Chapter 4: Bad Day
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdGCfi6zUsb
Pagi hari di kediaman Pak Primus, Nurul kembali pada rutinitas barunya sebagai seorang pembantu rumah tangga. Dia mengerjakan seluruh pekerjaan yang sudah diberitahu oleh Bu Susan dengan sangat cepat dan rapi. Kali ini tidak banyak pekerjaan yang harus Nurul lakukan selain bersih-bersih rumah dan pekarangan.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJI0VAlYHH8
Di luar Nurul tampak tenang, tapi dalam hatinya seperti terjadi sebuah perang antara batin dan akal sehatnya. Mimpi yang dialaminya tadi malam masih terngiang-ngiang di benak Nurul dengan jelas. Apalagi setelah dia kembali bertemu dan berbincang-bincang dengan Pak Primus, yang membuat dia mau tak mau memikirkan majikannya tersebut sedang melecehkan tubuh miliknya seperti yang terjadi dalam mimpi.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv529Q13yjb
Nurul berusaha sekuat tenaga untuk membuang pikirannya tersebut, beberapa kali dia terus mengucap dan memohon ampun pada tuhan atas dosa yang telah dia perbuat. Memang mimpi tersebut adalah pemberian tuhan, namun Nurul yakin kalau iblis-iblis sedang berusaha mempengaruhi pikirannya sampai-sampai dia bermimpi secabul itu.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7kOMt8owzS
“Mungkin aku kurang bersyukur” Ucap Nurul dalam hatinya.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgdOBBcVMSP
Sedang sibuk menyapu halaman rumah, Smartphone milik Nurul berbunyi dengan nada dering lagu dari Nisa Sabyan kesukaannya. Setelah dicek, ternyata itu adalah panggilan dari Haris suaminya.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7CJDY34Yya
“Assalamualaikum Bi!” Ucap Nurul mengangkat telfon.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡouzNgAlWvC
“Waalaikumsalam Mi! Umi lagi di mana??” tanya Haris.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡce5zKLXN4j
“Ini masih di rumahnya Bu Susan. Kenapa Bi??”
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPCGDbcZavj
“Gapapa, Abi cuma pengen nanya”
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqwf8OBj0G2
“Gimana pekerjaan disana Bi?? lancar???”
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq8PIgk1SZD
“Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Umi gimana?? lancar juga nggak??”
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsuWrtYGoS4
“Alhamdulillah Bi! Bu Susan sama keluarganya orang baik, Umi suka kerja di sini”
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqiHKBfJBeK
“Syukurlah kalau begitu!!” jawab Haris tenang, lalu dia melanjutkan “Oh iya, lusa nanti Pak Sukani udah pulang dari kalimantan, trus Abi nitip sesuatu sama dia buat Umi” ucap Haris lagi.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSVQDjrpdVy
“Loh, Pak Sukani kok pulangnya cepet??”
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9stUY8kRrG
“Iya, dia cuma nganter dan registrasi anak-anak baru saja Mi! dia kan udah juragan gitu”
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnRy1Tm54AK
“Oh gitu. Tapi Abi nitip apaan??”
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIYK4CXSW9p
“Ada deh! pokoknya suprise buat Umi”
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡStB04faKHA
“Duh. Umi jadi gak sabar nunggunya” Ucap Nurul bersemu merah mendapati kalau suaminya akan memberikannya sebuah hadiah kejutan.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9GrV7kX2OW
“Satu lagi, kemarin Abi udah pesen sama Pak Sukani minta tolong buat jagain Umi kalau Umi lagi butuh sesuatu. Jadi kalau terjadi apa-apa Umi bilang sama Pak Sukani aja!” terang Haris.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHJinUL1HE
“Hahaha, enggak lah Bi! Umi gapapa kok di rumah sendirian”
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8KPitG33w
“Kalau hujan gede Umi gak takut??? atau mati lampu malam-malam gitu??” tanya Haris memancing.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0RbYvFfI8A
“Ihh!! kok Abi ngomongnya gitu sih!!” balas Nurul ketus.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO4ufuxSO8N
“Ya maksud Abi buat jaga-jaga aja”
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7E9P3i76Ek
“Tapi apa kata orang Bi kalau Pak Sukani kesini malem-malem” jawab Nurul khawatir.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3PZugZs5ih
“Gak usah pikirin omongan orang dulu! yang penting Umi aman di rumah. Abi gak tenang kerjanya kalau kepikiran Umi terus” jawab Haris.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSIR4XpwU4e
Dan Nurul pun sadar kalau suaminya tersebut ternyata masih belum bisa meninggalkannya sendiri begitu saja, Nurul senang mendapati kalau Haris masih menjadi suami yang baik meski mereka sedang berjauhan. Perhatian kecil seperti ini saja sudah membuat hati Nurul melambung tinggi dan berbunga-bunga.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgd4XxEWetm
“Baiklah Bi! terserah Abi saja! Umi nurut deh” balasnya kemudian.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtKYlWmIlMC
“Yaudah kalau gitu, Abi lanjut kerja yah. I love youuu” ucap Haris romantis.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbC8HPf7e9H
Nurul yang mendengarnya tersenyum senang “Iiihhh.. ganjen banget pakai love love”
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKeki58qtGK
“Kan Abi emang Love sama Umi. hehe” balas Haris menggombal.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf7g9ksFI3f
“Yaudah deh! semangat terus ya Abi ku sayang. I love youu tooo”
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTaiw1AcTOh
Setelah telfonnya di tutup, Nurul pun kembali kepada moodnya semula. Hatinya sedang berbunga-bunga dan senang sekali setelah mendapat telfon dari Haris sang suami tercinta. Sambil bernyanyi-nyanyi kecil Nurul pun melanjutkan menyapu halaman rumah dengan perasaan yang begitu ceria.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgvwdpqnNBb
“Maaf Mbak!” sebuah suara tiba-tiba mengejutkan Nurul.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnyINBjbV5T
“Astagfirullah hal adzim” Ucapnya terlonjak begitu kaget. Nurul pun berbalik dan melihat ke arah orang yang sedang memanggilnya.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk884JKHdhe
Ilustrasi Sean
Ilustrasi Sean – Cerita Seks 21+
Dan orang itu pun tersenyum manis “Maaf Mbak! Bu Susan minta untuk dibelikan minyak urut di warung” Ucap orang tersebut yang ternyata adalah seorang laki-laki muda dan tampan.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2AA0sgtnw5
“Mi–minyak urut merek apa mas??” tanya Nurul gugup.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEVzbx6W7Ow
“Terserah Mbak! yang penting bisa bikin licin” kerling laki-laki tersebut menggoda Nurul.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAWZVyd7dyf
Baru saja mood Nurul kembali membaik setelah ditelfon oleh suaminya, sekarang malah balik lagi ke mood buruknya gara-gara laki-laki genit yang sok akrab menggoda Nurul. Nurul paham laki-laki itu tampan, namun sikapnya yang seperti tebar pesona tersebut membuat nurul jijik sendiri.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7asqDlgvEc
“Cowok tampan jaman sekarang kebanyakan gak punya harga diri” Ucap Nurul kesal dalam hatinya.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfYDIaqZkq5
Tanpa membalas perkataan dari laki-laki tersebut, Nurul pun kemudian meletakkan sapu yang di genggamnya di sebelah pohon, lalu berjalan santai pergi keluar rumah meninggalkan laki-laki yang tampak heran dengan sikap Nurul yang sombong dan cuek.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8yGRP14Zb2
Wanita lain bahkan akan terpesona jika dirayu dan digoda olehnya, namun Nurul tampak tak bergeming sama sekali dengan kharisma laki-laki itu. Hal yang membuat dia sedikit jengkel dan marah.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvtG6SrC5tf
Sesuai dengan permintaan dari Bu Susan, Nurul pun kemudian pergi ke warung kelontong yang tidak jauh dari rumah keluarga Pak Primus, hanya berjalan selama 3 menit saja, dia sudah sampai di warung yang menjual hampir seluruh keperluan orang-orang termasuk juga sembako.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvvXTDr7CK5
Saat sedang membeli minyak urut tersebut, Nurul dihampiri oleh sosok dua orang ibu-ibu yang terlihat menaruh perhatian pada Nurul.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0eepR4hFy0
“Mbak pembantu barunya Bu Susan ya??” tanya Ibu pertama pada Nurul.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCn9wW7CYRJ
Nurul yang sadar di panggil, langsung mengangguk menjawab “Iya Buk! saya baru kerja beberapa hari di situ”
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK4BYtRLnoW
“Tuhkan! apa saya bilang Buk!!” Ibu kedua ikut berbicara.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDfdJb98Gno
“Kok mau sih mbak, kerja jadi pembantu di sana??” Ibu pertama kembali bertanya.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2hSAyP0cI
Nurul pun terheran dengan maksud ibu-ibu ini “Emangnya kenapa Buk??” jawab Nurul.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡummZ8oSSwp
“Mbak bukan orang sini ya??” tanya ibu kedua.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUIDnyw2CEx
Nurul mengangguk “Iya bukan orang sini Buk!!”
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGGCFhY1Q8o
“Pantesan gak tau!! Gini yah mbak! keluarga tempat Mbak kerja itu udah cukup terkenal di sekitar sini, soalnya mereka suka memperkerjakan wanita-wanita muda buat jadi pembantu mereka, tapi abis itu pembantunya juga dipake sama kepala keluarganya” Jelas Ibu kedua kembali.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCcVCyj5Weo
Nurul yang masih belum mengerti maksud Ibu tersebut kembali bertanya “Dipake maksud ibu gimana?? saya gak ngerti” ucap Nurul bingung.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfpuQMej11E
Kedua ibu-ibu tersebut pun saling pandang seakan mereka sedang ragu ingin menjelaskan kepada Nurul atau tidak.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZscSjGa2nq
“Dipake itu maksudnya disetubuhi Mbak!! ditidurin!!!” bisik Ibu pertama ke telinga Nurul.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOatyhGBAhN
Barulah akhirnya Nurul sadar maksud dari Ibu-ibu tersebut “Astagfirullah Hal adzim!! Ibu kok ngomongnya begitu?? ibu tau darimana???” tanya Nurul seperti agak tidak terima majikannya dibilang tukang mencabuli orang.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCY4FrYv0dA
“Orang sekitar sini udah tau semua kok Mbak!! kabarnya memang begitu” Balas Ibu kedua.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQKeVbNPyj8
“Tapi apa ibu pernah melihatnya langsung???” balik Nurul bertanya lagi.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JcsEK1bAd
Kali ini kedua ibu-ibu itu terdiam seribu bahasa tak bisa menjawab perkataan Nurul, “Ya udah kalau mbak gak percaya! kita mah ngasih tau aja” Ucap Ibu kedua yang nampak sedikit kesal kepada Nurul.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ7TwN3JRVA
Nurul pun menggeleng melihat kepergian kedua ibu-ibu tersebut usai menyebarkan rumor yang tak sedap tentang majikannya. Bukan Nurul tak mau percaya apa yang mereka katakan, hanya saja Nurul juga telah merasakan jadi korban rumor dari ibu-ibu seperti mereka, Rumor bahwa Nurul mandul tersebar hanya karena dia belum memiliki momongan, dan beberapa orang menarik kesimpulan seperti itu.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtmLP7xCRW
Dan sekarang Nurul pun berpikiran sama terhadap rumor yang membahas tentang majikannya. Nurul yakin kalau itu hanyalah sebuah kesimpulan bodoh dari beberapa orang yang sama sekali tidak tau inti permasalahannya.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrs8Uxtcaig
Setelah Nurul kembali dari warung, suasana hatinya semakin buruk saja setelah mendengar gosip dari ibu-ibu sekitar. Hati yang tadinya sedang berbunga-bunga, sekarang terasa gersang dan panas ingin meluapkan isinya. Bahkan dalam perjalanan pulang dia terus menggerutu tidak berhenti sama sekali.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3fAtcCqIos
Sampai di rumah, Nurul pun langsung pergi ke kamar Bu Susan untuk mengantarkan minyak urut pesanannya. Nurul mengetuk daun pintu kamar berwarna putih tersebut meminta ijin untuk masuk.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRvrbtSCUmp
“Permisi Mbak!! ini minyak urutnya sudah saya beli” Ucap Nurul dari luar.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxnhJtrNOOM
Ilustrasi Bu Susan - Akhwat yang Ternoda
Ilustrasi Bu Susan – Akhwat yang Ternoda
“Masuk aja Nu!” Teriak Bu Susan dari dalam.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgx9wMEzZBC
Karena sudah mendapat persetujuan, Nurul pun meraih gagang pintu dan membukanya dengan santai. Namun di dalam kamar, sebuah suasana yang hampir sama dengan kejadian dimana dia mengintip Bu Susan kembali terpampang di hadapannya. Akan tetapi bedanya saat ini Bu Susan tidaklah sedang bersenggama.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ08NisRcQUo
“Astagfirullah Hal Adzim” Ucap Nurul yang langsung berbalik badan ketika melihat Bu Susan duduk dalam keadaan telanjang bulat. Dibelakangnya juga duduk seorang pria yang tadi meminta Nurul untuk membeli minyak urut.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7vGZfs5NNl
Bu Susan tersenyum melihat tingkah pembantunya itu “Loh, kamu kenapa??” tanyanya pura-pura.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvyKUoCgs0f
“I–itu!! Mb–mbaakk kenapa gak pakai baju??” Nurul tergugup.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEiKLGV6JYf
“Kan saya lagi di pijat Nu!” balas Bu Susan santai.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBuybbmQ92
“Iy–iya! tapi kan itu ada cowok” ucap Nurul tak dapat membalikkan badannya.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyNE83NcfRk
Bu Susan kembali tersenyum “Ohhh!! ini mah si Ray namanya Nu! udah sering kok dia liatin saya bugil begini, Iya gak Ray???”
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡra60N5bENv
“Iya buk!” jawab laki-laki bernama Ray tersebut.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeVD3IhBsiV
“Tuh! kamu denger sendiri kan??” Tanya Bu Susan menyakinkan. “Ray ini tukang pijet profesional, jadi tidak masalah mau saya telanjang apa gimana dia gak bakalan napsu” lanjut Bu Susan.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5SrdofRk57
“Mana sini minyaknya!” pinta Bu Susan kembali berbicara.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTr8AAAAL3e
Dengan sedikit ragu-ragu, Nurul pun akhirnya membalikkan badannya kembali dan mendekat ke arah Bu Susan. Dia mencoba memejamkan matanya tak ingin melihat tubuh telanjang majikan perempuannya tersebut.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnYJCt0Ia3K
“Hahaha, kamu lucu banget deh Nu! sama-sama perempuan kok gausah takut” Tawa Bu Susan pecah melihat tingkah kocak dari Nurul.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIuXxn2mwlp
“Maaf Buk!!” Ucap Nurul menyerahkan botol minyak urut tersebut ke Bu Susan.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡri9EyTKvHY
Namun Bu Susan langsung menimpali “Yaelah!! kemarin aja kamu ngintipin aku ngentot berani-berani aja tuh” ucapnya menjatuhkan sebuah bom kepada Nurul.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70JrnOj2GA
Nurul pun langsung mematung tak dapat bergerak seolah-olah syaraf tubuhnya mati begitu saja, kepalanya serasa berputar dan jantungnya berdegub kencang saat dia menyadari kalau ternyata selama ini dia sudah ketauan mengintip
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9kuFU7NB0p
“Eh??” suara Nurul terasa tercekat tak dapat keluar.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFIgwvWpzrl
“Kamunya berdiri mematung depan pintu gitu siapa yang gak liat coba??? hahahhahaa” Bu Susan tertawa puas melihat Nurul yang tak berkutik sama sekali.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPkNp7ldH0q
Nurul yang sadar terhadap posisinya saat ini langsung menunduk tak dapat berbicara, hatinya pilu dan tubuhnya kelu tidak tau apa yang harus diperbuat.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCXAJlUiPQ6
“Ma–maafkan saya Mbak!!” Ucap Nurul tiba-tiba.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡroKmRz3NhU
“Kenapa minta maaf?? saya gak nyalahin kamu kok. dari awal kan saya udah bilang sama kamu tentang hal aneh yang bakalan terjadi” Balas Bu Susan tersenyum.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodSPOogeBO
Nurul pun kemudian terpikirkan oleh perkataan awal Bu Susan yang memberitahu Nurul kalau harus tetap diam saja seandainya dia melihat hal yang aneh-aneh di rumah ini. Dan sekarang dia mengerti hal aneh yang dimaksud Bu Susan tersebut adalah perselingkuhannya dengan para pria-pria muda.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGDGswLKgv
“Dan lain kali jangan ngintip! kalau kamu pengen, kamu bisa nonton langsung! belum pernah kan kamu liat kontol gede???” Bu Susan terus mengeluarkan kata-kata kotor yang sepantasnya tidak dia ucapkan kepada Nurul.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj99WNwYaAZ
Dan Nurul yang hanya diam, dalam hatinya terus mengucap kata ampunan kepada tuhan agar dia terbebas dari suasana yang sama sekali tidak dia mengerti ini. Bu Susan yang dianggapnya seorang wanita yang terhormat dan beribawa, sekarang malah melecehkan Nurul dengan kata-kata yang sangat tidak pantas diucapkan kepada akhwat muslimah seperti Nurul. Apalagi Nurul sudah mempunyai suami.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV4N4JtVM4P
“Maafkan saya Mbak! saya permisi” Jawab Nurul tegas. Dia lalu berjalan keluar dari kamar tersebut tanpa menghiraukan lagi sepatah kata yang keluar dari mulut Bu Susan.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbaIpQToKmQ
Yang Nurul tau, dia harus segera pergi dari sana sebelum dirinya marah dan meluapkan emosi sesaatnya pada majikan perempuannya tersebut. Bisa-bisa dia kehilangan pekerjaan yang baru beberapa hari saja dia tekuni ini.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDuhrPhhAuk
Nurul berjalan sangat cepat ke arah dapur, dia tidak tahan dengan panas hatinya yang membuat tenggorokannya terasa sangat kering dan butuh minuman yang segar. Nurul berjalan begitu cepat sampai dia tidak menyadari keberadaan Sean yang tengah duduk di meja makan
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡClgb1YF28y
“Astagfirullah hal Adzim!!!!!! Adeen!!!” teriak Nurul yang kaget.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4tYrbYdiFa
“Ada apa dengan hari ini???” Ketus Nurul dalam hatinya. Berbagai kejadian tidak mengenakkan dan mengejutkannya terjadi berturut-turut tidak ada hentinya. Dan sekarang ketika dia mau menenangkan jiwanya, datang lagi seseorang yang membuatnya menjadi tidak nyaman.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8LYbGGya7r
Tapi berbeda dengan Nurul, Sean tampak santai “Mamah di atas?” tanyanya pada Nurul.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDl06s5MxHT
“Iya Den. lagi dipijat” Ucap Nurul.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaafqXyLrrv
“Cih” Sean berdecih tidak suka seolah dia tau apa yang sedang dan akan mamanya lakukan.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUtmCfYQAy7
“Astagfirullah! Aden kenapa???” tanya Nurul semakin kaget ketika dia sadar kalau wajah Sean terlihat babak belur dan di ujung bibirnya terlihat mengalir darah yang sudah mengering.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeObmsPnqxc
“Bukan urusan bbak!” balas Sean begitu dingin.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNziMxo9zNl
“Aden bolos sekolah??” Tanya Nurul lagi mengingat saat ini masih pukul 10 dan Sean sudah berada di rumah.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR4tTzcHCHz
“Iya” jawab Sean begitu santai.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWd9fHZUMJt
Khawatir dengan wajah Sean yang terlihat babak belur tersebut, Nurul pun langsung mencari kotak P3K yang letaknya sudah diberitahu Bu Susan sebelumnya. Dengan cepat dia mengambil kotak tersebut dan berjalan ke arah meja makan tempat Sean berada.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoGbJyjvzh
“Mau ngapain??” tanya Sean kaget melihat Nurul membawa kotak P3k dan tiba-tiba langsung duduk di hadapannya. Membuat wangi tubuh Nurul yang begitu enak langsung tercium di hidung Sean.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB298qVDNsG
“Mbak obatin lukanya sini!!” Ucap Nurul menyiapkan kapas dan obat merah.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqjzpIkKYHT
“Udah gausah” protes Sean membuang muka.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ2nLvbIINx
Namun bukan Nurul namanya kalau tidak keras kepala “Udah Aden diem dulu” Ucapnya memegang wajah Sean dan manarik wajah tampan anak muda itu berhadap-hadapan dengannya.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKdtQe8SKQI
Dengan lembut dan telaten, Nurul pun kemudian mulai mengobati beberapa luka yang ada di wajah Sean dengan begitu seksama. Tak disadari oleh Nurul bahwa anak muda tersebut sedang dalam masa peralihan dan memiliki nafsu syahwat yang lebih dari orang lain. Apalagi Sean yang terbuai oleh wangi tubuh Nurul yang bercampur dengan parfum khas akhwat tersebut. Membuat Sean mau tak mau memperhatikan dengan lekat wajah Nurul yang tertutup oleh cadarnya dan hanya menampakkan sepasang bola mata yang indah dan menawan.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu4bS9C3Juo
“Mbak mau jadi pacar saya gak??” Ucap Sean begitu tiba-tiba.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWhzQZmCzbr
Kembali ke tanah kalimantan.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZbDij99qo
Usai Haris menutup telfon istrinya, Pak Sukani pun datang menghampiri Haris yang tampak sedikit ragu.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAsTISdSJKO
“Saya udah lakuin seperti yang bapak minta” Ucap Haris kepada Pak Sukani.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8dcaJu0TMh
Pak Sukani tersenyum senang “Baiklah Mas! sisanya serahkan saja sama saya”
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhcOfhhG0A0
“Tapi bapak harus berjanji kalau istri saya gak mau bapak harus mundur” Ucap Haris.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhyLqPZXLVD
Pak Sukani mengangguk “Sesuai perjanjian Mas!”
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9nGkpezam4
“Baik” jawab Haris mantap.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwyxBhPx7Uy
Lalu Pak Sukani pun terkekeh berjalan meninggalkan Haris sebelum dia berbalik badan “Kalau Mas Haris masih ragu, belum terlambat untuk membatalkannya kok” Ucap Pak Sukani seperti memberi sebuah kesempatan terakhir untuk mundur kepada Haris.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ68ZHfRFaRN
Namun tampaknya Haris begitu yakin dengan keputusannya ini “Saya udah yakin Pak” balas Haris mantap.
18084Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYku4Xi6LP1
“Dasar laki-laki tolol” Ucap Pak Sukani terkekeh dalam hatinya.
ns3.141.193.237da2
