Aku Dihamili Tetangga
19370Please respect copyright.PENANAxUk0CabJWh
Namaku Lani, seorang ibu rumah tangga, umurku 36 tahun. Suamiku namanya Prasojo, umur 44 tahun, seorang pegawai di pemerintahan di Bantul. Aku bahagia dengan suami dan kedua anakku. Suamiku seorang laki-laki yang gagah dan bertubuh besar, biasalah dulu dia seorang tentara. Penampilanku walaupun sudah terbilang berumur tapi sangat terawat, karena aku rajin ke salon dan fitnes dan yoga. Kata orang, aku mirip seperti Sandy Harun.
19370Please respect copyright.PENANAiPblQGYGax
19370Please respect copyright.PENANACASeRizFIF
19370Please respect copyright.PENANAebCAS4KUk9
Tubuhku masih bisa dikatakan langsing, walaupun payudaraku termasuk besar, karena sudah punya anak dua. Anakku yang pertama bernama Rika, seorang gadis remaja yang beranjak dewasa. Dia sudah mau lulus SMA, yang kedua Sangga,masih sekolah SMA kelas 1. Rika walaupun tinggal serumah dengan kami juga lebih sering menghabiskan waktunya di tempat kosnya di kawasan Gejayan. Kalau si Sangga, karena cowok remaja, lebih sering berkumpul dengan teman-temannya ataupun sibuk berkegiatan di sekolahnya. Semenjak tidak lagi sibuk mengurusi anak-anak, kehidupan seksku semakin tua justru semakin menjadi-jadi. Apalagi suamiku selain bertubuh kekar, juga orang yang sangat terbuka soal urusan seks. Akhir-akhir ini, setelah anak-anak besar, kami berlangganan internet.
19370Please respect copyright.PENANATZiXYJYUij
19370Please respect copyright.PENANAUxV0AjArxf
19370Please respect copyright.PENANApLXVuQUpVM
Aku dan suamiku sering browsing masalah-masalah seks, baik video, cerita, ataupun foto-foto. Segala macam gaya berhubungan badan kami lakukan. Kami bercinta sangat sering, minimal seminggu tiga kali. Entah mengapa, semenjak kami sering berseluncur di internet, gairah seksku semakin menggebu. Sebagai tentara, suami sering tidak ada di rumah, tapi kalau pas di rumah, kami langsung main kuda-kudaan, hehehe. Sudah lama kami memutuskan untuk tidak punya anak lagi. Tapi aku sangat takut untuk pasang spiral. Dulu aku pernah mencoba suntik dan pil KB. Tapi sekarang kami lebih sering pakai kondom, atau lebih seringnya suamiku ‘keluar’ di luar. Biasanya di mukaku, di payudara, atau bahkan di dalam mulutku. Pokoknya kami sangat hati-hati agar Sangga tidak punya adik lagi. Dan tenang saja, suamiku sangat jago mengendalikan muncratannya, jadi aku tidak khawatir muncrat di dalam rahimku. Walaupun sudah dua kali melahirkan tubuhku termasuk sintal dan seksi. Payudaraku masih cukup kencang karena terawat. Tapi yang jelas, bodiku masih semlohai, karena aku masih punya pinggang. Aku sadar, kalau tubuhku masih tetap membuat para pria menelan air liurnya. Apalagi aku termasuk ibu-ibu yang suka pakai baju yang agak ketat. Sudah kebiasaan sih dari remaja.
19370Please respect copyright.PENANAyNl8GOP987
19370Please respect copyright.PENANAMjNPTYcBkB
19370Please respect copyright.PENANAUpnaWDIBIW
Suamiku termasuk seorang pejabat yang baik. Dia ramah pada setiap orang. Di kampung dia termasuk aparat yang disukai oleh para tetangga. Apalagi suamiku juga banyak bergaul dengan anak-anak muda kampung. Kalau pas di rumah, suamiku sering mengajak anak-anak muda untuk bermain dan bercakap-cakap di teras rumah. Semenjak setahun yang lalu, di halaman depan rumah kami di bangun semacam gazebo untuk nongkrong para tetangga. Setelah membeli televisi baru, televisi lama kami, ditaruh di gazebo itu, sehingga para tetangga betah nongkrong di situ. Yang jelas, banyak bapak-bapak yang curi-curi pandang ke tubuhku kalau pas aku bersih-bersih halaman atau ikutan nimbrung sebentar di tempat itu. Maklumlah, kalau istilah kerennya, aku ini termasuk MILF, hehehe. Selain bapak-bapak, ada juga pemuda dan remaja yang sering bermain di rumah. Salah satunya karena gazebo itu juga dipergunakan sebagai perpustakaan untuk warga.
19370Please respect copyright.PENANAgzkL3irNzH
19370Please respect copyright.PENANAwRAElB081m
19370Please respect copyright.PENANAEup1WVpbf4
Salah satu anak kampung yang paling sering main ke rumah adalah Indun, yang masih SMP kelas 2. Dia anak tetangga kami yang berjarak 3 rumah dari tempat kami. Anaknya baik dan ringan tangan. Sama suamiku dia sangat akrab, bahkan sering membantu suamiku kalau lagi bersih-bersih rumah, atau membelikan kami sesuatu di warung. Sejak masih anak-anak, Indun dekat dengan anak-anak kami, mereka sering main karambol bareng di gazebo kami. Bahkan kadang-kadang Indun menginap di situ, karena kalau malam, gazebo itu diberi penutup oleh suamiku, sehingga tidak terasa dingin. Pada suatu malam, aku dan suamiku sedang bermesraan di kamar kami. Semenjak sering melihat adegan blow job di internet, aku jadi kecanduan mengulum penis suamiku. Apalagi penis suamiku adalah penis yang paling gagah sedunia bagiku. Tidak kalah dengan penis-penis yang biasa kulihat di BF. Padahal dulu waktu masih pengantin muda aku selalu menolak kalau diajak blowjob. Entah kenapa sekarang di usia yang sudah pertengahan kepala tiga ini aku justru tergila-gila mengulum batang suamiku. Bahkan aku bisa orgasme hanya dengan mengulum batang besar itu. Tiap nonton film blue pun mulutku serasa gatal. Kalau pas tidak ada suamiku, aku selalu membawa pisang kalau nonton film-film gituan. Biasalah, sambil nonton, sambil makan pisang, hehehe. Malam itu pun aku dengan rakus menjilati penis suamiku. Bagi mas Prasojo, mulutku adalah vagina keduanya. Dengan berseloroh, dia pernah bilang kalau sebenarnya dia sama saja sudah poligami, karena dia punya dua lubang yang sama-sama hotnya untuk dimasuki. Ucapan itu ada benarnya, karena mulutku sudah hampir menyerupai vagina, baik dalam mengulum maupun dalam menyedot. Karena kami menghindari kehamilan, bahkan sebagian besar sperma suamiku masuk ke dalam mulutku. Malam itu kami lupa kalau Indun tidur di gazebo kami. Seperti biasa, aku teriak-teriak pada waktu penis suamiku mengaduk-aduk vaginaku. Suamiku sangat kuat. Malam itu aku sudah berkali-kali orgasme, sementara suamiku masih segar bugar dan menggenjotku terus menerus. Tiba-tiba kami tersentak, ketika kami mendengar suara berisik di jendela. Segera suami mencabut batangnya dan membuka jendela. Di luar nampak Indun dengan wajah kaget dan gemetaran ketahuan mengintip kami. Suamiku nampak marah dan melongokkan badannya keluar jendela. Indun yang kaget dan ketakutan meloncat ke belakang. Saking kagetnya, kakinya terantuk selokan kecil di teras rumah. Indun terjerembab dan terjungkal ke belakang. Suamiku tak jadi marah, tapi dia kesal juga.
19370Please respect copyright.PENANASQBpLrQ6Bb
19370Please respect copyright.PENANAqGHmIs2r5w
19370Please respect copyright.PENANAcgJKDk5V63
“Walah, Ndun! Kamu itu ngapain?” bentaknya.
19370Please respect copyright.PENANAe0BMGQfTTl
19370Please respect copyright.PENANA3COcuMkQ4L
19370Please respect copyright.PENANAgVpwEvOU9Z
Indun ketakutan setengah mati. Dia sangat menghormati kami. Suamiku yang tadinya kesal pun tak jadi memarahinya. Indun gelagepan. Wajahnya meringis menahan sakit, sepertinya pantatnya terantuk sesuatu di halaman. Aku tadinya juga sangat malu diintip anak ingusan itu. Tapi aku juga menyayangi Indun, bahkan seperti anakku sendiri. Aku juga sadar, sebenarnya kami yang salah karena bercinta dengan suara segaduh itu. Aku segera meraih dasterku dan ikut menghampiri Indun.
19370Please respect copyright.PENANAoWPSbedkxk
19370Please respect copyright.PENANAfJbVQbgeHa
19370Please respect copyright.PENANALxoL8hWkVt
“Aduh, mas. Kasian dia, gak usah dimarahin. Kamu sakit Ndun?” Aku mendekati Indun dan memegang tangannya.
19370Please respect copyright.PENANAwu7EdSopiQ
19370Please respect copyright.PENANAd4Zk18zJEe
19370Please respect copyright.PENANAE4AuNSxJQ8
Wajah Indun sangat memelas, antara takut, sakit, dan malu.
19370Please respect copyright.PENANAbt7Wv5TuY1
19370Please respect copyright.PENANAGWnwuuk6at
19370Please respect copyright.PENANAr8mBEm4lkk
“Sudah gak papa. Kamu sakit, Ndun?” tanyaku. “Sini coba kamu berdiri, bisa gak?”
19370Please respect copyright.PENANAdZ1Xm3gDqV
19370Please respect copyright.PENANA2DuBCaItz5
19370Please respect copyright.PENANAdurjOjeRuQ
Karena gemeteran, Indun gagal mencoba berdiri, dia malah terjerembab lagi. Secara reflek, aku memegang punggungnya, sehingga kami berdua menjadi berpelukan. Dadaku menyentuh lengannya, tentu saja dia dapat merasakan lembutnya gundukan besar dadaku, karena aku hanya memakai daster tipis yang sambungan, sementara di dalamnya aku tidak memakai apa-apa.
19370Please respect copyright.PENANAp9Mv06tiMO
19370Please respect copyright.PENANAozDCXKo75W
19370Please respect copyright.PENANAplSFU8BPuK
“Aduh sorri, Ndun” pekikku.
19370Please respect copyright.PENANAUIwhEGu8H3
19370Please respect copyright.PENANA8jPNX4ELwn
19370Please respect copyright.PENANAQdYEKkRdBZ
Tiba-tiba suamiku tertawa. Agak kesal aku melirik suamiku, kenapa dia menertawai kami.
19370Please respect copyright.PENANAa7OcMqPcM2
19370Please respect copyright.PENANAxRSwuRp5Ob
19370Please respect copyright.PENANAHvP9eE8cGs
“Aduh Mas ini. Ada anak jatuh kok malah ketawa”
19370Please respect copyright.PENANA4oJp2Oi8y6
19370Please respect copyright.PENANAdVJ7oozuvM
19370Please respect copyright.PENANA10PifqOwed
“Hahaha.. lihat itu, Dik. Si Indun ternyata udah gede, hahaha…” kata suamiku sambil menunjuk selangkangan Indun. Weitss… ternyata mungkin tadi Indun mengintip kami sambil mengocok, karena di atas celananya yang agak melorot, batang kecilnya mencuat ke atas. Penis kecil itu terlihat sangat tegang dan berwarna kemerahan. Malu juga aku melihat adegan itu, apalagi si Indun. Dia tambah gelagepan.
19370Please respect copyright.PENANAjGbadpGYza
19370Please respect copyright.PENANAVhL0Q5cMuz
19370Please respect copyright.PENANAsQz9ZhQ6P6
“Hussh Mas. Kasihan dia, udah malu tuh”, kataku yang justru menambah malu si Indun.
19370Please respect copyright.PENANAM61EQYmoga
19370Please respect copyright.PENANA0uLR3wW2S1
19370Please respect copyright.PENANAA75Ys7F8zX
“Kamu suka yang lihat barusan, Ndun? Wah, hayooo… kamu nafsu ya lihat istriku?” goda suamiku.
19370Please respect copyright.PENANAOLLSL7BPi3
19370Please respect copyright.PENANA1TRd4qWGUM
19370Please respect copyright.PENANATDXyxwNFJA
Suamiku malah ketawa-ketawa sambil berdiri di belakangku. Tentu saja wajah Indun tambah memerah, walaupun tetap saja penis kecilnya tegak berdiri. Kesal juga aku sama suamiku. Udah gak menolonng malah mentertawakan anak ingusan itu.
19370Please respect copyright.PENANAQ7E7OplJJr
19370Please respect copyright.PENANAG2rSmUTFud
19370Please respect copyright.PENANAZfTiAUZJm4
“Huh, Mas mbok jangan godain dia, mbok tolongin nih, angkat dia”
19370Please respect copyright.PENANAuLGdotvchn
19370Please respect copyright.PENANA0VZ8V8MBlR
19370Please respect copyright.PENANARYsmdn9DNp
“Lha dia khan sudah berdiri, ya tho Ndun? Wakakak” kata suamiku.
19370Please respect copyright.PENANAsXBICtQm09
19370Please respect copyright.PENANA5Y5XlKrxRU
19370Please respect copyright.PENANA2OjVFUYqVC
Aku sungguh tidak tega lihat muka anak itu. Merah padam karena malu. Aku lalu berdiri mengangkang di depan anak itu, dan memegang dua tangannya untuk menariknya berdiri. Berat juga badannya. Kutarik kuat-kuat, akhirnya dia terangkat. Tapi baru setengah jalan, mungkin karena dia masih gemetar dan aku juga kurang kuat, tiba-tiba justru aku yang jatuh menimpanya. Ohhh… aku berusaha untuk menahan badanku agar tidak menindih anak itu, tapi tanganku malah menekan dada Indun dan membuatnya jatuh terlentang sekali lagi. Bahkan kali ini, aku ikut jatuh terduduk di pangkuannya. Dan…. ohhhh. Sleppp…. terasa sesuatu menggesek bibir vaginaku.
19370Please respect copyright.PENANAhI0nrQ9uLJ
19370Please respect copyright.PENANAONEdEFBkND
19370Please respect copyright.PENANAtD1aRW4S3J
“Waa…!” aku tersentak dan sesaat bingung apa yang terjadi, begitu juga dengan Indun, wajahnya nampak sangat ketakutan. “Aduuuhhh!” teriakku. Sementara suamiku justru tertawa melihat kami jatuh lagi. Tiba-tiba aku sadar benda apa yang bergesekan dengan vaginaku, penis kecil si Indun! Penis itu menggesek wilayah sensitifku disamping karena vaginaku masih basah oleh persetubuhanku dengan suamiku, juga karena aku tidak mengenakan apa-apa di balik daster pendekku.
19370Please respect copyright.PENANAYVdbRJxYdy
19370Please respect copyright.PENANALswlsXClD4
19370Please respect copyright.PENANASxQoxvYa9d
“Ohhhhh…. apa yang terjadi?” Pikirku.
19370Please respect copyright.PENANA6W2kW2OGcs
19370Please respect copyright.PENANANhKxtWWzf3
19370Please respect copyright.PENANAElUGfb0cNO
Mungkin juga karena penis Indun yang masih imut dan lobang vaginaku yang biasa digagahi penis besar suami, jadinya sangat mudah diselipin batang kecil itu.
19370Please respect copyright.PENANAC6CPMQrGw9
19370Please respect copyright.PENANADiGFDKdJSf
19370Please respect copyright.PENANAWLztPbeWlm
“Ohhh.. Masss???” desisku pada suamiku. Kali ini suamiku berhenti tertawa dan agak kaget.
19370Please respect copyright.PENANAzSUH0vNpaK
19370Please respect copyright.PENANAnkUZDOCa8n
19370Please respect copyright.PENANAyN93I1c3Nj
“Napa, say?” tanyanya heran.
19370Please respect copyright.PENANAuc5Btw6IsI
19370Please respect copyright.PENANAvJ5tVi2j6j
19370Please respect copyright.PENANAP6JJz8UQZL
Kami bertiga sama-sama kaget, suamiku nampaknya juga menyadari apa yang terjadi. Dia mendekati kami, dan melihat bahwa kelamin kami saling bersentuhan. Beberapa saat kami bertiga terdiam bingung dengan apa yang terjadi. Aku merasakan penis Indun berdenyut-denyut. Lobangku juga segera meresponnya, mengingat rasa tanggung setelah persetubuhanku dengan suamiku yang tertunda. Aku mencoba bangkit, tapi entah kenapa, kakiku jadi gemetar dan kembali selangkanganku menekan tubuh si Indun. Tentu saja penisnya melesak ke lobangku. Ohhh… aku merasakan sensasi yang biasa kutemui kala sedang bersetubuh.
19370Please respect copyright.PENANAuDTpcKVP1f
19370Please respect copyright.PENANAIFEoa7FTQ5
19370Please respect copyright.PENANARwjyBKcrLj
“Ohhh…” desisku. Indun terpekik tertahan. Wajahnya memerah. Tapi aku merasakan pantatnya sedikit dinaikkan merespon selangkanganku. Slepppp… kembali penis itu menusuk dalam lobangku.
19370Please respect copyright.PENANAUT1iKdvLqJ
19370Please respect copyright.PENANAauSVEFfjCi
19370Please respect copyright.PENANAxF1gT8dpAZ
Yang mengherankan suamiku diam saja, entah karena dia kaget atau apa. Hanya aku lihat wajahnya ikut memerah dan sedikit membuka mulutnya, mungkin bingung juga untuk bereaksi dengan situasi aneh ini.
19370Please respect copyright.PENANAwLsrdyMu58
19370Please respect copyright.PENANAcxOX7gM45G
19370Please respect copyright.PENANANYbYrYGEqA
Aku diam saja menahan napas sambil menguatkan tanganku yang menahan tubuhku. Tanganku berada di sisi kanan dan kiri si Indun. Sementara Indun dengan wajah merah padam menatap mukaku dengan panik. Agak mangkel juga aku lihat mukanya, panik, takut, tapi kok penisnya tetap tegang di dalam vaginaku. Dasar anak mesum, pikirku. Tapi aneh juga, aku justru merasakan sensasi yang aneh dengan adanya penis anak yang sudah kuanggap saudaraku sendiri itu dalam vaginaku. Agak kasihan juga lihat mukanya, dan juga muncul rasa sayang. Pikirku, kasihan juga anak ini, dia sangat bernafsu mengintip kami, dan juga apalagi yang dikawatirkan, karena penisnya sudah terlanjur dalam vaginaku. Aku melirik suamiku sambil tetap duduk di pangkuan si Indun. Suamiku tetap diam saja. Agak kesal juga aku lihat respon mas Prasojo. Tiba-tiba pikiran nakal menyelimuti. Kenapa tidak kuteruskan saja persetubuhanku dengan Indun, toh penisnya sudah menancap di vaginaku. Apalagi kalau lihat muka hornynya yang sudah di ubun-ubun, kasihan lihat Indun kalau tidak diteruskan. Dengan nekat aku kembali menekan pantatku ke depan. Vaginaku meremas penis Indun di dalam. Merasakan remasan itu, Indun terpekik kaget. Suamiku mendengus kaget juga.
19370Please respect copyright.PENANA3i2lUZV3w7
19370Please respect copyright.PENANAhUzKSL81VF
19370Please respect copyright.PENANAJRLxX6VkN1
“Dik, aaa…paaaa yang kaulakukan?” kata suamiku gagap.
19370Please respect copyright.PENANAVJgMzo8a8X
19370Please respect copyright.PENANAB6TEpq9gyN
19370Please respect copyright.PENANAfKCTVesTnn
Aku diam saja, hanya saja aku mulai menggoyang pantatku maju mundur.
19370Please respect copyright.PENANAx81NZvJUm8
19370Please respect copyright.PENANALVBaulPBut
19370Please respect copyright.PENANAiZ2Zcs3OFH
Suamiku melongo sekarang. Wajahnya mendekat melihat mukaku setengah tak percaya. Indun tidak berani lihat suamiku. Dia menatap wajahku keheranan dan penuh nafsu.
19370Please respect copyright.PENANA8FXLI1UDcn
19370Please respect copyright.PENANAMhu8A3dY3j
19370Please respect copyright.PENANAHKZ4j37IkJ
“Mas… aku teruskan saja ya, kasihan si Indun. Apalagi khan sudah terlanjur masuk, toh sama saja…” bisikku berani ke suamiku.
19370Please respect copyright.PENANADoij7VApP7
19370Please respect copyright.PENANACAxi6xwSLI
19370Please respect copyright.PENANA4vYss26cqr
Aku tak bisa lagi menduga perasaan suamiku. Kecelakaan ini benar-benar di luar perkiraan kami semua. Tapi suamiku memegang pundakku, yang kupikir mengijinkan kejadian ini. Entah apa yang ada di pikiranku, aku tiba-tiba sangat ingin menuntaskan nafsu si Indun. Si Indun mengerang-erang sambil terbaring di rerumputan halaman rumah kami. Kembali aku memaju-mundurkan pantatku sambil meremas-remas penis kecil itu di dalam lobangku. Remasanku selalu bikin suamiku tak tahan, karena aku rajin ikut senam. Apalagi ini si Indun, anak ingusan yang tidak berpengalaman. Tiba-tiba, karena sensasi yang aneh ini, aku merasakan orgasme di dalam vaginaku. Jarang aku orgasme secepat itu. Aku merintih dan mengerang sambil memegang erat lengan suamiku. Banjir mengalir dalam lobangku. Otomatis remasan dalam vaginaku menguat, dan penis kecil si Indun dijepit dengan luar biasa.
19370Please respect copyright.PENANAfWiPsoAffV
19370Please respect copyright.PENANA64TIwvpzBs
19370Please respect copyright.PENANAho8IHtRkGk
Indun meringis dan mengerang. Pantatnya melengkung naik, dann…. croottttttttt………..
19370Please respect copyright.PENANAT31ZoMDt22
19370Please respect copyright.PENANAbMscGmPIwm
19370Please respect copyright.PENANA1J51hdLAN2
Cairan panas itu membanjiri rahimku. Aku seperti hilang kendali, semua tiba-tiba gelap dan aku diserbu oleh badai kenikmatan…
19370Please respect copyright.PENANA4WyYVuMF7b
19370Please respect copyright.PENANA5fgMtqRoJ3
19370Please respect copyright.PENANA0pTPPtRkgC
“Ohhhhhhhhhh…”
19370Please respect copyright.PENANArONtCyfpPq
19370Please respect copyright.PENANAXqTNDFul9b
19370Please respect copyright.PENANAsKABnJlsDW
Aku lalu terkulai sambil menunduk menahan tubuhku dengan kedua tanganku. Nafasku terengah-engah tidak karuan. Sejenak aku diam tak tahu harus bagaimana. Aku dan suamiku saling berpandangan.
19370Please respect copyright.PENANA2A4E3Cm4l2
19370Please respect copyright.PENANAHhn9Labhtk
19370Please respect copyright.PENANA23OsQdK1s7
“Dik… Indun gak pakai kondom ..?” suamiku terbata-bata.
19370Please respect copyright.PENANAlU9syCoDlp
19370Please respect copyright.PENANAtpJYrUMySW
19370Please respect copyright.PENANAQMQPYVwyXo
Kami sama-sama kaget menyadari bahwa percintaan itu tanpa pengaman sama sekali, dan aku telah menerima banyak sekali sperma dalam rahimku, sperma si anak ingusan. Ohhh… tiba-tiba aku sadar akan resiko dari persetubuhan ini. Aku dalam masa subur, dan sangat bisa jadi aku bakalan mengandung anak dari Indun, bocah SMP yang masih ingusan.
19370Please respect copyright.PENANA6sy9T3YiIP
19370Please respect copyright.PENANAj3xrnG8ASd
19370Please respect copyright.PENANAA4hw84fzj6
Pelan-pelan aku berdiri dan mencabut penis Indun dari vaginaku. Penis itu masih setengah berdiri, dan berkilat basah oleh cairan kami berdua. Aku dan suamiku mengehela nafas. Cepat cepat aku memperbaiki dasterku. Dengan gugup, Indun juga menaikkan celananya dan duduk ketakutan di rerumputan.
19370Please respect copyright.PENANAxc0Hsk9Vy3
19370Please respect copyright.PENANAhethczwtdR
19370Please respect copyright.PENANAQWl4H4sFvN
“Maa.. ma’af, Bu..” akhirnya keluar juga suaranya.
19370Please respect copyright.PENANAK8yroFaiJD
19370Please respect copyright.PENANAU5MqXaGzjW
19370Please respect copyright.PENANAcWP0nv8xJa
Aku menatap Indun dengan wajah seramah mungkin. Suamiku yang akhirnya pegang peranan.
19370Please respect copyright.PENANA8dTfA5HQ9q
19370Please respect copyright.PENANA8sDjXeCHjM
19370Please respect copyright.PENANARi8wGhIIcu
“Sudahlah, Ndun. Sana kamu pulang, mandi dan cuci-cuci!” perintahnya tegas.
19370Please respect copyright.PENANAwbc982Pull
19370Please respect copyright.PENANAezqxI9m4yU
19370Please respect copyright.PENANAMZLrnBNJK8
“Iya, om. Ma.. maaf ya Om” kata Indun sambil menunduk. Segera dia meluncur pergi lewat halaman samping.
19370Please respect copyright.PENANAP0HliKMszn
19370Please respect copyright.PENANAU8AyDNGiBj
19370Please respect copyright.PENANA2czmtxjD1N
“Masuk!” suamiku melihat ke arahku dengan suara agak keras.
19370Please respect copyright.PENANAVl6WZtjMkZ
19370Please respect copyright.PENANAx5ScqWPbaM
19370Please respect copyright.PENANAf39uVMvV2b
Gemetar juga aku mendengar suamiku yang biasanya halus dan mesra padaku. Aduuh, apa yang akan terjadi?bKami berdua masuk ke rumah, aku tercekat tidak bisa mengatakan apa-apa. Tiba-tiba pikiran-pikiran buruk menderaku, jangan-jangan suamiku tak memaafkanku. Ohhh apa yang bisa kulakukan. Di dalam kamar tangisanku pecah. Aku tak berani menatap suamiku. Selama ini aku adalah istri yang setia dan bahagia bersama suamiku, tapi malam ini… tiba-tiba aku merasa sangat kotor dan hina. Agak lama suamiku membiarkanku menangis. Pada akhirnya dia mengelus pundakku.
19370Please respect copyright.PENANASvSPWia4ag
19370Please respect copyright.PENANAsfXfJP0EXa
19370Please respect copyright.PENANAd1qGwjVRJx
“Sudahlah bu, ini khan kecelakaan.”
19370Please respect copyright.PENANAW793xTQqcd
19370Please respect copyright.PENANAdBbTsEFOH5
19370Please respect copyright.PENANA8SiQkiJaku
Hatiku sangat lega. Aku menatap suamiku, dan mencium bibirnya. Tiba-tiba aku menjadi sangat takut kehilangan dia. Kami berpelukan lama sekali.
19370Please respect copyright.PENANADqy7lDwSir
19370Please respect copyright.PENANA7WXKy5uYsd
19370Please respect copyright.PENANAiyz1ZXtjUS
“Tapi mas… kalau aku…… hamil gimana?” tanyaku memberanikan diri.
19370Please respect copyright.PENANAL1o6jPFkTR
19370Please respect copyright.PENANAHaqcTW4Rm3
19370Please respect copyright.PENANAp0H7pjRmU0
“Ah.. mana mungkin, dia khan masih ingusan. Dan kalau pun Dik Idah hamil khan gak papa, si Sangga juga sudah siap kalau punya adik lagi”, sanggah suamiku.
19370Please respect copyright.PENANAtVNnjZXAFm
19370Please respect copyright.PENANA7FBNxT3NsQ
19370Please respect copyright.PENANAprZXq0qoNd
Jawaban itu sedikit menenangkan hatiku. Akhirnya kami bercinta lagi. Kurasakan suamiku begitu mengebu-gebu mengerjaiku. Apa yang ada di pikirannya, aku tak tahu, padahal dia barusan saja melihat istrinya disetubuhi anak muda. Sampai-sampai aku kelelehan melayani suamiku. Pada orgasme yang ketiga aku menyerah.
19370Please respect copyright.PENANAIRi5sturlo
19370Please respect copyright.PENANAhJXySlMOpW
19370Please respect copyright.PENANAkpWNxMPtQT
“Mas, keluarin di mulutku saja ya… aku tak kuat lagi” bisikku pada orgasme ketigaku ketika kami dalam posisi doggystye.
19370Please respect copyright.PENANAk3BoDDfSSd
19370Please respect copyright.PENANAa42K71Qt8B
19370Please respect copyright.PENANARNmg9nvxZl
Suamiku mengeluarkan penisnya dan menyorongkannya ke mulutku. Sambil terbaring aku menyedot-nyedot penis besar itu. Sekitar setengah jam kemudian, mulutku penuh dengan sperma suamiku. Dengan penuh kasih sayang, aku menelan semua cairan kental itu.
19370Please respect copyright.PENANAuLCMOXOy6f
19370Please respect copyright.PENANA0Yf3AIjpbU
19370Please respect copyright.PENANA5mbvrYct8R
###################
19370Please respect copyright.PENANAG7hJ9AiGf6
19370Please respect copyright.PENANALPIyQPDhg4
19370Please respect copyright.PENANAFh69yvuHzI
Hari-hari selanjutnya berlalu dengan biasa. Aku dan suamiku tetap dengan kemesraan yang sama. Kami seolah-olah melupakan kejadian malam itu. Hanya saja, Indun belum berani main ke rumah. Agak kangen juga kami dengan anak itu. Sebenarnya rumah kami dekat dengan rumah Indun, tapi aku juga belum berani untuk melihat keadaan anak itu. Hanya saja aku masih sering ketemu ibunya, dan sering iseng-iseng nanya keadaan Indun. Katanya sih dia baik-baik saja hanya sekarang lagi sibuk persiapan mau naik kelas 3 SMP. Seminggu sebelum bulan puasa, Indun datang ke rumah mengantarkan selamatan keluarganya. Wajahnya masih kelihatan malu-malu ketemu aku. Aku sendiri dengan riang menemuinya di depan rumah.
19370Please respect copyright.PENANA8SnLqFr7VB
19370Please respect copyright.PENANABZj9iBqWjQ
19370Please respect copyright.PENANA1enxveWV6R
“Hai Ndun, kok kamu jarang main ke rumah?” tanyaku.
19370Please respect copyright.PENANAB0ityufkAQ
19370Please respect copyright.PENANA2gWzew1CRC
19370Please respect copyright.PENANAWX6VOUuLEE
“Eh, iya bu. Gak papa kok Bu”, jawabnya sambil tersipu.
19370Please respect copyright.PENANAaU01DMLFlZ
19370Please respect copyright.PENANAOO9j6SM695
19370Please respect copyright.PENANADqh3IF4tah
“Bilang ke mamamu, makasih ya”
19370Please respect copyright.PENANAR4BxJDwofj
19370Please respect copyright.PENANASRNaQFrrwg
19370Please respect copyright.PENANAZLs0H5gAmJ
“Iya bu”, jawab Indun dengan canggung. Dia bahkan tak berani menatap wajahku. Entah kenapa aku merasa kangen sekali sama anak itu. Padahal dia jelas masih anak ingusan, dan bukan type-type anak SMP yang populer dan gagah kayak yang jago-jago main basket. Jelas si Indun tidak terlalu gagah, tapi ukuran sedang untuk anak SMP. Hanya badannya memang tinggi.
19370Please respect copyright.PENANAHBHqoPwNHd
19370Please respect copyright.PENANAfhX2JFiKGo
19370Please respect copyright.PENANAJkB5rs5NG0
“Ayo masuk dulu. Aku buatin minum ya” ajakku.
19370Please respect copyright.PENANAKxY5pZr9PX
19370Please respect copyright.PENANArBPT5i9BMG
19370Please respect copyright.PENANAb4EDrA9S0Y
Indun tampak masih agak malu dan takut untuk masuk rumah kami. Siang itu suamiku masih dinas ke Kulonprogo. Anak-anak juga tidak ada yang di rumah. Kami bercakap-cakap sebentar tentang sekolahnya dan sebagainya. Sekali-kali aku merasa Indun melirik ke badanku. Wah, gak tahu kenapa, aku merasa senang juga diperhatiin sama anak itu badanku. Waktu itu aku mengenakan kaos agak ketat karena barusan ikut kelas yoga bersama ibu-ibu Candra Kirana. Tentunya dadaku terlihat sangat menonjol. Akhirnya tidak begitu lama, Indun pamit pulang. Dia kelihatan lega sikapku padanya tidak berubah setelah kejadian malam itu.
19370Please respect copyright.PENANAnAvocDApNs
19370Please respect copyright.PENANAU1szDSiiPA
19370Please respect copyright.PENANALDvWs8aMaw
Hingga pada bulan selanjutnya aku tiba-tiba gelisah. Sudah hampir lewat dua minggu aku belum datang bulan. Tentu saja kejadian waktu itu membuatku bertambah panik. Gimana kalau benar-benar jadi? Aku belum berani bilang pada Mas Prasojo. Untuk melakukan test saja aku sangat takut. Takutnya kalau positif.
19370Please respect copyright.PENANA5RyqgBfPME
19370Please respect copyright.PENANAlT4wrNWWU9
19370Please respect copyright.PENANALUpOsrNCVz
Hingga pada suatu pagi aku melakukan test kehamilan di kamar mandi. Dan, deg! Hatiku seperti mau copot. Lembaran kecil itu menunjukkan kalau aku positif hamil!!! Oh Tuhan!
19370Please respect copyright.PENANAm8ePgGjLOu
19370Please respect copyright.PENANAROUIF16xcV
19370Please respect copyright.PENANAGMWh25QNzA
Aku benar-benar kaget dan tak percaya. Jelas ini bukan anak suamiku. Kami selalu bercinta dengan aman. Dan jelas sesuai dengan waktu kejadian, ini adalah anak Indun, si anak SMP yang belum cukup umur. Aku benar-benar bingung. Seharian aku tidak dapat berkonsentrasi. Pikiranku berkecamuk tidak karuan. Bukan saja karena aku tidak siap untuk punya anak lagi, tapi juga bagaimana reaksi suamiku, bahwa aku hamil dari laki-laki lain. Itulah yang paling membuatku bingung.
19370Please respect copyright.PENANAJjIy5wmUzK
19370Please respect copyright.PENANAuSQIx3cLDy
19370Please respect copyright.PENANAPQfG3azw61
Hari itu aku belum berani untuk memberi tahu suamiku. Dua hari berikutnya, justru suamiku yang merasakan perbedaan sikapku.
19370Please respect copyright.PENANAlVzxOFAjYn
19370Please respect copyright.PENANAdOETLzIkc3
19370Please respect copyright.PENANAHt9NuiljUm
“Dik Lani, ada apa? Kok sepertinya kurang sehat?” tanyanya penuh perhatian.
19370Please respect copyright.PENANAlPdjAcx8L2
19370Please respect copyright.PENANAe1uwX1w5uT
19370Please respect copyright.PENANAQbCo1tb1VX
Waktu itu kami sedang tidur bedua. Aku tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Yang kulakukan hanya memeluk suamiku erat-erat. Suamiku membalas pelukanku.
19370Please respect copyright.PENANAeuLO2SWhdh
19370Please respect copyright.PENANAE2odIbUhVB
19370Please respect copyright.PENANAV5luoNnF37
“Ada apa sayang?” tanyanya.
19370Please respect copyright.PENANABewp9YrJPc
19370Please respect copyright.PENANAyWWkrDJ6BZ
19370Please respect copyright.PENANA21lQfrhllV
Badan kekarnya memelukku mesra. Aku selalu merasa tenang dalam pelukan laki-laki perkasa itu. Aku tidak berani menjawab. Suamiku memegang mukaku, dan menghadapkan ke mukanya. Sepertinya dia menyadari apa yang terjadi. Sambil menatap mataku, dia bertanya, “benarkah?”
19370Please respect copyright.PENANAHGMedcz89U
19370Please respect copyright.PENANANYUElp3mQ3
19370Please respect copyright.PENANAEexdAo2uUu
Aku mengangguk pelan sambil menagis, “aku hamil, mas…”
19370Please respect copyright.PENANA2rL5kmSohW
19370Please respect copyright.PENANAq9clrahTsq
19370Please respect copyright.PENANALzeBZNSlf0
Jelas suamiku juga kaget. Dia diam saja sambil tetap memelukku. Lalu dia menjawab singkat’
19370Please respect copyright.PENANATctAAJQhUq
19370Please respect copyright.PENANAsh8w5fzBjj
19370Please respect copyright.PENANAxJmwPqFLRy
“besok kita ke dokter Merlin”. Aku mengangguk, lalu kami saling berpelukan sampai pagi tiba.
19370Please respect copyright.PENANAsOkXVgl3Z5
19370Please respect copyright.PENANAOzUFnaLKes
19370Please respect copyright.PENANAUxsk68Pz4l
Hari selanjut sore-sore kami berdua menemui dokter Merlin. Setelah dilakukan test, dokter cantik itu memberi selamat pada kami berdua.
19370Please respect copyright.PENANAwbeUXPkikf
19370Please respect copyright.PENANAQ8TA6Vw7ob
19370Please respect copyright.PENANAVAMhq8oELv
“Selamat, Pak dan Bu Prasojo. Anda akan mendapatkan anak ketiga”, kata dokter itu riang.
19370Please respect copyright.PENANA2W7QvRcYp2
19370Please respect copyright.PENANAlG2PBz5Nzn
19370Please respect copyright.PENANAdCDXK5AhWw
Kami mengucapkan terimakasih atas ucapan itu, dan sepanjang jalan pulang tidak berkata sepatah kata pun. Setelah itu, suamiku tidak menyinggung masalah itu, bahkan dia memberi tahu pada anak-anak kalau mereka akan punya adik baru. Anak-anak ternyata senang juga, karena sudah lama tidak ada anak kecil di rumah. Bagi mereka, adik kecil akan menyemarakkan rumah yang sekarang sudah tidak lagi ada suara anak kecilnya.
19370Please respect copyright.PENANAuGq9Pmrkus
19370Please respect copyright.PENANAQdbF0thcwJ
19370Please respect copyright.PENANAsCAr6EPMKv
Malamnya, setelah tahu aku hamil, suamiku justru menyetubuhiku dengan ganas. Aku tidak tahu apakah dia ingin agar anak itu gugur atau karena dia merasa sangat bernafsu padaku. Yang jelas aku menyambutnya dengan tak kalah bernafsu. Bahkan kami baru tidur menjelang jam 3 dini hari setelah sepanjang malam kami bergelut di kasur kami. Aku tidak tahu lagi bagaimana wujud mukaku malam itu, karena sepanjang malam mulutku disodok-sodok penis suamiku, dan dipenuhi oleh muncratan spermanya yang sampai tiga kali membasahi muka dan mulutku. Aku hampir tidak bisa bangun pagi harinya, karena seluruh tubuhku seperti remuk dikerjain suamiku. Untungnya esok harinya hari libur, jadi aku tidak harus buru-buru menyiapkan sekolah anak-anak.
19370Please respect copyright.PENANANW7mVf5xz9
19370Please respect copyright.PENANA26vzPSPcVY
19370Please respect copyright.PENANAFSJkzbZgxh
Hari-hari selanjutnya berlalu dengan luar biasa. Suamiku bertambah hot setiap malam. Aku juga selalu merasa horny. Wah, beruntung juga kalau semua ibu-ibu ngidamnya penis suami seperti kehamilanku kali ini. Hamil kali ini betul-betul beda dengan kehamilanku sebelumnya, yang biasanya pakai ngidam gak karuan. Hamil kali ini justru aku merasa sangat santai dan bernafsu birahi tinggi. Setiap malam vaginaku terasa senut-senut, ada atau tak ada suamiku. Kalau pas ada enak, aku tinggal naik dan goyang-goyang pinggang. Kalau pas gak ada aku yang sering kebingungan, dan mencari-cari di internet film-film porno. Sudah itu pasti aku mainin pakai pisang, yang jadi langgananku di pasar setiap pagi, hehehe. Yang jadi masalah, adalah perlukah aku memberi tahu si Indun bahwa aku hamil dari benihnya? Aku tidak berani bertanya pada suamiku. Dia mendukung kehamilanku saja sudah sangat membahagiakanku. Aku menjadi bahagia dengan kehamilan ini. Di luar dugaanku, ternyata kami sekeluarga sudah siap menyambut anggota baru keluarga kami. Itulah hal yang sangat aku syukuri.
19370Please respect copyright.PENANAlBajQGmBAX
19370Please respect copyright.PENANA8H8S92OnK2
19370Please respect copyright.PENANA3GSNHvqipM
Pas bulan puasa, tiba-tiba suamiku melakukan sesuatu yang mengherankanku. Dia mengajak Indun untuk membantu bersih-bersih rumah kami. Tentu saja aku senang, karena suamiku sudah bisa menerima kejadian waktu itu. Aku senang melihat mereka berdua bergotong-royong membersihkan halaman dan rumah. Indun dan Mas Prasojo nampak sudah bersikap biasa sebagaimana sebelum kejadian malam itu. Bahkan sesekali Indun kembali menginap di gazebo kami, karena kami merasa sepi juga tanpa kehadiran anak-anak. Si Rika semakin sibuk dengan urusan kampusnya, sementara si Sangga hanya pada malam hari saja menunjukkan mukanya di rumah. Semenjak itu, suasana di rumah kami menjadi kembali seperti sediakala. Tetap saja gazebo depan rumah sering ramai dikunjungi orang. Cuma sekarang Indun tidak pernah lagi menginap di sana. Mungkin karena hampir ujian, jadi dia harus banyak belajar di rumah. Beberapa bulan kemudian, tubuhku mulai berubah. Perutku mulai terlihat membuncit. Kedua payudara membesar. Memang kalau hamil, aku selalu mengalami pembengkakan pada kedua payudaraku. Hormonku membuatku selalu bernafsu. Mas Prasojo pun seolah-olah ikut mengalami perubahan hormon. Nafsu seksnya semakin menggebu melihat perubahan di tubuhku. Kalau pas di rumah, setiap malam kami bertempur habis-habisan. Gawatnya, payudaraku yang memang sebelumnya sudah besar menjadi bertambah besar. Semua bra yang kucoba sudah tidak muat lagi, padahal bra yang kupakai adalah ukuran terbesar yang ada di toko. Kata yang jual, aku harus pesan dulu untuk membeli bra yang pas di ukuran dadaku sekarang. Akhirnya aku nekat kalau di rumah jarang memakai bra. Kecuali kalau keluar, itupun aku menjadi tersiksa karena pembengkakan payudaraku.
19370Please respect copyright.PENANAf6brhbiRua
19370Please respect copyright.PENANAowpR1Kz7Qm
19370Please respect copyright.PENANAg4PG0OVaiP
Aku menjadi seperti mesin seks. Dadaku besar, dan pantatku membusung. Seolah tak pernah puas dengan bercinta setiap malam. Suamiku mengimbangiku dengan nafsunya yang juga bertambah besar. Indun akhirnya tahu juga kehamilanku. Dia sering curi-curi pandang melihat perutku yang mulai membuncit. Aku tidak tahu, apakah dia sadar, kalau anak dalam kandunganku adalah hasil dari perbuatannya. Yang jelas, Indun menjadi sangat perhatian padaku. Setiap sore dia ke rumah untuk membantu apa saja. Bahkan di malam hari pun dia masih di rumah sambil sekali-kali meneruskan program mengaji anak-anakku.
19370Please respect copyright.PENANAF6fTntFelZ
19370Please respect copyright.PENANAp9SxXA6TX5
19370Please respect copyright.PENANAenPu5dK8se
Pada suatu malam, Mas Prasojo harus pergi dinas ke luar kota. Malam itu kami membiarkan Indun sampai malam di rumah kami, sambil menjaga menjaga rumah. Aku harus ikut pengajian dengan ibu-ibu kampung. Jam setengah 10 malam aku baru pulang. Sampai di rumah, aku lihat Indun masih mengerjakan tugas sekolahnya di ruang tamu.
19370Please respect copyright.PENANAFKriKVeWbX
19370Please respect copyright.PENANA4ImOLacKNJ
19370Please respect copyright.PENANAosYv6XNASq
“Ndun, Sangga sudah pulang?” tanyaku sambil menaruh payung, karena malam itu hujan cukup deras.
19370Please respect copyright.PENANAkj1xUWQTip
19370Please respect copyright.PENANAtCZwxc9dYL
19370Please respect copyright.PENANAdJbS7bLmi9
“Belum, Bu”
19370Please respect copyright.PENANA9aFU6Ahd2k
19370Please respect copyright.PENANAD0o7XD893q
19370Please respect copyright.PENANAlXgGE0XDDb
Aku lalu menelpon anak itu. Ternyata dia sedang mengerjakan tugas di rumah temannya. Aku percaya dengan Sangga, karena anak itu tidak seperti anak-anak yang suka hura-hura. Dia tipe anak yang sangat serius dalam belajar. Apalagi sekolahnya adalah sekolah teladan di kota kami. Jadi kubiarkan saja dia menginap di rumah temannya itu.
19370Please respect copyright.PENANAxpD8xcFEGv
19370Please respect copyright.PENANAS4RGpLzcLu
19370Please respect copyright.PENANAtorjenOx1v
Aku lalu berkata ke Indun, “Kamu nginap sini aja ya, aku takut nih, hujan deres banget dan Mas Prasojo gak pulang malam ini”.
19370Please respect copyright.PENANAEHX0JkCOu9
19370Please respect copyright.PENANAsDuDZflhVR
19370Please respect copyright.PENANAUhO0QwMr6j
Memang aku selalu gak enak hati kalau cuaca buruk tanpa mas Prasojo. Takutnya kalau ada angin besar dan lampu mati. Apalagi kami sudah tidak ada lagi masalah dengan kejadian waktu itu.
19370Please respect copyright.PENANAHKFKXq9lxZ
19370Please respect copyright.PENANAGyHI92AA0U
19370Please respect copyright.PENANActsikFOZSc
“Iya bu, sekalian aku ngerjain tugas di sini”, jawab Indun.
19370Please respect copyright.PENANA7TrtR9Qz8x
19370Please respect copyright.PENANAdz7JCHT9KV
19370Please respect copyright.PENANAFwxUtx1AR6
Aku melepas kerudungku dan duduk di depan tivi di ruang keluarga. Agak malas juga aku ganti daster, dan juga ada si Indun, gak enak kalau dia nanti keingat kejadian dulu. Sambil masih tetap pakai baju muslim panjang aku menyelonjorkan kakiku di sofa, sementara si Indun masih sibuk mengerjakan kalukulus di ruang tamu. Bajuku baju panjang terusan. Agak gerah juga karena baju panjang itu, akhirnya aku masuk kamar dan melepas bra yang menyiksa payudara bengkakku. Aku juga melepas cd ku karena lembab yang luar biasa di celah vaginaku. Maklum ibu hamil. Kalau kalian lihat aku malam itu mungkin kalian juga bakalan nafsu deh, soalnya walaupun pakai baju panjang, tapi seluruh lekuk tubuhku pada keliatan, karena pantat dan payudaraku membesar. Acara tivi gak ada yang menarik. Akhirnya aku ingat untuk membuatkan Indun minuman. Sambil membawa kopi ke ruang tamu aku duduk menemani anak itu.
19370Please respect copyright.PENANAICYCHieQXU
19370Please respect copyright.PENANA9onBpPlSqF
19370Please respect copyright.PENANAFHsXMcpdUq
“Wah, makasih , Bu. Kok repot-repot” katanya sungkan.
19370Please respect copyright.PENANA8E55eU2nLQ
19370Please respect copyright.PENANAi9DIRvxfUr
19370Please respect copyright.PENANATTyG9KaT0t
“Gak papa, kok”
19370Please respect copyright.PENANAjj7seWnH6W
19370Please respect copyright.PENANAPCsx2ontGf
19370Please respect copyright.PENANAMeYG5wO4Ap
Aku duduk di depannya sambil tak sengaja mengelus perutku.
19370Please respect copyright.PENANAn92eBh07OP
19370Please respect copyright.PENANAGVicN1eMvM
19370Please respect copyright.PENANAZwhNiazdzG
Indun malu-malu melihat perutku.
19370Please respect copyright.PENANACwNMpDWjFW
19370Please respect copyright.PENANAanpYTYTv9i
19370Please respect copyright.PENANA2xoZdC3t52
“Bu, udah berapa bulan ya?” tanyanya kemudian, sambil meletakkan penanya.
19370Please respect copyright.PENANAa24pRjVxrS
19370Please respect copyright.PENANArBn8OV3CaK
19370Please respect copyright.PENANAsytq3cNI8g
“Menurutmu berapa bulan? Masak nggak tahu?” tanyaku iseng menggodanya.
19370Please respect copyright.PENANAxWka9DkCIQ
19370Please respect copyright.PENANAdwTJzaKjmN
19370Please respect copyright.PENANAhpJiJRqnia
Tiba-tiba mukanya memerah. Indun lalu menunduk malu.
19370Please respect copyright.PENANAdRnLAWOYzE
19370Please respect copyright.PENANAJnjDrzr9G3
19370Please respect copyright.PENANA3NzMkrJx4l
“Ya nggak tahu bu… Kok saya bisa tahu darimana?” jawabnya tersipu.
19370Please respect copyright.PENANAETmcG1e0Fu
19370Please respect copyright.PENANAyvI5MueIT5
19370Please respect copyright.PENANAx6YSJxMwgs
Tiba-tiba aku sangat ingin memberi tahunya, kabar gembira yang sewajarnya juga dirasakan oleh bapak kandung dari anak dalam kandunganku. Dengan santai aku menjawab, “Lha bapaknya masak gak tahu umur anaknya?”
19370Please respect copyright.PENANAstXhRneshf
19370Please respect copyright.PENANAIqrLa5BTtz
19370Please respect copyright.PENANAfYcrxSpOi3
Indun kaget, gak menyangka aku akan menjawab sejelas itu. Dia jelas gelagapan. Hehehe. Apa yang kau harap dari seorang anak ingusan yang tiba-tiba akan menjadi bapak.
19370Please respect copyright.PENANAflkT6pwNJs
19370Please respect copyright.PENANAWcbesLYp4I
19370Please respect copyright.PENANAm5OmlGpqr5
Wajahnya melongo melihatku takut-takut. Dia tidak tahu akan menjawab apa. Aku jadi tambah ingin menggodanya.
19370Please respect copyright.PENANA42VqMehu3C
19370Please respect copyright.PENANAqGCAasPDwM
19370Please respect copyright.PENANA8zrbMESkCV
“Kamu sih, bapak yang gak bertanggung jawab. Sudah menghamili pura-pura tidak tahu lagi”, kataku sambil melirik menggodanya.
19370Please respect copyright.PENANArm3ALcpFB8
19370Please respect copyright.PENANAlMAt3UvDIJ
19370Please respect copyright.PENANAmrrw0i1WzD
Aku mengelus-elus perutku. Geli juga lihat wajah Indun saat itu. Antara kaget dan bingung serta perasaan-perasaan yang tidak dimengertinya.
19370Please respect copyright.PENANAOWFcScgJ8D
19370Please respect copyright.PENANAGk0V813Thg
19370Please respect copyright.PENANACLBQxyn7E2
“Aku… eeeee… maaf Bu… aku tidak tahu…” Indun menyeka keringat dingin di dahinya.
19370Please respect copyright.PENANAZs0Udqx6hG
19370Please respect copyright.PENANAUUapr2msMR
19370Please respect copyright.PENANA8NioYgDNOG
“Memangnya kamu tidak suka anak dalam perutku ini anakmu?” tanyaku.
19370Please respect copyright.PENANA2sH3nXdI6n
19370Please respect copyright.PENANA1vQOSvQ2uL
19370Please respect copyright.PENANASXkZboloOX
“Eh… aku suka banget Bu.. Aku seneng…” Indun benar-benar kalut.
19370Please respect copyright.PENANAasQlaAENa7
19370Please respect copyright.PENANAlipSpn4iHu
19370Please respect copyright.PENANATeuJiYjt1X
“Ya udah, kalau benar-benar seneng, sini kamu rasakan gerakannya” kataku manja sambil mengelus perutku.
19370Please respect copyright.PENANAdHjkqLFVAK
19370Please respect copyright.PENANA46EtHbTlq2
19370Please respect copyright.PENANA7TQw06BEsg
“Boleh Bu? Aku pegang..?” tanyanya kawatir.
19370Please respect copyright.PENANAWS937nKePq
19370Please respect copyright.PENANAPARTwX1jDt
19370Please respect copyright.PENANAIltbpudgzX
“Ya, sini, kamu rasakan aja. Biar kalian dekat” perutku terlihat sangat membuncit karena baju muslim yang kupakai hampir tidak muat menyembunyikan bengkaknya. Indun bergeser dan duduk di sebelahku. Matanya menunduk melihat ke perutku. Takut-takut tangannya menuju ke perutku. Dengan tenang kupegang tangan itu dan kudaratkan ke bukit di perutku. Sebenarnya aku berbohong, karena umur begitu gerakan bayi belum terasa, tapi Indun mana tahu. Dengan hati-hati dia meletakkan telapaknya di perutku.
19370Please respect copyright.PENANAfmNyD9eiKz
19370Please respect copyright.PENANA3esfYH9XKu
19370Please respect copyright.PENANAF2xruUdNEd
“Maaf ya bu”, ijinnya. Aku membiarkan telapaknya menempel ketat di perutku. Dia diam seolah-olah mencoba mendengar apa yang ada di dalam rahimku. Aku merasa senang sekali karena biar bagaimanapun anak ingusan ini adalah bapak dari anak dalam kandunganku.
19370Please respect copyright.PENANA10R4QCj3Hs
19370Please respect copyright.PENANAWrigcTySFD
19370Please respect copyright.PENANAk1YUhOvYFo
“Kamu suka punya anak?” tanyaku.
19370Please respect copyright.PENANA0AfiGwy9Ed
19370Please respect copyright.PENANAe3yoHa19f7
19370Please respect copyright.PENANAV0MFGQfb06
“Aku suka sekali, Bu, punya anak dari Ibu. Ohh.. Bu. Maafkan saya ya Bu” jawab Indun hampir tak kedengaran. Tangannya gemetar di atas perutku.
19370Please respect copyright.PENANAwTZnlmGSEX
19370Please respect copyright.PENANAwChxqR0SN0
19370Please respect copyright.PENANAybIuAGkI1a
Indun terlihat sangat kebingungan, tak tahu harus berbuat apa. Aku juga ikut bingung, dengan perasaan campur aduk. Antara bahagia, bingung, geli, dan macam-macam rasa gak jelas. Tiba-tiba dadaku berdebar-debar menatap anak muda itu. Anak itu sendiri masih takut-takut melihat mukaku. Kami berdua tiba-tiba terdiam tanpa tahu harus melakukan apa. Tangan Indun terdiam di atas perutku.
19370Please respect copyright.PENANAlyKMbhWKKW
19370Please respect copyright.PENANAXLySMyXSHA
19370Please respect copyright.PENANA4E7cDeXu8c
“Ndun, kamu gimana perasaanmu lihat ibu-ibu yang lagi bengkak-bengkak kayak aku?” tanyaku memecah kesunyian.
19370Please respect copyright.PENANAnTLlbLHi7J
19370Please respect copyright.PENANAQDfkom8aav
19370Please respect copyright.PENANAhlualinyw6
“Saya suka sekali sama Ibu……” jawabnya.
19370Please respect copyright.PENANAgrw9ajgEZk
19370Please respect copyright.PENANAcGEcM1oB4c
19370Please respect copyright.PENANATFyckk4Y4o
“Kenapa?”
19370Please respect copyright.PENANAFVANJwXmZA
19370Please respect copyright.PENANA66hTjlSfAl
19370Please respect copyright.PENANA5oHK7HnyOH
“Ibu cantik..” jawabnya dengan muka memerah.
19370Please respect copyright.PENANAIhW7QH4hxV
19370Please respect copyright.PENANAWMQ8j0JfD9
19370Please respect copyright.PENANAGEKmzWNuHJ
“Ihh.. cantik dari mana? Aku khan udah tua dan lagian sekarang badanku kayak gini..” jawabku.
19370Please respect copyright.PENANADpTjFbtOHE
19370Please respect copyright.PENANAISkdM2HW4x
19370Please respect copyright.PENANAuTER9F6e8Z
Indun mengangkat wajahnya pelan menatapku, malu-malu.
19370Please respect copyright.PENANApbOjMlASzC
19370Please respect copyright.PENANAA8ja4UZ6lq
19370Please respect copyright.PENANAvFX5y7zANv
“Gak kok, Ibu tetep cantik banget…” jawabnya pelan. Tangannya mulai mengelus-elus perutku. Aku merasa geli, yang tiba-tiba jadi sedikit horny. Apalagi tadi malam Mas Prasojo belum sempat menyetubuhiku.
19370Please respect copyright.PENANAM66CapyIDU
19370Please respect copyright.PENANA3eamWtcqoo
19370Please respect copyright.PENANAGAL2rRO34L
“Kok waktu itu kamu tegang ngintip aku sama Mas Prasojo?” tanyaku manja. Mukaku memerah. Aku benar-benar bernafsu. Aneh juga, anak kecil ini pun sekarang membuatku pengen disetubuhi. Apa yang salah dengan tubuhku?
19370Please respect copyright.PENANADbhd0Kb759
19370Please respect copyright.PENANAEoG1AdRyc8
19370Please respect copyright.PENANA8GoRp29f3w
“Aku nafsu lihat badan Ibu…” kali ini Indun menatap wajahku.
19370Please respect copyright.PENANA6Srb6MQvlA
19370Please respect copyright.PENANAkG02Sdl7Ar
19370Please respect copyright.PENANAp2lb0sEsLN
Mukanya merah. Jelas dia bernafsu. Aku tahu banget muka laki-laki yang nafsu lihat aku.
19370Please respect copyright.PENANAYSd6w2eWiW
19370Please respect copyright.PENANAAE7aqji0Um
19370Please respect copyright.PENANAEzUKimh6Dd
“Kalau sekarang? Masa masih nafsu juga, aku khan sudah membukit kayak gini..”
19370Please respect copyright.PENANA8h4NOjZxaM
19370Please respect copyright.PENANAlQPpW3WbTI
19370Please respect copyright.PENANA3oCdqciL4E
Indun belingsatan.
19370Please respect copyright.PENANAeneEVfwjMh
19370Please respect copyright.PENANAImWYZEUOFn
19370Please respect copyright.PENANAQUQ27OJmey
“Sekarang iya..” jawabnya sambil membetulkan celananya.
19370Please respect copyright.PENANAHmvdzYt1AY
19370Please respect copyright.PENANALeiNl1LzG1
19370Please respect copyright.PENANAr0zx1Biu1F
“Idiiih…. Mana coba lihat?” godaku.
19370Please respect copyright.PENANA1yxTGHqWHE
19370Please respect copyright.PENANAEGEAvO5BVv
19370Please respect copyright.PENANAL7J7C45OZb
Indun makin berani. Tangannya gemetar membuka celananya. Dari dalam celananya tersembul keluar sebatang penis jauh lebih kecil dari punya suamiku. Yang jelas, penis itu sudah sangat tegang.
19370Please respect copyright.PENANAxoXdDnPVsA
19370Please respect copyright.PENANAfeJKB76mzW
19370Please respect copyright.PENANArUZR6kYOEP
“Wah, kok sudah tegang banget. Pengen nengok anakmu ya?” godaku.
19370Please respect copyright.PENANA529uw7mA1k
19370Please respect copyright.PENANAHq0uZgupN9
19370Please respect copyright.PENANAKSsf5r7WUU
Indun sudah menurunkan semua celananya. Tapi dia tidak tahu harus melakukan apa. Lucu lihat batang kecil itu tegak menantang. Aku sudah sangat horny. Vaginaku sudah mulai basah. Tak tahu kenapa bisa senafsu itu dekat dengan anak SMP ini. Dengan gemes, aku pegang penis Indun.
19370Please respect copyright.PENANAqvpp5dkfRN
19370Please respect copyright.PENANARHvDKmKBpC
19370Please respect copyright.PENANAQW4yIcOVVB
“Mau dimasukin lagi?” tanyaku gemetar.
19370Please respect copyright.PENANA9PS9omAVIu
19370Please respect copyright.PENANAalFog9c2f8
19370Please respect copyright.PENANAZLlYpfNttl
“Iya bu.. Mau banget”
19370Please respect copyright.PENANAp9koc9ZgZp
19370Please respect copyright.PENANAywJClr7KY9
19370Please respect copyright.PENANAbJw2Bzv4xn
Tanpa menunggu lagi aku menaikkan baju panjangku dan mengangkangkan kakiku. Segera vaginaku terpampang jelas di depan Indun. Rambut hitam vaginaku serasa sangat kontras dengan kulit putihku.
19370Please respect copyright.PENANASx6gAXja5p
19370Please respect copyright.PENANA5TGaWPYiv3
19370Please respect copyright.PENANAmlG8pKM8IK
Segera kubimbing penis anak itu ke dalam lobang vaginaku. Indun mengerang pelan, matanya terbeliak melihat penisnya pelan-pelan masuk ditelan vaginaku.
19370Please respect copyright.PENANAGZaU97mAf0
19370Please respect copyright.PENANAQpjMCWJGxR
19370Please respect copyright.PENANAosTH8NIQAl
“Ohhhh…… Buuu…..” desisnya.
19370Please respect copyright.PENANAYyxQX7QciX
19370Please respect copyright.PENANAqyKA2kca6e
19370Please respect copyright.PENANA9AhHKFwGnk
Bless, segera penis itu masuk seluruhnya dalam lobang vaginaku. Aku sendiri merasakan kenikmatan yang aneh. Entah kenapa, aku sangat ingin mengisi lobangku dengan batang itu.
19370Please respect copyright.PENANA98BP6rqp1U
19370Please respect copyright.PENANAufMngqxqSK
19370Please respect copyright.PENANAvRmctdBxay
“Diemin dulu di dalam sebentar, biar kamu gak cepat keluar”, perintahku.
19370Please respect copyright.PENANAr4qMWXgkjs
19370Please respect copyright.PENANA3nh6IlOnik
19370Please respect copyright.PENANAGsIWlWPtpQ
“Iiiiiyaaa, Bu..” erangnya. Indun mendongakkan kepalanya menahan kenikmatan yang luar biasa baginya. Sengaja pelan-pelan kuremas penis itu dengan vaginaku, sambil kulihat reaksinya.
19370Please respect copyright.PENANAjHpPVYyD6I
19370Please respect copyright.PENANADSHgD5CfIH
19370Please respect copyright.PENANAk3H50e63pc
“Ohhh…” Indun mengerang sambil mendongak ke atas.
19370Please respect copyright.PENANA5bOGzm3oMM
19370Please respect copyright.PENANAqgIDKmxMQ0
19370Please respect copyright.PENANAC7ox6dZtsS
Kubiarkan dia merasakan sensasi itu. Pelan-pelan tanganku meremas pantatnya. Indun menunduk menatap wajahku di bawahnya. Pelan-pelan dia mulai bisa mengendalikan dirinya. Tampak nafasnya mulai agak teratur. Kupegang leher anak itu, dan kuturunkan mukanya. Muka kami semakin berdekatan. Bibirku lalu mencium bibirnya. Kamu berdua melenguh, lalu saling mengulum dan bermain lidah. Tangannya meremas dadaku. Aku merasakan kenikmatan yang tiada tara. Segera kuangkat sedikit pantatku untuk merasakan seluruh batang itu semakin ambles ke dalam vaginaku.
19370Please respect copyright.PENANAqPcoYHsHsv
19370Please respect copyright.PENANAdsrXt4lNQX
19370Please respect copyright.PENANAp2C3GRXB7w
“Ndun, ayo gerakin maju mundur pelan-pelan..” perintahku.
19370Please respect copyright.PENANAgk3G4RESDi
19370Please respect copyright.PENANAibliYwQXae
19370Please respect copyright.PENANAW4Hn6PGr0o
Indun mulai memaju mundurkan pantatnya. Penisnya walaupun kecil, kalau sudah keras begitu nikmat sekali dalam vaginaku. Aku mengerang-erang sekarang. Vaginaku sudah basah sekali. Banjir mengalir sampai ke pantatku, bahkan mengenai sofa ruang tamu.
19370Please respect copyright.PENANAxICLUwBX7T
19370Please respect copyright.PENANAJjC9mtZcaI
19370Please respect copyright.PENANAms4eD62VIn
Aku mengarahkan tangan Indun untuk meremas-remas payudaraku lagi. Dengan hati-hati dia berusaha tidak mengenai perutku, karena takut kandunganku. Ohhh… aku sudah sangat nafsuu… sekitar 15 menit Indun memaju mundurkan pantatnya. Tidak mengira dia sekarang sekuat itu. Mungkin dulu dia panik dan belum terbiasa. Aku tiba-tiba merasakan orgasme yang luar biasa.
19370Please respect copyright.PENANALxS3PXpt2p
19370Please respect copyright.PENANAvkIfAcZtGk
19370Please respect copyright.PENANAYileE2jXzH
“Ohhhh…” teriakku. Tubuhku melengkung ke atas. Indun terdiam dengan tetap menancapkan penisnya dalam lobangku. “Aku sampai, Ndunnnn……” aku terengah-engah.
19370Please respect copyright.PENANAorBsGZK8qo
19370Please respect copyright.PENANAGmlC0quLS5
19370Please respect copyright.PENANAWCz9h2D7rv
Sambil tetap membiarkan penisnya di dalam vaginaku, aku memeluk ABG itu. Badannya penuh keringat. Kami terdiam selama berepa menit sambil berpelukan. Penis Indun masih keras dan tegang di dalam vaginaku.
19370Please respect copyright.PENANAtRBgQJA40R
19370Please respect copyright.PENANAlcJJxfrPdf
19370Please respect copyright.PENANAWfKZLuScxf
“Ndun, pindah kamar yuk”, ajakku.
19370Please respect copyright.PENANAHQTeGoca1x
19370Please respect copyright.PENANAcgg0OvT96f
19370Please respect copyright.PENANAQ2fwRhYREB
Indun mengangguk. Dicabutnya penisnya dan berdiri di depanku. Aku ikut berdiri gemetar karena dampak orgasme yang mengebu barusan. Kemudian aku membimbing tangan anak itu membawanya ke kamarku. Di kamar aku meminta dia melepaskan bajuku, karena agak repot melepas baju ini. Di depan pemuda itu aku kini telanjang bulat. Indun juga melepas bajunya. Sekarang kami berdua telanjang dan saling berpelukan. Aku lihat penisnya masih tegak mengacung ke atas. Aku rebahkan pemuda itu di kasurku. Lalu aku naik ke atas dan kembali memasukkan penisnya ke vaginaku. Kali ini aku yang menggenjotnya maju mundur. Tangan Indun meremas-remas susuku. Ohh, nikmat sekali. Penis kecil itu benar-benar hebat. Dia berdiri tegak terus tanpa mengendor seidkit pun. Aku sengaja memutar-mutar pantatku supaya penis itu cepat muncrat. Tapi tetap saja posisinya sama. Aku kembali orgasme, bahkan sampai dua kali lagi. Orgasme ketiga aku sudah kelelahan yang luar biasa. Aku peluk pemuda itu dan kupegang penisnya yang masih tegak mengacung. Kami berpelukan di tengah ranjang yang biasa kupakai bercinta dengan suamiku.
19370Please respect copyright.PENANAV5OCF3lEoS
19370Please respect copyright.PENANAbYgUaU1Kfa
19370Please respect copyright.PENANAqYWoTlLuFR
“Aduuuh, Ndun.. kamu kuat juga ya. Kamu masih belum keluar ya?”
19370Please respect copyright.PENANAj8OdzqcoAO
19370Please respect copyright.PENANAt6VEVCrO3I
19370Please respect copyright.PENANAC6e9Cpspkl
“Gak papa Bu…” jawabnya pelan.
19370Please respect copyright.PENANAoI5jBbhlHm
19370Please respect copyright.PENANACY2hbYDMgz
19370Please respect copyright.PENANAtv6Zr90aOh
Tiba-tiba aku punya ide untuk membantu Indun. Kuraih batang kecil itu dan kembali kumasukkan dalam vaginaku. Kali ini kami saling berpelukan sambil berbaring bersisian.
19370Please respect copyright.PENANAUh2D1TImZV
19370Please respect copyright.PENANAQi20pfsAbh
19370Please respect copyright.PENANAecjeSU7aOb
“Ndun, Ibu udah lelah banget. Batangmu dibiarin aja ya di dalam, sampai kamu keluar…” bisikku.
19370Please respect copyright.PENANAnsyjxzRUaf
19370Please respect copyright.PENANA0MPrA7vTj2
19370Please respect copyright.PENANAhJkx3LEIOl
Indun mengangguk. Kami kembali berpelukan bagai sepasang kekasih. Vaginaku berkedut-kedut menerima batang itu. Kubiarkan banjir mengalir membasahi vaginaku, Indun juga membiarkan penisnya tersimpan rapi dalam vaginaku. Karena kelelahan aku tertidur dengan penis dalam vaginaku. Gak tahu berapa jam aku tertidur dengan penis masih dalam vaginaku, ketika jam 1 malam tiba hpku menerima sms. Aku terbangun dan melihat Indun masih menatap wajahku sambil membiarkan penisnya diam dalam lobangku.
19370Please respect copyright.PENANAM17DK1T7Mz
19370Please respect copyright.PENANA4ejFxnrO9k
19370Please respect copyright.PENANAxGhDEhXrZK
“Aduh, Ndun. Kamu belum bisa bobok? Aduuuh, soriiii ya…” kataku sambil meremas penisnya dengan vaginaku.
19370Please respect copyright.PENANAhtMQB8N4eM
19370Please respect copyright.PENANA4ifkBxtyyC
19370Please respect copyright.PENANAGZn5KmgvxZ
“Gak papa kok, Bu. Aku seneng banget di dalam..” kata Indun.
19370Please respect copyright.PENANATkndXtd2ha
19370Please respect copyright.PENANAgOaotNODri
19370Please respect copyright.PENANAaVMJFu0sYt
Tanpa merubah posisi aku meraih hpku di meja samping ranjang. Kubuka sms, ternyata dari Mas Prasojo: “Hai Say, udah bobok? Kalau blum aku pengen telp”.
19370Please respect copyright.PENANAVAz9aBbDBy
19370Please respect copyright.PENANAqUYdvDO33S
19370Please respect copyright.PENANA6hrsIRdaR3
Aku segera balas: “Baru terbangn, telp aja, kangen”
19370Please respect copyright.PENANAeT2i6eV3qZ
19370Please respect copyright.PENANAAkGfAnGV7o
19370Please respect copyright.PENANAWtw8qyw9l7
Segera setelah kubalas sms, Mas Prasojo menelponku. Aku menerima telepon sambil berbaring dan membiarkan penis Indun di dalam vaginaku.
19370Please respect copyright.PENANAVWFQV5hp0T
19370Please respect copyright.PENANA8nsaiIEPbR
19370Please respect copyright.PENANAK5aCw7c0Mq
“Hei… Sorii ganggu, udah bobok apa?” tanyanya.
19370Please respect copyright.PENANARBPV64ykgJ
19370Please respect copyright.PENANAlb327QHQcf
19370Please respect copyright.PENANAJn66vdbBtC
“Gak papa Mas, kangen. Kapan jadinya balik?” tanyaku.
19370Please respect copyright.PENANA46ae6c6L9g
19370Please respect copyright.PENANAk77eboqvq5
19370Please respect copyright.PENANApcTpKTNi0o
“Lusa, Dik, ini aku masih di jalan. Lagi ada pembekalan masyarakat. Gimana anak-anak?”
19370Please respect copyright.PENANAokhEpJMLwo
19370Please respect copyright.PENANAi0STAwx8cP
19370Please respect copyright.PENANAr3EKqdcFIs
“Hmmm…. “ aku agak menggeliat. Indun memajukan pantatnya, takut lepas penisnya dari lobangku. Aku meletakkan jariku di bibirnya, agar dia tak bersuara. Indun mengangguk sambil tersenyum.
19370Please respect copyright.PENANA31wVmGgjd6
19370Please respect copyright.PENANAea0N5asNVI
19370Please respect copyright.PENANAB54B1gOTkx
“Baik, mereka oke-oke saja kok. Udah pada makan dan bobok nyenyak dari jam 9 tadi. Aku kangen mas…”
19370Please respect copyright.PENANAHdMEEDZOWl
19370Please respect copyright.PENANA8SWZrYoNUG
19370Please respect copyright.PENANAeqg6VJuf0P
“Sama.. Pengen nih” kata suamiku.
19370Please respect copyright.PENANAWgcB0KkQkr
19370Please respect copyright.PENANAc098E3ne9w
19370Please respect copyright.PENANApBgqklgonu
“Sini, mau di mulut apa di bawah?” tanyaku nakal.
19370Please respect copyright.PENANAHr8d1KjwbV
19370Please respect copyright.PENANArBUdnGPadK
19370Please respect copyright.PENANAM270DjkPOD
“Mana aja deh”
19370Please respect copyright.PENANAnEn8nSHX6d
19370Please respect copyright.PENANA0DSXtLf47I
19370Please respect copyright.PENANADSAoVrHDCd
“Nih, pakai mulutku aja, udah lama gak dikasih. Udah gatel, hihih…” godaku.
19370Please respect copyright.PENANANC71ksRhdA
19370Please respect copyright.PENANA0MIeEob190
19370Please respect copyright.PENANApdvoIH0BqG
“Aduuh Dik. Aku lagi di kampung sepi. Malah jadi kangen sama kamu. Gimana hayooo?” rengek suamiku.
19370Please respect copyright.PENANAeZn64Q5Ksf
19370Please respect copyright.PENANAA2M8sjHwbD
19370Please respect copyright.PENANABq72CtQpk9
Kami memang biasa saling terbuka soal kebutuhan seks kami.
19370Please respect copyright.PENANAqftwEn01MF
19370Please respect copyright.PENANAXeoYd73Yqa
19370Please respect copyright.PENANApRqKDw4Z4d
“Kocok aja Mas, aku juga mau” kataku manja.
19370Please respect copyright.PENANAeD0mgKWIsj
19370Please respect copyright.PENANAFT1ZCIbLJ3
19370Please respect copyright.PENANAuRKmIzCYjs
Kemudian aku menggeser Indun agar menindih di atas tubuhku. Sambil tanganku menutup hp, aku berbisik ke Indun, “Sekarang kamu genjot aku sekencang-kencangnya sampai keluar, ya. Sekuat-kuatnya”.
19370Please respect copyright.PENANArC3wC1hh9O
19370Please respect copyright.PENANAQoRkC8USC9
19370Please respect copyright.PENANAg3YjbrdyG1
Indun mengangguk. Aku menjawab telepon suamiku, “Ayo, mas, buka celananya..”
19370Please respect copyright.PENANAIu6mUKcuoK
19370Please respect copyright.PENANAKifI52MhxX
19370Please respect copyright.PENANAY6lVyzPHP0
Aku mengambil cdku di sampingku, lalu kujejalkan ke mulut Indun. Indun tahu maksudku agar dia tidak bersuara.
19370Please respect copyright.PENANAWXIQ1b2nxA
19370Please respect copyright.PENANA9r60jiZ6n5
19370Please respect copyright.PENANA2Blmp7FPbb
“Oke, Dik. Aku sudah menghunus rudalku..”
19370Please respect copyright.PENANAgzakC2vNkx
19370Please respect copyright.PENANAbIGeLVEnXM
19370Please respect copyright.PENANADBPGBkKMlw
Sambil menjawab mesra aku menekan pantat Indun agar segera memaju mundurkan penisnya dalam vaginaku. Indun segera membalasnya, dan mulai menggenjotku. Aku menyuruhnya untuk menurunkan kakinya ke samping ranjang sehingga perutku tidak tertindih badannya. Sementara aku mengangkang dengan dua kakiku terangkat ke samping kiri dan kanan badan laki-laki abg itu. Ohhh, ya Tuhan. Bagai kesetanan, Indun menggenjotku seperti yang kuperintahkan. Aku mengerang-erang, begitu juga suamiku.
19370Please respect copyright.PENANA6hfZmXJKkP
19370Please respect copyright.PENANAmqCd28biJ5
19370Please respect copyright.PENANAFAmx7QN4JX
“Mas, aku masturbasi kesetanan ini….. Pengen banget…. Kamu kocok kuat-kuat yaaa….. Ahhhhh”
19370Please respect copyright.PENANA16NQFs1PYm
19370Please respect copyright.PENANA5xaWpvHQ8E
19370Please respect copyright.PENANA3uIdgxDoIv
“Iyyyyaaaa… Ooohhh, untung aku bawa cdmu, buat ngocok nihh…. Ohhhhh” erang suamiku.
19370Please respect copyright.PENANAFxp4Hy61z7
19370Please respect copyright.PENANAXy7OYBWsbq
19370Please respect copyright.PENANAVSJBpD3aGq
Tak kalah hebatnya, Indun menggasak lobangku dengan tanpa kompromi. Badan kurusnya maju mundur secepat bor listrik. Aku mengerang-erang tidak karuan. Suara lobangku berdecit-decit karena banjir dan gesekan dengan penis Indun. Benar-benar gila malam ini. Aku sudah tidak ingat lagi berapa lama aku digenjot Indun. Suaraku penuh nafsu bertukar kata-kata mesra dengan suamiku. Indun seolah-olah tak pernah lelah. Tubuhnya sudah banjir keringat. Stamina mudanya benar-benar membanggakan. Keringat juga membanjiri tubuhku. Sementara suara suamiku juga meraung-raung kenikmatan, semoga kamar dia di perjalan dinas itu kamar yang kedap suara. Beberapa saat kemudian aku kehabisan tenaga. Kuminta Indun untuk berhenti sejenak. Pemuda itu nampak terengah-engah sehabis menggenjotku habis-habisan. Setelah itu kami melanjutkan permainan kami. Indun dengan kuatnya menggenjotku habis-habisan. Aku tak tahu lagi apa yang kecerecaukan di telepon, tapi nampaknya suamiku juga sama saja. Beberapa saat kemudian aku dan suamiku sama-sama berteriak, kami sama-sama keluar. Aku terengah-engah mengatur nafasku. Lalu suamiku memberi salam mesra dan ciuman jarak jauh. Kami betul-betul terpuaskan malam ini. Setelah ngobrol-ngobrol singkat, suamiku menutup teleponnya. Di kamarku, Indun masih menggenjotku pelan-pelan. Dia belum keluar rupanya. Wah, gila. Aku kawatir jepitanku mungkin sudah tidak mempan buat penisnya yang masih tumbuh. Kubiarkan penis pemuda itu mengobok-obok vaginaku. Tiba-tiba kudorong Indun, sehingga lepas penis dari lobangku.
19370Please respect copyright.PENANANP00vbSXMi
19370Please respect copyright.PENANA9RRu665Ryt
19370Please respect copyright.PENANAyDNkTzBLfQ
“Ohhh”, lenguhnya kecewa.
19370Please respect copyright.PENANAYi7GUVMKvd
19370Please respect copyright.PENANAr7eebiJ4dO
19370Please respect copyright.PENANApZlqtA6c2a
Lalu aku tarik dia naik ke tempat tidur, dan aku segera menungging di depannya. Indun tahu maksudku. Dia segera mengarahkan penisnya ke vaginaku. Tapi segera kupegang penis itu dan kuarahkan ke lobang yang lain. Pantatku! Mungkin di sanalah penis Indun akan dijepit dengan maksimal, pikirku tanpa pertimbangan. Indun sadar apa yang kulakukan. Disodokkannya penisnya ke lobang pantatku. Tapi lobang itu ternyata masih terlalu kecil bahkan buat penis Indun. Aku berdiri dan menyuruhnya menunggu. Lalu aku turun dan mengambil jelli organik dari dalam rak obat di kamar mandi. Dengan setia Indun menunggu dengan penis yang juga setia mengacung. Jelli itu kuoleskan ke seluruh batang Indun, dan sebagian kuusap-usapkan ke sekitar lobang pantatku. Kembali aku menunggingkan pantatku. Indun mengarahkan kotolnya kembali dan pelan-pelan lobang itu berhasil di terobosnya.
19370Please respect copyright.PENANALky2EMqboN
19370Please respect copyright.PENANAsRK0LDC28j
19370Please respect copyright.PENANA0Q9Vj5jW3X
“Ohhhhh…..” desisku. Sensasinya sangat luar biasa. Pelan-pelan batang penis itu menyusup di lobang yang sempit itu.
19370Please respect copyright.PENANAgqoYozxmEe
19370Please respect copyright.PENANA20ZOwHmuWh
19370Please respect copyright.PENANArgxkodl6qy
Indun mengerang keras. Setengah perjalanan, penis itu berhenti. Baru separo yang masuk. Indun terengah-engah, begitu juga aku.
19370Please respect copyright.PENANArayzCcHlip
19370Please respect copyright.PENANAEjg8wIvQb1
19370Please respect copyright.PENANAsUvS2yrjfq
“Pelan-pelan, Ndun…” bisikku.
19370Please respect copyright.PENANAVj7CgLYZXe
19370Please respect copyright.PENANA6KJYnedLED
19370Please respect copyright.PENANAJYnPGfpSdg
Indun memegang bongkahan pantatku, dan kembali menyodokkan penisnya ke lobangku. Dan akhirnya seluruh batang itu masuk manis dalam lobang pantatku.
19370Please respect copyright.PENANAQsLJSrusyq
19370Please respect copyright.PENANAXaAhYfMC6V
19370Please respect copyright.PENANAJ1YNMUsDcT
“Ohhh, Tuhan…” rasanya sangat luar biasa, antara sakit dan nikmat yang tak terceritakan. Aku mengerang. Kami berdiam beberapa menit, membiarkan lobangku terbiasa dengan batang penis itu. Setelah itu Indun mulai memaju mundukan pinggangnya. Rasanya luar biasa. Pengalaman baru yang membuatku ketagihan. Beberapa saat kemudian, Indun mengerang-erang keras. Dia memaksakan menggejot pantatku dengan cepat, tapi karena sangat sempit,
19370Please respect copyright.PENANAueGVSufe1V
19370Please respect copyright.PENANAL8KEmnuanr
19370Please respect copyright.PENANAxBKpxPI2V6
genjotannya tidak bisa lancar. Kemudian,
19370Please respect copyright.PENANAt3LTp6XSez
19370Please respect copyright.PENANAHzZbWyyP4F
19370Please respect copyright.PENANALUrN6DPI2O
“ohhhhh…”
19370Please respect copyright.PENANALczJsdDdm6
19370Please respect copyright.PENANArv4LM1WMz0
19370Please respect copyright.PENANAn4kiMUha6n
Indun memuncratkan spermanya dalam pantatku. Crot…Aku tersungkur dan Indun terlentang ke belakang. Muncratannya sebagian mengenai punggungku. Kami sama-sama terengah-engah dan kelelahan yang luar biasa. Aku membalikkan tubuhku dan memeluk Indun yang terkapar tanpa daya. Kami berpelukan dengan telanjang bulat sepanjang malam.
19370Please respect copyright.PENANA4rQkzaV9ve
19370Please respect copyright.PENANAZELg6zOK1k
19370Please respect copyright.PENANASB7gZhb8ue
########################
19370Please respect copyright.PENANA7TTkgfcfsp
19370Please respect copyright.PENANAwxuFRI45XR
19370Please respect copyright.PENANAcMKdwx6gWD
Paginya, aku bangun jam 6 pagi. ABG itu masih ada dalam pelukanku. Oh, Tuhan. Untung aku mengunci kamarku. Mbok Imah tetangga yang biasa bantuin ngurusin anak-anak sudah terdengar suaranya di belakang. Oh.. Apa yang sudah kulakukan tadi malam, aku benar-benar tidak habis pikir. Kalau malam waktu itu benar-benar hanya sebuah kecelakaan. Tapi malam ini, aku dan Indun benar-benar melakukannya dengan penuh kesadaran. Apa yang kulakukan pada anak abg ini? Aku jadi gelisah memikirkannya, aku takut membuat anak ini menjadi anak yang salah jalan. Rasa bersalah itu membuatku merasa bertambah sayang pada anak kecil itu. Kurangkul kembali tubuh kecil itu dan kuciumin pipinya. Tubuh kami masih sama-sama telanjang. Aku lihat si Indun masih nyenyak tidur. Mukanya nampak manis sekali pagi itu. Aku mengecup pipi anak itu dan membangunkannya.
19370Please respect copyright.PENANA6ZuFqFqJdr
19370Please respect copyright.PENANANdCyeerATW
19370Please respect copyright.PENANAyo4QbiotY7
“Ndun… Bangun. Kamu sekolah khan?” bisikku.
19370Please respect copyright.PENANAFtjOq0bTn4
19370Please respect copyright.PENANAk2lc8fRMBI
19370Please respect copyright.PENANAWeLFmUJdRb
Indun nampak kaget dan segera duduk.
19370Please respect copyright.PENANACAnh6TqdJm
19370Please respect copyright.PENANAZRUDtTUFGq
19370Please respect copyright.PENANAuqqgzOrQjj
“Oh, Bu.. Maaf aku kesiangan…” katanya gugup.
19370Please respect copyright.PENANA2cRiNUb3rb
19370Please respect copyright.PENANAqoFLgDTArE
19370Please respect copyright.PENANAsRZuY1XeTl
“Gak papa Ndun, aku yang salah mengajakmu tadi malam”
19370Please respect copyright.PENANAIYZ9VJpZ4A
19370Please respect copyright.PENANAV5jyVjsx1w
19370Please respect copyright.PENANAKMfI5EnXIF
Kami berpandangan.
19370Please respect copyright.PENANAX6yubcTwd9
19370Please respect copyright.PENANAJx3kZ8YW0S
19370Please respect copyright.PENANALrGPgop3by
“Maaf Bu. Aku benar-benar tidak sopan”
19370Please respect copyright.PENANAhbqYZeNYek
19370Please respect copyright.PENANAE2e2heXbSe
19370Please respect copyright.PENANAFw7QvBLSQz
“Lho, khan bukan kamu yang mengajak kita tidur bersama. Aku yang salah Ndun” bisikku pelan.
19370Please respect copyright.PENANA80QBkzTVmT
19370Please respect copyright.PENANAqLwXarmhBZ
19370Please respect copyright.PENANATFzoDn83iu
Indun menatapku, “Aku sayang sama Ibu…” katanya pelan.
19370Please respect copyright.PENANAU8OYrH2dum
19370Please respect copyright.PENANA2clGx7KtNV
19370Please respect copyright.PENANArefhkLWhsY
“Ndun, kamu punya pacar?”
19370Please respect copyright.PENANATcfPnQZZ90
19370Please respect copyright.PENANAm9UVkxac91
19370Please respect copyright.PENANAStshvPO3OE
“Belum, bu”
19370Please respect copyright.PENANA6JbvSozcJU
19370Please respect copyright.PENANAcXDrjeFViQ
19370Please respect copyright.PENANAs8qZV7mwQw
“Kamu janji ya jangan cerita-cerita ke siapa-siapa ya soal kita”
19370Please respect copyright.PENANAd17ER2JQeE
19370Please respect copyright.PENANA3x3dgcbLNX
19370Please respect copyright.PENANAcZwIRY6c61
“Iya bu, gak mungkinlah”
19370Please respect copyright.PENANAqNFk8gjA0v
19370Please respect copyright.PENANAqXQRBbU7oC
19370Please respect copyright.PENANAlSk8mFUaJm
“Aku takut kamu rusak karena aku”
19370Please respect copyright.PENANAOmWojOfdl3
19370Please respect copyright.PENANA485MLxeiUg
19370Please respect copyright.PENANAq4FbfWhmej
“Gak kok Bu, aku sayang sama Ibu”
19370Please respect copyright.PENANAFgcUvvjY53
19370Please respect copyright.PENANAgOoDygpExP
19370Please respect copyright.PENANAYeDUBa74lf
“Kamu jangan melakukan ini ke sembarang orang ya” kataku kawatir.
19370Please respect copyright.PENANAk9uBs92c2M
19370Please respect copyright.PENANAMMSWoAmFPs
19370Please respect copyright.PENANAYlA7UVmKbS
“Tidak Bu, aku bukan cowok seperti itu. Tapi kalau sama Ibu, masih boleh ya…” katanya pelan.
19370Please respect copyright.PENANAW4a9Mzpf2D
19370Please respect copyright.PENANAAN0Q5QJF4Q
19370Please respect copyright.PENANA1vv7NFYlUF
Tiba-tiba aku sangat ingin memeluk anak itu.
19370Please respect copyright.PENANAGVzD5vCYyZ
19370Please respect copyright.PENANAlLRHFfyzBO
19370Please respect copyright.PENANAm7H4OVpE6O
“Aku juga sayang kamu Ndun. Sini Ibu peluk” Indun mendekat dan kami berpelukan sambil berdiri. Tangannya merangkul pinggangku, dan aku memegang pantatnya. Kami berpelukan lama dan saling berpandangan. Lalu bibir kami saling berpagutan. Gila, aku benar-benar serasa berpacaran dengan anak kecil itu. Mulut kami saling bergumul dengan panasnya.
19370Please respect copyright.PENANACBChOzq77h
19370Please respect copyright.PENANAl54m04YuFu
19370Please respect copyright.PENANAD1jxcFLAU2
Aku lihat penis anak itu masih tegak berdiri, mungkin karena efek pagi hari. Tanganku meraih batang itu dan mengocoknya pelan-pelan.
19370Please respect copyright.PENANA8bSUBsDzIP
19370Please respect copyright.PENANAZKIjCB6iN4
19370Please respect copyright.PENANAMHJH5DGGfB
Aku berpikir cepat, karena pagi ini Indun harus sekolah, aku harus segera menuntaskan ketegangan penis itu. Aku segera membalikkan tubuhku dan berpegangan pada meja rias. Sambil melihat Indun lewat cermin aku menyuruhnya.
19370Please respect copyright.PENANA6AQpDQ0aF9
19370Please respect copyright.PENANA1Sk9uTkvfT
19370Please respect copyright.PENANA35G6cmNOS6
“Ndun, kamu pakai jeli itu lagi. Cepat masukin lagi penismu ke pantat Ibu”
19370Please respect copyright.PENANAQwRn26OaeR
19370Please respect copyright.PENANA7aeiD3NwGu
19370Please respect copyright.PENANAcytY2eLcFv
Indun buru-buru melumas batangnya. Aku menyorongkan bungkahan pantatku. Dari cermin aku dapat melihat muku dan badanku sendiri. Ohh… agak malu juga aku melihat tubuhku yang mulai membengkak di sana-sini, tapi masih penuh dengan nafsu birahi.
19370Please respect copyright.PENANAIbC3RrJKQY
19370Please respect copyright.PENANAOWbI0HC1GK
19370Please respect copyright.PENANA9fw6r7y707
“Cepat Ndun, nanti kamu terlambat sekolah”, perintahku.
19370Please respect copyright.PENANAsq2bkbsKy5
19370Please respect copyright.PENANAe7UmzPeugA
19370Please respect copyright.PENANA9NdYA0GXEy
Sambil memeluk perutku, Indun mendorong penisnya masuk ke lobang pantatku. Lobang yang semalam sudah disodok-sodok itu segera menerima batang yang mengeras itu. Segera kami sudah melakukan persetubuhan lagi. Aku dapat melihat adegan seksi itu lewat cermin, di mana mukaku terlihat sangat nafsu dan juga muka Indun yang mengerang-erang di belakangku.
19370Please respect copyright.PENANA3q4EDDJaAa
19370Please respect copyright.PENANAZyFF6Kzcku
19370Please respect copyright.PENANAzyOm62zBiV
“Ayo, Ndun, sodok yang kuat”
19370Please respect copyright.PENANAtixw4UopeW
19370Please respect copyright.PENANAHAQEsHTGey
19370Please respect copyright.PENANArRbVJ1YiKZ
“Iyyyaaa.. Bu”
19370Please respect copyright.PENANAPAUCpOQfV2
19370Please respect copyright.PENANAqEGbxZtZZn
19370Please respect copyright.PENANAAvS5hbAp5h
“Terusss… Cepat”
19370Please respect copyright.PENANAJVOJkfB07F
19370Please respect copyright.PENANANVxyobfy1B
19370Please respect copyright.PENANA592Hj3fSGx
Sodokan-sodokan Indun semakin cepat. Lobang pantatku semakin elastis menerima batang imut itu. Sungguh kenikmatan yang luar biasa. Tidak berapa lama kemudian kami berdua sama-sama mencapai puncak kenikmatan. Indun membiarkan cairan spermanya meluncur deras dalam pantatku. Kami sama-sama terengah-engah menikmati puncak yang barusan kami daki.
19370Please respect copyright.PENANA4a411kuRqL
19370Please respect copyright.PENANAaRYZU1v4hm
19370Please respect copyright.PENANAmK5kvB0NJQ
“Ohhh…”
19370Please respect copyright.PENANA14EwEDg1Tj
19370Please respect copyright.PENANAaNhWKt8CWF
19370Please respect copyright.PENANAZkiwp1WhxD
Sejenak kemudian aku lepaskan pantatku dari penisnya.
19370Please respect copyright.PENANAPLbEciEzLs
19370Please respect copyright.PENANAtM8CtxeYAX
19370Please respect copyright.PENANAyocFvQGszD
“Udah Ndun. Sana kamu mandi, pulang. Nanti kamu terlambat lho sekolahnya” kataku sambil tersenyum.
19370Please respect copyright.PENANAZ3bWSQ8KTY
19370Please respect copyright.PENANAmqI7eKSZlt
19370Please respect copyright.PENANAglmR3zToWM
Indun mencari-cari pakaiannya. Tiba-tiba kami sadar kalau celana Indun ada di ruang tamu. Aku suruh si Indun nunggu di kamar, dan aku segera berpakaian dan keluar ke ruang tamu. Moga-moga belum ada yang menemukan celana itu. Untungnya celana itu teronggok di bawah sofa dan terselip, sehingga Mbok Imah yang biasanya sibuk dulu menyiapkan sarapan belum sempat membereskan ruang tamu. Celana itu segera kuambil dan kubawa ke kamar. Si Indun yang tadinya nampak panik berubah tenang. Setelah memakai celananya, Indun kusuruh cepat-cepat keluar ke ruang tamu dan mengambil tas belajarnya yang semalam tergeletak di meja tamu. Setelah itu dia pamit pulang. Aku segera mandi. Di kamar mandi aku merasakan sedikit perih di bagian lobang pantatku. Baru kali ini lobang itu menjadi alat seks, itu pun justru dengan anak kecil yang belum tahu apa-apa. Ada sedikit rasa sesal, tapi segera kuguyur kepalaku untuk menghilangkan rasa gundah di dadaku.
19370Please respect copyright.PENANA00OJaR1MAp
19370Please respect copyright.PENANA65s8kWhNYt
19370Please respect copyright.PENANAVtdXV0wcWI
######################
19370Please respect copyright.PENANAbd8O5wOJSM
19370Please respect copyright.PENANAr7K8ylqH7g
19370Please respect copyright.PENANAgCkwveKrdZ
Sorenya Indun kembali main ke rumah. Dia sudah sibuk membereskan buku-buku di gazebo kami. Malam itu Indun tidur lagi di kamarku. Mas Prasojo baru pulang besok harinya. Selama berjam-jam kami kembali bercinta. Kami saling berpelukan dan berbagi kasih selayaknya sepasang kekasih. Tapi sebelum jam 1 aku suruh Indun untuk segera tidur, aku kawatir sekolahnya akan terganggu karena aktivitasku.
19370Please respect copyright.PENANAqgdRjJei4P
19370Please respect copyright.PENANAbVdQagueBl
19370Please respect copyright.PENANAakqXdhAxps
“Ndun, tadi kamu di sekolah gimana?” bisikku setelah kami selesai ronde ke tiga. Kami berpelukan dengan mesra di tengah ranjang.
19370Please respect copyright.PENANALkTzFJAKA2
19370Please respect copyright.PENANAQJbMAYU4d4
19370Please respect copyright.PENANABeaFk0TLi3
“Biasa aja Bu”
19370Please respect copyright.PENANA2T0W1y7hQb
19370Please respect copyright.PENANAMKUcguh1zI
19370Please respect copyright.PENANAqmA3jDtGoi
“Kamu gak kelelahan atau ngantuk di sekolah?”
19370Please respect copyright.PENANASIwOtixVbs
19370Please respect copyright.PENANA7JjlGWgBVU
19370Please respect copyright.PENANAHrFZt2weX9
“Iya Bu, sedikit. Tapi gak papa, aku tadi sempat tidur siang”
19370Please respect copyright.PENANA3Co10MMzog
19370Please respect copyright.PENANACA8StU3Cui
19370Please respect copyright.PENANA6UQl80bETF
“Aku takut menganggu sekolahmu”
19370Please respect copyright.PENANAlGHFizF54Q
19370Please respect copyright.PENANANj8MLjKtsl
19370Please respect copyright.PENANAVG2H7beoYx
“Gak kok Bu. Tadi aku bisa ngikutin pelajaran”
19370Please respect copyright.PENANAZ2X6VBOgt6
19370Please respect copyright.PENANA8QoU6Tbeen
19370Please respect copyright.PENANAqK4dH8yfGM
“Okelah kalau gitu. Tapi setelah ini kamu tidur ya, gak usah diterusin dulu”
19370Please respect copyright.PENANAATkS8HpF5N
19370Please respect copyright.PENANAbmjYS2fRUZ
19370Please respect copyright.PENANAwYt5AVWnov
“Iya Bu”
19370Please respect copyright.PENANAucHeDf57TZ
19370Please respect copyright.PENANAGkRRowE1IA
19370Please respect copyright.PENANA3p2AF2127z
“Besok Mas Prasojo pulang, kamu gak bisa nginap disini”
19370Please respect copyright.PENANAvsYFH8FuWE
19370Please respect copyright.PENANA1cnUhlftXh
19370Please respect copyright.PENANAb9NjND1MoV
“Iya, Bu. Tapi kapan-kapan saya siap menemani Ibu di sini”
19370Please respect copyright.PENANAqDbaXWTjyM
19370Please respect copyright.PENANA7AWfkU3r7v
19370Please respect copyright.PENANAoAZrZzsdaZ
“Yee…. maunya. Ya gak papa”, kataku sambil mencubit pinggangnya.
19370Please respect copyright.PENANAPp8xwZNGym
19370Please respect copyright.PENANAedM8QXHFob
19370Please respect copyright.PENANAEWWN6zCeSZ
“Aku mau jadi pacar Ibu”
19370Please respect copyright.PENANAonP07obSQT
19370Please respect copyright.PENANAhHQubr4KzO
19370Please respect copyright.PENANAK66HIi6Y0z
“Lho aku khan sudah bersuami?”
19370Please respect copyright.PENANAiuzSJC4Kbi
19370Please respect copyright.PENANArOhIMNVaJ7
19370Please respect copyright.PENANADpD7bM23Bx
“Ya gak papa, jadi apa saja deh”
19370Please respect copyright.PENANAS31XluM7rq
19370Please respect copyright.PENANA0suwLpIUGb
19370Please respect copyright.PENANAr6HBUaYIkC
“Aku justru kasihan sama kamu. Besok-besok kalau kamu udah siap, kamu cari pacar yang bener ya?”
19370Please respect copyright.PENANAQWAGxH1od9
19370Please respect copyright.PENANAyQ6OFHG0TD
19370Please respect copyright.PENANApCfmquJWEk
“Iya Bu. Aku tetap sayang sama Ibu. Mau dijadiin apa saja juga mau”
19370Please respect copyright.PENANAe6vbfGeF8p
19370Please respect copyright.PENANAFKC6AqhL4A
19370Please respect copyright.PENANAurLDJ17sMW
“Idihh.. ya udah. Bobok yuk” kataku kelelahan.
19370Please respect copyright.PENANApQSWqOiqYD
19370Please respect copyright.PENANAmErVaxSEvf
19370Please respect copyright.PENANA09yJ3JiPSM
Kami tidur berpelukan sampai pagi.
19370Please respect copyright.PENANAgYMkkWDiW2
19370Please respect copyright.PENANAiase5aSKNJ
19370Please respect copyright.PENANAwkzfz3BQLM
#######################
19370Please respect copyright.PENANAGDa4DtkHK1
19370Please respect copyright.PENANAgXQtvdZKY7
19370Please respect copyright.PENANAwxywNtDaeY
Setelah malam itu, aku semakin sering bercinta dengan Indun. Kapan pun ada kesempatan, kami berdua akan melakukannya. Indun sangat memperhatikan bayi dalam kandunganku. Setiap ada kesempatan, dia menciumi perutku dan mengelus-elusnya. Kasihan juga aku lihat anak kecil itu sudah merasa harus jadi bapak. Herannya, aku juga kecanduan dengan penis kecil anak itu. Padahal aku sudah punya penis yang jauh lebih besar dan tersedia untukku. Bayangkan, beda usiaku dengan Indun mungkin sekitar 27 tahun. Bahkan anak itu lebih cocok menjadi adik anak-anakku. Tapi hubungan kami bertambah mesra seiring usia kehamilanku yang semakin membesar. Indun bahkan sering ikut menemaniku ke dokter tatkala suamiku sedang dinas keluar. Indun semakin perhatian padaku dan anak dalam kandunganku. Kami sangat bahagia karena bayi dalam kandunganku berada dalam kondisi sehat. Aku selalu mengingatkan Indun untuk tetap fokus pada sekolahnya, dan jangan terlalu memikirkan anaknya. Yang paling tidak bisa dicegah adalah, Indun semakin lama semakin kecanduan lobang pantatku. Lama-lama aku juga merasakan hal yang sama. Seolah-olah lobang pantatku menjadi milik eksklusif Indun, sementara lobang-lobangku yang lain dibagi antara Indun dan suamiku. Sampai sekarang, suamiku tidak pernah tahu kalau pantatku sudah dijebol oleh Indun. Lama-lama aku kawatir juga dengan cerita tentang hubungan kelamin lewat pantat dapat menimbulkan berbagai penyakit, termasuk AIDS. Aku akhirnya menyediakan kondom untuk Indun kalau dia minta lobang pantatku. Indun sih oke-oke saja. Dia juga kawatir, walaupun dia sangat senang ketika masuk ke lubang pantatku.
19370Please respect copyright.PENANA3XuzPWQcd4
19370Please respect copyright.PENANAcUlcXnVlfC
19370Please respect copyright.PENANAX6bEp6Q3FE
Untung aku dan suamiku juga kadang-kadang memakai kondom, sehingga aku tidak canggung lagi membeli kondom di apotik. Bahkan aku sering mendapat kondom gratis dari kelurahan. Mungkin karena masih masa pertumbuhan, dan sering kupakai, aku melihat lama kelamaan penis Indun juga mengalami pembesaran. Penis yang semakin berpengalaman itu tidak lagi seperti penis imut pada waktu pertama kali masuk ke vaginaku, tapi sudah menjelma menjadi penis dewasa dan berurat ketika tegang. Aku sadar, kalau aku adalah salah satu sebab dari pertumbuhan instant dari penis Indun. Kekuatan penis Indun juga semakin luar biasa. Dia tidak lagi gampang keluar, bahkan kalau dipikir-pikir, dia mungkin lebih kuat dari suamiku. Karena perutku semakin membesar aku jadi sering pakai celana legging yang lentur dan baju kaos ketat yang berbahan sangat lentur. Kalau di rumah aku bahkan hanya pakai kaos panjang tanpa bawahan. Orang pasti mengira aku selalu pakai cd, padahal sering aku malas memakainya. Entah karena gawan ibu hamil atau karena nafsu birahiku yang semakin gila.
19370Please respect copyright.PENANAMXwUzlULwg
19370Please respect copyright.PENANAfI5EaOwD2q
19370Please respect copyright.PENANAGNnYLDXKie
##########################
19370Please respect copyright.PENANARCEtETsJSE
19370Please respect copyright.PENANAbOuOs39ZLY
19370Please respect copyright.PENANAsULti4htod
Waktu ibu Indun mau naik haji, aku ikut sibuk dengan ibu-ibu kampung untuk mempersiapkan pengajian haji. Biasalah, kalau mau naik haji pasti hebohnya minta ampun. Aku termasuk dekat dengan ibu Indun. Namanya bu Masuroh, yang biasa dipanggil Bu Ro. Karena keluarga Indun termasuk keluarga yang terpandang di desa kami, maka acara pengajian itu menjadi acara yang besar-besaran. Banyak ibu-ibu yang ikut sibuk di rumah Bu Ro. Kalau aku ke sana aku lebih sering karena ingin ketemu Indun. Acara pengajian dan keberadaan Mas Prasojo di rumah membuat kesempatanku bertemu dengan Indun menjadi sangat terbatas. Sudah lama Indun tidak merasakan lobang pantatku. Aku sendiri bingung bagaimana mencari kesempatan untuk ketemu Indun. Walaupun aku sering pergi ke rumahnya dan kadang-kadang juga diantar Indun untuk berbelanja sesuatu untuk keperluan pengajian, tapi tetap saja kami tidak punya kesempatan untuk bercinta. Akhirnya pada saat pengajian besar itu aku mendapatkan ide. Sorenya, segera kutelepon Indun menggunakan telepon rumah, karena aku sangat hati-hati memakai hp, apalagi untuk urusan Indun.
19370Please respect copyright.PENANAFKWTXrmvNZ
19370Please respect copyright.PENANAj4KlScacrs
19370Please respect copyright.PENANAfmvTC1jbqF
“Assalamu’alaikum, Bu. Ini Bu Lani. Gimana Bu persiapan nanti malam, sudah beres semua?”
19370Please respect copyright.PENANAmYnPvj27nX
19370Please respect copyright.PENANAIjkCAZq38v
19370Please respect copyright.PENANAyLPETmZfCI
“Oh, Bu Lani. Sudah Bu. Nanti datangnya agak sorean ya bu. Kalau gak ada Ibu, kita bingung nih” jawab Bu Ro.
19370Please respect copyright.PENANAZOxleKR00w
19370Please respect copyright.PENANAVezSKXNucx
19370Please respect copyright.PENANAEV9EaHoaTQ
“Iya, beres Bu. Saya sama Bu Anjar sudah kangenan setelah magrib langsung kesitu, kok Bu. Indun ada Bu Ro?”
19370Please respect copyright.PENANAnEDSS61tws
19370Please respect copyright.PENANAlNbkuhYl0z
19370Please respect copyright.PENANAP8GMQFKhFa
“Ada Bu, sebentar ya Bu”
19370Please respect copyright.PENANA5T47lBiqBp
19370Please respect copyright.PENANA8HLmVi0x3m
19370Please respect copyright.PENANAeRymSTI0HV
Setelah Indun yang memegang telepon, aku segera bilang:
19370Please respect copyright.PENANAvLQ06C6PAk
19370Please respect copyright.PENANAySHk6bW6NW
19370Please respect copyright.PENANAQV5ZNe9qrz
“Ndun nanti malam kamu pake celana yang bisa dibuka depannya ya” kataku pelan
19370Please respect copyright.PENANAmbyB8OnIIT
19370Please respect copyright.PENANAVcLBT11cYF
19370Please respect copyright.PENANAgfF18q2zO5
“Iya Bu” jawab Indun agak bingung.
19370Please respect copyright.PENANAqwwKYFrI6G
19370Please respect copyright.PENANAQIlusfveK8
19370Please respect copyright.PENANA8bU1aiixsa
“Terus kamu pakai kondom kamu…”
19370Please respect copyright.PENANAnmE30m3xZE
19370Please respect copyright.PENANAT82ZhtlCFh
19370Please respect copyright.PENANAFZGXL8O7ee
Malam itu pengajian dilangsungkan dengan besar-besaran. Halaman RW kami yang luas hampir tidak bisa menampung jama’ah yang datang dari seluruh penjuru kota. Bu Ro memang tokoh yang disegani masyarakat. Aku datang bersama ibu-ibu RT dengan memakai baju atasan longgar yang menutup sampai bawah pinggang. Bawahannya aku memakai legging ketat, karena memang lagi biasa dipakai ibu-ibu pada saat ini. Apalagi aku lagi hamil, pasti orang-orang pada maklum akan kondisiku. Yang tidak biasa adalah bahwa aku tidak memakai apapun di balik celana leggingku. Sengaja aku tinggalkan cdku di rumah, karena aku punya sebuah ide untuk Indun. Setelah semua urusan kepanitiaan beres, aku segera bergabung dengan ibu-ibu jama’ah pengajian. Tapi kemudian aku dan beberapa ibu yang lain pindah ke halaman, karena lebih bebas dan bisa berdiri. Hanya saja halaman itu sudah sangat penuh dan berdesak-desakan. Justru aku memilih tempat yang paling ramai oleh pengunjung. Di kejauhan aku melihat Indun dan memberinya kode untuk mengikutiku. Indun beranjak menuju ke arahku, sementara aku mengajak Bu Anjar untuk ke sebuah lokasi di bawah pohon di lapangan RW. Lokasi itu agak gelap karena bayangan lampu tertutup rindangnya pohon. Walaupun demikian, banyak anggota jama’ah di situ yang berdiri berdesak-desakan.
19370Please respect copyright.PENANAxCtEdZuxgF
19370Please respect copyright.PENANAdj1NqHk6UX
19370Please respect copyright.PENANAnUvhBWBwi7
“Kita sini aja Bu, kalau Ibu mau. Tapi kalau ibu keberatan, silakan Ibu pindah ke sana” kataku pada Bu Anjar.
19370Please respect copyright.PENANAeFEJ8sIrYK
19370Please respect copyright.PENANAmhaCFJIL88
19370Please respect copyright.PENANApA2aZNOykA
“Gak papa Bu, di sini lebih bebas. Bisa bolos kalau udah kemaleman, hihihi..” kata Bu Anjar.
19370Please respect copyright.PENANA271eF4VU0I
19370Please respect copyright.PENANAEmjGKtDJy9
19370Please respect copyright.PENANAJmzPJEbEVd
“Iya , ya. Biasanya pengajian ginian bisa sampai jam 12 lho”
19370Please respect copyright.PENANAdpsrdXu3qG
19370Please respect copyright.PENANAy5EEryCyIo
19370Please respect copyright.PENANASikDu3twba
Kami lalu bercakap-cakap dengan seru sambil mendengarkan pengajian. Ternyata di sebelah Bu Anjar adan Bu Kesti yang juara negrumpi. Kami segera terlibat pembicaraan serius sambil sekali-kali mendengarkan ceramah kalau pas ada cerita-cerita lucu. Kami berdiri agak di barisan tengah, Bu Anjar dan Bu Kesti mendapat tempat duduk di sebelahku.
19370Please respect copyright.PENANAKlYYql6Qy4
19370Please respect copyright.PENANAyukDIje3Tz
19370Please respect copyright.PENANAn3q4ZunQtY
“Bu, monggo kalau mau duduk” tawarnya padaku.
19370Please respect copyright.PENANAIzWbpqglGK
19370Please respect copyright.PENANA0f0HPp9qs4
19370Please respect copyright.PENANAORNhvfYeV5
“Wah gak usah Bu. Saya lebih suka berdiri gini aja” jawabku. Padahal aku sedang menunggu Indun yang sedang berusaha menyibak kerumunan menuju ke arah kami.
19370Please respect copyright.PENANAs5aEzWvcZ3
19370Please respect copyright.PENANAQcTQWCqJ8Y
19370Please respect copyright.PENANAtWr3QWXfCk
Akhirnya Indun tiba di belakangku. Dua ibu-ibu sebelahku tidak memperhatikan kehadiran Indun, tapi aku melirik anak muda itu dan menyuruhnya berdiri tepat di belakangku. Aku bergeser berdiri sedikit di belakang bangku Bu Anjar dan Bu Kesti. Sementara Indun dengan segera berdiri tepat di belakangku. Dengan diam-diam aku menempelkan pantatku ke badan Indun. Indun tersenyum dan memajukan badannya. Pantatku yang semlohai segera menempel pada penis Indun yang sudah tegang di balik celananya.
19370Please respect copyright.PENANAT6HBGuKiXp
19370Please respect copyright.PENANA1Ty0sBhAdl
19370Please respect copyright.PENANAXg18Wx92EO
Aku berbisik pada Indun, “buka, Ndun. Udah pakai kondom?”
19370Please respect copyright.PENANAgYNDXbxc1B
19370Please respect copyright.PENANAod0TfvjoT8
19370Please respect copyright.PENANAZ39CxyZIOJ
Indun mengangguk dan membuka risliting celananya. Segera tersembul batangnya yang sudah mengeras. Segera kusibakkan baju panjangku ke atas dan nampaklah leggingku sudah kuberi lobang di bagian belahan pantatku. Indun nampak terkejut, dan sekaligus mengerti maksudku. Dengan pelan-pelan diarahkannya batang kerasnya ke lobang pantatku. Dan, slepppp. Masuklah batang itu ke lobang favoritnya. Tangan Indun masuk ke dalam bajuku sambil mengelus-elus perutku. Batangnya berada di dalam lobangku sambil sesekali dimaju mundurin. Kami bercinta di tengah keramaian dengan tanpa ada yang menyadarinya. Walaupun begitu aku tetap bercakap-cakap dengan dua ibu-ibu tetanggaku itu. Sementara di kanan kiri kami orang-orang sibuk mendengarkan ceramah dengan berdesak-desakan.
19370Please respect copyright.PENANALeIxTN4VIY
19370Please respect copyright.PENANAKXS9YZXt8U
19370Please respect copyright.PENANAWvoRJKIHJw
Sekitar satu jam Indun memelukku dalam gelap dari belakang. Tiba-tiba vaginaku berkedut-kedut, pengen ikut disodok. Kalau dari belakang berarti aku harus lebih nunduk lagi. Pelan-pelan kutarik keluar penis Indun dan kulepas kondomnya. Aku kembali mengarahkannya, kali ini ke lubang vaginaku. Indun mengerti. Lalu, bless.. dengan lancarnya penis itu masuk ke vaginaku dari belakang. Ohh, enak sekali. Aku mulai tidak konsentrasi terhadap ceramah maupun obrolan dua ibu-ibu itu. Karena hanya sesekali kami bergoyang, maka adegan persetubuhan itu berlangsung cukup lama. Kepalaku sudah mulai berkunang-kunang kenikmatan. Di tengkukku aku merasakan nafas Indun semakin ngos-ngosan. Beberapa saat kemudian, aku mengalami orgasme hebat, tanganku gemetar dan langsung memegang sandaran bangku di depanku. Indun juga kemudian memuncratkan maninya dalam vaginaku. Kami berdua hampir bersamaan mengalami orgasme itu. Setelah agak reda, aku mendorong Indun dan mengeluarkan penisnya. Cepat-cepat Indun memasukkan dalam celananya, dan kuturunkan baju bagian belakangku. Aku dan ibu-ibu itu memutuskan untuk pulang sebelum acara selesai. Untung saja aku dan Indun sudah selesai. Dengan mengedipkan mata, aku menyuruh Indun untuk meninggalkan lokasi. Akhirnya terpuaskan juga hasrat kami setelah hari-hari yang sibuk yang memisahkan kami.
ns18.224.153.49da2