
FILM OUT361Please respect copyright.PENANAPi3kButtFH
361Please respect copyright.PENANAvwIQDEQIGc
RUN
361Please respect copyright.PENANAIsowYTaLRV
361Please respect copyright.PENANAqUt7klhXOt
─ 11 April 2012 ─361Please respect copyright.PENANAGxGCU6IUdt
361Please respect copyright.PENANAZMnhldnRbd
361Please respect copyright.PENANAi03zoRqyqf
[18.09] Saat dering ponsel mulai menyapa, ingin rasa membuka mata namun apalah daya kala lelah masih terasa. Dering ponsel yang kembali mengeluarkan suara, memaksanya kembali kealam nyata. Tangan mulai meraba, dan menekan tombol yang ada sekenanya saja.361Please respect copyright.PENANArXhPBCZMEv
361Please respect copyright.PENANAk4t4vZjhcm
361Please respect copyright.PENANAj7CZ4ZitLo
“Lo udah siap kan? Ingat hari ini ada reuni.” Tanya Draco dari seberang sana.361Please respect copyright.PENANA6k4H3COgot
361Please respect copyright.PENANAgTq5LFUaQu
361Please respect copyright.PENANAFQfc10B4ad
Osaka hanya diam tanpa ada suara, masih mencoba mengumpulkan nyawanya.361Please respect copyright.PENANAxrLBoVKL67
361Please respect copyright.PENANAZBsTZeeSeB
361Please respect copyright.PENANA1g5rz6CtoN
“Malah diam lagi, lo baru bangun ya? Cepetan siap-siap, cinta pertama gue katanya juga mau datang.” Ucap Draco dengan terburu-buru dan terkesan memaksa.361Please respect copyright.PENANAWLAHeqvdkG
361Please respect copyright.PENANAUZHDuIshao
361Please respect copyright.PENANAHd88SKrm4O
“Apa hubungannya cinta pertama lo, sama kedatangannya gue?” Osaka bertanya dengan suara seraknya.361Please respect copyright.PENANAGfxSb38ZC0
361Please respect copyright.PENANAceU8qsq1HJ
361Please respect copyright.PENANAf33BAiJWF1
“Doi kan pernah naksir sama lo, jadi kalo lo datang doi pasti nyamperin kita. Gue pengen liat doi lebih lama…”361Please respect copyright.PENANAOoc3LCbqBq
361Please respect copyright.PENANAyKuw5LC9q1
361Please respect copyright.PENANAY9zPQ1tmKn
Sambungan telepon diputus sepihak oleh Osaka, dia jenuh dengan tingkah Draco yang semakin mengada-ada disetiap harinya.361Please respect copyright.PENANA9fthdl9RGb
361Please respect copyright.PENANAqbIW9xPsA0
361Please respect copyright.PENANAl1N55vmJp6
Osaka kembali berdiam diri, mencoba membawa kesadarannya kembali. Dia malah mulai teringat pada mimpi dari alam bawah sadarnya, mimpi yang terasa seperti realita. Sakit didada mulai dirasa dan hatinya mulai terisi dengan tanda tanya.361Please respect copyright.PENANADkrxdrFHAN
361Please respect copyright.PENANAUVfzeyVccV
361Please respect copyright.PENANAxnJX7mYq5n
[19.02] Osaka memutuskan pergi kereuni alumni dengan berjalan kaki, karena memang acara kumpul bersama diadakan didekat sini. Jalanan yang terasa sepi kembali membuat tanya dihati, apakah semua itu hanya mimpi atau peristiwa yang pernah terjadi.361Please respect copyright.PENANA1ztLjyCTv0
361Please respect copyright.PENANAltEbNw2clL
361Please respect copyright.PENANAf6glNUpAPo
Seperti keraguan yang mendapat jawaban, kini telah tampak sosok tinggi berparas manis sedang melangkah dari seberang jalan menuju kearahnya dengan langkah yang sangat lamban.361Please respect copyright.PENANAtYuXUSgYwL
361Please respect copyright.PENANAE8dcLQqbDx
361Please respect copyright.PENANAoJ6xWCN4Zu
Situasi ini terasa seperti yang terjadi dimimpinya, namun ada sesuatu yang berbeda. Bukan dia yang melangkah mendekati sosok disebarang sana, namun malah sebaliknya. Sekarang Osaka malah semakin bertanya-tanya, dan hanya dapat menatap sosok disana dengan rasa penasarannya.361Please respect copyright.PENANA8QWight0Um
361Please respect copyright.PENANA2DwXUOaDMd
361Please respect copyright.PENANAQqSBOZZVrh
Tanya seketika lenyap kala Osaka menangkap kilatan cahaya dari arah jalan sebelah kirinya, itu adalah sinar lampu dari sebuah mobil yang melaju kencang tepat mengarah pada sosok yang mengisi mimpinya.361Please respect copyright.PENANAjowluy6Z4Z
361Please respect copyright.PENANAPkiEkq533j
361Please respect copyright.PENANA4Zc6ICDMsD
Entah karena dorongan apa, Osaka mulai berlari secepat yang dia bisa dan memeluk erat sosok yang tadi berada didepannya. Membuat keduanya terlempar dan berguling kepinggiran jalan. Mobil masih melaju, berlalu pergi dengan kecepatan tinggi tanpa peduli dengan dua orang yang hampir menjadi korban kecelakaan.361Please respect copyright.PENANAQDYYK4LN4w
361Please respect copyright.PENANAXW2SJRjDel
361Please respect copyright.PENANA4KoAE76UIe
Osaka masih berbaring diatas jalanan, dengan sosok tadi berada diatas tubuhnya. Posisi mereka yang saling berhadapan dengan wajah yang sangat dekat membuat mereka saling bertukar tatap, tangan Osaka yang masih merengkuh perlahan terlepas saat sosok yang tadi berada dalam dekapannya mulai bangkit untuk mendudukkan diri.361Please respect copyright.PENANAg3mb6Eka3y
361Please respect copyright.PENANAKQwuITZkCr
361Please respect copyright.PENANAyYde1OYluw
Osaka masih terdiam ditempatnya, dengan degupan tak karuan didada karena dia mengingat semua tentangnya. Mimpinya bukan hanya bunga tidur atau sekadar angan belaka, namun sebuah kenangan yang pernah mereka ukir bersama-sama.361Please respect copyright.PENANAbg1WVUkE86
361Please respect copyright.PENANAiL4e9QDHnC
361Please respect copyright.PENANAiwnNkI4CIR
Sosok yang kini berada di hadapannya adalah Arnon, begitu lah dia menyebutnya saat mereka pertama kali bertegur sapa. Ditempat yang sama, dengan situasi yang jauh berbeda. Osaka ikut mendudukkan dirinya, bingung berganti dengan rasa khawatir saat melihat sosok di hadapannya.361Please respect copyright.PENANAcEz54zMYj2
361Please respect copyright.PENANAueuKEy8Ez1
361Please respect copyright.PENANAQyrXVUcYRl
“Ada yang luka, di mana yang sakit?” Ucap Osaka, dengan tangan yang bergerak dengan sendirinya mengusap kepala orang yang di tanya keadaannya.361Please respect copyright.PENANALbGTEM71Nn
361Please respect copyright.PENANA1v4b11cBqb
361Please respect copyright.PENANAkf3Of1afq5
Bukan jawab yang didengar Osaka namun suara tawa yang terdengar sangat jelas karena sepinya suasana, raut wajah si pemilik tawa juga tampak indah dibawah sinar rembulan yang menjadi penerang seadanya.361Please respect copyright.PENANAQ5I1MFlcpf
361Please respect copyright.PENANAU3hbzSbxtx
361Please respect copyright.PENANAp5CUxb7pbr
Rasa takut menjadi satu dengan banyak perasaan lain yang sulit untuk dijabarkan, membuat kalut isi pikiran. Ingatan tentang kehilangan dan ketidak mampuan untuk melindungi Arnon, mengambil alih dirinya yang tengah terpikat dengan pesona si pemilik tawa nan menawan.361Please respect copyright.PENANAbyw9NXJdk6
361Please respect copyright.PENANAYvblg8WRmH
361Please respect copyright.PENANA9bpR1LqkOu
Suara tawa dan senyuman manisnya tak akan bertahan lama didunia bila aku memilih untuk tinggal disisinya, aku akan menjadi penyebab kemalangan yang menimpa dirinya dan merenggut bahagia dan juga mimpi yang ingin digapainya. Osaka takut dia akan melakukan kesalahan yang sama dan kembali kehilangan sosok yang mengisi ruang dihatinya.361Please respect copyright.PENANAvWB2QQvwK3
361Please respect copyright.PENANA10yNmmeiOn
361Please respect copyright.PENANApUZ9jyvW9E
“Seharusnya itu di tanyain buat diri sendiri, gak, sih?” Jemari indah Arnon mulai menarik pelan, lengan Osaka.361Please respect copyright.PENANAQxddZAI3jw
361Please respect copyright.PENANAGjPTgIoTi9
361Please respect copyright.PENANACuE9fFIaAw
“Nih, coba liat. Tangannya sampai lecet. Ayo keklinik dulu, biar diperiksa lukanya.”361Please respect copyright.PENANAsCRICazd7L
361Please respect copyright.PENANAC2zgwTI0Ot
361Please respect copyright.PENANAsLQFKD387D
Sebelum Osaka merasa semakin jatuh kepada pesona Arnon, dia memilih untuk bangkit dari duduknya. Rasa sakit bahkan tak dapat dirasa, karena banyaknya suara yang mengisi kepalanya.361Please respect copyright.PENANARcFU0oBsQZ
361Please respect copyright.PENANAZoifCSJdkQ
361Please respect copyright.PENANAFz5FEKfJJA
“Besok saya bisa pergi sendiri, saya punya kenalan dokter.” Osaka mengulurkan tangannya untuk memberikan bantuan, yang disambut oleh Arnon yang juga ikut bangkit dari duduknya.361Please respect copyright.PENANAoVJMqCZu8T
361Please respect copyright.PENANAvkEk2CRcc3
361Please respect copyright.PENANAVQyEhoY06R
“Bisa jalan tidak? Saya antar pulang, ya.”361Please respect copyright.PENANAZea4r8Ylur
361Please respect copyright.PENANAIb6KjzVcMX
361Please respect copyright.PENANADthCGzir19
“Emang tau aku tinggalnya di mana?” Benar juga! Mereka adalah dua orang yang pertama kali bertemu, bukankah aneh sekali kalau Osaka tau di mana tempat tinggal milik Arnon.361Please respect copyright.PENANA26gwbakBzE
361Please respect copyright.PENANAHSOUxbgjCe
361Please respect copyright.PENANAzALlQFvI1K
“Makanya kan kamu yang nunjukin jalannya, emang nggak nyaman di anterin?” Tentu saja aneh, Osaka adalah orang asing untuk Arnon. Untuk apa dia memberi tahu alamat rumahnya, bisa saja Osaka mempunyai niat tersembunyi.361Please respect copyright.PENANAE7xKt6zNHt
361Please respect copyright.PENANAvqRBKszvHg
361Please respect copyright.PENANABBHQ17JQDW
Namun bukan itu yang terjadi, “Rumah aku dekat sini, kok. Nanti kalo hampir sampai aku kasih tau.”361Please respect copyright.PENANAeI5NBPStl9
361Please respect copyright.PENANATKMy3zuyGR
361Please respect copyright.PENANAB3RSn7DKsE
Dengan tangan yang masih bertautan, mereka menyusuri jalan dalam keheningan. Osaka sibuk berkutat dengan perdebatan batin antara isi pikiran yang membuatnya menahan diri, dan hati yang berdegup kencang menginginkan lebih dari ini.361Please respect copyright.PENANA9GruhYLQwF
361Please respect copyright.PENANAK6sk5fMhXM
361Please respect copyright.PENANAfHdPwnxVaP
Rasa takut akan kembali kehilangan, membuat Osaka mengeratkan tangan keduanya merasakan kehangatan yang mampu memberi ketenangan. Tidak ada pula ditemukan perlawanan dari Arnon, jadi yang dilakukan Osaka adalah menggenggam sedikit lebih lama untuk terakhir kalinya sebelum mengucap salam perpisahan.361Please respect copyright.PENANAwNS2SNttA7
361Please respect copyright.PENANAEeXoSUxnej
361Please respect copyright.PENANARBvkjDgsYe
[19.56] Mereka telah tiba didepan komplek perumahan Arnon, komplek yang terasa familiar karena sering sekali dikunjungi begitu lah yang ada di ingatan Osaka.361Please respect copyright.PENANAAT0VFqVplW
361Please respect copyright.PENANAT881RTchIZ
361Please respect copyright.PENANAUY0fgWmWlb
Tangan yang masih setia saling menggenggam, tak ada satupun di antara keduanya yang berniat melepaskan. Arnon yang merasa hanya ditatap oleh Osaka kemudian mengatakan, “Boleh minta nomor telepon, Kakak?”361Please respect copyright.PENANAq2b42aSgsk
361Please respect copyright.PENANAk9laicF6aK
361Please respect copyright.PENANAETQDZa6eW1
Arnon berdeham, upaya memperbaiki suaranya yang bergetar akibat salah tingkah. “Maksudnya, aku mau traktir Kaka makan. Sebagai tanda terima kasih buat hari ini.” Lanjutnya sambil memberikan senyuman, yang terlihat malu-malu.361Please respect copyright.PENANAJo76eGYJtf
361Please respect copyright.PENANAsAmSfR5TIQ
361Please respect copyright.PENANAGM4n27j5zR
Senyuman itu sekali lagi menghancurkan pertahanan Osaka, tangan yang tadi menggenggam kini menarik tubuh yang ada di hadapan mengikis jarak di antara keduanya. Kedua tangan Osaka digunakan untuk merengkuh tubuh yang lebih kecil darinya, merasakan hangat menjalar diseluruh tubuhnya. Aroma yang membuat candu kembali dapat dirasa, sesak dan lega menerpa perasaannya.361Please respect copyright.PENANAleyoBrzIQV
361Please respect copyright.PENANAt5Nf7RPKjq
361Please respect copyright.PENANArVJexQ2BCF
“Aku cuman minta kamu bahagia, hidup emang nggak mudah tetapi aku harap kamu dapat selalu melangkah. Kalo kamu mau coba bahagia, aku anggap itu sebagai ucapan terima kasih dari kamu buat malam ini.”361Please respect copyright.PENANAOSBkMpjFoV
361Please respect copyright.PENANAtWWe7707Jv
361Please respect copyright.PENANA6QUDaQ9LBE
“Gimana kalo tempat aku melangkah adalah jalan yang udah di tentuin arahnya? Tetapi tujuannya belum tentu bisa ngasih aku bahagia pas nanti sampai sana.” Suara Arnon terdengar pelan dan tangannya menggenggam erat kemeja yang dikenakan Osaka, seakan belum siap kehilangan sumber rasa hangat yang diterimanya saat ini. Entah apa sebabnya, Arnon hanya merasa nyaman dan aman ketika berada dalam dekapan orang asing yang baru ditemuinya malam ini.361Please respect copyright.PENANA9lKSGKtzI5
361Please respect copyright.PENANA9DBy9cycYX
361Please respect copyright.PENANAi7bFbpI2Mv
“Nggak ada yang berhak atas kebahagiaan kamu, karena emang cuman kamu yang bisa kasih definisi apa artinya bahagia buat hidupnya kamu. Jadi lakuin semua yang kamu mau, buat jalan menuju bahagianya kamu.” Pelukan dilepas untuk menatap mata kesayangannya, itulah panggilan yang biasa diucap oleh Osaka setelah mereka resmi mengikrar janji untuk selalu bersama.361Please respect copyright.PENANAS7j4K2oTfi
361Please respect copyright.PENANAYxRNA3HpAS
361Please respect copyright.PENANA1ATIY4mPtI
“Setidaknya coba untuk diri kamu sendiri dulu, jangan pikirin orang lain termasuk aku. Kalo emang itu bukan sesuatu yang kamu mau, ya udah jangan karena yang berhak ngambil keputusan cuman kamu. Tapi kalo kamu mau coba aku yakin kamu pasti bisa, karena kamu selalu bisa dan aku tau itu. Kaya aku yang percaya sama kamu, aku mau kamu juga coba ngelakuin hal yang sama.” Setelah itu mereka berdua berpisah tanpa bertukar nama panggilan, yang ada hanya ucapan selamat tinggal tanpa kepastian kapan akan kembali dipertemukan.