Chapter 4: Bad Day
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdaFtbsUWyf
Pagi hari di kediaman Pak Primus, Nurul kembali pada rutinitas barunya sebagai seorang pembantu rumah tangga. Dia mengerjakan seluruh pekerjaan yang sudah diberitahu oleh Bu Susan dengan sangat cepat dan rapi. Kali ini tidak banyak pekerjaan yang harus Nurul lakukan selain bersih-bersih rumah dan pekarangan.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCl4uSW3WpD
Di luar Nurul tampak tenang, tapi dalam hatinya seperti terjadi sebuah perang antara batin dan akal sehatnya. Mimpi yang dialaminya tadi malam masih terngiang-ngiang di benak Nurul dengan jelas. Apalagi setelah dia kembali bertemu dan berbincang-bincang dengan Pak Primus, yang membuat dia mau tak mau memikirkan majikannya tersebut sedang melecehkan tubuh miliknya seperti yang terjadi dalam mimpi.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFPNwODR9uC
Nurul berusaha sekuat tenaga untuk membuang pikirannya tersebut, beberapa kali dia terus mengucap dan memohon ampun pada tuhan atas dosa yang telah dia perbuat. Memang mimpi tersebut adalah pemberian tuhan, namun Nurul yakin kalau iblis-iblis sedang berusaha mempengaruhi pikirannya sampai-sampai dia bermimpi secabul itu.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF6P1wWjoLX
“Mungkin aku kurang bersyukur” Ucap Nurul dalam hatinya.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5Tc4jjMvR
Sedang sibuk menyapu halaman rumah, Smartphone milik Nurul berbunyi dengan nada dering lagu dari Nisa Sabyan kesukaannya. Setelah dicek, ternyata itu adalah panggilan dari Haris suaminya.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZW6sbBq50
“Assalamualaikum Bi!” Ucap Nurul mengangkat telfon.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2KUOKhl478
“Waalaikumsalam Mi! Umi lagi di mana??” tanya Haris.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9qjh4Lmxno
“Ini masih di rumahnya Bu Susan. Kenapa Bi??”
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzkkpdk3Ibf
“Gapapa, Abi cuma pengen nanya”
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyyqM74kmcD
“Gimana pekerjaan disana Bi?? lancar???”
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7yLJjNCPhK
“Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Umi gimana?? lancar juga nggak??”
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ73ys9xKBkW
“Alhamdulillah Bi! Bu Susan sama keluarganya orang baik, Umi suka kerja di sini”
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn69o7GQYB6
“Syukurlah kalau begitu!!” jawab Haris tenang, lalu dia melanjutkan “Oh iya, lusa nanti Pak Sukani udah pulang dari kalimantan, trus Abi nitip sesuatu sama dia buat Umi” ucap Haris lagi.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7iy56b1wKW
“Loh, Pak Sukani kok pulangnya cepet??”
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6yReSrYSI
“Iya, dia cuma nganter dan registrasi anak-anak baru saja Mi! dia kan udah juragan gitu”
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDRUZItxvUm
“Oh gitu. Tapi Abi nitip apaan??”
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTMSZYfchHo
“Ada deh! pokoknya suprise buat Umi”
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5sLiwdESsr
“Duh. Umi jadi gak sabar nunggunya” Ucap Nurul bersemu merah mendapati kalau suaminya akan memberikannya sebuah hadiah kejutan.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡroMF0AorRo
“Satu lagi, kemarin Abi udah pesen sama Pak Sukani minta tolong buat jagain Umi kalau Umi lagi butuh sesuatu. Jadi kalau terjadi apa-apa Umi bilang sama Pak Sukani aja!” terang Haris.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK4xOkgZI3y
“Hahaha, enggak lah Bi! Umi gapapa kok di rumah sendirian”
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9J9kJVWT6q
“Kalau hujan gede Umi gak takut??? atau mati lampu malam-malam gitu??” tanya Haris memancing.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Ew0lkcRvC
“Ihh!! kok Abi ngomongnya gitu sih!!” balas Nurul ketus.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxk6tE9gKJS
“Ya maksud Abi buat jaga-jaga aja”
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgFvPqByRRF
“Tapi apa kata orang Bi kalau Pak Sukani kesini malem-malem” jawab Nurul khawatir.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKX0dpcPcz8
“Gak usah pikirin omongan orang dulu! yang penting Umi aman di rumah. Abi gak tenang kerjanya kalau kepikiran Umi terus” jawab Haris.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡByLSzII7Jb
Dan Nurul pun sadar kalau suaminya tersebut ternyata masih belum bisa meninggalkannya sendiri begitu saja, Nurul senang mendapati kalau Haris masih menjadi suami yang baik meski mereka sedang berjauhan. Perhatian kecil seperti ini saja sudah membuat hati Nurul melambung tinggi dan berbunga-bunga.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhG97D87bzG
“Baiklah Bi! terserah Abi saja! Umi nurut deh” balasnya kemudian.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ91zwwo5otw
“Yaudah kalau gitu, Abi lanjut kerja yah. I love youuu” ucap Haris romantis.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg0vCSzKwR8
Nurul yang mendengarnya tersenyum senang “Iiihhh.. ganjen banget pakai love love”
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3JWYQzsENw
“Kan Abi emang Love sama Umi. hehe” balas Haris menggombal.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUtD3mVdksQ
“Yaudah deh! semangat terus ya Abi ku sayang. I love youu tooo”
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLwh5fJpz9s
Setelah telfonnya di tutup, Nurul pun kembali kepada moodnya semula. Hatinya sedang berbunga-bunga dan senang sekali setelah mendapat telfon dari Haris sang suami tercinta. Sambil bernyanyi-nyanyi kecil Nurul pun melanjutkan menyapu halaman rumah dengan perasaan yang begitu ceria.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjDa7q7pxTm
“Maaf Mbak!” sebuah suara tiba-tiba mengejutkan Nurul.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW1PreGPZah
“Astagfirullah hal adzim” Ucapnya terlonjak begitu kaget. Nurul pun berbalik dan melihat ke arah orang yang sedang memanggilnya.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeNsXCWCG04
Ilustrasi Sean
Ilustrasi Sean – Cerita Seks 21+
Dan orang itu pun tersenyum manis “Maaf Mbak! Bu Susan minta untuk dibelikan minyak urut di warung” Ucap orang tersebut yang ternyata adalah seorang laki-laki muda dan tampan.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡItE35Yll2e
“Mi–minyak urut merek apa mas??” tanya Nurul gugup.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtcUO28VAQm
“Terserah Mbak! yang penting bisa bikin licin” kerling laki-laki tersebut menggoda Nurul.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4N1n5YO5B0
Baru saja mood Nurul kembali membaik setelah ditelfon oleh suaminya, sekarang malah balik lagi ke mood buruknya gara-gara laki-laki genit yang sok akrab menggoda Nurul. Nurul paham laki-laki itu tampan, namun sikapnya yang seperti tebar pesona tersebut membuat nurul jijik sendiri.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMCkC07hrQe
“Cowok tampan jaman sekarang kebanyakan gak punya harga diri” Ucap Nurul kesal dalam hatinya.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4SkEhkycDO
Tanpa membalas perkataan dari laki-laki tersebut, Nurul pun kemudian meletakkan sapu yang di genggamnya di sebelah pohon, lalu berjalan santai pergi keluar rumah meninggalkan laki-laki yang tampak heran dengan sikap Nurul yang sombong dan cuek.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0RoA139v28
Wanita lain bahkan akan terpesona jika dirayu dan digoda olehnya, namun Nurul tampak tak bergeming sama sekali dengan kharisma laki-laki itu. Hal yang membuat dia sedikit jengkel dan marah.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUf79Mo5fFl
Sesuai dengan permintaan dari Bu Susan, Nurul pun kemudian pergi ke warung kelontong yang tidak jauh dari rumah keluarga Pak Primus, hanya berjalan selama 3 menit saja, dia sudah sampai di warung yang menjual hampir seluruh keperluan orang-orang termasuk juga sembako.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiZMoN5DCkF
Saat sedang membeli minyak urut tersebut, Nurul dihampiri oleh sosok dua orang ibu-ibu yang terlihat menaruh perhatian pada Nurul.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW3GPFUzgNq
“Mbak pembantu barunya Bu Susan ya??” tanya Ibu pertama pada Nurul.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRx260J8M81
Nurul yang sadar di panggil, langsung mengangguk menjawab “Iya Buk! saya baru kerja beberapa hari di situ”
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDo8TmxufTK
“Tuhkan! apa saya bilang Buk!!” Ibu kedua ikut berbicara.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiAwwFVXP6z
“Kok mau sih mbak, kerja jadi pembantu di sana??” Ibu pertama kembali bertanya.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx3mn46YN1Z
Nurul pun terheran dengan maksud ibu-ibu ini “Emangnya kenapa Buk??” jawab Nurul.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0mjqRkGvrG
“Mbak bukan orang sini ya??” tanya ibu kedua.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdH78pYBA4H
Nurul mengangguk “Iya bukan orang sini Buk!!”
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVjMJnZVHZQ
“Pantesan gak tau!! Gini yah mbak! keluarga tempat Mbak kerja itu udah cukup terkenal di sekitar sini, soalnya mereka suka memperkerjakan wanita-wanita muda buat jadi pembantu mereka, tapi abis itu pembantunya juga dipake sama kepala keluarganya” Jelas Ibu kedua kembali.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0O6kS4VVzH
Nurul yang masih belum mengerti maksud Ibu tersebut kembali bertanya “Dipake maksud ibu gimana?? saya gak ngerti” ucap Nurul bingung.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1CdLFawIh0
Kedua ibu-ibu tersebut pun saling pandang seakan mereka sedang ragu ingin menjelaskan kepada Nurul atau tidak.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnJyveoZcKR
“Dipake itu maksudnya disetubuhi Mbak!! ditidurin!!!” bisik Ibu pertama ke telinga Nurul.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeSzusFTgm9
Barulah akhirnya Nurul sadar maksud dari Ibu-ibu tersebut “Astagfirullah Hal adzim!! Ibu kok ngomongnya begitu?? ibu tau darimana???” tanya Nurul seperti agak tidak terima majikannya dibilang tukang mencabuli orang.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmj6ibeugfI
“Orang sekitar sini udah tau semua kok Mbak!! kabarnya memang begitu” Balas Ibu kedua.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBlHnw5jqXu
“Tapi apa ibu pernah melihatnya langsung???” balik Nurul bertanya lagi.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodUXLOptHE
Kali ini kedua ibu-ibu itu terdiam seribu bahasa tak bisa menjawab perkataan Nurul, “Ya udah kalau mbak gak percaya! kita mah ngasih tau aja” Ucap Ibu kedua yang nampak sedikit kesal kepada Nurul.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZARDcmQiU
Nurul pun menggeleng melihat kepergian kedua ibu-ibu tersebut usai menyebarkan rumor yang tak sedap tentang majikannya. Bukan Nurul tak mau percaya apa yang mereka katakan, hanya saja Nurul juga telah merasakan jadi korban rumor dari ibu-ibu seperti mereka, Rumor bahwa Nurul mandul tersebar hanya karena dia belum memiliki momongan, dan beberapa orang menarik kesimpulan seperti itu.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgDNWEJ48hU
Dan sekarang Nurul pun berpikiran sama terhadap rumor yang membahas tentang majikannya. Nurul yakin kalau itu hanyalah sebuah kesimpulan bodoh dari beberapa orang yang sama sekali tidak tau inti permasalahannya.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWk6HmSJcaS
Setelah Nurul kembali dari warung, suasana hatinya semakin buruk saja setelah mendengar gosip dari ibu-ibu sekitar. Hati yang tadinya sedang berbunga-bunga, sekarang terasa gersang dan panas ingin meluapkan isinya. Bahkan dalam perjalanan pulang dia terus menggerutu tidak berhenti sama sekali.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyPBOWUj7pg
Sampai di rumah, Nurul pun langsung pergi ke kamar Bu Susan untuk mengantarkan minyak urut pesanannya. Nurul mengetuk daun pintu kamar berwarna putih tersebut meminta ijin untuk masuk.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIM3UUuLAUq
“Permisi Mbak!! ini minyak urutnya sudah saya beli” Ucap Nurul dari luar.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYceyYghqW3
Ilustrasi Bu Susan - Akhwat yang Ternoda
Ilustrasi Bu Susan – Akhwat yang Ternoda
“Masuk aja Nu!” Teriak Bu Susan dari dalam.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ60pGlSYVs
Karena sudah mendapat persetujuan, Nurul pun meraih gagang pintu dan membukanya dengan santai. Namun di dalam kamar, sebuah suasana yang hampir sama dengan kejadian dimana dia mengintip Bu Susan kembali terpampang di hadapannya. Akan tetapi bedanya saat ini Bu Susan tidaklah sedang bersenggama.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU5do6IRlrx
“Astagfirullah Hal Adzim” Ucap Nurul yang langsung berbalik badan ketika melihat Bu Susan duduk dalam keadaan telanjang bulat. Dibelakangnya juga duduk seorang pria yang tadi meminta Nurul untuk membeli minyak urut.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUSU6OL3pOv
Bu Susan tersenyum melihat tingkah pembantunya itu “Loh, kamu kenapa??” tanyanya pura-pura.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtwCN3zxWXA
“I–itu!! Mb–mbaakk kenapa gak pakai baju??” Nurul tergugup.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgMagRaxvtC
“Kan saya lagi di pijat Nu!” balas Bu Susan santai.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk9mAKgamGK
“Iy–iya! tapi kan itu ada cowok” ucap Nurul tak dapat membalikkan badannya.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeT1Q68wNza
Bu Susan kembali tersenyum “Ohhh!! ini mah si Ray namanya Nu! udah sering kok dia liatin saya bugil begini, Iya gak Ray???”
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZgJwIOQZM
“Iya buk!” jawab laki-laki bernama Ray tersebut.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRQ3purNRFf
“Tuh! kamu denger sendiri kan??” Tanya Bu Susan menyakinkan. “Ray ini tukang pijet profesional, jadi tidak masalah mau saya telanjang apa gimana dia gak bakalan napsu” lanjut Bu Susan.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ152643pGa4
“Mana sini minyaknya!” pinta Bu Susan kembali berbicara.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEopaSX37Jo
Dengan sedikit ragu-ragu, Nurul pun akhirnya membalikkan badannya kembali dan mendekat ke arah Bu Susan. Dia mencoba memejamkan matanya tak ingin melihat tubuh telanjang majikan perempuannya tersebut.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXjDP8tynku
“Hahaha, kamu lucu banget deh Nu! sama-sama perempuan kok gausah takut” Tawa Bu Susan pecah melihat tingkah kocak dari Nurul.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqnTiSqI8uL
“Maaf Buk!!” Ucap Nurul menyerahkan botol minyak urut tersebut ke Bu Susan.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4boxO2mrTp
Namun Bu Susan langsung menimpali “Yaelah!! kemarin aja kamu ngintipin aku ngentot berani-berani aja tuh” ucapnya menjatuhkan sebuah bom kepada Nurul.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF79xm5CxX7
Nurul pun langsung mematung tak dapat bergerak seolah-olah syaraf tubuhnya mati begitu saja, kepalanya serasa berputar dan jantungnya berdegub kencang saat dia menyadari kalau ternyata selama ini dia sudah ketauan mengintip
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJSl5oaFkgW
“Eh??” suara Nurul terasa tercekat tak dapat keluar.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTbCgo45FM7
“Kamunya berdiri mematung depan pintu gitu siapa yang gak liat coba??? hahahhahaa” Bu Susan tertawa puas melihat Nurul yang tak berkutik sama sekali.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlpOhSFgCgy
Nurul yang sadar terhadap posisinya saat ini langsung menunduk tak dapat berbicara, hatinya pilu dan tubuhnya kelu tidak tau apa yang harus diperbuat.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4PITeLNZkk
“Ma–maafkan saya Mbak!!” Ucap Nurul tiba-tiba.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnV8oDBjHZn
“Kenapa minta maaf?? saya gak nyalahin kamu kok. dari awal kan saya udah bilang sama kamu tentang hal aneh yang bakalan terjadi” Balas Bu Susan tersenyum.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ50R9QOOwl0
Nurul pun kemudian terpikirkan oleh perkataan awal Bu Susan yang memberitahu Nurul kalau harus tetap diam saja seandainya dia melihat hal yang aneh-aneh di rumah ini. Dan sekarang dia mengerti hal aneh yang dimaksud Bu Susan tersebut adalah perselingkuhannya dengan para pria-pria muda.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEuHE3p32Xk
“Dan lain kali jangan ngintip! kalau kamu pengen, kamu bisa nonton langsung! belum pernah kan kamu liat kontol gede???” Bu Susan terus mengeluarkan kata-kata kotor yang sepantasnya tidak dia ucapkan kepada Nurul.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjGkATRXa6
Dan Nurul yang hanya diam, dalam hatinya terus mengucap kata ampunan kepada tuhan agar dia terbebas dari suasana yang sama sekali tidak dia mengerti ini. Bu Susan yang dianggapnya seorang wanita yang terhormat dan beribawa, sekarang malah melecehkan Nurul dengan kata-kata yang sangat tidak pantas diucapkan kepada akhwat muslimah seperti Nurul. Apalagi Nurul sudah mempunyai suami.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡthkGIM5lR6
“Maafkan saya Mbak! saya permisi” Jawab Nurul tegas. Dia lalu berjalan keluar dari kamar tersebut tanpa menghiraukan lagi sepatah kata yang keluar dari mulut Bu Susan.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2K4p7cUyKZ
Yang Nurul tau, dia harus segera pergi dari sana sebelum dirinya marah dan meluapkan emosi sesaatnya pada majikan perempuannya tersebut. Bisa-bisa dia kehilangan pekerjaan yang baru beberapa hari saja dia tekuni ini.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmn1P34oZ6Z
Nurul berjalan sangat cepat ke arah dapur, dia tidak tahan dengan panas hatinya yang membuat tenggorokannya terasa sangat kering dan butuh minuman yang segar. Nurul berjalan begitu cepat sampai dia tidak menyadari keberadaan Sean yang tengah duduk di meja makan
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpBEM3CX2Rr
“Astagfirullah hal Adzim!!!!!! Adeen!!!” teriak Nurul yang kaget.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKb1aqU54bN
“Ada apa dengan hari ini???” Ketus Nurul dalam hatinya. Berbagai kejadian tidak mengenakkan dan mengejutkannya terjadi berturut-turut tidak ada hentinya. Dan sekarang ketika dia mau menenangkan jiwanya, datang lagi seseorang yang membuatnya menjadi tidak nyaman.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw9wgCMhA6h
Tapi berbeda dengan Nurul, Sean tampak santai “Mamah di atas?” tanyanya pada Nurul.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU6UaBONgCs
“Iya Den. lagi dipijat” Ucap Nurul.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCWQ3Cww4Wn
“Cih” Sean berdecih tidak suka seolah dia tau apa yang sedang dan akan mamanya lakukan.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB6qSnEfXRm
“Astagfirullah! Aden kenapa???” tanya Nurul semakin kaget ketika dia sadar kalau wajah Sean terlihat babak belur dan di ujung bibirnya terlihat mengalir darah yang sudah mengering.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxiva0Vugll
“Bukan urusan bbak!” balas Sean begitu dingin.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrplJxtaDrE
“Aden bolos sekolah??” Tanya Nurul lagi mengingat saat ini masih pukul 10 dan Sean sudah berada di rumah.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Eu24gZ4qm
“Iya” jawab Sean begitu santai.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82FwgB8mrp
Khawatir dengan wajah Sean yang terlihat babak belur tersebut, Nurul pun langsung mencari kotak P3K yang letaknya sudah diberitahu Bu Susan sebelumnya. Dengan cepat dia mengambil kotak tersebut dan berjalan ke arah meja makan tempat Sean berada.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZuPlLhv9s
“Mau ngapain??” tanya Sean kaget melihat Nurul membawa kotak P3k dan tiba-tiba langsung duduk di hadapannya. Membuat wangi tubuh Nurul yang begitu enak langsung tercium di hidung Sean.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqPh3FbQybX
“Mbak obatin lukanya sini!!” Ucap Nurul menyiapkan kapas dan obat merah.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZj2UdQVjjO
“Udah gausah” protes Sean membuang muka.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWXRu9ZPh7A
Namun bukan Nurul namanya kalau tidak keras kepala “Udah Aden diem dulu” Ucapnya memegang wajah Sean dan manarik wajah tampan anak muda itu berhadap-hadapan dengannya.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4etk6FXoe
Dengan lembut dan telaten, Nurul pun kemudian mulai mengobati beberapa luka yang ada di wajah Sean dengan begitu seksama. Tak disadari oleh Nurul bahwa anak muda tersebut sedang dalam masa peralihan dan memiliki nafsu syahwat yang lebih dari orang lain. Apalagi Sean yang terbuai oleh wangi tubuh Nurul yang bercampur dengan parfum khas akhwat tersebut. Membuat Sean mau tak mau memperhatikan dengan lekat wajah Nurul yang tertutup oleh cadarnya dan hanya menampakkan sepasang bola mata yang indah dan menawan.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcS4iBMP1oX
“Mbak mau jadi pacar saya gak??” Ucap Sean begitu tiba-tiba.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9bJsV1Xzcm
Kembali ke tanah kalimantan.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDr1F5lfWs
Usai Haris menutup telfon istrinya, Pak Sukani pun datang menghampiri Haris yang tampak sedikit ragu.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqVF8UxssCU
“Saya udah lakuin seperti yang bapak minta” Ucap Haris kepada Pak Sukani.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCPSPlipjU
Pak Sukani tersenyum senang “Baiklah Mas! sisanya serahkan saja sama saya”
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaalaUeohIj
“Tapi bapak harus berjanji kalau istri saya gak mau bapak harus mundur” Ucap Haris.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbjq5DbSR1Q
Pak Sukani mengangguk “Sesuai perjanjian Mas!”
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbnpjbdMoug
“Baik” jawab Haris mantap.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXU4CHph1Pv
Lalu Pak Sukani pun terkekeh berjalan meninggalkan Haris sebelum dia berbalik badan “Kalau Mas Haris masih ragu, belum terlambat untuk membatalkannya kok” Ucap Pak Sukani seperti memberi sebuah kesempatan terakhir untuk mundur kepada Haris.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQNp25M34RP
Namun tampaknya Haris begitu yakin dengan keputusannya ini “Saya udah yakin Pak” balas Haris mantap.
24382Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUXKHo2G50
“Dasar laki-laki tolol” Ucap Pak Sukani terkekeh dalam hatinya.
ns216.73.216.176da2
