x

Baek Hyun membaringkan Ruri di sofa ruang istirahat.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAfzVj9vdzJ
“Tolong panggilkan dokter,” pinta salah satu staf acara.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIslKwb35Ey
Mendengar hal itu, seketika Ruri bangun sembari memegang kepalanya yang sebenarnya tak sakit.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbjTavz4fTY
“Kau sudah sadar? Apa ada yang sakit?” Tanya Baek Hyun.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgWq6WTWOcp
Ruri menggeleng dengan mata yang sengaja dipejamkan seakan-akan sedang menahan sakit.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPXQ28Fsda
“Aku sudah tidak apa-apa,” jawabnya dengan suara yang lemah. 157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBNcrxoT5MT
Perempuan itu menatap Baek Hyun yang berlutut sambil memandangnya. Saat itulah Ruri melihat goresan kecil di dahi Baek Hyun.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhCHJuxz2xw
“Kepalamu!” Ruri spontan mengulurkan tangannya ingin menyentuh luka itu. Namun secara tiba-tiba pula Baek Hyun mencegah tangan itu menyentuhnya.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoQehpksgwM
“Ini hanya luka kecil. Sebaiknya kau segera pulang dan beristirahat. Aku antar ke mobilmu.” Baek Hyun beranjak bangun.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmEYuEKFQeR
“Kita pulang bersama saja,” pinta Ruri157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjcI25kIfEF
“Maaf ... Aku harus pulang bersama memberku. Ayo ... aku antar ke mobilmu.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8rXGSDRdsw
Dengan perasaan kecewa Ruri bangun. Ruri membuntuti Baek Hyun di belakang sambil menatap tangan Baek Hyun. Ingin sekali rasanya ia menggenggam tangan itu, lalu berjalan beriringan bersama. Tapi ia tak punya keberanian sampai sejauh itu. Jangankan menggenggam tangannya, saat dirinya mencoba menyentuh luka itu, Baek Hyun sudah mencegahnya. 157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbaFaYlxmun
“Tapi... kenapa pria itu mau saja digosipkan dengannya. Baek Hyun belum memberikan konfirmasi apa pun terkait hubungannya. Apakah Baek Hyun sengaja menggantung perasaannya?”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwyj6up3S52
***157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxJsx7JMPsU
“Kenapa wajahmu seperti itu? Sepertinya kau tidak menyukai berita kedekatan Baek Hyun dan Ruri yang beredar belakangan ini,” tegur Kai.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFmMR3Q8V4g
Wajar saja ia menanyakan itu. Setiap kali melihat berita itu di televisi, Suho menunjukkan wajah tak bersemangat, atau memilih menghindar.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6F6SRtwsrv
“Apa yang salah jika itu benar-benar terjadi. Aku rasa Ruri lebih baik jika ...”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzpxoXK0nHt
“Apa karena Hana tak sebanding dengan Baek Hyun?” Potong Suho tiba-tiba.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUqeKqhbfaN
Kai terheran mendengar pertanyaan Suho. 157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJQSvOn6n4
“Bukan ... bukan seperti itu. Aku tahu kenapa Baek Hyun memilih mengakhiri hubungannya. Hana ... mungkin memang tak sebaik itu. Bukankah kau tahu. Chanyoel pernah memergoki keduanya hampir berciuman di lantai atap setelah acara Fansign kita usai. Jika memang tidak ada hubungan apa-apa di antara keduanya. Tidak mungkin Hana mau diajak berduaan di lantai atap yang sepi itu.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ13nbgRtg8X
Suho menundukkan kepalanya sembari memijit keningnya sendiri. Pria itu kebingungan dan pusing dengan sesuatu yang sebenarnya tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya. Tapi entah kenapa ia terus memikirkan Hana. Apa karena ia sudah mengenal Hana sejak lama? Gadis itu pernah mengisi kisah kehidupannya di masa lalu bersama Baek Hyun. Mereka selalu bersama dalam keadaan suka maupun duka. Tak sedikit pun terbesit dalam pikirannya, Hana akan menjadi seperti yang rekan-rekannya duga sekarang.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL6lEwKvqSz
“Suho, apa kau bisa keluar sebentar. Ada seorang perempuan yang mengaku-ngaku kakakmu ingin bertemu denganmu,” ujar manajer Eight yang datang tiba-tiba.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOEnfn29BlC
“Kakak perempuan?”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnArUlqI1J4
“Iya ... bukannya kau tidak punya saudara kandung? Jika kau merasa demikian aku bisa menyuruh keamanan untuk memintanya pergi.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaWaiSbBwf7
Suho teringat sesuatu. “Apa itu kakak tirinya? Aku ingin melihatnya dulu.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo1gjjipJ6x
*157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXLuRzPQm6S
“Aku tidak mengira akan sesusah ini bertemu denganmu. Aku pikir mereka akan benar-benar memaksaku pergi.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdb8zoUoerN
Suho tersenyum. “Bagaimana kabarmu dan ibu?” Suho bertanya sambil menyungguhkan segelas teh.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi7L7X79eqa
“Ibu baik-baik saja, dan aku seperti yang kau lihat sekarang. Kau masih mau memanggil ibuku dengan sebutan ibu?”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoBmRk1v5XE
“Tentu saja. Biar bagaimana pun ayah dan ibu memang pernah menikah dan hidup bersama.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBAzs48QCGk
“Aku minta maaf dengan sikap kami di masa lalu. Seharusnya kami tidak memperlakukanmu seperti itu sampai membuatmu pergi.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo07ixgTA2C
“Hal seperti itu jangan diingat lagi.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFFTxCD75F5
“Tidak ... entah karena dirimu yang sekarang atau bukan, yang jelas ... aku merasa menyesal dan berasalah dengan perlakuan kami di masa lalu. Terutama pada ayah. Ia menitipkanmu pada kami, tapi kami tidak bisa memenuhi keinginannya. Karena itulah aku merasa menyesal, merasa bersalah, dan aku benar-benar ingin meminta maaf. Tolong maafkan kami.” Mara berdiri dan membungkukkan badannya di hadapan Suho.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbHJUffhH6y
“Kakak tidak perlu seperti itu.” Suho ikut berdiri. 157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzZaycJxEk
“Duduklah kembali.” pintanya.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnDJDmfndJH
“Kau mau memanggilku kakak?” Mara bertanya tak percaya.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBLfA9kpqnE
“Bukannya dari dulu memang seperti itu.” Suho meletakkan sebuah amplop tebal di atas meja, lalu mendorongnya ke Mara.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPSaf60Oi0I
“Apa maksudmu?! Aku tidak datang untuk ini!”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt1uGAW6Qjk
“Aku tahu. Aku tidak menganggapnya seperti itu. Maaf jika kakak tersinggung.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74DrhNZVd3
“Ambillah kembali. Aku tidak membutuhkannya.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn5aelBYGPJ
“Saat ini aku tidak punya waktu menjenguk ibu dan kakak. Kebetulan kakak ke sini, jadi kakak harus mengambilnya. Kita pernah hidup bersama. Ibu juga kakak bersedia menerima kehadiranku bersama ayah di rumah. Ini tak ada apa-apanya jika dibandingkan semua itu.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZNzBYIIBW
Mara tak kuasa menahan air matanya. Perempuan tomboi itu segera menghapusnya. Apa yang ia berikan untuk ayahnya juga Suho rasanya tidak ada yang berlebihan.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0K4573WCdt
“Kakak bilang ingin meminta maaf bukan? Aku akan memaafkan dan melupakan semuanya jika kakak menerima ini.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAHMOoxS5YT
Mara terpaksa mengambilnya. “Terima kasih,” ucapnya.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz8CgmhWHoA
“Tetangga kita menitipkan pesan padaku.” Mara mengeluarkan buku dan pulpennya. 157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUXeGbdtBss
“Ia menitipkan salam untukmu dan meminta tanda tanganmu. Dia juga berpesan agar kau bisa berkunjung ke rumah jika ada waktu.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNFDqlUuziC
Suho tersenyum. Ia mengambil buku dan pulpen itu lalu mengoreskan tanda tangannya di sana.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOWBEE3L1Qz
“Apa itu benar-benar tetangga kita?” Tanyanya tak yakin.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQFc7yFCzoK
“Tentu saja.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJHZzmiHE8
“Siapa namanya? Aku harus menuliskan namanya.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA0fjuB6FcY
“Bibi Mey. Kau ingat?”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGqRNrJGXk
“Bibi Mey? yang tinggal di depan rumah kita?”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6JjECUTQiJ
“Benar sekali. Ternyata kau masih mengingatnya.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUFDbkDt32F
“Baiklah ...” Suho menuliskan pesan singkat di sana 'Bibi Mey, semoga selalu sehat dan bahagia' tulisnya.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUnYJdp5f9j
Mara membalikkan kertas ke halaman berikutnya. “Buatkan juga untukku.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ34mgJEKPHY
Suho tertawa.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBl7SCzkpBw
'Cepatlah menikah dan beri aku keponakan' tulis Suho di sana. Ia juga menuliskan nomor handphonenya sendiri, diakhiri dengan goresan tanda tangannya.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxy8iG83WWJ
“Aiiishhh ... Aku masih harus merawat ibu.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIm3lC7ETCq
“Kakak masih bisa menikah dan juga merawat ibu. Katakan saja padaku kapan acaranya. Aku harus memberikan sesuatu juga bukan? dan tentunya menghadiri undangan.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbkFSQAGg0c
“Aku akan menghubungimu nanti. Kalau begitu, boleh kita berfoto bersama sebagai saudara. Kau tenang saja. Aku akan merahasiakan hal ini dari siapa pun.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMWXAHHPTEU
“Tidak masalah kakak membicarakan pada siapa pun. Tidak ada hal yang perlu dirahasiakan dari kehidupanku. Ayo berfoto.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKypRUP1vqf
***157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡilsfkT2fby
Di dalam mobilnya Baek Hyun menghentak-hentakkan kepalanya sendiri pada kemudi mobilnya. Kejadian di atas panggung itu menjadi berita yang menghebohkan bahkan sampai ke luar negeri. Jika saja yang menghebohkan itu terkait insiden kecelakaan panggung dan aksi penyelamatannya, itu tak kan jadi masalah. Tapi justru yang disorot adalah hubungannya dengan Ruri artis pendatang baru itu. Sebenarnya Baek Hyun ingin sekali mengklarifikasi masalah itu. Tapi perusahaan mencegahnya. Mereka sengaja membiarkan hal ini mengambang ke permukaan demi mempertahankan popularitas Baek Hyun, juga menaikkan popularitas Ruri sendiri yang memang se-agensi dengannya.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDQZuV2HA2
Bagaimana perasaan Hana saat melihat berita itu? Baek Hyun teringat bagaimana ekspresi Hana saat mendatanginya ke apartemen sebulan yang lalu. Ia juga teringat saat Hana menangis karena Ranu memaksakan kehendaknya. Menyesal, ketakutan, atau mungkin saja trauma, dan ia dengan tega meninggalkan Hana seorang diri saat itu. Ia bahkan memutuskan hubungan di kala Hana mengalami tekanan batin.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbPIBYrGrAN
Perasaan yang berkecamuk membuat Baek Hyun akhirnya tiba di depan rumah Hana. Namun, setibanya di sana. Baek Hyun melihat sesosok pria yang baru keluar dari pagar halaman rumah Hana. Pria itu terus berjalan keluar, ke arah di mana Baek Hyun memarkirkan mobilnya. Pria itu sama sekali tidak menyadari Baek Hyun yang mengintai dari dalam mobil. Baek Hyun memukul kemudi mobilnya. Ia sangat menyesal kenapa harus ke sana dan melihat semua ini. Ia lebih menyesal lagi karena sempat mengkhawatirkan perasaan perempuan yang sepertinya tinggal bersama pria lain di rumahnya.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ0qmA7M38Q
***157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN9MdkFhK78
Hana berteriak dan meloncat-loncat penuh semangat bersama ribuan penggemar lain yang hadir dalam konser itu. Wajahnya berseri tanpa beban. Ia memang tak sepenuhnya mampu melenyapkan Baek Hyun dari hatinya. Walau kini yang ia bisa lakukan hanya menatap dan mengagumi pria itu dari kejauhan. Hana begitu bahagia. Ia tak peduli dengan peringatan Baek Hyun untuk tidak muncul di hadapannya lagi. 157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTAkGESuNZX
Konser berakhir. Bukannya pulang, Hana malah berlarian di area gedung untuk mencari kamar kecil. Saat menemukannya, ia melihat antrean yang cukup panjang di depan pintu kamar kecil itu. Perempuan itu kembali berlarian di area gedung. Ia menaiki anak tangga menuju ke atas, berharap bisa menemukan kamar kecil lain di gedung itu. Diburu akan perasaan yang hampir-hampir tak mampu ditahan. Hana berjalan cepat mengitari area gedung hingga akhirnya menemukan tempat yang ia cari.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOqALoUvxzb
Selesai dengan urusannya. Hana keluar dengan perasaan lega. Tapi ekspresinya seketika berubah melihat situasi di sekitarnya saat ini. Ia lupa jalan pulang.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6rvpkBfcgE
*157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvBJmUacNK
Sudah 1 jam lebih Hana mengitari gedung itu. Gadis itu menggaruk-garuk kepalanya kebingungan. Ia bahkan tak berpapasan dengan siapa pun di sana. Tapi, tak lama kemudian ia mendengar suara yang cukup ramai di area itu. Hana pun melangkah ke arah suara.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIcHhjCnCvl
“Hana? Kau Hana bukan?” Terdengar suara seseorang memanggilnya di belakang.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBx5Mv64Q6L
“Siapa yang tahu dia di gedung itu?” Gadis itu pun menoleh. 157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRwdXhszfi9
Matanya terbelalak sembari menutup mulutnya sendiri saat melihat sosok Sehun di depannya.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6FmDLonCgS
“Ah ... ternyata benar itu kau. Apa yang kau lakukan di sini? Apa itu di kepalamu?” Sehun menunjuk bando bertuliskan EXO di kepala Hana. 157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3zZUUZ5rk
Gadis itu merabanya. Sebelum sempat menjelaskan perihal bando yang ia kenakan. Terdengar suara orang lain yang datang ke tempat itu. Sehun segera menarik Hana dan membawanya bersembunyi di balkon gedung itu. 157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeBtgUxUSmi
“SIAPA ITU?” Teriak orang tersebut yang sempat melihat sekelebat bayangan Hana dan Sehun. Kedua orang yang tak lain petugas keamanan acara itu berlari mengejar ke arah di mana Sehun dan Hana bersembunyi.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZKfcngRp3
“Kita ketahuan,” ujar Hana panik.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCO4lvQV775
“Ayo pergi,” Sehun melangkah terlebih dahulu menuruni tangga di balkon itu. Hana masih berdiri di tempatnya kebingungan.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfOsa0Aybit
“SIAPA KALIAN?!” Orang tadi tiba-tiba muncul sekitar sepuluh meter dari tempat Hana berdiri.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3lFWMAhiV
“Aku bukan siapa-siapa,” jawab Hana polos.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb9lI6emgF5
“Lalu kenapa kau ada di area ini? Kemarilah, kami tahu kau tak sendirian. Jika kalian tidak berbuat sesuatu yang mencurigakan sebaiknya kalian kemari dulu. Di sini bukan tempat yang bisa dimasuki sembarang orang. Kami harus memeriksa identitas kalian dulu.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxdxa4DboQO
Sehun terpaksa mundur menghampiri Hana kemudian menariknya berlari dari sana.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEq998OGJOt
“HEI!! KALIAN MAU KABUR KEMANA!!!”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDiXieYwpn9
“BERHENTI DI SANA!” Teriak yang satunya lagi.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtjzEjFlY9
Sehun membawa Hana memasuki ruangan lain di ujung tangga tadi.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSxiWrpvLM
“Kenapa kita harus pergi?” Tanya Hana panik.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6nh1ck9Rdb
“Apa yang mereka pikirkan jika mereka menemukan kita bersama?”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyEDXHkNKbm
“Akh benar. Bagaimana kalau ia tertangkap dan Baek Hyun tahu ia di sini?”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDeue8EoVv
Sehun dan Hana mempercepat larinya. Keduanya berhasil keluar dari gedung itu dan terus berlari hingga ke jalan yang sunyi. Ada 4 persimpangan jalan di sana. Juga ada sebuah taman bermain di salah satu jalan. Pria itu menarik Hana masuk ke taman itu dan bersembunyi di balik tanaman hias yang sangat rimbun. Kedua orang yang mengejar Hana dan Sehun tadi kehilangan jejak Apalagi di sana ada 4 simpangan. Mereka kebingungan harus masuk ke jalan yang mana.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6yelwoWoM8
“Ah ... sudalah ... Aku kelelahan. Ayo kembali. Yang penting mereka sudah pergi dari sana.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPv7aHbE4Wv
“Penggemar lain sudah pulang semua. Apa yang mereka lakukan di tempat tadi?”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSXeDkZRMl
“Entahlah ... paling mereka sepasang anak muda yang sedang berkencan. Kau tahu zaman sekarang. Anak-anak muda suka sekali tempat yang sunyi untuk berkencan.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9JjYUY7f5e
Di balik tempat persembunyiannya, Sehun terkekeh sendiri mendengar obrolan yang samar-samar terdengar. 157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLzVooZby68
“Apa mereka pikir kami akan berbuat mesum?”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjqPVk3WrYw
“Ah ... syukurlah sepertinya mereka sudah pergi,” ujar Hana lega.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8T4Wxg48Op
“Kau berubah jadi penggemar kami sekarang?” Tanya Sehun setelah merasa aman.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5zznTr3TMj
“Ah ... iya,” jawab Hana tertunduk malu.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJrNlb47jq7
“Apa dia tahu kau di sini?” Tanyanya lagi sembari berjalan menuju ayunan dan duduk di sana. Pria itu asyik mengayunkan tubuhnya sendiri.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKAcwaeUl6g
Hana menggeleng cepat. “Tidak ... tolong jangan beritahu dia.” Hana berjalan cepat menghampiri Sehun dan berdiri dengan wajah memelas.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU2BQ3A1lNK
“Kenapa wajahmu sampai seperti itu? Apa sampai separah itu?” Sehun yang berpura-pura tak tahu apa-apa, bertanya.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡumMJlCx32U
Hana menunduk. “Jika ia tahu aku datang, itu hanya akan membuatnya semakin membenciku,” jawab Hana jujur.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhLxluC4p8d
“Baiklah ... tapi maaf tidak bisa membantumu menyelesaikan masalah ini. Sepertinya emosi masih menguasai hatinya. Apa kau datang untuk melihat kami atau hanya untuk melihat Baek?” Goda Sehun.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfCT94WvWG0
“Aku datang untuk melihat semuanya.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq7AbC4aosS
Sehun tertawa. “Kau membawa handphonemu bukan?”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfHkzVFnu11
Hana mengeluarkan handphonenya dan memberikannya pada Sehun. Pria itu mengetik nomornya sendiri di sana, lalu menghubungi nomor itu.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkFFKP2u33
“Hubungi aku bila kau ingin menonton konser kami lagi. Kau bisa menontonnya dengan gratis.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNkiX081zTI
“Benarkah?” Hana melonjak kegirangan. 157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9gVeOSpMbu
“Tapi ... bisakah kau berjanji untuk tidak memberitahunya?”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOqASCrv4GJ
“Baiklah ... asal kau bisa menjadi penggemar yang baik dan berteriak paling keras saat kami tampil nanti. Teriakkan namaku juga.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8zM6akJPFS
Hana tertawa. “Aku berjanji akan melakukannya.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZFhWnygne
“Sebaiknya kau kembali. Sudah larut malam.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAT2XCOUs6r
Perempuan itu mengangguk.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtUhU9rwAvn
“Tapi ...” Hana ragu melanjutkan kata-katanya.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBj0HNNGCFf
“Tapi apa?” Tanya Sehun seraya melipat kedua tangannya di dadanya.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUlxwuk16Vj
“Bisakah kita berfoto bersama?” Pinta Hana malu.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeIs3xQjg64
Sehun menghampiri Hana, dan berdiri rapat di samping perempuan itu. Ia mengangkat handphonenya sendiri dan berpose manis bersama Hana yang terlihat sedikit kaku. Pria itu memotretnya berkali-kali.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcy07166gKQ
“Bisakah ita menggunakan handphoneku lagi?” Hana menunjukkan handphonenya yang semenjak tadi ia siapkan untuk berfoto.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJcsvZCsDT5
“Maaf Aku harus pergi. Pasti mereka sedang mencariku sekarang. Sampai jumpa di konser berikutnya. Pastikan kau datang.”157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvEaoiO5M4Q
Hana hanya mengangguk dengan perasaan malu juga sedikit kecewa.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0DMsLruito
“Hana ...” Sehun tiba-tiba berbalik menatap gadis itu.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFADT3hTa1K
“Meski cinta itu dipatahkan, jangan biarkan ia mati. Tetaplah bertahan dan terus hidup. Aku pergi dulu,” pamit Sehun sembari melambaikan tangannya.157Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡARVWXumSe3
Hana hanya tertegun mendengar perkataan Sehun. Handphonenya tiba-tiba bergetar. Pikirannya yang sedang berusaha mencerna makna perkataan Sehun seketika buyar. Hana membuka handphonenya. Nomor tak dikenal itu mengirim foto-fotonya bersama Sehun tadi. Hana tersenyum sembari melonjak-lonjak senang.    8964 copyright protection153ＰＥＮＡＮＡlpUV47Fv8u 維尼

216.73.216.176