x
7. Sinta
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyC9scmGZyL
Sinta sebenarnya adalah tetangga yang tinggal tidak jauh dari rumahku, yang dulu aku kenal sebagai teman dan orang yang selalu bepergian bersama Ummi.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGhLv2MPWvN
Saat dimana ayahku meninggal, aku mengingat Sinta sebagai malaikat penyelamat karena hanya dialah satu-satunya orang yang tampak peduli dengan kebingunganku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFqlxSnEu2
Waktu itu umurku masih 9 tahun, dan aku belum terlalu mengerti dengan konsep kematian yang tampak mengejutkan semua orang kecuali Ummi sendiri.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhDs6fT9ZEa
Semuanya tampak datang ke rumah untuk menenangkan Ummi, memeluk Ummi hingga ikut menangis bersama. Sedangkan tak ada satu pun di antara mereka yang menginginkanku kecuali Sinta seorang.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxol0PfViUi
Dan dari saat itu, aku mulai mengira sebagai salah satu keluarga terdekatku setelah Ummi.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjXYuZk7lie
Semenjak itu Sinta mulai lebih sering datang ke rumah, Ummi yang masih larut dalam kesedihan saat ditinggal oleh ayah, mulai jatuh sakit dan membuatku terabaikan.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL6zNSaPUEY
Hingga akhirnya Ummi memutuskan untuk memperkerjakan Sinta sebagai Asisten Rumah Tangga kami dan mengurus segala keperluanku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEvDEeHt878
Karena itulah Sinta dan Ummi terlihat sangat akrab meskipun status mereka adalah majikan dan pembantu.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkaKxB0JUSB
Sinta sendiri sekarang sudah berumur 29 tahun. Dia perempuan kelahiran tanah Sunda yang terkenal cantik dan pandai merawat diri.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuwXM6SLPEX
Dulunya Sinta putus sekolah dan mengirim orang tuanya untuk menjadi TKW di taiwan selama 3 tahun. Namun entah karena masalah apa, Sinta kembali pulang ke rumah diumurnya yang masih sangat muda dan mulai berteman dengan Ummi sejak saat itu.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa5zJP9mFvn
Sinta sendiri aku kenal sebagai perempuan yang bodo amat dengan lingkungan dan kata-kata orang. Dia selalu memakai pakaian seksi dan serba terbuka, celana yang dipakainya selalu tampak kekurangan bahan, hingga warna rambut yang sering bergonta ganti.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHociHELiqS
Postur tubuh Sinta cukup mungil dan kurus, namun tidak dengan aset wanitanya yang menyegarkan mata para lelaki yang melihatnya. la mempunyai payudara berukuran 34D dan pantat yang semok melengkung sempurna.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7O0CwpO7mQ
Di beberapa bagian tubuhnya, saya melihat ada beberapa tatto kecil dan beberapa tindikan di telinga serta di bagian lidahnya.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRgP67ma9T0
Karena penampilannya seperti itu, saat aku mulai beranjak dewasa dan mulai menunjukkan ketertarikanku kepada wanita, aku sangat terobsesi dengan Sinta.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxaIwYkhmoi
Lekuk tubuh yang sering kali dia lihat membuat nafsuku ikut naik setiap aku melihatnya. Dadanya yang menonjol menjadi fantasi utamaku. Celananya yang cukup lebar juga menjadi bahan saat melampiaskan nafsuku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMo5eHOifzi
Lebih lagi karena Sinta sangat hobi berkontak fisik, dia sangat suka berpelukan, menggandeng tangan, bergelayutan di bahu atau bahkan berciuman secara tiba-tiba.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHzxuuldJwv
Aku bisa katakan, kalau Sinta adalah salah satu penyebab kenapa aku bisa kecanduan beronani sampai sekarang.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHuUpBrjgFA
Karena dulu, setiap malam aku selalu mengocok penis mungilku sambil membayangkan betapa menariknya pembantuku itu.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAytx2g2UMP
"Sekarang udah denger kan Lif? Ummi mu sama Markus ngapain?" Ucap Sinta melihat ke arahku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNyEzho6jU3
Aku masih ingat, dalam kepura-puraanku belum sadar.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1fcAvdG3Kq
“Yaelah masih aja pura-pura.” Lanjut Sinta tersenyum, "Tititmu itu loh keliatan ngaceng!" Sambungnya menunjuk.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPXzJ1C9DbO
Karena panik, akupun langsung membuka mata dan melihat ke arah selangkanganku yang tertutup selimut.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbJThUfF5on
Sinta tertawa, "Candryaaa....Bercandryaaa." Ucapnya meledekku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQJiGwgqEmm
"Apaan sih Mbak! Ga lucu!" Ketusku merasa sangat malu, aku menarik ujung selimut dan setengah menutup mukaku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbgzOmJKYNn
“Lagian siapa suruh pura-pura.” Kata Sinta gemas berjalan ke arah sampingku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JPXAJuSf1
Dia tampak membuka kantong kresek yang dibawanya tadi dan mengeluarkan sebuah apel merah dari sana, "Makan buah dulu nih." Ucapannya mulai mengupas.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8RhXMN511B
“Mba--mbak tau darimana kalau Alif udah bangun?” Tanyaku tergugup.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv1on7O4MD9
"Itu keliatan jelas matamu kebuka dikit." Jawabnya sambil tertawa.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTENa5j6MG
Aku teringat, “Kalau seandainya Sinta saja bisa sadar kalau aku sudah siuman, berarti Ummi juga sudah tau?” Tanyaku dalam hati.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJRpqJ66XE
Namun bak seorang cenayang, Sinta lalu menjawab, "Tenang aja! Ummimu lagi ga fokus kok tadi."
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4cDVAYbXbF
“Darimana Mbak tau?” Tanyaku balik.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM0bbZP4aMO
"Ya taulah!! Mbakmu ini udah hapal dari A sampai Z tentang Ummi kamu!! Dia kalau udah fokus ngomong, ga sadar sama sekitarnya." Sinta menyodorkan sepotong buah apel ke mulutku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsEh2laxShN
Dengan santai aku juga menyambutnya dan mulai memakan buah kesukaanku itu untuk mengembalikan sedikit tenagaku yang hilang.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHQraeFiJQ
"Lif!! Lif! Bisa-bisanya kamu menguping pembicaraan orang tua." Ucap Sinta menggeleng. "Ga baik loh itu." Sambungnya menasehati seolah-olah aku adalah anak kecil.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYXx4HhvEP
Dan aku berdengus kesal, "Alif juga sudah gede kok Mbak!" Jawabku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCUHlzg0X3Q
"Gede darimana kalau makan buah aja masih disuapin kayak gini." Sinta menyuapiku lagi.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMdngQFpXzX
"Lagian kalau udah gede, harusnya kamu marah dong pas denger Ummi kamu berbuat yang tidak-tidak sama pembuli mu itu." Sambung Sinta. “Ini malah pura-pura ga sadar. Lanjutnya lagi tertawa.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxUrJdVuFyl
Sedangkan aku tercekat diam, merasa kalau apa yang Sinta katakan ada benarnya juga. Kenapa aku tidak marah dan kenapa pula aku harus berpura-pura masih belum sadar hanya untuk menguping pembicaraan Ummi dan Sinta tentang Markus.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2nLNtc9UvV
“Alif ga beranikan buat ngelarang Ummi atau melawan Markus?” Tanya Sinta beranjak duduk di sampingku yang terbaring di kasur.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvJUk9EhREi
"Itu tandanya Alif masih kecil! Masih tertidur, masih mani." Sambungnya tersenyum.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwdvvOUo3a4
"Aa-Alif ga kayak gitu yaa Mbak!!" Balasku tergugup memprotes.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3CYavAj2hc
Kurasakan tangan Sinta tiba-tiba bergerak ke arah perutku, "Gapapa, Alif akui saja!! Ga semua cowo bisa jadi pejantan kayak Markus." Ucapannya mengelus pelan dibalik selimut.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRcms9DMypU
“Mba--mbak ngapain?!” Gugupku bertanya.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuOqsnY6lv
Badanku kemudian gemetar saat tangan halus Sinta itu bermain-main di pangkal pahaku, ingin sekali aku mendorong pinggulku ke atas agar telapak tangan itu bisa sampai membekukan penisku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIb3QImMJqB
"Kenapa? Kalau gak suka lawan dong!" Tantang Sinta dengan suara yang sangat genit.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5V1MsfQB1f
Sinta sendiri pasti sudah tau kalau aku sedang menikmati apa yang dia lakukan padaku, sehingga dia tau aku tidak berani meminta untuk berhenti.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgYoae1rlnP
Dia terus mengelus tubuhku dengan tangan, dari bagian perut ke pangkal paha, dari pangkal paha kembali ke bagian perut lagi.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiCvWw0fQv0
Sedangkan aku hanya ingat mencoba mengendalikan nafasku yang mulai berburu sambil menatap payudara Sinta yang besar dibalik kaos warna putihnya. Aku nanar menatap wajah dan mulut, menatap rambut dan mata.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKl4MSLJ065
Berharap sekali Sinta menyentuhku lebih dalam, atau membiarkanku badannya. untuk disentuh
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUAnOhUTwEU
"Tuh!! Berani kan?" Sambung Sinta menghentikan godaannya. "Itu tandanya Alif masih kecil!!" Ledeknya lagi beringsut.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡghBUHDvFKz
"Eng--enggak!! Alif udah gede! Protesku dengan lantang mengarahkan memegang payudaranya. Diterima
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYivkSA6T04
Sedangkan Sinta hanya menatap geli, dia kembali duduk di sebelahku dengan wajah yang menantang serta membusungkan dada ke arahku, "Mau apa? Mau nenen?" tantangnya padaku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLOGYmi0og
"Errrr... Eng-engg." Saya tercekat, tidak dapat mengeluarkan satu kata pun.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgUceH08IkO
Dalam aksiku yang spontan karena mengeluarkan adrenalin itu, aku merasakan keringat dingin mengucur akibat pompaan darah di jantungku menjadi sangat cepat. Aku bahkan tidak menggerakkannya untuk sekedar mengelus ataupun meremas payudara Sinta.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYeemAcmEmn
Berpikir untuk bisa mesum dan melakukan hal- hal yang pernah ku lihat di bokep saja aku tidak berani.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjokaJmnLfZ
"Iya kan!" Sinta tertawa, “Air mani banget!” ucapnya mencibir sambil benar-benar beranjak dari kasur.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg76lufJHvw
"Udah! Alif teh mending nonton bokep atau coli aja." Sinta mencibir, "Belum cukup mental buat enak-enak sama cewe!" kerling Sinta kemudian.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlLOiodjuu5
Aku merasa begitu terhina dan malu disaat yang bersamaan, tapi apa yang Sinta katakan tidak sepenuhnya salah karena aku benar-benar merasa tidak punya petunjuk sama sekali jika aku dihadapkan dengan kejadian seperti tadi.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkICuORojnz
Benar bahwa aku sering sekali menonton bokep dan melihat adegan-adegan apa saja yang dilakukan sepasang pria dan wanita itu di dalamnya. Tapi ketika aku dihadapkan pada situasi yang sama di dunia nyata, aku seperti kehilangan arah. Bibirku tiba-tiba kelu, diterima tiba-tiba mematung, hingga otakku seperti tidak bisa berpikir dengan baik.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcf9MYP6dlx
"Masalah Ummimu gausah dipikirin!" Sinta kembali ke tempat tidur dengan membawa gelas air putih dan menyodorkannya ke dalam ruangan, "Ummi kamu sudah gede! Bisa jaga diri sendiri!" sambungnya tersenyum.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4SiEfX517d
"Ta-tapi Mbak?"
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZNEHi7N3v
Tapi apa? Alif mikir Ummi udah kelewatan gitu?" tanya Sinta saya,
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsgJO8He1GM
Dan aku mengangguk mengiyakan.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoDUCqrDCyn
"Lif! Ummi kamu sudah jadi janda 9 tahun." Kata Sinta menghela nafas, "Biarin dia punya kesenangan juga kali. Capek dan pusing pasti ngurus kamu sama kerja."
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡonpMx0Xuv5
"Tapi Mbak!"
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrye5oTmrAX
Tapi apalagi? Kamu gasuka kalau Ummi ngelakuinnya sama Markus?"
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT6jq0ovu6T
Aku mengangguk lagi.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCqEuViAjQ
"Kenapa? Karena dia udah ngebuli kamu trus kamu balas dendam sama dia?" Tanya Sinta menyudutkanku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1OeOsIw84p
"Iya." Jawabku menunduk.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIl1rzdeknI
"Jadi kamu lebih suka Ummi sama cowo lain daripada sama Markus??" Sinta bertanya.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ2UUfmoddA
Kali ini aku menggeleng, "Alif ga suka Ummi sama cowo manapun!"
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvJ5ag4vKdm
"HAHAHA!! Sudah Mbak Duga!" jawab Sinta berlari-bahak.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBw8CVH7LZb
"Maksud Mbak?"
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOdWD3gBMOc
“Alif sange sama Ummi Alif sendiri ya?” Tanya balik Sinta dengan frontalnya.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNA6WmLB8kU
Yang entah kenapa membuatku tergugup seperti tertangkap basah, "Ma-mana ada!!" sanggahku tidak terima.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ10XYzk8knE
“Udah ketebak kok gausah boong!” Sinta mencibirku. "Tapi mau bagaimana pun Alif cemburu, Alif gabisa milik Ummi kayak Markus!!"
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZutixMSdSK
"Kenapa gabisa?? Alif kan anaknya!!" protesku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQkPg1QEJPq
Membuat Sinta menatap geli, "Ya justru karena Alif anaknya Ummi, jadi Alif gabisa ngelakuin hal-hal kayak gitu sama Ummi!!" balas Sinta dengan tegas. Mematah dan menyadarkanku bahwa memang benar aku tidak bisa menyimpan rasa terlarang ini lebih lama lagi.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUg9j3Co0Y1
Aku pun baru sadar, bahwa kemarahanku kepada Markus bukan karena dia telah membuliku lalu menargetkan Ummi selanjutnya. Amarahku pada Markus ternyata adalah kemarahan seorang pria yang tidak suka dibantah oleh laki-laki lain. Yaitu sebuah rasa yang menakjubkan.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcifkuAcHLG
"Lagian Alif mau ngapain sama Ummi kalau burung Alif kecil begitu!!" Kikik Sinta mencemoohku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIiFtQZYhE5
"Emang Mbak tau darimana sih ukuran punya Alif!!" Protesku sangat-sangat tidak menerima kehangatan Sinta tersebut.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡetHDUI8aD4
"Dari dulu lah! Alif kan sering coli di tempat ruang cucian!"
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBZVZv4EKqz
BLETARRRRRRR!!! Lagi-lagi aku dibuat kaget seakan ingin terlompat.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF9bTCsSX0F
"Kamu tuh ga sadar apa yah? Kan tempat cucian keliatan jelas dari jendela kamar belakang!!" kikik Sinta dengan geli.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMeDXdFGwNQ
"Mana ada! Itu kan kacanya gelap Mbak!" Aku membela diri.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ0HWIb7hU2
"Ya gelap dari luar kan! Dari dalam mah keliatan jelas banget!!" Sambung Sinta memberitahuku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVwsYdbGxml
Badanku seketika melemas dan kehilangan tenaga saat mendengarnya. Tidak dapat saya gambarkan betapa malunya perasaanku karena ternyata selama ini Sinta diam-diam selalu melihat kegiatan senam lima jariku dari dalam kamar yang memang biasa dia pakal untuk beristirahat sementara.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6a8crWbV6y
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4jqrjBVupj
“Ke-kenapa Mbak diam aja?!!” tanyaku gemetaran.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡphDwvvWA8X
"Ya trus Mbak harus ngapain? Marahin kamu lagi coli gitu?" Sinta tertawa terbahak-bahak.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGcg0fbznBj
Aku kemudian cengengesan serasa menggaruk tengkukku yang tidak gatal, mencoba menyembunyikan rasa malu dan salah tingkahku yang kian membuatku tidak bisa lagi berkata-kata di depan Sinta.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2sx1WY5S0a
“Tru-trus menurut Mbak, Alif harus ngapain sekarang?” tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan. "Tentang Ummi dan Markus maksudnya." Aku mempertegas.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZrR7LN4Kk
"Yang pasti Alif mau gak mau harus pasrah!" Balas Sinta duduk kembali di sampingku kembali, "Atau kalau berani ya Markusnya!" lawan
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2uxwzBeIJ8
"Gila aja! Mbak sendiri udah tau kan Markus orangnya gimana!" balasku bergidik ngeri.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnq7ib2T5vz
Membuat Sinta kembali tertawa, "Hahaha iya.. Kamu yang kek bencong ini mana bisa ya ngelawan dia." Ucapan Sinta mencubit daguku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP0oBxnYXaq
"Mbak kok tega sih sama Alif!!" protesku yang kini bukan lagi dengan amarah, namun dengan rasa berkecil hati.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYD6T1NLAHQ
Sinta lalu tersenyum, "Bukannya Mbak tega! Tapi emang Alif tuh rada-rada mirip perempuan!" sambungnya berkata jujur.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaaPl4euqX9
"Tapi Alif bukan banci!!" berteriak dengan mata. yang mulai berair. Benar-benar rasanya menyakitkan.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQGrU7tdjtc
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1GAx0EX58G
Tapi Sinta seakan santai saja melihatku, "Gini aja! Kita taruhan gimana?" tanya Sinta padaku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrlWSoPwdMV
“Taruhan apa?” tanyaku balik penasaran.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrMUT2pVcAS
"Kita taruhan sekarang! Mbak bakalan bantuin Alif coli pake tangan Mbak!" balas Sinta menjawab, "Tapi Alif ga boleh pegang-pegang badan Mbak!" sambungnya lagi.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3vV16jq3J4
Sedangkan aku meneguk ludahku menyimak dan membayangkan pertaruhan gila macam apa yang diusulkan Sinta.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjIstP9yqtq
Kalau Alif bisa bertahan waktu Mbak coliin Alif selama 3 menit. Mbak akan akui kalau Alif beneran cowo tulen dan Mbak akan bantuin Alif coli terus pake tangan Mbak Sinta menjelaskan aturannya.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP8TH8r4hLM
"Tapii!! Kalau Alif keluar duluan sebelum 3 menit, Alif harus ngakuin kalau Alif itu banci dan cemen!" Tegas Sinta berakhir.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWjOGdnr9t
"Gimana?? Berani gak??" Tanyanya padaku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsC6jEm01yT
Aku kemudian diam sejenak, mencoba menimang-nimang taruhan bodoh yang sama sekali tidak ada manfaatnya. Akan tetapi aku yang memang tidak menerima saat dikatai banci oleh Sinta, tertantang untuk menerima taruhan ini. Apalagi jika aku menang, aku bisa meminta Sinta untuk mengocok penisku kapanpun aku mau.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh0kpV6EppN
Setelah aku mengingat-ingat pula, selama ini aku mampu bertahan 10 hingga 15 menit saat aku coli dengan perasaan takut sendiri, sehingga aku berasumsi bahwa 3 menit hanyalah waktu yang sebentar.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfleO5Mp2kx
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZEhSazXMOC
"Oke! Berani!!" ucapku mantap menerima tantangan.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz0B3i4PBrB
Sinta lalu cekikikan seperti sudah merasa menang duluan, "Oke! Alif rebahan disitu!" perintahnya yang langsung naik menghadap selangkanganku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbi3dcMxPi
Saat itu, rasa cemas mulai menghinggapiku. Karena saat Sinta menyingkap selimut yang menutupi badanku, dibawah sana penisku langsung bereaksi dengan menegangkan keras.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlclkLk4UAu
Gairahku juga ikut bangkit karena bau wangi parfum yang Sinta gunakan tercium begitu. merangsang, serta posisi duduknya yang dibuat seolah-olah sengaja menampilkan lengkungan pantatnya dari samping sangat memanjakan mata.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Tza3xkESO
"Waduhh!!" Aku merasa kelimpungan di dalam hati.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF6ueVdSce5
Tidak sadar kalau ternyata Sinta sudah bergerak cepat hingga dia berhasil melorotkan celana pasien rumah sakit yang ku pakai hingga ke bagian lututku, juga selanjutnya dengan celana dalamku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq7lnJiud0f
"Udah keras banget," bisik Sinta dengan sedikit tertawa. "Tapi kok tetap kecil ya??!" Sambil melirik ke arahku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPNS6vz6ZPY
Sinta kemudian meraih penisku dan perlahan mengocoknya dengan menggunakan tiga jari tangan yang begitu lentik. Sinta mulai mengocok penisku secara perlahan dengan gerakan mengurut Kocokannya bisa terasa sangat lembut, berirama dan melatih.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ30XGq697EK
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtFuNyBx2rq
Badanku seketika dibuat meremang nikmat, baru kali ini aku merasakan penisku disentuh oleh orang lain selain diriku sendiri. Aku kemudian teringat dengan video-video bokep yang sering ku tonton, dimana pemeran si pria langsung merem melek saat si wanita mulai mengocok penisnya.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCz3s2UwbdV
"Uuuugggghhhhh...," Aku tak sengaja melelenguh.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSGbu28L3ta
Mungkin inilah kenikmatan yang memabukkannya, rasanya sangat-sangat berbeda ketika saya melakukannya sendiri dengan persetujuan. Bicara tentang pengalaman, pastinya ini menjadi pengalaman pertama yang akan saya ingat sepanjang umur.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPA9kP9rzwt
"Baru juga beberapa detik! Udah mendesah aja!" Ledek Sinta terikik. "Kuat gak nih tiga menit??!" Sinta juga tidak henti-hentinya-hentinya-henti meledekku dengan suara yang entah kenapa terdengar semakin seksi dan menggoda.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6l66AE7Nf7
Selanjutnya dia meludahi penisku, kemudian dia meratakan liurnya hingga batang penisku itu mengkilap dalam genggaman tangan yang putih. Aku merasakan kedutan demi kedutan di setiap permukaan penisku hingga aku tidak tahan untuk tidak menggerakannya.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVrjP0MfbQX
“Hehehe.. Nakal juga kamu tititnya bisa ngangguk-ngangguk,” ucap Sinta dengan gemas.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIhEs3Jod7T
Tangannya masih naik turun mengurutkan penisku, dan dalam setiap kocokannya itu seolah menghantarkan sengatan arus listrik yang bisa aku rasakan menjalar ke seluruh tubuhku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGd67OmKgr2
sepertinya memang Sinta sudah sering melakukan ini. Karena terbukti dia sangat pandai membuatku merasa tajam sehingga mataku merem melek dan menggenggam tangan kuat-kuat agar desahan selanjutnya tak keluar dari mulutku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5qUtKuePkw
"Kayak gini mau nyaingin punya Markus?? Ngimpi!" Berbarengan dengan kocokan tangan, Sinta juga tetap menegaskanku dengan kata-katanya.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbfgaJYBBYa
Apalagi ketika Sinta sengaja menggunakan tangan satunya lagi untuk menggesek ujung kepala penisku dan mengenai lubang pipisnya, yang membuat pinggulku sampai bergetar geli dan mengangkat-angkat keatas.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGeP9K16khL
"Mbb-mmbaaakk!!" panggilku parau.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVV9fyrA4dD
Geli, hangat dan basah terasa diseluruh bagian selangkanganku. Ternyata seenak ini rasanya saat seorang pria dikocok oleh seorang wanita.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgdh716hXIO
"Kenapa?? mau keluarr??" Sinta tersenyum menggoda.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiofVgCpicg
Sedangkan aku berkelojotan luar biasa. Mengerang dan menutup mulutku rapat-rapat saat dia mulai mengocok dengan tempo cepat. Seketika itu aku langsung mendongak dan mengerang pelan menikmati semua ini, "Hehehehe... Baru semenit loh!" Sinta masih tertawa dengan ledekannya.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeKmfDvWtql
"Ayo! Ayo! Bancinya Mbak keluarin pejunya buruan!!" semangat Sinta yang menghinaku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrfms2gIrVF
Namun entah kenapa malah semakin menambah gairahku. Membuat mani yang berada dalam zakarku langsung memberontak ingin segera keluar.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9wHtEyQPEr
Aku merem melek, merasakan titik kegelian berkumpul di bawah perutku dan meminta penuntasan segera.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5zpHlpCby
Tapi, menyadari penisku tengah berkedut-kedut akan mengeluarkan maninya, Sinta langsung menarik tangan dari penisku sehingga puncak kenikmatan yang akan aku sambut dalam kegembiraan itu berakhir tanggung jawab.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxvi6md9UJe
"Tapi boong!!" tawa Sinta melesat-bahak.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡywWCnuGlKA
Delapan semburan air mani kemudian langsung menyemprot keatas dengan sendirinya karena rangsangan dari tangan Sinta berhenti tepat sebelum ejakulasiku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJMSRIlyKR
CROTTT!! CROOOTTTTT!! CRRROOTTT!! CROOOTTT!!
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ57qRA1fLfb
Pinggulku bergetar hebat menyambutnya hingga membuat Sinta sedikit tertawa melihat seluruh badanku kelojotan.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7utV7fVi2L
"Yeaaaaayyy Mbak yang menang!!" teriak Sinta yang terdengar samar-samar di telingaku.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8FA6rhnC7z
Sedangkan aku sedang terbang dalam awan kenikmatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
9786Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ83W4pbtokA
Bersambung......
ns18.226.169.66da2
