6311Please respect copyright.PENANAslRAbd93ov
6311Please respect copyright.PENANAfGfpiEmP53
Aku tak pernah menyangka peristiwa itu akan terjadi dalam hidupku. Karena perkawinanku dengan Mas Didi rasanya tiada masalah. Aku malah merasa bersyukur punya suami seperti Mas Didi. Di usia yang relatif muda, dia sudah tergolong orang sukses baik dalam pekerjaan maupun bisnis sampingannya. Ya, di usia 26 tahun dia sudah mampu membeli rumah tua, lalu dirombak total jadi sebuah rumah baru yang lumayan megah. Dia juga sudah mampu membeli mobil yang lumayan mahal, bukan mobil kelas pasaran. Perabotan yang kami milikipun, bukan perabotan kelas pasaran. Semuanya berkelas. Dan yang terpenting, kami sudah memiliki seorang anak yang lucu, yang jadi rebutan antara orang tuaku dengan mertuaku.
6311Please respect copyright.PENANAOT2SOvihKj
Faktor lucky yang dimiliki oleh suamiku memang cemerlang. Apa pun yang diolahnya selalu mendatangkan keuntungan besar.
6311Please respect copyright.PENANA4OJ7RhQ1kn
Lalu mengapa peristiwa itu harus terjadi?
6311Please respect copyright.PENANAS57zMXZEXE
Aku masih ingat benar Jumat sore itu aku diajak oleh suamiku untuk berweekend di kompleks villa milik perkebunan teh, dengan suasana yang benar-benar asli dan tenang sekali.
6311Please respect copyright.PENANAr35zidXsVi
Kami berangkat hanya berdua saja. Anakku dititipkan di rumah mertuaku. Mungkin sesekali suamiku ingin santai berduaan saja denganku.
6311Please respect copyright.PENANAxUucLezQmW
Villa-villa milik perkebunan teh itu berderet setelah melalui jalan yang diportal dan dijaga oleh satpam. Villa-villa yang ada di tengah kebun teh dengan view hutan belantara itu terbuat dari kayu semua. Maka suasananya pun jadi sangat tradisional.
6311Please respect copyright.PENANAo8ObdxyvNZ
Yang istimewa dari villa-villa ini adalah kamar mandinya dialiri oleh air panas mineral, yang katanya baik untuk kulit.
6311Please respect copyright.PENANA6eruRHznFA
Mulanya kupikir suamiku hanya ingin menikmati weekend berdua saja denganku. Maka ketika ia meneguk kopi panas dan sebatang rokok di kursi rotan yang ada di dalam villa itu, kupikir ia sedang mulai menikmati masa santainya.
6311Please respect copyright.PENANAZkUi4AOvhU
Tapi ternyata ia mulai membuka pembicaraan serius, “Fen…dalam setahun ini aku lain kan?”
6311Please respect copyright.PENANAbEJdBiFvWb
“Lain gimana Mas?”
6311Please respect copyright.PENANAGtebiohUOC
“Aku seperti kehilangan gairah dalam seks.”
6311Please respect copyright.PENANAKCY1yKZuXb
“Ah, mungkin Mas Didi lagi capek aja kali. Kan kadang-kadang Mas Didi begitu menggebu-gebu di ranjang.”
6311Please respect copyright.PENANAjG0We1A3EW
“Nah, Fen tau kalau sedang menggebu-gebu gitu , apa yang terbayang di lamunanku?”
6311Please respect copyright.PENANAGpGMjXkc5u
“Hmm…paling juga Mas Didi bayangin sedang bersetubuh dengan artis yang seksi.”
6311Please respect copyright.PENANAZcdakOftox
“Salah,” suamiku geleng-geleng kepala, “justru sebaliknya…aku bayangkan Fen sedang disetubuhi sama lelaki lain.”
6311Please respect copyright.PENANAJakS7eY94N
“Iiih…”
6311Please respect copyright.PENANAkO4OvuWopL
“Tentu aku cemburu kalau melihat Fen sedang disetubuhi sama lelaki lain. Tapi dari rasa cemburu itu timbul gairah yang luar biasa….”
6311Please respect copyright.PENANADf61rRPX3v
“Kok aneh Mas?”
6311Please respect copyright.PENANADjCohc8H9C
“Sebenarnya tidak aneh. Banyak lelaki lain yang seperti aku. Malah kata para ahli, pada umumnya para suami sering diam-diam membayangkan istrinya disetubuhi lelaki lain.”
6311Please respect copyright.PENANABznHV94Ye8
“Emang siapa lelaki yang Mas Didi bayangkan itu?”
6311Please respect copyright.PENANAL2bKXPH18x
“Willy…”
6311Please respect copyright.PENANATX2lptHyDt
“Willy? Dia kan sahabat yang paling dekat sama Mas Didi.”
6311Please respect copyright.PENANAtuwtg7DEtA
“Justru karena dia itu sahabatku, maka dialah yang paling mungkin diajak bersama kita.”
6311Please respect copyright.PENANA64c2FfbX5L
“Diajak gimana?”
6311Please respect copyright.PENANA09G8L6eOMc
“Fen,” suamiku memegang tanganku dengan lembut, “aku sangat terobsesi, ingin melihat Fen disetubuhi oleh Willy. Hal itu akan menjadi obat bagiku. Percayalah Fen.”
6311Please respect copyright.PENANAsKOmvhjj9X
“Iiih…Mas Didi kok begitu sih jalan pikirannya?”
6311Please respect copyright.PENANAMbVGq8ZEfY
“Fen mau kan digauli sama Willy di depan mataku?”
6311Please respect copyright.PENANAn3lVcLwRKg
Aku terhenyak. Aku tahu bahwa Willy itu tampan dan lebih muda daripada suamiku. Tapi sedikit pun aku tak pernah memikirkan yang bukan-bukan mengenai dirinya, selain bahwa dia itu sahabat suamiku.
6311Please respect copyright.PENANA3Wrog2cqbL
“Aku serius, sayang,” kata suamiku dengan nada menghiba.
6311Please respect copyright.PENANAWL0ZqphEKW
“Mas Didi jangan punya pikiran begitu dong. Nanti bisa rusak rumah tangga kita,” kataku sambil berdiri dan melangkah ke jendela, memandang ke arah kebun teh dengan latar belakang bukit dan hutan menghijau.
6311Please respect copyright.PENANA05XPToTchD
“Tidak,” kata suamiku sambil menghampiriku, “Aku jamin hubungan kita malah akan semakin baik. Fen pegang deh omonganku. Fen tau kan aku ini gak pernah ingkar janji?”
6311Please respect copyright.PENANA7olHy9R7Zs
Lalu entah setan dari mana yang menggodaku saat itu. Membuatku berkhayal yang bukan-bukan. Membayangkan digeluti oleh lelaki muda yang tampan dan bernama Willy itu. Ah, gila, aku harus mengusir pikiran itu jauh-jauh ! Aku ini seorang istri yang sejati ! Aku harus tetap setia kepada Mas Didi !
6311Please respect copyright.PENANAeXalWiUGzS
“Atau begini aja,” kata suamiku sambil memeluk pinggangku dari belakang, “Fen dipijat saja sama dia. Fen belum tau kalau dia menguasai ilmu massage kan?”
6311Please respect copyright.PENANAoqZfz5SV4U
Nah, mendengar pijat-pijatan aku kontan tergiur. Soalnya aku senang dipijat. Tapi hanya dipijat oleh wanita. Belum pernah dipijat oleh lelaki.
6311Please respect copyright.PENANARZk1z5gUhH
“Terus?” tanyaku.
6311Please respect copyright.PENANA4S0FjvOyNb
“Nanti lihat-lihat sikon deh. Boleh dilanjutkan ke intercourse, boleh juga tidak.”
6311Please respect copyright.PENANAeDY6Wxcr6w
“Kalau tidak dilanjutkan ke intercourse, aku mau. Asalkan benar-benar jadi obat buat Mas Didi. Tapi kalau sampai intercourse…entahlah…”
6311Please respect copyright.PENANAAIJE10JEMk
“Nah, itu namanya istriku,” kata suamiku disusul dengan kecupan di pipi.
6311Please respect copyright.PENANA57vNUAzbXl
“Emang kapan mau Mas Didi laksanakan?”
6311Please respect copyright.PENANAfCvXTh0qrg
“Sekarang,” jawab suamiku sambil tersenyum.
6311Please respect copyright.PENANA1WRbInGYCo
Aku terkejut, “Sekarang?! Emang dia ada di mana?”
6311Please respect copyright.PENANA43ulSa5H4Z
“Gak jauh dari sini. Tinggal call aja, paling lama juga setengah jam sudah ada di sini,” sahut suamiku, masih dengan senyum menggoda.
6311Please respect copyright.PENANAideul3wUZn
“Jadi Mas Didi sudah berunding sama dia sejak kemaren-kemaren?” tegurku bernada mendakwa.
6311Please respect copyright.PENANAHANcYcionf
Suamiku mengangguk dan memegang hpnya, “Sekarang aku call dia ya.”
6311Please respect copyright.PENANAy3a7BBfJpB
Suamiku benar-benar menghubungi Willy lewat handphonenya, dan suaranya dikueluarkan di speaker, sehingga aku bisa mendengar semuanya.
6311Please respect copyright.PENANAoiwJPr91b0
“Willy…Fen minta dipijat…kamu kan jago dalam ilmu massage.”
6311Please respect copyright.PENANArlnXDNeFff
“Oke. Dalam duapuluh menit aku tiba di tempatmu.”
6311Please respect copyright.PENANAa4JT5OH4BQ
Mendengar itu semua aku jadi degdegan. Soalnya tadi suamiku sudah menyampaikan keinginan utamanya. Lalu apa yang akan terjadi nanti? Ah, aku harus berusaha menenangkan diri. Bukankah tadi aku hanya setuju kalau Willy hanya akan memijatku saja?
6311Please respect copyright.PENANAWuclhkXZ0a
Belum sampai 20 menit terdengar suara mobil berhenti di depan villa kayu ini.. Kulihat dari jendela, memang Willy yang datang. Jantungku makin berdebar-debar. Willy memang tampan…tampan benar. Tapi…ah … apa yang akan terjadi nanti?
6311Please respect copyright.PENANACumBfNpiZr
“Apa kabar Fen?” tegur Willy sambil menjabat tanganku. Tapi gilanya teguran itu diikuti dengan ciuman di pipi kanan dan kiriku. Padahal biasanya dia hanya menjabat tanganku saja. Dan kali ini aku benar-benar deg-degan di depan lelaki muda yang semakin tampan di mataku.
6311Please respect copyright.PENANAHngWaTtFSZ
“Baik,” sahutku dengan sikap canggung, “Mana Nenny? Gak diajak?”
6311Please respect copyright.PENANA8NK8Y04Jeo
“Gak,” Willy menggelengkan kepala, “Dia kan lagi punya bayi kecil…dapet adopsi dari yayasan.”
6311Please respect copyright.PENANASiWcjT7osl
“Ohya?! Kan sudah punya anak kandung, ngapain adopsi lagi?”
6311Please respect copyright.PENANA4La64PEgLo
“Yah, hitung-hitung amal aja,” kata Willy sambil melirik ke arah suamiku yang sedang tersenyum-senyum di kursi.
6311Please respect copyright.PENANArFZnjlH51m
“Ayo kalau mau massage, kita mulai,” kata Willy, “Tapi silakan ke kamar mandi dulu, lepaskan semua pakaian, lalu pakai handuk saja, jangan ada benda lain di badan Fen kecuali handuk itu, supaya lotionnya tidak mengotori pakaian Fen.”
6311Please respect copyright.PENANA0Mj5UUEIPM
Tanpa ragu-ragu lagi aku masuk ke kamar mandi menanggalkan semua pakaianku, lalu membelitkan handuk kuning coklat muda di tubuhku. Memang kalau aku dipijat di salon juga suka disuruh melepaskan semua pakaian, lalu membelitkan handuk di tubuhku. Tapi kalau dipijat di salon, pemijatnya selalu wanita. Dan ini yang pertama kalinya aku mau dipijat oleh lelaki.
6311Please respect copyright.PENANAp1bBmN3RsN
Ketika aku keluar dari kamar mandi, kulihat Willy juga sudah dalam keadaan seperti aku. Hanya membelitkan handuk yang menutupi tubuhnya dari perut sampai lutut. Setahuku para pemijat di salon-salon tidak seperti itu. Mungkin Willy ingin agar pakaian rapinya tidak terciprati lotion, karena kulihat dia sudah memegang sebotol lotion.
6311Please respect copyright.PENANA4zYtjzQ1WK
“Di mana pijitnya Mas?” tanyaku pada suamiku.
6311Please respect copyright.PENANAz4RqX9vbVj
“Di sana aja,” suamiku menunjuk ke salah satu tempat tidur di salah satu kamar. Di villa kayu itu ada dua kamar, masing-masing kamar ada dua tempat tidur. Dan yang ditunjuk oleh suamiku adalah tempat tidur di kamar yang berada di bagian belakang, berdampingan dengan kamar mandi.
6311Please respect copyright.PENANAPtBy9l8ZtJ
“Eksekutif muda kok bisa massage segala, Wil?” cetusku sambil melangkah ke arah tempat tidur yang ditunjuk oleh suamiku tadi.
6311Please respect copyright.PENANAMUKiIAYtK6
“Dulu, waktu masih jadi mahasiswa, sengaja mempelajari ilmu massage, supaya bisa saling pijit dengan teman di rumah kost,” sahutnya.
6311Please respect copyright.PENANAxTGucHBvKz
Aku naik ke atas tempat tidur, sementara suamiku juga rebahan di tempat tidur yang satunya lagi, sambil ngotak-ngatik handphonenya, lalu terdengar suara musik dari handphone suamiku. Lagu-lagu instrumental dari kelompok Buddha Bar, kelompok kesukaannya.
6311Please respect copyright.PENANAHFq2womRo6
Aku disuruh telungkup. Handukku ditarik dan ditutupkan ke bagian belakang badanku. Kemudian aku mulai merasakan pijitan di jari kakiku. Memang enak sekali pijitan Willy itu. Tak kusangka kalau ia pandai massage segala.
6311Please respect copyright.PENANAVZNpadw8Iw
Tapi handuk itu lalu ditarik, sehingga tak ada penutup bagian belakang tubuhku lagi. Aku mulai degdegan lagi. Tapi aku berusaha menenangkan diri. Toh ada suamiku di tempat tidur satunya lagi.
6311Please respect copyright.PENANAQ9yhOtjvVp
Ternyata Willy mau menuangkan lotion ke sekujur tubuhku bagian belakang. Kemudian kurasakan ia mulai mengurut punggung dan bahuku. Aku sadar bahwa saat itu tak ada sehelai benang pun menutupi tubuhku. Tapi karena aku sedang telungkup, aku masih bisa menenang-nenangkan diri. Lagipula semua ini atas restu suamiku sendiri. Dan ia ada di dalam kamar ini juga. Maka tiada yang perlu kutakutkan. Terlebih kalau mengingat bahwa Willy sudah akrab denganku.
6311Please respect copyright.PENANAkiy93e9cCc
Namun tahukah suamiku, bahwa pijitan Willy ini makin lama makin kuat menciptakan fantasi di dalam bathinku?
6311Please respect copyright.PENANAzrCo0iQfvJ
Masalahnya urutan Willy bukan lagi hanya di bagian bahu dan punggung. Dia mulai memijat-mijat buah pinggulku. Kemudian turun lagi ke bawah…ke pangkal pahaku. Ah…jemarinya berkali-kali menyentuh bibir vaginaku. Bukan cuma menyentuh, tapi mulai mengelus mulut anus dan bibir kemaluanku yang sudah licin oleh lotion itu.
6311Please respect copyright.PENANAq2c1U78Rz5
Oooh….ini benar-benar membangkitkan hasrat kewanitaanku yang sudah berbulan-bulan tak dipuasi oleh suamiku.
6311Please respect copyright.PENANApXe8wC3RsB
Aku berusaha menguatkan diri sambil meremas-remas bantal yang menutupi wajahku. Tapi sulit sekali menahan desir nafsu yang makin lama makin menguasai jiwaku ini.
6311Please respect copyright.PENANAjW0CCvmpsT
Dan ketika aku makin sulit menindas nafsu birahiku, Willy malah membalikkan tubuhku jadi menelentang. Cepat aku menutupi kemaluanku dengan kedua tanganku. Tapi buah dadaku lupa kututupi. Dan Willy malah berkata, “Santai aja Fen. Kita ini bukan baru kenal sebulan dua bulan…santailah. Biar aku bisa memijat dengan benar.”
6311Please respect copyright.PENANAUbtiEwJVSM
Kemudian kurasakan betisku mulai diurut-urut. Memang enak sekali pijatan dan urutan Willy ini. Ketika aku melirik ke arah suamiku, ia malah ngasih isyarat dengan mata dan bibir, agar aku diam saja. Maka sambil memejamkan mata, kubiarkan saja Willy mulai memijat dan mengurut-urut pangkal pahaku yang sudah dilumuri lotion.
6311Please respect copyright.PENANAXNipRhGDLm
Dan…sesekali ia mengelus bibir vaginaku lagi, terkadang malah terasa jarinya masuk ke dalam vaginaku. Oooh…bukan hanya masuk tapi terasa berputar-putar di dalam celah vaginaku! Ini membuatku terkejang-kejang dalam nikmat, tak ubahnya wanita yang sedang disetubuhi.
6311Please respect copyright.PENANAz1zHJR4Bia
Tak lama kemudian, Willy berlutut dengan kedua lutut di kanan kiri pinggangku. Saat itu ia memijat kepalaku. Tapi apa yang menyentuh-nyentuh dadaku ini?
6311Please respect copyright.PENANAJRHq158DlE
Aku membuka mataku dan mengamati apa yang mencolek-colek payudaraku ini? Bukankah kedua tangan Willy sedang memijat kepalaku?
6311Please respect copyright.PENANAMKWXEJ1RNe
Dan…O, my God ! Rupanya yang menyentuh-nyentuh buah dadaku itu penis Willy…dan penis itu, O, my God…panjang dan besar sekali ! Jauh lebih panjang dan besar daripada penis suamiku!
6311Please respect copyright.PENANAyzkHYlJWAZ
Aku merasa seperti tak kuat lagi menahan napsu yang semakin menggila. Dan aku tak tau lagi apa yang harus kulakukan. Bahkan ketika melirik ke arah suamiku, ah…dia malah tersenyum sambil memberi isyarat dengan tangannya…agar aku memegang penis panjang gede itu, penis yang sekarang mulai menyentuh-nyentuh leherku. Memang aku penasaran, ingin menggenggam penis lelaki tampan itu.
6311Please respect copyright.PENANAD2PphyBnuf
Lalu seperti dihipnotis, tanganku bergerak…memegang penis yang menekan-nekan leherku ini. Oh, sudah tegang sekali. Dan saking besarnya, tanganku tak dapat menggenggamnya sampai penuh ! Tadinya kupikir penis segede ini hanya dimiliki oleh orang-orang bule atau negro seperti di film-film bokep. Ternyata di dalam kenyataan pun ada penis sedahsyat ini.
6311Please respect copyright.PENANAE48CiEkUTw
Ketika aku baru memegang penis Willy, tiba-tiba suamiku mengangsurkan setengah gelas white wine ke dekat mulutku sambil berkata, “Minumlah dulu, biar jangan canggung-canggung.”
6311Please respect copyright.PENANAvxYRqJYUcb
Aku merasa tawaran suamiku datang pada saat yang tepat. Karena aku benar-benar canggung dalam suasana seperti ini. Maka tanpa banyak pikir lagi kureguk wine itu sampai habis. Dan aku tahu wine itu dibekal dari rumah tadi, untuk mengusir hawa dingin katanya. Tapi aku tak menyangka wine yang diberikan padaku barusan jauh lebih keras dari biasanya. Sehingga aku merasa langsung “naik”.
6311Please respect copyright.PENANA948DuiO6t1
Dan aku tidak tahu bagaimana mulainya. Tahu-tahu batang kemaluan perkasa itu sudah berada di dalam mulutku. Sesak sekali rasanya, karena ukurannya jauh lebih edan daripada penis suamiku.
6311Please respect copyright.PENANAE24VXmBWmY
Aku juga tidak tahu bagaimana mulainya, tahu-tahu aku merasa vaginaku sedang dijilati dan diisap-isap oleh Willy. Berarti aku dan Willy sedang di dalam posisi 69 ! Ooooh…ini terlalu syur dan nikmat. Tapi aku terpaksa menahan rintihanku, karena mulutku sedang menyelomoti penis Willy. Lagian aku masih sadar bahwa suamiku ada di dekatku. Mungkin dia sedang mengamati semuanya ini, yang katanya bisa menjadi obat pembangkit gairahnya.
6311Please respect copyright.PENANA5M2hMW8Lfg
Tapi aku semakin syur…semakin lama semakin lupa daratan….oooh…ini jelas mulai mau orgasme ….orgasme pertama akibat jilatan lelaki yang bukan suamiku !
6311Please respect copyright.PENANAzOmpz3w7NS
Kucapai puncak kenikmatan ini. Orgasme yang aduhai ini…oooh…kenapa rasanya jauh lebih nikmat daripada biasanya?
6311Please respect copyright.PENANAtVkJkbuccw
Manakala aku sedang menghayati kenikmatan yang baru saja kucapai, tahu-tahu Willy sudah berada di atas tubuhku dengan batang kemaluan yang sudah ditempelkan di mulut vaginaku.
6311Please respect copyright.PENANAimL0Eaoux9
Aku memang ingin, ingin sekali merasakan digasak oleh batang kemaluan perkasa itu. Tapi aku merasa harus minta izin kepada suamiku. Aku menoleh padanya, “Mas….” kataku dengan pandangan bergoyang, hanya itu yang mampu kuucapkan. Namun tampaknya suamiku mengerti bahwa aku minta izin untuk bersenggama yang sebenarnya. Ia malah memegang pergelangan tanganku sambil mengangguk dengan senyum. Dan berkata, “Ayo lakukanlah…jangan canggung ya. Semua ini memang keinginan aku dan Willy.”
6311Please respect copyright.PENANABMCu78p6cu
Lalu secara spontan saja kakiku merenggang lebar, seolah mempersilakan batang kemaluan Willy memasuki tubuhku. Dan oooh…aku benar-benar merasakan penis aduhai itu membenam sedikit demi sedikit ke dalam liang vaginaku yang baru saja mencapai orgasme tadi. Ini untuk yang pertama kalinya liang vaginaku dimasuki penis yang bukan milik suamiku !
6311Please respect copyright.PENANAt9sQxqdc6z
Entah karena pengaruh wine yang kureguk tadi, entah karena sudah dirasuki napsu birahiku sendiri yang sudah lebih dari sebulan tidak dipuasi, entahlah. Yang jelas aku mulai mendekap pinggang Willy kuat-kuat, seolah takut ditinggalkan.
6311Please respect copyright.PENANAHeS0mOQBcS
Lalu kurasakan batang kemaluan yang gagah perkasa itu mulai bergerak-gerak maju mundur di dalam liang vaginaku. Oh, aku benar-benar melakukannya. Benar-benar sedang bersetubuh dengan sahabat suamiku.
6311Please respect copyright.PENANABIRA42S3cx
Dan…oooh…batang kemaluan Willy yang panjang gede itu terasa penuh sesak di dalam liang kenikmatanku. Pada waktu bergeser-geser maju mundur, benar-benar terasa gesekan-gesekannya di dinding lorong kemaluanku. Seolah-olah tiada yang tersisa oleh gesekannya. Ini membuatku lupa daratan. Tanpa sadar aku pun mulai merintih dalam nikmat yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata, “Oooh…Willy…Willy….oooh….ini enak banget Willy…kamu edan Willy…kok enak banget Willy…ooooh….” bisikku dengan napas terengah-engah.
6311Please respect copyright.PENANAx17AMguGe7
Rasanya aku keceplosan mengutarakan perasaanku tanpa menyadari bahwa semuanya ini terjadi di depan mata suamiku sendiri. Tapi ketika aku melirik ke arah suamiku…ia malah berkata, “Ayo….gak usah canggung….mainlah sebinal mungkin….ini sangat erotis buatku…”
6311Please respect copyright.PENANAzaa5BEXGWS
Ucapan suamiku itu membuatku jadi berani untuk menikmati semuanya ini.
6311Please respect copyright.PENANAR4Qj1RO0eC
Dan suamiku seperti sengaja ingin memberikan kebebasan padaku untuk melakukan semuanya ini. Ia melangkah ke pintu sambil berkata, “Rokokku habis. Mau beli rokok dulu ya. Enjoy aja Fen…jangan canggung.”
6311Please respect copyright.PENANAixnWeBcvTw
Suamiku tak kelihatan lagi setelah ia menutupkan pintu dari luar.
6311Please respect copyright.PENANA0m35EPlIv7
Dan Willy semakin garang mengayun batang kemaluannya, sehingga terasa menyundul-nyundul mulut rahimku di ujung liang vaginaku. Oh…ini luar biasa enaknya. Membuatku gemetar dalam kenikmatan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata.
6311Please respect copyright.PENANAsYs2rcHpbw
Dan aku tak dapat mengendalikan celotehanku sendiri….terus-terusan mulutku melontarkan reaksi dari enjotan batang kemaluan Willy yang perkasa itu, “Willy…oooh….Willly….oooh…..iya, Wil….enak banget, Wil….Wil….ooooh… Willly….aaaah…shhhhhaaaaah…..aaaah….”
6311Please respect copyright.PENANAhisfX2sRLp
Tak cukup dengan hanya mengentot liang kemaluanku, Willy pun meremas-remas buah dadaku dengan ganasnya, sehingga kadang tgerasa sakit tapi tak kupedulikan. Lidah Willy pun terus-terusan menjilati leherku yang mulai keringatan. Terkadang disertai gigitan-gigitan kecil yang terasa enak banget…
6311Please respect copyright.PENANAW8Nj8JH7l0
Dan…lagi-lagi aku merasakan mau mencapai titik puncak kenikmatanku alias orgasme. Aku menahan-nahan nafas. Menggeliat dan mengejang….lalu mendesah, “Willy….ooooh…..aku mau…mau lepassssssss…..”
6311Please respect copyright.PENANACOJM4bHe2d
Seperti burung patah sayap, kedua tanganku mengepak-ngepak, lalu menarik kepala Willy kuat-kuat ke dalam pelukanku, sehingga bibirnya menempel di bibirku…lalu kulumat bibir lelaki tampan itu sambil merasakan indah dan nikmatnya orgasmeku.
6311Please respect copyright.PENANAMbrl0uirZM
Willy mengelus rambutku, namun tetap mengayun batang kemaluannya di dalam jepitan liang kewanitaanku yang baru dipuasi olehnya.
6311Please respect copyright.PENANAkTsyfrctqz
Keringat Willy terasa berjatuhan di leher dan pipiku, Bercampur aduk dengan keringatku.
6311Please respect copyright.PENANAwrDYNqeTSc
“A…aku …udah dua kali orga…Wil….” pengakuanku tersengal-sengal karena Willy makin ganas mengentotku.
6311Please respect copyright.PENANAgNjIj6CM83
Willy yang sedang mencelucupi puting payudaraku memandangku, “Masa? Bukan baru sekali?”
6311Please respect copyright.PENANAVStzfrkLa5
“Tadi kan…waktu diemut sekali…barusan sekali lagi…”
6311Please respect copyright.PENANAyRHKWNnLAm
“O, gitu…sekarang kita ganti posisi doggy yok…”
6311Please respect copyright.PENANAw0SIZIxft7
Sebenarnya aku paling suka posisi doggy. Tapi aku melirik-lirik dulu ke sekitar kamar. Dan suamiku belum muncul juga. Maka kusetujui saja usul Willy itu. Ia mencabut penisnya dan memberi kesempatan padaku untuk bergerak.
6311Please respect copyright.PENANAznShkBnjpn
Tanpa keraguan sedikit pun aku menungging di ppinggiran tempat tidur. Sambil berdiri Willy memasukkan batang kemaluannya ke liang kemaluanku. Dan blessss….penis sahabat suamiku itu membenam dengan mantapnya.
6311Please respect copyright.PENANAZIFvXurlhm
Sambil memegang pinggulku, Willy mulai mengayun batang kemaluannya. Pada saat yang sama suamiku muncul dan tertawa, “Hahahaha….sudah ganti posisi?! Bagusss…”
6311Please respect copyright.PENANAfOkQk6LOrm
Kulihat suamiku meneguk minuman sambil menonton persetubuhanku dengan Willy. Ia tampak begitu asyik menyaksikan semuanya ini.
6311Please respect copyright.PENANA00egJHsFYD
Willy malah makin ganas mengenjot liang kemaluanku. Penisnya seperti batang pompa yang sedang diaktifkan….maju mundur dengan mantapnya.
6311Please respect copyright.PENANAGTkYHIoaRN
Dan moncong penis Willy itu…berkali-kali menubruk ujung liang vaginaku, sehingga berkali-kali pula aku terpejam dalam nikmat.
6311Please respect copyright.PENANA7NyVzQzGTv
“Lepasin di mana nih?” tanya Willy.
6311Please respect copyright.PENANAaRFfmF8DOj
“Emang mau keluar? Oooh…aku juga mau keluar Wil….” sahutku sambil menggoyang-goyang pinggulku seedan mungkin, “Lepasin di luar aja Wil…”
6311Please respect copyright.PENANAdxQGwLtaai
Sebenarnya aku ingin Willy melepaskan air maninya di dalam liang kemaluanku. Tapi aku gak enak sama suamiku, takut kalau ia kurang nyaman melihat kemaluanku berlepotan dengan air mani Willy.
6311Please respect copyright.PENANAYmVh0DjefY
Beberapa saat kemudian Willy mencabut batang kemaluannya. Lalu kurasakan moncong penis perkasa itu menyembur-nyemburkan cairan kental hangat ke punggungku.
6311Please respect copyright.PENANAvnipyxo2Q2
Tapi sesaat kemudian tau-tau batang kemaluan suamiku sudah dibenamkan ke dalam kemaluanku, pada saat aku masih nungging. Rupanya dia terangsang berat dan ingin menyetubuhiku dalam posisi nungging seperti yang Willy lakukan padaku.
6311Please respect copyright.PENANAJa1a6gYnb0
Dengan perasaan kasihan kuladeni nafsu seksual suamiku sebaik mungkin.
6311Please respect copyright.PENANAxECiuaYUX0
Dan aku mulai percaya pada apa yang dikatakan oleh suamiku. Ia mendadak jadi lelaki perkasa waktu menyetubuhiku. Membuat keringatku bercucuran. Dan gilanya, setelah suamiku ejakulasi, Willly maju lagi. Rupanya Willy pun terangsang hebat melihat aku bersetubuh dengan suamiku. Meski mulai letih, aku ladeni juga keperkasaan sahabat suamiku yang tampan itu.
6311Please respect copyright.PENANA5PC7FNMEoJ
Yang lebih gila lagi, setelah Willy selesai menyetubuhiku, suamiku maju lagi. Ini benar-benar luar biasa !
6311Please respect copyright.PENANAXh1KPomCHV
Pada hari-hari berikutnya. aku mulai percaya bahwa kejadian di villa kayu itu sangat berpengaruh buat suamiku. Gairah seksualnya jadi menggebu-gebu terus. Dan pada waktu menyetubuhiku, ia berbisik, “Aku sering membayangkan dirimu sedang disetubuhi oleh Willy. Kalau khayalanku timbul, aku langsung ingin menyetubuhimu, sayang.”
6311Please respect copyright.PENANAGj3mrFxBRT
Dengan kata lain, semua yang telah terjadi di antara aku dan Willy menjadi semacam obat bagi suamiku. Hal itu membuatku senang juga. Lagipula aku harus mengakuinya secara jujur, bahwa hubungan seksualku dengan Willy meninggalkan bekas di hatiku…meninggalkan kenangan indah buatku sendiri.
6311Please respect copyright.PENANAK7RJ1fz7ea
Karena itu aku tak menyesali apa yang telah terjadi di villa kayu itu.
6311Please respect copyright.PENANA1BlTpojWCG
Hari demi hari pun berputar terus. Sampai pada suatu saat……
6311Please respect copyright.PENANASbstzMtyb5
“Kamu gak kepengen bikin acara lagi sama Willy?” tanya suamiku sambil mengelus rambutku.
6311Please respect copyright.PENANAIrLtYaiMKu
“Threesome lagi?” aku balik nanya.
6311Please respect copyright.PENANAflKFF6Wt8b
“Iya…kalau mau nanti kita atur-atur waktu dan tempatnya.”
6311Please respect copyright.PENANAELgDemtZBB
“Nggak ah…sama Willy mah gak mau. Kegedean penisnya…” sahutku. Jelas aku berbohong. Padahal aku takut kalau aku jadi tergila-gila pada ketampanan Willy kelak.
6311Please respect copyright.PENANAPXxQlqzaOl
“Ohya? Kan lebih gede itu bukannya lebih enak?”
6311Please respect copyright.PENANA7sqkb9VNKK
“Nggak tau buat wanita lain mah. Aku sih mau yang standard aja.”
6311Please respect copyright.PENANApITo2QdXdI
“Jadi kalau ada lelakinya yang punya penis ukuran standard, kamu mau threesome lagi, gitu?”
6311Please respect copyright.PENANAYsaVeT6knM
“Kalau Mas Didi emang mau lagi, aku sih ikut kemauan suami aja.”
6311Please respect copyright.PENANAjtOLDPs9l9
“Kira-kira sama siapa ya? Kamu udah punya gambaran siapa yang bisa kita ajak?”
6311Please respect copyright.PENANADtnjsZzLRx
“Gak. Mas aja yang pilihin. Asal jangan yang brengsek aja.”
6311Please respect copyright.PENANAWVzOvnRVhI
“Maunya yang muda atau sebaya denganku?”
6311Please respect copyright.PENANAVc7teAu7Ym
“Hihihihi…kalau ada sih mendingan yang muda. Biar Mas Didi lebih cemburu.”
6311Please respect copyright.PENANAir2mwp66p9
“Yang ABG mau?”
6311Please respect copyright.PENANAptqJReAQPZ
“Terserah Mas Didi deh.”
6311Please respect copyright.PENANAEktVHcikqD
“Ada lho…si Boy aja ya.”
6311Please respect copyright.PENANARqzyHztNNY
“Boy? Idiiih…apa dia mau sama aku yang udah tua gini?”
6311Please respect copyright.PENANAu4OTnuXQeI
“Hush! Siapa bilang kamu sudah tua? Kan umurmu baru duapuluh lima.”
6311Please respect copyright.PENANAG3UBv2n0jJ
“Tapi Mas…” kataku dengan ragu.
6311Please respect copyright.PENANAz6rryYrJPo
“Mmm?” suamiku menyahut tanpa menoleh ke arahku.
6311Please respect copyright.PENANAPMY2p5esxJ
“Emangnya kalau aku berusaha terus-terusan mengikuti keinginan Mas, apa jaminannya? Jaminan bahwa perkawinan kita takkan amburadul….”
6311Please respect copyright.PENANARQjOd63QAn
Suamiku menoleh padaku. Wajahnya seperti penuh harap. Dan berkata dengan lembut, “Kujamin sayang….kujamin cintaku padamu malah akan semakin besar. Perkawinan kita akan tetap utuh. Apalagi perkawinan kita sudah diikat oleh anak-anak kita. Mana mungkin aku tega menghancurkannya?!”
6311Please respect copyright.PENANA0wER9PD4j3
Aku terdiam. Mas Didi memegang kedua bahuku. Berkata lirih, “Jadi sekarang sudah mengerti apa yang kuinginkan dan siap melaksanakannya?”
6311Please respect copyright.PENANA3LklHBEyrN
Aku masih terdiam. Dengan perasaan bercampur aduk. Lalu memeluknya erat-erat sambil berkata lirih, “Aku takut kehilangan Mas…takut pada akhirnya Mas meninggalkanku….aku terlalu mencintai Mas…”
6311Please respect copyright.PENANAV7yyTk2HJw
“Itu tak mungkin terjadi, sayang. Hanya maut yang boleh memisahkan kita,” bisik Mas Didi sambil membelai rambutku.
6311Please respect copyright.PENANAlT0CEW3QOP
Kami terdiam. Hanya elahan napas kami yang terdengar di malam yang hening ini.
6311Please respect copyright.PENANAPBtZh5K22T
“Kapan kita laksanakan, sayang?” tanya suamiku memecahkan keheningan.
6311Please respect copyright.PENANAhtBAEMgz24
“Nggak tau Mas…aku masih ragu…terserah Mas aja deh….”
6311Please respect copyright.PENANAITx757bow9
“Siiiippppppppppppp!!!” Mas Didi menciumi pipiku dan kelihatan jadi ceria.
6311Please respect copyright.PENANANQq96EiYa1
“Tapi Mas harus bikin perjanjian dulu di atas meterai….isinya menjelaskan bahwa semua yang akan terjadi adalah keinginan Mas…dan Mas berjanji takkan menceraikan aku meski apa pun yang terjadi sebagai dampak dari rencana Mas itu….Mas mau membuat perjanjian itu?”
6311Please respect copyright.PENANA1K0GhRdUiv
“Mau ! Sekarang pun aku siap untuk membuat surat perjanjian itu.”
6311Please respect copyright.PENANACmGRwbAYvt
“Besok saja. Nggak usah terburu-buru. Sekarang kan sudah malam sekali Mas.”
6311Please respect copyright.PENANAVZasc6Ut7z
“Iya…besok surat perjanjian itu pasti kubuat.”
6311Please respect copyright.PENANAe5KSFNYPnV
“Tapi…emangnya di mana kita akan melakukannya Mas? Di sini kan bahaya, kalau ketahuan anak-anak atau pembantu…bisa heboh nanti.”
6311Please respect copyright.PENANAggleVRMBmm
“Di villa saja. Meskipun kita belum punya villa, kan banyak villa yang bisa kita sewa. Besok pulang kerja akan kucari villanya.”
6311Please respect copyright.PENANACawotX7r4J
“Tapi…kalau Boy gak mau gimana?”
6311Please respect copyright.PENANAc4OXfdr0km
“Hahaha…gak mungkin gak mau! Aku yakin itu. Tapi kita harus atur dulu caranya, supaya semuanya berjalan mulus.”
6311Please respect copyright.PENANAh3GmjPtr35
Aku cuma tertunduk. Sambil membayangkan apa yang akan terjadi seandainya rencana rahasia itu sudah dilaksanakan. Ah, baru membayangkannya saja darahku sudah berdesir-desir tak menentu. Soalnya tubuhku ini akan dijamah oleh lelaki lain lagi.
6311Please respect copyright.PENANAN60nwobVXn
“Nanti kalau tidak sampai bersetubuh nggak apa-apa kan Mas?” kataku lirih sambil mengelus dada suamiku, “Soalnya Boy itu masih ABG banget…”
6311Please respect copyright.PENANApUVyYhH7pM
Suamiku menyahut perlahan, “Apa pun yang terjadi harus terbit dari nalurimu sendiri. Jangan merasa terpaksa. Sekalipun terjadi persetubuhan nggak apa-apa….bahkan dilepaskan di dalam juga nggak apa-apa. Kan sudah dipasangi alat KB.…tapi hal itu harus terjadi berdasarkan keinginanmu sendiri. Jangan sampai merasa terpaksa.”
6311Please respect copyright.PENANAURYV9X9mrK
Iiih…kata-kata suamiku membuatku merinding. Membayangkan Boy nembakin air maninya di dalam kemaluanku….oh…seperti apa perasaanku nanti?
6311Please respect copyright.PENANA7JGQF0Mi7O
Sebenarnya hatiku bertanya-tanya, “Apakah aku harus terus-terusan digauli oleh lelaki lain agar suamiku tetap prima gairah seksualnya?”
6311Please respect copyright.PENANAfOGm2Vdwgv
Tapi aku tak tega mengatakannya. Takut semangat suamiku ngedrop lagi.
6311Please respect copyright.PENANATBBPX3QNFn
Sebelum kami tertidur, masih sempat kudengar suara suamiku, “Kita lakukan secara smooth and clear. Jangan terburu-buru. Rangsang dulu si Boy sedikit demi sedikit. Supaya dia mulai membayangkanm. Kalau langsung diajak bersetubuh, bisa kaget dia nanti, malah mungkin bisa gagal meraihnya…..”
6311Please respect copyright.PENANA0buW8vUnLZ
Esok paginya, ketika suamiku sudah pergi kerja, Boy datang. Aneh, perasaanku jadi lain dari biasanya. Karena aku sudah menyetujui keinginan suamiku, untuk mengajak Boy agar menggauliku.
6311Please respect copyright.PENANAKaMJGPXZ1b
Ah…kenapa aku harus mengalami kisah seperti ini?
6311Please respect copyright.PENANAiHBAmHtbRp
Seperti biasa, kalau datang ke rumahku, ada saja yang Boy kerjakan. Pagi itu dia mencabuti rumput liar yang tumbuh di taman pekarangan depan. Lalu menarik slang dari kran di samping rumahku. Kemudian menyemprotkan ke bunga-bungaan yang tumbuh teratur di pekarangan rumahku.
6311Please respect copyright.PENANASFyHj5l73V
Semuanya itu tak aneh bagiku. Dan aku tahu bahwa Boy punya keinginan. Ingin bekerja di kantor suamiku. Makanya dia sering datang, melakukan pekerjaan apa pun tanpa gengsi-gengsian, meki pun sebenarnya dia anak orang kaya. Dan aku tak merasa heran lagi kalau dia mau saja membersihkan taman dan menyirami tanaman hias, bahkan terkadang menabur-naburkan pupuk, sehingga taman di pekarangan depan selalu tampak subur.
6311Please respect copyright.PENANAljFRBTiBo2
Tapi pagi ini perasaanku jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Karena aku mulai memikirkan Boy yang akan kuraih ke dalam pelukanku, atas keinginan suami tercinta. Lalu segala kemungkinan mulai terbayang di mataku. Membayangkan anak muda itu menyaksikan bagian-bagian tubuhku yang paling harus kusembunyikan…bahkan menyentuhnya….menggasaknya….iiih….aku merinding dibuatnya.
6311Please respect copyright.PENANARZ2Ewa5R0Z
Dan kini anak muda bernama Boy itu sudah duduk di sofa ruang keluarga sambil nonton TV.
6311Please respect copyright.PENANAfhHaQk1TrD
Biasanya aku santai-santai saja kalau mau menghampitrinya. Tapi pagi ini ada desir-desir aneh ketika aku menghampirinya di ruang keluarga.
6311Please respect copyright.PENANAJwlPWEEtE4
“Sudah sarapan Boy?” tanyaku sebagai basa-basi sambil duduk di sampingnya.
6311Please respect copyright.PENANApzYQ4rhxYi
“Sudah Mbak,” sahutnya sopan.
6311Please respect copyright.PENANATqJX0oiXhR
“Kalau malam Minggu suka ke mana aja?”
6311Please respect copyright.PENANAKnCQuTDpB6
“Ah, di rumah aja Mbak. Paling juga nyetelin musik atau main gitar.”
6311Please respect copyright.PENANAJNExogPnUF
“Kenapa gak apel? Emang gak punya pacar?”
6311Please respect copyright.PENANAsiJucQrXTU
“Dulu sih punya. Tapi putus…maklum saya kan pengangguran. Lama-lama juga cewek itu mikir, apa yang bisa dibanggakan pada diri saya? Yah…makanya saya ingin punya pekerjaan tetap. Tapi ijazah saya cuma SMA. Kalau gak punya koneksi, jadi pelayan toko juga udah untung.”
6311Please respect copyright.PENANAmQEpapLIpB
“Hush! Masa anak orang kaya mau jadi pelayan toko?” cetusku sambil menepuk lututnya, “Emangnya kenapa gak mau nerusin kuliah? Kan mama Boy pasti mampu membiayainya.”
6311Please respect copyright.PENANAjQmPQbrWZX
“Otaknya udah gak kuat, Mbak. Lagian saya lihat kakak yang paling gede juga percuma aja kuliah. Setelah jadi sarjana malah buka toko besi. Kan kalau cuma mau buka toko besi, tamatan SD juga bisa, asal punya modal aja.”
6311Please respect copyright.PENANArQbnPMQhQp
Aku tak mendebat. Percuma saja memperdebatkan masalah itu. Mungkin da memang sudah malas belajar, sehingga tak mau melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi.
6311Please respect copyright.PENANA6rL6N9PguY
“Oh, iya…Mas Didi mau ngajak istirahat di villa hari Sabtu nanti. Kan Senin dan Selasanya libur. Jadi bisa tiga hari istirahat di sana. Mau nyetir mobil ke Puncak?”
6311Please respect copyright.PENANA3gKEL575lY
“Mau Mbak. Sabtu yang akan datang ini?” Boy tampak bersemangat.
6311Please respect copyright.PENANAbLjJGuAPs8
“Iya. Tapi kepastiannya nanti sore setelah Mas Didi pulang dari kantor.”
6311Please respect copyright.PENANAHkHHLm0fTV
“Sekarang kan hari Kamis. Berarti lusa kita ke sananya ya Mbak.”
6311Please respect copyright.PENANAVWAz1PTuPC
Aku mengangguk dengan senyum.
6311Please respect copyright.PENANA2VgD8CnRA4
Sorenya, kuceritakan kepada suamiku tentang kedatangan Boy tadi dan apa yang telah kubicarakan dengan Boy tadi.
6311Please respect copyright.PENANABYf8XG6Sbl
Suamiku tampak bersemangat sekali. Lalu berkata, “Hari Sabtu, kalian berangkat duluan aja. Biar bisa pendekatan dulu, supaya jangan kaku.”
6311Please respect copyright.PENANAAiIiJlmcPB
“Lho…Mas sendiri gimana?” tanyaku heran.
6311Please respect copyright.PENANAZsjgQ5N1jP
“Aku mau pura-pura ada meeting di kantor. Tapi kalau hari Sabtu hotel dan villa di Puncak lumayan sulit. Banyak yang weekend sih. Jadi ada alasan untuk duluan berangkat, berdua dengan Boy kan?”
6311Please respect copyright.PENANAndts21u8Y5
Aku menghela napas. Sebenarnya tidak setuju pada wacana itu. Tapi lalu kataku, “Ya sudah. Aku berangkat sama Boy dulu. Terus Mas pakai apa nanti?”
6311Please respect copyright.PENANA4xvXVJokfR
“Gampang. Pakai taksi aja. Tapi jangan bilang apa-apa dulu sama dia. Sabtu aja bilangnya, kalau dia sudah datang. Mobil kutinggalin, aku pakai taksi.”
6311Please respect copyright.PENANAsNdPBGVFLK
“Terus Sabtu paginya Mas mau ke mana?”
6311Please respect copyright.PENANASPD2v8SZGB
“Ah, ngeluyur ke rumah teman aja dulu. Sambil ngasih waktu sama kalian untuk saling pendekatan dulu. Kalau aku langsung hadir, bisa kabur Boynya nanti.”
6311Please respect copyright.PENANAzK78vHzAB2
“Terus nanti di villa aku harus ngapain aja Mas?”
6311Please respect copyright.PENANAvtZDmP5w6j
“Ah…masa yang begitu juga harus kuajarin? Rayu aja dia …yah…sebinal mungkin lah.”
6311Please respect copyright.PENANAyYnsqapRwO
“Kalau kebablasan nanti gimana?”
6311Please respect copyright.PENANAcbMx7BKtVY
“Kebablasan? Maksudmu kalau terjadi ML sebelum aku datang?”
6311Please respect copyright.PENANA26ZOpZb8Gy
“Yah…kan segala kemungkinan bisa terjadi Mas.”
6311Please respect copyright.PENANA5guKDC9n6c
“Gak apa-apa,” kata suamiku sambil memegang pergelangan tanganku, “Malah bagusnya waktu aku datang kalian sedang ML….wah…pasti jadi obat mujarab bagiku, sayang.”
6311Please respect copyright.PENANAzA9ORsKKZi
“Mas takkan menyesal di kemudian hari?”
6311Please respect copyright.PENANA4dcYerxfPA
“Tidak…ohya…itu surat perjanjian sudah kubikin di atas kertas bermeterai,” suamiku bangkit dari sofa, lalu mengeluarkan selembar kertas dari tas kerjanya. Diserahkannya kertas itu padaku. Isinya seperti yang kuharapkan kemarin. Di situ tercantum antara lain, bahwa apa pun yang terjadi setelah aku melaksanakan keinginan suamiku, tidak akan mempengaruhi hubungan kami sebagai suami istri. Semuanya merupakan tanggung jawab suamiku.
6311Please respect copyright.PENANAsYEDiqiAyk
Surat itu ditandatangani di atas meterai secukupnya. Jadi rupanya suamiku benar-benar akan bertanggungjawab atas dampak negatif yang mungkin ditimbulkan kelak setelah rencana anehnya itu dilaksanakan.
6311Please respect copyright.PENANABDOjss5Gjn
Pada hari Sabtu pagi, sesuai dengan rencana yang telah diatur oleh suamiku, aku dan Boy berangkat duluan ke Puncak. Sementara suamiku pura-pura mau ada meeting dulu di kantornya. Alasan kami tepat, bahwa di hari Sabtu susah mendapatkan villa maupun hotel di Puncak, karena banyak orang Jakarta yang berweekend. Sehingga kalau berangkatnya sore, dikhawatirkan tidak berhasil menyewa villa seperti yang diharapkan. Alasan itu hanya untuk Boy, supaya dia tidak menduga bahwa sebenarnya kami sudah punya rencana khusus.
6311Please respect copyright.PENANAejam1zXsai
Hmmm….rencana khusus itu membuat perasaanku bergalau. Bahkan sejak mobilku meninggalkan garasi, jantungku sudah berdebur-debur. Bukan ingat pada kedua anakku yang dititipkan kepada orang tuaku, tapi membayangkan apa yang akan terjadi beberapa jam lagi setelah berada di dalam villa nanti.
6311Please respect copyright.PENANAK307Gjj8q7
Suamiku menganjurkan menyewa villa di Kota Bunga Cipanas. Karena di kompleks itu banyak villa yang jarang dipakai oleh pemiliknya, lalu suka disewakan untuk menutupi rekening listrik, air ledeng, perawatan taman dsb.
6311Please respect copyright.PENANA177amnphsj
Bisikan suamiku tadi pagi masih terngiang-ngiang di telingaku, “Gak usah terburu-buru. Pancing sedikit demi sedikit. Yang penting, begitu mulai mau ML, misscall dulu. Sebenarnya aku takkan jauh dari kompleks villa itu. Begitu ada misscall, aku akan merapat. Yang penting smskan dulu alamat villanya.”
6311Please respect copyright.PENANAjsmpVfpfYD
Ia pun berkata lembut, “I’ll love you, forever….” , kemudian diikuti dengan ciuman mesra di bibirku.
6311Please respect copyright.PENANARYCU52bgz5
Sebelum keluar dari kamarku, Mas Didi mengulangi lagi anjurannya, “Jangan terburu-buru. Pelajari dulu sikapnya. Step by step aja, sayang.”
6311Please respect copyright.PENANADaLNOkbdqQ
Sebenarnya hati kecilku ingin menangis karena harus mengalami kisah seperti ini. Tapi setelah berada di dalam mobil yang dikemudikan oleh Boy, aku berusaha menindas perasaan sedihku. Bahkan mulai sering melirik ke arah anak muda yang lumayan tampan itu.
6311Please respect copyright.PENANA4f0pxvYQp1
Di perjalanan menuju Cipanas Puncak, aku mulai mengorek, ingin semakin tahu siapa dia sebenarnya.
6311Please respect copyright.PENANAa7twTDHDZ7
“Dulu waktu pacaran ngapain aja?” tanyaku satu saat.
6311Please respect copyright.PENANAlzRWbwNzR1
“Maksud Mbak?”
6311Please respect copyright.PENANAN71NL34PAP
“Maksudku, ceweknya diapain aja? Anak-anak zaman sekarang kan gawat kalau pacaran.”
6311Please respect copyright.PENANAnKWfLYnhbf
Boy cuma tersenyum di balik setir. Tidak menjawab pertanyaanku.
6311Please respect copyright.PENANALzokVjN1pf
“Boy juga melangkah jauh kan sama pacarnya dulu?” tanyaku lagi.
6311Please respect copyright.PENANAr85cG14YOm
“Mm…ya begitulah…” Boy seperti berat mengucapkan kata-kata singkat itu.
6311Please respect copyright.PENANAVwQfps2PjX
“Sampai begituan ya?”
6311Please respect copyright.PENANA8K42wpNoDJ
“Yah…jujur aja, emang sudah sampai ke situ Mbak. Tapi saya menemukan kenyataan pahit. Dia sudah gak perawan lagi….”
6311Please respect copyright.PENANAGRLxmzX60Q
“Ohya?! Berarti sudah ada orang lain yang pernah meniduri dia.”
6311Please respect copyright.PENANAwb1h4ERWNQ
“Iya,” Boy mengangguk, “Menurut pengakuannya, hal itu terjadi pada waktu kelas dua SMP.”
6311Please respect copyright.PENANAlo0L7ceVTN
“Wow..kelas dua SMP sudah punya pengalaman dewasa.”
6311Please respect copyright.PENANAalexrW6ZPC
Boy tak menyahut. Kami mulai memasuki daerah Puncak.
6311Please respect copyright.PENANAxmx79QHjw4
“Terus…selain dengan dia, dengan siapa lagi Boy begituan?”
6311Please respect copyright.PENANAGQUcGdkGT2
“Cuma dengan dia, Mbak. Itu juga cuma dua kali. Kemudian keburu putus.”
6311Please respect copyright.PENANAXTVWMQgFCK
Oke. Aku harus percaya saja pada pengakuan Boy itu. Bahwa dia sudah ada pengalaman berhubungan seks, meski cuma dua kali.
6311Please respect copyright.PENANAOjy18O8m63
Aneh…aku mulai punya perasaan lain. Ada cemburu segala waktu membayangkan Boy sedang menyetubuhi mantan pacarnya itu. Lalu agak lama kami terdiam. Dan entah dari mana datangnya kebinalan ini. Mungkin karena ingin secepatnya mensukseskan program suamiku…entahlah… tiba-tiba saja aku jadi berani. Kupegang celana jeansnya, pas di bagian penisnya. “Jadi ini baru dua kali dipakai sama cewek?” cetusku sambil meremas bagian yang aku yakin itu penisnya.
6311Please respect copyright.PENANAthOOdnHJ7F
Boy terkejut. Mobil jadi agak meliuk ke kiri. Untung saja tidak ada kendaraan lain di sebelah kiri. Tapi tangan kananku tetap diletakkan di atas bagian penisnya itu. Meremas lagi…terasa ada yang membesar dalam remasanku.
6311Please respect copyright.PENANAUZkwebgdZO
Boy tampak kebingungan. Tapi dibiarkannya saja tanganku meremas-remas bagian yang masih tertutup celana jeansnya itu.
6311Please respect copyright.PENANAqbVrTKKryC
Ah, aku memang mulai horny. Maka diam-diam kutarik ritsleting celana jeansnya. Boy tetap menyetir seperti biasa. Seolah-olah tak terjadi apa-apa. Padahal tanganku mulai menyelinap ke balik celana dalamnya. Entah dari mana datangnya keberanian ini. Entahlah. Yang jelas tanganku mulai menggenggam batang kemaluannya yang hangat dan sudah ngaceng.
6311Please respect copyright.PENANAsTt3YUWUiG
“Waktu main sama mantan pacar itu gimana rasanya?” tanyaku sambil meremas batang kemaluannya dari luar celananya.
6311Please respect copyright.PENANAXweW5zaPGm
“Wah…sudah lupa lagi Mbak. Duh Mbak…perasaan saya jadi gak karuan nih….”
6311Please respect copyright.PENANAr0WIiwyr8W
“Kenapa? Jadi kepengen ya?” tanyaku tanpa menghentikan remasanku. Batang kemaluan Boy terasa makin mengeras. Gila, meski belum terlihat, tapi tanganku sudah bisa menilai, betapa panjang gedenya batang kemaluan anak muda ini.
6311Please respect copyright.PENANAoysof6Nyun
Boy tidak menjawab. Aku dekatkan mulutku ke telinganya lalu berbisik, “Kalau kepengen, nanti dikasih di villa.”
6311Please respect copyright.PENANAHpkdw2bqG9
Boy menatapku sesaat, terbelalak matanya, “Wah…bisa dibunuh saya sama Mas Didi nanti,” gumamnya.
6311Please respect copyright.PENANARoNqUfKxFo
“Gak lah…nanti kita atur…iih…punyamu panjang gede gini, Boy….pasti enak….” kataku yang mulai gemas dalam horny, karena makin yakin betapa perkasanya batang kemaluan anak muda ini.
6311Please respect copyright.PENANAu0cuxG3p79
“Kalau ketahuan Mas Didi bisa celaka saya Mbak,” kata Boy yang tetap menyetir dengan hati-hati, meskipun aku makin gencar meremas-remas batang kemaluannya.
6311Please respect copyright.PENANAOH2sUiD3vp
“Gak lah…aku jamin itu….yang penting harus rapi….”
6311Please respect copyright.PENANAQSk4kxgDIr
Mobilku mulai memasuki pintu gerbang Kota Bunga. Tanganku sudah kukeluarkan dari celana Boy, karena takut kelihatan oleh Satpam yang menjaga pintu gerbang kompleks villa itu.
6311Please respect copyright.PENANAgmUXnsL1Fe
episode-2
6311Please respect copyright.PENANAKKA2JbgJ8Y
Tepat seperti yang dikatakan oleh suamiku, tak sulit mencari villa yang akan kami sewa di kompleks villa artistik ini. Kupilih villa yang tidak terlalu besar, supaya harga sewanya pun lebih murah.
6311Please respect copyright.PENANAMCxGPzkqAE
“Mas Didi jam berapa mau ke sininya Mbak?” tanya Boy ketika aku sudah duduk di sofa mewah di dalam villa.
6311Please respect copyright.PENANAdf9KwzsKli
“Tenang aja,” kataku sambil meraih pergelangan tangan Boy, “Biasanya kalau meeting sampai malem.”
6311Please respect copyright.PENANArhDO6A23nx
Boy seperti tak punya tenaga, mengikuti raihanku. Dan terduduk di sampingku.
6311Please respect copyright.PENANA2PBDXIoBSA
Sebenarnya di dalam batinku timbul pertentangan. Tapi aku harus menjadi perempuan yang binal saat ini, demi suksesnya rencana suamiku.
6311Please respect copyright.PENANABcGtLNSvh5
Dan tanpa basa basi lagi, kulanjutkan aksiku yang terputus di tengah jalan tadi. Kali ini kupancing dari atas dulu. Kuciumi pipi Boy, sementara tanganku mulai menarik ritsleting celana jeans Boy, lalu kumasukkan lagi tanganku ke balik celana dalamnya. Jujur, setelah memegang batang kemaluan Boy, aku semakin horny.
6311Please respect copyright.PENANAeC4Wh4nE4h
“Tadi lagi asyik keburu nyampe ke kompleks villa ini,” kataku sambil meremas-remas lagi batang kemaluan Boy.
6311Please respect copyright.PENANAkZWctjMG5P
Tampaknya Boy juga tidak mau pasif lagi. Dipelorotkannya celana jeansnya, lalu disembulkannya batang kemaluannya yang sudah tegang itu.
6311Please respect copyright.PENANAXWtekka7O4
Dengan binal kugenggam batang kemaluan perkasa itu, lalu kuciumi sambil berkata, “Sebenarnya sudah lama mbak tunggu kesempatan seperti ini.”
6311Please respect copyright.PENANAuHS866t1WW
“Saya malah masih kaget, Mbak. Gak nyangka sedikit pun akan seperti ini.”
6311Please respect copyright.PENANAreVNyazvgs
Aku masih ingat kata-kata suamiku tadi : “Jangan terburu-buru…santai aja…step by step aja…”
6311Please respect copyright.PENANAVzLcKIHCGZ
Tapi nyatanya, dalam tempo singkat langkahku sudah jauh begini. Sangat jauh. Karena setelah menguncikan pintu depan, aku kembali menghampiri Boy sambil menanggalkan blouseku. Juga behaku. Sehingga payudaraku yang montok-montok ini tak tertutup apa-apa lagi.
6311Please respect copyright.PENANAU9anYUlysB
Celana corduroy yang kukenakan pun bergegas kutanggalkan. Lalu dengan hanya mengenakan celana dalam, kuraih lengan Boy sambil menunjuk ke pintu kamar yang terbuka, “Di sana yok…biar lebih asyik…”
6311Please respect copyright.PENANArpRZFyGStA
Boy menurut saja. Bahkan setelah berada di dalam kamar, ketika aku sudah naik ke atas tempat tidur, Boy melepaskan kemeja kaus dan celana jeansnya. Lalu menghampiriku, dengan sama-sama cuma tinggal mengenakan celana dalam saja.
6311Please respect copyright.PENANABCfxJJuIoq
Kelihatan sekali Boy seperti yang masih canggung menghadapi kebinalanku (yang sebenarnya dipaksakan, demi suami tercinta). Tapi aku sudah bertekad untuk menaklukkannya secepat mungkin, tidak lagi step by step seperti yang dianjurkan oleh suamiku. Maka dengan sekali tarik tangannya, Boy terjerembab ke atas tubuhku yang sudah terlentang dengan senyum menggoda.
6311Please respect copyright.PENANAxxOOzooOgR
Wajah Boy terjerembab pas di wajahku. Tak ayal lagi kupagut bibirnya dengan sepenuh gairah. Kulumat dengan hangat, yang disambut oleh Boy dengan lumatan pula. Sementara tangannya mulai menyentuh payudaraku, yang kusambut dengan bisikan binal di telinganya, “Remaslah…tapi jangan terlalu keras ya Boy….”
6311Please respect copyright.PENANAW6jSzIYGTY
Boy mengangguk, mulai meremas dengan lembut sambil berkomentar, “Sebenarnya sudah lama saya tergiur sama tetek Mbak ini….gak sangka hari ini akan menyentuhnya….”
6311Please respect copyright.PENANA4AEZbJEjy6
“Masa sih?” kataku dengan senyum, sambil menyelinapkan tanganku ke balik celana dalam Boy, “Sama dong….mbak juga sudah lama ingin merasakan ini…pasti seger digasak sama ini….kamu masih muda banget sih….” Terasa batang kemaluan Boy sudah mengeras lagi. Membuatku tak sabar lagi. Lalu kupelorotkan celana dalamnya sampai terlepas dan terlempar ke lantai. Wow…batang kemaluan perkasa itu…tampak mengacung keras….tampak berkedut-kedut, mungkin karena Boy sudah sangat horny.
6311Please respect copyright.PENANAaPsLrZH9jh
Boy masih tampak salah tingkah. Sambil menelentang di kasur kutanggalkan celana dalamku, sehingga kemaluanku tak tertutup apa-apa lagi. Boy melotot dengan tubuh agak gemetaran.
6311Please respect copyright.PENANAgb0bSsEJ6V
“Kok malah cengo?” desisku sambil mengusap-usap kemaluanku yang baru kucukur sampai bersih kelimis ini.
6311Please respect copyright.PENANA8kDWYlYfqY
Tangan Boy terasa gemetaran waktu memegang kedua pahaku. Lalu wajahnya terbenam di bawah perutku. Oooh…dia mulai menciumi kemaluanku. Mulai menjilatinya….menyapu-nyapukan lidahnya dari bawah ke atas….ini sungguh menggetarkan karena jarang dipuasi oleh suamiku.
6311Please respect copyright.PENANAevAx3IbMaY
“Duuh enak sekali Boy….mmmh….terus jilatin…ii…iya…kelentitnya juga Boy…iya….oooh… enak banget Boy……”
6311Please respect copyright.PENANARGuk1SiANT
Aku merasa seperti melayang-layang di langit yang penuh keindahan. Tapi aku takut mencapai orgasme sebelum persetubuhan yang sebenarnya.
6311Please respect copyright.PENANAuL6yg1rGbN
Maka kutarik kepala Boy supaya naik ke atas tubuhku, “Masukan aja Boy….”
6311Please respect copyright.PENANADfyjwv7yvA
Boy tidak banyak bicara, diletakkannya moncong penisnya di mulut vaginaku. Kubantu mengarahkan dengan memegang batang kemaluan yang sudah keras perkasa itu. Lalu terasa penis Boy masuk ke dalam liang kemaluanku. Ooooh…selama ini hanya penis suamiku yang biasa mengenjot liang kemaluanku. Lalu terjadi kisahku dengan Willy…dan kini, liang kemaluanku dimasuki penis yang bukan suamiku lagi. Maafkan aku Mas Didi. Semuanya ini atas kehendakmu sendiri. Dan sekarang aku akan menikmati semuanya ini.
6311Please respect copyright.PENANANNUFqBSaCZ
“Oooh…tekan lagi Boy…biar masuk semuanya,” bisikku seperti sudah kesurupan, sambil mendekap pinggang Boy erat-erat, sambil membuka kedua pahaku selebar-lebarnya, agar Boy leluasa mengamblaskan batang kemaluannya.
6311Please respect copyright.PENANAAISX5VSXAE
Aku tidak lupa, bahwa suamiku minta agar secepatnya misscall begitu aku siap bersetubuh dengan Boy. Tapi aku tidak mau kesempatan pertama ini terganggu. Aku ingin Boy mendapatkan kepuasan dulu, toh nanti aku akan bisa membangkitkan nafsunya lagi, untuk bersetubuh yang kedua atau ketiga kalinya, karena dia masih sangat muda dan normal.
6311Please respect copyright.PENANAjaT7NjoikQ
Karena itu aku malah mulai beraksi, ingin menciptakan suasana seerotis mungkin, sebinal mungkin, agar Boy puas dan ketagihan. Ketika batang kemaluannya mulai mengentot liang memekku, kugoyang-goyang pantatku dengan gerakan meliuk-liuk, tak kalah dengan goyangan pantat penyanyi dangdut yang sangat nekad.
6311Please respect copyright.PENANAjgnmyQ6s2b
“Penismu gagah banget Boy….wah…aku pasti ketagihan nanti nih….iya….enjot segila mungkin….iya…duuuh….enak banget sayang….” celotehku tanpa menghentikan goyangan edan pinggulku. Padahal waktu bersetubuh dengan suamiku sendiri, tak pernah aku menggoyang pinggul segila ini.
6311Please respect copyright.PENANAOAah4zaX3j
“Memek Mbak juga enak sekali….” bisik Boy.
6311Please respect copyright.PENANAdhFHaVzpT8
“Sama memek pacarmu dulu tentu enakan memek dia…karena belum pernah melahirkan,” sahutku.
6311Please respect copyright.PENANAdwuxFOeHTj
“Nggak Mbak…sungguh…memek Mbak jauh lebih enak. Sumpah….”
6311Please respect copyright.PENANAV6cyx0Xvde
“Hush…jangan pake sumpah segala,” potongku sambil meremas-remas rambut Boy, “Ayo Boy…jangan mandeg-mandeg ….entot terus…oooh…enak banget sayang…enak banget…..”
6311Please respect copyright.PENANA8eW3yTLnhQ
Aku memang sangat menikmatinya. Persetubuhan dengan pria muda yang bukan suamiku ini sangat indah rasanya. Sehingga aku jadi lupa daratan. Berkali-kali kupagut bibir Boy, berkali-kali kuremas rambut Boy, terkadang kuremas pantatnya yang sedang naik turun. Oooh…sungguh indah sekali. Gesekan-gesekan batang kemaluan Boy yang perkasa ini, benar-benar laksana kucuran kenikmatan surgawi….yang sulit kulukiskan dengan kata-kata….
6311Please respect copyright.PENANA70CeUsHkMn
Terlalu nikmatnya ayunan batang kemaluan Boy, membuatku tak bisa menahan-nahan lagi. Aku mulai melejit ke alam orgasme. Membuatku seperti ingin menghancurkan badan Boy. Dengan menggigil kudekap lehernya, sambil berdesah terengah-engah, “Aku sudah ma…mau keluar, sayang…ooooooooh……”
6311Please respect copyright.PENANAyE4OneUUza
Boy malah mempergencar entotannya. Moncong penisnya terasa menyundul-nyundul ujung lorong kenikmatanku. Sehingga tak ayal lagi aku menggelinjang dan menahan napas….lalu sampailah aku di puncak orgasme. Terasa liang kemaluanku jadi becek, sehingga gerakan batang kemaluan Boy menimbulkan suara crek…crok…crek…crok… Tapi tampaknya Boy tak peduli dengan hal itu. Ia bahkan mulai mengemut-ngemut pentil payudaraku, yang sejak tadi dibiarkan. Terkadang juga meremasnya, sementara lidahnya dengan ganas menjilati leherku yang sudah keringatan. O, ini sangat fantastis.
6311Please respect copyright.PENANA9pZtYGhNoJ
Dengan napas berdengus-dengus, masih sempat Boy membisikiku, “Mbak…aaah…kok enak sekali Mbak….oooh….”
6311Please respect copyright.PENANAc6V3qRAHyS
Kulihat mata Boy terpejam-pejam. Mungkin saking nikmatnya. Dan aku ingin agar persetubuhan ini meninggalkan kesan yang mendalam di jiwanya, karena pasti esok lusa aku dan suamiku membutuhkannya lagi. Karena itu meski masih lemas karena baru mengalami orgasme, aku menguatkan diri, menggoyang pinggulku dengan gerakan menghentak-hentak ke atas dan ke bawah, sehingga kelentitku berkali-kali tergesek dengan kuatnya oleh batang kemaluan perkasa itu.
6311Please respect copyright.PENANAFBp9uh18jr
Boy begitu tangguh rasanya. Sudah lebih dari sejam ia mengentotku, sehingga keringatnya terasa bercucuran, bercampur aduk dengan keringatku sendiri. Namun batang kemaluannya tetap maju-mundur di dalam liang kemaluanku. Padahal aku sudah 3 kali orgasme. Dan aku mulai merasa letih. Untunglah tak lama kemudian kudengar Boy berbisik terengah, “Saya sudah mau keluar. Lepasin di mana Mbak?”
6311Please respect copyright.PENANA7dBr8bsh16
“Di dalam aja, gakpapa. Mbak kan ikut KB.”
6311Please respect copyright.PENANA2ShfdobFQX
“Asyik…” kata Boy sambil mempercepat gerakan batang kemaluannya. Membuatku makin merem melek dalam nikmat yang tak terperikan.
6311Please respect copyright.PENANAaBfLXA0zCg
Rasanya mata bathinku mulai terbuka. Tadinya kuanggap Mas Didi paling maskulin di dunia ini. Ternyata kalau dibandingkan dengan Boy, suamiku gak ada apa-apanya.
6311Please respect copyright.PENANApre2ioxhNG
Memang Boy bukan hanya muda dan tampan, bukan pula cua memiliki penis yang tinggi tegap tapi juga perkasa waktu menyetubuhiku.
6311Please respect copyright.PENANALG8smACljo
Ketika aku merasa seperti mau orgasme keempat kalinya, tiba-tiba Boy mendengus, sepertinya mau ejakulasi. Oh, aku ingin memanfaatkan moment ini sebaik mungkin. Kugerak-gerakkan pinggulku, sehingga liang memekku seolah-olah sedang membesot-besot batang kemaluan Boy.
6311Please respect copyright.PENANAbyu1N3U5RT
“Ooooh Mbaaaak….” Boy mendesakkan batang kemaluannya kuat-kuat, lalu terasa air maninya yang hangat dan kental menyemprot-nyemprot liang vaginaku, banyak sekali rasanya. Dan aku malah semakin ganas mengayun pinggulku, supaya bisa merasakan orgasme lagi.
6311Please respect copyright.PENANAoiwpDWxjls
Berhasil ! Meski batang kemaluan Boy sudah ejakulasi, aku berhasil mencapai orgasme untuk yang kesekian kalinya. Oh…tak kusangka anak muda ini memuaskan sekali.
6311Please respect copyright.PENANAta38rVz05q
Maka ketika batang kemaluan Boy masih tertanam di dalam vaginaku, kukecup bibirnya dengan mesra, lalu kubisiki telinganya, “Kamu teramat sangat memuaskan, sayang…”
6311Please respect copyright.PENANADRlKjhYue4
“Mbak juga…wuih…enak banget….gak nyangka bakal ke surga hari ini….”
6311Please respect copyright.PENANApz9uQLnlP2
Aku cuma tersenyum. Lalu terasa Boy mencabut batang kemaluannya, sehingga air maninya mengalir dari liang vaginaku, meleleh sampai ke seprai. Cepat kusapu-sapu dengan kertas tissue, lalu aku sendiri melangkah ke kamar mandi. Kubasuh vaginaku yang kebanjiran air mani Boy, kemudian kukeringkan dengan handuk.
6311Please respect copyright.PENANAnRQ9Pz3Jye
Tiba-tiba Boy masuk pula ke kamar mandi, sama-sama dalam keadaan masih telanjang bulat. Dan memeluk pinggangku dari belakang, “Hari ini saya bahagia sekali Mbak. Gak nyangka bisa punya kesempatan seperti ini.”
6311Please respect copyright.PENANAoq3ELWMALk
Aku tidak menoleh, karena bayangan di cermin besar memperlihatkan wajah Boy yang sedang menciumi tengkukku. Tapi diam-diam tanganku bergerak ke bawah, ke arah penis Boy yang terasa menyentuh-nyentuh pantatku.
6311Please respect copyright.PENANAsxh2La2wl2
Lalu kegenggam penis yang masih lemas itu. Kuremas-remas dengan lembut. Boy diam saja. Tapi penisnya mulai membesar lagi sedikit demi sedikit, lalu menjadi tegang kembali.
6311Please respect copyright.PENANAt7IxmYsMTv
“Masih mau kan?” tanyaku genit.
6311Please respect copyright.PENANAjeqgQcRM6U
“Mau banget,” sahut Boy.
6311Please respect copyright.PENANArWXHP66iAk
Aku berpegang pada bibir bak yang ada di dalam kamar mandi itu, sambil membelakangi Boy.
6311Please respect copyright.PENANAZfZoxWi9Hw
“Ayolah, coba masukin dari belakang,” kataku, “Tapi jangan ke anus ya…”
6311Please respect copyright.PENANASEEVOwypis
“Oke Mbak…” Boy berusaha menyentuhkan moncong penisnya ke mulut memekku. Dan … oooh …batang kemaluan perkasa itu sudah membenam lagi ke dalam liang vaginaku. Tidak sesulit pertama tadi, karena liang kemaluanku sudah “memberi jalan”.
6311Please respect copyright.PENANAoNykceJQc0
Boy mulai menggenjot lagi dari belakang, sambil memegang kedua buah pinggulku, yang terkadang diremasnya.
6311Please respect copyright.PENANAlFuqaF5oB5
Aku pun mulai beraksi. Ketika aku membungkuk, kedua tangan berpegangan ke bibir bak mandi, sementara Boy mengentotku dari belakang, kuputar-putar pantatku dengan gerakan seerotis mungkin. Ini membuat Boy sangat keenakan. “Terus Mbak…gituin…oooh enak banget…enak Mbak….enak….”
6311Please respect copyright.PENANAihlFdZ68rM
Tapi hanya 15 menitan aku kuat bersetubuh dengan posisi berdiri setengah menungging ini. Kemudian kataku, “Kita lanjutkan di depan aja yuk. Di sini lama-kelamaan jadi kedinginan.”
6311Please respect copyright.PENANArpmDBIEKNz
Boy manut saja. Terasa batang kemaluannya diabut dari liang vaginaku,kemudian kami berjalan ke ruang depan sambil berpelukan pinggang.
6311Please respect copyright.PENANAsfY8x1bYTY
“Mudah-mudahan Mas Didi masih lama meetingnya, biar saya kenyang menikmati fantastisnya tubuh dan permainan Mbak,” kata Boy setelah berada di ruang depan.
6311Please respect copyright.PENANADsKCteT8nd
“Nyantai aja sayang,” sahutku sambil mendorong dada Boy agar rebah menelentang di sofa, ”Meskipun ada dia, kita bebas melakukan apa saja. Lebih edan dari yang tadi pun takkan jadi masalah.”
6311Please respect copyright.PENANAxLveo00mtD
“Masa sih Mbak?!” Boy tampak kebingungan, seperti tidak percaya pada kata-kataku.
6311Please respect copyright.PENANAKAMELmVTtI
“Bener. Masa gak bener dalam soal yang penting gini. Nanti deh diceritain semuanya. Pokoknya santai aja. Mas Didi takkan marah, malah seneng kalau melihat kita bersetubuh. Sekarang kita enjoy aja dulu…” kataku sambil memegang batang kemaluan Boy yang masih tegang sempurna. Kuletakkan moncongnya tepat di mulut vaginaku. Kemudian kuturunkan pantatku, sehingga memekku menekan moncong batang kemaluan Boy. Dan blessssekkkk….batang kemaluan perkasa itu sudah berada di dalam cengkeraman liang memekku lagi.
6311Please respect copyright.PENANA23XkhdLpmY
Kini aku yang aktif menaik turunkan pantatku, sehingga liang vaginaku seolah membesot-besot batang penis Boy yang perkasa itu. Boy pun tak tinggal diam, kedua tangannya rajin meremas-remas sepasang payudaraku yang bergelayutan di atas dadanya.
6311Please respect copyright.PENANAI4vVRWSjtb
Tapi posisi di atas begini memang terlalu nikmat buatku. Cengkraman liang vaginaku terasa sekali bergesekan dengan batang kemaluan Boy. Aku berusaha mempertahankan diri agar jangan buru-buru orgasme. Tapi tak berhasil. Hanya belasan menit aku bisa bertahan, lalu ambruk sambil melenguh di dada Boy, “Duuuh…Boy….aku sudah orga lagi…punyamu terlalu enak sih…”
6311Please respect copyright.PENANAd07aU1QRto
Boy tidak protes, hanya mengajak tukar posisi lagi, aku di bawah Boy di atas lagi.
6311Please respect copyright.PENANAvAOpH7AJ9s
Aku sadar bahwa Boy aka selalu dibutuhkan, untuk “obat” suamiku. Karena itu aku ingin membuatnya sangat puas. Ingin membuatnya ketagihan.
6311Please respect copyright.PENANAV6TCXXVvnp
Maka sebelum ia memasukkan penisnya ke liang vaginaku, kuletakkan bantal di bawah bokongku, sehingga kemaluanku mendongak ke atas, terlebih karena aku melipat kedua lututku sambil merenggangkan paha selebar mungkin.
6311Please respect copyright.PENANAeKXilHuLHC
Boy tersenyum dan meletakkan moncong penisnya di ambang mulut vaginaku sambil bertanya, “Supaya apa dibeginiin, Mbak?”
6311Please respect copyright.PENANAHZag3TE7Gl
“Supaya masuk semuanya…ayolah…tapi kamu harus sambil setengah berlutut…” sahutku sambil membetulkan posisi Boy.
6311Please respect copyright.PENANAKOyybINOcI
Dan Boy cepat mengerti. Lalu dengan setengah berlutut ia membenamkan penisnya ke liang vaginaku yang masih banyak lendirnya ini. Lancar saja penis Boy membenam ke dalam liang kewanitaanku.
6311Please respect copyright.PENANABqjMRFSHDV
Boy mengayun lagi batang kemaluannya.Kembali aku menikmati alam yang terlalu indah untuk dilukiskan dengan kata-kata. Terasa puncak penis Boy menyundul-nyundul mentok di ujung liang kenikmatanku. Membuatku terpejam-pejam saking nikmatnya. Kedua kakiku sengaja kutumpukan di atas bahu Boy, supaya aku tidak letih menahan kakiku yang terangkat ke atas.
6311Please respect copyright.PENANAG7gi57bsBA
Setelah cukup lama Boy menyetubuhiku dalam posisi seperti itu, aku mulai merasakan mau orgasme lagi. Tapi Boy pun merintih terengah : “Duh Mbak…ini mantap banget rasanya…aaaah…kayaknya saya gak bisa nahan-nahan lagi….”
6311Please respect copyright.PENANA3ryaxawwbO
“Iya Boy…barengin aja keluarnya Boy….” sahutku sambil menggoyang-goyang pinggulku dengan gerakan kencang. Boy pun mempercepat gerakan batang kemaluannya, maju mundur maju mundur maju mundur maju mundur….dan akhirnya ia membenamkan penisnya sampai terasa mendesak ujung liang kewanitaanku.
6311Please respect copyright.PENANAsctKhAwgvQ
Oooh….ini luar biasa nikmatnya. Terasa penis Boy menyemprot-nyemprotkan cairan kental hangatnya di dalam vaginaku, tepat pada saat aku sedang menikmati orgasme.
6311Please respect copyright.PENANAb3jafjj1fq
Kami sama-sama berkelojotan seperti orang-orang sekarat. Kemudian kami terkapar dan saling berpelukan. Ooooh, indahnya segala yang telah kualami barusan.
6311Please respect copyright.PENANAfSNzBVzTSy
Setelah sama-sama membersihkan kemaluan kami masing-masing di kamar mandi, aku mencegah Boy mengenakan pakaiannya. “Biarlah kita sama-sama telanjang, karena itu yang diinginkan oleh Mas Didi.”
6311Please respect copyright.PENANA7AXOYgeMgX
Boy tampak masih belum mengerti. Maka kujelaskan semuanya, bahwa semuanya ini justru diatur oleh Mas Didi, sekaligus kuterangkan apa yang sedang terjadi pada jiwa suamiku itu.
6311Please respect copyright.PENANAdD1aPrs2x2
Boy cuma bengong dan sesekali mengangguk-angguk ketika aku menjelaskan semuanya itu.
6311Please respect copyright.PENANAY1YDamjnMH
Dalam keadaan sama-sama telanjang, kami melangkah menuju sofa di ruang depan. Karena aku ingin Mas Didi langsung bisa melihat aku dan Boy dalam keadaan telanjang.
6311Please respect copyright.PENANAyv9r1oLCEJ
“Jadi semuanya ini atas keinginan Mas Didi juga, Boy,” kataku sambil mengelus dadanya yang telanjang, “Tapi kalau dia datang nanti, kita harus seperti belum pernah ML. Seolah-olah baru mau mulai ML yang pertama. Memang inilah satu-satunya kebohongan kita.”
6311Please respect copyright.PENANANzUWpXH4HP
Lalu kuperlihatkan sms dari suamiku, yang isinya, “Bagaimana sudah mulai? Boy mau kan?”
6311Please respect copyright.PENANAf5yWDu44se
Kuperlihatkan juga sms balasanku, “Belum Mas…ini baru ciuman doang…pasti mau lah…tapi Mas harus sabar…”
6311Please respect copyright.PENANAFkbmbaiVnV
Boy cuma tersenyum-senyum membaca sms itu. Dan kataku, “Soalnya aku ingin menikmatinya dulu tanpa diawasi oleh Mas Didi. Sejak di jalan aku sudah horny sih….”
6311Please respect copyright.PENANAwOhrmVcR1A
Boy ketawa kecil.
6311Please respect copyright.PENANArI1sGvMH1p
Kataku lagi, “Jadi yang sudah kita lakukan tadi, anggap tidak ada saja. Setelah dia datang, kita harus seolah-olah baru akan ML yang pertama kalinya. Dan Mas Didi akan cemburu. Dari perasaan cemburunya itulah dia akan bergairah….”
6311Please respect copyright.PENANAQzDjccqIwL
“Aneh tapi nyata…” kata Boy sambil mengelus vaginaku.
6311Please respect copyright.PENANAII2Q2WB6m4
Aku pun membalasnya dengan meremas-remas penis Boy yang masih lemas.
6311Please respect copyright.PENANAWcToupIx58
Tiba-tiba hpku berdenting, pertanda ada sms yang masuk. Ternyata sms dari suamiku, Bunyinya, “Gimana sudah sukses?”
6311Please respect copyright.PENANAgsTHy4LzHj
Kuperlihatkan sms itu kepada Boy. Ia cuma menganguk-angguk. Ia juga menyaksikan waktu aku mengetik sms balasan, “Sudah Mas. Kami sudah sama-sama telanjang bulat. Cepetan deh ke sini.”
6311Please respect copyright.PENANAk3QDFwjiQt
Datang lagi balasan dari suamiku: “Iya dalam seperempat jam aku sudah di sana. Jangan dimasukin dulu, aku ingin lihat pas waktu penis Boy memasuki vaginamu, sayang”
6311Please respect copyright.PENANAFKXBkomFRA
Semuanya itu kuperlihatkan kepada Boy. Dan Boy cuma terganga, mungkin heran bercampur senang, karena hal itu berarti bahwa kenikmatan yang telah dan akan diperolehnya adalah atas seizin suamiku.
6311Please respect copyright.PENANArKtsC6mxsS
Dan aku merasa harus menjaga agar penis Boy tetap dalam keadaan ereksi sampai suamiku datang. Karena sesuai “instruksi” suamiku, Boy harus memasukkan penisnya dengan disaksikan oleh suamiku. Karena itu aku pun menggenggam penis Boy dan meremasnya dengan lembut. Dan kataku,”Nanti waktu dia datang, kita harus bersikap seolah-olah belum bersetubuh ya Boy.”
6311Please respect copyright.PENANAX7QXsJVUvA
“Iya Mbak. Terus…kalau Mas Didi datang saya harus mulai menyetubuhi Mbak lagi?” tanya Boy.
6311Please respect copyright.PENANASWvHQKKPN7
“Iya…emut dong pentil tetek mbak, Boy,” pintaku sambil tetap memainkan penis Boy yang tetap dalam keadaan ereksi.
6311Please respect copyright.PENANAfxVnUON2gJ
“Iya Mbak….” sahut Boy sambil mengangsurkan mulutnya ke payudaraku, lalu mengemut-emut pentil tetekku yang sebelah kiri.
6311Please respect copyright.PENANAO7TeZVaOUz
“Nah gitu…enak Boy…sambil jilatin juga pentilnya…tapi tanganmu juga harus aktif….mainin memek mbak, Boy…. biar mbak makin horny…”
6311Please respect copyright.PENANAYpPGDYZRGE
Boy menjawabku dengan tindakan. Pada waktu mulutnya masih mengemut pentil tetekku, tangannya mulai mencolek-colek kemaluanku. Bahkan lalu memasukkan dua jarinya ke dalam liang kemaluanku, kemudian menggerak-gerakkannya seperti gerakan penis sedang mengenjot vagina. Maka dalam tempo singkat saja vaginaku mulai berlendir lagi.
6311Please respect copyright.PENANAnA2OEFGIZw
Pada saat itulah Mas Didi muncul.
6311Please respect copyright.PENANAoYS48r9LAT
Pada saat yang sama kubisiki Boy, “Ayo Boy…sudah waktunya punyamu dimasukkan ke punyaku…”
6311Please respect copyright.PENANAYOdeJUKIcP
Boy mengangguk sopan kepada suamiku yang sudah duduk di sofa lain. Sementara Boy sudah memegang batang kemaluannya dan didekatkan ke kemaluanku. Tak lama kemudian …blesssss…..batang kemaluan Boy melesak masuk ke dalam liang kenikmatanku.
6311Please respect copyright.PENANAgsYhNBPHIc
Tanpa kusuruh lagi, Boy mulai mengayun batang kemaluannya… didorong dan ditarik…didorong dan ditarik….sehingga untuk yang kesekian kalinya aku merasakan nikmatnya gesekan-gesekan penis anak muda itu. Dan aku pun sengaja mengerang-erang histeris, supaya jadi tontonan yang erotis di mata suamiku, “Aduuuh…Boy…enaaak….iya Boy….entot terus Boy…duuuh kontolmu enak banget Boy….duuuh…enak Boy…enaaak…”
6311Please respect copyright.PENANAVGRoqdU9F5
Sambil mendekap punggung Boy erat-erat, aku pun mulai menggoyang-goyangkan pinggulku seedan mungkin. Tentu dengan gerakan yang erotis, untuk memancing kecemburuan dan nafsu seks suamiku.
6311Please respect copyright.PENANAkVqLH6J55C
Boy pun tak canggung lagi meski ada suamiku mengamati semua yang terjadi di atas sofa ini.
6311Please respect copyright.PENANA5fCTNlLxcm
“Wah…ternyata kamu hebat, Boy ! Aku suka melihatnya….” kata suamiku sambil mengamati kami dengan serius.
6311Please respect copyright.PENANAsMT4deW1co
Suamiku tak sekadar melihat. Karena ketika Boy sedang gencar-gencarnya mengentotku, suamiku melepaskan celana panjangnya, lalu menyembulkan penisnya dari balik celana dalamnya. Mengangsurkannya ke dekat dadaku. Maka aku pun ingin berbuat yang terbaik untuk suami tercintaku. Meski susah, aku berusaha mengulum penis Mas Didi yang makin lama makin tegang ini.
6311Please respect copyright.PENANAmohEZdK9VW
Dan setelah Boy memuncratkan air maninya di dalam liang kemaluanku, Mas Didi langsung menggantikan peran Boy, membenamkan batang kemaluannya ke liang vaginaku yang sudah kebanjiran air mani Boy ini. Tampaknya suamiku malah enjoy-enjoy saja mengayun penisnya di dalam vaginaku, tanpa mempersoalkan beceknya liang kemaluanku.
6311Please respect copyright.PENANAnB657Qrju9
Dan seperti waktu dengan Willy, di villa Kota Bunga itu pun suamiku jadi perkasa sekali. Ia bergiliran dengan Boy untuk menyetubuhiku. Keduanya menyetubuhiku dengan penuh kehangatan. Seingatku, suamiku menyetubuhiku sampai 4 kali. Dan Boy…hihihi…lebih dari itu. Karena sebelum suamiku datang Boy sudah melakukannyalebih dari sekali.
6311Please respect copyright.PENANAbH1PnzqQbN
Lucunya, setelah semuanya selesai, suamiku malah menepuk bahu Boy sambil berkata, “Terimakasih ya Boy.”
6311Please respect copyright.PENANAsLwHuW2vwU
Hihihihi…duniaku jadi aneh. Suamiku malah berterimakasih kepada orang yang telah ikut menikmati tubuhku !
6311Please respect copyright.PENANAAEy7T95QBB
Bahkan sebelum pulang dari Cipanas, suamiku berkata kepada Boy, “Ini rahasia kita bertiga ya Boy. Jangan sampai bocor ke luar. Ohya…nanti kalau kamu mau gituan lagi sama mbaknya, silakan aja. Gak usah minta izin sama aku lagi. Yang penting mbaknya harus laporan padaku setelah melakukannya dengan kamu.”
6311Please respect copyright.PENANAA3x7FHtq8J
“I…iya Mas,” sahut Boy sedikit canggung.
6311Please respect copyright.PENANA3vmfn8P2Oa
Semua itu merupakan hal aneh bagiku. Sedikit pun aku tak pernah menduga akan mengalami kisah aneh ini. Namun sejujurnya kuakui, semua ini nikmat dan memuaskan bagiku.
6311Please respect copyright.PENANAXKlygree0t
Jalanku seolah sudah berubah. Yang tadinya lurus rata, sekarang jadi banyak kelokan dengan view yang indah-indah. Tapi aku tak mau memikirkannya terlalu mendalam. Kalaulah semuanya itu berbentuk noda-noda dalam hidupku, namun aku tak bisa memungkirinya bahwa semuanya itu adalah noda-noda yang nikmat. Lagipula semuanya itu kulakukan untuk menghidupkan gairah suamiku, agar ia tetap bergairah waktu menggauliku, bergairah pula dalam pekerjaan dan bisnis sampingannya.
6311Please respect copyright.PENANAe4nRtJGdKC
Tapi salahkah kalau aku pun mulai “kreatif” dan memikirkan siapa lagi pria yang harus kurengkuh untuk memuasiku sekaligus mengobati suamiku?
6311Please respect copyright.PENANA39Pmf620cL
Masalahnya, aku mulai bisa menilai, bahwa lain lelaki lain pula rasanya. Aku pernah digauli oleh lelaki tampan bernama Willy, pernah pula merasakan digauli oleh anak remaja bernama Boy. Dan kalau ada yang bertanya, “Siapa yang lebih enak? Willy atau Boy?” ….aku tak bisa menjawabnya. Karena Willy dan Boy lain-lain rasanya. Punya rasa dan keistimewaan masing-masing yang sulit diungkapkan.
6311Please respect copyright.PENANAnBZZ0q3QLC
Lalu kalau suamiku menyuruhku merengkuh lelaki lain dan bertanya siapa yang akan kupilih….kenapa aku tak pernah menjawabnya? Bukankah aku punya beberapa pilihan yang bisa kuajukan?
6311Please respect copyright.PENANAopdDeLFA7x
Ya…bukankah ada beberapa pria yang kuyakini naksir padaku tapi lalu mundur teratur setelah Mas Didi nembak aku dan dua bulan kemudian ia menikahiku?
6311Please respect copyright.PENANAAhGFOd3zmT
Lalu kalau Mas Didi menyuruhku mengajukan pilihan lagi, kenapa aku tak mengajukan salah satu di antara mereka?
6311Please respect copyright.PENANAo4SxOAqKx3
Tapi ada satu nama yang mulai serius kupikirkan. Dia adalah saudara sepupuku sendiri. Ibunya adalah kakak ayahku, sehingga dalam kedudukan keluarga besar aku harus memanggil mas atau bang atau kang dan sebangsanya. Tapi usianya 3 tahun lebih muda dariku. Maka akhirnya kami saling panggil nama saja. Ia memanggilku Feni saja. Aku pun memanggilnya Andra saja.
6311Please respect copyright.PENANAcTcUs0KQzH
Kenapa aku memilih untuk mendahulukan Andra? Karena aku tau masih ingat benar bahwa di antara aku dan Andra punya ketertarikan satu sama lain. Tapi karena saat itu aku masih jaim, tak mau disebut cewek tak laku sehingga harus mengorek-ngorek famili dekat, maka aku pun tak pernah memberinya celah-celah harapan.
6311Please respect copyright.PENANAZZIsUiz1SS
Lalu bagaimana keadaan Andra sekarang? Apakah dia masih kuliah atau sudah bekerja? Ah…tiba-tiba saja rasa kangen menyelinap ke dalam kalbuku. Karena aku masih ingat masa kecilku waktu masih sering ketemu di rumah eyang. Pada masa itu aku paling nyaman kalau sudah bermain dengan Andra. Karena meski ia lebih kecil, ia selalu memperlihatkan sikap mengalah padaku. Dan banyak lagi kenangan masa kecilku bersamanya.
6311Please respect copyright.PENANAA5mUJXIPND
Berdasarkan itu semua, maka pada suatu saat aku berada di dalam pesawat menuju Yogyakarta. Misiku jelas, mengemban tugas suamiku, untuk merengkuh Andra. Suamiku setuju waktu aku mengusulkan nama saudara sepupuku itu. Ia juga menyetujui usulku, agar ia tak perlu hadir. Yang penting, pada saat terjadinya hubungan seksual dengan saudara sepupuku itu, diam-diam aku akan merekamnya di video recorder handphoneku. Hasil rekaman itulah yang akan dijadikan “obat” bagi suamiku.
6311Please respect copyright.PENANA2efxGjU11w
Ya, selain takut gagal merengkuh Andra, aku juga ingin leluasa melakukan semuanya. Dan aku memutar otak terus, tentang segala kemungkinan yang bisa terjadi dan cara-cara untuk mengatasinya.
6311Please respect copyright.PENANABoTVMtnVkf
Menjelang malam aku tiba di rumah Bude di daerah Gampingan. Namun rumah Bude keliatan sepi sekali. Aku melongok dari jendela samping, kelihatan tv menyala. Berarti ada orang di rumah. Lalu kuketuk pintu depan beberapa kali. Tak lama kemudian pintu dibuka dari dalam, seorang lelaki muda berdiri di ambang pintu, terlongong dan memegang kedua pergelangan tanganku sambil berseru, “Feni?!”
6311Please respect copyright.PENANAgwl9oYIUQD
“Iya….apa kabar Dra? Kok sepi gini? Pakde sama Bude ke mana?”
6311Please respect copyright.PENANApIzp0wVMfX
“Baru tadi siang berangkat ke Bali, ikut rombongan tour dari keluarga besar Papa,” sahut Andra sambil mencium pipi kanan dan pipi kiriku, “Eh…mana suami dan anakmu?”
6311Please respect copyright.PENANAZNb1cBvluF
“Mas Didi lagi sibuk. Anakku lagi kerasan di rumah orang tua Mas Didi. So…aku terbang sendirian deh. Pakde dan Bude mau lama di Bali?” tanyaku setelah duduk di sofa ruang keluarga. Andra pun duduk di sampingku.
6311Please respect copyright.PENANAJzRPo2sdGe
“Mungkin semingguan. Wah…asyik dong…aku jadi ada teman. Gak kesepian di rumah. Kamu pulang setelah Papa dan Mama datang aja ya.”
6311Please respect copyright.PENANARzyHWA2nJt
“Iya,” aku mengangguk dengan senyum manis, “Aku kangen sama Bude. Udah lama gak ketemu.”
6311Please respect copyright.PENANA7r0smYGhvy
“Sama aku gak kangen?” tanyanya dengan senyum menggoda.
6311Please respect copyright.PENANAqMJZ8AkQKn
“Kangen juga lah,” sahutku di saat hatiku berkata, justru kamu yang sedang kukangeni sekarang !
6311Please respect copyright.PENANAsz8O5cS1gQ
“Ohya, tasku taruh di mana nih?” aku berdiri sambil menjinjing tas pakaianku.
6311Please respect copyright.PENANAO4rOtYTpz8
“Ya di kamarku aja. Nanti tidur di situ aja. Biar aku tidur di sofa ini juga bisa.”
6311Please respect copyright.PENANArNtyoUCLzS
“Ah…kayak terusir dong.”
6311Please respect copyright.PENANAoBpc15lhxM
“Gakpapa. Kamu kan tau, rumah ini gak segede rumah Eyang. Kamarnya cuma ada dua, kamarku dan kamar Papa-Mama.”
6311Please respect copyright.PENANArHnyx0AtnU
“Iya,” aku mengangguk sambil melangkah ke arah pintu kamar Andra, “Buat apa rumah gede-gede, anak Bude kan cuma kamu seorang, Dra.”
6311Please respect copyright.PENANAB6McX4SpkZ
Andra hanya tersenyum, lalu merapikan kamarnya yang akan kujadikan kamarku selama berada di Yogya.
6311Please respect copyright.PENANAoQhb2dLkeB
Kukeluarkan alat-alat mandi dari tas pakaianku, kuambil juga kimono sutraku yang berwarna kuning muda dengan corak bunga-bunga kecil berwarna orange. Lalu kuletakkan tas pakaianku di dekat meja tulis Andra.
6311Please respect copyright.PENANAI4YNJ7H1MM
“Aku mandi dulu ya,” kataku sambil melangkah ke pintu kamar mandi yang bersatu dengan kamar Andra itu, “Jangan ngintip ya…hihihi…”
6311Please respect copyright.PENANAiRaFjrwP3v
“Ngapain ngintip? Entar kalau jadi kepengen kan aku yang repot sendiri,” sahut Andra sambil tersenyum dan keluar dari kamarnya.
6311Please respect copyright.PENANAaxkHeedYVX
Aku juga tersenyum sambil masuk ke dalam kamar mandi Andra. Di dalam kamar mandi ini ada cermin setinggi manusia dewasa. Sehingga ketika aku menanggalkan seluruh pakaianku, aku bisa melihat bayangan diriku di cermin. Hmmm…dalam keadaan telanjang begini, mungkin semua lelaki akan mengatakan bahwa tubuhku ini mulus dan sexy. Kulitku putih bersih, mataku agak menyipit karena nenekku orang Manado, kakekku orang Jawa. Payudaraku masih tampak kencang, karena tak pernah menyusui anakku. Setelah operasi cezar, anakku dikasih susu formula di rumah sakit bersalin. Setelah diperbolehkan menetek padaku, bayiku itu selalu menolak. Tapi kalau dikasih susu formula, barulah ia mau menyedotnya.
6311Please respect copyright.PENANAMl7M2XT2s6
Ohya, satu-satunya “tanda” yang ada di tubuhku ini hanya bekas operasi cezar ini. Meninggalkan bekas seperti garis melintang di perutku. Tapi bekas operasi cezar ini akan menimbulkan kesan khusus bagi lelaki yang sudah mengerti. Bahwa vaginaku tetap rapat, karena belum pernah melahirkan dari liang vagina. Hihihihi.
6311Please respect copyright.PENANARegT7f6L2i
Aku lalu mandi sebersih-bersihnya. Kubersihkan setiap sela-sela yang tersembunyi sekalipun. Sementara aku berpikir terus, bagaimana cara merengkuh Andra yang terbaik nanti? Apakah aku harus telanjang bulat langsung dan merengek agar ia menyetubuhiku? O, tidak. Itu terlalu kasar dan murahan. Aku harus merengkuhnya dengan smooth…dengan lembut tapi penuh kehangatan…supaya meninggalkan kesan baik di kemudian hari.
6311Please respect copyright.PENANArpZZX37trS
episode-3
6311Please respect copyright.PENANAk54w85b0N1
Keluarga besarku rata-rata bertampang dan berkulit mirip Tionghoa. Mungkin karena nenekku orang Manado. Aku sendiri selain berkulit putih (menurut ukuran orang Indonesia) juga memiliki mata yang menyipit.Sehingga aku sering dipanggil “enci” oleh orang belum kenal denganku.
6311Please respect copyright.PENANA6JG28elCbp
Tapi Andra beda. Ia lebih banyak menuruni Pakde (ayahnya). Sedangkan Bude (ibunya) berkulit putih dan bermata sipit seperti aku. Memang yang ada kaitan darah denganku itu adalah Bude.
6311Please respect copyright.PENANARLWKS29agd
Andra bertubuh atletis. Tinggi tegap, berkulit *saya-tukang-spam* dan bermata bundar. Setahuku, Andra rajin berolahraga, terutama basketball, karena posturnya memenuhi syarat untuk bermain basket. Mungkin tingginya sekitar 180 cm. Sehingga kalau aku sedang ngobrol dengannya, aku harus agak mendongak, karena tinggi badanku cuma 169 cm. Tapi untuk ukuran wanita Indonesia, mungkin aku ini tergolong tinggi juga. Dan Andra itu cukup ganteng di mataku.
6311Please respect copyright.PENANAUithuuNhPq
Pada waktu Andra mengajakku makan malam, sebelum duduk di kursi makan aku masih sempat menanyakan yang lupa kutanyakan tadi, “Kuliahmu gimana Dra? Sudah selesai?”
6311Please respect copyright.PENANAOrZdNJ50wD
“Udah,” Andra mengangguk, “Baru aja dua minggu yang lalu aku diwisuda.”
6311Please respect copyright.PENANAlKfZ7vSBhJ
“Ohya?! Selamat dong !” seruku sambil merengkuh lehernya, mencium pipi kanan-kiri, tapi lalu kulanjutkan dengan ciuman mesra di bibirnya. Andra tampak kaget, namun lalu ia mendekap pinggangku dan membalas ciumanku dengan lumatan. Lama kami saling lumat, saling dekap erat-erat dan seperti tak mau saling lepaskan.
6311Please respect copyright.PENANAyKbBbAkAKg
“Terimakasih Fen,” cetus Andra terdengar parau waktu kami sudah melangkah ke kursi makan masing-masing.
6311Please respect copyright.PENANAqTj7WdWuu5
“Eh…ini siapa yang masak?” tanyaku melihat makanan yang tersaji lumayan lengkap.
6311Please respect copyright.PENANAPoZj6oU5nm
“Dari rumah makan di sebrang itu,” sahut Andra, “Gak ada Mama ya beli di luar lah.”
6311Please respect copyright.PENANAFn1h1jLvpU
“Ooo…” aku mengangguk-angguk dan mulai makan.
6311Please respect copyright.PENANA2GAAGorjoe
Lama kami tak bicara, karena sedang menikmati makanan masing-masing.
6311Please respect copyright.PENANAJjKHEUmPYD
“By the way…setelah es satu gitu mau mau ngambil es dua apa mau kerja?” tanyaku di satu saat.
6311Please respect copyright.PENANA78Q9x3ppES
“Ambil es dua dulu lah,” sahutnya, “di zaman sekarang es satu gakda apa-apanya. Persaingan kan makin ketat di segala bidang.”
6311Please respect copyright.PENANAnx9AGziDlX
“Kirain mau nikah dulu.”
6311Please respect copyright.PENANA1BQtjMNfZ8
“Ah…nikah sih masih jauh dari pikiranku Fen. Kerja dulu, baru mikirin nikah.”
6311Please respect copyright.PENANAxeANIi5ZEr
“Tapi calon istri sudah ada kan?”
6311Please respect copyright.PENANA8nqR5b8aea
“Belum juga. Putus mulu…” suara Andra bernada keluhan.
6311Please respect copyright.PENANAruyMT7F4Jm
“Belum jodohnya aja kali.”
6311Please respect copyright.PENANAa69I4GwBo0
“Mungkin,” Andra menyeka mulutnya dengan tissue, sementara aku sudah selesai makan duluan.
6311Please respect copyright.PENANANo5xCna7es
Kubantuin Andra mengangkut piring-piring kotor ke tempat cuci piring di dapur, sekalian mencucikannya.
6311Please respect copyright.PENANAph5r2Dp6po
Lalu aku menuju ruang depan, menghampiri Andra yang sedang memetik gitar spanyolnya sambil menyenandungkan lagu-lagu Kings Of Convenience yang pada masa itu sedang ngetop-ngetopnya.
6311Please respect copyright.PENANADxxDszsBJD
Aku mulai tak sabaran lagi. Ingin segera mengawalinya. “Kamu gak kangen sama aku Dra?” tanyaku sambil melingkarkan lenganku di pinggang Anda, sehingga ia seperti tak leluasa lagi memainkan gitarnya.
6311Please respect copyright.PENANAQYfT1Gap3y
“Ya kangenlah…serasa mimpi, karena tiba-tiba aja kamu muncul di depan mataku.”
6311Please respect copyright.PENANA4u1dAxk3Ah
“Temani aku tidur yok. Aku takut tidur sendirian.”
6311Please respect copyright.PENANAvjxgx0dcHm
“Boleh…dulu juga waktu kita masih kecil kan suka tidur bareng…” Andra mengangguk lalu bangkit dari sofa.
6311Please respect copyright.PENANAB7hyTXrwen
“Mau ke mana?” tanyaku.
6311Please respect copyright.PENANAaLCljZ3mZm
“Lho…katanya mau ditemenin tidur. Ya ayolah…”
6311Please respect copyright.PENANAAHXelBos16
“Iya…ngobrolnya di tempat tidur aja yok.”
6311Please respect copyright.PENANAMueWS8Syzj
Tempat tidur Andra cukup besar. Kurasa dipakai 3 orang juga bisa.
6311Please respect copyright.PENANAafxAN7UNv6
Aku duluan rebahan di dekat dinding, sementara Andra rebah di sampingku.
6311Please respect copyright.PENANAT0IW71Yrdu
Meski ada selimut, sengaja aku tidak memakainya, karena aku ingin pameran pahaku lewat belahan kimonoku.
6311Please respect copyright.PENANA8j00f4elSs
“Dulu kita sering tidur bareng gini ya. Tapi waktu itu kita masih anak-anak, tak pernah mikir yang bukan-bukan,” kata Andra membuka pembicaraan di atas tempat tidur ini.
6311Please respect copyright.PENANA2aVxHy2L3z
“Sekarang gimana?” tanyaku sambil menumpangkan pahaku ke atas paha Andra yang masih tertutupi celana training hijaunya.
6311Please respect copyright.PENANAoUNqZ977qE
“Hmmmm…tentu beda lah,” sahutnya tanpa menepiskan pahaku di atas pahanya. Bahkan mulai memegang pahaku yang muncul dari belahan kimonoku.
6311Please respect copyright.PENANABfvOsqdXGp
“Jawab yang jujur ya….Kamu udah punya pengalaman dengan cewek?”
6311Please respect copyright.PENANABBoGizJyLH
“Ah…seingatku baru tiga kali…itu pun sudah lama sekali….waktu baru lulus SMA.”
6311Please respect copyright.PENANANgPw6kxF49
“Tiga kali dengan cewek yang itu-itu juga?”
6311Please respect copyright.PENANAoAuxZFKGBI
“Iya.”
6311Please respect copyright.PENANA4O8M01p1Dc
“Yang keempat, kelima dan seterusnya…sama aku aja yok.”
6311Please respect copyright.PENANAvOVixAhuCA
Andra tampak kaget, “Serius?”
6311Please respect copyright.PENANA9sYD5OhsJ5
“Ya serius lah…dulu kamu kan sering perhatiin aku…dan jujur aja aku juga sering perhatiin kamu.”
6311Please respect copyright.PENANA08g4U4hn6p
“Dengan saudara…aku jadi bingung.”
6311Please respect copyright.PENANAJ808PvqLon
“Kita bukan saudara kandung. Bahkan kalau aku belum punya suami, kita dibolehkan menikah kok.”
6311Please respect copyright.PENANAzco4Uo7YmH
“Iya sih…kalau kita orang Batak, marga kita sudah beda.”
6311Please respect copyright.PENANA5WCGFSj0Yn
“Nah…ngerti juga kan?” kataku sambil melepaskan tali kimonoku. Padahal saat itu aku tak mengenakan bra. Kalau kimonoku disingkapkan ke samping, buah dadaku akan langsung tampak di mata Andra.
6311Please respect copyright.PENANAVvbCIB5EJM
Tapi Andra masih ragu juga. Sehingga aku sendiri yang membuka belahan kimonoku ke kanan dan kiri…sehingga tubuhku terlihat hampir sepenuhnya. Cuma celana dalam saja yang masih merintangi pandangan Andra.
6311Please respect copyright.PENANAgcQaoXeC6r
Aku mulai agresif. Kuraih tengkuk Andra sambil berkata, “Emut dong pentil tetekku… ”
6311Please respect copyright.PENANAshZjjWH6Bt
Muka Andra terjerembab di atas payudaraku. Dan ia melakukannya. Melakukan apa yang kuminta. menyedot-nyedot puting payudaraku, seperti bayi yang tengah menetek. Pada saat yang sama, aku pun tak mau berbasa-basi lagi. Tanganku mulai merayapi perut Andra, lalu kuselinapkan ke balik karet yang melingkari perutnya…dan berusaha menyelinap ke balik celana dalamnya.
6311Please respect copyright.PENANAYW6895Ovkz
Aku berhasil menyentuh dan memegang batang kemaluan Andra. Lagi-lagi kutemukan suatu kenyataan, sebentuk penis pria yang panjang gede. Tak jauh beda dengan punya Willy dan Boy. Apakah karena gizi orang Indonesia sudah bagus, sehingga penis anak-anak muda jadi panjang gede begini?
6311Please respect copyright.PENANAZsg3RYzPca
Tapi aku tak mau berkomentar apa-apa, karena tanganku sedang berusaha membangunkan penis saudara sepupuku ini. Aku berhasil membangunkan penis Andra, makin lama makin membesar dan memanjang…sehingga akhirnya kurasakan sudah tegak sempurna. Sementara Andra pun sedang berusaha menurunkan celana dalamku. Ketika ia menemui kesulitan, ia berbisik, “Buka dong CDnya…”
6311Please respect copyright.PENANAn71PV1y1cn
“Buka sama kamu aja…ayo…” kataku sambil menelentang dengan sikap agak binal.
6311Please respect copyright.PENANAMfqkWNxt8h
Andra pun menarik celana dalamku, sampai lutut, sampai betis dan akhirnya terlepas dari kakiku.
6311Please respect copyright.PENANAM2DH6fE6My
“Wow…meqimu bersih licin begini Fen,” kata Andra sambil mengelus-elus kemaluanku dengan telapak tangannya yang terasa hangat.
6311Please respect copyright.PENANAko6MPucQNM
Aku diam saja. Menunggu reaksi Andra berikutnya.
6311Please respect copyright.PENANA2VW2lnLAuN
“Fen…aku pengen jilatin meqimu ini….boleh?” tanyanya, membuatku ingin tertawa. Masa yang begituan juga harus minta izin dulu.
6311Please respect copyright.PENANAFWhv6TwtTh
“Iya, jilatin deh sepuasmu. Aku malah suka kalau kamu mau jilatin meqiku,” sahutku sambil merenggangkan kedua pahaku selebar mungkin, biar Andra leluasa menjilatinya.
6311Please respect copyright.PENANA0RTVPDhE5N
Andra sempat menatapku sesaat dari bawah perutku. Tersenyum dengan sorot senang. Lalu mulutnya menerkam kemaluanku. Langsung terasa lidahnya menjilati labia mayoraku, menyelinap sedikit ke dalam dan akhirnya “nancap” di clitorisku. Aku semakin merenggangkan pahaku. Gila, jilatan Andra ini enak sekali. Membuatku terkejang-kejang dengan mata terpejam-pejam saking gelinya…geli yang nikmat sekali.
6311Please respect copyright.PENANAsg9zawPzMD
Aku pun mulai merengek dan merintih histeris…”Andraaa….aaaah….aaaah enak tenan Draaaa…..aaaaah….aaaah….”
6311Please respect copyright.PENANAGlfcT3jmw6
Begitu tekun Andra menjilati kemaluanku dan menyedot-nyedot kelentitku, namun aku tak tahan lagi…aku takut orgasme sebelum merasakan nikmatnya sodokan batang kemaluan Andra yang panjang gede itu.
6311Please respect copyright.PENANAxg5plsQryc
Maka di satu saat aku raih kepala Andra sambil berkata, “Masukin aja penismu, Dra…aku udah terlalu horny neh…”
6311Please respect copyright.PENANAtuQdT9nIvb
Padahal yang sedang kualami bukan horny lagi, melainkan hampir “meletus”.
6311Please respect copyright.PENANAT5xdww4DG0
Ketika Andra sudah berada di atas tubuhku dan siap untuk menjebloskan penisnya ke liang kemaluanku, masih sempat aku meminta padanya, “Pelan-pelan ya masukinnya. Punyamu gede banget sih.”
6311Please respect copyright.PENANAERF6BvAy8a
“Hmh,” Andra mengangguk sambil mendesakkan moncong penisnya…lepppp…masuk sedikit.
6311Please respect copyright.PENANAqCOrr2nuZl
“Punyamu kecil gini…kayak belum pernah melahirkan aja,” kata Andra setelah berhasil memasukkan separo penisnya.
6311Please respect copyright.PENANAQjBOz4A8HH
“Aku kan dioperasi cezar…makanya punyaku tetap kecil…untung tadi kamu jilatin dulu, jadi ada pelumasnya….”
6311Please respect copyright.PENANAiDN5odgabb
Andra berusaha tersenyum, tapi lalu menyeringai-nyeringai pada waktu mulai mengayun batang kemaluannya. “Aaaahhhh…uuuhhh…liangnya… ngejepit banget, Fen…aaaaah…gak…gak nyangka….punyamu se…seenak ini…..” suaranya terdengar putus-putus….
6311Please respect copyright.PENANATL1O2Yn9Nj
Kutanggapi dengan goyangan pinggul yang pernah kuhidangkan kepada Willy dan Boy. Maka makin hanyutlah batinku dalam kenikmatan bersenggama dengan saudara sepupuku ini.
6311Please respect copyright.PENANAEHZzB1W0BW
Terlebih ketika Andra semakin melengkapi kenikmatanku, dengan remasan di payudara yang satu dan emutan di pentil payudara yang satunya lagi….terkadang ia pun menjilati leherku yang mulai lembab oleh keringat ini…bahkan berkali-kali ia mengecup kelopak mataku, sehingga aku terpejam-pejam dalam nikmat yang tiada taranya.
6311Please respect copyright.PENANAzD3N65pScK
Aku tak menawarkan ganti posisi, karena aku ingin nyaman menikmati enjotan batang kemaluan Andra dalam posisi klasik seperti ini.
6311Please respect copyright.PENANAW524oqc4D0
Aku bahkan mengangkat kakiku tinggi-tinggi, sampai bertopang ke bahu Andra yang mengentotku dengan menahan tubuhnya dengan tangan ditekankan ke kasur seperti sedang berpush-up. Dengan cara seperti ini Andra leluasa membenamkan batang kemaluannya sedalam mungkin, sampai terasa menonjok-nonjok ke ujung lorong kenikmatanku. Oh…ini benar-benar nikmat dan membuat mataku merem melek.
6311Please respect copyright.PENANATgOOl8WSai
“Uuuh…uuuh…Nanti …le…lepasin di luar?” tanya Andra tanpa menghentikan genjotan batang kemaluannya, sehingga suaranya tersengal-sengal.
6311Please respect copyright.PENANAiRQ5MKKqr8
“Di mana enaknya aja…di luar boleh, di dalam boleh…terserah kamu pokoknya…”
6311Please respect copyright.PENANA2VbqWl6obD
“Asyik….” kata Andra sambil mempercepat genjotannya, tepat pada saat aku merasa akan mencapai puncak orgasmeku.
6311Please respect copyright.PENANA9oBGFNMMeA
“Duuuh…Andraaaa….aku udah mau lepas Draaaa……” rintihku sambil memejamkan mataku.
6311Please respect copyright.PENANAhAwjgAS8Zv
Andra seperti mengerti apa yang harus dilakukannya. Ia mempercepat enjotan batang kemaluannya, maju-mundur-maju-mundur-maju-mundur…..! Sepasang payudaraku juga tak luput dari remasannya…dan aku memekik lirih ketika sudah tiba di puncak kenikmatanku, “An…draaaaa…….”
6311Please respect copyright.PENANA5GVCDjya5r
Tapi Andra pun membenamkan batang kemaluannya kuat-kuat. Dan cretttt….srettt….crrrtttt…sretttttt….crotttt…. liang kemaluanku terasa disemprot-semprot oleh cairan kental dan hangat, begitu banyaknya sampai terasa meluap ke luar kemaluanku.
6311Please respect copyright.PENANAbOiTZia9QK
“Iiih…ternyata kamu juga ngecrot….” kataku sambil tersenyum menggoda diiringi cubitanku di pipi Andra.
6311Please respect copyright.PENANAVgwA7ezVMZ
“Iya…gak bisa kontrol lagi, terlalu enak, Fen.”
6311Please respect copyright.PENANAgWSz8U6Ujj
“Kalau aku gak ikut KB, ngecrot bareng gitu bisa jadi anak….”
6311Please respect copyright.PENANA0dEphPV9xj
“Masa?! Tapi sekarang aman kan?”
6311Please respect copyright.PENANA9ILlH0G6p0
“Aman terkendali delapan enam….” sahutku sambil mendekap pinggangnya erat-erat. Sengaja kudekap kuat-kuat, agar batang kemaluannya tetap tertanam di liang vaginaku, sambil meresapi kepuasan yang baru saja kudapatkan.
6311Please respect copyright.PENANAoVelGICayA
Ketika penis Andra melemas, akhirnya terlepas sendiri dari vaginaku. Terasa air mani Andra mengalir ke permukaan anusku…banyak sekali.
6311Please respect copyright.PENANAUpynBJ6uFI
“Fen, dulu aku pernah ngintip kamu lagi mandi,” kata Andra waktu aku sedang mengelap kemaluanku dengan tissue, “dan sejak saat itu aku sering ngocok, sambil membayangkan sedang nyetubuhi kamu. Hihihi.”
6311Please respect copyright.PENANAJYa1VUJqy8
“Terus?” aku duduk sambil main-mainin batang kemaluan Andra yang sudah lemas.
6311Please respect copyright.PENANAYbBEpgwNO7
“Pokoknya tiap kali ngocok, pasti aku bayangkan lagi main sama kamu,” kata Andra sambil duduk juga, “Akhirnya sekarang jadi kenyataan, emwuaaaahh…”
6311Please respect copyright.PENANAnHCHNWzY1S
Andra mengecup pipiku. Kubalas dengan ciuman di bibirnya. Lalu turun dari tempat tidurnya. Melangkah ke kamar mandi. Mencuci kemaluanku dengan sabun, kemudian mengelapnya dengan handuk. Kemudian handuk itu kulilitkan menutupi dari pinggang sampai pahaku.
6311Please respect copyright.PENANAwaEKXBTGO0
Ketika kembali ke dekat tempat tidur, kulihat kain seprainya sudah diganti dengan seprai baru berwarna coklat muda. Memang sejak kecil Andra itu selalu ingin rapi dalam segala hal.
6311Please respect copyright.PENANAfzD03gSFiz
“Kenapa udah dirapikan tempat tidurnya? Emang gak pengen lagi?” tanyaku sambil duduk di pinggiran tempat tidur.
6311Please respect copyright.PENANA9VO3kDrONb
“Hahahaaa….santai aja…kalau udah ada yang pertama pasti ada yang kedua,” kata Andra sambil menggelitik pinggangku, “Aku mau bikin kopi dulu ya. Kamu mau?”
6311Please respect copyright.PENANAU6pQoDSuP0
“Kalau ada sih coklat susu aja,” sahutku.
6311Please respect copyright.PENANAPApySyvbP6
“Ada,” Andra mengangguk lalu keluar dari kamar.
6311Please respect copyright.PENANApT8hKxEwfU
Agak lama Andra di luar kamar. Aku pun mengenakan kembali kimonoku tanpa mengenakan pakaian dalam. Keluar dari kamar dan menghidupkan tv di ruang keluarga. Lalu duduk di sofa panjang depan tv. Di situlah aku teringat…ada yang kulupakan…ya, aku lupa menghidupkan kamera video recorder hpku…padahal aku sudah berjanji akan merekam semua adegan persetubuhanku dengan Andra, lalu memperlihatkannya kepada suamiku setelah pulang nanti. Tapi biarlah, kan nanti masih ada kesempatan lain.
6311Please respect copyright.PENANAyswT9eMvIF
Tak lama kemudian Andra menghampiriku dengan secangkir kopi hitam dan secangkir coklat susu. Setelah meletakkan kedua cangkir itu di meja kecil di depanku, ia duduk di samping kananku.
6311Please respect copyright.PENANApZV7rUBGHE
“Bagaimana perasanmu sekarang?” tanyaku setelah mendaratkan kecupan mesra di pipinya.
6311Please respect copyright.PENANAxdq8tDcvgJ
Ia tersenyum. Ini yang kusukai sejak kecil. Senyumnya itu menawan sekali. “Luar biasa senangnya hatiku….yang membuatku diam-diam kasmaran, sekarang sudah bisa kumiliki….rasanya masih seperti dalam mimpi,” katanya sambil melingkarkan lengan kirinya di pinggangku, “Aku akan ngambil es dua di Jakarta aja ah…biar bisa sering ketemu sama kamu. Tapi…kalau di Jakarta takut ketahuan sama Mas Didi.”
6311Please respect copyright.PENANAp2i1a1GKhA
“Gampang lah, bisa diatur. Hotel kan banyak.” sahutku
6311Please respect copyright.PENANAFmG3ZeYWBN
“Iya ya…tapi aku belum kerja…mana sanggup bayar hotel?”
6311Please respect copyright.PENANAmeWlZn6zsF
“Santai aja bro…nanti aku yang cukongin.”
6311Please respect copyright.PENANAx0lOfkYA4F
“Siip…kalau gitu aku bener-bener mau ambil es dua di Jakarta aja,” Andra tampak ceria, sementara tangan kanannya mulai mengusap-usap pahaku yang tersembul lewat belahan kimono. Makin lama usapannya makin naik…akhirnya mengelus kemaluanku….menyelipkan jemarinya sampai menyentuh labia minoraku…clitorisku…dan…ah….ini membuatku horny lagi !
6311Please respect copyright.PENANAfYyF1jRSaj
Aku pun tak mau kalah. Kuselinapkan tanganku ke lingkaran celana training Andra…langsung berhasil memegang batang kemaluannya. Ternyata ia juga tak mengenakan celana dalam.
6311Please respect copyright.PENANAxVtdme11Og
Masih lemas. Tapi langsung membesar setelah kuremas. Makin membesar dan makin tegang. Tentu tokcer lah. Andra kan masih muda banget.
6311Please respect copyright.PENANACmBhkBImRi
Setelah terasa batang kemaluan Andra cukup siap, aku menungging di sofa, sambil menyingkapkan kimonoku, sehingga pantatku terbuka total, “Ayo masukin dari belakang…” ajakku, tapi jangan ketukar sama anus ya…”
6311Please respect copyright.PENANAudaRHWgl2a
Andra mengikuti ajakanku. Setelah melepaskan celana trainingnya ia berusaha memasukkan batang kemaluannya dari belakang. Tak terlalu sulit membenamkannya, karena liang kewanitaanku sudah basah lagi akibat permainan jemarinya tadi. Yang lucu adalah posisi Andra. Kaki kirinya ditekuk, lututnya berada di sofa, sementara kaki kanannya menginjak lantai. Tapi ia bisa mengenjotku dengan mantap sekali.
6311Please respect copyright.PENANAKvr8MzVPgS
Dan aku mulai terpejam-pejam saking nikmatnya.
6311Please respect copyright.PENANAGdbuUrZ9X8
Meski hari semakin malam……
episode-4
6311Please respect copyright.PENANAt3nymd38bO
Tak kusangka Andra mampu memberi kepuasan batin padaku. Kepuasan yang murni, tidak seperti suamiku sendiri, yang selalu harus ada “obatnya”. Maka kunjunganku di rumah Bude selama seminggu lebih itu, menggoreskan kisah indah baru di dalam perjalanan hidupku.
6311Please respect copyright.PENANAer4bb22qSA
Dan aku jadi seperti kafilah dahaga di tengah padang pasir, lalu menemukan oase….yang menyegarkan batinku, yang membuatku menjadi rakus…rakus sekali…seolah ingin menguras kejantanan Andra….seolah ingin menguras air mani Andra….siang malam kukuras. Kuminum dengan mulut atas dan mulut bawah….oooh….Andra…Andra… kau seakan menyuburkan padang rumputku yang gersang di musim kemarau panjang…yang tadinya layu kering…lalu turun hujan lebat terus menerus….mengubah suasana…semuanya jadi subur dan menghijau.
6311Please respect copyright.PENANAza1kW7S75a
Namun setelah berada di Jakarta kembali, terkadang hatiku berkata dan bertanya-tanya, “Semuanya itu kulakukan demi suami tercinta. Tapi mana untuk diriku sendiri? Salahkah kalau aku berselingkuh tanpa memberitahu suamiku? Rasanya aku juga ingin kenyamananku tidak diganggu oleh interogasi suamiku. Apakah aku melakukan pelanggaran kalau ketemuan dengan seseorang tanpa memberitahu suamiku?”
6311Please respect copyright.PENANA1MjjahVynJ
Lalu kenapa cowok yang mengaku bernama Nino dan sering chat denganku itu terasa begitu menggoda dan membangkitkan kepenasarananku?
6311Please respect copyright.PENANAY1bAseMa13
Ia berkali-kali mengajak ketemuan denganku di Plaza Senayan. Tapi aku selalu mencari-cari alasan untuk menghindar. Masalahnya waktu yang ia tentukan selalu bentrok dengan acara lain.
6311Please respect copyright.PENANABtxRkwyXxG
Padahal melihat dari foto profilenya, aku sangat tertarik padanya. Karena ia tampan dan sexy di mataku. Bahkan menurut pengakuannya, ia itu indo. Ayahnya Jawa, ibunya Australia, tapi lahir besar di Jakarta.
6311Please respect copyright.PENANAI3LxNbaRlI
Teman chat bernama Nino itu kukenal dari sebuah situs gaul. Bukan dari FB, yang sering seenaknya main blokir membernya. Dari situs gaul itu, lalu berkembang ke chat.
6311Please respect copyright.PENANA8fFoEYImiT
Aku sudah terang-terangan mengatakan bahwa aku sudah punya suami dan seorang anak. Tapi teman chat bernama Nino itu terus-terusan mendesak, karena menurutnya aku ini tergolong typenya. Apalagi usiaku yang 5 tahun lebih tua darinya, itu yang ia sukai. “Aku justru suka cewek yang lebih tua dariku,” pesannya dalam chatting.
6311Please respect copyright.PENANAeutxD8ZfO7
Aku masih ingat benar saat itu chattingku dengan Nino seperti ini:
6311Please respect copyright.PENANAJ4zfEeZyVj
Aku : Meskipun aku ini typemu, aku kan sudah punya suami. Lalu kalau ketemuan, mau ngapain?
6311Please respect copyright.PENANAt8OG3k2j3W
Nino : Jujur, aku ingin melakukan apa pun yang Mbak bersedia melakukannya.
6311Please respect copyright.PENANAXHZsm0cCwR
Aku : Melakukan apa misalnya?
6311Please respect copyright.PENANAf1BOuie0nW
Nino : Memeluk, menciumi Mbak dari ujung kaki sampai ujung rambut, aku mau.
6311Please respect copyright.PENANAeJDpdRsno3
Aku : Hihihihi…itu artinya aku harus telanjang dong.
6311Please respect copyright.PENANAzGkjBiBDzn
Nino: Kalau Mbak bersedia telanjang, wah, aku akan lakukan apa pun yang Mbak minta. Tolonglah aku Mbak….diam-diam aku jadi mikirin Mbak terus.
6311Please respect copyright.PENANALlYhIpgOyI
Mungkin ia tidak tahu, bahwa diam-diam aku pun sering mikirin dia. Dan begitulah. Pada suatu saat aku yang duluan kirim message. Kataku, “Kalau serius mau ketemuan, ayo kapan? Tapi harus di jam kerja. Biar suamiku lagi di kantor.”
6311Please respect copyright.PENANAfEcKQntdyy
Tanpa menunggu lama, aku menerima jawabannya, “Besok aja Mbak. Jam sembilan pagi aku menunggu di depan counter steak…(ia menyebutkan nama counter steak paling terkenal di Jakarta) Gimana?
6311Please respect copyright.PENANAxG8sYIhfAA
Jawabku, “Oke. Tapi pulangnya gak bisa sampai malam. Sebelum jam 5 sore aku harus sudah di rumah.”
6311Please respect copyright.PENANA6tcsDCJSAj
Tulis Nino : “Deal, Mbak Cantik !”
6311Please respect copyright.PENANAGQsLwRjmdl
Esok paginya, sebelum suamiku berangkat kerja, aku bilang dulu padanya, “Nanti aku mau belanja ke mall, Mas. Pulangnya mungkin agak sorean, sekalian mau ketemuan sama Bu Shanti.”
6311Please respect copyright.PENANAO8ZHYlrp3i
Dan enak saja Mas Didi mengiyakan. Bahkan aku yakin jika aku jujur minta izin untuk ketemuan dengan teman chat juga, ia pasti mengizinkan. Yang penting pulangnya laporan.
6311Please respect copyright.PENANANYFWsHB3uF
Setelah suamiku berangkat, aku bergegas masuk ke kamar mandi. Kubersihkan sekujur tubuhnya, sampai sela-sela yang tersembunyi pun kubersihkan.
6311Please respect copyright.PENANAth9JA4hsKT
Tapi pakaian yang kukenakan saat itu casual saja. Hanya mengenakan baju kaus hitam dan celana panjang hitam juga. Aku tak mau mengenakan pakaian yang seksi-seksi, takut dicurigai oleh suamiku kalau kebetulan ia pulang duluan.
6311Please respect copyright.PENANAgcMfXHh5Gz
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di dalam taksi yang akan membawaku ke Plaza Senayan.
6311Please respect copyright.PENANA6zGMxbCPhM
Ketika kuterima massage dari Nino, bertanya Mbak pakai baju apa? Kujawab, “Baju kaus hitam, celana panjang hitam juga. Kamu?”
6311Please respect copyright.PENANAiXjy5hffOo
Ia menjawab, “Celana jeans, t-shirt putih dengan gambar dan tulisan Kangaroo”
6311Please respect copyright.PENANAZt7fhj60Uh
Ketika aku tiba di tempat yang sudah dijanjikan, aku langsung mendapat teguran, “Mbak Feni?”
6311Please respect copyright.PENANA5GxvgO2rYr
Aku menoleh. Benar, ada anak muda tampan berkaus putih dengan tulisan Kangaroo. Kelihatan benar dia ada turunan bulenya, bahkan kulitnya lebih halus daripada orang bule. Tapi di belakang anak muda itu maju seorang anak muda lain, dengan baju dan celana yang sama. Dan yang paling membingungkan, dua-duanya berwajah dan berpostur sama !
6311Please respect copyright.PENANAJaxqACgIla
“Lho…kok jadi dua? Nino yang mana?” tanyaku bingung.
6311Please respect copyright.PENANAWJt1wVUxbU
Salah seorang dari mereka menjawab, “Nino itu gabungan nama kami, ToNI dan ToNO. Jadi kalau Mbak tanya yang mana Nino, ya kami berdua ini.”
6311Please respect copyright.PENANAfcdJIT0BBl
“Ntar dulu….kalian ini kembar?”
6311Please respect copyright.PENANAvxMr9KwUT0
Kedua anak muda itu menjawab berbarengan, “Iya Mbak…”
6311Please respect copyright.PENANAJZPzoNn8rd
Aku masih bingung. Dan bertanya lagi, “Yang suka chat sama aku, siapa?”
6311Please respect copyright.PENANAmd5GfEARXs
“Kami berdua, Mbak,” lagi-lagi mereka menjawab bareng-bareng, seperti koor saja.
6311Please respect copyright.PENANA32TEZEMGUN
Aku menarik salah satu kursi di areal food court itu. Lucunya, mereka pun menarik kursi secara kompak, yang satu duduk di sebelah kananku, yang satu lagi di sebelah kiriku.
6311Please respect copyright.PENANANdpZUpV4q5
“Mmm…oke deh,” kataku sambil menahan tawa karena menemukan kejutan ini,”Sekarang acaranya gimana?”
6311Please respect copyright.PENANAJdnogTPqjz
“Ngobrolnya di mobil aja Mbak…oke?” kata anak muda yang duduk di sebelah kananku.
6311Please respect copyright.PENANAz5M28HQX06
“Kalian bawa mobil?” tanyaku sambil bangkit dari kursiku.
6311Please respect copyright.PENANA33KC0NwqET
Mereka mengangguk bareng.
6311Please respect copyright.PENANAMVy2uXkI62
Lalu aku ikuti juga langkah mereka menuju areal parkir.
6311Please respect copyright.PENANAYIWQTIDmLt
“Susah sekali membedakan kalian ya?” cetusku ketika salah seorang di antara mereka telah tiba di sebuah sedan putih dan membuka pintu kanan depannya.
6311Please respect copyright.PENANAEAaNUEVUPX
“Gampang Mbak. Aku Tono, ada tai lalatnya di dekat mata kiriku ini kan?” kata yang mengaku bernama Tono sambil menunjukkan tai lalat di samping mata kirinya.
6311Please respect copyright.PENANANohZrAN3wu
“Oke, kamu Tono…berarti yang satu lagi itu Toni ya?” kataku sambil tersenyum.
6311Please respect copyright.PENANAVWuLEuDjCO
“Iya,” Tono mengangguk.
6311Please respect copyright.PENANAkoIj6LSuwa
Toni yang duduk di belakang setir, aku duduk di kiri belakang, sementara Tono duduk di sampingku.
6311Please respect copyright.PENANANqf52ikclP
Sedan putih ini mulai bergerak meninggalkan area parkir.
6311Please respect copyright.PENANAvtrqflRg7I
“Kalian mau bawa aku ke mana neh?” tanyaku.
6311Please respect copyright.PENANAyUxZ7IrQs3
Toni menyebut nama salah satu hotel bintang lima yang tak jauh dari Plaza Senayan.
6311Please respect copyright.PENANAXXtNXSGREk
“Mau ngapain ke hotel segala?” tanyaku dengan sikap seolah-olah perempuan yang belum pernah melakukan kemesuman.
6311Please respect copyright.PENANAfyvn6cGI09
Tono tak bersuara. Tono hanya tersenyum, lalu mendekatkan bibirnya ke bibirku. Dan anehnya, aku suka dengan gerak-geriknya itu. Maka ketika bibirnya menyentuh bibirku, langsung aja aku menyambutnya dengan lumatan.
6311Please respect copyright.PENANAPJKvLq00aW
Aku sudah menduga, 2 saudara kembar ini akan “mengeroyokkku”. Tapi gerak-gerik mereka yang lucu, sebagaimana biasanya 2 saudara kembar, malah membuatku penasaran. Seperti apa kelakuan mereka di ranjang nanti? Karena itu aku ikut saja bersama mereka, tanpa protes yang berarti.
6311Please respect copyright.PENANAKWqN0GnmV3
Tapi untuk meyakinkan apa yang akan terjadi, di dalam lift hotel menuju lantai 21, aku bertanya, “Aku ingin kita jujur dulu. Apa yang akan terjadi di kamar hotel nanti?”
6311Please respect copyright.PENANArJldlWrZgp
Toni yang sedang melingkarkan lengannya di pinggangku menyahut, “Kalau Mbak gak keberatan, kami ingin hubungan sex.”
6311Please respect copyright.PENANArMX0NdkWz3
“Kami?!” cetusku pura-pura kaget dan tidak biasa, meski aku sudah beberapa kali dithreesome oleh suamiku.
6311Please respect copyright.PENANA90doKFi8lk
“Iya. Kami selalu kompak, Mbak. Kalau Mbak menolak salah satu di antara kami, berarti Mbak menolak kami dua-duanya,” kata Tono, “Tapi kalau Mbak bersedia menerima keinginan kami, berarti dua-duanya akan menjadi milik Mbak.”
6311Please respect copyright.PENANAJSd3aqVGE8
Aku tidak mengomentari ucapan Tono itu. Bahkan setelah aku berada di dalam kamar mewah yang mereka booking, aku belum menyatakan keputusanku, belum menerima ataupun menolak.
6311Please respect copyright.PENANAsyVfer7z0S
Tapi, ketika aku duduk di sofa panjang, diapit oleh kedua saudara kembar itu, rasanya hasratku makin lama makin memburu. Ada bermacam-macam rasa penasaran juga. Sehingga akhirnya aku berkata, “Sebenarmya aku belum pernah dithreesome seperti yang kalian inginkan. Selama ini aku hanya melihat hal itu dari video dan cerita-cerita.”
6311Please respect copyright.PENANAIgRnSugPku
“Makanya Mbak accept deh keinginan kami,” kata Tono.
6311Please respect copyright.PENANAQXNaTWy5tJ
“Iya Mbak,” kata Toni, “kami gak mungkin kasar-kasar deh sama Mbak. Malah sebaliknya…kami ingin membelai Mbak dengan penuh kelembutan.”
6311Please respect copyright.PENANAxJ85oAj46r
“Oke,” akhirnya aku mengangguk, “Tapi aku gak mau double penetration ya.”
6311Please respect copyright.PENANAyOhQpaJy3G
“Deal,” kata Tono dengan wajah ceria, “Kami juga gak suka main anal kok.”
6311Please respect copyright.PENANAEQRp89WRF5
“Sebentar ya, aku pengen pipis dulu,” kataku sambil bangkit dan melangkah ke kamar mandi.
6311Please respect copyright.PENANAOJ2fBst4yI
Di kamar mandi, selesai pipis, kucuci kemaluanku sebersih-bersihnya. Aku tak mau ada aroma yang tak enak dari alat kewanitaanku yang paling penting ini. Semuanya harus bersih dan harum.
6311Please respect copyright.PENANAqLRA4GfX8a
Setelah selesai bersih-bersih dan harum-harum, kugantungkan celana panjangku di kapstok , lalu kubelitkan handuk putih punya hotel, menutupi dari ujung baju kaus hitamku sampai ke lutut. Biar jangan ribet pada waktunya nanti.
6311Please respect copyright.PENANAuHn3fEaqsA
Rasanya seperti itu pun aku sudah nakal. Karena kalau handuk putih itu dilepaskan, tinggal celana dalam yang masih melekat di bagian bawah perutku. Tapi ketika aku menghampiri kedua saudara kembar yang masih duduk di sofa panjang itu, gila…mereka lebih nakal lagi. Mereka sudah menanggalkan cel;ana jeans dan celana dalam. Jadi mereka cuma tinggal mengenakan baju kaus putih bertuliskan Kangaroo itu saja. Dan mereka sedang memegangi penis mereka masing-masing, sambil tersenyum waktu aku menghampiri mereka.
6311Please respect copyright.PENANAm9RpfB3k19
Aku duduk di tengah, di antara kedua saudara kembar itu. Dan aku sudah mulai bisa menghapal yang mana Tono dan yang mana Toni. “Wow, kalian udah siap tempur gini?!” seruku sambil memegang penis Tono dengan tangan kanan dan penis Toni dengan tangan kiri. Dasar kembar…ketika kugenggam sambil kucermati, penis mereka pun sama besar dan sama panjang ! Dan dua-duanya sudah sama-sama ngaceng….!
6311Please respect copyright.PENANA6xaiJoROBx
Mereka kompak dalam segalanya. Mereka bergerak melepaskan baju kaus hitamku, lalu Tono menjilati dan mengemut pentil payudara kananku, sementara Toni melakukan hal yang sama pada pentil payudara kiriku.
6311Please respect copyright.PENANAIskmJGD3pK
Ini sangat unik buatku. Pada saat sepasang payudaraku diemut oleh mereka, aku pun mulai meremas-remas penis mereka.
6311Please respect copyright.PENANAaz8yARy5er
Beberapa saat kemudian Tono bergerak ke bawah, sementara Toni tetap asyik mengemut puting payudara kiriku.
6311Please respect copyright.PENANAOzjLVXWiea
Tono menarik handuk putihku dengan hati-hati, kemudian melepaskannya, melemparkan handuk itu ke atas meja kecil, lalu menurunkan celana dalamku sampai terlepas dan melemparkannya ke atas onggokan handuk putih itu. Toni malah mulai menciumi bibirku sambil meremas-remas payudaraku dengan lembut. Sementara Tono mulai menjilati betisku, merayap ke atas sedikit demi sedikit, sampai ke paha…menjilatinya terus sampai ke pangkal pahaku…dan akhirnya terkonsentrasi di kemaluanku. Ahhh…ini membuatku terpejam-pejam dalam nikmat. Bahwa ketika aku sedang saling lumat dengan Toni, yang menimbulkan fantasi tersendiri, Tono sudah giat sekali menjilati kemaluanku sampai menyelinap ke celah kemaluanku, lalu menjilati kelentitku…sehingga aku mulai terkejang-kejang dalam nikmat yang luar biasa.
6311Please respect copyright.PENANAprTCbbp4CL
Beberapa saat kemudian, Tono berlutut di karpet, sambil berusaha agar penisnya sejajar dengan kemaluanku. Tanpa disuruh lagi aku pun memajukan posisi pinggulku sambil merentangkan sepasang pahaku selebar mungkin. Pada saat itulah terasa batang kemaluan Tono mulai melesak sedikit demi sedikit ke dalam liang meqiku. Pada saat yang sama, Toni berdiri mengangkang di atas sofa, agak membungkuk dan mengangsurkan penisnya ke arah mulutku. Aku pun menyambutnya. Menggenggam penis Toni yang sudah ngaceng berat ini, kemudian menjilatinya sebinal mungkin. Lalu kukulum penis yang sedang kupegang ini, kuisap-isap sambil kusedeot-sedot di dalam mulutku. Sementara Tono sudah mulai mengayun batang kemaluannya di dalam liang kewanitaanku.
6311Please respect copyright.PENANASkw1UjAVrG
Oh, fantastis sekali rasanya. Bahwa ketika aku semakin binal menyelomoti penis Toni, liang kewanitaanku disodok-sodok semakin gencar oleh penis Tono.
6311Please respect copyright.PENANAVFOebnr7yT
Cukup lama aku digauli dengan cara yang fantastis ini. Sampai pada satu saat, Toni bertukar tempat dengan saudaranya. Lalu Toni membenamkan batang kemaluannya ke dalam liang kemaluanku, tak sulit karena liang kemaluanku sudah basah dan licin sekali. Toni pun mulai keenakan mengayun senjata kejantanannya, seolah memompa liang meqiku….Blessss…..sretttt….blessss…sretttt…blesss…..
6311Please respect copyright.PENANAgwRzcdvrk0
Sementara Tono sudah menggantikan tempat saudaranya. Mengangsurkan batang kemaluannya, yang kusambut dengan mulutku. Mulutku cedpat bereaksi. Bergerak-gerak maju mundur, sehingga tak ubahnya liang vaginaku yang sedang membesot-besot batang kemaluan Tono.
6311Please respect copyright.PENANAaq2qiq6Djq
Tapi pada satu saat kudengar suara Toni. “Mbak…boleh dilepasin di dalam?”
6311Please respect copyright.PENANASruGYbtLO0
Kulepaskan dulu penis Tono dari dalam mulutku untuk menjawab ucapan Toni itu. “Iya,” kataku. Lalu aku sibuk lagi menyelomoti batang kemaluan Tono.
6311Please respect copyright.PENANAne1FOZInK4
Toni makin mempercepat ayunan batang kemaluannya, keluar masuk maju mundur….sampai akhirnya terdengar mendengus, “Uuuuhhhhhhhhhhh……” disusul dengan semburan-semburan air maninya di dalam liang meqiku. Padahal aku ingin agak diulur sedikit ejakulasinya, karena aku juga merasa hampir orga.
6311Please respect copyright.PENANAeCTAVKQdsv
Setelah Toni mencabut penisnya, Tono cepat turun, menggantikan peran Toni tadi. Membenamkan batang kemaluannya di liang vaginaku yang masih basah kuyup oleh air mani Toni. Lalu mulai mengayunnya.
6311Please respect copyright.PENANALOn8RldzRS
Dan inilah yang kutunggu. Bahwa ketika Tono makin cepat mengayun penisnya, aku pun aktif menggerak-gerakkan pinggulku. Agak lama hal ini kulakukan. Sampai ketika tampak gejala-gejala Tono mau ejakulasi, aku pun semakin gila menggoyang-goyang dan meliuk-liukkan pinggulku.
6311Please respect copyright.PENANAOV6HEtD4nL
Gerakan pinggulku ini berhasil untuk membuat Tono ejakulasi berbarengan dengan orgasmeku. Tentu saja ini kuanggap sebagai persetubuhan yang perfect. Bahwa ketika penis Tono memancarkan air maninya, aku pun sedang berada di puncak kenikmatanku yang nikmat tiada taranya.
6311Please respect copyright.PENANAl4gbadnhis
Ketika mandi bersama di bawah pancaran air hangat, aku merasakan sesuatu yang unik juga. Tono membersihkan tubuhku yang sebelah kanan, dari ujung kaki sampai ke leher, sementara Toni membersihkan tubuhku yang sebelah kiri. Dan aku sendiri lebih tertarik untuk menyabuni penis mereka sekaligus. Ini pengalaman baru bagiku. Membersihkan dua batang kemaluan sekaligus, yang ukurannya sama benar.
6311Please respect copyright.PENANAAjmbG7OkRV
Tapi pada waktu mandi juga aku minta agar selanjutnya jangan langsung mereka berdua menggauliku. Aku minta agar ketika aku sedang bersetubuh dengan Toni, maka Tono tak boleh menyentuhku. Demikian juga pada waktu aku bersetubuh dengan Tono, maka Toni tak boleh menyentuhku, kecuali kalau aku menghendakinya. Mereka setuju. Lalu siapa yang akan maju duluan nanti?
6311Please respect copyright.PENANAclerH6CT5k
“Suit aja !” kataku, “yang menang, maju duluan.”
6311Please respect copyright.PENANAGv3yk53g7v
Mereka setuju. Lalu suiten di kamar mandi. Tapi apa yang terjadi? Puluhan kali mereka suit, hasilnya selalu draw ! Kalau Tono mengeluarkan telunjuk, Toni pun mengeluarkan telunjuk. Kalau Toni mengeluarkan jempol, Tono pun mengeluarkan jempol. Kalau yang satu mengeluarkan kelingking, yang lainnya juga mengeluarkan kelingking. Apakah hal itu pertanda menyatunya batin anak kembar, sehingga mereka selalu berpikir dan bertindak yang sama? Entahlah. Tapi aku jadi bosan menunggunya. Kebetulan kulihat ada beberapa coin seratusan di pinggir washtafel. Kuambil satu dan kuputuskan, “Tono yang burung kakatua, Toni yang burung garuda pancasila ya.”
6311Please respect copyright.PENANANoKRMrF7LH
“Ya,” mereka menjawab serempak.
6311Please respect copyright.PENANAetaTuRo3Sl
Lalu kujentik coin itu ke atas dan jatuh di lantai kamar mandi. Ternyata yang ada di atas adalah burung garuda.
6311Please respect copyright.PENANAh8qKwm9U5h
“Nah…berarti Toni yang maju duluan. Setelah Toni selesai, baru Tono boleh maju. Deal?” tanyaku.
6311Please respect copyright.PENANAhf7pGbVppz
“Deal !” jawab mereka serempak lagi.
6311Please respect copyright.PENANAKCu13pAiRi
Ketika aku melangkah keluar kamar mandi, dengan hanya melilitkan handuk hotel di pinggangku, Toni langsung menggandeng lenganku, juga dengan hanya melilitkan handuk di pinggangnya.
6311Please respect copyright.PENANAFt9OlNo7P6
Toni langsung meraihku ke atas tempat tidur dengan senyum di bibirnya. Aku pun tidak tinggal diam. Kudorong dadanya sampai ia terlentang di atas tempat tidur. Dan aku melompat ke atas tubuhnya, menghempaskan diri di atas dadanya. Mengamati wajah tampannya dengan seksama. Berpikir bahwa aku bernasib baik, karena teman selingkuhku selalu berwajah dan bertubuh bagus. Apalagi sekarang, yang kumiliki adalah dua sosok yang jauh di atas rata-rata.
6311Please respect copyright.PENANAzjcQNCMm0N
“Sekarang aku mau konsen sama kamu dulu. Tono akan kuanggap gak ada dulu,” desisku sambil menyontek hidung mancungnya, disusul dengan pagutanku di bibirnya.
6311Please respect copyright.PENANANKhxrmxAxK
Ceria Toni menyongsong pagutanku dengan lumatan mesra. Sambil menyelinapkan tangan ke balik lilitan handuk. Lalu meremas-remas buah pantatku dengan rakusnya. Dan ketika handuk kami tertanggal, aku merasakan bahwa penis Toni sudah mengeras lagi. Maklum anak muda.
6311Please respect copyright.PENANApN64hezxWq
Tapi aku ingin membuat ereksinya prima. Maka aku pun melorot sampai kepalaku berada di bawah perut Toni. Tanpa keraguan lagi kujilati moncong penis Toni yang masih menelentang itu. Kujilati dari testis sampai ke leher penisnya, lalu dengan tekun kujilati moncongnya sambil menggenggam batangnya.
6311Please respect copyright.PENANA9hJg2rYqU6
Toni tampak keenakan dengan perlakuanku padanya. Dan terasa batang kemaluannya sudah benar-benar tegang, mengacung ke atas dengan gagahnya. Tak mau buang-buang waktu lagi, aku pun berjongkok, dengan sepasang kaki berada di kanan-kiri pinggul Toni. Sementara kemaluanku pas berada di atas “topi baja” penis Toni. Setelah merasa posisi moncong penis Toni pas menempel di ambang pintu kewanitaanku, kuturunkan pinggulku, sehingga batang kemaluan Toni mulai amblas ke dalam liang vaginaku.
6311Please respect copyright.PENANAfhoSy37x0R
Aku terpejam sesaat…gila…ini enak sekali…
6311Please respect copyright.PENANAsINdk0AgAc
Lalu aku mulai action, menaik turunkan pinggulku, sehingga penis Toni yang berada di dalam cengkraman vaginaku terasa seperti menyodok-nyodok liang kemaluanku. Dan gesekan antara penis dengan dinding lubang kemaluanku, membuatku merem melek, namun aku semakin aktif mengayun pinggulku turun naik. Sementara Toni makin asyik, memegang sepasang payudaraku yang bergelantungan di atas dadanya, lalu meremasnya dengan lembut.
6311Please respect copyright.PENANAU4jZx4gnGr
Sebenarnya dalam tempo singkat saja aku merasa mau orgasme lagi. Tapi aku harus bisa mengontrolnya, karena setelah ini aku harus meladeni Tono. Tapi posisi WOT memang membuat pihak wanita cepat orgasme. Karena itu aku mengajak Toni berguling ke samping sampai aku di bawah lagi.
6311Please respect copyright.PENANAmBnTtFtIAO
Toni senang saja kelihatannya. Posisi klasik pun membuatnya keenakan mengenjotku. Terlebih setelah kuangkat pahaku tinggi-tinggi, sampai sepasang kakiku terjuntai di atas bahunya. Dan aku tak mau kemaluanku jadi becek pada waktu Tono menyetubuhiku nanti. Karenanya kuminta agar Toni melepaskan air maninya di luar saja.
6311Please respect copyright.PENANAJAkdHKgMgh
Toni setuju saja. Setelah keringatnya bercucuran, akhirnya ia memuncratkan air maninya di atas perutku, bertubi-tubi ngecrot, tapi tak sebanyak yang pertama tadi.
6311Please respect copyright.PENANANSfXppPLH7
Kuseka genangan-genangan kecil air mani Toni dengan handuk yang masih tergolek di atas tempat tidur.
6311Please respect copyright.PENANAfNEdwd8j0F
Toni mengecup bibirku, kemudian turun dari tempat tidur dan melangkah ke kamar mandi. Tono pun naik ke atas tempat tidur dengan penis yang tampak sudah ngaceng berat. Kusambut kehadirannya dengan senyum manis.
6311Please respect copyright.PENANAMQJoFlZBJa
Dan saat-saat Tono membenamkan penisnya ke dalam vaginaku, adalah saat-saat aku hampir mencapai klimaks. Namun lagi-lagi aku berusaha mempertahankannya, karena ingin berlama-lama menghayati nikmatnya dienjot oleh anak muda berdarah campuran itu.
6311Please respect copyright.PENANARXLrKNMZ3w
Namun akhirnya aku memekik lirih di puncak orgasmeku yang tak tertahankan lagi. Kujambak-jambak rambut Tono dengan gemasnya. Mungkin saat itu mataku pun jadi beringas, karena merasakan puncak orgasme yang luar biasa nikmatnya.
6311Please respect copyright.PENANARyldwrlJ8w
“Tonooooooooooo….aaaaaaaahhhhhhhhh…..”
6311Please respect copyright.PENANA68VBaqTAnY
Kencan dengan dua saudara kembar berdarah campuran itu adalah kencan yang terindah dan terunik dalam hidupku. Aku yakin, di antara 1000 wanita belum tentu ada 1 orang wanita yang pernah mengalami kisah seperti pengalamanku ini. Stamina mereka luar biasa. Bergiliran mereka menyetubuhiku, tanpa ampun. Sampai larut malam mereka bergantian menyetubuhiku. Tapi aku pun seolah wanita hypersex. Kunikmati apa pun yang mereka lakukan. Padahal aku sudah berjanji untuk pulang sore-sore. Tapi kenyataannya, jam 02.15 aku baru naik taksi meninggalkan hotel, pulang ke rumah dengan badan serasa remuk redam. Tapi batinku benar-benar puas. Dan aku tidak tahu lagi apa yang harus kukatakan kepada suamiku kalau ia menanyakan kenapa selambat itu aku pulang.
6311Please respect copyright.PENANAxPR2NYYzMR
Biarlah…aku yakin ia takkan marah. Bahkan kalau kukatakan terus terang tentang apa yang sudah kualami, pasti ia akan mendengarkannya dengan penuh semangat. Lalu ia akan menggauliku seganas-ganasnya. Bukankah pengalaman fantastis ini akan menjadi obat yang mujarab baginya?
6311Please respect copyright.PENANAvL7yQfb3IU
episode-5
6311Please respect copyright.PENANAeOHTXkBkkw
Orang-orang boleh menghujatku sesukanya. Boleh menjuluki aku dengan julukan seburuk apa pun. Namun aku sendiri malah mulai menemukan indahnya hidup ini, berkat keinginan suamiku yang aneh tapi nyata.
6311Please respect copyright.PENANAsZBVFh80Xu
Meski tidak kutekadkan, namun sayup-sayup aku seperti mendengar bisikan dari batinku sendiri, “Jalani saja hidup ini. Nikmati saja semuanya sebagaimana mestinya. Jangan merasa dipaksa, jangan merasa disiksa…kalau perlu munculkan kreasimu sendiri ! Biarlah kamu disebut petualang, hypersex, istri gak bener dan sebagainya. Karena awalnya jalan yang kamu tempuh itu bukan berasal dari keinginanmu.”
6311Please respect copyright.PENANA3a5i2QCC1D
Aku sudah banyak pengalaman. Tapi jujur aja, yang diam-diam mengesankan bagiku adalah pengalamanku dengan Willy. Karena dia lah lelaki pertama selain suamiku yang pernah menyetubuhiku. Namun ia terlalu tampan bagiku, sehingga berkali-kali suamiku menawarkan threesome dengannya, selalu kutolak.
6311Please respect copyright.PENANAHbLz2h3pV2
Sebenarnya alasan penolakanku cuma satu. Aku takut jatuh cinta pada Willy. Karena selain terlalu tampan ia pun memiliki penis yang luar biasa panjang dan besarnya. Bahkan setelah aku mendapatkan pengalaman dengan lelaki-lelaki berikutnya, tetap saja yang paling “terasa” itu adalah penis Willy.
6311Please respect copyright.PENANAPZvzQfIPe3
Masih terbayang semuanya itu, ketika penis Willy pertama kali menerobos lubang kemaluanku, rasanya mekanisme syarafku seolah berdenyut dan berdesir saking nikmatnya. Apalagi setelah ia mulai menggerak-gerakkan batang kemaluan yang dahsyat itu…rasanya srrrr…srrrr…srrrr…oh nikmatnya disetubuhi oleh sahabat suamiku itu.
6311Please respect copyright.PENANAkqUlLu7dpE
Lalu kenapa aku jadi munafik di depan suamiku? Bukankah suamiku berkali-kali menawarkan untuk bikin “acara” dengan Willy lagi? Ya itu tadi, alasanku cuma satu. Takut jatuh cinta pada Willy itu. Karena kalau dibandingkan dengan suamiku, perbedaannya terlalu jauh. Willy jauh lebih tampan daripada suamiku. Penis Willy juga jauh lebih perkasa daripada penis suamiku. Willy juga jauh lebih tangguh daripada ketangguhan suamiku. Kalau ketemuan dengan Willy lagi, aku takut jadi ketagihan…takut terus-terusan ingin digauli oleh Willy, sementara hubungan sex dengan suamiku seolah hanya acara sampingan belaka. Dan aku ingin agar rumah tanggaku dengan Mas Didi tetap utuh. Karena itu, aku tetap menolak ketika suamiku menawarkan untuk bikin acara dengan Willy lagi.
6311Please respect copyright.PENANA1DsHQWtnpB
Namun tahukah suamiku, bahwa diam-diam aku sering membayangkan indah dan nikmatnya kisah di villa kayu itu?
6311Please respect copyright.PENANAXLrUj55hZZ
Dan gilanya…makin lama aku makin kangen pada sahabat suamiku itu. Makin ingin merasakan kembali sentuhan-sentuhan nikmat seperti yang kualami di villa kayu itu.
6311Please respect copyright.PENANACeYFwqzP7J
Tapi haruskah aku berterus terang kepada suamiku bahwa aku ingin merasakan lagi nikmatnya disetubuhi oleh Willy? Tidak ! Aku telanjur bersikap munafik di depan suamiku. Aku telanjur mengemukakan alasan-alasan yang membuatku tak mau digauli oleh Willy lagi.
6311Please respect copyright.PENANAyc7hhwJdzs
Padahal kalau sudah teringat Willy, oh, aku mendadak jadi horny. Bahkan pernah aku bermasturbasi sambil membayangkan tengah disetubuhi oleh sahabat suamiku yang tampan itu.
6311Please respect copyright.PENANA6M8PNMWHY2
Lalu apa yang harus kulakukan? Entahlah..yang jelas aku ingin sekali berjumpa dengan Willy, tanpa direcoki oleh kehadiran suamiku.
6311Please respect copyright.PENANAYXPZBigm6v
Di puncak gejolak hasratku ini, akhirnya aku berkomunikasi dengan Willy lewat handphone. Awalnya lewat whatsapp. Lalu dilanjutkan dengan hubungan telepon dengannya, karena aku ingin melanjutkannya dengan mendengar suaranya langsung.
6311Please respect copyright.PENANA3VepKafVKB
“Sebenarnya aku kangen banget, Fen. Ingin mengulangi pengalaman di villa kayu itu,” terdengar suara Willy di hpku.
6311Please respect copyright.PENANAwgcF5ZlAFe
Serasa diberi jalan, aku pun menjawab, “Aku juga sama…tapi…ah….nanti pasti dibocorin sama Mas Didi.”
6311Please respect copyright.PENANAKcNXt2j8Ls
“Emang kenapa, Fen?”
6311Please respect copyright.PENANA6LkaavKhr2
“Aku mau ngomong, tapi janji dulu…janji takkan menceritakannya lagi pada Mas Didi.”
6311Please respect copyright.PENANAJFSRbEyKJ6
“Oke, aku janji ! Percayalah.”
6311Please respect copyright.PENANA6AuAlUGjEt
“Mmm…aku juga pengen ketemu lagi…persis seperti di villa kayu itu lagi, Willy pijit dulu badanku…lalu seperti dahulu lagi….aku siap pokoknya. Tapi aku tak mau Mas Didi tahu.”
6311Please respect copyright.PENANADdnrPcy9Zw
“Jadi, maunya cuma kita berdua saja?”
6311Please respect copyright.PENANA7XM4d8pMUr
“Iya.”
6311Please respect copyright.PENANA3eJg3uNJzd
“Wow ! Sebenarnya aku juga pengen seperti itu. Biar kita gak salah tingkah. Lalu kapan bisa kita laksanakan?”
6311Please respect copyright.PENANA6w3VHG5zFK
“Hari Rabu Mas Didi mau ke Makasar. Kalau gak salah, semingguan ia di sana.”
6311Please respect copyright.PENANAZDysJpy6du
“Sekarang kan Senin. Maksud Feni hari Rabu lusa?”
6311Please respect copyright.PENANASM9668qZaW
“Iya.”
6311Please respect copyright.PENANA5XnZowE5Cz
“Oke…oke….hari Kamis aja kita ketemuan yok.”
6311Please respect copyright.PENANAye8xAffqtC
“Mmmm…boleh. Tapi pengen nginep.”
6311Please respect copyright.PENANADX4mwDqlIb
“Oke ! Kalau perlu nginep sampai Senin. Jadi bisa empat malam kita saling memuaskan.”
6311Please respect copyright.PENANAvQ5gWf2vmj
“Ah…jangan terlalu lama. Semalam aja. Jumat siangnya kita pulang.”
6311Please respect copyright.PENANAkuOlLpb6zp
“Nanti kita rundingkan lagi setelah bertemu empat mata. Oke?”
6311Please respect copyright.PENANAq99i0F9UiN
“Iya deh.”
6311Please respect copyright.PENANA79M4HfHjTY
“Apa aku jemput ke rumah aja atau gimana?”
6311Please respect copyright.PENANAd4Ol1TmCZg
“Jangan dong. Kita ketemuan di mall aja,” kataku sambil menyebutkan nama sebuah mall. Willy pun setuju, akan menjemputku di foodcourt mall itu.
6311Please respect copyright.PENANAXTQuMMfONn
Begitulah, esoknya Mas Didi terbang ke Makasar. Dan Kamis pagi, sebelum jam 10.00 aku sudah nongkrong di foodcourt mall yang dijanjikan. Dan langsung kirim bbm ke Willy, “Aku udah nunggu di tempat janjian kita loh.”
6311Please respect copyright.PENANAYMQuIWPFwg
Datang balasan, “Iya..barusan kejebak macet. Sepuluh menit juga aku sudah tiba di situ.”
6311Please respect copyright.PENANAYsTVWvpAww
Ada kesempatan, mau ke toilet dulu, pengen pipis. Namun setelah pipis aku bercermin di depan washtafel, merapi-rapikan rambutku sesaat dan mematut-matut diri, takut ada yang kurang di mata Willy. Saat itu aku mengenakan gaun terusan sutra merah tua, dengan motif pohon dan bunga sakura berwarna putih. Kelihatan glamour, karena di sekitar leher gaunku disemati hiasan permata imitasi yang gemerlapan.
6311Please respect copyright.PENANAldDie23T0a
Keluar dari toilet, kulihat Willy pun menuju tempat yang sudah dijanjikan. Hmmm…Willy tampan sekali dalam pakaian serba hitam. Kontras dengan kulitnya yang putih bersih. Dengan kacamata hitam yang dinaikkan ke atas rambutnya.
6311Please respect copyright.PENANALjIbEwEwkA
“Udah lama nunggu?” tanyanya sambil mencium pipi kanan dan kiriku. Kebetulan foodcourt pun masih sepi pengunjung.
6311Please respect copyright.PENANAgU3WHZjFPs
“Mmm…setengah jaman lah. Langsung berangkat aja yuk.”
6311Please respect copyright.PENANA1ZLDhHcOje
“Oke,” Willy mengangguk, “Feni tampak cantik banget dalam gaun itu.”
6311Please respect copyright.PENANAES14yxJjt7
“Willy juga…keliatan tampan…” sahutku tersipu.
6311Please respect copyright.PENANAxKa8rNtaW4
“Kita mau ke villa kayu yang dulu lagi?” tanya Willy setelah berada di belakang setir jipnya.
6311Please respect copyright.PENANAKxJFF8cr3s
“Terserah…”
6311Please respect copyright.PENANA4Vf6nztoxm
Dan jip yang kutumpangi mulai meluncur di jalan raya.
6311Please respect copyright.PENANAdiVMoHPZOd
“Jangan laporan sama Mas Didi nanti ya Wil. Kalau laporan, aku kapok deh kencan lagi sama Willy,” kataku pada waktu Willy.
6311Please respect copyright.PENANAtznkAtql4O
“Nggak lah,” Willy mengacungkan dua jari kirinya. “Emangnya mulutku ember bocor?”
6311Please respect copyright.PENANAV2LVCHNwLB
Dan Willy memacu jipnya, sementara musik instrumental berkumandang perlahan di audio systemnya.
6311Please respect copyright.PENANAYigZNc66dN
Ketika jip yang kutumpangi bedrhenti di depan villa kayu yang penuh kenangan itu, aku mulai degdegan. Karena semua yang pernah terjadi di villa itu tergambar lagi dengan jelasnya. Dan kini aku masuk ke dalam villa kenangan ini, dengan digandeng oleh Willy, tanpa dihadiri oleh Mas Didi.
6311Please respect copyright.PENANA7pII8CqdvK
Di atas meja makanWilly meletakkan kantong plastik berisi makanan dan minuman yang dibeli dari Jakarta tadi. Tapi ada botol kecil itu dikeluarkannya dari kantong plastiknya. Botol kecil berisi lotion, serupa dengan yang dipakainya waktu memijatku dahulu. Ia memperlihatkan botol kecil itu padaku sambil berkata, “Lotion ini pernah membantuku untuk menyentuh segalanya kan?”
6311Please respect copyright.PENANAeNQ4s4pnV8
“Iya…bikin aku lupa daratan,” sahutku sambil duduk di kursi makan.
6311Please respect copyright.PENANAF3a0a7OtoB
“Sekarang kita tak usah buang-buang waktu,” kata Willy sambil menarik ritsleting gaunku di bagian tengkuk. Aku pun berdiri, untuk memudahkan Willy menanggalkan gaunku.
6311Please respect copyright.PENANA4ljPeGDLVy
Dalam tempo singkat saja Willy telah berhasil melucutiku, sehingga tinggal celana dalam saja yang masih melekat di tubuhku. Dengan senyum yang sangat menggoda, lelaki tampan itu mengusap-usap payudaraku yang memang masih kencang ini, karena tak pernah menyusui anakku.
6311Please respect copyright.PENANAi3a6d50WWS
“Buah dada Fenni indah sekali,” katanya sambil menciumi puting payudaraku, “Pentilnya mancung menantang, bukitnya masih kencang, seperti gadis yang belum pernah melahirkan.”
6311Please respect copyright.PENANAmUwy8dWt4r
“Jangan curang dong….pakaiannya masih lengkap…” kataku yang tetap sungkan untuk menyebut “kamu” padanya, seperti juga ia selalu menyebut namaku dan tidak memakai istilah “kamu”.
6311Please respect copyright.PENANAYBiOTvN5U0
Willy seperti berpura-pura kaget, “Oh, iya…iya…lupa…!”
6311Please respect copyright.PENANARgcfF7TL6f
Lalu Willy melucuti pakaiannya. Tinggal celana dalam yang masih melekat di tubuhnya. Dan aku mulai degdegan melihat celana dalam Willy yang terlihat menonjol di bagian khusus itu. Terbayang lagi detik-detik pertama kalinya kejantanan Willy mulai memaksa masuk ke dalam lubang kenikmatanku.
6311Please respect copyright.PENANAYoltkNwTGP
“Ini beneran pengen dipijatin dulu seperti dulu?” tanyanya sambil memegang botol lotion itu.
6311Please respect copyright.PENANAyUMArUlgyV
“Iya…pijatan Willy kan yang bikin aku lupa daratan dulu,” sahutku sambil merebahkan diri di atas tempat tidur berseprai putih bersih itu.
6311Please respect copyright.PENANAmvLEpqyXki
Willy memegang celana dalamku dengan hati-hati, “Ini juga harus dilepaskan, sayang….supaya tidak kecipratan minyak…”
6311Please respect copyright.PENANAM6lqYox06q
“Willy aja yang lepasin,” sahutku dengan sikap manja.
6311Please respect copyright.PENANAfb6OWk6RhS
“Dengan senang hati,” kata Willy sambil menarik celana dalamku dengan pandangan tertuju ke bawah perutku. Sedikit demi sedikit bagian yang paling disukai pria ini terbuka. Setelah terlepas dari kakiku, celana dalam itu diciumi oleh sahabat suamiku itu. “Harum…” gumamnya sambil tersenyum. Lalu meletakkan celana dalamku di dekat bantal.
6311Please respect copyright.PENANANuBEdHR6JX
Dan aku tetap terlentang, membiarkan Willy memandang sekujur tubuh depanku sepuasnya. Kali ini aku tidak malu-malu lagi, karena kusadari bahwa Willy sudah tahu seluruh liku-liku tubuhku, tiada yang dirahasiakan lagi.
6311Please respect copyright.PENANAJu1eIyHP6H
Tapi aku lalu menelungkup karena kulihat Willy sudah menuangkan lotion ke telapak tangannya. Aku sudah ingin merasakan kembali sensasi dipijit dan diurut oleh lelaki tampan itu.
6311Please respect copyright.PENANARuVxrwoKqf
Dan aku mulai merasakannya. Sepasang tangan Willy yang sudah berlumuran lotion mulai mengusap-usap punggungku. Tak cukup dengan itu saja. Willy pun menuangkan lotion ke buah pantat dan ke pahaku. Bahkan betis dan telapak kakiku juga mendapat giliran dialiri lotion itu.
6311Please respect copyright.PENANARSyZECIL7n
Lalu…ketika tangan Willy mulai menyelusuri telapak kaki dan betisku, aku terpejam lagi, sambil membayangkan kejadian pertama itu. Serupa tapi tak sama, karena kini suamiku tidak hadir di kamar ini.
6311Please respect copyright.PENANA5hIsjB7BDH
Ketika Willy mulai mengurut punggungku, aku masih tenggelam dalam terawangan masa laluku. Terlebih setelah ia mulai meremas dan menekan-nekan buah pinggulku. Dan semakin membuatku degdegan ketika tangannya yang licin mulai mengelus-elus sepasang “pipi” kemaluanku…dan sesekali jempolnya menyelinap ke dalam anusku. Aaah…belum apa-apa aku merasa lubang vaginaku mulai membasah dalam hasrat yang mulai membara.
6311Please respect copyright.PENANAp5SvyJfNjM
Willy agak banyak menuangkan lotion di dekat kemaluanku, sehingga dengan mudahnya ia bisa memasukkan dua jarinya ke dalam liang kemaluanku. Menggerak-gerakkannya seperti gerakan persetubuhan. Ini membuatku semakin horny.
6311Please respect copyright.PENANAcOlnjbcNBK
Dan ketika tubuhku dicelentangkan, aku tak sabar lagi rasanya…ingin segera menyentuh batang kemaluan Willy yang masih tersembunyi di balik celana dalamnya. Oh…terasa bahwa kejantanan Willy sudah tegang dan hangat. Sudah siap untuk mengeksekusiku. Tapi saat itu Willy mulai meremas-remas sepasang payudaraku yang sudah berlumuran lotion. Terpaksa aku harus bersabar, menunggu saatnya eksekusi itu. Ketika tiba di bawah pusar perutku, Willy mengelus bekas sodetan cezarku dulu, “Ini bekas operasi cezar ya?” tanyanya.
6311Please respect copyright.PENANAUC8TU3I5yn
“Iya. Bikin perutku jadi gak mulus ya?”
6311Please respect copyright.PENANAPIJICZxzzP
“Tapi berkat cezar ini, vagina Feni jadi tetap kecil, seperti belum pernah melahirkan,” kata Willy sambil mencolek-colek pusar perutku, “Kalau Feni ingin menyamarkan bekas sayatan ini bisa aja…bikin tattoo aja sepanjang sayatannya, tattoo bunga-bungaan misalnya.”
6311Please respect copyright.PENANAtEAxWoaHv0
“Gak mau ah….pada waktu bikin tattoonya kan perutku diraba-raba terus sama tukang tattoonya…”
6311Please respect copyright.PENANAMOFE3c9TIk
Willy tak membahas tattoo lebih lanjut. Dan akhirnya tangan Willy tiba di pangkal pahaku. Mulai mengelus mulut vaginaku yang sudah licin karena berlumuran lotion ini….mulai mengelus kelentitku dengan lembutnya, mulai membuatku tak kuasa lagi menahan nafsu birahiku. Oooh….aku berharap Willy segera menyetubuhiku…batinku sudah menggelepar-gelepar menahan nafsu yang semakin sulit dikendalikan…maka tanganku yang sudah berada di balik celana dalam Willy ini mulai menariknya, agak kuat meraih ke arah kemaluanku.
6311Please respect copyright.PENANAcFJcVlNcUr
Untungnya Willy mengerti bahwa aku sudah tak kuat digoda nafsuku. Willy buru-buru melepaskan celana dalamnya, lalu mengarahkan kepala penisnya ke mulut vaginaku…dan penis perkasa itu mulai terasa mendesak…makin lama makin kuat…aaaaah…aku merasakannya mulai membenam ke dalam liang kemaluanku sedikit demi sedikit….membuat mataku terpejam dalam nikmat yang luar biasa…padahal batang kemaluan panjang gede itu belum diayunkan…baru membenam sedikit demi sedikit….
6311Please respect copyright.PENANAg8vFRRBDsH
Kalau tidak dibantu oleh lotion yang melicinkan liang kemaluanku, tentu tak semudah ini penis Willy memasuki liang kewanitaanku. Tapi saking banyaknya lotion yang dituangkan olehnya tadi, akhirnya batang kemaluan sahabat suamiku ini membenam sepenuhnya…..blesssssssssssss….aaah…fantastis sekali rasanya.
6311Please respect copyright.PENANAolaIUnQR70
Maka dengan sepenuh perasaan, kuraih tengkuk Willy dan kuterkam bibirnya ke dalam lumatanku yang sangat bergairah ini.
6311Please respect copyright.PENANAQ6XWYjzQAs
Dan ketika Willy mulai memaju-mundurkan penisnya…srrrr…srrrr…rasanya berdesir sampai ke lutut-lutut….srrrrrr….srrrr…luar biasa rasanya…
6311Please respect copyright.PENANAWahOQXBOgA
Getaran-getaran indah dan nikmat ini membuatku seperti tak mau berpisah lagi dengan Willy. Dengan penuh perasaan kupeluk lehernya erat-erat, kuciumi bibirnya dengan sepenuh kehangatanku.
6311Please respect copyright.PENANAFLTkj040iC
Willy…oh Willy….ini benar-benar indah……
6311Please respect copyright.PENANAn5VeRIBncS
===========================================================
6311Please respect copyright.PENANAZoXadPBhGv
Sayang sekali, hanya sampai di situ isi file rahasia istriku itu. Apakah kelak akan dilanjutkan atau tidak, entahlah. Dan aku termangu setelah membaca file istriku itu. Ada gejolak kemarahan di batinku, karena memang ada pelanggaran yang telah dilakukan olehnya. Bahkan mungkin saja banyak pelanggaran lain yang ia lakukan, karena seperti yang ia tulis dalam tulisannya itu, ia pun jadi ingin melakukan untuk kepuasan pribadinya, tanpa disangkut pautkan denganku.
6311Please respect copyright.PENANAjtb6dUxetF
Tapi haruskah aku mendakwanya?Tidak! Biarkan saja ia melakukan semuanya itu, untuk kepuasan pribadinya. Bukankah aku sendiri juga sudah sering melakukan sesuatu yang tidak diketahuinya, untuk kepuasanku sendiri? Lagian, bukankah awal dari semuanya itu berasal dari diriku sendiri? Mengapa aku tidak belajar berbesar hatikalau terjadi ekses dari skenarioku sendiri?Biarlah… aku akan bersikap seolah-oleh tak pernah membaca tulisan yang dirahasiakannya ini.
6311Please respect copyright.PENANAbt66u6DCWH
Pikiranku bahkan mulai tertuju ke arah mertuaku. Apakah mertuaku melakukan sesuatu yang aku tidak tahu? Siapa tahu ia pun janjian dengan Willy atau Freddy tanpa sepengetahuanku. Bahkan mungkin saja ia melakukannya dengan lelaki yang aku belum kenal Ya…Jangan-jangan Mamah juga punya catatan rahasia seperti punya istriku?
6311Please respect copyright.PENANA6ave1tA4Y2
Hmm…yang aku tau, Mamah juga punya tablet buatan Korea. Nanti kalau ketemuan akan kuselidiki dan mempersiapkan untuk mengcopynya ke tabletku, lewat bluetooth juga bisa, karena aku juga punya tablet buatan Korea yang bisa memanfaatkan bluetooth (kalau aku pakai Ipad, prosesnya akan bertele-tele, karena Ipad tidak bisa main bluetooth).
6311Please respect copyright.PENANAYZSggri1nt
Singkatnya, aku berhasil mencari kesempatan untuk menggeledah tas Mamah pada suatu kencan di hotel di Jakarta. Ketika ia sedang pup…aku menemukan tablet itu dari dalam tasnya. Kuperiksa dengan teliti isi tablet itu. Ternyata ada. Judulnya cuma “Catatan Harian”. Cepat kushare ke tabletku yang sudah duluan kuaktifkan.
6311Please respect copyright.PENANArBaiY1dhhq
Esok harinya kubuka file hasil curi-share dari tablet Mamah itu. Ini isinya:
6311Please respect copyright.PENANAEm7etUu8A7
===========================================================
6311Please respect copyright.PENANAL5wRyeptrD
Perjalanan dari kotaku menuju kota adikku, membutuhkan waktu 16 jam. Karena itu meski berangkat subuh dari rumahku, aku baru tiba di rumah adikku pada saat jam tanganku menunjukkan jam setengah sembilan malam.
6311Please respect copyright.PENANAXf5jPwpWNc
Aku sengaja datang ke kota ini setelah mendengar kabar bahwa Amy (nama adikku) mau melahirkan anak pertamanya.
6311Please respect copyright.PENANAHCk92mSVnf
Andri, suami Amy, menyambutku dengan ceria, “Mbak Ratih…! Jam berapa berangkat dari kampung?” tanyanya setelah cipika cipiki denganku.
6311Please respect copyright.PENANAc81xeDMPaN
“Subuh…waduuuh…kereta api lagi penuh banget, badanku terasa remuk nih,” sahutku sambil melangkah ke dalam rumah adikku yang kecil ini. Maklum rumah tangga dalam keadaan masih belajar berjalan.
6311Please respect copyright.PENANAOaGnXP1KaR
“Mana Amy?” tanyaku sambil tengak-tengok ke dalam satu-satunya kamar tidur di rumah kecil ini.
6311Please respect copyright.PENANAQxRXivlrDp
“Di klinik bersalin Mbak. Anak kami sudah lahir, perempuan.”
6311Please respect copyright.PENANAw9CAwJbp02
“Alhamdulillah ! Nanti setelah mandi kita ke klinik ya.”
6311Please respect copyright.PENANA2LbXj8P8i7
“Sudah malem Mbak. Besok pagi aja kita ke klinik. Sekarang Mbak istirahat aja dulu. Lagian Amy harus istirahat juga, gak boleh diganggu dulu.”
6311Please respect copyright.PENANAEn3jsF1SNz
“O gitu? Ya udah, kalau gitu aku mau mandi dulu ya.”
6311Please respect copyright.PENANAodSm06OV9z
“Silakan Mbak.”
6311Please respect copyright.PENANAxsYmNMX4BT
Di kamar mandi aku merenung, mencermati kehidupan Amy, adikku satu-satunya itu. Dan membandingkan dengan kehidupanku sendiri.
6311Please respect copyright.PENANAW7UypdxhaI
Sangat kontras perbedaannya. Yang dekat hanya perbedaan usia kami saja, Amy hanya dua tahun lebih muda dariku. Dia 25 tahun, aku 27 tahun. Usia Andri setahun lebih muda dari Amy, sementara usia suamiku 23 tahun lebih tua dariku…!
6311Please respect copyright.PENANA2XwRx6GT9r
Keadaan rumah tangga Amy jauh berbeda denganku. Amy dan suaminya tinggal di rumah type 30, dengan hanya satu kamar tidur. Sementara rumahku mungkin sepuluh kali lebih besar daripada rumah adikku. Apakah aku merasa “menang” dengan keadaan ini?
6311Please respect copyright.PENANAOUkiDWynJ3
Tidak. Dalam beberapa hal aku kalah oleh adikku. Memang siapa pun akan mengatakan bahwa aku ini lebih cantik daripada Amy. Tapi takdirku seperti ini…bahwa sampai saat berada di kamar mandi ini, aku belum pernah punya anak seorang pun. Padahal aku menikah 5 tahun lebih cepat daripada pernikahan Amy. Untungnya aku punya Feni. anak tiriku yang sekarang sudah menikah dan tinggal di Jakarta bersama Didi, suaminya.
6311Please respect copyright.PENANApwT2FHC3ox
Ketika aku keluar dari kamar mandi, kulihat Andri sedang duduk di karpet sambil nonton tv. Adikku belum memiliki sofa, sehingga kalau ada tamu pun hanya diterima di karpet itu. Aku pun ikutan duduk di karpet, ikutan nonton tv di dekat Andri. Ada beberapa buah bantal di dekatku. Kuambil sebuah bantal, lalu merebahkan diri di dekat Andri, menelungkup sambil nonton tv.
6311Please respect copyright.PENANAjgqxwFqrJC
“Makan dulu Mbak,” kata Andri setelah menyadari kehadiranku di dekatnya, “Aku siapin ya? Barusan beli nasi bungkus dari warung sebelah.”
6311Please respect copyright.PENANAHQmf4NKBVU
“Gak usahlah,” sahutku, “tadi udah makan dulu di jalan menuju ke sini.”
6311Please respect copyright.PENANAqfwEB2wH8X
“Mbak pasti capek kan?” kata Andri yang sedang berpeluk lutut di dekatku.
6311Please respect copyright.PENANARdC9DjAq6n
“Iya…seharian di jalan…badanku rasa remuk-remuk.”
6311Please respect copyright.PENANAwTwtgSEd2I
Andri bangkit. Dan kembali lagi dengan sebotol lotion di tangannya. “Pijitin ya…biar pegel-pegelnya hilang,” katanya sambil membuka tutup botol itu.
6311Please respect copyright.PENANAvlLRJ0dNEG
Aneh, rasanya aku sangat tertarik pada tawaran Andri. Karena tubuhku memang pegel-pegel. Kebayang enaknya kalau dipijit. “Emang kamu bisa mijit Dri?” tanyaku.
6311Please respect copyright.PENANA7TPYEASX0U
“Bisa Mbak. Dikit-dikit,” kata Andri sambil menuangkan lotion itu ke telapak tangannya.
6311Please respect copyright.PENANA15L4zJuFSB
Aku diam saja. Dan Andri membalurkan lotion ke betisku. Lalu betisku diurutnya. Iiih…gak nyangka urutan pijitan suami adikku ini enak banget. Ia bahkan mulai terasa serius memijit dari telapak kakiku. Enak sekali.
6311Please respect copyright.PENANAnqQtTpBIsr
“Duh enak Dri….” kataku sambil memejamkan mata, menikmati enaknya pijitan Andri.
6311Please respect copyright.PENANA7r0vAXQHZu
“Iya Mbak…nanti semuanya kupijit, biar hilang rasa capek dan pegel-pegelnya,” kata Andri sambil mengurut dari mata kaki sampai ke belakang lututku. Enak sekali. Karena itu kubiarkan saja ia menyingkapkan dasterku sampai ke pangkal paha. Lalu kurasakan urutannya menggelusur-gelusur di paha bagian belakangku. Dan aku diam saja. Menikmati trampilnya Andri memijit dan mengurut dari telapak kaki sampai ke pangkal paha.
6311Please respect copyright.PENANAkzvn6WemL4
Memang kadang-kadang jantungku berdegup dibuatnya. Karena tangan trampil itu sering menyentuh pangkal pahaku, yang terkadang menyentuh bagian terpeka di tubuhku. Tapi selalu kuusir pikiran yang bukan-bukan itu.
6311Please respect copyright.PENANAzw9umvoeaQ
Maka ketika Andri menyuruhku celentang, kuikuti aja perintahnya. Setelah aku menelentang, ia langsung menyingkapkan lagi dasterku sampai ke perut. Lalu ia mulai mengurut telapak kakiku seperti tadi, tapi kini ia melakukannya dari bagian depan.
6311Please respect copyright.PENANAKAsgbCKnHO
Ketika tangan Andri mulai memijat dan mengurut pahaku…jujur…benakku mulai digoda oleh terawangan yang bukan-bukan….membayangkan nikmatnya kalau tubuhku digeluti oleh sesosok lelaki muda dan perkasa.
6311Please respect copyright.PENANAJic5nLpi8W
Dan aku diam saja ketika Andri melepaskan kancing dasterku satu persatu, sehingga bagian depan tubuhku terbuka. Padahal saat itu aku tidak mengenakan beha, karena tadi niatku mau tidur. Dasterku dilepaskan, kata Andri biar jangan kecipratan lotion. Kubiarkan aja, tapi aku masih malu-malu menutupi sepasang payudaraku dengan kedua tanganku.
6311Please respect copyright.PENANAB8MJxzBcdl
“Gak usah malu-malu Mbak,” kata Andri sambil mulai mengurut tangan dan perutku, “Kan mau dipijit semua, supaya peredaran darahnya lancar.”
6311Please respect copyright.PENANATSzQm9fcl9
Aku tersipu-sipu. Sesekali kutatap wajah Andri yang tampan. Dan…ah…kayaknya aku mulai tergoda. Kenapa bisa begini ya?
6311Please respect copyright.PENANATTbizOLREE
Entahlah…yang jelas ketika tangan Andri mulai menepiskan kedua tanganku dari sepasang payudaraku, rasanya aku tak punya daya lagi untuk menolaknya. Lalu kubiarkan saja ia mulai memijit dan mengurut-urut payudaraku. Dan aku hanya bisa memejamkan mataku. Bukan karena malu lagi, tapi karena mulai menikmati enaknya pijitan dan urutan di payudaraku ini. Terlebih waktu jemari Andri memutar-mutar di atas pentil payudaraku yang sudah licin oleh lotion, aaah….ini benar-benar membangkitkan hasratku ! Membuatku lupa siapa lelaki muda yang sedang memijitku ini.
6311Please respect copyright.PENANASQnkl9cNOA
Dan aku mulai sulit mengatur napasku. Tapi aku suka dengan yang sedang kualami ini. Bahkan aku merasa harus membiarkan apa pun yang Andri lakukan, karena aku sangat menikmatinya. Pijitannya bukan cuma menghilangkan pegel-pegel tapi juga mendatangkan desir-desir birahi di dalam jiwaku.
6311Please respect copyright.PENANA6ilTPYe0nG
Tapi…oooh…apa lagi yang akan Andri lakukan? Kenapa tangannya sering menyelinap ke balik celana dalamku? Oooh…dia sesekali mengelus bibir kemaluanku !
6311Please respect copyright.PENANAlQwI1b9TFe
Dan kurasakan Andri mulai menurunkan celana dalamku….hingga akhirnya aku jadi telanjang bulat ! Dan aku tetap diam sambil memejamkan mataku. Lalu kurasakan sesuatu yang lembut, hangat dan basah membelai bibir kemaluanku…mengelus-elus kelentitku…oooh…Andri…ini terlalu enak dan benar-benar membuatku horny setengah mati !
6311Please respect copyright.PENANA05fB3yNRfw
Kubuka mataku…ooh…ternyata ia sedang menjilati kemaluanku ! Suamiku saja belum pernah memperlakukanku seperti ini.
6311Please respect copyright.PENANAzbde5W5mgJ
“Andri…oooh…Andri…..Andri….oooh…enak Dri….” rintihku tak terkendalikan lagi. Terus terang, aku sudah lupa daratan saat itu. Lupa segala-galanya. Aku hanya inginkan 1 hal saja. Ingin digauli oleh seorang lelaki, “…tapi bagaimana kalau aku jadi kepengen?”
6311Please respect copyright.PENANAQ5NOsvOob7
Andri menghentikan jilatannya. Lalu menatapku, “Kepengen apa Mbak?”
6311Please respect copyright.PENANAjzslMy4RNy
Kujawab dengan cubitan kecil di pipinya, “Kepengen yang…yang di bawah perutmu itu.”
6311Please respect copyright.PENANAtwNndncFTM
“Gampang Mbak…tinggal ngomong aja,” sahutnya, “aku takkan menolak kok.”
6311Please respect copyright.PENANARYGnyyLOOA
“Ya udah, kalau gitu sekarang aja….aku…aku udah horny banget, Dri.”
6311Please respect copyright.PENANA4hs5jzcdv9
Andri mengangguk, lalu menanggalkan celana training dan baju kausnya. Kulihat ada yang menonjol di celana dalamnya. Dan setelah celana dalamnya itu dilepaskan, o my God…! Penis Andri yang sudah tegang itu…lebih panjang dan besar daripada punya suamiku !
6311Please respect copyright.PENANARlLTZdjFJo
Batinku sudah dikuasai nafsu. Rasanya tiada lagi yang harus kupertahankan. Kupegang penis panjang gede itu dengan sepenuh gairahku. Kemudian, sambil merentangkan sepasang paha, kutarik dan kuletakkan puncak penis itu di mulut vaginaku.
6311Please respect copyright.PENANADY9p3ZWtMt
Sesaat kemudian terasa penis itu mendesak dan mulai memaksa masuk ke dalam liang kewanitaanku. Cepat kurangkul kepala Andri, sehingga pipinya bertempelan erat dengan pipiku. “Duuuh…masuk Dri….oooh….punyamu gede banget….” bisikku sambil mempererat pelukanku di leher suami adikku itu. Memang terasa banget waktu Andri mulai menggeser-geserkan batang kemaluannya, maju mundur di dalam lubang kewanitaanku yang belum pernah melahirkan ini.
6311Please respect copyright.PENANAPWYfzDGFf8
“Aaah…Andriiii….kok bisa enak banget gini ya….aaaah…aaah…ssshhhh….aaah…” aku ngoceh tak keruan, karena ketika Andri makin mengayun batang kemaluannya, aku merasakan nikmat yang luar biasa…
6311Please respect copyright.PENANA0JdXffIOVx
Makin lama makin cepat Andri mengenjot lubang kemaluanku, sehingga aku pun mendesah dan merintih-rintih histeris, sambil sesekali saling lumat bibir dengan suami adikku ini. Bahkan ketika aku merasa mau orga, aku terengah minta agar Andri mempercepat gesekan batang kemaluannya yang membuatku edan-eling ini. Andri pun mengikuti keinginanku. Dengan gagahnya batang kemaluan Andri seolah memompa lubang surgawiku….blesss, srettt, blesss, sretttt, blesss, sretttt…..
6311Please respect copyright.PENANAhVCj9FB3BK
Dan akhirnya aku memekik lirih….memekik tertahan…” Andriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii…………. aaaah…..”
6311Please respect copyright.PENANAsILDA1kP8d
===========================================================
6311Please respect copyright.PENANASyHIAiU8gT
Sampai di situ aku berhenti dulu membacanya, karena aku jadi teringat modus yang telah kulakukan pada istriku, waktu pertama kalinya istriku digauli oleh lelaki yang bukan aku. Ya, aku masih ingat benar, bahwa Willy pun berhasil memancing birahi istriku dengan main pijit-pijitan dan urut-urutan gitu. Rupanya Mamah duluan mengalaminya sebelum Feni dipijit oleh Willy di villa kayu itu. Ya, aku bisa bicara begitu, karena kalau kulihat secara keseluruhan “catatan harian” Mamah ini dimulai sejak sebelum terjadinya perselingkuhan denganku. Tepatnya 2 tahun sebelum terjadinya perselingkuhan denganku. Jadi sebenarnya sudah ada orang yang duluan menikmati kehangatan mertuaku sebelum aku.
6311Please respect copyright.PENANAIlpK5wClWe
Lalu kulanjutkan lagi membaca catatan harian mertuaku itu………
episode-6
6311Please respect copyright.PENANAEeyNjkU5Uy
Ternyata main pijit-pijitan pada awalnya itu bukan ide baru. Dua tahun yang lalu Mamah sudah mengalaminya, dengan suami adiknya itu.Aku sendiri belum pernah ketemu dengan adiknya yang bernama Amy dan suaminya itu. Yang jelas, aku bersemangat untuk melanjutkan membaca catatan rahasia mertuaku ini:
6311Please respect copyright.PENANAgYwgHdwydY
=====================================================================
6311Please respect copyright.PENANAfu022DuksP
Malam itu berlalu dengan penuh kehangatan dan kegilaan. Andri jadi laksana seekor serigala yang lapar, terus-terusan menyetubuhiku sampai lewat jam empat pagi. Ketika fajar menyingsing, barulah ia terkapar sambil memeluk tubuhku yang masih telanjang. Luar biasa. Tiga kali ia memancarkan air maninya, yang pertama di atas perutku. Yang kedua di buah dadaku. Dan yang terakhir…di dalam mulutku.
6311Please respect copyright.PENANA5VT0bHckVo
Aku memang melarangnya melepaskan spermanya di dalam vaginaku, karena takut aku hamil, lalu heboh di kemudian hari.
6311Please respect copyright.PENANABTg4CL11w4
Setelah matahari mulai agak tinggi, aku bangun dengan tubuh penat. Namun kupaksakan bangun. Karena aku harus menengok Amy di klinik bersalin. Andri pun tampak baru selesai mandi. Buru-buru kukenakan dasterku, kemudian melangkah ke kamar mandi yang kecil dan sederhana itu.
6311Please respect copyright.PENANAkLIKG3w1wj
Waktu keluar dari kamar mandi, Andri menyergapku dengan pelukan dan kecupan di bibir. Aku berusaha menepiskan pelukannya dengan perlahan, “Sudah ah. Nanti kebiasaan di depan Amy, bisa heboh jadinya. Tadi semalaman kan udah dikasih sampai tiga kali, masa gak kenyang?” cetusku setelah pelukan Andri tertepiskan.
6311Please respect copyright.PENANAXnd4nCohQt
Andri tersenyum dan menyahut, “Selama Amy di klinik…Mbak tidur bersamaku terus ya.”
6311Please respect copyright.PENANAg5910urevP
“Iya,” aku mengangguk, “Tapi harus pandai jaga sikap di depan Amy. Jangan sampai dia mencium gelagat yang gak beres.”
6311Please respect copyright.PENANA2NVwXveZyQ
“Iya Mbak. Sekarang kita sarapan dulu yok. Tadi kubelikan nasi kuning dari depan pasar.”
6311Please respect copyright.PENANAXdPbZNYmJp
“Hehehe…kamu kok tau aja kalau aku suka nasi kuning, Dri?”
6311Please respect copyright.PENANAXvGh6GkPpE
“Iya…Amy sering cerita, Mbak seneng nasi kuning pake dadar telor. Makanya sengaja kubelikan tadi.”
6311Please respect copyright.PENANAaX3KIuPpVy
“Amy kapan pulangnya?” tanyaku waktu makan sambil duduk di karpet yang tadi malam dipakai bergumul dengan suami Amy itu.
6311Please respect copyright.PENANAOxM7ZyX3ks
“Mungkin besok juga sudah boleh pulang Mbak.”
6311Please respect copyright.PENANA9edpXM7kL0
“Lha…kamu gak kerja?”
6311Please respect copyright.PENANAwTgEx8zNgv
“Dikasih cuti tiga hari Mbak.”
6311Please respect copyright.PENANAlc4PcYH6zL
“Berarti lusa masuk lagi?”
6311Please respect copyright.PENANAg1ivu4KtWb
“Iya Mbak. Kan cutinya sejak kemaren.”
6311Please respect copyright.PENANAL3JTYwf2iI
Tak lama kemudian aku dan Andri menjenguk adikku yang baru melahirkan itu. Di ruang perawatan klinik bersalin Amy tampak ceria melihat kedatanganku.
6311Please respect copyright.PENANAjnfUhXCo5u
“Selamat ya,” kataku sambil mencium pipi dan kening adikku, “Semoga bayinya sehat dan cepat besar, mendatangkan kebahagiaan buatmu kelak.”
6311Please respect copyright.PENANAwK2nOSDGAK
“Iya Mbak…terimakasih,” sahut Amy dengan sorot senang. Pergelangan tanganku dipegangnya terus, seolah-olah ingin selama mungkin aku hadir di dekatnya. Tapi apakah dia akan tetap seperti ini jika tahu apa yang telah terjadi di antara suaminya denganku?
6311Please respect copyright.PENANAb1NiSCDJv4
Entahlah. Yang jelas Andri menerkamku setelah aku berada di rumahnya kembali. Kali ini semuanya terjadi di atas tempat tidur murahan di dalam kamarnya.
6311Please respect copyright.PENANAwqLtZk1doE
“Kamu kok rakus banget, Dri? Kemaren sudah dikasih tiga kali, gak cukup?” cetusku ketika tangannya mulai menggerayangi pahaku, bahkan mulai menyelinap
6311Please respect copyright.PENANApckg0OL3Vu
ke balik celana dalamku. Dan mulai mengelus-elus jembutku yang lebat ini.
6311Please respect copyright.PENANAjcbd8rhGDE
Ah…Andri…Andri….sentuhanmu ini…sangat membangkitkan hasratku.
6311Please respect copyright.PENANAJ79NMNWZff
“Besok kan gak bisa gini-ginian lagi Mbak…” desis Andri sambil menarik celana dalamku. Setelah celana dalamku terlepas, ia menyingkapkan rokku sampai ke perut. Memandangi kemaluanku dengan sorot penuh nafsu, “Bulunya lebat sekali Mbak…punya Amy kok jarang ya?”
6311Please respect copyright.PENANAktakwQ5R03
Aku tak menjawabnya. Andri pun tak menunggu jawabanku. Karena ia sudah menubrukkan mulutnya ke kemaluanku. Terasa sekali lidahnya mencari-cari celah kemaluanku, lalu menjilatinya dengan ganasnya.
6311Please respect copyright.PENANAGLp1engNNs
“Andri….ooooh….Driii….aaaah….” aku pun mulai menggelinjang-gelinjang dengan hasrat yang mulai bangkit…makin lama makin menggebu-gebu. Terlebih setelah clitorisku jadi sasaran jilatan dan isapannya. Andri…ini benar-benar membuatku berdesir-desir dalam nikmat yang tiada taranya !
6311Please respect copyright.PENANAy9FA1ju2mH
Dan aku tidak tahu lagi kapan Andri menanggalkan celana panjang dan celana dalamnya, tau-tau ia sudah mendorong batang kemaluannya dan ….blesssss….melesak jauh ke dalam liang kemaluanku !
6311Please respect copyright.PENANAXmdvON1o0E
Padahal aku dan Andri sama-sama tidak telanjang. Andri masih mengenakan baju kausnya, sementara aku masih memakai blouse dan rok bawah yang disingkapkan. Tapi Andri tak peduli dengan itu semua. Ia bahkan mulai mengenjotku…. memompa liang kemaluanku sambil memeluk leherku dan menciumi pipiku, melumat bibirku, menciumi kelopak mataku pada waktu aku terpejam….oooh…ini suatu kenakalan yang nikmat (aku harus jujur dalam hal ini).
6311Please respect copyright.PENANAaMnetqziFq
“Andri…oooh…Andriii….aaaah….kamu ini nakal….tapi enak….” ucapku yang kususul dengan lumatanku di bibir machonya.
6311Please respect copyright.PENANAv7Ys40vIP3
“Mbak juga…gak nyangka…malah lebih enak daripada Amy…”
6311Please respect copyright.PENANAeuIWN496HN
Andri…oooh Andri….kau membuatku terlena, membuatku terlupa…bahwa kau adalah suami adikku !
6311Please respect copyright.PENANA2i7GWBcnYe
Peristiwa rahasia di rumah adikku itu memang mengesankan. Tapi setelah berada di rumahku kembali, ada perasaan menyesal di hatiku. Perasaan telah melakukan seuatu yang sangat licik terhadap adik kandungku sendiri.
6311Please respect copyright.PENANAOY5C1ahz9g
Karena itu di hari-hari berikutnya aku berusaha melupakan semuanya itu. Meski berkali-kali Andri meneleponku dan mengajakku ketemuan, aku selalu menolaknya secara halus.
6311Please respect copyright.PENANAPtoiT8rp9v
Memang aku membutuhkan kejantanan yang masih segar seperti Andri. Tapi aku tak mau mengulangi kesalahanku, karena aku kasihan kepada adikku satu-satunya itu.
6311Please respect copyright.PENANAxBYnVVNm2a
Lebih dari setahun aku berusaha mengekang diriku sendiri. Meski banyak godaan, kutepiskan terus.
6311Please respect copyright.PENANA0KpCqydU4K
Tapi kenapa pada suatu saat aku justru luluh ke dalam pelukan menantuku sendiri? Memang Feni bukan anak kandungku. Tapi biar bagaimana status Didi itu adalah menantuku.
6311Please respect copyright.PENANACVOoGi2lUa
==========================================================================
6311Please respect copyright.PENANAPpQdRNrxwo
Panjang lebar Mamah menulis kisah rahasianya bersamaku. Dan aku tak perlu menyalinnya di sini, karena hanya akan berbentuk pengulangan yang membosankan. Aku akan mulai menyalinnya dari masa setelah ia sering “kukeroyok” bersama Will dan Freddy.
6311Please respect copyright.PENANAXG89Twa0Gx
Supaya tidak memusingkan pada yang membacanya, aku akan memberi judul khusus Rahasia Sang Mertua (Catatan Harian Mamah Ratih)
6311Please respect copyright.PENANALn5FjlVoP6
Dan Noda-Noda Nikmat tutup layar sampai di sini.
6311Please respect copyright.PENANAY2YHbjjEE4
6311Please respect copyright.PENANArkchmFOjvi