneh juga, aku justru merasakan sensasi yang aneh dengan adanya penis anak yang sudah kuanggap saudaraku sendiri itu dalam vaginaku. Agak kasihan juga lihat mukanya, dan juga muncul rasa sayang. Pikirku, kasihan juga anak ini, dia sangat bernafsu mengintip kami, dan juga apalagi yang dikawatirkan, karena penisnya sudah terlanjur dalam vaginaku. Aku melirik suamiku sambil tetap duduk di pangkuan si Indun. Suamiku tetap diam saja. Agak kesal juga aku lihat respon mas Prasojo. Tiba-tiba pikiran nakal menyelimuti. Kenapa tidak kuteruskan saja persetubuhanku dengan Indun, toh penisnya sudah menancap di vaginaku. Apalagi kalau lihat muka hornynya yang sudah di ubun-ubun, kasihan lihat Indun kalau tidak diteruskan. Dengan nekat aku kembali menekan pantatku ke depan. Vaginaku meremas penis Indun di dalam. Merasakan remasan itu, Indun terpekik kaget. Suamiku mendengus kaget juga.
21078Please respect copyright.PENANAxHHuG3UBnD
21078Please respect copyright.PENANALBewwfj21L
21078Please respect copyright.PENANAZOj2UBx4UI
“Dik, aaa…paaaa yang kaulakukan?” kata suamiku gagap.
21078Please respect copyright.PENANA9zVbEyQy4H
21078Please respect copyright.PENANABnPNzg4KnB
21078Please respect copyright.PENANAS1EzrIbmHd
Aku diam saja, hanya saja aku mulai menggoyang pantatku maju mundur.
21078Please respect copyright.PENANA0VQfl4zJDp
21078Please respect copyright.PENANAEv5Yyq7dCI
21078Please respect copyright.PENANAbPGJxy3c7n
Suamiku melongo sekarang. Wajahnya mendekat melihat mukaku setengah tak percaya. Indun tidak berani lihat suamiku. Dia menatap wajahku keheranan dan penuh nafsu.
21078Please respect copyright.PENANABAXH7bD5jq
21078Please respect copyright.PENANAMq74o5JpL3
21078Please respect copyright.PENANAXriHjwbgHB
“Mas… aku teruskan saja ya, kasihan si Indun. Apalagi khan sudah terlanjur masuk, toh sama saja…” bisikku berani ke suamiku.
21078Please respect copyright.PENANATGXVfS6SZd
21078Please respect copyright.PENANAMPW3ffwTD6
21078Please respect copyright.PENANAXFWtD76OAO
Aku tak bisa lagi menduga perasaan suamiku. Kecelakaan ini benar-benar di luar perkiraan kami semua. Tapi suamiku memegang pundakku, yang kupikir mengijinkan kejadian ini. Entah apa yang ada di pikiranku, aku tiba-tiba sangat ingin menuntaskan nafsu si Indun. Si Indun mengerang-erang sambil terbaring di rerumputan halaman rumah kami. Kembali aku memaju-mundurkan pantatku sambil meremas-remas penis kecil itu di dalam lobangku. Remasanku selalu bikin suamiku tak tahan, karena aku rajin ikut senam. Apalagi ini si Indun, anak ingusan yang tidak berpengalaman. Tiba-tiba, karena sensasi yang aneh ini, aku merasakan orgasme di dalam vaginaku. Jarang aku orgasme secepat itu. Aku merintih dan mengerang sambil memegang erat lengan suamiku. Banjir mengalir dalam lobangku. Otomatis remasan dalam vaginaku menguat, dan penis kecil si Indun dijepit dengan luar biasa.
21078Please respect copyright.PENANA5DgRLwGZA3
21078Please respect copyright.PENANA1GFXqNWNRa
21078Please respect copyright.PENANA57YPE2f7nc
Indun meringis dan mengerang. Pantatnya melengkung naik, dann…. croottttttttt………..
21078Please respect copyright.PENANA1QDHsLxI4q
21078Please respect copyright.PENANAnTfopWJbAT
21078Please respect copyright.PENANAv2xaXIsuwd
Cairan panas itu membanjiri rahimku. Aku seperti hilang kendali, semua tiba-tiba gelap dan aku diserbu oleh badai kenikmatan…
21078Please respect copyright.PENANApyTIMAL1v6
21078Please respect copyright.PENANASEzY3s2NUB
21078Please respect copyright.PENANAfozp0ATz1Z
“Ohhhhhhhhhh…”
21078Please respect copyright.PENANAvMXEb2ESwy
21078Please respect copyright.PENANAkd5HGvBVW3
21078Please respect copyright.PENANAaV7Trz5bLa
Aku lalu terkulai sambil menunduk menahan tubuhku dengan kedua tanganku. Nafasku terengah-engah tidak karuan. Sejenak aku diam tak tahu harus bagaimana. Aku dan suamiku saling berpandangan.
21078Please respect copyright.PENANAWhnkUhbnjs
21078Please respect copyright.PENANANE97kfzoZg
21078Please respect copyright.PENANAVtAQR6tu3i
“Dik… Indun gak pakai kondom ..?” suamiku terbata-bata.
21078Please respect copyright.PENANAN7w4Luighu
21078Please respect copyright.PENANAes0dZCgFcQ
21078Please respect copyright.PENANAp95fxsVFgV
Kami sama-sama kaget menyadari bahwa percintaan itu tanpa pengaman sama sekali, dan aku telah menerima banyak sekali sperma dalam rahimku, sperma si anak ingusan. Ohhh… tiba-tiba aku sadar akan resiko dari persetubuhan ini. Aku dalam masa subur, dan sangat bisa jadi aku bakalan mengandung anak dari Indun, bocah SMP yang masih ingusan.
21078Please respect copyright.PENANAYnpqYViEAp
21078Please respect copyright.PENANAYyfEVggVf2
21078Please respect copyright.PENANA6QNn1gL5WY
Pelan-pelan aku berdiri dan mencabut penis Indun dari vaginaku. Penis itu masih setengah berdiri, dan berkilat basah oleh cairan kami berdua. Aku dan suamiku mengehela nafas. Cepat cepat aku memperbaiki dasterku. Dengan gugup, Indun juga menaikkan celananya dan duduk ketakutan di rerumputan.
21078Please respect copyright.PENANA9nCk2G1IeO
21078Please respect copyright.PENANAjlZPbdJ0uv
21078Please respect copyright.PENANATgCEHRLGaJ
“Maa.. ma’af, Bu..” akhirnya keluar juga suaranya.
21078Please respect copyright.PENANA6tNBXpfjoY
21078Please respect copyright.PENANAhhi3WLSdak
21078Please respect copyright.PENANAs5t97tatiH
Aku menatap Indun dengan wajah seramah mungkin. Suamiku yang akhirnya pegang peranan.
21078Please respect copyright.PENANADHERVp7oq5
21078Please respect copyright.PENANAss03n0JiEK
21078Please respect copyright.PENANAv2VLuoCX1z
“Sudahlah, Ndun. Sana kamu pulang, mandi dan cuci-cuci!” perintahnya tegas.
21078Please respect copyright.PENANAXyIl9XXFGN
21078Please respect copyright.PENANAICg1HtcvPb
21078Please respect copyright.PENANAqXivpzymrf
“Iya, om. Ma.. maaf ya Om” kata Indun sambil menunduk. Segera dia meluncur pergi lewat halaman samping.
21078Please respect copyright.PENANABiIQd1NVrO
21078Please respect copyright.PENANAlVKeCx3iyU
21078Please respect copyright.PENANAt21E3aIcuq
“Masuk!” suamiku melihat ke arahku dengan suara agak keras.
21078Please respect copyright.PENANAjjEShAof9G
21078Please respect copyright.PENANA6rTMwBL8tM
21078Please respect copyright.PENANAwTwyo1jlVY
Gemetar juga aku mendengar suamiku yang biasanya halus dan mesra padaku. Aduuh, apa yang akan terjadi?bKami berdua masuk ke rumah, aku tercekat tidak bisa mengatakan apa-apa. Tiba-tiba pikiran-pikiran buruk menderaku, jangan-jangan suamiku tak memaafkanku. Ohhh apa yang bisa kulakukan. Di dalam kamar tangisanku pecah. Aku tak berani menatap suamiku. Selama ini aku adalah istri yang setia dan bahagia bersama suamiku, tapi malam ini… tiba-tiba aku merasa sangat kotor dan hina. Agak lama suamiku membiarkanku menangis. Pada akhirnya dia mengelus pundakku.
21078Please respect copyright.PENANAoDlP9XeSXk
21078Please respect copyright.PENANAzi1srtY2As
21078Please respect copyright.PENANACdrv9Mf8oe
“Sudahlah bu, ini khan kecelakaan.”
21078Please respect copyright.PENANAYnlEaLb4va
21078Please respect copyright.PENANACtTpycw13z
21078Please respect copyright.PENANAmieoeIS0sm
Hatiku sangat lega. Aku menatap suamiku, dan mencium bibirnya. Tiba-tiba aku menjadi sangat takut kehilangan dia. Kami berpelukan lama sekali.
21078Please respect copyright.PENANAEuZ4oVgxwG
21078Please respect copyright.PENANAn6Y3dLLd9M
21078Please respect copyright.PENANAC8rHhSsMZL
“Tapi mas… kalau aku…… hamil gimana?” tanyaku memberanikan diri.
21078Please respect copyright.PENANA7RE6Fpin2P
21078Please respect copyright.PENANAf2Ji4s8Wmk
21078Please respect copyright.PENANAzWjg8LiqwC
“Ah.. mana mungkin, dia khan masih ingusan. Dan kalau pun Dik Idah hamil khan gak papa, si Sangga juga sudah siap kalau punya adik lagi”, sanggah suamiku.
21078Please respect copyright.PENANAXZXcQ32cpL
21078Please respect copyright.PENANAMnEJvahDf5
21078Please respect copyright.PENANA4BsGcuBtKi
Jawaban itu sedikit menenangkan hatiku. Akhirnya kami bercinta lagi. Kurasakan suamiku begitu mengebu-gebu mengerjaiku. Apa yang ada di pikirannya, aku tak tahu, padahal dia barusan saja melihat istrinya disetubuhi anak muda. Sampai-sampai aku kelelehan melayani suamiku. Pada orgasme yang ketiga aku menyerah.
21078Please respect copyright.PENANAOF56KrOool
21078Please respect copyright.PENANAQYdbqhOtAt
21078Please respect copyright.PENANA7OnvSFVSOA
“Mas, keluarin di mulutku saja ya… aku tak kuat lagi” bisikku pada orgasme ketigaku ketika kami dalam posisi doggystye.
21078Please respect copyright.PENANA9huhWwsFHw
21078Please respect copyright.PENANAEtuS1qryY4
21078Please respect copyright.PENANAbwVsPQpY6w
Suamiku mengeluarkan penisnya dan menyorongkannya ke mulutku. Sambil terbaring aku menyedot-nyedot penis besar itu. Sekitar setengah jam kemudian, mulutku penuh dengan sperma suamiku. Dengan penuh kasih sayang, aku menelan semua cairan kental itu.
21078Please respect copyright.PENANAOTSfrV4UJi
21078Please respect copyright.PENANAgn64BMd9Qi
21078Please respect copyright.PENANAJbYEFo90Tu
###################
21078Please respect copyright.PENANA0QFJQR9pwr
21078Please respect copyright.PENANAey9dhUKKDy
21078Please respect copyright.PENANA90RBxhcdsr
Hari-hari selanjutnya berlalu dengan biasa. Aku dan suamiku tetap dengan kemesraan yang sama. Kami seolah-olah melupakan kejadian malam itu. Hanya saja, Indun belum berani main ke rumah. Agak kangen juga kami dengan anak itu. Sebenarnya rumah kami dekat dengan rumah Indun, tapi aku juga belum berani untuk melihat keadaan anak itu. Hanya saja aku masih sering ketemu ibunya, dan sering iseng-iseng nanya keadaan Indun. Katanya sih dia baik-baik saja hanya sekarang lagi sibuk persiapan mau naik kelas 3 SMP. Seminggu sebelum bulan puasa, Indun datang ke rumah mengantarkan selamatan keluarganya. Wajahnya masih kelihatan malu-malu ketemu aku. Aku sendiri dengan riang menemuinya di depan rumah.
21078Please respect copyright.PENANAMpiOeZ9TWK
21078Please respect copyright.PENANAIaBxLivYWf
21078Please respect copyright.PENANAc8FntP8hhg
“Hai Ndun, kok kamu jarang main ke rumah?” tanyaku.
21078Please respect copyright.PENANAY3VlC4z35T
21078Please respect copyright.PENANApaakzEHEBB
21078Please respect copyright.PENANABcmiUEmB8T
“Eh, iya bu. Gak papa kok Bu”, jawabnya sambil tersipu.
21078Please respect copyright.PENANAUDkoZajy0m
21078Please respect copyright.PENANAn0ugLAxE98
21078Please respect copyright.PENANAIeWCnc3Qe3
“Bilang ke mamamu, makasih ya”
21078Please respect copyright.PENANAHa68aanlEA
21078Please respect copyright.PENANAcwKbppa51i
21078Please respect copyright.PENANAYLaVViHMEd
“Iya bu”, jawab Indun dengan canggung. Dia bahkan tak berani menatap wajahku. Entah kenapa aku merasa kangen sekali sama anak itu. Padahal dia jelas masih anak ingusan, dan bukan type-type anak SMP yang populer dan gagah kayak yang jago-jago main basket. Jelas si Indun tidak terlalu gagah, tapi ukuran sedang untuk anak SMP. Hanya badannya memang tinggi.
21078Please respect copyright.PENANAZRN5Zx8YRW
21078Please respect copyright.PENANAPGOlku7INJ
21078Please respect copyright.PENANAt9nHlNqpWX
“Ayo masuk dulu. Aku buatin minum ya” ajakku.
21078Please respect copyright.PENANA7bLL74GUxc
21078Please respect copyright.PENANAwgHzcVFivN
21078Please respect copyright.PENANAYL83f7u5FG
Indun tampak masih agak malu dan takut untuk masuk rumah kami. Siang itu suamiku masih dinas ke Kulonprogo. Anak-anak juga tidak ada yang di rumah. Kami bercakap-cakap sebentar tentang sekolahnya dan sebagainya. Sekali-kali aku merasa Indun melirik ke badanku. Wah, gak tahu kenapa, aku merasa senang juga diperhatiin sama anak itu badanku. Waktu itu aku mengenakan kaos agak ketat karena barusan ikut kelas yoga bersama ibu-ibu Candra Kirana. Tentunya dadaku terlihat sangat menonjol. Akhirnya tidak begitu lama, Indun pamit pulang. Dia kelihatan lega sikapku padanya tidak berubah setelah kejadian malam itu.
21078Please respect copyright.PENANAsddV6fqZy6
21078Please respect copyright.PENANAISOPvqPjER
21078Please respect copyright.PENANAjoB5qsr04J
Hingga pada bulan selanjutnya aku tiba-tiba gelisah. Sudah hampir lewat dua minggu aku belum datang bulan. Tentu saja kejadian waktu itu membuatku bertambah panik. Gimana kalau benar-benar jadi? Aku belum berani bilang pada Mas Prasojo. Untuk melakukan test saja aku sangat takut. Takutnya kalau positif.
21078Please respect copyright.PENANAyU6TcL5oLn
21078Please respect copyright.PENANA87KFVJB190
21078Please respect copyright.PENANA78nCSxsZh7
Hingga pada suatu pagi aku melakukan test kehamilan di kamar mandi. Dan, deg! Hatiku seperti mau copot. Lembaran kecil itu menunjukkan kalau aku positif hamil!!! Oh Tuhan!
21078Please respect copyright.PENANA7LXni2PXj9
21078Please respect copyright.PENANAjunNOLrdh7
21078Please respect copyright.PENANAQ3Vhlsh2yF
Aku benar-benar kaget dan tak percaya. Jelas ini bukan anak suamiku. Kami selalu bercinta dengan aman. Dan jelas sesuai dengan waktu kejadian, ini adalah anak Indun, si anak SMP yang belum cukup umur. Aku benar-benar bingung. Seharian aku tidak dapat berkonsentrasi. Pikiranku berkecamuk tidak karuan. Bukan saja karena aku tidak siap untuk punya anak lagi, tapi juga bagaimana reaksi suamiku, bahwa aku hamil dari laki-laki lain. Itulah yang paling membuatku bingung.
21078Please respect copyright.PENANAAlJnGqI23Z
21078Please respect copyright.PENANAMEJiOGIV4l
21078Please respect copyright.PENANAIpLbtPEZ9y
Hari itu aku belum berani untuk memberi tahu suamiku. Dua hari berikutnya, justru suamiku yang merasakan perbedaan sikapku.
21078Please respect copyright.PENANAVLwaTRuILK
21078Please respect copyright.PENANAbruHwKxzQh
21078Please respect copyright.PENANAqaqhPuJsMd
“Dik Lani, ada apa? Kok sepertinya kurang sehat?” tanyanya penuh perhatian.
21078Please respect copyright.PENANANbw1cUSLJU
21078Please respect copyright.PENANAipczvv9Y3t
21078Please respect copyright.PENANA7GROyj57i3
Waktu itu kami sedang tidur bedua. Aku tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Yang kulakukan hanya memeluk suamiku erat-erat. Suamiku membalas pelukanku.
21078Please respect copyright.PENANAuVfZJ1xUWZ
21078Please respect copyright.PENANAdk5ARRMvOf
21078Please respect copyright.PENANAZsctmvxd0l
“Ada apa sayang?” tanyanya.
21078Please respect copyright.PENANAYLdAuHo6TG
21078Please respect copyright.PENANAYmvJ2uFXB7
21078Please respect copyright.PENANApkPHBsppQa
Badan kekarnya memelukku mesra. Aku selalu merasa tenang dalam pelukan laki-laki perkasa itu. Aku tidak berani menjawab. Suamiku memegang mukaku, dan menghadapkan ke mukanya. Sepertinya dia menyadari apa yang terjadi. Sambil menatap mataku, dia bertanya, “benarkah?”
21078Please respect copyright.PENANAqNnxrKOPD2
21078Please respect copyright.PENANAM8hWp3jvn9
21078Please respect copyright.PENANATKk6gUuy1y
Aku mengangguk pelan sambil menagis, “aku hamil, mas…”
21078Please respect copyright.PENANAFO5ezvhJ3x
21078Please respect copyright.PENANAuj1MAxFZFh
21078Please respect copyright.PENANAWf3pJC4FKA
Jelas suamiku juga kaget. Dia diam saja sambil tetap memelukku. Lalu dia menjawab singkat’
21078Please respect copyright.PENANAtcwSJ0i1KB
21078Please respect copyright.PENANAmLsE7qrloM
21078Please respect copyright.PENANAI93P377hMe
“besok kita ke dokter Merlin”. Aku mengangguk, lalu kami saling berpelukan sampai pagi tiba.
21078Please respect copyright.PENANA5qCWeky623
21078Please respect copyright.PENANA6t8k45MkSB
21078Please respect copyright.PENANAWKtX4NkZLD
Hari selanjut sore-sore kami berdua menemui dokter Merlin. Setelah dilakukan test, dokter cantik itu memberi selamat pada kami berdua.
21078Please respect copyright.PENANAHUklDKKu5E
21078Please respect copyright.PENANAQO6zAIjTfh
21078Please respect copyright.PENANAk3p623rCJY
“Selamat, Pak dan Bu Prasojo. Anda akan mendapatkan anak ketiga”, kata dokter itu riang.
21078Please respect copyright.PENANAuDo6kz5xm7
21078Please respect copyright.PENANAHLTbmEDZkO
21078Please respect copyright.PENANAZRQ9sccsG2
Kami mengucapkan terimakasih atas ucapan itu, dan sepanjang jalan pulang tidak berkata sepatah kata pun. Setelah itu, suamiku tidak menyinggung masalah itu, bahkan dia memberi tahu pada anak-anak kalau mereka akan punya adik baru. Anak-anak ternyata senang juga, karena sudah lama tidak ada anak kecil di rumah. Bagi mereka, adik kecil akan menyemarakkan rumah yang sekarang sudah tidak lagi ada suara anak kecilnya.
21078Please respect copyright.PENANAjTdkU5Wejb
21078Please respect copyright.PENANALdmp8LG0fx
21078Please respect copyright.PENANAlHC8mFsW30
Malamnya, setelah tahu aku hamil, suamiku justru menyetubuhiku dengan ganas. Aku tidak tahu apakah dia ingin agar anak itu gugur atau karena dia merasa sangat bernafsu padaku. Yang jelas aku menyambutnya dengan tak kalah bernafsu. Bahkan kami baru tidur menjelang jam 3 dini hari setelah sepanjang malam kami bergelut di kasur kami. Aku tidak tahu lagi bagaimana wujud mukaku malam itu, karena sepanjang malam mulutku disodok-sodok penis suamiku, dan dipenuhi oleh muncratan spermanya yang sampai tiga kali membasahi muka dan mulutku. Aku hampir tidak bisa bangun pagi harinya, karena seluruh tubuhku seperti remuk dikerjain suamiku. Untungnya esok harinya hari libur, jadi aku tidak harus buru-buru menyiapkan sekolah anak-anak.
21078Please respect copyright.PENANAI58uHaDeRz
21078Please respect copyright.PENANAZKgujckKmH
21078Please respect copyright.PENANAmmnKjW2aZH
Hari-hari selanjutnya berlalu dengan luar biasa. Suamiku bertambah hot setiap malam. Aku juga selalu merasa horny. Wah, beruntung juga kalau semua ibu-ibu ngidamnya penis suami seperti kehamilanku kali ini. Hamil kali ini betul-betul beda dengan kehamilanku sebelumnya, yang biasanya pakai ngidam gak karuan. Hamil kali ini justru aku merasa sangat santai dan bernafsu birahi tinggi. Setiap malam vaginaku terasa senut-senut, ada atau tak ada suamiku. Kalau pas ada enak, aku tinggal naik dan goyang-goyang pinggang. Kalau pas gak ada aku yang sering kebingungan, dan mencari-cari di internet film-film porno. Sudah itu pasti aku mainin pakai pisang, yang jadi langgananku di pasar setiap pagi, hehehe. Yang jadi masalah, adalah perlukah aku memberi tahu si Indun bahwa aku hamil dari benihnya? Aku tidak berani bertanya pada suamiku. Dia mendukung kehamilanku saja sudah sangat membahagiakanku. Aku menjadi bahagia dengan kehamilan ini. Di luar dugaanku, ternyata kami sekeluarga sudah siap menyambut anggota baru keluarga kami. Itulah hal yang sangat aku syukuri.
21078Please respect copyright.PENANAnGISoOdfgZ
21078Please respect copyright.PENANAoSMozvqiPz
21078Please respect copyright.PENANAnTKcSuthe1
Pas bulan puasa, tiba-tiba suamiku melakukan sesuatu yang mengherankanku. Dia mengajak Indun untuk membantu bersih-bersih rumah kami. Tentu saja aku senang, karena suamiku sudah bisa menerima kejadian waktu itu. Aku senang melihat mereka berdua bergotong-royong membersihkan halaman dan rumah. Indun dan Mas Prasojo nampak sudah bersikap biasa sebagaimana sebelum kejadian malam itu. Bahkan sesekali Indun kembali menginap di gazebo kami, karena kami merasa sepi juga tanpa kehadiran anak-anak. Si Rika semakin sibuk dengan urusan kampusnya, sementara si Sangga hanya pada malam hari saja menunjukkan mukanya di rumah. Semenjak itu, suasana di rumah kami menjadi kembali seperti sediakala. Tetap saja gazebo depan rumah sering ramai dikunjungi orang. Cuma sekarang Indun tidak pernah lagi menginap di sana. Mungkin karena hampir ujian, jadi dia harus banyak belajar di rumah. Beberapa bulan kemudian, tubuhku mulai berubah. Perutku mulai terlihat membuncit. Kedua payudara membesar. Memang kalau hamil, aku selalu mengalami pembengkakan pada kedua payudaraku. Hormonku membuatku selalu bernafsu. Mas Prasojo pun seolah-olah ikut mengalami perubahan hormon. Nafsu seksnya semakin menggebu melihat perubahan di tubuhku. Kalau pas di rumah, setiap malam kami bertempur habis-habisan. Gawatnya, payudaraku yang memang sebelumnya sudah besar menjadi bertambah besar. Semua bra yang kucoba sudah tidak muat lagi, padahal bra yang kupakai adalah ukuran terbesar yang ada di toko. Kata yang jual, aku harus pesan dulu untuk membeli bra yang pas di ukuran dadaku sekarang. Akhirnya aku nekat kalau di rumah jarang memakai bra. Kecuali kalau keluar, itupun aku menjadi tersiksa karena pembengkakan payudaraku.
21078Please respect copyright.PENANA2MggfCgRF3
21078Please respect copyright.PENANAtNfPamQn7h
21078Please respect copyright.PENANAo88WUjBTBd
Aku menjadi seperti mesin seks. Dadaku besar, dan pantatku membusung. Seolah tak pernah puas dengan bercinta setiap malam. Suamiku mengimbangiku dengan nafsunya yang juga bertambah besar. Indun akhirnya tahu juga kehamilanku. Dia sering curi-curi pandang melihat perutku yang mulai membuncit. Aku tidak tahu, apakah dia sadar, kalau anak dalam kandunganku adalah hasil dari perbuatannya. Yang jelas, Indun menjadi sangat perhatian padaku. Setiap sore dia ke rumah untuk membantu apa saja. Bahkan di malam hari pun dia masih di rumah sambil sekali-kali meneruskan program mengaji anak-anakku.
21078Please respect copyright.PENANAVIwGhqyoyv
21078Please respect copyright.PENANACg3Z94wMzI
21078Please respect copyright.PENANAltcecCPqGz
Pada suatu malam, Mas Prasojo harus pergi dinas ke luar kota. Malam itu kami membiarkan Indun sampai malam di rumah kami, sambil menjaga menjaga rumah. Aku harus ikut pengajian dengan ibu-ibu kampung. Jam setengah 10 malam aku baru pulang. Sampai di rumah, aku lihat Indun masih mengerjakan tugas sekolahnya di ruang tamu.
21078Please respect copyright.PENANA0544lNzUQb
21078Please respect copyright.PENANA0ztxB1uwfc
21078Please respect copyright.PENANAUTrCODGvmC
“Ndun, Sangga sudah pulang?” tanyaku sambil menaruh payung, karena malam itu hujan cukup deras.
21078Please respect copyright.PENANA3sLHte2bng
21078Please respect copyright.PENANAlKdfrW9fHD
21078Please respect copyright.PENANAkiwGdia4HY
“Belum, Bu”
21078Please respect copyright.PENANA8Of9dhRWkI
21078Please respect copyright.PENANAISFqtNm8eg
21078Please respect copyright.PENANAbRKn6ceqTM
Aku lalu menelpon anak itu. Ternyata dia sedang mengerjakan tugas di rumah temannya. Aku percaya dengan Sangga, karena anak itu tidak seperti anak-anak yang suka hura-hura. Dia tipe anak yang sangat serius dalam belajar. Apalagi sekolahnya adalah sekolah teladan di kota kami. Jadi kubiarkan saja dia menginap di rumah temannya itu.
21078Please respect copyright.PENANA1xJq8wmhqm
21078Please respect copyright.PENANAOiedcdZDhW
21078Please respect copyright.PENANAY3txtq4AAK
Aku lalu berkata ke Indun, “Kamu nginap sini aja ya, aku takut nih, hujan deres banget dan Mas Prasojo gak pulang malam ini”.
21078Please respect copyright.PENANAsdGhwYEUQs
21078Please respect copyright.PENANAIzEbixQqo7
21078Please respect copyright.PENANASdoICXjbBt
Memang aku selalu gak enak hati kalau cuaca buruk tanpa mas Prasojo. Takutnya kalau ada angin besar dan lampu mati. Apalagi kami sudah tidak ada lagi masalah dengan kejadian waktu itu.
21078Please respect copyright.PENANAaCt2Vsn8ma
21078Please respect copyright.PENANAbXzVPkn3Rm
21078Please respect copyright.PENANAXqOSeQ4Oko
“Iya bu, sekalian aku ngerjain tugas di sini”, jawab Indun.
21078Please respect copyright.PENANAWbRh8OzkT6
21078Please respect copyright.PENANAbvG6CkIMMa
21078Please respect copyright.PENANApm2P7UGdgD
Aku melepas kerudungku dan duduk di depan tivi di ruang keluarga. Agak malas juga aku ganti daster, dan juga ada si Indun, gak enak kalau dia nanti keingat kejadian dulu. Sambil masih tetap pakai baju muslim panjang aku menyelonjorkan kakiku di sofa, sementara si Indun masih sibuk mengerjakan kalukulus di ruang tamu. Bajuku baju panjang terusan. Agak gerah juga karena baju panjang itu, akhirnya aku masuk kamar dan melepas bra yang menyiksa payudara bengkakku. Aku juga melepas cd ku karena lembab yang luar biasa di celah vaginaku. Maklum ibu hamil. Kalau kalian lihat aku malam itu mungkin kalian juga bakalan nafsu deh, soalnya walaupun pakai baju panjang, tapi seluruh lekuk tubuhku pada keliatan, karena pantat dan payudaraku membesar. Acara tivi gak ada yang menarik. Akhirnya aku ingat untuk membuatkan Indun minuman. Sambil membawa kopi ke ruang tamu aku duduk menemani anak itu.
21078Please respect copyright.PENANAhnTArEW4mf
21078Please respect copyright.PENANABv118oYZ6H
21078Please respect copyright.PENANAmEXIYbtxM7
“Wah, makasih , Bu. Kok repot-repot” katanya sungkan.
21078Please respect copyright.PENANAa47dsc3kbX
21078Please respect copyright.PENANAXoYU7xua3M
21078Please respect copyright.PENANAPFd72zA04F
“Gak papa, kok”
21078Please respect copyright.PENANA3HwF8IPtH4
21078Please respect copyright.PENANAJQSyNZpAYF
21078Please respect copyright.PENANAf175USxglM
Aku duduk di depannya sambil tak sengaja mengelus perutku.
21078Please respect copyright.PENANAOYEln2odZN
21078Please respect copyright.PENANAZEsMUMtt8h
21078Please respect copyright.PENANAzVPugHHwyP
Indun malu-malu melihat perutku.
21078Please respect copyright.PENANAROPg4FmIiD
21078Please respect copyright.PENANAr5Iri6sKZB
21078Please respect copyright.PENANA86g8nQI8Yt
“Bu, udah berapa bulan ya?” tanyanya kemudian, sambil meletakkan penanya.
21078Please respect copyright.PENANAGF3HnMY4Nx
21078Please respect copyright.PENANAdqn5EpYJYy
21078Please respect copyright.PENANAASy01D66o2
“Menurutmu berapa bulan? Masak nggak tahu?” tanyaku iseng menggodanya.
21078Please respect copyright.PENANAoJiHLCvHxd
21078Please respect copyright.PENANAiZhkxZXJ3v
21078Please respect copyright.PENANANM6kieEX7a
Tiba-tiba mukanya memerah. Indun lalu menunduk malu.
21078Please respect copyright.PENANAKI5Xg0BoY0
21078Please respect copyright.PENANAv8rI6RJhzf
21078Please respect copyright.PENANAopzlr4FmP3
“Ya nggak tahu bu… Kok saya bisa tahu darimana?” jawabnya tersipu.
21078Please respect copyright.PENANA8Yyv01OfRZ
21078Please respect copyright.PENANAI0Nkh0ppTr
21078Please respect copyright.PENANAb6xabUVkJA
Tiba-tiba aku sangat ingin memberi tahunya, kabar gembira yang sewajarnya juga dirasakan oleh bapak kandung dari anak dalam kandunganku. Dengan santai aku menjawab, “Lha bapaknya masak gak tahu umur anaknya?”
21078Please respect copyright.PENANAkdpSPOE1yw
21078Please respect copyright.PENANA85vTH5rK20
21078Please respect copyright.PENANAx3fNgAywbI
Indun kaget, gak menyangka aku akan menjawab sejelas itu. Dia jelas gelagapan. Hehehe. Apa yang kau harap dari seorang anak ingusan yang tiba-tiba akan menjadi bapak.
21078Please respect copyright.PENANAhvmIQadgfu
21078Please respect copyright.PENANAleeIPylCFM
21078Please respect copyright.PENANAHgizRyHd4A
Wajahnya melongo melihatku takut-takut. Dia tidak tahu akan menjawab apa. Aku jadi tambah ingin menggodanya.
21078Please respect copyright.PENANA0CZzzL77v8
21078Please respect copyright.PENANA4qZEhG1aBp
21078Please respect copyright.PENANAA57un1v79j
“Kamu sih, bapak yang gak bertanggung jawab. Sudah menghamili pura-pura tidak tahu lagi”, kataku sambil melirik menggodanya.
21078Please respect copyright.PENANAYxuSX46nCd
21078Please respect copyright.PENANAygLuh95thB
21078Please respect copyright.PENANA9gjApLpYbD
Aku mengelus-elus perutku. Geli juga lihat wajah Indun saat itu. Antara kaget dan bingung serta perasaan-perasaan yang tidak dimengertinya.
21078Please respect copyright.PENANASCDXBrFrF1
21078Please respect copyright.PENANAiDY4OV0rIu
21078Please respect copyright.PENANAbUVm0kezH0
“Aku… eeeee… maaf Bu… aku tidak tahu…” Indun menyeka keringat dingin di dahinya.
21078Please respect copyright.PENANAprw6PFhWN3
21078Please respect copyright.PENANAYW0DhbOn5F
21078Please respect copyright.PENANA3x3urHK2y4
“Memangnya kamu tidak suka anak dalam perutku ini anakmu?” tanyaku.
21078Please respect copyright.PENANAchVzRlwfuv
21078Please respect copyright.PENANA4TOl7YmRIP
21078Please respect copyright.PENANA3KXsnqLqPy
“Eh… aku suka banget Bu.. Aku seneng…” Indun benar-benar kalut.
21078Please respect copyright.PENANAhgFDt8A5Pw
21078Please respect copyright.PENANA9vuguHD0yq
21078Please respect copyright.PENANAnL3fkM5xYB
“Ya udah, kalau benar-benar seneng, sini kamu rasakan gerakannya” kataku manja sambil mengelus perutku.
21078Please respect copyright.PENANAEEGSbfVpwv
21078Please respect copyright.PENANAUNT4TThDsc
21078Please respect copyright.PENANAe9QSiA0dD0
“Boleh Bu? Aku pegang..?” tanyanya kawatir.
21078Please respect copyright.PENANALzebyCDn4X
21078Please respect copyright.PENANABAmVpSGEGJ
21078Please respect copyright.PENANA7hzxP2MmBi
“Ya, sini, kamu rasakan aja. Biar kalian dekat” perutku terlihat sangat membuncit karena baju muslim yang kupakai hampir tidak muat menyembunyikan bengkaknya. Indun bergeser dan duduk di sebelahku. Matanya menunduk melihat ke perutku. Takut-takut tangannya menuju ke perutku. Dengan tenang kupegang tangan itu dan kudaratkan ke bukit di perutku. Sebenarnya aku berbohong, karena umur begitu gerakan bayi belum terasa, tapi Indun mana tahu. Dengan hati-hati dia meletakkan telapaknya di perutku.
21078Please respect copyright.PENANAtPzB3TxJMR
21078Please respect copyright.PENANA4fA9R9JY1O
21078Please respect copyright.PENANA108piIf6YM
“Maaf ya bu”, ijinnya. Aku membiarkan telapaknya menempel ketat di perutku. Dia diam seolah-olah mencoba mendengar apa yang ada di dalam rahimku. Aku merasa senang sekali karena biar bagaimanapun anak ingusan ini adalah bapak dari anak dalam kandunganku.
21078Please respect copyright.PENANAGz2x63Glia
21078Please respect copyright.PENANAYW7uwuVRiB
21078Please respect copyright.PENANA6OZlLoBIqo
“Kamu suka punya anak?” tanyaku.
21078Please respect copyright.PENANAy1fTvc35X5
21078Please respect copyright.PENANAcnNnyRzB4X
21078Please respect copyright.PENANAqnsysxRCZ8
“Aku suka sekali, Bu, punya anak dari Ibu. Ohh.. Bu. Maafkan saya ya Bu” jawab Indun hampir tak kedengaran. Tangannya gemetar di atas perutku.
21078Please respect copyright.PENANAXsI64YuJQu
21078Please respect copyright.PENANAQYuv39Vf4q
21078Please respect copyright.PENANAZIxE7dehOi
Indun terlihat sangat kebingungan, tak tahu harus berbuat apa. Aku juga ikut bingung, dengan perasaan campur aduk. Antara bahagia, bingung, geli, dan macam-macam rasa gak jelas. Tiba-tiba dadaku berdebar-debar menatap anak muda itu. Anak itu sendiri masih takut-takut melihat mukaku. Kami berdua tiba-tiba terdiam tanpa tahu harus melakukan apa. Tangan Indun terdiam di atas perutku.
21078Please respect copyright.PENANA6pzVv28UEZ
21078Please respect copyright.PENANAZwWvEgkRxu
21078Please respect copyright.PENANAwrkZOKQXjI
“Ndun, kamu gimana perasaanmu lihat ibu-ibu yang lagi bengkak-bengkak kayak aku?” tanyaku memecah kesunyian.
21078Please respect copyright.PENANAmbsy33mCNv
21078Please respect copyright.PENANA0zvKr44GM9
21078Please respect copyright.PENANAMOuJ3diECV
“Saya suka sekali sama Ibu……” jawabnya.
21078Please respect copyright.PENANAkpSWCYtg0M
21078Please respect copyright.PENANAnX4wmlYCQF
21078Please respect copyright.PENANAYUPbWlazcw
“Kenapa?”
21078Please respect copyright.PENANAmVF4ARup46
21078Please respect copyright.PENANAjxDpTiFvJU
21078Please respect copyright.PENANArgDwI4Sns3
“Ibu cantik..” jawabnya dengan muka memerah.
21078Please respect copyright.PENANAWds9y6hjMA
21078Please respect copyright.PENANAMeHF1eMdEE
21078Please respect copyright.PENANA1vQOjXSJbg
“Ihh.. cantik dari mana? Aku khan udah tua dan lagian sekarang badanku kayak gini..” jawabku.
21078Please respect copyright.PENANAcD3TzQMUS5
21078Please respect copyright.PENANApSE7ez9avK
21078Please respect copyright.PENANADlTeVJ5TYa
Indun mengangkat wajahnya pelan menatapku, malu-malu.
21078Please respect copyright.PENANAKcem9B0611
21078Please respect copyright.PENANANjCv7iekyB
21078Please respect copyright.PENANAbvIyqTOkG0
“Gak kok, Ibu tetep cantik banget…” jawabnya pelan. Tangannya mulai mengelus-elus perutku. Aku merasa geli, yang tiba-tiba jadi sedikit horny. Apalagi tadi malam Mas Prasojo belum sempat menyetubuhiku.
21078Please respect copyright.PENANAQdD99vYudX
21078Please respect copyright.PENANAoMDKXwjGd3
21078Please respect copyright.PENANAyw8N81hkRi
“Kok waktu itu kamu tegang ngintip aku sama Mas Prasojo?” tanyaku manja. Mukaku memerah. Aku benar-benar bernafsu. Aneh juga, anak kecil ini pun sekarang membuatku pengen disetubuhi. Apa yang salah dengan tubuhku?
21078Please respect copyright.PENANAKNkcRvTKJI
21078Please respect copyright.PENANAWHu0PHv1aZ
21078Please respect copyright.PENANAzAMjsnfFBs
“Aku nafsu lihat badan Ibu…” kali ini Indun menatap wajahku.
21078Please respect copyright.PENANAhh8kWHgbnN
21078Please respect copyright.PENANAEzYK4Nz4Ke
21078Please respect copyright.PENANACXynWlAeeV
Mukanya merah. Jelas dia bernafsu. Aku tahu banget muka laki-laki yang nafsu lihat aku.
21078Please respect copyright.PENANARNB4TVnO1W
21078Please respect copyright.PENANAH459xgvJb1
21078Please respect copyright.PENANAcgDjh8sitt
“Kalau sekarang? Masa masih nafsu juga, aku khan sudah membukit kayak gini..”
21078Please respect copyright.PENANAmDnui4RLcC
21078Please respect copyright.PENANA9Oo2VkMNTU
21078Please respect copyright.PENANACWWxQ45c3k
Indun belingsatan.
21078Please respect copyright.PENANAf3xpG8wZIm
21078Please respect copyright.PENANA6K4sfvNDsl
21078Please respect copyright.PENANAVcbfdv8lB9
“Sekarang iya..” jawabnya sambil membetulkan celananya.
21078Please respect copyright.PENANASuijBlL36s
21078Please respect copyright.PENANAyIMpyvC3Hr
21078Please respect copyright.PENANAhbBb9ODR2q
“Idiiih…. Mana coba lihat?” godaku.
21078Please respect copyright.PENANApw7n6OgQpC
21078Please respect copyright.PENANA2M39gtwenV
21078Please respect copyright.PENANAh3x6HwC6Pm
Indun makin berani. Tangannya gemetar membuka celananya. Dari dalam celananya tersembul keluar sebatang penis jauh lebih kecil dari punya suamiku. Yang jelas, penis itu sudah sangat tegang.
21078Please respect copyright.PENANAeGTjHNPJFA
21078Please respect copyright.PENANA3XUadlaBoj
21078Please respect copyright.PENANAN3IIUAVkCf
“Wah, kok sudah tegang banget. Pengen nengok anakmu ya?” godaku.
21078Please respect copyright.PENANAM85My6DgRF
21078Please respect copyright.PENANAOvoGzfydCw
21078Please respect copyright.PENANABVABZoCYe6
Indun sudah menurunkan semua celananya. Tapi dia tidak tahu harus melakukan apa. Lucu lihat batang kecil itu tegak menantang. Aku sudah sangat horny. Vaginaku sudah mulai basah. Tak tahu kenapa bisa senafsu itu dekat dengan anak SMP ini. Dengan gemes, aku pegang penis Indun.
21078Please respect copyright.PENANAAYEQOmKJji
21078Please respect copyright.PENANA7oSbfGz8Fm
21078Please respect copyright.PENANAD4lNTDaMyZ
“Mau dimasukin lagi?” tanyaku gemetar.
21078Please respect copyright.PENANAgpZh6g6ioB
21078Please respect copyright.PENANADh3Lfvdxnv
21078Please respect copyright.PENANAs9FqDChRh3
“Iya bu.. Mau banget”
21078Please respect copyright.PENANAus2Rc65JhQ
21078Please respect copyright.PENANAoY6GZw1Y8v
21078Please respect copyright.PENANA53WepD5eCc
Tanpa menunggu lagi aku menaikkan baju panjangku dan mengangkangkan kakiku. Segera vaginaku terpampang jelas di depan Indun. Rambut hitam vaginaku serasa sangat kontras dengan kulit putihku.
21078Please respect copyright.PENANAe6faLaB6UY
21078Please respect copyright.PENANAZKulxadllf
21078Please respect copyright.PENANA0uGOWAkhn7
Segera kubimbing penis anak itu ke dalam lobang vaginaku. Indun mengerang pelan, matanya terbeliak melihat penisnya pelan-pelan masuk ditelan vaginaku.
21078Please respect copyright.PENANAC1K9fnFzvW
21078Please respect copyright.PENANADgEyz7yQoj
21078Please respect copyright.PENANAOeT5IX97iw
“Ohhhh…… Buuu…..” desisnya.
21078Please respect copyright.PENANAQIPZTwAD8m
21078Please respect copyright.PENANAt8P8aPqRgJ
21078Please respect copyright.PENANA1qdJNhPOwh
Bless, segera penis itu masuk seluruhnya dalam lobang vaginaku. Aku sendiri merasakan kenikmatan yang aneh. Entah kenapa, aku sangat ingin mengisi lobangku dengan batang itu.
21078Please respect copyright.PENANA0EtrojhYUk
21078Please respect copyright.PENANAyJkzxfj1mV
21078Please respect copyright.PENANAsFItqkwCpj
“Diemin dulu di dalam sebentar, biar kamu gak cepat keluar”, perintahku.
21078Please respect copyright.PENANARqWh1BS0sQ
21078Please respect copyright.PENANAYwOie0EqlL
21078Please respect copyright.PENANA3oU66R7vYE
“Iiiiiyaaa, Bu..” erangnya. Indun mendongakkan kepalanya menahan kenikmatan yang luar biasa baginya. Sengaja pelan-pelan kuremas penis itu dengan vaginaku, sambil kulihat reaksinya.
21078Please respect copyright.PENANAT7aUmWQxs2
21078Please respect copyright.PENANARvuUIG7VZG
21078Please respect copyright.PENANADXfmEy5hL3
“Ohhh…” Indun mengerang sambil mendongak ke atas.
21078Please respect copyright.PENANARQQrSmYHRE
21078Please respect copyright.PENANANm2IXakC8m
21078Please respect copyright.PENANAqTHJljjFQx
Kubiarkan dia merasakan sensasi itu. Pelan-pelan tanganku meremas pantatnya. Indun menunduk menatap wajahku di bawahnya. Pelan-pelan dia mulai bisa mengendalikan dirinya. Tampak nafasnya mulai agak teratur. Kupegang leher anak itu, dan kuturunkan mukanya. Muka kami semakin berdekatan. Bibirku lalu mencium bibirnya. Kamu berdua melenguh, lalu saling mengulum dan bermain lidah. Tangannya meremas dadaku. Aku merasakan kenikmatan yang tiada tara. Segera kuangkat sedikit pantatku untuk merasakan seluruh batang itu semakin ambles ke dalam vaginaku.
21078Please respect copyright.PENANACzAHgkAOFG
21078Please respect copyright.PENANA8D7NHYsKiy
21078Please respect copyright.PENANAdOLgpxzzKI
“Ndun, ayo gerakin maju mundur pelan-pelan..” perintahku.
21078Please respect copyright.PENANAs3cUdlluzc
21078Please respect copyright.PENANACYUWnmHnW4
21078Please respect copyright.PENANATqnkQ63Ixf
Indun mulai memaju mundurkan pantatnya. Penisnya walaupun kecil, kalau sudah keras begitu nikmat sekali dalam vaginaku. Aku mengerang-erang sekarang. Vaginaku sudah basah sekali. Banjir mengalir sampai ke pantatku, bahkan mengenai sofa ruang tamu.
21078Please respect copyright.PENANArlMx4Y5oK7
21078Please respect copyright.PENANAO8LQ4dAlZS
21078Please respect copyright.PENANAboDU6sMHCw
Aku mengarahkan tangan Indun untuk meremas-remas payudaraku lagi. Dengan hati-hati dia berusaha tidak mengenai perutku, karena takut kandunganku. Ohhh… aku sudah sangat nafsuu… sekitar 15 menit Indun memaju mundurkan pantatnya. Tidak mengira dia sekarang sekuat itu. Mungkin dulu dia panik dan belum terbiasa. Aku tiba-tiba merasakan orgasme yang luar biasa.
21078Please respect copyright.PENANAduGOorfFKA
21078Please respect copyright.PENANA9gNiIYFJTd
21078Please respect copyright.PENANArQpowgZZOn
“Ohhhh…” teriakku. Tubuhku melengkung ke atas. Indun terdiam dengan tetap menancapkan penisnya dalam lobangku. “Aku sampai, Ndunnnn……” aku terengah-engah.
21078Please respect copyright.PENANAixh79c2uOP
21078Please respect copyright.PENANASU79txGNGO
21078Please respect copyright.PENANAIm9ESPshVx
Sambil tetap membiarkan penisnya di dalam vaginaku, aku memeluk ABG itu. Badannya penuh keringat. Kami terdiam selama berepa menit sambil berpelukan. Penis Indun masih keras dan tegang di dalam vaginaku.
21078Please respect copyright.PENANApbQLkpYSev
21078Please respect copyright.PENANAhiwzkiNDZC
21078Please respect copyright.PENANAcQS8kScpsd
“Ndun, pindah kamar yuk”, ajakku.
21078Please respect copyright.PENANAwTpacIQtta
21078Please respect copyright.PENANAV6ydz2Pcg4
21078Please respect copyright.PENANAttXX1vjvbI
Indun mengangguk. Dicabutnya penisnya dan berdiri di depanku. Aku ikut berdiri gemetar karena dampak orgasme yang mengebu barusan. Kemudian aku membimbing tangan anak itu membawanya ke kamarku. Di kamar aku meminta dia melepaskan bajuku, karena agak repot melepas baju ini. Di depan pemuda itu aku kini telanjang bulat. Indun juga melepas bajunya. Sekarang kami berdua telanjang dan saling berpelukan. Aku lihat penisnya masih tegak mengacung ke atas. Aku rebahkan pemuda itu di kasurku. Lalu aku naik ke atas dan kembali memasukkan penisnya ke vaginaku. Kali ini aku yang menggenjotnya maju mundur. Tangan Indun meremas-remas susuku. Ohh, nikmat sekali. Penis kecil itu benar-benar hebat. Dia berdiri tegak terus tanpa mengendor seidkit pun. Aku sengaja memutar-mutar pantatku supaya penis itu cepat muncrat. Tapi tetap saja posisinya sama. Aku kembali orgasme, bahkan sampai dua kali lagi. Orgasme ketiga aku sudah kelelahan yang luar biasa. Aku peluk pemuda itu dan kupegang penisnya yang masih tegak mengacung. Kami berpelukan di tengah ranjang yang biasa kupakai bercinta dengan suamiku.
21078Please respect copyright.PENANANUBybhAUpp
21078Please respect copyright.PENANAuvlIxdPZf5
21078Please respect copyright.PENANA4CJL2lE8zS
“Aduuuh, Ndun.. kamu kuat juga ya. Kamu masih belum keluar ya?”
21078Please respect copyright.PENANAuCspslWxHR
21078Please respect copyright.PENANAvHn4VjjIU7
21078Please respect copyright.PENANAwMajOrk20d
“Gak papa Bu…” jawabnya pelan.
21078Please respect copyright.PENANA1lKgbyXQr2
21078Please respect copyright.PENANApoKq6YxHlH
21078Please respect copyright.PENANA8w6NEUamrK
Tiba-tiba aku punya ide untuk membantu Indun. Kuraih batang kecil itu dan kembali kumasukkan dalam vaginaku. Kali ini kami saling berpelukan sambil berbaring bersisian.
21078Please respect copyright.PENANA1elXWYoLM6
21078Please respect copyright.PENANAsv2hIi0Fna
21078Please respect copyright.PENANAROLlN41QCb
“Ndun, Ibu udah lelah banget. Batangmu dibiarin aja ya di dalam, sampai kamu keluar…” bisikku.
21078Please respect copyright.PENANAsRAuJDZ7JE
21078Please respect copyright.PENANAKs9FLVqXk1
21078Please respect copyright.PENANAA0HItBpiuv
Indun mengangguk. Kami kembali berpelukan bagai sepasang kekasih. Vaginaku berkedut-kedut menerima batang itu. Kubiarkan banjir mengalir membasahi vaginaku, Indun juga membiarkan penisnya tersimpan rapi dalam vaginaku. Karena kelelahan aku tertidur dengan penis dalam vaginaku. Gak tahu berapa jam aku tertidur dengan penis masih dalam vaginaku, ketika jam 1 malam tiba hpku menerima sms. Aku terbangun dan melihat Indun masih menatap wajahku sambil membiarkan penisnya diam dalam lobangku.
21078Please respect copyright.PENANAI1l62WAA2h
21078Please respect copyright.PENANAhMuPjWMBCH
21078Please respect copyright.PENANAfglFetWO1s
“Aduh, Ndun. Kamu belum bisa bobok? Aduuuh, soriiii ya…” kataku sambil meremas penisnya dengan vaginaku.
21078Please respect copyright.PENANAuwXuThg8ha
21078Please respect copyright.PENANAVbIDL9EAwT
21078Please respect copyright.PENANALp2WgIKL3y
“Gak papa kok, Bu. Aku seneng banget di dalam..” kata Indun.
21078Please respect copyright.PENANAjQu0PlxpCf
21078Please respect copyright.PENANA3paOK50t0l
21078Please respect copyright.PENANAQCxH9ZSs6h
Tanpa merubah posisi aku meraih hpku di meja samping ranjang. Kubuka sms, ternyata dari Mas Prasojo: “Hai Say, udah bobok? Kalau blum aku pengen telp”.
21078Please respect copyright.PENANAHL16R1yrmL
21078Please respect copyright.PENANAwIzpdk6obU
21078Please respect copyright.PENANAFJdzmAuoJz
Aku segera balas: “Baru terbangn, telp aja, kangen”
21078Please respect copyright.PENANADiUsrfZHDV
21078Please respect copyright.PENANAqyX8dWGM01
21078Please respect copyright.PENANANnW2SHt8CD
Segera setelah kubalas sms, Mas Prasojo menelponku. Aku menerima telepon sambil berbaring dan membiarkan penis Indun di dalam vaginaku.
21078Please respect copyright.PENANAPsVZaJ6lxs
21078Please respect copyright.PENANAgZIVwSiQzb
21078Please respect copyright.PENANAgiAX30C4xn
“Hei… Sorii ganggu, udah bobok apa?” tanyanya.
21078Please respect copyright.PENANAoXe6JMGHNM
21078Please respect copyright.PENANAHet6gRu3qh
21078Please respect copyright.PENANAJN18YtxtiI
“Gak papa Mas, kangen. Kapan jadinya balik?” tanyaku.
21078Please respect copyright.PENANAsVHKO5CwHq
21078Please respect copyright.PENANAjfpQn1JB9R
21078Please respect copyright.PENANAnNjMZtvYzP
“Lusa, Dik, ini aku masih di jalan. Lagi ada pembekalan masyarakat. Gimana anak-anak?”
21078Please respect copyright.PENANAMBl2EGHOv0
21078Please respect copyright.PENANAqaYwZeHPIG
21078Please respect copyright.PENANANOOLLAzRkC
“Hmmm…. “ aku agak menggeliat. Indun memajukan pantatnya, takut lepas penisnya dari lobangku. Aku meletakkan jariku di bibirnya, agar dia tak bersuara. Indun mengangguk sambil tersenyum.
21078Please respect copyright.PENANAsZsJJdQvQU
21078Please respect copyright.PENANAuKG3KxtolI
21078Please respect copyright.PENANAfmVmkioY5L
“Baik, mereka oke-oke saja kok. Udah pada makan dan bobok nyenyak dari jam 9 tadi. Aku kangen mas…”
21078Please respect copyright.PENANAXMCXl2wWyR
21078Please respect copyright.PENANA9lk9LXvxOk
21078Please respect copyright.PENANAKNfD9ybeHa
“Sama.. Pengen nih” kata suamiku.
21078Please respect copyright.PENANAqiBC3cZCMK
21078Please respect copyright.PENANA3cRSiHK5o4
21078Please respect copyright.PENANA9JDki0Qahn
“Sini, mau di mulut apa di bawah?” tanyaku nakal.
21078Please respect copyright.PENANAHe9MsNnDFh
21078Please respect copyright.PENANA2nW4QdtET7
21078Please respect copyright.PENANAwO7VNSrXJu
“Mana aja deh”
21078Please respect copyright.PENANAQ20GM77y43
21078Please respect copyright.PENANAWt6SMjw2cG
21078Please respect copyright.PENANAoH4OBU6dsm
“Nih, pakai mulutku aja, udah lama gak dikasih. Udah gatel, hihih…” godaku.
21078Please respect copyright.PENANAnYOKPP6KEm
21078Please respect copyright.PENANAdqrP2eVcB6
21078Please respect copyright.PENANAqDJ87p1PNa
“Aduuh Dik. Aku lagi di kampung sepi. Malah jadi kangen sama kamu. Gimana hayooo?” rengek suamiku.
21078Please respect copyright.PENANAWiDEkmCwPr
21078Please respect copyright.PENANAUB9BSVrWi5
21078Please respect copyright.PENANAwan7OWOa6l
Kami memang biasa saling terbuka soal kebutuhan seks kami.
21078Please respect copyright.PENANABBSOVh6Amy
21078Please respect copyright.PENANA2QY3vMc13e
21078Please respect copyright.PENANAD98auJpJag
“Kocok aja Mas, aku juga mau” kataku manja.
21078Please respect copyright.PENANAVsBnvmSEId
21078Please respect copyright.PENANAulHLcKGNsk
21078Please respect copyright.PENANAPI2G7aCeND
Kemudian aku menggeser Indun agar menindih di atas tubuhku. Sambil tanganku menutup hp, aku berbisik ke Indun, “Sekarang kamu genjot aku sekencang-kencangnya sampai keluar, ya. Sekuat-kuatnya”.
21078Please respect copyright.PENANAKWR4e5hjLg
21078Please respect copyright.PENANAtH3VVZsPnG
21078Please respect copyright.PENANA7JTe9gTSt7
Indun mengangguk. Aku menjawab telepon suamiku, “Ayo, mas, buka celananya..”
21078Please respect copyright.PENANAgtxKTq4k5J
21078Please respect copyright.PENANARIqDYxaqrD
21078Please respect copyright.PENANA08VGPL6to1
Aku mengambil cdku di sampingku, lalu kujejalkan ke mulut Indun. Indun tahu maksudku agar dia tidak bersuara.
21078Please respect copyright.PENANA0CAY0lUR3E
21078Please respect copyright.PENANAXj0iz6pVU0
21078Please respect copyright.PENANAW6GKdAYIP5
“Oke, Dik. Aku sudah menghunus rudalku..”
21078Please respect copyright.PENANAsGFiswBQi4
21078Please respect copyright.PENANAfyM664XQel
21078Please respect copyright.PENANAIML7oQMnim
Sambil menjawab mesra aku menekan pantat Indun agar segera memaju mundurkan penisnya dalam vaginaku. Indun segera membalasnya, dan mulai menggenjotku. Aku menyuruhnya untuk menurunkan kakinya ke samping ranjang sehingga perutku tidak tertindih badannya. Sementara aku mengangkang dengan dua kakiku terangkat ke samping kiri dan kanan badan laki-laki abg itu. Ohhh, ya Tuhan. Bagai kesetanan, Indun menggenjotku seperti yang kuperintahkan. Aku mengerang-erang, begitu juga suamiku.
21078Please respect copyright.PENANA83JgXDd4fL
21078Please respect copyright.PENANAlxR4lPsmhe
21078Please respect copyright.PENANAOQcRo2rEKF
“Mas, aku masturbasi kesetanan ini….. Pengen banget…. Kamu kocok kuat-kuat yaaa….. Ahhhhh”
21078Please respect copyright.PENANAb8Ljxw7SvT
21078Please respect copyright.PENANAGRHZQzl3QH
21078Please respect copyright.PENANAUW1R6QIcHD
“Iyyyyaaaa… Ooohhh, untung aku bawa cdmu, buat ngocok nihh…. Ohhhhh” erang suamiku.
21078Please respect copyright.PENANAvJT0UxYEFk
21078Please respect copyright.PENANAcpsfwgTOnT
21078Please respect copyright.PENANA3SpU0rLAwY
Tak kalah hebatnya, Indun menggasak lobangku dengan tanpa kompromi. Badan kurusnya maju mundur secepat bor listrik. Aku mengerang-erang tidak karuan. Suara lobangku berdecit-decit karena banjir dan gesekan dengan penis Indun. Benar-benar gila malam ini. Aku sudah tidak ingat lagi berapa lama aku digenjot Indun. Suaraku penuh nafsu bertukar kata-kata mesra dengan suamiku. Indun seolah-olah tak pernah lelah. Tubuhnya sudah banjir keringat. Stamina mudanya benar-benar membanggakan. Keringat juga membanjiri tubuhku. Sementara suara suamiku juga meraung-raung kenikmatan, semoga kamar dia di perjalan dinas itu kamar yang kedap suara. Beberapa saat kemudian aku kehabisan tenaga. Kuminta Indun untuk berhenti sejenak. Pemuda itu nampak terengah-engah sehabis menggenjotku habis-habisan. Setelah itu kami melanjutkan permainan kami. Indun dengan kuatnya menggenjotku habis-habisan. Aku tak tahu lagi apa yang kecerecaukan di telepon, tapi nampaknya suamiku juga sama saja. Beberapa saat kemudian aku dan suamiku sama-sama berteriak, kami sama-sama keluar. Aku terengah-engah mengatur nafasku. Lalu suamiku memberi salam mesra dan ciuman jarak jauh. Kami betul-betul terpuaskan malam ini. Setelah ngobrol-ngobrol singkat, suamiku menutup teleponnya. Di kamarku, Indun masih menggenjotku pelan-pelan. Dia belum keluar rupanya. Wah, gila. Aku kawatir jepitanku mungkin sudah tidak mempan buat penisnya yang masih tumbuh. Kubiarkan penis pemuda itu mengobok-obok vaginaku. Tiba-tiba kudorong Indun, sehingga lepas penis dari lobangku.
21078Please respect copyright.PENANAbSyTTx1ak0
21078Please respect copyright.PENANAfGiQ2iz2oA
21078Please respect copyright.PENANAee165PdlMD
“Ohhh”, lenguhnya kecewa.
21078Please respect copyright.PENANAoP9g6a7JJm
21078Please respect copyright.PENANAwz9m15YsEl
21078Please respect copyright.PENANAEZ9Sxp5GXc
Lalu aku tarik dia naik ke tempat tidur, dan aku segera menungging di depannya. Indun tahu maksudku. Dia segera mengarahkan penisnya ke vaginaku. Tapi segera kupegang penis itu dan kuarahkan ke lobang yang lain. Pantatku! Mungkin di sanalah penis Indun akan dijepit dengan maksimal, pikirku tanpa pertimbangan. Indun sadar apa yang kulakukan. Disodokkannya penisnya ke lobang pantatku. Tapi lobang itu ternyata masih terlalu kecil bahkan buat penis Indun. Aku berdiri dan menyuruhnya menunggu. Lalu aku turun dan mengambil jelli organik dari dalam rak obat di kamar mandi. Dengan setia Indun menunggu dengan penis yang juga setia mengacung. Jelli itu kuoleskan ke seluruh batang Indun, dan sebagian kuusap-usapkan ke sekitar lobang pantatku. Kembali aku menunggingkan pantatku. Indun mengarahkan kotolnya kembali dan pelan-pelan lobang itu berhasil di terobosnya.
21078Please respect copyright.PENANATq2Ht9i4Uq
21078Please respect copyright.PENANAZlnWBOHtwX
21078Please respect copyright.PENANA0WQNFTac6v
“Ohhhhh…..” desisku. Sensasinya sangat luar biasa. Pelan-pelan batang penis itu menyusup di lobang yang sempit itu.
21078Please respect copyright.PENANAEPL3dR0WPG
21078Please respect copyright.PENANAFI8V69UkVi
21078Please respect copyright.PENANAUTHwUenIyE
Indun mengerang keras. Setengah perjalanan, penis itu berhenti. Baru separo yang masuk. Indun terengah-engah, begitu juga aku.
21078Please respect copyright.PENANAclTEolk4tX
21078Please respect copyright.PENANAwfuiKtUWC4
21078Please respect copyright.PENANAzgPgQyFYw2
“Pelan-pelan, Ndun…” bisikku.
21078Please respect copyright.PENANAVuSXdG7hut
21078Please respect copyright.PENANAfRDTieapVf
21078Please respect copyright.PENANADoZjR3nwyn
Indun memegang bongkahan pantatku, dan kembali menyodokkan penisnya ke lobangku. Dan akhirnya seluruh batang itu masuk manis dalam lobang pantatku.
21078Please respect copyright.PENANApnohzwTAEO
21078Please respect copyright.PENANAlbzPxKZ6vF
21078Please respect copyright.PENANAEykIYbn0fY
“Ohhh, Tuhan…” rasanya sangat luar biasa, antara sakit dan nikmat yang tak terceritakan. Aku mengerang. Kami berdiam beberapa menit, membiarkan lobangku terbiasa dengan batang penis itu. Setelah itu Indun mulai memaju mundukan pinggangnya. Rasanya luar biasa. Pengalaman baru yang membuatku ketagihan. Beberapa saat kemudian, Indun mengerang-erang keras. Dia memaksakan menggejot pantatku dengan cepat, tapi karena sangat sempit,
21078Please respect copyright.PENANAhI6NZHfCEf
21078Please respect copyright.PENANAFmED2Bzhx7
21078Please respect copyright.PENANASaLBcXfind
genjotannya tidak bisa lancar. Kemudian,
21078Please respect copyright.PENANAwqBtDbcqcy
21078Please respect copyright.PENANAKQl7wi66CN
21078Please respect copyright.PENANAQl7yv7izuD
“ohhhhh…”
21078Please respect copyright.PENANAM4DUoHq0lC
21078Please respect copyright.PENANAQsuQY3Z02K
21078Please respect copyright.PENANAQBjFVKNoVu
Indun memuncratkan spermanya dalam pantatku. Crot…Aku tersungkur dan Indun terlentang ke belakang. Muncratannya sebagian mengenai punggungku. Kami sama-sama terengah-engah dan kelelahan yang luar biasa. Aku membalikkan tubuhku dan memeluk Indun yang terkapar tanpa daya. Kami berpelukan dengan telanjang bulat sepanjang malam.
21078Please respect copyright.PENANAGX2m26KHgi
21078Please respect copyright.PENANAXVssDJil15
21078Please respect copyright.PENANAaaw9daHoFX
########################
21078Please respect copyright.PENANAipHw4LZjV4
21078Please respect copyright.PENANA0uaqVfRXTS
21078Please respect copyright.PENANApATKIpfeGc
Paginya, aku bangun jam 6 pagi. ABG itu masih ada dalam pelukanku. Oh, Tuhan. Untung aku mengunci kamarku. Mbok Imah tetangga yang biasa bantuin ngurusin anak-anak sudah terdengar suaranya di belakang. Oh.. Apa yang sudah kulakukan tadi malam, aku benar-benar tidak habis pikir. Kalau malam waktu itu benar-benar hanya sebuah kecelakaan. Tapi malam ini, aku dan Indun benar-benar melakukannya dengan penuh kesadaran. Apa yang kulakukan pada anak abg ini? Aku jadi gelisah memikirkannya, aku takut membuat anak ini menjadi anak yang salah jalan. Rasa bersalah itu membuatku merasa bertambah sayang pada anak kecil itu. Kurangkul kembali tubuh kecil itu dan kuciumin pipinya. Tubuh kami masih sama-sama telanjang. Aku lihat si Indun masih nyenyak tidur. Mukanya nampak manis sekali pagi itu. Aku mengecup pipi anak itu dan membangunkannya.
21078Please respect copyright.PENANAxzK8mHW7tS
21078Please respect copyright.PENANAcGkROoNRRf
21078Please respect copyright.PENANAvLmcy29L9M
“Ndun… Bangun. Kamu sekolah khan?” bisikku.
21078Please respect copyright.PENANAfFedz9HuyG
21078Please respect copyright.PENANAcHH6nOC3O5
21078Please respect copyright.PENANAB7GSD7VB0r
Indun nampak kaget dan segera duduk.
21078Please respect copyright.PENANAV89R3MpliK
21078Please respect copyright.PENANAeaxhZBI8Mq
21078Please respect copyright.PENANAeUW7BeJnE4
“Oh, Bu.. Maaf aku kesiangan…” katanya gugup.
21078Please respect copyright.PENANAgJFnfa9MaP
21078Please respect copyright.PENANAE7HAngFi4i
21078Please respect copyright.PENANATTyuWixndx
“Gak papa Ndun, aku yang salah mengajakmu tadi malam”
21078Please respect copyright.PENANAddqEPN3MLY
21078Please respect copyright.PENANAgcP1YkdtdQ
21078Please respect copyright.PENANAxOXzVAXLnx
Kami berpandangan.
21078Please respect copyright.PENANAYIoDUVworH
21078Please respect copyright.PENANAzeFtF7jGrW
21078Please respect copyright.PENANAkhSaUVwMCV
“Maaf Bu. Aku benar-benar tidak sopan”
21078Please respect copyright.PENANAsphMbj5WUS
21078Please respect copyright.PENANANzsKyO6Uxz
21078Please respect copyright.PENANAADNjtQVtI0
“Lho, khan bukan kamu yang mengajak kita tidur bersama. Aku yang salah Ndun” bisikku pelan.
21078Please respect copyright.PENANAZh7M03jyfr
21078Please respect copyright.PENANAvquOSFXyhJ
21078Please respect copyright.PENANAcJfb99p8U6
Indun menatapku, “Aku sayang sama Ibu…” katanya pelan.
21078Please respect copyright.PENANA2AVZDR3GXL
21078Please respect copyright.PENANAaVWvBNeyOE
21078Please respect copyright.PENANAPEK7r35Lzc
“Ndun, kamu punya pacar?”
21078Please respect copyright.PENANADbJ0Qg3lm6
21078Please respect copyright.PENANAA01dfu0MqB
21078Please respect copyright.PENANAS3N7Hq0dkS
“Belum, bu”
21078Please respect copyright.PENANAWiL6KBkzu4
21078Please respect copyright.PENANAIuW4fIXBMT
21078Please respect copyright.PENANAeTtEYxpQxk
“Kamu janji ya jangan cerita-cerita ke siapa-siapa ya soal kita”
21078Please respect copyright.PENANAIfirs7GQTf
21078Please respect copyright.PENANAGmMcwZGuly
21078Please respect copyright.PENANAdGQznHvzyA
“Iya bu, gak mungkinlah”
21078Please respect copyright.PENANA1lvpF1N8Xm
21078Please respect copyright.PENANAb4DwEhefXO
21078Please respect copyright.PENANAiLoCeb7alM
“Aku takut kamu rusak karena aku”
21078Please respect copyright.PENANAihaTOk6d07
21078Please respect copyright.PENANAFHJ9Cjzed5
21078Please respect copyright.PENANAXmjsYmBMle
“Gak kok Bu, aku sayang sama Ibu”
21078Please respect copyright.PENANAuXANs1rSBj
21078Please respect copyright.PENANAysA5GFK6SI
21078Please respect copyright.PENANAaILIMptAKz
“Kamu jangan melakukan ini ke sembarang orang ya” kataku kawatir.
21078Please respect copyright.PENANAJEkjaksxSg
21078Please respect copyright.PENANAGcrUXdLkQX
21078Please respect copyright.PENANABFDi3dEAEb
“Tidak Bu, aku bukan cowok seperti itu. Tapi kalau sama Ibu, masih boleh ya…” katanya pelan.
21078Please respect copyright.PENANAhwWT9ZOpYJ
21078Please respect copyright.PENANAh1xPFOrA5x
21078Please respect copyright.PENANAhaYy1PwH2W
Tiba-tiba aku sangat ingin memeluk anak itu.
21078Please respect copyright.PENANAIUOnNpJlrm
21078Please respect copyright.PENANAbfOD5oJdWF
21078Please respect copyright.PENANABREllOFlrV
“Aku juga sayang kamu Ndun. Sini Ibu peluk” Indun mendekat dan kami berpelukan sambil berdiri. Tangannya merangkul pinggangku, dan aku memegang pantatnya. Kami berpelukan lama dan saling berpandangan. Lalu bibir kami saling berpagutan. Gila, aku benar-benar serasa berpacaran dengan anak kecil itu. Mulut kami saling bergumul dengan panasnya.
21078Please respect copyright.PENANAw3CEoTQjaI
21078Please respect copyright.PENANANV98nfPSmP
21078Please respect copyright.PENANAuwssFMXjiE
Aku lihat penis anak itu masih tegak berdiri, mungkin karena efek pagi hari. Tanganku meraih batang itu dan mengocoknya pelan-pelan.
21078Please respect copyright.PENANANzPihWk80X
21078Please respect copyright.PENANATpr7CiBhdQ
21078Please respect copyright.PENANAy1zTCl8EXq
Aku berpikir cepat, karena pagi ini Indun harus sekolah, aku harus segera menuntaskan ketegangan penis itu. Aku segera membalikkan tubuhku dan berpegangan pada meja rias. Sambil melihat Indun lewat cermin aku menyuruhnya.
21078Please respect copyright.PENANAjt7tTesksP
21078Please respect copyright.PENANAl96dTmFTM4
21078Please respect copyright.PENANAWq2Uoi3rCk
“Ndun, kamu pakai jeli itu lagi. Cepat masukin lagi penismu ke pantat Ibu”
21078Please respect copyright.PENANA5wAp9IZILS
21078Please respect copyright.PENANAElwGLOfcoK
21078Please respect copyright.PENANAmwSBDEx4gK
Indun buru-buru melumas batangnya. Aku menyorongkan bungkahan pantatku. Dari cermin aku dapat melihat muku dan badanku sendiri. Ohh… agak malu juga aku melihat tubuhku yang mulai membengkak di sana-sini, tapi masih penuh dengan nafsu birahi.
21078Please respect copyright.PENANA57LbJXs4D5
21078Please respect copyright.PENANAigtXJXCFbf
21078Please respect copyright.PENANAOqueTDbeNw
“Cepat Ndun, nanti kamu terlambat sekolah”, perintahku.
21078Please respect copyright.PENANAzHQvqsoy6Y
21078Please respect copyright.PENANAXHgMIfBoMG
21078Please respect copyright.PENANA1hcDVw8kNe
Sambil memeluk perutku, Indun mendorong penisnya masuk ke lobang pantatku. Lobang yang semalam sudah disodok-sodok itu segera menerima batang yang mengeras itu. Segera kami sudah melakukan persetubuhan lagi. Aku dapat melihat adegan seksi itu lewat cermin, di mana mukaku terlihat sangat nafsu dan juga muka Indun yang mengerang-erang di belakangku.
21078Please respect copyright.PENANAZYFbPUErAA
21078Please respect copyright.PENANAsNIlORcj6j
21078Please respect copyright.PENANAkgAOjxEfOQ
“Ayo, Ndun, sodok yang kuat”
21078Please respect copyright.PENANAGaNEKCnMdM
21078Please respect copyright.PENANAu5fIzTjSnv
21078Please respect copyright.PENANAG3AqYBhfKW
“Iyyyaaa.. Bu”
21078Please respect copyright.PENANA4hrQ5VtJS0
21078Please respect copyright.PENANAZ7W24F40yU
21078Please respect copyright.PENANAfiOle0AcUw
“Terusss… Cepat”
21078Please respect copyright.PENANAbEbULiTQr7
21078Please respect copyright.PENANAqSPUWI6REW
21078Please respect copyright.PENANAGNjSLEIA1k
Sodokan-sodokan Indun semakin cepat. Lobang pantatku semakin elastis menerima batang imut itu. Sungguh kenikmatan yang luar biasa. Tidak berapa lama kemudian kami berdua sama-sama mencapai puncak kenikmatan. Indun membiarkan cairan spermanya meluncur deras dalam pantatku. Kami sama-sama terengah-engah menikmati puncak yang barusan kami daki.
21078Please respect copyright.PENANAC8iE0gCCES
21078Please respect copyright.PENANABVBoN7NiFs
21078Please respect copyright.PENANAOlBQybZiPY
“Ohhh…”
21078Please respect copyright.PENANAdDBVcFW5OQ
21078Please respect copyright.PENANA5af7LaqM5Q
21078Please respect copyright.PENANAPoEY0ORrdS
Sejenak kemudian aku lepaskan pantatku dari penisnya.
21078Please respect copyright.PENANALheUTPXi89
21078Please respect copyright.PENANApPxfxXjb6K
21078Please respect copyright.PENANAkfvfAqWzyj
“Udah Ndun. Sana kamu mandi, pulang. Nanti kamu terlambat lho sekolahnya” kataku sambil tersenyum.
21078Please respect copyright.PENANA3LHGQd5W6t
21078Please respect copyright.PENANAdO1hhjUa7t
21078Please respect copyright.PENANAx3YjIqRRQ8
Indun mencari-cari pakaiannya. Tiba-tiba kami sadar kalau celana Indun ada di ruang tamu. Aku suruh si Indun nunggu di kamar, dan aku segera berpakaian dan keluar ke ruang tamu. Moga-moga belum ada yang menemukan celana itu. Untungnya celana itu teronggok di bawah sofa dan terselip, sehingga Mbok Imah yang biasanya sibuk dulu menyiapkan sarapan belum sempat membereskan ruang tamu. Celana itu segera kuambil dan kubawa ke kamar. Si Indun yang tadinya nampak panik berubah tenang. Setelah memakai celananya, Indun kusuruh cepat-cepat keluar ke ruang tamu dan mengambil tas belajarnya yang semalam tergeletak di meja tamu. Setelah itu dia pamit pulang. Aku segera mandi. Di kamar mandi aku merasakan sedikit perih di bagian lobang pantatku. Baru kali ini lobang itu menjadi alat seks, itu pun justru dengan anak kecil yang belum tahu apa-apa. Ada sedikit rasa sesal, tapi segera kuguyur kepalaku untuk menghilangkan rasa gundah di dadaku.
21078Please respect copyright.PENANAuNcDZYYjqn
21078Please respect copyright.PENANAa1RzeOGLJj
21078Please respect copyright.PENANAF3aoWLfNxS
######################
21078Please respect copyright.PENANAwGuGJ6oX3C
21078Please respect copyright.PENANAK6JSh72SqZ
21078Please respect copyright.PENANACCissmWwau
Sorenya Indun kembali main ke rumah. Dia sudah sibuk membereskan buku-buku di gazebo kami. Malam itu Indun tidur lagi di kamarku. Mas Prasojo baru pulang besok harinya. Selama berjam-jam kami kembali bercinta. Kami saling berpelukan dan berbagi kasih selayaknya sepasang kekasih. Tapi sebelum jam 1 aku suruh Indun untuk segera tidur, aku kawatir sekolahnya akan terganggu karena aktivitasku.
21078Please respect copyright.PENANATrJijI4SVM
21078Please respect copyright.PENANADZ8uKx9Ty0
21078Please respect copyright.PENANADF52hy4uck
“Ndun, tadi kamu di sekolah gimana?” bisikku setelah kami selesai ronde ke tiga. Kami berpelukan dengan mesra di tengah ranjang.
21078Please respect copyright.PENANAN4JyKYTihS
21078Please respect copyright.PENANATnvcA3cHPa
21078Please respect copyright.PENANA7kucohj9kR
“Biasa aja Bu”
21078Please respect copyright.PENANACQN36JW1SY
21078Please respect copyright.PENANAFGp3wcqlGZ
21078Please respect copyright.PENANAO2q5YgN2b2
“Kamu gak kelelahan atau ngantuk di sekolah?”
21078Please respect copyright.PENANAuEUFPpApjK
21078Please respect copyright.PENANA1Dw4tzef92
21078Please respect copyright.PENANAO1LVukghmi
“Iya Bu, sedikit. Tapi gak papa, aku tadi sempat tidur siang”
21078Please respect copyright.PENANAoSp2mJIVKs
21078Please respect copyright.PENANAjrxR0hVCv0
21078Please respect copyright.PENANAIgN8ij5iYO
“Aku takut menganggu sekolahmu”
21078Please respect copyright.PENANAfawA4VOEIC
21078Please respect copyright.PENANAydAKaE71Ye
21078Please respect copyright.PENANAtIrG5t5Vja
“Gak kok Bu. Tadi aku bisa ngikutin pelajaran”
21078Please respect copyright.PENANAlEtHC1vsZA
21078Please respect copyright.PENANAloHl0sQhmG
21078Please respect copyright.PENANAn5ioyQMVLl
“Okelah kalau gitu. Tapi setelah ini kamu tidur ya, gak usah diterusin dulu”
21078Please respect copyright.PENANAGosb17N6YV
21078Please respect copyright.PENANAnlHNvLXcb0
21078Please respect copyright.PENANAuX2jYY6YmJ
“Iya Bu”
21078Please respect copyright.PENANAc6InUwn6A8
21078Please respect copyright.PENANAfT3WEvZzeV
21078Please respect copyright.PENANAFXylxFSLGY
“Besok Mas Prasojo pulang, kamu gak bisa nginap disini”
21078Please respect copyright.PENANAwg3JYIcG09
21078Please respect copyright.PENANAi1otIFR7VI
21078Please respect copyright.PENANAi3u5YMsaGm
“Iya, Bu. Tapi kapan-kapan saya siap menemani Ibu di sini”
21078Please respect copyright.PENANA81l0kjL0G7
21078Please respect copyright.PENANASWZT6rnnPz
21078Please respect copyright.PENANAaEOcNn4qat
“Yee…. maunya. Ya gak papa”, kataku sambil mencubit pinggangnya.
21078Please respect copyright.PENANAbvz7nLjwYg
21078Please respect copyright.PENANAjTtNaBaJZ9
21078Please respect copyright.PENANAcxkpEx8IUO
“Aku mau jadi pacar Ibu”
21078Please respect copyright.PENANAJYLmvHLi18
21078Please respect copyright.PENANAdlwUmE6s20
21078Please respect copyright.PENANAn8XOqMwvNG
“Lho aku khan sudah bersuami?”
21078Please respect copyright.PENANAzW86s1P6T6
21078Please respect copyright.PENANArbLfX45tl9
21078Please respect copyright.PENANAGJuqzzgG6l
“Ya gak papa, jadi apa saja deh”
21078Please respect copyright.PENANAf3ksv5J7qz
21078Please respect copyright.PENANAMiAYZzg0SH
21078Please respect copyright.PENANAUTniDgPxPb
“Aku justru kasihan sama kamu. Besok-besok kalau kamu udah siap, kamu cari pacar yang bener ya?”
21078Please respect copyright.PENANA9HiQjW8nUe
21078Please respect copyright.PENANAXEjfMeWRvX
21078Please respect copyright.PENANAxbuIsVOSEw
“Iya Bu. Aku tetap sayang sama Ibu. Mau dijadiin apa saja juga mau”
21078Please respect copyright.PENANAQ0LBLyvBI7
21078Please respect copyright.PENANAn7gqIXGrNj
21078Please respect copyright.PENANAb9dv1ZRAQG
“Idihh.. ya udah. Bobok yuk” kataku kelelahan.
21078Please respect copyright.PENANAB2pvfNZ7Q5
21078Please respect copyright.PENANAxA4ix0EH8l
21078Please respect copyright.PENANAUGWbyGs2iU
Kami tidur berpelukan sampai pagi.
21078Please respect copyright.PENANA5p1vdLNOWB
21078Please respect copyright.PENANAZW0XjJc0Jo
21078Please respect copyright.PENANAeNrx2ujtIC
#######################
21078Please respect copyright.PENANAonslUWMTP5
21078Please respect copyright.PENANAjydA91asDR
21078Please respect copyright.PENANAz3JaFec30f
Setelah malam itu, aku semakin sering bercinta dengan Indun. Kapan pun ada kesempatan, kami berdua akan melakukannya. Indun sangat memperhatikan bayi dalam kandunganku. Setiap ada kesempatan, dia menciumi perutku dan mengelus-elusnya. Kasihan juga aku lihat anak kecil itu sudah merasa harus jadi bapak. Herannya, aku juga kecanduan dengan penis kecil anak itu. Padahal aku sudah punya penis yang jauh lebih besar dan tersedia untukku. Bayangkan, beda usiaku dengan Indun mungkin sekitar 27 tahun. Bahkan anak itu lebih cocok menjadi adik anak-anakku. Tapi hubungan kami bertambah mesra seiring usia kehamilanku yang semakin membesar. Indun bahkan sering ikut menemaniku ke dokter tatkala suamiku sedang dinas keluar. Indun semakin perhatian padaku dan anak dalam kandunganku. Kami sangat bahagia karena bayi dalam kandunganku berada dalam kondisi sehat. Aku selalu mengingatkan Indun untuk tetap fokus pada sekolahnya, dan jangan terlalu memikirkan anaknya. Yang paling tidak bisa dicegah adalah, Indun semakin lama semakin kecanduan lobang pantatku. Lama-lama aku juga merasakan hal yang sama. Seolah-olah lobang pantatku menjadi milik eksklusif Indun, sementara lobang-lobangku yang lain dibagi antara Indun dan suamiku. Sampai sekarang, suamiku tidak pernah tahu kalau pantatku sudah dijebol oleh Indun. Lama-lama aku kawatir juga dengan cerita tentang hubungan kelamin lewat pantat dapat menimbulkan berbagai penyakit, termasuk AIDS. Aku akhirnya menyediakan kondom untuk Indun kalau dia minta lobang pantatku. Indun sih oke-oke saja. Dia juga kawatir, walaupun dia sangat senang ketika masuk ke lubang pantatku.
21078Please respect copyright.PENANAuMRFtvxPql
21078Please respect copyright.PENANAD4uaA6aEos
21078Please respect copyright.PENANAqGpqIXM1zN
Untung aku dan suamiku juga kadang-kadang memakai kondom, sehingga aku tidak canggung lagi membeli kondom di apotik. Bahkan aku sering mendapat kondom gratis dari kelurahan. Mungkin karena masih masa pertumbuhan, dan sering kupakai, aku melihat lama kelamaan penis Indun juga mengalami pembesaran. Penis yang semakin berpengalaman itu tidak lagi seperti penis imut pada waktu pertama kali masuk ke vaginaku, tapi sudah menjelma menjadi penis dewasa dan berurat ketika tegang. Aku sadar, kalau aku adalah salah satu sebab dari pertumbuhan instant dari penis Indun. Kekuatan penis Indun juga semakin luar biasa. Dia tidak lagi gampang keluar, bahkan kalau dipikir-pikir, dia mungkin lebih kuat dari suamiku. Karena perutku semakin membesar aku jadi sering pakai celana legging yang lentur dan baju kaos ketat yang berbahan sangat lentur. Kalau di rumah aku bahkan hanya pakai kaos panjang tanpa bawahan. Orang pasti mengira aku selalu pakai cd, padahal sering aku malas memakainya. Entah karena gawan ibu hamil atau karena nafsu birahiku yang semakin gila.
21078Please respect copyright.PENANAYHDP6nD20g
21078Please respect copyright.PENANATgN27KVpvj
21078Please respect copyright.PENANAzlCch7vUlv
##########################
21078Please respect copyright.PENANAbZl4DYE4LV
21078Please respect copyright.PENANAZJ6Kwxlvnw
21078Please respect copyright.PENANAyODeyeVlAD
Waktu ibu Indun mau naik haji, aku ikut sibuk dengan ibu-ibu kampung untuk mempersiapkan pengajian haji. Biasalah, kalau mau naik haji pasti hebohnya minta ampun. Aku termasuk dekat dengan ibu Indun. Namanya bu Masuroh, yang biasa dipanggil Bu Ro. Karena keluarga Indun termasuk keluarga yang terpandang di desa kami, maka acara pengajian itu menjadi acara yang besar-besaran. Banyak ibu-ibu yang ikut sibuk di rumah Bu Ro. Kalau aku ke sana aku lebih sering karena ingin ketemu Indun. Acara pengajian dan keberadaan Mas Prasojo di rumah membuat kesempatanku bertemu dengan Indun menjadi sangat terbatas. Sudah lama Indun tidak merasakan lobang pantatku. Aku sendiri bingung bagaimana mencari kesempatan untuk ketemu Indun. Walaupun aku sering pergi ke rumahnya dan kadang-kadang juga diantar Indun untuk berbelanja sesuatu untuk keperluan pengajian, tapi tetap saja kami tidak punya kesempatan untuk bercinta. Akhirnya pada saat pengajian besar itu aku mendapatkan ide. Sorenya, segera kutelepon Indun menggunakan telepon rumah, karena aku sangat hati-hati memakai hp, apalagi untuk urusan Indun.
21078Please respect copyright.PENANAxCyEJHcfiy
21078Please respect copyright.PENANAtcG7Xd5Ots
21078Please respect copyright.PENANAu22Hd1WD5V
“Assalamu’alaikum, Bu. Ini Bu Lani. Gimana Bu persiapan nanti malam, sudah beres semua?”
21078Please respect copyright.PENANAHiMWX7zq9z
21078Please respect copyright.PENANAnrzyLzrQg0
21078Please respect copyright.PENANAnhnNDcqsRP
“Oh, Bu Lani. Sudah Bu. Nanti datangnya agak sorean ya bu. Kalau gak ada Ibu, kita bingung nih” jawab Bu Ro.
21078Please respect copyright.PENANAm9DAqfGMgS
21078Please respect copyright.PENANARUejNJldoz
21078Please respect copyright.PENANAwUZ8NUGXik
“Iya, beres Bu. Saya sama Bu Anjar sudah kangenan setelah magrib langsung kesitu, kok Bu. Indun ada Bu Ro?”
21078Please respect copyright.PENANAmdAo19Pq1o
21078Please respect copyright.PENANAa7TqJZ2puX
21078Please respect copyright.PENANAyGBL7uEncU
“Ada Bu, sebentar ya Bu”
21078Please respect copyright.PENANA40B1vDoQcg
21078Please respect copyright.PENANAe3wlEj66NB
21078Please respect copyright.PENANAGcmLJAlqJP
Setelah Indun yang memegang telepon, aku segera bilang:
21078Please respect copyright.PENANAb1VsNAMm2R
21078Please respect copyright.PENANAFaxnlD0MMl
21078Please respect copyright.PENANAqM9YyD8O5E
“Ndun nanti malam kamu pake celana yang bisa dibuka depannya ya” kataku pelan
21078Please respect copyright.PENANAkGB4s40ZIn
21078Please respect copyright.PENANAiBGCi1L8uh
21078Please respect copyright.PENANAQaMBMr8px0
“Iya Bu” jawab Indun agak bingung.
21078Please respect copyright.PENANAHTs41rNzwe
21078Please respect copyright.PENANA7ITOqWyXtz
21078Please respect copyright.PENANAL5BW5EYR0k
“Terus kamu pakai kondom kamu…”
21078Please respect copyright.PENANArsGz3f8pg6
21078Please respect copyright.PENANA5vK8u7RHDK
21078Please respect copyright.PENANAtDjmkWDIjs
Malam itu pengajian dilangsungkan dengan besar-besaran. Halaman RW kami yang luas hampir tidak bisa menampung jama’ah yang datang dari seluruh penjuru kota. Bu Ro memang tokoh yang disegani masyarakat. Aku datang bersama ibu-ibu RT dengan memakai baju atasan longgar yang menutup sampai bawah pinggang. Bawahannya aku memakai legging ketat, karena memang lagi biasa dipakai ibu-ibu pada saat ini. Apalagi aku lagi hamil, pasti orang-orang pada maklum akan kondisiku. Yang tidak biasa adalah bahwa aku tidak memakai apapun di balik celana leggingku. Sengaja aku tinggalkan cdku di rumah, karena aku punya sebuah ide untuk Indun. Setelah semua urusan kepanitiaan beres, aku segera bergabung dengan ibu-ibu jama’ah pengajian. Tapi kemudian aku dan beberapa ibu yang lain pindah ke halaman, karena lebih bebas dan bisa berdiri. Hanya saja halaman itu sudah sangat penuh dan berdesak-desakan. Justru aku memilih tempat yang paling ramai oleh pengunjung. Di kejauhan aku melihat Indun dan memberinya kode untuk mengikutiku. Indun beranjak menuju ke arahku, sementara aku mengajak Bu Anjar untuk ke sebuah lokasi di bawah pohon di lapangan RW. Lokasi itu agak gelap karena bayangan lampu tertutup rindangnya pohon. Walaupun demikian, banyak anggota jama’ah di situ yang berdiri berdesak-desakan.
21078Please respect copyright.PENANAqZ0R7izO2L
21078Please respect copyright.PENANAVNMHIF01rq
21078Please respect copyright.PENANArxphxkzy9E
“Kita sini aja Bu, kalau Ibu mau. Tapi kalau ibu keberatan, silakan Ibu pindah ke sana” kataku pada Bu Anjar.
21078Please respect copyright.PENANAYfuwBrFPIK
21078Please respect copyright.PENANA3App9e78GO
21078Please respect copyright.PENANAjpumCHrL9N
“Gak papa Bu, di sini lebih bebas. Bisa bolos kalau udah kemaleman, hihihi..” kata Bu Anjar.
21078Please respect copyright.PENANAhzXCGbg8rF
21078Please respect copyright.PENANAlMmeIurQK2
21078Please respect copyright.PENANAC7K64bsudc
“Iya , ya. Biasanya pengajian ginian bisa sampai jam 12 lho”
21078Please respect copyright.PENANAD84ldyGn0z
21078Please respect copyright.PENANA89YnzoUWNc
21078Please respect copyright.PENANANK7OXQE7Ir
Kami lalu bercakap-cakap dengan seru sambil mendengarkan pengajian. Ternyata di sebelah Bu Anjar adan Bu Kesti yang juara negrumpi. Kami segera terlibat pembicaraan serius sambil sekali-kali mendengarkan ceramah kalau pas ada cerita-cerita lucu. Kami berdiri agak di barisan tengah, Bu Anjar dan Bu Kesti mendapat tempat duduk di sebelahku.
21078Please respect copyright.PENANAmMhBwajZLe
21078Please respect copyright.PENANA8QjIBquAr3
21078Please respect copyright.PENANABAr4xmzQTR
“Bu, monggo kalau mau duduk” tawarnya padaku.
21078Please respect copyright.PENANANxzxAoALlc
21078Please respect copyright.PENANAO0jPJ81mEz
21078Please respect copyright.PENANAZRsPvfZrpL
“Wah gak usah Bu. Saya lebih suka berdiri gini aja” jawabku. Padahal aku sedang menunggu Indun yang sedang berusaha menyibak kerumunan menuju ke arah kami.
21078Please respect copyright.PENANA7v2gI3zCNb
21078Please respect copyright.PENANAONm2E9lNQ9
21078Please respect copyright.PENANAOiLtpZAZpJ
Akhirnya Indun tiba di belakangku. Dua ibu-ibu sebelahku tidak memperhatikan kehadiran Indun, tapi aku melirik anak muda itu dan menyuruhnya berdiri tepat di belakangku. Aku bergeser berdiri sedikit di belakang bangku Bu Anjar dan Bu Kesti. Sementara Indun dengan segera berdiri tepat di belakangku. Dengan diam-diam aku menempelkan pantatku ke badan Indun. Indun tersenyum dan memajukan badannya. Pantatku yang semlohai segera menempel pada penis Indun yang sudah tegang di balik celananya.
21078Please respect copyright.PENANANDbFRwnvfi
21078Please respect copyright.PENANAdMURE023xs
21078Please respect copyright.PENANAbxJPz7m9ks
Aku berbisik pada Indun, “buka, Ndun. Udah pakai kondom?”
21078Please respect copyright.PENANAJ80ylPHdK3
21078Please respect copyright.PENANA1h49BDeI0f
21078Please respect copyright.PENANAn8xyvOuDnq
Indun mengangguk dan membuka risliting celananya. Segera tersembul batangnya yang sudah mengeras. Segera kusibakkan baju panjangku ke atas dan nampaklah leggingku sudah kuberi lobang di bagian belahan pantatku. Indun nampak terkejut, dan sekaligus mengerti maksudku. Dengan pelan-pelan diarahkannya batang kerasnya ke lobang pantatku. Dan, slepppp. Masuklah batang itu ke lobang favoritnya. Tangan Indun masuk ke dalam bajuku sambil mengelus-elus perutku. Batangnya berada di dalam lobangku sambil sesekali dimaju mundurin. Kami bercinta di tengah keramaian dengan tanpa ada yang menyadarinya. Walaupun begitu aku tetap bercakap-cakap dengan dua ibu-ibu tetanggaku itu. Sementara di kanan kiri kami orang-orang sibuk mendengarkan ceramah dengan berdesak-desakan.
21078Please respect copyright.PENANAqEqO8aJ7iC
21078Please respect copyright.PENANArfj3ctpH4w
21078Please respect copyright.PENANAjHOuFjoO2M
Sekitar satu jam Indun memelukku dalam gelap dari belakang. Tiba-tiba vaginaku berkedut-kedut, pengen ikut disodok. Kalau dari belakang berarti aku harus lebih nunduk lagi. Pelan-pelan kutarik keluar penis Indun dan kulepas kondomnya. Aku kembali mengarahkannya, kali ini ke lubang vaginaku. Indun mengerti. Lalu, bless.. dengan lancarnya penis itu masuk ke vaginaku dari belakang. Ohh, enak sekali. Aku mulai tidak konsentrasi terhadap ceramah maupun obrolan dua ibu-ibu itu. Karena hanya sesekali kami bergoyang, maka adegan persetubuhan itu berlangsung cukup lama. Kepalaku sudah mulai berkunang-kunang kenikmatan. Di tengkukku aku merasakan nafas Indun semakin ngos-ngosan. Beberapa saat kemudian, aku mengalami orgasme hebat, tanganku gemetar dan langsung memegang sandaran bangku di depanku. Indun juga kemudian memuncratkan maninya dalam vaginaku. Kami berdua hampir bersamaan mengalami orgasme itu. Setelah agak reda, aku mendorong Indun dan mengeluarkan penisnya. Cepat-cepat Indun memasukkan dalam celananya, dan kuturunkan baju bagian belakangku. Aku dan ibu-ibu itu memutuskan untuk pulang sebelum acara selesai. Untung saja aku dan Indun sudah selesai. Dengan mengedipkan mata, aku menyuruh Indun untuk meninggalkan lokasi. Akhirnya terpuaskan juga hasrat kami setelah hari-hari yang sibuk yang memisahkan kami.
ns216.73.216.94da2