Dua hari setelah Vina ikut tinggal bersamaku kondisi rumahku masih tetap berjalan seperti biasa. Sepupu dari keluarga Ayahku yang bernama lengkap Vina nur khasani itu ternyata lulus tes wawancara dan juga tes psikologinya. Tentu saja aku ikut gembira mendengarnya. Dia juga ditawari untuk menempati kantor yang ada di kotaku, kebetulan juga lokasinya dekat dengan tempat kerjaku. Hanya saja untuk benar-benar di terima kerja dia masih harus mengikuti MCU yang jadwalnya kalau tidak salah minggu depan.
6127Please respect copyright.PENANA93QvbZd88t
Aku sudah memberi saran pada Vina untuk menunda waktu pulangnya sambil menunggu hari tes MCU minggu depan. Dia pun setuju pada usulku. Itu artinya dia akan tinggal di rumahku sampai minggu depan. Aku rasa yang ikut gembira dengan keputusannya itu bukan cuma aku, tapi Angga juga pasti gembira mendengarnya. Bagaimana tidak senang, tiap malam dia ditemani tidur sama Vina di kamarnya.
6127Please respect copyright.PENANA3S3RYjuqsN
Pagi itu aku tengah bersiap berangkat kerja. Kemeja biru dan celana bahan warna hitam sudah rapi membalut tubuhku. Sebenarnya hari itu aku diwajibkan untuk memakai dasi juga, tapi aku sengaja melepasnya dan akan aku pakai ketika sudah berada di kantor. Begitulah biasanya dan tak ada yang pernah mempermasalahkannya.
6127Please respect copyright.PENANAG3matsETKW
Sewaktu aku duduk di ruang tamu sambil menikmati kopi, munculah Vina dari dalam kamar Angga. Rupanya dia baru bangun dari tidurnya. Wajahnya masih kusut dan rambutnya masih terlihat acak-acakan. Tapi itu tak menghalangi kecantikan alami yang terpancar dari wajahnya.
6127Please respect copyright.PENANAg3NtBBYjGZ
“Itu susunya kok dipegangi terus kenapa emang?”
6127Please respect copyright.PENANAy7Y6Kzya6b
“Aduhh.. sakit mas, agak linu gimana gitu..” balasnya sambil duduk di sebelahku.
6127Please respect copyright.PENANASXnxqaVa06
“Angga terlalu kuat pegangnya mungkin? Hehehe…”
6127Please respect copyright.PENANA9rPuEnouJe
“Iya mungkin.. kalo sudah tidur dia malah semakin kuat ngeremesnya mas.. gini deh jadinya” Vina masih terus memegangi bulatan payudaranya.
6127Please respect copyright.PENANAhu75UGo27m
“Ya kamu bilangin Angga dong Vin, ntar malah bengkak lagi”
6127Please respect copyright.PENANAqWo8ryyTof
“Ihh.. ga tau mas.. tapi pas dia pegang itu enak banget sih..”
6127Please respect copyright.PENANA5ibTp5tXdR
“Iya dong.. apalagi pas dipelintir putingnya, ya kan? Hehehe..”
6127Please respect copyright.PENANAOBggQyxu7Z
“Ahh.. mas Aryo mulai mesum deh…”
6127Please respect copyright.PENANAKLR0fGtpvY
Aku dan Vina semakin dekat saja, obrolan kami semakin terbuka satu dengan lainnya. Pagi itu dia masih memakai kaos putih dan celana dalam saja untuk menutupi tubuhnya. Aku rasa memang Vina ini semakin nyaman berada diantara keluargaku.
6127Please respect copyright.PENANAmahtpjSnFo
“Mbak Tika kemana mas?”
6127Please respect copyright.PENANAP2LQ4dI02J
“Tuhh.. lagi belanja di tukang sayur depan” tunjukku pada gerobak di seberang jalan.
6127Please respect copyright.PENANAe0xkcT438i
“Ohh.. iya dah..”
6127Please respect copyright.PENANAUun6vC2rTi
“Eh bangunin si Angga, suruh dia bantu masak di dapur.. aku mau berangkat sekarang Vin”
6127Please respect copyright.PENANAJtuWyqXpDN
“Iya mas.. ati-ati di jalan”
6127Please respect copyright.PENANA2sTJqa6Dvy
***
6127Please respect copyright.PENANAoCECFPdPBL
Sore hari setelah jam pulang kerja, sales temanku yang bernama Nina itu kembali menemuiku. Alasannya masih sama, ingin menemui Budi yang juga atasan langsungnya itu. Aku jadi penasaran, bukannya dia tahu kalau Budi sedang ke luar kota, tapi kenapa dia tetap datang kemari. Singkat cerita akhirnya aku dan Nina pulang bareng. Kuantar dia ke rumahnya yang berada di sebuah kompleks perumahan subsidi pemerintah.
6127Please respect copyright.PENANAhPoQMaXPSj
“Masuk dulu mas Aryo.. aku mau minta bantuan dikit”
6127Please respect copyright.PENANAn8ufTRwHeX
“Apa sih Nin? Udah sore ini”
6127Please respect copyright.PENANANcBZLsgTWS
“Masuk dulu… kita cerita di dalam” ujarnya.
6127Please respect copyright.PENANARd8UXCsQ3k
Mau tak mau aku akhirnya menuruti kemauan Nina. Akupun masuk ke dalam rumanya. Sekilas kulihat rumah itu sangat sederhana. Rumah tipe 36 yang belum tersentuh renovasi sedikitpun. Kondisi di dalamnya juga tak kalah parah menurutku. Banyak barang berserakan tertata tak rapi. Bahkan kulihat ada tumpukan baju di atas kursi. Entah itu baju kotor atau baju bersih aku tak mau tahu.
6127Please respect copyright.PENANAd8TiOVkfK9
Nina itu dari segi wajah memang cantik. Tubuhnya pun tidak mengecewakan. Apalagi buah dadanya juga terlihat menonjol dan montok. Pinggangnya ramping dengan bulatan bokong yang membusung tapi tidak terlalu besar. Memang Nina sudah pernah punya suami tapi belum pernah melahirkan. Tentu saja bentuk badannya masih terjaga.
6127Please respect copyright.PENANAS5eXLxrOuz
“Duhh.. rumah kok berantakan banget sih Nin, kayak kapal pecah”
6127Please respect copyright.PENANA6B7GziE3lL
“Iya mas, wajar kan emang yang tinggal disini janda” balasnya duduk di depanku lalu membuka dua kancing kemeja putihnya.
6127Please respect copyright.PENANAkPtioG6yIK
“Ya mau janda apa perawan kan tetep bisa ngatur rumahnya dong Nin..”
6127Please respect copyright.PENANA8gH5q61gtI
“Ah bawel juga lu mas.. udah mirip ibu-ibu nawar cabe di pasar” balasnya sewot.
6127Please respect copyright.PENANAHvfw86cn4e
“Hahaha… emang gitu yah? eh, kamu tadi minta bantuan apa sih Nin?”
6127Please respect copyright.PENANA2Lo9gAEhQ8
“Itu, kran di kamar mandi bocor pas di lobangnya mas.. ngalir terus kalo kran utamanya ga dimatiin”
6127Please respect copyright.PENANAH1qxtq5gwG
“Ohh, ya harus diganti dong Nin.. ga bisa diperbaiki itu sih”
6127Please respect copyright.PENANA3aveQ1zKBB
“Iya itu.. aku udah beliin barangnya, trus udah pinjem kunci inggris sama tetangga, nungguin yang mo bantuin aja mas”
6127Please respect copyright.PENANAKIgQaRMEzU
“Emang Budi ga mau bantuin kamu?” pancingku kemudian.
6127Please respect copyright.PENANAqJtMFYYihX
“Ahhh.. bantuin apa, dia kalo kesini malah cuma mau enaknya aja mas”
6127Please respect copyright.PENANAiPfO8Bxy5N
“Wahh.. berarti kamu beneran kasih dia yang enak-enak dong Nin?”
6127Please respect copyright.PENANAG70kHx9P6r
“Udah tau nanya lagi” semakin dia emosi semakin nampak cantik wajah Nina ternyata.
6127Please respect copyright.PENANAPNhKfVb2BR
“Yaudah sini biar aku yang ganti..”
6127Please respect copyright.PENANAc48sBenQpT
“Bentar mas aku mandi dulu.. udah ga tahan nih gerah banget”
6127Please respect copyright.PENANAgaUxDifscr
Nina pun lalu masuk ke dalam kamarnya. Sejenak aku tunggu dia di ruang tamu sambil menulis pesan pada istriku kalau aku ada perlu sedikit dengan temanku. Sambil menulis pesan aku sempat melirik ke arah pintu kamar Nina yang dibiarkan terbuka. Entah mungkin apa itu kode supaya aku bisa masuk, tapi aku tak terpancing, mau gimanapun aku gak mau terlibat skandal dengan teman seperusahaan.
6127Please respect copyright.PENANAIqudJfCDTJ
“Bentar ya mas.. abis ini tolong diperbaiki ya mas Aryo yang ganteng” ucap Nina ketika keluar lagi dari kamarnya. Kali ini dia sudah tinggal melilitkan handuk di tubuhnya.
6127Please respect copyright.PENANAql0iRYsJL0
“Iyaa.. gapapa aku tunggu disini” balasku.
6127Please respect copyright.PENANATofWNocftU
Karena rumahnya itu tipe 36 dengan kamar mandi di dalam, jadinya aku bisa mendengar suara gemericik air dari kamar mandi dengan jelas. Posisiku duduk memang membelakangi kamar mandi tentunya. Aku masih terus menunggu kemunculan Nina lagi.
6127Please respect copyright.PENANAe3QbSS9zkC
“Ahhh.. mas.. tolong mas… ehh.. ini tolong dong..” tiba-tiba terdengar teriakan minta tolong dari dalam kamar mandi.
6127Please respect copyright.PENANAsA93XUUNOl
Aku yang tengah duduk santai langsung loncat dan menyeruak masuk ke dalam kamar mandi.
6127Please respect copyright.PENANAdeW3NJzcPI
“Mas.. tolongin ini bentar.. airnya muncrat kemana-mana mas”
6127Please respect copyright.PENANAxQRiNpKg1Q
Begitu aku masu ke dalam kamar mandi, kutemui Nina sudah memakai handuk untuk menutupi tubuhnya. Hanya saja handuk itu basah semua karena kran yang mengisi bak mandi sudah patah dan lepas dari lobang saluran airnya. Jadilah air menyembur kencang menyiram tubuh Nina yang rupanya sudah selesai mandi.
6127Please respect copyright.PENANAERkIWFsCrJ
“Kok bisa sih Niin? Aduhh… pegangin dulu biar airnya gak keluar deras” pintaku.
6127Please respect copyright.PENANAlCLW4IcpsD
Nina yang agak panik langsung menutupi lobang bekas kran tadi dengan kedua tangannya. Sementara itu aku coba melihat potongan kran yang lepas tadi. Mungkin karena handuk yang dipakai Nina jadi berat karena basah, kain itu lepas begitu saja dari tubuh Nina. Tanpa bisa dilawan akhirnya Nina terpaksa berdiri bugil di depanku sementara kedua tangannya masih berusaha menutupi lobang kran.
6127Please respect copyright.PENANAwMS5rt3SfH
“Ahhhh..!! gimana sih ini mas? Jeritnya.
6127Please respect copyright.PENANA5LJEEab66j
“Udah kamu diam aja dulu disitu, aku pergi tutup kran utamanya”
6127Please respect copyright.PENANAAyliZlFaby
Aku langsung pergi ke belakang melihat apa ada tandon air apa tidak, ternyata memang ada. Akupun dengan cepat menutup kran utama yang masuk ke dalam rumah. Setelah selesai aku buru-buru kembali ke dalam kamar mandi.
6127Please respect copyright.PENANApcCoFpNvXg
“Duhh.. kan jadi gini deh..” ucap Nina tanpa berusaha menutupi ketelanjangannya.
6127Please respect copyright.PENANASrfdTByTiZ
“Udah kamu keluar aja, biar aku yang urus disini” pintaku.
6127Please respect copyright.PENANA8SbmmJt3TH
Nina lalu dengan santai mengambil handuknya yang terjatuh lalu berjalan keluar dari kamar mandi. Untuk sesaat lamanya aku bisa melihat gundukan daging kenyal di dadanya. Memang ukurannya lumayan besar, tapi puting susunya sudah agak kecoklatan dan membesar. Pasti bagian itu sering ada yang ngerjain pikirku.
6127Please respect copyright.PENANASu0mr5szZq
“Eh mas Aryo.. mendingan buka aja bajunya, ntar malah basah ga bisa pulang lho mas..” ucap Nina yang rupanya masih berdiri di belakangku. Tubuhnya masih polos tanpa tertutupi apa-apa.
6127Please respect copyright.PENANAQMvtnwd388
“Iya Nin, bentar kalo gitu..”
6127Please respect copyright.PENANAeta8oSFAGt
Akupun langsung membuka pakaianku dan meninggalkan sebuah celana dalam saja yang menutupi tubuhku. Tentunya mata Nina bisa melihat tonjolan batang penisku di balik celana dalam yang aku pakai. Aku cuek saja pada situasi yang ada, aku terus berusaha memasang kran baru pada lobang air yang lama. Agak susah memang karena masih ada bekas potongan kran yang lama tak bisa keluar.
6127Please respect copyright.PENANAuwoMSp95MH
“Ada obeng gak Nin?”
6127Please respect copyright.PENANA8L3WCjK28z
“Ada.. ada mas.. bentar aku ambilin”
6127Please respect copyright.PENANASY8Blb3ySL
Nina pergi ke belakang lalu kembali membawa sebuah obeng minus. Aku lalu menggunakan obeng itu untuk mencongkel bekas kran yang lama dari lobang saluran air. Lama kelamaan potongan kran yang lama bisa aku keluarkan dan akhirnya bersih semuanya.
6127Please respect copyright.PENANArltaoxUiBs
“Nahhh.. gini kan bisa dipasang yang baru” gumamku.
6127Please respect copyright.PENANANaF2LCFUa0
Tanpa menunggu lama aku pun langsung memasang kran yang baru, tentunya aku lapisi dengan selotip putih lebih dulu.
6127Please respect copyright.PENANAeQYa0kAu4i
“Coba Nin kamu putar lagi kran yang dari tandon air” pintaku.
6127Please respect copyright.PENANATCGqMPh4VZ
“Iya mas..”
6127Please respect copyright.PENANAkCCKZyPN95
Begitu Nina membuka saluran air yang masuk ke rumah, tiba-tiba dari pangkal kran yang aku pasang tadi menyembur air dengan kencang. Semburan itu membuat tubuhku basah seketika karena aku sedikit panik tadi.
6127Please respect copyright.PENANArIdrfAbuxm
“Nin.. matikan dulu Nin..!!” teriakku.
6127Please respect copyright.PENANAZKwQeeTuJY
Begitu Nina mematikan lagi air yang masuk ke dalam rumah, aku langsung membenarkan posisi kran yang baru. Ternyata aku memasangnya agak miring, jadi kran yang baru itu tidak masuk dengan sempurna.
6127Please respect copyright.PENANA3KfNrysYd5
“Coba lagi Nin!!”
6127Please respect copyright.PENANAPzjy23kwma
Kali ini tak ada lagi semburan air yang terjadi. Aku jadi tenang dan lega melihatnya. Kucoba membuka kran yang baru itu dan ternyata berfungsi dengan sempurna. Akupun lanjut membereskan barang-barang dan alat yang kupakai tadi dan membawanya keluar dari dalam kamar mandi.
6127Please respect copyright.PENANAepaxeYXtj5
“Udah bisa mas?”
6127Please respect copyright.PENANAlIpm8jOK90
“Udah kok.. udah bisa itu..” ucapku sambil menyeka mukaku dengan tangan.
6127Please respect copyright.PENANAIfVgK3Gd2k
“Syukurlah mas.. hihihi.. emang mas Aryo lelaki andalan deh”
6127Please respect copyright.PENANAxFmVaZVaCW
“Hehe.. cuma gitu aja kok Nin, gampang itu” balasku.
6127Please respect copyright.PENANA0zyO1CXsGa
Sambil kami bicara seperti itu tubuh Nina masih dia biarkan terbuka begitu saja. Perempuan cantik nan montok itu masih berdiri di depanku dengan telanjang bulat. Aku berusaha tenang dan tak terpancing. Bisa saja itu sebagai usahanya untuk menjebakku.
6127Please respect copyright.PENANAY098CXGXAM
“Loh, kok basah mas? Aku gak punya cd laki-laki lho mas..”
6127Please respect copyright.PENANAKntKDlstfS
“Gapapa Nin.. ntar aku pakai aja, basah dikit aja gak masalah” balasku tenang.
6127Please respect copyright.PENANAqnP7af0Zl9
“Ya jangan dong, gini aja.. sebagai rasa terimakasihku.. biar aku keringin pake setrika.. udah sini lepas aja mas” tawarnya.
6127Please respect copyright.PENANAMkFz2dBWwY
“gapapa Nin.. gap.. ehh.. apaan sih?”
6127Please respect copyright.PENANAZsYXb6bf0l
Tanpa menunggu persetujuanku Nina lalu jongkok di depanku dan tangannya berusaha menurunkan celana dalamku. Aku yang terkejut dan bingung harus bagaimana akhirnya terlambat bereaksi. Nina kin sudah berhasil memelorotkan celana dalamku sebatas mata kaki.
6127Please respect copyright.PENANAxJoSldjHYq
“Ugh, gede banget sih.. bikin ngiler aja ning otong” gumam Nina, tapi aku bisa mendengarnya.
6127Please respect copyright.PENANAMiXTTDjWZp
“Kenapa sih Nin?”
6127Please respect copyright.PENANAW9QNsJvpX1
“Hihihi.. gapapa mas, sini.. lepasin aja.. ga usah malu-malu”
6127Please respect copyright.PENANAmf3mL76nyM
Aku melangkah mundur untuk menghindari tangan Nina, tapi itu sia-sia karena di belakangku ternyata tembok kamar mandi. Jadilah akhirnya aku bersandar di tembok dengan Nina jongkok di depanku persis seperti macan kelaparan mendapat mangsa. Kurang ajar juga nih cewe, pikirku.
6127Please respect copyright.PENANAUtXz3H4rVT
“Nin.. ga usah Nin.. gapapa..”
6127Please respect copyright.PENANAKGhqZ05c0W
“Udah.. ga usah nolak mas.. sini.. mumpung mas Aryo lagi di rumahku”
6127Please respect copyright.PENANAsNNlsBF1SK
“Jangan ahh.. gak baik gini ini, ntar dilihat tetangga malah repot kita”
6127Please respect copyright.PENANALsuPwmA0x7
“Sudah pokoknya kali ini mas Aryo harus nurut, atau aku akan teriak diperkosa sama mas Aryo.. apa mau gitu aja?”
6127Please respect copyright.PENANAiTUzhfOP5S
“Ya.. yaa.. janganlah Nin..”
6127Please respect copyright.PENANAmpJoh9z7z3
“Makanya jangan nolak… ahh.. gimana sih cowo satu ini susah banget dapetinnya”
6127Please respect copyright.PENANAde5KdecKTf
Ini aku yang memperkosa apa dia yang perkosa aku yah? kok tiba-tiba aku jadi yang terancam di sini. Tanpa aku bisa berbuat banyak akhirnya Nina dengan pelan memegang kelaminku lalu mengulumnya.
6127Please respect copyright.PENANAf07BMfw43G
“Emmhhh…. ahh.. emmmhh.. ahh.. gede punya kamu mas.. ahh.. emmmhhh”
6127Please respect copyright.PENANA42iBp5g7yn
Nina bagai mendapat sesuatu yang mengenyangkan baginya. Penisku dia jilat, dia kulum, dia sedot dan dia kocok semaunya. Lama kelamaan tentu saja batang penisku semakin tegak mengeras di bawah sana. Nina yang tahu penisku telah tegang dengan sempurna lalu melepaskan kulumannya.
6127Please respect copyright.PENANAcBIpep0bGG
“Sekarang mas Aryo duduk disitu!” tunjuknya pada sebuah kursi sofa. Aku sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
6127Please respect copyright.PENANAznnVuHrgUa
“Ehh.. iya Nin.. iya”
6127Please respect copyright.PENANALeLjPVGwUw
Akupun mengikuti kemauannya untuk duduk di kursi sofa ruang tamunya. Pada posisiku begini tentu saja kami bisa dilihat dari luar rumah. Kebetulan pintu rumah itu masih terbuka lebar dan Nina tak sedikitpun ingin menutupnya. Mungkin dia sengaja membukanya supaya aku tak bisa berbuat banyak.
6127Please respect copyright.PENANAzF2QvZ347S
“Udah mas.. jangan ngelawan terus.. gak enak ntar”
6127Please respect copyright.PENANALiQP5v6rQD
Nina yang sudah naik libidonya langsung duduk di pangkuanku. Dia kemudian pelan-pelan mengarahkan ujung kemaluanku dalam posisi berada tepat di celah memeknya. Aku sungguh berada dalam dilema, satu sisi aku telah berselingkuh di belakang istriku, satu sisi lainnya aku memang ingin merasakan bagaimana rasa memek Nina. Ternyata pilihanku jatuh pada kemungkinan ke dua, kubiarkan saja penisku menerobos liang senggama Nina.
6127Please respect copyright.PENANAcebtWOtvgp
“Huaaahhhh..!!!” jerit Nina saat penisku masuk lebih dalam pada liang senggamanya.
6127Please respect copyright.PENANAXGFjjO4EGX
“Ahhhh… anget Nin.. uhh…” desahku berikutnya.
6127Please respect copyright.PENANAoo1tZu97yu
“Mangkanya mas Aryo jangan jual mahal terus.. sama-sama enak kok ga mau”
6127Please respect copyright.PENANAn4qXweHOtR
Nina sudah benar-benar duduk di pangkuanku dengan celah memeknya menjepit batang kemaluanku. Kulit pantatnya dan kulit pahaku telah menempel dengan ketat tanpa jarak sedikitpun. Kini aku telah resmi berzinah, ngentot dengan wanita lain selain istriku sendiri. Memang rasanya enak banget, campuran sensasi rasa bersalah dan juga takut ketahuan membuat birahiku semakin memuncak.
6127Please respect copyright.PENANAkI5jy5xyrz
“Goyang dong Nin.. masak cuma diem aja” pintaku.
6127Please respect copyright.PENANAbIVYS49eUy
“Hihihi.. tuhh kan.. aku juga bilang apa”
6127Please respect copyright.PENANAkcVXahcdHc
Nina kemudian pelan menggoyangkan pinggulnya maju mundur. Batangku langsung terasa seperti di pijit dengan jepitan daging lembut dan hangat berlendir. Aku yang sudah kepalang tanggung langsung menyambar puting susu Nina dengan mulutku. Kuhisap dan kujilati puting susunya dengan rakus. Seakan baru kali itu aku mendapat susu dari perempuan.
6127Please respect copyright.PENANAlkbqPtXKYz
“Ahhhh… ini.. ahh.. enak banget mass.. ahh.. gak rugi gua pancing lu dari tadi”
6127Please respect copyright.PENANAG6ZbyDXgyW
“Emmhhh.. ahhh.. tetek lu enak juga Nin.. ahh… bisa kenyang aku” balasku.
6127Please respect copyright.PENANAi85mOSeEsQ
“Lanjutin mas.. ahh.. makan tetekku… uhhh..”
6127Please respect copyright.PENANARe1NYodzjb
Mendengar kata-katanya itu aku hanya bisa tersenyum sambil mengarahkan tanganku untuk memegang payudara sebelah kiri yang sama montoknya. Otomatis aku sekarang meremas sekaligus menjilati kedua payudaranya.
6127Please respect copyright.PENANAw9k9fb6riO
“Ahhh… kontolmu manteb juga mas.. uhhh… lebih enak daripada punya mas Budi yang sering masuk ke sini” racaunya.
6127Please respect copyright.PENANACsl14gpTjS
Nina kemudian menggerakkan tubuhnya naik turun dan bergoyang-goyang. Gerakannya seperti penari ular yang sedang memamerkan lekuk tubuhnya pada penontonnya. Aku jadi semakin horny dibuatnya.
6127Please respect copyright.PENANAOYgxbGHf7C
“Aaaah.. ahh.. ahh.. aahhh.. ahhh” hanya desah itu yang keluar dari mulut Nina.
6127Please respect copyright.PENANAxORcl4r2pD
Dia kemudian mendekatkan wajahnya ke wajahku dan menciumku. Sambil memagut lidah dengan panas, aku pun masih meremas-remas payudara Nina dengan kedua tanganku. Tiba-tiba saja Nina mempercepat gerakannya dan untuk sesaat tubuhnya mengejang dan bergetar. Ternyata dia sudah orgasme duluan.
6127Please respect copyright.PENANAz12KuIi5k6
“Aahhhhhh.. nyampeeee!!!” teriaknya tanpa tertahan. Aku malah melihat ke luar rumah, aku takut ada yang mendengar teriakannya tadi.
6127Please respect copyright.PENANA9SWTR1BdJ7
“Sssttt… pintunya masih kebuka Nin.. jangan keras-keras” larangku kemudian.
6127Please respect copyright.PENANAxTYvJfhCgY
“Haaahhh.. aku ga peduli mas.. kontol mas Aryo bener-bener enak .. aku sampai keluar secepat ini” kata dia.
6127Please respect copyright.PENANAFUvePY6G9r
“Hehehe.. paling juga Budi yang ga bisa muasin kamu Nin…” ejekku.
6127Please respect copyright.PENANAOyPETgyyqV
“Ahhh… ga tau mas.. huhhhh.. ssshhh… kita pindah posisi mas.. genjot aku sekarang”
Nina tanpa disuruh pun langsung turun dari pangkuanku. Sekarang dia berada di atas lantai dengan posisi menungging. Aku yang di belakangnya masih sempat mengagumi bentuk tubuh Nina. Apalagi bongkahan pantatnya yang montok itu terlihat menggoda untuk dinikmati.
6127Please respect copyright.PENANALPwc6dgMdB
“Doggy yuk mas” katanya sambil menoleh ke belakang ke arahku.
6127Please respect copyright.PENANAYVEqIYx018
“Oke siap.. ini dia Nin”
6127Please respect copyright.PENANAgvszBHwSFS
“Aaaaakh.. aaakkh… mas Aryo.. ahhh… enaakkk..” teriak Nina lagi saat penisku kembali menerobos liang senggamanya.
6127Please respect copyright.PENANAWJay7e4sZM
Aku pun kembali menggerakkan tubuhku maju mundur dari tempo lambat sampai cepat, sampai tubuh Nina ikut terdorong-dorong ke depan. Memek Nina terus kukocok dengan penisku. Luberan cairan orgasmenya tadi mulai nampak di bibir Vaginanya. Cairan itu kini jadi putih dan kental berbusa.
6127Please respect copyright.PENANAVw7azjL7v3
Plopp!!
6127Please respect copyright.PENANArWKXdz7V32
“Ahhhh.. kok dicabut sih mas?? Udah.. bentar lagi… ahh.. sialan kamu mas” rengek Nina begitu aku cabut penisku tiba-tiba.
6127Please respect copyright.PENANAL2suRjJqYz
“Bentar Nin.. aku ambil Hpku dulu”
6127Please respect copyright.PENANAkMAoLu9ZLc
“Buat apa sih?”
6127Please respect copyright.PENANARbxyJD6GgN
Aku langsung menyambar Hp milikku yang tergeletak di atas meja. Kupilih aplikasi kamera lalu kuarahkan sorotnya merekam wajah Nina.
6127Please respect copyright.PENANAmRjizoy882
“Biar aman semuanya.. sekarang kamu bilang kalo kamu yang pancing aku, bukan aku yang perkosa kamu.. ayo cepet bilang!” suruhku padanya.
6127Please respect copyright.PENANAKE3nMqiyuo
“Gakk.. mas Aryo nakal” balasnya.
6127Please respect copyright.PENANA1gnZkWGdEY
“Hehehe.. ayo bilang kamu yang nakal.. atau kita udahan aja” ancamku.
6127Please respect copyright.PENANAOfJN2fPGGt
“Ehh jangan dong mas.. ahhh.. nanggung banget nih”
6127Please respect copyright.PENANAp4cjZaEYlB
“Makanya ayo bilang cepet!” paksaku.
6127Please respect copyright.PENANAI1vwxu51mM
“Hihihi.. iya deh mas, aku yang nakal udah godain mas Aryo” ucapnya dengan mimik centilnya.
6127Please respect copyright.PENANAHfqwzlq5NJ
“Dasar perek kamu yah!”
6127Please respect copyright.PENANAVMVONT5DTy
“Iya bener aku perek.. memekku gatel terus.. makanya aku godain mas Aryo”
6127Please respect copyright.PENANA3FyqrU5Qyh
“Sekarang bilang kalo kamu siap dikeluarin dari perusahaan kalo kamu sebarin kejadian ini.. ayo cepet!” suruhku lagi.
6127Please respect copyright.PENANAocv65jTTTM
“Eh, iya.. aku janji.. aku sumpah gak bakalan nyebarin kejadian ini pada siapapun, kalo sampai ada yang tau aku siap dikeluarin dari kerjaan” ucapnya masih dengan wajah binalnya.
6127Please respect copyright.PENANAlYDvrAxauc
“Hehehe… lonte pinter kamu.. sekarang kamu baring aja, mau kan aku tusuk lagi memek kamu?”
6127Please respect copyright.PENANAKRI6qdieB8
“Hihihi.. ya mau dong mas.. masih becek nih memek aku” Nina sengaja melebarkan kedua kakinya lalu memamerkan belahan vaginanya di depan kamera Hpku.
6127Please respect copyright.PENANArFUYCVAZTJ
Kuletakkan kembali Hpku di atas meja. Kini kita ganti posisi lagi, sekarang Nina tiduran di atas lantai rumahnya. Kurentangkan kedua kakinya dan kumasukkan lagi penisku ke lubang memeknya.
6127Please respect copyright.PENANApZ85Tlhk1m
“Ahhhh…. yessss.. terus mass… yang kenceng… aaahhh”
6127Please respect copyright.PENANAUvI4kEvkNv
Kutahan kedua pahanya dengan tanganku lalu kupompa vaginanya dengan penisku dalam tempo cepat. Nina terus-terusan menjerit-jerit dalam kenikmatannya. Aku tak peduli lagi mau orang lain melihat kita atau mendengar jeritannya. Aku hanya fokus terus memompa penisku keluar masuk vagina perempuan binal itu.
6127Please respect copyright.PENANAOaUnI8kw9G
“Keluaaarrrrr…!!!”
6127Please respect copyright.PENANAb2Thc1vxZz
Nina kembali memekik saat gelombang orgasmenya datang untuk yang kedua kali. Aku tak peduli. Kupercepat kocokanku karena aku merasa sebentar lagi mencapai puncaknya. Semakin lama rasa gatal di pangkal penisku semakin terasa dan akhirnya aku tak sanggup lagi menahan laju spermaku.
6127Please respect copyright.PENANAmXnwLdCbyP
“Aahhhhh.. shitt!!” kucabut penisku dari dalam vagina Nina.
6127Please respect copyright.PENANAkbrnbxtrDi
Crott.. crottt… croottt…
6127Please respect copyright.PENANAstYTSjlgWL
Kukocok penisku di atas perut Nina. Hamburan spermaku langsung jatuh mengenai dada dan perut sintal milik perempuan cantik teman kerjaku itu. Aku terus mengocok penisku dengan tangan dan kuhentikan ketika sudah tak ada lagi cairan yang keluar dari ujung penisku.
6127Please respect copyright.PENANACB3jLDPYVl
“Ahhhh.. ahh.. ahhh.. mass.. kok dikeluarin sih? aahh… padahal aku pengen banget itu masuk di memekku” protesnya kemudian sambil menata nafas.
6127Please respect copyright.PENANAMBcyu3U9GX
“Gakk.. aku tau kamu lagi subur Nin.. bahaya kalo keluar di dalam.. bisa hamil ntar kamunya”
6127Please respect copyright.PENANAlSVeAFrFV5
“Hihihi.. mas Aryo kok tau sih? yaudah deh mas.. gapaapa.. ini aja udah enak kok, bisa puas aku keluar sampe dua kali”
6127Please respect copyright.PENANAxNq3VEDhjn
“udah yah… jangan minta lagi.. kalo masih belum puas minta aja sama Budi”
6127Please respect copyright.PENANAmWOSlPHV0K
Aku kemudian berdiri lalu masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan Nina yang masih tergeletak telanjang di atas lantai. Kubersihkan diriku secukupnya lalu kembali kukenakan semua pakaianku tanpa tertinggal satupun, termasuk celana dalamku yang basah tadi. Aku ingin sampai di rumah seakan memang baru saja pulang dari kantor.
6127Please respect copyright.PENANAlclxoCmEx4
***
6127Please respect copyright.PENANALBXC9KJdzf
Pukul 8 malam aku tiba di rumahku. Suasana rumahku tumben sepi. Tak kulihat adanya Vina atau Angga yang biasanya mereka duduk berdua di dapur sambil ngobrol sesuatu yang remeh. Itupun sudah membuat mereka bisa tertawa bersama.
6127Please respect copyright.PENANAPTFLT7jK5l
Aku juga tak melihat keberadaan istriku di dalam kamar. Karena biasanya kalau sudah jam 8 malam ke atas dia sudah berbaring di tempat tidur. Mungkin itu karena kebiasaannya hidup di desa yang setelah maghrib sudah tak ada apa-apa yang bisa dikerjakan lagi.
6127Please respect copyright.PENANArCgttXavCA
Begitu aku melewati kamar Angga, aku mendengar suara cekikikan dan jerit tertahan. Aku kira itu suara Vina sedang ngobrol atau sedang dikerjai buah dadanya oleh Angga. Akupun berlalu dan menuju dapur untuk menaruh baju dan celanaku di dalam mesin cuci. Tak lupa kulepas juga celana dalamku yang sudah basah dari rumah Nina tadi. Setelahnya aku hanya membelitkan selembar handuk di pinggang untuk menutupi tubuh telanjangku.
6127Please respect copyright.PENANAd162p1gXf8
Dengan santai aku mulai membuat segelas kopi yang kurasa akan nikmat untuk menemaniku malam ini. Pikiranku masih saja merasa bersalah pada istriku. Aku sudah meghianatinya, aku sudah berzinah dengan perempuan lain. Meski semuanya gara-gara godaan Nina tapi aku memang ikut menikmatinya. Rasa nikmat itulah yang sekarang menghantuiku.
6127Please respect copyright.PENANAbwJVYHbyZ3
“Ehh.. mas Aryo!” pekik Vina yang keluar dari kamarnya.
6127Please respect copyright.PENANAelCKlwjt01
“Apaan sih Vin? Bikin kaget aja” aku menoleh ke arahnya.
6127Please respect copyright.PENANAsfmwODr7lI
Kini Vina tengah berdiri bugil tak jauh dari tempatku. Entah kenapa dia berpenampilan begitu. Apa dia sudah ikut-ikutan seperti istriku dan Angga juga? mungkin saja begitu.
6127Please respect copyright.PENANAq0Jj3M97gJ
“Aa.. aa… Aku kira ga ada orang lain di rumah” ucap Vina salah tingkah sambil menutupi dada dan kemaluannya dengan telapak tangan.
6127Please respect copyright.PENANAcPqqynG96T
“Iya aku baru aja datang kok Vin.. mau kemana sih kamu?”
6127Please respect copyright.PENANA1nNMaPbBlS
“Ke.. ke kamar mandi mas”
6127Please respect copyright.PENANAFgMTWhEZ8C
“Yaudah.. cepetan ntar malah ngompol lho”
6127Please respect copyright.PENANASoKiT7nJYe
Vina langsung masuk ke dalam kamar mandi dengan cepat. Mungkin dia gugup karena aku telah melihatnya telanjang bulat, padahal buatku sih biasa saja. Toh aku juga gak bakal berbuat macam-macam padanya. Akupun kembali menikmati hangatanya kopi yang baru saja aku buat sendiri.
6127Please respect copyright.PENANAqSxrCrIFsC
“Duhh mas.. jangan cerita ke siapa-siapa yah!” ucap Vina begitu keluar lagi dari kamar mandi. Kedua tangannya masih tetap menutupi dada dan pangkal pahanya.
6127Please respect copyright.PENANAVOHEXXr2KW
“Udah deh Vin.. kalo ga nyaman mending kamu pake baju aja, atau masuk kamar trus tidur sana”
6127Please respect copyright.PENANAuSgIDx7Kfm
“Hihihi… gapapa ya mas aku kek gini? Mas Aryo ga marah kan?” ucapnya memastikan.
6127Please respect copyright.PENANAYT7RLnWbcL
“Ya terserah kamu sih, kalo aku santai aja… ngapain marah?” balasku sok cuek, padahal seneng banget melihat tubuhnya yang putih bening itu tak tertutupi apa-apa.
6127Please respect copyright.PENANAEqv190pFzO
“Siap..” tangan Vina menghormat, jadilah kedua susunya terbuka sekarang.
6127Please respect copyright.PENANA25PidAjCfn
“Sini.. ngobrol sini aja”
6127Please respect copyright.PENANAC9Vt4FrSha
Rupanya Vina sudah berani apa adanya denganku. Dia seperti mendapat keberanian duduk di depanku meski tubuhnya tak tertutup apa-apa. Mungkin hanya di rumahku saja dia mendapat waktu untuk bebas terbuka seperti itu. Atau bisa jadi Vina ini punya watak binal juga.
6127Please respect copyright.PENANAwPzBDURxSS
“Mbak Tika mana Vin? Kok gak keliatan”
6127Please respect copyright.PENANAAfnxmcN0bi
“Itu.. yang ada di kamar Angga itu mbak Tika mas” ujarnya.
6127Please respect copyright.PENANAs4izmcHadE
“Ohhh… yaudah kalo gitu, mas pikir dia lagi keluar ada acara sama ibu-ibu tetangga lagi”
6127Please respect copyright.PENANAaOJ8JyIpqJ
“Gakk.. tadi abis Angga pijitin tetekku, trus mbak Tika gantian masuk ke kamar adiknya” Vina sudah mulai santai di depanku. Kedua tangannya sudah lepas dari daerah sensitifnya.
6127Please respect copyright.PENANA1W7iYJOm5H
“Iya gapapa”
6127Please respect copyright.PENANAHQ6zq4ueyU
“Mas Aryo ga cemburu? Gak curiga gitu? Mas gak marah?” tanya Vina menatap wajahku coba menangkap ekspresiku.
6127Please respect copyright.PENANA96Oe1TRnHa
“Enggak lah.. ngapain marah.. cemburu sih harus.. tapi sekarang udah enggak”
6127Please respect copyright.PENANAXZTXroffuH
“Masak gak curiga mbak Tika ada maen sama adiknya sendiri?” Vina masih terus penasaran pada reaksiku.
6127Please respect copyright.PENANAhAR2kkoO2A
“Gak lah Vin.. curiga juga buat apa? Aku memang bebasin istriku sama adiknya.. mau ngapain juga terserah mereka..”
6127Please respect copyright.PENANAxzWeTwte1a
“Yang jelas Vin… tentunya mereka bisa tahu dimana batasan antara adik dan kakaknya, karena selama ini aku tahu kalau Tika itu bisa menjaga perasaan suaminya” imbuhku memberi penjelasan pada Vina.
6127Please respect copyright.PENANAdb08bcU0B7
“iihhh.. hebat banget sih kamu mas.. jadi pengen punya suami kayak mas Aryo ini” ucap Vina sambil menatapku dengan wajah gemesnya.
6127Please respect copyright.PENANAnM6laPkJnC
“Gak lah Vin.. gak mau aku?”
6127Please respect copyright.PENANAcdS7YHV4mp
“Lahh.. emang kenapa mas? Apa yang kurang pada diriku?” tanya Vina dengan mimik kocaknya menirukan adegan sinetron.
6127Please respect copyright.PENANAG47h9Np3t2
“Hehehe.. lama-lama beneran aku cium kamu ntar..”
6127Please respect copyright.PENANAYCkLgVwFdi
“Cium aja mas.. jangan ragu..” Vina menyodorkan pipi kanannya.
6127Please respect copyright.PENANAwOMrT5icn8
Cuphhh.. !!
6127Please respect copyright.PENANAXZ8UhlOYqd
“Udah kan.. beneran aku cium kamu, hehehe….”
6127Please respect copyright.PENANAw29L5NE9D5
“Hihihi.. makasih mas ku yang ganteng”
6127Please respect copyright.PENANAjEKGDeKQyx
“Eh bentar Vin.. kok kamu sekarang udah berani ga pake apa-apa gitu sih? aku beneran gak nyangka lho Vin”
6127Please respect copyright.PENANAB8KQQonHXx
“Hihihi.. iya mas.. ngeliat mbak Tika sama Angga kek bebas gitu.. boleh dong aku ikutan coba.. eh ternyata emang nyaman banget mas..”
6127Please respect copyright.PENANAZp5CaLPY6G
“Kamu kalo dirumah apa juga gini ya Vin? Ahh.. jangan boong deh kamu..”
6127Please respect copyright.PENANAd8J6bxtbTK
“Mas Aryo benar banget”
6127Please respect copyright.PENANARQH3oRuYTV
“Yaelah Vin.. kirain cupu.. eh malah ternyata Suhu.. hahahaha..”
6127Please respect copyright.PENANAZhXK9wtZbI
Aku kemudian berdiri, lalu melangkah menjauhi Vina. Tujuanku sebenarnya cuma ingin tahu apa yang tengah istriku dan Angga lakukan di dalam kamar.
6127Please respect copyright.PENANAyH1msLbmxk
“Ehh.. mau kemana mas? Belum habis nih kopinya”
6127Please respect copyright.PENANAHHG9ptS8EG
“Bentar mau liat kamarnya Angga”
6127Please respect copyright.PENANAK6LmAyhXJ9
Aku mendekati pintu kamar Angga. Dari dalam kamar itu masih terdengat jerit tertahan dan suara kecipak ciuman. Aku lalu mendapati sebuah celah di pintu yang bisa aku gunakan untuk mengintip apa yang terjadi di dalam sana.
6127Please respect copyright.PENANAjbDEwTLnti
“Hihihii…”
6127Please respect copyright.PENANAoRWyQwz5sq
“Mbakk… mas Aryo nanti marah gak ya?”
6127Please respect copyright.PENANAFgGKXuuTzZ
“Gak.. dia gak bakal marah kok.. terusin aja dek”
6127Please respect copyright.PENANA54IlQpTtvK
Suara mereka semakin terdengar jelas di telingaku. Aku sudah bersiap melihat hal yang buruk sekalipun. Hatiku sudah aku siapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Namun sampai saat ini terbukti akulah yang tak bisa menjaga kesucian cinta.
6127Please respect copyright.PENANA64coYhkq8c
“Iyaahhh.. enak banget Ngga.. uuhh…” desahan istriku tiba-tiba terdengar jelas.
6127Please respect copyright.PENANA3XibFfrTc3
Aku lalu mengintip dari balik pintu. Lampu kamar yang masih menyala terang membuatku bisa melihat ke dalam kamar semakin jelas. Kulihat di dalam sana istriku tengah berada di atas tubuh Angga. Mereka sudah sama-sama telanjang bulat tentunya. Dari gerakan dada istriku, bisa kupastikan kalau payudaranya sedang dihisap-hisap oleh mulut adiknya. Dengan posisi menggantung begitu pasti membuat Angga semakin mudah menikmatinya.
6127Please respect copyright.PENANATYYbkQhf9N
“Dekk… masukin dikit aja gapapa” suara istriku mengagetkanku.
6127Please respect copyright.PENANA1rSbt1wLTy
Buru-buru kuperhatikan bongkahan pantat istriku yang bergoyang di atas pangkal paha Angga. Dia menggoyangkan pinggulnya naik turun, seakan sedang menstimulasi penis Angga untuk terus mencapai ukuran maksimalnya. Aku hanya sedikit salah sangka, rupanya batang penis Angga masih belum masuk, kemaluannya ternyata sedang di gesek-gesek oleh permukaan vagina istriku.
6127Please respect copyright.PENANALxfasWMYQY
“Aahhh… mbak Tika jangan kencang-kencang dong.. sakit lho..” ucap Angga memperingatkan kakaknya.
6127Please respect copyright.PENANAO5ZHk3UGeL
“uhhh.. iya Ngga.. udah gatel banget memeknya mbak.. aahh… jadi pengen…”
6127Please respect copyright.PENANAdqG6VHk8Xi
Aku menahan nafas melihat kelakuan mereka. Aku rasa istriku sudah naik birahinya. Kalau sudah begitu biasanya istriku akan melakukan apa saja untuk memuasi nafsunya. Pernah satu ketika aku memergoki istriku tengah menusukkan botol deodoran milikku untuk mengocok memeknya. Kini yang ada hanya batang penis adiknya, apa mungkin dia akan gelap mata lalu coba memuasi dirinya dengan penis adik kandungnya itu.
6127Please respect copyright.PENANAlmvcLIfOSu
“Aduhh.. mbakk.. ini enak banget” desah Angga kemudian.
6127Please respect copyright.PENANAiLCR3XWBYJ
“Iya dek.. ah.. mbak juga enak ini” balas istriku dengan terus menggoyangkan pinggulnya naik turun mengelus penis Angga dengan permukaan vaginanya.
6127Please respect copyright.PENANALBLUTrX6pK
Tiba-tiba aku merasa ada orang lain di sampingku. Aku terkejut dan hampir saja berteriak sebelum akhirnya kusadari kalau yang ada di dekatku ternyata Vina.
6127Please respect copyright.PENANAAeOVO3kk5F
“Ehhh!!”
6127Please respect copyright.PENANATmGIrPr4Nv
“Apa mas?”
6127Please respect copyright.PENANAzfhNEpwJrh
“Sssstt… jangan ganggu mereka” ucapku sambil menempelkan jari telunjuk di depan mulutku.
6127Please respect copyright.PENANAapqws5da2c
Aku lanjut mengintip lagi kejadian di dalam kamar Angga. Rupanya sampai detik ini mereka berdua masih mempertahankan posisi semula. Istriku masih di atas tubuh Angga dan pinggulnya bergoyang berusaha mencari kenkmatan meski hanya dari gesekan kelamin mereka.
6127Please respect copyright.PENANAWP6DuoM1wZ
Saking fokusnya aku pada pemandangan di dalam kamar, aku baru sadar ternyata Vina telah berhasil melepas handuk yang menutupi pinggangku ke bawah. Jadilah aku dan Vina sama-sama berdiri di depan pintu kamar Angga dalam kondisi sama-sama telanjang bulat. Entahlah, aku sudah tak bisa berpikiran apa-apa lagi.
6127Please respect copyright.PENANAV3kz0TCWpC
“Kok dilepas sih Vin?” bisikku di telinganya.
6127Please respect copyright.PENANAZXUojiB6r9
“Gapapa mas.. aku pengen liat punya mas Aryo.. tuh.. tuhh.. udah tegang tuh” Vina melirik ke arah kemaluanku.
6127Please respect copyright.PENANANHFG5IW0wM
“Ahh kamu ini.. udah biarin aja..”
6127Please respect copyright.PENANAujrmL5gOAC
“Pegang ya mas?”
6127Please respect copyright.PENANAq09h91IuFA
“Serah kamu aja deh Vin..”
6127Please respect copyright.PENANAgYWkBAC8pr
Aku kembali melihat ke dalam kamar Angga. Kusaksikan mereka masih belum merubah posisinya. Sedangkan di bawah sana jari-jari lentik milik Vina sudah berhasil membelai-belai batang penisku yang tegak mengeras. Yah, aku memang horni melihat Angga dan istriku saling memberi rasa nikmat meski hanya sebatas gesek-menggesek saja.
6127Please respect copyright.PENANAhadhhsqqRL
“Uuhh.. enak kan dek?”
6127Please respect copyright.PENANAYM33WXzVtx
“Iya mbak.. besok lagi ya mbak.. ahh..”
6127Please respect copyright.PENANA58s8S5Smbo
“Iya dek.. tiap hari begini.. emhh.. gapapa kok” balas istriku dengan suara serak menggoda.
6127Please respect copyright.PENANA1sERzV3W2q
Aku masih saja melihat istriku menggoyangkan pinggulnya naik turun agar memberi gesekan pada penis Angga. Tapi yang aku tidak sadari ternyata batang penis Angga sudah tak telihat lagi. Sial, aku kecolongan. Apa mungkin penis Angga sekarang sudah benar-benar masuk ke dalam liang vagina istriku. Konsentrasiku terpecah kala merasakan penisku tiba-tiba becek dan hangat.
6127Please respect copyright.PENANAMaah4lKcQa
“Vinaa.. ngapain kamu? Duhhh.. anak ini” ucapku berbisik.
6127Please respect copyright.PENANA4Jg07MoHeI
“Hehmmmh.. hihi…”
6127Please respect copyright.PENANA0u8QqmYLNi
Kulihat ke bawah, ternyata Vina sedang jongkok sambil mulutnya mengulum kepala penisku lalu mengeluar-masukkan dengan gerakan pelan. Dobel kagetnya aku sekarang ini. Seharian ini sudah dua orang perempuan yang berhasil mengulum kejantananku. Sepertinya keberuntungan itu memang ada padaku.
6127Please respect copyright.PENANA2tKdGgSgvA
“Udahh.. jangan berisik kamu..”
6127Please respect copyright.PENANAkOxQUMTKGX
“Gapapa kan mas?” aku hanya mengangguk membalasnya.
6127Please respect copyright.PENANAb0IHilul0V
Kembali ku alihkan pandanganku pada celah di pintu. Mataku kembali menangkap apa yang tengah terjadi di dalam sana. Posisi istriku masih berada di atas tubuh Angga, tapi kini badannya tegak sedangkan pinggulnya terus bergoyang. Aku ingat kalau itu adalah posisi kesukaan istriku kalau dia sudah merasa mau orgasme.
6127Please respect copyright.PENANAUR8PJa0SVb
“Aduhhh.. enak banget mbak… ahhh.. teruss.. teruss..” racau Angga dengan jelasnya.
6127Please respect copyright.PENANAhWGdPZRGZW
Desahan Angga membuat istriku semakin semangat untuk menggoyangkan pinggulnya. Aku benar-benar tak bisa melihat apakah penis Angga berada di dalam vagina istriku atau tidak. Aku belum berani menyimpulkan kalau mereka sudah ngentot beneran sebelum aku melihatnya dengan mataku sendiri. Bisa saja aku menyangka mereka ngentot padahal kenyataannya cuma digesek-gesek saja.
6127Please respect copyright.PENANAhZMJI07PdC
Kembali aku berpikir tentang diriku. Apakah sudah benar diriku ini. Tadi aku ngentot dengan Nina dan sekarang gantian Vina sedang mengulum penisku. Apakah adil bagi istriku kalau aku melarang mereka menikmati suasana. Mungkin aku harus merelakan kalau mereka benar-benar sedang bersetubuh sekarang ini. Aku harus menebus rasa bersalah yang sekarang berkecamuk di dadaku
6127Please respect copyright.PENANAAwa6EWCNEd
“Emmhhh.. mas…. sluurrrppp…ahh.. kuat banget mas Aryo ini” bisik Vina dari bawah.
6127Please respect copyright.PENANAEl7wf28zqj
“Kenapa lagi Vin?”
6127Please respect copyright.PENANA4MTF0Us7Yt
“Gak keluar-keluar sih.. capek aku”
6127Please respect copyright.PENANAmkJeUFfOI6
“Hehe.. emang aku anak abg? baru dijilat aja udah ngecrot..”
6127Please respect copyright.PENANAnM5gzEiX0W
“Hihihi.. bener juga yah.. oke deh aku lanjutin”
6127Please respect copyright.PENANAGZB7x5lQ6q
Tanpa peduli apa yang aku lakukan, Vina terus mengulum penisku dengan rakusnya. Dari gerakan dan rasanya aku yakin kalau Vina itu sudah pernah melakukannya sebelumnya. Gerakannya terarah dan jepitan bibirnya terasa enak banget. Mungkin benar jam terbangnya mengoral penis laki-laki sudah tinggi.
6127Please respect copyright.PENANA63jcaAWkD4
Di dalam sana, kulihat istriku sudah terbaring lemas di atas tubuh adik laki-lakinya. Ketika kuperhatikan belahan pantatnya, dadaku seakan berhenti berdetak seketika. Tampak olehku batang penis Angga keluar dari dalam liang vagina istriku, kakak kandungnya sendiri. keluarnya penis Angga diikuti dengan melelehnya cairan putih kental dari lobang kemaluan istriku. Sungguh perbuatan bejat, amat bejat apa yang sudah mereka lakukan.
6127Please respect copyright.PENANAT1p4dryvEH
“Sial! Aku bener-bener kecolongan kali ini” gumamku kesal.
6127Please respect copyright.PENANAtRYn31Ol6G
“Apaan sih mas?”
6127Please respect copyright.PENANAAVCsFYqXw0
“Gapapa.. yuk kita pindah aja.. kamu masih mau ngemut kontol mas gak Vin?”
6127Please respect copyright.PENANAVHhD1wlWzR
“Hihihi.. mau dong mas…”
6127Please respect copyright.PENANAgvfY5v7ANt
“Yaudah kita masuk ke kamar kamu aja” ajakku pada Vina.
6127Please respect copyright.PENANA5nTcjXZtAy
“Waahh.. ayok deh mas.. ntar gantian punyaku bikin enak juga yah mas”
6127Please respect copyright.PENANAJfuyNFNbdT
“Siyaaappp”
ns 108.162.216.76da2